com/
~ SERI 4 OPAS ~
== 4 Warriors==
1
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jilid 1
DAFTAR ISI:
2
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
1. Jeritan Mengerikan.
3
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
4
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
5
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
6
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
7
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
8
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
9
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
10
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
11
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
12
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
13
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
14
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
15
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
16
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
17
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
18
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
19
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
20
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
21
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
22
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
23
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
24
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dibantai juga. Tapi Toako dan Jiko tak setuju, katanya harus
berbelas-kasih dengan memberi kesempatan hidup kepada
mereka ... Memberi kesempatan! Huhhh ... apa jadinya
sekarang? Samko malah dibantai orang! Apakah mereka pun
memberi kesempatan ...?"
Liu Ce-in tidak berkomentar, dia hanya mendengarkan
omelan itu dengan mulut terbungkam.
Sementara itu senja telah menjelang tiba. Matahari senja
sudah tenggelam di balik bukit, suasana terasa hening dan
sepi, tak nampak sesosok bayangan manusia pun.
Sejak terjadinya peristiwa pembunuhan itu, para tamu telah
bubar. Para pembantu pun berkumpul di ruang depan dengan
wajah berduka. Tak heran kalau suasana di tempat lain amat
sepi.
Setelah berjalan sekian lama, akhirnya tibalah Kui Keng-ciu
berdua di depan sebuah rumah bobrok. Dia pun berteriak
keras, "A-hok, A-hok ... cepat keluar! Aku ingin bertanya
kepadamu!"
Orang yang berada di dalam rumah bobrok itu menyahut
dan membuka pintu.
Kembali Kui Keng-ciu membentak gusar, "Pengecut kau!
Dasar manusia tidak bernyali! Kenapa mesti menutup pintu
rapat-rapat? Takut dibunuh orang? Hmmm, kalau ada yang
berani berbuat onar di sini, aku Kui-longo pasti tak akan
mengampuninya
Mendadak Liu Ce-in membungkukkan badan sambil berseru
nyaring, "Ada orang melompati tembok masuk kemari!"
Belum selesai bicara, tiba-tiba badannya melejit ke udara,
seakan baru saja menghindari serangan semacam amgi. Ia
lalu balik melancarkan sebuah pukulan.
"Blaaam!" pukulan itu menghajar telak dinding batu di luar
sana, membuat dinding itu roboh. Di antara debu dan pasir
yang beterbangan di udara, tampak sesosok bayangan
manusia menyelinap keluar dari sana.
25
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
26
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
27
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
28
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
29
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
30
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
31
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
32
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
33
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
34
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
35
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
36
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
37
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
38
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
0o2o0
39
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
40
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
41
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tetap hidup. Kau tak boleh mati, sebab kita masih harus
membalaskan dendam kematian Samte dan Ngote."
"Jihiap," kembali Liu Ce-in berkata, "bila kau bersikeras
hendak pulang, paling tidak mesti membawa teman."
"Bagaimana jika aku yang menemani Buyung-jihiap?" tiba-
tiba Ceng Ci-tong menawarkan diri.
"Bagus sekali," seru Leng Giok-siu. Kemudian kepada
saudaranya, kembali ia berkata, "Jite, di sini ada saudara Liu,
Leng, Ko dan Site yang menemani. Memang paling baik bila
kau berangkat bersama saudara Ceng."
Si Darah dingin yang selama ini cuma membungkam tiba-
tiba menyela, "Rasanya tidak cukup bila Buyung-jihiap hanya
ditemani Opas Ceng. Begini saja, kalau Buyung-jihiap
bersikeras akan pergi, biar aku pun ikut serta. Cuma tolong
Leng-tayhiap dan Sim-sihiap jangan sembarangan berpisah."
"Tak usah kuatir saudara Leng," Liu Ce-in tertawa, "di sini
kan masih ada aku serta saudara Ko. Kamipun bukan manusia
yang gampang dipermainkan."
Pelan-pelansi Darah dingin berbangkit, ujarnya hambar,
Baiklah, kalau sudah begitu, tempat ini kuserahkan tanggung
jawabnya kepada saudara Liu serta saudara Ko!"
42
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
43
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
44
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
45
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
46
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
47
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
48
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
49
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
50
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
51
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
52
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
53
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pada saat itulah Liu Ce-in dengan suara yang lirih berbisik
kepada Leng Giok-siu, "Leng-heng, aku punya satu
kecurigaan. Cuma kurang leluasa untuk berbicara di sini. Aku
curiga pembunuhnya adalah....
Paras muka Leng Giok-siu berubah serius. Melihat keraguan
rekannya, dia pun menjawab, "Kalau begitu, mari kita
berbicara di ruang dalam saja."
"Baik! Dengan kehadiran kita berdua, jangan harap
keturunan Iblis pedang dapat menyentuh kita semua!"
Di ruang dalam, Leng Giok-siu duduk di sebuah kursi yang
terbuat dari kayu cendana. Setelah hening sesaat, ia pun
bertanya kepada Liu Ce-in, "Saudara Liu, kau curiga siapa
pembunuhnya?"
Liu Ce-in menghela napas panjang, katanya, "Aku kuatir
biar sudah disebut pun belum tentu kau akan percaya."
"Siapa?" Leng Giok-siu semakin tertarik.
"Si Darah dingin!"
Leng Giok-siu melengak, lalu duduk tertegun. Jubah yang
dikenakannya kelihatan jelas bergetar sangat keras. Ini
membuktikan kalau hatinya amat tergoncang. Sesaat
kemudian ia baru berkata, "Tapi... rasanya tidak mungkin!"
"Ya, memang seakan tak mungkin," Liu Ce-in ikut
mengangguk sambil menghela napas panjang.
"Sampai sekarang aku tetap tak percaya kalau hal ini
adalah benar!" tiba-tiba Leng Giok-siu mengangkat kepala.
"Aku percaya penuh dengan Darah dingin. Dia adalah seorang
pemuda yang patut dipercaya!"
"Mula-mula aku memang tidak percaya," ujar Liu Ce-in
dengan nada menyesal, "tapi coba lihat barang ini. Kau akan
ragu dibuatnya."
Dari sakunya dia mengeluarkan selembar sapu tangan,
kemudian lanjutnya, "Ketika Kim-samhiap tertimpa musibah
waktu itu, sebelum aku dan si Darah dingin masuk ke dalam
kamar tidurnya, dari dalam saku orang itu aku telah
menemukan barang ini."
54
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
55
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
56
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
57
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
58
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
59
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
60
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
61
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
62
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
0ooo0
Liu Ce-in menarik sebuah bangku dan duduk di balik
kegelapan sambil mengisap huncwenya. Cahaya api yang
berkedip dari huncwenya membiaskan secercah cahaya yang
menyinari wajahnya, membuat raut muka itu separuh bersinar
dan separuh tampak gelap.
63
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
64
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
65
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
66
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
67
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
68
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
69
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
70
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
71
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
72
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
73
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
74
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
75
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
76
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
77
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
78
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
79
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
80
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
81
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
82
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
83
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
84
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
85
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Liu ... Ce-in bilang ... kau ... kau adalah pem ... pembunuhnya
... tapi aku ... aku tak percaya ... aku tak ... tak bakal percaya
"Aku tahu, aku tahu dengan mata berkaca si Darah dingin
mengangguk berulang kali.
Ketika ia mengucapkan "aku tahu," Leng Giok-siu pun
tersenyum sambil memejamkan mata, memejamkan mata
untuk selama-lamanya ....
Begitulah nasib Lima naga sakti dunia persilatan, mereka
terbunuh semua di tangan ketiga ahli waris si Iblis pedang
darah terbang.
Tapi ahli waris si Iblis pedang yaitu Liu Ce-in, Ceng Ci-tong
serta Ko San-cing harus mengorbankan pula nyawa mereka
untuk menyelesaikan tugas itu.
Orang bilang: 'Tak seorang pun yang bisa lolos dari Hukum
Langit....
Tapi masalahnya, sampai kapan orang itu tahu tidak bisa
lolos?
Dalam hati kecilnya, Darah dingin berusaha mengulang
kembali kata-kata terakhir Leng Giok-siu menjelang ajal.
" ... Dia bilang kau ... kau adalah pem ... pembunuhnya ...
tapi aku ... aku tak percaya ... aku tak ... tak bakal percaya ..."
Akhirnya butiran air mata jatuh bercucuran membasahi
pipinya.
Tapi bagaimana pula dengan air mata di dalam hati
kecilnya?
0o3o0
86
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
87
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
88
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
89
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
90
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
91
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
92
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
93
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
94
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
95
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
96
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
97
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
98
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
99
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
100
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
101
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
102
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
103
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
104
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
105
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
106
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
107
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
108
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
109
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
110
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
111
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
112
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
113
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
114
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
115
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
116
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
117
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
118
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
119
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
120
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
121
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
122
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
123
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
124
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
125
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
126
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
127
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
128
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
129
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
130
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
131
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
132
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
133
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
134
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
135
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
136
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
137
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
138
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
139
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
140
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
141
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
142
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
143
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
144
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
145
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
146
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
147
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
148
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
149
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
150
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
151
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
152
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
153
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
154
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
155
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
156
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
157
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
158
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
159
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
160
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
161
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
162
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
163
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
164
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
165
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
166
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
167
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
168
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
169
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kini keempat padri dari Siau-lim, dua orang Tosu dari Bu-
tong dan jago lainnya baru mengerti apa yang telah terjadi.
Tak kuasa lagi mereka berseru tertahan.
Berhasil dengan serangan mautnya, kapak terbang itu
berpusing balik ke tangan Ji Bun-lui.
Ketika itu In Seng-hong sudah melayang turun ke
permukaan tanah. Namun lantaran jaraknya kelewat tinggi,
tak urung badannya sempoyongan juga tatkala menginjak ke
permukaan salju.
Ilmu meringankan tubuh Ji Bun-lui jauh di bawah
kemampuan In Seng-hong. Apalagi dia harus menerima
kembali kapaknya yang berpusing, tekanan itu membuat
badannya meluncur ke bawah jauh lebih cepat.
Melihat itu Coa Giok-tan kembali meluncurkan serat
emasnya untuk menggaet badan Ji Bun-lui, kemudian dengan
satu sentakan, dia membawa tubuh jagoan itu mendarat
dengan tenang di tanah.
Kerja sama ketiga orang jago lihai ini memang cepat
bagaikan kilat, rapat bagai jaring langit. Sungguh
mengagumkan.
Bagaimana dengan si Pengejar Nyawa?
Begitu kapak terbang Ji Bun-lui berhasil menghajar tubuh
makhluk terbang itu, si Pengejar Nyawa segera bergerak cepat
m mengejar ke arah rajawali yang terpapas sayapnya itu.
Diiringi tetesan darah yang deras, burung itu terbang lagi
sejauh belasan kaki, kemudian terjatuh ke tanah dan tak
mampu berkutik lagi.
Baru saja tubuh si burung menempel di permukaan salju,-si
Pengejar Nyawa telah menyusul tiba.
Ternyata sayap kiri burung itu nyaris terpapas kutung
setengah. Suara pekikannya amat memilukan hati. Namun
begitu melihat si Pengejar Nyawa menghampiri, dia segera
pentang sayap kanannya dan melakukan sebuah sapuan ke
tubuh lawan
Sungguh dahsyat tenaga sapuan itu! Kekuatannya mungkin
mencapai beribu kati. Diam-diam Pengejar Nyawa terperanjat.
170
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
171
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
0o4o0
6. Menjebol Barisan.
172
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
173
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
174
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
175
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
176
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
177
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
178
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
179
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
180
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
181
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
182
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
183
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
184
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
185
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
186
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
187
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
188
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
189
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
190
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
191
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
192
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
193
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
194
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
195
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
196
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
197
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
198
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
199
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
200
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
201
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
202
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
203
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
204
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
205
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
206
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
jeritan setan iblis dari neraka! Bagai rintihan dan jeritan ngeri
roh-roh gentayangan yang muncul dari alam baka.
Empat padri Siau-lim-pay kembali mengerahkan auman
singanya untuk melawan pengaruh irama iblis itu. Namun
sesaat kemudian perlawanan mereka semakin melemah dan
tiba-tiba darah segar menyembur dari mulut keempat orang
padri itu. Keadaan kembali gawat.
Si Pengejar Nyawa sadar, bila keadaan dibiarkan begitu
terus maka mereka akan kalah total. Maka sambil
memaksakan diri, selangkah demi selangkah dia berusaha
mendekati Yan Bu-yu. Maksudnya agar perempuan iblis itu
pecah perhatiannya.
Yan Bu-yu bukan orang bodoh, tentu saja dia tahu tujuan
lawan. Irama iblisnya semakin diperhebat.
Para jago merasa jantung mereka berdebar makin keras,
terasa ada beribu-ribu setan iblis seakan sedang
mencengkeram hulu hati, membuat bulu kuduk berdiri, peluh
bercucuran bagai hujan gerimis.
Dua jagoan penuntut balas yang tersisa mulai gontai.
Mereka seakan melihat guru mereka, Kok Ci-keng, berdiri di
hadapannya dengan tubuh berlumuran darah, wajahnya
menyeramkan. Bahkan sambil berjalan di tengah lorong,
gurunya berseru agar mereka membalaskan dendam sakit
hatinya dengan membunuh si Pengejar Nyawa!
Hancur sudah pertahanan batin kedua jagoan itu. Mereka
segera menganggap si Pengejar Nyawa benar-benar adalah
musuh besarnya. Sambil mempersiapkan senjata peluru
geledek dan gurdi panjangnya, mereka menyerang si Pengejar
Nyawa habis-habisan.
Irama iblis pembetot sukma Yan Bu-yu merupakan sejenis
ilmu yang boros tenaga dalam. Bila serangan yang
berkepanjangan tidak segera disudahi, maka dia akan
menderita luka parah.
Ketika irama iblisnya dua kali terbendung hingga jebol,
keadaan Yan Bu-yu sudah makin parah. Dalam keadaan begini
207
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
208
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
209
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
210
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
7. Membunuh Sahabat.
211
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tubuhnya.
Untuk sesaat si Pengejar Nyawa terpisah dari rombongan.
Yan Bu-yu segera memanfaatkan peluang ini dengan
melepaskan tujuh delapan belas jurus serangan berantai.
Semua ancaman ditujukan ke jalan darah penting di tubuh In
Seng-hong.
212
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
213
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
214
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
215
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
216
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
217
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
218
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
219
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
220
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
221
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
222
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
223
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
224
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
225
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
226
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
227
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
228
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
229
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
230
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
231
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
232
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
233
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
234
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
235
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
236
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
237
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
238
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
239
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
240
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
241
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
242
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
243
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
244
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
245
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
246
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
247
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
0o5o0
248
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
249
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
250
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
251
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
puluh tahun, alis tipis mata sipit, tampang seorang pintar yang
banyak akal, sebilah golok panjang lagi tipis terpanggul di
punggungnya dia tak lain adalah Sim In-san.
Segera kedelapan orang penjaga itu memberi hormat, salah
seorang di antaranya segera menyapa dengan penuh sopan,
"Komandan Sim, apakah kau ... kau hendak masuk ...?
"Kalau tidak masuk, memangnya aku harus mengendon di
sini sambil merasakan terpaan angin salju?" jawab Sim In-san
sambil tertawa dingin.
"Baik, baik, baik segera penjaga itu menyahut, dengan
cepat dia mengambil anak kunci dan membuka pintu gerbang
penjara.
Sim In-san segera berpaling ke arah delapan orang yang
berada di belakangnya sambil berseru, "Ayo ikut aku masuk!"
Baru berjalan selangkah, tiba-tiba tanyanya lagi kepada
penjaga itu, "Saat ini ada berapa orang perwira yang jaga
penjara?"
Penjaga itu tertawa, sahutnya, "Kedua orang perwira tidak
di tempat, tapi opas Thian, Sin dan Liu bertiga ada di pos
mereka dan menjaga penjara."
Sim In-san termenung sejenak, mendadak tanyanya lagi,
"Kau tahu, opas Seng ada dimana?"
"Agaknya berada di kamar penjara nomor tiga," sahut
penjaga itu sembari garuk-garuk kepala.
Sim In-san tidak bicara lagi, sambil manggut-manggut dia
mengajak kedelapan orang itu masuk ke dalam penjara.
Sewaktu delapan orang itu berjalan melalui sisi penjaga
gerbang itu, tanpa sadar penjaga itu melirik sekejap ke arah
orang-orang itu, tapi... hampir saja dia menjerit saking
kagetnya.
Ternyata kedelapan orang itu hampir semuanya cacad, ada
yang buta mata kirinya, buta mata kanannya, ada yang
kehilangan tangan kiri, ada yang hilang kaki kiri, ada yang
buntung tangan kanannya, ada pula yang memakai kaki palsu
di kaki kanannya, malah ada yang punya bekas bacokan golok
252
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
253
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
254
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
255
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
256
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
257
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
258
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
259
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
oooOOOooo
260
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
261
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
262
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
263
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
264
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
265
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
266
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
267
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
268
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
269
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
270
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
271
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
272
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
273
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
274
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
275
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
276
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
277
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
278
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
279
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
280
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
281
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
282
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
283
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
284
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
285
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
286
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
287
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
288
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
289
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
290
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
291
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
292
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
293
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
294
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
295
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
296
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
297
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
298
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
299
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
300
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
301
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
302
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
303
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
304
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
305
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
306
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
307
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
308
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
309
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
310
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
311
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
312
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
313
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
314
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
315
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
316
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
317
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
318
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
319
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
320
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
321
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
322
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
323
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
324
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
325
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
326
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
327
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
328
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
0o6o0
329
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
330
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
331
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
332
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
333
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
334
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
335
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
336
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dosa itu mesti ditebus dengan hukuman ganda. Kau pun tak
usah berusaha membujukku, seorang lelaki sejati tak akan
berkerut kening dengan keputusan sendiri, mau bunuh, mau
bantai, lakukan saja segera!"
Ciu Pek-ih maupun si Tangan besi manggut-manggut
sesudah mendengar perkataan itu, tanpa terasa timbul rasa
kagum dan hormat mereka terhadap orang itu.
Terdengar Mok Kiu-peng berseru pula, "Benar, perkataan
Sam-suheng memang tepat, Siaute telah melanggar peraturan
benteng, dosaku memang pantas dijatuhi hukuman mati."
Baru saja Wan Beng-tin memejamkan mata siap menanti
kematian, tiba-tiba Ciu Pek-ih menarik kembali pedangnya,
bahkan sambil menjura berkata, "Wan-sianseng, maafkan
Cayhe bila sudah bertindak kasar kepada kalian berdua."
Semula Wan Beng-tin mengira ucapannya pasti akan
memancing kemarahan Ciu Pek-ih sehingga pedangnya
langsung dihujamkan ke tubuh sendiri, dia tidak menyangka
kalau musuh malah bersikap begitu hormat kepadanya bahkan
mohon maaf.
Maka sambil membuka kembali matanya, dia berseru, "Kau
tak usah pura-pura baik hati, biarpun kau ampuni aku, bukan
berarti aku tak akan memusuhi kalian!"
Sembari menyarungkan keYnbali senjatanya, Ciu Pek-ih
menyahut, "Silakan Wan-sianseng turun tangan, aku
membebaskan anda karena kau seorang lelaki sejati, apalagi
kalau bukan kubokong secara tiba-tiba, belum tentu aku
berhasil membekuk Sianseng
Wan Beng-tin jadi melengak, untuk sesaat dia tak tahu apa
yang mesti diperbuat.
Mendadak terdengar seorang berseru dengan suara
nyaring, "Beng-tin, biasanya kau pintar dan luwes, kenapa hari
ini jadi kaku dan keras kepala hingga menggelikan para
tetamu saja, peraturan yang berlaku dalam Lian-in-ce kita
adalah peraturan hidup, mengapa kau menggunakannya
sebagai sesuatu yang mati?"
337
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
338
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
339
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
340
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
341
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
342
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
343
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
344
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
345
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
346
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
347
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
348
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
349
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pek Huan-ji tahu dia tak boleh ayal lagi, maka dengan
sebuah serangan kilat ia menerjang maju dan "Sreet, sreet,
sreeet!" beruntun ia merobohkan tiga orang bandit.
Betapa gembiranya para prajurit itu ketika melihat
kemunculan Pek Huan-ji, semangat tempur mereka segera
bangkit kembali, pertarungan pun kembali berlangsung amat
seru.
Empat orang bandit mengayunkan goloknya membabat
pinggang Pek Huan-ji, dengan cekatan gadis itu berkelit ke
samping lalu dengan pedangnya dia tangkis bacokan golok
seorang bandit yang lain.
Dengan rasa kaget bandit itu mencoba menarik kembali
senjatanya, sayang walaupun sudah dibetot dengan sekuat
tenaga, dia gagal melepaskan diri.
Ilmu pedang Soh-li-kiam-hoat dari Soat-san memang
termashur karena penggabungan tenaga Im dan Yang yang
luar biasa, selama ini jarang ada jagoan dalam dunia
persilatan yang bisa memunahkannya, apalagi kemampuan
seorang bandit?
Menggunakan kesempatan itu Pek Huan-ji mendorong
senjatanya ke belakang, ketika orang itu mundur dengan
sempoyongan, dengan gerakan kilat gadis itu segera menotok
jalan darahnya.
Tiga orang rekannya segera menerjang maju sambil
mengayunkan goloknya, Pek Huan-ji mendengus dingin, dia
dorong tubuh lelaki yang tertotok itu ke depan dan dijadikan
tameng.
Kuatir melukai teman sendiri, segera ketiga orang itu
menarik kembali bacokannya.
Pek Huan-ji segera memanfaatkan peluang itu dengan
mendesak maju lebih dekat, dengan gagang pedang dia sodok
jalan darah orang pertama, tangan kiri menotok jalan darah
orang kedua dan sebuah tendangan menotok jalan darah
orang ketiga. Dalam sekejap keempat orang itu sudah roboh
terkulai di tanah.
350
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
351
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
352
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
353
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
354
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
355
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
356
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
357
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
358
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
359
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
360
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
361
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
362
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
363
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
364
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
365
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
366
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
367
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
368
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
369
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
370
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
371
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
372
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
373
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
374
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
375
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
376
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
keadaan semacam itu biar dia punya tiga kepala enam lengan
pada akhirnya pasti akan ditawan musuh.
Di saat yang amat kritis itulah mendadak ia mendengar
bentakan gusar seorang, disusul munculnya sesosok bayangan
manusia.
Tiga orang bandit yang sedang mengepung kedua orang
prajurit itu hanya merasakan pandangan matanya kabur, tahu-
tahu seorang berwajah keren seakan memiliki tiga buah
tangan telah menyambar ke arah mereka.
Rasa tertegunnya belum lenyap, tahu-tahu ketiga orang itu
sudah terlempar keluar arena.
Sebagai jagoan berpengalaman, tentu saja ketiga orang itu
mandah menyerah, mereka berjumpalitan di udara, lalu
melayang turun lagi, siapa sangka tenaga lemparan itu sangat
aneh, bukan saja ketiga orang itu gagal melayang turun,
bahkan tubuh mereka terjengkang dengan kepala di bawah,
tak ampun batok kepala mereka menumbuk di batu cadas
hingga hancur, tentu saja nyawa mereka pun ikut berangkat
ke langit barat.
"Ciu-huciangkun!" teriak Liu Ing-peng kegirangan. Ternyata
jagoan yang baru muncul memang tak lain adalah Ciu Leng-
liong!
Panglima perang ini tersohor sebagai si Monyet sakti
bertangan tiga, sewaktu bertarung melawan musuh, dia
seolah memiliki tiga lengan yang bisa melancarkan serangan,
bukan saja jurus serangannya aneh bagai Kwan Im bertangan
seribu, pada hakikatnya musuh tak sempat melihat jelas apa
yang terjadi.
Kembali Ciu Leng-liong menyelinap maju ke depan, lagi-lagi
dia menghadang tiga orang bandit.
Salah seorang bandit yang sempat melihat kehebatan
musuhnya menghabisi nyawa ketiga orang rekannya dengan
sekali gebrakan jadi keder dan pecah nyali, tergopoh-gopoh
dia berkelit ke samping, sementara kedua orang rekannya
maju membacok dengan nekad, "Wees, weesss!" dua kali
desingan tajam bergema, tahu-tahu tubuh kedua orang itu
377
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
378
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
379
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
380
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
381
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
382
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
383
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
384
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
385
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
386
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
387
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
388
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
389
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
390
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
391
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
392
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
393
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
394
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
395
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
396
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
397
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
398
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
399
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
400
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
401
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
402
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
403
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
404
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
405
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
406
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
407
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jilid 2
DAFTAR ISI:
Bab III: TANGAN BERACUN
14. Penyergapan
15. Matinya Sang Harimau di Ladang Salju
Bab IV: TANGAN KEMALA
Perbincangan di bawah cahaya lilin
16. Bertarung Melawan Malaikat Iblis
17. Membunuh Dewa Iblis
18. Menggempur Pentolan Iblis
19. Bertempur Melawan Sepasang Iblis
Bab V: PERTEMUAN DI KOTARAJA
20. Gugurnya Bibi Iblis
21. Menangkap Malah Ditangkap
22. Disandera Malah Menyandera
23. Menjebak Malah Terjebak
24. Hutang Budi Harus Dibayar
25. Opas Kenamaan Jadi Manusia Berdarah
408
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
409
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
410
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
411
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
412
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
413
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
414
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
415
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
416
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
417
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
418
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
419
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
420
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
421
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
422
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
423
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
424
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
425
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
426
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
427
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
428
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
429
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
430
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
431
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
432
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
433
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
434
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
435
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
436
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
437
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
438
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
439
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
440
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
441
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
442
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
443
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
444
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
445
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
446
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
447
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
448
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
449
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
450
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
451
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
452
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
453
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
454
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
455
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
456
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
457
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
458
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
459
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
460
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
461
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
462
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
463
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
464
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
465
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
466
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
467
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
468
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
469
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
470
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
471
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
472
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
473
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
474
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
475
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
476
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
477
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
478
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
479
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
480
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
481
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
482
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
483
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
484
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
485
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
486
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
487
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
488
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
489
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
490
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
491
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
492
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
493
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
494
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
495
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
496
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
497
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
498
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
499
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
500
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
501
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
502
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
503
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
504
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
505
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
506
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
507
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
508
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
509
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
510
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
511
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
512
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
513
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
514
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
515
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
516
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sentuhan ringan itu berasal dari pemuda tanpa kaki yang tadi
berada dalam ruangan bersama Cukat-sianseng?
Cong Ki-ko nyaris tidak percaya, pemuda itu begitu pucat
wajahnya, begitu kurus badannya bahkan kaki pun tidak
tumbuh sempurna, mungkinkah dia mampu menyusulnya
hanya mengandalkan sepasang tangan?
Satu ingatan segera melintas dalam benaknya, Cong Ki-ko
mulai berpikir, "Konon Cukat-sianseng punya empat orang
murid, salah satunya adalah Put Cing si Tanpa Perasaan,
jangan-jangan pemuda itu adalah orang yang dimaksud?"
Tiba-tiba Cong Ki-ko menghentikan larinya, sekulum
senyuman licik tersungging di ujung bibirnya, kalau memang
Cukat-sianseng susah dibunuh, kenapa tidak membunuh si
Tanpa Perasaan? Asal salah seorang di antara mereka
terbunuh, bukankah dia sama saja dapat memberikan
pertanggung jawaban terhadap Mo-kouw si Bibi iblis?
Apalagi selama hidup dia paling pantang dikuntit orang
secara diam-diam!
Seluruh badan Tanpa Perasaan mendadak berdiri
membeku, menjadi kaku di tengah kegelapan malam dan
hembusan angin dingin.
Tiba-tiba saja dia kehilangan jejak Cong Ki-ko ... suara
desingan angin topan yang tajam, cepat dan nyaring itu
mendadak hilang lenyap, mendadak hening dan tidak bersuara
lagi.
Tanpa Perasaan ragu-ragu sesaat, lalu sepasang tangannya
kembali menepuk tanah, dengan tiga kali loncatan tubuhnya
meluncur sejauh puluhan kaki, namun dengan cepat tubuhnya
membeku untuk kedua kalinya.
Dia segera merasakan munculnya hawa pembunuhan yang
amat tebal menyerang tubuhnya, nyaris menembus tulangnya
....
Sepanjang kariernya, Yu-hun-soh-po-jui Cong Ki-ko sudah
kelewat banyak membunuh orang, akibatnya walaupun
sekarang dia belum turun tangan, namun manusia macam
517
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
518
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
519
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
520
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
521
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
522
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
523
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
524
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
525
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
526
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
527
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
528
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
529
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
530
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
531
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
532
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
533
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
534
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
535
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
536
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
537
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
538
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
539
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
540
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
541
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
542
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
543
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
544
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
545
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
546
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
547
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
548
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
549
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
550
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
551
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
552
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
553
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
554
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
555
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
556
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
557
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
558
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
559
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
560
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
561
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
562
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
563
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
564
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
565
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
566
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
567
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
568
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
569
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
570
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
571
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
572
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
573
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
574
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
575
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
576
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
577
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
578
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
579
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
580
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
581
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
582
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
583
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
584
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
585
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
lah hingga dia berjumpa dengan aku, ternyata dia pun orang
yang bekerja di pengadilan. Cuma belum pernah ada seorang
manusia pun yang tak berani dia tangkap dan belum pernah
ada seorang manusia pun yang tak berani dia bunuh. Semua
yang pantas dibunuh akan dibunuhnya ... lalu dia pun
bertanya kepadaku dengan nada iba, 'Inginkah kau membalas
dendam?'
"Tiba-tiba aku tidak menangis lagi, kepadanya aku berkata,
'Tidak ingin'. Dia makin tercengang. Aku bilang, 'Tolong
ajarkan kepandaian kepadaku, aku ingin membalas dendam
sendiri'. Pada mulanya dia bersikeras menolak permintaanku,
maka aku pun mulai menangis lagi bahkan menangis makin
keras ... akhirnya dia melihat sepasang kakiku yang hancur,
aku pun berkata lagi, kalau kau menolak permintaanku, lebih
baik jangan tolong aku, bukan saja aku harus membalas
dendam sendiri, aku pun harus belajar kepandaian seperti
kau, membalaskan dendam bagi ketidak adilan di kolong
langit. Maka dia pun berkata sambil tertawa, 'Tidak kusangka
dengan usiamu sekecil ini, ternyata kau sanggup
mengucapkan kata-kata seperti ini'....
"Akhirnya dia pun mengabulkan permintaanku, bahkan
memberitahu kepadaku, sejak hari itu dia akan mendidik dan
memelihara aku secara seksama, pada saat yang sama dia
pun mendidik pula beberapa orang adik seperguruan ... kalau
membayangkan kembali peristiwa masa lampau, aku sendiri
pun merasa heran, kenapa sekecil itu aku bisa mengucapkan
perkataan macam begitu ... hingga aku tumbuh jadi dewasa
baru kuketahui ternyata orang tua itu adalah Cukat-sianseng
yang amat termashur itu, dan akhirnya kami bersaudara pun
dikenal orang sebagai Empat opas."
Dari balik kegelapan malam, Tanpa Perasaan mulai
tertawa.
Angin telah berhenti berhembus, tak terdengar suara lagi di
sekeliling tempat itu, suasana terasa sangat hening.
586
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
587
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
588
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
589
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
590
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
591
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
592
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tanda rahasia itu tentu saja segera akan bergerak masuk, tapi
bagi yang tidak memahami, dapat dipastikan mereka akan
ragu untuk bertindak.
"Cepat!" bisik Nyo Su-hay kemudian, dengan langkah lebar
dia menerjang masuk terlebih dahulu, maka kawanan jago
yang lain pun menguntit di belakangnya dan langsung
memasuki pintu gerbang kota.
Ketika tiba di samping pintu gerbang, sekuat tenaga Nyo
Su-hay mendorongnya ke belakang, diiringi suara gemuruh
keras pintu baja yang besar itu terbuka setengah depa.
"Cepat menerobos masuk!" kembali Nyo Su-hay berbisik
kegirangan.
Ternyata hingga detik ini musuh masih belum mengetahui
jejak mereka, boleh dibilang hal ini merupakan satu
keberuntungan, masalahnya sekarang mereka berada di
tempat terang sementara musuh berada di tempat gelap, tak
seorang pun di antara mereka mau berdiam lebih lama di luar
kota, maka serentak semua orang menerobos masuk ke dalam
kota.
Di dalam kota berdiri seorang kakek berwajah penuh
keriput, jenggotnya sudah memutih semua, dia tua lagi
bungkuk, tangannya memegang sebuah tongkat besar, kasar
lagi berwarna hitam, tampaknya kakek ini tak akan mampu
berdiri tegak tanpa memegang tongkat itu.
"Cepat masuk, cepat masuk, Pocu sedang menunggu di
dalam."
Dengan langkah lebar Ui Thian-seng melangkah masuk ke
dalam disusul Khong Bu-ki, keempat bocah, berbaju hijau
dengan menggotong tandu ikut menerobos masuk ke dalam
kota. Sementara Chin Ang-kiok, Ci Yau-hoa, Pedang bunga
bwe, Pedang anggrek, Pedang bambu dan Yau It-kang baru
saja akan menyusul masuk, mendadak terlihat salah seorang
di antara bocah berbaju hijau itu membisikkan sesuatu ke sisi
telinga Ui Thian-seng.
Begitu selesai mendengar bisikan itu, Ui Thian-seng yang
sedang melangkah masuk itu segera menghentikan
593
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
594
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
595
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
596
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
597
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
598
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
599
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
600
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
601
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
602
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
603
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
604
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
605
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
606
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
607
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
608
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
609
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
610
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
611
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
612
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
613
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
614
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
615
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
616
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
617
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
618
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
619
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
620
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
621
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
622
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
623
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
624
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tidak ada!"
Ci Yau-hoa termenung sambil berpikir sejenak, akhirnya
setelah menghela napas dia mengangkat telapak tangannya
seraya berkata, "Tampaknya terpaksa aku harus
membunuhmu!"
Tanpa Perasaan tidak berkata apa-apa, pelan-pelan dia
memejamkan sepasang matanya
Mendadak Ci Yau-hoa menurunkan kembali tangannya, lalu
berseru keras, "Peronda Ma, bukankah kau ingin membalas
dendam atas kematian Peronda Cong? Kuserahkan orang ini
kepadamu."
Dari atas tembok kota terdengar seorang menyahut.
Ci Yau-hoa segera berpaling dan bisiknya kepada si Tanpa
Perasaan dengan suara lirih, "Kau tahu, kenapa aku serahkan
kau kepada si Peronda barat Ma Kok-kong? Sebab dia punya
julukan Lak-jiu-jui-hun-ciam (Tangan ganas jarum penghancur
sukma), caranya membunuh orang paling keji, paling telengas
dan tak kenal ampun, hubungan batinnya dengan Peronda
Cong paling dekat, sedang si Peronda timur telah tewas di
tanganmu, maka dia pasti akan menusuk seluruh badanmu
hingga mirip seekor landak, membuat sepasang tanganmu
lumpuh kemudian baru mati secara perlahan-lahan
Ketika berbicara sampai di sini Ci Yau-hoa sengaja berhenti
sejenak, kemudian baru tertawa cekikikan. Mendadak serunya
lagi, "Peronda Ma, kuserahkan orang ini kepadamu."
Tampak seorang berbaju biru perlahan-lahan berjalan
mendekat, langkah kakinya yang berat dan kaku sudah lebih
dari cukup membuat perasaan hati orang bergidik.
Bagaikan sesosok sukma gentayangan yang muncul dari
balik kegelapan, orang itu berjalan mendekat, Tanpa Perasaan
merasa hatinya seakan tenggelam ke bawah.
Pada saat itulah tiba-tiba Tanpa Perasaan mengendus
sejenis bau hangus yang sangat aneh dan menusuk
penciuman.
Baru saja Ma Kok-kong berjalan mendekat, sambil tertawa
Ci Yau-hoa sudah bertanya, "Menurut pendapatmu, lebih baik
625
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kita cabuti dulu otot-otot tangannya, atau lebih baik kita tusuk
matanya agar menjadi buta duluan?"
"Orang buta!" sahut Ma Kok-kong dengan suara berat,
begitu selesai bicara sebatang jarum emasnya sudah menusuk
ke depan dengan kecepatan bagaikan sambaran kilat.
Pada saat bersamaan, dengan wajah berubah hebat Ci Yau-
hoa sudah menghardik keras, "Kau bukan....
Jarum emas itu menyambar tiba dengan kecepatan luar
biasa, bukan Tanpa Perasaan yang dijadikan sasaran,
melainkan alis mata Ci Yau-hoa yang diarah.
Bersamaan waktu Tanpa Perasaan yang semula bertangan
kosong, secepat kilat telah mencabut pula sebilah pisau belati
dan langsung dibabatkan ke arah iga kanan perempuan iblis
itu.
Baru saja dua serangan itu berkelebat, dari sisi utara kota
Pak-shia muncul lagi dua sosok bayangan, dua bilah kapak
tajam langsung membabat punggung Ci Yau-hoa, sementara
sebuah cambuk langsung menggulung tenggorokannya.
Dalam waktu singkat Ci Yau-hoa telah menjadi sasaran
orang banyak, berbagai macam senjata tajam yang berbeda
bersama-sama menyambar mengancam sekujur tubuhnya,
sedemikian hebatnya serangan itu membuat perempuan iblis
ini tak berani turun tangan secara gegabah.
Ci Yau-hoa kembali membentak nyaring, sementara tangan
kirinya melancarkan cengkeraman, kepalanya sedikit
dimiringkan ke samping, begitu tangan kanan mengendor,
sebuah tendangan kaki kanan telah dilontarkan, lalu tangan
kanannya kembali dibalik, kali ini mencengkeram dua bilah
kapak tajam yang menyambar tiba.
Tangan kirinya yang melancarkan cengkeraman segera
berhasil menangkap cambuk kuda yang menyambar tiba,
tendangan kaki kanan membuat tubuh Tanpa Perasaan
terpental sejauh beberapa kaki, dengan demikian sabetan
belati yang dilancarkan anak muda itupun mengenai tempat
kosong.
626
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
627
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
628
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
629
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
630
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
***
631
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
632
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
633
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
634
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
635
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
636
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
637
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
638
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
639
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
640
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
641
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
642
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
643
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
644
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
645
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
646
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
647
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
648
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
649
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
650
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
651
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
652
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
653
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
654
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
655
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
656
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
657
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
658
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
659
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
660
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
661
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
662
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
663
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
664
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
665
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
666
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
667
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
668
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
669
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
670
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
671
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
672
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
673
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
674
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
675
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
676
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
677
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
678
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
679
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
680
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
681
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
682
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
683
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
684
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
685
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
jago tua itu lebih hebat maka bacokan goloknya tiba lebih
dulu.
Padahal semua kejadian itu berlangsung hanya dalam
waktu yang amat singkat.
Api masih menjilat di seluruh badan Ci Yau-hoa, namun iblis
wanita itu tidak ambil peduli, dengan satu sambaran kilat dia
mencengkeraman pedang Chin Ang-kiok yang menusuk tiba.
Serangan pedang Chin Ang-kiok memang cepat, tapi
sayang di balik kecepatan serangannya membawa suara
desingan tajam, dengan munculnya suara berarti serangan itu
segera tertangkis.
Bersamaan dengan tangkisan itu, iblis wanita itu berhasil
pula menangkap sebatang Hui-yan-piau yang tertuju ke
tubuhnya.
Rupanya di saat menerjang maju sambil melepaskan
tusukan pedang tadi, Chin Ang-kiok melontarkan juga tiga
batang Hui-yan-piau, yang dilepaskan bukan hanya sebatang
melainkan tiga batang.
Pada saat Ci Yau-hoa berhasil menangkap tusukan pedang
yang meluncur datang, kedua batang senjata rahasia walet
terbang itupun serentak menghujam di atas dadanya secara
telak.
Ketika ujung senjata rahasia menembus kulit badannya
sedalam tiga inci, tusukan itu segera terhenti sebab pada saat
itulah tenaga dalam yang dimiliki Ci Yau-hoa telah dihimpun di
atas dadanya, malah dia berhasil mementalkan balik semua
senjata rahasia yang menancap di badannya itu.
Menyusul terpentalnya kedua batang senjata rahasia itu,
darah segar ikut menyembur keluar bagaikan pancuran air.
Ketika tenaga dalam dialihkan ke dada sebelah depan,
tangan Ci Yau-hoa yang mencengkeram pedang pun ikut
mengucurkan darah, namun dia tidak menyerah karena itu,
cengkeramannya semakin diperkencang.
Senjata rahasia yang memental balik tadi langsung
menyambar ke tubuh Chin Ang-kiok, lekas jagoan wanita itu
merentangkan kelima jari tangannya, dengan jari telunjuk dan
686
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
687
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
688
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
689
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
690
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dia dapat melihat dunia ini dengan lebih jelas ... namun bagi
Ci Yau-hoa, mungkin penglihatan yang sangat jelas itu akan
menjadi penglihatannya yang terakhir.
Dengan susah payah Ci Yau-hoa berusaha tersenyum, lalu
ujarnya terbata-bata, "... kecerdasanmu memang hebat ...
ilmu senjata rahasiamu juga hebat ... tapi ... tapi tandumu
telah kuhancurkan ... apakah ... apakah kau akan sedih
karenanya? Apakah kau akan membenciku ... membenciku
untuk selamanya ...T'
Tanpa perasaan menggeleng, sebab yang hancur saat ini
bukan tandunya, melainkan perasaan hatinya.
Asal masih ada manusia hidup, tandu yang hancur masih
bisa dibuat kembali, tapi bagaimana dengan perasaan hati?
"Aku tahu, kau membenciku karena aku telah menipumu ...
aku ... aku takkan memohon pengampunanmu untuk hal ini
Bicara sampai di situ, napas Ci Yau-hoa mulai memburu,
pipinya juga berubah jadi merah membara.
"Kawanan manusia obat itu masih ... masih bisa
diselamatkan ... akan ... akan kuajarkan cara ... cara untuk
menyembuhkan mereka
Ci Yau-hoa mulai menggerakkan tangannya, tangan kiri
yang penuh berlepotan darah meski kelihatan masih begitu
halus dan mulus ....
"Aku ... aku hanya berharap ... mau ... maukah kau
menggenggam tanganku ... menggenggamnya sebentar saja
menjelang ... menjelang ajalku tiba
Orang bilang bila manusia menghadapi maut, semua
perkataannya adalah yang sejujurnya, Tanpa perasaan merasa
matanya mulai berkaca-kaca, terharukah dia? Atau merasa
sedih?
Tanpa sadar dia mulai menggerakkan tangannya,
menggenggam tangan Ci Yau-hoa erat-erat.
Di bawah cahaya matahari terlihat sepasang tangan ilu
mulai bergenggaman, saling menggenggam dengan hangat,
dari sepasang tangan yang berlepotan darah berubah jadi dua
pasang tangan yang dipenuhi noda darah.
691
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
692
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
693
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
694
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
695
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
696
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
697
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
698
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
699
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
700
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
701
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
702
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
703
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
704
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
705
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
706
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
707
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
708
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
709
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
710
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
711
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
712
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
713
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
714
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
715
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
716
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
717
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
718
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
719
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
720
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
721
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
722
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
723
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
724
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
725
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
726
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
727
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
728
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
729
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
730
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
731
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
732
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
733
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
734
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
735
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
736
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
737
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
738
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
739
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
740
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
741
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
742
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
743
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
744
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kau sudah keok duluan. Coba lihat saja, sudah bersiasat pun
masih sempat merasakan bogem mentah Kwan-loyacu,
hahaha ... kau memang patut dikasihani
Diam-diam Bu Seng-tang coba melirik pakaian bagian
dadanya yang robek terbakar, benar saja, sebuah bekas
telapak tangan berwarna merah muncul di atas dadanya,
biarpun dia sudah meminjam tenaga lawan untuk beringsut
mundur, tidak urung luka dalam yang dideritanya cukup parah
juga.
Maka setelah terbatuk beberapa kali dan memuntahkan
segumpal darah kental, ujarnya dengan napas tersengal,
"Kalian ... kalian berdua memang .. memang lihai... Siaute
mengaku ... mengaku kalah
Sambil berkata, ia berusaha menyingkirkan telapak tangan
Kwan Hay-beng yang masih menempel di atas ubun-ubunnya,
kemudian katanya lagi, "Kwan-loyacu, berbuatlah sedikit
kemurahan untukku, sekarang aku sudah terluka, jelas sudah
bukan tandingan kalian berdua lagi, mana mungkin aku bisa
kabur?"
Kwan Hay-beng tidak menarik tangannya karena perkataan
itu, dia tahu betapa licik dan busuknya hati Bu Seng-tang,
orang ini banyak akal busuknya dan pandai menipu, biarpun
ilmu pukulannya tidak seberapa hebat, tapi kemampuannya
melepaskan senjata rahasia amat jahat dan hebat.
Karena itu sewaktu Bu Seng-tang memegang tangannya
untuk disingkirkan dari ubun-ubunnya, dia sama sekali tidak
bereaksi, dalam anggapannya, cekalan itu bukan berada pada
urat nadi, seandainya secara tiba-tiba dia melancarkan
serangan pun Kwan Hay-beng yakin masih sanggup
menghadapinya.
Siapa tahu begitu tangan Bu Seng-tang menyentuh
lengannya, paras muka Kwan Hay-beng tiba-tiba berubah
hebat, ia merasa gatal dan kesemutan mendadak menyerang
ke dalam tubuhnya, cepat dia berusaha menarik kembali
tangannya.
745
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
746
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
747
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
748
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
749
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
750
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
751
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
752
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
753
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
754
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Rasa sakit yang luar biasa ini berasal dari bekas pukulan
Toa-jiu-eng yang dilancarkan Kwan Hay-beng tadi.
Pada saat yang amat kritis tadi dia memang berhasil
menghindarkan diri dari sodokan Bu Seng-tang yang
mengarah jalan darah Siang-tiong-hiat di tengah dada, namun
pukulan Kwan Hay-beng bersarang telak di punggungnya.
Justru karena terluka dia tak bisa bertarung kelewat lama,
maka dia gunakan akal dan siasat untuk membekuk Thio Si-
au.
Tiba-tiba satu pikiran aneh melintas dalam benaknya, kalau
si Tanpa perasaan hadir di situ, urusan pasti segera akan
beres, karena golok lengkung yang seakan bernyawa itu
mungkin hanya bisa dikendalikan oleh senjata rahasia si Tanpa
perasaan.
Sekali lagi kilatan halilintar membelah bumi, menerangi
seluruh jagad.
Di antara kilatan cahaya yang amat terang itu, dia
menyaksikan golok lengkung di tangan Mo-sam Ha-ha ikut
berkilat tajam.
Betapapun terangnya cahaya itu, si Pengejar nyawa tak
sempat menyaksikan apapun, dia pun tidak mendengar suara
desingan golok, karena saat itu hujan turun semakin deras.
Tapi dia yakin, saat itu pihak lawan pasti sudah melepaskan
lagi golok lengkungnya.
Sekuat tenaga dia berusaha melambung ke udara, tiba-tiba
pinggangnya terasa panas bercampur pedas, di antara kilatan
cahaya halilintar, sorot mata si Pengejar nyawa segera
berbinar, dia telah menyaksikan sesuatu benda dengan jelas.
Golok lengkung itu telah melayang balik ke tangan Mo-sam
Ha-ha.
Pengejar nyawa merasa pinggangnya sakit. Setelah
melambung di udara, cepat dia berbalik menerobos masuk ke
dalam kedai.
Dia tak boleh bertarung terlalu lama di tempat terbuka
melawan Mo-sam Ha-ha, dia tak boleh menunggu datangnya
kilatan halilintar lagi, sebab dia tidak yakin mampu
755
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
756
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
757
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
758
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
759
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
760
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
761
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
762
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
763
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
764
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
765
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
766
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
767
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
768
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
769
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
770
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
771
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
772
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
773
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
774
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
775
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
776
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
777
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
778
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
779
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
780
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
781
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
782
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
783
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
784
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
785
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
786
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
787
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
788
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
789
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
790
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
791
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
792
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
793
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
794
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
795
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
796
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
797
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
798
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
799
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
800
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
801
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
802
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
803
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
804
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
805
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
806
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
807
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
808
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
809
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
810
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
811
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
812
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
813
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
814
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
815
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
816
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
817
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
818
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
819
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
820
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
821
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
822
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
823
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
824
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
825
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
826
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
827
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
828
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
829
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
830
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
831
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
832
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
833
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
834
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
835
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
836
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
837
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
838
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
839
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
840
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
841
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
842
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
843
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Maksudmu...
"Kita bunuh saja daripada meninggalkan bibit penyakit di
kemudian hari" seru Tu Lian dengan wajah hijau membesi.
"Tidak boleh."
"Kenapa?"
"Jika si Pengejar nyawa sudah jadi mayat, Tanpa perasaan
dan lainnya pasti akan mengetahui hal ini, dan belum tentu
mereka mau mempertaruhkan nyawa untuk menyeberangi
rawa."
"Selain itu," sambung si cebol Sun, "bila sekarang juga kita
bunuh si Pengejar nyawa, bisa jadi mereka yang menguntit
akan segera mengadu jiwa dengan kita."
"Mereka menguntit?" gumam Tok Ku-wi melengak.
"Benar. Paling tidak di antara si Tanpa perasaan, si Tangan
besi dan si Darah dingin, pasti ada dua orang yang menguntit
kita secara diam-diam."
"Kenapa aku tidak mendengar apa-apa?"
"Sebab ilmu meringankan tubuh mereka sangat hebat, aku
sendiri pun tidak mendengar apa-apa," kata si cebol Sun.
Kemudian setelah berhenti sejenak, tambahnya, "Tapi aku
dapat menebaknya."
Suma Huang-bong mendengus dingin.
"Kalau akan dibunuh, siapa pun yang datang juga percuma,
tak seorang pun dapat menyelamatkannya."
Sambil berkata, dengan ibu jari dan jari telunjuknya dia
melakukan sentilan ke udara.
"Betul" Tu Lian segera menyambung, "Sam-tiang-leng-
gong-soh-ho-ci (ilmu jari tiga kaki menembus angkasa
mengunci tenggorokan) saudara Suma sangat hebat, si
Tangan besi mau mencegah pun tak ada gunanya.
Persoalannya adalah perlukah kita membunuhnya sekarang?"
"Asal setiap gempuran kita mendatangkan hasil, tidak ada
salahnya kita bunuh dulu si Pengejar nyawa, berarti kita kehi-
angan seorang musuh tangguh, kemudian baru kita bantai
kedua orang penguntit itu," tiba-tiba si cebol Sun berkata.
844
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
845
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
846
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
847
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
848
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
849
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
850
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Darah dingin!"
0oo0
Darah dingin!
Sambil berlari kencang si Tangan besi memperhatikan
keadaan si Darah dingin, tiba-tiba ia berhenti berlari, sambil
me-mayang tubuh si Darah dingin tegurnya cemas, "Kau
terluka?"
"Tidak!"
"Lantas darimana datangnya darah di tubuhmu?" Darah
dingin tertawa dingin.
"Tempo hari, ketika sedang mengejar Suma Huang-bong
aku pernah mencicipi kehebatan tombak panjang Tok Ku-wi."
Sambil berkata dia mengeluarkan sebuah bungkusan kain
dari sakunya, kain itu penuh berlepotan darah, katanya lebih
jauh, "Tadi aku memang sengaja merobek kain ini lalu
memoleskan sedikit darah di ujung tombaknya, darah babi!"
"Ah, tak kusangka, dalam keadaan begini pun kau masih
sempat berbuat jahil" seru si Tangan besi.
"Bukan, aku tidak bermaksud jahil" bantah si Darah dingin
cepat, "aku memang sengaja berbuat begitu agar mereka
salah mengira kita sudah terluka, kemudian melakukan
pengejaran terhadap kita. Asal kita sebar bercak darah
dimana-mana, mereka pasti akan melacak terus jejak kita.
Dengan berbuat demikian Toa-suheng baru terhindar dari
kawanan bandit itu."
Setelah berhenti sejenak, mencorong sinar pembunuhan
dari balik matanya, lanjutnya, "Apalagi mereka mengira kita
sudah terluka, kewaspadaan mereka pasti mengendor, kita
bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk membunuh mereka
satu per satu "
Dengan pandangan dalam si Tangan besi mengawasi Darah
dingin sekejap, kemudian serunya sambil tertawa tergelak,
"Hahaha ... Su-sute, tampaknya pengalamanmu maju pesat,
aku merasa ketinggalan darimu."
851
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
852
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
853
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
854
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
855
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
856
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mereka bergebrak, waktu itu masih ada pula Kwe Pin dan
Oh Hui.
Oh Hui belum sempat mendekati tandu, goloknya belum
sempat dibacokkan, dia sudah keburu mati.
Kwe Pin menyerang dengan senjata rahasia, menerjang
masuk ke dalam tandu, tapi akhirnya mampus juga.
Di saat Tanpa perasaan melambung ke udara, Leng Liu-
peng ikut bergerak pula.
Tanpa perasaan melepaskan senjata rahasia untuk
menangkis sinar tajam, tapi akhirnya tetap terluka oleh
sambaran cahaya tajam itu.
Semua pengalaman itu bagi Leng Liu-peng bukan sesuatu
yang patut dibanggakan, sebaliknya justru dianggap sebuah
aib, suatu kejadian yang amat memalukan.
Selama hidup dia memang enggan melakukan perbuatan
yang memalukan.
Wataknya aneh karena sewaktu masih kecil dulu, seluruh
anggota keluarganya di wilayah Biau telah mati dibantai
orang, ketika musuh besarnya melihat dia berbakat bagus
maka ditangkaplah dia dan dibawa pulang, selama dalam itu
dia harus menerima berbagai siksaan dan hinaan, tapi dia
bersikukuh mempertahankan hidup, diam-diam mulai melatih
diri secara tekun dengan kesetiaan dan keringat bercampur
darah dia berusaha menarik simpati musuh hingga dapat
mempertahankan hidup.
Ketika ia menginjak dewasa, ilmu silat telah berhasil
dikuasainya, dia mulai menghabisi nyawa sanak saudara
musuh besarnya itu, kemudian mengejar musuhnya sejauh
delapan ratus li hingga gurun pasir.
Sampai akhirnya dia berhasil membantai musuhnya itu,
menguliti mayatnya dan memenggal kepalanya untuk dibawa
pulang ke wilayah Biau, Leng Liu-peng baru mulai
mengembara kian kemari sambil membunuh orang semau
hati.
Dia masih teringat jelas dengan peristiwa yang terjadi
kemarin sore, waktu dia menyamar jadi si burik bersama
857
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
858
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
859
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
860
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ya, tapi sayang begitu kita turun tangan, siapa pun tak
akan mampu mengendalikan nasib lawan," ucap Tanpa
perasaan sedih.
"Ada satu hal aku perlu memberitahu kepadamu lebih
dulu," mendadak Leng Liu-peng berbisik. "Katakan!"
"Bila aku telah selesai berkata nanti, kita segera akan turun
tangan, kalau tidak, mungkin kita tak bakal bertarung lagi."
Mereka berdua mulai saling menyayangi, mulai saling
simpati dan cocok, bila pertarungan tidak segera dilakukan,
pertarungan itu memang tak mungkin berlangsung.
Tapi mereka berada di pihak yang saling berseberangan,
mereka berada pada posisi saling bermusuhan, antara lurus
dan sesat, pertarungan semacam ini sulit untuk dihindari.
Bila pertarungan mulai dilakukan, seorang di antara mereka
mungkin harus berangkat menuju ke langit barat.
Angin gunung berhembus kencang, semakin banyak jarum
pohon pinus yang berguguran.
Tebing bukit yang curam berada tiga puluh kaki di belakang
Leng Liu-peng, dari situlah angin gunung berhembus datang.
Tempat apakah di seberang tebing curam itu? Tak ada
yang tahu.
"Apapun yang bakal terjadi di antara kita, si Pengejar
nyawa tetap harus hidup," teriak Leng Liu-peng dengan suara
keras.
Bila dia dapat membunuh Tanpa perasaan, maka ia bisa
pulang untuk memberikan pertanggung jawaban kepada sang
ketua.
Dia sengaja mengucapkan perkataan yang lain, tujuannya
agar Tanpa perasaan tak usah menguatirkan nasib rekannya,
agar dia bisa memusatkan perhatian dalam pertarungan yang
segera akan berlangsung.
Tentu saja Tanpa perasaan mengetahui hal ini.
Itulah ucapan terakhir Leng Liu-peng sebelum pertarungan
berlangsung.
"Terima kasih!" jawab Tanpa perasaan dengan keras.
861
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
862
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sekali ini dia mundur sejauh sepuluh depa, dari situ dia
bersiap melancarkan serangan balasan.
Siapa sangka baru saja tubuhnya menyentuh tanah, si
Tanpa perasaan telah menghardik lagi, "Awas Am-gi!"
Serangkaian titik cahaya tajam membentuk satu rangkaian
cahaya kembali meluncur ke depan mengancam tubuh lawan.
Dengan gerakan burung belibis membalik badan, Leng Liu-
peng berjumpalitan di udara, cahaya tajam menyambar, dia
babat rantai putih itu hingga putus jadi dua, tiba-tiba "Sret,
sret", kembali desingan tajam mendekati tubuhnya, delapan
biji timah berduri meluncur datang dengan kecepatan luar
biasa.
Terpaksa Leng Liu-peng melompat mundur lagi.
Tanpa perasaan mengimbangi terus gerakan lawannya,
setiap kali pihak lawan mundur dia merangsek maju
Kali ini Leng Liu-peng mundur terlebih dulu sebelum si
Tanpa perasaan sempat melancarkan serangannya, sambil
mundur dia siap melepaskan serangan mautnya.
Asal cahaya tajam itu sudah dilontarkan, maka posisinya
dari bertahan akan berubah jadi menyerang, gerakan mundur
bagi seorang ahli senjata rahasia tidak terhitung sesuatu yang
luar biasa.
Baru saja dia mundur setengah jalan, mendadak kakinya
menginjak tempat kosong, keseimbangan tubuhnya seketika
hilang, badannya terpeleset jatuh ke belakang.
Sekalipun tebing dimana ia berpijak tadi merupakan
punggung bukit, seandainya dia terjatuh ke dasar jurang,
paling tidak tulangnya akan patah.
Sejak awal pertarungan, Tanpa perasaan memang berebut
melancarkan serangan terus menerus, sementara sejak awal
Leng Liu-peng hanya mundur terus ....
0oo0
863
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
864
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
865
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
866
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
867
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
868
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
869
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
870
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
871
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
872
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
873
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
874
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
875
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
876
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
877
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
878
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
879
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
880
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
881
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
882
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
883
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
884
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
885
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
886
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
887
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
888
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
889
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
890
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
891
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
892
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
893
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
894
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
895
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
896
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
897
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
898
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
899
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
900
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
901
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
902
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
903