Disusun Oleh :
15711170
Tutorial 10
FAKULTAS KEDOKTERAN
2016/2017
A Identitas Dokter
Identitas dokter meliputi nama, alamat, nomor SIP, nomor telepon dan
waktu penulisan resep. Pada resep yang saya dapat, identitas dokter sedikit
kurang lengkap dengan rincian sebagai berikut:
a Nama dokter : dr. Dinar
b Alamat : Puskesmas Moyudan, Jalan
Klangon Tempel, Ngentak, Moyudan, Sleman
c Nomor SIP :-
d Nomor telepon : (0274) 6497173
e Waktu penulisan : 13 Mei 2017
B Superscriptio
Sudah tertulis R/ pada resep yang saya dapat yaitu singkatan dari
resipe yang mempunya arti ambillah.
C Inscriptio
Bagian ini berisi nama, kekuatan dan jumlah obat. Pada resep yang saya
dapat, sudah ditulis nama obat yang akan diberikan beserta jumlahnya, namun
tidak dituliskan kekuatan obat. Berikut adalah obat yang diresepkan :
a Parasetamol 500 mg 10 tablet
b CTM 4 mg 10 tablet
c Asetil Sistein 200 mg 10 tablet
D Subscriptio
Bagian ini berisi bentuk sediaan obat. Pada resep yang saya dapat tidak
dituliskan bentuk sediaan obat. Seharusnya ketiganya ditulis tab untuk
tablet.
E Signatura
Bagian ini berisi informasi tentang aturan penggunaan obat untuk pasien,
yaitu meliputi jumlah obat yang harus digunakan, frekuensi penggunaan obat
dan waktu penggunaan obat. Pada resep yang saya dapat, sudah diesbutkan
aturan penggunaan dari obat, tetapi kurang lengkap. Dari ketiga obat tersebut
sama tertulis S. 3 d.d.1 yang artinya tandailah 3 kali sehari 1. Seharusnya
setiap obat dilengkapi dengan keterangan sebagai berikut :
a Parasetamol : diminum 3 kali sehari 1 tablet setelah makan bila
perlu
b CTM : diminum 3 kali sehari 1 tablet setelah makan
c Asetil sistein : diminum 3 kali sehari 1 tablet setelah makan
F Tanda tangan/paraf
Tanda tangan atau paraf harus dituliskan pada resep karena menandakan
bahwa resep tersebut sah untuk dilayani oleh apotek. Tanda tangan diberikan
saat meresepkan obat-obat narkotika atau obat keras tertentu (obat
psikotropika). Sedangkan untuk obat lain cukup dengan paraf saja. Pada resep
yang saya dapat, tidak ada paraf.
G Identitas pasien
Pada resep yang saya dapat sudah dilengkapi dengan identitas pasien
berupa nama, tanggal lahir, alamat, berat badan dan nomor rekam medis.
b CTM
CTM atau chlorfeniramin maleat diklasifikasikan sebagai obat anti-
alergi dan anti-histamin generasi pertama. CTM menurunkan sensitivitas
saraf terhadap histamin dengan cara berkompetisi untuk berikatan pada
reseptor histamin (H1).
c Asetil Sistein
Asetil sistein merupkan obat mukolitik dengan kandungan sulfidril
bebas yang dapat mengurai ikatan disulfida pada mukoprotein yang akan
menurunkan viskositas dari mukus. Pada kejadian keracunan parasetamol,
asetil sistein berperan sebagai hepatoprotektan dengan mempercepat
konjugasi dari parasetamol yang bersifat tidak toksik.
B Farmakokinetika
a Parasetamol
Absorpsi : cepat dan sempurna melalui saluran cerna (per oral)
dengan kadar serum puncak dicapai dalam 10-60 menit (oral)
Distribusi : secara luas hampir ke semua jaringan tubuh, dapat
menembus plasenta dan mengalir pada ASI
Metabolisme : di hati oleh enzim mikrosomal hati. Parasetamol
80% berkonjugasi dengan asam glukoronat dan sebagian kecil
dengan asam sulfat. Metabolit parasetamol dapat bersifat toksik
pada keadaan overdosis.
Ekskresi : melalui urin sebagai asam glukoronat dan konjugasi
sulfat dan <5% dalam bentuk yang tidak berubah.
Plasma t : 1-3 jam
b CTM
Absorpsi : penyerapan relatif lambat pada saluran pencernaan.
Mencapai puncak konsentrasi pada plasma setelah 2.5 6 jam.
Distribusi : terdistribusi secara luas dalam tubuh dan dapat
mencapai SSP.
Metabolisme : akan diubah menjadii desmeetil dan
didesmetilklorfenamin
Ekskresi : lewat urin dalam bentuk metabolit dan obat asli.
c Asetil Sistein
Absorbsi : diserap dengan cepat melalui saluran pencernaan.
Bioavailabilitas 4-10% via oral. Mencapai puncak konsentrasi
plasma 0.5-1 jam (oral)
Distribusi : volume distribusi 0.47 L/kg. Ikatan protein palsma 83%
Metabolisme : melewati first pass metabolism di hepar dan
metabolisme di dinding usus
Ekskresi : melalui urin (30% dari total body clearance)
c Asetil Sistein
Asetil sistein mempunyai bentuk sediaan sirup 100 mg/5ml, kapsul 200
mg, granul 200 mg, ampul 3 ml, effervescent 600 mg, infus 200 mg/ml
dan tetes mata.
IV RESEP
V EDUKASI PENGOBATAN
A Efek/indikasi
a Parasetamol : mengurangi nyeri ringan-sedang dan demam.
b CTM
c Asetil Sistein
B Efek samping
a Parasetamol :
b CTM
c Asetil Sistein
C Instruksi pengobatan
a Parasetamol
b CTM
c Asetil Sistein
D Peringatan
E Kunjungan berikutnya
Tidak diinformasikan kepada pasien kapan harus berkunjung kembali.
VI DAFTAR PUSTAKA (MIN5)
Katzung, B.G., Masters, S.B., Trevor, A.J. 2012. Basic &Clinical Pharmacology.
New York : McGraw-Hill Medical.