CUCI TANGAN
Penilaian
No. Langkah
0 1
1. Lepaskan cincin, jam tangan dan gelang
2. Gunakan alat pelindung diri:
- kaca mata
- celemek/apron
- sepatu bot
3. Bersihkan kuku dengan pembersih kuku
Basahi kedua belah tangan dan lengan bawah hingga siku dengan air
4.
mengalir
5. Basahi kedua belah tangan dengan antiseptik
Gosoklah jari-jari tangan kanan dan kiri secara bertahap mulai dari
6. ibu jari, sela-sela jari tangan, punggung tangan, dan lipatan palmar
tangan selama 1 menit untuk masing-masing tangan
Gosoklah bawah lengan bawah kiri , dilanjutkan dengan bawah
7.
lengan bawah kanan
8. Gosoklah atas lengan bawah kanan dan kiri sampai siku
Bilaslah kedua belah tangan dan lengan bawah hingga siku dengan
9.
posisi tangan selalu lebih tinggi dari siku
Ulangi langkah 4 s/d 9 satu kali lagi (Bila air yang digunakan tidak
10
steril, langkah 9 tidak dikerjakan)
Jumlah
NBL= Skor 10 (tidak boleh ada yang salah)
Lampiran-2
DAFTAR TILIK
MENGENAKAN DAN MELEPASKAN
GAUN OPERASI DAN SARUNG TANGAN
No. Penilaian
Langkah
0 1
Mengenakan Gaun Operasi dan Sarung Tangan
Open technique:
- Pegang permukaan dalam sarung tangan kanan bagian
pergelangan dengan tangan kiri
- Masukkan tangan kanan ke dalam sarung tangan
- Tangan kanan yang sudah mengenakan sarung tangan,
mengambil sarung tangan kiri dengan cara memegang
permukaan luar sarung tangan bagian pergelangan
- Masukkan tangan kiri ke dalam sarung tangan
Penilaian
No. Langkah
0 1
I. PISAU (pisau matanya disposable dan gagang reusable)
Memasang dan Membuka Mata Pisau pada Gagangnya
- Ambil mata pisau yang sesuai dengan gagangnya
- Buka kemasan mata pisau pada bagian yang tumpul
- Ambil dan pegang mata pisau pada sisi yang tumpul dengan
menggunakan klem/needle holder
- Masukkan celah mata pisau sesuai dengan alur pada gagangnya
sambil menarik ke arah gagang
- Membuka mata pisau dilakukan dengan cara ujung belakang
mata pisau diangkat dan didorong
Menggunakan Pisau Skalpel
- Pegang gagang skalpel dengan ibu jari, bersama jari
tengah, jari manis dan kelingking. Jari telunjuk berada di
punggung gagang pisau seperti memegang pisau dapur
- Gunakan bagian perut mata pisau untuk menyayat dengan
posisi mata pisau terhadap permukaan kulit membentuk sudut
45 derajat
- Tentukan kedalaman insisi dengan tekanan jari telunjuk
pada gagang pisau
- Untuk fiksasi jaringan, gunakan jari telunjuk dan ibu jari
tangan kiri yang ditempatkan pada daerah awal insisi sebagai
counter traksi
Menggunakan Pisau Bisturi
- Pegang gagang bisturi dengan ibu jari bersama jari telunjuk
dan jari tengah seperti memegang pena
- Jari kelingking tangan kanan digunakan untuk fiksasi dan
pengendali kedalaman insisi
- Gunakan ujung mata pisau untuk menyayat dengan posisi
mata pisau membentuk sudut tegak lurus dengan permukaan
kulit
2. Menggunakan Pinset
- Pegang gagang pinset dengan ibu jari bersama jari telunjuk dan
jari tengah seperti memegang sumpit
- Pinset selalu dipegang dengan tangan kiri selama proses
pembedahan berlangsung, dijepit oleh jari manis dan
kelingking
3. Menggunakan Klem/Hemostat (pean)
- Pegang klem/hemostat dengan tangan kanan dengan cara
memasukkan ibu jari dan jari manis pada lobang klem tidak
melebihi 1 phalanx
- Gunakan klem bengkok dengan ujung klem menghadap
operator
- Buka klem/hemostat dengan tangan kanan dengan cara jari
telunjuk menahan badan klem, ibu jari dan jari manis membuka
klem dengan arah tekanan yang berlawanan
- Buka klem/hemostat dengan tangan kiri dengan cara jari
telunjuk menahan badan klem, ibu jari dan jari manis membuka
klem dengan arah tekanan yang berlawanan
4. Menggunakan Kocher
- Pegang kocher dengan tangan kanan dengan cara memasukkan
ibu jari dan jari manis pada lobang klem tidak melebihi 1
phalanx. Bila menggunakan kocher bengkok ujung kocher
menghadap operator
- Buka kocher dengan tangan kanan dengan cara jari telunjuk
menahan badan klem, ibu jari dan jari manis membuka klem
dengan arah tekanan yang berlawanan
- Buka kocher dengan tangan kiri dengan cara jari telunjuk
menahan badan klem, ibu jari dan jari manis membuka klem
dengan arah tekanan yang berlawanan
5. Menggunakan Gunting
- Pegang gunting dengan cara ibu jari dan jari manis masuk
ke dalam lobang tidak melebihi 1 phalanx dengan jari telunjuk
untuk stabilisasi
- Untuk memotong benang, gunakan gunting yang berujung
tajam dengan cara dimiringkan sehingga terlihat simpul dan
panjang benang yang ditinggalkan
- Untuk memotong jaringan gunakan gunting berujung
tumpul dan bengkok, ujung gunting harus menghadap operator
Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut.:
1 Perlu perbaikan: langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai dengan yang seharusnya atau urutannya
tidak sesuai (jika harus berurutan)
2 Mampu: langkah dikerjakan sesuai dengan yang seharusnya dan urutannya (jika harus berurutan).
Pelatih hanya membimbing untuk sedikit perbaikan atau membantu untuk kondisi di luar normal
3 Mahir: langkah dikerjakan dengan benar, sesuai urutannya dan waktu kerja yang sangat efisien
T/D Langkah tidak diamati (penilai menganggap langkah tertentu tidak perlu diperagakan)
No Langkah Kasus
1 Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2 Menyapa ibu dengan sopan dan ramah
3 Mendengarkan ibu dan berikan tanggapan yang penuh perhatian atas
pertanyaan dan kekhawatirannya
4 Jelaskan apa yang akan dilakukan dan minta persetujuan lisan
5 Anamnesis lengkap
Tanyakan informasi pribadi ibu
Tanyakan riwayat haid dan kontrasepsi ibu
Hitung perkiraan tanggal melahirkan
Tanyakan riwayat kehamilan yang sekarang
Tanyakan tentang kebiasaan sehari-hari dan gaya hidup ibu
Tanyakan riwayat obstetri ibu
Tanyakan riwayat medis ibu
6 Melakukan pemeriksaan fisik (lihat daftar tilik pemeriksaan obstetri)
7 Melakukan dekontaminasi dan mencuci tangan
8 Meminta pemeriksan laboratorium (hemoglobin, uji RPR, dan uji HIV jika
sudah dikonseling)
9 Ambil spesimen untuk pemeriksaan protein pada urin
10 Memberikan penyuluhan pada ibu tentang pentingnya nutrisi
11 Diskusikan rencana persalinan dengan ibu
12 Berikan penyuluhan pada ibu tentang lebersihan, ASI dan pencegahan infeksi
13 Memberikan imunisasi dan profilaksis lainnya
14 Diskusikan jadwal kedatangan berikutnya
15 Catat semua temuan dan obat yang diresepkan/diberikan pada kartu ANC ibu
dan kartu klinik
Berikan tanda dalam kotak yang tersedia bila keterampilan/tugas telah dikerjakan dengan memuaskan, dan berikan tanda bila tidak dikerjakan
dengan memuaskan serta T/D bila tidak dilakukan pengamatan
Memuaskan: Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
Tidak memuaskan: Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
T/D Tidak diamati: Langkah, tugas atau keterampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian oleh pelatih
No Langkah Kasus
1 Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2 Menyapa ibu dengan sopan dan ramah
3 Tanyakan apakah ia pernah atau baru saja mengalami tanda bahaya dan
segera nilai serta tanggulangi
Perdarahan pervaginam
Nyeri kepala pandangan kabur
Kejang/hilang kesadaran
Sulit bernafas
Demam
Nyeri perut yang parah
Mulas mau bersalin
4 Jika tidak ada tanyakan keadaan umunya dan masalah tertentu yang ibu
ingin mendapat tanggapan selama kunjungan ini
5 Tanyakan apakah ibu mempunyai masalah sejak kedatangan terakhirnya
6 Tanyakan apakah informasi pribadi atau kebiasaan sehari-harinya berubah
sejak kedatangan terakhirnya
7 Tanyakan apakah ibu mendapatkan pengobatan dari tenaga kesahatan atau
ada bagian dari rencana pengobatan yang tidak dapat dilaksanakan
8 Melakukan pemeriksaan fisik (lihat daftar tilik pemeriksaan obstetri)
9 Melakukan dekontaminasi dan mencuci tangan
10 Meminta pemeriksan laboratorium seusai indikasi
11 Memberikan penyuluhan pada ibu tentang pentingnya nutrisi
12 Diskusikan rencana persalinan dengan ibu
13 Berikan penyuluhan pada ibu tentang kebersihan, ASI dan pencegahan
infeksi
14 Memberikan imunisasi dan profilaksis lainnya
15 Diskusikan jadwal kedatangan berikutnya
16 Catat semua temuan dan obat yang diresepkan/diberikan pada kartu ANC
ibu dan kartu klinik
Berikan tanda dalam kotak yang tersedia bila keterampilan/tugas telah dikerjakan dengan memuaskan, dan berikan tanda bila tidak dikerjakan
dengan memuaskan serta T/D bila tidak dilakukan pengamatan
Memuaskan: Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
Tidak memuaskan: Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
Langkah, tugas atau keterampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian oleh pelatih
Tidak diamati:
T/D
1 PERSIAPAN
1.1 Siapakan lembar partograf, alat tulis, dan instrumen
1.2 Kenali bagian-bagian dalam partograf
2 PENILAIAN AWAL
2.1 Catat identitas ibu dan hasil anamesa inpartu
2.2 Masukkan hasil pemeriksaan dalam kolom-kolom yang telah ditentukan
Tanda X
Tanda O
Waktu
Fase
Kontraksi
Detak jantung janin
Tekanan darah ibu
Nadi
Cairan
Obat-obatan
Ketuban
Molase
2.3 Buat kesimpulan hasil pemeriksaan
2.4 Cantumkan pada satu garis sesuai dengan waktu pemeriksaan
2.5 Tentukan waktu untuk pemeriksaan berikutnya
3 PENILAIAN LANJUTAN
3.1 Lakukan setiap 4 jam (kecuali bila X, O dan kontraksi menunjukkan
akan terjadi persalinan dalam waktu dekat)
3.2 Perhatikan garis waspada dan bertindak
3.3 Catat perubahan terjadi
3.4 Pindahkan dengan tanda garis terputus berbentuk elipsoida apabila X
pada fase laten, seharusnya berada pada fase aktif
3.5 Lakukan persiapan seperlunya apabila garis observasi menyentuh atau
menyilang garis waspada atau bertindak
3.6 Nilai air ketuban (kode J, D, M, K, U)
3.7 Cantumkan molase (0, +, ++, +++)
3.8 Cantumkan hasil penilaian lanjutan pada satu garis waktu
4 KESIMPULAN
4.1 Buat kesimpulan setiap kali selesai melakukan pemeriksaan
4.2 Buat rencana pelaksanaan
4.3 Sesuai penatalaksanaan dengan perubahan yang terjadi
5 TINDAKAN
5.1 Lakukan tindakan apabila hasil observasi menyentuh atau melampaui
garis bertindak
5.2 Bila pembukaan lengkap dan kepala sudah didasar panggul, pimpin
persalinan
5.3 Catat tindakan pada partograf
6. MELENGKAPI PARTOGRAF DAN PERAWATAN LANJUTAN
6.1 Setelah persalinan, lengkapi partograf yang belum diselesaikan
6.2 Pada bagian belakang partograf, terdapat kolom catatan persalinan,
isikan semua kegiatan pasien selama kala I
6.3 Analisis kembali hasil pencatatan pada partograf
6.4 Masukkan partograf kedalam status pasien
6.5 Buat laporan persalinan dan rencana perawatan lanjutan
PENUNTUN BELAJAR
PROSEDUR PERSALINAN NORMAL
Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut.:
1 Perlu perbaikan: langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai dengan yang seharusnya atau urutannya
tidak sesuai (jika harus berurutan)
2 Mampu: langkah dikerjakan sesuai dengan yang seharusnya dan urutannya (jika harus berurutan).
Pelatih hanya membimbing untuk sedikit perbaikan atau membantu untuk kondisi di luar normal
4 Mahir: langkah dikerjakan dengan benar, sesuai urutannya dan waktu kerja yang sangat efisien
T/D Langkah tidak diamati (penilai menganggap langkah tertentu tidak perlu diperagakan)
KEGIATAN KASUS
I. MENGENALI GEJALA DAN TANDA KALA DUA
1. Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan Kala Dua
Ibu merasa ada dorongan kuat dan meneran
Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan vagina
Perineum tampak menonjol
Vulva dan sfinger ani membuka
II. MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN
2. Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan esensial untuk menolong
persalinan dan menatalaksana komplikasi ibu dan bayi baru lahir. Untuk
resusitasi tempat datar, rata, bersih, kering dan hangat, 3 handuk/kain bersih
dan kering, alat penghisap lendir, lampu sorot 60 watt dengan jarak 60 cm di
atas tubuh bayi
Menggelar kain di atas perut ibu dan tempat resusitasi serta ganjal bahu
bayi
Menyiapkan oksitosin 10 unit dan alat suntik steril sekali pakai di dalam
partus set
3. Pakai celemek plastik
4. Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai, cuci tangan dengan
sabun dan air bersih mengalir kemudian keringkan tangan dengan tissue atau
handuk pribadi yang bersih dan kering
5. Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk periksa dalam
6. Masukkan oksitosin ke dalam tabung suntik (gunakan tangan yang memakai
sarung tangan DTT dan steril (pastikan tidak terjadi kontaminasi pada alat
suntik)
III. MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN KEADAAN JANIN BAIK
7. Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-hati dari depan ke
belakang dengan menggunakan kapas atau kasa yang dibasahi air DTT
Jika introitus vagina, perineum atau anus terkontaminasi tinja, bersihkan
dengan seksama dari arah depan ke belakang
Buang kapas atau kasa pembersih (terkontaminasi) dalam wadah yang
tersedia
Ganti sarung tangan jika terkontaminasi (dekontaminasi, lepaskan dan
rendam dalam larutan klorin 0,5% langkah # 9)
8. Lakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap.
Bila selaput ketuban dalam pecah dan pembukaan sudah lengkap maka
lakukan amniotomi
9. Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih
memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5% kemudian lepaskan dan
rendam dalam keadaan terbalik dalam larutan 0,5% selama 10 menit. Cuci
kedua tangan setelah sarung tangan dilepaskan
10. Periksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi/ saat relaksasi uterus untuk
memastikan bahwa DJJ dalam batas normal (120 160x/ menit)
Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal
Mendokumentasikan hasil-hasil pemeriksaan dalam, DJJ dan semua hasil-
hasil penilaian serta asuhan lainnya pada partograf
IV. MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA UNTUK MEMBANTU PROSES BIMBINGAN
MENERAN
11. Beritahukan bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik dan bantu
ibu dalam menemukan posisi yang nyaman dan sesuai dengan keinginannya.
a. Tunggu hingga timbul rasa ingin meneran, lanjutkan pemantauan
kondisi dan kenyamanan ibu dan janin (ikuti pedoman
penatalaksanaan fase aktif) dan dokumentasikan semua temuan
yang ada
b. Jelaskan pada anggota keluarga tentang bagaimana peran mereka
untuk mendukung dan memberi semangat pada ibu untuk meneran
secara benar
12. Minta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran. (Bila ada rasa ingin
meneran dan terjadi kontraksi yang kuat, bantu ibu ke posisi setengah duduk
atau posisi lain yang diinginkan dan pastikan ibu merasa nyaman)
13. Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada dorongan kuat untuk
meneran:
Bimbing ibu agar dapat meneran secara benar dan efektif
Dukung dan beri semangat pada saat meneran dan perbaiki cara meneran
apabila caranya tidak sesuai
Bantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihannya (kecuali posisi
berbaring terlentang dalam waktu yang lama)
Anjurkan ibu untuk beristirahat di antara kontraksi
Anjurkan keluarga memberi dukungan dan semangat untuk ibu
Berikan cukup asupan cairan per-oral (minum)
Menilai DJJ setiap kontraksi uterus selesai
Segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera lahir setelah 120 menit
(2 jam) meneran (primigravida) atau 60 menit (1 jam) meneran
(multigravida)
14. Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi yang nyaman,
jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit
V. PERSIAPAN PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI
15. Letakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut ibu, jika kepala bayi
telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm
16. Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu
17. Buka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan
18. Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
VI. PERSIAPAN PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI
Lahirnya Kepala
19. Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka vulva maka
lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan
kering. Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan posisi defleksi
dan membantu lahirnya kepala. Anjurkan ibu untuk meneran perlahan atau
bernapas cepat dan dangkal
20. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang sesuai
jika hal itu terjadi, dan segera lanjutkan proses kelahiran bayi
Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan lewat bagian atas
kepala bayi
Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat di dua tempat dan
potong di antara dua klem tersebut
21. Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan
Lahirnya Bahu
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparental. Anjurkan
ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut gerakkan kepala ke arah
bawah dan distal hingga bahu depan muncul di bawah arkus pubis dan kemudian
gerakkan arah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang
Lahirnya Badan dan Tungkai
23. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah untuk kepala dan bahu. Gunakan
tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah atas.
24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke punggung,
bokong, tungkai dan kaki. Pegang kedua mata kaki (masukkan telunjuk diantara
kaki dan pegang masing-masing mata kaki dengan ibu jari dan jari-jari lainnya)
VII. PENANGANAN BAYI BARU LAHIR
34. Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
35. Letakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi atas simfisis, untuk
mendeteksi. Tangan lain menegangkan tali pusat
36. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat ke arah bawah sambil tangan
yang lain mendorong uterus ke arah belakang atas (dorso-kranial) secara hati-
hati (untuk mencegah inversio uteri). Jika plasenta tidak lahir setelah 30-40
detik, hentikan penegangan tali pusat dan tunggu hingga timbul kontraksi
berikutnya dan ulangi prosedur di atas.
Jika uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu, suami atau anggota
keluarga untuk melakukan stimulasi puting susu.
Mengeluarkan plasenta
37. Lakukan penegangan dan dorongan dorso-kranial hingga plasenta terlepas,
minta ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai
dan kemudian ke arah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan tekanan
dorso-kranial)
Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak
sekitar 5-10 cm dari vulva dan lahirkan plasenta
Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan tali pusat:
1. Beri dosis ulangan oksitosin 10 unit IM
2. Lakukan kateterisasi (aseptik) jika kandung kemih penuh
3. Minta keluarga untuk menyiapkan rujukan
4. Ulangi penegangan tali pusat 15 menit berikutnya
5. Jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit setelah bayi lahir atau bila
terjadi perdarahan,segera lakukan plasenta manual
38. Saat plasenta muncul di introitus vagina, lahirkan plasenta dengan kedua tangan.
Pegang dan putar plasenta hingga selaput ketuban terpilin kemudian lahirkan
dan tempatkan plasenta pada wadah yang telah disediakan.
Jika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan DTT atau steril untuk
melakukan eksplorasi sisa selaput kemudian gunakan jari-jari tangan atau
klem DTT atau steril untuk mengeluarkan bagian selaput yang tertinggal
Rangsangan Taktil (Masase) Uterus
39. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase uterus,
letakkan telapak tangan di fundus dan lakukan masase dengan gerakan
melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi (fundus teraba keras)
Lakukan tindakan yang diperlukan jika uterus tidak berkontraksi setelah 15
detik masase
IX. MENILAI PERDARAHAN
40. Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan pastikan selaput
ketuban lengkap dan utuh. Masukkan plasenta ke dalam kantung plastik atau
tempat khusus
41. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum. Lakukan penjahitan
bila laserasi menyebabkan perdarahan.
Bila ada robekan yang menimbulkan perdarahan aktif, segera lakukan penjahitan
X. MELAKUKAN PROSEDUR PASCA PERSALINAN
42. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan
pervaginam
43. Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling sedikit 1
jam.
Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi menyusu dini dalam
waktu 30-60 menit. Menyusu pertama biasanya berlangsung sekitar 10-15
menit. Bayi cukup menyusu dari satu payudara
Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi sudah berhasil
menyusu
44. Setelah satu jam, lakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir, beri antibiotika
salep mata pencegahan, dan vitamin K 1 1 mg intramuskular di paha kiri
anterolateral.
45. Setelah satu jam pemberian vitamin K 1 berikan suntikan imunisasi Hepatitis B di
paha kanan anterolateral.
Letakkan bayi di dalam jangkauan ibu agar sewaktu-waktu bisa disusukan.
Letakkan kembali bayi pada dada ibu bila bayi belum berhasil menyusu di dalam
satu jam pertama dan biarkan sampai bayi berhasil menyusu.
Evaluasi
46. Lanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan per vaginam
2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan
Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pascapersalinan
Setiap 20-30 menit pada jam kedua pascapersalinan
Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik, melakukan asuhan yang
sesuai untuk menatalaksana atonia uteri
47. Ajarkan ibu/ keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi
48. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah
49. Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam
pertama pascapersalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca persalinan
Memeriksa temperatur tubuh ibu sekali setiap jam selama 2 jam
pertama pasca persalinan
Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan yang tidak normal
50. Periksa kembali bayi dan pantau setiap 15 menit untuk pastikan bahwa bayi
bernafas dengan baik (40-60 kali / menit), suhu tubuh normal (36,5 37,5 C).
Jika bayi sulit bernapas, merintih, atau retraksi, diresusitasi dan segera
merujuk ke rumah sakit.
Jika bayi napas terlalu cepat, segera dirujuk.
Jika kaki teraba dingin, pastikan ruangan hangat. Kembalikan bayi kulit-ke-
kulit dengan ibunya dan selimuti ibu dan bayi dengan satu selimut.
Tidak memuaskan: Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
T/D Tidak diamati: Langkah, tugas atau keterampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian oleh pelatih
I PENDAHULUAN
1 Ucapkan salam dan perkenalkan diri anda.
2 Mempersiapkan persetujuan tindakan medik pada keluarga pasien
3 Menenangkan pasien
4 Persiapan pra-tindakan pasien (posisi benar, kandung kemih
dikosongkan)
5 Mempersiapkan obat-obat yang diperlukan
6 Memakai baju dan alas kaki, mencuci tangan dan memakai sarung
tangan
II TINDAKAN
7 Pasang infus dan berikan uterotonika
8 Melakukan masase uterus melalui dinding abdomen
9 Melakukan tindakan kompresi bimanual
10 Melakukan observasi perdarahan selama tindakan
III PASCA TINDAKAN
11 Melakukan observasi perdarahan pasca tindakan
12 Memasang kateter urin
13 Dekontaminasi alat-alat yang dipakai
14 Mencuci tangan
IV PENCEGAHAN INFEKSI SEBELUM TINDAKAN
13 Cuci tangan dan lengan hingga siku, keringkan dengan handuk
14 Pakai perlengkapan kamar tindakan dan sarung tangan
15 Pasien dengan posisi litotomi, pasangkan kain penutup
V PENYELESAIAN
16 Memberikan instruksi pada petugas untuk asuhan lanjutan ibu dan bayi
17 Memberi terapi pengobatan yang diperlukan
18 Memberikan nasehat dan menjelaskan keadaan pasien
19 Mencatat pemeriksaan, penatalaksanaan dan hasilnya pada form yang
tersedia
Berikan tanda dalam kotak yang tersedia bila keterampilan/tugas telah dikerjakan dengan memuaskan, dan berikan tanda bila tidak dikerjakan
dengan memuaskan serta T/D bila tidak dilakukan pengamatan
Memuaskan: Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
Tidak memuaskan: Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
T/D Tidak diamati: Langkah, tugas atau keterampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian oleh pelatih
I PENDAHULUAN
1 Ucapkan salam dan perkenalkan diri anda.
2 Mempersiapkan persetujuan tindakan medik pada keluarga pasien
3 Menenangkan pasien
4 Persiapan pra-tindakan pasien (posisi benar, kandung kemih
dikosongkan)
5 Mempersiapkan obat-obat yang diperlukan
6 Memakai baju, alas kaki, mencuci tangan dan memakai sarung tangan
IV PENCEGAHAN INFEKSI SEBELUM TINDAKAN
7 Cuci tangan dan lengan hingga siku, keringkan dengan handuk
8 Pakai perlengkapan kamar tindakan dan sarung tangan
9 Pasien dengan posisi litotomi, pasangkan kain penutup
II TINDAKAN
10 Melakukan antisepsis pada daerah vulva dan vagina
11 Memasukkan tangan secara obstetrik
12 Mengeluarkan plasenta/sisa plasenta secara lengkap
13 Menentukan keberhasilan evakuasi plasenta/sisa plasenta (kuretase)
14 Melakukan pemantauan kondisi ibu dan perdarahan selama tindakan
III PASCATINDAKAN
15 Memanatu kondisi ibu dan jumlah darah keluar pascatindakan
16 Memasang kateter urin
17 Dekontaminasi alat-alat yang dipakai
18 Mencuci tangan
V PENYELESAIAN
19 Memberi instruksi pada petugas mengenai perawatan lanjutan ibu dan
bayi
20 Memberi terapi/pengobatan yang diperlukan
21 Memberikan nasehat dan penjelasan keadaan pasien
22 Mencatat pemeriksaan, penatalaksanaan dan hasilnya pada form yang
tersedia
Berikan tanda dalam kotak yang tersedia bila keterampilan/tugas telah dikerjakan dengan memuaskan, dan berikan tanda bila tidak dikerjakan
dengan memuaskan serta T/D bila tidak dilakukan pengamatan
Memuaskan: Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
Tidak memuaskan: Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
T/D Tidak diamati: Langkah, tugas atau keterampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian oleh pelatih
I PENDAHULUAN
1 Perkenalkan diri anda (petugas penolong pasien)
2 Jelaskan diagnosis, tatalaksana dan penyebab perdarahan (robekan porsio)
3 Jelaskan risiko terduga dan tak terduga pada setiap tindakan klinik
4 Pastikan suami/walinya mengerti semua penjelasan and
5 Buat persetujuan tindakan medik, simpan dalam catatan medik
II PERSIAPAN
6 PASIEN
7 PENOLONG
III PENCEGAHAN INFEKSI SEBELUM TINDAKAN
8 Cuci tangan dan lengan hingga siku, keringkan dengan handuk
9 Pakai perlengkapan kamar tindakan dan sarung tangan
IV PERSIAPAN TINDAKAN
10 Posisi dan pengosongan kandung kemih pasien
V EKSPLORASI ULANGAN SEBELUM TINDAKAN
11 Eksplorasi dinding vagina
12 Eksplorasi porsio menggunakan cunam ovum
13 Identifikasi dn fiksasi bagian porsio yang mengalami robekan
14 Lakukan penjahitan mulai dari ujung luka hingga ke ujung porsio
VI EKSPLORASI ULANGAN PASCATINDAKAN
15 Pastikan perdarahan telah teratasi
16 Lakukan penjahitan di bagian lain jalan lahir (bila ada)
V DEKONTAMINASI
17 Kumpulkan semua peralatan dan bahan bekas pakai, lakukan dekontaminasi
18 Bubuhi klorin pada benda yang terkontaminasi darah dan cairan tubuh pasien
19 Bersihkan sarung tangan, lepaskan dan rendam dalam klorin 0,5%
VI CUCI TANGAN PASCA TINDAKAN
20 Cuci tangan dan lengan dengan sabun dan air
21 Keringkan tandan dengan pengering/handuk/tissue bersih
IX PERAWATAN PASCA TINDAKAN
22 Periksa tanda vital pasien, catat, buat laporan tindakan dan instruksi lanjutan
23 Beritahu keluarga, tindakan telah selesai dan pasien perlu asuhan lanjutan
PESERTA LULUS TIDAK LULUS DALAM MELAKUKAN PENJAHITAN ROBEKAN PORSIO
BERDASARKAN KRITERIA BERIKUT:
Evaluasi Keterampilan Penjahitan Robekan Porsio : Memuaskan Tidak memuaskan
PENUNTUN BELAJAR
RESUSITASI BAYI BARU LAHIR
(Digunakan oleh peserta)
Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut.:
1. Perlu perbaikan: langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai dengan yang seharusnya atau urutannya
tidak sesuai (jika harus berurutan)
2. Mampu: langkah dikerjakan sesuai dengan yang seharusnya dan urutannya (jika harus berurutan).
Pelatih hanya membimbing untuk sedikit perbaikan atau membantu untuk kondisi di luar normal
3. Mahir: langkah dikerjakan dengan benar, sesuai urutan dan waktu kerja yang sangat efisien
T/D: Langkah tidak diamati (penilai menganggap langkah tertentu tidak perlu diperagakan)
Ventilasi Percobaan
14. Tiup pangkal tabung atau tekan balon untuk mengalirkan udara (20 cm air)
ke jalan napas bayi
Perhatikan gerakan dinding dada
Naiknya dinding dada mencerminkan mengembangnya paru dan
udara masuk dengan baik
Bila dinding dada tidak naik/mengembang periksa kembali:
Kemungkinan kebocoran perlekatan sungkup dan hidung
Posisi kepala dan jalan napas
Sumbatan jalan napas oleh lendir pada mulut atau hidung
Lakukan koreksi dan ulangi ventilasi percobaan
Ventilasi definitif
15. Setelah ventilasi percobaan berhasil maka lakukan ventilasi definitif
dengan jalan meniupkan udara dengan frekuensi 20 kali dalam waktu 30
detik.
Nilai hasil ventilasi (pernapasan setiap 30 detik)
16. Lakukan penilaian ventilasi dan lanjutan tindakan:
a. Jika setelah 30 detik pertama bayi menangis kuat dan bergerak aktif
maka selimuti bayi dan serahkan pada ibunya untuk menjaga
kehangatan tubuh dan inisiasi menyusu dini
b. Jika setelah 30 detik pertama bayi belum bernapas spontan atau
megap-megap maka lanjutkan tindakan ventilasi
c. Jika bayi mulai bernapas tetapi disertai dengan tarikan atau retraksi
dinding dada bawah maka segera rujuk ke fasilitas rujukan sambil tetap
diberikan ventilasi
17. Jika bayi belum bernapas spontan atau megap-megap, lanjutkan ventilasi
20 kali dalam 30 detik selanjutnya dan lakukan penilaian ulang lihat 16
a-c
a. Bayi tidak bernapas dan telah di ventilasi lebih dari 2 menit
siapkan rujukan
b. Hentikan resusitasi sesudah 10 menit bayi tidak bernapas dan
tidak ada denyut jantung
Berikan penilaian tentang kinerja psikomotorik atau keterampilan yang diperagakan oleh peserta pada saat
melaksanakan statu kegiatan atau prosedur, dengan ketentuan seperti yang diuraikan dibawah ini:
: Memuaskan: Langkah atau kegiatan diperagakan sesuai dengan prosedur atau panduan standar
: Tidak memuaskan: Langkah atau kegiatan tidak dapat ditampilkan sesuai dengan prosedur atau
panduan standar
T/T: Tidak Ditampilkan: Langkah, kegiatan atau keterampilan tidak diperagakan oleh peserta selama
proses evaluasi oleh pelatih
PENUNTUN BELAJAR
KETERAMPILAN PEMASANGAN IMPLAN
(Diisi oleh Peserta)
Lakukan penilaian kinerja pada setiap langkah/ tugas dengan menggunakan skala penilaian
dibawah ini:
1 Memerlukan Langkah atau tugas tidak dikerjakan secara benar, atau dalam
perbaikan urutan yang salah (bila diperlukan) atau diabaikan
2 Langkah atau tugas dikerjakan secara benar, dalam urutan yang
Dikerjakan secara benar (bila diperlukan), tetapi belum dikerjakan secara lancar
kompeten (terampil)
3 Langkah atau tugas dikerjakan secara efisien dan dikerjakan dalam
Dikerjakan secara urutan yang benar (bila diperlukan)
profisien (mahir)
PENUNTUN BELAJAR
KETERAMPILAN PEMASANGAN AKDR
(Diisi oleh Peserta)
Lakukan penilaian kinerja pada setiap langkah/ tugas dengan menggunakan skala penilaian
dibawah ini:
1 Memerlukan Langkah atau tugas tidak dikerjakan secara benar, atau dalam
perbaikan urutan yang salah (bila diperlukan) atau diabaikan
2 Langkah atau tugas dikerjakan secara benar, dalam urutan yang
Dikerjakan secara benar (bila diperlukan), tetapi belum dikerjakan secara lancar
kompeten (terampil)
3 Langkah atau tugas dikerjakan secara efisien dan dikerjakan dalam
Dikerjakan secara urutan yang benar (bila diperlukan)
profisien (mahir)
PENUNTUN BELAJAR
KETERAMPILAN PROSEDUR KONTRASEPSI MANTAP WANITA
(TUBEKTOMI)
(Diisi oleh Peserta)
Lakukan penilaian kinerja pada setiap langkah/ tugas dengan menggunakan skala penilaian
dibawah ini:
1 Memerlukan Langkah atau tugas tidak dikerjakan secara benar, atau dalam
perbaikan urutan yang salah (bila diperlukan) atau diabaikan
2 Langkah atau tugas dikerjakan secara benar, dalam urutan yang
Dikerjakan secara benar (bila diperlukan), tetapi belum dikerjakan secara lancar
kompeten (terampil)
3 Langkah atau tugas dikerjakan secara efisien dan dikerjakan dalam
Dikerjakan secara urutan yang benar (bila diperlukan)
profisien (mahir)