Anda di halaman 1dari 3

1.

Perubahan sosisal budaya akibat globalisasi

Globalisasi1 memberi pengaruh dalam berbagai kehidupan, seperti politik, ekonomi,


social, budaya, dan pertahanan. Pengaruh globalisasi terhadap sosial budaya adalah masuknya
nilai-nilai dari peradaban lain. Hal ini berakibat timbulnya erosi nilai-nilai social budaya suatu
bangsa yang menjadi jati dirinya. Pengaruh ini semakin lancar dengan pesatnya media informasi
dan komunikasi, seperti televisi, komputer, Internet sebagainya. Masuknya nilai budaya asing
akan membawa pengaruh pada sikap, perilaku, dan kelembagaan masyarakat. Menghadapi
perkembangan ini diperlukan suatu upaya yang mampu mensosialisasikan budaya nasional
sebagai jati diri bangsa.

Perubahan yang terjadi di masyarakat akibat globalisasi khususnya dalam kehidupan


social budaya tentunya didasari oleh beberapa factor. Menurut William A. Haviland perubahan
kebudayaan antara lain disebabkan oleh hal-hal berikut (Haviland, 1998:251)

1. Perubahan lingkungan, yang dapat menuntut perubahan kebudayaan yang bersifat


adaptif.
2. Suatu bangsa mengubah pandangannya tentang lingkungannya dan tempatnya sendiri
didalamnya,karena terjadinya berbagai variasi penafsiran perorangan terhadap gagasan,
ide, nilai, dan pola perilaku yang telah mereka lakukan sebelumnya.
3. Kontak dengan bangsa lain yang mungkin menyebabkan diterimanya gagasan asing yang
menyebabkan perubahan dalam nilai-nilai dan tata kelakuan yang ada.
4. Ketidaksengajaan atau kebetulan.

Dari factor-faktor yang menyebabkan suatu kebudayaan berubah, dapat kita lihat bahwa
kontak dengan bangsa lain memegang pengaruh penting didalamnya. ini berbanding dengan
globalisasi dimana informasi yang ada di seluruh dunia dapat kita akses secara langsung, kapan
saja, dan dimana saja.

Globalisasi telah memberikan pengaruh besar dalam kehidupan bersama warga


Indonesia, baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Proses saling memengaruhi
sesungguhnya adalah gejala yang wajar dalam interaksi antarmasyarakat. Melalui interaksi
1 Globalisasi adalah sebuah proses atau sekumpulan proses yang melibatkan peningkatan
likuiditas dan pertumbuhan arus manusia, objek, tempat, dan informasi sebagaimana struktur
yang ditemukan akan memperlambat atau membercepat arus tersebut (Ritzer, 2010:2)
dengan berbagai masyarakat lain, bangsa ataupun kelompok-kelompok masyarakat yang
menghuni nusantara (sebelum bangsa Indonesia terbentuk) telah mengalami proses dipengaruhi
dan memengaruhi. Pada dasarnya, bangsa-bangsa berkembang seperti bangsa Indonesia
mengalami perkembangan karena adanya pengaruh-pengaruh dari luar. Kemajuan suatu bangsa
bisa dihasilkan oleh keberhasilan interaksi dengan pihak dari luar.

Masuknya nilai budaya luar akan menghilangkan nilai-nilai tradisi suatu bangsa dan
identitas suatu bangsa. Difusi2 kebudayaan yang terjadi pada zaman modern berlangsung dengan
cepat sekali, bahkan sering tanpa adanya kontak nyata antar individu. Hal ini disebabkan oleh
alat-alat penyiaran yang sangat efektif, seperti majalah, Koran, radio, film, televise, dan internet.
Globalisasi sangat didukung perkembangannya oleh teknologi komunikasi, perdagangan, dan
transportasi antarnegara di dunia (Haviland, 1998:284). Akhirnya tanpa disadari, semakin lama
semakin banyak manusia memakai model pakaiandengan gaya yang sama, menonton acara
televisi yang sama, makan mkakanan dengan merk dagang yang sama, dan sebagainya.

Dalam menghadapi globalisasi ini, bangsa-bangsa di dunia memberi respon atau tanggapan yang
dapat dikategorikan sebagai berikut:

1. Sebagian bangsa menyambut positif karena dianggap sebagai jalan keluar baru untuk
perbaikan nasib umat manusia.

2. Sebagian masyarakat yang kritis menolak globalisasi karena di anggap sebagai bentuk
baru penjajahan (kolonialisme) melalui cara-cara baru yang bersifat transnasional
dibidang politik, ekonomi, dan budaya.

3. Sebagian yang lain tetap menerima globalisasi sebagai sebuah keniscayaan akibat
perkembangan teknologi informasi dan transportasi, tetapi tetap kritis terhadap akibat
negatif globalisasi.

Ritzer, G. (2010). Globalization A Basic Text. United Kingdom: Blackwell Publishing

2 Difusi menurut William A. Haviland dalam buku Antropologi adalah


penyebaran adat atau kebiasaan dari kebudayaan satu ke kebudayaan lain
(1998, 257)
Haviland, William. A. (Ed). 1998. Antropologi. Jakarta : Airlangga

Anda mungkin juga menyukai