Anda di halaman 1dari 1

SURAT NATAN

Untuk gadis inspirasi seniku

Wajahmu begitu elok, dua bola mata yang indah itu inspirasi seni fotografiku ,
namun kuharap sifatmu juga seelok itu, seindah potretan yang telah ku curi. Maaf
jika aku tiba-tiba datang dalam hidupmu dan tiba-tiba telah lancang mengkritik
semua tingkahmu. Walupun kehidupanmu begitu sulit dan kejam, namun semua itu
bukan alasan mu untuk masuk dalam dunia yang seperti itu, aku telah melihat
sendiri bagaimana ayahmu memperlakukan ibumu dan dirimu ketika aku sedang
menghantarkanmu pulang, maaf aku telah ikut campur dalam kehidupan
keluargamu. Namun aku tak seberuntung dirimu, memiliki kedua orang tua yang
utuh dan, seberuntung kau memiliki ibu yang begitu menyayangimu.

Sejak aku lahir ibuku telah meninggalkanku,mungkin karena aku bisu dan tuli.
Ayahku sakit-sakitan setelah ibuku pergi meninggalkannya sampai ayahku
meninggal dunia ketika umurku 5 tahun, memaksaku untuk tinggal di panti asuhan
sebagai yatim piatu. Masa terbarat dalam hidupku adalah ketika aku harus merasa
berbeda dengan yang lainy. Hidupku begitu hening dan sunyi. Aku coba bangkit
sebagai fotography dimana aku bisa mengabadikan semua kesedihan obyek fotoku
namun aku yakin di dalam di dalam setitik kesedihan terdapat kebahagiaan yang
begitu besar. Dalam sunyi aku mendengarkan dengan kata hati, Mempelajari
hidupku dari hidup orang lain. Bagiku semua orang itu pahlawan, bukan pahlawan
untuk orang lain namun pahlawan untuk dirinya sendiri. Dan jadilah pahlawan untuk
dirimu sendiri.

-NATAN ANGGARASASTRA-

Anda mungkin juga menyukai