Anda di halaman 1dari 6

APLIKASI INTEGRAL TAK TENTU DALAM BIDANG EKONOMI

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Hal yang menarik perhatian adalah bahwasanya ada banyak masalah ekonomi yang
ternyata di dalam penyelesaiannya tersebut menggunakan cara-cara kalkulus. Tetapi dari
pernyataan tersebut, masih ada suatu kejanggalan pada masyarakat, yang menjadi
pertanyaan mereka adalah apakah benar bahwa kalkulus tersebut dapat diterapkan
dalam bidang ekonomi? Oleh karena itu, saya bermaksud memberikan suatu
pengetahuan kepada masyarakat pada umumnya dan mahasiswa pada khususnya agar
mereka setidaknya dapat menambah wawasannya tentang kalkulus yang diterapkan
dalam bidang ekonomi.
Banyak diantara materi kalkulus yang diterapkan dalam bidang ekonomi, diantaranya
fungsi transenden yang terdiri dari fungsi logaritma dan fungsi eksponen, limit,
diferensial fungsi sederhana, diferensial fungsi majemuk, dan integral. Namun, diantara
banyaknya materi kalkulus yang dipergunakan dalam menyelesaikan masalah ekonomi
tersebut, yang akan saya ambil sebagai materi makalah saya adalah mengenai integral,
khususnya integral tak tentu.

B. INTEGRAL TAK TENTU


Mengintegralkan suatu fungsi turunan f(x) berarti adalah mencari integral atau turunan
antinya, yaitu F(x).
Bentuk umum integral dari f(x) adalah:

f(x) dx = F(x) + k

dimana k adalah sembarang konstanta yang nilainya tidak tertentu. Dalam rumusan
diatas, tanda adalah tanda integral; f(x) dx adalah diferensial dari F(x); f(x) adalah
integral partikular; k adalah konstanta pengintegralan; dan F(x) + k merupakan fungsi
asli atau fungsi asal. Proses pengintegralan disebut juga integrasi.
Dalam diferensial kita menemukan bahwa jika misalnya suatu fungsi asal dilambangkan
dengan F(x) dan fungsi turunan dilambangkan dengan f(x), maka

Untuk fungsi asal : F(x) = x2 + 5

Fungsi turunannya : f(x) = d F(x) = 2x


dx

Jika prosesnya dibalik, yakni fungsi turunan f(x) diintegralkan, maka

f(x)dx = F(x) + k = x2 + k

karena derivatif dari setiap konstanta adalah nol, maka dalam mengintegralkan setiap
fungsi turuna konstanta k tetap dalam bentuk k. artinya nilai konstanta tersebut tidak
dengan sendirinya bisa diisi dengan bilangan tertentu (misalnya 5, dalam contoh tadi),
kecuali jika didalam soal memang sudan ditentukan nilai konstantanya. Karena
ketidaktentuan nilai konstanta itulah maka bentuk integral yang merupakan kebaliokan
dari diferensial dinamakan integral tak tentu.

v Kaidah-kaidah Integrasi Tak Tentu


Karena integrasi tak tentu pada dasarnya merupakan kebalikan dari diferansiasi, maka
kaidah-kaidah integasi tek tentu akan dapat dipahami berdasarkan pengetahuan tentang
kaidah-kaidah diferansiasi.

Kaidah 1. Formula pangkat

xn dx = xn+1 + k n -1
n+1

contoh:
1) x4 dx = x4+1 + k = x5 + k
4+15

2) 4 dx = 4x0+1 = 4x + k
0+1

Kaidah 2. Formula logaritmis

1/x dx = ln x + k

contoh:
1) 3/x dx = 3 ln x + k

2) 3 = 3 d(x + 1) + k = 3 ln (x + 1) + k
x+1x+1

Kaidah 3. Formula eksponensial

ex dx = ex + k
eu du = eu + k u = f(x)

contoh:
1) ex+2 dx = ex+2 d(x + 2) = ex+2 + k

2) e2x dx = e2x d(2x) = e2x + k


Kaidah 4. Formula penjumlahan

{ f(x) + g(x) } dx = f(x)dx + g(x)dx


= F(x) + G(x) + k

contoh:
1) (x4 + 3x2) dx = x4 dx + 3x2 dx = 0,2 x5 + x3 + k

2) (ex + 1/x) dx = ex dx + 1/x dx = ex + ln x + k

Kaidah 5. Formula perkalian

nf(x)dx = n f(x)dx n 0

contoh:
1) 3x2 dx = 3 x2 dx = 3 ( x2+1 + k ) = x3 + k
2+1

2) -x3 dx = - x3 dx = - ( x3+1 + k ) = x4
3+1

Kaidah 6. Formula substitusi

f(u) du dx = f(u) du = F(u) + k


dx

dimana u = g(x), dan du merupakan substitut bagi dx

contoh:
1) Selesaikanlah 6x (3x2 10)dx
Penyelesaian:
Dengan cara substitusi, misalkan u = 3x2 - 10; maka du/dx = 6x, atau dx = du/6x.
sehingga:
6x (3x2 10)dx = 6x u du/6x = u du = u2 /2 + k
= (3x2 10)2 + k
2
= (9x4 60x2 + 100) + k
= 4,5 x 4 - 30x2 +50 + k
= 4,5 x 4 - 30x2 + k
dimana k + 50 + k
BAB II
MASALAH DAN PEMBAHASAN

A. MASALAH
Dalam dunia ekonomi, integral tak tentu ini sering digunakan dalam menyelesaikan
masalah fungsi biya, fungsi penerimaan, fungsi utilitas, fungsi produksi serta fungsi
konsumsi dan tabungan. Marilah kita lihat masalah seperti apa yang mungkin akan
timbul dari masing-masing fungsi tersebut.

fungsi biaya
Contoh kasus:
Biaya marjinal suatu perusahaan ditunjukkan oleh MC = 3Q2 - 6Q + 4. Carilah
persamaan biaya total dan biaya rata-ratanya.

fungsi penerimaan
Contoh kasus:
Carilah persamaan penerimaan total dan penerimaan rata-rata dari suatu perusahaan jika
penerimaan marjinalnya MR = 16 4Q

fungsi utilitas
Contoh kasus:
Carilah persamaan utilitas total dari seorang konsumen jika utilitas marjinalnya MU =
90 10Q

fungsi produksi
Contoh kasus:
Produk marjinal sebuah perusahaan dicerminkan oleh MP = 18x 3x2 . carilah
persamaa produk total dan produk rata-ratanya.

fungsi konsumsi dan tabungan


Contoh kasus:
carilah fungsi konsumsi dan fungsi tabungan masyarakat sebuah negara jika diketahui
outonomous consumption-nya sebesar 30 milyar dan MPC = 0,8.

B. PEMBAHASAN
Pendekatan integral tak tentu dapat diterapkan untuk mencari persamaan fungsi total
dari suatu variabel ekonomi apabila fungsi marjinalnya diketahui. Karena fungsi
marjinal pada dasarnya merupakan turunan dari fungsi total, maka dengan proses
sebaliknya, yakni integrasi, dapatlah dicari fungsi asal dari fungsi tersebut atau fungsi
totalnya.

Fungsi biaya
Biaya total C = f(Q)
Biaya marjinal : MC = C1 = dC/dQ = f1 (Q)
Biaya total tak lain adalah integrasi dari niaya marjinal

C = MC dQ = f1 (Q) dQ

Penyelesaian dari masalah yang tersebut diatas:


Biya total : C = MCdQ
= (3Q2 - 6Q + 4.) dQ
= Q3 - 3Q2 + 4Q + k
Biaya rata-rata : C/Q = Q3 - 3Q2 + 4Q + k/Q
Konstanta k tak lain adalah biaya tetap. Jika diketahui biaya tetap tersebut adalah 4,
maka:
C = Q3 - 3Q2 + 4Q + 4
AC = Q3 - 3Q2 + 4Q + 4/Q

Fungsi Penerimaan
Penerimaan total : R = f(Q)
Penerimaan marjinal : MR = R1 = dR/dQ = f1 (Q)
Penerimaan total tak lain adalah integral dari penerimaan marjinal

R = MR dQ = f1 (Q) Dq

Penyelesaian dari masalah yang tersebut diatas:


Penerimaan total : R = MR dQ
= (16 4Q) dQ
= 16Q 2Q2
Penerimaan rata-rata : AR = R/Q = 16 2Q
Dalam persamaan penerimaan total konstanta k = 0, sebab penerimaan tidak akan ada
jika tak ada barang yang dihasilkan atau terjual.

Fungsi Utilitas
Utilitas total : U = f(Q)
Utilitas marjinal : MU = U1 = dU/dQ = f1 (Q)
Utilitas total tak lain adalah integral dari utilitas marjinal

U = MU dQ = f1 (Q) dQ

Penyelesaian dari masalah yang tersebut diatas:


Utilitas total: U = MU dQ
= (90 10Q) dQ
= 90Q 5Q2
Seperti halnya produk total dan penerimaan total, disinipun konstanta k = 0, sebab tak
ada kepuasan atau utilitas yang diperoleh seseorang jika tak ada barang yang
dikonsumsi.

d. Fungsi Produksi
Produsi total :P = f(x) dimana.
P = keluaran; x = masukan
Produk marjinal : MP = P1 = dP/dX = f1 (x)
Produk total tak lain adalah integral dari produk marjinal

P = MPdX = f1 (x) dX

Penyelesaian dari masalah yang tersebut diatas:


Produk total : P = MPdX
= (18x 3x2 ) dX
= 9x2 x3
Produk rata-rata : AP = p/x = 9x x2

e. Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan


Dalam ekonomi makro, konsumsi (C) dan tabungan (S) dinyataka fungsional terhadap
pendapatan nasional (Y).
C = f(Y) = a + By
MPC = C 1 = dC/dY = f 1 (Y) = b
Karena Y = C + S, maka
S = g(y) = -a + (1 b) Y
MPS = S1 = dS/dY = g 1 (Y) = (1 b)
Berdasarkan kaidah integrasi, konsumsi da tabungan masing-masing adalah integral dari
marginal propensity to consume dan marginal propensity to save.

C = MPC dY = F(Y) + k k a
S = MPS dY = G(Y) + k k -a

Konstanta k pada fungsi produksi da fungsi tabungan masing-masing adalah


outonomous consumption dan outonomous saving.

Penyelesaian dari masalah yang tersebut diatas:


C = MPC dY = 0,8 Y + 30 milyar.
S = MPS dY = 0,2 Y 30 milyar.
Atau S = Y C = Y (0,8 Y 30 milyar) = 0,2Y 30 milyar.

Anda mungkin juga menyukai