Bismillahirrahmaanirrahiim
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penyusunan naskah Petunjuk Teknis
Bantuan Peralatan Laboratorium IPA Madrasah dapat diselesaikan dengan baik.
Implementasi bantuan peningkatan mutu sarana dan prasarana sejalan dengan visi dan
misi Rencana Strategis (RENSTRA) Pendidikan Islam Kementerian Agama 2015-2019,
yaitu peningkatan mutu relevansi, dan daya saing Pendidikan Madrasah. Selain itu tentu
saja untuk memenuhi amanat Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan khususnya standar sarana dan prasarana. Sehingga
ikhtiar menciptakan pendidikan madrasah berkualitas, unggul dan berkarakter dapat
terwujud dengan baik sesuai harapan masyarakat.
Petunjuk Teknis ini merupakan acuan bagi pemegang kebijakan pada Direktorat
Pendidikan Madrasah, Kanwil Kementerian Agama Provinsi, Kankemenag
Kabupaten/Kota dan kelompok kepentingan (stakeholder) Madrasah dalam proses
pengadaan peralatan Laboratorium IPA yang berlangsung pada Tahun Anggaran 2016.
Apa yang kami khidmatkan kepada bangsa dan negara semoga bermanfaat bagi
peningkatan kualitas pendidikan madrasah. Atas kerjasama semua pihak kami
sampaikan terima kasih. Wassalam.
ttd
A. Latar Belakang
Amanat rakyat yang tertuang dalam konstitusi kita dengan sangat terang
menyatakan agar pemerintah mengarusutamakan pendidikan. Disebutkan dalam
Pembukaan UUD 1945, salah satu tujuan dibentuknya pemerintah Indonesia adalah
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bahwa;Setiap warga negara wajib mengikuti
pendidikan dasar, dan pemerintah wajib membiayainya(Pasal 31 ayat 2 UUD 1945).
Sementara ayat 4 berbunyi: Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-
kurangnya 20% dari APBN dan APBD untuk memenuhi penyelenggaraan pendidikan
nasional. Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan layanan kemudahan,
dan menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara
tanpa diskriminasi (Pasal 31 Amandemen ke-4).
Sementara itu Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Sisdiknas), menyebutkan bahwa (a). pendanaan pendidikan menjadi
tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat; (b).
Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab menyediakan anggaran
pendidikan sebagaimana diatur dalam pasal 31 ayat (4) Undang-Undang Dasar 1945.
Jadi pemerintah pusat dan pemerintah daerah sama-sama berkewajiban
memperhatikan pendidikan termasuk pendidikan madrasah.
Sebagai turunan UUSPN 20 Tahun 2003 terbitlah Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Salah
satu standar nasional pendidikan tersebut adalah standar sarana dan prasarana yang
kemudian diatur lebih rinci dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 24
tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
(SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) dan Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA).
Permendiknas di atas salah satunya mengatur peralatan laboratorium dan
sarana pendukung pembelajaran dalam wujud laboratorium IPA yang memenuhi
standar peralatan Laboratorium, persyaratan keselamatan, kenyamanan dan keamanan
Petunjuk Teknis | Peralatan Laboratorium IPA
4
|
dari bencana lainnya. Menurut data Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) hampir
seluruh wilayah Indonesia rawan bencana dengan kategori rendah sampai tinggi.
Bahkan Indonesia tercatat sebagai salah satu negara di wilayah Asia/Pasifik yang
memiliki resiko tinggi terhadap bencana, termasuk gempa bumi, tsunami, gunung
berapi, angin puting beliung, kekeringan, banjir, tanah longsor dan kebakaran.
Pemerintah melalui Direktorat Pendidikan Madrasah, Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam, Kementerian Agama mengemban amanat konstitusi untuk
membenahi sarana dan prasarana pendidikan khususnya laboratorium IPA Pada
Madrasah. Untuk memastikan bahwa negara hadir untuk memenuhi hajat komunitas
madrasah.
Seiring dengan peningkatan kepercayaan dan minat masyarakat terhadap
madrasah maka Kementerian Agama terus berupaya untuk mengaktualisasikan amanat
konstitusi tersebut melalui program Bantuan Peralatan Laboratorium IPA guna
terwujudnya peningkatan mutu pendidikan.
Pelaksanaan Bantuan Peralatan Laboratorium IPA Pada Madrasah
menggunakan Mekanisme Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga,
sesuai dengann Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor:
168/PMK.05/2015, yaitu bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan sosial yang
diberikan oleh pemerintah kepada kelompok masyarakat atau lembaga non pemerintah.
Di dalam PMK tersebut, Pasal 31 ayat (2) dinyatakan bahwa bantuan pembangunan
gedung/bangunan dapat diberikan dalam bentuk uang atau barang kepada Lembaga
Pemerintah atau Non Pemerintah.
Pelaksanaan dengan mekanisme bantuan pemerintah ini, terrealisasi dalam
bentuk uang didasarkan pada hal-hal sebagai berikut: Pertama, Pekerjaan yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan/atau memanfaatkan kemampuan teknis
sumber daya masyarakat; Kedua, Pekerjaan yang operasi dan pemeliharaannya
memerlukan partisipasi langsung masyarakat setempat; Ketiga, Penerima Bantuan
Peralatan Laboratorium IPA Pada Madrasah adalah lembaga masyarakat yang tersebar
diberbagai daerah di Indonesia dengan lokasi, karakteristik, dan satuan biaya yang
berbeda sesuai dengan lokasi dan daerah penerima bantuan.
Petunjuk Teknis Bantuan Peralatan Laboratorium IPA Pada Madrasah ini
diperuntukan bagi Satuan Kerja (Satker) pada Direktorat Pendidikan Madrasah, Kanwil
B. Dasar Hukum
Bantuan Peralatan Laboratorium IPA tahun anggaran 2016 ini berpedoman pada
peraturan perundang-undangan dan ketentuan dasar sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia 4355);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggungjawab Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4400);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun Anggaran 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 5462);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496);sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
C. Pengertian
1. Bantuan Pemerintah
Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan
sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada perseorangan, kelompok
masyarakat atau lembaga pemerintah /non pemerintah.
2. Pengertian Peralatan Laboratorium IPA
D. Tujuan
1. Tujuan Bantuan
Bantuan Peralatan Laboratorium IPA Madrasah merupakan bantuan untuk
insentif, merangsang dan memacu partisipasi madrasah dan masyarakat
untuk melakukan pengadaan dan ketersediaan peralatan laboratorium IPA,
dikarenakan bantuan yang diberikan oleh pemerintah belum cukup memenuhi
seluruh kebutuhan yang diajukan oleh madrasah. diperlukan kontribusi dan
partisipasi madrasah dan masyarakat.
Peralatan Laboratorium IPA madrasah bertujuan untuk memenuhi
peralatan Ruang Laboratorium IPA dalam proses belajar mengajar (PBM) dan
dapat digunakan sebagai peralatan Ujian Berbasis IPA untuk memenuhi
Standard Pelayanan Minimal (SPM) sarana prasarana Madrasah sebagaimana
2. Sasaran Bantuan
Sasaran Bantuan Peralatan Laboratorium IPA Madrasah Tsanawiyah
(MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) yang memenuhi persyaratan di seluruh
Indonesia.
F. Pemberi Bantuan
Pemberi Bantuan Peralatan Laboratorium IPA Madrasah adalah Direktorat
Pendidikan Madrasah bagi bantuan yang dibiayai dengan DIPA Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Kementrian Agama RI, Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi bagi bantuan yang dibiayai dengan DIPA Kementerian Agama Provinsi dan
Kementerian Agama Kabupaten/Kota bagi bantuan yang dibiayai dengan DIPA
Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
A. Asas Pelaksanaan
Pelaksanaan Bantuan Peralatan Laboratorium IPA Madrasah didasarkan
pada komitmen peningkatan mutu, tata kelola dan optimalisasi layanan yang efektif
dan efisien. Oleh karenanya harus memiliki asas yang harus menjadi pegangan
dalam pelaksanaan bantuan. Adapun asas pelaksanaan Bantuan Peralatan
Laboratorium IPA Madrasah Tahun Anggaran 2016 meliputi:
1) Efisien, berarti harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang
minimum untuk mencapai kualitas dan sasaran dalam waktu yang ditetapkan
atau menggunakan dana yang telah ditetapkan untuk mencapai hasil dan
sasaran dengan kualitas yang maksimum;
2) Efektif, berarti sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang telah ditetapkan
serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya;
3) Transparan, dilaksanakan secara terbuka baik pada perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporan;
4) Akuntabel, berarti sesuai dengan aturan dan ketentuan yang terkait dengan
Pengadaan Barang/Jasa sehingga dapat dipertanggungjawabkan;
5) Manfaat, dapat dirasakan manfaatnya oleh madrasah untuk mendukung
kegiatan belajar mengajar.
B. Persyaratan
Syarat-syarat penerima Bantuan Peralatan Laboratorium IPA Madrasah
adalah madrasah yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Mengajukan proposal permohonan Peralatan Laboratorium IPA;
b. Memiliki Nomor Statistik Madrasah (NSM);
c. Memiliki izin operasional;
d. Memiliki ruangan untuk laboratorium IPA beserta Meubelairnya;
e. Rekomendasi dari Kemenag Provinsi/Kab/Kota atau Pejabat yang
berwenang;
Penerimaan Proposal
Pelaporan
Pelaksanaan
Program
D. Jangka Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan Bantuan Peralatan Laboratorium IPA selambat-lambatnya
dilaksanakan dalam jangka waktu:
Untuk Peralatan Laboratorium IPA selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari
kalender setelah dana Peralatan Laboratorium IPA diterima.
A. Organisasi
Organisasi pelaksanaan Bantuan Peralatan Laboratorium IPA Madrasah
akan melibatkan unsur-unsur sebagai berikut:
1. Direktorat Pendidikan Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam;
2. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi;
3. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota;
4. Madrasah Penerima Bantuan.
A. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pekerjaan Bantuan Pengadaan Peralatan Laboratorium IPA
Madrasah meliputi:
1. Pengadaan Peralatan Laboratorium IPA Madrasah Tsanawiyah (MTs);
Perabot, Peralatan Pendidikan, Media Pendidikan, Bahan habis pakai dan
Perlengkapan Lain pada Laboratorium Fisika dan Biologi;
2. Pengadaan Peralatan Laboratorium IPA Madrasah Aliyah (MA).
Perabot, Peralatan Pendidikan, Media Pendidikan Bahan habis pakai dan
Perlengkapan Lain pada Laboratorium Fisika, Kimia dan Biologi.
Bantuan peralatan Laboratorium IPA madrasah bagi madrasah yang sudah
memiliki ruang Laboratorium IPA secara khusus atau bagi madrasah yang belum
memiliki ruang khusus akan tetapi memiliki ruangan lain yang diperuntukan untuk
ruangan laboratorium IPA.
Selain masalah ruang dan tata letak, Permendiknas No 24 Tahun 2007 juga
mengatur masalah peralatan yang harus ada di sebuah laboratorium IPA. Peralatan
yang harus ada di laboratorium IPA dapat dijelaskan pada tabel sebagai berikut:
1. Peralatan Laboratorium dan Spesifikasi IPA
Ruang laboratorium IPA dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel
berikut :
No Jenis Rasio Deskripsi
1 Perabot
1.1 Kursi 1 buah/siswa, Kuat, stabil, aman dan mudah dipindahkan.
ditambah 1
buah/guru
1.2 Meja siswa 1 buah/7 siswa Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk
menampung kegiatan siswa secara berkelompok
maksimum 7 orang
1.3 Meja demonstrasi 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Luas meja
memungkinkan untuk melakukan demonstrasi
Petunjuk Teknis | Peralatan Laboratorium IPA
19
No Jenis Rasio Deskripsi
dan menampung peralatan dan bahan yang
diperlukan. Tinggi meja memungkinkan seluruh
siswa dapat mengamati percobaan yang
didemonstrasikan.
1.4 Meja persiapan 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk
menyiapkan materi percobaan.
1.5 Lemari alat 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk
menampung semua alat. Tertutup dan dapat
dikunci.
1.6 Lemari bahan 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk
menampung semua bahan dan tidak mudah
berkarat. Tertutup dan dapat dikunci.
1.7 Bak cuci 1 buah/2 kelom- Tersedia air bersih dalam jumlah memadai.
pok, ditambah 1
buah di ruang
persiapan.
2 Peralatan Pendidikan
2.1 Mistar 6 buah/lab Panjang minimum 50 cm, ketelitian 1 mm.
2.2 Jangka sorong 6 buah/lab Ketelitian 0,1 mm.
2.3 Timbangan 3 buah/lab Memiliki ketelitian berbeda.
2.4 Stopwatch 6 buah/lab Ketelitian 0,2 detik.
2.5 Rol meter 1 buah/lab Panjang minimum 5 m, ketelitian 1 mm.
2.6 Termometer 100 C 6 buah/lab Ketelitian 0,5 derajat.
2.7 Gelas ukur 6 buah/lab Ketelitian 1 ml.
2.8 Massa logam 3 buah/lab Dari jenis yang berbeda, minimum massa 20 g.
2.9 Multimeter AC/DC, 6 buah/lab Dapat mengukur tegangan, arus, dan hambatan.
10 kilo ohm/volt Batas minimum ukur arus 100mA-5 A. Batas
minimum ukur tegangan untuk DC 100mV-50 V.
Batas minimum ukur tegangan untuk AC 0-250 V.
2.10 Batang magnet 6 buah/lab Dilengkapi dengan potongan berbagai jenis
logam.
2.11 Globe 1 buah/lab Memiliki penyangga dan dapat diputar. Diameter
minimum 50 cm. Dapat memanfaatkan globe yang
terdapat di ruang perpustakaan.
2.12 Model tata surya 1 buah/lab Dapat menunjukkan terjadinya gerhana. Masing-
masing planet dapat diputar mengelilingi
matahari.
2.13 Garpu tala 6 buah/lab Bahan baja, memiliki frekuensi berbeda dalam
rentang audio.
2.14 Bidang miring 1 buah/lab Kemiringan dan kekasaran permukaan dapat
diubah-ubah
2.15 Dinamometer 6 buah/lab Ketelitian 0,1 N/cm.
2.16 Katrol tetap 2 buah/lab
2.17 Katrol bergerak 2 buah/lab
2.18 Balok kayu 3 macam/lab Memiliki massa, luas permukaan, dan koefisien
gesek berbeda.
2.19 Percobaan muai 1 set/lab Mampu menunjukkan fenomena dan memberikan
panjang data pemuaian minimum untuk tiga jenis bahan.
2.20 Percobaan optik 1 set/lab Mampu menunjukkan fenomena sifat bayangan dan
mem-berikan data tentang keteraturan hubungan
antara jarak benda, jarak bayangan, dan jarak fokus
cermin cekung, cermin cembung, lensa cekung,
Petunjuk Teknis | Peralatan Laboratorium IPA
20
|
No Jenis Rasio Deskripsi
dan lensa cembung. Masing-masing minimum
dengan tiga nilai jarak fokus.
2.21 Percobaan 1 set/lab Mampu memberikan data hubungan antara
rangkaian listrik tegangan, arus, dan hambatan.
2.22 Gelas kimia 30 buah/lab Berskala, volume 100 ml.
2.23 Model molekul 6 set/lab Minimum terdiri dari atom hidrogen, oksigen,
sederhana karbon, belerang, nitrogen, dan dapat dirangkai
menjadi molekul.
2.24 Pembakar spiritus 6 buah/lab Kaca dengan sumbu dan tutup.
2.25 Cawan penguapan 6 buah/lab Bahan keramik, permukaan dalam diglasir.
2.26 Kaki tiga 6 buah/lab Dilengkapi kawat kasa dan tingginya sesuai tinggi
pembakar spiritus.
2.27 Plat tetes 6 buah/lab Minimum ada 6 lubang.
2.28 Pipet tetes + karet 100 buah/lab Ujung pendek.
2.29 Mikroskop 6 buah/lab Minimum tiga nilai perbesaran obyek dan dua
monokuler nilai perbesaran okuler.
2.30 Kaca pembesar 6 buah/lab Minimum tiga nilai jarak fokus.
2.31 Poster genetika 1 buah/lab Isi poster jelas terbaca dan berwarna, ukuran
minimum A1
2.32 Model kerangka 1 buah/lab Tinggi minimum 150 cm.
manusia
2.33 Model tubuh 1 buah/lab Tinggi minimum 150 cm. Organ tubuh terlihat dan
manusia dapat dilepaskan dari model. Dapat diamati
dengan mudah oleh seluruh siswa.
2.34 Gambar/model 1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya jelas terbaca dan
pencernaan berwarna dengan ukuran minimum A1. Jika berupa
manusia model, maka dapat dibongkar pasang.
2.35 Gambar/model 1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya jelas terbaca
sistem peredaran dan berwarna dengan ukuran minimum A1. Jika
darah manusia berupa model, maka dapat dibongkar pasang.
2.36 Gambar/model 1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya jelas terbaca
sistem pernafasan dan berwarna dengan ukuran minimum A1. Jika
manusia berupa model, maka dapat dibongkar pasang.
2.37 Gambar/model 1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya jelas terbaca
jantung manusia dan berwarna dengan ukuran minimum A1. Jika
berupa model, maka dapat dibongkar pasang.
2.38 Gambar/model 1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya jelas terbaca
mata manusia dan berwarna dengan ukuran minimum A1. Jika
berupa model, maka dapat dibongkar pasang.
2.39 Gambar/model 1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya jelas terbaca
telinga manusia dan berwarna dengan ukuran minimum A1. Jika
berupa model, maka dapat dibongkar pasang.
2.40 Gambar/model 1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya jelas terbaca
tenggorokan dan berwarna dengan ukuran minimum A1. Jika
manusia berupa model, maka dapat dibongkar pasang.
2.41 Petunjuk 6
percobaan buah/percobaan
3 Media Pendidikan
3.1 Papan tulis 1 buah/lab Ukuran minimum 90 cm x 200 cm. Ditempatkan
pada posisi yang memungkinkan seluruh siswa
melihatnya dengan jelas.
4 Perlengkapan Lain
Petunjuk Teknis | Peralatan Laboratorium IPA
21
No Jenis Rasio Deskripsi
4.1 Kotak kontak 9 buah/lab 1 buah untuk tiap meja siswa, 2 buah untuk meja
demo, 2 buah untuk di ruang persiapan.
4.2 Alat pemadam 1 buah/lab Mudah dioperasikan.
kebakaran
4.3 Peralatan P3K 1 buah/lab Terdiri dari kotak P3K dan isinya tidak kadaluarsa
termasuk obat P3K untuk luka bakar dan luka
terbuka.
4.4 Tempat sampah 1 buah/lab
4.5 Jam dinding 1 buah/lab
2.1.14 Gambar/model 1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya jelas terbaca dan
sistem pernapasan berwarna dengan ukuran minimum A1. Jika berupa
manusia model, maka dapat dibongkar pasang.
2.1.15 Gambar/model 1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya jelas terbaca dan
sistem peredaran berwarna dengan ukuran minimum A1. Jika berupa
darah manusia model, maka dapat dibongkar pasang.
2.1.16 Gambar/model 1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya jelas terbaca dan
sistem pengeluaran berwarna dengan ukuran minimum A1. Jika berupa
manusia model, maka dapat dibongkar pasang.
2.1.17 Gambar/model 1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya jelas terbaca dan
sistem reproduksi berwarna dengan ukuran minimum A1. Jika berupa
manusia model, maka dapat dibongkar pasang.
2.1.18 Gambar/model 1 buah/lab Jika berupa gambar, maka isinya jelas terbaca dan
sistem syaraf berwarna dengan ukuran minimum A1. Jika berupa
manusia model, maka dapat dibongkar pasang.
2.1.19 Gambar sistem 1 set/lab Isi gambar jelas terbaca dan berwarna, ukuran
pencerna-an burung, minimum A1
reptil, ampibi, ikan,
dan cacing tanah
2.1.20 Gambar sistem 1 set/lab Isi gambar jelas terbaca dan berwarna, ukuran
pernapas-an burung, minimum A1.
reptil, ampibi, ikan,
dan cacing tanah
2.1.21 Gambar sistem 1 set/lab Isi gambar jelas terbaca dan berwarna, ukuran
peredaran darah minimum A1.
Petunjuk Teknis | Peralatan Laboratorium IPA
23
No Jenis Rasio Deskripsi
burung, reptil, ampi-bi,
ikan, dan cacing tanah
2.1.22 Gambar sistem 1 set/lab Isi gambar jelas terbaca dan berwarna, ukuran
pengelu-aran burung, minimum A1.
reptil, ampi-bi, ikan,
dan cacing tanah
2.1.23 Gambar sistem 1 set/lab Isi gambar jelas terbaca dan berwarna, ukuran
reproduk-si burung, minimum A1.
reptil, ampibi, ikan,
dan cacing tanah.
2.1.24 Gambar sistem 1 set/lab Isi gambar jelas terbaca dan berwarna, ukuran
syaraf burung, reptil, minimum A1.
ampibi, ikan, dan
cacing tanah.
2.1.25 Gambar pohon 1 buah/lab Isi gambar jelas terbaca dan berwarna, ukuran
evolusi minimum A1.
2.2 Alat dan Bahan Percobaan:
2.2.1 Mikroskop monokuler 6 buah/lab Lensa obyektif 10x, 40x, dan 100x. Lensa okuler 5x
dan 10x. Kondensor berupa cermin datar dan cermin
cekung, diafrag-ma iris, konstruksi logam kuat dan
kekar, meja horizontal, pengatur fokus kasar dan
halus, tersimpan dalam peti kayu yang dilengkapi
silica gel dan petunjuk pemakaiannya.
2.2.2 Mikroskop stereo 6 buah/lab Perbesaran 20 x. Jarak kerja dapat distel antara
binokuler okuler dan bidang pandang, alas stabil dari logam
cor, ada pengatur fokus dan skrup penjepit, ada tutup
penahan debu.
2.2.3. Perangkat 2 set/lab Kualitas baik.
pemeliharan
mikroskop (kertas
pem-bersih lensa,
sikat halus, kunci
Alien, alat semprot,
obeng halus, lup
tukang arloji, tang
untuk melipat)
2.2.4 Gelas Benda 6 pak/lab (isi Kaca jernih. Ukuran 76,2 mm x 25,4 mm x 1 mm.
72)
2.2.5 Gelas penutup 6 pak/lab (isi Kaca jernih. Ukuran 22 mm x 22 mm x 0.16 mm.
50)
2.2.6 Gelas arloji 2 pak/lab (isi Bahan kaca. Diameter 80 mm.
10)
2.2.7 Cawan petri 2 pak/lab (isi Bahan kaca, ada penutup. Diameter 100 mm.
10)
2.2.8 Gelas kimia Masing- Borosilikat, rendah, berbibir. Volume: 50ml, 100ml,
masing 10 250 ml, 600ml, dan 1000ml.
buah/lab
2.2.9 Corong Masing- Borosilikat, datar. Diameter 75 mm dan 100 mm.
masing 10
buah/lab
2.2.10 Pipet ukur 6 buah/lab Kaca, lurus, skala permanen. Volume 10ml.
2.2.11 Tabung reaksi 6 kotak/lab Kaca borosilikat, bibir lipat. Tinggi 100 mm. Diameter
1.5 Lemari alat 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Tertutup dan dapat
dikunci. Ukuran memadai untuk menampung
semua alat.
1.6 Lemari bahan 2 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Cukup untuk
menyimpan seluruh bahan, tidak mudah
berkarat, rak tersangga dengan kuat. Pintu
geser, berkunci.
1.7 Lemari asam 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Ukuran ruang dalam
Iemari minimum 0,9 m x 0,6 m x 0,9 m. Tinggi
bidang kerja dari lantai 70 cm. Materi tahan
karat, tahan asam, mempunyai pintu kaca yang
dapat dibuka-tutup sebagian, mempunyai
pencahayaan yang baik, saluran buangan gas
langsung keluar dan terpompa, mempunyai
saluran air bersih dan buangan.
1.8 Bak cuci 1 buah/ 2 Tersedia air bersih dalam jumlah yang
kelompok, memadai.
ditambah 1 buah
di ruang
persiapan.
2 Peralatan Pendidikan
2.1 Botol zat Masing-masing 24 Bertutup. Volume: 100 ml, 250 ml, dan 500 ml.
buah/lab
2.2 Pipet tetes 100 buah/lab Ujung panjang, dengan karet. Ukuran 20 cm.
2.3 Batang Masing-masing 25 Diameter: 5 mm dan 10 mm, panjang 20 cm.
pengaduk buah/lab
2.4 Gelas kimia Masing-masing 12 Volume: 50 ml, 150 ml, dan 250 ml.
buah/lab
2.5 Gelas kimia Masing-masing 3 Volume: 500 ml, 1000 ml, dan 2000 ml.
buah/lab
2.6 Labu 25 buah/lab Volume 250 ml.
erlenmeyer
2.7 Labu takar Masing-masing Volume: 50 ml, 100 ml, dan 1000 ml.
50, 50, dan 3
buah/lab
2.8 Pipet volume Masing-masing 30 Skala permanen. Volume: 5 ml dan 10 ml.
buah/lab
2.9 Pipet Masing-masing 30 Skala hermanen. Volume: 10 ml, 25 ml, dan 50
seukuran buah/lab ml.
2.10 Corong Masing-masing 30 Diameter: 5 cm dan 10 cm.
dan 3 buah/lab
2.11 Mortar Masing-masing 6 Bahan keramik, bagian dalam berglasur.
dan 1 buah/lab Diameter: 7 cm dan 15 cm.
2.12 Botol semprot 15 buah/lab Bahan plastik lentur. Volume 500 ml.
2.13 Gelas ukur Masing-masing Volume: 10 ml, 50 ml, 100 ml, 500 ml, dan 1000
15, 15, 15, 3, dan ml.
3 buah/lab
2.14 Buret + klem 10 buah/lab Skala permanen, tangan klem buret mudah
digerakkan, kelas B. Volume 50 ml.
Petunjuk Teknis | Peralatan Laboratorium IPA
30
|
No Jenis Rasio Deskripsi
2.15 Statif + klem Masing-masing 10 Besi, tahan karat, stabil, kuat, permukaan halus.
buah/lab Klem boss clamp.
2.16 Kaca arloji 10 buah/lab Diameter 10 cm.
2.17 Corong pisah 10 buah/lab Bahan gelas. Volume 100 ml.
2.18 Alat destilasi 2 set/lab Bahan gelas. Volume labu 100 ml.
2.19 Neraca 2 set/lab Ketelitian 10 mg.
2.20 pHmeter 2 set/lab Ketelitian 0,2 (analog) dan 0,1 (digital).
2.21 Centrifuge 1 buah/lab Menggunakan daya listrik, minimum 4 tabung.
2.22 Barometer 1 buah/lab Untuk di dinding lab, dilengkapi termometer.
2.23 Termometer 6 buah/lab Dapat mengukur suhu 0-100 C, ketelitan 1 C,
tidak mengandung merkuri.
2.24 Multimeter 6 buah/lab Dapat mengukur tegangan, arus dan hambatan.
AC/DC, 10 Batas ukur arus minimum 100mA-5 A. Batas
kilo ohm/volt minimum ukur tegangan untuk DC 100mV-50 V.
Batas minimum ukur tegangan untuk AC 0-250
V
2.25 Pembakar 8 buah/lab Bahan gelas, bertutup.
spiritus
2.26 Kaki tiga + 8 buah/lab Tinggi disesuaikan tinggi pembakar spiritus.
alas kasa
kawat
2.27 Stopwatch 6 buah/lab Ketelitian 0,2 detik.
2.28 Kalorimeter 6 buah/lab Dapat memberikan data untuk pembelajaran
tekanan tetap entalpi reaksi. Kapasitas panas bahan rendah.
Volume 250 ml.
2.29 Tabung reaksi 100 buah/lab Gelas. Volume 20 ml.
2.30 Rak tabung 7 buah/lab Kayu. Kapasitas minimum 10 tabung.
reaksi
2.31 Sikat tabung 10 buah/lab Bulu halus. Diameter 1 cm.
reaksi
2.32 Tabung 8 buah/lab Kaca, ukuran sesuai dengan centrifuge.
centrifuge
2.33 Tabel Periodik 1 buah/lab Poster, kertas 220 gram, laminasi, dapat
Unsur-unsur digantung.
2.34 Model molekul 6 set/lab Minimum dapat menunjukkan atom hidrogen,
oksigen, nitrogen, sulfur dan karbon, serta dapat
dirangkai menjadi molekul.
2.35 Manual 6 buah/
percobaan Percobaan
3 Media
Pendidikan
3.1 Papan tulis 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Ukuran minimum 90 cm
x 200 cm. Ditempatkan pada posisi yang
memungkinkan seluruh siswa melihatnya
dengan jelas.
4 Bahan Habis Pakai
Bahan habis pakai tersedia di laboratorium meliputi bahan kimia, dengan banyak
setiap saat 1,2 x banyak yang dibutuhkan. Bahan kimia meliputi zat-zat yang
diperlukan dalam percobaan-percobaan: Pengenalan Reaksi Kimia, Teknik
Pemisahan dan Pemurnian, Titrasi Asam-Basa, Elektrokimia, Energetika,
Pembuatan Produk Terapan Pengetahuan Kimia.
5 Perlengkapan
Petunjuk Teknis | Peralatan Laboratorium IPA
31
No Jenis Rasio Deskripsi
Lain
5.1 Kotak kontak 9 buah/lab 1 buah untuk tiap meja siswa, 2 buah untuk
meja demo, 2 buah untuk di ruang persiapan.
5.2 Alat pemadam 1 buah/lab Mudah dioperasikan.
kebakaran
5.3 Peralatan P3K 1 buah/lab Terdiri dari kotak P3K dan isinya tidak
kadaluarsa termasuk obat P3K untuk luka bakar
dan luka terbuka.
5.4 Tempat 1 buah/lab
sampah
5.5 Jam dinding 1 buah/lab
C. Ketentuan Perpajakan
Direktorat Pendidikan Madrasah, Kantor Wilayah Kementerian Agama
Propinsi dan Kantor Kementrian Agama Kabupaten/Kota tidak memungut pajak
pada saat pemberian bantuan kepada lembaga penerima bantuan pemerintah.
Pemungutan pajak adalah tanggung jawab lembaga penerima bantuan sebagai unit
pengelola keuangan dan kegiatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
D. Sanksi
Lembaga penerima bantuan pemerintah wajib melaksanakan pengelolaan
keuangan dan kegiatan sesuai petunjuk teknis, lembaga yang tidak melaksanakan
kegiatan sesuai dengan petunjuk teknis dan peraturan yang berlaku maka:
1. Jika pelanggarannya bersifat pidana dan/atau perdata, penerima bantuan
dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku;
2. Jika pelanggarannya bersifat administratif, penerima bantuan dikenakan sanksi
berupa tidak akan mendapatkan program bantuan pada 4 tahun kedepan.
Petunjuk Teknis | Peralatan Laboratorium IPA
35
BAB VI
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
B. Laporan Pertanggungjawaban
Penerima dana Bantuan Peralatan Laboratorium IPA Madrasah harus
menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai
dengan melampirkan hal-hal sebagai berikut:
1. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAPP) 100% yang telah ditandatangani
oleh 2 (dua) orang saksi; (Lampiran: Format 9)
2. Berita Acara Serah Terima Aset (BASTA) yang telah ditandatangani oleh
Ketua/Pimpinan penerima bantuan; (lampiran: Format 7)
3. Foto/film peralatan yang telah diselesaikan;
4. Daftar perhitungan dana awal, penggunaan dan sisa dana;
5. Surat pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan;
6. Bukti setor ke rekening kas negara dalam hal terdapat sisa dana bantuan (jika
tidak dimanfaatkan untuk pembelian peralatan lainnya).
Madrasah Penerima Bantuan diharuskan menyusun Laporan Pertanggung
jawaban (LPJ) atas realisasi bantuan Peralatan Laboratorium IPA Madrasah.
Laporan di buat dua macam yaitu Laporan Deskriptif dan Laporan Administrasi
Keuangan dengan sistematika sebagai berikut:
PERJANJIAN KERJASAMA
BANTUAN PERALATAN LABORATORIUM IPA MADRASAH
TAHUN ANGGARAN 2016
Pada hari ini, ......... tanggal ........ bulan .......... tahun dua ribu enam belas kami yang
bertanda tangan di bawah ini :
Dengan ini kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerjasama, dalam
rangka pelaksanaan Bantuan Peralatan Laboratorium IPA Madrasah dengan ketentuan
sebagai berikut:
Pasal 1
KETENTUAN UMUM
Pasal 3
NILAI BANTUAN
1. Nilai Bantuan Peralatan Laboratorium IPA Madrasah Tahun Anggaran 2016 tersebut
dalam pasal 1 sebesar Rp. ------- (nominal),- ( ----------- rupiah);
2. Bantuan Peralatan Laboratorium IPA Madrasah Tahun Anggaran 2016
sebagaimana tercantum dalam ayat (1) merupakan nilai yang telah ditetapkan dan
pasti sepanjang tidak terjadi perubahan kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
adanya perubahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Kementerian Agama Ditjen
Pendidikan Islam/Kanwil Propinsi/Kemenag Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2016.
Pasal 5
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Pasal 6
TATA CARA DAN SYARAT PENCAIRAN
Pasal 7
KESANGGUPAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN
1. Pihak Kedua siap dan sanggup melaksanakan Bantuan Peralatan Laboratorium IPA
Madrasah sesuai petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Kementerian Agama RI;
2. Pihak Kedua siap dan sanggup melaksanakan Bantuan Peralatan Laboratorium IPA
Madrasah sesuai dengan nilai bantuan, jenis dan spesifikasi sebagaimana
tercantum dalam Petunjuk Teknis.
Pasal 9
SANKSI
1. Pihak Kedua siap menerima sanksi hukum sesuai dengan ketentuan hukum yang
berlaku jika pelanggarannya bersifat pidana dan/atau perdata, jika pelanggarannya
bersifat administrative, Pihak Kedua siap dikenakan sanksi berupa tidak akan
mendapatkan program bantuan pada tahun yang akan datang;
2. Pihak Kedua siap menggembalikan dana bantuan jika tidak dapat
mempertanggungjawabkan sesuai dengan petunjuk teknis.
Pasal 10
LAPORAN
Pasal 11
FORCE MAJEURE
1. PARA PIHAK dibebaskan dari tanggung jawab atas keterlambatan atau kegagalan
dalam memenuhi kewajiban yang tercantum dalam perjanjian ini, yang disebabkan
atau diakibatkan oleh kejadian di luar kekuasaan PARA PIHAK yang digolongkan
sebagai force majeure;
2. Peristiwa yang dapat digolongkan force majeure adalah antara lain sebagai berikut:
adanya bencana alam seperti: gempa bumi, taufan, banjir atau hujan terus
menerus, wabah penyakit, adanya perang, peledakan, sabotase, revolusi,
pemberontakan, huru-hara, adanya tindakan pemerintahan dalam bidang ekonomi
dan moneter yang secara nyata berpengaruh terhadap pelaksanaan perjanjian ini;
3. Apabila terjadi force majeure maka pihak yang lebih dahulu mengetahui wajib
memberitahukan kepada pihak lainnya selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat
belas) hari setelah terjadinya force majeure;
4. Keadaan force majeure sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 perjanjian ini tidak
menghapuskan atau mengakhiri perjanjian ini. Setelah keadaan force majeure
berakhir dan kondisi fasilitas penunjang kegiatan masih dapat dipergunakan, PARA
Pasal 12
KETENTUAN LAIN-LAIN
1. Perubahan pada Perjanjian Kerjasama ini hanya dapat dibuat setelah melalui
konsultasi dan mendapat persetujuan secara tertulis dari PARA PIHAK, dan
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan perjanjian ini.
2. Perjanjian Kerjasama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli bermaterai cukup dan
masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.
3. Hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian Kerjasama ini akan diselesaikan secara
musyawarah diantara PARA PIHAK.
Harga Satuan
No Jenis Barang Volume Satuan Jumlah (Rp)
(Rp.)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
I PERABOT LAB.IPA
1 Kursi Laboratorium Buah
2 Meja Laboratorium
Sub Total
II PERALATAN PENDIDIKAN
1 Mistar
2 Alat peraga :
- Model kerangka manusia set
- Preparat mitosis
Sub Total
III MEDIA PENDIDIKAN
1 Papan Tulis
Sub Total
IV BAHAN HABIS PAKAI
1 Asam sulfat
2 HCL
Sub Total
V PERLENGKAPAN LAIN
1 Alat pemadam kebakaran
2 Peralatan P3K
Sub Total
.. 2016
() ()
JADWAL PELAKSANAAN
BANTUAN PERALATAN LABORATORIUM IPA MADRASAH
TAHUN ANGGARAN 2016
Nama Madrasah :
Desa :
Kecamatan :
Kabupaten/Kota :
Propinsi :
BULAN :
NO ITEM BARANG Minggu ke-
1 2 3 4
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1
2
3
4
5
6
7
8
...
...
..
Dst.
Kepala Madrasah
(..............................................)
KOP MADRASAH
--------------------------------------------------------------------------------------
SURAT PERNYATAAN
Nama : ..
NIP : ..
Jabatan : Kepala Madrasah.
Alamat : .
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa kami sanggup melaksanakan dan menyusun
Laporan Pelaksanaan Bantuan Peralatan Laboratorium IPA Madrasah Tahun 2016 sesuai dengan
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Bantuan yang ditetapkan oleh Direktorat Pendidikan Madrasah dan
ketentuan yang berlaku lainnya.
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
................................................... 2016
Kepala Madrasah
Materai 6000
KEMENTERIAN AGAMA RI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
Jln. Lapangan Banteng Barat No. 3-4
Telpon : 3811642, 3811654, 3812216, 3812679, 3811214
JAKARTA
KWITANSI
Nomor :
Sudah terima dari : Kuasa Pengguna Anggaran (Diisi nama satker tempat anggaran
DIPA)
dana anggaran)
Madrasah(...............namamadrasah......)(alamat...............
. .
KOP MADRASAH
Nomor :
Berdasarkan pemeriksaan secara seksama pekerjaan tersebut dinyatakan berjalan baik, dan telah
mencapai progress..........%. Adapun pekerjaan yang telah dilaksanakan meliputi :
PORSENTASE
BESAR
NO. JENIS BARANG VOL SATUAN PEKERJAAN
ANGGARAN
(dari Pagu)
1 PERABOT
- Kursi Laboratorium 1 BUAH Rp. .%
PERALATAN
2
PENDIDIKAN
- Mistar 1 Buah Rp. .%
3 dst
Demikian berita acara ini dibuat dengan sesungguhnya, dan dapat dipertanggungjawabkan
sebagaiman mestinya.
,.2016
1. ............................. (........................)
2. ............................. (........................)
(..................................)
Materai 6000
. .
Komite Tokoh Masyarakat
KOP MADRASAH
Cover
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN DAN TARGET
C. SUMBER DANA
D. WAKTU DAN TEMPAT
BAB II PELAKSANAAN
A. PERSIAPAN PELAKSANAAN
B. PELAKSANAAN
LAMPIRAN
1. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
2. Laporan Keuangan
3. Dokumentasi/Foto/Gambar/Video
Nama : .........................................................................
Alamat : Jl. Sukatani Kp. Gunung Putri Rt.03/08 Pacet Cianjur Jawa Barat
.............., .............................2016
Kepala Madrasah
................................................
SAKSI I SAKSI II
. .
Komite Tokoh Masyarakat