Dari factor-faktor yang menyebabkan suatu kebudayaan berubah, dapat kita lihat bahwa
kontak dengan bangsa lain memegang pengaruh penting didalamnya. ini berbanding dengan
globalisasi dimana informasi yang ada di seluruh dunia dapat kita akses secara langsung, kapan
saja, dan dimana saja.
Masuknya nilai budaya luar akan menghilangkan nilai-nilai tradisi suatu bangsa dan
identitas suatu bangsa. Difusi2 kebudayaan yang terjadi pada zaman modern berlangsung dengan
cepat sekali, bahkan sering tanpa adanya kontak nyata antar individu. Hal ini disebabkan oleh
alat-alat penyiaran yang sangat efektif, seperti majalah, Koran, radio, film, televise, dan internet.
Globalisasi sangat didukung perkembangannya oleh teknologi komunikasi, perdagangan, dan
transportasi antarnegara di dunia (Haviland, 1998:284). Akhirnya tanpa disadari, semakin lama
semakin banyak manusia memakai model pakaiandengan gaya yang sama, menonton acara
televisi yang sama, makan mkakanan dengan merk dagang yang sama, dan sebagainya.
Dalam menghadapi globalisasi ini, bangsa-bangsa di dunia memberi respon atau tanggapan yang
dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Sebagian bangsa menyambut positif karena dianggap sebagai jalan keluar baru untuk
perbaikan nasib umat manusia.
2. Sebagian masyarakat yang kritis menolak globalisasi karena di anggap sebagai bentuk
baru penjajahan (kolonialisme) melalui cara-cara baru yang bersifat transnasional
dibidang politik, ekonomi, dan budaya.
3. Sebagian yang lain tetap menerima globalisasi sebagai sebuah keniscayaan akibat
perkembangan teknologi informasi dan transportasi, tetapi tetap kritis terhadap akibat
negatif globalisasi.