Anda di halaman 1dari 17

PSAK 24: IMBALAN KERJA

I. PENDAHULUAN
Tujuan
Mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.
Pernyataan ini mensyaratkan entitas untuk mengakui:
1. Liabilitas, jika pekerja telah memberikan jasanya dan berhak memperoleh imbalan kerja
yang akan dibayarkan di masa depan
2. Beban, jika entitas menikmati manfaat ekonomi yang dihasilkan dari jasa yang diberikan
oleh pekerja yang berhak memperoleh imbalan kerja.

Ruang Lingkup
1. PSAK 24 diterapkan oleh pemberi kerja untuk akuntansi seluruh imbalan kerja, kecuali hal-
hal yang telah diatur dalam PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham.
2. Pernyataan ini tidak mengatur pelaporan oleh program imbalan kerja (lihat PSAK 18:
Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya)
3. PSAK 24 diterapkan untuk seluruh imbalan kerja, termasuk yang diberikan:
(a) berdasarkan program formal atau perjanjian formal lain antara entitas dan pekerja
(b) berdasarkan peraturan perundang-undangan atau peraturan industri
(c) oleh praktik informal yang menimbulkan kewajiban konstruktif. (jika entitas tidak
memiliki alternatif realistis selain membayar imbalan kerja). Contoh kewajiban
konstruktif adalah situasi di mana perubahan praktik informal entitas akan
mengakibatkan kerusakan yang tidak dapat diterima dalam hubungan antara entitas
dengan pekerjanya.
4. Imbalan kerja mencakup:
a. imbalan kerja jangka pendek (diselesaikan sblm 12 bulan setelah akhir periode pelaporan
tahunan)

Pekerja memberikan jasa terkait:


- upah, gaji, dan iuran jaminan sosial;
- cuti tahunan berbayar dan cuti sakit berbayar,
- bagi laba dan bonus
- imbalan nonmoneter (seperti fasilitas pelayanan kesehatan,rumah, mobil, dan barang atau
jasa yang diberikan secara cuma-cuma atau melalui subsidi) untuk pekerja yang ada saat
ini;
b. imbalan pascakerja, seperti :
- imbalan purnakarya (contohnya pensiun dan pembayaran sekaligus pada purnakarya)

1|PSAK 24: IMBALAN KERJA


- imbalan pascakerja lain, seperti asuransi jiwa pascakerja, dan fasilitas pelayanan kesehatan
pascakerja;
c.imbalan kerja jangka panjang lain, seperti :
- cuti berbayar jangka panjang (contoh: cuti besar)
- penghargaan masa kerja (jubilee) atau imbalan jasa jangka panjang lain
- imbalan cacat permanen;
d. pesangon
5. Imbalan kerja meliputi imbalan yang diberikan kepada pekerja atau tanggungannya atau
penerima manfaat dan dapat diselesaikan dengan pembayaran (atau dengan penyediaan
barang atau jasa), baik secara langsung kepada pekerja, suami/istri mereka, anak-anak atau
tanggungan lain, atau kepada pihak lain, seperti perusahaan asuransi.
6. Pekerja dapat memberikan jasanya kepada entitas secara penuh waktu, paruh waktu,
permanen, atau sistem kontrak. Untuk memenuhi tujuan Pernyataan ini, yang dimaksud
dengan pekerja adalah seluruh pekerja, termasuk direktur dan personil manajemen lain.

Definisi

a. Imbalan kerja seluruh bentuk pemberian dari entitas atas jasa yang diberikan oleh pekerja
b. Imbalan kerja jk pendek imbalan kerja yang jatuh tempo 12 bulan setelah akhir periode
pelaporan saat pekerja memberikan jasa.
c. Imbalan kerja jk panjang lainnya Imbalan kerja yang diharapkan akan diselesaikan
seluruhnya sebelum dua belas bulan setelah akhir periode pelaporan tahunan saat pekerja
memberikan jasa terkait.
d. Imbalan pascakerja imbalan kerja yang terutang setelah pekerja menyelesaikan masa
kerjanya.
e. Program imbalan pascakerja pengaturan formal/informal dimana entitas memberikan
imbalan pascakerja bagi satu atau lebih pekerja.
f. Program iuran pasti entitas membayar kpd pengelola dana, tidak ada kewajiban entitas untuk
membayar iuran lebih lanjut jika pengelola dana tidak cukup membayar jasa.
g. Program imbalan pasti program imbalan pascakerja yang bukan merupakan program iuran
pasti.
h. Imbalan kerja menjadi hak hak atas imbalan kerja yang tidak bergantung pada aktif atau
tidaknya pekerja pada masa depan
i. Biaya jasa kini kenaikan nilai kini kewajiban imbalan pasti pasti atas jasa pekerja dalam
periode berjalan.

2|PSAK 24: IMBALAN KERJA


j. Aset Program (plan assets) aset yang dimiliki oleh dana imbalan kerja jangka panjang (selain
instrumen keuangan terbitan entitas pelapor yang tidak dapat dialihkan); dan polis asuransi
yang memenuhi syarat.
k. Biaya jasa lalu kenaikan nilai kini kewajiban imbalan pasti pasti atas jasa pekerja dalam
periode lalu yang berdampak pada periode berjalan.
l. Keuntungan dan kerugian aktuarial karena penyesuaian perbedaan asumsi dan dampak
perubahan asumsi
m. Kewajiban konstruktif :
berdasarkan praktik baku masa lalu, dan
menimbulkan ekspektasi kuat bahwa entitas akan melaksanakan tanggung jawab tersebut.

II. IMBALAN KERJA JANGKA PENDEK


Imbalan kerja jangka pendek (jatuh tempo 12 bulan setelah akhir periode pelaporan saat
pekerja memberikan jasa) mencakup:
a. Upah, gaji, jaminan sosial;
b. Cuti berimbalan jangka pendek (seperti cuti tahunan dan cuti sakit);
c. Uang bagi laba/ utang bonus;
d. Imbalan non-moneter (seperti imbalan kesehatan, rumah, mobil, dan barang atau jasa
yang diberikan secara cuma-cuma atau melalui subsidi) untuk pekerja saat ini.
Akuntansi untuk imbalan kerja jangka pendek tidak ada asumsi aktuaria, jangka pendek sehingga
tidak didiskontokan.

Pengakuan dan Pengukuran


Entitas mengakui biaya ekspektasian imbalan kerja jangka pendek dalam bentuk cuti berbayar
seperti yang diatur di paragraph 10 sebagai berikut:
(a) dalam hal cuti berbayar dapat diakumulasi, pada saat pekerja memberikan jasa yang
menambah hak atas cuti berbayar di masa depan.
(b) dalam hal cuti berbayar tidak dapat diakumulasi, pada saat cuti terjadi

Entitas mungkin membayar pekerja untuk cuti dengan berbagai alasan termasuk liburan, sakit dan
cacat sementara, melahirkan atau suami mendampingi istri melahirkan, panggilan pengadilan dan
militer. Hak atas cuti berbayar tersebut dibagi dalam dua kategori:

(a) dapat diakumulasi


merupakan cuti yang dapat digunakan pada periode masa depan jika hak cuti periode
berjalan tidak digunakan seluruhnya. Cuti berbayar yang dapat diakumulasi dapat
bersifat vesting (pekerja berhak memperoleh pembayaran kas untuk hak yang tidak
digunakan ketika hubungan kerja putus) atau nonvesting (pekerja tidak berhak menerima

3|PSAK 24: IMBALAN KERJA


pembayaran kas untuk hak yang tidak digunakan ketika hubungan kerja putus).
Kewajiban timbul ketika pekerja memberikan jasa yang menambah hak atas cuti
berbayar di masa depan. Kewajiban tersebut ada, dan diakui, bahkan jika Cuti berbayar
tersebut bersifat nonvesting, walaupun kemungkinan putus hubungan kerja sebelum
penggunaan hak nonvesting mempengaruhi pengukuran kewajiban tersebut.
Entitas mengukur biaya ekspektasian dari cuti berbayar yang dapat diakumulasi sebagai
jumlah tambahan yang diharapkan akan dibayar oleh entitas akibat hak yang belum
digunakan dan telah terakumulasi pada akhir periode pelaporan.
(b) tidak dapat diakumulasi.
Pengakuan dan Pengukuran Program Bagi Laba dan Bonus
Entitas mengakui biaya ekspektasian atas pembayaran bagi laba dan bonus yang diatur di
paragraf 10 jika, dan hanya jika:
(a) entitas mempunyai kewajiban hukum kini atau kewajiban konstruktif kini atas
pembayaran beban tersebut sebagai akibat dari peristiwa masa lalu; dan
(b) kewajiban tersebut dapat diestimasi secara andal. Kewajiban kini timbul jika, dan hanya
jika, entitas tidak mempunyai alternatif realistis lain kecuali melakukan pembayaran.

Entitas dapat mengestimasi secara andal jumlah kewajiban hukum atau kewajiban
konstruktif dalam program bagi laba atau bonus jika, dan hanya jika:
(a) ketentuan formal program tersebut memuat suatu formula untuk menentukan jumlah
imbalan;
(b)entitas menentukan jumlah yang harus dibayar sebelum laporan keuangan diotorisasi untuk
terbit; atau
(c)praktik masa lalu memberikan bukti jelas mengenai jumlah kewajiban konstruktif entitas.

Kewajiban yang timbul dalam program bagi laba dan bonus merupakan akibat dari jasa
pekerja dan bukan transaksi dengan pemilik entitas. Oleh karena itu, entitas mengakui bagi
laba dan bonus ini sebagai beban dan bukan sebagai distribusi laba.

Jika pembayaran bagi laba dan bonus tidak diharapkan akan diselesaikan seluruhnya
sebelum dua belas bulan setelah akhir periode pelaporan tahunan saat pekerja memberikan
jasa terkait, maka pembayaran tersebut merupakan imbalan kerja jangka panjang lain (lihat
paragraf 141146).
Walaupun Pernyataan ini tidak mensyaratkan pengungkapan spesifik mengenai imbalan
kerja jangka pendek, PSAK/ISAK lain mungkin mensyaratkan pengungkapan tersebut.
Misalnya, PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi mensyaratkan pengungkapan

4|PSAK 24: IMBALAN KERJA


mengenai imbalan kerja untuk anggota manajemen kunci. PSAK 1: Penyajian Laporan
Keuangan mensyaratkan pengungkapan beban imbalan kerja.

III. IMBALAN PASCAKERJA: PERBEDAAN ANTARA PROGRAM IURAN PASTI DAN


PROGRAM IMBALAN PASTI

Imbalan pascakerja mencakup pos-pos berikut:

(a) imbalan purnakarya (yaitu pensiun dan pembayaran sekaligus atas purnakarya); dan
(b) imbalan pascakerja lain, seperti asuransi jiwa pascakerja dan fasilitas pelayanan kesehatan
pascakerja.

Pengaturan dimana entitas memberikan imbalan pascakerja merupakan program imbalan


pascakerja. Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk semua jenis program, dengan atau tanpa
melibatkan pendirian sebuah entitas terpisah untuk menerima iuran dan membayar imbalan.

Program imbalan pascakerja diklasifikasikan sebagai program iuran pasti atau program imbalan
pasti, bergantung pada substansi ekonomi dari syarat dan ketentuan pokok dari program tersebut.

Program Multipemberi Kerja

Entitas mengklasifikasikan program multipemberi kerja sebagai program iuran pasti atau
program imbalan pasti sesuai dengan ketentuan program tersebut (termasuk berbagai kewajiban
konstruktif di luar ketentuan formal).

Jika entitas berpartisipasi dalam program imbalan pasti multipemberi kerja, kecuali paragraf 34
diterapkan, maka entitas:

(a) melaporkan bagian proporsionalnya atas kewajiban imbalan pasti, aset program, dan biaya
terkait dengan program tersebut dengan cara yang sama dengan program imbalan pasti lain; dan
(b) mengungkapkan informasi yang disyaratkan oleh paragraf 135

Jika informasi memadai tidak tersedia dalam menerapkan akuntansi imbalan pasti untuk program
imbalan pasti multipemberi kerja, maka entitas:

(a) melaporkan program sesuai dengan pengaturan di paragraph 47 dan 49 seolah-olah sebagai
program iuran pasti; dan
(b) mengungkapkan :
(i) fakta bahwa program tersebut merupakan program imbalan pasti; dan
5|PSAK 24: IMBALAN KERJA
(ii) alas an tidak tersedianya informasi memadai bagi entitas untuk melaporkan program tersebut
sebagai program imbalan pasti; dan
(c) jika surplus atau deficit dari program tersebut dapat mempengaruhi jumlah iuran masa depan,
pengungkapan ditambah dengan :
(i) semua informasi yang tersedia mengenai surplus atau deficit
(ii) basis yang digunakan dalam menentukan surplus atau deficit; dan
(iii) implikasi terhadap entitas, jika ada

Contoh program imbalan pasti multipemberi kerja adalah bila:

(a) program tersebut didanai dengan basis pay-as-you-go, yaitu iuran ditetapkan pada tingkat
yang diharapkan cukup untuk membayar imbalan yang jatuh tempo pada periode yang sama;
dan imbalan masa depan yang menjadi hak pekerja selama periode berjalan akan dibayarkan
dengan iuran masa depan; dan
(b) imbalan kerja ditentukan berdasarkan masa kerja dan entitas peserta tidak mempunyai cara
yang realistis untuk menarik diri dari program tersebut tanpa membayar iuran atas imbalan
yang telah menjadi hak pekerja sampai dengan tanggal pembatalan tersebut. Program
tersebut menimbulkan risiko aktuaria bagi entitas: jika biaya imbalan yang telah menjadi hak
pekerja pada akhir periode pelaporan lebih besar dari yang diharapkan, maka entitas
meningkatkan jumlah iurannya atau membujuk pekerja untuk menerima pengurangan
imbalan. Oleh karena itu, program seperti itu merupakan program imbalan pasti.
Jika tersedia informasi memadai mengenai program imbalan pasti multipemberi kerja, maka
entitas melaporkan bagian proporsionalnya atas kewajiban imbalan pasti, aset program, dan biaya
terkait dengan program tersebut dengan cara yang sama dengan program imbalan pasti lain.
Namun, entitas mungkin tidak dapat menentukan bagiannya atas posisi keuangan dan kinerja
yang mendasari program, dengan keandalan yang cukup untuk tujuan akuntansi. Hal ini dapat
terjadi jika:
(a) entitas tidak memiliki akses atas informasi yang memadai mengenai program tersebut sesuai
dengan yang disyaratkan dalam Pernyataan ini.
(b) program tersebut memaparkan entitas peserta terhadap risiko aktuaria yang terkait dengan
pekerja yang ada saat ini dan mantan pekerja dari entitas lainnya, sehingga tidak terdapat dasar
yang konsisten dan andal untuk mengalokasikan kewajiban, asset program, dan biaya kepada
setiap entitas peserta dalam program tersebut.

Program Imbalan Pasti yang Membagi Risiko Antar Berbagai Entitas Pengendali

6|PSAK 24: IMBALAN KERJA


Program imbalan pasti yang membagi risiko antara entitas sepengendali, sebagai contoh, entitas
induk dan entitas anak, bukan merupakan program multipemberi kerja.

Entitas yang berpartisipasi dalam program tersebut memperoleh informasi mengenai program
secara keseluruhan yang diukur sesuai dengan Pernyataan ini berdasarkan asumsi yang berlaku
untuk program secara keseluruhan. Jika ada perjanjian kontraktual atau kebijakan tertulis untuk
membebankan kepada individu entitas kelompok usaha atas biaya imbalan pasti neto dari
program secara keseluruhan yang diukur sesuai dengan Pernyataan ini, maka entitas mengakui
biaya imbalan pasti neto yang dibebankan dalam laporan keuangan tersendiri atau individual. Jika
tidak ada kesepakatan atau kebijakan seperti itu, maka biaya imbalan pasti neto diakui dalam
laporan keuangan tersendiri atau individual dari entitas dalam kelompok usaha yang secara
hukum mendukung program tersebut. Entitas lain dalam kelompok usaha, dalam laporan
keuangan tersendiri atau individual, mengakui biaya setara dengan iuran yang terutang untuk
periode tersebut.

Program Jaminan Sosial

Entitas mencatat program jaminan sosial dengan cara yang sama seperti program multipemberi
kerja (lihat paragraf 29 dan 30).

Karakteristik program jaminan sosial dapat berupa imbalan pasti atau iuran pasti, bergantung
pada kewajiban entitas dalam program. Beberapa program jaminan sosial didanai dengan dasar
pay-as-you-go yaitu iuran ditetapkan pada tingkat yang diharapkan cukup untuk membayar
imbalan yang jatuh tempo pada periode yang sama; imbalan masa depan yang menjadi hak
pekerja selama periode berjalan akan dibayarkan dengan iuran masa depan. Namun demikian,
pada sebagian besar program jaminan sosial, entitas tidak mempunyai kewajiban hukum atau
kewajiban konstruktif untuk membayar imbalan masa depan tersebut: satu-satunya kewajiban
entitas adalah untuk membayar iuran ketika jatuh tempo dan jika entitas tidak lagi
mempekerjakan pekerja yang merupakan peserta program jaminan sosial, entitas tidak
berkewajiban untuk membayar imbalan yang diperoleh pekerjanya di tahun-tahun sebelumnya.
Untuk alasan ini, program jaminan sosial merupakan program iuran pasti.

Imbalan yang Dijamin


Entitas mungkin membayar premi asuransi untuk mendanai program imbalan pascakerja. Entitas
memperlakukan program tersebut sebagai program iuran pasti, kecuali jika entitas akan memiliki

7|PSAK 24: IMBALAN KERJA


kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif (baik langsung maupun tidak langsung melalui
program):
(a) untuk membayar imbalan kerja secara langsung pada saat jatuh tempo; atau
(b) untuk membayar tambahan imbalan jika pihak asuransi tidak membayar seluruh imbalan
kerja masa depan yang timbul dari jasa pekerja periode berjalan dan sebelumnya.

Jika entitas masih memiliki kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif, maka entitas
memperlakukan program tersebut sebagai program imbalan pasti.

Imbalan yang dijamin oleh polis asuransi tidak harus memiliki hubungan langsung atau otomatis
dengan kewajiban entitas atas imbalan kerja. Program imbalan pascakerja yang melibatkan polis
asuransi tunduk pada pemisahan yang sama antara konsep akuntansi dan pendanaan seperti pada
program lain yang didanai.

IV. IMBALAN PASCAKERJA: PROGRAM IURAN PASTI

Akuntansi program iuran pasti adalah cukup jelas karena kewajiban entitas pelapor untuk setiap
periode ditentukan oleh jumlah yang dibayarkan pada periode tersebut. Oleh karena itu, tidak
diperlukan asumsi aktuaria untuk mengukur kewajiban atau beban dan

tidak ada kemungkinan keuntungan atau kerugian aktuaria. Bahkan, kewajiban tersebut diukur
dengan dasar tidak terdiskonto, kecuali jika kewajiban tersebut tidak diekspektasikan untuk
diselesaikan seluruhnya dalam dua belas bulan setelah akhir periode pelaporan saat pekerja
memberikan jasanya.

Pengakuan dan Pengukuran

Jika pekerja telah memberikan jasa kepada entitas selama suatu periode, maka entitas mengakui
iuran terutang kepada program iuran pasti atas jasa pekerja:

(a) sebagai liabilitas (beban terakru), setelah dikurangi dengan iuran yang telah dibayar. Jika
iuran tersebut melebihi iuran terutang untuk jasa sebelum akhir periode pelaporan, maka
entitas mengakui kelebihan tersebut sebagai aset (beban dibayar dimuka) sepanjang
kelebihan tersebut akan mengurangi pembayaran iuran masa depan atau dikembalikan;
(b) sebagai beban, kecuali jika SAK lain mensyaratkan atau mengizinkan iuran tersebut
termasuk dalam biaya perolehan aset (misalnya, lihat PSAK 14: Persediaan dan PSAK 16:
AsetTetap).
8|PSAK 24: IMBALAN KERJA
Jika iuran dalam program iuran pasti tidak diharapkan akan diselesaikan seluruhnya sebelum dua
belas bulan setelah akhir periode pelaporan tahunan saat pekerja memberikan jasanya, maka iuran
tersebut didiskonto dengan menggunakan tingkat diskonto yang diatur di paragraf 83.

Pengungkapan
Entitas mengungkapkan jumlah yang diakui sebagai beban untuk program iuran pasti.
Sebagaimana disyaratkan oleh PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, entitas
mengungkapkan informasi tentang iuran kepada program iuran pasti untuk personil manajemen
kunci.

V. IMBALAN PASCAKERJA: PROGRAM IMBALAN PASTI


Pengakuan dan Pengukuran
Laporan Posisi Keuangan
Liabillitas Imbalan Pasti di
Pengakuan dan Pengukuran: Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti dan Biaya Jasa Kini

Nilai Kini Kewajiban Imbalan

Entitas menggunakan metode Projected Unit Credit untuk menentukan nilai kini dari kewajiban
imbalan pasti, biaya jasa kini dan biaya jasa lalu.

Kewajiban masa depan dihitung dari nilai kini (present value) kewajiban yang dibayarkan di
masa depan
Menerapkan keteraturan yang memadai (sufficient regularity) jumlah yang diakui dalam
laporan keuangan tidak berbeda secara material dari jumlah yang akan ditentukan pada akhir
periode pelaporan.

Pengukuran Liabilitas (Aset) Imbalan Pasti

Entitas menentukan jumlah liabilitas (aset) imbalan pasti neto dengan keteraturan yang memadai
sehingga jumlah yang diakui dalam laporan keuangan tidak berbeda secara material dengan
jumlah yang akan ditentukan pada akhir periode pelaporan. Aktuaris berkualifikasi dianjurkan
tetapi tidak diwajibkan. Hasil perhitungan diperbaharui jika ada transaksi dan perubahan material.

Faktor yang mempengaruhi nilai kini kewajiban imbalan:

Biaya jasa kini penambahan pensiun karena masa kerja karyawan dalam satu periode.

9|PSAK 24: IMBALAN KERJA


Biaya jasa lalu jika entitas merubah program imbalan atau karena penerapan pertama kali
program saat karyawan telah mendapat hak.
Kurtailmen dan penyelesaian kurtailmen perubahan kententuan program
Keuntungan dan kerugian penyelesaian biaya bunga neto

Metode Penilaian Aktuarial

Projected Unit Credit digunakan untuk menentukan nikai kini kewajiban imbalan pasti. Metode
ini seringkali disebut sebagai metode imbalan yang diakru yang diperhitungkan secara pro rata
sesuai jasa atau sebagai metode imbalan dibagi tahun jasa) menganggap setiap periode jasa akan
menghasilkan satu unit tambahan imbalan.

Jika jasa pekerja meninkat secara material di tahun-tahun belakangan, maka alokasikan imbalan
secara garis lurus sejak jasa pekerja pertama kali menghasilkan imbalan sampai dengan tidak lagi
menghasilkan tambahan imbalan yang material

Asumsi aktuaria

Tidak boleh bias, harus cocok satu dengan yang lain (mutually compatible)
Terdiri dari asumsi demografis dan asumsi keuangan
Tingkat diskonto yang digunakan mengacu pada bunga pasar obligasi berkualitas tinggi
atau tingkat bunga obligasi pemerintah

Asumsi Aktuaria: Tingkat Diskonto


Entitas sering kali menerapkan tingkat diskonto rata-rata tertimbang tunggal (single weighted
average discount rate) yang Mencerminkan perkiraan jadwal pembayaran imbalan dan mata uang
yang digunakan dalam membayar imbalan.

Asumsi Aktuaria: Gaji, Imbalan dan Biaya Kesehatan

Kewajiban imbalan pascakerja mempetimbngkan:

Estimasi kenaikan gaji masa depan


Imbalan dalam program
Prakiraan gaji di masa depan memperhitungkan faktor inflasi, senioritas, promosi dan
faktor relevan lain
Perubahan tingkat imbalan yang ditentukan pemerintah

10 | P S A K 2 4 : I M B A L A N K E R J A
Biaya Jasa Lalu

Kenaikan nilai kini kewajiban imbalan pasti atas jasa pekerja pada periode-periode lalu, yang
berdampak terhadap periode berjalan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama
periode rata-rata hingga menjadi vest. Apabila imbalan tersebut vested segera setelah program
imbalan pasti diperkenalkan atau program tersebut diubah, perusahaan harus mengakui biaya
jasa lalu pada saat itu juga

Pengakuan dan Pengukuran: Aset Program


Yang tidak termasuk asset program:
Iuran yang masih harus dibayar oleh pemberi kerja kepada dana terpisah
Instrumen keuangan pemberi kerja yang tidak dapat dialihkan dan dikuasai oleh
dana terpisah

Penggantian

Jika pihak lain akan mengganti pengeluaran bagi kewajiban manfaat pasti maka entitas hanya
mengakui bagian dalam penggantian tersebut sebagai aset terpisah dan dinilai berdasarkan nilai
wajar; perlakuan seperti aktiva program.
Dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif, beban imbalan pasti disajikan secara neto setelah
dikurangkan dengan penggantian

Hasil Aset Program

Diakui dalam laporan laba rugi sebagai keuntungan atau kerugian penyelesaian yang jumlahnya
didapat dari perbedaan hasil asset program dengan realisasi. Tidak termasuk di dalam keuntungan
dan kerugian penyelesaian.

Kurtailmen dan Penyelesaian


Pengakuan keuntungan atau kerugian saat terjadinya kurtailmen atau penyelesaian
Unsur keuntungan atau kerugian:
perubahan nilai kini kewajiban imbalan pasti;
perubahan nilai wajar aktiva program;
keuntungan dan kerugian aktuarial dan
biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya

Sebelum mentukan dampak kurtailment entitas mengukur kembali kewajiban (dan aktiva
program terkait) dengan menggunakan asumsi aktuarial kini.

11 | P S A K 2 4 : I M B A L A N K E R J A
Penyajian
Saling hapus
Terjadinya saling hapus antara aktiva terkait suatu program dengan kewajiban terkait program
lainnya diharuskan, apabila pemberi kerja:
Memiliki hak secara hukum
Mempunyai maksud untuk
menyelesaikan kewajiban secara neto, atau
merealisasi surplus pada satu program sekaligus menyelesaikan kewajiban
program yang lain

Tidak ada ada ketentuan pembedaan aset dan kewajian lancar atau tidak lancar

Tidak ada ketentuan penyajian biaya jasa kini, hasil program dan biaya bunga

Pengungkapan
Entitas mengungkapkan informasi berikut terkait program imbalan pasti:
kebijakan akuntansi dalam mengakui keuntungan dan kerugian aktuarial
gambaran umum jenis program
rekonsiliasi aktiva dan kewajiban yang diakui di neraca
jumlah nilai wajar, kategori utama, pengembalian aktual aset program, basis
untuk menentukan pengembalian aset program
rekonsiliasi yang menunjukkan mutasi nilai bersih kewajiban (aset) selama suatu
periode di neraca
total beban yang diakui di laporan laba rugi dan jumlah yang dilaporkan dalam
laporan laba rugi komprehensif
Asumsi aktuarial utama

VI. IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG LAINNYA


Pengakuan dan Pengukuran

Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya mencakup:

Cuti berimbalan jangka panjang

Imbalan hari raya atau imbalan jasa jangka panjang lainnya

Imbalan cacat permanen

12 | P S A K 2 4 : I M B A L A N K E R J A
Utang bagi laba dan bonus yang dibayar 12 bulan setelah akhir periode pelaporan saat
pekerja memberikan jasanya

Kompensasi ditangguhkan yang dibayar 12 bulan sesudah akhir dari periode pelaporan
saat jasa diberikan

Diakui sebagai liabilitas dengan total nilai neto dari jumlah:

a) Nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan

b) Dikurangi dengan nilai wajar dari aset program pada akhir periode pelaporan (jika ada)
selain kewajiban yang harus dilunasi secara langsung

Entitas harus mengakui total nilai neto dari jumlah berikut ini sebagai beban atau pendapatan:

a) biaya jasa kini (paragraf 68-96)

b) biaya bunga (paragraf 87)

c) hasil yang diharapkan dari setiap aset program (paragraf 118-120) dan setiap hak
penggantian yang diakui sebagai aset (paragraf 114)

d) keuntungan atau kerugian aktuarial, yang seluruhnya harus langsung diakui

e) biaya jasa lalu, yang seluruhnya harus langsung diakui; dan

f) dampak dari kurtailmen atau penyelesaian (par122 dan 123)

VII. PESANGON PEMUTUSAN KONTRAK KERJA


Pengakuan
Syarat mengakui pesangin PKK sebagai liabilitas dan beban:
Entitas berkomitmen untuk memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal
pensiun normal; atau entitas berkomitmen untuk menyediakan pesangon PKK bagi pekerja yang
menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarelaEntitas berkomitmen melakukan PKK
jika, dan hanya jika entitas memiliki rencana formal terinci untuk melakukan PKK, dan secara
realistis kecil kemungkinan untuk dibatalkan.

Pengukuran

13 | P S A K 2 4 : I M B A L A N K E R J A
Jika jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah periode pelaporan maka harus didiskontokan dengan
tingkat diskonto

Pengungkapan
Liabilitas kontingensi digunakan jika terdapat ketidakpastian mengenai jumlah pekerja yang
bersedia menerima tawaran pesangon PKK.

ILUSTRASI - 1

Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal 20X0 200.000

Nilai Wajar Aset Program - Awal 20X0 200.000

Biaya Jasa Kini 30.000

Tingkat Diskonto 10%

Iuran 24.000
Imbalan 16.000

Nilai Kini Kewajinan imbalan akhir 20X0 250.000

Nilai wajar aset akhir 20X0 222.000

JURNAL UMUM

Pend

Beban Kas Komprehensif Liabilitas

Saldo awal

Biaya jasa kini 30.000

Biaya bunga 20.000

14 | P S A K 2 4 : I M B A L A N K E R J A
Pendapatan bunga (20.000)

Iuran (24.000)

Imbalan

Rugi Aktuaria Liabiilitas 16.000

Rugi Aktuaria Aset Program 6.000

Amortisasi biaya jasa lalu

Kerugian (keuntung) akturial

Jml tahun berjalan 30.000 (24.000) 22.000 (28.000)

Saldo Akhir 22.000

Jurnal Terkait:

Beban pensiun 30.000

Pendapatan Komprehensif Lain 22.000

Kas 24.000

Liabilitas 28.000

Liabilitas

Nilai kini Kewajiban (250.000)

Aset Program 222.000

Net Liabilitas manfaat pensiun (28.000)

Ekuitas

Pendapatan komprehensif lain - kerugian 22.000

ILUSTRASI 2

15 | P S A K 2 4 : I M B A L A N K E R J A
KETERANGAN

Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal 20X1 250.000

Nilai Wajar Aset Program - Awal 20X1 222.000

Rugi Aktuaria OCI Awal 20X1 22.000

Biaya Jasa Kini 34.000

Tingkat Diskonto 10%

Iuran 26.000

Imbalan 20.000

Nilai Kini Kewajinan imbalan Akhir 20X1 279.500

Nilai wajar aset Akhir 20X1 276.600

JURNAL UMUM MEMO

Pendapatan Kewea
Beban Kas Komprehensif Liabilitas Progra

Saldo awal 22.000 (28.000) (250.0

Biaya jasa kini 34.000 (34.000

Biaya bunga 25.000 (25.0

Pendapatan bunga (22.200)

Iuran (26.000)

Imbalan 20.

Penurunan (kenaikan) kewajiban (9.500) 9.5

Selisih aktuaria Aset Program (26.400)

Amortisasi biaya jasa lalu

16 | P S A K 2 4 : I M B A L A N K E R J A
Kerugian (keuntungan) akturial

36.800 (26.000) (35.900) 25.100

(14.900) (2.900) (279.50

Jurnal Terkait:

Beban pensiun 36.800

Liabilitas manfaat pensiun 25.100

Kas 26.000

Pendapatan Komprehensif Lain 35.900

Liabilitas

Nilai kini Kewajiban (279.500)

Aset Program 276.600

Net Liabilitas manfaat pensiun (2.900)

Ekuitas

Pendapatan komprehensif lain 14.900

17 | P S A K 2 4 : I M B A L A N K E R J A

Anda mungkin juga menyukai