“MINERAL MIKRO ”
(Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Dasar Ilmu Gizi Kesehatan
Masyarakat)
Disusun Oleh:
Kelompok 1
UNIVERSITAS JEMBER
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmat-
Nya yang telah dilimpahkan-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah “Mineral Mikro”.
Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapatkan bantuan dan
dukungan yang berarti dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini kami
ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT, Tuhan Semesta Alam.
2. Sulistiyani. S.KM., M.Kes , selaku penanggung jawab mata kuliah dan dosen
pengajar Dasar Ilmu Gizi Kesehatan Masyarakat yang telah memberi
kesempatan dan bimbingan kepada kami untuk menyusun makalah ini.
3. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu baik secara
langsung maupun tidak langsung yang telah membantu kelancaran penulisan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan
makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
merupakan sumbangsih yang berharga bagi khasanah ilmu pengetahuan, terutama
di bidang Kesehatan Masyarakat. Atas perhatian dan dukungannya, kami
menyampaikan terima kasih.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.3. Tujuan........................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
BAB III..................................................................................................................12
PENUTUP..............................................................................................................12
3.1 Kesimpulan..............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
STUDI KASUS......................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian mineral mikro.
2. Untuk mengetahui sumber-sumber mineral mikro.
3. Untuk mengetahui absorpsi dari mineral mikro.
4. Untuk mengetahui transportasi dari mineral mikro.
5. Untuk mengetahui ekskresi dari mineral mikro.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
7
2.3 Absorpsi Mineral Mikro
1. Besi (Fe)
Absorpsi terjadi dibagian atas usus halus. Besi diangkut oleh protein
yaitu Transferin dan Feritin. Transferin membawa besi ke sumsum
tulang untuk membuat hemoglobin yang merupakan bagian sel darah
merah, kelebihan besi 200-1500 mg disimpan sebagai protein
hemosiderin dan feritin.
2. Mangan (Mn)
3. Tembaga (Cu)
Absorpsinya di lambung dan bagian atas usus halus dengan alat angkut
protein pengikat tembaga metalotionein, transpor tembaga ke hati
dengan alat angkut albumin dan transkuprein, tembaga dikeluarkan
melalui urin, keringat dan haid.
4. Seng (Zn)
5. Krom (Cr)
8
Absorpsi krom dibantu oleh asam-asam amino yang mencegah krom
mengendap dalam usus halus, eksresi melaui urin yang dipengaruhi
oleh konsumsi gula sederhana yang tinggi, aktivitas fisik berat atau
trauma fisik, krom diangkut oleh tranferi, bila kejenuhan tranferin
tinggi, krom diangkut oleh albumin.
9
Unsur tembaga yang terdapat dalam makanan melalui saluran
pencernaan diserap dan diangkut melalui darah. Segera setelah masuk
peredaran darah, unsur tembaga akan berikatan dengan protein albumin.
Kemudian diantarkan dan dilepaskan kepada jaringan-jaringan hati dan
ginjal lalu berikatan dengan protein membentuk enzim-enzim, terutama
enzim seruloplasmin yang mengandung 90 – 94% tembaga dari total
kandungan tembaga dalam tubuh. Ekskresi utama unsur ini ialah
melalui empedu, sedikit bersama air seni dan dalam jumlah yang relatif
kecil bersama keringat dan air susu. Jika terjadi gangguan-gangguan
pada rute pembuangan empedu, unsur ini akan diekskresi bersama air
seni (INOUEet al., 2002).
4. Crom (Cr)
Setelah diserap di mukosa intestinal, kromium akan diangkut oleh
transferrin. Karena transferrin juga mengangkut zat besi, maka
mekanisme pengangkutan kromium juga sangat dipengaruhi kadar
zat besi dalam tubuh. Ketika kadar zat besi dalam darah lebih
tinggi dibandingkan dengan kadar kromium, makatransferin cenderung
mengangkut zat besi, sedangkan ketika kadar kromium dalam darah
lebih banyak dibandingkan kadar zat besi, maka transferin akan
cenderung mengangkut zat besi. Hal ini terjadi dikarenakan kromium
dan zat besi sama-sama dalam bentuk
trivalen sehingga berkompetisi dalam berikatan dengan transferrin.
Transferrin ada dua macam yaitu transferrin mukosa dan tranferin
resepor. Transferrin mukosa berfungsi mengangkut kromium yang telah
diabsorbsi dan mendistribusikannya ke seluruh sel yang membutuhkan
kromium di dalam sel untuk kemudian akan menjalankan
metabolismenya.
5. Seng (Zn)
Albumin merupakan alat transpor seng. Di dalam plasma, 60-70% zinc
diangkut oleh albumin dan sisanya diangkut oleh α₂ makro globulin
Sebagian besar seng mengguankan transferin sebagai alat transpor yang
juga merupakan alat transpor besi. Pada keadaan normal kejenuhan
10
transferin akan besi biasanya kurang dari 50%. Apabila perbandingan
antara besi denagn seng lebih dari 2:1, maka transferin yang tersedia
untuk seng berkurang, sehingga menghambat absorpsi seng.
2. Mangan (Mn)
3. Tembaga (Cu)
4. Seng (Zn)
11
5. Krom (Cr)
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mineral Mikro adalah sejumlah zat yang berjumlah sangat kecil dan
dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit, namun mempunyai peran esensial
untuk kehidupan, kesehatan, dan reproduksi dan dibutuhkan dengan jumlah
<100 mg per hari. Mineral mikro seperti Zat Besi (Fe), Mangan (Mn),
Tembaga (Cu) , Seng (Zn), Kromium (Cr) dapat diperoleh dari makanan
yang kita konsumsi setiap hari, seperti sayuran hijau, kacang-kacangan,
gandum, tiram, kerang, ikan, daging merah dan juga buah-buahan seperti
apel, jeruk, pisang dan lain-lain.
13
ekskresinya melalui feses, tembaga melalui urin, keringat dan darah haid
sedangkang Seng melalui urin.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S., 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama
Dra. Emma Satriaty Wirakusumah, M. (2007). Jus buah dan sayuran : 148 resep
jus untuk menjaga kesehatan dan kebugaran anda . Jakarta : Penebar Swadaya.
Rizqie Auliana,
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132048525/pendidikan/ILMU+GIZI-
MINERAL.pdf [diakses pada 2 Desember 2017]
Imron Rosyadi, https://ayojadidokter.wordpress.com/ [diakses pada 2 Desember
2017]
http://medpub.litbang.pertanian.go.id/index.php/wartazoa/article/viewFile/
884/893
jurnal zainal arifin 2007
PENTINGNYA MINERAL TEMBAGA (Cu) DALAM TUBUH HEWAN
DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
https://www.scribd.com/doc/294478475/Metabolisme-Mineral-Kromium [diakses
pada 4 Desember 2017]
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/23896/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y diakses online pada 04 Desember 2017
14
15
STUDI KASUS
"Teh dan kopi itu punya zat yang mengikat zat besi, sehingga tubuh tidak dapat
menyerap zat besi tersebut," kata Endang di Jakarta, seperti dikutip dari Antara,
Kamis (20/4/2017).
Zat besi diperlukan tubuh pada pembentukan hemoglobin (Hb) yang berfungsi
untuk mengikat oksigen dan seluruh jaringan tubuh.
Hemoglobin dibentuk dari gabungan protein dan zat besi dan terdapat di dalam sel
darah merah (eritrosit), jika manusia kekurangan hemoglobin maka orang tersebut
dapat menderita anemia.
Selain kopi dan teh, makanan yang tinggi serat dan mengandung kalsium juga
dapat menghambat penyerapan zat besi.
Untuk itu, Endang menyarankan meminum jus buah terutama yang kaya dengan
vitamin C, agar penyerapan zat besi menjadi optimal.
"Jus buah yang kaya vitamin C seperti jus jeruk dapat membantu tubuh untuk
menyerap zat besi lebih banyak, selain itu disarankan untuk mengonsumsi daging
sapi, hati, unggas dan ikan yang mengandung protein juga zat besi," kata dia.
Tubuh manusia membutuhkan sekitar 30 mg zat besi per hari, namun masih
banyak orang yang kekurangan zat besi.
16
Sebanyak 22,7 persen perempuan Indonesia menderita anemia, sebanyak 37,1 ibu
hamil juga menderita anemia, sementara itu sebanyak 16,6 persen laki-laki di atas
15 tahun menderita anemia.
Penderita anemia akan mengalami letih, lesu, lunglai, cepat mengantuk dan sulit
berkonsentrasi. Hal ini berpengaruh pada produktivitas kerja mereka.
Analisis Kasus
Who : untuk orang yang suka minum kopi atau teh disaat makan. Guru
Besar FKM UI Prof Endang L. Achadi tidak menyarankan meminum teh atau
kopi saat makan karena dapat menghambat penyerapan zat besi yang dibutuhkan
tubuh.
Why : meminum teh dan kopi saat makan bisa menghambat penyerapan
zat besi yang dibutuhkan tubuh. Teh dan kopi itu punya zat yang mengikat zat
besi, sehingga tubuh tidak dapat menyerap zat besi tersebut. Jika kebiasaan ini
dibiarkan, maka yang terjadi si orang yang melakukan hal tersebut akan
mengalami anemia, karena Zat besi diperlukan tubuh pada pembentukan
hemoglobin (Hb) yang berfungsi untuk mengikat oksigen dan seluruh jaringan
tubuh. semua yang dilakukan saat makan menjadi sia – sia jika orang – orang
masih saja melakukan hal tersebut ( makan dengan minum teh atau kopi).
Mirisnya masih orang yang tidak tahu akan hal ini.
Where : Jakarta
17
How : untuk mengindari anemia yang disebabkan oleh kebiasaan yang
sepele seperti minum teh atau kopi saat makan , alangkah lebih baik jika setiap
makan, minumnya air putih. Air putih sangat bagus untuk tubuh, karena netral dan
bisa diterima oleh tubuh tanpa adanya efek – efek yang merugikan untuk tubuh.
hal ini bisa dicegah gengan cara memberitahu orang –orang sekitar kita tentang
informasi bahwasannya makan dengan minum teh atau kopi itu tidak baik, dan
bisa saja menyebabkan anemia.
18