Anda di halaman 1dari 3

Pengawetan pangan melalui proses

pembekuan dapat dicapai dengan


teknologi

kombinasi dua faktor, yaitu faktor


suhu dan aktivitas air, dan dalam produk selalu lebih rendah dari 0oC (Tabel 1). Proporsi air yang tetap dalam keadaan
beberapa kasus ditambah dengan Proses pembekuan produk dimulai dengan air (tidak beku/unfrozen) pada suhu yang
perlakuan blansir sebelum proses terjadinya supercooling, yang untuk beberapa sering digunakan di industri pembekuan
pembekuan. Secara keseluruhan, proses pembekuan produk pangan bisa terjadi tergantung dari tipe, komposisi produk pangan
faktor-faktor tersebut akan sampai sekitar 10oC dibawah titik beku. dan suhu penyimpanan beku. Misalnya, suhu
menurunkan laju reaksi kimia, Setelah terjadi supercooling, proses penyimpanan beku pada 20oC, sekitar 88% pada
biokimia, dan aktivitas mikrobiologi pembekuan air menjadi es terus terjadi pada daging kambing beku (lamb), 91% pada ikan beku,
titik bekunya. Namun demikian, selama proses dan 93% pada albumin telur.
pembekuan itu, -sebagaimana diilustrasikan
garis CD yang menurun pada Gambar 1- terjadi Perhitungan lama pembekuan
penurunan titik beku produk yang disebabkan Perkiraan laju pembekuan -dan pada

Teknologi
akhirnya- lama pembekuan merupakan faktor
atau kriteria paling utama dalam pemilihan atau
pun desain proses pembekuan. Selama proses
pembekuan, panas dipindahkan secara konduksi
dari bagian dalam (interior) produk pangan
menuju ke permukaan dan kemudian diambil
oleh media pembeku. Lama pembekuan sangat

Pembekuan Pangan
tergantung pada berbagai faktor, antara lain :
1. Ukuran dan bentuk produk yang dibekukan.
2. Konduktivitas panas produk yang dibekukan.
3. Luas area (permukaan) produk yang

B
Gambar 1. Perbandingan kurva pembekuan air murni dibekukan sebagai media pindah panas.
erbagai jenis produk pangan beku yang proses kristalisasi lemak, sehingga panas laten dan kurva pembekuan bahan pangan; tf = waktu
pembekuan, Tf,w = titik beku air murni, Tf,f = titik beku 4. Koofisien pindah panas di permukaan produk
banyak dijumpai di pasaran adalah kristalisasinya perlu pula diperhitungkan.
produk pangan, Tm = suhu medium pembekuan yang dibekukan dan medium pembeku.
buah-buahan (dalam bentuk utuh atau Kebanyakan produk pangan mengandung
5. Perbedaan suhu antara produk yang
pun bubur puree, atau bahkan dalam bentuk sejumlah besar air, sehingga panas kristalisasi ini
karena adanya peningkatan konsentrasi padatan dibekukan dan medium pembeku.
saribuah beku), sayuran (buncis, kacang panjang, bisa diabaikan. Namun, untuk produk pangan
pada fraksi produk yang belum beku. Proses ini 6. Jenis pengemas yang digunakan untuk
jagung sayur, kecambah, kentang), produk- olahan, maka panas kristalisasi lemak ini bisa
terus berlangsung sampai sebagian besar air pada mengemas produk yang dibekukan jika
produk olahan daging, produk panggang (roti, cukup besar.
produk pangan telah berubah menjadi es. Proses produk dibekukan dalam keadaan terkemas.
cakes, fruit pies, pizza), es krim, dan lain-lain.
ini akan berhenti ketika padatan (komponen Secara umum, cukup sulit untuk
Pada dasarnya, pada operasi pembekuan, Mekanisme proses pembekuan
pangan) menjadi superjenuh (supersaturated) dan menentukan lama (waktu) pembekuan secara
produk pangan dipaparkan pada suhu yang Suhu dimana pada produk yang
mulai mengkristal. Panas laten kristalisasi dilepas tepat. Lama pembekuan efektif adalah waktu
sangat rendah, dengan tujuan pertama untuk dibekukan mulai terjadi pembentukan kristal es
dan suhu mulai meningkat (DE) mencapai suhu yang diperlukan untuk menurunkan suhu
menurunkan suhu produk sampai mencapai titik disebut sebagai titik beku awal (initial freezing
eutectic dari padatan tersebut. Pada saat ini
bekunya, kemudian membekukan (mengubah point) produk. Selama proses pembekuan, profil
(EF) proses kritalisasi air dan padatan terus Tabel 1 . Titik beku berbagai produk pangan
air menjadi es), dan akhirnya menurunkan suhu penurunan suhu pada produk pangan selama
berlanjut. Jenis Pangan Kadar air (%) Titik beku (oC)
produk ke suhu beku yang diinginkan. pembekuan, berbeda dengan profil penurunan
Total waktu (tf) yang diperlukan Sayur-sayuran 7892 0.8 to 2.8
Untuk produk hasil pertanian segar, suhu yang terjadi pada proses pembekuan air
untuk bergerak dari C-F (sering disebut Buah-buahan 8795 0.9 to 2.7
selain panas sensibel dan panas laten, proses murni. Jika selama proses pembekuan dilakukan
sebagai daerah freezing plateau) Daging 5570 -1.7 to -2.2
pembekuan juga harus mengambil panas yang pengukuran dan pencatatan suhu pada pusat
ditentukan oleh seberapa cepat laju Ikan 65-81 -0.6 to -2.0
dihasilkan selama proses respirasi, yang disebut produk pangan, maka akan diperoleh kurva
pengambilan panas. Selanjutnya (FG) Susu 87 0.5
sebagai beban panas (heat load). Selain itu, pada pembekuan dengan karakteristik khas, sebagai
suhu produk (yang merupakan campuran Telur 74 0.5
proses pembekuan juga perlu diperhitungkan mana disajikan pada Gambar 1. Secara umum,
es-air) terus menurun mendekati suhu
proses pembekuan lain yang terjadi, misalnya produk pangan mempunyai titik beku suatu
pembeku (Tm).

30 FOODREVIEW INDONESIA/VOL. II/NO. 7/JULI 2007 FOODREVIEW INDONESIA/VOL.II/NO. 7/JULI 2007 31


teknologi

Tabel 2. Nilai konstanta P dan R yang digunakan untuk


produk pangan dari suhu awalnya sampai 2. Kehilangan panas sensibel (sensible heat) pendugaan waktu pembekuan produk dengan
bentuk geometri tertentu.
mencapai suhu beku yang diinginkan. Lama diabaikan. Bila digunakan sistem satuan Inggris,
pembekuan efektif mengukur waktu yang 3. Pindah panas berlangsung secara perlahan Bentuk geometri P R maka faktor 0.0045 digunakan mengantikan
diperlukan oleh produk pangan berada dalam dan dalam kondisi tunak (steady state). Lempeng tak berbatas 1/8 faktor 0.008 pada persamaan 2. Jika produk yang
mesin pembeku (freezer) dan digunakan untuk 4. Permukaan dimana terjadi proses Silinder tak berbatas 1/16 akan dibekukan merupakan produk yang telah
mengukur produktivitas mesin pembeku. pembekuan, yaitu perubahan air menjadi es Bola 1/6 1/24 diwadahi dalam suatu kemasan, maka koefisien
Lama pembekuan nominal adalah waktu yang (sering disebut sebagai the freezing front) pindah panas konveksi (h) pada persamaan 1
diperlukan dari ketika suhu permukaan bahan tetap berbentuk seperti bentuk produk diganti dengan koefisien pindah panas total
pangan mencapai suhu 0oC sampai suhu pusat pangan yang dibekukan. Misal, bila produk yang nilainya tergantung dari bentuk geometri, (overall heat transfer coefficien, U) untuk juga
termal produk mencapai 10oC di bawah titik yang dibekukan berbentuk kubus, maka sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 2. memasukkan daya tahan pada pindah panas
bekunya. Lama pembekuan nominal digunakan freezing front juga tetap berbentuk kubus Untuk benda dengan bentuk balok, yang diberikan oleh bahan pengemas. Untuk
selama proses pembekuan berlangsung. konstanta P dan R bisa diperoleh dari grafik sistem dalam kemasan, maka nilai U bisa
5. Titik beku dianggap konstan (hanya terdapat sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 3, yang diberikan dengan persamaan 3, sebagai berikut:
satu titik beku). dibuat oleh Eddy (1949), dimana 1 dan 2
adalah rasio antara dua sisi terpanjang dibagi 1
6. Konduktivitas panas dan panas jenis produk U=
juga dianggap konstan selama proses, tetapi dengan sisi terpendek. Nilai P dan R yang lain X p / K p + 1 / h Persamaan 3
berbeda nilainya ketika produk tersebut diperoleh dengan menggantikan 1 dan 2.
masih belum beku (unfrozen) dan berubah Persamaan Plank pada umumnya bisa Oleh Cleland and Earle (1979), persamaan
nilainya ketika produk telah beku. menduga waktu pembekuan dengan cukup Plank juga telah dimodifikasi dalam bentuk
Kasus tipikal dari proses pembekuan memuaskan, asalkan suhu produk pada awalnya tanpa dimensi (dimensionless) sebagaimana
suatu produk berbentuk lempeng satu dimensi sudah berada pada titik bekunya. Persamaan ditunjukkan pada Persamaan 4.
dengan ketebalan L yang didinginkan dengan Plank ini telah dimodifikasi oleh berbagai
Gambar 2. Ilustrasi skematis proses pembekuan satu
proses konveksi dalam suatu ruangan pembeku peneliti dengan mempertimbangkan (i) suhu P R Persamaan 4
dimenasi (one dimensional freezing) dari suatu produk
awal produk yang umumnya masih diatas titik N FO = +
berbentuk lempeng: L = ketebalan lempeng, Ts = suhu pada suhu konstant Tm (lihat Gambar 2). N Bi N st N St
permukaan, Tm = suhu media pembekuan, Tf = titik Bagian produk pangan yang beku bekunya dan (ii) suhu dibawah titik beku diakhir
beku, x = ketebalan bagian yang telah beku. tumbuh makin tebal dengan semakin lamanya proses pembekuan yang dikehendaki. Salah satu dimana ,
waktu pembekuan. Pada waktu pembekuan t, persamaan hasil modifikasi persamaan Plank ini NFO = bilangan Fourier, /L2
untuk menentukan tingkat kerusakan produk ketebalan bagian produk yang beku mencapai x, diajukan oleh Nagoaka, dkk. (1955) sebagaimana NBi = Bilangan Biot, hL/k
yang dibekukan. yang terbentuk di kedua sisi lempeng. Titik beku, ditunjukkan pada persamaan 2. NSt = Bilangan Stefan, Cpf(Tf Tm) /
Perhitungan lama pembekuan yang merupakan titik beku awal (initial freezing P.L R L2
NPk = Bulangan Plank, Cpu(Ti Tf) /
t f = [C pu (Ti T f ) + X w + C pf ( T f T )] [1 + 0.008 (Ti T f )] [ ( + )]
memang cukup kompleks, terutama jika temperature) dianggap konstant pada Tf; dimana (T f Tm ) h k = Difusivitas panas, k / Cp
mempertimbangkan berbagai perbedaan titik bagian tengah dari porsi yang belum beku juga Persamaan 2
beku dan laju pembentukan kristal di berbagai dianggap berada pada suhu Tf. Nilai-nilai P dan R dapat dihitung
daerah pada produk pangan, termasuk juga Persamaan umum sederhana dimana, dengan menggunakan hubungan-hubungan
perubahan densitas, konduktivitas panas, untuk menduga waktu pembekuan Tf = titik beku produk sebagai berikut untuk lempeng, silinder dan bola.
panas jenis dan difusivitas panas selama proses adalah persamaan Plank, sebagai berikut : Xw = kadar air, basis basah
pembekuan. Untuk penyederhanaan, bisa Ti = Suhu awal produk Untuk Lempeng:
P.L R L2 Tm = suhu medium pembeku
digunakan persamaan Plank atau pun persamaan tf = ( + ) P = 0.5072 + 0.2018 NPk + NSt (0.3224 NPk +
Cleland dan Earle untuk menduga waktu (T f Tm ) h k Persamaan 1 T = Suhu akhir produk 0.0105/ NBi + 0.0681)
pembekuan. Asumsi utama yang digunakan Dimana L adalah karakteristik panjang, Cpu = Panas jenis produk pangan dalam R = 0.1684 + NSt (0.274 NPk + 0.0135)
untuk pendugaan lama pembekuan adalah yaitu ketebalan total untuk benda dalam bentuk kondisi tidak beku
sebagai berikut: lempeng tak berbatas, diameter untuk bentuk Cpf = Panas jenis produk pangan dalam Untuk Silinder
1. Pada titik beku awal semua air pada bahan silinder panjang atau bola, atau dimensi terkecil kondisi beku P = 0.3751 + 0.0999 NPk + NSt (0.4008 NPk +
pangan masih dalam fase cair (unfrozen dari bentuk kotak. P dan R adalah konstanta = Panas laten fusi 0.0710/ NBi - 0.5865)
state). = Densitas produk beku R = 0.0133 + NSt (0.0415 NPk + 0.3957)

32 FOODREVIEW INDONESIA/VOL. II/NO. 7/JULI 2007 FOODREVIEW INDONESIA/VOL.II/NO. 7/JULI 2007 33


Tabel 3. Koefisien pindah panas pada berbagai kondisi pembekuan
W/ BTU/
Kondisi Pembekuan
m2.K h.ft2.oF
Pembekuan dgn udara dingin diam (still air freezing; no radiation) 5.7 1
teknologi

Pembekuan dgn udara dingin bergerak cepat (Air blast freezing; 17.0 3
500 ft/ min)
pembekuan bisa pula dikelompokkan dalam : Pembekuan dgn udara dingin bergerak cepat (Air blast freezing; 28.4 5 3. Apakah pembeku akan
1000 ft/min)
1. Pembekuan lambat (slow freezing) yang dioperasikan secara batch atau
Pembekuan dgn pencelupan dalam nitrogen cair 170 30.0
membekukan suatu bahan dengan laju secara kontinyu (tergantung
Pembekuan dengan sirkulasi lambat larutan garam dingin 56 9.88
pergerakan permukaan beku sekitar 0.2 cm/ pada skala produksi dan
Pembekuan dengan sirkulasi cepat larutan garam dingin 85 15.0
jam. Still air freezers (pembeku udara diam) jumlah jenis produk yang akan
dan pembeku untuk penyimpanan dingin dibekukan). Purwiyatno Hariyadi
Sebagai perbandingan; koefisien pindah panas pada pemanasan dengan air mendidih
termasuk dalam kelompok pembeku lambat adalah 568 W/m2.K atau 100 BTU/h.ft2.oF.

2. Pembekuan cepat bisa dikelompokkan


menjadi: Sebaliknya, pembekuan cepat akan menghasilkan
Quick freezing, dengan laju pergerakan kristal-kristal es dengan jumlah yang banyak
permukaan beku sekitar 0.5-3 cm/jam. tetapi dengan ukuran yang lebih kecil. Dengan
Quick frezing bisa dilakukan dengan demikian, semakin cepat laju pembekuan, maka
menggunakan air blast dan plate semakin kecil ukuran kristal-kristal es yang
freezers, terbentuk, sehingga tidak merusak sel dan tekstur
Gambar 3. Konstanta P dan R untuk digunakan Rapid freezing, dengan laju pergerakan produk pangan. Disamping itu, dengan laju
dalam persamaan Plank untuk produk berbentuk pembekuan yang lebih cepat berarti pula terjadi
permukaan beku sekitar 5-10 cm/jam.
balok (brick-shape)
Rapid freezing bisa dicapai dengan peningkatan laju produksi (throughput rate) dari
menggunakan fluidized bed freezing, mesin freezer.
Untuk Bola: dan
P = 0.1084 + 0.0924 NPk + NSt (0.2310 NPk + Ultra rapid freezing, dengan laju Bagaimana mempercepat laju pembekuan?
0.3114/ NBi + 0.6739) pergerakan permukaan beku sekitar 10 Sesuai dengan persamaan 1 dan 2,
R = 0.0784 + NSt (0.0386 NPk + 0.1694) -100 cm/jam, yang umumnya terjadi pada peningkatan laju pembekuan (dan peningkatan
pembeku kriogenik. throughput rate) bisa dilakukan dengan:
Jenis-jenis freezer 1. Mengurangi atau menurunkan suhu
Secara umum, alat pembekuan (freezer) Laju pembekuan merupakan salah satu pembekuan (Tm).
dapat dikelompokkan dalam: faktor kritis yang menentukan mutu produk 2. Meningkatkan nilai h (bisa dilakukan dengan
1. Pembeku mekanik (mechanical refrigerators), beku yang dihasilkan. Proses pembekuan lambat meningkatkan kecepatan udara dingin,
yang bekerja berdasarkan mekanisme akan menghasilkan kristal-kristal es dengan penggunaan penyemprotan/pencelupan/
evaporasi dan kompresi refrigeran dalam jumlah yang lebih sedikit tetapi dengan ukuran kontak, penggunaan pengemas yang
suatu siklus yang kontinyu, sehingga yang lebih besar. Ukuran kristal es yang besar minimal). Koefisien pindah panas pada
bisa mendinginkan udara, cair, atau pun berpeluang untuk menusuk dan merusak sel- berbagai kondisi pembekuan bisa dilihat
permukaan tersentuh yang akan digunakan sel jaringan pangan, sehingga menyebabkan sel pada Tabel 3.
untuk mengambil panas dari bahan pangan kehilangan air dan kehilangan keteguhan tekstur. 3. Menurunkan ukuran produk(L).
yang dibekukan. 4. Bilangan Biot (hR/k = rasio tahanan eksternal/
2. Pembeku kriogenik (cryogenic internal) disuahakan tidak terlalu jauh dari 1.
freezers), bekerja dengan
menggunakan karbondioksida, Apa Kriteria Pemilihan Freezer.
nitrogen cair atau freon cair, dan Jika memilih alat pembeku, maka perlu
secara langsung kontak dengan bagian dipertimbangkan beberapa hal berikut ini :
pangan yang dibekukan. 1. Laju pembekuan yang diinginkan.
2. Ukuran, bentuk dan jenis pengemas yang
Laju pembekuan digunakan atau yang diperlukan oleh bahan
Berdasarkan pada kecepatan pangan yang dibekukan.
pembekuannya (Gambar 4) proses

Gambar 4. Profil penurunan suhu pada proses pembekuan


lambat dan pembekuan cepat. 35
34 FOODREVIEW INDONESIA/VOL. II/NO. 7/JULI 2007 FOODREVIEW INDONESIA/VOL.II/NO. 7/JULI 2007

Anda mungkin juga menyukai