Anda di halaman 1dari 4

Draft per November 2012

INDUSTRIALISASI PERIKANAN BUDIDAYA


DI KABUPATEN BATANG
(Bagian II)

E. Subsistem Pemasaran

Selama ini bandeng dan udang dari hasil tambak petani di Kabupaten Batang
sebagian besar dijual dalam bentuk segar.1 Udang segar hasil panen budidaya di
tambak sebagian besar dipasarkan ke luar daerah, serta sebagiannya untuk
memenuhi permintaan rumah makan yang berada di wilayah Kabupaten Batang.
Adapun ikan bandeng segar dipasarkan baik ke dalam wilayah Kabupaten Batang
maupun ke luar daerah ini. 2

Tabel 2. Perkembangan Harga Jual Rata-Rata Bandeng dan Udang di


Kabupaten Batang Pada Tahun 2010 dan 2011

Tahun Persentase
Jenis Ikan Peningkatan /
No. 2010 2011
Budidaya Penurunan
(Rp/kg) (Rp/kg) Harga
1 Bandeng 19.399 13.627 -29,8%
2 Udang Windu 63.728 64.466 1,2%
3 Udang Putih 29.122 29.523 1,4%
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Batang, 2012 (diolah)

Berdasarkan data perkembangan jumlah dan nilai produksi udang pada Tabel
1 di bagian A bisa diperoleh data perkembangan harga jual rata-rata bandeng dan
udang di Kabupaten Batang pada periode tahun 2010 2011 yang bisa dilihat pada
Tabel 2 di atas. Harga jual bandeng mengalami penurunan yang cukup besar pada
tahun 2011 dibanding tahun 2010, yakni turun sekitar 29,8%. Adapun harga jual
udang, baik Udang Windu maupun Udang Putih, sedikit mengalami peningkatan,
yakni 1,2% untuk harga Udang Windu dan 1,4% untuk harga Udang Putih.
Pada saat ini produk bandeng presto yang diproduksi oleh unit-unit usaha
pengolahan bandeng di Kabupaten Batang masih bersifat lokal. Untuk yang

1
Draft per November 2012

beropersi harian biasanya produk dipasarkan ke perumahan-perumahan dan/atau


pasar-pasar yang ada di wilayah setempat, sedangkan yang beroperasi berdasarkan
pesanan biasanya memasarkan produknya guna memenuhi pesanan untuk acara-
acara tertentu (misalnya hajatan, dll). Salah satu kendala pemasaran lokal
bandeng presto di Kabupaten Batang adalah karena produk ini masih dianggap
mahal oleh sebagian besar masyarakat kalangan bawah di wilayah ini. Adapun
kendala yang membuat produk tersebut belum bisa menembus pasar luar daerah
adalah karena produk bandeng presto dari Kabupaten Batang belum punya nama
seperti yang sudah dimiliki oleh produk sejenis di wilayah Semarang. Seperti
diketahui, produk bandeng presto di wilayah Semarang sudah dianggap sebagai
salah satu oleh-oleh khas dari wilayah tersebut.

F. Subsistem Manajemen Usaha

Pada saat ini setidaknya ada 3 (tiga) kendala dalam usaha budidaya tambak
udang dan/atau bandeng di Kabupaten Batang, yaitu:

1) Sudah tidak optimalnya fungsi saluran irigasi dari dan menuju


tambak (seperti saluran yang sudah mengalami pendangkalan akibat
tingginya sedimentasi sehingga mempersulit masuknya air ke areal
tambak);

2) Masih sulitnya akses para petambak ke sumber pembiayaan,


khususnya pola pembiayaan yang skim kreditnya menyesuaikan
dengan siklus produksi budidaya udang dan/atau bandeng; serta

3) Relatif masih rendahnya kualitas jalan menuju lokasi-lokasi tambak


rakyat (jalan produksi).

2
Draft per November 2012

Gambar 2. Kondisi jalan menuju areal tambak (jalan produksi)

Adanya kebijakan industrialisasi kelautan dan perikanan diharapkan bisa


mengangkat kembali usaha budidaya tambak udang dan bandeng di Kabupaten
Batang. Kabupaten Batang memiliki potensi lahan tambak yang cukup besar dan
belum dimanfaatkan secara optimal, serta potensi sumberdaya manusia yang
sangat menunjang karena sudah cukup berpengalaman--setidaknya secara turun
temurun--bergerak di bidang budidaya udang.

3
1 Sistem pemasaran dilakukan dengan menjual udang/bandeng ke bakul/pengumpul yang datang langsung ke lokasi
tambak untuk kemudian mereka jual kembali ke para pedagang besar.
2 Sumber: http://www.batangkab.go.id/index.php?nav=com_menu&id=7

Anda mungkin juga menyukai