Presented By :
Supported By :
Sekapur Sirih
Segala puji bagi Allah, Rabb yang telah menciptakan dan memelihara alam semesta,
menciptakan manusia, mengajarkannya hingga pandai berbicara. Shalawat dan salam semoga selalu
tercurah bagi junjungan, tauladan dan pemimpin umat manusia, Rasulullah Muhammad SAW.
Buku Panduan Pembinaan Pelajar Muslim ini diterbitkan sebagai sumbangsih kami bagi
pembinaan generasi muda muslim. Perhatian kami terhadap pembinaan generasi muda merupakan hal
yang sangat penting. Hal ini merupakan misi kami, yang menjadi ciri khas organisasi kami.
Pembinaan aqidah dan akhlaq generasi muda merupakan kunci untuk mengembalikan posisi
penting generasi muda sebagai tulang-punggung negara. Pemuda yang memiliki aqidah yang kokoh
dan akhlaq yang mulia merupakan tumpuan harapan umat, sosok yang akan menjadi penolong bagi
masyarakat, mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya Islam. Karena itu, disusunlah buku
Panduan Pembinaan Pelajar Muslim ini untuk membantu pihak-pihak yang memiliki kepedulian
dalam membina aqidah dan akhlaq generasi muda.
Kami ucapkan terima kasih yang tak terkira terutama kepada anggota Tim Silabus Materi
Mentoring atas kerja keras dan pengorbanan yang telah diberikan, semoga Allah SWT membalas
amal baik Anda dengan pahala yang berlipat ganda. Juga kepada semua pihak yang telah masukan
yang berharga bagi penyusunan buku ini. Kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan
untuk meningkatkan kualitas buku ini ada penerbitan-penerbitan berikutnya.
Team Penyusun
Petunjuk Pemakaian
Buku ini berisi kerangka umum materi-materi mentoring yang telah lazim disampaikan di
berbagai sekolah dan kampus. Pada dasarnya, buku ini tidak hanya dapat dipergunakan sebagai acuan
kegiatan mentoring di sekolah atau kampus, tapi juga di masjid lingkungan perumahan, masjid
perusahaan, dan sebagainya.
Mengapa Mentoring?
Mentoring merupakan sebuah model pembinaan generasi muda muslim yang telah tersebar
secara luas di sekolah-sekolah dan di kampus-kampus. Hal ini disebabkan mentoring merupakan
bentuk pembinaan yang memiliki keunggulan-keunggulan di antaranya :
1. Didapatnya pemantauan yang lebih intensif dan melekat dari seorang mentor terhadap
perkembangan kualitas peserta mentoring.
2. Lebih mendalamnya pengenalan terhadap peserta mentoring, sehingga mentor dapat
menerapkan pendekatan secara khusus kepada tiap peserta.
3. Terbangunnya ukhuwah yang lebih kokoh antar peserta mentoring.
4. Lebih dimungkinkannya pembinaan dapat berlangsung secara kontinu.
Karena itu, buku ini dibuat secara khusus untuk membantu pelaksanaan program mentoring di
sekolah -sekolah. Buku ini, disertai pelatihan -pelatihan yang diperlukan bagi peserta mentoring
diharapkan akan meningkatkan kualitas pelaksanaan kegiatan mentoring di sekolah.
Buku ini dibuat untuk para pembina pada kegiatan mentoring, sebagai acuan dalam
menentukan materi-materi yang akan disampaikan dan apa yang harus dilakukan ketika
menyampaikan setiap materi. Karena itu, buku ini sebaiknya hanya dipegang oleh mentor , tidak oleh
peserta mentoring. Bila peserta mentoring membutuhkan bahan bacaan, mentor hendaknya
memberikan referensi buku-buku yang dapat dibaca sesuai referensi yang disebutkan dalam buku ini.
Spesifikasi Peserta
Silabus ini dapat digunakan untuk berbagai kalangan seperti pelajar (SMP dan SMU),
mahasiswa, remaja masjid, dan lain-lain.
Kriteria Output
Bagian yang menjelaskan apa yang akan dilakukan oleh mentor selama pertemuan adalah
Proses. Bagian ini menjelaskan secara rinci (namun tetap menyediakan ruang untuk kreativitas
mentor) apa yang harus dilakukan oleh mentor. Walaupun demikian, mentor hendaknya tetap
memahami tujuan materi yang akan disampaikan, tidak hanya terpaku pada proses.
Sebagaimana pada penyusunan jadwal materi, arahan per materi pun tidak harus diikuti
seratus persen. Jika beberapa bagian dari proses tidak dapat dilakukan, baik karena hambatan teknis
maupun ketidaksiapan peserta, maka bagian-bagian proses tersebut dapat dihilangkan atau
dimodifikasi. Karena proses merupakan sarana untuk mencapai tujuan, modifikasi hendaknya
dilakukan mulai dari tujuan. Tujuan penyampaian materi dapat dikurangi atau Silabus Materi
Mentoring dimodifikasi sesuai keadaan, kemudian pokok bahasan, metode dan media serta proses
mengikuti perubahan tersebut.
Seorang mentor yang amanah hendaknya mempersiapkan diri sebelum menyampaikan suatu
materi, walaupun ia telah menyampaikan materi tersebut berulang kali. Beberapa hal yang hendaknya
disiapkan oleh mentor sebelum memberikan materi adalah :
1. Mengkondisikan ruhiyah agar siap menunaikan amanah dari Allah berupa obyek dawah
(peserta mentoring).
2. Membaca dan memahami tujuan penyampaian materi, pokok bahasan, metode dan media.
3. Membaca buku referensi yang tersedia, minimal sekali membaca ayat -ayat Al -Qur'an yang
terkait, untuk materi Dasar Keislaman.
4. Mempelajari metode penyampaian materi dan menyiapkan media yang dibutuhkan.
5. Mempelajari kondisi peserta mentoring dan melakukan penyesuaian -penyesuaian jika
dianggap perlu.
6. Menguasai proses penyampaian materi sehingga penyampaian materi dapat berjalan dengan
lancar.
Sosok dai bukanlah orang sembarangan yang bisa diorbit sebagaimana bisa mengorbitkan
sarjana akademis. Dai adalah sosok manusia yang memiliki seperangkat hiasan pribadi yang spesifik,
memiliki shibghoh Islami dalam segala aspeknya. Berikut ini kita akan paparkan seputar perangkat-
perangkat dai sebagai sosok manusia yang spesifik.
1. KRITERIA RUHIYAH
Kekuatan ruh merupakan prinsip dalam kepribadian seorang dai yang tanpa kekuatan ini
seorang dai ibarat jasad tanpa ruh, begitu pula pada umumnya manusia. Kekuatan ruh lahir dari
aktivitas ruhiyah yang dilakukan oleh seseorang. Sentral aktivitas ruhiyah adalah ibadah ilallah.
Dengan ibadah ruh menjadi kuat, hati terkendali, hati tertundukkan dan praktis tergiring untuk
menyerah dalam pangkuan Islam secara kaffah. Adapun aktivitas ruhiyah pemacu ruh dai adalah :
1. Beribadah dengan benar, faham apa yang dibaca, dan merasakan bahwa dirinya sedang
bermunajat dan bermuwajahah dengan Rabbnya.
2. Memelihara sholat -sholat wajib dan sunnat.
3. Memelihara keaktifan sholat jamaah terutama sholat fajr, (QS 17:78)
4. Mendawamkan sholat malam beberapa rakaat semaksimal mungkin.
5. Menjaga amal-amal ibadah yang sunnat.
6. Tilawatil Quran dengan tadabbur, tafahum, secara kontinu.
7. Menjaga wirid-wirid dan dzikir-dzikir masurat.
8. Senantiasa merendahkan diri (tawadhu, khudhu) kepada Allah dengan berdoa. Karena doa
intinya ibadah.
Inilah keharusan bekal yang harus dimiliki sosok seorang dai. Keberhasilan dalam
mengarungi samudra dawah akan ditentukan oleh bekal ruhiyah ini. Bekal ini ibaratkan bahan bakar
bagi mesin. Laksana pondasi bagi suatu bangunan , bak akar bagi tegaknya pohon.
5. Bertanggung jawab.
Seorang dai harus berfikir tentang kewajiban dan ruang lingkup tanggung jawabnya sehingga
mampu membimbing ummat kepada amaliah Islamiyah.
Kriteria in sangat penting sekali bagi seorang dai. Tanpa belajar yang kontinyu ia akan
terlindas zaman yang ia tapaki, akan ketinggalan kereta dalam informasi dan pengetahuan. Maka
idealnya seorang dai mempunyai perpustakaan pribadi di rumahnya, tekun membaca dan menelaah
kitab yang baru atau lama. Tekun mencari berbagai informasi dan pengetahuan baru. Dengan usaha
seperti ini maka dai akan mampu berdawah dengan materi yang aktual dan up to date. Mampu
membawa misi risalah dengan tepat dan dapat diterima, logis dan luwes.
Petunjuk Pemakaian
1. Pasda Who Am I? (EVENT BIG GROUP)
2. Nikmat Iman & Islam (part 1) ........ 8
3. Nikmat Iman & Islam (part 2) ................ 10
4. Kesempurnaan Agama Islam (part 1) ............. 12
5. Kesempurnaan Agama Islam (part 2) .... 14
6. Al Quran Kita ........... 17
7. Keutamaan Al Quran .... 19
8. Sirah Nabawiyah . 21
9. Rasulullah (part 1) ........................................... 23
10. Rasulullah (part 2) ........................................... 26
11. Rasulullah (part 3) ........................................... 31
12. Nabi Musa (part 1) ........................................... 35
13. Nabi Musa (part 2) ........................................... 38
14. Kewajiban Menuntut Ilmu ...... 40
15. Berbakti Kepada Orang Tua ....... 43
16. Sabar ........................... 47
17. Jujur ................ 54
18. Bahaya Lisan .. 60
19. Infaq ................... 63
20. Kriteria Seorang Anak Muslim ....... 64
21. Bagaimana Menjadi Seorang Muslim .... 66
22. Hidup Sesudah Mati ........ 67
23. Pentingnya Taubat ) ............................................ 69
Perkenalan (ta'aruf)
Kisah Islamnya Salman Al Farisi
Berita Kenabian
Adik-adik, sebelum masuk Islam, Salman Al Farisi beragama Nashrani (Kristen, pen). Ia berguru
kepada seorang pendeta di sebuah gereja. Pendeta tersebut sering menyampaikan kepada Salman
tentang kabar akan munculnya nabi terakhir yang diutus Allah.
Dari mana sih pendeta itu tahu? Tentu saja dari kitab suci yang ia baca dan kaji, yaitu injil. Namun
sayang, sekarang kita tidak akan menemukan lagi tulisan tersebut. Mengapa? Karena kitab tersebut
telah diubah-ubah senaknya oleh orang-orang yang mengingkari kenabian nabi Muhammad SAW dan
mengingkari sebagian dari hukum-hukum Allah. Mereka mengurang-ngurangi dan menambah-
nambahi kitab mereka dengan seenaknya. Maka sudah tidak ada lagi kitab mereka yang asli hingga
sekarang. Amat buruklah apa yang telah mereka lakukan.
Nah, kita kembali lagi ke Salman. Pada akhirnya, guru ngajinya Salman eh pendeta gurunya
Salman meninggal dunia. Tapi, ia sempat berpesan pada Salman bahwa ia telah mendapat kabar
munculnya nabi yang selama ini ditunggu-tunggu di jazirah Arab. Tepatnya di daerah yang di sana
terdapat rumah Allah (Baitullah). Ayo, di manakah itu, adik-adik?
Pengembaraan Salman
Mulailah Salman mengembara menuju ke Mekkah. Namun sayang adik-adik, begitu tiba di Mekkah
ternyata orang yang dicari Salman (yaitu Muhammad, pen) telah hijrah ke Yatsrib/Madinah. Udah
mengembara jauh-jauh, eh nggak ketemu lagi!! Adik-adik, ternyata jarak antara Mekkah ke
Madinah itu seperti antara Jakarta ke Semarang!!! Subhanallah, coba ada yang tahu berapa ratus
kilometer? Padahal pada jaman itu belum ada bis atau angkot, apalagi kereta Argobromo dan pesawat
terbang. Yang ada cuma onta! Sedangkan Salman tidak punya onta. Nah, apakah Salman malah jadi
gondok? Lalu akhirnya menyerah? Tentu tidak !! Salman terus melanjutkan perjalanan ke kota
Madinah.
Setibanya di Madinah (fiuuh, akhirnya!), Salman kemudian melakukan pengamatan terhadap nabi
tersebut, yang ternyata bernama Muhammad. Tentu saja Salman nggak langsung percaya. Mengapa?
Menurut kitab yang dibacanya, nabi tersebut memiliki dua ciri-ciri. Apakah itu? Adik-adik, ada
yang tahu? Mulailah salman bermain detektif-detektifan.
Ciri kedua! Nabi itu memiliki bulatan merah sebesar apel di punggungnya. Nah lho! Salman
bingung! Gimana caranya bisa tahu? Padahal, Muhammad kan selalu pakai baju. Mau ngintip? Enak
aja, gengsi dong! Akhirnya pada suatu hari ada penduduk yang meninggal dunia. Muhammad
memimpin acara penguburan jenazah. Saat penggalian tanah, Muhammad ikut serta menggali tanah
bersama sahabatnya yang lain. Mata Salman tidak henti-hentinya melihat ke arah punggung
Muhammad. Sampai akhirnya, Muhammad agak menurunkan bajunya sehingga punggungnya
terlihat. Dan, Salman dengan mata yang berbinar-binar melihat adanya bulatan merah sebesar apel di
punggung Muhammad!!! Mata Salman bercucuran air mata dan serta merta memeluk Rasulullah dari
belakang dengan sangat gembiranya. Maka Salman pun bersyahadah di hadapan Rasulullah SAW dan
disaksikan sahabat-sahabat yang lain saat itu juga. Subhanallah!! Salman sekarang masuk dalam
barisan kaum muslimin.
Nashrani, Majusi, Atheis, dsb.Adik-adik, sudah sepantasnya kita yang dilahirkan dalam keluarga
muslim haruslah bersyukur! Bersyukur bahwa Allah telah menjaga fithrah kita dalam Islam. Tidak
semua orang bernasib sama seperti kita.Lalu, untuk adik-adik yang tidak dilahirkan dalam keluarga
muslim akan tetapi Allah telah memberi hidayah kepada adik-adik, sehingga adik-adik dapat
kembali kepada fithrah Islam, maka bersyukurlah!! Bersyukur bahwa Allah telah memberikan
keislaman kepada kita.
Nikmat Terbesar
Mengapa kita sangat bersyukur? Karena nikmat iman dan nikmat Islam adalah nikmat Allah yang
paling besar.Allah berfirman :" Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan
telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu menjadi agama bagi kamu
" (QS 5 Al Ma-idah : 3)Kita bersyukur bahwa Islam adalah satu-satunya agama (dien) yang diridhai
oleh Allah. Allah telah menyempurnakan dinul Islam bagi kita. Sedangkan Allah tidak menerima
agama (dien) selain Islam.Allah berfirman :"Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka
sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat nanti termasuk orang-
orang yang merugi" (QS 3 Ali 'Imran : 85)
Kesimpulan
Apa kesimpulan dari semua ini? Pertama, kita harus bersyukur kepada Allah atas nikmat iman dan
Islam yang telah Dia berikan kepada kita.Kedua, kita harus tetap menjaga keimanan dan keislaman
kita yang luar biasa mahal ini agar jangan sampai lepas dari kita, sekalipun nyawa
taruhannya.Ketiga, kita senantiasa berdoa dan memohon kepada Allah agar memperbarui keimanan
kita dan menambah hidayah bagi kita.Inilah doa kita :"Yaa muqollibal qulub, tsabbit qolbii 'ala
diinika wa tho'atik." (Wahai Tuhan Yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku pada agamamu
dan keta'atan padamu).Sampai di sini saja pertemuan kita. Insya Allah kita akan bertemu lagi di
pertemuan selanjutnya.
Wallahu a'lam bishawab.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb!!
Definisi Islam
Nah kalau adik-adik ditanya oleh siapa pun juga tentang apa itu Islam, maka jawablah dengan
mantap. Islam adalah ketundukan kepada :
- wahyu ilahi
- yang diturunkan kepada nabi dan rasul-Nya, khususnya Muhammad SAW
- sebagai aturan atau pedoman hidup
- yang membimbing manusia kepada jalan yang lurus
- menuju pada kebahagiaan dunia dan akhirat.
Coba kita ulangi lagi apa itu Islam? Ya, bagus!! Siapa tahu keluar di ulangan agama lho!! Kalau
nggak, ya nggak apa-apa kan?
Manusia-manusia Mulia
Nah adik-adik, itulah Islam yang dibawa oleh nabi kita Muhammad SAW. Dan beliau adalah hamba
Allah yang mulia karena merupakan teladan bagi kita dalam melaksanakan aturan Allah dalam
kehidupan.
Kemudian para shahabat adalah bukti nyata manusia-manusia yang menjadi mulia di sisi Allah dan di
hadapan makhluk-makhluk ciptaan-Nya, termasuk manusia, karena telah membuktikan keimanan
mereka dengan taat kepada aturan Allah dan taat kepada Rasul Allah.
Mereka semua telah menjadi manusia pilihan dikarenakan keimanan mereka. Mereka telah tercatat di
dalam sejarah hidup manusia. Mereka telah menjadi pembela agama Allah. Agama Islam yang
sempurna ini.
Adik-adik, untuk membahas kesempurnaan Islam lebih jauh lagi, kakak rasa harus dibahas di lain
waktu saja. Insya Allah di pertemuan selanjutnya.
Kesimpulan
Cukuplah hari ini kita simpulkan bahwa seorang muslim adalah seorang yang tunduk patuh dan
berserah diri kepada Allah. Seorang muslim jika ingin membuktikan keislamannya harus taat dan
patuh melaksanakan aturan-aturan Allah. Seorang muslim menjadikan Islam agamanya sebagai
pedoman hidupnya. Setiap langkah dan perbuatan dalam hidupnya mengikuti aturan-aturan Allah.
Dan ia mencontoh kepada Rasulullah SAW yang menjadi teladan dalam melaksanakan Islam. Semua
ini dilakukannya karena ia tahu bahwa Islam adalah jalan yang lurus. Jalan yang lurus ini akan
membawanya kepada kebahagiaan. Kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Tersiarnya Berita
Setelah sampai berita wafatnya Rasulullah SAW ke telinganya, Abu Bakar RA segera memacu
kudanya menuju ke rumah A'isyah RA (istri Rasul). Di sana lah Rasulullah menghembuskan nafasnya
yang terakhir. Abu Bakar hampir-hampir merasa tidak percaya, karena sebelumnya ia melihat
kesehatan Rasulullah mulai membaik.
Sesampainya di rumah A'isyah (yang merupakan putri Abu Bakar), Abu Bakar mendekati jenazah
Rasul yang ditutup kain. Ia menyingkap kain itu lalu mendekap dan mencium wajah jenazah
Rasulullah. Sambil menangis, ia berkata, "Ayah dan Ibuku menjadi tebusanmu. Allah tidak akan
mengumpulkan pada dirimu dua kematian. Adapun kematian yang telah ditetapkan atasmu, maka hal
itu telah engkau jalani".
Reaksi Shahabat
Tiba-tiba terdengar kegaduhan di masjid. Abu Bakar keluar dari rumah dan melihat ada kerumunan
di sana. Di tengah kerumunan terdapat Umar bin Khaththab yang sedang berbicara emosional.
"Rasulullah tidak mati! Rasulullah tidak mati!!" teriak Umar. Sambil mengacungkan pedang, Umar
berbicara emosional, "Siapa yang berani berkata bahwa Rasulullah mati, awas!!!". Adik-adik, kalian
kan tahu kalau Umar itu berbadan tinggi dan besar. Setinggi pemain basket, sebesar pegulat smack
down!! Yang hadir di sana pun akhirnya menjadi ciut? "Umar benar" celetuk salah seorang dari
mereka, dengan nada terpaksa. Abu Bakar berkata, "Umar, diam!". Akan tetapi Umar tidak
menggubrisnya dan terus berbicara emosional.
Nasehat Penting
Tanpa memperdulikan Umar, Abu Bakar berkata di luar kerumunan, "Amma ba'du, wahai manusia!
Barangsiapa di antara kalian menyembah Muhammad, maka ketahuilah bahwa Muhammad telah
meninggal. Dan barangsiapa yang menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Hidup dan
tidak mati. Ketahuilah bahwa Allah telah berfirman: "Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang
Rasul. Sungguh, telah berlalu sebelumnya beberapa orang Rasul. Apakah jika ia wafat atau dibunuh,
kamu malah berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang (murtad), maka
ia tidak akan dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikit pun. Dan Allah akan memberi
balasan kepada orang-orang yang bersyukur." (QS 3 Ali Imran : 144)
Adik-adik, kaum muslimin yang hadir saat itu menjadi terpana setelah mendengar perkataan
AbuBakar RA. Ayat Al Qur'an yang Abu Bakar bacakan tadi seakan-akan baru saja mereka dengar.
Padahal ayat tersebut sudah lama diturunkan dan telah Rasulullah ajarkan kepada mereka. Umar RA
berkata, "Demi Allah, setelah kudengar Abu Bakar membaca ayat tersebut, aku merasa tidak berdaya.
Kedua kakiku lemas sehingga aku terduduk ke tanah karena aku mendengar dia membacakan bahwa
Nabi SAW telah meninggal dunia".
Di antara ayat-ayat terakhir yang telah Allah wahyukan kepada beliau, Allah berfirman: " Pada hari
ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu sekalian agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-
Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu menjadi agama bagi kamu sekalian" (QS 5 Al Ma-idah : 3)
Adik-adik masih ingat ayat ini? Ayat ini pernah dibacakan pada beberapa pertemuan kita sebelumnya.
Lalu, shahabat manakah yang bukan dari Makkah tapi termasuk bangsa Arab? Ada Abu Dzar Al
Ghifari, Sa'ad bin Muadz, Abu Hurairah, dsb yang bukan dari Mekah tapi masih sama-sama orang
arab.
Di antara mereka ada yang bukan orang arab. Ayo, siapa aja? Salman Al Farisi yang berasal dari
Persia dan dulunya beragama Nashrani. Ada Shuhaib bin Sinan Ar Rumi yang asli dari Romawi. Ada
Bilal bin Rabbah yang negro asli Habasyah, alias Ethiopia. Ada juga Abdullah bin Salam yang
dulunya pendeta Yahudi lalu akhirnya masuk Islam. Dan sebagainya
Nah adik-adik, para shahabat nabi berasal dari berbagai suku dan bangsa. Dari barat sampai timur.
Dari utara sampai selatan.
Bagaimana Sekarang?
Sekarang ini, dari satu milyar umat Islam di dunia, sepertiganya adalah orang Arab. Sisanya, dua
pertiga darinya adalah bukan orang Arab.
Jadi adik-adik, kita akan menemukan di bumi ini saudara-saudara kita kaum muslimin. Lelaki dan
perempuan. Kulit putih dan kulit hitam. Kulit coklat dan kulit kuning. Kulit merah dan kulit biru.
Arab dan non-arab. Melayu, Indonesia, Tionghoa, Cina, India, Eropa, Afrika, Amerika, dsb.
Sekali pun mereka berbeda-beda bangsa, etnis, ras, dan warna kulit, mereka semua adalah saudara
kita. Saudara karena satu aqidah, yaitu Islam.
Oleh sebab itu, misalnya apabila bencana menghadang kaum muslimin di Eropa Timur atau misalnya
di Palestina, maka kita pun seakan ikut merasakan derita mereka. Sekali pun mereka bukan satu
bangsa dengan kita yang orang Indonesia.
Keistimewaan Islam
Jadi itulah keistimewaan Islam yang pertama, yaitu : Islam adalah agama bagi semua ummat
manusia.
Keistimewaan kedua yaitu : Islam adalah agama bagi semua jaman / waktu. Islam tetap berlaku bagi
orang jaman dahulu hingga abad modern sekarang. Dari jaman onta sampai jaman mobil. Dari jaman
gerobak sampai jaman pesawat terbang. Bahkan Islam akan tetap sesuai bagi ummat manusia
seterusnya hingga akhir jaman.
Keistimewaan ketiga : Islam adalah agama bagi semua tempat di dunia. Islam dapat diterima dari
Arab Saudi sampai Afrika. Dari India sampai Jepang. Dari Indonesia sampai Australia. Dari Eropa
sampai Amerika.
sendiri? Saya harap adik-adik bukan salah satu dari mereka. Insya Allah, kita adalah muslim yang
bangga akan keislaman kita! Allahu Akbar!!!!
Wallahu a'lam.
Wassalamu'alakum Wr. Wb.
AL-QUR'AN KITA
Pernahkah kita perhatikan, kapan Al-Qur'an benar-bena dibutuhkan kehadirannya oleh masyarakat
kita pada umumnya? Pertama, ketika seorang muslim wafat. Ketika seorang muslim wafat, anggota
masyarakat setempat bersama-sama membaca surat Yasin untuk si mayit. Kedua, ketika dua orang
muslim melangsungkan pernikahannya. Ketika berlangsung pernikahan, Al-Qur'an disakralkan
sebagai mahar dari mempelai pria kepada mempelai wanita.
Memang gambaran tersebut hanyalah gambaran sepotong masyarakat muslim masa kini. Sebenarnya
ada pula sekelompok masyarakat muslim yang mulai menyadari fungsi Al-Qur'an. Mereka pun tahu
bagaimana memperlakukan Al-Qur'an dengan bernar dan berusaha memahami isi Al-Qur'an. Hal ini
mendorong mereka untuk berusaha mengamalkan Al-Qur'an dengan sebaik-baiknya (contoh :
mentoring ini adalah salah satu usaha kita mempelajari dan memahami Al-Qur'an yang kemudian
melaksanakan isi Al-Qur'an).
"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadlan, bulan yang didalamnya diturunkan
(permulaan) Al-Qur`an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk
itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa diantara kamu hadir (di
negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa
sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang
ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak
menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah
kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur".
3. Pemisah (Furqon)
Maksudnya menjadi garis pemisah untuk membedakan antara yang haq dan yang bathil dan antara
yang benar dengan yang sesat.
Dalam QS. Yunus: 57, Allah SWT menyatakan pula bahwa Al-Qur'an adalah:
4. Rahmat
Yaitu karunia untuk manusia yang akan memberikan kenikmatan hidup secara jasmani maupun
rohani
Jalan yang harus ditempuh adalah menuntut dan mendorong kaum muslimin supaya mengenal
Kitabullah lebih jauh, mulai dari membacanya sampai mengkaji isinya dan diamalkan. Bukti yang
nampak pada kondisi dan realitas umat Islam dewasa ini adalah salah satu ciri kurangnya berinteraksi
dan mengamalkan Al-Qur'an.
Ada beberapa petunjuk agar dapat memahami Al-Qur'an sesuai dengan kemampuannya, yaitu:
1. Mendengarkan Al-Qur'an
Pengertian mendengar di sini bukan hanya sekedar menikmati alunan bacaannya saja, tetapi juga
mendengarkan setiap nasihat yang bersumber dari Al-Qur'an (QS 7:204).
Rasulullah sendiri sangat gemar mendengarkan Al-Qur'an orang lain. Pernah suatu ketika beliau
menyuruh Ibnu Mas'ud utnuk membacakan Al-Qur'an dan ketika sampai pada surat An-Nisa ayat 21,
Rasulullah bersabda "Cukup, ya Ibnu Mas'ud" Ibnu Mas'ud melihat Rasulullah meneteskan air mata
dan menundukkan kepala karena menghayati setiap ayat-ayat yang dibacakan. Inilah sebagai bukti
bahwa Al-Qur'an bukan untuk didengar saja.
2. Membaca Al-Qur'an
Para ulama terdahulu, tidak henti-hentinya membaca Al-Qur'an. Mereka meyakini sabda Nabi :
"Barangsiapa yang membaca satu huruf dalam Kitabullah, maka baginya satu kebaikan. Satu kebaikan
itu akan berlipat ganda menjadi 10 kali lipat. Aku tidak menanggap itu satu huruf, tapi alif satu huruf,
lam satu huruf, dan mim satu huruf" (HR. Tirmidzi dari Ibnu Mas'ud).
Dalam membaca Al-Qur'an, kemampuan orang beragam. Ada yang lancar dan sedikit yang masih
mengeja. Meskipun demikian setiap orang mendapatkan balasan sesuai dengan usahanya. Rasulullah
SAW bersabda : "Barangsiapa yang membaca Al-Qur'an namun lidahnya masih berat dan terbata-
bata, maka baginya mendapat dua pahala." (Mutafaq 'alaih)
Sifat Tadabbur ini akan melahirkan sikap Tadzakkur yaitu menjadikannya sebagai sumber hokum
dan petunjuk hidup dalam menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.
Sumber: Qur'an Pedoman Hidup, Materi Mentoring Karisma Salman ITB dan sumber lain
KEUTAMAAN AL-QUR'AN
Peserta mengetahui bahwa Al-Qur'an adalah ciptaan Allah, bukan ciptaan manusia.
Allah adalah pencipta, pemilik, pemelihara dan penguasa. Allah menciptakan alam semesta dan
menciptakan manusia. Manusia ketika lahir dalam keadaan lemah, tidak mengetahui apa-apa,
berlumuran darah dan tidak berpakaian. Bingung atas penciptaannya, apa tujuan hidupnya, bagaimana
cara hidupnya dan apa yang harus dilakukan dalam hidup ini ?
Nah.. untuk membimbing manusia bagaimana caranya mengatur kehidupan, apa yang harus
dikerjakan, Allah menurunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk dan pedoman bagi manusia.
Contoh : Nabi palsu yang berusaha membuat ayat, ternyata bukan manarik tetapi menjadi guyonan
2. Keindahan bahasanya
Al-Qur'an merupakan seni yang paling indah, membacanya tidak menimbulkan kebosanan, bahkan
dengan mengulang-ngulangnya menambah kecintaan dan kenikmatan. Bacaan yang paling sering
dibaca adalah Al-Fatihah
Adanya mummi Fir'aun, dalam Q.S. Yunus 10 ayat 92 : "Maka pada hari ini Kami selamatkan
badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan
sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami."
* Orbit benda-benda langit, dalam Q.S. Al-Anbiyaa 21 ayat 33 : "Dan Dialah yang telah menciptakan
malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis
edarnya."
4. Terjaga kemurniannya
Kemurnian Al-Qur'an dapat dilihat sebagai berikut :
o Allah akan memelihara dan menjaga Al-Qur'an sehingga tidak ada yang mampu merusak dan
melenyapkan Al-Qur'an. Pada Q.S. Al-Hijr 15 ayat 9 Allah berfirman : "Sesungguhnya Kami-lah
yang menurunkan Al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya."
o Banyak sekali orang-orang yang hafal Al-Qur'an. Jika dibandingkan dengan kitab-kitab suci yang
lainnya, tidak ada yang bisa menghafal injil, weda, tripitaka, dan sebagainya.
o Sama isinya dari dulu sampai sekarang, tak pernah berubah, dari Arab sampai Indonesia semuanya
sama, dan jika dibandingkan dengan kitab-kitab suci agama yang lain, kita akan selalu menjumpai
perbedaan-perbedaan dari masing-masing kitab tersebut.
Beberapa contoh yang terdapat dalam Al-Qur'an berkenaan dengan hal di atas yaitu:
o Tentang keyakinan. Dalam Al-Qur'an dikatakan bahwa yang wajib kita yakini adalah Allah,
Malaikat, Al-Qur'an, Rasul/Nabi, Qadha dan Qadar, dan hari kiamat. (Q.S. An-Nisa 4 : 136)
o Tentang akhlak. Di dalam Al-Qur'an diajarkan tentang budi pekerti yang baik, cara menciptakan
hubungan yang baik antara pribadi dengan pribadi dan antarmasyarakat sesamanya. (Q.S. Al-Hujurat
49: 10-13)
o Tentang janji-janji kenikmatan dunia dan akhirat, janji surga terhadap orang-orang yang berbuat
kebajikan, dan janji neraka bagi orang-orang yang berbuat kejahatan. (Q.S. An-Nabaa 78 : 21-37)
Dari uraian di atas jelaslah bahwa Al-Qur'an sebagai pedoman dan petunjuk bagi umat Islam. Al-
Qur'an merupakan kitab suci yang paling sempurna, diciptakan oleh Allah, tidak ada yang bisa
membuat tandingan Al-Qur'an tersebut.
SIRAH NABAWIYAH
Peserta memahami pentingnya mempelajari sirah nabi Muhammad SAW dan mengambilnya
sebagai suri tauladan di kehidupan sehari-hari.
Peserta mengidolakan beliau.
> Kedermawanan: berlomba-lomba dalam bersedekah; bila ada tamu tapi tidak ada suguhan > karena
miskinnya, maka unta yang hanya ada satu pun akan disembelih.
> Menepati janji
> Menjunjung tinggi harga diri.
> Menjaga persatuan, tapi hanya dalam satu kabilah saja.
> Menghormati tamu.
3. Kelahiran Kenabian
<> Nasab Rasulullah SAW : golongan bangsawan (bani Hasyim) dari keturunan orang yang tidak
terkena rusak jahiliyah, seperti zina, judi, dan mabuk.
<> Kelahiran Rasulullah SAW :
> Senin pagi, 9 Rabi'ul awal, tahun Gajah (riwayat terkuat disertai bukti bahwa tanggal 9 adalah hari
Senin).
> Kejadian yang bertepatan dengan kelahirannya : runtuhnya 10 balkon istana Kisra di Persia,
padamnya api orang Majusi, dan runtuhnya beberapa gereja di Buhairah.
<> Disusui oleh Halimah binti Abu Azu'aib.
<> Halimah berasal dari bani Sa'd yang mayoritas perempuannya berprofesi sebagai pengasuh. Dia
berbadan kurus.
<> Pada saat Rasulullah SAW lahir terjadi kemarau di daerah bani Sa'd.
<> Tak ada seorang pun yang mau menyusui Rasulullah SAW karena beliau adalah anak yatim yang
miskin.
<> Akhirnya Halimah mengambil Rasulullah.
<> Barokah dari Rasulullah: badan Halimah menjadi gemuk, keledai tunggangannya menjadi kuat,
tanahnya jadi subur, dombanya jadi banyak susunya.
<> Rasulullah dikembalikan pada ibunya, Siti Aminah, tapi kemudian kontraknya diteruskan.
<> Pada usia kira-kira 4-5 tahun terjadi pembelahan dada Rasulullah oleh malaikat Jibril. Setelah
peristiwa ini, Rasulullah dikembalikan pada ibunya.
Rasulullah pernah mencoba untuk ikut pesta. Beliau meminta tolong pada temannya untuk menjaga
dombanya karena beliau akan ke Makkah untuk berbincang-bincang dengan teman yang lain seperti
pemuda lain pada umumnya. Sesampainya di Makkah, beliau mendengar tabuhan rebana kemudian
Rasul bertanya, "Ada apa ini?" Beliau ikut mendengarkan tapi Allah menutup telinganya dan beliau
langsung tertidur. Keesokan harinya, beliau terbangun karena sengatan matahari. Pada malam yang
lain, Rasulullah mencoba melakukannya lagi tapi kejadian itu terulang lagi sehingga akhirnya beliau
tidak mau mencobanya lagi.
8. Di Gua Hira'
Saat usia Rasulullah hampir 40 tahun, beliau sering menyendiri di gua Hira' dengan membawa bekal
roti dan air. Kadang ada keluarga beliau yang menyertai.
Adik-adik, pada pertemuan kali ini kakak khusus akan membahas tentang someone very special. Dia
adalah nabi kita Muhammad saw.
Nah adik-adik, ada yang bisa bantu kakak menerangkan maksud dari hadits nabi yang tadi kakak
bacakan tadi? Ayo, siapa berani? Eh, malah jadi kuis "Siapa Berani". Ayo, nggak usah takut salah!
Hal ini pun telah ditegaskan oleh Allah dalam firman-Nya: "Muhammad itu sekali-kali bukanlah
bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan
adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu" (QS 33 Al Ahzab : 40)
Adik-adik, Rasulullah saw menegaskan suatu hal kepada Umar. Dan insya Allah nasehat ini untuk
kita juga. Beliau menegaskan bahwa risalah-risalah yang dibawa oleh para nabi Allah sebelum
kenabian nabi Muhammad saw telah dihapus. Jadi Rasulullah Muhammad saw membawa risalah
Islam sebagai penghapus risalah sebelumnya.
Penghapus risalah sebelumnya berarti bahwa semua risalah sebelum Islam tidak berlaku lagi untuk
umat manusia selanjutnya.
Dalam Qur'an surat Al Baqarah terdapat penjabaran tentang golongan orang yang beriman dan
bertaqwa. Salah satu ciri mereka yaitu :
Allah swt berfirman : "Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur'an) yang telah diturunkan
kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, " (QS 2 Al Baqarah : 4)
Maksudnya adalah bahwa kita sebagai seorang muslim sudah jelas beriman kepada kebenaran Al
Qur'an. Dan dalam waktu bersamaan, kita sebagai muslim juga beriman akan adanya kitab-kitab yang
Allah turunkan kepada Nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad saw. Karena kita tahu bahwa para nabi
sebelum nabi Muhammad saw telah menjalankan perintah Allah dengan baik. Mereka menyampaikan
risalah agama Allah kepada kaumnya. Ada yang beriman padanya dan ada yang ingkar padanya.
Bahkan, setelah nabi-nabi itu wafat, mereka mendustakan agamanya. Mereka mengatakan bahwa itu
dari Allah. Padahal sebenarnya bukan dari Allah.
Jadi adik-adik, Allah benar-benar murka terhadap sikap manusia-manusia (terutama pendeta atau
rahib) yang mengubah-ubah kitab suci nabi-Nya sekehendak hawa nafsu mereka. Bahkan mereka
katakan kalau itu dari Allah. Padahal itu hanya buatan mereka sendiri.
Mereka imani apa yang mereka sukai. Akan tetapi mereka ingkari apa yang mereka tidak sukai.
Padahal adik-adik, siapa yang lebih tahu? Apakah mereka, ataukah Allah yang lebih tahu? Sehingga,
dalam Al Qur'an Allah berfirman tentang perbuatan mereka :
" Apakah kamu beriman kepada sebagian Al Kitab dan ingkar kepada sebahagian yang lain?
Tiadalah balasan bagi orang-orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam
kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah
tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan." (QS 2 Al Baqarah : 85)
Naudzubillah, mudah-mudahan kita dihindarkan oleh Allah dari perbuatan mengingkari sebagian dari
isi kitab suci kita. Apalagi naudzubillah mendustakannya!
Maka, nabi-nabi sebelum nabi Muhammad saw "hanya diutus untuk kaumnya saja" (contohnya : nabi
Musa dan Isa diutus kepada Bani Israil saja). Sedangkan nabi Muhammad diutus untuk seluruh
manusia.
Allah berfirman: "Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya,
sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui." (QS 34 As Saba : 28)
Kesimpulan
Oleh sebab itu Alhamdulillah, nabi kita dan juga kita sebagai ummatnya disebut oleh Allah sebagai
rahmatan lil 'alamin. Ada yang masih ingat bunyi ayatnya?
Allah telah berfirman: "Dan tidaklah Aku utus engkau sebagai rahmatan lil 'alamin (rahmat bagi
seluruh semesta alam)." (QS 21 Al Anbiya : 107)
Nah, coba siapa yang bisa menyebutkan kembali lima hal tadi?
Si Nabi Palsu
Adik-adik, kalau seandainya ada orang yang ngaku-ngaku sebagai nabi pada percaya nggak? Nah,
kita jangan mau dibodoh-bodohi tentang adanya nabi setelah nabi Muhammad! Mengapa? Karena kita
percaya sepenuhnya bahwa Rasulullah Muhammad saw adalah nabi yang terakhir.
Memang pernah dalam sejarah ada orang-orang yang ngaku-ngaku sebagai Nabi setelah Rasulullah
wafat. Salah satunya sangat terkenal karena punya banyak pengikut yang mau percaya omongannya.
Tentu saja mereka adalah orang-orang yang mudah dibodoh-bodohi. Orang itu adalah Musailamah.
Orang-orang memanggilnya : Musailamah Al Kadzab. Maksudnya : Musailamah si tukang bohong.
Akan tetapi, ia telah tewas dan pengikutnya diminta bertobat setelah mereka diperangi oleh pasukan
kaum muslimin. Yaitu pasukan yang di dalamnya terdapat shahabat-shahabat Rasul.
Nah adik-adik, sekian dulu episode pertama tentang Rasulullah saw. Insya Allah akan kita lanjutkan
kembali di pertemuan selanjutnya yaitu tentang bukti kebenaran nabi Muhammad saw.
Adik-adik yang saya cintai karena Allah, kakak senang karena kita bisa bertemu kembali.
Ketika masih dalam keadaan kafir1, Abu Sofyan pernah di suatu malam mengendap-endap
mendekati rumah Muhammad SAW. Diam-diam ia mencuri dengar Muhammad yang sedang
membaca Al Qur'an.
Mulanya, Abu Sofyan hanya sekedar ingin tahu. Kayak gimana sih yang katanya wahyu Tuhan itu
yang dibawa oleh Muhammad? Diam-diam, ia dengarkan lantunan ayat-ayat yang dibacakan oleh
Muhammad.
Abu Sofyan itu orang Arab kan? Makanya, ia mengerti apa yang sedang dibaca oleh Muhammad.
Sempat Tersadar
Tanpa sadar, Abu Sofyan bergumam dalam hatinya : "Ini adalah kebenaran. Ini adalah wahyu
Tuhan!". Dan tanpa sadar, air matanya pun mengalir. Ia menangis tanpa suara.
Setelah tidak terdengar lagi suara Muhammad, Abu Sofyan tersadar. Lho! Kenapa mau-maunya saya
percaya sama dia. Dia kan manusia juga sepertiku. Kedudukanku lebih mulia daripadanya.
"Eh, elo dari mana?" celetuk salah seorang dari mereka. "Eh, nggak kok! Nggak dari mana-mana"
jawab Abu Sofyan agak gemetaran. "Eh, sama. Gua juga nggak dari mana-mana!" kata satu orang
lagi. Akhirnya mereka pun bubar tanpa banyak bertanya.
Lagi-lagi Datang
Karena penasaran, besoknya Abu Sofyan kembali melakukan hal yang sama. Lagi-lagi ia sempat
tersadar dan menangis. Dan ketika pulang, lagi-lagi ia ketemu dengan 2 orang yang kemarin lagi.
Dengan agak terpaksa, ketiga saling mengaku. Tenyata oh ternyata, mereka sama-sama sengaja
mendengarkan Muhammad membaca Al Qur'an!
Lalu akhirnya, mereka saling buat perjanjian. "Udah deh, pokoknya besok, kita jangan mau datang
lagi dengerin Muhammad baca sesuatu! Titik!" kata mereka sepakat.
Keingkaran Mereka
Namun esoknya, lagi-lagi ketiga orang itu melakukan hal yang sama! Nah lho! Mau ditaro di mana
muka Abu Sofyan?
"Eh, kenapa sih pada datang lagi? Bukannya kita udah sepakat?" kata salah seorang. "Lah, elo juga!"
celetuk seorang lagi. "Sudah!!" potong Abu Sofyan, "Kalian tahu nggaK? Kita tuh sedang kena
sihirnya Muhammad! Dia itu tukang sihir! Kita dibuatnya jadi terpengaruh sama kata-katanya". "Oh,
iya ya!" jawab dua orang itu sambil ngangguk. Dengan perasaan pundung akhirnya mereka pulang.
Nah adik-adik, kisah ini adalah kisah nyata. Kisah yang dituturkan oleh Abu Sofyan setelah ia masuk
Islam di masa futuh makkah. Cuma memang yang aslinya tidak berlogat betawi lho!
Adik-adik, Al Qur'an adalah mu'jizat terbesar yang dianugerahkan kepada nabi Muhammad SAW.
Kitab ini merupakan salah satu bukti kebenaran dari kerasulan Nabi SAW. Dan mu'jizat itu ada di
hadapan kita hingga saat ini. Sadarkah kalian adik-adik? Ini adalah mu'jizat dari Allah!!
Tapi, kenapa tidak semua orang tahu bahwa ini mu'jizat? Karena hanya yang membaca, memahami,
mentadabburi, dan melaksanakan yang akan dapat merasakan kemu'jizatan Al Qur'an.
Lalu, apakah ada mu'jizat-mu'jizat lain yang dimiliki oleh Nabi SAW? Ada yang tahu?
Tentunya kita harus faham bahwa mu'jizat yang dimiliki oleh Nabi SAW terjadi hanya karena dengan
izin Allah.
1. Bulan Terbelah
Misalnya mu'jizat terjadinya pembelahan bulan. Pada waktu itu Nabi SAW ditantang oleh kaum
musyrikin Quraisy. Lalu Nabi berdo'a kepada Allah. Kemudian terjadilah peristiwa yang
menghebohkan di bumi.
Dari Ibnu Mas'ud RA, ia berkata "Pada zaman Rasulullah SAW, bulan pernah terbelah menjadi dua.
Sebelah berada di atas gunung dan satunya lagi berada di tempat lain. Lalu beliau SAW bersabda:
"Saksikanlah!" (HR Bukhari)
Akan tetapi, walaupun sudah jelas dan terang di hadapan mata mereka, bulan terbelah, orang-orang
musyrik malah tetap ingkar.
Dari Jubair bin Muth'im, ia berkata, "Pada jaman Nabi SAW, bulan terbelah menjadi dua bagian;
satu belahan di atas gunung ini, dan satunya lagi di atas gunung itu. Lalu mereka orang-orang
Musyrik berkata, "Muhammad telah menyihir kami. Kalau pun ia mampu menyihir kami, maka ia
tidak akan bisa menyihir orang lain"." (HR Ahmad)
Sehingga adik-adik sekalian, peristiwa keingkaran orang-orang musyrik ini diabadikan oleh Allah
dalam firman-Nya: "Telah dekat (datangnya) saat itu dan bulan terbelah. Dan jika mereka (orang-
orang musyrikin) melihat sesuatu tanda (mu'jizat), mereka berpaling dan berkata, "(Ini adalah) sihir
yang terus menerus." Dan mereka mendustakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang
tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya. " (QS 54 Al Qamar : 1 3)
2. Pohon Berjalan
Mu'jizat lainnya yaitu pohon yang berjalan. Dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Seorang dusun datang
kepada Nabi SAW seraya berkata, "Dengan apa aku percaya bahwa engkau adalah Rasul Allah?"
Kemudian Nabi bertanya, "Andaikata aku menyeru salah satu pohon kurma ini, apakah kamu mau
percaya padaku?"
Maka beliau menyeru salah satu pohon kurma yang ada di situ, sampai pohon itu datang ke dekat
Rasulullah. Lalu beliau menyuruhnya kembali ke tempat semula. Maka pohon itu pun kembali lagi ke
tempat tumbuhnya. Akhirnya orang dusun itu masuk Islam." (HR Bukhari)
Adik-adik, kalau ada pohon jalan-jalan. Sedang akarnya bergerak kayak kaki. Udah gitu, pohon
tersebut balik lagi ke tempat asalnya. Di jaman sekarang, orang-orang pasti bakal lari ketakutan.
Kaum muslimin mengeluarkan strategi usulan Salman Al Farisi. Mereka membuat parit-parit (Al
Khandaq) di sekeliling kota Madinah sebagai barikade. Sedangkan pada saat itu persediaan makanan
agak menipis. Ada suatu mu'jizat Nabi Muhammad SAW yang terjadi pada saat itu.
Bukhari dan Muslim serta lain-lainya meriwayatkan dari Jabir bin Abdullah RA tentang kisah
penggalian Khandaq.
Jabir berkata, "Sebelum perang Khandaq kami menggali parit. Dalam penggalian itu kami terhalang
oleh tanah padat yang sangat keras. Mereka datang menemui Rasul seraya berkata, "Ini adalah tanah
keras yang menghalangi penggalian."
"Aku akan segera turun," sabda beliau. Dalam keadaan berdiri beliau mengganjal perutnya dengan
batu.3 Selama tiga hari kaum muslimin tidak mencicipi makanan apa pun. Lalu tanah yang keras itu
dihantam oleh Nabi yang kemudian hancur berkeping-keping. Sesudah itu Jabir berkata kepada Rasul,
"Wahai Rasulullah, izinkanlah aku pulang ke rumah." Beliau pun mengizinkannya pulang.
Sesampainya di rumah Jabir berkata kepada istrinya, "Aku melihat sesuatu pada diri Nabi, yang bila
saja terjadi padaku, tentu aku tidak akan sabar. Apakah kamu mempunyai sesuatu?"
"Aku punya gandum dan anak kambing betina", jawab istri Jabir. Anak kambing itu langsung
disembelih dan gandumnya dimasak Jabir. Dagingnya diletakkan di dalam periuk lalu ia hendak
menemui Rasulullah. Istri Jabir berkata, "Janganlah kamu membuatku malu di hadapan Rasulullah
dan orang-orang yang bersamanya karena makanan yang dibawanya hanya sedikit!!"
Setelah bertemu ia berbisik kepada Rasul, "Wahai Rasulullah, kami telah menyembelih hewan kami
dan memasak satu takar gandum kami. Kemarilah engkau bersama satu orang bersamamu, atau asal
jangan lebih dari sepuluh orang!"
"Sungguh banyak sekali", sabda beliau, "Katakanlah kepada istrimu bahwa periuknya jangan
diangkat dulu dari tungku, dan begitu pula adonan rotinya sampai aku datang." Sesudah itu beliau
berteriak, "Wahai semua penggali parit, sesungguhnya Jabir telah membuat makanan. Marilah
semuanya segera kemarin!!"
Jabir berlari menuju rumah. Setelah bertemu istrinya, ia berkata kepadanya dengan rasa panik,
"Sungguh celakalah kamu. Nabi SAW datang bersama semua Anshar dan Muhajirin!!!"
"Sudahlah. Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui. Kita membuat roti dari apa yang ada pada kita
saja" kata istri jabir.
Rasulullah datang bersama semua orang. Ketika istri Jabir mengeluarkan adonan roti, lalu Rasulullah
meludahi adonan itu sambil memberkahinya. Kemudian beliau menuju periuk, meludahinya juga dan
berdoa agar diberkahi. Sesudah itu beliau bersabda kepada Jabir, "Panggillah tukang membuat roti
agar ia membuatnya bersama istrimu!"
Beliau juga bersabda pada istri Jabir, "Ciduklah isi periuk ini, tapi periuknya jangan engkau
turunkan."
Mereka yang datang bersama Rasulullah sebanyak kira-kira seribu orang, didudukkan sepuluh-
sepuluh, lalu mereka semuanya makan. Jabir berkata, "Aku bersumpah demi Allah, mereka semua
dapat makan. Sampai akhirnya mereka meninggalkan makanan, maka periuk kami dan adonan roti
kami masih seperti semula". Kemudian Nabi bersabda, "Makan dan hadiahkanlah!" Sehingga pada
hari itu keluarga Jabir dapat memakannya dan memberikannya kepada para tetangga. Dan setelah
Rasulullah SAW keluar, maka makanan itu habis pula.
Kakak sengaja sampaikan semua itu untuk menunjukkan kebesaran Allah yang diberikan kepada
Nabi SAW. Namun, kita harus fahami bahwa ternyata Al Qur'an adalah mu'jizat yang terbesar. Semua
mu'jizat kalah bandingannya dengan Al Qur'an. Mengapa? Karena kemu'jizatan Al Qur'an berlaku
sampai hari kiamat. Al Qur'an akan tetap menjadi pedoman hidup bagi setiap muslim yang
melaksanakan isinya. Sedang mu'jizat yang lain hanya berlaku saat terjadinya saja. Dan hanya orang-
orang yang hadir saja yang menyaksikannya. Sedangkan Al Qur'an, sampai hari ini pun kita dapat
menyaksikannya. Ikut merasakannya. Ikut membuktikannya.
Jadi tanda-tanda kerasulan Nabi SAW yang pertama adalah melalui mu'jizat.
Tanda-tanda kerasulan yang kedua yaitu dari sifat-sifat beliau yang mendasar. Akhlaq, pribadi,
tingkah laku, dan bahkan keadaan fisik pun menjadi tanda kerasulannya.
Khusus tentang masalah akhlaq Nabi SAW, insya Allah akan dibahas di episode terakhir. Masalah
akhlaq nabi adalah bahasan yang sangat penting. Penting karena dari beliaulah kita mencontoh.
Allah berfirman: "Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung." (QS 68 Al
Qalam : 4)
Sedangkan sekarang kakak hanya akan gambarkan seperti apa sih keadaan fisik Rasul berdasarkan
kesaksian para shahabat RA. Berikut dua kesaksian shahabat Rasul yang kakak kira cukup mewakili
dari sekian banyak kesaksian para shahabat.
Nah adik-adik, tanda-tanda kerasulan yang ketiga yaitu dari berita kedatangannya.
Masih ingat Salman Al Farisi? Salman mendapatkan berita kedatangan rasul dari injil. Kitab sucinya
sebelum masuk Islam. Kemudian Abdullah bin Salam, shahabat Rasul yang mantan pendeta Yahudi.
Ia mendapatkan berita kedatangan rasul dari kitab Taurat. Jadi adik-adik, Allah telah mempersiapkan
semuanya. Berita kedatangan Nabi Muhammad SAW telah ditulis oleh Allah pada kitab-kitab suci
yang dibawa oleh para nabi-Nya. Nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad SAW.
Adanya berita kedatangan tersebut juga Allah abadikan dalam Al Qur'an. Allah berfirman: "Dan
(ingatlah) ketika Isa putra Maryam berkata : "Hai Bani Israel, sesungguhnya aku adalah utusan
Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar
gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad
(atau Muhammad). Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang
nyata, mereka berkata : "Ini adalah sihir yang nyata!"." (QS 61 Ash Shaf : 6)
Dan juga dalam firman Allah berikut: " dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku
tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertaqwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang
yang beriman kepada ayat-ayat Kami. (Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi
yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang
menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar
dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk
dan membuang dari mereka beban-beban dan belenngu-belenggu yang ada pada mereka. Maka
orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang
terang yang diturunkan kepadanya (Al Qur'an), mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS 7
Al A'raf : 156 157)
Jadi Subhanallah ya adik-adik, tidak ada keraguan bagi kita terhadap bukti kerasulan Nabi
Muhammad SAW. Karena memang, Allah telah memberikan adanya bukti kebenaran bagi Rasul-
Nya.
Nah, sekian dulu pertemuan kita hari ini. Sebenarnya masih banyak bukti kerasulan dari Nabi SAW.
Akan tetapi berhubung waktu terbatas, adik-adik yang masih penasaran bisa mencarinya di buku-buku
tentang beliau. Tentu saja buku yang dikarang oleh ulama-ulama kita yang jujur dan shaleh.
Insya Allah, nantikan episode terakhir dari bahasan kita tentang Nabi Muhammad SAW. Episode
terakhir merupakan episode yang paling penting.
Kita sebagai muslim sudah sepantasnya menjadikan Rasulullah SAW sebagai tokoh idola. Bahkan
satu-satunya tokoh idola.
Ada yang sampai membuat fans4 club karena saking banyaknya fans. Dan umumnya, tidak hanya
ngefans saja, tapi juga sampai mengikuti tingkah lakunya. Dari warna rambut, anting di hidung, cara
berpakaian, dan bahkan sampai cara berbicara. Akan tetapi sayang, sebagian besar tokoh idola
tersebut sama sekali tidak bisa memberikan contoh.
Kakak berikan sedikit contoh. Bagi yang dulu pernah ngefans dengan Curt Cobain vokalis grup
musik Nirvana terpaksa kecewa karena idolanya mati karena overdosis. Hal sama juga terjadi
dengan selebritis-selebritis lain. Siapa aja coba? Bagi yang pernah ngefans dengan Freddy Mercury
vokalis grup musik legendaris Queen juga sedih karena idolanya mati kena AIDS akibat perilaku
seks bebasnya. Hal yang sama juga terjadi pada selebritis lain. Ada selebritis yang mati bunuh diri.
Dan masih banyak lagi hal-hal negatif yang umumnya terjadi pada selebritis di dunia hiburan. Drugs,
free sex, kesombongan pada Tuhan, dsb. Naudzubillah!! Ada yang bisa kasih contoh lagi?
Kakak rasa sih tidak semua seperti itu. Ada juga selebritis yang baik-baik. Kakak hanya heran,
mengapa banyak ABG sekarang tetap ngefans pada idolanya, padahal mereka sudah tahu perilaku
menyimpang pada idolanya itu.
Beliau adalah seorang nabi dan rasul. Beliau juga adalah kepala negara dan pemerintahan. Beliau
adalah ahli politik dan diplomatik. Beliau adalah pengusaha dan pedagang. Beliau adalah panglima
perang dan pejuang yang handal. Beliau adalah ahli siasat dan strategi. Beliau adalah suami yang
romantis dan ayah yang penuh kasih sayang. Beliau adalah tokoh masyarakat yang disegani dan
dicintai. Beliau memiliki shahabat-shahabat yang setia. Beliau adalah pendengar yang baik dan
penasehat yang bijaksana bagi setiap orang. Beliau memuliakan tetangga-tetangganya. Beliau
penyayang pada orang lemah, anak yatim, dan fakir miskin. Beliau adalah selebritis di dunia dan di
akhirat. Beliau adalah Rasulullah Muhammad SAW.
Rasulullah SAW merupakan teladan bagi kita. Allah meciptakan hamba-Nya yang satu ini agar kita
manusia biasa memperoleh contoh nyata. Contoh nyata bahwa agama Allah yaitu Islam dapat
dilaksanakan oleh manusia biasa. Rasulullah pun adalah manusia biasa. Coba bayangkan, kalau nabi
kita dari golongan malaikat, mana mungkin kita yang manusia ini mencontohnya.
Kema'shuman Rasul
Bedanya, Rasulullah SAW adalah hamba Allah yang ma'shum. Ma'shum artinya bahwa dia terjaga
dari kesalahan berkat pertolongan Allah.
Maka kita dapati teladan dari idola kita yaitu pada akhlaqnya dan perjuangan hidupnya dalam
menegakkan Islam.
Contoh kongkrit manusia-manusia yang bisa merasakan dan mengikuti keteladanan beliau adalah
para shahabat. Nah, tentu saja kita pun bisa!!
3. Akhlaq Qur'ani
Maka dalam sejarah, Rasul dan para shahabatnya biasa mendapat julukan "kitab yang berjalan".
Maksudnya bahwa dari pribadi beliau (dan juga para shahabatnya), kita bisa menyaksikan pengaruh
Al Qur'an benar-benar berbekas pada tingkah laku dan perilaku mereka. Berbekas dalam seluruh
kehidupan mereka.
Adik-adik, seorang istri Rasul yaitu 'A-isyah RA pernah ditanya tentang bagaimana akhlaq Rasul.
Lalu ia menjawab :"Akhlaqnya adalah Al Qur'an."
"Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan khususnya di bulan Ramadhan.
Orang yang paling baik akhlaq dan sosok tubuhnya. Orang yang paling lembut telapak tangannya dan
yang paling harum baunya.
Tidak pernah marah atau mendendam karena dirinya. Beliau marah hanya karena larangan-larangan
Allah dilanggar. Tak ada sesuatu pun yang dapat mencegah kemarahannya karena Allah ini hingga
kebenaran menjadi pihak yang menang.
Tidak pernah mencela makanan sama sekali. Jika menyukai suatu makanan maka ia akan
memakannya dan jika tidak menyukai maka ia akan meninggalkannya.
Tidak pernah makan sambil bersandar (leyeh). Juga tidak pernah makan di meja makan.5 Beliau
menyukai manisan, madu dan buah labu. Kadang-kadang sebulan atau dua bulan di salah satu
rumahnya tidak pernah ada asap dapur yang mengepul.
Beliau juga biasa mengesol sepatu, menjahit pakaian, membesuk orang sakit dan memenuhi
undangan baik orang kaya atau orang miskin.
Tempat tidurnya terbuat dari kulit yang diisi dengan serabut pelepah korma. Tidak banyak memiliki
kesenangan dunia. Allah telah memberikannya kunci-kunci kekayaan dunia tetapi beliau tidak mau
mengambilnya dan memilih akhirat.
Tidak pernah tertawa lebar, tetapi hanya tersenyum. Pernah bergurau dan tidak mengatakan kecuali
yang benar.
Senantiasa berlaku lemah lembut terhadap para shahabatnya, memuliakan orang-orang yang
dimuliakan kaumnya dan mengangkatnya menjadi pemimpin mereka.
Disebutkan dalam hadits dari Anas RA, ia berkata: "Aku tidak pernah menyentuh kain celupan atau
sutra selembut telapak tangan Rasulullah SAW. Aku telah berkhitmad kepada Rasulullah SAW
selama sepuluh tahun tetapi beliau tidak pernah sama sekali berkata : "Ah!" kepadaku. Juga tidak
pernah menegur terhadap apa yang aku lakukan dengan teguran "Kenapa engkau melakukannya?".
Juga tidak pernah menegur terhadap apa yang tidak aku lakukan dengan teguran "Kenapa engkau
tidak melakukannya?"." "
Nah, itulah sedikit dari profil Rasulullah yang dirangkum oleh ulama kita dari berbagai hadits yang
shahih. Bagaimana? Luar biasa kan?
Canda Rasul
Bahkan ketika bergurau pun, Rasulullah selalu berkata benar. Misalnya ketika suatu hari datang
seorang nenek yang tua renta ke hadapan Rasulullah dan para shahabatnya.
Nenek itu bertanya, "Ya Rasulullah. Bisakah nenek-nenek sepertiku masuk surga?".
Rasul pun menjawab, "Wahai ibu, sesungguhnya surga itu tidak akan dimasuki oleh nenek-nenek
tua".
Lalu seorang shahabat mendekatinya dan berkata, "Wahai ibu, setiap orang yang masuk surga tentu
saja akan menjadi muda kembali. Bahkan nenek tua pun akan menjadi perawan muda kembali".
Kabar Gembira
Nah adik-adik, ada kabar gembira. Kabar gembira bagi yang ingin dicintai oleh Allah Yang Maha
Penyayang. Apakah itu? Mari kita simak firman Allah berikut ini.
"Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, maka ikutilah aku.6 Niscaya Allah akan
mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS 3
Ali Imran: 31)
Subhanallah! Siapa saja di antara kita yang mengikuti jejak Rasulullah SAW, maka Allah akan
mencintai kita dan mengampuni dosa-dosa kita. Hanya dengan mencontoh akhlaq mulia Rasul dan
meneruskan perjuangannya dalam menegakkan Islam.
Begitulah, adik-adik. Mulai sekarang, jadikanlah Rasulullah SAW sebagai idola kita. Sehingga kita
memiliki prinsip: "AR RASUL MUHAMMAD QUDWATUNA". Rasulullah Muhammad adalah
qudwah atau suri teladan bagi kita.
NABI MUSA AS
(Bagian 1)
Peserta mengetahui sejarah nabi Musa AS dan mengambilnya sebagai suri tauladan.
Nabi Musa adalah salah seorang nabi yang diturunkan untuk bani Israil, beliau dilahirkan di Mesir.
Raja di Mesir mendapat gelar Fir'aun. Fir'aun adalah seorang raja yang sombong, kejam, dan suka
memecah-belah rakyatnya. Rakyat Mesir terbagi atas dua golongan, yaitu : penduduk asli Mesir dan
bani Israel. Tapi Fir'aun cenderung untuk menindas golongan bani Israel. Di Mesir, bani Israel banyak
yang menjadi budak.
Fir'aun mengaku dirinya tuhan, namun anehnya dia punya banyak tukang sihir (khan lucu ya kalo ada
tuhan yang masih minta tolong ama tukang sihir). Suatu ketika Fir'aun bermimpi kalo dia melihat api
berjalan dari baitul Maqdis ke Mesir, kemudian api itu membakar kota Mesir dan memusnahkan
rumah-rumah orang Mesir. Fir'aun memanggil para tukang sihir untuk menafsirkan mimpinya
sehingga terkumpul para ahli nujum (ramal) dan tukang sihir. Menurut mereka, mimpi itu maksudnya
akan ada seorang anak dari bani Israel yang akan menjatuhkan kekuasaan Fir'aun dan memusnahkan
penduduk Mesir. Fir'aun menjadi panik dan mengeluarkan perintah untuk membunuh seluruh bayi
laki-laki dari keturunan bani Israel.
Nah, di antara bayi-bayi yang lahir itu terdapat bayi yang bernama Musa. Ibu Musa menjadi bingung,
cemas, takut, khawatir kalo-kalo bakalan terbunuh juga. Yang namanya bayi kan nggak bisa diem
(kecuali yang bisu), kalo pun diumpetin di rumahnya pasti ketauan juga. Gimana coba kalo pas lagi
nangis ada tentara Mesir lewat deket rumahnya, tewas juga deh urusannya. Akhirnya Allah memberi
ilham kepada ibunya Musa untuk menghanyutkan bayi Musa ke sungai Nil.
Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa; "Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka
jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan jangan (pula) bersedih hati, karena
sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari
para rasul." (Al-Qashoh : 7)
"Yaitu; ' letakkanlah ia (Musa) di dalam peti, kemudian lemparkanlah ia ke sungai (Nil), maka pasti
sungai itu membawanya ke tepi, supaya diambil oleh (Fir`aun) musuh-Ku dan musuhnya'. Dan Aku
telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku; dan supaya kamu diasuh di bawah
pengawasan-Ku." (Thoha: 39)
"Maka dipungutlah ia oleh keluarga Fir`aun yang akibatnya dia menjadi musuh dan kesedihan bagi
mereka. Sesungguhnya Fir`aun dan Haman beserta tentaranya adalah orang-orang yang bersalah."
(Al-Qashos : 8)
"Dan berkatalah istri Fir`aun ; '(Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu
membunuhnya, mudah-mudahjan ia bermanfa`at kepada kita atau kita ambil ia menjadi anak",
sedang mereka tiada menyadari.'" (Al-Qashoh : 9)
"(yaitu) ketika saudaramu yang perempuan berjalan, lalu ia berkata kepada (keluarga Fir`aun) :
'Bolehkah saya menunjukkan kepadamu orang yang akan memeliharanya?' Maka Kami
mengembalikanmu kepada ibumu, agar senang hatinya dan tidak berduka cita(ayatnya
dipotong). (Thoha : 40)
"Dan menjadi kosonglah hati ibu Musa. Sesungguhnya hampir saja ia menyatakan rahasia tentang
Musa, seandainya tidak Kami teguhkan hatinya, supaya ia termasuk orang-orang yang percaya
(kepada janji Allah)." (Al-Qashos : 10)
Akhirnya ibunya mengikuti apa yang telah diilhamkan kepadanya untuk menjatuhkan (pake peti
maksudnya) Musa ke sungai Nil biar diambil sama keluarganya, karena tidak ada tempat di mana pun
di Mesir ini untuk ngumpetin bayi Musa selain di dalam istana Fir'aun sendiri. Dan kemudian
menyuruh kakak perempuannya untuk memantau dari jauh (kalo ngikutin dari deket nanti ketauan).
Eh, bener ternyata peti bayi tersebut dipungut sama permaisuri Fir'aun, karena emang dia belum
punya anak dan kemudian diangkat jadi anak angkat Fir'aun.
Kemudian keluarga Fir'aun mencari orang yang mau mengasuh Musa, eh ternyata Musa nggak mau
diasuh (disusui oleh perempuan lain). Kemudian datang kakak perempuannya, dan nawarin kalo dia
tau ada perempuan yang bisa ngasuh Musa, yaitu ibunya sendiri, tapi dia nggak bilang kalo itu ibunya
Musa (cari mati apa ?!?). Eh, bener ternyata Musa mau diasuh sama perempuan itu (ya ibunya
sendiri..!). Akhirnya Musa dibesarkan di dalam istana Fir'aun oleh ibunya sendiri. Hebat ya rekayasa
Allah.
Tahun berganti tahun, akhirnya Musa tumbuh dewasa. Suatu ketika Musa pergi ke kota. Nah dia
ngeliat ada 2 orang berantem. Satu orang Mesir satu lagi orang Israel. Nah si orang Israel ini udah
mau kalah, dan dia minta pertolongan Musa. Dan Musa akhirnya menolong dengan maksud melerai
perkelahian itu dengan meninju orang Mesir. Eh ternyata orang Mesir itu langsung mati. Dan
kemudian Musa menyesal telah membunuh orang itu dan juga takut kalo-kalo orang laen tau kalo dia
udah ngebunuh orang Mesir. Suatu hari Musa ketemu lagi sama orang yang dulu minta pertolongan.
Nah, si orang itu lagi berantem lagi (dasar orang Israel tukang cari gara-gara) dan mo' kalah lagi dan
minta pertolongan lagi, kontan Musa marah (abis gara-gara dia Musa ngebunuh orang) dan
memegang tangan orang tadi, dan si orang tadi takut dan berkata "Hai apakah kamu bermaksud
membunuhku, seperti kamu ngebunuh orang Mesir kemarin". Ya akhirnya orang-orang tau kalo Musa
yang ngebunuh orang Mesir itu.
Berita pembunuhan oleh Musa akhirnya terdengar ama pembesar istana, dan mereka berunding untuk
balas dendam dengan ngebunuh Musa. Akhirnya ada orang yang ngasih tau ke Musa, kalo para
pembesar istana mau berniat ngebunuh Musa, dan dia menyarankan Musa keluar dari kota ini. Dan
akhirnya Musa kabur keluar kota, Musa kabur ke arah negeri Madyan.
Dalam perjalanan kaburnya, dia melihat ada 2 gadis mo' ngambil air di sumur untuk ngasih minum
ternak-ternaknya, namun di dekat sumur itu banyak laki-laki yang juga mau ngambil air. Dan kedua
gadis itu sabar menunggu sampai semua laki-laki selesai ngambil air. Eh setelah ngambil air, para
laki-laki tadi nutup mulut sumur itu dengan batu gede (tega ya..?). Musa nanya ke kedua gadis itu,
kenapa bukan laki-laki aja yang ngambil airnya? Dan kedua gadis itu bilang kalo mereka nggak punya
saudara laki-laki dan bapaknya udah tua. Akhirnya Musa membantu kedua gadis itu mengambil air.
Kemudian Musa mengantar mereka pulang, dan Musa berjalan di depan. Kedua gadis itu ternyata
anak Nabi Syu'aib. (LANJUTAN CERITA INI TAU 'KAN?)
Setelah itu Musa rindu dengan kampung halamannya (Mesir), dia beserta istrinya akhirnya pergi ke
Mesir. Di tengah perjalanan Musa melihat ada api. (CERITANYA BISA DIBACA PADA Q.S.
THOHA:10-36)
"Ketika ia melihat api, lalu berkatalah ia kepada keluarganya : 'Tinggallah kamu (di sini),
sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit daripadanya kepadamu
atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu.' Maka ketika ia datang ke tempat api itu, ia
dipanggil; 'Hai Musa. Sesungguhnya Aku ini Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu;
sesungguhnya kamu berada di lembah yang suci, Thuwa. Dan Aku telah memilih kamu, maka
dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu). Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada
tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.
Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri
itu dibalas dengan apa yang diusahakan." (Q.S. Thoha : 10-15)
"Apakah itu yang di tangan kananmu, hai Musa? Berkata Musa : 'Ini adalah tongkatku, aku
bertelekan padanya, dan aku pukul (daun) dengannya untuk kambingku, dan bagiku ada lagi
keperluan yang lain padanya'. Allah berfriman : 'Lemparkanlah ia , hai Musa!' Lalu dilemparkannya
tongkat itu, maka tiba-tiba ia menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat. Allah berfiran :
'Peganglah ia dan jangan takut, Kami akan mengembalikannya kepada keadaannya semula, dan
kepitkanlah tanganmu ke ketiakmu niscaya ia ke luar menjadi putih cemerlang tanpa cacad, sebagai
mu'jizat yang lain (pula), untuk Kami perlihatkan sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Kami yang
sangat besar. Pergilah kepada Fir'aun; Sesungguhnya ia telah melampaui batas.' Berkata Musa : 'Ya
Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan dan lepaskanlah
kekakuan lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku, dan jadikanlah untukku seorang pembantu
dari keluargaku, (yaitu) Harun saudaraku." (Q.S. Thoha : 17-30)
Inti ceritanya, di sana Allah mengangkat Musa menjadi Nabi. Dan diperintahkan untuk berda'wah ke
Fir'aun. Dan Allah memberi nabi Musa mu'jizat tongkat menjadi ular, dll. Dan nabi Musa meminta
teman dalam berda'wah, yaitu nabi Harun. Nabi Harun adalah saudara nabi Musa. Nabi Musa juga
berdo'a kepada Allah agar dilancarkan ucapannya karena beliau itu cadel. Semua permintaan nabi
Musa ini dikabulkan oleh Allah. Mereka berdua akhirnya pergi menghadap Fir'aun. (TERUSANNYA
BACA Q.S. ASY-SYU'ARA : 16-67)
(RINGKASANNYA) Di depan pintu gerbang istana, mereka dicegat oleh pengawal. Musa memberi
pesan ke penjaga, "Sampaikan ke Fir'aun bahwa telah datang utusan Tuhan sekalian Alam." Eh si
penjaga malah ngelaporin bahwa di depan ada orang gila yang ngaku utusan Tuhan. Akhirnya Fir'aun
memerintah penjaga untuk membawa masuk nabi Musa dan nabi Harun. Di hadapan Fir'aun, nabi
Musa berkata, "Sesungguhnya kami adalah Rasul Tuhan semesta alam." Dan meminta agar
membiarkan bani Israel pergi bersama mereka berdua. Fir'aun menganggap nabi Musa orang yang
tidak tau balas budi, kecilnya diasuh eh. setelah besar taunya... Kemudian Fir'aun minta bukti
kerasulannya. Lalu dikeluarin mukjizat nabi Musa. Abis gitu dia ngumpulin tukang sihir di seluruh
negeri. Abis gitu ngadu ilmu. Ternyata ular jadi-jadian milik para tukang sihir dimakan oleh ular milik
nabi Musa. Para tukang sihir akhirnya pada ngakuin kerasulan nabi Musa. Tapi Fir'aun gak mau sadar
pula, malah mau ngebunuh Musa. Tapi nabi Musa dibela oleh salah seorang pengikut Fir'aun yang
menyembunyikan keimanannya di hadapan Fir'aun. Dia disebut dalam Al-Qur'an sebagai lelaki
mu'min di antara pengikut Fir'aun, makanya surat ini dinamakan Al-Mu'min. Fir'aun juga ngasih bukti
kalau tuhannya itu itu gak ada dengan bikin menara yang tinggiiiii banget, abis gitu dia naik ke
puncaknya agar bisa melihat ngeliat Allah (aneh ya??). Dan kemudian Fir'aun turun dan bilang kepada
rakyatnya kalo tuhan itu nggak ada.
Setelah itu Allah memerintah nabi Musa dan nabi Harun beserta bani Israel untuk meninggalkan
Mesir. Kemudian mereka dikejar sama Fir'aun dan tentaranya. Ketika sampai di pantai, nabi Musa dan
bani Israel bingung gimana cara nyebrangnya? (UDAH TAU KHAN KISAH SELANJUTNYA?
BISA CERITAIN SENDIRI, YA!)
NABI MUSA AS
(Bagian 2)
Peserta mengetahui sejarah nabi Musa AS dan mengambilnya sebagai suri tauladan.
Setelah Allah selamatkan nabi Musa beserta bani Israel dari Fir'aun dan tentaranya, nabi Musa
beserta bani Israel kemudian bermunajat di sebelah kanan gunung Sinai. Di sana Allah memberi
nikmat yang besar kepada bani Israel, yaitu memancarnya 12 mata air (untuk minum), ditambah lagi
dengan manna (sebangsa tumbuhan) dan salwa (makanan manis seperti madu), ditambah lagi Allah
memayungi mereka dengan awan putih. Coba aja bayangin udah ditolongin, Allah juga memberi
nikmat yang banyak banget kepada mereka.
Kemudian nabi Musa meninggalkan mereka selama 40 hari untuk mendapat taurat. Selama 40 hari itu
mereka dipimpin oleh nabi Harun. Saat itu ada salah seorang dari bani Israel yang berkhianat, yaitu
bernama Samiri. Ketika di Mesir, Samiri adalah seorang tukang sihir.
Samiri memerintah kepada bani Israel untuk mengumpulkan semua emas yang dibawa (dari orang-
orang Mesir) dan kemudian dimasukkan ke lubang api. Setelah itu, emas-emas itu kemudian dicetak
menjadi anak lembu. Kemudian Samiri menyihirnya sehingga bisa bersuara. Setelah itu Samiri bilang
kalo ini adalah tuhanmu dan tuhannya Musa, hanya aja nabi Musa udah lupa. Setelah itu bani Israel
memuja patung tersebut.
(BACA TERJEMAHAN 2 : 85-97)
Hal itu kemudian diperingatkan sama nabi Harun, tapi mereka tetap membandel. Kemudian
Musa kembali. Musa marah kepada nabi Harun dan juga Samiri.
Setelah itu, Musa meminta mereka untuk masuk ke tanah suci Palestina (sebelumnya nabi Musa udah
ngingetin tentang nikmat Allah, baca terjemahannya ya!). Eh tau ngga jawabannya orang Israel? Kata
mereka, "Di Palestina itu ada orang-orang yang yang besar dan perkasa dan kami nggak akan mampu
ngelawannya, maka kami tidak akan pergi ke Palestina sebelum orang-orang itu pergi." Begitulah
jawaban orang-orang Yahudi yang ternyata pengecut dan gak tau diri n' bales budi. Tapi nabi Musa
dan nabi Harun ngga putus asa. Dibujuknya lagi bani Israel dengan dikasih taktik dan strategi perang,
"Serbulah mereka dari pintu gerbang dengan menyerang duluan (tiba-tiba) pasti kalian akan menang."
Eh orang Israel malah menjawab, "Hai Musa, kami sekali-kali tidak akan memasuki negeri itu
selama-lamanya selagi mereka ada di dalamnya. Karena itu, pergilah kamu bersama Rabbmu dan
berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk berpangku tangan menanti di sini saja."
Parah banget khan! Udah ditolongin koq bisa-bisanya ngomong kayak gitu? Zaman dulu ketika
mereka diperintahkan untuk masuk ke Palestina, mereka gak mau. Eh giliran udah jadi negeri orang
lain, seenaknya aja mau ngerebut (Zionisme).
Setelah nabi Musa mendengar perkataan itu dari orang Israel, kemudian ia memohon do'a
agar dipisah dengan orang-orang fasik (bani Israel), kemudian Allah kabulkan. Allah akhirnya
membuat orang-orang Israel yang fasik itu berputar-putar kebingungan (tersesat) di gurun pasir
(padang tih) selama 40 tahun (lama banget khan?).
Suatu ketika terjadi pembunuhan di bani Israel dan tidak diketahui siapa pembunuhnya, yang
mengakibatkan saling tuduh di antara sesama mereka. Akhirnya mereka membawa perkara itu ke nabi
Musa. Kemudian Allah memerintahkan mereka untuk menyembelih sapi betina. Eh dasar orang Israel
yang suka males menjalankan perintah Allah, berkata mereka kepada nabi Musa: "Apakah kamu
hendak menjadikan kami buah ejekan?" Akhirnya mereka mau juga melakukannya, tapi dasar orang
Yahudi yang males dan suka berdebat itu mengajukan pertanyaan (kali aja perintahnya bisa dibatalin).
"Mohonkan kepada Rabbmu untuk kami agar dia menerangkan kepada kami, sapi betina apakah itu?"
Akhirnya Allah berfirman bahwa sapi itu tidak tua dan tidak muda. Tapi dasar orang Yahudi, nanya
lagi : "Apa warnanya?" Akhirnya dijawab berwarna kuning tua dan menyenangkan bagi orang
melihatnya. Eh masih nanya lagi karena masih samar menurut mereka. Akhirnya dijawab bahwa sapi
itu sangat berharga bagi pemiliknya dan tidak dipakai untuk membajak dan mengairi tanaman, tidak
cacat, dan tidak belang. Setelah itu mereka baru mengerti dan hampir aja mereka nggak bisa
melakukannya karena kalo nanya lagi maka sapi yang mau disembelih itu mungkin nggak ada di
dunia. Padahal kalo mereka nggak nanya, maka boleh nyembelih sapi betina apa aja. Nanya siihh
ya jadi susah deh!
Setelah itu, Allah memerintahkan untuk memukulkan sebagian anggota badan sapi yang telah
disembelih itu ke tubuh mayat korban pembunuhan, lalu mereka melaksanakannya. Tiba-tiba Allah
memasukkan kembali ruh orang tersebut. Lalu orang tersebut menceritakan siapa yang ngebunuh dia,
"Si fulan telah membunuh saya." Setelah mayat itu hidup dan menceritakan siapa yang ngebunuhnya,
lalu akhirnya mati kembali di tengah suasana mencengangkan dan mencekam bagi orang-orang Israel.
(BACA Q.S. 2 : 67-74)
Allah memerintahkan orang-orang bani Israel untuk beribadah pada hari Jum'at, tapi dasar
Yahudi yang sesat dan suka melanggar kewajiban. Akhirnya Allah memerintahkan mereka untuk
beribadah pada hari Sabtu dan ditambah dengan perintah meninggalkan berburu (menangkap ikan)
pada hari Sabtu.
Kemudian Allah menguji mereka (penduduk desa di dekat pantai). Pada hari-hari selain
Sabtu, ikan-ikan jarang ditemui, namun pada hari Sabtu ikan-ikan sangat banyak bahkan justru
ngedatengin mereka dan terapung-apung di sekitar mereka.
Setelah itu, penduduk desa ada yang tergoda untuk melanggar larangan itu. Kemudian Allah
mengazab orang-orang yang melanggar larangan hari Sabtu dengan mengubah mereka menjadi kera
yang hina. Dan menyelamatkan orang-orang yang shaleh.
Pendahuluan
Setiap muslim wajib menuntut ilmu. Rasulullah saw bersabda: "Menuntut ilmu adalah kewajiban
bagi setiap muslim laki-laki dan perempuan".
Allah memberikan keutamaan dan kemuliaan bagi orang-orang yang berilmu dalam firman-Nya
dalam Al-Qur`an surat Al-Mujaadilah ayat 11 : "Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat".
Orang-orang yang berilmu akan pula dimudahkan jalannya ke syurga oleh Allah dan senantiasa
didoakan oleh para malaikat.
Sebenarnya ilmu hanyalah merupakan suatu alat untuk mendektkan diri kita kepada Allah. Adapun
fungsi ilmu itu antara lain adalah :
1. Sebagai petunjuk keimanan (QS. 22:54, 3:7, 35:28)
2. Sebagai petunjuk beramal
"Seorang alim (berilmu)dengan ilmunya dan amal perbuatannya akan berada di dalam syurga,
maka apabila seseorang yang berilmu tidak mengamalkan ilmunya maka ilmu dan amalnya akan
berada di dalam syurga, sedangkan dirinya akan berada dalam neraka" (HR. Daiylami)
(Ingat pula kisah Sayyidina Ali r.a. ketika disuruh memilih antara harta dan ilmu)
Keutamaan manusia dari makhluk Allah lainnya terletak pada ilmunya. Allah bahkan menyuruh
para malaikat agar sujud kepada Nabi Adam as karena kelebihan ilmu yang dimilikinya. Cara kita
bersyukur atas keutamaan yang Allah berikan kepada kita adalah dengan menggunakan segala
potensi yang ada pada diri kita untuk Allah atau di jalan Allah.
Imam Syafiiy sangat rajin dan tekun menuntut ilmu, walaupun sering menderita kesukaran dan
kekurangan untuk membeli alat-alat perlengkapan belajar seperti kertas, tinta, dan sebagainya.
Namun karena semangatnya yang tinggi maka beliau sering mencari tulang-tulang dan
mengumpulkannya dari jalanan untuk ditulis di atasnya pelajaran yang diperoleh atau mencari
kertas bekas untuk menulis. Catatan beliau sangat banyak sampai memenuhi gubuk sehingga
beliau tidak bisa tidur berbaring karena gubuknya sudah penuh sesak. Akhirnya beliaui mencoba
menghafalkan semua catatan yang telah ada sehingga semuanya terekam dalam hati dan tercatat
dalam otak. Syairnya yang terkenal berbunyi :
"Ilmuku selalu bersamaku ke mana aku pergi
Kalbuku yang telah menjadi gudangnya dan bukan lagi peti-peti
Bila aku berada di rumah, ilmuku pun bersamaku pula di rumah
Dan bila aku di pasar, ilmuku pun berada di pasar"
Beliau belajar dari banyak guru, tidak pernah merasa cukup akan ilmu yang dimilikinya, selalu
haus akan ilmu, dan bila mendengar ada ilmu baru maka beliau akan mengejarnya walaupun harus
menempuh perjalanan yang jauh dan melelahkan. Beliau telah diberi izin untuk mengajar dan
memberi fatwa kepada khalayak ramai dan diberi jabatan sebagai guru besar di dalam Masjidil
Haram karena kepintarannya tersebut, walaupun usianya masih muda sekali yaitu 15 tahun. Imam
Syafiiy dihormati baik oleh pengusaha negeri maupun masyarakat awam yang berada di tempat
beliau tinggal karena keluhuran dan ketinggian ilmunya. Sebagaimana firman Allah dalam surat
Al-Mujaadilah ayat 11, maka telah terbukti bahwa Allah akan meninggikan derajat orang-orang
yang berilmu sebagai keutamaan mereka karena tidak jemu-jemunya menuntut ilmu baik itu ilmu
2. "Dan ingatlah orang alim yang rahim (kasih sayang) akan datang pada hari kiamat dengan
bercahaya dan akan menerangi antara barat dan timur seperti terangnya bulan purnama."
3. "Allah akan tetap menolong hamba-Nya selama hamba-Nya mau menolong saudaranya. Dan
barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu pasti Allah memudahkan baginya
jalan untuk ke syurga. Dan apabila berkumpul suatu kaum di suatu rumah dari rumah-rumah
Allah (mesjid) dengan membaca Al-Qur`an dan mempelajarinya sesama mereka maka niscaya
turun atas mereka ketentraman dan mereka diliputi rahmat dan dikelilingi para malaikat dan
Allah menyebutnya dalam golongan yang adapada-Nya. Dan barangsiapa yang lambat amalnya
maka tidak akan dipercepat diangkat derajatnya."
4. "Barangsiapa berjalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke
syurga" (HR. Muslim).
6. "Jika anak Adam telah meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali 3 hal:
1) Ilmu yang bermanfaat
2) Sedekah jariyah
3) Anak Shaleh yang mendoakan kedua orang tuanya" (HR. Muslim).
7. "Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah untuk diberi kebaikan maka orang itu lalu
memperdalam agama Islam" (HR. Bukhari-Muslim).
meremehkan, menjebak, mengetes, mempermalukan guru kita dan sebagainya.l Aisyah ra tidak
pernah mendengar sesuatu yang belum diketahuinya melainkan sampai beliau mengerti. Orang
yang tidak mau bertanya berarti menyia-nyiakan ilmu yang banyak bagi dirinya sendiri. Allah pun
memerintahkan kita untuk bertanya kepada orang yang berilmu seperti dalam firman-Nya dalam
QS 16:43.
Kondisi Keilmuan
Keadaan saat ini sudah tidak sesuai lagi dengan apa yang diharapkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Di mana-mana orang-orang sudah terlalu mengagung-agungkan dunia. Ilmu pengetahuan dan
teknologi dikembangkan untuk kepentingan dunia dan dirinya sendiri tanpa memperhatikan
keseimbangan dan keselarasan lingkungan di sekitarnya. Bahkan penjelajahan ke planet mars saja
selain untuk ilmu pengetahuan juga untuk mencari kemungkinan apakah di sana dapat ditempati
oleh manusia. Memang sungguh serakah manusia-manusia ini.
Kewajiban menuntut ilmu tidak hanya mengenai ilmu pengetahuan umum saja tetapi juga ilmu
pengetahuan agama yang hukumnya fardlu 'ain, karena beramal tanpa berilmu sama saja dengan
bohong dan tidak ada artinya di mata Allah. Maka jika salah, kita dapat terjerumus ke perbuatan
dosa. Umat Islam juga tidak boleh ketinggalan dalam hal ilmu pengetahuan dan tidak boleh pula
menjadi orang yang bodoh karena orang pintar akan lebih disenangi. Dengan kepinteran yang kita
miliki, kita tidak akan mudah ditipu dan dibohongi orang lain. Imam Syafiiy sendiri selalu merasa
kurang akan ilmu yang dimilikinya dan selalu mencatat setiap ilmu yang diperolehnya karena
takut lupa.
Beberapa ilmuwan Islam antara lain yaitu :
a. Jabir bin Hayyan (720-815 M)
Beliau adalah seorang sarjana Fisika dan Kedokteran. Karyanya mencapai 200 buah, di
antaranya adalah tentang kimia yang antaa lain "Al-Khawasul Kabir" dan "MA Ba`dal
Thabi`ah". Ilmu kimia Jabir telah dianggap sejajar dengan Aristoteles dalam ilmu logika.
b. Al Khawarizmy, Muhammad bin Musa Al Khawarizmy (780-850 M)
Beliau adalah ahli aljabar dan ilmu bumi. Karyanya yang menjadi referensi berbagai tulisan
tentang ilmu bumi, yaitu "Suratul Ardli".
c. Al-Farghaniy, Abul Abbas Ahmad Al-Farghaniy (hidup sekitar tahun 861 M)
Beliau adalah seorang ahli perbintangan/astronomi. Karyanya antara lain adalah "Al Madkhal
Ila Ilmi Haiatil Fabik" yang sudah diterjemahkan ke bahasa latin.
d. Al-Bhairuniy, Abduraihani Muhammad bin Ahmad (937-1048 M)
Beliau adalah ahli kedokteran, perbintangan, matematika, fisika, ilmu bumi dan sejarah.
Karyanya antara lain adalah "At-Tafhim Li Awaili Shima'atit Tanjim" yang berisi tentang
Tanya jawab ilmu hitung, ilmu ukur, ilmu perbintangan, dan ilmu falak.
Pendahuluan
Oke, saya mau tanya nich, boleh khan? Boleh dong tadi pagi pada shalat shubuh semua khan?
Yang bangunin siapa? Bangun sendiri apa dibangunin orang tua? Oh ada yang bangun sendiri? Bagus
dech, tadi sebagian besar masih pada dibangunin orang tua yah. Trus, tadi dapat ongkos sekolah
dari siapa? Kayaknya semua dari orang tua yah
Oke dech, bisa nebak gak kira-kira kita mau bahas materi apa hari ini ? .. nah bener kita sekarang
mau bahas tentang ORANG TUA, dua orang yang mengasuh dan membesarkan kita sampe kita
sebesar ini.. yang nggak bisa makan sampe sekarang udah pinter ngerjain soal fisika sama yang
lain-lainnya. Sebenarnya, apa sih hebatnya ngebahas orang tua? Kenapa kita harus ngebahas tentang
mereka? Ada yang mau jawab? Iya apa? Trus yang lain? Iya banyak ya alasannya kita harus ngebahas
materi tentang bokap-nyokap.. tapi satu hal yang jelas, karena orang tua adalah orang yang sangat
berjasa bagi kita, tapi biar tiap hari ketemu kita sampe kadang kita nggak nyadar akan pentingnya
mereka. Sebagai orang yang sangat dekat pada kita, kita harus tahu lo akhlak kepada orang tua kita
karena memang Rasulullah saw kan turun untuk menyempurnakan akhlak khan ?.
Nah kira-kira ada yang mau nyeritain nggak kesan adik-adik pada orang tua, kebaikannya dan hal
lain yang bikin kesel juga boleh deh.. ayo siapa yang mau mulai ? atau harus saya yang harus
nyampein kesan orang tua saya ? Wah bisa bosen adik-adik ngedengernya . Iya, gimana tanggapan
(nama orang, mad'u) tentang orang tua kamu ? Iya, ada lagi yang lain ?..
Nah, ternyata banyak yah kesan kita terhadap orang tua kita, baik yang disukai seperti tadi, ada
yang.(sebutkan kebaikan orang tua mereka), maupun yang nggak disukai dari sikap orang tua
seperti .(sebutkan kekesalan mereka terhadap orang tua mereka). Tapi, walaupun kadang orang tua
kita melakukan hal yang tidak kita sukai, sebenarnya niat mereka baik lho.. seperti nyuruh
mandi.. memang kita mungkin nggak suka disuruh-suruh mandi kayak anak kecil, tapi untuk iklim
seperti Indonesia ini, mandi itu harus rajin soalnya cuacanya sering membuat kita gampang keringetan
atau memacu timbulnya jamur atau bakteri yang bisa menyebabkan panu, kadas, kurapoleskan
saja..(he..heemang iklan) atau bisa juga menyebabkan bau badan., jadi benerkan apa yang
disuruh itu. biar badan kita tetep bersih.
Trus ada juga ya yang mungkin ngeluh walau tidak diucapkan di forum ini pada sikap salah satu
orang tua kita. Kalo kita liat, kayaknya nggak seharusnya deh orang tua kita melakukan hal
tersebut..hal tersebut bisa macem-macem deh. Nah kalo untuk kasus yang satu ini maka kitalah
yang harus berlapang dada. Bagaimanapun sempurnanya orang tua kita, mereka juga masih manusia
yang punya banyak kelemahan, dan sebagai anak kita harus bisa memaklumi sikap mereka.coba
deh bayangin kalo kita berada pada posisi mereka, kira-kira apa yang akan kita lakukan ? adik-adik
akan bisa merasakan sulitnya menjadi orang tua, jadilah anak baik yang bias menyenangkan hati
orang tua karena dengan begitu kelak kalo adik-adik udah jadi orang tua, adik-adik akan memiliki
anak yang berbakti juga seperti adik-adik kepada orang tua adik-adik. Percaya ngga?. Percaya dong
ya , kan ada haditsnyagini bunyinya.
Berbaktilah kepada kedua orang tua kalian, niscaya anak-anak kalian pun akan berbakti pada kalian
!..(HR. Thabrani dan Hakim)
Nah.jelas kan!?!.
Eh..kok pada lemes gitu? Semangat dong !!!! Kita takbir yuAllahu Akbar!!!!..
Nah gitu dong.asik kan ngebahas hal yang sangat dekat dengan kehidupan kita.saya pengen
adik-adik semangat, jangan ngacangin saya, kan saya di depan bukan jualan kacang..apalagi
dikacangin.(he..he..)
Biar makin bangun kayaknya dengerin cerita asik deh..ada yang mau cerita nggak ? . Satu
aja.Saya seneng sekali kalo ada yang mau cerita, tapi kalo mau curhat tentang orang tua, kayaknya
setelah forum ini aja yah, saya masih punya waktu kokatau kalo mau, telepon saya juga boleh..
Cerita 1:
Begini, pada jaman dahulu kala, jaman Rasulullah saw, ada seorang sahabat yang bernama Abdullah
bin Salam. Kisah ini diceritakan oleh Ali bin Abi Thalib ra. Waktu Rasulullah sedang duduk-duduk
dengan beberapa sahabat termasuk Ali di dalamnya, ada yang datang. sreksrek.srek.
Assalamu'alaikum..trus dijawab oleh semua yang hadir..wa'alaikumussalam warahmatullahi
wabarakatuhu..trus orang yang tadi bilang begini..ya Rasulullah, saya diutus Abdullah bin Salam
untuk meminta Rasul datang menjenguknya, ia sedang sakit keras dan hampir menemui ajalnya .
Dia ingin berpesan sesuatu pada Anda . Setelah mendengar permintaan itu Rasulullah bangun dan
mengajak para sahabat untuk nengok Abdullah bin Salam.
Begitu sampe di rumah Abdullah bin Salam, Rasulullah duduk di dekat kepalanya trus meminta
Abdullah membaca dua kalimat syahadat. Sampe tiga kali Rasulullah saw mengucapkan kata-kata
yang sama, Abdullah tetap tidak menirukan ucapan nabi tersebut, lalu beliau bersabda, "Tiada daya
dan kekuatan selain daya dan kekuatan Allah yang Maha Luhur dan Agung". Abis gitu Rasul manggil
Bilal ra. Dan meminta Bilal untuk menemui istri Abdullah bin Salam ini. Kata istrinya, Abdullah bin
Salam ini sejak menikahi istrinya belum pernah meninggalkan shalat berjamaah bersama Rasulullah
dan setiap hari selalu bersedekah tetapi ibunya tidak meridloi dia. Setelah mendengar informasi dari
istrinya, Rasulullah meminta Bilal untuk mendatangkan ibunya.eh ternyata udah susah-susah ke
rumah ibunya, ibu Abdullah bin Salam ini tidak mau datang ke rumah anaknya denga alasan sakit
hatiakhirnya Bilal gagal menjalankan misinya mendatangkan ibu Abdullah bin Salam. Akhirnya
Rasulullah minta supaya Ali dan Umar yang memanggil ibu Abdullah bin Salam itu setelah
ditegaskan bahwa Rasulullah saw bener-bener meminta supaya ibu itu datang ke rumah anaknya,
akhirnya ibu itu terpaksa juga datang ke rumah anaknya itu untuk memenuhi panggilan Rasulullah.
Terus setelah mengahadap Rasulullah saw, ibu Abdullah bin Salam bilang "Anakku, demi Allah,
dunia dan akhirat tidak akan memaafkan kesalahanmu yang begitu menyakiti hati" Trus Rasulullah
saw bilang "wahai ibu, takutlah kepada Allah 'Azza wa Jalla dan kasihanilah anakmu ini"trus
akhirnya ibunya ini cerita kalo ternyata anaknya itu telah memukul dan mengusir ibunya dari
rumahnya hanya lantaran begitu cintanya pada istrinya, dia mencampakkan dan mendurhakai ibunya
..trus akhirnya Rasulullah saw berkata kalo ibu itu bersedia memaafkan kesalahan anaknya, hak-
hak ibu itu ditanggung oleh Rasulullah saw. Akhirnya ibu itu memaafkan kesalahan anaknya.
Setelah itu, Rasulullah minta Abdullah bin Salam mengucapkan dua kalimat syahadat, dan akhirnya
ia mampu menirukannya dan menghembuskan nafasnya yang terakhir.
Setelah mensholatinya dan mengebumikan Abdullah bin Salam, Rasulullah bersabda "Wahai kaum
muslimin, perhatikanlah bahwa barangsiapa tidak berbakti kepada ibunya, niscaya ia mati tanpa
berbekal syahadat (iman)."
Wah, sebegitunya ya peran orang tua terutama ibu..makanya kita tidak boleh ya menyakiti hati ibu
kita sedikit aja. Kalo dulu sih enak, ada Rasulullah, kalo ada masalah gampang diberesinnya, kalo
sekarang ?makanya jangan bikin masalah
Saya jadi inget cerita salah satu teman sayaGini ceritanya, teman saya itu pinter dan rajin masuk
sekolahsuatu hari dia mau ulangan fisika .wah dari malem dia udah belajar dengan semangat '45
deh. Eh engga tau kenapa, ternyata besok paginya sebelum berangkat dia berantem sama ibunya,
akhirnya dia berangkat sekolah denga keadaan berantem dengan ibunya.ternyata pas ulangan, dia
lupa apa yang dia udah apalin semaleman. Dan hasilnya pun dia dapet nilai 3 atau 4 (kalo nggak
salah)
padahal ulangan yang pertama dapat nilai 9..turun drastis kan ?!.. trus dia nyesel deh udah
berantem sama ibunya dan sampe sekarang dia baik banget sama ibunya. Itulah satu bukti lagi yang
bisa kita ambil hikmahnya tentang berbakti kepada orang tua.
1. Perintah ihsan (baik) pada orang tua dalam Al Qur'an langsung sesudah perintah hanya beribadah
kepada Allah atau larangan mempersekutukan Allah.ayo coba kita lihat surat 2 ayat 83 dengan surat
6 ayat 151. Siapa yang mau baca ayatnya?baca yang keras ya supaya semuanya bias
ngedenger. Udah jelas ya ayatnya, jadi ngga usah diterangin lagi, trus
2. Allah mewasiatkan, mewajibkan maksudnya kepada orang tua untuk ihsan kepada orang tua,
ayatnya ada di surat Al Ankabut, surat 29 ayat 8 dan Surat Al Ahqaf, surat 46 ayat 15, nah sekarang
yang bacanya gantian dong. Dalam ayat ini juga udah jelas ya perintah Allah.
3. Allah meletakkan perintah terima kasih kepada orang tua setelah terima kasih kepada Allah (QS.
Luqman (31) : 14)
4. Dalam hadits Muttafaqun 'alaih, Rasul saw, meletakkan birrul walidain sebagai amalan kedua
terbaik setelah shalat tepat waktu.
5. Dalam hadits Mutafaqun'alaih juga, Rasul saw meletakkan durhaka kepada orang tua atau 'uququl
walidain sebagai dosa terbesar kedua setelah syirik kepada Allah.
6. Rasulullah mengkaitkan keridlaan dan kemarahan Allah swt dengan keridlaan dan kemarahan
orang tua.
Gimana? ternyata istimewa ya kedudukan ibu dan bapak kita sebenarnya apa sih penyebab
keistimewaan orang tua kita? nah untuk yang satu ini saya punya ceritanya nih.
Jadi begini .. adik-adik inget khan bahwa Allah menciptakan manusia di bumi ini untuk dijadikan
sebagai khalifah ? Ya tentu aja dong sesuai dengan fitrah makhluk, makhluk itu artinya yang
diciptakan, makhluk itu pasti mati atau tidak kekal. Jadi supaya khalifah di bumi ini enggak habis
karena mati maka Allah selalu membuat "manusia-manusia baru" untuk meneruskan tugas sebagai
khalifah ini. Adik-adik bisa ngebayangin nggak seandainya tiba-tiba di bumi ini pertambahan
manusianya langsung dalam bentuk orang dewasa? Gak mungkin ya? Lagian kalo langsung dewasa
gimana mereka belajar dan tiba-tiba harus jadi khalifah? Nah oleh sebab itu, Allah membuat khalifah
itu dengan pertama-tama membuat mereka dalam bentuk anak atau bayi ya..
Nah terus kalo kita pikir lagi gimana caranya nih supaya anak kecil atau bayi tadi yang gak bisa apa-
apa, yang lahir dalam keadaan tidak berdaya itu bisa hidup di dunia ini sendiri dan belajar segala
halnya sendiri, nggak mungkin kan ? oleh karena itu akhirnya Allah "nitipin" bayi tadi kepada
sepasang manusia yang udah menikah untuk mengurus bayi tadi. Nah sebenernya nih, antara bayi atau
calon manusia dengan sepasang manusia yang udah menikah ini nggak ada hubungannya apa-apa.
Sepasang manusia ini hanya Allah kasih rahmat berupa kasih sayang sehingga mereka jatuh sayang
dan sangat menyayangi calon manusia yang sebenarnya nggak mereka kenal tadi dari rahmat kasih
sayang tadi akhirnya muncul sebutan ayah, ibu, dan anak dan hubungan mereka menjadi sangat kuat.
Tanpa kasih sayang dari Allah ini, nggak mungkin deh sepasang manusia tadi rela memelihara dan
"menyerahkan seluruh hidupnya" untuk calon manusia yang nggak mereka kenal ini. Wah Maha
Besar Allah ya yang membuat segala sesuatu menjadi mungkin. Dengan rahmat ini akhirnya calon
manusia tadi bisa hidup dan tumbuh layak seperti kita ini.
Terus, ternyata, kasarnya tuh Allah suka-suka aja nitipin anak ke setiap pasangan. Jadi bisa dibilang,
tiap anak itu untung-untungan deh dalam mendapatkan orang tua. Ada yang Allah kasih jadi anak
presiden, anaknya menteri, bahkan ada yang Allah titipin jadi anaknya tukang becak atau pembantu
rumah tangga. Ada juga lo yang dititipin sama orang yang nggak bertanggung jawab. Tapi bukan
berarti Allah tidak adil lhokarena Allah Maha Tahu yang paling baik buat kita.
Saya pernah dapat cerita dari seorang temen tentang anak jalanan..ternyata ada di antara mereka
yang jadi anak jalanan gara-gara bapaknya nyeleweng dan ibunya udh nggak peduli lagi sama dia
sampe akhirnya dia harus ngidupin dirinya sendiri, padahal umurnya masih seanak SD-an gitu.
Terus ada juga yang bahkan disuruh sama ibunya ngegembel gitukasian ya.
Kalo kita tau hal itu berarti kita harus banyak bersyukur ya karena ternyata Allah menitipkan kita
pada orang yang begitu bertanggung jawab dan begitu menyayangi kita. Alhamdulillahberarti
kita harus sangat menghargai pengorbanan orang tua kita itu ya.ngga tau deh apa jadinya kalo
ternyata orang tua kita nggak pedulian sama kita, wah sedih banget pasti ya.padahal secara nggak
langsung kita menyakiti dan merendahkan orang tua kita.."Bu! sini dong Bu" atau "Ibu nih
gimana sih kalo nyuruh yang bener dong biar kita nggak bingung" atau .ya kita sendiri pasti tau dan
bisa menilai ya.bagaimana perlakuan kita pada orang tua kitasudah baik, cukup baik, biasa aja,
kurang, atau bahkan buruk?! ..Na'udzubillah jangan sampai kita memperlakukan orang tua kita
dengan cara yang buruk, Insya Allah, saya yakin kalo adik-adik saya ini sih pada hormat ya pada
orang tuanya.kan udah diajarin sama kakak-kakaknyahehehe
Siapa yang mau jawab? Kalo untuk pertanyaan yang satu ini jawabannya banyak banget, jadi satu
orang harus punya jawaban dan nggak boleh sama, ya saya mulai dari sebelah kanan saya, gimana sih
cara kita berbakti pada orang tua kita?.
Benerkan banyak banget, dan semua jawaban bener ya.! Oke deh kita ulang ya.. Jadi berbakti
pada orang tua itu bisa dengan cara mengikuti keinginan orang tua selama keinginannya itu nggak
menyimpang dari perintah Allah, saya yakin Insya Allah orang tua kita di sini keinginannya nggak
ada yang menyimpang dari perintah Allah ya..keinginan orang tua kita ini banyak, bisa keinginan
dalam hal sekolah, pendidikan seperti les dan ngaji dan sebagainya.
Trus bisa juga dengan membantu orang tua kita dalam berbagai bentuk seperti membantu pekerjaan
rumah, terus mendoakan orang tua, hormat dalam ucapan dan perbuatan, tidak berkata keras di depan
orang tua apalagi mengeluarkan kata-kata kasar, tidak melakukan perbuatan yang menyusahkan hati
orang tua, trus misalnya kalo orang tua kita udah meninggal, kita tetap menjaga silaturahim teman-
teman dan saudara orang tua kita. Kalo kita udah kerja, ya kita juga bisa menyisihkan sebagian
penghasilan kita untuk orang tua kita ya.
Wah ternyata dalam ya bahasan tentang orang tua ini. Untuk yang terakhir, coba adik-adik buka
surat Luqman ayat 14.coba bacakan keras-kerasiya, yang lain bisa denger semua nggak? Saya
ulangi ya..
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (supaya berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya;
ibunya yang telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang semakin lemah, dan menyusukannya
dalam dua tahun (selambat-lambat waktu menyapih adalah setelah anak berumur dua tahun).
Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu".
Hanya satu ayat tapi syarat makna. Begitulah dalamnya pengorbanan orang tua kita pada kita sampai
tidak mungkin kita dapat membalasnya, kecuali dengan memerdekakan orang tua kita seandainya
beliau adalah seorang budak, begitu disebutkan dalam hadist riwayat Muslim.
Sekarang setelah kita bahas tentang orang tua, mari kita sama-sama mencoba untuk bersikap lebih
sopan dan lebih menyayangi lagi orang tua kitasemoga Allah memudahkan kita untuk
mengamalkan ilmu yang Allah berikan pada kita. Amin ya Rabbal'alamin.
SABAR
Peserta mengetahui bahwa sabar merupakan sifat yang dimiliki oleh para Nabi Allah dan
orang-orang beriman.
Peserta mengetahui macam-macam sabar
Kisah Teladan 1
Udah pernah denger nama Ayyub? Itu loh, salah satu dari 25 nabi. Tahu kisahnya nggak ? Allah telah
mengabadikan kisah perjuangannya di dalam Al Qur'an, yaitu di surat Shad :
" Sesungguhnya kami dapati Ayyub seorang yang penyabar dia adalah hamba yang baik! Dia
benar-benar taat kepada Tuhannya". (QS Shad (38) : 44)
Nabi Ayyub adalah salah satu nabi yang mendapat ujian yang sangat berat dari Allah. Pada awalnya
nabi Ayyub hidup dalam kemewahan. Rumahnya bagus, kebunnya luas, tamannya indah abis,
anaknya banyak, dan istrinya cantique yangg terkenal mempunyai 12 ikat rambut yang indah (kepang
kali ya?!)
Coba bayangin, semua kekayaannya lenyap begitu saja gara-gara bencana yang dibikin ama semua
jin bawahan iblis. Udah gitu semua anaknya tewas seketika gara-gara rubuhnya bangunan yang
mereka tinggalin tentu saja hasil rekayasa iblis dan kawan-kawan. Nah iblis masih belum puas. Dia
meniupkan bibit penyakit ke badan nabi ayyub sehingga beliau menderita penyakit kayak cacar tapi
luar biasa parah banget. Saking parahnya, tubuhnya jadi bau udah gitu luka-luka di kulitnya sampe
keluar nanahudah gitu sampe keluar belatung (hiii!) yang ngegerogotin dagingnya sehinggga
kondisi nabi ayyub benar-benar lemah dan nggak heran kalo sampe semua tetangga dan penduduk di
kotanya pada jijik. Abis gitu ternyata tidak ada tabib yang sanggup nyembuhin. Gimana mau
nyembuhin, obat aja kagak ada! Akhirnya beliaupun diusir dari kotanya
Hari terus berlanjut. Istri nabi Ayyub sedih dan nyaris putus asa. Dia bingung, gimana caranya dia
dapetin makanan buat suaminya hari itu.
Nah, hari itu istri nabi Ayyub pulang membawa roti buat suaminya. Nabi Ayyub bingung, gimana
caranya istrinya bisa dapetin makanan yang mahal tapi kerja aja nggak. Akhirnya nabi Ayyub pun
su'uzhan (alias buruk sangka). Nabi Ayyub menyangka istrinya berzinah buat dapetin uang. Tanpa
sadar beliau marah malah sampe bersumpah kalo beliau sembuh maka istrinya bakal dipukul sepuluh
kali. Abis gitu, ketika marah nabi Ayyub reda, istri nabi Ayyub cerita kalo ia dapat uang denggan cara
menjual satu ikal rambutnya yang indah. Nabi Ayyub pun menyesal dan menangis waktu tahu semua
itu.
Tebak berapa lama coba nabi Ayyub terserang penyakit gituan? 18 tahun!!!! (aje gilee!!!) Terus
tahu nggak apa komentar nabi Ayyub? "18 tahun derita penyakitku tidak sebanding dengan 80 tahun
Allah memberikan nikmatnya di dunia selama ini untukku" gitu kata beliau. Subhanallah ! Nabi yang
satu ini benar-benar penyabar.
Berakhirnya Cobaan
Nah tibalah suatu hari ketika malaikat Jibril diutus Allah untuk bertemu nabi Ayyub. Jibril membawa
sesuatu. Apa coba ? Ada yang tahu nggak? Dua buah delima dari syurga! Abis gitu buah itu dimakan
oleh nabi Ayyub. Jibril pun menyampaikan firman Allah: "(Hai Ayyub) hentakan kakimu! Inilah air
sejuk untuk mandi dan minum" (QS 38 Shad: 42).
Nabi Ayyub langsung menghentakkan kakinya ke tanah. Tiba-tiba air pun keluar dari tanah, persis
kayak dua air mancur. Yang satu anget, yang satu lagi adem. Abis gitu yang anget dipake mandi sama
nabi Ayyub terus kalo yang adem dipake minum. Maka sembuhlah nabi Ayyub dari penyakit yangg
selama ini bikin beliau menderita.
Udah gitu Nabi Ayyub inget sama sumpahnya dulu. Masih inget nggak? Ayo apa coba? Akhirnya
nabi Ayyub mengadu pada Allah. "Ya Allah, bagaimana mungkin aku tega memukul istri Nabi-Mu
yang telah rela menjual rambutnya demi memenuhi kebutuhan makan nabi-Mu ini ?" Allah pun
berfirman:
"Dan ambillah seikat rumput dengan tanganmu sendiri (hai Ayyub), lalu pukullah (pada tubuh
istrimu, sehingga dengan demikian) kamu tidak melanggar sumpahmu". (QS 38 Shad: 44)
Nabi Ayyub menggambil 100 rumput yang diikat, abis gitu istrinya dipukul pelan-pelan satu kali (itu
sih serasa dielus dong)
"Maka kami pun kemudian memperkenankan seruan (Ayyub) itu, lalu kami lenyapkan yang ia derita
dan kami kembalikan keluarga (dan hartanya) kepadanya kami lipat gandakan bilangan mereka
sebagai rahmat dari sisi kami dan sebagai bahan pelajaran bagi para penghamba (Allah)" (QS 21 Al
Anbiya: 84).
Happy ending deh udah bisa ditebak kalo iblis yang tadinya tertawa cekikikan sekarang malah
dibikin kesal luar biasa ampe gigit jari, udah gitu dia ngumpat-ngumpat lagi!.
Ibrah
Nah sekarang, ada yang tahu nggak sifat apa yang bikin Nabi Ayyub istimewa? Ayo apa coba ? ya
betul sabar!
Nabi Ayyub dengan sabar menghadapi segala cobaan yang dihadapinya. Beliau tetap tawakal, tidak
mengeluh, dan tidak pernah lupa selalu berdoa dan beribadah kepada Allah sekalipun luar biasa segala
cobaan yang dihadapinya. Beliau tetap tawakal, tidak mengeluh, dan tidak pernah lupa selalu berdoa
dan beribadah kepada Allah sekalipun luar biasa segala cobaan yang dihadapinya. Emang udah pantas
kalo setiap nabi punya sifat sabar. Kalo nggak mana sanggup mereka menanggung beban risalah yang
diamanahkan Allah kepada mereka.
Hewan kalo nyari apa-apa yang dia butuhin, misalnya makan, dia pake insting. Kalo emang udah
butuh maka segala macam cara dia pake supaya yang dia cari bisa dapet. Kalo perlu sampe berantem.
Malahan kalo udah kepepet nyolong juga jadi, sekalipun itu punya temennya. Dan mana ada hewan
yang malu ama perbuatannya.
Kalo manusia lain. Manusia punya yang namanya kesabaran . Ia tidak seperti hewan yang mau
menghalalkan segala cara untuk ngedapetin apa yang dia mau. Walaupun yang dia cari atau usahain
itu nggak dapet, manusia tetap sabar dan terus berusaha cari cara lain yang halal sambil terus berdoa
kepada Tuhan-Nya.
Nah, kalo ternyata ada orang yang nggak sabaran buat dapetin sesuatu, sekalipun dengan cara yang
haram, asal maen tabrak aja pokoknya yang penting dapet, kira-kira orang kaya gini sama nggak ama
hewan? (eit pikirin aja sendiri!!)
Macam-macam sabar
Ada yang udah tahu kapan aja kita harus bersabar? Kira-kira waktu ngapain aja? Ayo jangan takut!
Apa coba?
Ternyata, sabar itu ada tiga macam loh! Apa saja sih?
1. sabar dalam ketaatan kepada Allah;
2. sabar dalam menghadapi musibah;
3. sabar dalam melawan hawa nafsu;
Contoh sehari-hari
Kalo kita mau shalat, kita harus sabar nunggu waktu shalat, udah gitu kadang-kadang buat wudhu aja
harus ngantri, abis gitu kalo shalat berjama'ah mesti merapikan barisan shaf dulu, terus kalo ada yang
nggak bawa mukena atau sarung mesti sabar nunggu teman beres shalat. Kalo nggak sabar bisa-bisa
ngggak jadi shalat berjamaah deh, kalo nggak, eh malah ngegangguin temennya yang lagi shalat.
Dosa dong kalo gitu! Jadi bayangin aja kalo buat shalat aja harus sabar belum yang lain, . Misalnya
shaum (puasa)
Kalo lagi shaum, kita mesti sabar. Nahan lapar, nahan haus dan juga maksiat laen dari imsak
sampai. Sampei apa? Magrib! Kalo nggak sabaran, bisa-bisa magribnya dipercepat (emang bisa
magrib dipercepat ? nggak mungkin!)
Kalo berhadapan dengan ortu, anak yang sabar harus berbakti sama ortu. Kalo nggak sabar malah
bisabisa durhaka, sambil ngoceh, " Ah, apaan sih lagi asik nonton nih!"
Kalo sedang belajar di sekolah misalnya kita harus sabar ngikutin pelajaran sampe beres tiap hari lagi
! dari pagi sampe siang, malah kadang-kadang sampei sore. Kalo nggak sabar, bisa-bisa malah cari
cara buat mabal deh! Padahal dalam Islam, menuntut Ilmu itu wajib bagi setiap muslim laki-laki dan
perempuan.
Contoh pribadi yang sabar dalam menghadapi musibah adalah Rasulullah saw.
Kisah Teladan 2
Masih pada inget kan kalo Rasulullah dan sahabat-sahabatnya waktu masih di Makkah selalu
digangguin sama musrikin quraisy Makkah. Rasulullah saw sampe dilempari pasir, kotoran, bahkan
diludahi setiap hari kalo ketemu orang musyrik, akan tetapi Rasulullah saw nggak pernah mengeluh
dan selalu sabar menghadapinya. Bahkan terkadang Rasulullah dan para sahabat ada yang harus
nerima siksaan yang bener-bener kejam. Tapi mereka tetap bertahan menjaga keislamannya dan terus
berdakwah walaupun penuh rintangan.
Pernah suatu hari, Rasulullah saw beserta para sahabat pergi ke Tha'if untuk mendakwahkan Islam.
Eh udah cape-cape datang puluhan kilometer jalan kaki, tahu-tahu mereka (terutama Rasulullah)
dilempari batu secara beruntun sama penduduk di sana. Kaki Rasulullah sampe ngucurin darah.
Jalannya pun terseok-seok.
"Ya Allah aku mengadu kepada-Mu tentang kelemahanku dan kurangnya daya upayaku serta aku
rendah dihadapan orang-orang. Yang Mahakasih dan Penyayang, Engkau pemelihara orang-orang
yang lemah dan engkau pemeliharaku. Kepada siapa Engkau serahkan aku, apakah kepada orang
asing yang menganiaya diriku atau kepada musuh yang menguasai diriku? Selama Engkau tidak
murka padaku maka aku tidak perduli, tetapi afiyah-Mu sangat aku butuhkan. Aku berlindung dengan
cahaya-Mu yang menyinari segala kegelapan dan memperbaiki segala urusan dunia dan akhirat dari
turunnya arah-Mu kepadaku atau kutukan-Mu menimpaku. Bagi-Mu segala pengembalian sampai
Engkau rela, dan tidak ada daya serta kekuatan kecuali dengan-Mu."
Abis gitu malaikat yang udah bener-bener BT ngeliat Rasulullah digituin. Malaikat itu sampai
berkata, "Kalo Rasulullah mau, aku bisa mengangkat gunung untuk ditimpakan ke penduduk kota
itu". Tapi ternyata Rasulullah melarangnya sambil berkata: " Aku masih mengharap akan lahir dari
keturuna mereka, yang akan berkata Laa Ilaha Illa Allah".
Ibrah
Nah itu baru qudwah (teladan) kita, Rasulullah Muhammad saw. Beliau begitu mulia, sabar dan
tawakal, terutama kalo ngehadapin segala macem cobaan. Walaupun dilempari, justru dari lisannya
keluar kata-kata mulia. Beda sama kita baru diledek dikit aja udah mencak-mencak.
Contoh Sehari-hari
Sehari-hari kadang kita mengalami musibah misalnya sakit, kesandung batu, kehilangan dompet,
diledek teman, atau misalnya ada orang yang kita kenal meninggal dunia atau ada temen yang sakit.
Nah Rasulullah mencotohkan kalo kita kena musibah, maka bersabarlah dan ucapkan : "Innaa
Lillahi wa innaa ilaihi raaji'un (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nyalah kami
kembali)" (QS 2 Al Baqarah:156)
Yang namanya cobaan dari Allah bukan cuma kesusahan aja ternyata, Allah juga menguji manusia
dengan kesenangan dunia. Malahan, kebanyakan orang biasa sabar kalo ngehadapin cobaan berupa
kesusahan tetapi mereka kadang-kadang nggak sanggup kalo ngehadapin cobaan berupa kesenangan,
kekuasaan, dan kemewahan.
Kisah teladan 3
Nabi saw pernah berkisah ada tiga orang yang menderita penyakit masing-masing ada belang, botak
dan buta. Allah hendak menguji ketiga orang itu dan mengutus seorang malaikat kepada ketiganya.
Maka datanglah malaikat kepada si belang seraya berkata, "Apakah yang paling kamu inginkan ?"
jawabnya, "Aku ingin berparas bagus dan kulitku mulus terbebas dari penyakit yang menjijikan ini!"
maka malaikat mengusap tubuh si belang dan sembuhlah ia serta menjadi tampan rupawan. Malaikat
bertanya lagi "Harta apa yang paling engkau senangi?" Jawabnya, "Unta!" lalu malaikat memberikan
sepuluh unta yang telah hamil sepuluh bulan seraya berkata, " Semoga Allah memberkati nikmat yang
kau terima!".
Kemudian malaikat mendatangi si botak seraya bertanya, "Apakah yang paling kau inginkan ?"
jawabnya ," Aku ingin memiliki rambut yang subur dan tertata, penyakitku yang menjijikan ini
sembuh!" malaikat mengusap kepalanya hingga sembuh penyakitnya dan seketika itu juga tumbuh
rambut subur tertata rapi pada kepalanya, Lalu Malaikat bertanya lagi "Harta apa yang paling engkau
senangi?" Jawabnya, "Sapi!" lalu malaikat memberikan seekor sapi betina yang sedang hamil seraya
berkata, "Semoga Allah memberkati atas rizki yang kau terima!".
Selanjutnya malaikat mendatangi si buta seraya bertanya, Apakah yang paling kau inginkan sekarang
ini?" jawabnya," Aku ini menginginkan, kiranya Allah mengembalikan penglihatanku sehingga aku
bisa melihat lagi!" malaikat segera mengusap kelopak matanya dan Allah pun spontan
menyembuhkannya. Malaikat bertanya lagi "Harta apa yang paling engkau senangi?" Jawabnya,
"kambing!" lalu malaikat memberikan seekor kambing.
Lama kelamaan, unta, sapi, dan kambing itu berkembang biak, sehingga masing-masing memenuhi
padang rumput yang luas.
Malaikat datang lagi kepada si belang dengan menyerupai keadaan si belang waktu masih sakit
seraya berkata, "Tuan, aku adalah fakir yang kehabisan bekal di perjalanan. Sampai hari ini tiada yang
memberi pertolongan selain Allah. Maka aku datang memohon belas kasihan tuan. Dengan menyebut
zat yang memberi paras tampan dan kulit halus pada tuan, serta memberikan harta berlimpah pada
tuan, maka sudilah kiranya tuan memberikan seekor unta saja kepadaku untuk bekal melanjutkan
perjalanan!" Si belang menjawab, "Maaf, aku tidak bisa memberikan apa-apa, karena kebutuhanku
masih banyak!" Malaikat berkata, "Kalau tidak salah, aku pernah aku pernah kenal dengan tuan.
Bukankah tuan itu dulu berpenyakit belang dan sangat menjijikan itu? Bukankah tuan dulu adalah
seorang yang miskin dan kemudian Allah memberkati rizki kepada tuan?"Jawabnya,"tidak!" Harta
yang kumiliki ini adalah warisan nenek moyangku". Malaikat berkata, "Jika tuan berdusta, semoga
Allah menjadikan tuan seperti keadaan semula!"
Kemudian malaikat mendatangi si botak dengan menyerupai keadaan si botak waktu masih sakit
seraya berkata sebagaimana yang dikatakan kepada si belang. Malaikat berkata, "Jika tuan berdusta,
semoga Allah menjadikan tuan seperti keadaan semula!"
Selanjutnya Malaikat datang lagi kepada si buta dengan menyerupai keadaan si buta waktu masih
sakit seraya berkata, "Tuan, aku adalah fakir yang kehabisan bekal di perjalanan hingga hari ini tiada
yang memberi pertolongan selain Allah. Maka aku datang memohon belas kasihan tuan. Dengan
menyebut Zat yang memberikan pengelihatan kepada tuan, maka sudilah kiranya tuan memberikan
seekor kambing agar dapat kujadikan bekal melanjutkan perjalanan!" Jawab si buta , "Wahai kisanak,
dulu aku juga buta seperti kisanak, lalu Allah menggembalikan penglihatanku. Maka ambillah
kambing-kambing yang kisanak sukai dan tinggalkanlah yang kisanak tidak sukai. Demi Allah, aku
merelakan semua yang kisanak butuhkan semata-mata karena Allah Azza wa Jalla'. Dengan baik
sebenarnya aku datang hanya untuk mengujimu dan kedua kawanmu itu!" (HR Bukhari dan Muslim).
Ibrah
Dari hadist tadi kita tahu kalo si botak dan si belang ternyata nggak bisa ngelawan hawa nafsunya
sendiri. Mereka bakhil dan takabur. Kalo si buta masih tetep ingat kalo segala rizki yang dia punya itu
datangnya dari Allah, maka dia nggak menjadi takabur.
Contoh sehari-hari
Nah yang biasa kita ngalamin, misalnya mau ulangan. Harusnya kita belajar, eh tahu-tahu ada film
bagus nih, kalo nggak ada temen yang ngajak maen PS (Play Station), kalo nggak ada yang minjemin
komik baru, akhirnyaditunda deh belajarnya! Udah gitu besoknya, panik!
Konteksnya Sabar
Nah sekarang, menurut kalian ada ngggak sabar yangg salah? Kok orang sabar bisa salah sih? Coba,
ada yang bisa nebak nggak, apa aja contohnya?
Ada yang rumahnya pernah kemalingan nggak? Nah tuh maling biasanya suka beraksi kalo orang
yang punya rumah nggak ada atau kalo udah malem. Maka dengan sabarnya si maling menunggu
sampe seisi rumah pada tidur sekalipun mesti begadang sampai pagi. Tuh maling kalo nggak sabaran
bakalan nggak berhasil deh! Gimana sabar yang satu ini bener atau salah?
Abis gitu, ada yang pernah ke bioskop nggak? Jangan-jangan pada sering lagi! Kita suka ngeliat kalo
ada film yang bagus baru keluar udah gitu pemainnya pada ngetop, biasanya orang-orang pada
berjubel ngantri walaupun berjam-jam. Nah kalo ternyata film yang ditonton itu banyak adegan yang
(maaf terlalu vulgar untuk diceritain) misalnya film apa aja ayo? Eh, kok pada tahu sih ? Suka
nonton ya! Udah filmnya nggak bener eh habis gitu kita ikut-ikutan cape-cape ngantri walau sampai
berjam-jam, sambil ngomong, sabar!sabar! Ntar juga dapet!". Kalo sabar ini gimana?Ya jelas ,
nggak bener dong!
Jadi kalo kita bicara tentang sabar dalam Islam, maka sabar yang kita omongin harus berupa sabar
dalam kebenaran atau kebaikan. Begitu!
Syarat sabar
Orang yang sabar bukan berarti dia diem aja dengan pasrahnya. Justru kalo dia diem aja berarti dia
nggak sabar. Seseorang disebut sabar kalo dia
1. tidak lemah;
2. tidak lesu; dan
3. tidak putus asa waktu menghadapi cobaan.
Misalnya, kita sedang sakit nih. Flu, misalnya! Sampe-sampe kita nggak bisa masuk sekolah.
Kalo misalnya waktu sakit kita malah ngumpat - ngumpat sampe bikin orang di sekitar kita kesel, itu
namanya nggak sabar. Akhirnya gara-gara nggak sabar, sakit kita malahan nggak ngehapus dosa kita ,
eh malahan kita jadi dosa gara-gara bikin orang kesel.
" mereka tidak berhati lemah terhadap apa yang menimpa mereka di jalan Allah, dan mereka tidak
patah semangat (lesu), dan tidak mau tunduk (putus asa ) . Dan Allah menyukai orang-orang sabar
(QS 3 Ali Imran : 146)
Penutup
Nah sekarang kita harus tahu kenapa sih kita mesti jadi orang sabar?
Pertama Allah akan menguji kesabaran kita selama hidup di dunia ini.
Allah berfirman: "Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga padahal belum nyata bagi
Allah siapa orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar" (QS 3
Ali Imran :142)
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui. Allah memberi cobaan bagi hambanya sesuai dengan
kemampuan hambanya tersebut.
" Allah tiada membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya." (QS 2 Al
Baqarah: 286)
Hidup kita di dunia ini adalah cobaan ada cobaan kesusahan, ada cobaan kesenangan. Cobaan buat
nguji kita, apakah kita emang pantes ngedapetin nikmat Allah di akherat nanti.
istri-istri mereka, dan keturunan mereka, sedangg malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari
setiap pintu. ( dengan ucapan) " salaamun'alaikum bima shobartum (keselamatan atas kamu
disebabkan kesabaran kamu), maka inilah sebaik-baiknya tempat kesudahan"(QS 13 Ar Ra'du: 22-24)
Jadi, kalo kita sabar maka balasan yang bakalan diperoleh nanti adalah surga.
JUJUR (Shidiq)
Peserta mengetahui bahwa jujur (shidiq) merupakan sifat yang dimiliki oleh para Nabi Allah
dan orang-orang beriman.
Peserta mengetahui kaitan antara shidiq niat, lisan dan amal.
Pendahuluan
Masih ingatkah kalian ketika membahas tentang pengawasan Allah atau muraqabah, kita
mengetahui bahwa salah satu buah muraqabah adalah sifat jujur.
Kisah Teladan 1
Pada masa sebelum kenabian Rasulullah Muhammad SAW, terjadi banjir di Makkah yang
mengakibatkan Baitullah Ka'bah rusak total. Penduduk Quraisy di Makkah sepakat untuk merenovasi
Ka'bah bersama-sama. Ketika renovasi sampai ke tahap akhir, terjadi perselisihan dalam menentukan
siapa yang akan meletakkan Hajar Aswad di tempatnya. Setiap kabilah yang terlibat masing-masing
merasa bahwa golongan mereka paling pantas dan paling terhormat untuk melakukan tugas tersebut.
Perselisihan nyaris berlanjut ke arah baku hantam antar kabilah. Untunglah ada seorang tua yang bijak
yang mengusulkan agar masalah tersebut diselesaikan oleh orang yang muncul pertama kali di pintu
masjid. Mereka pun akhirnya sepakat. Dengan berdebar-debar mereka pun menunggu.
Tak lama kemudian muncullah Muhammad di pintu itu. Setiap orang yang di tempat itu pun
akhirnya bernapas lega karena Muhammad terkenal dengan panggilan Al Amin karena ia selalu
berkata jujur dan menjaga amanah dengan baik. Dan memang setelah itu Muhammad membuat
keputusan yang sangat adil yang mencakup setiap keinginan para kabilah.
Ibrah
Sifat jujur yang dimiliki Muhammad (sebelum kenabian) membuat ia disenangi oleh kaumnya dan
dipercaya dalam setiap urusan. Hal yang sama juga terjadi setelah kenabian.
Kisah Teladan 2
Setelah Rasulullah menerima wahyu dan tiba saatnya ia melakukan da'wah secara terang-terangan,
Rasulullah memanggil setiap kabilah di dekat bukit Shafa. Setelah banyak orang berkumpul,
Rasulullah pun berkata, "Wahai Bani Quraisy, jika aku mengatakan kepada kalian bahwa tidak jauh di
balik bukit ini ada sepasukan tentara yang memiliki persenjataan lengkap akan menyerang Makkah,
apakah kalian semua percaya?". Mereka berkata, "Kami percaya wahai Muhammad, karena engkau
adalah Al Amin (dapat dipercaya)". Rasulullah berkata, "Kalau begitu saksikanlah, aku bersaksi
bahwa sesungguhnya Laa Ilaaha Illallah (Tiada Ilah/Tuhan selain Allah) dan Muhammad adalah
Rasul Allah !". "Huh, jadi untuk ini engkau mengumpulkan kami !", tukas seseorang dari mereka lalu
sebagian besar dari mereka pun bubar kecuali yang beriman terhadap apa yang telah dikatakan
Rasulullah.
Ibrah
Keingkaran yang dilakukan oleh kaum Musyrikin di Makkah adalah keingkaran terhadap apa yang
dibawa oleh Muhammad karena selama ini mereka bersikeras dalam menjaga adat mereka
menyekutukan Allah dengan berhala-berhala tandingan. Namun mereka mengakui bahwa Muhammad
adalah Al Amin, apa yang dikatakannya selalu benar. Oleh sebab itu ada sebagian dari mereka yang
beriman.
Jadi bayangkan kalau para nabi Allah adalah manusia-manusia yang kejujurannya kurang beres,
mana mungkin kita mau percaya kepada mereka.
Kisah Teladan 3
Suatu hari, Tsabit bin Ibrahim sedang berjalan di pinggiran kota Kufah. Tiba-tiba ia melihat sebuah
apel jatuh keluar pagar sebuah kebun buah-buahan. Melihat apel yang merah ranum itu tergeletak di
tanah membuat air liur Tsabit terbit, apalagi di hari yang panas menyengat dan tengah kehausan.
Maka tanpa berpikir panjang buah apel itu dipungut dan dimakannya. Rasanya begitu lezat! Akan
tetapi baru sertengahnya dimakan dia teringat bahwa buah itu bukan miliknya dan dia belum
mendapat izin dari pemiliknya.
Tsabit segera pergi ke kebun itu. Ia menemui seseorang di sana. Tsabit berkata, "Aku telah makan
setengah dari buah apel ini. Aku berharap anda menghalalkannya". Orang itu menjawab, "Aku bukan
pemilik. Aku hanya tukang kebun di sini". Dengan nada menyesal Tsabit bertanya, "Di mana rumah
pemiliknya? Aku akan datang nmenemuinya dan minta agar dihalalkan apel yang telah kumakan ini".
Tukang kebun itu berkata, "Apabila engkau ingin pergi ke sana maka engkau harus menempuh
perjalanan sehari semalam". "Tidak mengapa. Walaupun jauh aku akan tetap ke sana. Aku telah
memakan apel yang tidak halal bagiku karena tanpa seizin pemiliknya. Padahal Rasulullah penah
bersabda : 'Siapa yang tubuhnya tumbuh dari yang haram, maka ia layak menjadi umpan api neraka', "
jawab Tsabit yang tekadnya sudah kuat.
Kemudian Tsabit pergi ke rumah pemilik kebun. Setiba di sana dia langsung mengetuk pintu dan
akhirnya ia berhasil bertemu langsung dengan sang pemilik kebun yang umurnya sudah tua. Setelah
memberi salam dengan sopan Tsabit berkata, "Wahai tuan yang pemurah, saya sudah terlanjur makan
setengah dari buah apel tuan yang jatuh keluar kebun tuan. Karena itu, maukah tuan menghalalkan
yang sudah kumakan itu ?". lelaki tua yang ada di hadapan Tsabit mengamatinya dengan cermat. Lalu
dia berkata, "Tidak, aku tidak bisa menghalalkannya, kecuali dengan satu syarat !". Tsabit merasa
khawatir tidak dapat memenuhi syarat itu, maka ia segera bertanya, "Apa syarat itu tuan ?". orang itu
menjawab, "Engkau harus mau menikahi puteriku !". Tsabit tidak memahami maksud lelaki itu, dia
berkata, "Apakah karena hanya makan setengah buah apelmu yang keluar dari kebunmu, aku harus
menikahi puterimu ?". Pemilik kebun itu tidak menggubris pertanyaan Tsabit, ia malah
menambahkan, katanya, "Sebelum pernikahan dimulai engkau harus tahu dulu kekurangan-
kekurangan puteriku. Dia seorang yang buta, bisu dan tuli. Lebih dari itu ia adalah seorang yang
lumpuh !".
Tsabit amat terkejut dengan keterangan si pemilik kebun. Dia berpikir dalam hatinya, apakah
perempuan seperti itu patut dia persunting gara-gara setengah buah apel yang tidak dihalalkan
kepadanya? Kemudian si pemilik kebun berkata, "Selain syarat itu, aku tidak bisa menghalalkan apa
yang telah kau makan". Namun Tsabit kemudian menjawab dengan mantap, "Aku akan menerima
pinangan dan pernikahan tersebut. Aku telah bertekad untuk bertransaksi dengan Allah. Untuk itu aku
akan memenuhi kewajiban-kewajiban dan hak-hakku kepada-Nya karena aku amat berharap Allah
selalu meridhaiku dan mudah-mudahan aku dapat meningkatkan kebaikan-kebaikanku di sisi Allah
Ta'ala".
Maka pernikahan pun dilaksanakan beberapa hari setelah itu. Ketika bertemu dengan istri baru itu,
Tsabit terkejut. Ternyata ia memperoleh istri yang begitu cantik. Istrinya tidak buta, tidak bisu, tidak
tuli dan tidak lumpuh. Akhirnya ia bertanya, "Ayahmu mengatakan kepadaku bahwa engkau buta.
Mengapa?". Istrinya menjawab, "Ayahku benar, karena aku tidak pernah melihat apa-apa yang
diharamkan Allah". Tsabit bertanya lagi, "Ayahmu juga mengatakan bahwa engkau tuli. Mengapa ?".
Sang istri menjawab, "Ayahku benar, karena aku tidak pernah mau mendengar berita dan cerita orang
yang tidak membuat ridha Allah". "Ayahku juga mengatakan bahwa aku ini bisu dan lumpuh,
bukan?" tanya wanita itu. Tsabit pun mengangguk. Istri Tsabit berkata, "Aku dikatakan bisu karena
dalam banyak hal aku hanya menggunakan lidahku untuk menyebut asma Allah Ta'ala saja. Aku
dikatakan lumpuh karena tidak pernah pergi ke tempat yang dapat menimbulkan kegusaran Allah".
Tsabit sangat bahagia setelah mendengar semua itu. Nah ketahuilah bahwa di kemudian harinya,
wanita inilah yang melahirkan seorang ahli fiqh Islam yang terkenal yaitu Abu Hanifah.
Ibrah
Kejujuran yang terpancar dari pribadi Tsabit bin Ibrahim membuat sang pemilik kebun memandang
Tsabit memiliki nilai lebih di hadapannya. Ia merasa bahwa lelaki seperti ini yang memiliki iman
yang kuat jarang sekali dan sedikit jumlahnya. Oleh sebab itu, sang pemilik berusaha agar Tsabit mau
menikahi puterinya yang juga shalehah.
Jujur= Shidiq ?
Dalam Islam (atau dalam istilah Arab) istilah jujur biasa disebut shidiq atau dalam istilah lain,
shidiq dapat diartikan benar (misalnya benar dalam berbicara). Umumnya orang menyangka bahwa
yang namanya shidiq hanya di lisan (lidah) saja, padahal ternyata tidak hanya itu.
Kisah Teladan 4
Kalian pernah dengar nama Imam Syafi'i rahimahullah ? Dia adalah salah seorang ahli fiqh di dunia
Islam. Ketika ia masih muda, suatu hari ia akan berangkat meninggalkan kampung halamannya untuk
belajar kepada seorang ulama besar di kota. Ibu Syafi'i kecil memberikan bekal uang sebagai bekal
untuk putranya di kota. Jumlah uang itu cukup banyak ! (Jika dihitung Dengan kurs rupiah bisa
sampai jutaan) Uang tersebut disimpan di saku baju Syafi'i kecil yang sengaja dijahit di bagian dalam
bajunya. Sang ibu pun berpesan agar Syafi'i kecil senantiasa berkata jujur.
Syafi'i kecil berangkat bersama-sama dengan sebuah rombongan kabilah. Tiba-tiba di tengah jalan,
rombongan itu dicegat oleh gerombolan perampok. Semua harta yang dibawa oleh rombongan kafilah
tersebut dirampas habis. Akhirnya tibalah giliran Syafi'i kecil digeledah. Ternyata perampok itu tidak
berhasil menemukan apa-apa. "Hei anak kecil, kamu bawa harta atau tidak ?" Tanya perampok. "Ya,
aku bawa di saku baju di balik bajuku !" jawab Syafi'i kecil dengan polosnya sambil menyebutkan
jumlah uang yang dibawanya. "Ah, mana mungkin anak kecil seperti kamu membawa uang sebanyak
itu !" tukas si perampok. "Sini biar aku geledah anak ini !" kata pimpinan perampok. Betapa
terkejutnya mereka ketika ternyata apa yang dikatakan Syafi'i kecil itu benar. Uang tersebut akhirnya
dirampas dan para perampok pun pergi.
Di tengah perjalanan, sang pimpinan perampok tampak gundah. Ia jadi tersentuh hatinya ketika tadi
menyaksikan kejujuran Syafi'i kecil. Ia mulai berpikir bahwa sebenarnya yang ia dan teman-temannya
lakukan adalah salah. Tak lama kemudian para perampok pun kembali ke rombongan kabilah tadi.
Setiap orang yang ada di rombongan itu kaget ketika melihat rombongan perampok itu kembali.
(Mereka pikir akan dirampok lagi.tapi, apa yang mau dirampok ?) Mereka sangat terkejut ketika
menyaksikan bahwa para perampok itu mengembalikan harta yang mereka rampok tadi. Rupanya
pimpinan perampok itu menjadi insyaf lalu ia mengajak kawan-kawannya untuk insyaf juga.
Subhanallah!
Ibrah
Kejujuran yang muncul dari Syafi'i kecil ternyata mampu meluluhkan hati para perampok yang
hatinya kriminal. Padahal bermula dari keimanan Syafi'i kecil kepada Allah.
Kisah Teladan 5
Kalian pernah dengar George Washington ? Itu tuh yang mukanya ada di uang dolar Amerika. Nah
pada waktu kecil, George dihadiahi kapak kecil oleh ayahnya. Saking gembira, George bermain di
kebun rumahnya dan berbuat iseng pada pohon-pohon di kebun, termasuk juga pada pohon
kesayangan ayahnya. Tanpa diduga, pohon kesayangan ayah George roboh. George terkejut dan amat
ketakutan. Ia membayangkan bahwa akan betapa marahnya sang ayah kalau tahu. Ia bingung, lebih
baik pura-pura tidak tahu atau jujur saja. Akhirnya dia berpikir bahwa mau tidak mau ayahnya pasti
akan tahu. Akhirnya George menemui sang ayah dan mengakui kesalahannya. Tahukah kalian apa
reaksi sang ayah ? Ia malah tersenyum dan berkata, "George, ayah lebih baik kehilangan pohon
kesayangan daripada harus mempunyai anak yang tidak jujur." George pun bernagas lega.
Ibrah
Dari kisah ini kita mengetahui bahwa orang yang jujur dianggap sangat berharga sekalipun
dipandang dari kacamata orang tidak beriman.
Setiap Orang Suka Orang yang Jujur
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat bahwa orang-orang yang jujur sangat dibutuhkan.
Karena dari sifat itulah mereka dapat dipercaya dalam segala urusan. Kalian pasti pernah dengar
bahwa kerusakan dan kekacauan yang terjadi di negara kita bermula dari orang-orang yang tidak
jujur.
Walaupun Rasulullah SAW sangat dimusuhi oleh para musyrikin di Makkah, ternyata beliau masih
disukai karena kejujurannya.
Kisah Teladan 6
Kalian pasti ingat pada saat Rasullullah hijrah bersama Abu Bakar Ash Shiddiq ra, beliau sengaja
menyuruh Ali bin Abi Thalib ra untuk tetap tinggal di Makkah untuk menyelesaikan amanah yang
belum diselesaikan. Tahukah kalian amanah apakah itu ? Ternyata Rasulullah selama ini masih
dipercaya untuk menjaga barang-barang titipan dari sejumlah penduduk di Makkah padahal saat itu
Rasulullah sangat ditekan dan dimusuhi. Hal ini memang wajar karena kebanyakan penduduk Mekkah
adalah orang-orang yang masih musyrik dan tentu sajatidak bisa dipercaya! (unik ya urusan
agama musuh, tapi urusan bisnis teman!)
Ibrah
Sifat jujur yang dimiliki Rasulullah membuat orang Quraisy -mau tidak mau- mempercayakan
barang-barangnya sekalipun mereka tidak suka terhadap ajaran yang dibawa oleh Muhammad.
"Orang-orang Arab dusun itu berkata,'Kami telah beriman.'Katakanlah 'Kamu belum beriman!
Tetapi katakanlah,'Kami telah Islam (tunduk)', dan belumlah keimanan masuk ke dalam hatimu. Dan
jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal-amal
kamu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS 49 : 19)
"Dan orang-orang yang beriman serta beramal shaleh, mereka itulah penghuni surga, mereka
kekal di dalamnya." (QS 2 : 82)
Nah alangkah anehnya apabila seseorang mengaku beriman kepada Allah dan Rasul-Nya akan tetapi
tidak mau sholat, tidak mau zakat dan tidak mau beribadah yang lainnya yang diperintahkan Allah.
Orang yang seperti ini, sekalipun mengumumkan ke seluruh dunia dengan menggunakan sound
system yang tercanggih dan termodern seraya berteriak "Saya beriman !!" namun sehari-harinya ia
tidak mau dan malas melakukan amal shaleh, siapa sih yang mau percaya padanya?
Shidiq Niat, Lisan dan Amal Saling Berkaitan
Shidiq tentu saja tidak cukup di lisan saja, tetapi juga di hati dan di amal perbuatan kita. Inilah sifat
yang dimiliki para nabi dan orang-orang beriman.
Adakah Ketidakjujuran yang Dibolehkan?
Dalam Islam, seseorang boleh dengan terpaksa tentunya- berkata tidak jujur, tetapi perlu diingat
bahwa ketidakjujuran ini dilakukan pada keadaan sangat darurat, misalnya menyangkut masalah
nyawa atau aqidah kita.
Kisah Teladan 7
Kalian pernah dengar Ammar bin Yasir ra? Ia adalah salah seorang shahabat Rasul yang dijamin
masuk surga, beserta ayah dan ibunya. Pada periode makkiyah, Ammar beserta kedua orang tuanya
mengalami penyiksaan yang sangat berat yang dilakukan oleh para musyrikin quraisy. Ammar sampai
harus menyaksikan ayah dan ibunya mati syahid dihadapannya akibat siksaan yang dilakukan oleh
orang-orang musyrik itu. Ammar juga ikut disiksa. (Sampai-sampai keadaan Ammar begitu payah,
matanya berkunang-kunang, error dan pokoknya.BT abiss!!) Ia disuruh menyembah kepada
berhala-berhala mereka yaitu Latta dan Uzza. Tanpa sadar, Ammar pun mengikuti apa yang mereka
suruh.
Setelah dilepaskan, Ammar pun segera pergi menghadap Rasulullah dan ia menyatakan
penyesalannya karena telah menyembah berhala ketika disiksa. Kemudian turun firman Allah kepada
Rasulullah yang menyatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Ammar bin Yasir dimaafkan oleh Allah,
karena ia melakukan itu karena terpaksa dan hatinya masih tetap beriman.
Ibrah
Kita mengetahui bahwa Allah mengetahui isi hati kita. Kita juga mengetahui bahwa Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. Itulah sebabnya mengapa perbuatan yang dilakukan Ammar bin
Yasir dimaafkan. Dia melakukan maksiat karena terpaksa padahal hatinya tidak mau. Tapi sekali lagi
jangan lupa kalau hal ini hanya terjadi pada keadaan yang benar-benar darurat. Apalagi saat itu
Ammar terancam nyawa dan aqidahnya. Sekalipun kalau sekiranya ia sampai harus mati, ia tetap mati
dalam keadaan syahid seperti yang dialami oleh kedua ibu bapaknya. Sedangkan orang yang mati
syahid itu akan masuk surga tanpa hisab. Subhanallah!!!
Ketidakjujuran yang Jujur
Memang dalam kondisi kritis kita diperkenankan tidak jujur tentu saja demi kebikan akan tetapi
ketidakjujuran tersebut diharapkan untuk tetap jujur. Bingung ya ? Hal ini pernah dicontohkan oleh
Rasulullah SAW.
Kisah Teladan 8
Ketika Rasulullah SAW dan Abu Bakar Ash Shiddiq sedang hijrah ke Madinah, mereka bertemu
dengan seseorang yang sedang berjalan menuju Mekkah. Pada waktu itu mereka berdua sedang
dikejar-kejar oleh musyrikin Mekkah untuk dibunuh. Untunglah orang yang di depan mereka tidak
mengenal siapa mereka. Orang yang di depan mereka bertanya, "Kalian berasal dari mana?". "Kami
berasal dari air!" jawab Rasulullah. "Oh, sungai Tigris! Mereka berasal dari Persia" gumam orang itu
sambil melanjutkan perjalanan.
Ibrah
Tahukah kalian jawaban Rasulullah tadi dapat diartikan macam-macam. Bisa jadi dari air itu berarti
dari tempat yang banyak airnya, misal : sungai, danau atau mata air. Padahal maksud Rasulullah
adalah ia berasal dari air mani. Bukankah setiap manusia mula-mula diciptakan dari air mani yang
hina. Jadi, Rasulullah menyembunyikan keberadaan dirinya dan Abu Bakar agar tidak ketahuan
dengan cara yang tetap jujur. Coba kalau misalnya orang tadi bertemu dengan orang ynag mengejar
Rasulullah, lalu ditanya, "Apakah kamu bertemu dengan dua orang yang datang dari Makkah?".
Sudah pasti jawaban orang itu : "Tidak!"
Kisah Teladan 9
Masih ketika hijrahnya Rasulullah SAW bersama Abu Bakar. Rasulullah dan Abu Bakar biasa
bertukar tempat untuk duduk di atas unta selama perjalanan. Kali ii giliran Abu Bakar yang duduk di
unta dan Rasulullah yang berjalan menuntun unta. Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan
seseorang. Orang itu bertanya kepada Abu Bakar, "Siapakah dia?" sambil menunjukkan tangannya ke
arah Rasulullah. Abu Bakar menjawab, "Ia adalah penunjuk jalanku."
Ibrah
Dengan cerdik Abu Bakar memberitahukan identitas Rasulullah sebagai sang penunjuk jalan. Orang
yang bertanya tentu saja berpikir bahwa ia adalah penunjuk jalan biasa karena saat itu Abu Bakar
sedang dalam perjalanan menuju Madinah. Padahal sebenarnya bagi Abu Bakar, Rasulullah adalah
penunjuk jalan yang selama ini telah menunjukinya ke jalan yang lurus yaitu Islam.
Nah itulah contoh yang pernah ditunjukkan oleh Rasulullah dan shahabatnya. Tapi ingat, untuk apa
melakukan ketidakjujuran pada kondisi biasa-biasa saja. Disamping tidak berguna, justru malah
menimbulkan dosa.
Penutup
Allah telah menyuruh kita, orang-orang yang beriman untuk senatiasa berlaku jujur. Bukankah
seseorang disebut jujur karena ia sehari-hari memang senantiasa berbuat jujur. Sebaliknya, seseorang
disebut pembohong karena sehari-hari memang terlalu sering berlaku kebohongan.
Kalian pernah dengar kisah tentang seorang anak yang berteriak ada serigala datang, sehingga
membuat orang sekampung datang. Alangkah kecewa mereka ketika mengetahui anak itu hanya
sekedar bercanda. Hal yang sama dilakukannya lagi, sampai-sampai orang sekampung dibuat kesal
lagi karena tertipu. Ketika anak itu berteriak untuk ketiga kalinya, tidak ada orang yang datang
menolong, padahal kali ini yang ia teriakkan adalah benar. Anak itu pun menjadi korban serigala.
Inilah akibat jelek yang diterima tukang bohong.
Rasulullah SAW pernah bersabda : "Sesungguhnya kejujuran itu akan mengantarkan kepada
kebajikan, dan sesungguhnya kebajikan itu akan mengantarkan ke surga. Dan seseorang senantiasa
berkata benar dan jujur hingga tercatat di sisi Allah sebagai orang yang benar dan jujur. Dan
sesungguhnya dusta membawa kepada kejahatan, yang akhirnya akan mengantarkan ke dalam neraka.
Dan seseorang senantiasa berdusta hingga ia dicatat di sisi Allah sebagai pendusta". (HR Bukhari dan
Muslim).
Jadi kalian pilih mana, disebut orang jujur atau disebut tukang bohong?
Nah sekarang, apa yang membuat kita selalu berusaha untuk menjadi orang yang jujur atau shidiq
atau menjadi termasuk kategori shidiqin? Simak firman Allah berikut : "Dan barangsiapa taat kepda
Allah dan Rasul (Muhammad), maka mereka bersama-sama orang-orang yang diberi nikmat oleh
Allah atas mereka dari para nabi, shidiqin, syuhada dan orang-orang yang shaleh; dan mereka itulah
teman yang sebaik-baiknya" (QS 4 : 69).
Yang membuat kita ingin menjadi orang yang shidiq adalah karena balasan yang disejajarkan
dengan apa yang diperoleh nabi-nabi, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang yang shaleh
yaitu diberikan nikmat oleh Allah. Apalagi kalau bukan surga!!
BAHAYA LISAN
Pendahuluan
Ada yang tahu ngga lisan itu apa? Nah benar! Lisan adalah kata-kata, dan kata-kata ini keluar
lewat apa? Ya benar, melalui mulut kita dan di mulut ini ada gigi dan lidah yang membuat
pengeluaran/pengucapan lisan kita. Lidah termasuk nikmat Allah SWT yang sangat besar bagi kita.
Kebaikan yang diucapkannya melahirkan manfaat yang luas dan kejelekan yang dikatakannya
membuahkan ekor keburukan yang panjang. Dalam sebuah hadits, Rasulullah telah memperingatkan
kita untuk mempergunakan lidah kita dengan hati-hati , bunyi haditsnya sebagai berikut :
Dari Abi Hurairah r.a., sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda : "Barangsiapa yang beriman
kepada Allah dan hari kemudian, maka hendaklah ia berkata yang baik-baik atau hendaklah ia diam;
dan barangsiapa yang percaya kepada Allah dan hari kemudian, maka hendaklah menghormati
tetangganya, dan barangsiapa yang percaya kepada Allah dan hari kemudian, maka hendaklah
menghormati tamunya." (H.R. Bukhari-Muslim).
Guna Lidah
Lidah itu banyak gunanya, antara lain :
1. Untuk menyerukan kebenaran (Q.S. 3: 110)
2. Untuk melarang kemungkaran (Q.S. 3: 110)
3. Untuk memberikan nasehat yang baik (hadits tentang hak muslim atas muslim lain)
4. Untuk berbicara di depan penguasa yang dzalim
5. Untuk mendamaikan kedua orang yang berselisih
6. dll (cari sendiri contohnya dalam kehidupan sehari-hari)
Seperti ular berbisa, lisan pun sangat berbahaya. Bila kita tidak menjaganya, bahkan mungkin sakit
yang diakibatkannya melebihi sakitnya gigitan ular berbisa. Siapa pun tidak akan selamat dari
kejahatan lidah, kecuali bia dia bisa mengendalikan dengan tidak berbicara kecuali yang bermanfaat
di dunia dan akhirat (susah, yah soalnya kita kan senang ngobrol). Mau tahu bahayanya lisan?
Siapa yang mau nyoba ngasih jawabannya, apa aja sih bahaya lisan itu? Nah bener itu ngegosip itu
termasuk bahaya lisan. Udah pada tau khan ngomongin orag itu nggak boleh. Ada lagi yang tahu??
Ya, benar. Memfitnah, mengadu domba, berdusta, dan berbicara berlebih-lebihan juga termasuk ke
dalam bahaya lisan. Kalian sudah pada tahu Ummul Mu'minin 'Aisyah? Nah beliau pun pernah kena
fitnah orang-orang yang dengki kepadanya.
Kisahnya diabadikan dalam Q.S. 24 : 11, yaitu "Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita
bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk
bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari
dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar
dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar."
Berita bohong apa sih yang bikin heboh itu, sampai-sampai Allah memasukkannya ke dalam Al-
Qur'an? Nah berita bohong ini mengenai istri Rasulullah, Ummul Mu'minin 'Aisyah r.a. sehabis
perang dengan Bani Mushthaliq bulan Sya'ban 5 H. Peperangan ini diikuti oleh kaum munafik, dan
turut pula 'Aisyah dengan Nabi berdasarkan giliran yang telah disepakati di antara istri-istri Nabi.
Dalam perjalanan mereka kembali dari peperangan, mereka berhenti pada suatu tempat. 'Aisyah
keluar dari sekedupnya (tandu yang tertutup) untuk suatu keperluan, kemudian kembali. Tiba-tiba
beliau merasa kalungnya hilang, lalu dia pergi mencarinya. Sementara itu, rombongan berangkat
dengan persangkaan bahwa 'Aisyah masih ada di dalam tandu (berat badan 'Aisyah waktu itu ringan
kali, ya jadi perbedaan antara ada dan tidak ada Aisyah dalam tandu nggak akan kerasa sama yang
nandunya).
Setelah 'Aisyah mengetahui tandunya sudah berangkat, dia duduk di tempatnya dan mengharapkan
tandu dan rombongan itu akan kembali menjemputnya. Kebetulan lewat di tempat itu seorang sahabat
Nabi, Shafwan ibnu Mu'aththal. Diketemukannya seseorang sedang tidur sendirian dan dia terkejut
seraya mengatakan, "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, istri Rasulullah." 'Aisyah terbangun. Lalu dia
dipersilahkan oleh Shafwan mengendarai untanya. Shafwan berjalan berjalan menuntun unta sampai
mereka tiba di Madinah. Orang-orang yang melihat mereka membicarakannya menurut pendapatnya
masing-masing. Mulailah timbul desas-desus. Kemudian kaum munafik membesar-besarkannya,
maka fitnah atas 'Aisyah r.a. itupun bertambah luas, sehingga menimbulkan kegoncangan di kalangan
kaum muslimin.
Ternyata fatal juga ya akibatnya, hanya karena seseorang mengatakan berita bohong bisa
menggoncangkan stabilitas sebuah negara (keren banget khan istilahnya). Ngomongnya sih ringan,
bahkan mungkin kita tidak ingat apa yang baru saja kita ucapkan, padahal dia pada sisi Allah adalah
besar (Q.S. 24 : 15). Contoh di atas adalah kisah tentang bahayanya memfitnah orang. Nah
sekarang bagaimana halnya dengan ghibah alias ngomongin orang.
Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah pernah bersabda, "Tahukah kamu apakah Ghibah itu?", para
sahabat menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu!". Lalu beliau melanjutkan, "Yang kamu
menceritakan saudaramu tentang hal yang tidak disukainya." Lalu seseorang bertanya, "Bagaimana
pendapatmu bila apa yang aku katakan ada pada diri saudaraku yang aku ceritakan?" Beliau
menjawab, "Bila apa yang kamu ceritakan itu ada pada diri saudaramu, maka kamu telah melakukan
ghibah terhadanya. Dan bila apa yang kamu katakan itu tidak ada pada diri saudaramu, berarti
kamu telah mengada-ngada tentangnya." (H.R. Muslim)
Bahkan Allah mengibaratkan orang yang suka ghibah itu seperti halnya dia memakan daging
bangkai saudaranya yang telah mati (Q.S. 49 : 12). Oleh karena itu, kita perlu tahu apa saja yang
termasuk adab-adab dalam berbicara.
Adab berbicara :
1. Pada orang tua / guru
a. Tidak boleh berbicara lebih keras
b. Tidak boleh membantah
c. Tidak boleh berkata "ah"
d. Tidak boleh berkata-kata yang menyakiti hatinya
e. Berkata lemah-lembut dan kasih sayang
2. Pada teman/saudara/kakak/adik
a. Tidak boleh mengejek
b. Lemah-lembut dan penuh kasih sayang
c. Berbicara seperlunya saja
d. Tidak boleh menyombongkan diri
e. Tidak boleh berlebih-lebihan dalam berbicara
Ada juga dusta yang dimaafkan oleh Allah. Mau tahu ngga?? Contohnya, berdusta demi
keselamatan nyawa kita dan aqidah kita. Seperti yang pernah dialami oleh Amar bin Yasir ketika ia
mendapat siksaan yang bertubi-tubi dan tak tertahankan dari kaum kafir Quraisy. Contoh lainnya
adalah dusta untuk mendamaikan dua orang yang berselisih (sekarang mah kebanyakan kebalikannya,
orang yang tidak berselisih dibuat berselisih dengan dusta yang menyesatkan). Contoh dusta lain yang
diperbolehkan adalah dusta seorang suami untuk menyenangkan istrinya (kalo belum nyambung
jangan dikasih ke anak-anak!). Cuman sedapat mungkin kita harus menghindari berkata dusta dan sia-
sia.
Penutup
Alangkah baiknya kalau kita tutup materi bahaya lisan ini dengan sebuah hadits. Dari Mu'adz bin
Jabal telah berkata: Aku telah berkata: "Ya Rasulullah! Beritahulah aku suatu amal yang dapat
memasukkan aku ke dalam syurga dan menjauhkan aku dari neraka." Nabi menjawab : "Engkau telah
bertanya tentang perkara yang besar, dan sesungguhnya itu adalah ringan bagi orang yang
digampangkan oleh Allah ta'ala atasnya. Engkau menyembah Allah dan jangan menyekutukan
sesuatu dengan-Nya, dan mengerjakan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan,
dan mengerjakan ibadah haji ke Baitullah."
Kemudian beliau berkata : "Inginkah engkau kuberi petunjuk padamu akan pintu-pintu kebaikan?
Puasa itu adalah perisai dan sedekah itu menghapuskan kesalahan, sebagaimana air memadamkan
api dan shalat seseorang di tengah malam."
Kemudian beliau membaca Q.S. As-Sajadah : 16-17.
Kemudian beliau bersabda, "Maukah bila aku beritahukan padamu pokok amal dan tiang-tiangnya,
serta puncak-puncaknya?"
Aku menjawab, "Ya hai Rasulullah."
Rasulullah bersabda, "Pokok amal adalah Islam dan tiang-tiangnya adalah shalat, dan puncaknya
adalah jihad."
Kemudian beliau bersabda, "Maukah kuberitahu padamu tentang kuncinya perkara itu semua?"
Jawab, "Ya hai Rasulullah."
Maka ia memegang lidahnya dan bersabda : "Jagalah ini."
Aku berkata, "Hai Rasulullah apakah kami dituntut (disiksa) karena apa yang kami katakan?"
Maka beliau bersabda : "Semoga selamat engkau! Adakah yang menjerumuskan orang atas mukanya
(atau sabdanya, ke atas batas hidungnya) ke dalam neraka, selain buah ucapan lidah mereka? (H.R.
Tirmidzi)
Ringkasan
1. Pembukaan: (Kisah Teladan 1) Mengapa sahabat bisa memperoleh pahala yang besar? Apa yang ia
lakukan?
2. (Q. S. Al-Baqarah:261) Balasan bagi orang yang menginfakkan harta di jalan Allah.
3. Adab dalam infaq fi sabilillah (Q. S. Al-Baqarah: 262-263).
4. Sikap yang harus dihindari dalam infaq fi sabilillah (Q. S. Al-Baqarah: 264)
5. Infaq yang diberikan adalah dalam bentuk yang baik (Q. S. Al-Baqarah: 267)
6. Apakah infaq itu sebaiknya terang-terangan atau sembunyi-sembunyi? Jawab: QS Al-Baqarah: 274.
7. Bacakan hadits ("Niat & Ikhlas" hal.30-31) Apa maksud hadits tersebut?
8. Penutup: Balasan lain bagi orang yang berinfaq fi sabilillah (Q. S. Al-Baqarah: 274)
Kisah Teladan 1
Suatu hari, seorang sahabat Nabi lagi dalam keadaan sakaratul maut.( Sakarataul maut: mau
meninggal,pen.). Nah, di saat kritis dia malah ngomong. "Laitanii jadiida!" (kalo diterjemahin: "Aduh,
coba ..... kalo yang baru!") berulang-ulang. Sahabat-sahabat lain jadi pada bengong tuh, ada apa ya?
Nah lho, kita juga jadi pengen tahu, ada apa sih sebenernya?
Gini ceritanya. Jauh hari sebelumnya, si sahabat yang barusan diceritain lagi sakaratul maut pernah
didatangin sama seorang fakitr miskin yang bajunya udah nggak layak pakai. Nah, si fakir ini dengan
iba meminta ke sahabat tersebut supaya mau ngasih dia baju. Si sahabat pun masuk ke rumah buat
ngambil maju. Ternyata dia cuma punya dua baju, yang satu masih baru sedangkan yang satu lagi
udah lama tapi masih layak pakai. Akhirnya si sahabat ngasih bajunya yang udah lama. Si fakir pun
senang dan mengucapkan hamdalah. Gitu ceritanya. Terus, apa hubungannya dengan cerita yang satu
lagi?
Begini, saat mau dijemputsama malaikat maut, si sahabat ini ditunjukkin balasan-balasan yang akan
diterimanya nanti di akhirat. Nah, ternyata, balasan yang diterima gara-gara waktu itu dia pernah
ngasih baju ke seorang fakir miskin .... luar biasa besar! Padahal kan cuma ngasih sepotong baju!
Sahabat dalam sakaratul mautnya tercengang-cengang dan rada menyesal. Makanya tanpa sadar dia
ngomong, "Laitanii jadiida!" (Aduh, coba kalo dulu itu saya ngasih yang baru!)
Adik-adik tahu ngga, gimana sih sifat seorang anak muslim? Kakak mau cerita tentang sifat-sifat
yang harus kita miliki, jadi dengerin baik-baik, ya!
1) Jujur
Adik-adik, apakah di antara adik-adik ada yang suka pada teman-teman yang berdusta? Tidak ada,
ya Kita pasti akan merasa kesal kalau kita dibohongi dan didustai oleh teman kita. Misalnya ada
seorang teman kita yang mengajak kita belajar bersama. Karena dia adalah seorang teman, maka kita
mempercayainya dan kita udah bersiap-siap. Eh ternyata, ia malah berbohong gimana kita ngga jadi
BT 'n sebal karena teman kita berbohong, padahal kita mungkin udah minta izin sama ortu kita, udah
nyiapin buku-buku, dan yang lainnya. Jadi, kalo yang namanya ngebohong atau dusta ama temen,
ortu, atau siapa aja itu ngga boleh, ya! Pokoknya ngga boleh titik. Di sini siapa yang suka jujur?
Kejujuran itu harus kita miliki, ya! Tahu ngga kalo Rasulullah SAW itu dijuluki Al-Amin, yaitu
seorang yang dapat dipercaya. Beliau dipercaya bahkan oleh orang kafir sekalipun. Tahu cerita
tentang Hajar Aswad, di mana Rasulullah menjadi orang yang menyelesaikan masalah. Bayangkan
seorang anak muda menjadi seorang yang dipercaya oleh saudaranya.
Kita harus jujur dalam perkataan dan perbuatan kita karena dengan seperti itu, kita bisa dipercaya
oleh orang lain, seperti orang tua kita, teman kita, dan orang yang percaya kepada kita. Kalau kita
sedang ulangan, maka kita harus mengerjakan dengan jujur, gak boleh mencontek, yakh!!
Kita juga harus jujur kepada Allah SWT. Ada cerita tentang seorang santri yang begitu disayang
oleh gurunya sampai-sampai santri-santri yang lain iri sama santri tersebut. Lalu guru itu mengetes
semua santrinya dengan menyuruh semua santri itu agar menyembelih burung di mana tidak ada yang
tahu tentang hal itu. Semuanya kembali setelah menyembelih burung tersebut, kecuali santri tersebut.
Lalu ia ditanya oleh guru tersebut kenapa ia tidak menyembelihnya. Lalu ia menjawab bahwa
bagaimana ia bisa membunuh burung tersebut kalau Allah ada di mana-mana. Nah ini yang disebut
dengan jujur kepada Allah.
Selain itu, kita juga harus jujur kepada diri sendiri dan orang lain. Janganlah kita berbohong kepada
diri sendiri. Katakanlah yang benar itu benar dan salah itu salah agar kita mendapat pahala dari Allah.
(4) memberi dan menjawab salam karena dengan salamnya maka kita dapat mengikatkan
persaudaraan antarsaudara atau teman kita.
4) Cerdas
Apakah seorang anak yang shaleh harus cerdas? (bagaimana adik-adik?) Seorang anak muslim
haruslah seorang anak yang cerdas karena dengan kecerdasan tersebut maka kita dapat berprestasi.
Kalau kita berprestasi, maka siapa tidak akan bangga dengan kita karena dengan kecerdasan kita dapat
dihargai oleh seseorang. Dalam ayat dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa Allah akan meningkatkan
derajat orang yang berilmu beberapa tingkatan.
5) Sabar
Seorang anak muslim harus selalu sabar karena kesabaran adalah separuh dari keimanan yang kita
punya. Kesabaran kita terbagi atas beberapa hal, yaitu sabar terhadap ketaatan, sabar terhadap
kemaksiatan, dan sabar terhadap cobaan yang kita alami.
Sabar terhadap ketaatan artinya kita selalu berusaha untuk selalu taat kepada Allah dalam segala
keadaan yang kita rasakan. Contohnya, kalau kita lagi bosen atau BT, kita jangan pernah
meninggalkan shalat.
Sabar terhadap kemaksiatan artinya janganlah kita melakukan kemaksiatan dan selalu berusaha
selalu menghindari kemaksiatan karena Allah pasti akan meminta pertanggungjawaban atas maksiat
yang telah kita lakukan. Kalian mau ngga diberi siksa oleh Allah? (Gak mau khan??) Karena itu,
jangan pernah melakukan dosa, ya!!
Tahu ngga kalau Allah sering memberi kita kesusahan, misalnya aja ulangan kita mendapat nilai
jelek atau kita punya masalah dengan teman kita. Kita harus sabar dengan apa yang kita alami karena
dibalik segala kesulitan, kita akan merasakan kemudahan dan pasti ada hikmah di setiap kejadian
yang kita hadapi. (Bener ngga, adik-adik?)
Udah dulu , ya ceritanya. Ada yang mau bertanya???
Kalau kita seorang muslim lalu apa sih yang kita lakukan, adik-adik tahu ngga apa yang harus kita
lakukan sebagai seorang muslim? Ayo jawab!!
Dari Umar r.a. telah berkata : "Ketika kami sedang duduk dengan Rasulullah saw pada suatu hari
maka dengan tiba-tiba terlihat oleh kami seorang laki-laki yang memakai pakaian yang sangat putih
berambut sangat hitam. Tidak tampak padanya tanda-tanda perjalanan dan tidak ada dari kami yang
mengenalnya. Lalu dia duduk di hadapan Rasulullah. Lalu ia menyandarkan lututnya dengan lutut
Rasulullah dan meletakkan tangannya pada paha Nabi, kemudian ia berkata : "Hai Muhammad,
jelaskanlah tentang Islam".
Maka Rasulullah menjawab : "Islam adalah keharusan bagi engkau menyaksikan bahwasanya tiada
tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Hendaklah engkau mendirikan shalat, dan
mengeluarkan zakat, dan hendaklah engkau berpuasa bulan Ramadhan, dan hendaklah engkau
mengerjakan haji ke Baitullah, jika engkau kuasa menjalaninya."
Orang itu berkata : "Engkau benar." Maka kami heran, ia yang bertanya dan ia yang membenarkan.
Lalu ia berkata kembali : "Tolonglah jelaskan tentang Iman."
Jawab Rasulullah : "Hendaklah engkau beriman kepada Allah, kepada Malaikat-Nya, kepada kitab-
kitab-Nya, kepada utusan-utusan-Nya, kepada hari akhir, dan hendaklah engkau beriman terhadap
Qadha dan Qadar yang baik maupun yang buruk."
Orang itu berkata : "Engkau benar" Orang itu pergi. Aku diam sejenak.
Kemudian Rasulullah berkata : "Wahai Umar, tahukah engkau siapa yang bertanya tadi?"
Jawabku : "Allah dan Rasulullah yang lebih tahu."
Kata Nabi : "Dia itu adalah Jibril datang kepadamu untuk mengajar tentang agamamu."
Diriwayatkan oleh Imam Muslim.
Dari Abu Abillah bin Umar bin Khattab telah berkata: Aku mendengar Rasulullah bersabda,
Dibangun Islam itu atas lima perkara:
(1) Mengetahui bahwa tiada tuhan selain Allah
(2) Mendirikan shalat
(3) Mengeluarkan zakat
(4) Mengerjakan haji ke Baitullah
(5) Dan puasa pada bulan Ramadhan
Jadi kalau adik-adik mendengar cerita kakak tentang hadits di atas maka kita sebagai seorang
muslim wajib mengamalkan rukun Islam dan beriman tentang rukun Islam. Kita haruslah beriman
dengan sungguh-sungguh, artinya kita haruslah meyakini dalam hati, meyakini dalam perbuatan yang
kita lakukan, dan dalam perkataan yang kita lakukan.
Selain itu, adik-adik sebagai seorang muslim haruslah mempunyai akhlak yang terpuji seperti oleh
sebuah hadits: Apakah akhlak Rasul itu, maka dijawab oleh Aisyah: "Akhlak Rasulullah itu seperti
Al-Qur'an." Itulah akhlak seorang Rasulullah dan kita sebagai seorang muslim haruslah meniru apa
yang Rasulullah wajibkan dan sunnahkan pada kita. Benarkan adik-adik?
Sebagai seorang muslim juga kita harus memiliki keikhlasan sehingga apa yang kita lakukan itu ada
gunanya di sisi Allah swt. Rasulullah bersabda, "Setiap amal perbuatan itu tergantung niatnya. Maka
barangsiapa yang berniat karena Allah dan Rasul maka ia akan mendapatkannya dan barangsiapa
yang berniat karena dunia maka ia akan mendapatkannya pula." Maka Allah adalah tujuan kita,
Rasulullah adalah uswah dan qudwah kita, dan Al-Qur'an adalah pedoman hidup kita.
Menurut Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin, macam-macam akhlak yang harus menghiasi seorang
muslim antara lain:
1) Sabar
2) Shiddiq
3) Zuhud tawakal mencintai Allah
4) Rasa takut dan harap
5) Taqwa dan wara
6) Syukur dan ridla
7) Taubat terus-menerus.
Eh, gimana ya rasanya kalau kita mengalami yang namanya mati? Ade-ade pernah ta'ziah orang
yang sudah meninggal, kan? Pernah nganterin orang yang ke kuburan ya? Apa yang akan kita hadapi
setelah meninggal? Ya udah, dengerin yaa Kakak mau ceritain tentang apa sih akhirat, yang
namanya syurga, neraka, dan yang lainnya.
Orang Islam sering disebut aneh sebab kita disuruh oleh Rasulullah agar mengingat tentang akhirat
atau yang namanya mati. Perhatikan hadits berikut :
"Berkata Ibnu Umar ra: pada suatu hari aku datang menjumpai Rasulullah saw sedang berada di
tengah-tengah para sahabatnya yang terkemuka. Tiba-tiba salah seorang sahabat dari Anshor berdiri
dan bertanya kepada Rasulullah saw: Ya, Nabi Allah, siapakah manusia yang pintar dan siapa pula
yang paling cerdas otaknya? Rasulullah lalu menjawab: yang paling cerdas dan yang paling pintar
ialah orang yang paling banyak mengingat mati dan yang paling banyak sedia bekal untuk
menghadapi maut."
Lalu apa gunanya kita mengingat akhirat atau tentang kematian? Kita akan lebih giat dan lebih taat
menjalankan apa yang diperintahkan oleh Allah sebab mati berarti menghadap Allah. Dengan
mengingat kematian maka kita akan mengingat apa yang terjadi di akhirat nanti.
Orang yang mengingat kematian akan selalu tenang, hormat, dan sopan terhadap setiap orang. Kita
akan menghindari berbohong dan perkataan dusta karena sanksi yang akan kita dapat di akhirat nanti.
Apa yang kita rasakan menjelang kematian kita dinyatakan dalam surat Al-Waqiah ayat 89-90 sebagai
berikut.
"Adapun bila yang meninggal itu adalah orang-orang yang mendekatkan diri (kepada Allah). Maka
(kematian baginya) adalah lega, semerbak dan nikmat sekali"
Tegas sekali ayat tersebut menerangkan keindahan bagi manusia yang mendekatkan diri kepada
Tuhan. Sekalipun matinya dengan mata pedang, peluru senapan di atas tiang gantungan, atau di
Lubang Buaya sekalipun, baginya mati itu tetap lega, semerbak dan nikmat sekali.
Sebaliknya bagi orang yang berdosa, semua dosa dan kesalahannya akan teringat dan terbayang
kembali ketika mereka menghadapi sakaratul maut. Inilah yang menyebabkan penderitaan mereka
berlipat ganda.
Alam Barzah
Setelah kita meninggal, maka kita akan masul alam barzah. Di alam tersebut terdapat tingkatan-
tingkatan (menurut Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah), yaitu :
1. Ada yang menempati tempat tertinggi, yaitu ruhnya para Rasul dan Nabi. Di sini terdapat tingkatan
yang berbeda pula.
2. Ada ruh yang diumpamakan burung-burung yang berterbangan di dalam syurga, yaitu ruh para
syuhada.
3. Ruh orang yang diumpamakan tertahan di pintu syurga, seperti juga para syuhada tetapi mereka
tertahan dikarenakan mereka mempunyai hutang.
4. Ada ruh yang tertahan di kuburan masing-masing, ini diterangkan dalam sebuah hadits tentang
pencurian terhadap harta perang yang belum dibagikan. Pencuri itu lalu masuk ke medan perang dan
syahid. Mendengar itu banyak orang yang berkata : "Berbahagialah Ahlul Jannah". Mendengar itu
Rasulullah berkata: "Demi Allah yang memegang ruhku, sesungguhnya harta rampasan yang
dicurinya akan menyala menjadi api yang membakan tubuhnya di kuburnya".
5. Ruh yang berkedudukan di pintu syurga sebagai yang diterangkan oleh Ibnu Abbas: "Para syuhada
bertempat tinggal di pinggir pintu syurga dalam sebuah rumah yang mempunyai qubbah yang hijau,
dan mendapatkan rezeki pagi dan sore. Kecuali Ja'far bin Abi Thalib yang tangannya diganti oleh 2
sayap".
6. Ada ruh yang tertahan dipermukaan bumi tidak dapat naik ke tempat yang lebih tinggi.
7. Dan yang terakhir adalah ruh yang tempatnya adalah lubang panas dan disiksa di sana hingga akhir
kiamat.
Itulah ade-ade keadaan tentang alam kubur salah satu dari alam akhirat yang akan kita lalui.
Janganlah kita sampai pada tempat yang Allah tidak meridhoi akan tempat tersebut dan tersiksa di
alam kubur tersebut. Lalu bagaimanakah tentang keadaan syurga dan neraka yang ada di alam akhir
tersebut?
Syurga
Tempatnya, surat An-Najm ayat 13-15, Sesungguhnya ia (Muhammad) telah melihat Jibril sekali
lagi. Yaitu di Sidratul Munthaha, dan di dekatnya ada syurga tempat kembali"
Luasnya syurga, surat Al-A'raaf ayat 133, "Bersegeralah engkau pada ampunan Allah dan syurga
yang luasnya seluruh langit dan bumi."
Dalam surat Al-Hadid ayat 21, "Berlombalah dalam ampunan Allah dan syurga yang luasnya
seperti luas langit dan bumi, disediakan bagi orang yang beriman dengan Allah dan rasul-Nya.
Demikian karunia Allah, diberikan kepada siapa saja yang Ia kehendaki, sedangkan Allah
mempunyai karunia yang besar."
Tingkatan dalam syurga, syurga itu tingkatannya sampai 100 tingkatan, dan tiap tingkat berbeda
dengan perbedaan yang besar sekali dengan tingkatan yang lain (Dari hadits Rasullah, HR Bukhari &
Muslim). Dalam hadist lain dikatakan "Bila kamu meminta do`a, berdo`alah syurga Firdaus karena
ia merupakan syurga yang tertinggi, sedang di atas syurga Firdaus adalah Arsy Rahman, di mana
sumber 4 sungai yang mengalir di dalam syurga."
Pintu-pintu Syurga, sabda Rasulullah: "Di syurga terdapat 8 pintu dan salah satunya adalah
bernama Ar-Rayyan yang hanya boleh dimasuki oleh orang-orang yang melakukan ibadah puasa."
Jalan ke Syurga, berkata Ibnu Mas'ud: "Pada suatu hari Rasulullah saw membuat garis lurus di atas
pasir, lalu berkata: Inilah jalan Allah yang lurus. Kemudian beliau membuat garis-garis yang
simpangsiur ke kanan dan ke kiri, ke utara dan ke selatan. Inilah jalan-jalan setan. Setiap garis itu
setan menyeru. Dan sesungguhnya ialah jalanku yang lurus, maka ikutilah oleh kamu akan dia,
janganlah engkau mengikuti jalan yang bersimpang siur itu yang akan memisahkan kamu dari jalan-
Nya. Demikian Allah memerintahkan kepadamu, mudah-mudahan kamu diberkati."
Apa yang diberitakan dalam Al-Qur'an maupun hadits tentang syurga begitu indah. Dalam syurga
terdapat sungai dari susu, madu dan lainnya. Dalam syurga begitu harum, semua di dalam syurga
tidak pernah terlintas dalam pikiran kita, terdengar oleh telinga, dan terlihat oleh mata kita. Dan
nikmat terbesar di dalam syurga adalah bertemu dengan Allah di syurga kelak. Itulah keadaan syurga.
Ya itulah ade-ade keadaan dalam kubur dan di dalam syurga.
Neraka
Bagaimana tentang neraka, dalam surat Al-Furqaan ayat 11-15 disebutkan:
"Bahkan mereka dustakan akan hari kiamat itu. Dan Kami sediakan api yang menyala-nyala bagi
siapa yang mendustakan hari kiamat itu. Apabila neraka itu mereka lihat dari jauh maka mereka
akan mendengar suara murkanya. Dan bila mereka dicampakkan ke tempat yang sempit dari neraka
dalam keadaan terbelenggu"
Dalam surat Al-Baqatah ayat 24 dikatakan: "Maka takutlah kamu akan neraka yang bahan
bakarnya manusia dan batu, disediakan untuk orang-orang kafir"
Keadaan syurga yang sangat berbada dengan apa yang ada di neraka. Begitu besar siksa atau azab
yang Allah turunkan di dalam neraka, karena itulah janganlah kalian melakukan perbuatan yang dapat
membuat kita jatuh ke dalam neraka. Tetaplah selalu melakukan kebaikan karena kebaikan itu
mendatangkan ganjaran dari Allah SWT.
Siapa yang ingin masuk syurga? Tentunya semua ya!! Maka kita dianjurkan berdo'a oleh Rasulullah
saw, "Ya Allah, berilah kebaikan di dunia dan di akhirat dan jauhkanlah kami dari azab neraka."
Tentunya kalian sudah hafal do'a ini!!
PENTINGNYA TAUBAT
Dalam Islam terdapat suatu aktivitas yang dinamakan taubat. Apabila seorang hamba Allah berbuat
dosa, lalu ia ingin menyucikan dirinya dari dosa maka ia harus bertaubat.
Ampunan bagi dosa yang satu ini tergantung dari ridha Allah kepada kita setelah kita memohon
ampun kepada-Nya.
Ampunan bagi dosa yang satu ini tergantung dari ridha manusia yang terjadi sasaran kesalahan/dosa
kita, barulah kemudian ridha Allah turun kepada kita.
2. Jera dan menyesal dengan apa yang diperbuat dan tidak melakukan lagi.
"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri,
mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang
dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu,
sedang mereka mengetahui." (Q.S. Ali-Imran : 135)
Dengan banyak melakukan banyak amalan shaleh, maka akan dapat menutupi dosa kita dan Allah
akan menerima taubat kita.
4. Jika kita punya dosa yang berhubungan dengan manusia, ia harus menyelesaikan urusannya
dengannya dengan meminta maaf atau halalnya atau mengembalikan apa yang harus dikembalikan.
Kesimpulan:
Kita menyadari bahwa Allah adalah Tuhan kita Yang Maha Pemaaf, Maha Pengampun, dan Maha
Penerima Taubat. Maka sudah sepantasnyalah kita harus menjadi orang yang suka minta maaf
(apabila berbuat salah) dan suka memaafkan (kesalahan orang lain).