Pada Gambar 2, kelenjar keringat diperlihatkan berbentuk tubular yang terdiri dari
dua bagian: (1) bagian yang bergelung di subdermis dalam yang menyekresi
keringat, dan (2) bagian duktus yang berjalan keluar melalui dermis dan epidermis
kulit. Seperti juga pada kelenjar lain, bagian sekretorik kelenjar keringat
menyekresi cairan yang disebut sekret primer atau sekret prekursor; kemudian
konsentrasi zat-zat dalam cairan tersebut dimodifikasi sewaktu cairan itu mengalir
melalui duktus. Sekret prekursor adalah hasil sekresi aktif sel-sel epitel yang
melapisi bagian yang bergelung dari kelenjar keringat. Serat saraf simpatis
kolinergik berakhir pada atau dekat sel-sel kelenjar yang mengeluarkan sekret
tersebut. Komposisi sekret prekursor mirip dengan yang terdapat pada plasma,
namun tidak mengandung protein plasma. Konsentrasi natrium sekitar 142 mEq/L
dan klorida sekitar 104 mEq/L, dengan konsentrasi zat terlarut lain yang lebih
kecil bila dibandingkan di dalam plasma. Saat larutan prekursor ini mengalir di
bagian duktus kelenjar, larutan ini mengalami modifikasi melalui reabsorpsi
sebagian besar ion natrium dan klorida. Tingkat reabsorpsi ini bergantung pada
kecepatan berkeringat, seperti diuraikan berikut ini. Apabila kelenjar keringat
hanya sedikit dirangsang, cairan prekursor mengalir melalui duktus dengan
lambat. Dalam hal ini, pada dasarnya semua ion natrium dan klorida direabsorbsi,
dan konsentrasi masing-masing ion ini turun menjadi 5 mEq/L. Hal ini
mengurangi tekanan osmotik cairan keringat tersebut sampai nilai yang sangat
rendah sehingga sebagian besar cairan kemudian juga direaosorbsi, yang
memekatkan sebagian besar kandungan unsur lainnya. Oleh karena itu, pada
kecepatan berkeringat yang rendah, kandungan unsur seperti ureum, asam laktat,
dan ion kalium biasanya konsentrasinya sangat tinggi. Sebaliknya, bila kelenjar
keringat dirangsang dengan kuat oleh sistem saraf simpatis, sekret prekursor
dibentuk dalam jumlah yang banyak, dan duktus kini hanya mereabsorbsi natrium
klorida dalam jumlah yang lebih sedikit dari setengahnya; konsentrasi ion-ion
natrium dan klorida kemudian biasanya meningkat (pada orang yang tidak dapat
menyesuaikan diri dengan iklim) sampai tingkat maksimum sekitar 50 sampai 60
mEq/L, sedikit lebih rendah dari setengah konsentrasinya di dalam plasma. Lebih
lanjut lagi, keringat mengalir melalui tubulus kelenjar sedemikian cepatnya
sehingga hanya sedikit air yang direabsorbsi. Oleh karena itu, konsentrasi unsur
terlarut lainnya dari keringat hanya sedikit meningkat- ureum menjadi sekitar dua
kali dari plasma, asam laktat sekitar 4 kali, dan kalium sekitar 1,2 kali. Bila orang
belum menyesuaikan diri dengan iklim panas, ia akan mengalami kehilangan
natrium klorida di dalam keringat dalam jumlah yang bermakna. Kehilangan
elektrolit akan jauh lebih sedikit, meskipun kemampuan berkeringat telah
ditingkatkan, bila orang telah terbiasa dengan iklim tersebut, seperti berikut ini.2
Gambar 2 Kelenjar keringat yang dipersarafi oleh saraf simpatis yang menyekresi
asetilkolin. Sekret primer bebas protein dibentuk oleh bagian kelenjar, tetapi sebagian
besar elektrolit direabsorpsi di dalam duktus, menghasilkan sekret yang encer dan cair.
Sumber : Guyton and Hall. Buku ajar Fisiologi Kedokteran. 12th ed. Philadelphia:
Elsevier saunders.2014.
Referensi
1. Sherwood L. Fisiologi Manusia: dari sel ke sistem. 8 th ed. Jakarta: EGC;
2014. Page 688.
2. Guyton AC, Hall JE. Textbook of medical physiology. 12 th ed.
Philadelphia: Elsevier saunders.2014. Page 942-3.