Anda di halaman 1dari 17

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Profil PT Pertamina (Persero).Tbk

PT Pertamina merupakan perusahaan milik negara (BUMN) yang


didirikan pada tangal 10 Desember 1957 dan resmi merubah status menjadi
perusahaan (persero) pada tanggal 17 september 2003. Pendirian Perusahaan
didasarkan pada Undang- undang No. 1 Tahun 1995 PT Pertamina (Persero)
(Perusahaan) didirikan sesuai dengan Akta Notaris Lenny Janis Ishak, S.H., No.
tentang Perseroan Terbatas (PT), Undang- undang No. 19 Tahun 2003 tentang
Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 1998
tentang Perusahaan Perseroan (Persero).

Kantor pusat yang beralamat di Jl. Medan Merdeka Timur No. 1A, Jakarta,
Indonesia, Pertamina merupakan perusahaan milik negara yang bergerak di
bidang energi meliputi minyak, gas serta energi baru dan terbarukan. Pertamina
menjalankan kegiatan bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola korporasi
yang baik sehingga dapat berdaya saing yang tinggi di dalam era globalisasi. PT
Pertamina merupakan perusahaan Non Listed, artinya perusahaan belum tercatat
dalam bursa efek dan tidak menjual sahamnya kepada publik. Sehingga baik
masyarakat, direksi, maupun dewan komisaris PT Pertamina (persero) tidak
mempunyai kepemilikan saham atas PT Pertamina dan segala informasi megenai
perubahan saham dan lain-lain tidak tersedia. Hal itulah yang menyebabkan
walaupun perusahaan berjenis perseroan Terbatas Terbuka, semua sahamnya
100% dimiliki oleh negara Republik Indonesia.

Tujuan Perusahaan PT Pertamina adalah menjalankan usaha minyak dan


gas baik di dalam maupun di luar negeri serta kegiatan usaha lain yang terkait.
Dalam menjalankan usahanya, tujuan Perusahaan adalah menghasilkan
keuntungan dan memberikan kontribusi terhadap peningkatan aktivitas ekonomi
untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Sesuai Anggaran Dasar, Perusahaan dapat menjalankan aktivitas-aktivitas
sebagai berikut:

Menjalankan usaha minyak mentah dan gas bumi, termasuk aktivitas


terkait dengan produk minyak.
Menjalankan usaha di bidang energi panas bumi.
Mengelola pengusahaan dan pemasaran Liquefied Natural Gas (LNG) dan
produk lain yang dihasilkan dari pabrik LNG.
Menjalankan usaha energi baru dan terbarukan.
Mengelola dan menjalankan aktivitas usaha lain yang menunjang kegiatan
usaha tersebut di atas.

Hingga sekarang PT Pertamina memiliki 24.781 dan 24.784 karyawan


(tidak diaudit). Wilayah operasi minyak dan gas bumi, serta wilayah operasi panas
bumi Perusahaan dan entitas anak (bersama- sama disebut Grup) berlokasi di
Indonesia dan negara lain.

2.2 Kegiatan Usaha PT Pertamina

2.2.1 Kegiatan usaha

Banyak kegiatan yang dihasilkan oleh PT Pertamina dan dilaksanakan oleh


anak cabang yang berada di berbagai daerah di indonesia maupun di luar negeri
yaitu :

1. Eksplorasi dan produksi minyak dan gas

Kegiatan ini dilaksanakan oleh 8 anak perusahaan : PT Pertamina Hulu


Energi, . PT Pertamina EP, PT Pertamina EP Cepu, PT Pertamina E&P
Libya Limited, PT Pertamina East Natuna, PT Pertamina EP Cepu Alas
Dara dan Kemuning, PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi,
PT ConocoPhillips Algeria Limited

2. Eksplorasi dan produksi panas bumi/Geothermal exploration and


productions dilaksanakan oleh PT Pertamina Geothermal Energy
3. Niaga minyak dan gas bumi, transportasi gas, pemrosesan, distribusi dan
penyimpanan minyak dan gas. Dilaksanakan oleh PT Pertamina Gas

4. Jasa pengeboran minyak dan gas. Dilaksanakan oleh PT Pertamina


Drilling Services Indonesia

5. Perdagangan minyak mentah dan hasil olahan minyak. Dilaksanakan oleh


PT Pertamina Energy Trading Limited, Hong Kong

6. Jasa perdagangan dan aktifitas industri. Dilaksanakan oleh PT Pertamina


Patra Niaga

7. Penjualan retail SPBU. Dilaksanakan oleh PT Pertamina Retail

8. Pengolahan dan pemasaran pelumas. Dilaksanakan oleh PT Pertamina


Lubricants

9. Perkapalan/Shipping. Dilaksanakan oleh PT Pertamina Trans Kontinental

10. Jasa asuransi/Insurance services. Dilaksanakan oleh PT Tugu Pratama


Indonesia

11. Jasa pengangkutan udara. Dilaksanakn oleh PT Pelita Air Service

12. Manajemen portofolio investasi/ Investment management. Dilaksanakn


oleh PT Pertamina Dana Ventura

13. Jasa pengembangan sumber daya manusia. Dilaksanakn oleh PT Pertamina


Training & Consulting.

14. Sewa perkantoran, perumahan dan hotel. Dilaksanakn oleh PT Patra Jasa.

15. Jasa kesehatan dan pengoperasian rumah sakit. Dilaksanakn oleh PT


Pertamina Bina Medika
Khusus untuk minyak bumi, Pertamina menyelenggarakan usaha minyak dan gas
bumi di sektor hulu hingga hilir.

1. Bisnis sektor Hulu

Bisnis sektor hulu pertamina yang dilaksanakan di beberapa wilayah di


Indonesia dan luar negeri meliputi kegiatan di bidang-bidang eksplorasi, produksi,
serta transmisi minyak dan gas. Untuk mendukung kegiatan eksplorasi dan
produksi tersebut, Pertamina juga menekuni bisnis jasa teknologi dan pengeboran,
serta aktivitas lainnya yang terdiri atas pengembangan energi panas bumi dan
Coal Bed Methane (CBM). Dalam pengusahaan migas baik di dalam dan luar
negeri, Pertamina beroperasi baik secara independen maupun melalui beberapa
pola kerja sama dengan mitra kerja yaitu Kerja Sama Operasi (KSO), Joint
Operation Body (JOB), Technical Assistance Contract (TAC), Indonesia
Participating/ Pertamina Participating Interest (IP/PPI), dan Badan Operasi
Bersama (BOB). 8 Daerah Operasi Hulu (DOH):

1. Nangroe Aceh Darussalam (NAD)


2. Sumatra Bagian Utara yang berpusat di Rantau,
3. DOH Sumatra Bagian Tengah berpusat di Jambi,
4. DOH Sumatra Bagian Selatan berpusat di Prabumulih,
5. DOH Jawa Bagian Barat berpusat di Cirebon,
6. DOH Jawa Bagian Timur berpusat di Cepu,
7. DOH Kalimantan berpusat di Balikpapan, dan
8. DOH Papua berpusat di Sorong.

2. Binis sektor Hilir

Sektor hilir pertamina meliputi kegiatan pengolahan minyak mentah,


pemasaran dan niaga produk hasil minyak, gas dan petrokimia, dan bisnis
perkapalan terkait untuk pendistribusian produk Perusahaan. Kegiatan pengolahan
terdiri dari:

1. Aktivitas Pengolahan

Aktivitas pengolahan meliputi kegiatan pengolahan minyak mentah menjadi


produk minyak dan produksi LPG dan petrokimia (paraxylene dan propylene).
Perusahaan memiliki enam unit pengolahan dengan kapasitas pengolahan
terpasang sebagai berikut:

Unit pengolahan Kapasitas (Barel)


1. Dumai dan sungai pakning, riau 170.000
2. Plaju dan sungai gerong, sumsel 118.000
3. Cilacap, jawa tengah 348.000
4. Balikpapan, kalimantan timur 260.000
5. Balongan, jawa barat 125.000
6. Kasim, papua barat 10.000
2. Aktivitas pemasaran dan perdagangan

Aktivitas pemasaran dan perdagangan dalam negeri meliputi enam unit usaha
untuk produk minyak, sebagai berikut:

1. BBM Retail

Unit bisnis yang menangani pemasaran BBM untuk sektor transportasi dan rumah
tangga.

2. BBM Industri dan Marine

Unit bisnis yang menangani semua usaha pemasaran BBM kepada konsumen
industri dan perkapalan. Aktivitas perkapalan antara lain termasuk kegiatan
pengangkutan minyak mentah, LPG dan produk minyak antar unit Aktivitas
perkapalan antara lain termasuk kegiatan pengangkutan minyak mentah, LPG dan
produk minyak antar unit

3. Pelumas

Unit bisnis yang menangani bisnis dalam negeri (segmen eceran dan segmen
industri) dan bisnis pelumas luar negeri. Efektif 1 November 2013, usaha ini
dilakukan oleh PT Pertamina Lubricants.

4. Gas Domestik

Unit bisnis yang menangani semua usaha pemasaran untuk LPG, Compressed
Natural Gas (CNG) dan hydrocarbon refrigerants untuk keperluan rumah tangga,
komersial dan industri..
5. Aviasi

Unit bisnis yang menangani usaha pemasaran untuk bahan bakar penerbangan dan
jasa di Indonesia dan Timor Leste.

6. Niaga

Unit bisnis yang menangani usaha ekspor-impor dan penjualan domestik untuk
bitumen (aspal), special chemicals, bio-fuels dan petrokimia.

2.2.2 Produk-produk utama yang dihasilkan pertamina

Bahan Bakar Minyak (BBM)


Minyak Bensin
Minyak Tanah
Minyak Solar
Minyak Diesel
Minyak Bakar
Bahan Bakar Khusus (BBK)
Aviation Gasoline (BBM pesawat udara)
Aviation Turbine Fuel (BBM pesawat udara ber-turbin)
Bio Pertamax
Bio Solar
Pertamax
Pertamax Plus
Pertamina Dex
Pertamax Racing
Premium
Non BBM
Aspal
Pelumas (Lube Base Oil)
Pelarut (Solvent)
Green Coke
Calcined Coke
Slack Wax
Heavy Aromate
Sulphur

Gas
Fuel Gas
Liquid Petroleum Gas
Musicool
Petrokimia
Asam Tereftalat Murnis
Benzene
Paraxylene
Polytam
Propylene
Pelumas
Air Cooled Motorcycle or Small Engine Oil
Automatic Transmission & Manual Transmission Oils
Circulating Oils
Grease
Heat Transfer Oils
Heavy Duty Diesel Engine Oils
Industrial and Marine Engine Oils
Industrial Compressor Oils
Industri Pelumas Hidrolik
Industri Pelumas Turbin
Industri Pelumas Gear
Pelumas Mesin Gas Alam
Pelumas Mesin Mobil Penumpang
Pelumas Diesel Mobil Penumpang
Pelumas Powershift & Hydraulic Untuk Alat Berat
Pelumas Pendingin
Produk Khusus
Pelumas Mesin Kecil Berpendingin Air

2.3 Lporan Keuangan PT Pertamina

Kebijakan akuntansi dan pelaporan keuangan yang diterapkan oleh PT


Pertamina sesuai dengan standar akuntasi keuangan di Indonesia, yaitu Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Kebijakan akuntansi diterapkan secara
konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk periode yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. PT Pertamina mengadopsi aturan PSAK
38 tentang Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali (Revisi 2012)
Standar ini memberikan pedoman atas transaksi pengalihan bisnis yang
dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu
kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan kepemilikan dalam arti
substansi ekonomi, sehingga transaksi tersebut tidak dapat menimbulkan laba atau
rugi bagi kelompok usaha secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual.
Dapat dikatakan karena perusahaan dimiliki oleh negara, sehingga setiap
Laba/Rugi yang diderita perusahaan tidak berdampak langsung kepada kelompok
perusahaan melainkan berdampak langsung pada negara sebagai pemilik
perusahaan.

Laporan keuangan PT Pertamina bersifat Konsolidasi artiya. laporan


konsolidasi merupakan laporan yang menyajikan posisi keuangan dan hasil
operasi untuk induk perusahaan (entitas pengendali) dan satu atau lebih anak
perusahaan (entitas yang dikendalikan) seolah-olah entitas-entitas individual
tersebut merupakan satu entitas atau satu perusahaan. Dari definisi tersebut, maka
bisa ditarik kesimpulan bahwa laporan konsolidasi merupakan laporan
penggabungan posisi keuangan yang real atau nyata.

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dengan harga perolehan,


kecuali aset keuangan yang tersedia untuk dijual dan aset keuangan dan liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode


langsung dan mengklasifikasi arus kas menjadi kegiatan operasi, investasi dan
pendanaan. Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam ribuan Dolar
Amerika Serikat (US$ atau Dolar AS), kecuali dinyatakan lain.

1. Laporan Aset (Harta) PT Pertamina


Tabel.1.(Nominal dalam ribuan Dolar AS)

Keterangan :

Dapat dilihat dalam laporan di atas, bahwa terjadi peningkatan jumlah


kekayaan yang dimiliki pertamina dari tahun 2012 yaitu sejumlah 40,958,641
(ribuan dolar AS) meningkat pada tahun 2013 sejumlah 49,341,871 (ribuan dolar
AS)

Penjelasan Akun penting


a. Kas dan setara kas
Kas dan setara kas termasuk kas, bank dan semua deposito berjangka yang jatuh
tempo dalam tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak
digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.

b. Kas yang dibatasi penggunaannya

Merupakan akun kas yang sengaja disimpan atau disisihkan untuk tujuan tertentu.
Misalkan : sejumlah kas yang sengaja disimpan atau disisihkan untuk pembayaran
gaji karyawan periode depan atau kes yang sengaja disimpan untuk
pengembangan pabrik.

c. Investasi jangka pendek

Investasi yang dapat segera dicairkan atau didanai dari kelebihan dana yang
bersifat sementara yang dimilik oleh perusahaan yang dimaksudkan untuk
dimiliki selama satu tahun atau kurang.

d. Investasi jangka panjang - bagian lancar

Investasi jangka panjang adalah penanaman sebagian kekayaan suatu perusahaan


pada perusahaan lain dengan maksud untuk memperoleh pendapatan tetap dan
atau untuk menguasai atau mengendalikan perusahaan tersebut. Bentuknya dapat
berupa saham, obligasi, dan surat berharga lainnya. Lancar artinya penggunaanya
dapat dikaitkan dengan transaksi perusahaan sehari hari. Periodenya kurang dari
satu tahun.
e. Piutang usaha

Merupakan klaim atau tagihan perusahaan kepada pihak ketiga atas jasa atau
barang yang belum terbayarkan.

Pihak berelasi : pihak 1 dan pihak 2 yang bertransaksi (penagih dan


tertagih)
Pihak ketiga : siapa saja yang berkepentingan dengan pihak 1 dan 2.
Contoh: pemerintah dalam hal kepentingan pajak
2. Laporan Liabilitas (Utang) PT Pertamina
Tabel 2. (Nominal dalam ribuan Dolar AS)

Keterangan :

Dapat dilihat dalam laporan Utang di atas, PT Pertamina mengalami


peningkatan Liabilitas dari tahun 2012 sejumlah 25,765,860 (ribuan dolar AS)
meningkat pada tahun 2013 menjadi 32, 052,579 (ribuan dolar AS)

3. Laporan Ekuitas (modal) PT Pertamina


Tabel 3. (Nominal dalam ribuan Dolar AS)

Keterangan :

Dapat dilihat dalam tabel di atas, terjadinya peningkatan jumlah modal


dikarenakan kenaikan pendapatan yang di terima perusahaan sebagai akibat dari
penjualan yang semakin bertambah setiap tahunnya. Peningkatan terjadi dari
tahun 2012 sejumlah 40,958,641 (ribuan dolar AS) meningkat pada tahun 2013
menjadi 49,341,871 (ribuan dolar AS).

4. Laporan Pendapatan PT Pertamina


tabel 4. (Nominal dalam ribuan Dolar AS)
Keterangan :
Dapat dilihat dalam tabel 4. Akun laba komprehensif menunjukkan
nominal yang bertambah dari tahun 2012 sejumlah 2,751,542 (ribuan dolar AS)
meningkat tahun 2013 menjadi 2,896,463 (ribuan dolar AS). Peningkatan
pendapatan sejumlah 2% atau 144, 291 ribu dolar ASsebagai akibat dari
peningkatan penjualan minyak mentah, gas, energi panas bumi dan hasil minyak
serta kenaikan ekspor minyak mentah secara umum terutama ke negara irak.
Penjelasan akun penting
- Laba komprehensif : merupakan total perubahan aktiva bersih (ekuitas)
perusahaan selama satu periode, yang berasal dari semua transaksi dan
kegiatan lain dari sumber selain sumber yang berasal dari pemilik. Atau
dengan kata lain, laba komprehensif terdiri atas seluruh perubahan aktiva
bersih yang berasal dari transaksi operasi.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
PT Pertamina merupakan perusahaan milik negara (BUMN) yang
didirikan pada tangal 10 Desember 1957 dan resmi merubah status menjadi
perusahaan (persero) pada tanggal 17 september 2003.

Pertamina merupakan perusahaan milik negara yang bergerak di bidang


energi meliputi minyak, gas serta energi baru dan terbarukan. Pertamina
menjalankan kegiatan bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola korporasi
yang baik sehingga dapat berdaya saing yang tinggi di dalam era globalisasi. PT
Pertamina merupakan perusahaan Non Listed, artinya perusahaan belum tercatat
dalam bursa efek dan tidak menjual sahamnya kepada publik

Tujuan Perusahaan PT Pertamina adalah menjalankan usaha minyak dan


gas baik di dalam maupun di luar negeri serta kegiatan usaha lain yang terkait.
Dalam menjalankan usahanya, tujuan Perusahaan adalah menghasilkan
keuntungan dan memberikan kontribusi terhadap peningkatan aktivitas ekonomi
untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Sesuai Anggaran Dasar, Perusahaan dapat menjalankan aktivitas-aktivitas


sebagai berikut:

Menjalankan usaha minyak mentah dan gas bumi, termasuk aktivitas


terkait dengan produk minyak.
Menjalankan usaha di bidang energi panas bumi.
Mengelola pengusahaan dan pemasaran Liquefied Natural Gas (LNG) dan
produk lain yang dihasilkan dari pabrik LNG.
Menjalankan usaha energi baru dan terbarukan.
Mengelola dan menjalankan aktivitas usaha lain yang menunjang kegiatan
usaha tersebut di atas.

Dalam laporan keuangannya, PT Pertamina terus mengalami peningkatan dari


tahun ke tahun. Akun laba komprehensif menunjukkan nominal yang bertambah
dari tahun 2012 sejumlah 2,751,542 (ribuan dolar AS) meningkat tahun 2013
menjadi 2,896,463 (ribuan dolar AS). Peningkatan pendapatan sejumlah 2% atau
144, 291 ribu dolar ASsebagai akibat dari peningkatan penjualan minyak mentah,
gas, energi panas bumi dan hasil minyak serta kenaikan ekspor minyak mentah
secara umum terutama ke negara irak

3.2 Saran
Dalam menjalankan usahanya, PT Pertamina harus terus meningkatkan
laba perusahaan agar terciptanya lingkungan yang sejahtera dalam perusahaan,
namun juga harus memperhatikan lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.pertamina.com/
http://www.pertamina.com/our-business/

Anda mungkin juga menyukai