OBJECTIVE
Kabupaten Belitung Timur sebagai kabupaten yang berada dalam sebuah provinsi kepulauan (Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung) secara otomatis akan memiliki potensi yang sangat berkaitan dengan
bahari. Salah satu potensi berkaitan dengan bahari yang dimiliki Kabupaten Belitung Timur yaitu potensi
perikanan.
Berkaitan dengan adanya kebutuhan informasi mengenai perikanan di Kabupaten Belitung Timur,
melalui paparan singkat berikut ini akan diulas terkait beberapa hal yaitu:
1. Informasi terkait potensi perikanannya itu sendiri yaitu volume ikan beserta jenisnya
2. Jumlah nelayan, kapal penangkap ikan, beserta jumlah dan jenis alat tangkapnya
3. Kisaran harga, model bisnis, dan para pelaku bisnis eksisting terkait produk perikanan
4. Infrastruktur pendukung potensi perikanan yang sudah terbangun
5. Produk apa yang dapat disiapkan dalam jangka waktu dekat
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil produksi perikanan paling menonjol yaitu cumi-cumi dengan
volume ± 8000 ton, potensi lain dalam kisaran volume ± 1000 ton - ± 2000 ton untuk jenis ikan tongkol,
tenggiri, ekor kuning, kuwe, dan kakap merah. Pada tahun 2018 volume produksi perikanan tangkap
mencapai ± 4200 ton (BPS Kab. Belitung Timur), pada tahun 2020 volume produksi perikanan pun
mengalami penurunan akibat wabah. Penurunan tersebut besar dipengaruhi oleh terhentinya pasar di
seluruh dunia.
Berikut sebagian data (hanya untuk Kecamatan Manggar dan Gantung) produk perikanan tangkap yang
diperoleh dari data SKAI.
Sekilas Tentang Perikanan Tangkap Kabupaten Belitung Timur
Dari tabel datas dapat dilihat, total jumlah nelayan pada tahun 2019 sebanyak 6.602 orang dengan
kategori sebagai berikutr:
1. Utama, yaitu orang yang dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya bergantung kepada hasil
laut
2. Sambilan utama, yaitu orang yang dalam memenuhi sebagian besar kebutuhan sehari-harinya
bergantung dari hasil laut
3. Sambilan tambahan, yaitu orang yang dalam memenuhi sebagian besar kebutuhan sehari-
harinya tidak bergantung dari hasil laut
Dari jumlah nelayan yang ada, hanya sebagian kecil yang memiliki perahu untuk menangkap ikan.
Berikut tabel jumlah dan jenis kapal nelayan di Kabupaten Belitung Timur
Sekilas Tentang Perikanan Tangkap Kabupaten Belitung Timur
Mayoritas kapal nelayan yang beroperasi di wilayah Kabupaten Belitung Timur adalah Kapal motor kecil
(< 5GT) dan kapal yang menggunakan motor tempel. Jika nelayan dikelompokan berdasarkan
kepemilikan kapal maka meliputi
1. Nelayan yang memiliki perahu/kapal sendiri tapi tidak melakukan aktifitas di laut
(juragan/tauke)
2. Nelayan pemilik perahu/kapal dan juga sebagai nakhoda/kapten kapal dan memiliki ABK
3. Nelayan ABK, tidak punya perahu/kapal hanya bekerja sebagai buruh
Penangkapan ikan di perairan Belitung Timur pada umumnya masih merupakan usaha berskala kecil.
Bubu merupakan alat tangkap yang paling dominan, diikuti selanjutnya oleh pancing ulur (hand line),
trammel net, jaring insang, jaring insang dasar (bottom gillnet), drift gillnet, dan pancing tonda (troll
line).
Rantai perdagangan ikan di Kabupaten Belitung Timur melewati beberapa jenis proses:
- Nelayan – pengepul kecil – pengepul besar – Badan Usaha – Konsumen (dalam negeri/ekspor)
- Nelayan – pengepul kecil – konsumen (pasar setempat)
- Nelayan – pengepul – Badan Usaha - Konsumen (dalam negeri/ekspor)
- Nelayan – Badan usaha - Konsumen (dalam negeri/ekspor)
- Nelayan – pengepul – trader – konsumen dalam negeri
Sekilas Tentang Perikanan Tangkap Kabupaten Belitung Timur
- Dll
Selain skema proses di atas, ada juga skema dimana Badan Usaha yang memang memiliki perpanjangan
tangan berupa beberapa pengepul yang bertugas mengumpulkan ikan. Mayoritas Badan Usaha ini
berdomisili di Tanjungpandan (Kabupaten Belitung), hal ini menyebabkan tidak ada pencatatan ikan
yang keluar dari Kabupaten Belitung Timur.
Untuk harga komoditas perikanan tangkap di Kabupaten Belitung Timur memiliki kecenderungan lebih
tinggi dibanding tempat lain. Hal ini dikarenakan sistem pasar yang belum terbentuk, fluktuasi harga
produk perikanan tangkap dimonopoli oleh para pengepul dan tengkulak
4. INFRASTRUKTUR PERIKANAN
Infrastruktur perikanan di Kabupaten Belitung Timur sebenarnya sudah mulai dibangun,
minimal sudah direncanakan (Masterplan Minapolitan tahun 2012). Namun dikarenakan
beberapa masalah dan hambatan, pembangunan Kawasan Minapolitan tidak berkelanjutan
sesuai dengan rencana. Beberapa bangunan yang sudah dibangun belum dapat pula
dimanfaatkan. Dari total rencana Kawasan Minapolitan (± 35 Ha), saat ini hanya bersisa ± 2.7 Ha
dan kemudian dinamakan Kawasan Perikanan Terpadu. Di dalam kawasan ini sudah terbangun
beberapa aset yang juga belum termanfaatkan diantaranya TPI, bangunan gudang, sumber air
bersih (tandon, pompa artesis), gudang dan perkantoran.
Informasi lengkap mengenai kepemilikan aset dan infrastruktur di Kawasan Perikanan Terpadu
belum disampaikan oleh dinas terkait.
Sekilas Tentang Perikanan Tangkap Kabupaten Belitung Timur
Pada bulan-bulan saat produksi hasil perikanan tangkap kurang baik, dapat dialihkan pada produk-
produk perikanan budidaya seperti kepiting bakau, kerapu cantik, kerapu cantrang dan saat ini sudah
mulai ada pembudidaya udang vanamei
Demikian sekilas paparan yang dapat disampaikan, semoga dapat bermanfaat sebagai informasi awal
terkait perikanan di Kabupaten Belitung Timur.