Anda di halaman 1dari 1

Dalam perawatan ortodonti, gaya yang diaplikasikan untuk menggerakkan gigi ke dalam

posisi yang diinginkan melibatkan proses resorpsi dan aposisi tulang yang juga menimbulkan
perubahan pada serat ligament periodontal, karenanya pergerakan gigi ini juga disebut sebagai
fenomena ligament periodontal. Perubahan yang ditimbulkan akibat pergerakan gigi hendaknya
diantisipasi dengan memberikan waktu yang cukup bagi jaringan periodontal untuk reorganisasi
(masa retensi). Masa retensi ini dilakukan minimal selama 6 bulan. Hal ini karena jaringan
periodontal membutuhkan waktu untuk adaptasi. Biasanya dibutuhkan waktu sekitar 3-4 bulan
untuk reorganisasi serat periodontal utama dan 4-6 bulan untuk reorganisasi serat gingiva.
Bahkan sebuah penelitian menunjukkan bahwa dibutuhkan waktu satu tahun bagi serat transeptal
untuk reorganisasi.

Serat transeptal merupakan serat supra-alveolar yang secara morfologis dapat disamakan
dengan serat principal dari jaringan ligament periodontal. Serat transeptal juga lebih kuat dan
dikatakan bahwa tidak ada mekanisme fisiologis yang dapat memotong jaringan ini. Beberapa
ahli menganjurkan tindakan pembedahan untuk menekan kemungkinan terjadinya relaps akibat
serat transeptal ini. Tindakan pembedahan yang sering dilakukan dikenal dengan sebutan
circumferential supracrestal fiberotomy atau pericision. Umumnya koreksi gigi rotasi dianjurkan
untuk diikuti dengan prosedur pembedahan ini, yang dikatakan dapat membantu mempercepat
reorganisasi sekaligus meningkatkan stabilitas gigi pasca perawatan ortodonti. Sejalan dengan
hal ini, factor kecepatan hendaknya bukan menjadi pertimbangan utama dalam melakukan
perawatan ortodonti.

Sumber :

Alawiyah, Tuti dan Sianita, Pricillia Priska.2012.Retensi dalam Perawatan Ortodonti. Jurnal
Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi FKG UPDM. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai