Mekanisme Berkeringat
Mekanisme Berkeringat
Mekanisme Berkeringat
Sumber : www.klikdokter.com/article/detail/382
PENGERTIAN
Perspirasi (berkeringat, transpirasi, atau diaphoresis) adalah produksi cairan/
fluida, terdiri terutama atas air serta berbagai padatan yang terlarut (terutama
klorida) yang dikeluarkan oleh kelenjar keringat pada kulit dari mamalia.
Pada manusia, berkeringat merupakan sarana termoregulasi yang utama
meskipun ada usulan yang menyatakan bahwa komponen dari keringat pria
dapat menjadi sinyal feromonal. Evaporasi keringat dari permukaan kulit
memiliki efek pendinginan karena kalor laten penguapan air. Oleh karena itu,
pada cuaca yang panas atau saat otot menjadi panas karena digunakan secara
aktif, lebih banyak keringat yang dihasilkan. Perspirasi juga dapat meningkat
karena gugup (nervous) dan mual (nausea) namun dapat menurun karena
dingin.
BEBERAPA ISTILAH
Hipohidrosis adalah menurunnya perspirasi karena sebab apapun.
Hiperhidrosis adalah meningkatkannya perspirasi karena sebab apapun.
Hidromeiosis adalah reduksi dalam perspirasi karena penyumbatan pada kelenjar
keringat dalam kondisi lembap.
KOMPOSISI KERINGAT
Keringat sebagian besar terdiri air. Selain itu keringat juga mengandung mineral,
asam laktat dan urea. Komposisi mineral dapat bervariasi pada setiap individual
dan tergantung pada aklimatisasi pada panas, olah raga dan berkeringat,
sumber khusus (seperti sauna), durasi berkeringat, dan komposisi mineral dalam
tubuh. Secara umum mineral dalam keringat adalah:
Natrium (0,9 gr/L)
Kalium (0,2 gr/L)
Kalsium (0,015 gr/L)
Magnesium (0,0013 gr/L)
Seng (0,4 mg/L)
Tembaga (0,3 - 0,8 mg/L)
Besi (1 mg/L)
Kromium (0,1 mg/L)
Nikel (0,05 mg/L)
MEKANISME BERKERINGAT
Berkeringat memungkinkan tubuh untuk mengatur suhu. Berkeringat
dikendalikan oleh pusat dari preoptik dan daerah anterior hipotalamus di mana
tedapat neuron termosensitif. Fungsi pengaturan panas dari hipotalamus juga
dipengaruhi oleh input dari reseptor suhu pada kulit. Rangsangan area preoptik
di bagian anterior hipotalamus baik secara listrik atau oleh panas yang
berlebihan akan menyebabkan berkeringat. Hal ini disebabkan oleh suhu yang
tinggi pada kulit akan menurunkan potensial ambang hipotalamus untuk
berkeringat dan meningkatkan umpan balik (feedback) hipotalamus sebagai
respon terhadap variasi pada temperatur inti. Impuls saraf dari area yang
menyebabkan berkeringat ini dihantarkan melalui jaras otonom ke medula
spinalis dan kemudian melalui jaras simpatis mengalir ke kulit di seluruh tubuh.
Kelenjar keringat apokrin sebagian besar pada daerah aksila dan anogenital.
Kelenjar apokrin lebih besar daripada kelenjar Eccrine, dan salurannya berlanjut
folikel rambut. Sekresi Apocrine berisi komponen dasar yang sama seperti
keringat sebenarnya, ditambah zat lemak dan protein. Akibatnya, secret menjadi
kental dan kadang-kadang memiliki warna susu atau kekuning-kuningan. Sekret
ini tidak berbau, tapi ketika molekul-molekul organiknya terurai oleh bakteri pada
kulit, secret akan menghasilkan bau yang tidak menyenangkan (bau badan).
Bagian sekretotik kelenjar keringat menyekresi cairan yang disebut sekret primer
atau sekret prekursor, kemudian konsentrasi zat-zat dalam cairan tersebut
dimodifikasi sewaktu cairan itu mengalir melalui duktus.
Sekret prekursor adalah hasil sekresi aktif dari sel-sel epitel yang melapisi bagian
yang bergelung dari kelenjar keringat. Serabut saraf simpatis kolinergik berakhir
pada atau dekat sel-sel kelenjar yang mengeluarkan sekret tersebut. Sewaktu
larutan prekursor ini mengalir di bagian duktus kelenjar, larutan ini mengalami
modifikasi melalui reabsorpsi sebagian besar ion natrium dan klorida. Tingkat
reabsorpsi ini bergantung pada kecepatan berkeringat.
Sebaliknya, bila kelenjar keringat dirangsang dengan kuat oleh sistem saraf
simpatis, sekret prekursor dibentuk dalam jumlah yang banyak, dan duktus kini
hanya mereabsorpsi natrium klorida (NaCl) dalam jumlah yang lebih sedikit dari
setengahnya,konsentrasi ion-ion natrium dan klorida biasanya meningkat (pada
orang yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan iklim) sampai tingkat
maksimum sekitar 50-60 mEq/L.
Hal lain yang juga terjadi adalah terus menurunnya konsentrasi natrium klorida
dalam keringat yang memungkinkan penyimpanan garam di dalam tubuh lebih
baik secara perlahan-lahan. Sebagian besar efek ini disebabkan oleh
peningkatan sekresi aldosteron oleh kelenjar adrenokortikal yang dihasilkan dari
sedikit penurunan konsentrasi natrium klorida dalam cairan ekstrasel dan
plasma. Orang yang belum menyesuaikan diri dengan iklim akan banyak
berkeringat sebesar 15-30 gr setiap hari untuk beberapa hari pertama. Setelah
4-6 minggu menyesuaikan diri, kehilangan garam biasanya menjadi 3-5 gr
perhari.
DAFTAR PUSTAKA
1. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran edisi 11. Jakarta : EGC;
2008
2. Fauci, et al. Harrisons Principles of Internal medicine. United States of
America : The McGraw-Hill Companies, Inc; 2008
3. Marieb EN, Hoehn K. Human Anatomy & Physiology. United States of
America : Pearson Education. Inc; 2007
4. Sherwood L. Human physiology 7th ed. Canada : Brooks/Cole Cengage
Learning; 2007.