Proposal PenEliTianaKunTansi
Proposal PenEliTianaKunTansi
Disusun Oleh :
NAMA :
TUGAS : BAB III
Prosedur Penelitian
A. JUDUL PENELITIAN : Pengaruh Jumlah Kredit Yang Diberikan Dan
Tingkat Likuiditas Terhadap Profitabilitas
Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
Pada dasarnya tujuan utama dari setiap perusahaan adalah selalu berusaha
untuk memperoleh laba/keuntungan yang maksimal, yaitu baik yang berasal dari
kegiatan operasionalnya maupun kegiatan non operasional pada perusahaan yang
bersangkutan. Begitu pula bagi setiap perusahaan perbankan, keuntungan/laba
juga merupakan hal yang mutlak untuk diperoleh, yaitu agar dapat
mempertahankan kontinuitas operasional perusahaan atau dalam istilah akuntansi
disebut dengan going concern. Melihat kondisi satu dasawarsa belakangan yang
ada, perusahaan perbankan khususnya yang berada di Indonesia mengalami
perkembangan bisnis yang sangat pesat, yaitu baik dari segi volume usaha,
mobilisasi dana dari masyarakat maupun tingkat profitabilitas yang diperoleh.
Profitabilitas perusahaan perbankan menunjukkan pendapatan yang mampu
dihasilkan oleh perusahaan dalam satu atau setiap priode. Oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa profitabilitas merupakan aspek yang mencerminkan
kemampuan setiap perusahaan untuk menghasilkan laba, dimana perusahaan yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan. Seperti yang telah
dijelaskan diatas, bahwa keuntungan yang diperoleh setiap perusahaan akan
sangat mempengaruhi kontinuitas perusahaan yang bersangkutan, yaitu baik pada
masa sekarang sekarang maupun di masa-masa yang akan datang. Perusahaan
akan memperoleh laba jika jumlah pendapatan/penghasilan yang diterima nilainya
lebih besar dibandingkan dengan besarnya pengeluaran (biaya) yang dikeluarkan.
Penghasilan bank dapat berasal dari hasil penerimaan bunga kredit yang
diberikan, agio saham, jasa di bidang keuangan dan lain-lain.
Keuntungan yang diperoleh setiap perusahaan perbankan sebagian besar
berasal dari bunga pinjaman yang diterima setiap bank, yaitu sebagai hasil dari
diberikannya sejumlah kredit kepada para nasabahnya atau para debitur. Oleh
karena itu, kredit merupakan hal yang sangat penting dalam kegiatan operasional
setiap perusahaan perbankan. Kredit adalah aset yang menghasilkan pendapatan
bunga, maka porsi kredit dalam aset perbankan sangatlah dominan jumlahnya.
Penting dan strategisnya masalah kredit dalam perusahaan perbankan,
menyebabkan pengelolaan kredit menjadi sangatlah vital. Dengan adanya kondisi
seperti ini, pihak manajemen sangatlah perlu untuk membangun suatu strategi
bisnis yang handal, yaitu terutama untuk hal yang berkenaan dengan pemberian
kredit kepada para nasabahnya. Jenis-jenis dari kredit yang disalurkan oleh bank
antara lain dapat berupa, kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumsi.
Penghasilan bunga dari penyaluran kredit ini merupakan pendapatan utama dari
perusahaan perbankan. Semakin besar jumlah kredit yang diberikan, maka
semakin besar pula pendapatan bunga yang akan diperoleh setiap perusahaan.
Peningkatan pendapatan ini nantinya juga akan mempengaruhi jumlah laba yang
akan diperoleh perusahaan. Laba yang diperoleh perusahaan, sebagian akan
dibagikan kepada pemegang saham yaitu dalam bentuk deviden dan sebagian lagi
akan dimasukkan kedalam laba ditahan, yaitu sebagai tambahan modal
perusahaan untuk priode selanjutnya, jadi secara keseluruhan tentu saja laba
perusahaan juga akan mempengaruhi besarnya modal perusahaan.
Likuiditas suatu perusahaan perbankan mencerminkan bahwa perusahaan
yang bersangkutan mampu memenuhi seluruh kewajiban jangka pendeknya
dengan sejumlah alat-alat likuid yang dimiliki perusahaan tersebut. Ataupun
dengan kata lain, suatu bank dapat dikatakan likuid apabila bank yang
bersangkutan tersebut dapat membayar semua hutang-hutangnya terutama
simpanan giro, tabungan dan deposito pada saat ditagih oleh para nasabah
penyimpan dana serta dapat pula memenuhi semua permohonan kredit dari calon
debitur yang layak untuk dibiayai. Rasio likuiditas bagi setiap perusahaan
idealnya adalah sebesar 200%, dan apabila rasio likuiditas nilainya kurang dari
200% maka dianggap kurang baik, sebab apabila aktiva lancar nilainya turun
maka jumlah aktiva lancar tidak cukup untuk dapat menutupi kewajiban jangka
pendeknya, dimana hal ini yang sering disebut dengan kondisi illikuid, sedangkan
apabila jumlah aktiva lancar nilainya terlalu besar , maka akan berdampak
timbulnya dana yang mengganggur yang disebut dengan munculnya idle fund.
Oleh sebab itu, secara keseluruhan hal-hal tersebut akan mempengaruhi jalannya
kegiatan operasional perusahaan. Untuk menjamin likuiditas bank, pada tahun
2004 Bank Indonesia (BI) menetapkan persentase Giro Wajib Minimum (GWM)
yang disesuaikan dengan besarnya DPK (Dana Pihak Ketiga) yang dihimpun
setiap bank. GWM merupakan sejumlah dana yang harus dipelihara oleh bank
dalam bentuk saldo rekening giro pada BI. Besarnya GWM yang ditetapkan oleh
BI adalah sebesar 5% dari DPK.
Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai seberapa besar pengaruh jumlah kredit yang diberikan dan
tingkat likuiditas terhadap profitabilitas perbankan dengan objek penelitian
bank-bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada priode 2006, 2007
dan 2008 dalam sebuah karya ilmiah yang berbentuk skripsi.
2.4 Likuiditas
2.4.1 Pengertian Likuiditas
2.5 Profitabilitas
2.5.1 Pengertian Profitabilitas
Profitabilitas merupakan suatu hal yang mencerminkan
kemampuan dari setiap perusahaan untuk menghasilkan laba. Performa
manajerial dari setiap perusahaan akan dapat dikatakan baik apabila
tingkat profitabilitas perusahaan yang dikelolanya tinggi ataupun
maksimal.
2.5.2 Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas adalah rasio yang memperlihatkan pengaruh
gabungan dari likuiditas, manajemen aktiva dan hutang terhadap hasil
operasi. Rasio profitabilitas dari setiap perusahaan, dapat dihitung dengan
beberapa cara yaitu, dengan mempergunakan ROA, ROE, NIM, dan ROI.
Profitabilitas (Y)
Profitabilitas (Y)
Likuiditas (X2)
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif yang merupakan
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui keterkaitan erat antara dua
variabel atau lebih (kausalitas) (Sugiyono, 2007:11).
2. Operasionalisasi Variabel
1 2 3 4 5
1 Penyusunan Proposal
2 Penentuan Sampel
3 Pengumpulan Data
4 Analisis Data
5 Pembuatan Draf Laporan
6 Seminar Laporan
7 Penyempurnaan Laporan
8 Penggandaan Laporan
a. Uji Normalitas
b. Uji Multikolinearitas
c. Uji Heteroskedastisitas
d. Uji Autokorelasi
Revisi makalah
1. Diskripsi Tugas
2. Latar belakang di revisi kembali,untuk dapat menekankan
alasan kenapa kita meneliti.
3. Rumusan masalah.
4. Kerangka Pemikiran.
5. Format Hipotesis.
6. Desain penelitian dilengkapi.
7. Tekhnik analisi data.