Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

PEMBAHASAN

Pasien datang ke SHLV dengan keluhan nyeri pada lutut sebelah kiri

dan sulit melakukan aktifitas dengan kaki kirinya, pasien datang ke poli dr.P, Sp.OT

dan didiagnosa Susp. Tear meniscus. Tear Meniskus adalah cedera yang dialami

oleh bantalan sendi lutut. Cedera meniskus oleh karena non trauma, biasanya terjadi

pada orang usia dewasa pertengahan dan usia tua. Hal ini disebabkan oleh suatu

proses degeneratif seperti osteoarthritis. Sedangkan cedera meniskus oleh karena

trauma, umumnya terjadi pada orang muda dan berhubungan dengan kegiatan

olahraga

Artroskopi adalah prosedur pembedahan lutut untuk memperbaiki atau

mengganti meniskus (cakram bentuk-C yang melindungi lutut) yang rusak.

Perbaikan meniskus adalah prosedur yang relatif sederhana, yang dapat dilakukan

melalui pembedahan artroskopi (pembedahan lubang kunci). Artroskopi lutut dapat

dilakukan sebagai prosedur pasien rawat jalan (bedah rawat jalan), sehingga Anda

akan pulang pada hari yang sama.

Pada umumnya keluhan nyeri lutut dipicu karena adanya aktifitas

berulang menggunakan sendi lutut yang dikaitkan dengan pekerjaan rutin maupun

aktifias olahraga. Gerakan-gerakan berlebihan seperti grakan overhead dari lutut

akan menyebabkan terjadinya cedera ringan dan peradangan.

1
Gejala khas yang ditimbulkan adalah nyeri yang timbul saat lutut di

digerakan, adanya kesulitan menggerakan. Proses ini berjalan secara kronis,

timbulnya gejala dikaitkan dengan beban aktifitas yang memicu timbulnya cidera

tersebut, dan juga di usia penderita

Gejala awal mungkin ringan, penderita sering tidak mencari pengobatan

pada tahap awal, gejala dapat berupa :

 nyeri yang pada awalnya di rasa ringan pada bahu bagian atas da

timbul hanya pada saat beraktifitas, terutama pada gerakan-gerakan

mengerakan kaki. Namun secara perlahan nyeri akan dirasakan setiap

waktu bahkan saat beristirahat.

 Nyeri dapat menjalar dari bagian lutut sampai ke sisi kaki

 Otot kehilangan kekuatan dan kemampuan gerak, terutama pada

gerakan-gerakan yang menempatkan lutut ketika berjalan

 Semakin lama, semua gerakan semakin terbatas dan terasa

menyakitkan.

Pada kasus Pasien mengatakan nyeri pada kaki sebelah kiri, nyeri

dirasakan sejak empat bulan yang lalu ,awal mula pasien mengeluh nyeri ketika

beraktivitas jika melakukan aktifitas berlebih pada lutut seperti menggerakan kaki

kiri

2
21.00 WIB Ketika masuk ruang persiapan di kamar operasi pasien

tampak cemas akan dilakukannya operasi dan sekali sekali meringis kesakitan,

TTV: BP: 150 /90 mmHg, N:76x/m, S:37°C, RR:20x/m, SPO2: 100%. Antibiotic

profilaxis injeksi ceftriaxone 2gr intra OP. pasien sudah puasa makan dan minum.

Pasien terpasang IV line pada metacarpal kiri NS 500ml, tidak ada tanda-tanda

plebitis, infus lancar.

Pasien mengatakan nyeri pada lutut sebelah kiri, nyeri dirasakan sejak empat

bulan yang lalu ,awal mula pasien mengeluh nyeri ketika setelah terjatuh dengan

lutut terbentur lantai.

Sebelum pasien masuk kamar operasi D , dilakukan prosedur SIGN IN di

ruangan persiapan sebagai prosedur safety pasien, Jam 22.05 WIB pasien tiba

dikamar operasi D dengan keadaan umum baik, kesadaran composmentis, TTV :

BP: 139/87mmHg ,N : 85 x/menit, RR : 19 x/menit, S : 36,5 oC, pasien puasa

makan dan minum dari jam 13.20 WIB. Jam 22.15 WIB pasien dibius umum

dengan posisi supine, SPo2 : 100 %.

Peran dan Tugas Scrub Nurse dalam Intra Operatif

 Untuk scrub nurse melakukan cuci tangan bedah dengan tahapan sebagai

berikut :

o Tahap 1

- Lepaskan semua perhiasan

3
- Pastikan telah memakai masker dengan baik

- Memeriksa fungsi kelayakan keran air dan tersedianya clorhecidine 4%

- Singsingkan lengan baju hingga 10cm diatas siku

- Basahi tangan dengan air mengalir sampai melebihi siku ( ¾ lengan )

- Gunakan sabun antiseptik dan lakukan cuci tangan 6 langkah hingga

melebihi siku

o Tahap 2

- Ambil antiseptik menggunakan siku untuk membersihkan kuku, jari-

jari tangan, punggung tangan, telapak tangan sebanyak 10 hitungan

- Kemudian dilanjutkan dengan mengusap tangan hingga ½ di atas

siku dengan membaginya menjadi 4 kuadran dengan hitungan

sebanyak 10x

- Bilas dengan air mengalir dimana jari-jari tangan posisinya lebih

tinggi dari siku

o Tahap 3

- Ambil antiseptik dengan siku lalu melakukan cuci tangan 6 langkah

hingga ⅓ lengan bahan

- Dengan posisi kedua tangan saling menyilang di atas dada namun

tidak menyentuh baju, scrub nurse masuk ke ruang operasi

4
 Mengeringkan telapak tangan dan punggung tangan dengan handuk

steril pada kedua tangan kemudian bentuk handuk menjadi segitiga

untuk mengeringkan tangan kiri lalu membalik handuk pada sisi lainnya

untuk mengeringkan tangan kanan.

 Menggunakan jas operasi

Tahapan :

- Ambil jas operasi steril dengan posisi ibu jari di bawah jas 4 jari di

atas jas

- Mundur 1 langkah dari meja linen kemudian lepas jas operasi

hingga menjuntai kurang lebih 30 cm dengan tetap memegang

bagian masuk lengan pada jas operasi

- Dari posisi kedua lengan dari jas operasi kemudian di masukan

kedua lengan dan pastikan jari tangan tidak keluar dari jas operasi

- Tali belakang diikat oleh perawat sirkuler

 Memakai sarung tangan steril

- Sebelumnya scrub nurse sudah membuka sarung tangan di meja

linen

- Memakai sarung tangan steril dengan tahap pertama, yaitu ambil

sarung tangan kanan, balik, dan letakkan pada telapak tangan

kanan, jepit bagian bawah sarung tangan dengan jempol kanan dan

pegang bagian atas sarung tangan dengan tangan kiri lalu masukkan

5
jari tangan kanan kedalam sarung tangan dengan mempertahankan

prinsip steril, lakukan hal sama pada tangan kiri

- Rapikan sarung tangan kanan dan kiri, perhatikan agar manset

selalu di dalam sarung tangan

 Setelah memakai sarung tangan steril, buka ikatan depan jas,bungkus

tali ikatan dengan pembungkus sarung tangan steril dan berikan

ujungnya pada perawat sirkuler untuk diambil lalu perawat sirkulasi

berputar dan kita ikat

 Kemudian scrub nurse membungkus meja mayo dengan linen mayo

steril dan melapisi meja mayo dengan duk steril dan membuat gulungan

duk pada meja mayo

 Menyiapkan 2 kom steril dan 2 kom bengkok di atas meja tray dimana 1

bengkok kemudian di isi betadine 7,5% +hibiscrub dan 1 kom steril di

beri betadine 10% oleh perawat sirkuler

 Mengambil peralatan steril yang telah di buka perawat sirkuler dengan

prinsip steril kemudian menyiapkannya pada meja mayo.

 Menghitung kasa steril ( kassa, x-ray kecil 20 buah dan depper ball 5

buah) , instrumen yang di saksikan oleh perawat sirkuler

 Menyiapkan 3 kassa depper ball pada kom betadine 10% untuk

melakukan teknik aseptic pada area operasi

 Asisten dokter melakukan aseptik area operasi

6
 Kemudian di lanjutkan drapping

 Menyiapkan peralatan yang akan di gunakan operasi arteroscopy

 Scrub nurse mendekatkan meja mayo ke area operasi serta

mendekatkan meja tray dan waskom

 Time out dilakukan pukul 22.20 WIB

 Proses operasi di mulai :

TEKNIKAL FLOW:

setelah time out dokter melakukan insisi lateral kiri dibawah tulang patella

dg blade no 11 pasang throcart dan sheat lalu tusukan di daerah insisi dan

cabut throcart nya. sambungkan sheat dengan lensa 30° dan kamera

endoscopy terpasang di head lensa nya, serta light source yg tersambung di

monitor dokter mengatur flow pump dan suction yg terpasang di sheat. atur

posisi kaki ekstensi untuk mengeksplor acl dan pcl, posisi kan kaki aduksi

dan abduksi untuk melihat cartilage dan meniskus. ( tampak ada inflamasi di

cartillage lateral dan adanya lesi pada meniscus ) lalu posisikan kaki fleksi

90° dan insisi dg blade 11 pd bagian medial. lalu masukan daerah insisi dg

throcart untuk menusuk kedalam, cabut throcartnya dan di ganti dg shever

non-agresif untuk mengikis serabut2 yg ada di meniskus bagian medial dan

lateral ganti sherver dengan bipolar RF ( coag 80/cut 60 ) untuk mengikis

bagian serabut meniskus yg tebal dan kontrol perdarahan. cabut shever dan

ganti dg forcep ( punch ) untuk mengambil serabut2 yg sudah di kikis. port

7
dicabut, luka insisi di hecting dg monofil non absosable 3-0 cutting.

Bersihan luka dengan kasa lembab dan rawat luka dg dressing menggunakan

tegaderm non pad pasang elastis perban 6inc sign out ( kasa, nedlle &

instrumen lengkap) Operasi selesai pukul 00.30 wib

- Scrub nurse membereskan alat-alat dan memasukkan instrumen kotor

ke dalam box instrumen kotor yang telah di beri alkazyme dan

memisahkan peralatan yang bersihnya

- Perawat sirkuler kemudian membereskan linen kotor, selang suction,

melepaskan lempeng elektrosurgical, dan melepaskan ikatan tali pada

jas operasi scrub nurse

- Scrub nurse melepaskan jas operasi dan menaruhnya pada tempat

linen kotor dan membuka sarung tangan serta membuangnya pada

tempat sampah infeksius

 Scrub nurse lalu mencuci tangan

Pasien tiba diruang pemulihan pukul 00.40 WIB, keadaan umum

baik, kesadaran Composmentis dan kaki masih sulit di Gerakan karena

efek anastesi TTV : BP: 135/80mmHg, N:87 x/menit S: 36oC RR: 19

x/menit, pasien masih puasa, SpO2 : 100%,

Setelah pasien tersebut dijemput oleh pihak perawat ruangan, pasien

di pindahkan ke bed transfer ruangan, selanjutnya dilakukan operan

antara perawat kamar operasi dengan perawat ruangan, baik kelengkapan

8
dokumen selama pembedahan administrasi, resep dokter, laporan

pembedahan, asuhan keperawatan, dll.

Dari masalah yang ditemukan dari keluhan sampai diagnose keperawatan

yang di temukan di teori dan di lapangan terdapat persamaan diagnose yaitu Nyeri,

Cemas pada Preop dan intra Operasi resiko cedera, Post op Gangguan mobilisasi

fisik dan untuk teknikal Flow prosesnya sama hanya berbeda menggunakan

comsumeble dan di teori menggunakan 3 insisi dan di lapagan menggunakan 2

insisi saja.

9
BAB V

PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Tear Meniskus adalah cedera yang dialami oleh bantalan sendi lutut.

Cedera meniskus oleh karena non trauma, biasanya terjadi pada orang usia

dewasa pertengahan dan usia tua. Hal ini disebabkan oleh suatu proses

degeneratif seperti osteoarthritis. Sedangkan cedera meniskus oleh karena

trauma, umumnya terjadi pada orang muda dan berhubungan dengan kegiatan

olahraga

Artroskopi adalah prosedur pembedahan lutut untuk memperbaiki

atau mengganti meniskus (cakram bentuk-C yang melindungi lutut) yang

rusak. Perbaikan meniskus adalah prosedur yang relatif sederhana, yang dapat

dilakukan melalui pembedahan artroskopi (pembedahan lubang kunci).

10
Artroskopi lutut dapat dilakukan sebagai prosedur pasien rawat jalan (bedah

rawat jalan), sehingga Anda akan pulang pada hari yang sama.

Pada umumnya keluhan nyeri lutut dipicu karena adanya aktifitas

berulang menggunakan sendi lutut yang dikaitkan dengan pekerjaan rutin

maupun aktifias olahraga. Gerakan-gerakan berlebihan seperti grakan

overhead dari lutut akan menyebabkan terjadinya cedera ringan dan

peradangan.

2. Saran

Makalah yang kami susun mungkin terdapat kekurangan maupun

kesalahan, oleh karena itu saran dan masukan dari pembaca menjadi harapan

penulis demi kesempurnaan makalah yang penulis susun ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

Akhtar S,et al. 2015. artroscopy/Thumb. [serial online]


https://www.hiqa.ie/system/files/pe.pdf. diakses pada 15 Januari 2020.
Evelyn C, . 2018. Anatomi ada fisiologi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Green DP, & Hotchkiss RN. 2005. Green’s Operative knee Surgery. Edisi kelima.
London: Churchill Livingstone.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1964730/pdf/rcse8903-
326b.pdf. 15 Januari 2020.
Makkouk AH, Oetgen ME, Swigart CR, Dooed SD. acromioplasty: Etiology,
Evaluation, And Treatment. [serial online]
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1964730/pdf/rcse8903-
326b.pdf. 15 Januari 2020.
Manurung, WSM. 2018. Referat arthrscopy. [serial online]
https://www.scribd.com/document_downloads/direct/150820160?extension
=doc&ft=1462372291&lt=1462375901&user_id=317448517&uahk=oeuILI
PZPeqkNwDgNLTi1H/ocCE. 15 Januari 2020
Snell, RS. 2012. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Edisi Keenam.
Jakarta : EGC

12
13

Anda mungkin juga menyukai