Salah satu pertimbangan pemilihan metode pembekuan dalam industry makanan beku
adalah waktu pembekuan. Kecepatan waktu pembekuan akan berpengaruh pada pembentukan
Kristal es, struktur produk pangan, mutu produk pangan beku, dan energy maupun biaya yang
dilakukan untuk melakukan proses pembekuan. Waktu pembekuan ditentukan berdasarkan lama
waktu yang dibutuhkan untuk menurunkan suhu produk pangan sampai suhu bekunya, buka
hanya diukur pada permukaan produk pangan, namun sampai titik terpanas atau bagian yang
paling lambat membeku dari produk pangan tersebut mampu mencapai suhu beku yang
diinginkan.
Prinsip dari semua pembekuan cepat adalah cepatnyapengambilan anas dai produk
panagn, dibagi menjadi tiga golongan didasarkan pada waktu yang dibutuhkan untuk
membekukan produk pangan dengan ketebalan 1 cm, yaitu 1)kategori pembekuan lambat, 2)
kategori pembekuan sedang dengan lama waktu pembekuan 20-30 menit, dan 3) kategori
pembekuan cepat dengan waktu kurang dari 20 menit.
Prediksi waktu pembekuan suatu produk makanan beku selama pembekuan seringkali
sulit dilakukan, dikarenakan pada saat pembekuan produk makanan mengalami tiga tahapan,
yaitu tahap awal (prefreezing), perubahan selama proses pembekuan dan pasca pembekuan
(postfreezing). Pada tahap awal pembekuan suhu air akan menurun sampai menuju titik bekunya
dikarenakan terjadi kehilangan panas sensible. Penurunan suhu dapat mencapai dibawah 0oC
yang disebut titik supercooling, selanjutnya inti Kristal mulai terbentuk dan suhu air mulai
meningkat samapai titik bekuya dan semua panas laten yang terkandung pada air dihilangkan
dan air berubah daric air menjadi es (padat). Saat air telah berubah menjadi fase padat, maka
suhunya akan menurun dengan drastic, karena penghilangan panas sensible semakin intensif
sampai mencapai suhu beku yang diinginkan.
Adanya ketiga tahapan tersebut dengan perubahan suhu selama proses pembekuan, maka
waktu pembekuan sulit untuk ditentukan dengan cepat. Prediksi waktu pembekuan pada produk
pangan dapat dilakukan menggunakan dua metode, yaitu metode Plank yang dapat dikatakan
metode prediksi sederhana dan metode Pham yaitu metode prediksi waktu pembekuan yang
dapat menghasilkan prediksi lenih akurat dan kompleks.
Metode Plank menggunakan hbungan waktu dengan suhu. Terdapat dus system
perpindahan panas produk pangan selama proses pembekuan, 1) perpindahan panas secara
konduksi terjadi dari bagian dalam produk pangan menuju permukaan produk pangan dan 2)
perpindahan panas secara konveksi dari permuaan produk pangan menuju media pembeku.
Berikut factor fakror yang berpengaruh pada waktu pembekuan produk pangan
1. Dimensi produk pangan
2. Nilai konduktivitas panas produk pangan
3. Luas area (permukaan) produk pangan sebagai media pindah panas
4. Koofisien pindah panas di permukaan produk pangan dan medium pembeku
5. Perbedaan suhu antara produk pangan dan medium pembeku
6. Jenis pengemas yang digunakan untuk mengemas produk pangan, jika produk dibekukan
dalam keadaan terkemas
Pada prakteknya, perhitungan waktu pembekuan sulit dikarenakan perubahan suhu selama proses
pembekuan, perbedaan laju pembentukan inti Kristal pada bagian yang berbeda dan terjadinya
perubahan desintas, konduktivitas panas, panas jenis, dan difusifitas panas selama penurunan
suhu. Oleh karena itu, pada persamaan Plank digunakan beberapa asumsi, yaitu:
1. Pada tahap prefreezing, semua air yang terkandung pada produk pangan dalam kondisi
cair
2. Kehilangan panas sendibel tidak diperhitungkan
3. Pindah panas pada kondisi stedy state terjadi secara lambat
4. Pembekuan tidak merubah bentuk produk pangan
5. Hanya ada satu suhu pembekuan
6. Tidak terjadi perubahan koduktivitas produk pangan selama proses pembekuan.
Metode pembekuan selanjutnya yaitu persamaan Pham digunakan untuk memprediksi waktu
pembekuan produk panagn dengan bentuk ireguler yang dismakan dengan bentuk bulat lonjong.
Persamaan ini mudah digunakan dan lebih akurat dikarenakan memperhitungkan penghilangan
panas sensible dan panas laten pada produk pangan selama waktu pembekuan. Berikut adalah
asumsi yang digunakan pada persamaan Pham:
1. Kondisi lingkungan selama proses pembekuan dianggap konstan
2. Suhu awal produk pangan dianggap konstan
3. Suhu akhir pembekuan yang diinginkan sudah ditetapkan dengan pasti.