Anda di halaman 1dari 548

Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.

com

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 1


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar


Saduran : Liang JZ

JILID 1

BAB I
JEJAK KELUARGA PENDEKAR

Air sungai mengalir bagaikan sehelai pita yang berliku-liku


melalui ribuan celah-celah gunung, ketika turun kebawah
mengeluarkan suara gemuruh, begitu melewati tikungan
tajam berubah bagai gelombang dahsyat yang
menggoyangkan pegunungan, ibarat "Tiga gelombang dahsyat
menerjang dataran dibarengi suara halilintar" pemandangan
yang menakjubkan ini terdapat di sebuah tempat
yangbernama Liong-bun (Pintu Naga).
Di sisi barat Pintu Naga yang berdampingan dengan
tikungan tajam tersebut ada sebuah gunung kecil, diatasnya
berdiri sebuah bangunan yang berkilaiun dengan wama emas
nan agung, bangunan itu termasyur dengan julukan nama
biara Sai-giok (Singa kumala).
Di kala embun subuh masih menghalangi pemandangan,
angin bertiup sangat dingin, cakrawala baru menampilkan
Pintu Naga yang merupakan tempat idaman pujangga dan
ksatria, saat fajar baru terbit ini, biasanya belum ada
pelancong yang datang.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 2


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Tetapi terdengar suara orang bicara, "Toako! daerah


dekat Pintu Naga ini..."
"Ya... kau jangan menganggap kau sudah pagi, buktinya
masih ada orang lain yang sudah lebih pagi berangkat, orang-
orang itu kelihatannya berselera tinggi juga"
"Aku merasa ada yang aneh"
"Mengapa? Apa Samte curiga orang-orang itu khusus
mencari kita."
"Pepatah kuno mengatakan dalam laut bisa diduga, hati
orang sukar dibaca, lebih baik kita hati hati..."
"Ha... ha... ha..... biarpun ada kawan-kawan yang tidak
memandang pada kita, tapi buat Sin-ciu-sam-coat (Tiga
pendekar wahid), tidak ada orang yang kita takuti."
Yang barusan berbicara adalah seorang laki-laki yang
berumur sekitar 50 tahun bertubuh langsing, mukanya
berwarna ungu dan berewokan. sedang
temannya lebih muda berpenampilan anggun dan cakap,
berbaju biru.
Baru saja mereka berkata, terdengar alunan suara yang
diantar angin pagi:

“Beruban seperti bintang-bintang


Menyesal cita-cita menjadi hampa
Tubuh ini seperti titipan
Tubuh terasa sakit dan menyendiri

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 3


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Menuju Pintu Naga


Membangkitkan semangat masa lalu

Dengan senjata sakti dari Liu-yang


Melanglang buana ribuan lie
Membasmi Sin-ciu-sam-coat Menguasai dunia
Coba tanya siapa yang bisa menandingi."

Mendengar alunan suara, kedua orang itu berubah


mukanya. Seutas hawa pembunuhan timbul diwajah orang
tua berwajah ungu itu.
Embun pagi masih seperti semula, angin dingin meniup
baju, dalam pemandangan Pintu Naga yang megah, bukan
saja bersembunyi tidak sedikit pesilat tinggi dunia persilatan,
juga mengandung hawa pembunuhan yang amat pekat.
Serentak orang tua yang berwajah ungu tersebut
menggoyangkan alis panjangnya, sambil tertawa berkata:
"Aku Pouw-ci-sui-beng (Jari sakti penghancur nyawa) Hong
San-ceng dan Lam-san-hong-ie (Bulu hong berbaju biru) Cukat
Tong menunggu kedatangan tuan, bila sobat-sobat berjiwa
ksatria, tidak perlu menyimpan kepala menyembunyikan
ekor"
Baru saja kata-katanya habis diucapkan, tiga bayangan
manusia tanpa mengeluarkan suara sedikit-pun menghampiri
dua orang itu dengan kecepatan tinggi, gerakannya di ikuti
dengan kilauan pedang bagaikan tirai, bayangan pedang saling

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 4


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

berhamburan, tiga penyerang itu tanpa mengucapkan sepatah


kata pun langsung menyerang dua orang itu pada bagian
tubuh yang mematikan.
Orang tua yang bermuka ungu mendengus marah, kedua
tangannya didorongkan kemuka tiga penyerang yang
memakai topeng, dan menghalau terbang penyerangnya
sehingga satu tombak lebih. Tetapi begitu jatuh tiga orang itu
langsung bangun kembali, seperti bola yang telah penuh diisi
angin, mereka kembali menerjang kedepan dua orang
tersebut.
Orang tua itu jadi agak tertegun, tangan kiri yang lima
jarinya putih seperti batu giok dengan segera diayunkan dan
seketika terdengar dua jeritan memilukan, tiga dari penyerang
tersebut dua orang telah roboh tidak bisa bangun lagi, yang
seorang lagi dengan gerakan reflek melayang menghilang ke
dalam kabut yang tebal.
Serangan terselumbung ini seperti hujan badai pada bulan
Juni, mendadak datang lalu pergi dengan cepat.
Orang tua berwajah ungu yang diserang merasa bingung,
dia melihat kedua mayat tersebut, lalu berpaling pada
temannya yang berbaju biru, katanya: "Apa yang terjadi..."
Temannya yang berbaju biru diam sejenak, sambil
mengerutkan alis dia berkata: "Nama Sin-ciu-sam-coat (Tiga
Pendekar Sakti) buat pencoleng kecil yang mendengar sudah
ketakutan, kakak tadi telah menyebutkan gelaran kita, tapi
tiga orang penyerang bertopeng itu masih berani menyerang
dengan ganas, aku kuatir masih ada serangan susulan.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 5


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Sekarang janji bertemu sudah lewat, tapi sampai sekarang


kakak kedua belum datang juga, dia..."
Orang tua berwajah ungu sejenak terkejut, tidak
menunggu teman yang berbaju biru berbicara lagi, dia cepat
berkata: "Ayo kita pergi..."
Dia menggandeng tangannya dan melayang pergi.
Baru saja tubuh mereka melayang, dari dalam kabut tebal
terdengar suara...
Sst... sst...sst, dilanjutkan suara cit...cit... bersahutan,
disusul luncuran barisan anak panah yang pesat seperti
segerombolan belalang datang menyerang.
Tetapi dua dari tiga pendekar hebat ini telah memiliki
ilmu silat yang sempurna, mereka sudah siap menghadapi
perobahan mendadak ini, mereka membuka lengan baju
lebarnya, membuat panah-panah yang datang dihalau
kembali jatuh ke tanah, dan tubuhnya seperti dua ekor
burung bangau raksasa menerobos dalam serangan panah
tersebut.
Orang tua yang berwajah ungu adalah Toako dari Tiga
Pendekar Sakti dengan julukan Pouw-ci-sui-beng, sedang yang
berbaju biru adalah Samtenya berjuluk Lam-san-hong-ie,
mereka bertiga tahun lalu telah berjanji untuk bertemu di
Pintu Naga dengan saudara kedua mereka Thian-yat-it-kiam
(Pedang tunggal dari cakrawala) Pek Ciu-ping, setiap tahun
selain saling menceritakan pengalaman masing-masing, juga
menikmati pemandangan indah di tempat termasyur
tersebut.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 6


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Orang kedua mereka tinggal di sebuah kota tua yang


berjarak kurang lebih ratusan li dari tempat tersebut,
sekarang seharusnya dia sudah datang. Selama puluhan
tahun, terhadap orang kecil dan pedagang bermodal kecil pun
Pek Ciu-ping belum pernah ingkar janji, karena waktunya
sudah lewat, kemungkinan besar dia mengalami rintangan
yang sangat berat, maka bagi mereka berdua yang seperti
kakak beradik, lebih baik meninggalkan penyerang tadi dan
keduanya melesal dengan kecepatan tinggi menuju kota tua
tersebut.
Mereka telah melewati beberapa gunung, cahaya merah
menerangi langit di sebelah timur, sambil berlari dengan
kecepatan tinggi Hong San-ceng tanpa sengaja melihat Cukat
Tong, sejenak dia berubah jadi kaget dan berkata: "Samte, kau
terluka?"
Cukat Tong tertawa tawar: "Lengan kiri ku terluka oleh
panah, tidak apa-apa, mari kita teruskan..."
Bicaranya belum selesai, tubuhnya sudah melesat berada
di depan sepuluh tombak lebih, seperti anak panah lepas dari
busurnya, kecepatannya tetap mengejutkan orang.
Pesilat tinggi yang ilmu silatnya sehebat mereka, jarak
ratusan li, hanya dalam waktu sekejap sudah sampai.
Pekarangan rumah Thian-yat-it-kiam sudah terlihat dari
kejauhan, namun langkah mereka mendadak tertahan,
tertegun oleh pemandangan yang mereka lihat.
Ternyata di depan lereng gunung di hutan yang lebat, ada
sebuah bangunan megah tempat tinggalnya orang kedua dari

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 7


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Sin-ciu-sam-coat, saat ini lapangan di depan pekarangan ada


satu sinar pelangi sedang menyambar-nyambar dengan
kekuatan yang amat dahsyat, sinar pelangi itu menyapu
seluruh lapangan, tempat yang dilalui sinar pelangi itu
mengeluarkan gemuruh guntur, kekuatannya sangat hebat.
Sebuah pembantaian manusia yang sangat mengerikan
telah terjadi di sisi hutan di celah rerumputan, di depan dan
belakang pekarangan, sekelilingnya tergeletak mayat-mayat,
bau anyir darah menyengat hidung, tapi pertarungan ini,
sepertinya sudah mendekati akhir, kecuali Pek Ciu-ping dan
sepuluh lebih pesilat tinggi bertopeng yang mengeroyoknya,
tidak terlihat lagi seorang manusia yang masih hidup.
Mendadak, sinar pedang Pek Ciu-ping terhenti, kakinya
melangkah beberapa langkah dengan terhuyung huyung, jago
pedang yang tiada tandingannya dan telah menggemparkan
dunia persilatan ini, dibawah tekanan jumlah musuh yang
tidak sebanding, sudah terluka parah dan tampak kehabisan
tenaga.
Pouw-ci-sui-beng Hong San-ceng yang melihat kejadian
itu, darahnya jadi bergolak, dia melirik sekali pada para
pemanah yang sembunyi disekitar pekarangan sambil
mengeluh: "Tampaknya Jite walau bisa membunuh habis
pesilat tinggi dilapangan, juga sulit menghindarkan bahaya
dari para pemanah, kelihatannya hari ini adalah hari terakhir
kita bisa berkumpul bersama!"
Cukat Tong menengadah dan tertawa keras: "Kita
bersaudara sudah bersumpah sehidup semati, demi sahabat
tidak ingin hidup sendirian, bisa mati bersama di gunung

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 8


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

ternama, matinya juga tidak perlu menyesal, Toako! Mari kita


labrak..."
Hong San-ceng membalikkan kepala melirik wajah Cukat
Tong, mendadak dia melihat pergelangan Cukat Tong sedikit
gemetar, di dalam hati timbul kepedihan yang amat sangat,
sesaat, dengan nada dalam berkata: "Samte, kau sudah
terkena racun, mengapa tidak mau menggunakan tenaga
dalammu mengobati dulu!"
Cukat Tong menggelengkan kepala, lalu dengan tertawa
sedih berkata: "Racun yang terdapat di panah Ngo-tok-tui-
hun-cian, adalah Toan-hun-cauw (Rumput pemutus arwah)
yang belum ada obatnya di dunia, kecuali..."
Perkataannya rada tertahan, mendadak ia mengangkat
kepalanya, berkata, “Anak kecil dalam pelukan Jiko adalah
satu-satunya keturunan Sin-ciu-sam-coat. Toako harus
bertanggung jawab memelihara dan mendidiknya."
Habis bicara, dia lalu mengeluarkan bulu Hong putih yang
panjangnya sekitar tiga kaki, mulutnya bersiul panjang, tubuh
berkelebat menerjang pada para pemanah itu.
Hong San-ceng tertegun, matanya meneteskan beberapa
tetes air mata, lalu alisnya terangkat sambil berteriak keras
sekali, satu kakinya menginjak ke batu gunung, tubuhnya
telah melesat datar, di saat tenaganya hampir habis,
mendadak tubuhnya berguling, dengan kecepatan yang amat
tinggi, melayang turun disisi tubuhnya Thian-yat-it-kiam Pek
Ciu-ping.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 9


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Sepuluh lebih pesilat tinggi bertopeng yang ada di


lapangan tertegun melihat demontrasi ilmu meringankan
tubuh yang hebat ini, semuanya jadi tergetar, mereka tanpa
sadar mundur satu tombak lebih.
Hong San-ceng mengeluarkan suara “Hm...!”
Dia tidak pedulikan para pesilat tinggi bertopeng itu, sorot
matanya menatap pada Jitenya yang memegang sebilah Im-
cu-kiam. Tapi dewa pedang ini, sekarang bajunya sudah
sobek-sobek dagingnya pun terlihat, tubuhnya tidak ada satu
pun yang utuh, kecuali anak kecil di dalam pelukannya, dia
hampir telah menjadi manusia darah.
Hong San-ceng dengan cepat mengambil satu-satunya
keturunan Sin-ciu-sam-coat, dengan kencang diikatkan di
punggungnya, lalu mengeluarkan sebutir obat, diberikan pada
Pek Ciu-ping sambil berkata: "Jite, istirahatlah dahulu, biar aku
yang menghadapi manusia-manusia rendah yang tidak berani
menampilkan wajahnya ini."
Pek Ciu-ping mendadak memelototkan sepasang
matanya, dia tertawa keras yang panjang berkata: "Toako,
Soh-ciu kuserahkan padamu, kita bersaudara... bertemu lagi di
kehidupan yang akan datang..." perkataannya berhenti
sejenak, mendadak tubuhnya meloncat, terlihat pelangi
panjang muncul, hawa pedang memenuhi langit, dua kepala
manusia langsung terlempar sejauh tiga tombah lebih,
dibawah tebaran darah segar dia kembali menyambar pada
orang-orang bertopeng itu.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 10


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Gerakannya yang tidak diduga ini, kecepatannya seperti


kilat menyambar, saat Hong San-ceng mendekatinya lagi, Pek
Ciu-ping yang sudah terluka sangat parah telah meninggal
dunia.
Pukulan batin yang tidak tanggung-tanggung ini,
membuat Pouw-ci-sui-beng Hong San-ceng mengangkat alis
membelalakan mata, segaris warna merah darah mengucur
dari sepasang mata yang membelalak bulat, mulutnya
meraung keras, tubuhnya mendadak meloncat, sepasang
telapaknya diayunkan, sebuah hembusan angin yang sangat
dingin menusuk tulang, menerjang pada orang-orang
bertopeng itu.
Tapi orang-orang bertopeng itu tampaknya mempunyai
ilmu silat yang tidak rendah, baru saja angin pukulan Hong
San-ceng menerjang, tubuh orang-orang bertopeng itu
tergetar sadar, lalu sinar golok berkelebatan, empat orang
bertopeng maju menghadangnya.
Dikala berlompat, Hong San-ceng masih sempat
memungut Im-cu-kiam, di sudut mulutnya terdengar suara
tertawa bernada sadis, pedang panjangnya di getarkan
menghasilkan tiga suara getaran yang nyaring, sambil
menggerakan dua buah alisnya, dengan suara dingin berkata:
"Sin-ciu-sam-coat, tidak berencana meninggalkan tempat ini
dengan hidup, bila kalian tidak memperlihatkan roman muka
yang sebenarnya, Hong San-ceng tidak akan mati dengan
mata tertutup"
Di antara yang bertopeng tersebut, ada seorang kurus
yang lengannya amat panjang, dan dua teiapak tangannya

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 11


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

yang lebih besar dari orang biasa, kelihatannya seperti


pemimpin dari kelompok orang-orang itu, dia maju kedepan
setengah langkah, sambil tertawa dengan suara munafik
berkata: "Hong Tayhiap tidak perlu bersuara keras, kami
semua terpaksa berbuat tidak sopan, mohon dimaafkan,
soal... wajah kami, Hong Tayhiap tidak perlu tahu."
Hong San-ceng dengan marah membentak: "Melihat
kepandaian kalian yang cukup tinggi, pasti kalian adalah
pendekar yang punya nama terkenal di dunia persilatan,
kalian pasti dari perguruan yang ternama, aku mengharapkan
kalian bisa memberi jawaban yang memuaskan."
Orang kurus tersebut dengan tertawa yang dibuat-buat
berkata: "Inilah yang disebut orang tidak berdosa tetapi punya
barang berharga yang berdosa, adik saudara dengan diam-
diam mempunyai barang yang sangat berharga, dengan
sendirinya mendatangkan bahaya pada dirinya!"
Hong San-ceng dengan marah berkata: "Kalian bangsat
yang bisanya berbuat licik, sudah menyerang adikku dengan
tindakan yang biadab, ternyata masih berani berkata begitu
enak, hmm... perumahan Leng-in ini akan jadi tempat kuburan
kalian..."
Orang kurus itu mencibirkan mulutnya: "Sin-ciu-sam-coat
sudah mati dua, Hong Tayhiap lebih baik pikirkan keselamatan
keponakan anda..."
Dia berhenti sejenak lalu berkata lagi, "seseorang bila
sudah tidak bernyawa, biarpun punya barang berharga
sebesar gunung pun percuma ha... ha... ha..."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 12


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Bila kau bisa berkata jujur, Hong San-ceng ingin


mendengarkan penjelasanmu."
"Apa Hong Tayhiap betul-betul tidak tahu?" kata orang
kurus itu
"Kau pasti tahu aku belum pernah berkata bohong,"
Orang kurus tersebut sambil menggoyangkan kepala
berkata: "Benda pusaka persilatan Pouw-long-tui (Bor
penghancur) yang berada dalam dada keponakan anda, lebih
baik Hong Tayhiap keluarkan pada kami, biar kami puas."
Jantung Hong San-ceng tergetar, dia sejenak terdiam, lalu
katanya: "Kau bilang apa, Pouw-long-tui?"
Orang kurus itu dengan bersuara dingin: "Betul, Pouw-
long-tui, bila Hong Tayhiap ingin punya penerus Sin-ciu-sam-
coat, lebih baik Hong..."
Tidak menunggu orang kurus tersebut berkata habis,
mulut Hong San-ceng telah membentak, pedang panjangnya
bersamaan melingkar sekali dan bergetar, satu garis pelangi
perak bagaikan bintang melesat dengan dahsyat, menggulung
orang bertopeng itu.
Orang kurus itu kontan berubah roman mukanya, kedua
telapak tangannya disilangkan dan berputar, dengan berturut-
turut membalas enam pukulan telapak tangan, tenaganya
sangat besar, sungguh jarang ada di dunia persilatan. Sisa tiga
orang bertopeng lainnya juga bersamaan bergerak,
pemandangan yang seperti bertirai cahaya golok, kilatan
dingin menusuk tubuh, tiga goiok baja itu bersamaan
menyerang titik-titik kelemahan Hong San-ceng.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 13


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Hong San-ceng memutar tubuhnya sekali, seperti roh


halus dia menerobos keluar dari kepungan golok dan pukulan
tangan, sambil menggerakkan alis dan bersuara keras:
"Tidak disangka, pendekar tersohor Lak-jiu-jin-wan
(Manusia monyet tangan pedas) Giam Pouw dan jago dari
selatan, tiga jagoan she Bu, berbuat hal yang memalukan dan
berlawanan dengan aturan persilatan, bila aku tidak dapat
merobek jantung kalian, bagaimana dunia ini masih ada
keadilan."
Begitu kata-katanya habis, pedang panjangnya langsung
melancarkan jurus "daun jatuh bagai salju terbang", langit jadi
penuh bayanjpn pedang pelangi yang cemerlang, dorongan
hawa pedang yang dahsyat, menyapu dada dan perut orang
yang bertopeng.
Pouw-ci-sui-beng Hong San-ceng mempunyai
kepandaiannya yang sangat tinggi, untuk membalas dendam
atas kematian adik ketiganya, dia telah menggunakan tenaga
sebesar sepuluh bagian.
Lok-yap-hui-soat (Daun jatuh salju terbang.) adalah jurus
yang paling hebat dari ilmu Im-cu-kiam, terlihat kilatan
pedang bagaikan salju terbang di malam musim dingin, tiga
saudara she Bu tidak sempat mengeluarkan sebuah juruspun,
tahu-tahu telah di babat sebatas pinggang, cipratan darah
berterbangan di udara, Lak-jiu-jin-wan biarpun cepat
membaca situasi, tapi masih sedikit terlambat, lengan kirinya
telah terpotong sebatas bahunya, sepuluh penyerang
bertopeng melihat kejadian tersebut masing-masing
memusatkan tenaga dalam, bersiaga dengan seluruh

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 14


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

kekuatan yang ada, tapi mereka tampak ragu-ragu dan takut


untuk menyerang.
Lak-jiu-jin-wan pantas di sebut orang yang kuat, biarpun
telah luka parah dia masih bisa tertawa enteng, katanya:
"Pouw-ci-sui-beng Hong San-ceng belajar ilmu Im-cu-kiam dari
pendekar nomor satu, tanganku sebelah hilang juga tidak
memalukan, tetapi biarpun ilmu pedang itu adalah ilmu yang
sudah terkenal kehebatannya, akhirnya Pek Ciu-ping pun
kehilangan nyawanya, Hong Tayhiap... ha... ha... ha, apa kau
yakin masih bisa lolos?"
Begitu habis bicaranya, kepada sepuluh orang temannya
yang berada di belakang dia berkata: "Biarpun jurus Im-cu-
kiam digabung ilmu Pouw-ci-sui-beng mempunyai tenaga
dahsyat, tetapi ilmu tunggal Hong Tayhiap baru dikuasai
sampai tingkat enam, jika dipakai menyerang terus, tenaganya
akan cepat habis dan mesti menunggu seperempat jam baru
bisa memulihkan tenaganya, bila kalian merasa bukan
tandingannya, lebih baik kita bersama-sama menyerang”
San-ceng dengan marah berkata: "Bajingan licik, aku akan
menghajarmu duluan."
Pedangnya dipindahkan ke tangan kiri, lengan kanan-nya
dijulurkan ke depan, satu tenaga tersembunyi yang dapat
memecahkan batu dengan kecepatan kilat meng-hajar dada
Giam Pouw.
Walaupun tangan kiri Giam Pouw sudah putus, tabiatnya
tetap garang, dan menbalikkan telapak tangan kanannya,
menghadang dengan mengerahkan seluruh tenaganya.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 15


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Tenaga dahsyat kedua pihak langsung bentrok dengan


mengeluarkan suara sangat keras, Giam Pouw tampak
menahan rasa sakit, dia tergetar sehingga terdorong lima
langkah ke belakang, satu aliran darah segar mengalir keluar
dari bagian lengan yang putus, dia menggigit giginya, kedua
matanya dengan buas memandang Hong San-ceng, lalu
berpaling ke belakang, berteriak:
"Mengapa kalian masih berpangku tangan, apa kalian
ingin melepas harimau pulang ke gunung?"
Kesepuluh orang bertopeng itu tertegun sejenak, lalu
bersamaan membentak, tiga pedang panjang bersamaan
menerjang menuju Hong San-ceng, menggunakan
kesempatan ini Giam Pouw menggeser kakinya, menempati
posisi yang tepat, telapak tangan kirinya menjulur keluar
dengan kecepatan tinggi, menyerang anak kecil yang
digendong di belakang tubuh Hong San-ceng.
Dada Pouw-ci-sui-beng Hong San-ceng penuh kemarahan,
dua matanya berwarna merah, dia berteriak panjang, telapak
tangan kanan dibalikkan, Im-cu-kiam dengan kecepatan kilat
membabat ke arah samping, jurus pedang ini sulit diduga
arahnya. Orang yang bertopeng biarpun jago persilatan, tetap
tidak dapat menghindar dari jurus pedang aneh yang
digunakan dengan memakai tangan kiri, terlihat kilatan kearah
dua pundak orang bertopeng, belum lagi merasakan sakit,
kepalanya telah terbang keluar arena pertarungan, sisa dua
tubuh yang tidak berkepala, dengan mandi darah jatuh ke
tanah.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 16


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Salah seorang bertopeng terperanjat sejenak, dengan


cepat menggerakkan lengan kanannya, pedang panjang yang
dalam telapak tangannya terbang, membawa suara berdesing,
menuju dada Hong San-ceng.
Hong San-ceng bersuara dingin, tumit kakinya mengayun
keatas, telapak tangan kanannya bergetar pada pedang yang
menyerang datang, terdengar satu suara jeritan kesakitan,
pedang panjang yang menuju ke arah dada Hong San-ceng,
telah berbalik arah menembus dada penyerang tersebut.
Hanya dalam hitungan detik, Hong San-ceng telah
menghabisi tiga orang yang berilmu tinggi, dan telah
menghindar dari pukulan Lak-jiu-jin-wan dengan cerdik,
sehingga penyerang-penyerang yang lain dengan terkesima
berdiri terpaku! Hong San-ceng dengan rambut berdiri, mata
seperti macan membelalak mendekati mereka setapak demi
setapak, suara langkah tunggal terdengar jelas dalam
hembusan angin dingin yang memilukan, mengalunkan irama
maut.
Tetapi biarpun dalam keadaan marah sekali, dia masih
bisa berpikir jernih, dia tahu tujuh orang yang di depannya,
kemungkinan adalah pendekar-pendekar tangguh di
daerahnya, Lak-jiu-jin-wan Giam Pouw telah kehilangan
sebelah tangannya.
Dia masih mempunyai tenaga bertarung, tapi laju kakinya
telah melambat. Dia harus menggunakan waktu sejenak untuk
mengembalikan tenaganya. Setelah tenaganya cukup dia bisa
melancarkan Pouw-ci-sin-kangnya untuk menghabisi
musuhnya.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 17


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Tetapi gerak-geriknya, tidak dapat mengelabui mata Giam


Pouw yang licik seperti srigala, dengan tertawa yang sinis, dan
telapak tangannya membawa angin dingin, dia bersiap
menyambutnya, katanya: "Hong San-ceng jangan harap kau
menggunakan Pouw-ci-sin-kang yang memalukan! Ha, ha, ha,
jangan mimpi, terimalah jurusku."
Begitu Lak-jiu-jin-wan memusatkan telapaknya, tujuh
orang bertopeng juga bergerak, dua pedang, satu cakar dan
dua pena besi, dan satu pecut yang seperti ular lincah, dari
tiga arah menyerang bagian-bagian tubuh Hong San-ceng,
yang lemah, selain itu tubuhnya juga mendapat serangan
pukulan telapak tangan yang tersembunyi.
Rambut putih Hong San-ceng jadi berdiri, demikian pula
bulu jambangnya, tubuhnya bergerak enteng, langsung sudah
keluar dari kepungan delapan orang tersebut, tidak menunggu
serangan kedua dari mereka datang, dia mengangkat tangan
kanannya, tampak lima jarinya membesar seperti batu giok
putih.
"Jurus Pouw-ci-sui-beng." Lak-jiu-jin-wan bersuara
terkejut, kakinya bergerak mundur ke belakang, secepat kilat
menghindar, orang-orang yang mengepung Hong San-ceng
pun berlompatan mundur ke empat penjuru.
Terdengar tiga kali suara mengerang, tiga bayangan orang
yang meloncat, telah jatuh dari udara, bersamaan itu satu
lingkaran pelangi perak, telah menyapu pinggang dua orang
penyerang.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 18


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Hujan darah berjatuhan di empat penjuru, potongan


tubuh berterbangan, di lapangan sudah bertambah lagi lima
mayat yang mati panasaran, tetapi hal ini pun tidak membuat
Hong San-ceng puas, selain ingin membunuh habis kelompok
penjahat tersebut, dia akan mencari otak perencananya.
Dia menyilangkan pedangnya, dengan mata yang
berwibawa, dan nada dingin berkata: "Hukum ada aturannya,
yang membunuh harus mati, kalian bertiga apa mesti aku
yang mengerjakannya?"
Tubuh Lak-jiu-jin-wan tergetar, dia tahu betul ilmu yang
dikuasai Hong San-ceng, ilmu Im-cu-kiam, atau ilmu jari
penghancur nyawa, yang mana pun, sudah cukup membuat
mereka bertiga kehilangan nyawa, tetapi, roman mukanya
yang munafik tetap tampak tenang, penampilannya sangat
santai. Dia tidak menjawab pertanyaan Hong San-ceng, tetapi
bersiul dengan suara nyaring, dari sepasang matanya yang
arahnya tidak menentu masih terlihat muka yang cerah.
Langkah kaki Hong San-ceng berhenti, dengan sinis
berkata: "Apa kau memberitahu kawan-kawanmu? Baiklah,
bila aku saat ini membunuhmu, kau akan mati panasaran!
Tetapi kalian seperti setan bermuka kerbau atau ular berupa
dewa, ditambah berapa banyak pun, aku akan membereskan
kalian semua."
Giam Pouw dengan tertawa berkata: "Betul, Sin-ciu-sam-
coat adalah pendekar paling linggi ilmunya di dunia persilatan,
aku yang kepandaiannya masih rendah, sudah pantas dan
tidak bisa bertanding dengan kalian bersaudara, tetapi, ha, ha,
ha, nanti akan muncul orang-orang baru, bila Hong Tayhiap

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 19


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

terlalu percaya diri sendiri, sangat tidak bijaksana memandang


rendah orang-orang di dunia ini."
Jantung Hong San-ceng bergetar, katanya: "Jadi, di dunia
persilatan sudah muncul seorang jago?"
Dengan tertawa Lak-jiu-jin-wan berkata: "Dugaan Hong
Tayhiap sangat tepat."
Dengan dingin Hong San-ceng berkata: "Yang aku tahu,
jago itu pernah kalah, dengan penasaran dia merantau ke
perbatasan yang jauh, sekarang mungkin sudah tua, tubuhnya
mungkin sudah penyakitan."
Lak-jiu-jin-wan terkejut, tidak berasa langkahnya berbalik
mundur, katanya: "Kau... bagaimana bisa tahu."
"Tentu saja aku tahu jelas, sekalian katakan pada
majikanmu, dan pemanah-pemanah yang bersebar di
sekeliling kampung ini, sudah tidak bisa melindungi
keselamatanmu..."
Lak-jiu-jin-wan bersuara jalang menutupi rasa takutnya:
"Aku tidak percaya..."
Hong San-ceng dengan sinis berkata: "Aku hanya
menggunakan sedikit tenaga sudah bisa membuatmu
berdarah hingga lima langkah, bila tidak percaya, coba saja
tajamnya Im-cu-kiam..."
Dengan gemetar Lak-jiu-jin-wan berkata: "Kau ingin
berbuat apa...?"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 20


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Biarpun bisa mencincang tubuhmu jadi ribuan potong,


aku masih belum bisa menghilangkan kesedihan dan
kebencian dalam hati, tetapi, bila kau katakan nama otak
penyerangan ini, aku akan membiarkan kau mati dengan
mayat yang utuh!"
Lak-jiu-jin-wan tertawa jalang katanya: "Bagus, bagus,
selama hidup aku telah menipu banyak orang, hari ini hampir
saja ditipu. Hong Tayhiap, jika dikemudian hari kau mau
menipu orang, lebih baik belajar dulu padaku."
Dia berhenti sejenak lalu berpaling pada temannya, "saat
orang terjepit dia tentu akan berontak, bila anjing terjepit dia
akan sanggup meloncat tembok, saudara, saudara, kita
lawan..."
Baru saja mereka mulai melangkah, terlihat kilatan baju
warna biru, dengan kecepatan tinggi turun dari tengah
gunung, seperti naik ke awan mengendalikan embun, begitu
sampai di lapangan, pelangi putih berkibar, sebuah bulu hong
yang panjangnya hampir dua meter, sudah menyerang dada
dari seseorang yang bertopeng.
Orang bertopeng tersebut tidak menyangka bahwa orang
yang datang itu bisa menyerang dari udara, dia tidak ada
waktu menghindar, tetapi orang ini juga bukan orang biasa,
bersamaan bulu hong menusuk dadanya, telapak tangannya
bergerak memukul, sungguhpun dia mendapat pukulan
mematikan, orang yang datang itu juga terkena pukulan
telapak tangannya, orang itu muntah darah segar, jatuh di
sekitar satu tombak lebih.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 21


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Perobahan mendadak seperti kilatan api dan halilintar, di


saat Hong San-ceng melihat jelas orang itu andalah si jubah
biru bersayap bulu burung Hong, Cukat long.
Hatinya terasa perih, hampir membuat dia pingsan, dia
tidak jadi menanyakan otak penyerangan ini, dengan secepat
kilat, telah meloncat di samping tempat tubuh Cukat ong ang
roboh.
Lak-jiu-jin-wan menarik napas panjang, tersimpul tertawa
licik disudut mulutnya, dengan cepat dia mengeluarkan
sebuah kotak besi hitam dari dadanya, jari tangannya
menekan tombot dengan mengeluarkan suara aneh sebuah
panah beracun yang beruntai mutiara telah melesat dengan
kecepatan tinggi menuju punggung Hong San-ceng.
Biarpun Hong San-ceng dalam keadaan sedih, indra mata
dan telinganya terganggu, tetapi reaksi terhadap situasi masih
melebihi orang biasa, pada saat panah beracun mendekat ke
tubuhnya, dengan cepat dia berputar, menyelamatkan anak
Pek Ciu-ping, tetapi punggung atas kanannya terasa sakit
hingga ke menusuk tulang.
Melihat sasarannya terkena panah racun, Lak-jiu-jin-wan
gembira sekali, dia melangkah ke depan, dengan tertawa
menghina dia berkata: "Sin-ciu-sam-coat betul-betul
menguasai ilmu hebat, tetapi sayang... ha... ha... ha... Giam
Pouw tidak punya kemampuan menawarkan racun pencabut
nyawa dari panah tersebut, terpaksa memohon maaf pada
Hong Tayhiap!"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 22


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Mati atau hidup, bahaya atau selamat, adalah merupakan


masalah yang berlawanan. Seseorang dalam keadaan bahaya,
mendadak bisa berubah jadi selamat, perasaan hatinya tidak
dapat dibayangkan, lebih-lebih orang licik seperti Giam Pouw,
kegembiraanya melebihi orang lain.
Tetapi, kegembiraannya terlalu pagi diutarakan, begitu
tawanya baru berhenti, terlihat sesosok bayangan hitam
sudah berada didepan mata, seseorang dengan mata merah,
orang tua yang bulu jambangnya berdiri, seperti dewa langit
turun ke bumi, telah menghadang jalan Lak-jiu-jin-wan Giam
Pouw, raja bandit yang termasyur puluhan tahun ini, tidak
menyangka orang yang terkena racun pencabut nyawa dari
panahnya, masih bisa mempunyai tenaga sedemikian rupa,
dia pun tidak melihat jelas bagaimana Hong San-ceng
meloncat, saat ini bila dia diberi tiga bagian keberanian, juga
tidak akan berani berbicara.
Salah seorang yang bertopeng merasa kagum juga
terhadap kepandaian dan keperkasaan Hong San-ceng, dia
membungkukkan kepala dengan suara lembut mengucapkan
kata-kata Budha.
Hong San-ceng menggoyangkan dua alisnya, dengan riang
tertawa: "Sin-ciu-sam-coat sudah puluhan tahun tidak terlibat
dalam perselisihan dunia persilatan, tidak disangka teman-
teman persilatan malah masih ingin berurusan dengan kami,
sampai murid dari biara Budha yang seharusnya punya enam
akar pikiran yang suci, dan empat tindakan yang tidak boleh
diperbuat, masih bisa mencari urusan dengan kami, inilah
kehormatan buat kami," katanya lagi, "guru, kau dari biara

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 23


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

mana? Apa pantas juga menyimpan kepala dan hanya


memperlihatkan ekornya saja?"
Setelah orang yang bertopeng tersebut terbongkar
identitasnya, dia menjadi ragu-ragu sejenak, akhirnya dia
membuka topeng hitamnya, terlihat seorang yang roman
mukanya jujur, matanya bersinar, bulu alisnya tipis, dia
seorang rahib tua, dalam roman mukanya terlihat rasa
penyesalan yang hebat.
Hong San-ceng tertegun sejenak, dengan suara dingin
berkata: "Tidak disangka ketua Siau-lim yang menjadi
pemimpin dunia persilatan juga bisa berbuat hal ini, sia-sia
aku hidup puluhan tahun, hari ini mataku baru bisa melihat
dengan jernih, tetapi guru besar telah menguasai ilmu agama
yang tinggi, seharusnya tahu dalam ajaran Budha ada
perkataan soal sebab dan akibat, guru telah menanam benih
sebab duluan, di kemudian hari tidak boleh menyesal atas
dilanggarnya olehku, jika mem¬bunuh murid-murid yang ikut
serta dalam penyerangan kali ini."
Ketua biara Siau-lim Pek Leng taysu dengan nada
menyesal berkata: "Teman-teman dari dunia persilatan
hampir semuanya telah mati, dendam dan budi mereka, juga
sebaiknya sampai detik ini saja, anda tidak perlu
memperbesar jaring pembunuhan!"
Hong San-ceng dengan sinis berkata: "Rahib terhormat
dari Siau-lim, ternyata masih punya rasa kasihan juga, tetapi
perbuatanmu, jika dikatakan sebagai kelompok busuk dari
Budha, Tay-suhu Tat-mo juga tidak akan mengelak dan
membantah, apa taysu juga punya pandangan demikian?"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 24


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

suaranya berhenti sejenak, dan dengan mata membelalak,


ter¬dengar lagi suara nyaringnya, "Kami bersaudara hidup di
pengasingan, tidak ada ambisi bermusuhan dengan siapa pun,
kalian bangsat teri menggunakan kesempatan kami sedang
berkumpul setahun sekali, menghimpun jago-jago dari
kalangan hitam dan putih, dengan cara yang licik, menyerang.
Sekarang Sin-ciu-sam-coat telah mati dua orang, kau minta
aku melepas tangan, apa kau anggap aku ini orang yang takut
mati!"
Pek Leng taysu batuk-batuk, lalu berkata: "Aku bersedia
bunuh diri di hadapan Tuan, untuk mengakhiri masalah besar
Siau-lim, aku harap tuan menyayangi yang ingin hidup, budi
tuan akan aku kenang..."
Hong San-ceng berkata dingin: "Filsafat yang agung... apa
Tay-suhu terlibat dengan penghadangan orang bertopeng
tadi, sehingga perjalanan Sin-ciu-sam-coat terhalang, dan
perumahan Leng-in terbasmi sampai tidak tersisa satu ayam
dan anjing pun, bagaimana penjelaskannya?"
Pek Leng taysu menutup sepasang matanya berkata: "Aku
terpaksa melakukannya... dan juga... aku tidak pernah melukai
orang..."
"Hm...!" Hong San-ceng dengan dingin dan hina berkata,
"Ketua Siau-lim yang menjadi pimpinan dunia persilatan,
malah bisa diancam orang, sungguh hal yang sangat
menakutkan orang, Taysu apakah kau bisa katakan orang yang
mengancam itu, agar pengetahuan-ku bertambah luas?"
Guru besar Pek Leng diam sejenak: "Ini..."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 25


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Mendadak tiga bayangan titik hitam, dengan kocepatan


tinggi menerjang dada Pek Leng taysu, meski hweesio ini
sudah menguasai ilmu tinggi tetapi tidak dapat menghindar
dari serangan yang sangat dekat dari Ngo-tok-tui-hun-cian
(panah lima racun pencabut nyawa), tetapi pengurus biara
Siau-lim, sungguh punya kemampuan lebih dari orang lain,
dalam keadaan tubuhnya terkena panah beracun, dia masih
bisa melayangkan satu pukulan telapak tangan, ini adalah
jurus pukulan telapak tangan baja yang telah dikerahkan
dengan tenaga penuh, tiga panah beracun yang sangat
mematikan itu, membuat hweesio ternama mati ditempat,
tetapi orang yang melepaskan panah beracun, Lak-jiu-jin-wan
Giam Pouw, juga kena pukulan dahsyat tersebut, sehingga
urat nadi jantungnya putus seketika, darah pun muncrat
kemana-mana.
Angin gunung bersiul kencang, hujan lebat jatuh dari
langit, bau amis darah dari Perumahan Leng-in sedang disapu
bersih, tetapi Hong San-ceng yang berdiri dalam terpaan
hujan dan angin, tetap belum bisa mencuci dendam dalam
hatinya, dia meraba sebentar keponakan yang telah ditotok
jalan darah tidurnya, dia melangkahkan kakinya yang berat,
menuju tempat Cukat Tong yang tertelungkup.
Cukat Tong yang telah lama pingsan, lukanya di tempat
yang vital dan racunnya telah menyerang paru-paru. Air hujan
yang dingin seperti es, membuat dia sadar sejenak, dia
berkata dengan suara kecil dan terputus-putus: "Toako...
per... gi... ke... arah utara..."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 26


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Seorang Tayhiap meninggal di tempat setelah


mengucapkan kata terakhir.
Bagi Hong San-ceng, ini pukulan yang sangat berat, tetapi
kata terakhir dari Cukat Tong, dan lagu yang telah terdengar
di daerah peninggalan sejarah Pintu Naga dia paham, otak
pembunuhan yang sebenarnya belum muncul.
Saat ini, dia hanya sendirian, dan luka racun di lengan
kanannya semakin parah, pepatah mengatakan selama
gunung masih hijau, tidak usah takut tidak ada kayu bakar,
menimbang situasi dengan kepala dingin, dia mengambil
keputusan untuk bersabar, dan setelah mengubur jenasah
kedua adik seperjuangannya, dengan hati penuh beban
pembalasan, dia segera berlari sangat kencang ke
pegunungan arah utara.
Angin dingin bagaikan pisau, daun berguguran terbang
kemana-mana, pegunungan Lu-liang telah diselimuti oleh
warna malam yang tipis, Pouw-ci-sui-beng Hong San-ceng
telah menemukan sebuah goa terpencil, dia menurunkan
keponakannya dan membuka totokan nadi tidurnya, agar
darahnya berjalan normal kembali.
Satu-satunya keturunan dari Sin-ciu-sam-coat, adalah
seorang anak remaja yang berumur 14-15 tahun, tetapi dari
alis matanya yang indah dan matanya yang jernih, terpendam
jiwa yang berbeda dari orang banyak. Begitu nadi tidurnya
terbuka, kedua matanya yang bagaikan bintang di langit
dengan lincah mengawasi situasi sekelilingnya.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 27


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Angin dingin menusuk tulang, gua tua mengerikan, malam


dingin ini tidak saja sangat angker, dan diantara bunyi
binatang kecil, seperti tercampur sedikit suasana setan.
Suasana sungguh mengerikan, tetapi di roman muka yang
masih terlihat kanak-kanak tersebut tidak terlihat rasa takut,
dan akhirnya, matanya yang jernih dengan seksama melihat
Hong San-ceng, dengan nada bicara yang sangat datar,
bertanya kepada paman tuanya. "Supek..."
"Ya..."
"Ayahku..."
“Dia...”
"Bagaimana dia? Supek?"
"Soh-ciu, kau bilang dulu, Supek sayang padamu tidak?"
"Aku tahu, Supek sayang padaku, tetapi ayah-ku..."
"Ayahmu..."
"Telah terbunuh oleh orang-orang bertopeng itu,
betulkan?"
"Ya, Supek tidak becus..."
"Waa..." dia menangis, biarpun dia sangat tahan uji, tapi
tetap masih seorang anak kecil, dan masih ada pertalian
jantung ayah dan anak, bila ayah kandungnya terbunuh dan
diam saja, bukankah dia seekor binatang berdarah dingin!
Dengan penuh kasih sayang, Hong San-ceng mengusap-
usap atas kepalanya dan berkata: "Soh-ciu, anak laki-laki tidak

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 28


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

pantas mengucurkan air mata, keadaan kita masih belum


keluar dari situasi bahaya..."
Pek Soh-ciu menghapus air mata dengan Iengan bajunya,
menggoyangkan alisnya berkata: "Supek! Apa kita tidak
membalas dendam untuk ayah?"
Hong San-ceng dengan kedua baris giginya beradu
berkata: “"Siapa bilang? Hai..." dengan suara lemas
melanjutkan katanya, "Supek tidak akan tinggal diam,
Supek akan membersihkan dunia persilatan dengan
darah, tetapi aku tidak berdaya..."
Dengan jawaban pamannya tersebut, Pek Soh-ciu sangat
tidak puas, dari hidungnya keluar suara hm... pelan, dan
menggetarkan kedua bahunya, berlari dengan kencang ke
mulut gua.
Hong San-ceng terkejut seketika, lalu segera menekan
ujung jari kakinya dengan kecepatan yang tidak terbayangkan,
dia memegang bahu Pek Soh-ciu berkata: "A Ciu, dengar kata-
kata Supek..."
Pek Soh-ciu berusaha melepaskan pegangannya, dan
berteriak: "Lepaskan tangan..."
Dengan sedikit nada marah, Hong San-ceng berkata: "A
Ciu, kalau kau tidak mau dengar, Supek tidak akan
mengurusmu lagi!"
Dari mulut kecilnya Pek Soh-ciu berkata: "Ayahku
terbunuh, sudah sepantasnya aku membalas dendam, apa
tidak boleh?"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 29


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Hong San-ceng dengan memandang atap gua, dengan


nada tidak berdaya berkata: "Persahabatan aku dengan
ayahmu seperti darah dan daging, aku bukan tidak mau
membalaskan dendamnya, tetapi mereka yang bertopeng,
semuanya adalah jagoan dari dunia persilatan jaman
sekarang, di belakang mereka ada otaknya yang lebih lihai..."
Dengan sinis Pek Soh-ciu berkata: "Kalau begitu, Supek
takut pada mereka?"
Mata Hong San-ceng dibuka lebar, katanya: "Saat ini,
tidak ada orang yang bisa membuat Sin-ci-sam-coat takut."
"Bila Supek tidak takut, mengapa kita harus
bersembunyi?”
Hong San-ceng marah: "ratusan jagoan yang bertopeng,
tidak satupun yang boleh lolos dari tanganku, tetapi aku
sekarang sudah terkena panah beracun, belum kuat
bertarung, bila bukan Sam-susiokmu yang menggiring orang-
orang itu ke lain tempat, hai..."
Pek Soh-ciu mengalihkan matanya, tampak bahu kanan
Supeknya bernoda darah, dengan muka sedih, dia
membalikkan tubuh dan memegang kedua kaki Hong San-
ceng berkata: "Aku salah menilai Supek, bagaimana lukanya?"
Hong San-ceng dengan getir tertawa sejenak katanya:
"Racun Toan-hun-cauww tidak akan mengambil nyawa tua
Supek, tetapi tenaga dalam dan ilmu silat Supek akan..."
Tubuh Pek Soh-ciu bergetar sejenak dan berkata: "Apa
yang harus kita perbuat?"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 30


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Hong San-ceng memejamkan sepasang matanya berkata:


"Jangan terburu-buru, Ciu-ji, walau Supek kehi-langan tenaga
dalam, dalam sepuluh hari, kau tetap bisa mendapat warisan
kepandaian kami bertiga, tetapi kita harus hati-hati, otak
penyerangan ini, tidak akan melepaskan kita, kelihatannya
dunia ini walau begitu besar, tidak akan ada tempat untuk kita
bernaung!"
Pek Soh-ciu mengangkat alisnya: "Bila mereka masih
berani mengganggu kita, aku akan bertarung sampai titik
darah terakhir..."
Hong San-ceng menggelengkan kepala: "Kita harus
membuat rencana terlebih dulu baru bergerak, sebelum ilmu
silatmu berhasil dilatih, kita sama sekali tidak boleh gegabah,
Ciu-ji, apa ayahmu benar telah berhasil mendapatkan pusaka
Pouw-long-tui yang tiada duanya itu?"
Pek Soh-ciu mengeluarkan sebuah kotak kayu berwarna
hitam dari dalam dadanya: "Barang ini yang disimpan oleh
ayah didalam dadaku, paman lihatlah."
Hong San-ceng melihat kotak kayu itu, panjang¬nya kira-
kira delapan inci, tingginya empat inci, diatasnya diukir seekor
naga kecil yang sedang terbang, ukirannya bagus sekali,
seperti benar-benar hidup, dia membuka kotak kayu itu,
mengeluarkan sebuah bor besi yang panjangnya kira-kira
tujuh inci, kepalanya tajam ekornya bulat, dikatakan dia itu
adalah besi, sungguh kurang pas, karena dia lebih berat dari
pada besi biasa, seluruh lubuhnya hitam kelam, tidak tahu
terbuat dari logam apa, dibagian ekornya, disambung dengan
sebuah tali yang seperti sutra tapi bukan, dia memegangnya

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 31


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

lalu mencoba diayunkan, terlihat sinar hitam berkilat-kilat,


samar-samar ada suara gemuruh, dia tahu Pouw-long-tui ini,
sungguh merupakan pusaka dunia persilatan, sehingga
dengan hati-hati dia mengembalikannya lagi kedalam kotak,
dan memberikan pada Pek Soh-ciu sambil berkata: "Karena
pusaka yang tiada duanya ini, Sin-ciu-sam-coat mengalami
nasib tragis, dan membuat jalan di depan tidak menentu, baik
buruknya nasib sungguh tidak dapat diduga, haiii... dosanya
memiliki pusaka, bisa demikian kejamnya!"
Baru saja habis berkata, mendadak dia mendengar suara
kelebatan baju memecah angin, dengan cepat lewat dari
mulut goa, dia tahu mulut goa ini sangat tersembunyi, jika
tidak dicari secara inci demi inci sangat sulit bisa ditemukan.
Tapi demi keamanan, dia tetap memaksakan memusatkan
tenaga dalamnya, sepasang mata melotot mengawasi,
bersiaga penuh menghadap ke mulut goa, lama sekali, dia
baru mengeluh dan duduk di mulut goa bersemedi istirahat.
Keesokan paginya udara sangat kelabu, angin dingin
bertiup dengan liarnya, embun pagi yang menyedihkan,
sedang menutupi pegunungan Lu-liang.
Hong San-ceng pelan pelan membuka matanya, dia
melirik sekali pada Pek Soh-ciu yang sedang menggulungkan
tubuhnya, tertidur lelap disisinya, lalu kembali menutup
sepasang mata, membereskan pikiran yang kacau sekali.
Waktu terus berlalu, Pek Soh-ciu akhirnya bangun dari
tidurnya, dia menggosok kulit mata yang masih mengantuk,
memperhatikan keadaan di sekeliling...

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 32


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Goa yang sepi, rumput yang kering, liar dan tandus,


sejauh mata memandang, semua ini... mengingatkan dia,
dirinya adalah anak yatim piatu yang keluarganya telah
hancur dan sedang menyelamatkan diri kepelosok dunia.
Sehingga dua jalur air mata panas mengucur deras seperti
parit dari sudut matanya, tapi dia menutup kuat kuat bibirnya
yang merah, sambil tersedu-sedu, tapi sedikitpun tidak
mengeluarkan suara tangisan.
Hong San-ceng sambil mengeluh berkata: "Ciu-ji, Supek
ada satu perkataan yang ingin memberitahumu..."
"Silahkan katakan, Ciu-ji mendengarkan."
"Sin-ciu-sam-coat, adalah pesilat paling hebat jaman
sekarang, kau tahu tidak?"
"Aku tahu."
"Haiii... diatas orang ada orang, diluar langit masih ada
langit, Sin-ciu-sam-coat memang punya keberhasilan, tapi
juga tidak bisa dikatakan di dalam dunia persilatan tidak ada
lagi orang yang melebihi kami."
"Supek! Aku...tidak mengerti..."
"Di kemudian hari kau akan mengerti, Supek hanya ingin
kau tahu, ilmu silat dalamnya sedalam lautan, musuh kita
adalah penjahat ulung yang sangat licik, jika kau tidak bisa
mengesampingkan hawa amarahmu, dan giat berlatih, kalau
tidak dendam ayah dan Sam-susiokmu tidak akan ada harapan
bisa membalasnya."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 33


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Pek Soh-ciu mengangkat alis berkata: "Aku akan


dengarkan kata Supek, pasti giat belajar, tapi siapa
sebenarnya musuh kita itu?"
"Supek juga tidak tahu."
"Lalu mengapa Supek bisa tahu dia adalah penjahat ulung
yang sangat licik?"
"Itu adalah dugaan Supek atas dasar orang orang
bertopeng yang diutus oleh dia."
"Mereka itu siapa saja?"
"Kebanyakan adalah orang-orang hebat di dunia
persilatan, sampai ketua Siau-lim, Pek Leng taysu juga
termasuk salah satu diantaranya."
"Kita cari murid-murid mereka, pasti akan mendapatkan
sedikit keterangan."
"Tidak salah, tapi itu artinya kita harus berani melawan
zaman, bermusuhan dengan seluruh orang persilatan!"
"Aku tidak takut."
"Bagus, Supek akan menggunakan waktu sepuluh hari,
supaya kau bisa mendapatkan inti ilmu silat dari kami bertiga,
selanjutnya hidup mati, jaya atau hancur, semuanya
tergantung dirimu sendiri."
Pek Soh-ciu adalah satu-satunya keturunan Sin-ciu-sam-
coat, kecuali ilmu silat ayahnya Thian-yat-it-kiam Pek Ciu-ping
yang telah berhasil dikuasainya, Pouw-ci-sui-beng Hong San-
ceng, dan Lam-san-hong-ie Cukat Tong, juga telah

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 34


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

mengajarkan seluruh ilmu silatnya pada dia, hanya karena dia


usianya masih kecil, terhadap ilmu Pouw-ci-sin-kang, dan Co-
yang-kiu-tiong-hui (Menantang matahari sembilan lapis.) dua
jenis ilmu silat itu masih belum matang dipelajarinya. Dengan
kepintarannya yang hebat, dalam sepuluh hari ini dia pasti
akan dapat berhasil mematangkan kepandaian itu semuanya.
Maka di bawah pengawasan Hong San-ceng, dia berlatih
dengan giat tanpa mempedulikan keadaan sekelilingnya, jika
dia haus, dia minum air gunung, jika lapar, dia makan buah
buahan, tidak tidur, tidak istirahat terus giat belajar, di hari
kesembilan, tengah harinya dia telah berhasil menguasai dua
jenis ilmu silat hebat ini. Mungkin sudah takdirnya! Di saat
malam tiba, di depan gua yang sepi ini, kembali terjadi
perubahan.
Saat ini angin sedikit pun tidak berhembus, sinar bulan
menyinari seluruh gunting, di hutan yang liar ini, nampak
sangat sepi, tapi suara sst.. sst.. yang pelan, tidak henti-henti
terdengar di dalam goa, jelas, di dekat persembunyian
mereka, telah kedatangan tidak sedikit pesilat tinggi dunia
persilatan.
Hong San-ceng menatap ke mulut goa sambil mengeluh
berkata: "Ciu-ji tadinya Supek ingin kau mempelajari empat
jurus hebat yang terukir diatas Pouw-long-tui, tapi waktunya
tidak mengizinkan lagi, terpaksa harus kau sendiri yang
mempelajarinya."
Pek Soh-ciu berkata: "Kita bereskan dulu orang-orang
yang datang ini, empat jurus itu, nanti di kemudian hari jika
ada waktu senggang, Supek ajarkan lagi pada ku."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 35


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Hong San-ceng tertawa pahit berkata: "Selanjutnya kau


harus seorang diri berkelana di dunia persilatan, Supek,
haiii..."
"Mengapa? Supek ingin meninggalkan aku?" kata Pek
Soh-ciu tertegun.
"Sebenarnya Supek tidak mau meninggalkanmu, tapi
racun didalam diriku belum ada obatnya, tinggal bersama
denganmu hanya menjadi beban buatmu. Supek
akan pergi ke dalam gunung dan dalam rawa besar,
mencari obat penawar racun, jika kau ikut dengan Supek,
hukankah akan menangguhkan banyak hal penting, yang
lebih penting lagi Supek harus memancing keluar orang-
orang ini, supaya kau bisa dengan selamat meninggalkan
lompat yang berbahaya ini, makanya..."
"Tidak, Supek! Kita harus bersama-sama menghadapi
bahaya, aku tidak bisa biarkan Supek sendirian menghadapi
bahaya."
Hong San-ceng dengan nada dalam berkata: "Membalas
dendam keluarga, mengembalikan nama besar Sin-ciu-sam-
coat, ini adalah hal yang sangat penting sekali? satu hal pun
kau belum ada yang kau kerjakan, malah dengan enteng
berani membicarakan soal hidup dan mati, itu bukankah nanti
akan menghapus harapan paman dan ayahmu dialam sana?"
Pek Soh-ciu dengan sedih mengucurkan air mata berkata:
"Aku salah, tapi..."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 36


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Hong San-ceng menggoyangkan tangan: "Anak, kau


dengar kata-kata Supek, jika Supek berhasil menyembuhkan
luka beracun dan bisa mempertahankan hidup, Supek akan
kembali ke dunia persilatan mencarimu, ini ada sedikit uang
untuk kau pakai, nanti saat aku memancing musuh, kau
segera lari ke timur sampai ke Hun-sie, lalu belok ke selatan
sampai ke Ho-lok..."
Pek Soh-ciu dengan perasaan aneh berkata: "Bukankah itu
akan kembali lagi kedekat Ku-seng?"
Hong San-ceng menganggukan kepala berkata: "Musuh
hanya mengira kita akan melarikan diri ke dalam pegunungan
atau perbatasan, pasti tidak akan mengira kau langsung pergi
ke Tionggoan, ini yang disebut di luar dugaan musuh..."
Dia sejenak menghentikan bicara, lalu dengan wajah
serius berkata: "Kita tidak boleh membiarkan musuh menutup
mulut goa, nak, harap kau jaga diri baik baik."
Baru saja Pek Soh-ciu tertegun, satu bayangan orang telah
menembus keluar goa, lalu terdengar teriakan dimana-mana,
dan diiringi dengan jeritan meregang nyawa, pegunungan Lu-
liang yang hampir gelap ini, sudah dibuat kacau oleh Hong
San-ceng, Pek Soh-ciu tahu ini adalah kesempatan baik, lalu
dia membuka rerumputan, dengan perlahan keluar dari goa,
dengan mengerahkan ilmu meringankan tubuhnya, dia lari
kearah timur.
Kiu-tiong-hui (terbang sembilan lapis) adalah ilmu
meringankan tubuh yang dia gunakan, adalah ilmu
meringankan tubuh kelas satu di dunia persilatan, walau

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 37


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

latihan dia belum cukup matang, tapi kecepatannya, seperti


angin lewat, kilat berlalu, sekali meluncur ratusan li akan
terjangkau, ketika malam lewat dan pagi tiba, sebelum hari
terang, dia telah berlari keluar dari pegunungan, jaraknya
tidak sampai sepuluh li dari Hun-sie.
Bagaimana pun, manusia terbentuk dari darah dan
daging, setelah semalaman berlari, tidak minum tidak makan,
setinggi apa pun ilmu silatnya, akhirnya akan merasakan
sedikit kelelahan, apa lagi dia hanyalah seorang remaja kecil,
maka ketika dia sudah dapat melihat Hun-sie dan di sisi jalan
tidak ada tempat untuk beristirahat, kelelahan yang dia
rasakan, mulai dari kaki den tangan menyebar ke seluruh
syaraf, membuat dia merasakan beratnya mengangkat
langkah.
Tanpa sadar dia berjalan menuju ke sebuah rumah, tapi
menghadapi sepasang pintu yang tertutup rapat, dia jadi
sedikit ragu.
Ingin minta tolong menginap bukan hal yang memalukan,
tapi walau pun hari masih belum terang, tapi matahari
sebentar lagi terbit, waktunya untuk bekerja, selain itu dia
tidak biasa datang minta tolong menginap. Jika tuan rumah
menanyakannya, akan menjadi sebuah masalah yang
memalukan, apa lagi di musim dingin ini, selimut hangat di
pagi hari, adalah hal yang paling dirindukan, buat apa dia
merusak suasana ini? Sungguh satu masalah yang sulit
dipecahkan, maka, dia hanya bisa berjalan bolak balik di
depan rumah itu.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 38


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Mendadak, di dalam sorot matanya, dia seperti


menemukan sesuatu...
Sebuah jendela yang tidak dikunci, sedang bergoyang-
goyang ditiup angin.
"Masuk, sembarangan cari tempat untuk istirahat, lalu
berterima kasih pada tuan rumah bukankah selesai?" di dalam
hati dia telah memutuskan ini, sekali meloncat dia masuk ke
dalam rumah itu lewat jendela.
Perabotan di dalam rumah ini, bisa digambar-kan dengan
empat dinding ruang kosong, kecuali satu meja satu ranjang,
tidak ada bedanya dengan tanah liar, dan diatas ranjang itu
masih ada seorang yang tidur berseliinut.
Sinar di dalam rumah tidak begitu terang, samar-samar
dia melihat orang yang sedang tidur itu adalah seorang anak
yang sebaya dengan dirinya, jika memang sama-sama seorang
anak kecil, tidak perlu banyak berpikir lagi, apa lagi sekarang
kulit matanya seperti digantung dengan dua bola baja yang
berat, dia sungguh tidak bisa banyak berpikir lagi, maka
langsung saja membaringkan diri.
Tidur pulas setelah kelelahan, adalah satu kenikmatan
hidup manusia, hanya saja dia merasakan kenikmatan ini
datangnya mendadak, hilangnya juga sangat sebentar,
sungguh terlalu singkat waktunya, dia merasa seperti baru
saja menutupkan kulit matanya, satu perasaan sakit membuat
dia terbangun kembali.
"Ada masalah apa?" dia didalam hati berpikir, dalam
telinga telah terdengar satu teriakan.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 39


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Bangsat kecil, berani sekali kau, ingin mati juga harus


memilih tempat, sungguh berani tidur diatas ranjang nona,
jika tidak mengupas satu lapis kulitmu, kau tentu mengira
nonamu mudah di hina."
Dia membuka sepasang mata kebingungan, di dalam
sorot matanya, terlihat satu wajah cantik yang sedang
melotot, alisnya diangkat tinggi-tinggi. Sekarang dia mengerti,
ternyata anak yang sedang tidur lelap diatas ranjang itu,
adalah seorang nona cilik yang cantik alamiah.
Melewati benteng memeluk gadis, menurut tata krama,
dosanya besar sekali! Maka dia jadi ketakutan, walau di dalam
hatinya tidak ada niat buruk, paling sedikit juga dia harus
meminta maaf.
Ketika dia ingin bangun, dia baru menyadari dirinya telah
ditotok jalan darahnya, yang lebih parah lagi adalah tempat
dia berada, adalah satu lantai batu yang dingin dan keras,
terpikir lagi kesakitan yang tadi dialami, mungkin karena
ditendang ke bawah oleh sinona yang wajahnya penuh
amarah.
Di tendang oleh seorang wanita, ini adalah satu
penghinaan yang besar sekali, tapi karena dirinya yang
bersalah, terpaksa dia menahan diri, katanya: "Maaf, nona!
Aku... tidak sengaja..." dia seperti sedang meminta maaf, tapi
wajahnya kaku, nada suaranya dingin, membuat orang yang
mendengarnya tidak bisa terima.
"Hm... kau tidak sengaja, tapi naik keatas ranjang nona,
jika disengaja, bukankah... bukankah..."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 40


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Wajahnya yang cantik menjadi merah, setelah berkata


‘bukankah...’ tidak ada kata selanjutnya, saat ini, dua orang
pelayan wanita berbaju hijau ringkas, mendengar suara ribut-
ribut, datang menghampiri, mereka melihat sekali pada Pek
Soh-ciu yang ada diatas lantai dengan sorot mata terkejut,
salah satunya membalikan kepala berkata pada nona itu:
"Sio... Sam-siocia! Apa yang terjadi?"
Nona itu berteriak marah: "Jangan banyak bicara, ikat
dulu bangsat kecil ini, biar aku lampiaskan amarahku."
Pelayan wanita baju hijau menjawab sekali, lalu menarik
Pek Soh-ciu, diikatkan di satu tiang, nona itu mengikutinya, di
tangannya malah sudah memegang satu pecut kuda yang
panjangnya sekitar dua meter, satu angin dingin lewat dengan
cepat di depan hidung Pek Soh-ciu, tenaga yang di kandung
oleh ujung pecut, membuat dia merasakan sakit dan panas,
jelas dia tidak sembarangan memecut, gerakannya hebat
sekali, nona cantik ini mempunyai ilmu silat yang tidak biasa.
Tapi, kesabaran seseorang ada batasnya, sebagai
keturunan dari Sin-ciu-sam-coat, mana pernah dia menerima
penghinaan seperti ini? Maka dia mengangkat sepasang
alisnya, dengan dingin berkata: "Prajurit boleh dibunuh tidak
boleh dihina. Kau ingin menghinaku, mungkin akan merugikan
kedua belah pihak!"
Nona itu melayangkan pecutnya ingin memberi satu
pecutan yang keras, saat ini mendengar kata katanya, dia jadi
tertegun, ujung pecut yang hampir mengenai wajahnya,
mendadak berhenti diudara, dia sedikit merenungkan maksud
kata-kata Pek Soh-ciu, mendadak membentak: "Jika aku ingin

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 41


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

membunuhmu, hanya tinggal mengangkat tangan saja, ada


masalah apa? Coba kau katakan!"
"Hm...!" Pek Soh-ciu mengeluarkan suara, lalu berkata,
"Aku telah berlari semalaman, tubuh dan hatiku kecapaian,
terhadap seseorang yang berada di jalan buntu, nona malah
sedikit pun tidak ada rasa iba, ini satu diantaranya. Lagi pula,
seorang wanita, seharusnya berkelakuan lemah lembut, nona
dengan begini marah
mengancam orang, bukankah kehilangan sifat lemah
lembutnya seorang wanita..."
"Bagus, kau malah mengajari aku, apa masih ada lagi?”
Sepasang alis nona itu diangkat, mulutnya tertutup rapat,
kelihatannya ingin membunuh orang, padahal sebenarnya
pecut dia yang siap dipukulkan diam-diam sudah ditaruhnya
ke bawah, ini bukan disebabkan oleh kata-kata Pek Soh-ciu,
yang membuat orang jadi tersentuh, perubahan sikap sinona
itu disebabkan oleh sikap gagah Pek Soh-ciu yang alamiah itu.
Perbuatan Pek Soh-ciu yang tidak sopan terlebih dulu,
tadinya akan tidak bisa diterima oleh wanita mana pun,
untung mereka itu masih kanak-kanak, taraf keseriusannya
masih sangat kurang, ditambah prilaku laki-laki dan wanita di
dunia persilatan, memang kurang mempedulikan sopan
santun, dia hanya merasakan Pek Soh-ciu yang tanpa minta
izin dulu langsung tidur, terlalu rendah memandang dia. Di
saat Pek Soh-ciu dengan lantangnya bicara, sepasang sorot
mata dia yang jernih bagaikan air di musim gugur, sedang
memperhatikan dia dengan seksama.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 42


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Penampilan dia yang gagah, tingkahnya yang tenang,


wajah yang tampan, semua menampakan sinar yang
gemerlap, asalkan sekali melihat, semua orang akan
merasakan semua lelaki di dunia ini seperti tidak berharga,
maka akhirnya amarah dia menghilang, dan di ganti dengan
kehangatan dan kelembutan.
Pek Soh-ciu melihat keadaan akan membaik, maka sambil
tersenyum dia berkata: "Mengikat dengan tali tampaknya
bukan cara untuk menyambut tamu, harap lepaskan aku dulu,
nanti aku akan memberi jawaban yang memuaskan buat
nona."
Nona itu mencibirkan bibir munggilnya, membalikkan
kepala, berteriak pada pelayan wanita berbaju hijau:
"Lepaskan dia, tapi jaga jangan sampai dia kabur."
Lalu dia memutar tubuh, seperti kupu kupu indah masuk
ke dalam rumah.
Setelah pelayan wanita baju hijau melepaskan ikatannya,
dan membuka kembali jalan darahnya, Pek Soh-ciu
mengulurkan sepasang tangan, melemaskan otot sebentar,
lalu sambil tertawa berkata: "Satu tamu tidak ingin
merepotkan dua tuan rumah, apakah kalian punya makanan
untuk mengisi perut ini?"
Dua pelayan wanita berbaju hijau ini, usianya diantara
enam tujuh belasan, penampilan dan ilmu silatnya semua
adalah pilihan bagus, mereka berdua saling memandang dan
tertawa, seorang diantaranya berkata: "Setelah mendapat izin
dari nona, itu bukanlah hal yang susah, tapi..."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 43


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Pelayan wanita baju hijau bicaranya belum habis, di


dalam kamar sudah terdengar suara merdu berkata: "Kita juga
sudah waktunya berangkat, siapkan makanannya."
Pelayan wanita baju hijau tersenyum penuh arti pada Pek
Soh-ciu, dia segera menyahut dan lari ke dalam dapur, dalam
waktu sebentar saja sudah menyediakan makanan yang
panas, walau tidak ada makanan yang mahal, tapi juga tidak
bisa dibandingan keluarga biasa, mereka seorang majikan dan
dua pelayan wanita, malah mengandung sedikit hal misterius.
Disaat nona itu kembali tampil, Pek Soh-ciu merasa
matanya menjadi terang, tadi karena dia terlalu tegang dia
tidak memperhatikan nona ini adalah seorang dara cantik,
setelah sengaja berdandan dia baru terlihat sangat mencolok?
Tapi apa pun alasannya, nona cantik yang berbaju merah
sungguh adalah nona yang luar biasa cantik tiada duanya, dan
diantara tawa dan tingkahnya, semua mengeluarkan cahaya
gemerlapan, luar biasa anggunnya. Saat ini dia tersenyum
manis pada Pek Soh-ciu berkata:
"Masakannya biasa saja dan nasinya juga tawar, anggap
saja sebagai tanda minta maaf atas perbuatan salah tadi,
mari... mari, Siauhiap..."
Pek Soh-ciu berkata: "Dengan hormat lebih baik aku
menurut saja, aku akan merepotkan."
Kehidupan manusia, sulit untuk diduga, Pek Soh-ciu yang
bertindak sembrono, malah bisa berteman dengan seorang
nona cantik, saat mereka minum-minum setelah makan,
wanita baju merah malah bertanya tidak henti-hentinya

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 44


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

kepada anak muda remaja yang kebetulan bertemu, yang


tampan tapi dingin.
"Aku belum menanyakan nama Siauhiap, sung¬guh tidak
sopan sekali."
"Sama, sama, aku... kek... she Ciu, namaku Soh-pek."
"Mendengar logatnya Siauhiap, sepertinya kau orang
pribumi disini?"
"Ooo, benar, aku tinggal di Tong-su, jaraknya dari sini
kira-kira dua ratus lie lebih."
"Lalu... kemarin malam..."
"Aku jarang keluar rumah, makanya... maka tersesat di
jalan."
"Kau datang ke Hun-sie, apa ada urusan penting?"
"Benar, aku ini sedang mencari seorang teman, datang ke
Hun-sie hanya untuk main-main saja. Kalau nona? Apakah aku
bisa sedikit mengetahuinya?"
"Aku she Siau nama Yam, aku disuruh ayahku berkelana
ke dunia persilatan, Siauhiap jangan mentertawakan aku."
"Nona sangat sungkan sekali, ayah anda pasti seorang
Cianpwee dunia persilatan yang sangat ternama di dunia
persilatan?"
"Bukan, ayahku hanyalah seorang pesilat yang tidak
ternama, mungkin gurumu, baru seorang pesilat ternama di
dunia persilatan?"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 45


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Dugaanmu hanya benar setengah, guruku seorang


ternama, tapi tidak bisa ilmu silat."
Siau Yam mengangkat alis, maksudnya tidak percaya
berkata: "Ternyata Siauhiap mahir sastra juga mahir ilmu silat,
sungguh aku kurang hormat sekali."
Pek Soh-ciu hanya tertawa tawar, tidak menjelaskan lebih
lanjut, sepasang remaja yang kebetulan bertemu ini,
berbincang-bincang tanpa ketulusan, akhirnya pelayan wanita
baju hijau selesai menyiapkan kuda saat minta petunjuk pada
Siau Yam, mereka baru berhenti berbincang-bincang.
Siau Yam pelan-pelan berdiri, di wajahnya yang cantik
seperti bunga di musim semi, tampak sekilas warna dingin,
mendadak matanya berputar, berkata pada pelayan wanita
baju hijau yang berdiri didepannya: "Hu-in..."
Seorang pelayan wanita menyahut berkata: "Aku disini,
Siocia ada titah apa?"
Siau Yam melirik pada Pek Soh-ciu berkata: "Kau pergi
dulu ke Hun-sie, pesankan tiga kamar penginapan, kita masih
harus istirahat dengan baik."
"Baik, Siocia." Kata Hu-in membungkuk
"Pergilah berjalan kaki, kudanya tinggalkan untuk kami."
Kata Siau Yam
"Baik," dia segera membalikan tubuh meloncat, berlari
menuju Hun-sie.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 46


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Melihat Hu-in sudah tidak terlihat lagi, Siau Yam lalu


membalikkan kepala tertawa manis pada Pek Soh-ciu,
katanya: "Mari kita jalan, Ciu Siauhiap."
Pek Soh-ciu tertegun berkata: "Kita? Maksud nona Siau..."
"Mmm" Siau Yam berkata, "Ciu Siauhiap bukan¬kah akan
pergi ke Hun-sie? Karena tujuan kita sama, dengan berjalan
bersama, kita jadi bisa berbincang-bincangdi jalan."
Pek Soh-ciu ragu sejenak berkata: "Ini... mungkin tidak
pantas!"
"Ooo!" Siau Yam berkata, "mengapa?"
"Laki-laki sama perempuan berbeda, kita... kita..."
Siau Yam mencibirkan bibir munggilnya: "Tidak diduga Ciu
Siauhiap adalah seorang yang sopan santun, tapi kejadian
kemarin malam... harus bagaimana menjelaskannya?"
Wajah Pek Soh-ciu jadi merah, katanya: "Ini... kek, itu
hanyalah kesalahan yang tidak disengaja."
Siau Yam mengangkat alis berkata: "Hm... kesalahan tidak
disengaja, tapi tidak tahu apakah Ciu Siauhiap pernah
memikirkan kedudukanku?"
Pek Soh-ciu merasa aneh: "Kedudukan nona?"
Siau Yam mengeluarkan suara "Hm...!" berkata dingin,
"Mengapa? Tidak harus...?"
"Kita belum pernah bertemu, nona ingin aku bagaimana
memikirkannya?"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 47


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Siau Yam memelototkan matanya berkata: "Kau ingin


setelah lewat kali lalu membongkari jembatan? Hm...
masalahnya sudah begini, itu tidak bisa terserahmu!"
"Sebenarnya nona ingin aku bagaimana, nona jelaskan
saja." Pek Soh-ciu tampak bengong
Siau Yam menghentakan kakinya, berkata: "Bagus, jika
kau sengaja tidak mau mengakuinya, Siau Yam terpaksa
membuat kau merasakan sedikit hukuman."
Gerakannya nona cantik ini sungguh mengejutkan orang,
tidak melihat dia bagaimana bergerak, hanya terdengar sst...
satu suara, pecut yang hitam itu sudah menuju bahunya Pek
Soh-ciu.
Pek Soh-ciu memiliki tiga macam ilmu silat hebat dari tiga
guru, walau sabetan pecut ini lebih cepat lagi, jika ingin
melukai dia juga akan sulit, tapi terhadap nona cantik baju
merah yang dalam waktu sekejap bisa berubah sikapnya, dia
sungguh merasakan sangat berterima kasih, hingga dia hanya
menghindar, tidak membalas menyerang.
Cara menghindarnya, begitu santai dan tidak tergesa-
gesa, kakinya hanya pelan melangkah, pecut yang seperti kilat
itu sudah mengenai tempat yang kosong.
Tapi sikapnya malah menimbulkan amarah Siau Yan, dia
berteriak, pecutnya digetarkan, kembali, seperti hujan datang
menyabet.
"Kek!" Pek Soh-ciu batuk ringan berkata, "Kita tidak ada
dendam dan bukan musuh, buat apa nona Siau memaksakan
orang!" sambil bicara, tapi kakinya tidak sekejap pun berhenti,

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 48


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

hanya terlihat baju putihnya berkibar-kibar, seperti air


mengalir awan bergerak, ruangan yang hanya seluas dua
tombak, dia seperti berada ditempat yang luas, gerakannya
tenang sekali.
Siau Yam mengejar ke seluruh pelosok ruang, memecut
puluhan kali, tapi setiap serangannya tetap tidak mengenai
sasaran, sampai ujung baju Pek Soh-ciu juga tidak tersentuh.
Jika terus bertarung, hanya menghabiskan tenaga saja.
Kalau ingin menang adalah penyakit umum para nona,
setalah tidak bisa memukul lawan, dia merasa ini adalah
penghinaan yang tidak bisa diterima.
Saat ini dia telah berhenti, tapi di sudut matanya di ujung
alisnya di tutupi dengan hawa pembunuhan, mendadak, dia
melayangkan tangan halusnya, pecut yang lembut itu dengan
kekuatan yang amat dahsyat menancap di papan pintu, lalu
dia membalikkan tangannya, sebilah pedang yang bersinar
menyilaukan mata, telah berada dalam genggaman
tangannya, begitu pedang ada ditangan, sikapnya berubah
tidak terburu-buru, sepasang mata bersinar seperti kilat,
wajahnya tampak sangat serius.
Di dalam hati Pek Soh-ciu diam-diam tergetar, dia tidak
menduga nona baju merah yang secantik dewi ini, ternyata
adalah seorang ahli pedang, tentu dia keturunan dari seorang
jago pedang, berbicara soal pedang, dia merasa lebih yakin,
tapi latihannya belum cukup matang, masih belum bisa
mencapai menyerang dan menarik diri sesuai dengan
keinginan hati, maka kalau dia sampai melukai lawannya

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 49


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

bukankah akan menyesal seumur hidup, dia jadi merasa ragu-


ragu.
Pelayan wanita baju hijau lainnya Cu-soat yang melihat di
pinggir, juga merasakan masalahnya jadi serius, di saat Siau
Yam memusatkan tenaga dalam akan menyerang, dia tidak
tahan berteriak keras: "Siocia tunggu, biar aku bicara dulu
dengan Ciu Siauhiap."
Bertarung bukanlah maksud hatinya Siau Yam, bisa
berunding tentu saja adalah hal yang paling baik, maka dia
mengeluarkan suara dengusan sekali, tenaga dalam yang
sudah di pusatkan menjadi buyar kembali.
Cu-soat maju dua langkah, menghormat pada Pek Soh-ciu
berkata: "Cu-soat memberi hormat pada Siauhiap."
Pek Soh-ciu juga mengepal sepasang tangan berkata:
"Nona tidak perlu sungkan."
"Tadi nonaku mempersilahkan Siauhiap bersama-sama
pergi ke Hun-sie, Siauhiap harap jangan menolaknya."
"Hm...!" Pek Soh-ciu dengan dingin berkata, "Apa kau
takut pedang nonamu melukai aku?"
"Nonaku apakah bisa melukai Siauhiap, aku tidak berani
sembarangan mengatakan, tapi jika dua macan berkelahi,
pasti ada satu yang terluka, Siauhiap dengan nonaku kan tidak
perlu bertarung mati matian!"
"Kata-kata ini walau tidak salah, tapi masalahnya adalah
nonamu tidak bisa menerimanya!" kata Pek Soh-ciu tawar

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 50


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Cu-soat tertawa berkata: "Asalkan Siauhiap mau bersama-


sama pergi ke Hun-sie, Siocia kami tentu tidak akan
menggunakan pedangnya."
Pek Soh-ciu tampak sedikit marah berkata: "Apakah ini
ancaman?"
"Tidak, karena memang seharusnya."
"Aku ingin mendengar penjelasannya."
"Kek!" Cu-soat berkata, "Kita orang-orang persilatan, yang
diutamakan adalah menerima budi harus membalasnya,
Siauhiap tentu tidak akan menyangkalnya”
“Budi atas makanan?"
"Bukan hanya makanan, Siauhiap apakah lupa kejadian
semalam?"
"Ini..."
"Hai... Siauhiap ahli silat juga ahli sastra, seharusnya tahu
masalah sopan santun..."
"Aku sudah katakan, aku ini tidak sengaja."
"Tapi tanpa alasan, sulit menutup mulut orang, kesalahan
yang tidak disengaja, bagaimana bisa mem¬buat orang
percaya!"
"Lalu... menurut pendapatmu bagaimana?"
"Peristiwa kemarin malam, walau pun Siauhiap tidak
menyatakan penyesalan, tapi jika tersebar di dunia persilatan,
walau nonaku menggunakan air kali, empat lautan, mungkin
tetap tidak akan bisa membersihkan noda yang dia dapat, jika

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 51


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

benar demikian, bagaimana Siauhiap bisa begitu saja


meninggalkan?"
Pek Soh-ciu tidak bisa berbuat apa-apa lagi dia mengeluh:
"Dengan demikian, aku terpaksa dengan tubuh yang berdosa,
menuruti apa kehendaknya."
Siau Yam mencibirkan bibir munggilnya, mendengus
perlahan: "Tidak butuh..." Tapi dia menatap dengan sorot
mata yang senang, lalu melirik pada Pek Soh-ciu, mencabut
pecut yang ada dipapan pintu, membalikkan kepala memberi
perintah pada Cu-soat: "Siapkan kuda untuk Ciu Siauhiap, kita
berangkat..."
Jarak perjalanan sepuluh lie, dalam sekejap sudah sampai,
Hu-in menyambut dan membawa mereka ke satu penginapan
yang dinamakan Sang-goan, tiga kamar diatas dengan satu
pekarangan, keadaannya tampak sangat tenang.
Hun-sie berada dalam kabupaten Yong-an di masa dinasti
Han, sampai dinasti Sui baru diganti nama jadi Hun-sie, dia
termasuk daerah Leng-hun salah satu lembah datar dari dua
belah provinsi Soa-say, dengan pendapatan ilaerah yang
sangat besar, merupakan daerah penting provinsi ini.
Sejak meninggalkan tempat menginap semalam, Pek Soh-
ciu seperti manusia besi, dia menutup rapat mulutnya, tidak
mengeluarkan satu patah kata pun, saat mi dia menjatuhkan
diri diatas ranjang, kedua mata melotot besar menatap keatas
langit-langit.
Seharusnya pada usia seperti dia ini, tidak mengerti apa
yang namanya kepusingan, namun kenyataannya rumahnya

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 52


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

hancur anggota keluarganya meninggal, tubuh dia dipenuhi


bara dendam, satu-satunya orang yang paling dekat, paman
Hong juga tidak tahu keberadaannya, juga tidak tahu apakah
masih hidup atau tidak, entah kapan dia bisa bertemu lagi,
sekarang dia malah mendapat masalah yang tidak enak ini,
bagaimana dia bisa tidak pusing, bagaimana dia bisa tenang?
Sebelum dia berhenti berpikir lama, mendadak terputus
oleh satu suara ringan, dan setelah suara ringan terdengar,
melayang keluar satu bayangan yang mcngejutkan.
Dia merasa aneh, lalu bangkit duduk, menatap bengong
pada bayangan cantik yang berdiri di depan pintu, beberapa
saat...
"Masih marah padaku?"
Suara yang lembut dan merdu itu, seperti mengandung
tenaga gaib yang tidak bisa ditolak, maka dia batuk pelan
sekali, berkata: "Aku hanya merasa lelah, mana mungkin
marah pada nona Siau."
"Kalau begitu, hayo temani aku keluar jalan-jalan,
bagaimana?"
"Tapi..."
"Di kehidupan manusia delapan atau sembilan dari
sepuluh adalah hal yang tidak enak, keluar jalan-jalan
merupakan satu cara yang bagus untuk menghilangkan
kepusingan, ayolah...”
Dalam keadaan tidak bisa menolak, dia terpaksa
mengikuti Siau Yam keluar dari penginapan, tapi pikirannya

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 53


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

tetap seperti kuda yang tidak diikat, terhadap bermacam-


macam orang, barang-barang dagangan yang beraneka
ragam, dia hampir seperti tidak melihatnya, sedikit pun tidak
ada gairah untuk melihatnya.
Setelah melewati dua jalur jalan, mereka sampai di
sebuah lapangan di depan kelenteng, di sana ada beberapa
kelompok orang, sedang menonton pertunjukan berbagai
macam akrobat.
Siau Yam seperti seekor kupu-kupu indah, di dalam
kerumunan orang menerobos kesana menerobos kesini, tapi
Pek Soh-ciu malas-malasan, tidak dapat mengikuti kecepatan
geraknya, ada beberapa kali hampir saja Pek Soh-ciu
kehilangan jejaknya, karena dia mencarinya terus, baru bisa
terhindarkan terpisah di dalam kerumunan orang, sehingga
dia mencibirkan bibir, dengan tidak senang berkata dingin:
"Kau ini mengapa? Tidak mau menemani aku bermain ya
sudah, jalan, kita pulang saja."
Pek Soh-ciu belum keburu menjawab, di dalam
kerumunan orang muncul seorang pemuda tampan berbaju
biru, sambil tertawa melanjutkan perkataannya: "Adik kecil,
tidak perlu marah. Kalau dia tidak mau menemanimu bermain
biar aku yang temani, kita main kesana."

Siau Yam mengangkat alis, berkata dingin: "Siapa kau?"


Pemuda baju biru dengan sombong sambil tersenyum
berkata: "Aku adalah Siauya perkumpulan Ci-yan (Walet
ungu), she Liu nama Ti-kie, adik kecil, siapa namamu?"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 54


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Ooo!" Siau Yam bersuara sekali, "Ternyata Liu Siauya,


sungguh tidak sopan sekali."
"Ha... ha... ha...!" Liu Ti-kie tertawa, "walau aku punya
kedudukan tinggi di dunia persilatan, tapi suka berteman
dengan adik kecil secantik kau ini, nanti kita bisa bermain ke
seluruh negri, aku pasti bisa membuatmu senang."
Mata Siau Yam yang jeli berputar berkata: "Betulkah?"
Liu Ti-kie menepuk dada: "Tentu saja, kau ingin bermain
apa pun boleh, orang she Liu tidak akan mengecewakanmu."
"Bagus kalau begitu, sekarang silahkan kau merangkak
tiga putaran ditanah, dan juga harus sambil mengonggong,
bagaimana? Siauya."
Wajah Liu Ti-kie berubah warna: "Adik kecil! Aku dengan
tulus ingin berteman denganmu, jika kau sengaja mau
mempermainkan, he... he...”
Siau Yam dengan tenang berkata: "Mana berani aku
mempermainkan Siau-kaucu Liu yang punya kedudukan tinggi
di dunia persilatan, sesungguhnya orang yang ingin berteman
dengan aku, harus menuruti aturanku."
"Hm...!" Liu Ti-kie berkata lagi: "Bocah yang pakai baju
putih itu, apa juga pernah merangkak di tanah sambil
menggonggong?"
"Aturanku, berbeda-beda tergantung orangnya."
"Apa maksud kata-kata ini?"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 55


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Siau Yam dengan sinisnya mencibir bibir: "Apa ini masih


perlu dijelaskan? Karena kau seperti anjing, tentu saja kau
harus menggonggong."
Liu Ti-kie jadi naik pitam: "Baik, rupanya jika tidak diberi
pelajaran, kau masih belum tahu setinggi apa langit, setebal
apa bumi!"
Begitu habis perkataannya, telapak tangan kanan nya
mendadak diulurkan, lima jarinya seperti kail mirip tinju,
seperti kilat menyabet ke arah pundak Siau Yam.
Orang mengatakan, seorang ahli sekali bergerak, sudah
tahu isi atau tidak lawannya, Liu Ti-kie Siauyanya perkumpulan
Ci-yan, rupanya tidak asal gagah-gagahan, melihat dia
mengeluarkan jurus, memang cukup berilmu, sayangnya dia
bertemu dengan Siau Yam, jika di ganti oleh orang lain,
mungkin sulit dapat menghindarkan cengkeraman hebat ini.
Saat ini Siau Yam sudah tidak tampak main main lagi,
sepasang mata seperti senter, dengan tenang menatap
telapak kanan yang datang menyerang, benar saja tidak
menungKu Curusnya sampai, lengan kanan dia mendadak
turun ke bawah, lima jari dengan kuat dijentikan keluar, angin
kuat melesat menutup kearah jalan darah penting dibahu Siau
Yam.
"Hm...!" Siau Yam mendengus, pinggangnya sedikit di
turunkan ke bawah, telapak kiri dan kanan disodokkan keatas,
sepasang jari disatukan seperti pisau, mengarah jalan darah di
lengan Liu Ti-kie memotongnya, serangan balik dia ini, waktu
dan tenaganya tepat sekali, tapi lima jarinya Liu Ti-kie, malah

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 56


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

bisa berobah dari jurus sebenarnya menjadi jurus tipuan,


lengan kanannya mendadak ditekan ke bawah, jalan darah di
bawah pinggang Siau Yam hampir semuanya di bawah
ancaman tenaga jarinya Liu Ti-kie.
Wajah Siau Yam berubah warna, dia tidak menduga Liu Ti-
kie dalam satu jurusnya, bisa mengandung perubahan jurus
yang begitu hebat, segera dia membentak, telapak kiri dari
jarinya berobah jadi kail, dengan kuat mencengkram
pergelangan lawan, telapak kanan bersamaan waktu
dilayangkan, satu tenaga angin yang kuat menerjang ke arah
dadanya Liu Ti-kie.
Mereka berdua adalah angkatan muda yang hebat
diantara angkatan muda dunia persilatan masa kini. Begitu
bertarung jurus-jurus anehnya sudah keluar semua. Keadaan
sangat menegangkan sekali, sehingga orang yang menonton
di sekeliling matanya jadi kabur, sampai nafas pun tidak
berani keras-keras.
Adat masyarakat Soa-say kebanyakan panas, disana
banyak berdiri perguruan silat, setiap orang hampir bisa dua
tiga jurus silat, tapi buat tingkat seperti Siau Yam dan Liu Ti-
kie yang berilmu setinggi ini, mereka seumur hidup baru kali
ini menyaksikannya, walau tidak ada seorang pun yang berani
mengeluarkan suara, tetap saja orang berkerumun banyak
sekali, di depan kelenteng menjadi sesak tidak bisa dilewati
orang.
Dalam sekejap tiga puluh jurus telah lewat, Liu Ti-kie
sudah lebih banyak bertahan dari pada menyerang dia
terjerumus ke dalam keadaan yang sangat tidak

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 57


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

menguntungkan, kelihatannya tidak akan bertahan lebih dari


dua puluh jurus lagi, Siauya Liok yang angkuh ini, akan
mengalami kekalahan, dipermalukan oleh remaja wanita yang
tidak ternama ini.
Mendadak terdengar satu teriakan keras, tiga orang laki-
laki besar berbaju ringkas keluar dari kerumunan orang,
seorang diantarnya memegang senjata rantai dengan kuat
diayunkannya, rantai dijulurkan hingga lurus, menusuk ke
arah punggung Siau Yam, dua orang lagi menggunakan golok
berpunggung tebal, juga bersamaan dari dua arah kiri dan
kanan, menyabetkan goloknya pada kiri dan kanan pinggang
Siau Yam.
Dengan tingkat ilmu silat Siau Yam, memang lebih tinggi
beberapa kelas dari pada Liu Ti-kie, jika kedua belah pihak
bertarung dengan tangan kosong, dia pasti bisa
mengalahkannya dalam lima puluh jurus, tapi saat ini
mendadak lawan bertambah tiga orang, dan semuanya
menggunakan senjata, walau ilmu silat dia lebih tinggi
juga sulit bisa menahan serangan keroyokan ini, maka
serangannya jadi tertahan, sekejap saja keadaannya menjadi
berbahaya...
Di depan tontonan banyak orang, empat orang pesilat
bertubuh besar, menyerang seorang wanita kecil, sungguh
sangat tidak pantas, tapi masing-masing orang itu seperti
hanya menyapu es di depan pintu sendiri, walaupun ada
orang yang bersimpati, tapi siapa yang mau melibatkan diri
pada pertikaian dunia persilatan?

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 58


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Di saat orang membicarakannya, mendadak terlihat satu


bayangan putih masuk ke dalam arena pertarungan,
kemudian terdengar beberapa jeritan mengerikan.
Pertarungan yang sengit itu, mendadak terhentu. Yang
membuat orang jadi heran adalah tiga orang laki-laki besar
yang bengis itu, semuanya sudah menggeletak diatas tanah,
dibandingkan dengan mayat, mereka hanya punya kelebihan
satu nafas saja.
Liu Siauya dari perkumpulan Walet Ungu bengong seperti
patung, wajahnya penuh dengan sikap ketakutan.
Di sisi lain, kecuali wanita baju merah Siau Yam yang ikut
bertarung, hanya ada seorang remaja tampan berbaju putih
yang berdiri santai. Jelas tiga orang anak orang anak buahnya
Liu Ti-kie sudah dirobohkan oleh remaja berbaju putih ini.
Liu Ti-kie terdiam lama lalu dengan mendengus berkata:
"Tidak diduga anda adalah seorang pesilat tinggi, marga Liu
telah salah menilai orang!"
Remaja berbaju putih berkata dingin: "Aku orang rendah
yang tidak punya nama, tentu saja dipandang sebelah mata
oleh anda..."
Liu Ti-kie mengangkat sepasang alis berkata: "Bocah
jangan sombong, jika berani katakan sebutanmu, marga Liu
pasti akan menagih sepuluh kali lipat terhadap apa yang telah
kau berikan."
Remaja baju putih berkata: "Bagus, asalkan kau berminat,
Pek Soh-ciu setiap saat menantinya."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 59


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Di dalam hati Liu Ti-kie tahu, remaja berbaju putih yang


menyebut dirinya Pek Soh-ciu memang bukan lawannya,
hanya dengan mata melotot bengis dia lalu membopong tiga
laki-laki besar yang terluka, menyusup masuk ke dalam
kerumunan orang.
Pertunjukan telah selesai, wajah tampan Pek Soh-ciu
kembali menjadi dingin lagi, dia melirik pada Siau Yam, satu
kata pun tidak berkata, langsung jalan keluar lapangan.
Sifat yang dingin dan sombong itu masih bisa dimengerti,
tapi tidak memandang keberadaan seorang remaja cantik, itu
adalah hal yang sulit diterima, apa lagi keadaannya dibawah
sorotan mata banyak orang, bukankah ini penghinaan yang
amat besar sekali? maka setelah Siau Yam tertegun sebentar,
lalu berteriak dan melayangkan telapaknya menyerang.
Dalam keadaan marah besar, pukulannya meng¬gunakan
seluruh tenaganya, Pek Soh-ciu tidak menduganya, tenaga
telapak yang amat dahsyat itu, telah mengenai dengan telak
di punggungnya.
"Blak!"
Pek Soh-ciu mengeluarkan suara sekali, tubuhnya
terdorong maju beberapa langkah, baru bisa berdiri, pelan-
pelan dia membalikan tubuh, mengguna¬kan lengan baju
yang putih seperti es, mengelap darah di sudut mulutnya,
sepasang sorot mata yang tajam, melihat dingin pada Siau
Yam sekali: "Kita masing-masing sudah tidak punya hutang
aku... pamit..."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 60


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Langkahnya sedikit tidak mantap, sepertinya pukulan Siau


Yam tadi, telah membuat dia terluka tidak ringan, tapi dia
sedikit pun tidak menghentikan langkahnya, dengan
memaksakan diri dia meloncat beberapa kali, menghilang di
jalan yang ke arah Leng-hun.
Dia telah pergi, tapi hati Siau Yam jadi sangat tidak enak,
dua aliran air mata menyesal, tanpa bisa ditahan menglir
keluar dari sepasang matanya.
"Nona, jangan pedulikan si sombong itu, kita... pergi
saja..." Cu-soat di sampingnya menghibur, tapi tidak ada
gunanya, lama, Siau Yam menggigit giginya berkata: "Baik,
orang she Ciu, kita melihat buku sambil menunggang keledai,
kita lihat sambil berjalan."
Malam telah tiba, angin menjadi dingin air pun d ingin, di
dalam angin gunung dan awan malam itu, melayang satu
bayangan orang seperti asap, terlihat tubuhnya berlari naik
dan turun dengan lincah, dalam sekejap, sudah sampai di
bawah sebuah bukit tinggi, sorot matanya yang seperti
bintang dingin, melihat-lihat ke sekeliling, mendadak dia
menghentakan kakinya pada batu gunung, satu garis
bayangan putih telah naik keatas, tapi tubuhnya yang
meloncat keatas, malah mendadak berhenti, lalu seperti
bintang jatuh dari langit, berguling guling jatuh ke bawah.
Di bawah gunung adalah batu-batu yang tajam, tajam
seperti gigi anjing, dia sudah mendapat luka dalam, tidak bisa
mengerahkan tenaga dalamnya, jika jatuh ke atas baru yang
tajam, maka tidak akan terhindar kan batu tajam akan
menembus perut atau dadanya.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 61


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Manusia siapa yang tidak akan mati, tapi jika dia harus
mati digunung liar ini, sungguh dia tidak sudi, tapi luka
dalamnya sangat parah, membuat dia tidak bisa mengerahkan
tenaga dalam, tidak ingin mati pun bagaimana bisa! Setelah
mengeluh panjang putus asa, sepasang matanya pun dengan
sedih di tutupnya.
Mendadak, dia merasakan tubuhnya ada yang menarik,
sepertinya di udara melayang satu kail dewa, mengail baju
putihnya, walaupun dia terluka dalam, dalam keadaan
setengah sadar, reaksinya masih tetap gesit, sepasang
matanya masih belum dibuka, sepasang tangannya sudah
melayang-layang sembarangkan menangkap.
Sepasang tangannya yang lemah tidak ada tenaga,
sepertinya mengenai sesuatu, di dalam perasaan dia, ini
adalah benda yang empuk, sangat elastis, dia baru saja
tertegun, terdengar suara 'paak', dan dia jadi pingsan.
Angin malam bertiup pelan, bayangan pohon bergoyang-
goyang, sinar bulan seperti satu cermin es, menyorot pada
wajah cantik yang dingin, dia berdiri bengong, tidak bicara dan
tidak bergerak, hampir dua jam lamanya.
Lama, alis dia yang hitam indah itu dengan pelan sedikit
diangkat, sepasang matanya yang jernih menyorot satu sinar
yang sulit diduga, lalu, dia pelan-pelan menggerakan
tubuhnya, melihat pada remaja berbaju putih yang pingsan
dengan sebalnya.
Tapi lirikan menyebalkan ini perlahan berubah,
perubahan ini diikuti sorot matanya, dari dingin lambat laun

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 62


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

menjadi lembut, dari lembut menjadi emosi, di dalam sekejap


perubahan-perubahan ini membuat dia sulit bisa
menyesuaikan diri, seperti sumur lama yang terjadi gejolak
yang tidak menentu, akhirnya, dia mengangkat remaja
berbaju putih yang bernoda darah itu, beberapa kali
loncatan masuk ke dalam satu rumah yang megah. Dia
menaruh remaja berbaju putih diatas ranjang, diam tidak
bicara menatapnya. Wajah dia sedikit pucat sepasang alis
yang panjang sampai ke pelipis sedikit mengkerut, di sudut
mulut dan di atas baju di dada, ada bercak-bercak bekas
darah.
Jelas, dia pernah mengalami satu pukulan yang ganas,
sehingga mendapatkan luka dalam yang parah, tadi satu
tangkapan yang kurang ajar itu, tentu tidak mengandung
sesuatu penghinaan, kalau begitu, dia tadi dengan marah
melempar dia, bukankah sudah jatuh tertimpa tangga pula?
Menyesal, merasa salah, bercampur dengan kekacauan
yang tidak bisa dijelaskan dan tidak tenang, lama... dia
mengeluh panjang dengan sedihnya, lalu dia mengeluarkan
satu botol giok, menyuapkannya padanya dua butir obat
mujarab.
Dia sedang menunggu perobahan lukanya, tapi hati yang
setenang danau, malah diam-diam terjadi riak yang kecil, dia
ingin menekan riak itu, tapi pikirannya bergejolak, amarahnya
tidak bisa dihentikan, membentuk satu gelombang yang tidak
bisa ditahan.
Akhirnya dia membuka mata, sepasang sorot matanya
yang penuh kasih, menatap pada wajah yang tampan, alisnya,

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 63


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

hidungnya... sepertinya setiap inci mempunyai daya tarik yang


membuat orang mabuk, seperti orang minum madu, sehingga
dengan bengong, matanya tanpa gerak manatap terus pada
dia.
Mendadak, remaja berbaju putih menggerakkan tangan
dan kakinya, mengeluarkan suara keluhan yang pelan, hati dia
jadi tergetar, seperti bertemu dengan ular beracun
pinggangnya diputar, tergopoh-gopoh keluar melarikan diri.
Angin menggerakan pohon tua, sinar bulan menyinari
jendela, remaja berbaju putih itu telah lolos dari ancaman
dewa maut, seperti telah bermimpi indah, ketika dia
membuka matanya, tempat dia rebah ini, malah membuat dia
keheranan.
Ini adalah kamar kecil tempat bersemedi, walau tidak ada
selimut sutra, kelambu halus, hio menyala diatas tempat hio
berbentuk hewan, tapi satu titik debu pun tidak ada, bau hio
samar-samar tercium, berada di dalam membuat hati orang
merasa jadi lapang dan segar, tapi, dia tidak ada minat tinggal
di tempat yang asing ini, lalu dia berjalan keluar dari kamar
semedi, melangkah masuk ke ruang sembahyang yang penuh
dengan asap hio.
Di depan meja sembahyang, bersujud seorang remaja
wanita yang hidungnya mancung, mulut munggil, walau dia
memakai jubah nikoh, tapi mempunyai rambut panjang yang
hitam bersinar.
Lampu bersinar jernih, suara ketokan kayu dan doa-doa,
adalah satu penampilan yang serius tidak bisa diganggu, tetapi

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 64


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

situasi yang serius ini, tidak menutupi penampilan dia yang


cantik.
Lama, dia pelan-pelan bangkit berdiri, sepasang matanya
dengan penuh kasih, menatap tajam pada remaja berbaju
putih, lalu berkata: "Sicu, luka dalamnya baru sembuh, masih
harus dirawat, angin malam sangat dingin, silahkan kembali ke
kamar semedi untuk istirahat."
Dengan sepasang alisnya diangkat, remaja berbaju putih
dengan wajah acuh berkata: "Aku masih ada urusan penting,
terima kasih atas pengobatannya, budi ini akan kubalas di
kemudian hari."
Begitu perkataannya habis, orangnya sudah berkelebat
pergi, sinar lampu masih bergoyang-goyang, orangnya sudah
berada beberapa tombak di luar.
Nikoh remaja tidak menduga, sekali berkata pergi dia
langsung pergi meninggalkan, begitu tidak tahu sopan santun.
Saat dia loncat keluar vihara, hanya terlihat sinar bulan seperti
air menerangi bumi, bayangan orang itu sudah menghilang!
Malam sangat dingin, gunung kosong hutan tenang, jubah
nikohnya yang besar, berkibar-kibar ditiup angin malam, tapi
dia seperti batu gunung yang tanpa roh, sedang berdiri tanpa
bicara.
"Jit-nio (Putri ke tujuh.)..."
Hatinya sedikit terkejut, dengan cepat dia menggunakan
lengan baju menyeka air mata disudut matanya, lalu
membalikan tubuh memberi hormat dengan menyatukan

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 65


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

telapak tangan pada seorang pendeta tua berkata: "Bibi


guru..."
"Jit-nio, siapa dia?"
"Tidak tahu... murid tidak tahu..."
"Haii... saat gurumu meninggal, pernah mengatakan kau
tidak ada jodoh dengan Budha, bajumu ada disini, pergilah."
"Bibi guru... aku..."
"Anak itu sangat berbakat, bisa dikatakan jarang yang
berbakat seperti itu... aku mendoakan kau..."
Tidak menunggu Jit-nio menjawab, dia sudah
membalikkan tubuh melayang pergi.
0-0-0

Suara guntur yang amat keras terdengar, titik hujan


sebesar kacang sudah turun ke bawah, tanah liar yang sangat
luas, hampir semuanya tertutup hujan, di dalam hujan lebat
ini, malah ada satu bayangan putih berlari dengan cepatnya,
walau seluruh bajunya sudah basah kuyup, tubuhnya tetap
meloncat-loncat, tetap gesit dan cepat, mengejutkan orang
yang melihatnya.
Akhirnya, hujan berhenti, bulan bersinar kembali, gunung
dan hutan yang sudah dibersihkan oleh hujan,
pemandangannya semakin segar.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 66


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Pek Soh-ciu sudah menemukan satu tempat untuk


berteduh, dia mengambil beberapa batang kayu, menyalakan
api, lalu melepaskan bajunya dan mengeringkan diatas api.
Mendadak ada angin aneh yang bertiup menerbangkan
bajunya, dia seperti kupu kupu yang amat besar, melayang-
layang di udara.
Dia tertegun: "Sungguh sial sekali, setan juga sampai
datang mempermainkan orang, sampai angin dan hujan juga
mengganggu aku!" dia mengikuti bajunya yang melayang-
layang, dia berlari sampai di satu hutan, bajunya di udara
mendadak berbelok, masuk ke dalam hutan itu, sungguh sulit
dibayangkan, apakah dihutan ini bersembunyi setan?
Dia mengangkat alisf menyusup masuk ke dalam hutan,
matanya melotot mencari kesegala arah, men¬dadak hatinya
tergetar, ternyata baju putihnya menggantung di atas sebuah
cabang pohon besar, dan ada satu kertas merah, menempel di
atas baju, melayang-layang ditiup angin.
Dia mendengus, mengulurkan tangan menurunkan baju
dan kertas itu, dia melihat di bawah sinar bulan, di atas kertas
tertulis begini: "Masuk kedalam tanah larangan, harus di beri
hukuman kecil, bocah! Kau telah terkena racunku!"
Sungguh mala petaka yang tidak diharapkan, pemilik
hutan larangan ini hingga marganya apa namanya apa dia
juga tidak tahu, tahu-tahu dirinya sudah terkena racun, jangan
kata dia masih remaja yang emosinya tinggi, walau seorang
tua yang bisa menahan diri, juga sulit bisa menerima hal ini,
maka dia mengibaskan telapaknya, dan terdengar suara sst...

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 67


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

kertas yang tipis itu, seperti pisau tajam menancap di atas


batang pohon besar.
"Bocah! Tampaknya kau pemarah sekali, hmm..."
Sebuah suara kecil terdengar dari dalam hutan disiisi
tubuhnya, dia bergerak seperti elang menerjang ka arah
datangnya suara.
Terdengar pohon dan daun bersuara sst... sst... tanah liar
ini sangat sepi, sampai seekor burung terbang pun tidak ada,
bagaimana mungkin bisa ada orang?
Dia mencibirkan bibir, bibir merah yang seperti memakai
lipstik merah, tersenyum dingin menakutkan orang, sedikit
menggerakan sepasang lengannya, seperti asap tipis,
melayang ke atas puncak pohon yang bergoyang-goyang.
Matanya mencari ke segala arah, melihat diatas tanah
liar, sepuluh tombak lebih ada satu bayangan hitam sedang
berlari dengan cepatnya.
"Bangsat keji, jika Siauya bisa menangkapmu, tidak
merobek-robek kau itu baru aneh!" didalam hati.
Orang bicara, tapi kakinya sedikit pun tidak diam, baju
putih melayang-layang, cepat laksana angin ribut, mengejar
dari belakang orang itu.
Namun, bayangan hitam itu seperti air deras awan
mengalir, dia hampir mengerahkan tenaga dalam sampai
puncaknya, tapi tetap saja tidak bisa memperpendek jarak
satu inci pun, dan juga bayangan hitam itu tidak lari hanya
lurus saja, dia lari mengitari rimba ini.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 68


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Tanpa alasan meracuni orang, malah masih sengaja


mempermainkan orang, bagaimana orang bisa tahan? setelah
sekali berteriak, dia sudah mengerahkan ilmu meringankan
tubuh Co-yang-kiu-tiong-hui.
Ilmu hebat yang hanya dimiliki oleh Sin-ciu-sam-coat,
bagaimana pun tidak seperti ilmu silat biasa, hanya dalam
waktu seperminuman teh, dia bukan saja sudah dapat
mengejar bayangan hitam itu, dan juga berhasil menghadang
jalannya orang yang melarikan diri.
"Bocah, kau sungguh hebat, aku sampai bisa dihadang
olehmu."
Ternyata dia adalah seorang tua yang rambutnya acak-
acakan, seluruh tubuhnya kotor seorang pengemis, melihat
usianya, hanya lima puluh tahun lebih, tapi bicaranya seperti
orang tua yang penuh pengalaman sekali.
Pek Soh-ciu mengangkat alis berkata: "Kita sama sekali
belum pernah bertemu, anda malah mencuri baju dan
meracuni aku, melakukan tindakan yang sangat hina, jika anda
tidak bisa memberikan alasan yang tepat, jangan salahkan aku
bertindak kejam."
Pengemis itu membuka mulut tertawa keras beberapa
saat berkata: "Bagus, aku orang tua sudah berkelana di dunia
persilatan puluhan tahun, akhirnya malah masih membuat
seorang angkatan muda meminta pertanggung jawaban,
sungguh zaman sudah berubah, hati orang sudah tidak seperti
dulu lagi."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 69


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Hm...!" Pek Soh-ciu dengan angkuh, "Aku tidak ada minat


bertengkar denganmu, berikan obat penawar racunmu,
mungkin kita masih bisa merundingkannya."
Pengemis merasa aneh berkata: "Obat penawar? Kau
ingin obat penawar racun apa? Aku orang tua sampai haus
ingin minum lapar ingin makan juga harus menunggu orang
beramal, kau meminta obat penawar racun padaku, bukankah
itu salah alamat!"
Ssst... terdengar suara aneh, Im-cu-kiam sudah dicabut
keluar, dalam getaran hawa pedangnya, samar-samar
mengandung hawa pembunuhan, pemuda tampan yang
sudah kenyang mendapat ejekan orang amarahnya seperti
sudah sampai puncaknya.
Wajah pengemis sedikit berubah, tapi lalu dengan cepat
kembali keasal wajahnya, penuh dengan tertawa main-main
berkata: "Bocah, aku orang tua kecuali sedikit miskin, tidak
berbeda jauh dengan kau bocah kecil, jika kau melihat aku
tidak berkenan dihati, kita kakek dan cucu bisa bermain-inain
beberapa jurus untuk mencobanya."
Dia menghentikan wajah tidak seriusnya, membalikan
lengan merogoh ke belakang, dari belakang tubuh
mengeluarkan sepasang sumpit besar yang hitam pekat,
panjangnya sekitar dua kaki lima inci, kakinya dibuka sedikit,
menampilkan posisi siap bertarung.
Melihat senjata yang jarang terlihat itu, dalam hati Pek
Soh-ciu diam-diam terkejut, dia tidak menduga pengemis yang
biasa-biasa ini, ternyata adalah Oh-kui (Setan Lapar) Ouwyang

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 70


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Yong-it yang julukannya setingkat dengan Sian-put-cie (Dewa


Miskin), tiga puluh tahun yang lalu.
Tapi dia seperti anak sapi yang baru lahir yang tidak takut
pada harimau, tidak peduli kau adalah Dewa Miskin kek, Setan
Lapar kek, jika sengaja menggodaku, meski bukan lawan
seimbang juga harus dihadapinya, setelah dia meneguhkan
hati, dia jadi tidak pikir panjang lagi, pedang panjangnya
disabetkan miring, melancarkan jurus Ciu-sui-eng-hong (Angin
musim gugur mendadak bertiup), seperti air raksa tumpah ke
tanah menerjangnya.
Oh-kui Ouwyang Yong-it berdiri tegak seperti gunung,
menunggu sinar pedang mengurung tubuhnya, dia baru
membagi sepasang sumpitnya ke kiri dan kanan, sekali
berputar-putar, menusuk-nusuk, dalam sekejap dia telah
menyerang sebanyak sembilan jurus.
Di dalam hati Pek Soh-ciu terkejut, dia tidak tahu jurus
apa yang digunakan Ouwyang Yong-it, dia hanya merasakan
dari lingkaran dan tusukan sepasang sumpit¬nya, ada angin
bertenaga kuat, mengarah pada ke tiga puluh enam jalan
darah penting di seluruh tubuhnya, jurus Im-cu-kiam yang
menakutkan setan dan dewa itu, malah tidak bisa leluasa
dikembangkan, hampir satu jurus pun tidak bisa dipakai
menyerangnya.
Tapi walau pun dia baru pertama kali bertemu dengan
pesilat yang setinggi ini, dia tetap bisa tenang, jurus-jurus
aneh Im-cu-kiam nya segera dikeluarkan semua.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 71


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Bersamaan itu matanya menatap tajam, memperhatikan


arah serangan sepasang sumpit lawannya, dia ingin
mengambil kesempatan kekosongan lawan, mencari titik
kelemahan jurus lawannya.
Tangan kirinya diam diam mengumpulkan tenaga dalam,
lima jari panjang yang kemerahan, pelan-pelan berubah
warnanya, asalkan berubah jadi putih seperti giok, maka dia
bisa menggunakan Pouw-ci-sin-kang, membunuh lawan yang
kuat ini.
Tapi Ouwyang Yong-it orang yang berpengalaman, mana
mungkin dia tidak bisa melihat apa tujuannya Pek Soh-ciu,
maka dia mempercepat sepasang sumpitnya, menimbulkan
suara gemuruh angin, saat sepasang telapaknya digerakan,
menggetarkan awan mengalir embun berputar, rumput dan
batang pohon beterbangan.
Tekanan yang sebesar gunung ini, memaksa Pek Soh-ciu
melangkah mundur ke belakang, tapi Oh-kui Ouwyang Yong-it
sepertinya tidak menyerang sepenuh hati. Setelah dia
menyerang beberapa saat, mendadak tertawa keras,
tubuhnya mundur satu tombak lebih, menyimpan sepasang
sumpitnya, dengan sorot mata yang tajam menatap Pek Soh-
ciu berkata: "Siau Pek, kita tidak perlu menghabiskan tenaga
dengan sia-sia, aku juga sudah puas bermain, mari kita
berbincang-bincang saja."
Pek Soh-ciu marah sampai mengangkat alis berkata: "Ilmu
silatku walau tidak begitu hebat, juga tidak bisa dihina begitu
saja oleh anda, tidak bertarung juga boleh, kita mencoba lagi
beberapa jurus dengan tangan kosong."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 72


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Ouwyang Yong-it tertegun: "Seseorang jika ingin sukses,


ilmu silat dan kesabaran satu pun tidak boleh kurang, kau
bocah kecil menemani aku bermain beberapa jurus, apakah
itu merendahkan harga dirimu?"
"Hmmm" Pek Soh-ciu berkata, "kalau begitu Cianpwee
yang sudah diam-diam meracuni aku, tidak tahu itu harus
bagaimana menjelaskannya?"
"Ha... ha... ha...!" Ouwyang Yong-it tertawa keras sejenak,
berkata, "bocah bodoh! Jika aku benar meracunimu, apa kau
masih punya nyawa sampai sekarang?"
Di dalam hati Pek Soh-ciu tertegun, diam-diam dia
mengerahkan tenaga dalam mencobanya, benar saja jalan
darah dia lancar semua, sedikit pun tidak ada tanda-tanda
terkena racun, maka dia mengepal sepasang tangannya,
membungkukkan tubuh: "Kekesalan Cianpwee telah
terpuaskan, aku sekarang pamit saja..."
"Kek!" Ouwyang Yong-it batuk sekali katanya, "anak muda
segalanya bagus, cuma kurang kesabaran saja, baiklah, kaki
tumbuh ditubuhmu, jika kau tetap ingin pergi, aku orang tua
juga tidak bisa berbuat apa-apa, tapi kita telah bertemu itu
artinya ada jodoh, apakah kau bisa menyanggupi dua hal
padaku?"
Pek Soh-ciu tertegun berkata: "Silahkan Cianpwee
katakan lebih jelas lagi."
Ouwyang Yong-it berkata: "Pertama, kau bocah memang
orang yang menarik, jika tidak merasa hina berteman dengan
Oh-kui, mari kita bersumpah menjadi teman, kedua, dunia

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 73


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

persilatan sekarang ini sedang terjadi gejolak, menandakan


keadaan akan terjadi pertarungan, kau harus berlapang dada,
menanggung tanggung jawab terhadap keselamatan dunia
persilatan..." sejenak katanya terhenti lalu melanjutkan, "aku
masih punya satu urusan yang harus diselesaikan. Dua tahun
dari sekarang, aku akan ke dunia persilatan lagi mencarimu."
Pek Soh-ciu dengan riang berkata: "Perintah Cianpwee,
Soh-ciu mana berani tidak menurut, setelah dua tahun
kemudian aku tentu akan terhormat mendengar perintahmu,
sekarang aku pamit."
Setelah Pek Soh-ciu meninggalkan Ouw yang Ong-it, dia
berlari dengan cepatnya, sampai langit di timur menjadi putih,
baru dia beristirahat di bawah satu lereng gunung.
Tenaga manusia ada batasnya, semalaman tidak tidur,
tidak istirahat, dan juga telah mendaki entah berapa banyak
bukit, walaupun ilmu silatnya sangat tinggi, tetap dia
merasakan seluruh tubuhnya lelah dan lapar, maka akhirnya
dia menutup mata tidur di bawah satu pohon besar.
Saat sinar matahari menusuk mata, dia baru bangun dari
tidur, hal pertama yang harus dikerjakan, tentu saja mencari
makanan untuk mengisi perutnya yang lapar. Dia menelusuri
gunung berjalan ke depan, dia menemukan satu kampung
kecil yang terdiri beberapa rumah pemburu. Dari dalam
bungkusannya dia mengeluarkan sebuah topeng dari kulit
manusia, menyamar sebagai seorang sastrawan setengah
baya, sesudah itu baru mendatangi sebuah rumah gubuk yang
pintunya tidak tertutup rapat.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 74


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Apa ada orang? Aku... orang yang numpang lewat..."


Pek Soh-ciu tidak punya pengalaman di dunia persilatan,
terhadap hal mengunjungi orang asing untuk minta makanan,
lebih-lebih tidak pernah melakukannya, walau pun dia punya
uang untuk membayar, tapi kata-katanya tetap ada perasaan
tergagap-gagap sulit diucapkan.
"Kreek" satu suara pelan terdengar, sepasang daun pintu
dibuka.
Pek Soh-ciu melirik pada orang yang berdiri di depan
pintu, tidak terasa mata jadi merasa terang.
Dia adalah seorang nyonya muda yang berhidung
mancung beralis seperti bulan, penampilannya anggun
sederhana, di dalam penampilannya yang anggun alami itu,
sepertinya terselubung sedikit kegusaran, dia melihat pada
Pek Soh-ciu mau bicara tapi tidak jadi, lama, baru dengan
sedih mengeluh berkata: "Kau... haai... akhirnya kembali
juga..."
"Apa?" Pek Soh-ciu seperti patung batu, sedikit tidak bisa
meraba kepala sendiri, sehingga dengan perasaan aneh
berkata, "Nyonya! Kau berkata... aku akhirnya kembali juga?"
Dia baru saja berhenti bicara, nyonya muda itu mendadak
menutup wajah dengan sedihnya menangis.
Pek Soh-ciu terkejut sekali, tidak tahu ada masalah apa
membuat dia jadi menangis sedih, sejenak dia menjadi salah
tingkah...

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 75


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Lama... nyonya muda itu menghentikan tangisnya,


kepalanya sedikit diangkat, menampakkan bunga Li
berteteskan hujan, tingkah yang sangat membuat orang
kasihan, dengan sedih menatap dia.
Ini adalah situasi yang sulit bisa dimengerti dia dan juga
keadaan yang serba salah, dia terdiam sejenak, baru dengan
sekali batuk perlahan berkata: "Hujin ada kesulitan apa,
asalkan aku sanggup..."
Nyonya muda itu melotot, dengan nada kesal berkata:
"Meninggalkan rumah selama lima tahun, tidak
mempedulikan ibu yang sudah tua dan istri di rumah, hari ini
setelah capai berkelana kembali ke rumah, malah berpura-
pura bodoh, tidak mengaku anggota keluarga, kau... kau
sungguh keji sekali."
"Kek, hujin kau..." Dia di buat bengong oleh nyonya muda,
menghadapi situasi yang tidak masuk akal ini, sesaat tidak
tahu harus bagaimana menjelaskannya.
Tiba tiba terdengar suara batuk pelan, dari luar pintu jalan
mendekat seorang nenek tua beruban yang memegang
tongkat jalan, seorang pelayan wanita kecil berbaju hijau
mengikuti dari belakangnya, berjalan gemetaran mendekati
Pek Soh-ciu, dia menghentikan langkah, dengan sepasang
mata berlinang air mata, memperhatikan Pek Soh-ciu dari atas
sampai kebawah.
Lama, baru dengan suara gemetar emosi berkata: "Ti-kie!
Akhirnya kau kembali juga! Ibu hidup tidak lama lagi, jika kau
masih tidak kembali, itu akan menyulitkan istrimu."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 76


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Wajah Nyonya muda itu menjadi merah, sorot mata yang


menyiratkan benci sayang dan malu, melihat tajam pada dia,
di bibir mungilnya keluar suara pelan "Ibu", lalu dengan
malunya menundukan kepala.
Sampai sekarang Pek Soh-ciu baru sadar, ternyata putri
dan neneknya ini salah mengenal orang, sehingga, dia
merubah wajah jadi serius, mengepal sepasang tangan
menghormat berkata: "Aku bukanlah putra anda..."
Nenek tua menghentakan tongkatnya, dengan suara
gemetar berteriak: "Liu Ti-kie! Kau binatang yang tidak tahu
balas budi, bagian mana dari istrimu yang tidak baik? Kau
malah berani menolak keinginan ibu, sudah lima tahun
melarikan diri menghindar perkawinan! Sekarang... hmmm
malah sampai ibu sendiri juga tidak diakui, oh Tuhan, keluarga
Liu sebenarnya telah melakukan dosa apa...?”
Karena terlalu emosi belum lagi perkataannya habis,
mendadak tubuh nenek tua itu roboh ketanah.
Kejadian ini datang tidak diduga, Pek Soh-ciu tidak bisa
diam melihat orang akan mati tidak menolong, tidak
menunggu tubuh nenek tua menyentuh tanah, tubuhnya
bergerak, dia sudah membopong tubuhnya, lalu mengulurkan
telapak tangan kanan, menepuk pelan di punggungnya, nenek
tua itu lalu memuntahkan dahak yang kental, sepasang
matanya berlinang air mata.
Pek Soh-ciu mengeluh, dia membalikan kepala berkata
pada nyonya muda: "Harap kau bopong nenek tua masuk ke
dalam untuk beristirahat, aku..."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 77


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Nenek tua mendadak berteriak: "Tidak, kau ikuti dia, Siau-


ceng! Bopong aku masuk ke dalam."
Siau-ceng adalah pelayan berbaju hijau itu. Dia menyahut
sekali, lalu maju ke depan membopong nenek tua, berjalan
masuk kedalam rumah gubuk.
Nyonya muda melirik Pek Soh-ciu sekali, lalu membalikan
tubuh melenggok dengan langkah pelan masuk kedalam,
melihat Pek Soh-ciu tidak mengikutinya, dia menghentikan
langkah dengan sedih berkata: "Rumah ini sederhana, kau
tidak sudi masuk?"
"Hai...!" Pek Soh-ciu menggelengkan kepala berkata:
"Hujin salah paham, aku ini sungguh bukan suami anda Liu Ti-
kie..."
"Hm...!" nyonya muda mengangkat alis, dingin berkata,
"walau dibakar jadi abu, aku Tan Li-ceng tetap bisa
mengenalmu, haai..."
Mendadak di hati Pek Soh-ciu bergerak, dia terpikir Siauya
perkumpulan Ci-yan yang pernah hertarung dengannya,
bukankah namanya Liu Ti-kie? Sehingga, dia tertawa tawar,
terpaksa melepaskan topeng kulit manusia di wajahnya
berkata: "Tidak diduga topeng ini, malah mirip dengan
wajahnya suami anda..."
Nyonya muda terkejut dan bengong cukup lama oleh
perubahan yang terjadi di depan mata, lalu dengan sedih
mengeluh berkata: "Kalau begitu, Liu Ti-kie sudah mati?"
Pek Soh-ciu sedikit ragu berkata: "Aku pernah bertemu
dengan seorang yang bernama Liu Ti-kie, apakah dia itu

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 78


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

adalah suamimu, aku tidak berani sembarangan


menuduhnya."
Lalu dia menceritakan Liu Ti-kie yang sekarang ini adalah
Siauyanya perkumpulan Ci-yan.
Nyonya muda Tan terdiam beberapa saat, katanya:
"Bisakah beritahukan nama tuan?"
"Aku Pek Soh-ciu penduduk kota kuno Soa-say."
"Aku ada satu permintaan, tidak tahu apakah Siauya bisa
menerimanya?"
"Asalkan di dalam kemampuanku, tentu tidak akan
mengecewakan hujin."
"Haai... nenekku mengharapkan putranya pulang sudah
lima tahun, sehingga mata hampir buta oleh air mata, jika
mendadak tahu Siauya bukan Liu Ti-kie,
pukulan yang sangat berat ini, pasti tidak akan bisa
diterima oleh orang tua yang tidak lama lagi akan mati,
sehingga..."
"Maksud nyonya, adalah..."
"Jika Siauya sementara bisa menggantikan suami ku,
bukan saja akan menyelamatkan satu nyawa..."
"Ini... Haai, aku punya dendam yang harus dibalas,
sungguh tidak bisa tinggal lama disini, apa lagi..."
"Asalkan menunggu beberapa hari, aku bisa pelan-pelan
menjelaskan pada nenek masalah sesungguhnya, mengenai...
kita... Siauya tidak perlu khawatir."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 79


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Pek Soh-ciu dengan terpaksa mengeluh lagi, diam-diam


memakai kembali topeng kulit manusia ke wajahnya.
"Siauya, silahkan..." Tan Li-ceng gembira.
Dia membawa Pek Soh-ciu ke sebuah kamar tidur, lalu
menyiapkan makanan dengan langsung turun tangan sendiri,
dia melayani Pek Soh-ciu hingga membuat Pek Soh-ciu jadi
merasa tidak tenang, tapi dia telah menyanggupi
permintaannya, terpaksa selama beberapa hari ini diam-diam
dia menahan din, di dalam keadaan tidak ada kegiatan ini, dia
memusalkan seluruh pikirannya pada empat jurus hebat yang
ada di atas Pou w long-tui. Setelah siang malam
mempelajarinya, akhirnya dia mendapat hasil lumayan.
Suatu kali di saat bangun dari bersemedi, tampak Lan Li-
ceng berada di hadapannya sedang memegang cangkir teh,
dia berdiri di pinggir ranjang, sepasang matanya yang sejernih
air dengan penuh rasa cinta menatapnya.
"Hujin seperti... kek... kek, aku sungguh sulit
menerimanya..." dengan sopan dia menolaknya, terhadap
rasa cinta seperti ini, dia merasa sulit menikmatinya.
Tan Li-ceng sedikit tersenyum, lalu duduk di sisinya:
"Walau pun pura-pura menjadi suami istri, melaksanakan
kewajiban suami istri juga tidak halangan, mengapa kau harus
begitu sungkan?"
"Tidak." Kata Pek Soh-ciu dengan tegas, "ini adalah siasat
yang terpaksa dilakukan sementara. Kita bukan saja tidak
boleh melakukan kewajiban suami istri, orang lain juga tidak
boleh tahu, jika tidak, di kemudian hari nanti, meski kita

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 80


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

menjelaskan bagaimana pun suamimu tidak akan bisa


mempercayainya!"
Tan Li-ceng sudah bertekad, katanya: "Liu Ti-kie berhati
kejam, sampai ibu yang sudah tua hampir mati pun
ditinggalkan dan tidak dipedulikan, mana mungkin bisa dia
ingat aku orang yang sial ini, Siauya jika tidak merasa..."
Pek Soh-ciu dengan wajah serius berkata: "Hujin salah,
orang she Pek bukanlah seorang yang suka merebut istri
orang!" dia bangkit meloncat, mengambil bungkusan dan
pedang yang digantung di dinding, langsung berlari keluar
pintu.
Dia sudah mengampil keputusan, ini adalah tindakan yang
pintar, dia tidak mau melupakan dendam tanpa
membalasnya, dia tidak mau ditempat ini mendapaikan nama
buruk, maka dia memilih jalan yang benar, berlari ke arah
selatan, menelusuri Leng-hun, kota Keng, langsung menuju
Song-ciu

0-0-0

Sinar pagi yang indah, diam-diam merayap naik keatas


puncak bukit Siau-su, di dalam kuil Siau-iim yang namanya
menggemparkan dunia persilatan, terdengar suara
sembahyang.
Suara lonceng yang damai dan agung terdengar
berdentangan, menyebar ke segala arah tanpa bisa

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 81


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

dihentikan, membuat orang terhadap gunung dengan


ternama kuil bersejarah ini, timbul satu perasaan yang
memujanya.
Namun suara sembahyang itu, mendadak terhenti di
tengah. Di depan kuil yang terhormat dan tenang ini, keluar
sekelompok hweesio dengan wajah gelisah, mereka
mengangkat kepala melihat jauh ke atas langit, sepertinya di
puncak bukit gunung yang ternama ini, terjadi sesuatu hal
yang aneh.
Memang tidak salah, diatas puncak bukit Siau-su, muncul
seekor kuda putih, yang meringkik sambil mengangkat
kepalanya, penampilannya sangat gagah, sepertinya sedang
menantang para hweesio Siau-lim.
Dan diatas kuda putih, duduk seorang remaja berbaju
putih, bajunya berkibar-kibar ditiup angin di bawah sinar
mentari yang menerangi seluruh gunung, tampak gagah
seperti dewa, para hweesio Siau-lim yang melihatnya hatinya
berdebar-debar, wajah menjadi tegang.
Tiba-tiba, satu suara siulan nyaring, terdengar dari
kejauhan di puncak bukit Siau-su, tubuh remaja berbaju putih
sudah melayang dari atas kuda, di bawah sinar pagi yang
cerah persis seperti dewa terbang di siang hari.
Di udara dia melakukan satu belokan, sepasang lengannya
sedikit dibuka, menggetarkan pelan lengan baju yang besar,
tubuhnya bergerak cepat laksana kilat menyambar, dalam
sekejap seperti segumpal kapas, melayang ringan turun di
depan para hweesio yang wajahnya sedang tegang itu.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 82


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Hweesio kuil Siau-lim yang mempunyai kepandaian hebat


banyak sekali, namun ilmu meringankan tubuh sehebat
remaja berbaju putih ini, mereka baru pertama kali
menyaksikannya, maka dalam ketakutannya, mereka
menambah kewaspadaannya.
Mata remaja baju putih seperti kilat menyambar, dengan
angkuh melirik pada para hweesio Siau-lim berkata: "Siapa
yang menjadi ketua perguruan Siau-lim, aku ada hal ingin
bertanya padanya."
"O-mi-to-hud" sebuah ucapan Budha terdengar, lalu
keluar seorang hweesio tua yang wajahnya bulat seperti bulan
purnama, dia menegakkan telapak tangan¬nya memberi
hormat: "Pinceng Pek Hui, sebagai ketua Siau-lim, Sicu kecil
ingin bertanya apa?"
Remaja berbaju putih melihat pada Pek Hui taysu,
wajahnya jadi dingin, lalu berkata: "Aku tidak bermaksud
membunuh orang, asalkan hweesio mau menjawab dengan
jujur beberapa pertanyaanku."
Pek Hui taysu berkata: "Seorang hweesio tidak akan
berkata tidak jujur, yang aku tahu pasti aku katakan."
"Bagus, mohon tanya, ketua kuil terdahulu anda Pek Leng
taysu mengapa bisa menghilang?"
"Sicu kecil ada hubungan apa dengan Sin-ciu-sam-coat?"
"Harap hweesio jawab dulu pertanyaanku."
"Kakak seperguruanku diundang orang untuk
mengunjungi Sin-ciu-sam-coat, tapi begitu pergi lalu..."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 83


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Ha... ha... ha... berkunjung! Dengan memakai topeng,


berkomplot melakukan pembunuhan, kunjungan apa yang
dikatakan oleh hweesio?"
Wajah Pek Hui taysu berubah: "Hong-thio Siau-lim
terdahulu, kedudukannya sangat tinggi, Sicu kecil bagaimana
bisa sembarangan menuduh orang!"
Remaja berbaju putih dengan sinis mendengus dingin:
"Aku masih belum mengatakan masalah mereka
menggunakan Ngo-tok-cian, dan secara sembunyi-sembunyi
menyerang, terhadap kuil anda aku sudah memberi muka."
"Lalu dimana Suhengku sekarang?"
"Walau Sin-ciu-sam-coat, tidak bisa lolos dari serangan
keroyokan hina ini, tapi para penyerang gelap ini, tidak satu
pun bisa menyelamatkan jiwanya..."
"Apa Sicu kecil keturunan Sin-ciu-sam-coat? Kalau begitu
Suhengku pasti dibunuh oleh Sin-ciu-sam-coat!"
"Apakah aku keturunan Sin-ciu-sam-coat atau bukan, aku
tidak bisa memberitahukan sekarang, tapi Suhengmu, Pek
Leng taysu bukan mati di tangan Sin-ciu-sam-coat."
"Siapa yang telah membunuh kakak Suhengku?"
"Lak-jiu-jin-wan Giam Pouw."
"Sicu kecil menyaksikan dengan mata kepala sendiri?"
"Percaya atau tidak terserah."
"Sicu kecil masih ada urusan apa?"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 84


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Aku ingin tahu, dulu Suhengmu sebenarnya diundang


oleh siapa?"
"Aku tidak mengetahuinya."
"Kalau begitu terpaksa aku menggunakan kekerasan!"
"Sicu kecil ingin bagaimana?"
"Gigi dibalas gigi, mencuci kuil Siau-lim dengan darah..."
"Omi-to-hud, Siau-lim bukan tempatnya untuk sicu kecil
membuat onar!"
"Ha... ha... ha..., tujuh puluh dua jenis ilmu hebat dari kuil
Siau-lim, tidak satu pun yang tidak mengejutkan dunia, jika
aku tidak mencobanya sendiri, mungkin seumur hidup aku
akan menyesal! Hweesio bersiaplah."
Perkataannya belum habis, sepasang telapaknya telah
melancarkan serangan, dua tenaga tersembunyi, satu keras
satu lembut, seperti gelombang samudra menerjang kearah
dada Pek Hui taysu.
Pek Hui taysu mendengus, lalu mengibaskan lengan
bajunya, pukulannya remaja berbaju putih yang keras dan
dahsyat, seperti kerbau tanah, sungai masuk ke laut, segera
menghilang tidak berbekas, tapi tenaga yang lembut malah
menerobos masuk di antara tenaga dalam Pek Hui taysu,
tenaga yang sangat lembut tapi bergelombang itu, tetap
menerjang kearah Pek Hui taysu.
Pek Hui taysu diam-diam terkejut, tubuhnya tidak goyah
Kim-Kong-cu-tee (Kim-kong menancap di tanah.) segera

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 85


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

bereaksi, walau demikian tubuhnya bergoyang dua kali, baru


dapat menghilangkan tenaga lembut yang dahsyat itu.
Seorang ketua perguruan yang begitu agung
kedudukannya, ilmu silatnya bisa di bayangkan tinggi apa, tapi
hanya dalam satu jurus, telah diungguli oleh seorang remaja
yang tidak ternama, kejadian ini membuat wajah para
hweesio Siau-lim yang kaku tanpa ekspresi, segera
menunjukkan wajah terkejut dan gentar.
Wajah tampan remaja berbaju putih yang dingin seperti
es, jadi menambah rasa dinginnya, dia memutar telapak
tangan kanannya, akan kembali menyerang, tiba-
tiba penyambut tamu Siau-lim Pek Kuo taysu meloncat
keluar berteriak: "Sicu kecil tunggu dulu, aku masih ada hal
yang ingin ditanyakan."
Remaja baju putih menarik kembali lengan kanannya,
berkata dingin: "Silahkan katakan."
"Tadi ketua kami pernah menanyakan apa hubungannya
Sicu kecil dengan Sin-ciu-sam-coat, Sicu kecil masih belum
menjawabnya!"
"Apa hweesio merasa ini sangat penting?"
"Betul, Sicu kecil mengapa mencari perguruan kami untuk
balas dendam, pasti ada satu alasan yang sangat penting?"
"Apakah tidak bisa karena di dorong oleh rasa ingin
tahu?"
"Hanya karena rasa ingin tahu, lalu Sicu kecil melakukan
pembunuhan besar-besaran?"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 86


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Ini harus melihat bagaimana sikap kuil anda, jika kuil


anda bisa menjawab dengan jujur pertanyaanku, Pek Soh-ciu
tidak ada minat melakukan pembunuhan besar-besaran."
Wajah Pek Kuo taysu berubah, katanya: "Keturunan Sin-
ciu-sam-coat, pasti punya ilmu silat yang mengejutkan orang,
aku ingin mencoba ilmu silatnya Sicu dengan Lo-han-tin
(Barisan Budha suci), tidak tahu Sicu kecil berani tidak?"
Pek Soh-ciu mengangkat alis, matanya menge¬luarkan
hawa membunuh: "Bagus sekali, aku sudah datang ke Siau-
lim, jika tidak mencoba Lo-han-tin yang terkenal di dunia
persilatan, aku akan menyesal seumur hidup! Hweesio
silahkan..."
Pek Kuo taysu mengambil satu tongkat hweesio dari
seorang murid yang ada di belakangnya, lalu tongkatnya di
angkat dan di ayunkan, satu persatu bayangan yang seperti
naga meluncur dan muncul di depan kuil.
Dengan ilmu terhebat yang dimiliki perguruan silat yang
sangat ternama di dunia persilatan, menghadapi angkatan
yang masih sangat muda, tindakan Pek Kuo taysu ini, bukan
saja tidak pantas, malah belum pernah terjadi dalam sejarah.
Tentu saja, ketua Siau-lim Pek Hui taysu bisa mencegahnya,
tapi baru saja bibirnya terbuka ingin berkata tapi tidak ada
suara yang keluar, akhirnya terjadi peristiwa yang membuat
perguruan Siau-lim mendapat malu.
Pek Soh-ciu sedikit pun tidak gentar menghadapi Lo-han-
tin yang terkenal di dunia persilatan ini, setelah bersiul
panjang yang nyaring, tampak baju putihnya melayang miring,

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 87


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

tubuhnya menerjang seperti anak panah, dalam sekejap,


sudah masuk ke dalam barisan yang penuh bayangan golok
dan tongkat.
Bayangan tongkat dan golok berputaran, di sekelilingnya
terdengar suara
“shaa... shaa...”
Para murid Budha yang seharusnya penuh welas asih,
telah berubah menjadi penjagal yang penuh hawa
membunuh, mereka membuat barisan menjatukan tenaga
dalam di antara mereka secara aneh.
Lalu suara ‘shaa... shaa...’ yang keluar semakin cepat,
dalam barisan Lo-han-tin sudah menggulung angin kencang.
Angin kencang itu berputar putar, makin lama makin
bertambah kencang, jika orang yang di kurung di dalan Lo
han-tin itu tidak dapat menahannya, hanya dengan tekanan
angin kencang ini saja, sudah bisa membuat orang binasa.
Pek Soh-ciu jadi terkejut, sekarang dia baru tahu Lo-han-
tin yang ternama di seluruh dunia persilatan, memang benar-
benar hebat bukan nama kosong belaka, tapi dia tidak rela
mengaku kalah begitu saja, keturunannya Sin-ciu-sam-coat
bukan orang yang takut akan mati!
Dia berteriak nyaring, dengan cepat mengayunkan tangan
kanannya, memukul dengan sebuah tenaga keras yang amat
dahsyat.
"Paak!"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 88


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Terdengar suara keras, ternyata pukulannya malah


terpental kembali dengan satu tekanan yang sebesar gunung
ikut datang menekannya, dia tidak bisa bertahan terpaksa
mundur beberapa langkah ke belakang.
Sebuah sinar pembunuhan muncul di antara alisnya,
mendadak tubuhnya berputar, sepasang lengan diayunkan,
keturunan Sin-ciu-sam-coat yang wajahnya dingin, dalam
sekejap berturut-turut memukul delapan kali, hawa yang
dalam seperti lautan, diikuti dengan suara siulan yang
menggetarkan hati dari arah berbeda beda menggulung
keluar cepat seperti kilat.
Serangan cepat beruntun yang menakutkan orang ini,
tidak bisa diikuti mata manusia, barisan Lo-han-tin yang amat
kuat, menghadapi serangan beruntun yang cepat dan keras,
dipaksa berhenti berputar.
Hati Pek Kuo taysu tergetar, dia tidak menyangka anak
yang masih remaja, bisa memiliki ilmu silat sehebat ini, tanpa
sadar dia mengerutkan alis, timbul niat membunuhnya,
mulutnya berteriak melancarkan jurus Hud-bun-cu-sai-houw
(Auman singa dari aliran Budha), Dalam Lo-han-tin pun terjadi
perubahan yang drastis.
Sengatan mengalir awan berputar, sinar golok
menyilaukan mata, gulungan hawa yang tidak tampak
mendadak seperti muncul dari bawah tanah, dengan dahsyat
gelombang pasang, dari segala arah menerjang kepada Pek
Soh-ciu, sepertinya di lapangan seluas sepuluh tombak, di
dalam barisan Lo-han-tin tidak bisa ditemukan sedikit celah
pun.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 89


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Barisan ini bergerak semakin cepat, begitu berputar satu


putaran, gulungan senjata yang dingin menusuk tulang,
menyerang berturut-turut sembilan jurus.
Pek Soh-ciu menghunus Im-cu-kiam, juga mengeluarkan
jurus Im-cu-kiam yang terhebat, tapi setiap menerima satu
jurus serangan golok, dia harus mengerahkan delapan puluh
persen lebih tenaga dalamnya.
Waktu terus berlalu, tenaga Pek Soh-ciu juga semakin
melemah, keringat bercucuran, menetes ke tanah yang keras.
Dia tahu keadaannya sangat tidak menguntungkan,
bertarung dengan cara keras lawan keras, dia sendiri pasti
sulit bisa menahan sampai seratus jurus lebih, dalam keadaan
tidak dapat berbuat apa-apa, terpaksa dia bertarung sekuat
tenaga, segera dia memasukkan Im-cu-kiam kedalam
sarungnya, dari dalam dadanya dia mengeluarkan senjata
Pouw-long-tui, mulutnya berteriak dengan nyaring, Pouw-
long-tui yang bersinar hitam, dengan kecepatan kilat
dipukulkan kepada sinar golok dan bayangan tongkat yang
ada di depannya.

Inilah jurus pertama Ciauw-jit-hui-tui (Bor terbang


matahari muncul) dari jurus pembuka Pouw-long-kiu-hoat
(Sembilan jurus bor membuka dan membelah), baru saja bor
menerjang, angin dan geledek seperti bergerak, senjata itu
seperti batang besi dibakar sampai merah, mendadak
ditancapkan ke air yang dingin, terdengar suara sss... sss...
yang mengerikan bagi yang mendengarnya.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 90


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Begitu sinar hitam sampai, darah dan daging


berterbangan, Lo-han-tin yang amat sangat kuat, di dalam
serangan Pouw-long-tui, jadi seperti kayu lapuk, tidak tahan
satu pukulan pun.
Hantaman bor besi yang menggetarkan bumi dan langit
ini, membuat Lo-han-tin hancur tercerai berai. Wajahnya Pek
Soh-ciu juga telah berubah penuh senyum, bagaimana pun
juga perguruan Siau-lim adalah salah satu perguruan aliran
putih, asalkan mau memberitahu siapa otak yang secara
menggelap menyerang Sin-ciu-sam-coat, dia tidak akan tega
membunuh semuanya.
Tapi, tiba-tiba terdengar suara 'traang' yang pelan,
senyuman di wajah Pek Soh-ciu mendadak lenyap, dengan
mendengus tertahan tubuhnya maju dua langkah, akhirnya
jatuh keatas tanah.
Perubahan yang tiba-tiba terjadi ini, buat kuil Siau-lim
mulai dari ketua sampai ke bawah, semua wajahnya berubah
menjadi pucat, tentu saja, ilmu silat Pek Soh-ciu telah
membuat nama besar kuil Siau-lim jatuh, walau pun demikian
para penganut Budha ini sama sekali tidak mau menyerang
secara menggelap terhadap Pek Soh-ciu.
Tapi, anak muda tampan yang berilmu tinggi ini, bukan
saja telah terkena sebuah serangan menggelap, diatas
pundaknya juga sudah tertancap sebatang anak panah yang
samar-samar bersinar biru, sedang bergetar.
Para murid Siau-lim yang memimpin dunia persilatan,
yang mengaku pembela kebenaran penyapu kejahatan ini,

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 91


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

malah menggunakan Ngo-tok-tui-hun-cian (panah lima racun


mengejar roh) yang dipandang hina oleh dunia persilatan,
sungguh ini merupakan satu aib bagi Siau-lim yang sulit
dibersihkan. Seluruh lapangan menjadi hening, ratusan sorot
mata yang memandang hina, melotot marah pada Pek Kuo
taysu yang sedang memegang kotak besi berwarna hitam.
Matahari tidak begitu terik, tapi diatas kepala botaknya
para murid Siau-lim, semua bercucuran keringat, sampai Pek
Hui taysu yang sudah tinggi ajarannya hampir tidak bisa
mengatasi keadaan yang memalukan ini.
Lama, Pek Soh-ciu memaksakan diri berdiri, sepasang
matanya yang merah darah, seperti dua panah tanpa
perasaan, dengan kebencian yang amat sangat, menyapu
keseluruh lapangan, lalu dia berteriak nyaring, mencabut
keluar anak panah di atas bahu kirinya, sebelah tangannya
dengan kuat diayunkan, satu sinar biru melesat menerjang
menuju dada Pek Kuo taysu.
Pek Kuo taysu termasuk salah satu dari lima Tianglo Siau-
lim, lemparan Pek Soh-ciu ini seharusnya sulit bisa berhasil
melukai dia, tapi dibawah sorotan mata orang-orang yang
memandang hina padanya, telinga dan matanya seperti
kehilangan ketajaman, saat angin tajam mengenai tubuhnya,
ingin menghindar sudah tidak keburu, terdengar suara
'bluuuk', anak panah beracun itu langsung menancap masuk
seluruhnya di jalan darah Kie-kan-hiat di dadanya.
Dalam teriakan marah, terdengar satu suara tertawa yang
keras yang memekakkan telinga, sinar putih berkelebat,
ringan seperti asap. Pek Soh-ciu yang mem¬buat kekacauan

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 92


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

yang belum pernah terjadi sebelumnya pada kuil yang


bersejarah ini, seperti kilat berkelebat menghilang masuk ke
dalam hutan yang lebat.
Namun, racun Toan-hun-cauw yang bisa menghilangkan
nyawa, adalah racun yang tiada duanya di dunia. Walau dia
bisa menutup jalan darah supaya racunnya tidak menjalar,
tapi di dalam sikapnya, dia sudah kehilangan ketenangannya,
sampai tenaga dalamnya juga sudah berkurang banyak.
Dia berlari pontang-panting berjalan di antara hutan
pegunungan, terhadap harapan hidupnya, dia hampir
kehilangan kepercayaannya, sebab pamannya yang ilmu
silatnya begitu tinggi, setelah terkena panah Ngo-tok-tui-hun-
cian, tetap harus menjelajah ke seluruh pegunungan, untuk
mencari obat penawarnya. Ilmu silat dia tidak setinggi
pamannya, dia juga tidak tahu harus mencari obat penawar
apa, untuk menawarkan racun Toan-hun-cauw. Jadi dia
bertekad, jika dia seperti hidup tidak, mati pun tidak, lebih
baik sekalian mati saja.
Sebentar dia berlari sebentar berhenti, akhirnya sampai di
tepi selatan Huang-Ho.
Gelombang air sungai yang keruh mengalir deras, sekali
melaju seribu li, tidak pedulikan sedih atau senang, terkumpul
atau berpisahnya manusia, juga tidak mengurusi
perseteruannya di dunia persilatan, tapi ombak itu, putaran
air itu, seperti ada semacam kegembiraan yang sulit dirasakan
manusia.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 93


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Haai... pejabat ombak, biarkan aku berteman denganmu


saja!" Pek Soh-ciu yang telah kehilangan semangat hidup,
meloncat masuk ke dalam gelombang pusaran besar itu.
Setelah itu, tidak tahu berapa lama dia jatuh pingsan dia
kembali sadar lagi. Saat dia telah sadar benar, ia menemukan
dirinya berada diatas sebuah perahu yang bertiang layar
ganda, suara gemercik air sangat jelas terdengar, perahu
berlayar dengan cepat, kelihatannya dia sudah ditolong orang.
"Sahabat kau beruntung sekali, air Huang-ho yang berasal
dari langit, tapi tidak bisa membuatmu tenggelam!"
Pek Soh-ciu melihat pada laki-laki besar dengan berewok
hitam yang bicara, dia menekan tubuhnya dengan entengnya
meloncat melayang, katanya: "Aku memang meloncat
kesungai untuk bunuh diri, buat apa anda menolongku!"
"Ha, ha ha!" Laki-laki berewok hitam tertawa, lalu
berkata, "Huang-ho tidak bertuan, silahkan saja kalau kau
mau terjun lagi."
Satu hawa amarah naik dari perutnya Pek Soh-ciu, dia
mengangkat alis, berkata dingin: "Sekarang ini aku malah
tidak mau mati..."
Laki-laki berewok hitam dengan nada dalam berkata: "Di
mata orang pintar tidak bisa ada pasir, sahabat jika pura-pura
jatuh ke dalam air... he he he, itu namanya cari mati sendiri!"
"Hm...!" Pek Soh-ciu berkata angkuh, "kalau begitu, aku
terpaksa menerima tantanganmu!"
Mendadak...

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 94


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Tuan Tan, mengapa kau ingin mempersulit orang! Nona


menyuruh kau siapkan makanan buat Siauya itu."
Pek Soh-ciu mendengar suara itu membalikkan kepala,
melihat seorang gadis berbaju hijau berlengan baju ketat,
dengan pinggang langsing sedang berdiri menatap Pek Soh-ciu
dengan malu-malu penuh rasa cinta.
Di dalam hati Pek Soh-ciu sedikit pun tidak ada perasaan
khusus pada wanita itu, tapi saat ini di dalam perutnya, malah
seperti ada gulungan hawa panas yang sulit ditahan, di dalam
hati dia terkejut sekali, bagaimana pun juga dia tidak mengerti
dari mana datangnya bara ini. Dia mengepalkan tangannya,
matanya melotot, menggunakan gigi yang putih bersih
menggigit bibirnya, dia ingin menggunakan kekuatannya
memadamkan gulungan hawa panas itu.
Tapi laki-laki berewok hitam itu mengira sikapnya seperti
melecehkan, mulutnya berteriak marah langsung menyerang
dada Pek Soh-ciu dengan telapak tangannya.
Pek Soh-ciu sama sekali tidak menaruh hati pada laki-laki
berewok hitam ini, telapak tangan kanannya dengan enteng
dibalikan, dan berhasil mengunci pergelangan tangan Laki-laki
berewok hitam itu, telapak tangan kirinya bersamaan
dipukulkan ke depan, laki-laki berewok hitam itu menjerit
ngeri, dan roboh mati di tengah sungai.
Terdengar suara teriakan terkejut, berturut-turut keluar
tiga orang laki-laki besar berbaju ringkas sambil mengayunkan
senjatanya, menyerang ke bagian tubuh Pek-Soh-ciu.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 95


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Pek Soh-ciu seperti telah dikendalikan oleh gulungan


hawa panas itu, sepasang matanya seperti mengeluarkan api,
ingatannya setengah sadar dia mengeluarkan jurusnya, semua
adalah jurus-jurus dahsyat yang mematikan.
Para pesilat yang ilmunya biasa-biasa ini, mana bisa
menahan serangan yang begitu hebat, hanya dalam waktu
sekejap, para lelaki yang ada diatas perahu besar ini
semuanya sudah menjadi mayat, tidak satu pun yang selamat.
Perahu besar itu jadi tidak ada orang yang mengemudikan,
hingga perahu itu akhirnya terdampar diatas satu pulau pasir.
Pembunuhan ini sangat keji, tapi dia seperti masih belum
puas, sekali bersiul panjang seperti naga, dia berkelebat
menerjang masuk ke ruang perahu.
Mendadak dua buah pedang tajam dari kiri kanan pintu
ruangan menyerangnya. Pek Soh-ciu tertawa keras, sepasang
telapak tangannya di ayunkan kearah kiri dan kanan, dua
orang remaja putri yang memegang pedang, sudah ditotok
roboh olehnya.
Di dalam ruangan perahu, ada satu ruangan yang diatur
dengan mewah, di atas ranjang mewah di sebelah kanan,
duduk seorang wanita cantik berbaju kuning yang seperti
telah mengenalnya.
Wajahnya berbentuk kwaci, bemulut kecil mungil,
sepasang alis yang melengkung di hiasi dengan sepasang mata
yang penuh dengan kepintaran.
Tubuhnya kecil mungil, seluruh tubuhnya dari atas sampai
bawah, hampir tidak ada satu bagian pun yang tidak indah,

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 96


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

kecantikannya bisa membuat orang tergila-gila, saking


cantiknya membuat orang tidak berani menatapnya.
Apa lagi penampilan dia yang menampilkan keanggunan
alami, samar-samar mengandung keanggunan yang tidak bisa
dilecehkan. Walau Pek Soh-ciu sedang tersiksa oleh gulungan
hawa panas yang membakarnya, tetap saja tertahan oleh
keadaan yang tidak ada bentuknya ini, dia dipaksa
menghentikan langkahnya dalam jarak beberapa kaki.
Nona baju kuning yang seperti pernah dikenal itu, dalam
matanya tampak satu perasaan cinta yang besar, menatap
Pek Soh-ciu beberapa saat, lalu berkata: "Orang yang
membunuh harus mati, hukum tidak pandang famili, walau
kau ada kesulitan yang tidak bisa diutarakan, juga tidak bisa
sembarangan membunuh orang yang tidak berdosa!"
Beberapa kata-kata ini, suaranya seperti suara kicauan
burung Huang-eng, malah ada tekanan seperti seberat
puluhan ribu kati, dalam sisa kesadaran yang belum hilang,
membuat hati Pek Soh-ciu tergetar. Tapi begitu sorot matanya
kembali menatap pada tubuh yang menggiurkan itu, gulungan
hawa panas di perutnya seketika membakar habis
pertahanannya, seperti gunung meletus langsung membakar
seluruh wilayah yang terlanda oleh hawa panas yang bergolak,
membuat seluruh kesadarannya hilang, sehingga
tenggorokannya mengeluarkan satu auman seperti binatang
liar, dia meloncat menerkam tubuh yang menggiurkan diatas
ranjang itu.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 97


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Bersamaan itu suara geledek yang sangat keras mendadak


terdengar di atas langit, hujan angin, tanpa ampun menyapu
pulau pasir yang tenang ini...
Perahu besar bertiang layar ganda ini, sepertinya tidak
bisa menahan hujan angin ini, perahunya bergetar dengan
kerasnya, diiringi suara rintihan terputus-putus yang
membuat darah orang yang mendengar jadi bergolak.
Akhirnya, angin berhenti hujan pun reda, dunia kembali
hidup. Tapi, di pulau pasir ini, di perahu besar ini, malah
tampak berantakan seperti terkena mala petaka dan di atas
ranjang mewah itu, ada noda darah dimana-mana, membuat
orang sekali melihatnya akan terkejut.
Di atas ranjang tergeletak satu tubuh telanjang yang putih
seperti susu kambing, tusuk kondenya terlepas membuat
rambutnya jadi berantakan, wajahnya pucat putih, hujan
angin yang tanpa perasaan sudah membuat bunga yang cantik
ini, mendapatkan luka yang tidak ringan, tapi sikapnya malah
begitu tenang, sepasang mata cantik yang berlinang air mata
masih menyorot kasih yang tidak terhingga.
Pek Soh-ciu telah mengeluarkan gulungan hawa panas di
dalam perutnya, dia sudah kembali menjadi tenang, tapi juga
merasakan keletihan yang tiada taranya, lama... dia kembali
sadar, setelah melihat dengan jelas kenyataan yang telah dia
perbuat, kenyataan ini begitu keji, hampir membuat dia tidak
percaya atas kenyataan yang sudah terjadi, namun kenyataan
tetap adalah kenyataan yang tidak bisa dihapus, dia terkejut,
marah, merasa bersalah, seperti gelombang-gelombang

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 98


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

senjata tajam, tidak henti-hentinya menyerang kearah


dadanya...
Dia tidak bisa membela dirinya, juga tidak ingin
memaafkan perbuatannya yang sangat kejam, dia
mengangkat kepalanya bersiul panjang, menyatukan dua jari
seperti pisau, ditotokan pada jalan darah kematian di atas
kepalanya.
Tapi tiba-tiba...
"Berhenti." Sebuah teriakan merdu terdengar, laksana
bedug malam lonceng pagi, yang mengandung tenaga getaran
yang tidak bisa dibayangkan, Pek Soh-ciu merasakan hatinya
tertegun, tanpa sadar menurunkan tangannya.
Mulut mungil suara itu sedikit mencibir, sepasang
matanya melotot, dengan sangat tenang dia berkata: "Kau
ingin mati?"
"Benar, aku sudah tidak ada muka lagi hidup dl dunia."
"Kau kira dengan demikian akan membersihlan dosa-
dosamu?"
"Aku seratus kali mati pun tidak akan bisa menebusnya..."
"Hm... tidak salah kata-katamu, jika kau tidak
membunuhku, aku akan memberi satu balasan yang sangat
keji padamu."
"Balasan apa pun, aku rela menerimanya."
"Apa perkataan ini sungguh-sungguh?"
"Aku tidak pernah berkata main-main."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 99


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Hm...!" setelah tertawa sinis dia melanjutkan, "Seorang


penjahat yang sembarangan membunuh orang tidak berdosa,
memperkosa wanita yang lemah, juga berani mengatakan
tidak pernah berkata main-main!"
Pek Soh-ciu mengeluh panjang sekali: "Kesalahan besar
sudah terjadi, seratus mulut pun tidak bisa membelanya, aku
hanya berharap nona dengan cepat bisa memberikan
kematian padaku..."
"Hm... tidak semudah itu, aku ingin membuatmu
bersemangat dan mendapatkan siksaan keji yang tidak bisa
diterima oleh manusia, hingga akhir hayatmu."
Hati Pek Soh-ciu tergetar, dia tidak menduga wanita ini
bisa mempunyai hati sekejam ini, tapi dia memang telah
menghancurkan hidupnya, dia ingin membalas dengan cara
apa, sepertinya juga tidak keterlaluan.
Dia masih berpikir, telinganya mendengar lagi satu
bentakan: "Balikkan tubuhmu."
Dia menurut, dia menghadap ke sungai yang mengalir
deras, tidak tahan di dalam hati timbul perasaan sedih melihat
air sungai mengalir ke timur, melihat manusia mati. Tentu
saja, dengan ilmu silat yang dimilikinya, tidak sulit untuk dia
untuk pergi begitu saja, kalau ingin membunuh orang
menutup mulut, juga dia bisa dengan mudah melakukannya.
Namun sebagai keturunan dari Sin-ciu-sam-coat, harga
diri, semangat berjuang, walau mengalami seratus kali mati,
juga tidak bisa melakukan hal seperti yang tidak ada peri-

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 100


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

kemanusiaan. Berpikir sampai disini, tidak tahan dia mengeluh


panjang.
Mendadak, satu bayangan hitam mendatangi, terbang
menuju dia, dengan tanpa perasaan dia menangkapnya, ini
adalah bungkusan kain berwarna hitam, dia membukanya dan
melihatnya. Terlihat di dalamnya ada satu baju panjang putih
seputih salju, dan satu stel kaos kaki putih sepatu merah,
tidak sadar dia jadi tertawa pahit tanpa suara.
Baru saja selesai mengganti baju lamanya yang robek dan
kotor, gorden sudah ada ypng membuka, masuk seorang
wanita berbaju kuning dengan rok panjang sampai
menyentuh tanah. Wajahnya dingin seperti salju, sepasang
matanya bersinar seterang bulan, hidung sedikit diangkat,
mengeluarkan satu suara dengusan dingin berkata: "Seorang
Siauya yang tampan sekali, hanya sayang adalah seorang yang
berbaju..."
"Prajurit boleh dibunuh tidak boleh dihina, Pek Soh-ciu
walau telah berbuat salah pada nona, tapi diriku sendiri juga
seorang korban!"
"Ooo, kalau begitu, aku telah salah menuduhmu!"
"Hai..."
"Kau telah mendapat kecelakaan apa? Coba kau katakan."
"Aku dilukai orang dengan Ngo-tok-tui-hun-cian..."
"Dengan kami... ada hubungan apa?"
"Ngo-tok-tui-hun-cian telah dilapisi dengan racun Toan-
hun-cauw, karena sudah putus harapan, maka aku terjun ke

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 101


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

sungai untuk bunuh diri, tidak diduga ditolong oleh nona


keatas air..."
"Ternyata... hai..." Si nona mengeluh, lalu melanjutkan
perkataannya, "Toan-hun-cauw termasuk racun negatif, orang
yang terkena racun ini, jika menekannya dengan tenaga
dalam, dan berada di dalam suhu yang lebih rendah dari suhu
tubuhnya, maka dia akan menyusup masuk ke jalur air,
melalui Ci-tang, lalu masuk ke dalam Tan-tian, dan membuat
nafsu birahi yang tidak bisa dikendalikan, haai... mungkin ini
adalah takdir..."
"Nona, kau..." Pek Soh-ciu tidak menduga wanita lemah
ini, malah mengetahui begitu banyak rahasia ilmu silat. Dia
membuka mulut ingin bertanya, akhirnya menahan diri tidak
menanyakan.
Mendadak wajah Nona baju kuning menjadi dingin lagi
katanya: "Tidak peduli kau mengatakan apa, bagaimana pun
aku adalah korban yang tidak berdosa..."
"Benar, selama aku hidup aku pasti akan membayarnya."
"Mengapa! Kau ingin membatalkan janjimu untuk
menerima balasan?"
Pek Soh-ciu sejenak merasa tidak ada harapan berkata:
"Aku tidak bermaksud begitu."
"Hm... kecuali kau segera membunuh aku, jika tidak kau
akan menerima balasan tanpa batas waktu."
"Benar, nona..."
"Kau tahu siapa aku?"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 102


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Harap nona memberi tahukannya."


"Ayahku Su Cong-pit, pejabat istana di ibu kota, kakakku
bernama Su Yi, panglima yang berjaga di Tong-koan, namaku
Su Lam-ceng, baru kembali dari melancong dengan sepuluh
lebih pengawal yang kubawa, tapi semuanya telah habis
dibunuh olehmu, walau aku tidak berniat membalas dendam,
empat lautan yang begini luas, di mana ada tempat kau bisa
berdiri.'"
Pek Soh-ciu menekan perasaan marah dan tidak bisa
berbuat apa-apa, katanya: "Pembunuh harus mati, itu ada
didalam hukum, aku tidak ada niat menghindarnya."
Su Lam-ceng mengeluh: "Dua pelayanku itu, juga tidak
lolos dari kekejamanmu."
Pek Soh-ciu berkata: "Mereka hanya ditotok jalan
darahnya, jiwanya tidak terancam."
Habis bicara, dari kejauhan dia mengibaskan telapak
tangannya dua kali, tubuh dua pelayan itu bergetar pelan, lalu
keduanya bangkit berdiri, ketika mereka melihat Pek Soh-ciu,
mereka bersamaan mengeluarkan suara terkejut, dan
meloncat kesisinya Su Lam-ceng, melotot sambil mengangkat
alis, bersikap seperti akan bertarung mati-matian.
Mendadak, terdengar suara derap kuda seperti geledek,
debu berterbangan keatas, sepasukan kuda berbaju seragam,
dalam sekejap sudah sampai di pulau pasir.
Su Lam-ceng sedikit tertegun, dia membalikkan kepala
berkata pada seorang pelayan yang ada disisinya: "Su-sik,

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 103


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

pergilah lihat apakah kakakku yang datang, katakan saja aku


ada disini."
Su-sik melirik sekali pada Pek Soh-ciu, saat akan meloncat
keluar dari ruang perahu, Su Lam-ceng dengan wajah serius
berkata: "Sebelum ada izin dari aku, tidak boleh sembarangan
berkata pada kakakku, pergilah."
Su-sik mengiyakan lalu lari keluar, dalam waktu sekejap
sudah membawa masuk seorang laki-laki ber-perawakan
besar, memakai baju panjang membawa pedang, orangnya
sangat gagah, memang tidak salah menjadi seorang yang
berbakat sebagai panglima, dia mengangkat alis tebalnya,
mata macannya menyapu kesekeliling berkata: "Ceng-moi,
ada masalah apa ini?"
"Hm...!" Su Lam-ceng berkata, "Kau punya sepuluh ribu
tentara yang langsung dipimpin sendiri, di sekitar Tong-koan
muncul perampok yang merampok dan membunuh orang,
kau juga sama sekali tidak tahu, malah masih ada muka
bertanya padaku!"
Pek Soh-ciu tidak bisa menahan diri lagi, dia mendadak
melangkah maju dua langkah, mengepalkan sepasang telapak
berkata: "Aku..."
"Yaa!" Su Lam-ceng bersuara sekali, mengulurkan tangan
mencegah Pek Soh-ciu berkata: "Toako, aku perkenalkan
padamu, ini adalah Pek Soh-ciu Siauhiap, jika bukan dia
datang tepat pada waktunya, kau ini sebagai panglima Tong-
koan, juga akan terpaksa mengundurkan diri."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 104


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Su Yi tertawa keras: "Topi hitam Toako ini tidak penting,


hanya saja Li Cukat (Wanita pintar) banyak siasatnya,
perhitungannya tidak pernah gagal, mengapa bisa kehilangan
tentaranya, dan terkurung di pulau pasir, ini sungguh diluar
dugaan kakak."
Dia menghentikan bicaranya sejenak, sepasang matanya,
mendadak menyorot tajam, pada Pek Soh-ciu membungkuk
memberi hormat: "Su Yi dengan tulus sangat berterima kasih
atas pertolongan anda, tidak tahu saudara Pek berasal dari
mana, datang ke Tong-koan ada keperluan apa?"
Wajah Pek Soh-ciu sedikit berubah, di dalam hati berpikir
orang-orang pemerintahan, memang matanya seperti senter,
dia mungkin sudah melihat sedikit keganjilan dari tingkah
lakunya Sutsik dan Hu-cen dua pelayan wanita, maka dengan
tertawa terbuka, dia berkata: "Aku tidak bermaksud menutupi
kesalahan sebaliknya melaporkan jasa..."
Wajah Su Lam-ceng jadi dingin, dia memotong dengan
berteriak pelan: "Kau ini mengapa, Pek Siauhiap..."
Pek Soh-ciu melihat wajah Su Lam-ceng dingin seperti
salju, di dalam hati dia tahu, dia tidak ingin dirinya bisa mati
dengan tenang, jika dia telah menyanggupi menerima segala
balas dendamnya, terpaksa dia menghentikan pembicaraan
yang belum selesai.
Saat itu juga Su Lam-ceng telah membalikkan tubuh
berkata pada Su Yi: "Pek Siauhiap orangnya bertanggung
jawab sekali, karena tidak bisa menyelamatkan orang yang
mengawal aku jadi merasa bersalah, tapi Toako menanyakan

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 105


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

dia sampai keakar-akarnya, apa tidak takut dianggap tidak


sopan?"
Su Yi dengan hati terbuka, tertawa sebentar: "Baik, baik,
semuanya salah Toako, Pek-heng! Mari, kita kembali ke Tong-
koan dulu baru bicara panjang lebar."
Dia menuntun tangannya Pek Soh-ciu, segera
meninggalkan perahu naik kedarat, berangkat menuju Tong-
koan.
Di Tong-kuan, di istananya jendral muda ini mengadakan
pesta, tapi di dalam obrolannya Su Yi terus memancing,
berharap terhadap masalah kecelakaan di pulau pasir, bisa
mendapatkan kabar yang lebih jelas lagi, tapi Pek Soh-ciu
demi menerima balas dendam Su Lam-ceng, selalu dengan ‘aa
ee’, tidak mau menjelaskannya. Buat Su Yi terhadap adik
kecilnya yang pintar, setiap bertemu masalah dia bisa
mengetahui lebih dulu, sudah menjadi kebiasaannya dia
sangat percaya pada adiknya, saat ini pakaian yang dikenakan
oleh Pek Soh-ciu, semuanya pakaian laki laki yang disukai oleh
Su Lam-eeng, tentu saja dia tidak berani kurang ajar
terhadapnya, jika Pek Soh-ciu tidak mau mengatakannya,
maka dia juga dengan tertawa menyudahinya.
0-0-0

Waktu cepat berlalu, dalam sekejap sudah tiba musim


gugur yang menyebarkan harum wangi buah Kwi-ci, istana
jenderal di dekor meriah, tamu memenuhi ruangan, dibawah
genderang tambur musik, tiba sepasang pengantin baru.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 106


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Setelah dua orang pelayan, Su-sik dan Hu-cen memberi


hormat pada sepasang pengantin mereka mengundurkan diri,
di kamar pengantin yang ditata mewah ini, hanya tinggal
sepasang pengantin remaja yang berpakaian pengantin.
Orang yang melakukan tebak-tebakan yang salah
dihukum minum arak, teriakan gembira memenuhi setiap
pelosok ruangan, di kamar pengantin dengan lilin merah
menyala, malah sunyi tidak terdengar suara sedikit pun.
Lama... baru terdengar suara keluhan panjang: "Kau tidak
mau mempersunting aku?"
"Aku tidak ada maksud itu."
"Kalau begitu mengapa kau tidak membuka tutup
diwajahku?"
Tanpa perasaan Pek Soh-ciu membuka tutup merah yang
menutupi wajah istrinya, matanya sedikit melirik, tidak sadar
dia jadi tertegun oleh sebuah wajah cantik yang muncul
dibalik tutup merah itu. Setelah melakukan kesalahan besar di
pulau pasir di Huang-ho, dia selalu menyalahkan dirinya,
selalu tidak berani memandang laagsung pada Su Lam-ceng,
saat dia melihat lagi wajah yang begitu cantik, dia hampir
tidak tahu kaki dan tangannya dimana harus ditaruh.
Su Lam-ceng dengan genit tersenyum: "Mengapa, sebab
pernah mengalami jadi wajah orang baru kalah oleh orang
lama, betulkan?"
Wajah Pek Soh-ciu jadi merah, katanya: "Nona secantik
dewi, sulit bisa melihat wajah secantik ini di dunia, mana bisa
dibandingkan, tapi..."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 107


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Tapi wanita lemah yang selalu berada di dalam kamar,


tidak bisa mendampingi pendekar besar dunia persilatan?"
"Bukan, hanya saja cara nona seperti ini mem¬balas
dendam, membuat aku jadi bingung."
"Terhadap kehidupan sekarang ini, apakah kau merasa
puas?"
"Kehidupan seperti ini, memakai baju mewah makanan
enak, aku seperti duduk diatas karpet jarum."
"Tidak salah, baju mewah makanan enak, seperti duduk
diatas karpet jarum, ini hanyalah pembukaan balas dendam."
Hati Pek Soh-ciu tergetar: "Tujuan nona adalah
menghilangkan tujuan besar hidupku, menjadi budakmu?"
"Kau menyesal?"
"Harga yang harus dibayar nona membalas dendam
dengan cara seperti ini, bukankah terlalu mahal?"
"Hm... wanita mengikuti seorang sampai akhir hayatnya,
kau ingin aku menikah dengan orang lain?"
"Ini..."
"Sudahlah, kita tidak usah membicarakan ini, aku malah
ingin mendengarkan rencanamu, tidak ingin kau kehilangan
tujuan besar dan semangat hidup."
"Seluruh keadaan diriku, sudah diberi tahukan dengan
jujur..."
"Terjun ke dalam balas dendam saling mem¬bunuh di
dunia persilatan, membersihkan dan membalas dendam

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 108


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

mengangkat nama baik keluarga, itulah tujuan besar


semangat hidupmu!"
"Dendam pembunuh ayah, tidak bisa tidak harus dibalas,
apa lagi aku berada di dunia persilatan, bagaimana bisa tidak
mempedulikan kekacauan dan mala petaka yang terjadi di
dunia persilatan?"
"Kau merasa seorang diri kau mampu menyelamatkan
keributan dunia persilatan?"
"Manusia berusaha, langit yang menentukan, aku hanya
berusaha melakukan semampu diriku."
"Hm... Cukat Liang seumur hidupnya berhati-hati, juga
tidak luput mengalami kegagalan di Kie-teng, keberanian
seorang manusia biasa, mana bisa selalu berhasil!"
"Maksud nona adalah..."
"Aku ingin kau memperdalam dulu ilmu silatmu, setelah
rencananya matang, baru bergerak."
"Apa nona tidak ingin membalas dendam lagi?" Tanya Pek
Soh-ciu
"Siapa bilang? Ini juga salah satu cara membalas
dendam."
Terhadap nona bangsawan yang kelihatannya lemah
sampai menangkap ayam juga tidak bisa, sungguh dia tidak
bisa menebak dengan betul tujuan isi hatinya, terpaksa
dengan sedih mengeluh: "Baiklah, tidak peduli apa tujuan
nona, aku hanya bisa menuruti apa maumu saja."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 109


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Itu baru betul."


Pelan-pelan Su Lam-ceng bangkit berdiri, dari satu peti
kayu merah bunga, dia mengeluarkan satu dus sutra yang
indah, setelah membuka tutup dus dengan jari munggilnya,
menjepit keluar satu botol kecil giok warna putih, dia
memberikan botol kecil itu pada Pek Soh-ciu berkata:
"Bukalah, lalu makan."
Pek Soh-ciu merasa aneh berkata: "Apa isi didalam ini?
Nona."
Alisnya diangkat, mata melotot memberi dia satu
pandangan mata putih yang menggiurkan berkata: "Obat
racun."
"Asalkan perintah nona, walau pun naik ke gunung pisau,
turun ke dalam katel minyak, aku juga wajib melakukan, tidak
bisa menolak, apa lagi hanya subotol obat racun."
Dia membuka tutup botol giok, tidak peduli itu adalah
racun yang bisa menembus usus merobek perut, langsung
dihirupnya sampai habis, tapi baru saja masuk ke mulut terasa
ada bau wangi, jelas itu adalah obat, mana mungkin racun!
Dia jadi bingung berkata: "Sebenarnya apa ini? Nona."
Su Lam-ceng tersenyum menekan bibir: "Ini adalah sari
Leng-san-giok-ki (Giok susu dari gunung kepintaran) dari See-
ih (Tiongkok barat), kalau orang biasa yang memakannya bisa
memperpanjang umur, kalau orang yang berlatih silat jika
memakannya, bisa melancarkan jalan darah bagian bawah
dan atas, membuat jalan darah Jin dan Tok tembus..."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 110


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Pek Soh-ciu terbengong berkata: "Benda yang sangat


berharga ini, mengapa nona ingin aku memakannya?"
"Balas dendam!"
"Kek, kek, ini jadi membuat aku seperti berada di kabut
sepanjang lima lie, sungguh tidak tahu di mana timur, barat,
selatan, utara."
Wajah Su Lam-ceng mendadak berubah kembali, dengan
wajah serius berkata: "Dengar, pertama, kuberi waktu sepuluh
hari untukmu, melancarkan jalan darah atas dan bawah,
menembus jalan darah Jin dan Tok."
Pek Soh-ciu tertegun berkata: "Ini juga balas dendam?"
"Bagaimana kau tahu ini bukan?"
"Baiklah, aku akan berusaha sebisanya."
"Kedua, mulai dari sekarang, tidak boleh lagi memanggil
aku nona, kau sendiri juga tidak boleh menyebut diri hamba."
"La... lalu panggil apa?"
"Kapan kau pernah mendengar suami memang¬gil
istrinya nona, dan menyebut diri sendiri hamba?"
"Ini hanya cara no... kau balas dendam, bagaimana bisa
dihitung benar-benar suami istri?"
"Hm... tidak peduli benar atau tidak balas dendam,
bagaimana pun kita telah melalui perintah orang tua,
dihubungkan oleh mak comblang dan lalu menjadi suami istri,
tentu saja harus dianggap benar-benar suami istri."
"Perintah orang tua..."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 111


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Walau ayahku jauh ada di ibu kota, dengan pos kilat,


kurang lebih sebulan sudah bisa sampai, apa kau tidak
percaya?"
"Ini..."
"Masih ada. Ketiga, seluruh keluargaku semua¬nya orang
terpelajar, atas kedudukannya tidak satupun yang buta huruf,
mulai hari ini kau harus masuk sekolah giat belajar, musim
semi tahun depan pergi ke ibu kota ambil ujian."
"Apa? Kau ingin aku belajar menulis, mengambil ujian?"
"Tidak salah? Apa ini tidak bagus?"
"Kek, no... Lam-ceng, aku tidak ada niat duduk di
pemerintahan, buat apa kau mempersulit orang!"
Su Lam-ceng memelototkan mata cantiknya: "Di bawah
sinar bulan membaca puisi, naik kuda sambil baca buku,
wanita cantik menemani minum arak, sambil mendengarkan
musik minum minum, begitulah hidup yang menyenangkan,
kau malah ingin makan ditempat terbuka kalau hujan
kehujanan, berkelana di dunia persilatan, seharian berada di
dalam situasi berbahaya balas membalas dendam saling
membunuh, haai... kalian ini para orang dunia persilatan,
sungguh membuat orang tidak mengerti."
Pek Soh-ciu mendengarnya sampai hati tergetar, di dalam
hatinya berkata, “benar saja di dunia ini yang paling beracun
adalah hati wanita, malah akan mengurung aku di dalam
sangkar mas, jadi boneka permainan dia, tidak tahan dengan
mendengus berkata: "Aku memang orang bertulang hina,

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 112


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

tidak pantas menjadi boneka hidup jadi permainan yang


menggembirakan orang."
Su Lam-ceng mengeluh sedih, melangkah maju,
menggunakan tusuk konde membuang sumbu lilin merah,
sesaat dia mengangkat alis hitam, menatap Pek Soh-ciu,
katanya: "Menikah dengan ayam turut ayam, menikah dengan
anjing turut anjing, baik, aku ikut kau pergi."

Pek Soh-ciu mendengarnya jadi tertegun, hampir tidak


percaya pada telinga sendiri, lama, baru menggelengkan
kepala berkata: "Dunia persilatan adalah tempat yang sangat
berbahaya, bukanlah tempat baik untuk wanita lemah
sepertimu yang selalu tinggal di dalam kamar!"
Su Lam-ceng mencibirkan bibir: "Mengapa? Lupa lagi janji
yang telah kau sanggupi?"
"Apakah ini juga dianggap balas dendam?"
"Bisa dikatakan begitu."
Satu keluhan panjang tanpa berucap, mengakhiri
perbincangan panjang di malam ini.

Sepuluh hari kemudian, di jalan raya Koan-lok, berlari


datang empat kuda besar, yang memimpin adalah seorang
remaja berbaju putih dengan alis tebal naik keatas, sepasang
mata bersorot seperti kilat. Angin musim gugur yang bertiup
kencang, meniup jubah putih peraknya, melari-kan kuda
melawan angin, tampak gagah sekali.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 113


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Disisi dia adalah nyonya muda yang masih remaja dengan


sanggul rambut tinggi, penampilannya anggun sekali,
memakai baju berwarna kuning angsa, menutupi tubuhnya
yang langsing seksi. Kelihatannya sedikit lemah lembut, tapi
dia berkuda beriringan dengan remaja berbaju putih, tetap
bisa dengan santai mengendalikannya, apa lagi di dalam
tingkah lakunya, sangat alami tampak sangat anggun, bisa
membuat orang tanpa sadar, langsung timbul perasaan
menghormatinya.
Di belakang mereka berdua, adalah sepasang pelayan
kecil berbaju putih alami, di punggungnya terselip pedang
panjang, ikut melarikan kuda, gerakannya tampak sangat
cekatan.
Sinar mentari sore, menyorot miring wajah cantik wanita
berbaju kuning, diantara alis dia, tampak sedikit warna lelah,
dia melihat sebentar ke langit, membalikan kepala berkata
pada remaja berbaju putih disisinya: "Soh-ciu, sebentar lagi
matahari terbenam waktunya masak nasi, gunung dikejauhan
seperti hitam semua, pemandangan sore hari di musim gugur,
sungguh memikat orang."
Remaja berbaju putih adalah Pek Soh-ciu, sedang remaja
wanita baju kuning tentu saja adalah Su Lam-ceng. Suasana
sore ini bagi Pek Soh-ciu seperti tidak ada gairah untuk
menikmatinya, dia hanya sedikit mengerutkan alis, di
hidungnya mengeluarkan suara pelan.
Su Lam-ceng tersenyum pada dia berkata: "Hatimu
seperti penuh dengan kesedihan, tampaknya belum sampai

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 114


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

kau menentukan arah, mungkin kau sudah terjerumus


kedalam lumpur dan tidak bisa bangkit lagi."
Pek Soh-ciu dengan tawar berkata: "Pek Soh-ciu berdosa
dan sedang menerima hukuman, ada keputusan apa yang
perlu dipikirkan, tapi dunia persilatan ini banyak jebakannya,
hati manusia seperti musang. Jika kalian majikan dan pelayan
sampai terjadi kecelakaan, Soh-ciu semakin malu hidup
didunia."
Su Lam-ceng dengan wajah serius berkata: "Kalau
demikian, demi menerima hukuman, kau tidak peduli lagi
pada balas dendam orang tua, dan tidak peduli lagi atas
gejolak dunia persilatan?"
Pek Soh-ciu tertegun: "Apakah mungkin kau bisa..."
"Tidak salah, aku izinkan kau membalas dendam, tapi
tidak boleh melibatkan diri pada gejolak dunia persilatan
lainnya."
"Apa kata-katamu sungguh sungguh?"
"Walau pun bukan seorang laki-laki, tapi terhadap
menepati janji dan kepercayaan, tidak akan sampai kalah oleh
laki-laki sejati."
Perkataannya berhenti sebentar: "Tapi di jalan raya Koan-
lok ini, halangan sudah tersebar dimana-mana, walau kau
berilmu tinggi, mungkin juga sulit bisa menghadapinya."
Pek Soh-ciu mendadak menengadahkan kepalanya,
tertawa keras: "Jika Pek Soh-ciu bisa membalaskan dendam
keluarga, di atas jalan raya Koan-lok walau sudah disiapkan

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 115


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

gunung golok, pohon pedang, aku juga akan berusaha


melabraknya, tapi..."
"Kau curiga aku yang lemah ini, bagaimana bisa tahu
masalah dunia persilatan?"
"Pek Soh-ciu memang ada pikiran ini."
"Apakah kau tahu manusianya tidak bersalah, salahnya
memiliki pusaka?"
"Orang she Pek kecuali punya satu bor, satu pedang, bisa
dikatakan tidak ada barang lainnya yang berharga."
"Im-cu-kiam, salah satu pedang pusaka, Pouw-long-tui,
lebih-lebih adalah pusaka tiada duanya. Di dunia persilatan
lebih banyak orang yang melihat keuntungan, lupa akan
kesetia kawanan, lebih baik kau tingkatkan kewaspadaanmu."
Terhadap analisa Su Lam-ceng, walau dia merasa masuk
akal, tapi dengan sifatnya yang tidak mau mengalah, mana
mungkin bisa memperhatikan masalah ini! Hanya dengan
mendengus pelan dia berkata: "Orang tidak mengganggu aku,
aku tidak mengganggu orang, jika ada siapa yang tidak
mempunyai mata..."
Perkataannya mendadak berhenti, tiba-tiba dia
membalikan tangannya, satu tenaga sekuat geledek,
dipukulkan pada satu pohon besar yang berada dua lombak
lebih disisinya.
Semenjak berhasil melancarkan jalan darah Jin dan Tok,
ini adalah pukulan pertamanya, walau dia hanya
menggunakan tenaga sebesar tujuh puluh persen, tapi

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 116


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

kekuatan tenaga telapaknya, seperti merobek langit, dalam


gulungan angin, melayang satu bayangan orang berwarna
abu-abu, tubuhnya jatuh ke bawah, sempoyongan mundur
beberapa langkah, baru bisa berdiri memantapkan diri.
Su Lam-ceng melihat pada orang itu, tidak tahan hatinya
jadi ciut, dengan ketakutan berdiri disisi Pek Soh-ciu,
kepalanya menunduk rendah, tidak berani mengangkat kepala
lagi.
Ternyata orang ini sepasang matanya berlubang, hanya
dua lubang yang tidak ada bola mata, malah pipi tajam hidung
bengkok, sepasang bibir terbalik keluar, menampakan dua
buah taring besar berwarna kuning hitam, wajahnya bengis,
jelek sekali. Walau Su Lam-ceng berpengetahuan tinggi,
orangnya pintar sekali, seluruh tempat ternama di dalam
negeri, sering dikunjunginya, tapi mana dia pernah bertemu
dengan orang berwajah sebengis ini.
Orang aneh berbaju abu-abu itu mendadak mengangkat
tangannya yang kurus kering seperti cakar burung, dengan
suara aneh yang tidak enak didengar berteriak aneh: "Bocah!
Orang tidak mengganggu aku, aku tidak mengganggu orang,
kata-kata ini kau yang ucapkan? Aku beristirahat diatas
pohon, tidak mengganggu jalan kudamu, tapi pukulan
telapakmu hampir saja mencabut nyawa aku orang buta ini,
orang yang tidak mempunyai mata, sudah tersiksa oleh
cacatnya, malah masih mendapat pandangan rendah dimana-
mana, coba kau katakan, tidakkah kau seharusnya
bertanggung jawab atas tindakanmu tadi."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 117


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Pek Soh-ciu melihat torang buta berwajah buruk ini,


malah tingkahnya anggun, wajah jujur, tadi dirinya tanpa
alasan memukul dia, sungguh merasa salah sendiri, sehingga
dengan perasaan bersalah dia menghormat: "Tadi aku
sembarangan memukul, harap anda memaafkan."
"Hm... setelah memukul, lalu minta maaf padaku, ini
sungguh bisnis yang menguntungkan, tidak ada cara lain, aku
juga menurut resep mengambil obat, terima pukulanku."
Si buta mengatakan pukulan langsung memukul, cepatnya
sulit dibayangkan, bayangan abu-abu berkelebat, angin keras
mendadak timbul, cakarnya sudah datang menotok jalan
darah Im-ku di kakinya Pek Soh-ciu, kecepatan serangannya,
ketepatan mengarah jalan darah, sangat di luar dugaan Pek
Soh-ciu.
Untung saja dalam sepuluh hari di Tong-koan, dengan
bantuan khasiat Leng-san-giok-ki, tenaga dalam Pek Soh-ciu
sudah mencapai tingkat kesempurnaan, jika tidak terhadap
cakarnya si buta ini, dia pasti tidak bisa mengelaknya.
Di saat angin telunjuk menyentuh tubuh, mendadak dia
menjejakkan kaki, jubahnya melayang-layang, tubuhnya
sudah terbang ke atas meninggalkan pelana kuda, lalu
sepasang kaki mengayun, diatas udara menendang dengan
kuat ke jalan darah di pundak sibuta.
Si buta adalah seorang pendekar aneh yang sudah
ternama di dunia persilatan, saat di tendang oleh Pek Soh-ciu
dari udara, timbul rasa ingin menangnya, dia cepat
menurunkan pundaknya, tangan ditekan meloloskan diri dari

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 118


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

tendangan Pek Soh-ciu, lalu dia membalikkan telapak tangan,


dipukulkan ke jalan darah Cau-hai di kaki Pek Soh-ciu.
Pek Soh-ciu berputar di udara, tubuhnya melayang turun
satu tombak lebih diluar jangkauan si buta, lalu mengepal
sepasang tangan, sedikit membungkuk berkata: "Sekarang
kita sudah tidak punya hutang piutang, anda bisa kembali
keatas pohon beristirahat."
"Ha... ha... ha...!" si buta tertawa keras, "Boleh tahu,
apakah saudara kecil adalah Pek Siauhiap yang membuat ribut
di kuil Siau-lim, dan bertarung melawan Lo-han-tin?"
Pek Soh-ciu tertegun: "Benar aku adalah Pek Soh-ciu,
tidak tahu anda ada urusan apa?"
"Aku Ku-bok-it-kai (Pengemis buta), mendapat perintah
dari Pangcu perkumpulan kami Sangguan Ceng-hun, untuk
menyelidik sekelompok murid penghianat, tiga bulan lalu
disekitar Lam-yang, bertemu dengan seorang nona..."
"Ooo, apakah nona ini ada hubungannya dengan aku?"
"Ada kemungkinan."
"Bisakah Cianpwee menceritakan sedikit lebih jelas?"
Sepasang lubang matanya Ku-bok-it-kai men¬dadak
membalik, dua sinar tajam menyorot keluar, dia melirik pada
Su Lam-ceng, tampak sedikit ragu.
Pek Soh-ciu sudah tahu maksudnya, dia tertawa tawar
berkata: "Ini adalah istriku Su Lam-ceng, kelakuan aku tidak
ada yang perlu disesalkan, Cianpwee ada perkataan apa
silahkan katakan saja, tidak apa-apa."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 119


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Si buta telah bertemu dengan seorang nona, namanya


Siau Yam, dia melanglang buana puluhan ribu lie, hai... seperti
terbelit oleh cinta..."
"Dia..." Pek Soh-ciu wajahnya tertegun, tidak salah, dia
terpikir hari itu karena salah menginap, terjadilah hal yang
tidak mengenakan, teringat nona yang ingin menang sendiri
itu... tapi masa lalu biasanya tidak enak diingat kembali, dia
sendiri hampir saja tewas dibawah telapaknya, lalu dengan
batuk sekali dia berkata: "Aku memang kenal dengan nona ini,
tapi kami hanyalah bertemu sekali saja."
Ku-bok-it-kai tertawa keras lagi berkata: "Kata-kata
Siauhiap, si buta bisa percaya, nona Siau itu mungkin seperti
ulat membungkus diri sendiri dengan seratnya, hanya saja dia
mencari Siauhiap kemana-mana, si buta akan
memberitahukannya sebab sudah bertemu dengan Siauhiap,
sudahlah, kita bertemu lagi dilain hari."
Perkataannya baru saja habis, tubuhnya sudah meloncat,
bayangan abu-abu seperti anak panah, di rerumputan pinggir
jalan sekelebat menghilang.
Su Lam-ceng melihat kearah menghilangnya bayangan,
dia mengeluh: "Benar saja, dunia persilatan yang besar, penuh
dengan segala keanehannya, orang ini malah seorang yang
pura-pura buta."
Karena tadi Sia-kai menceritakan masalah Siau Yam,
didalam hati Pek Soh-ciu jadi merasa sedikit tidak tenang, saat
ini dia tidak berani banyak bicara, ujung kaki sedikit

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 120


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

dihentakan, maka dia naik lagi diatas kuda, sepasang kaki


menjepit perut kuda, mendahului dan menuju jalan raya.
Begitu terhambat oleh peristiwa ini, hari sudah menjadi
gelap, di dalam hati Pek Soh-ciu sudah tahu tidak mungkin
mereka bisa sampai ke Han-ku-koan, jadi teripaksa hanya
mencapai yang ada tempat menginap dl depan sana.
Dengan Su Lam-ceng walau sudah menjadi suami istri
yang resmi, tapi dia menganggap ini hanyalah cara Su Lam-
ceng membalas dendam, maka dia selalu hanya berpura pura
jadi suami, tidak pernah ada pikiran untuk mencumbunya.
Tampat yang menjadi tempat mereka istirahat sementara,
adalah tempat istirahatnya para pesuruh dan para pedagang
kecil, peralatannya tentu saja sangat sederhana.
Pek Soh-ciu dan Su Lam-ceng, Su-sik dengan Hu-cen,
masing masing tinggal di satu kamar, di dalam kamar kecuali
satu meja dua kursi, dan satu ranjang papan keras yang
sempit, tidak ada barang lain lagi. Bagusnya Su Lam-ceng
walaupun seorang putri bangsawan, tapi terhadap kehidupan
berkelana yang situasinya tidak menentu, malah bisa
menerimanya dengan tulus.
Saat ini sinar bulan menerangi halaman, lampu kamar
seperti kacang, angin malam bertiup dingin, sering terdengar
suara merintih, keadaannya sungguh menyedihkan.
Terhadap ini semua Su Lam-ceng seperti tidak
mempedulikan, dia mengganti pakaian dengan pakaian
malam, rambut panjangnya yang hitam bersinar, menutup
diatas bahunya yang mulus yang seperti minyak kambing, rok

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 121


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

panjangnya sampai ke tanah, wajahnya cerah tampak anggun


dan sederhana.
Dengan wajahnya yang, anggun, cantik seperti dewi,
walau pun orang yang pantang terhadap enam nafsu,
mungkin juga tidak akan tahan, seperti sumur tua jadi
bergelombang, hatinya bergerak, apa lagi sesudah seharian
berdampingan dengan dia, demikian juga buat seorang
remaja tampan yang gairahnya sedang tinggi! Di antara alis
Pek Soh-ciu, sering tampak wajah yang sedang menahan diri.
Saat ini Su Lam-ceng seperti sengaja memutar tubuhnya,
sepasang tangannya memainkan rambut panjangnya, pada
Pek Soh-ciu yang sedang bengong dia tertawa pelan dan
memikat: "Soh-ciu, sinar bulan menyinari jendela, suara
musim gugur mengejutkan kamar, keadaan ini dan
pemandangan ini, tidak heran orang dulu bersemangat sekali
membawa lilin melancong di malam hari."
"Aaa...! Pek Soh-ciu bersuara, "Ini... kek, benar..."
Su Lam-ceng menatap dia dengan tajam, melangkah
pelan, mengait tangan dia duduk berdampingan di sisi
ranjang, lalu berkata: "Soh-ciu, suatu kejadian semuanya
sudah takdir, kita sudah menjadi suami istri, mengapa kau
masih begitu asing terhadapku?"
Pek Soh-ciu bengong sesaat dan berkata: "Orang she Pek
berhadapan dengan nona cantik seperti dewi, sungguh
merasa rendah diri sendiri, apa lagi..."
Wajah Su Lam-ceng menjadi merah, dengan serius
berkata: "Dengan penampilanmu yang tampan dan gagah ini,

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 122


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

jika berada di dalam ruangan kuil, bukankah mengambil hio


merah semudah mengambil rumput. Mengenai jalan hidup
seseorang semua sudah takdir, balas dendamku, juga hanya
supaya kau mau jadi seorang suami yang setia."
Pek Soh-ciu menatap bengong Su Lam-ceng beberapa
saat, mendadak dia tertawa keras, tangannya dengan erat
merangkul. Dua-duanya berguling di atas ranjang papan,
angin kencang masih tetap bertiup, bulan musim gugur
menyinari ruangan, di dalam kamar yang sederhana ini, malah
terdengar suara-suara yang menggairahkan, yang
memabukkan orang.
Lama sekali... akhirnya Su Lam-ceng menghela nafas
panjang, terengah-engah berkata: "Ciu koko..."
"Ada apa? Adik Ceng."
"Kau tahu... kita... sebenarnya sudah dua kalinya
bertemu?"
"Dua kali?"
"Kau sudah lupa? Di vihara..."
"Ooo! Tidak aneh aku seperti merasa pernah kenal
dengan kau, tapi, mengapa kau bisa..."
"Gadis telah dewasa tidak bisa tinggal di rumah, seorang
gadis jika tumbuh dewasa, harus menikah, betulkan?"
"Tentu saja."
"Aku belajar buku peramalan, sementara tinggal di vihara
hweesio, berlayar di Huang-ho, semuanya berdasarkan dari

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 123


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

ramalan di buku peramalan, benar saja dua kali bisa bertemu


dengan kau..."
Mereka berdua sedang asyik berbincang romantis.
Di dalam halaman rumput kering itu, terdengar satu suara
pelan yang aneh, dengan ilmu silat Pek Soh-ciu seperti
sekarang, dalam keadaan bagaimana pun, daun gugur bunga
terbang dalam jarak sepuluh tombah, juga sulit lolos dari
pendengaran dia, sehingga, dia berbisik pada Su Lam-ceng:
"Adik Ceng! Diluar kedatangan orang jahat, mungkin ditujukan
pada kita, kau istirahat disini, biar aku keluar melihatnya."
"Hmm." Su Lam-ceng menyahut sekali: "Ciu koko! Kau
jangan pergi terlalu jauh, hati-hati penjahat menggunakan
siasat menggiring macan meninggalkan gunung."
Pek Soh-ciu berpikir di dalam hati, kata-kata ini tidak
salah, Su Lam-ceng tidak bisa silat, jika dia sembarangan
meninggalkan, bukankah akan memberi kesempatan pada
musuh!
Maka, dia dengan Su Lam-ceng selesai memakai baju dan
sepatu, sambil menuntun tangan dia berkata: "Adik Ceng! Kau
takut tidak, kita bersama-sama keluar melihatnya, baik tidak?"
Dia baru saja selesai bicara, di luar pintu sudah terdengar
tawa dingin mengerikan berkata: "Gadis kecil! Jangan takut.
Sun Tay-ya akan melindungimu."
Pek Soh-ciu mengangkat alisnya, sebuah tendangnnya
menerbangkan daun pintu, lalu menuntun Su Lam-eeng
meloncat dan berdiri di tengah halaman, tapi ketika matanya
menyapu ke sekeliling, dia tidak bisa melihat sekelilingnya.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 124


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Di dalam halaman yang penuh dengan rumput liar ini,


berdiri puluhan orang persilatan yang berpakaian macam-
macam, dua pelayan Su-sik dan Hu-cen, telah berada dalam
cengkraman mereka.
Pek Soh-ciu yang belum lama menginjakkan kaki ke dunia
persilatan, tidak kenal pada kawanan orang persilatan ini.
Walau pun mereka adalah penguasa setempat, dia sedikit
pun tidak takut, hanya saja dengan ditawannya Su-sik dan Hu-
cen, dia jadi tidak bisa bebas bertindak.
Saat ini seorang sastrawan setengah baya yang tubuhnya
tinggi kurus, berwajah dingin licik, melenggang kehadapan Pek
Soh-ciu, berkata: "Apakah kau orang she Pek?"
"Betul, kalian ada urusan apa?"
"Heh... hanya ingin berunding saja."
"Dengan cara apa berundingnya? Aku ingin mendengar
penjelasannya."
"Mudah sekali, asalkan anda mengeluarkan Pouw-long-
tui, biar kami semua melihatnya."
"Benar, memang mudah sekali, tapi kita belum pernah
kenal, jika ingin berhubungan, anda juga harus
memperkenalkan diri dulu pada aku orang she Pek."
"He he... etul juga, lo..." Dia pertama menunjuk
hidungnya sendiri berkata, "aku...he he, Pek-san-han-tiok
(Gunung putih bambu dingin) Sun San-yat, yang itu adalah
ketua perkumpulan Ci-yan Oh-siucay (Sastrawan jelek) Liu
Giauw-kun, Giam-ong-leng (Perintah raja neraka) Sai Hong, Sai

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 125


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Tayhiap, Kau-gick-hoan (Gelang cantik giok) nona Ku Cu,


pendeta To Cu-koan dari gunung Ceng-seng... silahkan kalian
berakrab-akrab."
Pek Soh-ciu mendengar dia melaporkan begitu banyak
orang, dia merasa sangat tidak sabar, katanya: "Sepasang
pendekar dari Say-gwa (luar perbatasan), satu pendeta To dari
Ceng-seng, ditambah satu raja neraka, seekor walet ungu,
komposisinya memang sangat besar, hanya sayang kalian
tikus-tikus satu sarang ini, masih belum pantas melihat Pouw-
long-tuiku!"
Pek-san-han-tiok Sun San-yat membentak marah katanya:
"Bocah, aku sudah memberi muka, kau masih tidak mau, Tay-
ya terpaksa menghabisimu."
Orang ini adalah Sun San-yat, dengan Kau-giok-hoan Ku
Cu, disebut sebagai Say-gwa-siang-hiap, ilmu silatnya memang
tidak bisa dianggap enteng, baru saja selesai membentak,
tubuhnya mendadak seperti elang putih menerjang langit,
sebatang Han-tiok berwarna hijau membentuk bayangan
tongkat memenuhi langit, dengan kekuatan seperti Tay-san
menindih telur bergerak memukul ke arah kepala.
"Hm...!" Pek Soh-ciu berkata tawar, "Kau tadi menghina
istriku, harus menerima hukuman putus tangan..."
Sinar putih mendadak keluar memancar, Im-in-kiamnya
bergerak secepat angin kencang, begitu menerjang langsung
sudah kembali, cepat laksana kilat, terlihat Sun San-yat
menjerit ngeri, tubuhnya yang seperti bambu dengan
bercucuran darah melayang jatuh satu tombak lebih.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 126


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Gerakan Pek Soh-ciu begitu cepat, jago-jago silat dari


aliran putih mau pun hitam di lapangan sampai tidak sempat
melihat jelas, bagaimana jurus pedang Pek Soh-ciu menerjang,
tahu-tahu sudah kembali. Sun San-yat yang namanya sangat
termasyur dikalangan aliran hitam, sudah menjerit kehilangan
tangannya, darah bertebaran di rumput liar.
Jurus pek Soh-ciu ini menimbulkan pengaruh besar, ibarat
membunuh ayam memperingati monyet, para pesilat tinggi
dunia persilatan yang berniat tidak baik, warna wajahnya
langsung berubah, tapi ketua perkumpulan Ci-yan Oh-siucay
Liu Giauw-kun malah melangkah maju dua langkah, dengan
wajah licik dia tertawa: "Ilmu silat Siauhiap hebat sekali, aku...
sangat mengaguminya he he he, tapi, sepasang kepalan sulit
melawan empat tangan, pesilat tinggi tidak bisa menahan
orang banyak. Jika istri anda mendapat sedikit saja kejutan,
bukankah Pek Siauhiap akan menyesal seumur hidup!"
Sungguh Liu Giauw-kun licik seperti musang, hanya
dengan beberapa kata, dia sudah menunjukan kelemahannya
Pek Soh-ciu, membuat warna wajahnya berubah beberapa
kali, dalam waktu sesaat, merasa sudah maju mau pun
mundur.
Giam-ong-leng Sai Hong juga dengan dingin melanjutkan:
"Tidak salah, walau kami tidak bisa mengalahkanmu, kau juga
mungkin sulit melindungi istrimu yang cantik, jika ada orang
dengan kasar meraba dia. He he he, kau merasa sakit juga
sudah tidak berdaya."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 127


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Mata Pek Soh-ciu menyorot sinar sadis dengan kesal


berkata: "Tadinya aku tidak ada niat membunuh orang, jika
kalian terus memaksa..."
Semenjak Su Lam-ceng mengikuti Pek Soh-ciu meloncat
ke halaman, dia selalu bersembunyi di belakang tubuh Pek
Soh-ciu, hatinya tidak tenang melihat pada para pesilat tinggi
dunia persilatan ini, tapi saat ini mendadak dia berdiri tegak
disisi Pek Soh-ciu, sepasang matanya yang seterang bulan di
musim gugur menyapu ke sekeliling, sikapnya tampak tenang
sekali.
Dia seperti bulan terang di langit yang sinarnya menyorot
ke segala arah menerangi seluruh lapangan. Lebih-lebih
sepasang matanya yang hitam putihnya terlihat jelas seperti
lautan yang dalam dan matahari musim dingin di dalam awan,
membuat orang yang melihat sorot matanya tidak bisa
dialihkan lagi.
Dalam kelompok para pesilat tinggi dunia persilatan,
pendeta To Cu-koan dari Ceng-seng yang ilmu silatnya paling
tinggi, ketabahan dan pendidikannya juga lebih dari pada
orang biasa, tapi saat matanya menatap pada matanya Su
Lam-ceng, tetap saja tidak tahan, matanya terasa silau,
hatinya bergejolak, tidak berani melihat lagi.
Ini adalah situasi yang sulit bisa dipercaya orang, puluhan
pesilat tinggi dari kedua aliran, aliran putih dan aliran hitam,
semuanya terpesona oleh kecantikannya Su Lam-ceng,
seluruh lapangan hening, hampir tidak ada seorang pun mau
menghela nafas.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 128


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Sorot mata Su Lam-ceng menyapu lagi ke sekeliling


lapangan, akhirnya berhenti dan menatap pada seorang ketua
cabang perkumpulan Ci-yan yang menawan Su-sik dan Hu-cen
berkata: "Dua pelayan wanitaku, sekali pun tidak pernah
bertemu dengan kalian, kalian adalah orang-orang yang
ternama, mana boleh melakukan tindakan menghina orang
lemah seperti ini!"
Dia mengatakannya dengan santai saja, tapi seperti ada
kekuatan gaib yang besar sekali, siapa pun orangnya setelah
mendengarkan, semua merasa melepaskan dua pelayan
wanita itu adalah hal yang pantas, tentu saja dua orang kepala
cabang itu dengan tanpa ragu menepuk membebaskan jalan
darah dua pelayan wanita itu, masih berkata: "Silahkan nona."
Lalu membiarkan mereka berdua dengan tenang pergi
meninggalkannya.
Su Lam-ceng tertawa ringan, dia membalikkan tubuh
berkata pada Pek Soh-ciu: "Ciu koko! Mari kita pergi."
Tapi begitu dia memanggil Ciu koko, seperti satu suara
guntur menggelegar, semua para pesilat tinggi dilapangan
hatinya bergetar, mereka segera sadar kembali, dan timbul
amarah yang tidak tahu ujung pangkalnya, dengan cepat
menyebar ke seluruh lapangan, semuanya berteriak,
bersamaan maju mendesak mereka.
Yang pertama berteriak adalah Giam-ong-leng Sai Hong
berkata: "Mau pergi boleh, tapi harus tinggalkan barang!"
Su Lam-ceng memutar tubuhnya berkata: "Kau mau apa?"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 129


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Begitu mata Sai Hong bertatapan, amarahnya segera


menghilang entah kemana, sesaat baru berkata: "Kami sudah
mencari puluhan ribu lie, tujuannya adalah melihat pusaka
dunia persilatan... .Pouw-long-tui..."
"Kalian ingin lihat Pouw-long-tui?"
"Pusaka alam, siapa pun tentu ingin sekali melihatnya."
"Tapi pusaka alam, juga paling mudah menyesatkan
pikiran orang, menambah hafsu serakahnya, kalian lebih baik
jangan melihatnya."
"Ini..."
Mendadak terdengar satu suara aneh dari kaki langit di
kejauhan, seluruh pesilat tinggi di lapangan semua merasakan
hatinya bergetar, situasi yang ribut ini, segera menjadi tenang.
Suara aneh itu mendadak berhenti, di pintu halaman
muncul seorang gadis bertopeng hitam, sambil melenggok
dalam sekejap dia sudah berdiri di depan Pek Soh-ciu kurang
lebih lima kaki.
Mata cantik di belakang topeng hitam berputar, menyapa
pada para pesilat di sekeliling, lalu menatap pada Pek Soh-ciu,
lalu berkata: "Apa kau muridnya Sin-ciu-sam-coat, Pek Soh-
ciu?"
"Hm...!" Kata Pek Soh-ciu, "Tidak salah."
"Aku ingin meminjam Pouw-long-tui."
"Maaf, aku belum ada minat meminjamkan pada Orang
lain."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 130


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Hm... sebagai ketua perkumpulan kata-kataku adalah


perintah, sekarang ini belum ada seorang pun yang berani
membantah perintah aku!"
"Yaaw..." Su Lam-ceng berteriak, lalu mengulurkan
tangannya, menunjuk ke lapangan: "Kau sombong benar,
apakah semua orang-orang itu juga harus mendengar
perintahmu?"
Wanita berbaju hitam itu tertawa dingin seperti es, pelan-
pelan mengulurkan tangan yang berwarna putih seperti giok,
mendadak menjentikkan jarinya, seorang pesilat tinggi dari
perkumpulan Ci-yan yang berdiri satu tombak lebih, langsung
berteriak ngeri, roboh terlentang jadi mayat di atas rumput,
seluruh pesilat tinggi di lapangan, walau wajahnya berubah,
tapi semua diam ketakutan, siapa pun tidak berani mencari
gara-gara pada wanita berbaju hitam.

Su Lam-ceng memutar matanya, tertawa tawar lalu


berkata: "Tidak di duga, di dalam dunia persilatan,
kebanyakan adalah orang hanya berani menghina yang lemah,
takut pada yang kuat, orang-orang yang takut mati..."
Orang yang dibunuh oleh wanita baju hitam adalah anak
buahnya perkumpulan Ci-yan, Oh-siucay Liu Giauw-kun masih
belum bereaksi, malah Giam-ong-leng Sai Hong yang berteriak
lebih dulu, maju beberapa langkah, gada mas di tangannya di
angkat sambil berkata: "Membunuh orang bayar nyawa,

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 131


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

hulang uang bayar uang, Sai Hong ingin minta keadilan pada
ketua perkumpulan Cu."
Wanita baju hitam mendengus sekali: "Bagus, bagus,
pemberani."
Mendadak dia melayangkan tangan kebelakang,
"keluarkan satu matanya, putuskan satu lengannya, sebagai
peringatan menentang aku."
Di belakang tubuhnya entah kapan, sudah berdiri 4 orang
bertopeng hitam, seorang bertopeng hitam yang tubuhnya
kurus kecil menyahut lalu meloncat keluar, mengulurkan
sebelah tangan menangkap pada gada mas Sai Hong.
Orang ini menyerang laksana kilat, begitu tubuhnya
bergerak, lima jari seperti kail sudah menyentuh pinggir gada
mas.
Sai Hong terkejut, lengan kanannya cepat diturunkan,
ujung kaki dihentakan, tubuhnya terbang mundur kebelakang,
baru lolos dari cakaran ringan si orang topeng hitam. Tapi
Orang bertopeng hitam gerakannya cepat sekali, sebelum Sai
Hong berdiri mantap, orang bertopeng hitam sudah seperti
bayangan datang menerkam kembali...
––––––––

BAB 2
PUTRA-PUTRI DUNIA PERSILATAN

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 132


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Sai Hong terkejut, dia tidak menduga dalam satu jurus


saja, dia sudah tertekan tidak bisa membalas menyarang oleh
orang bertopeng hitam, dalam keadaan marah sekali dan
menggigit gigi, gada emasnya segera dilemparkan olehnya,
lemparannya menggunakan seluruh tenaganya, terlihat sinar
mas berputar-putar cepat, mengeluarkan siulan yang
membelah udara, dan dahsyat sekali.
Orang bertopeng itu tidak menduga Sai Hong bisa
melemparkan senjata andalannya, sesaat dia dibuat kalang
kabut, tapi ilmu silat orang ini memang hebat, dalam waktu
yang sempit, dia merendahkan tubuhnya, tangannya
memukul, meski tergesa-gesa memukul dengan sebelah
tangan, terdengar satu suara keras, senjata tunggal Sai Hong
yang menggemparkan dunia persilatan itu, sudah terpukul
terbang sejauh tiga tombak lebih.
"Sobat, masih ada ini."
Tiga titik bayangan hitam melesat, seperti meteor
mengejar rembulan, menuju dada orang bertopeng, dan titik
yang dituju bayangan hitam itu, semuanya jalan darah penting
yang begitu terkena paling sedikit akan terluka parah atau
miati.
Hati orang bertopeng itu tergetar, dia tahu bayangan
hitam itu adalah senjata gelap Giam-ong-leng andalannya Sai
Hong yang telah membuat dirinya ternama di dunia
persilatan, walau pun ilmu silat dia hebat, tapi dia tidak berani
bertindak sembrono, dia memutar tubuhnya, melangkah ke
samping, menghindarkan tiga buah Giam-ong-leng.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 133


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Begitu lemparannya tidak mengenai sasaran, Sai Hong


mulai merasa ketakutan, dia langsung melayangkan tangan
kanan lagi, tiga buah Giam-ong-leng dengan garis melengkung
dan kecepatan tinggi, membelah angin menerjang, diikuti
dengan ayunan tangan kirinya, enam titik hitam seperti hujan
menyebar, mengikuti tiga buah Giam-ong-leng, mengeluarkan
suitan, datang menyerang.
Sai Hong bisa ternama di dunia persilatan, memang bukan
secara beruntung, cara dia menyerang seperti ini, tiga terbang
enam memukul, memang punya kehebatan tersendiri, walau
orang bertopeng itu berilmu tinggi tetap saja tidak bisa
menghindar dari serangan Giam-ong-leng, setelah
mengeluarkan satu suara tertahan, dia langsung roboh di atas
tanah rumput.
Wanita berbaju hitam itu sedikit terkejut, dia tidak
mempedulikan hidup mati anak buahnya, sorot matanya
malah menyapu pada Sai-wa-siang-sat yang berdiri paling
dekat dengan Sai Hong, pendeta To Cu-koan yang
mengeluarkan suara dengusan, lalu membalikkan kepala pada
tiga orang bertopeng yang berdiri dibelakangnya, lalu berkata:
"Tiga orang ini berani melihat orang mati tidak menolong,
habisi mereka!"
Tiga orang bertopeng itu menyahut lalu maju menerjang,
mereka sedikit pun tidak bersuara, masing-masing langsung
menyerang Sai-wa-siang-sat bertiga, pendeta To Cu-koan
tentu saja memandang sebelah mata orang bertopeng itu,
tapi Pek-san-han-tiok Sun San-yat lukanya belum pulih, mana

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 134


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

bisa melawan orang bertopeng, walau pun sudah sekuat


tenaga bertahan, tetap saja dia kewalahan.
Wanita baju hitam melihat keseluruh lapangan, mulutnya
mengeluarkan tawa dingin, tidak terlihat bagaimana dia
bergerak, tahu-tahu tubuhnya seperti roh melayang datang di
depan Giam-ong-leng Sai Hong, pelan-pelan mengulurkan
sebelah tangannya yang putih seperti giok, memukul ke arah
dadanya Sai Hong, bersamaan waktunya dia membentak:
"Kau berani membunuh pengawalku, kau sangat lancang,
apakah kau tahu bagaimana caraku meng-hukum musuhku?"
Terhadap ketua perkumpulan misterius yang bertopeng
ini, Sai Hong sudah wanti-wanti dari tadi, saat ini dia berturut-
turut mengeluarkan lima jurus serangan, dia sudah merubah
gerakan tiga kali, tapi tangan cantik yang mulus itu, tetap
seperti belatung menempel di tulang, bagaimana pun
caranya, dia tidak bisa melepaskan diri.
Wajahnya jadi dingin, seperti seorang terhukum
menunggu eksekusi, baju emasnya yang berkilauan, sudah
basah kuyup oleh keringat, kaki melangkah dengan terpaksa
sambil sempoyongan menghindarkan diri, tapi semua sudah
kacau tidak teratur, dia tahu tangan mulus yang terus
menempel dekat dadanya itu, asalkan dihentakan sekali, atau
jari mulus yang seperti giok itu, jika memukul kedepan dengan
tenaga dalam, maka raja neraka dunia yang namanya
termasyur di dunia persilatan, akan langsung melapor
kehadirannya di istana neraka.
Tapi wanita baju hitam tidak buru-buru mengambil
nyawanya, seperti kucing mempermainkan tikus sesukanya,

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 135


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

lama... dia dengan sekali bersuara hm... dingin berkata:


"Pertama aku ingin kau merasakan seramnya menemui ajal,
aku akan mencongkel mata, memutuskan lengan, memotong
lidah menghancur kan tulang, setelah aku puas, he he he,
baru aku membunuhmu..."
Giam-ong-leng Sai Hong tahu keadaannya tidak bisa
dihindarkan, supaya tidak disiksa lawan, dia malah menggigit
gigi, tubuhnya maju menyambut ujung jari dia.
"Hi hi hi!" wanita baju hitam tertawa berkata, "Kau ingin
mati? Tidak akan begitu gampang, siapa pun yang berani
melawan aku, akibatnya harus merasakan, mau mati atau
hidup pun sulit, kau juga tentu tidak terkecuali! Tapi, kau
tenang saja, bagaimana pun akhirnya kau pasti mati, buat apa
terburu-buru sekarang!"
Pek Soh-ciu menonton di pinggir cukup lama, dia tidak
menduga wanita baju hitam itu, mempunyai ilmu silat yang
begitu tinggi, tapi kekejaman hatinya, juga seumur hidup baru
dilihatnya, memang Giam-ong-leng Sai Hong juga bukan orang
baik, hanya saja cara kejamnya wanita baju hitam ini, sungguh
membuat dia tidak bisa menerimanya.
Su Lam-ceng sudah tahu maksud hatinya, lengannya
dijulurkan, menggait tangan dia berkata: "Kelompok orang ini
tidak satu pun yang bertujuan baik pada kita, dengan susah
payah aku sudah nicmbuat mereka seperti anjing berkelahi
dengan anjing, menghibur sedikit kekesalan hati kita, jadi kau
jangan memisahkan mereka, itu tidak boleh, apa lagi jika
permusuhan mereka semakin dalam, itu akan lebih

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 136


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

menguntungkan kita, Ciu koko, kau jangan bertindak lemah


seperti seorang wanita."
Habis bicara dia memelotot genit pada Pek Soh-ciu, lalu
memanggil Su-sik dan Hu-cen ke depan dirinya, membisikan
beberapa kata di telinga mereka, dua pelayan wanita itu
langsung membalikkan tubuh dengan cepat berlari pergi.
Pertarungan ditengah lapangan, keadaannya sudah jadi
berat sebelah, kecuali pendeta To Cu-koan masih
menggerakan pedangnya dengan lincah, ber-tarung imbang
dengan seorang bertopeng, Say-gwa-siang-hiap yang lainnya
sudah dalam posisi berbahaya.
Mendadak...
"Berhenti semua!" sepuluh lebih pesilat tinggi Kai-pang
dengan baju compang-camping ratusan tambalan, diiringi
teriakan menerjang masuk lapangan, yang memimpin adalah
seorang laki-laki besar dengan wajah bersemangat, kening
seperti burung walet, wajahnya berewokan berusia setengah
baya, dari penampilannya yang gagah, tampak sangat disegani
orang.
Begitu wanita baju hitam melihat laki-laki besar setengah
baya, wajahnya sedikit bengong, Giam-ong-leng Sai Hong
menggunakan lawannya sedang bengong dia berguling,
akhirnya dia terlepas dari kendali wanita baju hitam itu...
Saat ini pertarungan yang terjadi di lapangan jadi
berhenti, laki-laki besar berewokan dengan sepasang mata
bersinar seperti kilat, menatap wanita baju hitam dengan

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 137


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

nada dalam berkata: "Cu Kwan-cing, kau melakukan kejahatan


lagi..."
Wanita baju hitam mengangkat tangan, membetulkan
rambut yang ada di keningnya, gerakannya membuat orang
terpesona, mulutnya bersuara "Yow...!" lalu berkata, "Ada
apa? Sute! Kau malah mengurusi urusan Suci?"
Laki-laki besar berewokan berkata dingin: "Siapa Sutemu?
Hm... aku sebagai Kai-pang Pangcu, sudah mengejarmu
puluhan ribu lie demi membalaskan dendam perguruan..."
"Yaaw... Sangguan Sute, mengapa kau begitu galak, ada
masalah apa, bicaralah baik-baik, Suci tidak akan
mengecewakanmu."
Laki-laki besar berewokan mengangkat kepalanya, sambil
tertawa keras berkata: "Perbuatan membunuh guru dan
mengkhianati perkumpulan akan membuat nama busuk
tersebar kemana-mana, para murid Kai-pang dan semua
orang ingin sekali menangkapmu, kau masih berani bertebal
muka dan tidak tahu malu, mengaku dirimu Sucinya ketua
perkumpulan?'
Cu Kwan-cing tampak marah oleh tingkah laki-laki
berewokan itu, bajunya jadi bergerak-gerak meskipun iidak
ada angin, sepasang telapaknya pelan-pelan mengangkat
sambil memusatkan tenaga dalamnya siap menyerang.
Para pesilat tinggi yang ada di lapangan, melihat tenaga
dalam Cu Kwan-cing sangat hebat, wajah semua orangg
berubah, laki-laki berewokan itu sedapat mungkin berisikap

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 138


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

tenang, diam-diam dia juga memusatkan tenaga dalamnya,


bersiap menyambut serangan dari Cu Kwan-cing
Kedua belah pihak tampak bersitegang, pertarungan
berdarah tampaknya akan berlangsung sebentar lagi, tapi Cu
Kwan-cing tiba-tiba mengeluh panjang dan sedih, sepasang
telapaknya yang mulus pelan-pelan diturunkan lagi dan
berkata: "Sangguan Ceng-hun, Cu Kwan-cing sudah
menjelajahi seluruh dunia persilatan, dan tidak pernah
terkalahkan, sampai detik ini belum pernah melihat orang
yang berani bicara lantang dihadapanku, hai... mengingat
hubungankita di masa lalu, kau pergilah..."
"Ha... ha... ha...!" Sangguan Ceng-hun tertawa keras,
"Pergi...? Boleh, tapi aku harus meminjam sebuah benda
darimu untuk sembahyang guru."
"Hm...!" Cu Kwan-cing berkata dengan dingin, "kau ingin
pinjam apa?"
"Kepala murid pengkhianat yang membunuh guru."
"Bagus, jika kau bersikeras ingin mati, Cu Kwan-cing akan
mengabulkan, hayo kita bertarung di luar."
Habis berkata begitu, tubuhnya sudah meloncat setinggi
dua tombak lebih, pinggangnya di putar, seperti seekor
burung hitam yang amat besar, hanya sekelebat, sudah keluar
seperti menembus langit.
Para pesilat tinggi di lapangan, seperti tidak mau
ketinggalan menyaksikan pertarungan yang amat jarang
terjadi ini, mereka semua melonscat berlari mengikuti para

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 139


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

murid Kai-pang, dalam sekejap, halaman tempat bertarung


para pesilat tinggi ini, sudah menjadi tenang kembali.
Melihat para pesilat tinggi sudah menghilang Su Lam-ceng
cepat menarik lengan baju Pek Soh-ciu berkata: "Ciu koko,
biarkan mereka saling membunuh, kita pergi saja."
Pek Soh-ciu menggelengkan kepala: "Beberapa orang
bertopeng hitam itu, mungkin ada hubungannya dengan
peristiwa berdarah di perumahan Leng-in, apa tujuan kita
berkelana di dunia persilatan? Mana bisa melepaskan
kesempatan yang baik ini di lewatkan begitu saja?"
"Kelompok orang ini kebanyakan datang untuk Pouw-
long-tui, jika saat ini kita tidak pergi, pasti akan mendatangkan
kerepotan yang tidak ada habis-habisnya."
Pek Soh-ciu tertawa: "Jika takut kerepotan, lebih baik
jangan berkelana di dunia persilatan, apa lagi... walau pun kita
sekarang bisa pergi, belum tentu bisa lolos dari pengejaran
mereka."
"Kek!" Su Lam-ceng batuk sekali, "baiklah, tapi ingat, jika
kita menemukan bahaya, kau harus ingat m undur kearah
tenggara."
Pek Soh-ciu tidak mengerti: "Mengapa harus mundur
kearah tenggara?"
Su Lam-ceng mengalengkan tangannya berjalan keluar
dari pos persinggahan, katanya: "Jangan tanya dulu, sampai
waktunya kau akan tahu sendiri."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 140


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Terhadap keberanian dan kepintarannya Su Lam-ceng,


Pek Soh-ciu sudah cukup hapal, jadi dia tidak banyak bertanya
lagi, dua orang itu bertuntunan tangan, berlari menuju
lapangan yang berada di luar pos persinggahan.

Saat itu Cu Kwan-cing dengan Sangguan Ceng-hun sedang


bertarung sengit, kedua orang itu sama-sama pesilat tinggi
dunia persilatan yang paling tinggi kedudukannya, setiap
gerakan tangan atau kakinya, semua adalah serangan yang
mematikan, hampir semua orang menjulurkan lidah dan
mengagumi tontonan yang berbahaya ini.
Pek Soh-ciu juga tertarik oleh kehebatan ilmu silat kedua
orang ini, angin pukulan mereka yang keras meniup baju
putihnya sampai berkibar-kibar, dia memperhatikan dengan
seksama dan di dalam hati mengerti bagaimana gerak dan
tujuan jurusnya, tapi dia sudah bisa melihat, walau dua orang
ini dari satu perguruan, jelas tenaga dalamnya Sangguan
Ceng-hun masih kalah satu urat, di dalam lima ratus jurus, dia
pasti akan dikalahkan oleh Cu Kwan-cing. Terhadap Kai-pang
Pangcu yang berkharisma ini, dia mempunyai perasaan dan
pandangan baik, mungkin karena orang tuanya mati oleh
orang bertopeng, jadi dia merasa sebal, sehingga, diam-diam
dia sudah memusatkan tenaga dalamnya, di saat perlu dia
sudah memutuskan akan bergerak membantu.
Kepandaian Cu Kwan-cing memang sudah sampai pada
tingkat yang mengejutkan orang, setelah lewat tiga puluh
jurus, dia sudah sepenuhnya menguasai pertarungan, di
antara serangan jari dan telapaknya, semua mengarah pada

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 141


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

jalan darah mematikan pada Sangguan Ceng-hun, jurusnya


dahsyat dan kejam.
Suatu ketika sebuah pukulan Sangguan Ceng-hun tidak
berhasil mengenai lawannya, tubuhnya sedikit doyong ke
depan, Cu Kwan-cing tidak menyia-nyiakan kesempatan bagus
ini, berturut-turut dia melancarkan tiga pukulan telapak
tangannya, setiap jurusnya mengandung tenaga yang bisa
menghancurkan batu dan besi, membuat Sangguan Ceng-hun
harus bertahan sekuat tenaga, tubuhnya sampai terhuyung-
huyung menyelamatkan diri.
Melihat kemenangan sudah diatas tangannya, Cu Kwan-
cing tidak tahan lalu bersiul panjang, mendadak dia
menyatukan jari seperti tombak, dengan tenaga sepenuhnya
ditonjokkan pada jalan darah Hian-ki di dada Sangguan Ceng-
hun, jurus ini di lancarkan dengan mengerahkan seluruh
tenaga dalamnya, walau tubuh Sangguan Ceng-hun terbuat
dari besi, tampaknya sulit bisa menahan totokan mematikan
yang akan menembus dadanya.
Tapi... tiba-tiba sebuah sinar putih menyilaukan mata,
bertenaga tidak terlihat seperti gelombang membawa angin
aneh yang amat dahsyat, seperti datang dari langit Iuar
menghadang serangan Cu Kwan-cing, hadangan ini membuat
tubuh Cu Kwan-cing yang langsing seperti batang pohon Liu
yang lemah bergoyang goyang, serangan jarinya yang tidak
bisa ditahan, jadi menotok ke tempat yang kosong.
Ini kejadian aneh yang sulit bisa dipercaya orang, Cu
Kwan-cing juga jadi berhenti bergerak karena terkejut, dia

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 142


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

melihat Pek Soh-ciu yang berada didepan satu tombak lebih,


wajahnya jadi terbengong-bengong.
Pek Soh-ciu dengan santai, berkata tawar: "Pertarungan
antara kalian memang masalah internal perkumpulan anda,
tidak ada hubungannya dengan aku, tapi aku ada satu
masalah ingin nona Cu memberi jawaban yang jelas, sehingga,
terpaksa mempersilahkan kalian beristirahat sebentar!"
"Hm...!" Cu Kwan-cing berkata, "Anda ada masalah apa,
apakah tidak bisa menunggu sampai kami selesai bertarung?"
"Tidak bisa, jika Shangguan Pangcu tidak memberi
kesempatan kau bicara, bukankah aku akan menyesal
kehilangan kesempatan bagus ini!"
"Hm...!" dengan dingin Cu Kwan-cing berkata,
"maksudmu aku bisa mati ditangan dia?"
"Dalam pertarungan perubahannya sulit diduga, jadi sulit
bisa dikatakan."
"He... mundurlah, lihat saja dalam seratus jurus aku akan
mengambil nyawanya."
"Jika nona yakin bisa menang, setiap saat pun bisa
memenangkannya, kita membicarakan lebih dulu masalah aku
juga tidak apa-apa kan?"
"Baik, katakanlah, aku ingin lihat kau ada siasat apa."
"Aku dengar nona mengaku sebagai ketua perkumpulan
apa itu Oh Kai-pang."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 143


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Sembarangan bicara, aku adalah ketua Kai-pang, siapa


yang memberitahu jahat atau tidak jahat?"
"Aku mendengar dari jalanan, jahat atau tidak jahat
memang tidak ada hubungan denganku, tapi aku dengar nona
mempunyai sebuah senjata gelap yang amat keji, yang disebut
Ngo-tok-tui-hun-cian, apa betul?"
Cu Kwan-cing sepertinyai sudah tidak sabaran, dia
berkata: "Tidak salah, perkumpulanku memang punya senjata
rahasia ini, tapi tidak pernah meminjamkan pada orang lain,
saudara kecil jika perlu senjata ini, kita bisa
membicarakannya."
Wajah Pek Soh-ciu menjadi dingin, katanya: "Ngo-tok-tui-
hun-cian perkumpulanmu tidak pernah dipinjamkan pada
orang lain, kalau begitu orang yang secara menggelap
menyerang Sin-ciu-sam-coat, perkumpulanmu pasti ikut
terlibat didalamnya."
Cu Kwan-cing sedikit terbengong: "Apa kau putranya
Thian-yat-it-kiam Pek Tayhiap, salah satu dari Sin-ciu-sam-
coat? Kau ingin menyelidiki pembunuh ayahmu?"
"Betul."
"Aku dengar saat itu perguruan yang terlibat di dalamnya
tidak sedikit!"
"Orang she Pek tidak akan segan-segan, mencuci dunia
persilatan dengan darah."
Cu Kwan-cing tertawa genit seperti mutiara berjalan di
piring giok, katanya: "Di dunia persilatan banyak sekali orang

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 144


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

pintar yang berkemampuan hebat dan berilmu tinggi, saudara


kecil bicara seperti ini, tidakkah merasa terlalu
menyombongkan diri?"
Pek Soh-ciu mengangkat alis pedangnya: "Maksudmu, kau
mengaku telah terlibat dalam pcristiwa berdarah itu."
Cu Kwan-cing membuka lebar sepasang matanya: "Kapan
aku pernah mengatakan demikian, kau jangan salah paham."
Satu hawa pembunuhan menghiasi wajah Pek Soh-ciu, dia
tidak mau lagi berbicara panjang lebar, kakinya dihentakkan,
sebelah tangannya diulurkan, lima jarinya mengeluarkan
suitan tajam yang mengerikan, secepat kilat menangkap
pergelangan Cu Kwan-cing.

Dia seperti sembarangan menyerang, tapi akibatnya


sangat dahsyat sekali, Cu Kwan-cing berteriak terkejut,
sepasang kakinya dijejakkan, tubuhnya terbang mundur,
kecepatan reaksinya, sudah mencapai taraf sekali terlintas
niat langsung bergerak, tapi ssst... suara robek kain terdengar,
lengan baju Cu Kwan-cing, tetap terkoyak sebagian.
Dengan kepandaian Cu Kwan-cing yang begitu hebat
hanya dalam satu jurus lengan bajunya telah robek, para
pesilat tinggi yang melihat di lapangan tidak satu pun tidak
mengeluarkan keringat dingin dan wajah terkesima. Dalam
hati Cu Kwan-cing sendiri diam-diam mengeluarkan keringat
dingin, tapi dia juga merasa ini adalah sebuah penghinaan
yang besar, maka dia pelan-pelan mengulurkan jari yang
seperti bawang muda, putih bagaikan giok, terdengar suara

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 145


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

perlahan, dia malah membuka sendiri topeng hitam yang


menutupi wajahnya.
Seluruh pesilat tinggi di lapangan baik dari aliran lurus
maupun sesat, semua terperangah oleh tindakannya yang
mengejutkan ini, entah apa maksudnya? Tidak ada seorang
pun yang bisa menjawabnya, satu-satunya alasan yang bisa
dihubungkan, mungkin dia ingin memperlihatkan bahwa
kecantikannya melebihi kecantikan Su Lam-ceng.
Dengan menghilangnya topeng, wajah yang ditampilkan
adalah wajah yang membuat orang tergila-gila, wajah yang
sedikit terasa putih pucat, dihiasi oleh sepasang mata yang
menggiurkan orang, hidung yang mancung lurus, serasi
dengan mulut munggil dan bibir tipis, dua alis panjang yang
melengkung hingga ke pelipis, cantiknya hingga ahli perias
wajah juga tidak bisa menandinginya.
Sebenarnya, dari pada mengatakan dia cantik, lebih tepat
mengatakan dia cabul, melihat alisnya diangkat miring, sudut
mata melirik penuh arti, pipi tersenyum menantang, dan
masih ada dua lesung pipi yang membuat orang mabuk,
pinggangnya yang langsing berputar, bokong besarnya ikut
bergoyang, seluruh tubuhnya dari atas sampai bawah, hampir
tidak satu tempat pun mengeluarkan daya magis yang
membuat tulang orang menjadi lemas, hati menjadi gemas.
Tapi ini adalah iblis yang menggoda, tidak bisa
dibandingkan dengan keanggunannya Su Lam-ceng. Buat laki-
laki di seluruh dunia kebanyakan mempunyai sifat rendah
yang suka mengejar bau busuk, wanita seperti Cu kwan-cing
adalah wanita yang cantik yang tiada taranya, genit

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 146


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

menggiurkan, setiap gerakan dan senyumnya, semua


membuat orang jadi lupa diri, sehingga, tidak sedikit orang
tidak segan membuang nyawa, Cuma hanya ingin
mendapatkan tubuhnya.
Dua orang wanita cantik yang tiada duanya ini, seperti
bunga di musim semi, bulan di musim gugur, masing-masing
ada keunggulannya, mereka bersamaan tampil di pos
persinggahan, di lapangan yang sepi yang tidak banyak orang,
para pesilat tinggi dunia persilatan yang berada di lapangan,
matanya berkunang-kunang, hatinya berdebar-debar,
bengong dan seperti mabuk.
Mata Cu Kwan-cing melihat kesekeliling, dia tertawa genit
dengan bangga, lalu menghadap pada Pek Soh-cui, berkata:
"Saat terjadi peristiwa berdarah di perumahan Leng-in,
ratusan pesilat yang berilmu tinggi terlibat didalamnya, tidak
satu pun ada yang selamat, jika aku ikut terlibat dalam
penyerangan itu, tidak mungkin aku masih hidup sampai
sekarang, jadi ikut tidaknya aku dalam serangan gelap pada
Sin-ciu-sam-coat, dengan sendirinya tidak perlu ditanyakan."
Pek Soh-ciu tertegun sebentar, dengan tetap dingin
berkata: "Walau benar kau tidak ikut dalam penyerangan, tapi
tidak bisa lolos dari dugaan ikut merencanakan, tapi jika kau
bisa mengatakan otak yang menjadi penyerang perumahan
Leng-in, aku bisa memberi satu jalan hidup buatmu."
Wajah Cu Kwan-cing berubah, dia berkata: "Saudara kecil
bagaimana bisa memaksa orang seperti ini, dengan terpaksa
Cu Kwan-cing ingin melihat kehebatan ilmu silat Sin-ciu-sam-
coat."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 147


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Baru saja habis berkata, sepasang tangannya seperti kilat


datang menotok, baru saja bergerak setengah jalan,
mendadak sepasang tangannya pecah menjadi dua arah, ke
atas menyerang kepala, ke bawah menyerang perut, satu
jurus dua serangan, kecepatannya tidak bisa di bayangkan.
Pek Soh-ciu mendengus, dia berdiri memasang kuda-
kuda, saat sepasang telapaknya menangkis, dia berturut turut
balas menyerang tiga kali...
Semenjak dia telah berhasil melancarkan jalan darah atas
dan bawahnya, menembus jalan darah Jin dan Tok, kehebatan
tenaga dalamnya sudah tidak bisa dibayangkan, saat ini begitu
dia mengerahkan tenaga dalamnya, dia merasakan tenaga
dalamnya seperti mata air mengalir seperti gelombang, walau
jurus Cu Kwan-cing aneh dan banyak tipuan, tapi begitu
bertemu dengan tekanan yang sangat besar ini, dia tidak bisa
leluasa melancarkan keunggulan jurusnya.
Sebentar saja mereka sudah bergebrak hampir mencapai
seratus jurus, Cu Kwan-cing menyerang mengandalkan
gerakan lincahnya, mencari celah menempuh bahaya, sekuat
tenaga dia bertahan, wajahnya yang putih bersih, sudah
berkeringat, dia tahu jika keadaan terus begitu, dia sendiri
pasti akan mendapat malu, dalam hatinya, dia merasa sangat
gelisah sekali.
Tiba-tiba... datang bergulung-gulung asap merah dari arah
Tong-koan, dalam sekejap seluruh lapangan sudah tertutup
oleh asap merah itu. Pek Soh-ciu dan seluruh pesilat tinggi di
lapangan, semua terkurung oleh asap merah, semerah darah
itu.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 148


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Kejadian mendadak ini, membuat seluruh pesilat tinggi di


lapangan menjadi terkejut ketakutan.
Pek Soh-ciu khawatir Su Lam-ceng terancam bahaya,
buru-buru dia mengayunkan telapaknya membuat Cu Kwan-
cing mundur, lalu berkelebat meloncat ke samping Su Lam-
ceng, dia tetap sambil memusatkan tenaga dalamnya,
kemudian tenang menunggu perubahan yang terjadi.
Di lapangan sangat hening, hanya di dalam asap inii.ih
terdengar suara
“Ssst... ssst...”
Belum lagi suara aneh itu berhenti, tiga orang aneh
berbaju merah telah muncul dari dalam asap merah. Yang
memimpin adalah seorang tua yang bertubuh besar dan
tegap, wajahnya putih dengan jenggot perak, di sebelah
kirinya berdiri seorang tua berwajah mirip kuda tidak
berjenggot, tubuhnya kurus tinggi, matanya menggantung
bertangan satu. Di sebelah kanannya ada seorang kerdil
berbaju merah, berwajah seperti wajah bayi, berkepala sangat
besar.
Di antara para pesilat tinggi di lapangan, walau pun
terdapat tidak sedikit ketua ditempatnya dan namanya
termasyur di dunia persilatan, tapi begitu melihat tiga orang
aneh berbaju merah ini, semua wajahnya berubah hebat,
tubuhnya tidak tahan jadi gemetar, ternyata tiga orang itu
adalah pembunuh dunia persilatan yang berjuluk Cu-lay-sam-
koay (Tiga aneh misterius) dari perguruan Thian-ho, mereka
tadinya adalah tiga orang gembong penjahat yang bergerak

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 149


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

sendiri-sendiri. Entah sejak kapan sudah bergabung dengan


perguruan Thian-ho.
Perguruan Thian-ho adalah sebuah organisasi misterius
bagi setiap orang yang begitu mendengar namanya saja sudah
merinding ketakutan.
Di dunia persilatan memang banyak orang yang berbakat,
mereka memiliki kepandaian lebih dari orang lain, tapi
terhadap perguruan Thian-ho mereka hanya tahu sedikit,
tidak tahu seberapa besar kekuatannya, saat ini, mereka
melihat Cu-lay-sam-koay sekaligus dengan ratusan anak buah
pesilat tinggi dari Thian-kong-ti-sam-tin (Barisan inti tiga
bintang dari tujuh bintang), mereka mau tidak mau jadi
menarik nafas dalam-dalam!
Orang tua berjenggot perak, adalah Toakonya Cu-lay-sam-
koay, namanya Keng h;-ci, saat ini matanya yang seperti elang
menyapu ke sekeliling lapangan, Kemudian mengeluarkan
suara siulan panjang yang memekakan telinga, lalu berkata:
"Bertarung di tempat persinggahan, di bukit terlantar ini
membicarakan ilmu silat, kalian sungguh bisa menikmati
hidup!"
Oh-siucay Liu Giauw-kun dengan tertawa terpaksa,
mengepal tangan membungkuk: "Keng-heng sudah lama kita
tidak bertemu, hari ini kebetulan aku lewat disini, jadi sekalian
menonton keramaian, jika Keng-heng merasa terganggu, aku
akan segera pamit pergi."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 150


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Keng It-ci membelalakan sepasang matanya, dia tertawa


aneh, katanya: "Ketua Ling adalah orang yang banyak
pengalamannya, apakah lupa aturan perguruan Thian-ho?"
Tubuh Liu Giauw-kun bergetar: "Aku dengan kalian
bersaudara sudah bertemu beberapa kali, Keng-heng...kau
tidak seharusnya membuat aku malu."
"Ha... ha... ha...!" Keng It-ci tertawa terbahak katanya,
Ketua Ci-yan yang namanya sangat termasyur di dunia
persilatan, ternyata seorang pengecut yang takut mati,
sungguh membuat orang she Keng kecewa sekali."
Perkataannya berhenti sejenak, lalu melanjutkan lagi,
"Siapa pun orang yang terkurung didalam Thian-lung li-sam-
tin, jika bukan menyerah maka bagiannya adalah mati, ini
adalah aturan keras perkumpulan kami, meski saudara Ling
kenal dengan ketua cabang kami, orang she keng juga tidak
bisa mengecualikannya."
Cu Kwan-cing melihat Keng It-ci tidak memberi jalan
padanya, dia jadi tidak tahan maju ke depan, berkata: "Cu-lay-
sam-koay jangan menganggap tiap orang yang bisa ditekan,
Thian-kong-ti-sam-tin, belum tentu bisa menahan orang yang
berada di lapangan ini, aku lihat saudara Keng lebih baik tarik
saja keinginanmu, supaya tidak merusak hubungan diantara
kita!"
Keng It-ci berkata dingin: "Cu-lay-sam-koay tentu saja
tidak bisa di bandingkan dengan ketua Kai-pang yang
sahabatnya ada dimana-mana, tapi aturan perguruan Thian-

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 151


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

ho sangat tegas, walau orang she Keng ada niat membantu,


tapi takut tidak ada gunanya bagi kalian."
Cu Kwan-cing membentak: "Keng It-ci, kau benar-benar
tidak tahu arti persahabatan!" sambil dia membentak, dia
sudah melangkah maju dua langkah, mengulurkan lengannya
yang telah robek lengan bajunya, berlagak genit, sorot
matanya menyorot sinar cabul, penampilannya membuat
orang terangsang.
Sorot mata Keng It-ci jadi membara, dia melotot pada
tubuh Cu Kwan-cing dengan penuh gairah, otot diwajahnya
bergerak-gerak, sikapnya gelisah, dia seperti sudah
terpengaruh oleh lagak cabul Cu Kwan-cing, tapi masih tidak
berani melanggar aturan perguruan, sehingga wajahnya
penuh dengan keraguan.
Seluruh pesilat tinggi di lapangan, tidak ada satu pun yang
tidak pernah mengalami keadaan bahaya, pengalamannya
sudah banyak, mereka melihat lagak Cu Kwan-cing, mereka
tidak melepaskan kesempatan bagus yang sulit didapat ini,
sehingga dibawah bentakan Cu Kwan-cing, Say-gwa-siang-hiap
pertama-tama bergerak, pendeta To Cu-koan, Oh Kai-pang,
perkumpulan Ci-yan, murid-murid Kai-pang, dan juga Giam-
ong-leng Sai Hong dan kawan-kawan, seperti harimau ganas
terlepas dari kurungan, semuanya menerjang keluar, sesaat
pertarungan pun terjadi, masing-masing aliran berlari seperti
serigala mengejar mangsanya, membuat keadaannya menjadi
kacau balau.
Tapi Thian-kong-ti-sam-tin, memang punya kekuatan yang
tidak bisa diperkirakan orang, baru saja para pesilat tinggi

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 152


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

bergerak, terlihat asap merah bergulung-gulung, dalam


sekejap api berterbangan ke segala arah. Para anak buah dari
masing-masing aliran, tidak sedikit yang roboh dan tewas di
bawah ayunan senjata dan panah beracun tanpa ampun.
Suara jeritan mengerikan terdengar ramai, satu persatu
tubuh yang menyemburkan darah, dari atas jatuh ke tanah, di
lapangan terjadi penjagalan yang sadis dan mengerikan, tapi
keinginan untuk hidup yang besar, membuat mereka
menerjang tanpa berhenti.
Walau pun sadar ini seperti telur menghantam batu,
mereka tetap mencari celah kehidupan yang mungkin bisa
didapat, di dalam pertarungan berdarah yang sengit ini, hanya
ada dua orang yang tidak ikut dalam pertarungan gila ini.
Mereka berdampingan dengan eratnya, kadang saling
memandang dan mengeluarkan tawa pahit yang perlahan.
Lama... sepasang mata Su Lam-ceng sedikit ditutup,
dengan mengeluh sedih berkata: "Orang-orang ini jika tidak
tahu ilmu barisan, mengapa masih bersikeras maju
mengantarkan nyawa?"
Dalam hati Pek Soh-ciu tergerak berkata: "Toakomu
mengatakan ilmu pengetahuanmu amat luas, apakah kau tahu
cara menghancurkan Thian-kong ti sam-tin ini?"
Su Lam-ceng tertawa kecil, berkata: "Kau jangan dengar,
dia sembarangan bicara, aku hanya sedikit belajar ilmu
barisan."
Perkataannya terhenti sejanak lalu berkata lagi: "Ini
adalah Su-hiang-ho-tu-tin (Barisan empat lukisan peta sungai),

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 153


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

diluar dipecah empat gambar, di dalam ada sembilan


perubahan, api datang gali lubang, air penuh tinggalkan
perahu, sayang pintunya tidak jelas, gerakannya masih kurang
lancar, untuk memecahkannya semudah membalikan telapak
tangan."
Dalam hati Pek Soh-ciu merasa senang, saat akan
menanyakan cara memecahkannya, para murid dari masing-
masing aliran, semuanya sudah mundur kembali, satu persatu
wajahnya pucat pasi, wajahnya penuh dengan warna kecewa.
Sorot mata Keng It-ci menyapu kesekeliling:
"He...he...he!" tertawa dingin, "Thian-ho muncul, semua
perkumpulan menyembah, kalian jika tahu diri, lebih baik
menyerah saja!"
Walau para pesilat tinggi dilapangan merasa marah, tapi
tidak ada satu pun yang berani tampil keluar, membiarkan
angin sedih hujan pahit, menutupi lapangan yang dipenuhi
oleh asap merah ini.
Cu Kwan-cing tidak salah disebut sebagai setan wanita
sepanjang masa, dalam keadaan berbahaya seperti ini, dia
tetap masih bisa memperhatikan sepasang suami istri remaja
yang berdiri dengan tenang.
Terhadap kejadian di depan mata, mereka seperti tidak
melihatnya, saat ini tidak ada seorang pun berani menjawab
kata-kata Keng It-ci, dia malah memberi satu senyuman genit
pada Pek Soh-ciu berkata: "Anggota tubuh berterbangan, bau
amis darah menyebar keseluruh lapangan, saudara kecil! Kau
malah sedikit pun tidak merasa terganggu?"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 154


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Pek Soh-ciu belum sempat menjawab, Su Lam-eeng sudah


melanjutkan berkata: "Cici, apakah mereka semua mau
mendengarkan kata-katamu?"
Cu Kwan-cing bengong katanya: "Siapa yang kau maksud
akan mendengar kata-kalaku?”
Su Lam-ceng menunjuk pada para pesilat tinggi di
lapangan berkata: "Jika mereka mau menuruti kata-katamu,
aku bisa membawa kalian keluar dari barisan ini."
Sejenak Cu Kwan-cing tertawa genit: "Adik kecil! Apa
kata-katamu sungguh-sungguh?”
Pembicaraan mereka berdua, tidak bedanya seperti
sebuah obor yang menerangi kegelapan, membuat hati orang
yang sudah putus harapan, seperti mendapat kehidupan baru,
Oh-siucay Liu Giauw-kun pertama-tama yang maju ke depan
Su Lam-ceng, berkata: "Jika nona bisa memimpin kami keluar
dari barisan ini, perkumpulan Ci-yan akan menuruti perintah”
Ketua Kai-pang Sangguan Ceng-hun, juga dengan suara
lantang berkata: "Jika nona ada perintah apa, Kai-pang akan
berada di depan"
Su Lam-ceng melihat para pesilat tinggi ini semua mau
diperintah, maka dia menyuruh Cu Kwan-cing menyampaikan
kepada masing masing perkumpulan caranya keluar dari
barisan, sesudah itu dia tertawa pada Pek Soh-ciu.
Kepada pendeta To Cu-koan, dan Say-gwa-siang-hiap
berkata: "Kalian di pecah jadi tiga grup menahan Cu-lay-sam-
koay, perkumpulan lainnya, menurut cara yang telah

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 155


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

disampaikan, segera membongkar barisan keluar dari


kepungan."
Pek Soh-ciu melihat dia memberi tugas pada dirinya untuk
bertarung dengan Cu-lay-sam-koay, tidak tahan dia jadi
merasa kebingungan, tapi Su Lam-ceng sambil tersenyum
berkata: "Ciu koko! Kita jalan."
Habis bicara, langsung melangkah jalan, menuju ke depan
Keng It-ci.
Pek Soh-ciu terkejut, sepasang kakinya dihentakan,
secepat anak panah terlepas dari busurnya, tubuhnya seperti
kuda terbang, melewati Su Lam-ceng, berdiri didepan Keng It-
ci.
Ilmu meringankan tubuh Co-yang-kiu-tiong-hui dia, saat
ini digerakan dengan sepenuh tenaga, gerakannya seperti
segaris asap tipis, sampai penjahat seperti Keng It-ci, juga
hatinya tidak tahan bergetar keras. Ketika sepasang matanya
melihat wajah Pek Soh-ciu, kembali langkahnya seperti
dipaksa melangkah mundur dua langkah oleh karismanya,
setelah dia menenangkan hati, dengan dingin dia berteriak:
"Bocah kau cari mati?"
Pek Soh-ciu menegakkan telapaknya seperti pisau, di
dorong ke depan sejajar dengan dada, jurus Hong-han-wie-lau
(Angin jahat menggoyang gedung) dengan cepat dilancarkan,
mulutnya membentak: "Aku masih ingin hidup."
Dalam hati Keng It-ci sadar walau Pek Soh-cui masih
berusia muda, tapi ilmu silatnya sudah mencapai taraf yang
mengejutkan orang, buru-buru dia memiringkan tubuh,

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 156


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

menghindarkan jurus yang bisa menghancurkan batu ini, di


ikuti sebelah tangannya diayunkan, menotok ke jalan darah
Ki-bun yang berada dibawah dadanya.
Pek Soh-ciu tidak mau menyia-nyiakan waktu, begitu
menyerang dia langsung mengeluarkan jurus hebat Sin-ciu-
sam-coat. Karena dua jalan darah Jin dan Toknya sudah
tembus, setiap jurusnya yang dilancarkan hebatnya |adi
berlipat-lipat, laksana angin topan, badai salju yang
menerjang.
Keng It-ci terkejut bukan kepalang, dia tidak menduga di
tempat yang terpencil ini, bisa bertemu dengan seorang
pesilat muda yang ilmu silatnya tidak bisa diukur dan sangat
hebat. Kelihatannya gelombang belakang sungai Tiang-kang
mendorong gelombang di depan, generasi baru menggantikan
generasi lama, mungkin sudah waktunya dia mengundurkan
diri.
Tapi buat Cu-lay-sam-koay yang orang-orangnya berhati
keji dan kejam, saat dia loncat menghindar, dia melihat Su
Lam-ceng sedang berdiri satu tombak lebih darinya, sepasang
matanya dengan jernih sedang bergerak-gerak, menatap pada
Pek Soh-ciu dengan rasa cinta yang besar, hati Keng It-ci jadi
tergerak melihat itu, mendadak dia memutar pinggangnya
meloncat miring, sekali meloncat jauhnya satu tombak lebih,
lima jari dijulurkan, dengan kecepatan laksana kilat, dengan
kuat mencengkram bahu Su Lam-ceng.
Perubahan besar ini diluar dugaan Pek Soh-ciu, seketika
dia berteriak keras maju mengejar, tapi lima jari Keng It-ci
seperti baja, sudah hampir menyentuh bahunya Su Lam-ceng.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 157


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Didalam hati Pek Soh-ciu diam-diam teriak "Habislah", jika


Su Lam-ceng jatuh ke tangan lawan, seluruh persoalannya
akan jadi sia-sia!
Tetapi, kejadian di dunia sering timbul hal yang tidak
diduga, di luar perkiraan orang. Terlihat bayangan orang
berkelebat, tahu-tahu tangkapan Keng It-ci telah menemui
tempat kosong.
Pek Soh-ciu jadi melotot bengong tidak mengerti,
bagaimana pun berpikir dia tidak bisa mendapatkan
jawabannya, Su Lam-ceng ternyata bisa meloloskan diri dari
cengkraman lawan, Keng It-ci lebih-lebih terkejut, mulutnya
sampai mengeluarkan suara ‘Iiih...’ hatinya jadi menciut.
Di dalam hati dia tahu jika dia tidak bisa segera
menangkap Su Lam-ceng, hari ini mungkin dia akan
mengalami kekalahan, maka dia segera menggerakkan
sepasang tangan, cepat laksana angin ribut, segera
mengurung Su Lam-ceng dalam bayangan telapaknya, tapi...
keinginan dia tetap saja tidak membuahkan hasil, terlihat baju
berkibar dan tubuh Su Lam-ceng seperti melayang layang,
persis seperti ikan bermain didalam air, sia-sia saja dia
mempunyai ilmu silat tinggi, malah sampai ujung bajunya Su
Lam-ceng juga tidak bisa menyentuhnya...
Pek Soh-ciu juga terpesona oleh gerakan kaki Su Lam-ceng
yang teratur melangkah, malah dengan pikiran takjub dia
melihatnya, hingga lupa maju menyelamatkan dia dari
bahaya.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 158


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Mendadak terdengar satu teriakan: "Ciu koko! Kau


mengapa? Cepat usir dia!"
Pek Soh-ciu terkejut dan sadar, diam-diam berkata, "Aku
pantas mati!"
Pek Soh-ciu tahu walau pun langkahnya hebat, tapi Su
Lam-ceng adalah seorang wanita lemah yang tidak bisa silat,
mengapa dia malah jadi penonton! Di barengi rasa gelisah,
mendadak dia mengulurkan lengan kanannya, lima jari yang
mulus, segera berubah jadi putih bersih, lalu dengan
membentak, "Heh!", satu garis sinar hitam meluncur seperti
kilat dan, 'tak' terdengar suara pelan, Keng It-ci langsung
roboh terlentang tidak bisa bangun lagi.
Segera Pek Soh-ciu melangkah maju beberapa langkah,
mengulurkan tangannya memeluk pinggang Su Lam-ceng
dengan lembut, Su Lam-ceng menyandar ke dadanya yang
berotot sambil sedikit terngengah-engah berkata: "Ciu koko!
Apakah orang ini mati?"
Pek Soh-ciu dengan perasaan sesal berkata: "Karena terus
menikmati langkah adik Ceng, liampir saja membuat kau
celaka, orang jahat yang hatinya busuk seperti dia, di biarkan
hidup, dia membahayakan dunia!"
Su Lam-ceng beristirahat sebentar, lalu bangkit dan
berkata: "Ciu koko! Mari kita pergi."
Asap merah masih tetap menyelimuti tempat ini, tapi
Thian-kong-ti-sam-tin yang hebat, yang kekuatannya tiada
duanya, malah tidak bisa menahan para pesilat tinggi dari dua
golongan putih dan hitam ini, walau pun kini golongan itu ada

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 159


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

yang terluka atau tewas, tapi akhirnya bisa mencari lowongan,


meloloskan diri keluar dari kepungan.

Mentari pagi bersinar indah, angin pagi meniup baju, pagi


hari ini adalah pagi keesokan harinya.
Su Lam-ceng mengangkat tangan membereskan rambut
kacau dipelipisnya, pada Pek Soh-ciu tersenyum mesra
berkata: "Walau pihak perguruan Thian-ho jatuh korban
banyak, tapi kekuatannya belum melemah, kita masih harus
cepat mundur ke arah tenggara."
Pek Soh-ciu mengangkat melihat jauh, benar saja terlihat
asap masih bergulung-gulung dengan cepat, Thian-kong-ti-
sam-tin sedang datang menelusuri jalan dengan cepatnya, dia
melihat wajah Su Lam-ceng yang kelelahan dan pucat,
terpaksa dia menuntunnya mundur dengan cepat ke arah
tenggara.
Di luar lima lie di sebuah hutan, di depan hutan bukit naik
turun, rumput kering tampak dimana-mana,
pemandangannya sangat gersang, baru saja mereka berdua
sampai disisi hutan.
Su-sik dan Hu-cen sudah datang menyambut, mereka
membawa mereka ke satu tempat dengan rumput yang hijau
lembut, segera mengeluarkan makanan melayani mereka
makan.
Pek Soh-ciu tertawa penuh cinta pada nona bangsawan ini
berkata: "Makannya pelan-pelan saja, adik Ceng, jika tersedak
tidak enak rasanya."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 160


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Su Lam-ceng melirik dengan mata putih berkata: "Gara-


gara kau melepaskan kehidupan enak, sekarang kita hanya
bisa makan di alam terbuka, beralaskan tanah beratapkan
langit..."
"Ha...ha...ha!" Pek Soh-ciu tertawa keras, "langit dan bumi
sebagai gubuk, empat lautan sebagai rumah, kapan kau
pernah menikmati alam terbuka yang nikmat ini."
Di saat mereka bersenda gurau, terlihat ketua Kai-pang
Sangguan Ceng-hun memimpin puluhan murid murid Kai-pang
dengan cepat menghampiri, di belakangnya asap menutup
langit, anak buahnya perguman Thian-ho, dengan kekuatan
besar sedang mengejar dari belakang.
Su Lam-ceng berkata pada Pek Soh-ciu: "Shangguan
Pangcu dari Kai-pang orangnya terbuka, dia adalah seorang
yang suka membantu. Ciu koko berkelana di dunia persilatan,
tanggung jawabnya berat, perjalanannya masih panjang,
sangat baik kalau bisa bersahabat dengannya, juga bisa
dijadikan pembantu."
Habis bicara, tidak menunggu Pek Soh-ciu menyatakan
setuju, dia sudah menyuruh Hu-cen membawa para murid
Kai-pang masuk ke dalam hutan.
Pek Soh-ciu tidak mengerti: "Kekuatan kita sangat kecil,
orangnya pun sedikit, mengapa saat ini tidak menghindar dari
serangan musuh?"
Su Lam-ceng tertawa: "Hutan ini nilainya sama dengan
sepuluh ribu prajurit, walau perguruan Thian-ho punya ribuan

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 161


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

tentara dan puluhan ribu kuda, jangan harap bisa melangkah


masuk kedalam."
Terhadap istrinya yang cantik penuh misterius ini, Pek
Soh-ciu merasakan sangat tidak mengerti? Sebagai seorang
wanita lemah yang sama sekali tidak bisa ilmu silat, malah bisa
dengan tenang menghindarkan cengkeraman jarinya Keng It-
ci, sedikit pun tidak mendapat luka, malah Thian-kong-ti-sam-
tin yang amat ditakuti oleh dunia persilatan, dia dengan
sesuka hati bisa keluar masuk. Jika bukan menyaksikan
dengan mata kepala sendiri, mungkin tiada seorang pun yang
bisa percaya, tapi, dengan sebuah hutan bisa menangkal
puluhan ribu tentara, kecuali Cukat Liang kembali muncul...
"Kek... Ciu koko! Kau mengapa? Pangcu Kai-pang
Shangguan menyapamu Iho!"
Pek Soh-ciu jadi tertegun mendengar kata-kata ini, baru
saja menghentikan pikirannya yang kacau, Sangguan Ceng-
hun yang berdiri dengan hormat di sisinya sudah mengepal
tangan memberi hormat dan berkata: "Atas pertolongan
kalian suami istri, Sangguan Ceng-hun dengan ini mengatakan
terima kasih, di kemudian hari jika Siauhiap memerlukan
tenaga Kai-pang, asalkan menulis sehelai kertas
memanggilnya, para murid Kai-pang pasti akan
melaksanakannya dengan sekuat tenaga."
Pek Soh-ciu memberi hormat kembali: "Di dalam satu
perahu yang berbahaya, tentu saja sudah menjadi
berkewajiban kita saling membantu, Shangguan Pangcu tidak
perlu sungkan."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 162


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Sangguan Ceng-hun tertawa keras, katanya: "Dengan


sikap Siauhiap yang berjiwa besar dan tidak seperti orang
biasa, sudah berabad-abad dunia persilatan sulit bisa
menemukannya...kek, kek, jika Siauhiap tidak merasa hina
bergaul dengan pemimpinnya pengemis..."
Wajah Pek Soh-ciu jadi serius, dia lain membungkuk
memberi hormat: "Aku menghormat pada Toako."
Sangguan Ceng-hun langsung menangkap bahunya Pek
Soh-ciu, mengangkat kepala keatas langit tertawa keras,
lama... dari dalam dadanya dia mengeluarkan sebuah Seruling
Bambu berwarna ungu yang panjangnya hanya tiga cun,
menyodorkannya pada Pek Soh-ciu berkata: "Adik! Seruling
Bambu ini adalah penakluknya segala racun. Couwsu
perkumpulan kami, Dewa Pengemis Sie-ek mengandalkan
Seruling Bambu ini, memperoleh julukan Thian-he-te-it-
enghiong di dunia persilatan, sayang empat buah lagu Angin,
Guntur, Air, Api yang membuat beliau ternama, semuanya
telah hilang dan tidak ada yang bisa melakukannya, Toako
menyimpan seruling keramat ini, hanya menyia-nyiakan
henda pusaka saja, adik! Aku berikan saja barang ini padamu."
Pek Soh-ciu berkata: "Toako! Seruling Bambu adalah
benda keramat kai-pang, mana berani adik menerimanya."
Sangguan Ceng-hun dengan serius berkata: "Adik! Jika kau
memandangku, maka jangan menolaknya."
Su Lam-ceng melihat wajahnya Pek Soh-ciu rnerasa
kesulitan, maka pelan menariknya: "Jika Shangguan Toako
begitu tulus memberikan, kau terima saja. Di kemudian hari

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 163


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

jika kau bisa mendapatkan empat lagu Angin Guntur Air Api,
kau bisa sekalian kembalikan kepada Toako, bukankah akan
lebih baik?”
Dalam hati Pek Soh-ciu berpikir, empat lagu Angin guntur
Air Api entah berada dimana, Kai-pang yang muridnya
tersebar diseluruh pelosok dunia juga tidak bisa
mendapatkannya, dia sendiri mau mencari kemana, tapi Su
Lam-ceng sudah menyanggupinya, maka dia tidak baik
menolaknya lagi.
"Ha...ha...ha..." Sangguan Ceng-hun tertawa keras,
katanya lagi, "Toako tidak mengharapkan itu, setelah adik
mengatakan demikian, jadi menuduh Toako seperti ada
maksud tertentu."
Mereka berbincang-bincang beberapa saat, lalu Sangguan
Ceng-hun mengajarkan cara meniup Seruling Bambu
mengumpulkan ular dan serangga, berkata lagi: "Adik! Apakah
kau sudah menemukan musuh-musuh yang diam-diam
menyerang perumahan Leng-in?"
Pek Soh-ciu dengan sedih menggelengkan kepala: "Adik
berkelana di dunia persilatan, dalam sekejap sudah lewat
setahun, terhadap musuh yang menghancurkan rumah dan
membunuh ayah, malah sedikit pun tidak tahu, tapi..."
"Adik jika ada yang ingin dikatakan, katakan saja, biar kita
merundingkannya."
"Apa Cu Kwan-cing Sucinya Toako?"
"Tidak salah, tapi wanita itu kejam seperti ular berbisa,
justru karena menginginkan Seruling Bambu ini, dia telah

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 164


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

berani meracuni guru hingga tewas. Kai-pang sudah lama


menghapus namanya, toako juga tidak bisi lagi menganggap
dia Suci lagi, mengapa? Apa Adik curiga pada dia?"
"Aku dengar dia mendirikan Oh Kai-pang, dengan Ngo-
tok-tui-hun-cian sebagai senjata gelapnya, padahal para
penjahat bertopeng yang diam-diam menyerang perumahan
Leng-in, semua menggunakan senjata gelap ini."
"Belum tentu, yang kakak ketahui, di dalam dunia
persilatan, masih ada orang yang punya senjata gelap
semacam ini, salah satunya adalah perguruan Thian-ho."
Su Lam-ceng berkata: "Semua perguruan yang memiliki
senjata gelap semacam ini, kita jadikan mereka sebagai
sasaran penyelidikan, tapi harus berencana, tidak boleh
terburu-buru."
Sangguan Ceng-hun berkata: "Adik benar, kita memang
harus membalas dendam, tapi tidak harus terburu-buru,
tentang Cu Kwan-cing biar Toako yang menyelidikinya."
Saat ini karena tidak bisa masuk ke dalam hutan,
perguruan Tian Huo sudah meninggalkan tempat.
Pek Soh-ciu melihat ke atas langit, lalu membalikan kepala
dan berkata pada Sangguan Ceng-hun: "Jika demikian,
penyelidikannya pada Cu Kwan-cing aku serahkan pada Toako
saja, Siaute ingin berjalan-jalan di dunia persilatan mencoba
keberuntungan, jika Toako tidak ada urusan lain lagi, kita
pamit disini..."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 165


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Sangguan Ceng-hun memegang tangan dia lama sekali,


berkata: "Baik, jika ada masalah, setiap saat Adik bisa
menyuruh murid Kai-pang memberi kabar padaku."
Habis bicara dia mengepal tangan menghormat, setelah
saling berpesan supaya hati hati, lalu Pangcu Kai-pang
memimpin para muridnya pergi.
Menunggu Sangguan Ceng-hun pergi, Su Lam-ceng melirik
PekSoh-ciu berkata: "Ciu koko, kemana kita mau pergi?"
Sekarang Pek Soh-ciu sadar, Su Lam-ceng orangnya jenius,
maksud hatinya sendiri, pasti tidak bisa lolos dari
perhatiannya, maka dengan mencobanya dia berkata: "Di
dunia persilatan itu banyak penipu, hati orang banyak yang
jahat, aku...aku..."
"Aku tahu kau sudah mulai bosan di dunia persilatan,
ingin membawa aku kembali ke Tong-koan, Su-sik cepat
bereskan barang barang, Siauya ingin membawa kita kembali
pulang."
"Pung!" hati Pek Soh-ciu meloncat, buru-buru membela
diri berkata, "tidak...kapan aku pernah bilang akan membawa
kalian kembali ke Tong-koan..."
Su Lam-ceng perlahan menyungginkan bibir mungilnya:
"Mengapa, apa aku salah menduga? Jika di dunia persilatan
banyak penipu, hati orang licik dan kejam, kita menghindar
dari mereka, bukankah masuk akal?"
Sesaat Pek Soh-ciu sulit bicara: "Ini... kek, aku... aku masih
belum dapat..."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 166


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Haha...!" Su-sik tertawa, "sudahlah, nona! Nanti Siauya


tambah gelisah, bukan lucu lagi."
Pek Soh-ciu melihat tingkah mereka majikan dan pelayan,
baru tahu Su Lam-ceng bukan benar-benar ingin kembali ke
Tong-koan, dan benar saja, istrinya yang cantik jenius ini tidak
mempermainkan dia lagi, beradu siasat dengan dia, sungguh
hanya mencari kerepotan sendiri, maka dia dengan tertawa
lega dia berkata: "Aku tidak gelisah...aku tahu adik Ceng
sedang berkelakar"
"Hm!" Su Lam-ceng mendengus, "berkelakar? kali ini aku
ampuni, jika masih berani berbicara memutar-mutar, lihat apa
aku masih mengampuni kau tidak?"
Pek Soh-ciu sambil tertawa membungkuk menghormat
berkata: "Lain kali tidak berani lagi, adik Ceng, menurutmu
apakah kita harus mencari perguruan Thian-ho untuk
menyelidiki?"
"Kau tenang saja, kau tidak perlu pergi mencari perguruan
Thian-ho, perguruan Thian-ho juga tidak akan membiarkanmu
lolos. Su-sik bongkar barisannya, kita juga sudah harus
mencari tempat untuk beristirahat."
Su-sik segera membongkar barisan, Hu-cen
membawakan kuda, di dalam derap kuda yang seperti hujan
deras, mereka tiba di Han-ku-koan yang termasyur
Di dalam sejarah, tempat ini berada satu li lebih di
sebelah barat daya kabupaten Leng-po provinsi Ho-lam, kota
penting kerajaan Cin di masa peperangan, karena Koan-seng
didirikan ditengah lembah, maka disebut Yo-kok.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 167


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Diantaranya dari timur sampai barat sepanjang lima belas


li berderet tebing tinggi, di atas tebing tumbuh pohon cemara
menjulang tinggi menutup bagian atas, hingga untuk bisa
melihat langit, mulai dari Siau-san yang di sebelah timur,
sampai Tong-king di sebelah barat, semua disebut Yo-kok,
keadaan tempatnya berbahaya, jadi disebut Thian-hian.
Setelah masuk ke dalam kota, Hu-cen mendapatkan
penginapan Hong-lin-khe, sebuah penginapan paling besar di
kota ini, dia mengambil satu paviliun, mempersilahkan Pek
Soh-ciu suami istri tinggal.
Su Lam-ceng segera menjatuhkan diri diatas ranjang
dengan lesu mengeluh: "Beberapa hari ini tidak pernah bisa
tenang istirahat, hai... sungguh lelah sekali."
Pek Soh-ciu duduk di sisinya, tersenyum dan berkata:
"Sebenarnya nona bangsawan seperti kau, tidak seharusnya
ikut aku berkelana di dunia persilatan..."
Su Lam-ceng mendadak bangkit, mata cantiknya melotot:
"Menyusahkanmu, betul? Hm..."
"Kek, Adik Ceng! kapan aku mengatakan kata-kata ini..."
"Kalau begitu selanjutnya kau tidak boleh mengatakan
apa itu nona bangsawan segala, apakah nona bangsawan juga
terbuat dari tempelan kertas!"
"Baik, tidak mengatakan ya tidak mengatakan, itu sudah
bolehkan?"
"Tidak bisa, setelah makan masih harus menemani aku
keluar jalan-jalan."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 168


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Menemani, tentu saja menemani, hai... tidak diduga


setelah mendapatkan istri, malah menambah..."
Su Lam-ceng memonyongkan mulutnya, baru saja akan
membantah, di luar terdengar suara ketokan pintu, mereka
berhenti berkelakar, Pek Soh-ciu berkata: "Siapa...?”
"Su-sik, Siauya! Tuan Gouw pejabat kota datang
berkunjung."
Pek Soh-ciu merapihkan baju, sambil membalikkan kepala
bertanya pada Su Lam-ceng dengan sorot matanya, Su Lam-
ceng berbisik: "Han-ku-koan dibawah kekuasaan Toakoku,
mungkin dia datang hanya sebagai kunjungan kesopanan,
kesopanan tidak bisa diabaikan, kau pergilah
menghadapinya."
Pek Soh-ciu membuka pintu kamar, terlihat seorang
jenderal tua yang tubuhnya tinggi besar, dengan jenggot
hitam panjang sampai kedada berdiri di depan pintu. Di
belakang dia ikut empat orang laki-laki besar setengah baya
berpakaian preman, semua orang itu tampak segar bugar,
berdiri dengan wajah menghormat.
Jenderal tua itu memperhatikan Pek Soh-ciu sebentar,
lalu mengepalkan tangan membungkuk dan berkata: "Pek
Siauya, aku terlambat menyambut, harap Siauya bisa
memaafkan."
Pek Soh-ciu balik menghormat: "Tidak berani, aku hanya
seorang rakyat biasa, harap Ciangkun jangan terlalu banyak
hormat."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 169


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Ha...ha...ha" jenderal Gouw tertawa senang. "Siauya


adalah seorang yang berbakat, tidak tertarik pada kekuasaan
dan kemewahan, dimana Siocia? Diluar sudah disediakan
kereta, silahkan Siauya dengan Siocia pindah ke rumah,
supaya aku bisa melayani sebagai seorang tuan rumah."
Pek Soh-ciu mengucapkan terima kasih tapi menolak
dengan halus, katanya: "Istriku kecapaian di perjalanan,
sekarang sedang istirahat, atas perhatian Ciangkun, aku
ucapkan terima kasih"
Saat mereka saling bersikeras, di luar terdengar lagi suara
teriakan istri jendral sudah tiba disana. Pek Soh-cui
membalikkan kepala melihatnya, tampak seorang nyonya
setengah baya yang cantik dengan rambut digelung tinggi
keatas, memakai rok panjang sampai ke tanah, dengan
dituntun oleh empat orang pelayan wanita, melenggang
masuk ke dalam ruangan.
Jenderal Gouw cepat memperkenalkan pada Pek Soh-ciu
katanya: "Ini istriku." Kata-katanya berhenti sejenak, lalu
berbalik pada nyonya setengah baya, berkata lagi, "Ini adalah
Pek Siauya, aku sedang mengundang dia tapi tidak berhasil,
Hujin masuklah ke dalam melihat Siocia, aku menunggu di
sini."
Nyonya setengah baya yang cantik menghormat pada Pek
Soh-ciu, lalu melangkah masuk ke dalam kamar.
Pek Soh-ciu terpaksa berbincang bincang dengan jenderal
Gouw di pekarangan, sebentar kemudian nyonya setengah
baya yang cantik itu keluar lagi, benar saja dia bisa

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 170


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

mengundang Su Lam-ceng keluar, dia tertawa mantap pada


Pek Soh-ciu katanya: "Siauya! Siocia sudah setuju, Siauya
berilah kami sedikit muka."
Pek Soh-ciu tidak bisa berbuat apa-apa, terpaksa dia
menjadi tamu terhormat di kediaman jenderal Gouw,
kemudian dia baru tahu, ini adalah pesan yang di sampaikan
oleh Su Yi, panglima Tong-koan selalu memperhatikan adiknya
yang lemah dan manja dan adik iparnya yang tampan.
Setelah makan, mereka sedang berbincang-bincang,
jenderal Gouw menatap Pek Soh-ciu berkata: "Siauya! Aku
punya satu masalah yang tidak mengerti, tidak tahu Siauya
mau tidak menjelaskannya."
Pek Soh-ciu dengan wajah serius berkata: "Ciangkun tidak
perlu sungkan-sungkan, jika Soh-ciu tahu pasti akan
dikatakan”.
"Siauya masih muda, tidak saja sudah termasyur di dunia
persilatan, tapi juga punya dendam yang begitu besar, yang
hampir membuat orang tidak bisa percaya, sepertinya seluruh
dunia persilatan, semua adalah musuhnya Siauya..."
Pek Soh-ciu tertegun: "Termasyur di dunia persilatan,
Soh-ciu tidak berani dan malu menerimanya, musuhku
dimana-mana, itu memang benar, tapi..."
Jenderal Gouw mengusap jenggotnya sambil tertawa
sambil berkata: "Siauya tentu tidak mengerti mengapa aku
bisa tahu persoalan di dunia persilatan, Ha... ha... ha... jujur
saja, ini semua diberi tahukan oleh istriku."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 171


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Ooo!" Pek Soh-ciu berkata, "kalau begitu istri anda pasti


seorang Lihiap."
"Mertuaku Suma Oey, namanya setara Oh-kui, Ouwyang
Yong-it di dunia persilatan, Siauya tentu pernah
mendengarnya."
Pek Soh-ciu jadi tersadar: "Ternyata Hujin adalah putri
Suma Tayhiap, Soh-ciu sungguh tidak hormat sekali."
Istri jenderal Gouw bernama Suma Hiang, dia tersenyum
berkata: "Ayahku adalah Sian-put-cie (Dewa miskin) yang
sudah ternama, putrinya malah menikah dengan seorang
menantu kaya, harap Siauya jangan mengolok."
Su Lam-ceng berkata: "Hujin pasti telah mendengar kabar
apa yang tidak bagus, betulkan?"
Suma Hiang tertawa berkata: "Adik kecil memang seorang
manusia krital berhati cermin, segala sesuatunya tidak bisa
lolos darimu, hai... jika bukan karena telah mendengar kabar,
mana kami berani bersikeras pada kalian untuk tinggal di
rumahku."
Su Lam-ceng merasa gelisah: "Kalau begitu harap Hujin
bisa menjelaskan pada kami, supaya kami bisa bersiap-siap."
Suma Hiang berkata: "Gerakan kalian suami istri, semua
orang persilatan sudah jelas mengetahuinya, saat ini pesilat
tinggi dunia persilatan yang berkumpul di daerah Yo-kok,
jumlahnya tidak kurang dari tiga ratus orang, perguruan yang
ikut diantaranya, ada perguruan Thian-ho, Siau-lim,
perkumpulan Ci-yan, Bu-tong, Bu-tai, Oh Kai-pang, berikut

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 172


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

sejumlah pesilat tinggi yang tidak termasuk dalam


perguruan..."
Wajah Pek Soh-ciu berubah: "Bagus sekali, hutang
bagaimana pun harus dibayar, dengan membuat perhitungan
sekaligus, malah bisa menghilangkan banyak kerepotan."
"Kek." Jenderal Gouw batuk sekali, "Siauya memiliki
warisan ilmu silat dari tiga keluarga, tentu saja tidak takut
pada orang-orang ini, tapi Siocia dan dua pelayannya mungkin
tidak mampu melindungi dirinnya..."
Suma Hiang melanjutkan: "Menurut pendapat kami
berdua, lebih baik Siauya sementara tinggal dirumah kami,
dengan batas waktu selama seratus hari, supaya mereka
majikan dan pelayan bertiga bisa menambah sedikit
kemampuanya melindungi diri sendiri..."
Pek Soh-ciu berkata: "Ilmu silat dalamnya seperti lautan,
dengan batas waktu seratus hari, mungkin tidak akan
menghasilkan apa-apa, apa lagi Soh-ciu, terlalu lama tinggal di
rumah anda, dalam hati juga merasa tidak bisa tenang."
"Ha...Ha...ha" jenderal Gouw tertawa, katanya, "kalau
Siauya berkata demikian, jadi menganggap kami bukan orang
sendiri, aku hanya takut rumahku tidak bisa melayani kalian
dengan baik, Siauya jangan merasa sungkan, mengenai batas
seratus hari... istri ku punya pandangan lain."
Suma Hiang melanjutkan: "Itu hanyalah satu ideku, betul
atau tidak? Siauya bisa mempertimbangkannya."
Dia menghentikan perkataannya sejenak, katanya: "Siocia
punya pengetahuan sangat dalam, tidak bisa disamakan

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 173


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

dengan nona lemah yang biasa tinggal di dalam kamar


mewah, sampai Thian-kong-ti-sam-tin, dan Keng It-ci yang
namanya termasyur di dunia persilatan juga tidak bisa
berbuat banyak padanya, aku pikir di dalam seratus hari, dia
pasti mendapatkan hasil yang bisa mengejutkan orang."
Setelah berpikir cukup lama Pek Soh-ciu jadi setuju. Maka
mereka sementara tinggal di Han-ku-koan. Pertama-tama dia
mengajarkan ilmu tenaga dalam Sin-ciu-sam-coat, lalu setiap
hari dengan tenaga dalamnya yang sangat hebat membantu
Su Lam-ceng melancarkan jalan darah di seluruh tubuhnya,
selanjutnya mengajarkan jurus Im-cu-kiam, Tiga gerakan Ong-
hong (angin topan), ilmu meringankan tubuh Co-yang-kiu-
tiong-hui seluruhnya diajarkan pada mereka.
Seratus hari belum sampai, Su Lam-ceng dan pelayannya
sudah berubah tidak seperti dulu lagi. Su Lam-ceng juga telah
menciptakan dan membuat delapan buah bendera besi kecil
diberikan pada setiap orang.
Pek Soh-ciu dan dia sendiri berikut pelayannya, berlatih
melempar seperti cara melempar senjata gelap, menancapkan
bendera besi di dalam radius sepuluh tombak, hingga dalam
sekejap bisa membentuk sebuah barisan Pat-bun-tiat-kie-tin
(Barisan delapan pintu bendera besi) yang baik dewa maupun
setan sulit memecahkannya, walau pun berhadapan dengan
musuh yang banyak sekali, asalkan tidak keluar dari barisan,
pasti akan selamat.
Setelah lewat seratus hari, mereka meninggalkan Han-ku-
koan, menelusuri jalan raya Koan-lok menuju Lok-yang.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 174


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Hari pertama mereka sampai di kabupaten Hui-seng,


sepanjang perjalanan semua berjalan tenang, tidak bertemu
dengan orang yang mau cari masalah, baru pagi keesokan
harinya, dalam perjalanan ini masalah yang tidak diharapkan,
sudah mulai datang.
Pertama-tama adalah kuda mereka yang terjadi masalah,
untungnya Su Lam-ceng sudah tidak seperti dulu lagi, ketika
kudanya tiba-tiba jatuh ke depan, dia sudah meloncat
melepaskan diri dengan selamat, walau begitu, dia masih
ketakutan hingga wajahnya menjadi pucat...
Sekarang, empat ekor kuda mereka semuanya telah mati,
terpaksa Su-sik dan Hu-cen menggendong perbekalan,
bersama-sama mulai berjalan kaki kembali.
Buat Pek Soh-ciu berjalan jauh seperti ini tidak menjadi
masalah, tapi bagi Su Lam-ceng dan pelayannya mungkin tidak
akan bisa bertahan, maka Pek Soh-cui memutuskan, pertama-
tama pergi dulu ke kota kabupaten yang berada di depan,
menyelesaikan masalah kuda terlebih dulu.
Su Lam-ceng malah tersenyum katanya: "Menurut
pandanganku, keinginanmu mungkin akan gagal."
Pek Soh-ciu merasa heran: "Menurut yang aku tahu, kota
yang ada di jalan raya Koan-lok ini, terdapat pasar kuda,
mengapa Adik Ceng berkata demikian?"
"Bangsat yang membunuh kuda kita, mereka juga pasti
tahu akan hal ini, jika kita bisa membelinya, buat apa mereka
berbuat hal bodoh ini!"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 175


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Li Cukat ini memang jenius, hingga mereka melawati dua


kota, disana sama sekali tidak ada kuda seekor pun.
Pek Soh-ciu mengeluh tapi tidak bisa berbuat tp.n apa,
katanya: "Kata-katamu kembali benar, selanjutnya kita harus
bagaimana, kau yang atur saja!"
Su Lam-ceng mengerutkan alis: "Tadi aku melakukan satu
ramalan, di dalam sepuluh hari ini, kita hanya akan mengalami
kejadian yang mengejutkan, tapi tidak berbahaya, setelah
sepuluh...”
Perkataannya tertahan, sepasang matanya, tampak
berlinang air mata, Pek Soh-ciu terkejut sekali, "Mengapa,
Adik Ceng...apakah kita akan mengalami suatu bahaya?"
Su Lam-ceng mengeluh tanpa bersuara: "Kita suami istri
selamanya akan bersatu hingga seratus tahun, hanya, setelah
sepuluh hari, akan berpisah sementara..."
"Hay, Adik Ceng... .ramalanmu itu, belum tentu bisa selalu
tepat."
"Aku pun berharap begitu!" dia terdiam sesaat, katanya
lagi: "Aku ada dua hal yang ingin memberitahu kau..."
"Hal apa?"
"Aku sudah dua bulan tidak datang bulan.."
"Sungguh? Adik Ceng, Ha... ha... ha..."
"Hmm, tapi aku ingin peringatkanmu, selanjutnya kau
akan dibelit cinta asmara, akan meninggalkan banyak hutang

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 176


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

asmara yang tidak bisa dibayar, walaupun itu takdir, kau juga
harus sedikit waspada."
Pek Soh-ciu terbengong berkata: "Soh-ciu bukanlah orang
yang tidak punya hati, melihat wanita hati langsung tergerak,
Adik Ceng harus bisa percaya padaku."
Su Lam-ceng mengangkat kepala berkata: "Sudahlah, kita
tidak usah membicarakan ini, di depan ada satu kota, hari ini
kita tinggal di sana saja."
Saat ini hari baru saja menjelang sore, melewati satu kota
lagi seharusnya tidak jadi masalah, tapi Pek Soh-ciu tidak tega
menolaknya, dia juga khawatir istrinya kelelahan, maka
beristirahatlah mereka di kota yang disebut Koan-in-tong.
Su Lam-ceng bisa meramal, dia tahu setelah lewat
sepuluh hari mereka suami istri akan berpisah, hal ini yang
membuat dia sulit bisa menerimanya, sehingga, dia ingin
dalam sepuluh hari ini, sebisanya menikmati kemesraan suami
istri.
Tapi... saat mereka sedang berdampingan, dan memadu
kasih, sebuah bayangan berwarna merah menembus jendela
masuk ke dalam, begitu Pek Soh-ciu tahu, sebuah suara pelan
terdengar, bayangan merah itu sudah menancap diatas
dinding.
Dia lalu mencabut benda berwarna merah itu, begitu
melihat wajah tampannya mendadak di selubungi dengan
hawa membunuh.
Su Lam-ceng mengambil benda itu dari tangan¬nya lalu di
lihatnya, tampak ini adalah sebuah bendera merah kecil, di

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 177


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

tiangnya terdapat satu kertas surat, di atasnya tertulis 'Para


sahabat dunia persilatan menunggu anda di Lo-houw-pai',
Walau surat ini tidak dibubuhi tanda tangan si pengirim,
tapi Pek Soh-ciu tahu bendera merah kecil ini, adalah milik
perguruan Thian-ho.
Su Lam-ceng dengan perasaan was-was berkata: "Ciu
koko, kita pergi tidak?"
Pek Soh-ciu mengangkat alisnya: "Walau pun itu adalah
danau naga goa harimau, kita juga akan melabraknya, apalagi
jika kita tidak pergi, apakah bisa menjamin mereka tidak
datang!"
Su Lam-ceng mengeluh, membalikkan kepala menyuruh
Su-sik menanyakan jalan ke Lo-houw-pai, lalu mereka
bersama-sama meninggalkan penginapan, pergi ke arah utara
kota, di sebelah kiri sekitar dua li, tibalah di suatu gunung
yang megah.
Di atas lapangan datar di punggung gunung, telah
iVikumpul sekelompok besar orang di bagian tengah berdiri
orang-orang perguruan Thian-ho. Baju merahnya mencolok
mata, di sorot matahari senja tampak lebih terang lagi. Di
sebelah kiri ada orang-orang perkumpulan Ci-yan, berseragam
baju ungu, mengeluar¬kan warna merah padam, di sebelah
kanan adalah ratusan pesilat tinggi dari aliran putih dan hitam
dunia persilatan, melihat keadaannya, setiap orang itu adalah
orang yang sangat ternama.
Pek Soh-ciu berhenti di punggung gunung, matanya
menyapu, sambil tertawa keras dia berkata: "Kelompok yang

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 178


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

sangat besar sekali, orang she Pek... he he, sungguh


beruntung sekali."
Yang menjadi pemimpin perguruan Thian-ho adalah
seorang tua bermantel biru, wajahnya persegi dengan telinga
besar, di depan dadanya melambai-lambai tiga jenggot
panjang. Sorot mata orang ini samar-samar menyorot sinar
aneh, sikapnya mantap, jelas seorang ahli silat hebat.
Di sisinya menempel ketat seorang wanita cantik berkulit
putih bersih, sepasang bola matanya bergulir-gulir
memandang Pek Soh-ciu. Di belakang mereka berdua, ada
orang kedua dan orang ketiga Cu-lay-sam-koay, empat mata
yang membawa api kemarahan dengan kebencian
memandang musuh pembunuh Toako mereka.
Yang memimpin perkumpulan Ci-yan, adalah seorang tua
kurus kering, mulutnya tajam pipinya tipis, di belakang dia
berdiri tiga laki-laki tegap berbaju ringkas, melihat
tampangnya, semuanya jelas para penjahat.
Di sebelah kanan ada gabungan dari hweesio, orang biasa,
pendeta To. Walau mereka tidak terorganisir, tapi
kekuatannya mungkin masih di atas perguruan Thian-ho dan
perkumpulan Ci-yan.
Saat ini orang tua kurus kering dari perkumpulan Ci-yan,
dengan batuk kering berkata pada Pek Soh-ciu: "Sungguh
menyesal membuat Pek Siauhiap kecewa, karena yang mau
kami sambut bukanlah anda."
"Ooo!" Pek Soh-ciu berkata, "jadi aku yang suka sok pintar
sendiri, baiklah, kita bertemu di lain waktu."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 179


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Saat dia akan membalikkan tubuh untuk pergi, orang tua


kurus itu mendadak tertawa dingin, katanya: "Jangan terburu-
buru Pek Siauhiap, yang kami sambut walau bukan kau, tapi
berhubungan erat denganmu."
Pek Soh-ciu tertegun melirik pada Su Lam-ceng, di dalam
hati berkata: "Tidak di sangka istriku yang cantik tiada duanya
ini, malah memiliki kemampuan menarik dunia persilatan!"
Tapi orang tua kurus itu kembali tertawa dingin: "Pek
Siauhiap jangan berpikir ke arah ujung tanduk sapi, yang ingin
kami sambut, hanyalah benda di dlalam dadamu itu."
Pek Soh-ciu sedikit tertegun, lalu sambil tertawa keras
berkata: "Ooo, begitu! Tapi Pouw-long-tui hanya ada satu,
buburnya sedikit hweesionya banyak, lalu harus bagaimana
membaginya?"
Orang tua kurus itu tertegun: "Ini...kek, kek, kita memang
harus membuat satu aturan yang adil..."
Su Lam-ceng melanjutkan: "Apa yang dikatakan orang tua
ini tidak salah, aku punya satu cara yang adil..." suara dia
nyaring merdu, seperti burung Eng (elang) keluar dari lembah,
seluruh pesilat tinggi dilapangan, sorot matanya segera
melihat padanya.
Orang tua kurus begitu dipuji, tulangnya seperti menjadi
ringan sedikit, lalu dia tertawa, dan berkata: "Aku adalah wakil
ketua perkumpulan Ci-yan Elang Botak Liu Peng, jika nona
punya cara yang adil, perkumpulan Ci-yan yang pertama
menyetujuinya."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 180


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Satu dengusan dingin terdengar dari sebelah kanan:


"Perkumpulan Ci-yan apa, hem... jangan memalukan..."
Wajah Elang Botak Liu Peng jadi berubah, katanya:
"Sahabat yang mana itu? Jika berani keluar bicara."
Bayangan orang berkelebat, seorang laki-laki berotot
dengan wajah sombong keluar dari kerumunan orang,
pertama-tama dia melihat pada Su Lam-ceng, lalu mendengus
lagi dengan sombong berkata: "Aku sudah keluar, wakil ketua
mau apa?"
Liu Peng tertawa: "Ternyata Tan-hoa-long-kun (Laki-laki
jantan doyan wanita) Ong Lan! Aku kira siapa, pengelana
sepertimu yang tahunya mencari wanita, bagaimana bisa tahu
situasinya berbahaya atau tidak?"
Tan-hoa-long-kun Ong Lan membalikkan tangan merogoh
sakunya, mengeluarkan sepasang kail mas yang ada
pelindungnya, kakinya melangkah maju langsung menyerang.
Kail emas dengan membawa angin keras, membelah tubuh
atas dan bawahnya Liu Peng, mulutnya tertawa sambil
berkata: "Tidak salah kata-katamu, sampai istri ketua
perkumpulan kalian Ang Sian-yam juga pernah
mengundangku menjadi tamu pribadi di kamarnya. Sayang
kau tidak punya istri, jika tidak, marga Ong juga akan memberi
kau sebuah topi hijau untuk dipakai olehmu."
Jurus sepasang kail emasnya Tan-hoa-long-kun sangat
dahsyat, walau mulutnya berbicara kotor dan terns menghina,
Liu Peng malah terdesak tidak berdaya, meski sudah mencoba
berturut-turut membalas lima bacokan golok, masih belum

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 181


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

dapat menahan serangan kail mas yang sangat dahsyat, dia


juga tidak sempat berbantah.
Tiga laki-laki tegap yang berada dibelakang Liu Peng,
adalah tiga ketua cabang perkumpulan Ci-yan. Mereka semua
tahu Tan-hoa-long-kun tidak mudah dihadapi, tapi karena
lawan berani menghina istri ketua perkumpulan, juga melihat
Elang Bodak akan segera mati dibawah kail masnya, maka
mereka sambil berteriak, segera melakukan serangan
beramai-ramai.
Mendadak, terdengar dua suara keras, Tan-hoa-long-kun
dan Elang Botak Liu Peng telah dipisahkan, yang berdiri di
tengah lapangan ialah orang tua bermantel biru dari
perguruan Thian-ho, sorot matanya yang dingin menyapu
pada Liu Peng berdua, lalu dengan tertawa keras berkata:
"Maaf, aku tidak bermaksud mengecewakan kalian berdua.
Jika kalian berdua benar-benar ingin berkelahi, lebih baik
kalian cari lapangan lain, atau membuat janji di lain waktu,
hari ini harap beri aku orang she Hoan sedikit muka."
Perkataannya sangat kebetulan buat Liu Peng untuk
mundur, dia menyimpan goloknya, pada orang tua mantel
biru mengepalkan tangan membungkuk: "Yang terhormat
telah mengatakan begitu, mana berani aku tidak menurut."
Dia segera mundur ketempatnya, Tan-hoa-long-kun juga
tidak mau mem¬buat ulah pada orang yang di panggil
terhormat, tanpa buka suara dia langsung meloncat ke kanan
ke tempat semula.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 182


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Setelah selesai orang tua mantel biru kembali tertawa


panjang, berkata: "Tidak makan nasi di dalam katel, tidak akan
berdiri di sisi katel, para sahabat yang ada di lapangan,
mungkin semua berminat pada Pouw-long-tui, tentu berharap
ada satu cara yang adil, begini saja, kita semua jangan terburu
nafsu, dengarkan dulu apa penjelasan dan cara yang
dikatakan oleh Pek Hujin."
Masalahnya kembali kepokoknya, maka Su Lam-ceng
dengan tertawa tawar yang sangat anggun, membuat orang
sulit menahan diri, sepasang matanya yang sejernih air
melihat ke sekeliling, membuat hati setiap orang tidak tahan
jadi tergetar tanpa sadar, tapi para pesilat tinggi yang
melanglang buana ini, malah tidak satu orang pun yang mau
mengeluarkan suara sekecil apa pun, mereka semuanya
terdiam, seperti sedang menghadap dewa, sedang diam
berdiri dengan hormat mendengar perintah yang mulia.
Su Lam-ceng mengangkat tangan memainkan rambut di
pelipisnya, perlahan batuk lalu berkata: "Ratusan tahun yang
lalu bangsawan Liu menusuk penguasa kejam Cin, dengan
menggunakan Pouw-long, namanya menjadi harum sepanjang
sejarah anda sekalian harus tahu Pouw-long-tui adalah senjata
sakral jaman dahulu yang digunakan untuk menghancurkan
penguasa kejam..."
"Nona benar." Teriakan gemuruh terdengar ke seluruh
gunung, para pesilat tinggi yang melakukan segala kejahatan
ini, seperti sedang mendengar amanat majikannya, mereka
menurut seperti sekelompok kucing kecil yang jinak.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 183


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Makanya." Su Lam-ceng melanjutkan perkataannya,


"orang yang memiliki Pouw-long-tui, yang utama harus
memiliki sifat yang benar, kalian bisa menanyakan pada diri
sendiri, orang yang seumur hidup tidak pernah berbuat yang
memalukan boleh tinggal ditempat ini, jika tidak dia harus
melepaskan haknya untuk bisa memiliki Pouw-long-tui."
Baru saja dia selesai berkata, di lapangan sudah ada satu
orang yang diam-diam meninggalkan lapangan, lalu dalam
sekejap ratusan pesilat tinggi dunia persilatan telah pergi
semua, satu pun tidak ada yang tersisa.
Angin gunung membelai rambut Su Lam-ceng, dia
membalikan tubuh pada Pek Soh-ciu yang bengong, dengan
nada sedih berkata: "Ciu koko, apakah dunia selebar ini, tidak
ada satu pun orang yang benar-benar baik?"
"Hai...!" Pek Soh-ciu mengeluh, "para penjahat ini
kejahatan apa pun telah dilakukannya, mengapa seketika bisa
berubah jadi begitu penurut? Adik Ceng, apakah kau memilik
ilmu gaib?"
Su Lam-ceng memonyongkan mulutnya: "Dari mana aku
bisa ilmu gaib, orang-orang itu tiba-tiba mendadak saja jadi
sadar!"
Pek Soh-ciu tetap menggelengkan kepala: "Kecuali Budha
sendiri yang tampil, baru dapat membuat batu bandel
menganggukan kepala, hasil yang demikian, sungguh terlalu
aneh..."
"Hm... bagus, justru karena kau tidak percaya, maka
orang-orang itu kembali lagi."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 184


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Diikuti dengan perkataan Su Lam-ceng, kelompok demi


kelompok bayangan orang kembali muncul di sekeliling. Pek
Soh-ciu mengangkat kepala melihat, benar saja orang-orang
yang tadi dilapangan, datang kembali dengan sangat cepat,
dalam sekejap telah mengurung mereka kembali.
"He...he..." orang tua mantel biru she Hoan tertawa
menghadap Pek Soh-ciu berkata: "Istrimu memang hebat, aku
sangat mengaguminya, tapi manusia bukan dewa, mana
mungkin tidak pernah berbuat salah. Pek Siauhiap sendiri
belum tentu tidak pernah melakukan kesalahan, apa lagi kita
yang berada di dunia persilatan yang diandalkan adalah yang
kuat yang menang, jika Siauhiap berminat, kita main-mainlah
beberapa jurus."
Pek Soh-ciu berkata tawar: "Jika anda mengatakan
demikian, Pek Soh-ciu juga tidak bisa memuaskan harapan
begitu banyak orang, ini sungguh satu hal yang sangat sulit."
"Hm...!" dengan dingin orang tua she Hoan berkata,
"Sekali Thian-ho muncul, semua perkumpulan menyembah.
Hoan Liu tidak percaya ada orang berani menentang aku!"
Su Lam-ceng dengan pilu berkata: "Ciu koko, apakah
perguruan Thian-ho benar benar selihay itu? Jika dia tahu kita
tidak takut pada Thian kong-ti-sam-tin nya, mungkin dia tidak
akan bicara seperti itu”
Benar saja, kepintarannya seluas lautan, walau dia
berkata dengan tenang dan tawar, tapi seperti jarum
ditusukan ke tubuh, langsung terlihat darah, tepat mengenai
kelemahannya perguruan Thian-ho.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 185


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Walau pun benar Hoan Liu adalah kepala penjahat yang


menggemparkan dunia persilatan, tapi ratusan pesilat tinggi
yang ada dilapangan, bukan takut pada dia, tapi mereka takut
pada barisan Thian-kong-ti-sam-tin hingga membuat para
pesilat tinggi dilapangan tidak berani sembarangah bergerak.
Tapi Su Lam-ceng pernah memimpin para pesilat tinggi
menghancurkan Thian-kong-ti-sam-tin, peristiwa ini telah
tersiar ke seluruh dunia persilatan, sekarang setelah dia
mengatakan hal itu, tidak berbeda dengan menambah
keberaniannya para pesilat tinggi itu.
Saat ini seorang laki-laki setengah baya yang berwajah
bersih, berpakaian sastrawan, dengan tertawa berkata: "Tidak
salah, dengan ada Pek Hujin disini, paling sedikit kita bisa
mencoba Thian-kong-ti-sam-tin untuk menambah
pengetahuan kita."
Su Lam-ceng melihat orang yang berkata itu. Walau dia
berpakaian panjang, tapi di pinggangnya terikat delapan
kantong sebagai lambang Kai-pang tianglo, dia merasakan
keadaannya ada yang tidak betul, dari wajahnya yang
kelihatan bersih itu, samar-samar terlihat ada sinar licik, maka
dia membalikkan kepala pada Pek Soh-ciu, tidak
mempedulikan kata-kata pujiannya.
Walau demikian, Hoan Liu yang menyebut dirinya Siau
giauw-te-kun (Tuan raja yang tidak terikat) ini telah
menyimpan kesombongannya, sambil tertawa dia berkata:
"Sin Bu-ki, bila kau ingin menyaksikan Thian-kong-ti-sam-tin
tentu saja boleh, tapi... jika kalian semua menurut caranya
Pek Hujin, aku akan mengecewakan kalian, he he he..."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 186


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Sin Bu-ki mengangkat jempol berkata: "Pintar


menyesuaikan diri, nama Siau-giauw-te-kun memang bukan
omong kosong."
Siau-giauw-te-kun tidak mempedulikan ejekkan nya, dia
berbalik pada Su Lam-ceng, berkata: "Katakan saja Pek Hujin,
kami semua dengan hormat mendengarkan."
Su Lam-ceng mendengus perlahan, berkata: "Aku hanya
menyarankan prinsipnya saja, setuju atau tidak, kalian boleh
mempertimbangkan sendiri."
Kata-katanya berhenti sejenak, lalu berkata lagi: "Jumlah
kalian begitu banyak, jika ingin bertanding siapa yang lebih
tinggi, akan menghabiskan waktu lama, jika bisa dibagi
menjadi beberapa kelompok kecil, dan setiap kelompok
mengutus satu sampai tiga orang, bertanding dengan sistem
gugur, dalam tiga babak jika dua kali kalah maka yang dua kali
kalah tidak berhak memiliki Pouw-long-tui, kelompok terakhir
yang berhasil menang, bertanding lagi dengan kami, yang
menang boleh memiliki Pouw-long-tui."
Usulan dia mendapatkan persetujuan banyak orang, maka
mereka membagi diri menjadi 4 kelompok aliran putih, aliran
hitam, perguruan Thian-ho, perkuni pulan Ci-yan, wakil dari
aliran putih adalah guru bes.n Tiang Beng dari perguruan Bu-
tai, Gin-ie-siu-sii (Sastrawan baju perak) Bu Soh-koan, dan
pendeta To
Hian-ho dari Bu-tang, dari aliran hitam seluruhnya di
pimpin perampok Gin-sai-tiang-wan (Monyet keriting
berjenggot perak) Tiat Kie-bu, Tui-hun-su-cia (Rasul pengejar

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 187


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

roh) Kui Ih-kang, dan Toako dari Kang-pak-siang-eng


(sepasang pendekar dari Kang-pak)" Cin ciu-hu, dari
perguruan Thian-ho adalah Siau-giauw-te-kun Hoan Liu,
istrinya Hoan Liu, Giok-ki-Sian-cu (Dewi berkulit giok) Sai-
Hoan, saudara kedua dari Cu-lay-sam-koay Ang-tai-jiu, dari
perkumpulan Ci-yan adalah wakil ketua perkumpulan Elang
Botak Liu Peng, ketua cabang Lu-kiu, Kim Si, ketua cabang Sui-
in, Bun Bun-thian, hasilnya setelah diundi, aliran putih
menghadapi perguruan Thian-ho, aliran hitam bertemu
dengan perkumpulan Ci-yan, menurut urutan aliran putih
yang pertama tampil.
Orang pertama yang loncat masuk ke lapangan .ulalah
Sastrawan Baju Perak Bu Soh-koan, orang ini seluruh
pakaiannya berwarna perak, dengan wajahnya yang putih
berbibir merah, tubuhnya tinggi, penampilannya hebat sekali.
Hanya sayang sorot matanya penuh kelicikan, penuh dengan
hawa kejam, dia mengeluarkan kipas lipat lapis emas dari
dalam lengan bajunya, pada Siau-giauw-te-kun dia tertawa
katanya: "Aku she Bu melembar baru memancing Giok
(Menantang), siapa yang pertama mau keluar bertarung
denganku?"
Saudara kedua dari Cu-lay-sam-koay Ang-tai-jiu berebut
keluar, berkata: "Sebuah kipas lipat lapis emas Bu Tayhiap,
belum pernah mendapat lawan, orang she Ang tidak ingin
melewatkan kesempatan bagus ini, untuk menambah
pengalaman!"
Dua orang ini sama-sama orang yang sudah
menggemparkan dunia persilatan, begitu menjawab, langsung

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 188


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

memasang kuda-kuda, setelah cukup lama... Bu Soh-koan lalu


membentak, kipas lipat lapis emasnya bersuara, ditotokan ke
arah dadanya Ang-tai-jiu, Ang-tai-jiu tidak mengelak tidak
menghindar, lengan kanannya dibalikan, lima cakarnya
mencoba menangkap lengan Bu Soh-koan, telapak kirinya
terbang miring, pukulan telapak yang bisa menghancurkan
batu dengan kuat dipukulkan pada bahunya Bu Soh-koan.
"Ha...ha...ha" Bu Soh-koan tertawa panjang, dia
menurunkan bahu menekan pergelangan tangan menghindar
pukulan, kipas lipat lapis emasnya men¬dadak dibuka, pinggir
kipas yang seperti pisau tajam, sekali menyapu sekali
diangkat, dada Ang-tai-jiu sudah terkena dan mengalirkan
darah.
Jurus ini dahsyat, kecuali beberapa pesilat tinggi, yang
lainnya malah tidak tahu bagaimana cara dia melukai
musuhnya, tapi bagaimana pun Ang-tai-jiu bukan orang yang
lemah. Bu Soh-koan memang membuat dia terluka, tapi angin
telapak dia juga menyapu mengenai bahu lawannya, Bu Soh-
koan hanya merasakan sebuah tenaga yang amat dahsyat,
menekan sampai dia mundur beberapa langkah, membuat
lengan kirinya hampir saja kehilangan gunanya.
Mereka sejenak beri'stirahat, Bu Soh-koan langsung
berteriak keras berkata: "Kali ini tidak dihitung, kita mulai
lagi."
Dua orang pesilat tinggi yang namanya termasyur di dunia
persilatan ini, kembali saling menyerang, suara angin telapak
berkesiur, bayangan kipas berkelebat, pertarungan yang
terjadi sengit sekali.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 189


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Mendadak terdengar satu dengusan dingin, dan bayangan


kipas jadi berhenti, kedua orang yang bertarung bersamaan
mundur, Ang-tai-jiu melangkah miring beberapa langkah, lalu
jatuh keatas tanah, bahu kanannya di dekat lengan, tampak
menyemburkan darah segar.

Walau Bu Soh-koan bisa menang, tapi menang dengan


tidak mudah, dia kecapaian juga setelah menguras tenaganya,
dengan tersenyum dia kembali jalan ke kelompoknya.
Aliran putih berhasil meraih kemenangan pada
pertarungan pertama, seharusnya ini hal yang
menggembirakan, tapi malah sulit melihat sinar kegembiraan
diatas wajah mereka, sebab hasil kemudian ternyata guru
besar Tiang Beng kalah dari tangan musuhnya Giok-ki-sian-cu,
pendeta To Hian Ho terpaksa mengaku kalah dari Siau-giauw-
te-kun.
Selanjutnya pertarungan antara aliran hitam dengan
perkumpulan Ci-yan, perkumpulan Ci-yan tidak saja berturut-
turut mengalami kekalahan, malah dua orang ketua cabang
Liu-kiu dan Sui-in sampai kehilangan nyawanya, lalu
pertandingan di lanjutkan antara aliran hitam dengan
perguruan Thian-ho. Ternyata pertarungannya terasa berat
sebelah. Siau-giauw-te-kun suami istri ternyata tidak ada yang
bisa mengalahkan, sepertinya dari seluruh pesilat tinggi yang
ada di lapangan, sulit mencari seorang yang bisa menahan
mereka.
Ilmu silatnya sangat hebat, di wajah Siau-giauw-te-kun
yang gagah itu, terlihat kesombongan: "Ha... ha... ha...!" dia

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 190


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

tertawa pada Pek Soh-ciu berkata, "sekarang giliran kita,


Siauhiap! Siapa diantara kalian yang pertama tampil?"
Pek Soh-ciu berkata dingin: "Aku sendiri bertarung dua
babak, istriku satu babak, perguruan anda sebagai tamu,
kalian pilihlah seorang dulu."
Saat Siau-giauw-te-kun akan melangkah keluar
menantang Pek Soh-ciu, Ang-tai-jiu ber-teriak sambil
menerjang keluar, dia ingin membalaskan dendam
saudaranya, dia berkata: "Te-kun! Aku ingin membalaskan
dendam kakakku, babak ini harap Te-kun mengalah padaku,
biar aku tampil duluan."
Siau-giauw-te-kun melihat luka Ang-tai-jiu sudah tidak
mengganggu, juga dia yakin dia bisa menangkap Pek Soh-ciu
seperti dia merogoh kantongnya sendiri, walau pun babak ini
kalah, tidak akan ada pengaruhnya, maka dia menganggukkan
kepala: "Baiklah, tapi harus hati-hati sedikit."
Ang-tai-jiu mengiyakan lalu meloncat keluar, luka yang
didapat tadi, tampak sedikit pun tidak mempengaruhi
gerakannya, dia memandang Pek Soh-ciu sambil menggigit
gigi berkata: "Serahkan nyawamu, orang she Pek."
Baru saja Pek Soh-ciu akan melangkah keluar, Su Lam-
ceng malah menarik dia dengan tertawa manis berkata: "Biar
aku yang memukul anjing yang jatuh ke air, kau awasilah."
Dia jalan melenggang, pelan-pelan berjalau menuju
tengah lapangan, mantel penahan angin berwarna kuning
angsa, melayang-layang ditiup angin gunung, penampilannya
yang anggun sulit digambarkan dengan kata-kata, dia segera

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 191


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

mendapat perhatian di seluruh lapangan, malah ada orang


tidak tahan berteriak: "Pek Hujin! Orang ini punya dendam
dengan suamimu, kau harus hati-hati."
Sambil tersenyum dia menganggukan kepala, tetap
dengan tenang melangkah maju kedepan Ang-tai-jiu berkata:
"Aku menggunakan pedang, silahkan siapkan senjatamu."
Dia menghunus Im-cu-kiam pemberian Pek Soh-ciu,
tersenyum menatap Ang-tai-jiu.
Ang-tai-jiu seperti terdesak oleh kecantikan yang
menyilaukan mata hingga menundukkan kepala, sepasang
mata dia menurun rendah dan mengeluh: "Demi membalas
dendam saudara, Hujin! Aku terpaksa harus..."
"Aku tahu, kau mulailah."
"Hujin lebih baik suruh suamimu keluar?"
"Tidak perlu."
"Hai kalau begitu aku terpaksa menyerang."
"Kusuruh kau mengeluarkan senjata!"
"Telapak tangan adalah keahlianku, Hujin hati-hatilah!"
Habis bicara, lalu Ang-tai-jiu menyerang, sebuah pukulan
seperti gada besi, didorongkan datar di depan dada, dia
seperti takut jurus telapak ini terlalu dahsyat, memukul dia
kembali mengurangi tenaganya sekitar tiga puluh persen.
Walau pun demikian, kekuatan pukulan ini, tetap saja tidak
akan bisa ditahan oleh tubuh yang terbentuk dari darah dan
daging. Jika Su Lam-ceng tidak sempat mengelaknya, mungkin

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 192


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

dia akan kehilangan nyawanya, sehingga, setelah Ang-tai-jiu


memukul langsung menarik kembali pukulannya, dengan
mata membelalak bingung, menatap Su Lam-ceng, dengan
masih merasa sedikit penyesalan berkata: "Pek Hujin! Kau
tidak apa apa kan?"
Su Lam-ceng tersenyum berkata: "Aku baik."
Ang-tai-jiu seperti merasa lega, sebelah tangan diangkat,
kembali akan menyerang, mendadak terdengar teriakan:
"Berhenti."
Giok-ki-sian-cu Sai-hoan sudah meloncat keluar, dengan
wajah hijau dia berteriak marah pada Ang-tai-jiu: "Pergilah,
jika kau merasa sayangnya pada wanita cantik, buat apa kau
membalaskan dendam kakakmu!"
Apa yang dia katakan memang tidak salah, jika Ang-tai-jiu
takut melukai lawannya, lalu bagaimana bisa membalaskan
dendam kakaknya? Ang-tai-jiu dengan penuh rasa malu
kembali ketempatnya, tapi Giok-ki-sian-cu, Sai-hoan juga tidak
tega dengan tangan keji menghancurkan nyonya cantik yang
munggil ini, karena penampilan Su Lam-ceng yang anggun,
cantik tiada duanya, walau orang yang paling kejam pun, akan
seperti besi bertemu api, dengan sendirinya menjadi lembek,
sehingga, dia dengan wajah serius dia berkata: "Babak ini
dihitung seri saja, Pek Hujin! sekarang kau harus
meninggalkan lapangan."
Su Lam-ceng tertawa berkata: "Baiklah, tapi aku harus
ingatkan cici dulu, suamiku adalah orang yang tidak mengerti
menyayangi wanita cantik, jadi cici lebih baik hati-hati."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 193


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Dia berjalan kembali ketempat asalnya, tapi Pek Soh-ciu


dengan perasaan canggung malah tertawa katanya: "Adik
Ceng! Mengapa kau berkata itu..."
Su Lam-ceng berbisik: "Wanita itu cantik sekali, bukan?
maka aku terpaksa menjaganya sedikit."
Pek Soh-ciu tertawa pahit, lalu dengan langkah besar
masuk ke lapangan, dia memperhatikan Sai-hoan. Wanita ini
kulitnya putih seperti salju, tidak salah mendapat julukan
Giok-ki.
Dia tidak berani lama-lama memperhatikan dia, dengan
suara serak dan kaku berkata: "Hoan Hujin silahkan mulai."
Dari dalam dadanya Giok-ki-sian-cu pelan pelan
mengeluarkan sapu tangan wangi, lalu sapu tangan itu
dibukanya, dan bau wangi langsung menyebar kemana-mana,
ditambah pakaiannya yang indah mencolok mata, sungguh
seperti tarian pakaian indah, mana ada suasana pertarungan
hidup atau mati, saat melangkah tubuhnya seperti angin,
pakaiannya yang berwarna-warni mencolok mata, sapu
tangan wanginya sudah menyerang kearah dadanya Pek Soh-
ciu.
Pek Soh-ciu tidak menduga dia menyerang begitu cepat,
sedikit lengah saja hampir saja dia terkena pukulannya,
untung saja ilmu silat dia sangat tinggi, begitu pikirannya
bergerak, tubuhnya sudah melayang mundur lima kaki,
membalikkan tangan menghunus sebilah pedang panjang dari
baja murni, dengan jurus Ciu-Imng-kai-si (tiba-tiba muncul
angin musim gugur), dia membalas menyerang.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 194


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Sapu tangan wangi Giok-ki-sian-cu terbang miring,


menyerang pergelangan tangan kanan yang memegang
pedang, mulutnya malah tertawa dan berkata: "Saudara!
Kata-kata istrimu, tentu kau sudah mendengarnya, tapi orang
yang tampan seperti kau, jika dikatakan tidak menyayangi
wanita cantik, sungguh sulit orang bisa percaya, Ha... ha...
ha... betulkan? Saudara..."
Dihadapan suaminya Siau-giauw-te-kun dan penonton
dari segala aliran, wanita ini berbicara dengan kata-kata yang
menggelitik, sungguh berani sekali. Tapi jurus sapu tangan
wanginya, malah bergerak membelit memukul menotok
membelah, sangat ganas sekali.
Pek Soh-ciu tidak berani menjawab kata-kata wanita yang
kulitnya seperti salju dengan bau wanginya yang menyebar
kemana-mana, hidungnya mengeluarkan nafas keras,
serangkaian jurus Im-cu-kiam yang paling hebat telah dia
keluarkan.
Setelah lewat sepuluh jurus, tampak Giok-ki-sian-cu
kewalahan, jurus sapu tangan wanginya memang aneh tidak
diduga, tapi tetap saja bukan lawan jurus Im-cu-kiam, dan
juga tenaga dalam dan ilmu silat meringankan tubuhnya, tidak
setinggi Pek Soh-ciu. Sehingga begitu terjadi bentrokan, sapu
tangan wangi seperti burung walet berwarna-warni terbang
keudara, dipukul oleh Pek Soh-ciu hingga terlepas dari
tangannya.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 195


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Mungkin dalam jurus ini Pek Soh-ciu meng¬gunakan


tenaga terlalu besar, tubuh langsing Giok-ki sian-cu bergetar
sebentar, mulutnya mendehem, tubuhnya roboh ke arah dada
Pek Soh-ciu.
Sesaat Pek Soh-ciu tertegun, tanpa sadar dia mengulurkan
tangan memeluk tubuhnya, satu suara merdu yang kecil
seperti suara nyamuk, terdengar ditelinganya: "Terima kasih."
Baju warna-warninya berkelebat, dia seperti burung walet
terbang, tangan mulusnya diulurkan, tepat menangkap sapu
tangan wangi yang hampir jatuh ke tanah, saat turun ke tanah
dia sudah berdiri disisi Siau-giauw-te-kun.
Dia sudah kalah, tapi dalam beberapa gerakan
terakhirnya, tidak saja dia bergerak secepat kilat, gerakannya
juga sangat manis tiada duanya, para pesilat linggi yang
menonton, tidak tertahan semuanya bersorak, tapi malah
dengan wajah mengandung arti, gelombang mata mengalun,
dia melirik pada Pek Soh-ciu dengan genit sekali.
Hati orang-orang disana masih terbayang pertarungan
yang sengit dan romantis tadi, tapi Siau-giauw-te-kun dengan
sorot mata ingin membunuh meloncat masuk ke lapangan.
Kepala penjahat ini tidak bisa dianggap enteng, dia bukan
hanya meloncat begitu saja, malah bisa mengeluarkan suara
desingan yang menggetarkan hati orang. Sepasang mata dia
membelalak, sinar matanya mengeluarkan hawa pembunuhan
yang tebal, membuat wajahnya yang gagah diselimuti oleh
warna yang menakutkan orang.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 196


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Dia melangkah maju satu langkah lagi, otot wajahnya


bergerak sekali, begitu berteriak suara yang keluar dari
tenggorokannya seperti suara binatang liar. "Orang she Pek,
jika aku tidak bisa membunuhmu maka aku akan mengganti
she, terima ini.."
Satu garis sinar emas keluar dari dalam lengan bajunya
yang besar longgar itu, dia seperti meteor jatuh, saking
cepatnya sulit dilihat dengan mata telanjang, hanya sekelebat
sudah menutup diatas kepala Pek Soh-ciu.
Semenjak Pek Soh-ciu keluar gunung sampai sekarang, dia
sudah bertemu dengan tidak sedikit pesilat tinggi yang
ternama, tapi pesilat tinggi seperti Siau-giauw-te-kun, baru
pertama kalinya di temui.
Tentu saja, dengan ilmu silatnya sekarang, belum tentu
dia kalah oleh Siau-giauw-te-kun, tapi semangat lawan yang
dahsyat itu, membuat dia merasa sedikit ngeri.
Di saat sinar mas datang menyerang, pedang baja di
tangannya secara bersamaan didorongnya, tetapi di dalam
satu benturan yang amat dahsyat, dia malah tidak bisa
menahan diri dan mundur beberapa langkah ke belakang.
Sepertinya hanya dalam satu jurus saja, dia sudah berada
dibawah angin, dan sinar mas yang mengurung tubuhnya,
seperti gelombang laut gunung runtuh, tanpa ampun
menyerang dia.
Jurus Im-cu-kiam nya tidak bisa dikembangkan, Pouw-ci-
sin-kang yang hebat juga tidak bisa dipusatkan, hanya dengan
mengandalkan langkah Co-yang-kiu-tiong-hui, dia bisa

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 197


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

menghindar, mengelak, seperti anjing dirumah duka,


keadaannya sungguh berbahaya sekali.

"Saudara! Bersikap tenanglah, ilmu silatmu tidak kalah


dari dia, bertarung yang utama harus bersemangat, tidak
boleh sebelum bertarung sudah kalah semangat."
Sebuah suara merdu yang pelan seperti suara nyamuk
berkumandang pelan ditelinganya. Tidak salah, dia menyadari
ilmu silatnya memang tidak kalah dari lawannya, hanya saja
semangat bertarungnya tertekan oleh lawan, maka dia segera
bersiul nyaring, sebuah jalur hawa pedang yang dingin, seperti
salju di musim gugur menebar keseluruh langit, sinar emas
yang seperti naga marah, dihantam oleh pukulan ini sehingga
mundur kembali.
Kejadian ini di pandang oleh pihak Siau-giauw-te-kun,
seperti satu hal aneh yang tidak mungkin terjadi, karena
bukan saja tadi dia sudah mengendalikan situasi, juga sudah
sepenuhnya menguasai keadaan, membunuh lawan hanya
tinggal menanti beberapa saat saja, tidak diduga lawan yang
sudah terkurung, malah masih ada kemampuan balik
melawan.
Dia telah mundur dua langkah, dengan mengangkat
tongkat emas yang bersinar mencolok mata, dengan dingin
menatap lawan yang masih muda ini, lama... dia baru dengan
berteriak marah: "Orang yang akan aku bunuh, pasti tidak
akan ada kesempatan bisa melihat matahari terbit besok hari,
ayahmu sedang menunggu, bocah... aku antar kau bertemu
dengan ayahmu."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 198


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Mantel biru mengembang, sinar emas berkilat lagi, Siau-


giauw-te-kun dengan mengerahkan seluruh kekuatan tenaga
dalamnya, melakukan serangan dahsyat, ingin dengan sekali
pukul membinasakan lawannya!
Ini adalah sebuah serangan dahsyat yang sangat hebat,
sinar emas seperti kilat, dengan suara gemuruh membelah
angin melintang menghantam. Para penonton di lapangan
sedang gemetar dingin, Su-sik dan Hu-cen juga ketakutan
sampai menjerit keras, sampai wajah Giok-ki-sian cu Sai-hoan
juga keluar keringat, hanya Su Lam-ceng berdiri seperti satu
patung baru, wajahnya tenang, sedikit pun tidak ada emosi.
Terdengar sebuah suara keras yang menggetarkan bumi
dan langit, membawa hawa kematian yang kental, orang-
orang membelalakan sepasang mata, menatap tajam pada
debu yang bertebaran di udara, setiap butir pasir kecil
muncrat menghantam tubuh orang-orang, menimbulkan rasa
pedas, panas.
Tidak ada seorang pun yang menggerakan tubuh, malah
mata mereka tidak berkedip sekali pun, umpama ada orang
menekankan golok diatas leher mereka, setelah mereka
menyaksikan akibat dari pukulan yang dahsyat itu, meski
kepala mereka terlepas juga mereka tidak akan
merasakannya.
Perlahan-lahan debu mulai menghilang, sinar senja yang
menyorot miring, memperluas pandangan orang-orang
disana, ternyata hasil yang terlihat sangat mengejutkan orang,
diantara para penonton ada, bersamaan waktu mengeluarkan
teriakan gembira.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 199


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Pek Soh-ciu memang, teriakan gembiranya Su-sik dan Hu-


cen, tentu saja sangat wajar, yang tidak diduga adalah Giok-ki-
sian-cu Sai-hoan, melihat suaminya kalah dia malah berteriak
gembira!
Tetapi, tidak ada orang yang memperhatikan dia, setiap
pasang mata yang bengong, tetap menatap tajam pada
bayangan orang dilapangan.
Pek Soh-ciu dengan tenang berdiri tegak, tapi wajahnya
yang tampan, yang bisa membuat wanita yang melihat
langsung jatuh cinta, sekarang sudah berubah menjadi pucat
putih. Pedang bajanya, terjatuh sejauh satu tombak lebih,
tubuh pedang dan pegangan pedang sudah terpisah, malah
terputus jadi tiga bagian. Di tangannya sedang menggenggam
bor besi yang berwama hitam mengkilat, ternyata tadi dalam
sekejap mata, dia telah mengganti senjatanya.
Balik melihat Siau-giauw-te-kun, orang-orang jadi tidak
tahan timbul perasaan pahlawan sudah tiba diujung jalan,
tongkat komando warna emasnya pun telah lepas dari
tangannya. Darah dari bahu kirinya masih meneteskan darah
segar, mantel besarnya robek dari dada hingga perut, di
bawah tiupan angin gunung, persis seperti jubah biru.
Dia tampak marah sekali, tapi dia sudah kehilangan
kemampuan bertempur lagi, akhirnya dia membalikkan tubuh,
dengan langkah yang berat berjalan kembali ketempat
asalnya.
"Berhenti, orang she Hoan, aku masih ada satu
pertanyaan."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 200


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Siau-giauw-te-kun memutar tubuhnya dengan cepat,


sepasang matanya melotot dengan kesal berkata: "Kau mau
apa? Bocah! Apa kau kira aku benar-benar takut padamu!"
"Aku tidak ada niat membunuh, asalkan kau bisa
menjawab satu pertanyaanku."
"Harus dilihat dulu apakah aku mau menjawabnya atau
tidak."
"Jika aku menukar jawaban itu dengan nyawamu, aku
pikir kau akan mau menjawabnya." Satu sinar pembunuhan,
sekelebat lewat di atas wajahnya, lalu berkata lagi,
"Perguruan Thian-ho memiliki satu jenis senjata gelap yang
disebut Ngo-tok-tui-hun-cian, betul tidak?"
"Tidak salah."
"Ketika diam-diam menyerang Sin-ciu-sam-coat, apakah
perguruan Thian-ho ambil bagian."

"Terhadap kejadian waktu itu, sampai sekarang aku


sedikit pun tidak tahu, apa lagi, walau aku tahu juga tidak
akan memberitahukan padamu."
"Bagus, aku pernah mengatakan, ingin menukar nyawamu
dengan pertanyaan itu, jika kau berkata demikian, kita
terpaksa menentukan dengan pertarung¬an lagi."
Pek Soh-ciu membalikkan pergelangan tangan, sebuah
garis sinar hitam, dengan kekuatan dahsyat menerjang. Yubuh
Siau-giauw-te-kun yang begitu besarnya, malah terbang

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 201


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

melayang ke udara, dan 'Bruk', roboh diatas baru satu tombak


lebih.
Para muridnya perguruan Thian-ho jadi marah, asap
merah menggulung seperti api liar datang menerjang, tapi di
cegah oleh Giok-ki-sian-cu, dia memberi hormat pada Pek
Soh-ciu berkata: "Siauhiap! Mungkin suamiku benar-benar
tidak tahu, sekarang dia mengalami luka parah, kau
membunuh dia juga percuma dan Ngo-tok-tui-hun-cian bukan
satu-satunya senjata yang hanya dimiliki perguruan kami,
harap Siauhiap bisa mengerti."
Saat ini Su Lam-ceng tidak ingin ditempat ini
menimbulkan pembunuhan yang kacau balau, maka dia
menasihati Pek Soh-ciu untuk sementara melepaskan Hoan
Liu. Akhirnya perguruan Thian-ho telah mengundurkan diri,
aliran lain pun berturut turut meninggalkan lapangan.
Sinar senja semakin hilang di belakang gunung malam
telah menelan seluruh pegunungan, Su Lam-ceng
menghampiri Pek Soh-ciu, dengan lembut mengusap bahu
dia, berkata: "Jalanlah, Ciu koko! Selain hari ini, masih ada hari
esok, masalah seperti ini tidak bisa diselesaikan dengan
cepat."
Pek Soh-ciu mengeluh, dengan perasaan kesal dia
membalikan tubuh. Mendadak dia jadi tertegun, sepasang
matanya menatap pada satu bayangan orang yang sedang lari
mendekat, lalu muncul seorang kakek berambut putih
berperawakan tinggi besar, dia terus lari sampai didepan Pek
Soh-ciu, mengangkat alis dan berkata dingin: "Kau orang she
Pek?"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 202


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Pek Soh-ciu tertegun: "Cianpwee ada masalah apa?"


"Hm... masalah! Dimana putri ku?"
Pek Soh-ciu bengong: "Siapa putri Cianpwee itu?"
"Hm... bocah kau sudah kebiasaan menarik perempuan,
aku tidak peduli, tapi kalau ingin meninggalkan putriku itu
tidak bisa!"
Dia baru saja selesai bicara, mendadak telapaknya
melayang, dengan tepat sekali menangkap pergelangan
tangan Su Lam-ceng, kemudian bayangannya berkelebat, dia
sudah mengapit Su Lam-ceng lari terbang menjauh.
Sungguh kejadian yang tidak disangka sangka, mimpi pun
Pek Soh-ciu tidak menduga orang tua yang belum pernah
bertemu itu, malah bisa menyerang Su Lam-ceng.
Dengan sangat marah dia mengejarnya, tapi
kecepatannya orang tua itu, tidak kalah oleh ilmu
meringankan tubuh Co-yang-kiu-tiong-hui nya.
Terakhir, bukan saja dia kehilangan orang tua rambut
putih, sampai Su-sik dan Huncen juga kehilangan jejaknya,
hanya saja malam yang hening ini terdengar satu suara semut
berkata: "Apakah kau masih ingat Siau Yam? Bocah! Cari
sampai dapat putriku ini, maka aku akan kembalikan Su Lam-
ceng, ini adalah pertukaran, ingat!"
"Cianpwee tunggu, aku mau bicara."
Sambil berteriak sambil cepat berlari, mulai dari hari
gelap sampai hari terang benderang, tetap saja dia tidak
berhasil mengejar, dia mengeluh panjang, diam diam berpikir,

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 203


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

“kembali ramalan Su Lam-ceng tepat, sekarang, kecuali pergi


mencari Siau Yam, sungguh tidak ada pilihan lain”
Sehingga, dia terpaksa seorang diri menuju ke dunia
persilatan yang penuh kelicikan itu.
––––––––

BAB 3
PESONA LAKI-LAKI

Dunia persilatan sangat luas, dalam lautan manusia


mencari seorang gadis yang tidak ternama hanya mudah
diucapkan saja! Namun Pek Soh-ciu harus dapat mencari Siau
Yam, walau pun harus menjelajahi seluruh empat lautan,
sepatu besi pun sampai rusak, dia harus berhasil
menyelesaikan pekerjaan ini.
Dia masih memakai topeng seorang laki-laki setengah
baya, sebilah pedang mengikutinya, berlari dengan lesu,
mencari ke seluruh pelosok Lok-yang, melewati Ho-lam yang
jalanannya tertutup oleh pasir kuning, dia masih belum
berhasil mendapatkan jejak sedikit pun
Hari ini di senja hari, dia tiba di Ku-yun-beng, lari
menelusuri pantai sungai Yang-ce-yang airnya mengalir deras,
dia berharap mendapat satu tempat untuk beristirahat.
Malam sudah tiba, langit malam yang hening, kadang
terdengar suara gonggongan anjing, dia menghentikan
langkahnya, memperhatikan pada arah suara gonggongan
anjing.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 204


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Mendadak satu bayangan manusia muncul di antara celah


pohon Liu, sekali tubuhnya meloncat, loncatannya sudah
menjauh beberapa tombak, gesit dan lincah, sangat cepat.
Pek Soh-ciu sedikit tertegun, dia tidak menduga di topi
sungai yang liar dan sepi ini, malah bersembunyi seseorang
yang berilmu setinggi ini, perasaan ingin tahunya bergerak,
maka dia langsung mengikutinya.

Setelah melalui jalan yang tidak pendek, lalu menerobos


sebuah hutan yang lebat, bayangan orang itu sudah
menghilang tidak terlihat, tapi di dalam hutan, malah ada
tangga tinggi menjulang ke langit, gedung yang besar ratusan
jumlahnya, sungguh satu pemandangan yang megah
Dia meloncat ke atas sebuah bangunan loteng, sepasang
matanya mengawasi ke sekeliling, menyapu sekali pada
bangunan besar ini sekali, mendadak terlihat di sebelah kanan
ada sinar lampu berkedip-kedip, ada bayangan orang
bergerak-gerak, seperti sedang terjadi sesuatu peristiwa
besar, dengan ringan dia menghentakan kakinya ke genteng,
maka dia melesat kearah tempat sinar lampu.
Ada sebuah tanah lapang yang sangat besar, dengan
puluhan orang sedang memegang obor, berdiri di sekeliling
lapangan. Api yang menyala menerangi lapangan, Pek Soh-ciu
bersembunyi diatas satu pohon Kuai tua didekat lapangan,
memperhatikan keadaan di lapangan.
Kira-kira ada tiga puluh pesilat berbaju ringkas dengan
tangan kiri memegang tameng, tangan kanan menggenggam

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 205


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

tombak, membentuk sebuah lingkaran, di tengah lingkaran


berdiri seorang laki-laki berperawakan tinggi, di tangannya
memegang sebuah kipas lipat, kipasnya sebentar dibuka
sebentar ditutup.
Laki-laki tinggi itu mendadak berteriak, bayangan orang
bergerak-gerak, tameng dan tombak masing-masing diangkat,
para pesilat yang berbaju ringkas itu, dengan langkah ringan
dan teratur, bergerak saling melintang, bergerak keseluruh
lapangan, kerja samanya sangat erat sekali.
Pek Soh-ciu memperhatikan cukup lama, dalam hati dia
tahu mereka sedang berlatih satu barisan. Dia pernah
melawan Lo-han-tin yang sangat ternama di dunia persilatan,
hingga Thian-kong-ti-sam-tin juga pernah mencobanya,
barisan seperti ini sungguh hanya seperti mainan anak-anak
saja.
Saat dia akan pergi, satu bayangan pelangi, secepat kilat
melayang masuk ke lapangan. Setelah bayangan pelangi itu
berhenti, seorang remaja berbaju putih dengan wajah dingin
angkuh, sudah berdiri di tengah-tengah barisan.
Remaja baju putih yang mendadak turun seperti dari
langit luar, membuat gerakan barisan jadi terhenti bergerak,
para pesilat berbaju ringkas yang memegang tameng dan
tombak, tidak berani menyerang sebelum mendapatkan
perintah, tapi dengan wajah serius tampak jelas wajahnya
sangat tegang.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 206


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Mendadak terdengar tawa keras, laki-laki tinggi yang tadi


telah keluar dari barisan, di temani seorang wanita berbaju
indah, berjalan keluar dari bayangan pohon.
Setelah tawanya berhenti, laki-laki tinggi itu inendengus
dingin dan berkata: "Sungguh dunia ini kecil sekali, orang she
Pek, akhirnya kita berjodoh juga!"
Pek Soh-ciu mendengarnya jadi tertegun, didalam bati
berkata: "Apa, orang ini juga she Pek?"
Saat ini remaja baju putih mengangkat alis, berkata
dingin: "Aku dengar ketua muda dari perkumpulan Ci-yan,
Toat-hun-san (Kipas perampas nyawa) Liu Ti-kie, adalah
seorang yang sekali menghentakan kaki dunia persilatan akan
bergetar, Hun-hoan-ik-ki-tin (barisan hawa murni bercampur
unsur) dari perkumpulan Ci-yan, juga setara dengan Lo-han-
tin dari Siau-lim, malam ini... sungguh aku merasa bangga
sekali."
Toat-hun-san Liu Ti-kie? Satu peristiwa beberapa waktu
lalu, kembali timbul di dalam hati Pek Soh-ciu, dulu jika bukan
Liu Ti-kie, dia mungkin tidak akan mendapatkan sebuah
pukulan dari Siau Yam, dia juga pernah bertemu dengan istri
yang ditinggalkan Liu Ti-kie, Tan Li-ceng, hampir saja terjadi
kesalahan menganggap dia adalah Liu Ti-kie, Liu Ti-kie...
hubungan dengannya sungguh erat sekali.
Mengenai remaja baju putih yang dingin angkuh, juga
seseorang yang tidak bisa dianggap enteng, dia she Pek,
berpakaian putih lagi, makanya tidak peduli apakah ini
kebetulan, juga perlu diselidiki lebih lanjut, sehingga, dia jadi

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 207


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

memusatkan perhatian, diam memperhatikan perkembangan


keadaan selanjutnya.
Pemikirannya belum habis, Liu Ti-kie sudah tertawa dan
berkata: "Tidak salah kata-katamu, aku marga Liu memang
tidak berani menganggap enteng."
Remaja baju putih mencibirkan bibirnya, dengan sinis dan
dingin mendengus sekali, katanya: "Jangan memuji diri
sendiri, orang she Liu, menurut pandanganku, Toat-hun-san
mu paling banter hanya bisa dihitung masuk kelas tiga saja,
mengenai apa itu Hun-hoan-itki-tin? Itu hanya vampire yang
berjalan saja."
Warna wajah Liu Ti-kie berubah: "Kau sendiri yang cari
mati, aku she Liu terpaksa mengabulkannya."
Dia mengangkat lengan kanannya, saat akan memberi
perintah menggerakan Hun-hoan-it-ki-tin menyerang,
mendadak dia menurunkan lagi lengan tangan kanannya dan
mendengus dingin: "Aku masih ada satu hal belum mengerti?"
Remaja baju putih dengan wajah tanpa ekspresi berkata:
"Coba kau katakan."
"Apa betul kau keturunannya Sin-ciu-sam-coat?"
"Kau hanya menginginkan pusaka Pouw-long-tui saja,
apakah aku keturunan Sin-ciu-sam-coat atau bukan,
sepertinya tidak ada sangkutpautnya."
"Kalau begitu kau sendiri mengaku membawa Pouw-long-
tui."
"Ini... aku tidak akan memberitahu."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 208


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Baik, asalkan kau bisa lolos dari Hun-hoan-it-ki-tin


perkumpulan kami, orang she Lu tidak akan menahanmu."
"Hm... didunia ini mungkin tidak ada hal yang semudah
itu."
"Lalu, maksudmu..."
"Mulai dari kau sendiri, semuanya harus meninggalkan
satu ciri!"
"Kau sungguh sombong sekali, hanya saja mungkin hari ini
di tahun depan adalah hari ulang tahun kematianmu!"
Habis berkata Liu Ti-kie segera mengibaskan telapak
kanannya, terdengar suara mendesis, para pesilat Hun-hoan-
it-ki-tin sudah bergerak menurut cara barisan.
Awan hitam bergulung-gulung, ujung tombak
mengeluarkan sinar yang menyilaukan mata, tameng saling
beradu, saling mendukung, puluhan pesilat bertombak
sepertinya di bawah pengaruh tenaga yang aneh, semakin
menyatu, menjadi satu kesatuan.
Mata Remaja baju putih itu bersinar, sedikit pun tidak
berkedip memperhatikan setiap bayangan tubuh yang
bergulung-gulung, wajahnya dingin, mulut mengulum
senyum, terhadap barisan yang bisa membuat orang pusing
hati menjadi getir, seperti tidak melihatnya.
Mendadak, satu kelompok bayangan sinar tombak
dengan kekuatan dahsyat menusuk seluruh tubuhnya,
kekuatan itu seperti gunung golok, seperti papan berpaku,
seperti air laksa yang dapat menembus menutupi seluruh

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 209


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

tubuhnya, kekuatannya yang dahsyat membuat Pek Soh-ciu


yang sembunyi menonton juga merasa tercekat.
Tapi, remaja baju putih sepertinya tidak pedulikan
segumpal ujung tombak ini, tampak dia melayangkan sebelah
tangannya, tubuhnya berputar, dalam sekejap sudah
menyerang dengan pedang ke kiri kanan depan belakang,
kecepatan dan kelincahannya, sungguh jarang ada di dunia
persilatan.
Serangan Hun-hoan-it-ki-tin jadi terhenti dan mundur
oleh empat tusukan pedang yang digerakan dalam sekejap
mata, tapi setelah mereka mundur langsung maju kembali,
kekuatannya lebih dahsyat dari pada yang sudah-sudah.....
Remaja baju putih sepertinya tidak menyangka empat
serangan pedangnya, sedikit pun tidak berhasil merusak Hun-
hoan-it-ki-tin. Saat hatinya tertegun, sinar tombak bayangan
tameng dan satu siulan panjang yang nyaring, membuat sinar
pedang dan sinar tombak sudah bercampur jadi satu. terlihat
awan bergulung-gulung terdengar teriakan berturut-turut,
penglihatan Pek Soh ciu jadi tidak jelas, hampir tidak bisa
melihat dimana keberadaan remaja baju putih.
Mendadak, segaris asap putih tipis, seperti pelangi
panjang melejit keatas, diudara dia sekali berputar, seperti
dewi menyebar bunga, dia melepaskan duri dingin
menyilaukan mata yang tidak terhitung banyaknya, para
pesilat yang gagah perkasa itu, tidak bisa menahan serangan
duri dingin itu, segera mereka roboh bergelimpangan di tanah
liar. Hun-hoan-it-ki-tin yang dengan susah payah dilatih oleh
perkumpulan Ci-yan, tampak sudah hancur berantakan.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 210


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Akibat yang berlangsung cepat ini, sulit bisa dibayangkan


oleh Liu Ti-kie, otot hijaunya menonjol, sepasang matanya
melotot bulat, amarahnya naik sampai taraf gila, kembali
terdengan satu suara pelan "Ahh!", Toat-hun-san nya
berturut-turut menyerang tiga jurus.
Remaja baju putih dengan angkuh mendengus sekali,
pedang panjangnya pelan-pelan digetarkan membalas
menyerang melawan tiga jurus pedang ciptaan Liu Ti-kie yang
menganggap jurusnya terhebat di dunia persilatan.
Setelah jurus ciptaannya berhasil di patahkan oleh
lawannya, dia jadi sadar, remaja baju putih yang tampan ini,
sungguh mempunyai ilmu silat tidak terukur, dia tidak tahan
jadi gentar, dengan terkejut ketakutan mundur tiga langkah
berturut-turut.
Remaja baju putih itu berdiri ditempatnya, dia tidak maju
mendesak, hanya dengan menyunggingkan bibir, dengan sinis
sekali: "Hm...!" dingin sekali berkata, "Ketua muda Liu, lebih
baik kita persingkat saja."
Liu Ti-kie berteriak sekali tapi di dalam hati merasa takut:
"Kau mau apa?"
"Kau memang orang sibuk hingga cepat lupa, begitu cepat
melupakan apa yang aku katakan tadi."
"Aku sudah mengaku kalah, kau..."
"Jangan banyak bicara, orang she Liu, ucapan ku tidak bisa
ditarik kembali, tinggalkan ciri dan cepat pergi sana!"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 211


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Hay, adik kecil, kau sungguh keterlaluan, apa bisa


melihat mukaku, kali ini lepaskan dia."
Tiba-tiba ada seorang nyonya muda yang memegang
pedang panjang berwarna hitam pekat, dengan tertawa maju
mendekat, dia berhenti lima che di depan remaja baju putih,
tawa di wajahnya belum hilang, pedang panjang di tangannya
mendadak ditusukan, dengan jurus Sia-cung-ci-houw (turun
keperkampungan menusuk harimau), dengan cepat dia
menusuk dadanya remaja baju putih, di atas sinar pedangnya,
masih menyemburkan asap hitam.
Remaja baju putih itu terkejut, telapak kiri segera
dikibaskan, menimbulkan angin telapak yang amat dahsyat,
kakinya pelan dihentakan, mendadak dia mundur lima kaki.....
Nyonya muda itu tertawa sebentar berkata: "Mengapa
adik kecil, cici hanya main-main denganmu."
Wajah remaja baju putih menjadi dingin: "Apa kau Ang-
tan-yan (bunga merah cantik) Hong Liu-ceng?"
"Kau tahu aku? Adik kecil, matamu jangan melotot seperti
itu, mari ikut cici masuk ke dalam berbincang-bincang."
"Ang-tan-yan Hong Liu-ceng, adalah istri Oh-siucay Liu
Giauw-kun, mertua merangkap kekasihnya Liu Ti-kie, nama
busuknya tersebar kemana-mana, bagaimana aku bisa tidak
tahu!"
Secercah hawa pembunuhan, timbul di wajah Ang-tan-
yan Hong Liu-ceng, pedang hitamnya segera didorong,
menimbulkan angin keras menyambar, sebuah jurus Twie-

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 212


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

cong-kan-gwat (mendorong jendela melihat rembulan)


dengan ganas datang menyerang.
Membongkar borok orang adalah larangan besar, apa lagi
dihadapannya anak buah perkumpulan Ci-yan, tidak heran
saking marahnya dia ingin dengan sekali serangan pedang
membelah lawannya jadi dua.
Walau remaja baju putih itu berilmu tinggi, tapi karena
pedang Hong Liu-ceng berwarna hitam pekat, dia khawatir
ada racunnya, dan juga ujung pedangnya bisa menyemburkan
asap beracun, makanya saat bertarung, sedikit pun dia tidak
berani lengah. Saat dia menyerang, dia tidak mau
bersentuhan dengan pedang hitam, pergelangan tangan
kanannya diturunkan, tubuh mengikuti jalannya pedang
dalam sekejap berturut-turut menusuk tiga jalan darah besar
dipunggungnya.
Ang-tan-yan Hong Liu-ceng sedikit memiringkan tubuh,
pergelangan kanan mendadak diputar, pedang hitam dengan
membawa asap hitam, membelah kearah tubuh remaja baju
putih.
Jurus ini sangat cepat, remaja baju putih tidak berani
bersentuhan dengan pedang hitamnya, mau menghindar juga
rasanya sudah terlambat, disaat bahaya yang sekejap ini, dia
malah melingkarkan jari telunjuk dengan jari tengah lalu
disentilkan, terdengar suara nyaring, pedang hitam Hong Liu-
ceng, terlepas dari tangannya oleh sentilan jarinya.
"Ah, Pouw-ci-sin-kang!"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 213


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Di lapangan terdengar teriakan terkejut, nama besarnya


Sin-ciu-sam-coat, membuat para anak buah perkumpulan Ci-
yan ketakutan, memang para anak buah yang ilmu silatnya
masih rendah, tidak tahu apa itu Pouw-ci-sin-kang, mereka
hanya terpengaruh oleh remaja baju putih yang dikiranya
adalah keturunannya Sin-ciu-sam-coat, jadi tenaga sentilan
jari ini disangkanya adalah sentilan Pouw-ci-sin-kang.
Remaja baju putih juga tidak menjelaskan, hanya dengan
dingin menatap pada Ang-tan-yan Hong Liu-ceng yang
wajahnya sudah jadi pucat pasi dan Toat-hun-san Liu Ti-kie
dan berkata: "Apakah aku harus sendiri melakukannya? Kalian
berdua."
Liu Ti-kie berkata: "Kita tidak ada permusuhan juga tidak
ada dendam, ada buat apa harus begitu kejam?"
"Hm...!" remaja baju putih dengan sinisnya
menyunggingkan bibir berkata: "Tidak ada permusuhan tidak
ada dendam? Ha ha ha..."
Setelah tertawa dengan suara merdu, dia berkata lagi,
"Apakah kau masih ingat Siau Yam? Ketua muda, dia adalah
famili Siauya ini, kau pernah melecehkan dia, sekarang dia
hanya ingin supaya kalian meninggalkan ciri saja, itu sudah
sangat ringan, tahu tidak?"
Pek Soh-ciu tidak tahan lagi, jelas remaja baju putih itu
tidak saja menyamar sebagai dirinya, terhadap masa lalu
dirinya, juga begitu mengenalnya. Siapa tahu dia itu adalah
temannya Siau Yam atau saudara seperguruannya. Dia ingin
mencari Siau Yam, ini adalah kesempatan yang sangat bagus

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 214


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

untuk menyelidik, maka dia mengibaskan pedang panjang,


secepat meteor, melayang turun diatas lapangan.
Remaja baju putih seperti tidak menduga di atas pohon
masih ada penonton, wajahnya sedikit tertegun, dia lalu
mengangkat kepala memperhatikan orang yang datang, ketika
dia melihat wajahnya yang dingin, tidak tahan dia berteriak
terkejut berkata: "Siapa kau?"
Pek Soh-ciu dengan tawar berkata: "Aku seseorang yang
kebetulan lewat saja."
Remaja baju putih malah sepertinya tidak percaya, dia
mengawasi, lalu melihat pada Liu Ti-kie dengan mendengus
sekali berkata: "Tidak diduga dikeluarga Liu, masih ada
seorang yang berilmu setinggi ini, aku sungguh tidak menduga
sebelumnya..."
Pek Soh-ciu menggelengkan kepala berkata: "Kau jangan
salah paham, aku bukan she Liu."
Remaja baju putih sedikit ragu. "Aku ingin mengatakan
wajahmu, hanya sedikit mirip dengan Liu Ti-kie saja."
"Tidak salah."
"Jika demikian, aku memberikan satu nasihat padamu,
lebih baik keluar dari tempat yang bermasalah ini."

"Ini...kek, aku melibatkan diri juga tidak apa-apa kan?"


"Melibatkan diri artinya menantang, apakah anda
bersedia melanggar pan tangan besar dunia persilatan?"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 215


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Tidak, aku tidak bermaksud menantang."


"Kalau begitu kau boleh pergi."
"Sebagai orang pendamai apakah juga tidak boleh?"
"Tidak bisa."
"Membunuh orang hanya cukup menganggukkan kepala
saja, jika perkumpulan Ci-yan sudah mengaku kalah, mengapa
kau tidak bisa mengampuninya!"
"Maaf sekali, tujuanmu sangat baik, sayang aku tidak
berpikir menerimanya."
"Kek, permusuhan Liu Ti-kie denganmu tidak besar, kau
kan sudah banyak menghabisi nyawa mereka, masih ingin
meninggalkan ciri, bukankah akan membuat mereka menyesal
seumur hidup!"
"Dengan bicara demikian, kau sudah bertekad akan
melibatkan diri dalam masalah ini?"
"Harap kau bisa mengalah satu langkah."
Sepasang mata remaja baju putih bersinar-sinar,
menyorot dua sinar dingin katanya: "Emm silatmu pasti
sangat hebat, jika tidak pasti tidak akan mau melibatkan diri!"
"Ha... ha... ha...!" Pek Soh-ciu tertawa, "Di jalan bertemu
dengan ketidakadilan, mengangkat golok membantu adalah
pendirian murni orang-orang dunia persilatan, ilmu silat tinggi
atau tidak, aku tidak pernah memperhitungkannya!"
"Baik, cabut senjatamu."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 216


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Satu garis pelangi berkelebat di ikuti teriakan ke atas, dia


seperti dewa naga melayang di langit, seperti guntur dan
hujan, mendadak menyembur membuat hati orang-orang
tergetar, dalam sesaat ini, sinar api obor juga jadi meredup
karenanya.
Jurus pedangnya begitu dahsyat, lincah misterius tampak
lebih hebat lagi, tapi wajah tampan Pek Soh-ciu yang ditutupi
topeng itu, tetap saja tersenyum misterius, dia tampak
dengan santainya melangkah, tahu-tahu sudah lolos dari
pukulan yang amat dahsyat itu.
"Seranganmu memang luar biasa, tapi jika ingin
membandingkan dengan jurus Im-cu-kiam dari Sin-ciu-sam-
coat, sepertinya...kek, kek, masih sedikit dibawahnya..."
Wajah remaja baju putih itu tertegun, mendadak dia
menurunkan tangannya, menyimpan pedang, mundur
beberapa langkah. Wajah yang cantiknya tidak kalah dengan
Kiu-ie, mendadak timbul warna merah, sepasang mata yang
lebih terang dari pada bulan di musim gugur, kembali
mengawasi Pek Soh-ciu dengan seksama, lama, dia
mendengus: "Di hadapan Budha yang asli tidak perlu
berbohong, beritahu aku, siapa kau?"
"Aku?" Pek Soh-ciu tersenyum sedikit kata-nya, "Hanya
seorang sastrawan miskin yang menggelandang di dunia
persilatan, kau tidak perlu menanyakannya!"
"Baik, apa kau mau ikut jalan dengan aku?"
"Ikut jalan denganmu? Ha...tentu saja boleh, kalau di
dunia banyak teman, di ujung langit pun seperti tetangga, bisa

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 217


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

berteman dengan orang macammu, itu bukanlah hal yang


merugikan!"
"Hm... kau bicara harus hati-hati, jangan asal bicara pada
non... Siauya..."
Remaja cantik yang tampangnya cerah, baju putih
berkibar-kibar, sepertinya tidak pandai bertengkar, tidak
sampai bicara tiga kalimat, tidak saja wajahnya sudah menjadi
merah, sampai bicaranya pun terbata-bata.
Pek Soh-ciu tidak memperhatikan semua ini, hanya
dengan "Iii!" sekali berkata: "Ikut denganmu, kau yang
mengatakan sendiri, kalau tidak mau ya sudah, buat apa
marah begitu!"
Sebuah garis pelangi putih mendadak meloncat ke udara,
sekali menghentakan kaki dengan pelan saja dia sudah tiba
diatas atap rumah, dengan gaya Pek-ho-cong-thian, sekali
berkelebat menghilang di kegelapan malam, hanya terdengar
suara yang jernih berkata: "Besok malam jam sepuluh, aku
tunggu di penginapan Cing-coan."
Pek Soh-ciu melihat pada kegelapan malam yang menelan
remaja baju putih, mendadak dia seperti teringat sesuatu, dia
mengeluarkan satu keluhan panjang, tubuhnya memutar,
akan meninggalkan pekarangan rumah.
"Liu Ti-kie dengan hati tulus mengucapkan terima kasih
atas pertolongan anda, apakah bisa mengundang Tayhiap
sementara mampir ke rumah, supaya perkumpulan kami bisa
menjamu anda, sebagai kewajiban seorang tuan rumah."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 218


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Setelah lolos dari penghinaan yang amat memalukan,


semangatnya Liu Ti-kie sudah merosot drastis, dia tahu
pendekar setengah baya yang wajahnya mirip dia, ilmu
silatnya yang sulit diukur.
Maka dia ingin mengambil kesempatan mendekatinya,
mengajak dia membantu dirinya, maka dia langsung
mengundang dan sebisanya menahan dia.
Pek Soh-ciu dengan tanpa perasaan berkata: "Masalah
sekecil ini, ketua muda tidak perlu di pikirkan, tapi..."
"Tayhiap masih ada pesan apa?"
"Apakah ketua muda kenal dengan seorang wanita yang
bernama Tan Li-ceng?"
"Ini... kek... tidak kenal..."
Pek Soh-ciu jadi kecewa, segera mengangkat kepala
tertawa sinis: "Membuang ibu meninggalkan istri, lupa diri
lupa kesetia kawanan, walau pun bisa mendapat nama yang
menggemparkan dunia, coba tanya pada diri sendiri, apakah
kau tidak merasakan perasaan bersalah? Aku sudah selesai
bicara, harap ketua muda bisa sadar."
Dia sudah lari keluar dari perkumpulan Ci-yan, lari
menelusuri jalan raya yang lebar.
Saat hari baru saja terang, Pek Soh-ciu sudah tiba di Han-
kou yang penuh dengan perahu layar, semalaman belum
tidur, dia tidak ada gairah menikmati pemandangan pasar
yang ramai dan makmur, dia cepat mencari sebuah

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 219


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

penginapan, setelah sedikit sarapan, dia langsung menutup


pintu naik ke ranjang, tidur.
Tidur di siang hari hanya bisa berlangsung sebentar, suara
yang ramai di luar membuat dia tidak bisa tahan lagi, dia
segera mengganti baju dengan baju biru yang bersih, tetap
memakai topeng itu, dia melangkah keluar kamar berjalan
keluar penginapan.

Han Kou juga disebut Han-pu, adalah satu di antara


empat kota besar ternama, perniagaannya ramai, adalah kota
pelabuhan yang rakyarnya makmur kotanya ramai. Pek Soh-
ciu belum lama terjun ke dunia persilatan, baru pertama kali
dia datang ke tempat ini, tapi sebelumnya dia sudah
menanyakan pada pelayan penginapan, terhadap keadaan
rakyat setempat juga sedikit mengenai, yang disebut
mengenai, sebenarnya juga sangat sedikit sekali.
Dia berjalan di jalan raya tanpa tujuan, mengikuti
keramaian orang, tanpa disadari dia sampai di sisi sebuah
lapangan. gelombang orang sudah berhenti, walau pun masih
ada orang pelan-pelan berdesakan maju kedepan, tapi
gerakannya sangat hati-hati sekali, sepertinya takut
mengeluarkan suara. orang yang didesaknya juga paling
banter hanya melihat dengan mata putih saja, satu orang pun
tidak ada yang mengeluarkan suara memarahi dia.
Satu keadaan yang sangat aneh sekali, Pek Soh-ciu
kebetulan menyaksikan hal ini, dia tidak bisa menahan rasa
ingin tahunya, dia melihat kesekelilingnya, melihat di dekat

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 220


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

sebelah kiri ada satu tiang bendera. pelan-pelan dia mendesak


mendekatinya, sedikit mengangkat tenaga dalamnya, segera
melesat ke udara, lalu sebelah tangannya memegang tiang
dengan mantap turun di dalam sebuah Soh-tou (semacam
wadah diatas tiang). untungnya orang-orang di $ekitar,
semuanya sedang tegang, menjulurkan leher memperhatikan
ke tengah lapangan, walau pun di siang hari bolong tidak ada
orang yang tahu diatas tiang bendera, disana sudah ada
orang.
Dia duduk diatas Soh-tou, pandangannya bisa sampai jauh
sekali, terlihat pada arah yang di pandang orang-orang
ternyata ada dua buah kuil yang berdiri berhadapan, dua
bangunan kuil itu tidak terhitung besar, tapi bangunannya
memang mewah, tiang bendera hanya berjarak satu panahan
pada kuil itu, dengan ketajaman pandangannya, sampai
tulisan di atas kuil itu juga bisa dilihat dengan jelas.
Bangunan sebelah kiri adalah rumah sembah¬yang
nyonya Sun. sebelah kanannya adalah kuil Raja Naga.
Di masyarakat tersebar dongeng, pada jaman Sam-kok
kaisar Lie-ti dari Han menyerang Gouw tapi kalah dan hancur
di kota Pek-ti, nyonya Sun bersembahyang sambil menangis di
pinggir sungai, kemudian dia bunuh diri dengan terjun ke
dalam sungai untuk menemani suaminya. mayatnya malah
naik melawan arus, baru ditemukan di Han-kou, orang yang
bertanggung jawab lalu menguburnya di Kanglam, dan
mendirikan rumah duka untuk mengenangnya.
Rumah dukanya tepat di seberang Liong-ong-am (kuil Raja
Naga).

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 221


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Yang tinggal di rumah sembahyang nyonya Sun adalah


tokouw, sedang yang tinggal di dalam kuil Raja Naga adalah
hweesio, To dengan Budha sebenarnya adalah satu keluarga,
bertahun-tahun tidak pemah terjadi masalah. Siapa tahu
beberapa tahun terakhir ini rumah sembahyang nyonya Sun
tiba-tiba ramai dikunjungi orang beribadah, sedang kuil Raja
Naga berubah jadi sepi, keadaan ini membuat iri dalam
kenyataan hidup, dua aliran yang sama-sama menganut
empat kosong, malah dari diam-diam bertarung menjadi
terang-terangan, sehingga akhirnya sepakat membuat
peraturan setahun sekali bertarung. hari ini tepat hari mereka
bertarung, hingga mendatangkan begitu banyak penonton
yang ingin melihat keramaian.
Pek Soh-ciu mengira, pertarungan orang orang ini adalah
pertarungan mengandalkan kekuatan otot, di luar dugaan
ternyata diantaranya ada orang yang berilmu tinggi, para
hweesio sepertinya mengandalkan ilmu silat dari Siau-lim,
Hok-houw-koan (pukulan menaklukan harimau) dan Lo-han-
pang (tongkat Lo-han), semuanya sudah cukup terlatih,
sedang para tokouw, mengandalkan Gwat-cia-san-sau (tangan
rumah Gwat menabur) dan Gwat-lie-kiam-hoat (jurus pedang
wanita Gwat), setelah bertarung beberapa babak, pihak nikoh
sudah berada diatas angin.
Pertarungan yang scngit sudah terjadi berturut-turut, Pek
Soh-ciu jadi tidak ingin melewatkan hal ini, dia tetap diatas
menikmatinya, tiba-tiba didalam kuil Raja Naga, keluar lagi
sekelompok hweesio, yang paling depan memimpin seorang
hweesio tua berperawakan kurus kering, alisnya putih seperti
salju, Pek Soh-ciu merasa mengenalnya, hweesio tua itu

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 222


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

masuk ke lapangan. Setelah hweesio tua itu bertarung,


dengan jurus Cap-ie-cap-pwee-tiap (menyentuh baju delapan
belas kali jatuh.) salah satu dari tujuh puluh dua macam ilmu
hebat Siau-lim, berturut-turut dia memenangkan beberapa
babak, pendeta To wanita yang tadinya sudah berada diatas
angin, sekarang berbalik menjadi kalah.
Orang-orang yang menonton menjadi ramai, mereka
seperti merasa bersimpari pada para nikoh, tapi tidak ada
seorang pun yang mampu membalikkan keadaan yang sudah
terjadi ini, sehingga, sebagian orang sudah dengan sedih
meninggalkan lapangan.
Tiba-tiba...
"Pertarungan ini sungguh tidak adil sekali, hweesio besar!
Mari... aku pelajar ingin mencoba Cap-ie-cap-pwee-tiap kau
sampai dimana kehebatannya."
Orang ini menyebut dirinya pelajar, tentu saja bukan
pendeta To juga bukan hweesio, tapi seorang manusia biasa,
pertarungan antara pendeta To dengan hweesio, orang luar
tidak boleh ikut campur, tampaknya remaja ini terlalu
sembrono, sehingga seluruh lapangan jadi ramai, semua
orang jadi memperhatikan pada arah orang yang muncul itu.
Dia berpakaian putih, tampangnya tenang, berdiri tegak di
tengah di antara pendeta To dan hweesio, tampan seperti
pohon giok diterpa angin.
Pek Soh-ciu melihat orang itu adalah remaja baju putih
yang kemarin malam bertemu di perkumpulan Ci-yan, tidak
tahan dia mengerutkan alis, didalam hati berkata, 'Ilmu silat

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 223


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

orang ini, memang hebat sekali, tapi mengapa dia menyamar


jadi dirinya kemana-mana mencari musuh? Apakah dia tampil
keluar saat ini juga adalah satu siasat liciknya?”
Satu suara rendah menyebut nama Budha, menghentikan
jalan pikirannya, hweesio tua meng-angkat alis berkata: "Sicu
kecil tanpa diundang datang sendiri, sungguh Budha maha
penyayang..."
Remaja baju putih terbengong berkata: "Hweesio tua kau
sedang mencariku?"
"Tidak salah, Sicu kecil mengacau di Siau-lim, sudah
melanggar larangan Budha, juga membunuh adik
seperguruanku Pek Kuo, tidak bisa diampuni..."
"Ooo, kalau begitu, kau kenal denganku?"
"Keturunan dari Sin-ciu-sam-coat, belum tentu bisa
meraja lela di dunia, Sicu kecil begitu sombong, mungkin itu
bukan keberuntungannya Sicu kecil!"
"Kalau begitu hweesio tua bisa menggunakan tujuh puluh
dua macam ilmu Siau-lim untuk membunuh ku, bukankah itu
sama sekali tepuk dapat tiga hasil."
"Sekali tepuk dapat tiga hasil? Apa maksud kata kata Sicu
kecil?"
"Mudah sekali, jika kau berhasil membunuhku, selain bisa
menyelesaikan masalah hari ini, juga bisa membalaskan
dendamnya Pek Kuo..."
"Lalu apa hasil ketiganya?"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 224


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Hasil ketiga, itu sedikit repot!"


"Coba katakan saja."
"Jika aku bisa mengalahkanmu, maka hilangnya ketua
Siau-lim yang terdahulu, dan siapa otak yang diam-diam
menyerang Sin-ciu-sam-coat? Harap kau memberitahukan
dengan terus terang."
"Ini... walau aku bisa dikalahkan oleh Sicu kecil, mungkin
juga akan mengecewakan harapannya Sicu kecil!"
"Kalau begitu kau jadi tidak mau minum arak kehormatan
tapi ingin minum arak hukuman."
Hweesio tua seperti menjadi marah oleh tampang remaja
baju putih yang meremehkannya, mulutnya berteriak marah:
"Tunggu setelah Sicu kecil bisa mengalahkan aku baru kita
bicara lagi."
Sebuah angin pukulan yang amat dahsyat, sudah
dilancarkannya.
Remaja baju putih menyunggingkan bibir, tubuhnya
sedikit bergeser, menghindarkan angin pukulan, saat
sepasang tangannya diangkat dan diayunkan, berturut-turut
dia menyerang enam jurus telapak tangan, kecepatan jurus,
keanehan gerakannya, walau pun pesilat tinggi masa kini juga
jarang bisa ditemukan, hweesio tua yang di panggil Pek Can
walau merupakan salah satu dari lima Tianglo Siau-lim, dia
juga sampai mundur terdesak, tidak mampu balas menyerang.
Remaja baju putih tertawa, dia membalikan tangan
kebelakang, satu sinar perak berkelebat, dengan

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 225


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

menggunakan jari telunjuk dia mcnyentil ujung pedang jadi


bergetar katanya: "Hweesio tua! Menurut pandanganku, kita
harus membicarakan hasil ketiga, betul tidak menurutmu?"
Pek Kuo taysu mengambil tongkat hweesio dari seorang
hweesio dibelakangnya, dengan nada dalam berkata: "Jurus
Im-cu-kiam, adalah jurus pedang paling hebat jaman
sekarang, aku beruntung bisa bertemu dengan Sicu kecil,
mana mungkin aku melewatkan kesempatan yang bagus ini."
Remaja baju putih mendengus sekali dengan dingin
berkata: "Kata-kata Hweesio tua tidak salah, jurus Im-cu-kiam
memang tiada duanya di dunia persilatan, tapi menyesal
sekali, terhadap jurus pedang ini aku tidak sembarangan
menggunakannya, terhadap kau hweesio tua... he he he,
masih belum perlu menggunakan jurus Im-cu-kiam."
Kedudukan Pek Can adalah salah satu dari lima Tianglo
Siau-lim, belum pernah dia mendapat peng-hinaan seperti ini,
dia langsung membentak, melintangkan tongkat hweesionya,
dengan kekuatan yang amat dahsyat tongkatnya menyapu.
Melihat tongkat Pek Can taysu mengeluarkan kekuatan
yang begitu dahsyat, dia jadi tidak berani menangkis
menggunakan pedangnya, terlihat bayangan putih berkelibat,
pedang dengan lincah menyerang seperti kilat, menyabet
mengikuti tongkat hweesio, hawa dingin pedang yang tajam
sudah mengarah pada pergelangan tangan Pek Can taysu. Pek
Can tidak menduga jurus pedang remaja baju putih begitu
hebatnya, beruntung tenaga dalamnya memang luar biasa,
cepat dia menurunkan lengan memutar tubuh, dengan ekor
tongkat memukul sambil memotong, baru dia bisa terhindar

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 226


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

dari jurus berbahaya ini, tapi diatas kepalanya yang botaknya


sampai bersinar, sudah muncul keringat sebesar kacang
kedele.
Sambil tersenyum remaja baju putih berdiri di tempat,
dengan sorot mata sinis melirik hweesio tua, berkata:
"Hweesio tua, apakah masih mau mencoba lagi?"
"Hm...!" dengan marah Pek Can taysu berkata, "Sicu kecil
sudah bisa melakukan diam laksana gunung bergerak laksana
kelinci lepas, memang tidak malu sebagai keturunan Sin-ciu-
sam-coat, tapi, hanya dengan sedikit jurus ini, aku masih
belum sampai harus mengaku kalah."
Remaja baju putih mengangkat sepasang alis: "Cianpwee
kuil Siau-lim, tentu saja malu mengaku kalah pada seorang
angkatan muda, tapi kenyataannya kau tidak mungkin bisa
mengalahkan aku, jika menunggu sampai melihat dulu peti
mati baru meneteskan air mata, mungkin saat itu waktunya
sudah terlambat."
Baru saja remaja baju putih selesai berkata, satu
bayangan manusia berwarna merah yang tinggi besar, dari
arah pantai sungai dengan cepat menghampiri, dalam sekejap
mata, bayangan orang itu sudah sampai didepan remaja baju
putih, seperti sebuah menara besi, dia menatap tajam pada
remaja cantik itu, sesaat kemudian dia membelalakan
sepasang mata, berkata: "Bocah! Apa kau sungguh-sungguh
keturunan Sin-ciu-sam-coat?"
Remaja baju putih tanpa perasaan berkata: "Tuan ada
masalah apa?"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 227


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Aku ingin meminjam Pouw-long-tui."


"Pouw-loi g-tui adalah pusaka bersejarah, orang semacam
kau mana boleh menyentuhnya."
"Bocah! Kau tahu siapa aku?" orang ini berambut merah,
panjangnya menutupi bahu, matanya bersinar hijau seperti
mata macan, dibawah hidung elangnya yang seperti kail
tajam, ada mulut besar yang seperti baskom, penampilannya
yang bengis jelek itu, sungguh tiada duanya, saat sedang
teriak marah, rambut merahnya berdiri semua, ilmu silatnya
tampak sangat tinggi, cukup mengejutkan orang.
Remaja baju putih mundur dua langkah, tampangnya
tampak sedikit ketakutan, tapi tetap dengan nada bicara yang
tegas berkata: "Tidak peduli kau dewa atau iblis dari mana,
jika ingin Pouw-long-tui? Kalahkan aku terlebih dahulu."
"Hi hi hi!" orang aneh berambut merah itu tertawa, "aku
sudah puluhan tahun tidak terjun ke dunia persilatan,
sekarang sudah ada bocah yang tidak tahu tingginya langit
tebalnya bumi, baiklah, jika aku tidak bisa mengalahkanmu,
aku tidak mau lagi pada Pouw-long-tui."
Satu aliran hawa yang panasnya seperti api, menyembur
dari tengah telapak tangannya orang aneh berambut merah,
seperti lahar panas yang menyembur dari mulut gunung
berapi, tempat yang dilalui aliran hawa semuanya hangus
menjadi terbakar. pukulan telapak tangan seperti ini yang
sangat jarang ditemui di dunia persilatan, sungguh
mempunyai efek kekuatan yang menakutkan orang. remaja

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 228


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

baju putih itu pun terkejut setengah mati, sampai Pek Soh-ciu
yang menonton dari kejauhan juga hatinya tergetar.
Orang aneh berambur merah menghentikan pukulannya,
menatap pada remaja baju putih dengan dingin berkata: "Di
dunia persilatan sekarang belum ada satu orang pun yang
berani mengatakan tidak pada Liat-hwee-sin-kun (Dewa
memisahkan api), serahkan Pouw-long-tui itu, aku ampuni kau
sekali ini."
"Kita masih belum tahu rusamati ditangan siapa, buat apa
kau merasa yakin terlebih dulu."
Remaja baju putih sungguh pemberani sekali, dia jelas
tahu Liat-hwee-sin-kun, adalah seorang kepala penjahat ulung
di dunia persilatan, dia malah menggetarkan pedang
panjangnya, sekilas sinar perak menerjang, dengan hawa
pedang yang tiada benda yang keras bisa menahannya,
berturut-turut menyerang lima jurus pedang pada Liat-hwee-
sin-kun.
Liat-hwee-sin-kun berteriak marah berkata: "Jika kau
tidak ingin hidup, maka aku kabulkan keinginanmu!"
Telapak tangan kanannya dibalikan, hawa panas
bergulung-gulung menerjang, lima junis pedang yang
kekuatannya amat dahsyat, seperti terjun ke dalam lautan
luas, tubuhnya juga digulung oleh kekuatan telapak Liat-hwee,
tergulung di udara lalu jatuh di tepi sungai.
Dalam hati Pek Soh-ciu berteriak celaka, tidak peduli apa
tujuannya remaja baju putih, bagaimana pun jangan sampai
dia jatuh ditangan penjahat ini.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 229


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Segera dengan satu bentakan keras, dari atas tiang


bendera dia terjun menerjang ke bawah, tapi jarak dia ke
tempat jatuhnya remaja baju putih itu terlalu jauh, saat dia
tiba di tepi sungai, remaja baju putih sudah dibawa oleh Liat-
hwee-sin-kun masuk ke dalam perahu, dengan cepat berlayar
mengikuti arus sungai.
Pek Soh-ciu mengejar dengan menelusuri pantai, disatu
cekungan yang dangkal, terikat sebuah perahu kecil tanpa ada
orangnya, maka segera menggunakan ilmu meringankan
tubuh Co-yang-kiu-tiong-hui dia melayang turun di atas
perahu, dengan cepat mendayung keluar dari cekungan,
dengan ketat mengejar pada perahu yang jaraknya semakin
jauh itu.
Saat ini sedang di musim hujan, aliran sungai kuning yang
besar, dengan kekuatan ribuan kuda berlari mengalir ke
bawah, perahu kecil yang terapung dalam aliran sungai deras,
kecepatannya seperti anak panah lepas dari busurnya, di
tempat yang berbahaya, hampir saja membuat dia tenggelam.

Kira-kira ada dua jam, Liat-hwee-sin-kun menepikan


perahunya di bawah bayangan pohon, dia meletakkan remaja
baju putih di bawah bayangan pohon, dengan sorot mata
bengis, menatap pada Pek Soh-ciu. Pek Soh-ciu melihat kepala
penjahat itu sedang menunggu dia, maka pelan-pelan dia pun
menepi, diam-diam dia menyiapkan tenaga dalamnya, dan
berjalan menuju bayangan pohon itu.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 230


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Hi... hi... hi... bocah! siapa kau? Berani sekali mengejar


aku, apa kau telah makan hati naga empedu harimau?" Liat-
hwee-sin-kun melihat orang yang mengejar dia, adalah
seorang sastrawan setengah baya dengan wajah yang kaku,
tidak tahan dia jadi merasa aneh.
Pek Soh-ciu tertawa: "Mengapa, sudah mendapatkan
Pouw-long-tui, sampai teman lama tiga puluh tahun lalu juga
dilupakan?"
Liat-hwee-sin-kun bengong, dia berkata: "Sahabat, berapa
usiamu tahun ini?"
"Aku... kek, usiaku enam puluh tahun."
"Jangan main-main denganku, siapa dirimu sebenarnya?"
"Apakah kau sungguh ingin tahu siapa aku?"
"Hm... kalau kau tidak mau mengatakannya, aku akan
bunuh kau."
"Sebenarnya aku memberitahukan padamu juga tidak apa
apa, aku she Pek..."
Belum habis perkataannya langsung jarinya menotok,
terlihat bayangan merah menggelinding, disertai suaranya
seperti longlongan serigala, dalam sekejap, longlongannya
sudah berada sejauh satu li lebih.
Pek Soh-ciu tidak menduga dengan Pouw-ci-sin-kang dia
bisa melukai Liat-hwee-sin-kun, tapi memang ilmu silat
penjahat tua ini sungguh hebat, setelah mendapat luka parah,
dia masih tetap bisa melarikan diri dengan kecepatan yang
mengejutkan.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 231


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Dia mengeluh merasa sayang, lalu membalikkan kepala


melihat sekali pada remaja baju putih yang terlentang pingsan
dibawah bayangan pohon, lalu dari kejauhan mengibaskan
telapaknya, melancarkan jalan darah yang ditotok oleh Liat-
hwee-sin-kun, sambil menghadap pada sungai, dia berkata
dingin: "Apakah kau sudah sadar?"
"Heh!..."
"Apakah kau bisa menjawab beberapa pertanyaan
dariku?"
"Apa karena jasa pertolongannya?"
"Bukan, mau jawab atau tidak, aku tidak memaksa."
"Coba kau katakanlah."
"Kau kenal dengan Siau Yam?"
"Ini..."
"Tidak mau mengatakannya?"
"Bisa dikatakan kenal."
"Sekarang dimana dia?"
"Ini... maaf tidak bisa memberitahukan."
"Ada hubungan apa kau dengan Sin-ciu-sam-coat?"
"Tidak ada."
"Lalu, mengapa kau mau menyamar sebagai
keturunannya Sin-ciu-sam-coat, mengapa menarik perhatian
orang?"
"Bicaramu lebih baik sopan sedikit!"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 232


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Kau tidak perlu marah, aku hanya membicarakan apa


adanya." Kata Pek Soh-ciu.
"Apakah kau pernah dengar aku mengaku keturunannya
Sin-ciu-sam-coat"
"Diam tidak bicara dan tidak mengaku, seperti tidak ada
bedanya!"
"Jika saudara berpikiran demikian, itu terserah saja."
"Baik, kita tidak membicarakan ini lagi, sekarang, aku ada
satu permohonan."
"Kau mau apa?"
"Jika kau kenal dengan Siau Yam, aku harus mencari Siau
Yam, sehingga, aku terpaksa mengikutimu."
"Apa, kau mau ikut aku?"
"Tidak salah."
"Tidak bisa."
"Masalahnya sudah sampai disini, mungkin kau tidak ada
pilihan."
"Hmmm... aku tahu ilmu silatmu sangat tinggi, tapi kalau
kau mau ikut aku, kecuali kau bunuh aku baru bisa!"
"Aku ikut denganmu, itu tidak ada masalah bagimu, buat
apa begitu serius!"
"Aku katakan tidak bisa ya tidak bisa."
"Apakah ada alasannya?"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 233


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Seseorang harus bisa menilai diri sendiri, apakah kau


sendiri tidak tahu kau..."
"Maaf aku bodoh, katakan saja yang jelas."
"Kek... saudara... wajahmu menyebalkan"
Ha... ha... ha... setelah tertawa terbahak bahak, Pek Soh-
ciu melepaskan topeng kulitnya, lalu dia pelan-pelan
membalikan tubuh, berkata: "Ternyata aku begitu
menyebalkan, hai... ini sungguh satu hal yang menyedihkan."
Remaja baju putih yang tadi menutup matanya, dia
mendengar Pek Soh-ciu bicara seperti sangat sedih, tidak
tahan dengan simpati melihat sekali, tapi begitu melihat
hatinya sangat terkejut, sorot matanya seperti tidak bisa
ditarik lagi.
Sesaat, dia menghentakan sepasang kakinya, dengan
suara benci berkata: "Kau jahat... aku tidak ingin melihatmu..."
dia membalikan tubuh lalu lari, baju putihnya melayang-
layang menyusup kedalam hutan Liu.
Wajah Pek Soh-ciu sedikit tertegun, dia segera mengejar
sambil berteriak: "Hey, hey, kau dengar aku..."
Remaja baju putih tidak menerobos keluar hutan Liu, dia
hanya memutar di pepohonan, Pek Soh-ciu menggunakan
ilmu meringankan tubuh Co-yang-kiu-tiong-hui, akhirnya
dapat menghadang di depannya, lalu mengepal sepasang
tangannya berkata: "Supaya bisa bergerak leluasa, maka..."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 234


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Hm... mengapa kau justru memakai topeng yang mirip


dengan Liu Ti-kie, apa sengaja membuat aku marah, benar
tidak?"
"Tidak... topeng ini, adalah pemberian supek Hong..."
"Kalau... begitu... aku ampun... kek, tidak salahkan kau."
Remaja baju putih yang misterius ini, tidak saja ilmu
silatnya sangat tinggi, juga tampan tiada duanya dan juga
sering menampilkan gerakan mirip wanita, saat mengatakan
'tidak salahkan kau', dia mengangkat alis tersenyum manis,
Pek Soh-ciu yang melihatnya, sepasang matanya jadi
melotot, tidak berkedip menatap, mendadak wajah tampan
remaja itu jadi merah berkata: "Kau ini mengapa, Pek
Toako..."
"Aku..." Pek Soh-ciu sedikit ragu berkata, "aku ada satu
omongan yang tidak pantas..."
Mulut kecilnya dimonyongkan, remaja baju putih
tersenyum berkata: "Jika kata yang tidak pantas, buat apa
dikatakan?"
"Kek... karena seperti tulang yang tersedak di
tenggorokan, tidak enak kalau tidak dikeluarkan."
"Kalau begitu katakanlah!"
"Apakah kau she Siau?"
"Jika she Siau lalu mengapa?"
"Kalau begitu kau pasti saudaranya nona Siau!"
"Kali ini dugaanmu tepat sekali, nama ku Siau Kun."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 235


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Kakakmu dimana dia berada?"


"Siapa yang tahu dia ada dimana, mungkin... mungkin dia
akan mencariku, eeh kau cari kakakku ada perlu apa?"
"Aku dengan dia pernah bertemu sekali..."
"Hanya demi ini?"
"Tidak, ayahmu menculik istriku, maka aku mencari
kakakmu untuk ditukarkan..."
"Tidak bisa." Kata-katanya ada nada kebencian, muncul
diantara alis Siau Kun.
Mendadak dia membalik¬an tubuh meloncat, menembus
hutan lari menjauh.
Pek Soh-ciu tidak mengerti sifat Siau Kun, mengapa bisa
tidak menentu seperti ini, dia tertegun sebentar, lalu lari
mengejarnya.
Siau Kun tidak bisa meloloskan diri dari kejarannya, maka
dia menghentikan langkah, dengan nada dalam teriak: "Kau
mau apa! Mengapa menempel terus tidak mau melepaskan?
Apa ingin mempermainkan aku, betul tidak?"
Pek Soh-ciu tertawa tanda mengalah: "Siau-heng jangan
salah paham, aku hanya..."
"Hm...!" sekali Siau Kun berkata, "hanya ingin
menggunakan aku supaya bisa mencari cici? Hm... tidak
semudah itu!"
Pek Soh-ciu berkata tawar: "Kesalahan bukan ada padaku,
harap Siau-heng bisa memaafkan."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 236


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Siau Kun berpikir sebentar, katanya: "Dimanfaatkan orang


itu bukanlah hal yang enak, jika kau mau minta tolong, kau
harus membantu aku melakukan satu hal kecil."
"Asalkan dalam batas kemampuanku, pasti tidak akan
mengecewakan Siau-heng."
"Baik, mari kita jalan."
Selesai bicara dia langsung berlari kearah tenggara.
Sebuah perumahan yang megah, berdiri di dalam hutan
pinus, di gerbang perumahan tertulis dua huruf besar warna
emas ‘Yun-liu'.
Sepuluh lebih laki-laki besar berbaju ringkas bergolok,
seperti sayap walet berdiri di kedua sisi gerbang seorang
berbaju hitam berusia empat puluh tahunan, dengan wajah
tersenyum sedang menyambut seorang tamu yang datang
berkunjung.
Pek Soh-ciu mengikuti Siau Kun masuk ke dalam Yun-liu,
di gerbang perumahan mereka melaporkan nama palsu, di
dalam perumahan jalannya di hampar baru putih, kebun
bunga dimana-mana, sangat luas sekali, sampai di ujung jalan,
tiba di satu bangunan besar, terlihat banyak bayangan orang,
ruangan sudah dipenuhi oleh orang-orang yang datang dari
segala penjuru, kecuali kenal Pek Can taysu dari kuil Siau-lim,
ketua para perampok Gin-sai-tiang-wan Tiat Kie-bu, Hai-thian-
sang-sat, Kang-pak-siang-eng, nyonya ketua perkumpulan Ci-
yan Ang-tan-yan Hong Liu-ceng, dan Liu Ti-kie, yang lainnya
semua dia tidak kenal.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 237


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Mereka duduk tidak lama, di dalam kelompok orang


berjalan keluar seorang tua berjenggot putih dengan alis
panjang matanya sipit, berperawakan gemuk pendek, walau
pun sepasang kakinya kecil pendek, tapi sekali melangkah
jauhnya satu kaki lebih, orang tua kecil yang tidak mencolok
mata ini, adalah seorang yang hebat di dunia persilatan, dia
tertawa dan mengepal sepasang tangan, memberi hormat
kesekeliling berkata: "Para pendekar berkunjung ke tempatku,
aku Goan Ang merasa sangat bangga sekali, silahkan para
hadirin masuk ke ruang dalam untuk, sarapan, kalau ada
pembicaraan apa nanti kita pelan-pelan merunding-kannya,
silahkan."
Di bawah undangan tulus dari tuan rumah, para pesilat
tinggi di ruangan itu berturut-turut masuk ke ruang dalam.
Pek Soh-ciu dan Siau Kun juga terpaksa mengikuti masuk ke
ruang dalam.
setelah sarapan, orang baju hitam yang menyambut tamu
di gerbang perumahan, membawa keluar sebuah kotak kayu
Ci-tan yang panjangnya kira-kira delapan inci, lebarnya hanya
tiga jari, Goan Ang mengambilnya, setelah itu dengan tertawa
keras berkata: "Tahun lalu kebetulan aku berhasil
mendapatkan sebuah pusaka yang berumur ribuan tahun..."
Perkataan Goan Ang belum selesai, sudah ada orang
dengan gembiranya berteriak: "Ho-leng-ci?"
Goan Ang tersenyum: "Tidak salah, memang Ho-leng-ci,
barang ini walau adalah barang pusaka, tapi harus di makan
bersama dengan air liurnya Sian-giok-!eng-coa (Ular giok yang
misterius dan pintar), Sian-giok adalah makhluk pintar

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 238


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

perliharaan seseorang Cianpwee, sudah puluhan tahun ular


pintar itu tidak muncui, dan usia ku juga sudah tua, aku
khawatir sebelum Sian-giok ditemukan, aku sudah meninggal
dunia, maka..."
Sepasang sorot matanya yang seperti sinar dingin,
menyapu kesekeliling, lalu melanjutkan perkataannya: "Aku
ingin memberikan Ho-leng-ci pada orang yang berjodoh
dengannya, tapi... aku sulit mendapatkan cara yang bagus
untuk melaksanakannya."
"Kita hidup di dunia persilatan, yang dibicarakan adalah
yang kuat hidup yang lemah mati, yang benar hidup yang
palsu mati, pendekar besar Yuan jika tidak keberatan,
persilahkan saja teman-teman yang ada di lapangan,
bertarung dalam ilmu silat menentukan siapa yang paling
tinggi!"
Yang bicara adalah Gin-sai-tiang-wan Tiat Kie-bu, dengan
nada bicara seorang perampok ulung, tapi usulan dia ini yang
penuh dengan bau amis darah, malah mendapatkan tepukan
tangan tanda setuju.
Goan Ang tertawa: "Jika kalian semua setuju dengan
usulannya ketua Tie, aku tentu saja tidak bisa menolaknya,
dengan demikian tanggung jawabku atas Ho-leng-ci sudah
lepas, selanjutnya aku bisa tenang."
Ujung kaki dia perlahan di hentakan, tubuhnya yang
gemuk pendek seperti anak panah melejit ke udara, dari
tempat asalnya naik lurus ke atas, tangan kiri menangkap

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 239


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

palang atap, tangan kanan sudah dengan tepatnya ditaruh di


atas palang atap.
Tangan kiri dia tetap masih memegang palang atap, jari
telunjuk dan jari tengah tangan kanannya dengan pelan
menekan tombol kotak kayu Ci-tan, lalu tutup kotak terbuka.
Dia dengan hati hati mengeluarkan Ho-leng-ci, sebuah
sinar merah padam, membuat jenggot dan alisnya para pesilat
tinggi jadi merah semua.
Ini adalah sebatang pohon yang panjangnya sekitar enam
cun, warnanya merah api, mulai dari akar sampai kepucuknya
tumbuh tujuh daun merah yang indah, di kepala Ci nya di
selubungi oleh asap, berwarna-warni mencolok mata, dilihat
dari kejauhan seperti awan wama-warni, di langit berputar
putar.
Benda pusaka didepan mata, para pesilat tinggi didalam
ruangan, semua menyorotkan sinar mata ingin memilikinya,
ada orang yang keserakah annya sangat berat, langsung
memegang senjata, siap keluar, di dalam ruangan segera
terbentuk situasi bergejolak.
Mata sipit Goan Ang melihat ke sekeliling, di sudut
bibirnya tampak senyum dingin penuh arti, pelan-pelan
menaruh kembali Ho-leng-ci ke dalam kotak, tangan kiri
dilepaskan, perlahan dia melayang turun di sudut ruangan,
tangannya mengusap jenggot perak, dengan tertawa berkata:
"Tanggung jawabku sudah selesai, sementara ini aku
mengundurkan diri."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 240


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Dia lalu membalikkan tubuh, melayang pergi ke belakang


pekarangan.
Tidak ada orang yang memperhatikan keberadaannya
Goan Ang lagi, seluruh perhatian para pesilat tinggi, sudah
terfokuskan pada kotak kayu Ci-tan yang berada di atas palang
atap, mereka semua menginginkannya, tapi tidak ada seorang
pun yang bergerak.
Para pesilat tinggi di dalam ruangan, tidak sedikit adalah
ahli silat yang menggemparkan dunia persilatan, dan para
pesilat tinggi hebat yang tersohor, tapi tidak peduli siapa dia,
asalkan di tangannya menggenggam Ho-leng-ci, maka dia
langsung akan menjadi sasaran semua orang, di dalam
keadaan demikian, walau pun dia berilmu sangat tinggi, juga
tidak berani sembarangan bergerak, sehingga, mereka berada
dalam keadaan yang sangat tegang sekali, tetap bertahan
diam, tapi setiap pasang sorot mata yang mengandung
permusuhan, tidak henti-hentinya bergulir.
Satu jam sudah berlalu, diam-diam suasana tegang
mengalir dalam hati semua orang, akhirnya, satu bayangan
orang, tanpa suara tanpa gejala meloncat ke atas. ilmu
meringankan tubuh orang ini walau pun tidak sehebat ilmu
silat meringankan tubuh It-hui-cong-thian (terbang menerjang
langit) Goan Ang, tapi juga ringan lincah dan cepat, sudah
sampai tingkat yang tinggi sekali, tapi ketika dia mengulurkan
tangan akan menangkap tiang palang atap, mendadak dia
menjerit ngeri, bergulung jatuh ke bawah, di atas
punggungnya, menancap sebuah pisau kecil yang bersinar.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 241


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Sesaat setelah bayangan orang itu meloncat, para pesilat


tinggi diruangan hampir semuanya juga ingin meloncat maju,
sekarang mereka kembali menjadi ragu, yang pertama tadi
bisa diambil contoh, siapa orangnya yang ingin
mempertaruhkan nyawa sendiri! tapi daya tarik Ho-leng-ci
sungguh terlalu besar, asalkan masih ada sedikit harapan,
siapa pun tidak mau melepas-kannya, walau pun harapan itu
kecil sekali.
Gejolak semakin kentara, permusuhan di antara para
pesilat tinggi juga semakin dalam, mereka seperti busur yang
ditarik penuh, setiap saat juga bisa terjadi pertarungan.
Terhadap keadaan ini Pek Soh-ciu sangat tidak sabar, dia
sedikit mengerutkan alis berkata: "Siau-heng..."
Siau Kun mengangkat wajahnya menyahut: "Ada apa?"
"Aku merasa dadaku sedikit sesak."
"Ooo, mari kita pergi keluar mencari angin."
"Tapi..."
"Aku tahu, Ayolah."
Mereka tadinya juga berdiri dibelakang para pesilat tinggi,
saat ingin mengundurkan diri dari dalam ruangan juga jadi
mudah sekali.
Sian Kun menuntun tangan Pek Soh-ciu berkata: "Kak, kita
sembunyi diatas pohon yang ada di sebelah kanan itu, dari
atas ke bawah, mengawasi seluruh lapangan, menunggu
orang yang mendapatkan pusaka keluar dari ruangan, baru
kita hadang dia."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 242


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Tangan Pek Soh-ciu yang di pegang oleh dia, seperti


berada di dalam kapas yang lembut hangat, tidak tahan di
dalam hati berpikir saudara Siau ini mengapa tangannya
begitu lembut seperti tangan wanita? Mungkin dia adalah
seorang putra yang hidup di dalam kemewahan, maka dia
tidak berpikir ke arah yang lainnya.
Mereka meloncat ke atas pohon, duduk berdampingan di
satu batang cabang pohon, angin meniup lembut, meniup
wangi yang seperti dikenalnya.
Pek Soh-ciu jadi merasa sangat heran, dia mengangkat
angkat hidung, lama menghirup wewangian itu, tampangnya
tampak sangat bingung.
Siau Kun menatap dia dengan merasa heran berkata:
"Kak, kau menemukan apa?"
Pek Soh-ciu tersenyum malu berkata: "Tidak apa, aku
mencium bau wewangian, dan merasa sedikit bingung saja."
Wajah tampan Siau Kun menjadi merah, lalu melihat dia
dengan mata putih berkata: "Dipekarang banyak ditanami
bunga, wewangi¬an itu tentu saja tidak aneh, lihatlah, sudah
ada orang yang keluar."
Tidak salah apa yang dikatakan Siau Kun, benar ada orang
yang keluar, tapi orang yang keluar itu, semuanya roboh ke
tanah tidak bisa bangkit lagi, dalam sesaat, di luar pintu
ruangan, sudah tergeletak tidak kurang tidak lebih tiga puluh
sosok manusia.
Saat ini di dalam ruangan sangat ramai suara manusia,
benturan senjata dan suara jeritan mengerikan, tidak henti-

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 243


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

hentinya keluar dari dalam ruangan, setelah satu jam,


pertarungan sepertinya sudah berhenti.

kembali terdengar suara pertengkaran, Siau Kun jadi


bersemangat berkata: "Sudah waktunya, kak, kita masuk
kedalam untuk melihatnya."
Waktu masuk ke dalam ruangan, Siau Kun melihat ke
sekeliling, melihat kota kayu Ci-tan tempat menyimpan Ho-
leng-ci, sudah pecah di atas lantai, tapi Ho-leng-ci tidak ada
disitu, tidak tahan dia mengangkat sepasang alis, wajahnya
jadi dingin, katanya: "Dimana Ho-leng-cinya? Siapa yang
mendapatkannya?"
Pek Can taysu, pendeta To Hoan-ho, Ang-tan-yan Hong
Liu-ceng, dan Gin-sai-tiang-wan Tiat Kie-bu yang berdiri di sisi
pecahan kotak kayu, wajahnya membeku, diam tidak bicara,
hanya seorang laki-laki besar berwajah bengis yang berdiri
agak jauh dengan mendengus sekali berkata: "Pergilah, bocah,
di dalam ruangan ini kau tidak pantas bicara!"
Siau Kun memutar sepasang matanya, satu tangan
diayunkan pada laki-laki besar itu berkata: "Kau punya mata
anjing hanya melihat orang di bawah, sepasang matamu itu
tidak ada gunanya ditinggalkan di situ, lebih baik buang saja."
Dua titik sinar berkelebat, laki-laki besar yang lantang itu,
dua tangannya segera menutup sepasang matanya, sambil
menjerit berguling-guling di lantai.
Gin-sai-tiang-wan yang pertama terkejut, Pek Can taysu
dan pendeta To Hoan-ho berikut para pesilat tinggi yang

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 244


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

ternama di dunia persilatan, juga warna wajahnya berubah.


Dua titik sinar perak itu mengandung kekuatan yang tiada
tandingnya, orang yang julukannya sebesar apa pun, juga
harus sedikit mengalah.
Sehingga, Pek Can taysu dengan menyebut nama Budha
sekali berkata: "Aku menurunkan kotak kayu dari atas tiang
palang atap, Sicu Tiat dan kawan-kawan datang merebutnya,
dalam keadaan saling berebut, sehingga kota kayu itu jadi
pecah, tapi Ho-leng-ci malah sudah hilang entah kemana,
tidak ada didalam kotaknya..."
Siau Kun balik bertanya pada Gin-sai-tiang-wan: "Apa
betul begitu Ketua Tiat."
Tiat Kie-bu berbatuk sekali berkata: "Kejadiannya
memang begitu, tapi..."
"Tapi bagaimana?"
"Pek Can taysu pernah memasukan kotak kayu itu ke
dalam lengan bajunya..."
Pek Can taysu cepat berkata: "Sicu jangan sembarang
menuduh orang, bagaimana aku bisa melakukan hal sehina
itu!"
Mata Siau Yam menyorot terang, melihat ke seluruh
tubuh Pek Can taysu berkata: "Apakah Pek Can taysu pernah
menggunakan siasat To-long-hoan-hong (mencuri naga
menukar burung hong.) untuk mencuri Ho-leng-ci, kita jadikan
saja itu kecurigaan kita, hanya saja jika Ho-leng-ci sudah
hilang, kalian sepertinya tidak perlu lagi tinggal lama-lama
disini."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 245


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Gin-sai-tiang-wan Tiat Kie-bu menyahut: "Kata-kata


Siauhiap benar, aku segera mengundurkan diri."
Dia mengepal tangan menyapa, langsung memimpin para
pesilat tinggi aliran hitam meninggalkan ruangan.
Siau-lim, Bu-tong, perkumpulan Ci-yan, dan para pesilat
tinggi lainnya, semua masing masing mengepal tangan
menyapa Siau Kun, masing-masing memimpin kelompoknya
meninggalkan tempat yang berbau amis darah ini.
Sekarang, didalam ruangan besar ini, hanya tinggal Pek
Soh-ciu dan Siau Kun dua orang.
Lama, Pek Soh-ciu "kek!" sekali batuk berkata: "Siau-
heng..."
Siau Kun tawar tertawa berkata: "Kakak ingin
menanyakan mengapa mereka ada sedikit segan pada kita?"
"Benar."
"Guruku berkelana di dunia persilatan meng¬gunakan
Pek-lek-bie-sin-ciam (Jarum sakti menghancurkan geledek)
sebagai tanda beliau, orang-orang ini hanya melihat muka
guru ku saja."
"Gurumu pasti seorang pesilat tinggi yang amat lihay?"
"Ini... beliau memang ada sedikit nama, tapi karena
larangan perguruan, harap maklum aku tidak bisa
memberitahukan sebutan beliau padamu."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 246


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Ooo!" sekali, Pek Soh-ciu berkata, "Tidak apa-apa, hanya


saja terhadap masalah Ho-leng-ci, aku tidak bisa membantu
Siau-heng, sungguh merasa sedikit tidak enak....”
"Seluruh pesilat tinggi di dunia persilatan juga
terperangkap di dalam siasatnya Goan Ang, mana bisa
salahkan kakak."
Pek Soh-ciu dengan perasaan heran berkata: "Maksudmu,
Ho-lcng-ci masih berada ditangannya Goan Ang?"
Siau Kun tertawa: "Jika Toako tidak percaya, bisa naik
ketiang palang atap memeriksanya."
Terhadap kata-kata Siau-kun, Pek Soh-ciu memang
merasa ragu, maka dia menuruti kata-katanya meloncat
keatas tempat di mana Wan Hong tadi menaruh kotak kayu
Ci-tan, benar saja dia melihat satu lubang yang dalam, dan di
bawah lubang, ada sebuah papan hidup yang bisa digerakan,
menembus sampai ke dalam dinding.
Dia lalu turun sambil mengangguk dan mengeluh:
"Saudara orang yang sangat pintar, tapi mengapa masih
menaruh curiga pada Pek Can taysu?"
Siau Kun memonyongkan bibir: "Ketua Siau-lim terdahulu,
pernah terlibat peristiwa di perumahan Leng-in, hweesio tua
itu tidak tahu malu masih berani mengganggu kita berdua,
biarkan dia saja menjadi kambing hitam, anggap saja itu
hukuman ringan bagi kuil Siau-lim."
Dia habis bicara lalu dia bersiul panjang, beberapa saat
kemudian, lima orang laki-laki besar berbaju ringkas hitam
berlari mendekat, mereka berdiri berbaris, bersamaan

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 247


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

menyapa pada Siau Kun, dari penampilannya, tampak sangat


menghormat sekali. Siau Kun dengan dingin berkata: "Dimana
Goan Ang?"
Salah seorang laki-laki baju hitam berkata: "Kami dari tadi
mengawasi terus, tapi masih belum melihat Goan Ang atau
satu orang pun yang meninggalkan Yun-liu..."
Wajah Siau Kun menjadi dingin berkata: "Geladah..."
Lima laki-laki besar baju hitam segera menerjang masuk
ke dalam rumah, kira-kira lewat sepertanakan nasi, lima orang
itu berturut-turut kembali melapor: "Siauya, seluruh Yun-liu
sekarang sudah kosong tidak ada satu orang pun..."
Siau Kun mendengus sekali berkata: "Siau-han-ngo-liong
(Lima naga basah) yang namanya menggemparkan dunia
persilatan, malah tidak bisa menjaga seorang Goan Ang, hm...
apakah terpikir kalian akibat melalaikan tugas?"
Semua tubuh lima orang baju hitam itu bergetar, wajah
yang tidak gentar apapun terlihat pucat, tidak diduga
perkataan marah Siau Kun, membuat laki-laki yang gagah
perkasa ini, seperti terhukum yang menunggu eksekusi.
Pek Soh-ciu malah merasa tidak tega dia berkata:
"Pertemuan di Yun-liu, sudah diencanakan Goan Ang, kita
semua bersalah, mana bisa hanya menyalahkan mereka
berlima, saudara, sudahlah"
Siau Kun berpikir sebentar berkata: "Kalian beruntung,
Ada Pek Toako yang membela, tapi jika dalam waktu tiga
bulan kalian tidak bisa mendapatkan Goan Ang, kalian
bersiap-siap menanggung."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 248


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Siau-han-ngo-liong menyahut sekali, lalu membalikan


tubuh meloncat dengan cepat meninggalkan tempat itu....
Siau Kun melihat bayangan mereka telah hilang, baru
membalikkan kepala tersenyum manis pada Pek Soh-ciu
berkata: "Toako! Temani aku lagi pergi ke gunung Kwo-tiang...
ya?"
Pek Soh-ciu tertegun: "Maksudmu, Goan Ang telah pergi
ke gunung Kwo-tiang?"
"Lembah Ceng-eng di gunung Tian-chang, baru benar
sarangnya Goan Ang tapi lembah Ceng-eng tidak saja penuh
jebakan tersembunyi, juga sangat dingin sekali, bahayanya,
tidak kalah dengan neraka dingin, jika kakak ada minat, kita
pergi kesana untuk menambah pengalaman."
Pek Soh-ciu tertawa: "Bagus, aku bisa menambah
pengalaman, hayo kita jalan."
Siau Kun mendapatkan dua ekor kuda tunggang, mereka
berdua berdampingan berangkat dari Yun-liu, derap suara
kuda, tertawa, berkata keras di daerah Kanglam ini, kembali
akan membuat cerita muda mudi dunia persilatan yang
mengharukan.
––––––––

BAB 4
BERSAMA-SAMA MENUNGGANG KUDA RIBUAN LI

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 249


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Siau Kun menunggang kuda melawan angin, dia tampak


bersemangat sekali, ikat kepala putih dikepalanya seperti
burung walet sedang terbang, melayang-layang dibelakang
kepalanya. sepasang matanya yang hitam bersinar, mulut
munggilnya yang seperti dicat merah, dengan tawanya
tampak senang.
Lama... dia mendadak menghentikan kudanya,
membalikkan kepala pada Pek Soh-ciu sambil tersenyum
manis berkata: "Pegunungan di Kanglam ini sungguh indah
sekali, penoramanya seperti didalam gambar saja, kali ini kita
melancong ke Kwo-tiang, sungguh tidak sia sia."
Pek Soh-ciu tersenyum, berkata: "Tidak salah, tanahnya
bagus pasti orangnya hebat-hebat, mungkin kita bisa bertemu
dan berkenalan dengan orang Kanglam yang hebat-hebat."
Siau Kun menyunggingkan bibir: "Pemandangan Kanglam
yang indah, sungguh keadaan yang nyata, jika mengatakan di
Kanglam juga muncul orang hebat, aku tidak sependapat."
"Ha...ha...ha!" Pek Soh-ciu tertawa, "Kau tidak percaya?
Lihat itu, bukankah sudah datang!"
Sst...ssst terdengar beberapa suara, diantara bayangan
pepohonan dan celah rumput, berturut-turut meloncat keluar
sepuluh lebih laki-laki besar, setiap orang berpakaian ringkas,
bersenjata dan wajahnya bengis.
Siau Kun melirik sekali pada mereka, mendadak dia
tertawa keras berkata: "Kata-kata Toako tidak salah, orang-
orang ini bertubuh hina, berwajah bengis, memang orang-
orang yang luar biasa, ha..."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 250


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Orang-orang ini dipimpin oleh seorang laki-laki besar yang


berkepala musang bermata tikus, tubuhnya kekar sekali, dia
melihat pada dua remaja yang lemah lembut yang sangat
berani mengejek pada mereka, tidak tahan dia maju beberapa
langkah, dengan marah membentak: "Anjing kecil, kau sedang
membicarakan siapa?"
Siau Kun mengangkat alisnya, berkata: "Siauya
menunggang kuda dijalan raya, tidak mengganggu sarang
penyamun, suka membicarakan siapa yang bicara siapa, apa
urusannya denganmu?"
Traang...
Seorang laki-laki besar mencabut golong pembelah
gunung berpunggung tebal, meng-getarkan lengannya,
membuat ring besi di kepala golok berbunyi suara logam
beradu, lalu mengangkat alis tebalnya, berteriak dingin:
"Bocah, jika Tay-ya ingin membunuhmu semudah mengangkat
tangan saja, maka jika kau sudah bosan hidup, katakan saja
pada Tay-ya!"
Siau Kun menggoyang-goyangkan sepasang tangannya
berkata: "Tunggu, tunggu, laki-laki sejati mulut bicara tangan
tidak bergerak, kau jangan galak seperti ini, menakuti orang?"
Laki-laki besar itu dengan bangganya bersuara "Hemm!"
sekali berkata: "Baik baik, coba jawab pertanyaan Tay-ya, jika
tidak, jangan salahkan Tay-ya berlaku kejam."
Siau Kun seperti ketakutan: "Kau ingin tanya apa? Raja
gunung."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 251


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Laki-laki besar itu berteriak marah: "Apa? Kau panggil Tay-


ya Raja gunung?”
"Maaf, aku tidak tahu harus memanggil apa terhadap
para Tay-ya yang menghadang jalan." Kata Siau Kun
Laki-laki besar bermata tikus itu bersuara "Hemm!" sekali
tampak akan marah lagi, akhirnya menahan diri bertanya:
"Kalian berasal dari mana?"
"Han-kou."
"Apa pernah datang ke Yun-liu?"
"Pemah, aku bertamu beberapa hari dirumahnya
GoanTayhiap."
"Dengan tampang kalian berdua, sastrawan miskin, juga
bisa bertamu kerumahnya Goan?"
"Ini... karena kami dengan pendekar besar Goan ada
sedikit... hubungan keluarga jauh..."
"Kalau begitu ya benar... apa di dalam Yun-liu, ada tidak
teman teman dunia persilatan lainnya?"
"Ada..."
"Siapa saja?"
"Aku dengar ada yang dari Siauw-lim, Bu-tong, Tiam-cong,
Cu apa itu Yan, haii, terlalu banyak, aku seorang sastrawan
miskin, bagaimana bisa ingat para pesilat tinggi dunia
persilatan..."
"Hemm, mereka sedang apa di Yun-liu, seharusnya kau
ada dengar beritanya!"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 252


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Itu... bukan hanya dengar beritanya..."


"Lalu apa yang sedang mereka kerjakan?"
"Masih bertarung memperebutkan Ho-leng-ci."
Warna wajah laki-laki besar segera menjadi tegang, dia
kembali maju satu langkah, katanya: "Katakan, Ho-leng-ci
akhirnya jatuh ketangan siapa?"
Siau Kun seperti sengaja, seperti tidak disengaja
mengusap sekali pinggangnya, sambil terbata-bata sebentar
berkata: "Tidak ada orang yang bisa mengalahkan Goan
Tayhiap, tapi dia juga tidak ingin lagi menyimpan Ho-leng-
ci itu, sehingga... sehingga..."
"Bagaimana?"
"Maka dia memberikannya padaku."
"Apa benar kata-kata kau?"
"Keberanian sebesar langit pun aku tidak berani
membohongi Raja gunung!"
Sampai disini laki-laki besar baru sadar remaja tampan
yang seperti giok ini, sejak dari awal terus membual, tidak
tahan dia berteriak marah, berkata: "Anjing kecil, berani kau
mempermainkan aku, aku congkel dulu sepasang mata
anjingmu itu baru berurusan."
Sepasang kaki dihentakan, telapak melancar kan sebuah
pukulan secepat angin, dua jarinya yang besar-besar, dengan
dahsyat menotok kearah sepasang mata Siau Kun.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 253


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Siau Kun dengan menjerit: "Hey, kau tahu aturan tidak?


Aku sudah bilang laki-laki sejati hanya menggunakan mulut
tidak menggunakan tangan..."
Tapi teriak tinggal teriak, serangan laki-laki besar itu
datangnya terlalu cepat, dalam sekejap mata, ujung jarinya
sudah menotok di depan mata, hanya terdengar suara
teriakan menggelegar. dua buah bola mata dengan darah
segar, bercucuran diatas jalan raya, satu bayangan orang
bersamaan waktu menjerit bergulung dibawah.
Beberapa gerakan ini, cepatnya laksana kilat, saat semua
orang melihat jelas, orang yang menutup kepala menjerit-
jerit, dan wajahnya tampak berlumuran darah, ternyata
adalah laki-laki besar bermata tikus, orang-orang yang
berkumpul menghadang jalan, berubah semua warna
wajahnya.
Siau Kun mengeluarkan sapu tangan dari dalam dadanya,
dengan pelan mengelap darah diujung jarinya, sesaat
kemudian dia mengangkat sepasang matanya, dua sorot
matanya yang tajam, menatap pada orang-orang yang
menghadang jalan tidak maju maupun mundur: "Kalian ini
pesilat tinggi dari perguruan mana?"
Diantara para penghadang jalan, ada seorang yang
menjawab: "Kami dari perumahan Si-liu."
"Kanglam Liu?"
"Benar."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 254


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Baik, mengingat Kanglam Liu namanya tidak buruk,


kalian congkel sepasang mata kalian dengan tangan sendiri,
lalu pergilah."
"Ini..."
Para laki-laki besar itu sekarang baru tahu mereka telah
bertemu dengan seorang yang berhati kejam, menyumh
mereka mencongkel sepasang matanya sendiri, ini sungguh
tindakan keterlaluan, baru saja Pek Soh-ciu akan
menengahinya, mendadak dari kejauhan terdengar suara
siulan aneh, para laki-laki besar itu bangkit kembali
semangatnya, mereka segera mencabut senjatanya masing-
masing, dan melakukan pengepungan terhadap Pek Soh-ciu
berdua.
Suara siulan itu berhenti seorang tua dengan kening lebar
berhidung mancung, bermantel sutra, sepatu merah,
melayang turun seperti daun jatuh, dia melirik sekali pada
laki-laki besar yang telah kehilangan sepasang matanya, lalu
membalikan kepala kepada Pek Soh-ciu dan Siau Kun dingin
berkata: "Siapa yang berbuat?"
"Hmm!" Siau Kun berkata, "Aku....”
"Kenapa?"
"Tanya saja pada anak buahmu."
"Bocah yang sombong sekali, jika aku tidak menghajarmu,
kau akan mengira di Kanglam ini tidak ada orang!"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 255


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Benar aku justru ingin tahu To-pa-thian-lam (Penguasa


tunggal langit selatan.) Liu-cengcu (ketua perumahan Liu),
sebenarnya mempunyai ilmu silat hebat apa”
"Bagus, terima ini!"
Kanglam Liu belum habis bicara, lima jarinya sudah
berterbangan, dalam sekejap telapak tangannya yang besar
sudah mencengkram ke arah dadanya Siau Kun.
Siau Kun bersuara dingin, tubuhnya meloncat keatas,
setangkas asap ringan, belum lagi tangan Kanglam Liu ditarik
kembali, dia sudah seperti roh melayang ke belakangnya
Kanglam Liu, bersamaan itu telapaknya dihantam ke depan,
memukul punggung belakang lawan, sambil mulutnya dengan
sekali bersuara "Hemm!" sinis berkata: "Kelihatannya
Kanglam Liu yang menguasai daerah selatan ini, hanyalah
seseorang yang mencuri nama saja!"
Kanglam Liu tidak menduga seorang remaja muda seperti
ini bisa memiliki ilmu silat sehebat ini, buru-buru dia
menjatuhkan tubuhnya ke depan, lalu membalikan tubuh,
telapak kirinya berturut-turut memukul dua kali, begitu dia
menghindar dari serangannya Siau Kun, dengan kegesitannya
dia membalikan tubuh, melancarkan pukulan balik,
menghindar dan membalas serangannya di dunia persilatan
terhitung kelas paling top.
Hanya saja dalam pertarungan ini, dia sepertinya sudah
berada di bawah angin, sehingga, ketua perumahan Liu yang
namanya termasyur didunia persilatan, menjadi marah tidak
terkendali, tubuhnya meloncat, sepasang tangannya

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 256


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

dikibaskan bersilang, di bawah ribuan bayangan telapak,


dengan kandungan hawa dingin yang menusuk tulang, seperti
serat perak yang tidak terhingga banyaknya, menusuk tiga
puluh enam jalan darah penting di depan tubuh Siau Kun.
Siau Kun terkejut sekali, dia tidak menduga Kanglam Liu
yang tampangnya seperti aliran lurus, bisa melancarkan jurus
telapak yang sangat keji, buru-buni dia memutar tubuhnya,
sepasang telapaknya berturut-turut dikibaskan, dia
mengerahkan seluruh kemampuannya, tapi tetap saja tidak
bisa menahan serangan hawa dingin itu, segera dia menjadi
kelabakan, keadaannya sangat tidak enak dipandang.
Pek Soh-ciu yang melihat jadi terkejut, bum-bum dia
mengangkat telapak tangannya, didorong ke depan sejajar
dengan dada, satu hembusan angin keras seperti kekuatan
gelombang pasang menerpa karang, menerjang bagian
belakang Kanglam Liu.
Tiga jurus telapak Kang-hong (angin yang berkecepatan
sangat tinggi) kekuatannya sangat hebat, Kanglam Liu sebagai
penguasa tunggal di Thian-lam juga tidak berani menghadapi
serangan ini dengan kekerasan, mantel sutranya tampak
berkelebat, mendadak dia mundur tiga tombak lebih.
Siau Kun melihat pada Pek Soh-ciu dengan perasaan
terima kasih, lalu berpaling, sepasang matanya dibuka,
menyorotkan dua sinar tajam, telapak kanan merogoh ke
dalam dada, mengeluarkan sebilah pedang pendek yang
bersinar dingin, berkata: "Hian-im-cap-sa-hoat (Tiga belas
jums gaib hawa dingin) sungguh mengandung kekuatan yang

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 257


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

sulit dibayangkan, aku jadi penasaran, aku masih ingin


mencoba permainan senjatamu."
Begitu sorot mata Kanglam Liu melihat pedang pendek
ditangan Siau Kun, warna wajahnya berubah besar. Mendadak
dia bertepuk tangan, tubuhnya seperti bangau besar melejit
kelangit.
Jagoan yang sangat ternama di Thian-lam ini, pergi begitu
saja tanpa banyak bicara, puluhan laki-laki besar yang tadi
menghadang di jalan, juga mengikutinya berlari tunggang
langgang.
Siau Kun menyimpan kembali pedang pendeknya lalu
mendengus dingin, lalu melihat pada Pek Soh-ciu berkata:
"Menunggang kuda di jalan raya sambil mengobrol,
seharusnya adalah hal yang menggembirakan, tidak diduga
keadaan nyaman ini dirusak oleh para perampok kecil tadi."
Pek Soh-ciu tertawa tawar: "Tidak apa, bisa bertemu
dengan jago-jago Kanglam, itu juga satu hal yang
menggembirakan."
Tidak menunggu Siau Kun menjawab, dia sudah meloncat
naik keatas kuda, sepasang kakinya perlahan dihentakkan,
dengan cepat melarikan kuda menuju Hiu-sui.
Terhadap saudara Siau Yam baru dikenal tidak lama,
sungguh Pek Soh-ciu merasa sangat misterius. Di Yun-liu, dia
dengan dua senjata gelapnya, membuat para pesilat tinggi
dunia persilatan menjadi ketakutan seperti bertemu dengan
ular berbisa, sekarang kembali dengan sebilah pedang
pendeknya, membuat Kanglam Liu yang penguasa tunggal

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 258


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Thian-lam ketakutan dan melarikan diri, tentu saja, walau di


dalam hati dia banyak pertanyaan, tapi dia tidak enak
menanyakannya, hanya saja terhadap perjalanan ke Kwo-
tiang ini, dia jadi ada sedikit menyesal.
Saat ini angin tidak bertiup, matahari terik seperti bara
api, setelah beberapa saat melarikan kudanya, orang dan
kuda pun sudah bercucuran keringat,
Pek Soh-ciu melihat wajah Siau Kun menjadi merah,
keringat keluar seperti air hujan, maka dia memperlambat lari
kudanya dan berkata: "Cuaca di pegunungan sangat sulit
diduga, siang dan malam, seperti dua musim yang berbeda,
saat ini matahari sangat terik sekali, kenapa saudara Siau tidak
melepaskan saja sapu tangan kepala, supaya sedikit jadi
dingin....”
Wajah Siau Kun menjadi merah, berkata: "Sapu tangan
kepala walau menjadikan lebih panas, tapi bisa menahan sinar
matahari, aku memilih, lebih baik memakai sapu tangan
kepala saja."
Terhadap remaja tampan yang sulit diduga sifatnya ini,
Pek Soh-ciu merasakan tidak bisa berbuat banyak, jika dia
merasa lebih baik memakai sapu tangan di kepalanya, buat
apa dia sendiri repot repot, sehingga, dia membiarkannya
dengan tersenyum.
Hari semakin larut malam, mereka tiba di depan pohon
yang ada bayangannya, Siau Kun menunjuk dengan ujung
pecutnya berkata: "Toako! Kita istirahat dulu di bawah
bayangan pohon, sekalian mengisi perut sedikit."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 259


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Setelah Pek Soh-ciu menganggukan kepala tanda setuju,


mereka beristirahat di bawah bayangan pohon, mungkin
karena penguapan dari keringat, wewangian yang seperti
pemah dikenal itu, melayang masuk ke dalam hidung Pek Soh-
ciu, dia sedikit mengerutkan alis, melihat kearah datangnya
wewangian itu dengan penuh pertanyaan.
“Ini adalah satu ciptaan Tuhan yang hebat, walau pun
Song-ih atau Suto hidup kembali, saudara Siau ini juga tidak
akan kalah oleh mereka, dan dari penampilannya seperti ada
penampilan genit yang memikat, saat ini pipi dia merah,
lesung pipinya samar samar terlihat, sepasang mata yang jelas
hitam dan putihnya, bergelimang air jernih”
Dia sepertinya sudah merasakan tatapan Pek Soh-ciu itu,
lalu dengan wajah serius berkata: "Toako..."
"Eeii..."
"Hawanya begini panas, kenapa kau tidak melepaskan
saja topengmu?"
"Aku juga ada pikiran itu, hanya takut mendatangkan
kerepotan."
"Di tempat ini kecuali kita tidak ada orang lain lagi, walau
pun ada orang yang menemukan kita, dengan kekuatan kita
berdua, apakah masih takut ada orang yang mengganggu!"
"Haai!" Pek Soh-ciu mengeluh berkata, "Jika aku
mempunyai perguruan sehebat perguruan saudara Siau, maka
tidak perlu lagi menggunakan topeng seperti sekarang."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 260


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Kalau begitu, Toako! Aku ajarkan kau cara menggunakan


Pek-lek-bie-sin-ciam, nanti kubagi satu kantong Sin-ciam
buatmu, mau tidak?"
"Tidak, maksud baik saudara Siau, aku terima di dalam
hati saja."
"Kenapa? Kau masih memandang aku orang luar!"
"Aku adalah seorang yang pembawa mala petaka, lebih
baik jangan melibatkan teman... apa lagi..."
"Kek... Kau malah memandang aku ini seorang yang takut
mati."
"Aku tahu saudara Siau adalah seorang yang
mementingkan rasa setia kawan, tapi kita baru berkenalan..."
"Di dunia ada teman sependirian, bumi dan langit seperti
bertetangga, buat apa Toako berpandangan seperti orang
biasa saja."
Perkataan Siau Kun belum habis, tiba tiba.....
'Paak!' terdengar satu suara keras, di dalam hutan tempat
mereka istirahat, terdengar suara teriakan orang tua. "Yaaw,
kau pukul orang?"
"Tua bangka tidak tahu mati, kau teriak apa?"
"Kenapa, sudah dipukul masih tidak boleh keluar suara?"
"Kau lihat mereka suami istri remaja, tapi kelakuannya
tidak seperti kau ini!"
"Orang adalah suami mesra istri setia, dengan apa kau
bandingkan mereka?"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 261


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Bagus, tua bangka tidak tahu mati, kau berani menghina


aku, rasakan kau nanti!"
Ssst ssst dua suara pelan terdengar, dua bayangan orang
selincah burung terbang, meloncat dari puncak pohon, hanya
satu kali loncatan saja, tubuhnya sudah berada dalam sepuluh
tombak lebih, ilmu meringankan tubuhnya, bisa dikatakan
sangat jarang terlihat di dunia persilatan.
Pipi Siau Kun jadi merah, dia meludah sekali pada
bayangan orang itu, malunya sampai tidak berani mengangkat
kepalanya, lama, dia baru dengan kesal berkata: "Dua setan
tua ini sungguh menyebalkan sekali, mereka malah
menganggap aku... aku ini perempuan..."
Perkataannya terhenti sebentar, dia kembali mengangkat
kepala dan tertawa, katanya: "Toako! Hari akan segera gelap,
kita lebih baik ke Lam-tiang saja, ngobrol disana."
Tiba di Lam-tiang, tepat jam sembilan malam, mereka
mencari penginapan, tapi tidak bisa mendapat¬kan dua
kamar. Siau Kun seperti tidak biasa satu kamar dengan orang
lain, dengan alasan terlalu lelah, dia jadi tidur dengan pakaian
lengkap, hari baru saja fajar, dia sudah bangkit duduk.
Tepat diwaktu itu, di kamar sebelah mereka, terdengar
lagi suara yang telah di kenal. "Tua bangka, tubuhmu
terlentang kenapa masih matanya masih melotot?"
"Sst... nenek tua, pelan sedikit, aku tidak ada waktu bicara
denganmu."
"Puuih, sudah terlentang masih mau sibuk apa? Apakah
raja neraka ingin mengundang kau datang?"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 262


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Kek, aku ini sedang memperhatikan bocah kecil yang


menyamar jadi laki-laki itu."
"Orang sudah ada bocah yang menemaninya, urusan apa
denganmu? Hemm, kau tidak perhatikan nenek tua ini, malah
memperhatikan bocah perempuan itu!"
"Kau? Kek, kek..."
"Kenapa, dimananya aku tidak pantas buatmu?"
"Jangan sembarangan omong, nenek tua, apakah kau
tidak berpikir bocah perempuan itu ada sedikit aneh?"
"Jangan buat teka teki dengan aku, jika ada yang mau
dibicarakan cepat katakan, jika ingin kentut cepat keluarkan."
"Kau tentu tahu peristiwa Leng-in?"
"Mmm,..."
"Lalu kau tidak merasa ada yang aneh?"
"Aku justru tidak mengerti."
"Hai, bocah perempuan itu paling sedikit datang bukan
untuk bermesra-mesraan, betul tidak?"
"Apa yang kau katakan walau pun ada sedikit masuk akal,
tapi aku tetap saja tidak sependapat."
"Kek, nenek tua, kau ini sungguh jadi nenek tua yang
bodoh."
"Kaulah orang tua yang bodoh, hemm, permu¬suhan
antara generasi sebelumnya, tidak ada hubungan¬nya dengan

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 263


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

mereka! Coba pikir, aku ini bagaimana caranya bisa cinta


padamu?"
"Ini...ha ha...tidak salah, tidak salah, bocah itu juga
memang cukup tampan, kecuali aku ini, kek, kek..."
"Jangan memuji diri sendiri, tua bangka, kau pernah
berkata, akan membawa aku melancong kota Lam-hang, kau
tidak boleh mengingkarinya."
"Kapan aku pernah bohong padamu, nenek tua, kita ini
adalah..."
Percakapan di kamar sebelah ini, Siau Kun bisa
mendengar, satu kata pun tidak ada yang lolos, wajah
tampannya seperti dilapisi lipstik merah, cantiknya seperti
sekuntum bunga To.
Dengan gerakan yang lincah dan ringan dia menotok jalan
darah tidur Pek Soh-ciu, sepasang mata cantiknya, sedikit pun
tidak berkedip menatap wajah tampan yang membuat hatinya
bergetar.
Tidak salah, dia mendekati Pek Soh-ciu, memang dia ada
tujuan lain. Namun, di Hun-sie, remaja tampan ini telah
membuka hatinya, telah mencuri hatinya.
Kemudian walau dia sudah tahu remaja yang mengaku
she Ciu itu, adalah tujuan yang dia cari-cari, tapi cintanya
sudah tertanam dalam, sudah tidak bisa dicabut lagi,
sehingga, dia meninggalkan dua orang pelayannya Hu-in dan
Cu-soat, dengan menyamar sebagai keturunannya Sin-ciu-
sam-coat berkelana di Bulim.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 264


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Sekarang, dia telah menguasai dia sepenuhnya, tapi tidak


ingin dia mendapatkan sedikit pun luka, lama, wanita cantik
yang menyamar sebagai Siau Kun, mengeluarkan keluhan
panjang, lalu, dia merapihkan baju, membuka kembali jalan
darah tidur Pek Soh-jiu, matanya mengerling, dengan suara
malu-malu dia memanggil berkata: "Toako! Hari sudah siang,
sudah saatnya kau bangun."
Pek Soh-ciu membuka sepasang mata, meloncat bangun
dari tidur, dia melihat matahari dari jendela, dengan bengong
berkata: "Aneh, tidur kali ini begitu nyenyaknya..."
Siau Kun menutup bibirnya tertawa tertahan: "Daerah ini
udaranya lembab panas, tengah hari paling membuat orang
tidak tahan, tidur lama sedikit juga tidak apa apa."
"Kalau begitu ayo kita cepat pergi dari sini, gunung Kwo-
tiang ribuan li jaraknya dari sini, untuk kesana harus
menghabiskan beberapa hari."
Siau Kun mengangkat-angkat alis, berkata: "Buat apa
harus terburu buru begitu? Pasar di Lam-tiang adalah paling
ramai di daerah tenggara, bagaimana pun kita harus
melihatnya."
Pek Soh-ciu menggelengkan kepala berkata: "Maaf
saudara Siau, aku benar benar tidak ada gairah untuk itu."
Siau Kun berkata: "Aku telah berjanji dengan Siau-wan-
ngo-liong (Lima naga dari berbagai rawa) bertemu ditempat
ini, kita berangkat besok pagi saja, bagaimana?”

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 265


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Pek Soh-ciu tidak bisa berbuat apa-apa berkata: "Jika


saudara Siau sudah ada janji bertemu dengan Siau-wan-ngo-
liong disini, terpaksa kita tinggal disini satu hari lagi."
Siau Kun tertawa: "Temani aku jalan-jalan di gedung Seng-
ong, untuk menghabiskan waktu, mau tidak?"
Walau bagaimana pun hari ini dia sedang senggang, pergi
menikmati pemandangannya San-kang dan Ngo-houw bisa
juga menghilangkan kekesalan yang menumpuk didalam hati.
Maka, mereka menggunakan waktu sehari mengunjungi
pemandangan yang ternama di Lam-tiang, semuanya
meninggalkan jejak mereka.
Saat senja hari, mereka kembali dari melancong ke istana
Wan-jiu, sambil diterpa angin sore, menikmati matahari
terbenam di pegunungan Kiu-leng, sedang mereka santai
mengobrol.
Pek Soh-ciu tidak disengaja melirik kesamping, dia melihat
ada satu bayangan orang, sedang berlari dengan cepat sekali,
mendadak kakinya tidak terkontrol, langsung jatuh ke tanah,
tapi dia meloncat bangun, kembali berusaha lari, belum ada
beberapa tombak, kembali tersungkur jatuh ke bawah
Dia merasakan gerakan orang ini sangat mencurigakan,
sesaat timbul rasa ingin tahunya, maka bersama Siau Kun dia
mendatangi orang itu ingin melihat apa sebenarnya yang
terjadi
setelah mendekat hampir kurang dari satu tombak, Siau
Kun berteriak terkejut: "Celaka, Toako! Dia adalah salah satu
Siau-wan-ngo-liong..."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 266


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

tidak menunggu jawaban dari Pek Soh-ciu, dengan


gerakan lincah, dia lari kesisi orang itu, saat membalikan
tubuh orang itu, melihat, benar saja orang ini adalah saudara
ketiga dari Siau-wan-ngo-liong, tapi seluruh tubuhnya penuh
dengan luka, sudah tidak bisa ditolong lagi, walau pun ada
obat hebat, juga sulit bisa menolong nyawanya, untuk sesaat,
dia malah jadi terdiam bengong.
Pek Soh-ciu berkata: "Saudara Siau, orang ini terluka
parah, tapi masih berusaha lari, pasti ada hal yang sangat
penting yang akan dilaporkan padamu, biar aku bantu dia
dengan tenaga dalam, kau perhatikan dia berkata apa."
Dia segera mengulurkan telapak tangan kanannya,
ditempelkan di jalan darah Ki-ciat-hiat, lalu menyalurkan
tenaga dalam ke tubuh orang yang terluka itu.
Kira kira seperminuman secangkir teh panas, orang yang
terluka menghela nafas panjang, kulit matanya juga pelan-
pelan dibuka, Pek Soh-ciu cepat-cepat menarik tangannya,
pergi jalan menjauh.
Siau Kun sudah tidak sabar bertanya: "Bagaimana kau bisa
sampai terluka separah ini, dimana saudaramu yang lainnya?
Apakah sudah mendapatkan beritanya Goan Ang?"
Orang yang terluka mengeluh sekali berkata: "Tuan
muda... kita... sudah kalah... kami bersaudara dipancing oleh
Goan Ang, gagal... melaksanakan tugas yang diberikan
majikan..."
Dia dengan susah payah mengeluarkan satu potongan
kain baju dari dalam dadanya, masih belum sampai

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 267


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

ketangannya Siau Kun, sudah menghembuskan nafas yang


terakhir.
Siau Kun mengambil potongan kain baju itu, terlihat
diatasnya adalah peta sederhana yang digambar dengan
darah segar, cepat-cepat dia memanggil Pek Soh-ciu berkata:
"Toako! Buat apa menghindar? Coba lihat ini!"
Pek Soh-ciu mendekat, melihat langsung kain diatas
tangannya Siau Kun, lalu melihat ke arah pegunungan Ciu-
leng, katanya: "Melihat dari kasarnya, sarang sementaranya
Goan Ang, pasti di dalam pegunungan Ciu-leng tapi tepatnya
dimana, masih harus diurut menurut peta baru bisa
diketahui."
Siau Kun berkata: "Jika Toako tidak lelah,..."
Pek Soh-ciu dengan lantang tertawa: "Mari kita pergi."
Mereka segera menguburkan mayat ditempat itu, lalu
dengan baju berkibar diterjang angin, mereka berdua lari
menuju pegunungan Ciu-leng, sampai hari telah menjadi
gelap, mereka baru bisa mendapatkan tempat yang mirip
dengan peta yang digambar dengan darah segar itu.
"Pada saat itu satu sinar hitam, mendadak terbang keluar
dari dalam hutan, Pek Soh-ciu dan Siau Kun meloncat
berlawanan arah, ssst... suara keras, dalam bebatuan telah
tertancap sebuah anak panah yang panjang yang masih
bergetar.
Siau Kun berteriak, dia meloncat masuk kedalam hutan,
Pek Soh-ciu takut Siau Kun mendapat luka, juga mengikuti
meloncat masuk ke dalam hutan, tapi setelah seluruh hutan

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 268


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

diperiksa, setengah bayangan orang pun tidak ada, jelas orang


yang diam-diam memanah, dari tadi telah meninggalkan
tempatnya, maka mereka berdua kembali berkumpul, tetap
mengikuti petunjuk yang ada di dalam gambar peta darah,
maju ke depan mencarinya.
Mendadak terlihat satu garis bayangan hitam, kembali
muncul dari belakang batu besar, tubuhnya bergerak cepat
dan lincah, berkelebat masuk kedalam hutan Tho tidak jauh di
sebelah kiri,
di dalam hati Siau Kun tahu, pasti dia orang yang tadi
diam-diam memanah itu, mulutnya langsung berteriak, sekali
lagi meloncat segera mengejarnya, Pek Soh-ciu juga langsung
mengejar, Siau Kun membalikan kepala berkata: "Toako!
Orang ini pasti sudah melarikan diri masuk kedalam hutan
Tho, bagaimana kalau kita masuk ke dalam hutan mencarinya,
baik tidak?"
Pek Soh-ciu berpikir sebentar: "Orang ini mungkin sengaja
memancing kita masuk kedalam jebakannya, jika tidak terlalu
penting, sepertinya tidak perlu menempuh bahaya."
Siau Kun memonyongkan mulutnya: "Aku sungguh tidak
percaya ada orang yang mampu meloloskan diri dari kita,
begini saja, Toako menjaga diluar biar aku masuk ke dalam
memeriksanya."
Pek Soh-ciu sambil tertawa keras berkata: "Jalanlah, kita
lihat sebenarnya mereka punya jebakan lihay apa."
Tubuhnya berkelebat, dia pertama-tama meloncat masuk
ke dalam hutan.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 269


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Mereka berdua bersama sama masuk ke dalam hutan,


kira kira tidak sampai setengah li, di dalam hutan Tho itu
tampaklah perumahan yang sangat luas.
Siau Kun berkata: "Toako! Perumahan ini dimana-mana
ditumbuhi rumput liar, kelihatannya sudah lama tidak ada
orang yang tinggal disini, orang itu memancing kita masuk ke
dalam sini, tidak tahu ada tujuan apa."
Belum sempat Pek Soh-ciu menjawab, di dalam rumah
yang kelihatannya tidak ada penghuninya itu, sudah terdengar
suara tawa dingin berkata: "Masuklah ke dalam melihatnya,
bukankah akan nona akan segera tahu."
Siau Kun merasa malu dan menjadi marah dia berteriak:
"Justru kami bersaudara ingin masuk melihat¬nya."
Tubuhnya meloncat, langsung menerjang kearah
keluarnya suara.
Pek Soh-ciu mengikuti, terlihat Siau Kun berdiri di tengah
ruangan sepi yang penuh dengan debu dan sarang laba-laba,
mata cantiknya meneliti kesekeliling,
wajahnya tampak kebingungan, tidak tahan dia jadi
memegang tangan Pek Soh-ciu berkata: "Ruangan ini
sepertinya sudah lama tidak ditinggali orang, kita lihat-lihat ke
tempat lain saja."
Siau Kun menggelengkan kepala: "Menurut
pendengaranku, orang yang berbicara itu pasti bersembunyi
diruangan ini! Kita geledah."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 270


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Hemm, kau terlalu percaya diri, nona." Kembali satu kata


sindiran terdengar, tapi suara itu sudah pindah ke sebelah kiri.
Siau Kun sudah tahu musuh di tempat yang gelap dirinya
ditempat yang terang, keadaan dia dan Pek Soh-ciu sangat
tidak menguntungkan, tapi dua kali panggilan nona, sudah
menimbulkan amarahnya, dia tidak lagi mempedulikan
keadaannya berbahaya atau tidak, tubuhnya telah berputar
menerkam kearah asalnya suara.
Itu adalah halaman yang ditumbuhi rumput setinggi lutut,
tapi bangunan dan kebunnya yang sudah lama tidak terurus,
masih tampak kemegahannya di waktu dulunya, di belakang
halaman ada satu bangunan yang catnya telah terkelupas,
satu parit yang air nya jernih mengalir melingkar.
Siau Kun memutar matanya, dengan dingin berkata:
"Orang yang selalu bersembunyi seperti ini, pasti adalah orang
yang hina yang tidak berani bertemu dengan orang, kita tidak
perlu menghabiskan waktu untuk ini, Toako! Kita pergi saja."
"Diri sendiri tidak punya mata, masih berani
menyombongkan diri, he he..."
Saat ini mereka telah mengawasi, suara tawa belum
selesai, mereka bersama-sama menerjang masuk ke dalam
ruangan itu, tapi huuut...
sebuah jaring baja hitam, seperti petir menutup di atas
kepala mereka, tapi dua orang pesilat tinggi remaja ini,
kecepatan gerakannya tidak bisa di samakan dengan orang
biasa, sebelum jaring baja menyentuh tanah, tubuh mereka
berdua mendadak rebah ke tanah, begitu hampir menempel

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 271


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

di lantai dengan cepat meluncur keluar, nyaris dapat


meloloskan diri.
Namun, ketika mereka mendekati pintu ruangan, paang...
sederetan anak panah sudah melesat menyambut mereka,
sepertinya sudah diperhitungkan waktu dan jaraknya, tepat
menyambut kedatangan tubuh mereka, saat ini, walau pun
orang yang berilmu silat amat lihay pun, mungkin tidak bisa
menghindarkan serangan.
mendadak ini.....
Tapi ilmu meringankan tubuh Co-yang-kiu-tiong-hui dari
Sin-ciu-sam-coat adalah ilmu meringankan tubuh nomor satu
di dunia persilatan, di saat yang sangat genting itu dia
menangkap lengan Siau Kun, sebelah telapaknya memukul ke
arah anak panah itu.
Tubuhnya seperti sebuah arwah saja, tahu-tahu sudah
meloncat kembali kearah yang sebaliknya, anak panah itu
sambil mengeluarkan suara siuutan lewat dari atas kepala
mereka.
Setelah dua kali lolos dari jebakan, Pek Soh-ciu baru
menghela nafas lega, tapi ketika kakinya menyentuh lantai,
mendadak injakannya jadi kosong, dia langsung jatuh ke
dalam lubang jebakan.
Saat ini dia tidak sempat menarik napas, dia berusaha
meloncat sekali lagi, tapi tenaganya sudah tidak ada lagi,
terpaksa dengan mengeluh sekali, mereka berdua jatuh ke
dalam lubang yang gelap.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 272


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Sebenarnya lubang ini tidaklah terlalu dalam, hanya dua


puluh tombak lebih, tapi lubang diatasnya sempit sedang
dibawahnya lebar, sulit untuk bisa meloncat keluar, dan
didalam lubang masih dipenuhi oleh satu hawa panas yang
membuat orang jadi lemas, mereka berdua tidak lama jatuh
kedalam lubang, tapi langsung merasakan tubuhnya jadi
lemas tidak bertenaga.
Pek Soh-ciu menarik nafas dulu beberapa saat, baru
memeriksa kesekeliling, terlihat lubangnya itu dipenuhi oleh
asap tebal, panasnya tidak tertahan, tekanan yang
menyesakan ini, membuat dia sulit bernafas.
Sambil memegang tangan Pek Soh-ciu, Siau Kun
mengeluh: "Didalam lubang ini udaranya tipis, panasnya tidak
tertahan, mahluk apa pun, akan sulit bertahan hidup lebih
dari tiga hari, kelihatannya kita akan mati disini."

"Hemm!" Pek Soh-ciu berkata, "Hidup atau mati, orang


she Pek tidak pemah menaruh di dalam hati, asal bisa mati
bersama dengan saudara Siau di lubang ini, itu malah juga
satu jodoh dalam kehidupan ini."
"Toako, aku telah mengecewakanmu, tapi enci Su Lam-
ceng apa benar-benar ditangkap oleh ayahku?"
Pek Soh-ciu dengan perasaan tidak senang berkata:
"Apakah aku mau membohongimu?"
"Tapi semenjak aku tumbuh besar dan menjadi mengerti,
aku tidak pernah tahu bahwa diriku masih mempunyai
seorang ayah."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 273


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Pek Soh-ciu tertegun: "Mungkin ayahmu terlalu lama


meninggalkan rumah, aku pikir kakakmu pasti tahu."
Siau Kun berlagak ragu-ragu sebentar, pelan-pelan
melepaskan kerudung kepalanya, segera saja rambut hitam
yang halus dan panjang terurai, dia dengan menatap Pek Soh-
ciu yang tampak wajahnya keheranan, sambil tersenyum
manis berkata: "Tidak kenal lagi, betul?"
Sambil mengeluh Pek Soh-ciu berkata: "Nona Yam! Kau
sudah lama mengelabui aku!"
Siau Yam dengan sedikit kesal melotot, berkata: "Masih
mau mengatakan ayahku yang menculiknya?"
"Itu adalah apa yang dikatakan oleh orang tua berambut
putih itu, jika nona Yam benar-benar tidak mempunyai ayah,
masalahnya jadi membuat orang tidak mengerti."
Siau Yam berkata: "Jika kita tidak mati, aku akan kembali
ke dunia persilatan dengan wajah asliku, mungkin, pada suatu
hari nanti keadaannya akan menjadi jelas, sayang..."
Dia menghentikan perkataannya sejenak, lalu melanjut-
kan, "Sebenarnya dia mendapatkan sebelah, aku
mendapatkan sebelah, Tuhan masih adil terhadap kami."
Pek Soh-ciu jadi bengong mendengarnya berkata: "Apa
maksud kata kata nona Yam?"
Siau Yam mengangkat alis berkata: "Kau ini benar benar
tidak tahu, atau pura pura tidak tahu?"
Pek Soh-ciu berkata: "Tentu saja tidak mengerti."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 274


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Siau Yam menegakkan tubuhnya, lalu dengan perasaan


kecewa mengeluh berkata: "Kau benar mau jadi orang yang
tidak ada perasaan, hanya ada awal tidak ada akhir?"
Pek Soh-ciu buru buru berkata: "Bicara nona terlalu berat,
aku tidak merasa pernah berbuat tidak senonoh pada nona!"
Siau Yam berteriak marah: "Apakah kau sudah melupakan
malam hari di Hun-sie..."
Pek Soh-ciu dengan tergagap-gagap berkata: "Ini... haai..."
"Hemm!" Siau Yam berkata, "Walau Siau Yam bukan gadis
bangsawan, tapi juga bukan seorang gadis murahan, semalam
tidur bersama di satu ranjang, seratus tahun telah ditetapkan,
apakah kau menginginkan aku menikah dengan orang lain?"
Pek Soh-ciu berkata: "Sekarang ini jiwa kita di dalam
bahaya, buat apa adik Yam memperdebatkan masalah ini!"
Siau Yam dengan wajah serius berkata: "Justru jiwa kita
diambang bahaya, aku baru mau kau mengatakannya sendiri,
haai, bisa mati bersamamu, sebenarnya adalah hal yang
menggembirakan, jika kau tidak mengaku aku adalah istrimu,
maka aku mati pun tidak akan bisa menutup mata."
Pek Soh-ciu berkata: "Tapi... Su..."
Mulut Siau Yam dimonyongkan: "Kenapa? Hemm, aku
lebih dulu kenal dengan¬mu, dia hanya melangkah lebih dulu
dari padaku, atau biar aku mengalah sedikit pada dia, panggil
dia enci saja, apakah dengan begini juga dia berani tidak
menerima aku?"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 275


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Pek Soh-ciu mengeluh berkata: "Jika adik Yam sudah


bicara begini, aku mengaku saja."
Saat ini di dalam lubang sangat panas sekali, sepertinya
lebih panas dari pada sebelumnya, mereka berdua bermandi
keringat, bajunya jadi basah semua, Siau Yam dengan lembut
merebahkan kepala pada dadanya Pek Soh-ciu, wajahnya
tampak tenang sekali.
Mereka berdua sulit memusafkan tenaga dalam, hingga
tidak mampu melarikan diri dari lubang maut ini, tapi sampai
pada saat yang akan benar-benar mati, waktunya masih
panjang rasanya menunggu kematian seperti ini, sungguh
terasa menyiksa.
Tanpa sadar Pek Soh-ciu mengeluarkan Sending Bambu
ungu pemberian Sangguan Ceng-hun dan meniupnya.
"Angin musim semi di bulan kedua, tepat disaat bunga
matahari memenuhi jalanan, mana dapat menahan
kesedihan perpisahan! Sapu tangan menjadi kotor oleh bedak
karena mengusap air mata. Apa boleh buat, dengan cara apa
pun membujuknya juga tidak bisa membuat dia tinggal
bersama. Arak tidak hentinya ditumpahkan, alis mengerut,
hati sedih, kecapi berhenti. Berjumpa lagi di kemudian hari,
tidak tahu di dalam impian yang mana, juga harus sering
terbang mencarinya."
Yang dia nyanyikan adalah Ti-jin-tiauw (cerita asmara
wanita cantik.) karangan Yan-su dari dinasti Sung Utara,
iramanya menyedihkan sekali, seluruh lubang bawah tanah
sudah di penuhi oleh suara yang menyedihkan ini.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 276


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Sehabis Pek Soh-ciu melantunnya, saat akan menyimpan


Sending Bambu ungu, tiba-tiba Siau Yam berkata: "Aku senang
mendengarnya, Toako! Tiuplah beberapa kali lagi, boleh?"
Pek Soh-ciu tidak tega menolaknya, kembali dia
melantunkan lagi Ti-jin-tiauw.
Dia meniup sekali dua kali, malah akhirnya tidak ingat
sudah meniupnya berapa kali, hanya dengan lupa diri
meniupnya saja, pikiran mereka berdua, sudah seluruhnya
melebur ke dalam sajak lagu itu.
Mendadak, Siau Yam bangkit berdiri, teriak berkata:
"Toako! Jangan meniupnya lagi, kita cepat keluar dari sini."
Pek Soh-ciu berhenti meniup tertegun: "Apa, adik Yam!
Kau kata kita keluar dari sini?"
Siau Yam tertawa: "Kenapa? Apakah kau benar-benar
ingin mati disini?"
Pek Soh-ciu berkata: "Tapi..."
Dia belum habis berkata, mendadak.....
Dia merasakan panas yang tidak tertahankan di dalam
lubang ini, sudah menghilang dan menjadi sejuk, dia mencoba
mengerahkan tenaga dalamnya, dirasakan tenaga dalamnya
lancar tidak ada hambatan, seluruh kepandaiannya sudah
pulih seperti semula, di dalam hati dia menjadi sangat
gembira.
Dia menduga mungkin semua ini karena sending ajaib
yang dia tiup tadi, segera dia mengeluarkan Pouw-long-tui,
dilemparkannya ke atas, sebuah sinar hitam langsung sudah

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 277


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

menancap di dinding lubang sekitar setinggi dua tombak, lalu


membalikan kepala berkata pada Siau Yam: "Adik Yam! Kau
naik terlebih dulu."
Siau Yam sedikit mengangguk, kaki mungilnya
dihentakkan, tubuhnya seperti asap yang ringan, meloncat
naik ke atas dinding, lalu menangkap tali yang terurai dari
Pouw-long-tui, seperti kera naik ke atas pohon, dengan
lincahnya naik sampai ke atas Pouw-long-tui, lalu telapak
kirinya menempel ke dinding, telapak tangan kanannya
diayunkan.
Pouw-long-tui bersuara ‘hut..., jarak ke mulut lubang
sudah tidak sampai setengah tombak, mendadak tubuhnya
meluncur ke atas, dengan gaya Hoan-in-cong-thian (awan
menembus langit), dia meloncat keluar dari lubang, dia
memperhatikan cuaca dan situasi sebentar, dia tahu tidak
lama lagi hari akan terang, disekeliling sunyi senyap, dia
menduga orang yang menjebak mereka berdua, pasti mengira
mereka tidak mungkin bisa hidup.
lalu dengan tenang meninggalkan mereka tanpa ada
penjagaan, dia tidak berani membuang-buang waktu, segera
mclemparkan Pouw-long-tui ke bawah, berteriak kearah
mulut lubang: "Cepat naik keatas."
Pek Soh-ciu sudah naik ke atas, setelah lolos dari bahaya
maut, mereka berdua jadi gembira, hanya saja keringat dan
kotoran tanah membuat sepasang remaja yang tampan dan
cantik ini, menjadi seperti sepasang suami istri pengemis.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 278


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Siau Yam tersenyum manis berkata: "Sekarang jika


bertemu dengan Sangguan Toako, dan para murid Kai-pang
pasti akan mengadakan sambutan yang sangat meriah sekali."
Pek Soh-ciu memegang tangan mulus dia sambil
tersenyum berkata: "Aku belum ada niat bergabung ke dalam
Kai-pang, jika kau sungguh ingin menjadi seorang pengemis,
harus tanyakan dulu padaku, apakah aku mengizinkannya
tidak."
Mereka berkelakar, bersamaan waktu itu juga mereka
mencari satu tempat yang sepi, mengganti baju dengan yang
bersih.
Siau Yam masih tetap menyamar sebagai seorang laki laki,
rambut panjangnya dibungkus dengan sapu tangan sutra
putih, di belakang kepalanya masih disimpulkan dengan
sepasang kupu-kupu terbang, dia memutar tubuhnya, dengan
malu-malu kucing melirik Pek Soh-ciu berkata: "Toako! Bagus
tidak?"
Pek Soh-ciu menatap dengan mesra pada istri cantik yang
baru dipinangnya di dalam goa, mendadak membentangkan
tangan, lalu memeluk tubuhnya yang seksi itu ke dalam
pelukannya, sepasang kakinya dihentakan, meloncat naik ke
atas cabang pohon, di dalam angin sepoi-sepoi pagi terdengar
suara tawa yang memikat orang, dengan segera mereka pergi
menuju Lam-tiang.
Sepasang mata cantik Siau Yam terpejam, dengan manja
terlena di dada yang kuat itu, ujung alisnya perlahan bergetar-

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 279


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

getar, wajahnya yang merah, tampak begitu cerah dan


bahagia.
Lama...
"Toako! Turunkanlah aku."
"Baik, baik, aku terlalu gembira, sehingga mungkin
membuat kau tidak nyaman."
Dia menurunkan, lalu mereka berdua jalan
berdampingan.
"Tidak! Aku sangat nyaman, hanya... takut membuat kau
lelah." berhenti sejenak, lanjutnya, "Toako! Hutan Tho yang
misterius itu, apakah kita tidak perlu menyelidikinya?"
"Melihat keadaannya, Coan Ang pasti tidak akan
bersembunyi disana, walau pun ada beberapa anak buah dia,
hanya untuk memancing orang ke dalam jalan yang
menyesatkan, atau membunuhnya, buat apa kita
menghabiskan waktu untuk hal yang tidak berguna!"
"Maksudmu kita tetap langsung menuju ke gunung Kwo-
hang saja?"
"Aku pikir begitu."
Mereka berdua mengikuti rencpna semula, dengan santai
berjalan kembali ke penginapannya, pelayan penginapan
melihat Siau Yam, segera memberikan satu kertas surat
berkata: "Tuan muda! Kemarin ada seorang tamu wanita,
menyuruh aku memberikan surat ini padamu."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 280


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Siau Yam menerima surat itu, wajahnya sedikit berubah,


dia berkata: "Terima kasih."
Lalu dengan tergesa gesa dia masuk ke dalam kamar, Pek
Soh-ciu mengikuti dari belakang, menatap wajahnya yang
dingin berkata: "Adik Yam! Ada masalah apa?"
Siau Yam merobek hancur surat itu, sambil tersenyum
berkata: "Jangan khawatir, kita tidak akan ada masalah."
Lalu kembali berkata, "Topeng kulit manusia itu, apakah
hanya ada satu buah saja?"
"Yang laki-laki hanya ada satu buah, tapi yang wanita ada
dua buah."
Dari dalam dada dia menge¬luarkan satu bungkusan kecil
diberikannya pada Siau Yam, Siau Yam membuka bungkusan
dari kain sutra itu, begitu dilihat, di dalamnya adalah sebuah
topeng wajah wanita berusia sekitar tiga puluhan, satu lagi
adalah wajah wanita berusia lima-enam belasan remaja
wanita, semuanya cantik-cantik.
Dia menyimpan topeng itu, pada Pek Soh-ciu sambil
tertawa genit berkata: "Toako! Kau lihat aku pakai yang mana
lebih pantas?"
Pek Soh-ciu tanpa pikir berkata: "Tentu saja pakai topeng
wanita remaja itu lebih pantas."
"Kenapa?"
"Karena hanya dengan topeng itu, baru sesuai dengan
wajah adik Yam yang cantik jelita."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 281


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Hmm, aku tidak secantik itu! Kau bohong."


"Kenapa? Kau ingin jadi wanita yang tua?"
"Kau adalah sastrawan setengah baya, kalau aku adalah
wanita setengah baya, bukankah itu adalah pasangan yang
amat serasi? Hemm, kau ingin aku menyamar jadi wanita
remaja, supaya bisa meninggalkan aku, betul tidak?"
"Kek, kek, aku sama sekali tidak ada pikiran itu..."
"Masih mau membantahnya, hemm, coba kalau aku
menyamar jadi wanita remaja, tentu kita harus menyamar
mengaku sebagai kakak beradik, dan malam hari kau jadi
terpisah dengan aku, bukankah itu rencanamu!"
Pek Soh-ciu jadi sadar, dia lalu menarik tangannya yang
mulus, dipeluknya erat-erat dan berkata: "Tidak dinyana kau
ini banyak curiganya, mari, sekarang biar aku menciummu."
Siau Yam memonyongkan mulutnya, tangannya mencubit
dengan keras pada lengan pek Soh-ciu berkata: "Toako! Cepat
pesan makanan, aku sudah hampir mati kelaparan."
Pek Soh-ciu tertawa, segera memanggil pelayan untuk
pesan makanan...
Setelah habis makan, Siau Yam berkata: "Toako! Kau lelah
tidak?"
Pek Soh-ciu sed ikit tertegun berkata: "Apakah adik Yam
mau langsung berangkat?"
Siau Yam menganggukan kepala: "Aku ingin sgera tiba di
gunung Kwo-tiang..."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 282


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Pek Soh-ciu berpikir sejenak, berkata: "Adik Yam! Suami


istri adalah orang yang paling dekat, bukan begitu?"
"Benar."
"Kalau begitu diantara kita, seharusnya tidak ada yang
disembunyikan, betulkan?"
"Aku tahu Toako tidak tahu banyak tentang aku, tapi aku
harus bagaimana mengatakannya?"
"Pertama katakanlah tentang ayahmu."
"Aku sungguh tidak tahu aku punya ayah, dari kecil aku
dibesarkan oleh guruku."
"Siapa gurumu?"
"Thian-ho-leng-cu, Ang-kun-giok-hui, Hai Keng-sini (ketua
api langit, Giok gaib, pakaian merah)."
"Ooo, adik Yam benar saja seorang yang mempunyai latar
belakang yang hebat, tidak aneh para penguasa setempat itu,
sekali melihat senjata rahasia dan pedang pendekmu, semua
jadi menghormat, tanpa bertanding langsung mengundurkan
diri."
"Perguruan Thian-ho sudah menguasai dunia persilatan
sampai ratusan tahun, para angkatan tua mau tidak mau
memandang wajah guruku."
Pek Soh-ciu mengangkat alis berkata: "Itu belum tentu..."
Siau Yam melihat warna wajah Pek Soh-ciu menunjukan
rasa tidak senang, dia segera menyandarkan dirinya dalam
pelukan Pek Soh-ciu sambil ter-senyum manis berkata: "Kau

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 283


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

jangan salah paham, yang aku maksud adalah angkatan tua


dunia persilatan yang biasa biasa saja, tentu saja tidak bisa
disamakan dengan Sin-ciu-sam-coat."
Pek Soh-ciu sambil mengeluh: "Aku tidak menyalahkan
kau, Adik Yam, tapi, kau sepertinya pernah mengatakan
padaku, ayahmu adalah seorang jago silat."
Siau Yam mencibir mulutnya yang munggil, dengan
tersenyum ringan berkata: "Kau pun pernah mengatakan
bahwa gurumu tidak bisa bersilat!"
"Aku memang tidak membohongimu, guruku memang
seorang yang tinggi kesusastraannya, ilmu silat ku adalah
almarhum ayahku yang mengajarkannya."
"Katanya namamu adalah Ciu Soh-pek lho?" dia
berhentikan sejenak, lanjutnya lagi: "Sudahlah, kita waktu itu
baru pertama kali bertemu, tentu saja tidak akan mengatakan
seluruhnya, apakah kau masih ada pertanyaan lain?"
"Tidak ada, kita jalan saja."
Mereka berdua menyelesaikan rekening peng¬inapan,
mengeluarkan kuda dari tempatnya, bersama-sama keluar
dari penginapan
Di toko pakaian jadi Siau Yam membeli beberapa setel
pakaian wanita, lalu bersama-sama melarikan kuda menuju
danau Po-yang. Hingga matahari hampir tenggelam, burung
gagak mengitari pohon pulang kesarangnya, Siau Yam masih
tidak bermaksud berhenti untuk istirahat, Pek Soh-ciu jadi tak
tahan dia bertanya: "Adik Yam! Hari hampir gelap, kita harus
mencari penginapan untuk beristirahat."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 284


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Siau Yam mencibirkan bibirnya sambil tersenyum berkata:


"Bumi dan langit sebagai tempat berteduh, empat lautan
sebagai rumah, itu yang dinamakan kegembiraan dunia
persilatan, kau sendiri masih menyebut dirimu penerus Sin-
ciu-sam-coat, tapi hal seperti ini kau tidak mengerti!"
"Ahh, penerusnya Sin-ciu-sam-coat? Ini sungguh sangat
beruntung sekali."
"Hmm, dan masih ada seorang gadis kecil yang menyamar
jadi seorang laki-laki, hanya dengan melihat tampangnya yang
memikat orang he he, kita bersaudara sungguh beruntung
sekali."
Diikuti dengan suara perbincangan, muncul dua orang
laki-laki besar berpakaian ringkas dengan wajah yang bengis,
dengan langkah yang cepat menghampiri ke depan kuda
mereka, diatas baju mereka tersulam satu tempat hio mas,
sambil membawa golok tersenyum bengis datang
menghampiri.
"Hemm!" Siau Yam dengan sinis mengeluarkan suaranya,
lalu memalingkan kepala berkata pada Pek Soh-ciu: "Toako!
Apakah kau kenal dengan dua orang tinggi ini?"
"Sangat asing." Kata Pek Soh-ciu.
"Mereka adalah anak buahnya perumahan Bu-ting yang
mengkhususkan diri berdagang tanpa uang, yang baru
sepuluh tahun lalu muncul di Bulim."
"Ooo begitu!" Pek Soh-ciu berkata, "Aku dulu pernah
bertemu dengan seorang yang menggunakan senjata tempat
hio emas dengan julukan Giam-ong-leng (Perintah raja

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 285


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

neraka) Sai Hong entah apakah dia ketua perumahan Bu-


ting?"
"Dia adalah wakil ketua mereka, kepandaian Giam-ong-
leng cukup hebat."
Dua orang laki-laki besar itu melihat mereka dengan
tenangnya berbicara, sama sekali memandangnya, mereka
jadi naik pitam dengan membentak berkata: "Turun, biar aku
menghadapi kau."
Wajah Siau Yam berubah menjadi dingin, pinggangnya
sedikit diputar, lalu dengan enteng melayang turun dihadapan
mereka berdua, alis di angkat, dengan dingin berkata: "Aku
sudah turun, kalian mau apa silahkan katakan."
Seorang ahli sekali mengulurkan tangan, sudah tahui isi
tidaknya lawan, ilmu meringankan tubuh dia yang melayang
turun bagaikan kapas melayang, turun ke tanah tanpa
bersuara, segera membuat dua orang laki-laki besar ini
ketakutan mundur beberapa langkah, tapi orang yang
disebelah kanan memaksakan diri berkata:
"Bocah, kau memang punya sedikit kemampuan, tapi,
tuan-tuan dari perumahan Bu-ting, bisa besar bukan dari hasil
menakut-nakuti orang, jika kalian tahu diri, he... he..."
"Hemm!" Siau Yam berkata, "Penyakit nonamu justru
tidak tahu diri, jika kalian mencari masalah dengan
menghadang jalan kami, maka kalian harus mengeluarkan
kemampuan kalian untuk membuktikannya."
Kata-katanya sungguh sangat menghina, laki-laki besar itu
mana bisa menahan amarahnya, goloknya langsung

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 286


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

diayunkan, disabetkan ke pinggang. Siau Yam sepertinya tidak


merasakan sinar golok yang dingin itu, tapi ketika mata golok
sudah hampir mengenai tubuhnya, dia baru mengayunkan
tangannya, jari telunjuk dan tengah bergerak menjepit, tepat
menjepit di atas mata golok.
Laki-laki besar itu bersuara hemm sekali, dia menambah
tenaga dorong kedepannya, tapi meski dia sudah
menggunakan seluruh tenaganya, tetap saja tidak bisa maju
biar satu inci pun, dia tahu rencananya telah menemui
halangan keras, lawannya walau pun seorang bocah wanita
yang cantik, tapi adalah seorang yang berilmu tinggi, sehingga,
seluruh tubuh dia mengucurkan keringat dingin, tapi
mulutnya dengan berteriak marah, dia kembali mengerahkan
tenaga dalam sekuatnya didorongkan kedepan, tetap saja
seperti capung menggoyang hang baru, golok itu sepertinya
sudah tumbuh akar.
Satu aliran hawa dingin terasa dari punggung langsung
menusuk ke hati, dia tahu jika tidak mengambil kesempatan
melarikan diri, mungkin nyawa pun akan hilang, maka dia
segera melepaskan golok ditangannya, membalikan tubuh
meloncat ke belakang, masuk ke padang rumput
menyelamatkan diri.
Siau Yam berteriak dingin berkata: "Apa kau kira bisa
meloloskan diri? Ambil ini!"
Sinar golok berkelebat membentuk pelangi, “buuk...!”

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 287


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Menancap di belakang punggung laki-laki besar itu. Laki-


laki besar lainnya sejenak tertegun, dia juga membalikan
tubuh ingin melarikan diri.
Siau Yam mendengus sekali berkata: "Kau juga ingin
mati?"
Kaki kiri laki-laki besar yang telah diangkat itu, cepat-
cepat diturunkan kembali, dengan ketakutan membalikan
tubuh berlutut: "Nona besar, anggap saja hamba telah buta,
harap kau jangan bunuhku."
"Ampuni kau boleh saja, tapi harus jawab pertanyaanku
dengan jujur." Kata Siau Yam
"Silahkan tanya saja nona besar, hamba pasti akan
menjawabnya."
"Siapa namamu?"
"Hamba dipanggil Tiauw Keng-houw (menggantung mata
macan) Tan Wan-hiong."
"Kenapa kalian menghadang jalan kami?"
"Hamba diperintahkan oleh ketua tiga perumah¬an,
mengawasi orang-orang Bulim yang lewat dijalan ini, karena
kami mendengar keturunan Sin-ciu-sam-coat, jadi kami ingin
melihat Pouw-long-tui..."
"Apa kalian pantas bisa melihatnya?"
"Benar, hamba pantas mati."
"Kenapa perumahan Bu-ting ingin menyelidiki orang-
orang Bulim yang lewat tempat ini?"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 288


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Ini... hamba sungguh tidak tahu."


Pek Soh-ciu menyela: "Hasil dari penyelidikanmu sudah
berapa banyak orang-orang Bulim yang lewat disini?"
"Yang sudah lewat, ada dari Siauw-lim, Bu-tong, Tiam-
cong, Bu-tai, perkumpulan Ci-yan dan yang lainnya, aku
dengar masih ada banyak perguruan lainnya juga akan tiba."
"Apa kau tahu untuk apa?"
"Ini..."
Siau Yam mengangkat alis: "Kenapa, tidak mau
mengatakannya?"
Tubuh Tan Wan-hiong gemetaran, berkata: “Aku dengar
demi Ho-leng-ci, dan... itunya Pek Siauhiap..."
Siau Yam mendengus, mendadak dia menjentikkan
jarinya, tampak tubuh Tan Wan-hiong bergetar, lalu
tersungkur dan mati.
Siau Yam mengangkat kepala melihat kesekeliling, dia
menemukan di lereng gunung sebelah kiri, sepertinya ada
bangunan kuil, baru saja membalikan kepala akan memanggil,
dia melihat wajah Pek Soh-ciu seperti tidak senang dia jadi
tertahan dengan keheranan berkata, "Kenapa kau?"
Pek Soh-ciu mengeluh sedikit: "Golongan jahat dalam
dunia persilatan, tidak semuanya adalah para penjahat yang
melakukan sepuluh kejahatan besar yang tidak bisa diampuni,
dikemudian hari adik Yam bertindak, seharusnya memberi
sedikit jalan pada mereka."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 289


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Siau Yam menundukkan kepala berkata: "Kata-kata Toako


benar, tapi orang ini telah mengetahui keberadaan kita,
membiarkan dia hidup mungkin akan menimbulkan banyak
masalah, dalam dunia persilatan memang penuh dengan tipu
muslihat, sulit di ramalkan, ada saatnya kita tidak bisa berhati
kasihan, tapi, aku tetap akan mendengarkan nasihatmu."
Berhentikan sejenak, lanjutnya lagi: "Toako! Disana ada
sebuah kuil, malam ini menginap disana saja, baik tidak?"
"Para pendetanya mungkin tidak akan menyam¬but
kedatangan kita menginap di kuil mereka, begini saja, aku
lebih dulu mendatanginya dan kau mengikuti setelahnya."
Setelah tiba di depan kuil, Pek Soh-ciu baru tahu ini
adalah sebuah kuil kosong yang telah lama ditinggal-kan, dia
melihatnya temboknya rusak dimana-mana dan rumput liar
tumbuh disekelilingnya, parting dewanya pun tidak ada satu
yang utuh, untungnya ada satu sudut kuil yang cukup untuk
berteduh, baru saja selesai menyapu bersih, Siau Yam sudah
tiba dihadapannya, dia membuka bungkusan baju,
dipaparkannya di dekat bawah jendela, Siau Yam juga sudah
mengikat kudanya, membawa kendi air dan makanan kering.

Berdua sambil melihat lihat bulan, mereka pelan-pelan


menikmati makanannya, setelah makan, sambil bergandengan
dibawah sinar bulan, mereka menikmati bayangan pohon
yang bergoyang-goyang. Suara serangga bercitcitan, kadang
diselingi beberapa longlongan binatang liar dan kera,
menginap di gunung liar, sungguh ada kenikmatan tersendiri.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 290


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Lama... Siau Yam mengangkat kepala, berkata: "Toako..."


"Ada apa?"
"Terhadap perjalanan kegunung Kwo-tiang ini, aku sedikit
merasa menyesal."
"Kenapa? Bukankah kau menginginkan Ho-leng-ci itu?"
"Haai, itu karena perintah perguruan..."
"Jika itu perintah dari perguruan, lebih-lebih harus mati-
matian diperjuangkan."
"Tapi perjalanan ini banyak bahayanya, aku sangat
pesimis!"
"Asalkan kau memperlihatkan pedang pendek itu,
bukankah itu akan membuat mereka yang melihatnya
langsung melarikan diri!"
"Saat benar-benar dalam keadaan untung rugi, tidak akan
semudah itu, jika tidak, bagaimana Siau-wan-ngo-liong bisa
terpancing sampai mengorjbankan nyawanya! Dan juga, aku
khawatir kau..."
Pek Soh-ciu dengan lantang tertawa: "Aku berkelana di
dunia persilatan, justru tujuannya mencari otak pembunuh
ayahku. Walau mereka tidak mencariku, aku tetap tidak akan
melepaskan mereka, jadi mengambil kesempatan para jago
itu berkumpul, mungkin harapanku akan terkabul”
“Tapi... aai..."
Pek Soh-ciu melihat Siau Yam mengerutkan alisnya, akan
bicara tapi tidak dilanjutkan, tidak tahan di dalam hatinya

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 291


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

bergerak, katanya: "Adik Yam! Tamu tidak diundang yang


mengunjungi kau di Lam-tiang itu, apakah dia orang
perguruanmu?"
Siau Yam sedikit tertegun: "Benar, Oww... Toako! Malam
indah mudah berlalu, kita... tidurlah."
Dalam hati Pek Soh-ciu mengerti, dia merasa sulit untuk
menjawab, maka dia hanya bisa tersenyum.
Padang rumput liar, gunung dingin dan kuil rusak yang
ditinggalkan orang pemandangan ini sungguh menyedihkan,
namun angin yang bertiup membuat bayangan bergoyang,
suara serangga terdengar dimana-mana, di satu sudut kuil
rusak itu, malah samar-samar terdengar suara yang
merangsang.
––––––––

JILID 2

BAB 5
DI PERJALANAN

Pagi keesokan harinya, saat matahari menyinari jendela,


burung pagi berkicauan, ketika Pek Soh-ciu bangun dari tidur,
dia merasakan orang yang ada dalam pelukannya sudah tidak
ada, saat dia membuka mata terlihat sebuah sinar warna yang
gemilang, hampir membuat matanya jadi silau.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 292


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Seorang wanita yang sangat cantik berpakaian hitam


dengan lengan baju berwarna giok, berdiri di hadapannya,
matanya yang cantik tapi sayu, bibirnya tersenyum. Diatas
pipinya yang merah terlihat sepasang lesung pipi yang samar-
samar, rambutnya yang lembut melayang-layang ditiup angin,
pinggangnya bergerak gerak-pelan seperti tidak mampu
menahan beban tubuhnya. Cantik, cantik sekali tiada duanya.
Meski dibandingkan dengan Su Lam-ceng, dia masih kalah
sedikit, tapi pendekar wanita dengan penampilan yang liar
tetap mempesona siapapun yang melihat.
Melihat Pek Soh-ciu bengong menatap, dengan tertawa
ringan berkata: "Toako, kau lihat aku persis tidak?"
"Persis, persis, persis, persis sekali."
"Heng, persis apa?"
"Ah, persis... dewi di khayangan."
"Dan persis apa lagi?"
"Persis... istriku."
"Toako jahat..."
Di dalam kuil yang rusak tampak pemandangan musim
semi yang indah, terdengar tawa cekikikan yang merdu, cukup
lama... suara tawanya baru berhenti, kemudian terlihat dua
ekor kuda tunggangan yang gagah berturut-turut keluar dari
kuil, yang di depan adalah seorang sastrawan setengah baya
berbaju biru, diikuti seorang wanita setengah baya. Tidak
lama setelah mereka berdua sampai di jalan raya, dari
belakang mereka terdengar suara gerombolan kuda berlari

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 293


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

membawa derap yang ramai, dalam sekejap, tiga puluh ekor


lebih kuda telah melewati mereka.
Siau Yam yang menyamar menjadi seorang wanita
setengah baya, sedikit mempercepat lari kudanya, hingga
kudanya berlari berendengan dengan kuda Pek Soh-ciu, dia
memalingkan kepala sambil tertawa berkata: "Toako, mungkin
seluruh jago dunia persilatan sudah berkumpul di gunung
Kwo-tiang, kekuatan kita masih lemah, kita harus sedikit hati
hati."
"Kata-kata adik Yam tidak salah, kita lihat keadaan saja."
Mereka berdua melewati lembah Po-yang, tiba di kota
kabupaten Tong-hiang, sepanjang perjalanan tidak terjadi
masalah apa-apa, di Tong-hiang mereka menginap semalam.
Keesokan harinya baru masuk ke wilayah timur
perbukitan, setelah melarikan kuda beberapa saat, orang dan
kudanya pun telah mengucurkan keringat, terpaksa mereka
beristirahat dulu di satu warung teh. Dasar memang harus
bertemu, tidak disangka-sangka di dalam warung teh, sudah
duduk dua puluh lebih para hweesio Siauw-lim.
Pek Soh-ciu pura-pura tidak mengenalnya, dia mengikat
tali kudanya di atas cabang pohon, lalu menyuruh Siau Yam
duduk di atas batu yang rata, dia mengambil dua gelas teh
dingin, berdua dengan santai mereka minum.
Mata Siau Yam melirik pada para hweesio Siauw-lim,
terus berkata: "Toako, ketua Siauw-lim yang terdahulu, diam-
diam pernah ikut dalam penyerangan perumahan Leng-in, kali

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 294


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

ini tanpa disengaja bisa bertemu disini, bagaimana pun kita


harus minta penjelasannya."
"Minta penjelasan memang itu harus, tapi sekarang
bukan waktu yang tepat." Kata Pek Soh-ciu.
"Kenapa?"
"Jika sampai tidak bisa diselesaikan dengan kata-kata,
maka jati diri kita tidak bisa disembunyikan lagi, lebih baik kita
bertindak melihat keadaannya saja."
Siau Yam adalah orang yang sedikit liar, dia merasa tidak
bisa menerima tekanan ini, amarah di dalam dadanya
bagaimana pun tidak bisa dihentikan, tapi Pek Soh-ciu tidak
mengizinkan dia bertindak, terpaksa dia disamping
memonyongkan mulutnya menahan rasa tidak senangnya.
Saat ini didalam kelompok para hweesio Siauw-lim, ada
seorang hweesio paling tinggi kedudukannya diantara para
murid generasi ketiga, nama hweesio ini adalah Kong Tie, dia
pernah ikut dengan Pek Can taysu ke Yun-liu, maka pada
kepala ruang Tat-mo yaitu Pek Na taysu dia berkata: "Susiok,
sastrawan baju biru setengah baya itu, pernah datang ke Yun-
liu, jika kuil kita ingin menjelaskan hal ikhwal kesalah
pahaman paman guru Pek-can, orang ini adalah saksi hidup."
Pek Na taysu bersuara "Ooo!" dia lalu bangkit berdiri,
perlahan mengucapkan pujian Budha, sebelah telapak
tangannya ditegakkan, memberi hormat pada Pek Soh-ciu
berkata: "Pinceng Pek-na, ingin mengajukan satu
permohonan..."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 295


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Pek Soh-ciu tidak menduga hweesio Siauw-lim malah


sebaliknya yang bertanya pada dia, dengan perasaan heran
dia berkata: "Toa-hweesio jangan sungkan begini, aku merasa
sangat terhormat, tapi kita belum pernah bertemu,
permohonan Toa-hweesio seperti terlalu di luar dugaan."
Pek Na taysu adalah kepala biara tianglo Siauw-lim, dia
juga seorang yang sangat dihormati di dunia persilatan, walau
pun seorang pakar ilmu silat di dunia persilatan, tapi dia tidak
pernah memandang sebelah mata, melihat jawaban seperti
ini, keruan warna wajahnya sedikit berubah, berkata: "Aku
cuma ingin bertanya pada Sicu, mau dijawab atau tidak itu
terserah Sicu sendiri, aku tidak bermaksud memaksa..."
Siau Yam tidak tahan, dengan membentak dingin berkata:
"Kau boleh coba memaksa, boleh mencoba kekuatan kami
suami istri apakah bisa memecahkan kepala botakmu itu!"
Kelakuan Siau Yam terhadap Pek Na taysu, tentu saja
menimbulkan rasa tidak senang para hweesio Siauw-lim, saat
ini mereka sudah tidak bisa menahan diri lagi, segera dua
orang hweesio setengah baya, menerjang maju dari
belakangnya Pek Na taysu, mereka berdiri dihadapan Pek Soh-
ciu dan Siau Yam, dengan dingin berkata: "Kong Ceng dan
Kong Se ingin minta petunjuk dari anda suami istri."
Siau Yam menyunggingkan bibirnya: "Toako minggirlah,
biar aku yang menghadapi dua hweesio ini."
Pek Soh-ciu tahu bagaimana kepandaian Siau Yam, walau
pun dua orang hweesio itu bersama-sama maju, mereka tidak
akan bisa mengalahkannya, dia menganggukan kepala sambil

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 296


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

tersenyum berkata: "Tujuh puluh dua jenis ilmu silat hebat


Siauw-lim jangan dianggap enteng, kau harus hati-hati."
Siau Yam pelan-pelan berdiri, lalu melangkah maju dua
langkah ke depan, mengangkat alisnya berkata: "Kalian
berdua majulah sekaligus, supaya nanti tidak merepotkan aku
lagi."
Walau bagaimanapun murid-murid Siauw-lim adalah dari
aliran lurus dan ternama, mana mau mereka bersama-sama
menghadapi seorang wanita dengan tangan kosong, Kong
Ceng menggoyangkan tangan, memberi isyarat pada Kong Se
untuk mundur, baru memasang kuda-kuda, bentaknya: "Sicu,
silahkan."
Siau Yam mendadak menjulurkan telapak tangan
kanannya, dua jari yang putih seperti giok, dengan kecepatan
yang sulit dipercaya, menotok ke arah sepasang mata Kong
Ceng, dengan enteng mulutnya berkata: "Seorang hweesio
memang sangat ramah, maka terpaksa aku lebih dulu
menyerangnya."
Kepandaian Kong Ceng, di dalam angkatan ketiga Siauw-
lim termasuk seorang yang menonjol, dia melihat begitu Siau
Yam melayangkan telapak tangan kanannya, angin jarinya
sudah menyentuh kulit dan wajahnya, tidak tahan hatinya jadi
terkejut, cepat-cepat dia menyerang dengan kepalannya,
bersamaan waktu itu dia meloncat kebelakang, dalam sejurus
dia sudah bergerak menyerang dan bertahan, ilmu silat Siauw-
lim, memang berbeda dengan ilmu silat cabang perguruan
lain.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 297


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Tapi jurus dia Hok-houw-sin-koan (kepalan dewa penakluk


harimau), seperti batu jatuh ke laut, sepasang jari mungil Siau
Yam malah seperti belatung menempel di tulang, selalu
bergerak-gerak di depan matanya.
Sepasang telapak Kong Ceng tidak henti-hentinya
dikebutkan, satu persatu tenaga tamparan yang dapat
menghancurkan batu di kerahkan, angin pukulannya
membuat debu berterbangan. Namun meski dia sudah
mengeluarkan seluruh kemampuannya, semua sia-sia saja,
tubuh Siau Yam yang langsing itu, menari-nari mengikuti
gerakannya tangan Kong Ceng, sepasang jarinya yang munggil,
tetap berjarak setengah inci dari sepasang matanya.
Pesilat tinggi angkatan ketiga Siauw-lim ini menjadi
ketakutan, dia tahu dirinya sudah bertemu dengan seorang
wanita persilatan yang amat lihay, sehingga akhirnya dia
melepaskan usaha bertahannya, sepasang tangannya
dijulurkan kebawah, siap menerima nasib kehilangan
sepasang matanya, terdengar suara pelan "Hemm!",
tubuhnya yang besar itu, berputar di pukul telapak tangan
Siau Yam, meski tidak tega menghilangkan sepasang matanya,
tapi pukulan telapak tangan yang keras ini, telah membuat dia
menerima luka dalam yang cukup parah.
Pesilat tinggi dari angkatan muda Siauw-lim, tidak bisa
menahan satu jurus serangan seorang nyonya setengah baya,
ini sungguh satu berita yang menakutkan. Pek Na taysu
dengan menyebut nama Budha berkata: "Hebat benar ilmu
silat Sicu ini, guru anda pastilah seorang pesilat tinggi yang
namanya menggemparkan dunia persilatan."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 298


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Siau Yam mendengus dingin, berkata: "Kalau begitu taysu


tidak memandang diriku!"
Pek Na taysu berkata: "Aku tidak bermaksud itu, kenapa
Sicu berpikir yang lain-lain."
Siau Yam kembali mendengus dingin: "Taysu tidak perlu
banyak bicara lagi, sekarang kau mau bagaimana, aku
bersedia menerima."
Walau Pek Na taysu seorang petapa yang sudah tinggi
kesabarannya, timbul juga sedikit amarah oleh tingkah Siau
Yam yang sombong itu, alis panjangnya sedikit diangkat, tapi
akhirnya dia menahan diri berkata: "Aku hanya ada sedikit
permintaan pada suami anda, anda tidak perlu mendesak aku
seperti ini."
Siau Yam berkata dingin: "Berarti taysu ada permintaan
pada kami suami istri."
Pek Na taysu terdiam sejenak, lalu dengan menghela
napas dia berkata: "Anggap saja aku ada permintaan pada
suami anda."
"Masalah suamiku, aku juga bisa bertanggung jawab
setengahnya, hweesio boleh mencoba mengutarakannya."
"Haai!" Pek Na taysu mendesah: "Suami anda pernah ikut
dalam perebutan pusaka di Yun-liu..."
"Tidak salah, terhadap masalah Ho-leng-ci, suamiku
memang pernah menyaksikannya sendiri."
Pek Na taysu dengan wajah tegang berkata: "Apa yang
telah suami anda saksikan?"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 299


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Siau Yam mencibirkan bibirnya sedikit: "Suamiku sudah


biasa menutup kejelekan, memuji kebenaran, kau tidak perlu
terlalu tegang!"
Wajah Pek Na taysu berubah: "Murid Siauw-lim sangat
taat aturan, harap anda suami istri jangan percaya omongan
orang yang menjelekan Siauw-lim..."
Siau Yam berkata tawar: "Apa permohonan ini yang taysu
inginkan?"
"Jika kalian suami istri bisa menjadi saksi yang
membersihkan nama baik Suteku, maka aku akan sangat
berterima kasih sekali."
"Kami suami istri bisa saja menjadi saksi untuk
membersihkan nama baik kuil anda, tapi anda harus
menyanggupi satu hal padaku sebagai imbalannya."
"Asal didalam kemampuan kami, tentu tidak akan
membuat Sicu kecewa."
"Permintaanku sebenarnya juga hal yang mudah sekali,
asalkan taysu mengatakan siapa otak yang pada tahun itu
diam-diam menyerang perumahan Leng-in..."
Tubuh Pek Na taysu bergetar, sepasang matanya yang
bersinar, menatap pada Siau Yam, setelah beberapa saat baru
berkata: "Ada hubungan apa anda dengan Sin-ciu-sam-coat
(Tiga pendekar wahid)?"
Siau Yam berkata dingin: "Kita hanya membicarakan
masalah, buat apa taysu bicarakan hal yang lainnya!"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 300


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Pek Na taysu menutup sepasang matanya: "Pertanyaan


Sicu ini, aku tidak bisa menjawabnya."
Siau Yam dengan sinis mendengus: "Kalau begitu
keinginan taysu membersihkan nama baik kuilmu, bukankah
itu hal yang berlebihan!"
Pek Na taysu membuka sepasang matanya berkata: "Otak
yang diam-diam menyerang Sin-ciu-sam-coat, aku sungguh
tidak tahu."
"Kalau begitu hilangnya ketua kuil anda yang terdahulu,
kau juga sama sekali tidak tahu!"
"Kenyataannya memang begitu."
"Maaf, perundingan kita terpaksa selesai sampai disini
saja."
Pek Na taysu mengangkat alisnya, dia berteriak marah
berkata: "Apa anda sungguh ingin merusak nama baik kuil
kami?"
Siau Yam dengan sinis mencibirkan bibirnya, berkata:
"Masalah siapa benar atau salah, dunia persilatan tentu akan
menilainya sendiri, anda keluar dengan membawa orang-
orang yang begini banyak, bagaimana pun tidak akan bisa
menutupi mata telinga seluruh orang-orang persilatan!"
Tujuan utama Pek Na taysu sebenarnya berharap Pek
Soh-ciu bisa menjadi saksi dan menjelaskan bahwa Pek Can
taysu tidak pernah merampas Ho-leng-ci, tidak diduga suami
istri ini punya pandangan negatif terhadap Siauw-lim-sie,
begitu pembicaraannya tidak cocok, maka semakin

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 301


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

dibicarakan semakin tegang, sampai saat ini sudah sampai


taraf tidak bisa menerimanya, sehingga akhirnya Pek Na taysu
mengebutkan lengan baju besarnya, mengerahkan tenaga
dalam yang amat dahsyat, sambil mulutnya bersamaan
berteriak marah: "Jika Sicu sengaja ingin menghina kuilku,
maka aku terpaksa melanggar larangan membunuh orang."
Satu gelombang tenaga dalam ini, di dalamnya
mengandung Siau-sai-pit-kim-kong-sin-kang (tenaga sakti Kim-
kong menutup kumis kecil) salah satu dari tujuh puluh dua
ilmu silat Siauw-lim yang sangat dahsyat.
Pek Soh-ciu khawatir Siau Yam terluka karena
menganggap enteng lawan, dia tertawa keras dan melayang,
ketika tubuhnya masih melayang, tenaga telapaknya dengan
dahsyat membelah udara datang menerjang, mulutnya
berkata: "Adik Yam, kau minggir dulu, biar aku yang
menghadapi para hweesio yang tidak bersih ini, aku mau lihat
sebenarnya mereka mempunyai ilmu silat sehebat apa."
“Boom...!”
Pek Soh-ciu seperti layang-layang putus tali, sekali
melayang sudah meluncur tiga tombak lebih, baru kakinya
menginjak ke bumi.
Siau Yam berteriak terkejut, kakinya dihentakan, berlari
kedepan Pek Soh-ciu berkata: "Toako! Apa kau terluka?"
Pek Soh-ciu dengan tenang berkata: "Siau-sai-pit-sin-kang
walau pun salah satu ilmu silat terhebat di dunia persilatan,
tapi tidak lebih tinggi dari pada aku punya Kong-hong-sam-si

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 302


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

(tiga jurus angin ribut), mari, kita lihat para hweesio terkenal
ini masih punya jurus hebat apa lagi."
Siau Yam sedikit tidak tenang, bertanya lagi: "Toako, ini
salahku, kita..."
Pek Soh-ciu memegang tangannya yang mungil: "Jika para
hweesio liar itu sengaja mencari gara-gara pada kita, ingin
menghindar juga sulit, kau lihat mereka sudah mengepung
kita, kecuali kita bertarung, tidak ada pilihan lain!"
Lalu mereka saling bergandengan tangan, melangkah
dengan mantap, pelan-pelan berjalan menuju ke tengah
kepungan.
Mendadak, sebuah sinar kilat berkelebat mem¬belah
langit, setelah itu terdengar suara geledek yang menggelegar,
lalu turunlah hujan yang lebat, jalan raya lebar yang penuh
dengan hawa pembunuhan ini, men¬dadak terguyur oleh
hujan deras dan angin kencang.
Walau pun angin sangat kencang, namun tidak bisa
menyapu bersih hawa pembunuhan yang kental ini, bayangan
orang masih pelan-pelan bergerak, karena pandangannya
terhalang, mereka sedang memperketat kepungannya.
Di pihak Siauw-lim kecuali ketua Tat-mo-tong Pek Na
taysu, masih ada seorang ketua Lo-han-tong, Pek Keng taysu,
dia juga seorang hweesio yang namanya telah
menggemparkan dunia persilatan, sisa dua puluh orang lebih
lainnya dari angkatan kedua dan ketiga, tapi semua rata-rata
mempunyai ilmu tinggi. Jelas, dalam hal kekuatan Pek Soh-ciu
dan istri berada dalam posisi yang tidak menguntungkan.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 303


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Namun kedua belah pihak tampaknya tidak ada keinginan


mengalah, seperti keadaan anak panah yang sudah ditarik
pada busurnya, mau tidak mau harus dilepaskan. Pek Na taysu
melangkah maju tiga langkah, dia pertama yang menyerang
dengan telapaknya ke tengah alisnya Pek Soh-ciu, tangan
kanannya dengan kecepatan tinggi dan gerakan yang tidak
terduga, mengunci gerak pergelangan tangan Pek Soh-ciu.
Tadi ketika dia menggunakan Siau-sai-pit-sin-kang
menyerang Pek Soh-ciu dari jauh tidak ada hasilnya, maka
sekarang begitu menyerang dia langsung menggunakan salah
satu jurus terhebat Siauw-lim lainnya yaitu Jit-cap-ji Kin-na-jiu
(tujuh puluh dua jurus cengkeraman tangan kosong), nampak
jelas sekali, Pek Na taysu yang merupakan salah satu dari lima
tianglo Siauw-lim, sudah memandang sastrawan setengah
baya ini sebagai satu lawan yang tangguh.
Pek Soh-ciu mendengus, tubuhnya mendadak diputar,
telapak tangan kanan ditarik lalu dilontarkan, jurus Hong-lui-
peng-hoat (Angin dan halilintar muncul bersamaan waktu)
dilancarkan menghantam Pek Na taysu.
Salah satu jurus Kong-hong-sam-si ini bisa dianggap jurus
yang tiada tandingannya di dunia persilatan, walau pun terdiri
dari tiga jurus, selama Hong San-ceng berkelana di dunia
persilatan puluhan tahun, belum pernah bertemu dengan
orang yang sanggup menahan dua jurus serangannya, walau
ilmu silat Pek Soh-ciu belum mencapai kesempurnaan, tapi
karena dua jalan darah pentingnya yaitu jalan darah Jin dan
Tok sudah tembus, jadi tenaga telapaknya sudah tidak bisa
disetarakan dengan pesilat tinggi biasa, saat menyerang

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 304


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

dengan jurus Kong-hong-sam-si, kekuatan tenaganya seperti


gunung meletus.
Pek Na taysu yang latihannya sudah sangat tinggi, hatinya
telah bergetar, mimpi pun tidak terpikir, sastrawan baju biru
yang wajahnya asing, ternyata telah mempelajari kepandaian
Sin-ciu-sam-coat, tenaga dalam dan kecepatan geraknya
untuk pesilat tinggi masa kini, bisa dikatagorikan yang paling
hebat, sehingga, dia tidak berani menghadapi lawannya
dengan cara keras, dia mengebutkan lengan baju besarnya,
sambil melangkah ke samping tiga langkah.
Pek Soh-ciu tertawa panjang, dia kembali meneruskan
serangan Kong-hong-sam-si, di bawah hujan yang lebat itu,
terdengar suara petir menggelegar.
Pek Na taysu segera menggunakan jurus Pek-poh-sin-
koan (kepalan dewa seratus langkah) dari kuil Siauw-lim, di
gabungkan dengan Siau-sai-pit kim-kong sin-kang, dia
melakukan pertarungan sengit dengan Pek Soh-ciu,
pertarungan yang jarang bisa ditemukan di dunia persilatan,
selain itu Pek Soh-ciu meneruskan menyerang dengan ilmu
hebatnya lagi, dalam sesaat sulit bisa membedakan siapa yang
lebih unggul.
Di sisi Iain Siau Yam juga bertarung hidup mati dengan
Pek Keng taysu, tenaga dalam Siau Yam walau kalah satu
tingkat dari Pek Keng taysu, tapi dia sangat gesit, gerakan
jarinya hebat sekali, setiap serangan jarinya membuat ketua
Lo-han-tong ini sibuk meng-hindari.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 305


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Pertarungan ini tampaknya akan menjadi pertarungan


panjang, namun Pek Soh-ciu dan istri sudah sedikit lebih
diatas angin, ini adalah satu berita aneh yang cukup
menggemparkan dunia persilatan, dua orang dari lima tianglo
Siauw-lim-sie yang sudah ternama, ternyata tidak bisa
memenangkan pertarungan melawan sepasang suami istri
yang tidak ternama!
Demi melindungi nama baik dan kehormatan Siauw-lim-
sie yang sudah berumur ratusan tahun, dua orang hweesio
ternama dari agama Budha ini makin keluar amarahnya,
setelah Pek Keng taysu melancarkan serangan telapak yang
memaksa Siau Yam mundur, pada para murid Siauw-lim dia
mengeluarkan sebuah perintah yang mengejutkan 'siapkan
Lo-han-tin1, maka, para murid Siauw-lim-sie yang ada
disekeliling, semua langsung bergerak membentuk barisan.
Pertarungan sementara jadi terhenti, Pek Na dan Pek
Keng, segera memimpin barisan Lo-han itu.
Tentu saja, Pek Soh-ciu yang pernah masuk ke kuil Siauw-
lim-sie seorang diri, punya pengalaman menghadapi Lo-han-
tin yang di bentuk ratusan orang, dia tetap tidak berani
memandang enteng terhadap Lo-han-tin yang dibentuk hanya
oleh dua puluh orang lebih ini, karena dia tahu lawan yang
dihadapinya sekarang, adalah intinya para pesilat tinggi
Siauw-lim, sekali barisannya bergerak, pasti sangat berbahaya
sekali. Maka dia menyuruh Siau Yam mengeluarkan pedang
pendek Siau-suang dan Pek-lek-bie-sin-ciam yang jarang dia
gunakan, dia sendiri juga mengeluarkan Pouw-long-tui nya.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 306


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Lalu, sambil bersiul panjang, alisnya sedikit di angkat, dia


berkata dingin: "Aku tidak ingin membunuh tanpa ada
penjelasan terlebih dulu, sebelum kalian menyerang bersama-
sama, paling baik dengarkan terlebih dulu nasihatku."
Dia menghentikan perkataannya sejenak, sorot matanya
melihat kesekeliling, lalu berkata lagi: "Lo-han-tin adalah salah
satu barisan Siauw-lim-sie, sudah ratusan tahun ternama dan
tidak pernah melemah, tapi, barisan hebat yang terkenal di
dunia persilatan ini, mungkin tidak mampu menahan sebuah
serangan Pouw-long-tui, jika kalian tidak cepat lupa, kata-
kataku ini bukanlah kata-kata yang menakut-nakuti, sekali
Pouw-long-tui ini bergerak, maka tidak akan bisa
meninggalkan seorang lawan yang hidup. Maka kalian para
hweesio, lebih baik pikirkan sekali lagi baik-baik."
Baju hweesio yang warnanya abu-abu, masih melayang-
layang dan mengeluarkan suara sst...sst di timpa hujan angin,
Lo-han-tin tidak melakukan penyerangan, tapi juga tidak
berhenti bergerak.
Pek-na dan Pek Keng, dua hweesio luhur dari Siauw-lim-
sie memang sedang mempertimbangkan keadaan di hadapan
mereka, sesaat tidak mampu mengambil keputusan yang
tepat, tentu saja mereka tahu Lo-han-tin sulit menahan
sebuah serangan dahsyat dari Pouw-long-tui, apa lagi pedang
pendek Siau-suang dari perguruan Thian-ho yang
diperlihatkan oleh Siau Yam, sama dengan sebuah lambang
perintah pengambil nyawa.
Keadaan saat ini adalah pertarungannya belum dimulai,
kalah dan menang sudah ditentukan, kecuali membubarkan

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 307


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

barisan dan mengaku kalah, para hweesio Siauw-lim sulit bisa


memilih satu keputusan yang memuaskan. Akhirnya Pek Na
taysu menggerakan tangan menghentikan gerakan Lo-han-tin,
alisnya diangkat, dengan suara rendah berkata: "Sicu, kita
kemari tidak disengaja bertemu, bukan begitu?"
"Tidak salah." Kata Pek Soh-ciu dingin.
"Kalau begitu buat apa kita melakukan perta¬rungan
hidup mati!"
"Anda tidak takut nama baik kuilmu rusak?"
"Asalkan bertindak sesuai aturan, buat apa takut
perkataan orang..."
"Seorang hweesio luhur, memang harus berbesar hati,
sayang kata-kata taysu sedikit terlambat datangnya."
Warna wajah Pek Na taysu berubah: "Hemm!" marah
berkata, "Dalam sejarah ratusan tahun, murid Siauw-lim
dipaksa membubarkan barisan dan mengaku kalah, kau lah
orang yang pertama."
Dia menghentikan bicaranya sejenak, dengan sedih
berkata lagi, "Aku tidak ada kemampuan, sehingga membuat
nama baik ratusan tahun kuilku, hancur dalam sehari, aku...
hai, hanya bisa menebus dosa dengan kematian."
Ternyata Pek Na taysu yang menjadi kepala dari lima
tianglo Siauw-lim, sudah bertekad dengan kematian,
membebaskan keadaan yang memalukan untuk nama baik
Siauw-lim-sie, baru saja habis bicara, telapak tangan
kanannya' dengan cepat diayunkan, buuk..., dia memukulkan

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 308


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

kepalanya sendiri, terlentang mati di bawah guyuran hujan


angin.
Terdengar suara doa yang rendah dan pilu, di saat para
hweesio berdoa di dalam hujan ini, Pek Soh-ciu tanpa bicara
lagi menuntun kudanya, bergandengan dengan Siau Yam
meninggalkan lapangan pertarungan. Waktu berlalu... Siau
Yam perlahan mengeluh: "Tidak terpikir hweesio tua itu
orangnya sangat keras, hai..."
Perasaan Pek Soh-ciu sangat berat, dia terdiam beberapa
saat, katanya: "Melihat kematiannya Pek Na taysu, aku
merasa sangat tidak tenang..."
Siau Yam mencibirkan bibirnya: "Kita tidak memaksa
mereka mengatakan siapa otaknya yang diam-diam menyerbu
perumahan Leng-in, terhadap hweesio kuil Siauw-lim ini kita
sudah sangat bermurah hati, hweesio tua itu ingin mati
sendiri, ada hubungan apa dengan kita?"
"Kek!" sekali Pek Soh-ciu berkata, "Adik Yam benar, tapi...
kelihatannya kita sudah terlibat dalam pergolakan dunia
persilatan yang sangat dalam, selanjutnya pekerjaan kita,
mungkin akan mendapat banyak halangan."
"Aku pikir para hweesio itu tidak akan menyiar-kan
penyamaran kita, karena kematiannya Pek Na, bagaimana pun
bukanlah hal yang membanggakan."
"Harap saja begitu."
Saat ini hujan sudah berhenti, di langit sudah tampak
matahari, tubuh mereka berdua seluruhnya basah kuyup,
setelah terkena sinari panas matahari, terasa tidak enak, maka

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 309


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

mereka melarikan kuda dengan cepat, ingin mencari satu


tempat untuk istirahat dan berganti baju, tapi mendadak kuda
mereka meringik keras, kedua telinganya berdiri tegak,
bagaimana di paksa pun tidak mau maju lagi.
Dalam hati Pek Soh-ciu tahu pasti ada masalah lagi, dari
atas kuda dia langsung meloncat keatas, sesudah berdiri
diatas puncak pohon yang ada disampingnya, matanya
melihat ke arah tikungan yang ada di depan, tidak tahan
hatinya jadi tergetar.
Ternyata di tengah jalan raya, melingkar seekor ular
berbisa yang panjangnya sekitar satu tombak lebih, tubuhnya
sebesar lengan anak kecil, lidah merahnya keluar masuk,
mengeluarkan suara sst... sst, bentuknya menyeramkan sekali,
dia mematahkan sepotong dahan, sekali tangannya
diayunkan, dahannya melesat ke arah bagian tujuh cun ular
itu.
Dahan yang terlepas dari tangan, kecepatannya laksana
kilat, tapi ular berbisa itu mendadak bergoyang, dahan pohon
itu malah tidak mengenainya, tak... menancap diatas tanah
jalan raya.
Siau Yam juga loncat ke samping Pek Soh-ciu, dia juga
melihat ular berbisa itu mampu menghindarkan senjata gelap,
dia merasa heran, lalu mengambil dua buah Pek-lek-bie-sin-
ciam, tangannya diayunkan, dua buah jarum melesat, masing-
masing mengarah pada sepasang matanya ular berbisa itu.
Walau bentuk jarum itu sangat kecil, tapi karena keahlian
melepaskan jarumnya sangat hebat, walau pun seorang

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 310


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

pesilat tinggi kelas satu, yang dapat lolos dari serangan Pek-
lek-bie-sin-ciam juga tidak banyak, ular berbisa itu walau pun
sudah terlatih, tetap tidak bisa lolos dari kematian!
Ular berbisa itu setelah berguling-guling, lalu mati
terlentang di pinggir jalan, Siau Yam segera menatap ke
pepohonan di samping ular, dengan mendengus dingin
berkata: "Ayo keluar, biar kami suami istri menghadapimu."
"He... he... he!" terdengar sebuah tawa dingin, lalu
melangkah keluar seorang manusia aneh yang berwajah
monyet, mulut monyong hidung mancung ke dalam, tubuhnya
kurus kecil, di tangannya sedang mempermainkan seekor ular
berbisa sebesar kawat besi, sepasang matanya bersinar hijau,
berjalan pelan menuju tengah jalan.
Siau Yam dan Pek Soh-ciu bersama-sama meloncat turun
dari puncak pohon, dia memperhatikan orang aneh itu
beberapa saat, mendadak wajah cantik Siau Yam jadi dingin
berkata: "Apakah anda anggotanya Jit-kaw-kok? (tujuh
keahlian)"

Orang aneh berwajah monyet itu tertegun, dia


menghentikan langkah, sepasang matanya yang bersinar hijau
dingin, berputar putar sebentar, lalu berkata: "Mata yang
tajam, mantu Sin-ciu-sam-coat ter¬nyata punya sedikit
kehebatan."
Pek Soh-ciu berkata: "Kami suami istri tidak ada
permusuhan dengan Lembah Jit-kaw, kenapa tuan
menghadang jalan mencari masalah?"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 311


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"He...he...he!" orang aneh berwajah monyet tertawa,


"Setelah melihat gerakan kalian yang sangat hebat, monyet
tua jadi merasa tangan gatal, selain itu, he... he... selain itu
aku juga ingin berunding dengan Siauhiap."
"Ha... ha... ha!" Pek Soh-ciu tertawa keras, katanya, "Tuan
ini ingin melihat-lihat Pouw-long-tui?"
Orang aneh berwajah monyet itu berkata: "Lihat, ini
hanyalah salah satu sebab, jika Pek Siauhiap bisa
memberikannya, itu akan lebih baik lagi."
"Hemm!" Siau Yam berkata dingin, "Ide bagus, ketua
lembah kalian Pek-tok-lo-cia (Iblis seratus racun.) Bong San-
san, apakah dia sudah ikut datang?"
Orang aneh berwajah monyet membelalakan sepasang
matanya: "Kenapa, apakah Tok-hou (Monyet racun) The Hoan
masih kurang berbobot?"
"Tok-hou The Hoan walau pun seorang yang ternama, tapi
terhadap masalah ini mungkin kau tidak bisa
memutuskannya." Kata Siau Yam
Tok-hou The Hoan berkata: "Ada masalah seperti ini?
mohon Pek hujin jelaskan."
Siau Yam mengangkat alisnya: "Aku telah kehilangan
pelayanku, kehidupan ku sehari-hari, terasa kurang leluasa,
aku dengar Bong San-san itu orangnya sangat pengertian,
menjadi pelayanku mungkin akan cekatan."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 312


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Sepadang mata Tok-hou The Hoan menyorot sinar ganas,


dia tertawa dingin berkata: "Berani menghina kokcu kami, kau
pantas mati, terima ini."
Lengan kanannya mendadak diayunkan, ular berbisa
sebesar kawatbesi seperti sebuah tombak panjang, menusuk
ke arah dada Siau Yam.
Tubuh Siau Yam berkelebat, dia sudah melayang mundur
tiga tombah, membalikan lengan mencabut pedang panjang
di punggungnya, sebuah jurus Ki-hwee-liauw-thian
(Mengangkat api membakar langit.) di sabetkan ke arah
bagian tujuh inci ular kawat besi.
Tok-hou The Hoan tertawa dingin, lengan kanannya
digerakan perlahan, huut... tubuh ular kawat besi itu
bergoyang, dengan jurus Coan-thian-it-cu-hiang (Mengarah
langit membakar dupa) dari jurus toya Pan-liong, menyerang
kearah pipinya Siau Yam.
Siau Yam tidak menduga ular kawat besinya Tok-hou The
Hoan begitu gesit, cepat cepat bergeser, kembali mundur tiga
langkah.
Begitu Tok-hou dapat mendesak, dia tidak memberi nafas
pada Siau Yam, sambil mulutnya bersiul aneh, langsung
menerjang masuk, ular kawat besi diayunkan secepat angin,
segera terlihat berlapis-lapis bayangan ular, bau amis
menyebar luas, mengurung rapat Siau Yam.
Pek Soh-ciu melihat ular berbisa kawat besi itu lidahnya
keluar masuk, tidak henti-hentinya menyem¬burkan asap
beracun, dan juga ilmu silatnya Tok-hou The Hoan juga sangat

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 313


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

hebat, dia khawatir Siau Yam mendapat luka, tidak tahan lagi
dia mencabut pedang-nya, ingin mendesak masuk kedalam
pertarungan.
Siau Yam yang melihatnya, lalu berteriak: "Toako
mundurlah, menghadapi orang kecil seperti ini, kita tidak
perlu melawan bersama-sama!"
Pek Soh-ciu menghentikan langkah, dia meng-geleng-
gelengkan kepala, terpaksa mundur lagi ke belakang
menonton, tapi dia tetap memusatkan tenaga dalam Pouw-ci-
sin-kang, jika Siau Yam benar-benar dalam bahaya, maka dia
akan tidak pedulikan apa yang namanya keroyokan.
Siau Yam menahan nafas, pedangnya seperti naga menari,
walau jurus Tok-hou sangat dahsyat, tapi tetap tidak bisa
berbuat banyak, tapi, Siau Yam juga tidak bisa menahan nafas
terlalu lama, apalagi harus menggunakan tenaga dalam,
keadaannya memang sangat berbahaya sekali.
Dalam sekejap sudah lewat tiga puluh jurus, dipelipis Siau
Yam sudah nampak ada keringat, melihat keadaan,
kekalahannya akan terjadi dalam beberapa saat lagi.
Sebenarnya Siau Yam sendiri juga menyadari keadaannya,
ketika pertama dia bertarung, di telapak tangan kirinya sudah
menggenggam dua buah jarum Pek-lek-bie-sin-ciam, jika tidak
sampai bahaya sekali, dia tidak mau mempergunakan.
Saat ini, dadanya sedang naik turun dengan derasnya,
karena terlalu lama menahan nafas, tenaga dalamnya
nampaknya akan habis, gerakannya pelan pelan mulai
menurun, jurus pedangnya juga nampak tidak segesit semula,

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 314


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

tampak seperti lampu yang kehabisan minyak, walau pun


sekuat tenaga meronta, juga tidak akan lolos dari kematian.
Tok-hou The Hoan tertawa keras, lalu berkata:
"Menyerahlah Pek hujin, monyet tua adalah orang yang
sayang wanita, pasti tidak akan membuat kau sangat..."
Seseorang di saat dalam keberhasilan, tidak luput
pemusatan pikirannya akan mengendur, saat inilah yang
ditunggu Siau Yam, sebab kesempatan bagus ini yang dalam
sekejap akan menghilang dan tidak terulang, segera dia
menggetarkan pedang panjangnya, menyebarkan ribuan titik-
titik sinar pedang, menyerang kearah wajahnya Tok-hou The
Hoan, lalu telapak kirinya diayunkan, terdengar Pek-lek-bie-
sin-ciam bersuara dua kali, langsung menancap di mata kiri
dan bahu kirinya Tok-hou The Hoan.
Perubahan besar ini, sungguh seperti sambaran kilat, Tok-
hou The Hoan tidak menduga menyerang balasan Siau Yam di
dalam keadaan bahaya, bisa sedahsyatini.
Tapi Tok-hou juga adalah seorang yang nekad, meski mata
kirinya dibutakan oleh Pek-lek-bie-sin-ciam, dan lengan kirinya
tidak berguna lagi karena terluka, dia malah dengan berteriak
keras, lengan kanannya diayunkan sekuat tenaga, ular kawat
besi seperti sebuah panah beracun, dengan kecepatan yang
sulit dibayangkan, langsung mengarah dadanya Siau Yam.
Jurus ini sangat diluar dugaan Siau Yam, saat ini tenaga
dalamnya sudah habis digunakan, walau pun sebuah senjata
gelap yang biasa, dia juga sudah tidak bisa menghindar, apa

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 315


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

lagi ular kawat besi berbisa yang dilemparkan sekuat tenaga


oleh Tok-hou The Hoan.
Nampak ular kawat besi dengan kecepatan tinggi akan
mengenai dada montoknya Siau Yam, asalkan maju lima ini
lagi saja, wanita cantik ini akan tewas di gunung liar ini.
Keadaan yang sangat berbahaya ini terjadi dalam sekejap,
Pek Soh-ciu yang menonton disisi, hampir saja mati ketakutan,
dia berteriak keras, tangan kanannya dengan kuat diayunkan,
lima titik sinar hitam dengan kecepatan tidak terbayangkan,
mengenai tubuh ular kawat besi, tubuh Pek Soh-ciu juga
langsung terbang, mengerahkan ilmu silat meringankan tubuh
Co-yang-kiu-tiong-hui sampai puncak tertinggi, hanya terlihat
sebuah gumpalan asap tipis menggulung, tubuh Siau Yam
yang bergoyang-goyang akan jatuh itu sudah berada di luar
sepuluh tombak lebih.
Mereka akhirnya dapat lolos dari bahaya, tapi keadaan
bahaya yang dialaminya, tetap saja begitu menggetarkan hati.
Wajah Siau Yam menjadi putih pucat, dadanya tidak
henti-hentinya kembang kempis, dengan lemah dia
menyandar di tangannya Pek Soh-ciu, sepasang matanya
terbuka lebar, melihat pada mayat ular di tanah yang hampir
merengut nyawanya, lalu melihat pada Tok-hou The Hoan
yang wajahnya putih seperti kertas.
Beberapa saat, dia baru dapat melancarkan nafas dengan
meniup nafas panjang berkata: "Terima kasih, demi menutupi
jejak kita, Tok-hou ini tidak boleh dilepaskan!"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 316


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Pek Soh-ciu menganggukan kepala, sambil menggandeng


tubuh dia, perlahan melangkah maju ke depan Tok-hou The
Hoan berkata: "The Tayhiap! Istriku tadi tidak bisa
mengendalikan diri, aku sungguh menyesal sekali."
Mata Tok-hou The Hoan yang tinggal satu sudah
kehilangan sinar, setelah berputar sekali, dia berkata dingin:
"Jangan sombong orang she Pek, walau aku mati, lembah Jit-
kaw pasti akan membalaskan dendam hari ini."
Pek Soh-ciu dengan tawar berkata: "Aku suami istri
setelah berani melukai anda, tidak akan takut pembalasan
dari lembah Jit-kaw, tapi membicarakan masalahnya, masalah
hari ini kau sendiri yang menimbulkannya..."
"Hemm!" Tok-hou The Hoan dengan marah berkata,
"Tidak salah, memang aku yang mencari mati, tapi kalian juga
mendesak sampai tianglo kuil Siauw-lim-sie mati, banyak
orang yang menyaksikan, kau lihat saja nanti, bocah..."
Baru saja selesai bicara, tubuhnya mendadak gemetar,
jatuh ke atas jalan raya, di sudut mulutnya keluar darah yang
bau amis, dia sudah menggigit pil beracun, bunuh diri.
Pek Soh-ciu tanpa suara mengeluh, dia tahu pertarungan
dengan Siauw-lim di warung teh, sudah menimbulkan
masalah yang tidak ada ujungnya, kali ini dia pergi kegunung
Kwo-tiang, mungkin setiap langkah¬nya akan penuh dengan
halangan, tapi mala petaka tidak bisa dihindari, jika bisa
dihindari itu bukan mala petaka, sehingga, mereka berdua
tetap mengikuti rencana semula, berjalan melalui Kwie-ciu,
lewat Ke-yang, menuju kepegunungan Heng-ih...

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 317


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Di malam hari yang pekat, Pek Soh-ciu dan Siau Yam tiba
di kota kabupaten Ih-san, kota kabupaten Ih-san terletak di
lereng selatan gunung Huai-ih, di sebelah tenggaranya adalah
pegunungan Hian-sia-leng, karena mereka berdua tiba terlalu
malam, setelah mencari ke seluruh kota, juga tidak
mendapakan satu penginapan pun.
Pek Soh-ciu tidak bisa berbuat apa-apa, menatap pada
benteng kota yang megah itu dia tertawa, berkata: "Adik Yam!
Kelihatannya kita terpaksa menganggap benteng kota sebagai
kamar tidur, angin bertiup menyapu lantai, kegembiraan ini
tidak ada di dalam kamar tidur."
Siau Yam dengan manisnya tersenyum, kepala¬nya sedikit
tunduk, tubuhnya merendah menghormat berkata: "Benar,
harap suamiku..."
Perkataan Siau Yam belum habis, di atas benteng kota
tiba-tiba terdengar suara tawa yang panjang: "Suami istri yang
serasi, wanita ini sungguh baik, nenek tua! Kita harus
meninggalkan tempat ini untuk mereka, ayo jalan."
Dua bayangan manusia, secepat kilat berkelebat, dengan
ilmu silat mereka yang sangat tinggi, sampai wajah mereka
juga tidak bisa terlihat dengan jelas, hanya terdengar suara
tawa yang memekakan telinga menjauh, dan masih terdengar
juga teriakan wanita: "Tua bangka, kau berani tidak
menunggu nenek tua, kau lihat mereka begitu mesranya."
Suara pembicara itu menghilang, dalam sekejap sudah berada
sejauh seratus tombak lebih jauhnya.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 318


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Pek Soh-ciu menggeleng gelengkan kepala, memegang


lengan Siau Yam sambil tersenyum berkata: "Sungguh
masalah aneh yang ada setiap tahun, hanya tahun ini yang
paling banyak, mau menginap di benteng kota, malah bisa
kebetulan ada yang menginap juga."
Siau Yam membantingkan tangannya, bibirnya mencibir,
pura-pura marah berkata: "Kau sih... lihat aku nanti masih
pedulikan kau tidak..."
Pek Soh-ciu menghela napas: "Harap hujin maafkan aku
kali ini, hamba tidak berani lagi."
Siau Yam tertawa berkata: "Sepasang setan tua ini
sungguh menyebalkan, sepertinya sengaja terus mengikuti
kita."
"Siapa mereka? Kau kenal?"
Siau Yam mencibirkan mulutnya: "Kau anggap aku sudah
setua tujuh, delapan puluh tahun, hemmm!"
"Kau jangan salah paham, yang aku maksud adalah
mungkin kau tahu merekaitu siapa."
"Mereka itu adalah sepasang pendekar yang berkelana
puluhan tahun, kalau kau tidak tahu bisa dianggap kau kurang
pergaulan, masih tanya aku kenal tahu tidak!"
"Ooo!" Pek Soh-ciu berkata, "Ternyata adalah Thian-ya-
hiap-Iu (Sepasang pendekar dari ujung langit), tidak aneh ilmu
silatnya setinggi ini."
Baru saja mereka berdua naik ke atas benteng kota, tiba-
tiba terlihat diatas rumah di pinggir jalan, muncul dua

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 319


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

bayangan orang, setelah sebentar memperhatikan keadaan,


lalu dengan cepat lari kearah utara.
Pek Soh-ciu tertegun berkata: "Apa... di kota kabupaten
Ih-san ini ternyata banyak orang-orang hebat, adik Yam! Kita
sedang tidak ada kerjaan, kita ikuti mereka dam melihat ada
apa sebenarnya, bagaimana?"
"Baik,"
Lalu dua orang itu bersama-sama meloncat, dengan cepat
berlari ke utara mengikuti bayangan tadi, setelah melewati
sebuah lapangan rumput liar, di depan tampak sebuah kuil
yang megah, terlihat bentengnya tinggi, pohonnya hijau
rimbun, tapi jejak dua orang itu sudah menghilang.
"Toako! Dua orang itu menghilang disini, kau lihat apakah
mereka ini hweesio bukan?"
"Sulit mengatakannya, mungkin saja mereka itu dua-
duanya nikoh."
"Kau sengaja berkata sebaliknya, aku katakan hweesio,
maka itu pasti hweesio."
"Dengan alasan apa memastikan mereka pasti hweesio."
"Apa kau tidak melihat ini adalah bangunan kuil
hweesio?"
"Tidak juga."
Belum selesai mereka berdebat, mereka sudah sampai di
depan pintu, Siau Yam menjejakan kakinya, tubuhnya sudah
meloncat setinggi tiga tombak, seperti daun yang melayang

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 320


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

jatuh, dengan pelan berdiri diatas gerbang itu, Pek Soh-ciu


mengikuti meloncat keatas, dua orang dengan hati-hati sekali
berjalan menuju ke dalam.
Setelah melalui lapangan rumput yang halus seperti
karpet, lalu meloncat ke atas atap ruangan, mata Pek Soh-ciu
mendadak melotot, perlahan menarik Siau Yam berkata: "Di
kuil hweesio tapi yang tinggal adalah nikoh, kali kau harus
mengaku salah."
Siau Yam melihat kearah tempat yang ditunjuk Pek Soh-
ciu, benar saja melihat seorang nikoh yang tubuhnya langsing,
sedang berjalan perlahan kearah pintu bundar, dia
mendengus sekali berkata: "Kau lihat lagi kesitu."
Tidak salah, diatas satu koridor, memang ada seorang
nikoh sedang berjalan bolak balik, jelas, di dalam kuil ini,
seperti tersembunyi hal yang misterius, mereka berdua demi
memuaskan rasa ingin tahunya, dari atap bangunan langsung
berlari menuju pintu bundar, apa yang dilihat, malah
membuat hati jadi lapang.
"Keadaannya indah sekali," Siau Yam memuji, dia
memalingkan kepala berkata pada Pek Soh-ciu: "Danau teratai
gunung buatan, daun hijau bertebaran, bau harum sepoi-
sepoi, tidak diduga di dalam kuil ini ada tempat yang luar
biasa ini."
Pek Soh-ciu tertawa: "Tidak salah, kau lihat bangunan
yang indah itu, tiangnya berukir, indah sekali, kebunnya
dipenuhi bunga, pemandangannya luar biasa, walau pun
istana bangsawan juga tidak bisa seperti ini."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 321


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Mereka berdua jadi ingin menikmati situasi itu terpesona


ini, lalu bersama-sama mereka meloncat ke atas gunung
buatan, sambil ditiup angin malam, berbincang-bincang
keindahan kebun bunga
"O-mi-to-hud", terdengar satu suara pujian Budha, dari
dalam rimbunnya pohon bambu melangkah keluar seorang
hweesio berusia empat puluhan, dia melangkah lalu berhenti
di depan gunung buatan berkata: "Di kuil ini, anda berdua Sicu
mana boleh sembarang masuk, malam sudah larut sekali,
harap kalian berdua keluar mengikuti jalan semula."
Siau Yam tidak menduga perkataan hweesio ini begitu
tidak sopan, maka dengan mendengus, dia berkata: "Kuil
adalah tempat suci, para pengunjung adalah tuannya para
hweesio, kami hanya melihat-lihat pemandangan, kenapa kau
melarang!"
Hweesio setengah baya itu sedikit tertegun, lalu tertawa
terbahak-bahak, suaranya keras sekali, sampai burung yang
pulang kandang pun beterbangan terkejut.
Siau Yam mengangkat alis, menatap hweesio setengah
baya yang berteriak: "Melihat kelakuanmu yang sombong
begini, pastilah seorang hweesio murtad yang tidak menuruti
aturan Budha, setelah hari ini bertemu dengan aku, kau ini
pasti sedang sial, terimalah ini."
Tubuhnya berkelebat, jarinya secepat angin menyerang
kearah dadanya hweesio itu.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 322


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Hweesio setengah baya tertawa, kaki dengan ringan


bergeser dua langkah ke samping, telapaknya ditegakan
seperti pisau, disabetkan kearah pergelangan Siau Yam.
Sebuah jurus memotong melintang dia ini, terbilang
cukup hebat, pengambilan waktu dan ketepat-annya juga
sedikit pun tidak salah, sayang yang dia hadapi adalah seorang
wanita yang berilmu tinggi, jurusnya walau pun hebat, tapi
malah gagal total.
Baru saja sisi telapaknya menempel di pergelangan Siau
Yam, mendadak terdengar suara krek... sakit yang menusuk
keulu hati, membuat dia tidak tahan menjerit kesakitan, dia
balik meloncat kebelakang satu tombak lebih, keringat di atas
kepala botaknya, seperti biji kacang bercucuran ke bawah.
Hanya satu jurus lawan telah mematahkan telapaknya,
hweesio setengah baya ini tahu dia telah bertemu dengan
seorang lawan tangguh, yang seumur hidup dia belum pernah
ditemui, dengan menahan sakit sepasang matanya melotot
benci pada Siau Yam, lalu membalikan tubuh, meloncat masuk
ke dalam rumpun bambu.
Kembali terdengar suara rendah pujian Budha, di ilalam
hutan bambu melangkah keluar tiga orang hweesio, langkah
mereka mantap, melangkah seperti terbang, dalam waktu
sekejap, sudah berhenti lima kaki di depan Siau Yam.
Pemimpinnya adalah seorang hweesio tua dengan wajah
seperti cemara tua, rambut dan alisnya sudah putih semua,
dia memperhatikan Pek Soh-ciu dan Siau Yam sejenak, dengan
"kek!" sekali berkata: "Kuil Pel-liong berkat perlindungan

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 323


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Budha, tidak pernah berselisih dengan teman teman dunia


persilatan, anda dua orang Sicu malam ini tanpa permisi
masuk ke dalam kuil, pasti ada alasan yang kuat."
Pek Soh-ciu mengepalkan tangannya berkata: "Kami
suami istri tersesat jalan, salah masuk ke dalam kuil anda, atas
kecerobohannya, harap guru bisa memaafkannnya."
Mendadak hweesio tua itu melototkan matanya, dua
sorot matanya yang tajam, menatap pada Siau Yam berkata:
"Tersesat dijalan minta menginap, sebenarnya tidak ada
masalah, tapi Sicu wanita ini malah dengan latahnya melukai
murid kami yang meronda, ini sepertinya sudah keterlaluan!"
Pek Soh-ciu dengan menyesal berkata: "Istiriku sedikit
ceroboh sehingga melukai murid anda, aku disini meminta
maaf, tapi kelakuan kasar murid anda terhadap orang yang
tersesat, anda juga harus mengajarkan disiplin padanya!"
Hweesio tua berkata dingin: "Sicu malam-malam masuk
ke kuil tanpa izin, tidak terhindar murid yang meronda
mencurigai sebagai orang yang bermaksud jahat, walau
bertemu dengan aku, juga sama akan timbul kecurigaan..."
Wajah Siau Yam jadi dingin: "Kalau begitu, hweesio tua
mengira kami berdua ini, datang ada maksud tertentu?"
Hweesio tua juga tampak sedikit marah berkata: "Malam-
malam masuk kuil tanpa izin, sembarangan melukai orang,
apakah aku salah pada Sicu?"
Siau Yam berkata: "Kelihatannya di dalam kuil Pek-liong
ini, benar-benar tersembunyi banyak jagoan, rupanya kami
suami istri tidak sia-sia dalam perjalanan ini."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 324


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Masing-masing pihak mempunyai pendirian, keadaannya


sudah tidak bisa didamaikan lagi, di belakang hweesio tua,
maju melangkah dua langkah dua orang hweesio setengah
baya berkata: "Murid minta izin untuk menghadapi dua orang
Sicu ini."
Hweesio tua sedikit menganggukan kepala, dua orang
hweesio setengah baya ini segera membalikan tubuh berkata
pada Pek Soh-ciu suami istri: "Bu Can, Bu Ceng, meminta
pelajaran dari dua orang Sicu."
Pek Soh-ciu berkata tawar: "Agama Budha mementingkan
pengampunan, kalian berdua buat apa harus menyelesaikan
dengan senjata!"
Bu Can bersuara "Hemm!" sekali berkata: "Jika Sicu mau
mematahkan sendiri satu pergelangan, kuil Pek-liong juga
tidak ingin melanggar larangan membunuh..."
Pek Soh-ciu menggelengkan kepala mengeluh berkata:
"Tidak disangka seorang hweesio, juga seorang yang suka
berkelahi, tidak aneh kekacauan dunia persilatan, selalu tidak
ada habisnya!"
Bu Can tidak menjawab lagi, mendadak dia maju ke
tengah, sepasang telapak disatukan lalu dibalikan, dengan
cepat didorong mendatar ke depan dada.
Pek Soh-ciu melihat tenaga dorongan sepasang
telapaknya Bu Can, suara anginnya menggelegar, di dalam
hati tahu tenaga dalam telapaknya sangat hebat, cepat-eepat
dia menarik nafas, lengan kanannya di putar, dengan
santainya menyambut datang sepasang telapak Hu Can.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 325


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Tenaga kedua belah pihak beradu, terdengar satu suara


keras, Bu Can merasakan dadanya seperti dipukul martil
besar, "Hek..!"
Dia mundur miring beberapa langkah, walau pun dia
dapat memaksakan tetap berdiri, tapi wajahnya berubah
pucat putih, keadaannya sangat kacau.
Dalam satu jurus dia sudah kalah, Bu Can jadi marah
karena malu, dia mencabut golok di punggungnya, mulutnya
berteriak keras, meloncat menerjang menyabetkan goloknya.
Pek Soh-ciu memiringkan tubuhnya, telapak kanannya
berturut-turut dipukulkan tiga kali, dalam jarak tiga kaki di
depan dia, seperti berdiri satu tembok tembaga, sia-sia saja
Bu Can memainkan goloknya, tidak bisa menempel sedikitpun
pada sudut baju Pek Soh-ciu.
Di tempat lain Bu Ceng juga sedang bertarung sengit
melawan Siau Yam, keadaan dia, dibandingkan Bu Can malah
lebih mengkhawatirkan, hanya terlihat satu bayangan
langsing, bermain-main di dalam bayangan goloknya,
bayangan jari tampak malang melintang, memukul melintang
menotok lurus, dia kecuali sering menjerit, ingin berhenti pun
tidak bisa.
Hweesio tua alis putih tidak menduga sepasang suami istri
setengah baya ini, berilmu silat sedemikian tingginya, didalam
hati sadar walau pun dirinya maju bertarung, tatap sulit bisa
bertahan sampai seratus jurus, sesaat, dia jadi tidak tahu
harus berbuat bagaimana.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 326


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Mendadak, terdengar dua suara gerungan yang tertahan,


sinar golok mendadak berhenti, bayangan orang sudah
berpisah, dua orang hweesio pesilat tinggi dari kuil Pek-liong,
sama sama terjatuh duduk diatas lapangan rumput, golok
mereka telah berada di tangan-nya Pek Soh-ciu suami istri.
Wajah hweesio tua jadi merah padam berkata: "Ilmu silat
Sicu berdua hebat sekali, aku mengaku kalah, tapi kuil Pek-
liong memang tempat berkumpulnya para jago, anda berdua
jika tidak cepat-cepat meninggalkan tempat ini, mungkin akan
sangat menyesal..."
Sorot matanya melirik kearah bangunan mewah, dengan
mengeluh dalam sekali, lalu membawa Bu Can dan Bu Ceng
berjalan masuk ke dalam hutan bambu.
Siau Yam membuang golok ditangannya, sambil tertawa
berkata: "Toako, di dalam bangunan mewah itu, mungkin
tersembunyi seorang jago hebat dunia persilatan, apakah kita
perlu melihatnya?"
"Jika sudah masuk ke dalam gunung pusaka, mana
mungkin pulang tanpa hasil, jalanlah, kita pergi melihatnya."
Dua orang itu sambil bergandengan berjalan menuju ke
bangunan mewah itu.
Dua daun pintu besar cat hitam tampak tertutup id pat,
sebuah papan yang bertuliskan huruf besar ‘Tee-cui-ki’
berwarna kuning mas berkilauan disorot sinar bulan, mereka
berdua ragu-ragu sebentar, berdiri cukup lama, liilak berani
menyentuh dua daun pintu besar cat hitam itu.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 327


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Mendadak ngeek... sepasang daun pintu itu terbuka


sendirinya, mereka berdua saling berpandangan sekali, lalu
melangkah masuk ke dalam pintu.
Di dalamnya ada satu koridor yang panjangnya kira-kira
enam tombak, kedua sisinya ada beberapa pintu yang
tertutup rapat, setelah melewati koridor, ada satu kebun
bunga yang indah, bunganya berwarna warni, tercium harum
yang diantar tiupan angin, dalam keheningan, tampak sangat
tenang sekali.
Melintasi kebun bunga ada sebuah gerbang tanpa pintu
berbentuk bulan bulat, dua buah lentera istana berselayar,
bergoyang goyang ditiup angin.
Di dalam gerbang, berdiri seorang nikoh setengah baya
berwajah cantik, tubuhnya langsing, dia melihat sekali pada
Pek Soh-ciu dan Siau Yam, dengan kaku berkata: "Aku Ih-hun,
mendapat perintah menyambut tamu agung, Sicu silahkan..."
habis bicara tubuhnya melangkah kesisi pintu, kebutan di
tangan pelan diputar, memperagakan posisi mempersilahkan
tamu.
Baru saja Pek Soh-ciu dan Siau Yam akan melangkah,
mendadak merasakan satu tenaga berputar, seperti
gelombang datang menerpa, mereka berdua karena tidak
waspada, tubuhnya berhuyung-huyung ditarik oleh tenaga itu,
untung saja kepandaian mereka sangat hebat, walau pun di
dalam hati tergetar, tapi tetap dengan santainya bisa
melangkah masuk ke dalam gerbang itu.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 328


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Di sudut mulut Ih-hun tampak tersenyum ringan, dia


membalikan tubuh mengikuti dari belakang Siau Yam berkata:
"Majikan ku tinggal di kuil Pek-liong, dalam sepuluh tahun ini
sudah banyak tamu yang ingin bertemu, tapi keadaan seperti
kalian berdua, sangat jarang terjadi."
"Majikan anda pasti adalah seorang pesilat tinggi yang
hebat sekali." Kata Siau Yam dengan tawar.
Ih-hun tertawa: "Sepanjang pengetahuanku, dalam
sepuluh tahun terakhir, majikanku belum pernah bertemu
orang yang mampu menahan lima jurus serangannya"
"Jika ada begitu banyak teman persilatan yang datang
berkunjung, majikanmu kecuali ilmu silatnya hebat, mungkin
juga adalah seorang wanita yang cantik sekali?"
Ih-hun dengan wajah serius berkata: "Kata-kata Sicu tidak
salah, sayang orang-orang yang berkunjung itu, tidak satu pun
bisa keluar dari sini dalam keadaan hidup hidup..."
Siau Yam mendengarnya sampai tertegun, men¬dadak
teringat seorang wanita iblis di dalam dongeng, tidak tahan
hatinya tergerak, berkata: "Apakah majikan anda itu adalah
Hud-bun-it-mo (iblis dari aliran Budha.) Leng-bin-sin-ni (nikoh
bermuka dingin)?"
Baru saja Siau Yam berkata habis, disisi telinganya tiba-
tiba terdengar "Hemm!" dingin, suaranya walau pun kecil, tapi
seperti guntur, sampai telinga punberdengung.
Pek Soh-ciu dan Siau Yam sama-sama merasa hatinya
tergetar, mereka berdua tahu iblis wanita yang telah

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 329


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

menggemparkan dunia persilatan ini, benar saja bukan orang


yang mudah dihadapi.
Ih-hun tersenyum pada mereka berdua berkata: "Anda
berdua silahkan tunggu disini sebentar, aku sementara pamit
dulu."
Tidak menunggu mereka menjawab, tubuhnya berkelebat
menghilang di belakang tirai penghalang angin.
Siau Yam melirik pada tirai penghalang angin itu, dengan
wajah yang sangat serius berbisik: "Hud-bun-it-mo, wajah dan
hatinya dingin, selain ilmu silatnya hebat, hatinya juga sangat
keji, jika kita terpaksa bertarung, maka harus sekuat tenaga
menghadapinya."
Dia menghentikan bicaranya sejenak, mengulur¬kan
tangan melepaskan topeng diwajahnya, berkata lagi:
"Kudengar dia tidak suka terhadap orang yang
menyembunyikan wajah aslinya, dia menganggap sangat tidak
menghormati. Walau pun kita belum tentu takut pada dia,
tapi lebih baik jangan menimbulkan masalah yang tidak perlu
oleh karena hal ini."
Pek Soh-ciu merasa kata-katanya masuk akal, maka dia
juga melepaskan topeng diwajahnya, tapi dengan tertawa
lepas berkata: "Seorang nikoh, pasti tidak akan terlalu keji,
mungkin kabar itu tidak benar."
Mereka berdua melewati sekat penghalang angin, tampak
sebuah ruangan yang mewah, di belakang ruangan ditutupi
oleh gorden sutra, tercium samar-samar bau harum,

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 330


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

menembus keluar dari celah gorden, seperti tiba di kamar


wanita, sama sekali tidak terlihat suasana tempat pendeta.
Baru saja Pek Soh-ciu tertegun, satu angin lembut dengan
pelan menggulung gorden, satu sinar biru yang lembut dan
warna yang sejuk di mata, membuat mata mereka jadi terang.
Ini adalah satu kamar tidur yang sangat mewah, satu
tombak lebih diatas ranjang sutra, duduk seorang nyonya
muda yang cantik sekali, wajahnya secantik bunga teratai,
tingkahnya sejernih air di musim gugur, dia memakai baju
nikoh berwarna biru langit, rambut panjang yang halus,
terurai diatas bahunya seperti awan hitam.
Pipinya malah dingin sekali, mengawasi seluruh indranya,
juga sulit bisa menemukan sedikit gambaran perasaan, tapi
hal ini tidak bisa menutupi kecantikannya, sebaliknya, malah
membuat orang merasakan kesuciannya, tinggi tidak
terjangkau.
Tapi, seorang wanita yang memakai baju nikoh, tapi
memelihara rambut panjang yang halus, sepertinya sedikit
mencolok mata orang, yang membuat Pek Soh-ciu keheranan
adalah, Hud-bun-it-mo yang menggemparkan dunia persilatan
ini, kelihatannya sangat muda sekali, dan wajahnya, hampir
persis sama dengan Siau Yam, seperti terbentuk dari cetakan
yang sama saja.
Ketika dia sedang kebingungan memperhatikan, diatas
ranjang itu sudah terdengar satu teriakan dingin: "Apakah Sicu
datang berkunjung karena mendengar nama besar?"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 331


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Pek Soh-ciu bersoja membungkuk: "Aku dengan istriku


kebetulan lewat di kuil anda, karena menikmati keindahannya
Tee-cui-ki, sehingga mengejutkan Cianpwee, atas
kecerobohannya, mohon dimaafkan."
"Hmmm!" nikoh berwajah dingin itu berkata: "Jika Sicu
sudah masuk ke dalam Tee-cui-ki, aku terpaksa menyambut
kedatangannya dengan aturan biasanya," Dia pelan-pelan
bangkit berdiri, mengangkat kepala berjalan keluar, terhadap
Pek Soh-ciu dan istri, seperti memandang rendah.
Pek Soh-ciu dan Siau Yam saling pandang sekali, terpaksa
mengikuti dia jalan kepekarangan, dia berhenti dan berkata
dingin: "Aku tidak ingin mengambil keuntungan dari orang
muda, kalian berdua majulah bersama-sama."
Pek Soh-ciu tertegun: "Aku suami istri tidak pernah
bertemu muka dengan Cianpwee, buat apa harus
menggunakan senjata?"
"Jika sudah masuk ke dalam Tee-cui-ki, maka kau harus
mengikuti aturannya."
"Kenapa? Cianpwee, walau pun kami telah mengejutkan
anda, tapi itu juga tidak begitu serius sampai harus
diselesaikan menggunakan senjata!"
"Sebelum Sicu masuk ke dalam Tee-cui-ki, apakah tidak
pernah menyelidik terlebih dahulu?"
"Aku telah katakan, kami suami istri kebetulan lewat kuil
anda..."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 332


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Baik disengaja atau pun tidak disengaja, larangan


sepuluh tahun, tidak bisa dibatalkan oleh kedatangan
sehari..."
"Apa larangan Cianpwee itu?"
"Setiap orang yang masuk ke dalam Tee-cui-ki, jika bisa
menahan serangan sepuluh jurusku, boleh bebas
meninggalkan tempat ini, jika tidak..."
"Bagaimana?"
"Potong satu lengan, musnahkan ilmu silatnya!"
"Ha... ha... ha... sungguh satu larangan yang kejam,
memang tidak salah disebut Hud-bun-it-mo..."
Terhadap nyonya muda berpakaian nikoh ini, Pek Soh-ciu
sudah merasa sangat sebal, sehingga perkataannya juga jadi
tidak niengandung hormat lagi.
Leng-bin-sin-ni menjadi marah dia membentak: "Bocah
yang sombong, aku mau lihat kau berani melanggar masuk ke
dalam Tee-cui-ki, sebenarnya punya kemampuan apa."
Tangannya mendadak diulurkan... angin pukulan seperti
panah dengan tenaga yang lembut, seperti sebuah jaring
langit, menutup ke arah kepala Pek Soh-ciu.
Pek Soh-ciu melihat Leng-bin sinni dengan ringan
melayangkan tangannya, tapi tenaganya terasa sangat
dahsyat, hatinya merasa terkejut, namun dia memiliki ilmu
dari tiga aliran, walau pun mendadak bertemu dengan lawan
kuat, tetap bisa bersikap tenang, sekali menggerakan
lengannya, pedang Im-cu sudah dicabutnya.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 333


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

“Boom...”
Dia terdorong mundur beberapa langkah ke belakang,
walau pun pedangnya tidak sampai lerlepas dari tangannya,
tapi lengan kanannya terasa kesemutan, dia baru menyadari
wanita iblis ini, memang benar ilmu silatnya sangat tinggi.
Tapi Leng-bin-sin-ni juga tidak mendapat keuntungan
besar, tubuhnya juga terhuyung-huyung oleh hawa pedang
Pek Soh-ciu, setelah lengan bajunya di kibaskan berturut-turut
dua kali, baru dia bisa menstabilkan dirinya. Sepasang
matanya menatap dengan seram, “hemm...” berkata lagi:
"Ternyata Sicu adalah muridnya Sin-ciu-sam-coat, tidak aneh
berani kurang ajar padaku, masih ada sembilan jurus, mari
kita coba lagi."
Bahunya tidak bergoyang, kaki tidak melangkah, begitu
tubuhnya bergoyang, dia sudah maju tiga kaki, tangannya
memukul, segulung tenaga dalam yang hangat perlahan
menekan ke dada Pek Soh-ciu.
Pek Soh-ciu yang melihat gerakan telapak dia walau pun
pelan, tapi diam-diam mengandung jurus iiuin.ilikan yang
tiada taranya, membuat orang seperti minum arak keras,
seluruh tubuh merasa tidak bertenaga, tidak tahan hatinya
menjadi dingin. Tapi dia tahu jika sampai telapak dia
mengenai tubuhnya, dia pasti tidak akan selamat, maka dia
mengerahkan seluruh tenaga dalamnya, pedang ditangan
kanan digerakan seperti kilat, telapak kiri digerakan seperti
guntur, dalam satu jurus dia sudah menggunakan jurus
pedang Im-cu, dan juga jurus Kong-hong-sam-si, memaksa
Leng-bin-sin-ni mundur.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 334


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Wajah Leng-bin-sin-ni berubah, lalu mendengus sekali,


berkata lagi: "Sicu sungguh hebat, bersiaplah kembali."
Dua jurus menyerang tanpa hasil, membuat Leng-bin-sin-
ni timbul nafsu membunuhnya, sepasang telapak tangan
segera bergerak bergantian menyerang, pukulannya
mengeluarkan angin keras dan mengeluar¬kan hawa panas,
membuat bajunya Siau Yam yang berdiri satu tombak lebih
ikut berkibar-kibar, wajahnya tampak terkejut.
Ini adalah pertarungan sengit yang belum pernah dialami
oleh Pek Soh-ciu, dia harus mengerahkan seluruh
kemampuannya, sekuat tenaga bertahan sampai sembilan
jurus, baju sastrawan yang dipakainya, hampir seluruhnya
sudah basah oleh keringat.
Leng-bin-sin-ni sudah mengalami ratusan kali
pertarungan, di bawah tangannya yang mulus itu, entah
sudah berapa banyak pesilat tinggi ternama yang telah dia
kalahkan, tidak di sangka Pek Soh-ciu yang begitu muda malah
mampu bertahan sampai sembilan jurus, kejadian ini sungguh
membuat dia sangat terkejut.
Pada jurus yang paling terakhir, dia telah mengerahkan
seluruh kemampuannya puluhan tahun berlatih silat dengan
keras, begitu tenaga telapaknya baru saja keluar, dunia
seperti akan kiamat, seluruh mahluk di bumi, dalam sekejap
seluruhnya seperti mati.
Serangan telapak tangan kali ini, sungguh terlalu hebat,
Siau Yam yang menonton di pinggir hatinya pun jadi berdebar
keras, dia takut Pek Soh-ciu terluka oleh Leng-bin-sin-ni,

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 335


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

lengan mulusnya diayunkan, tiga titik bintang dingin melepas


kearah dadanya Leng-bin-sin-ni.
Pek-lek-bie-sin-ciam adalah senjata rahasia perguruan
Thian-ho yang paling hebat, walau seorang ahli silat yang
manapun begitu mendengar nama jarum tersebut ini
wajahnya akan menjadi pucat, kepandaian Leng-bin-sin-ni
yang sangat tinggi pun, tetap harus berhati-hati
menghadapinya, jurus yang baru dilakukan setengah jalan,
terpaksa di rubah, dia menurunkan pergelangan tangannya,
memutar tubuh, lengan bajunya digetarkan, tiga buah Pek-
lek-bie-sin-ciam Siau Yam yang sangat dahsyat itu, semua
berhasil digulung ke dalam lengan bajunya, namun karena
gerakannya tertahan, Pek Soh-ciu jadi bisa menarik nafas, dia
melayang mundur lima langkah, jari tengahnya dijentikkan,
“Taaaak...!”
Terdengar suara ringan, wajah cantik Leng-bin-sin-ni yang
dingin itu, tampak berubah menjadi merah.
Ternyata karena Pek Soh-ciu terdesak mengerahkan
tenaga dalam, Pouw-ci-sin-kangnya tidak bisa digerakkan
dengan sepenuh tenaga, walau pun bisa memecahkan tenaga
dalam pelindung tubuh Leng-bin-sin-ni, tapi tenaga luncurnya
sudah habis begitu menyentuh sasarannya, titik sinar itu
dengan tepatnya mengenai tempat yang sangat empuk dan
sensitif di bagian dada, hal ini telah membuat Leng-bin-sin-ni
yang menjaga tubuhnya sangat suci itu, tenggelam kedalam
perasaan yang belum pernah dirasakan.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 336


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Siau Yam yang melihat jadi gembira, cepat-cepat


mengulurkan tangan menarik Pek Soh-ciu, mereka berdua
meloncat kebelakang, dengan beberapa loncatan, mereka
melarikan diri menuju kegelapan malam.
Setelah Mereka berdua mendapatkan kudanya, langsung
lari keluar puluhan lie, sampai terlihat terang diufuk timur,
mereka baru bisa merasakan lega, Siau Yam duduk disisi
sebuah pohon, dengan memelas sekali berkata: "Kau... kau
sungguh jahat."
Pek Soh-ciu tertegun berkata: "Aku jahat? Aneh, aku
kapan jahat?"
Siau Yam melirik dia dengan mata putih, katanya: "Masih
berani berkata tidak jahat, kau membawa orang semalaman
berlari kesana-kemari, sampai kulit mata pun menjadi berat
tidak bisa dibuka..."
Pek Soh-ciu duduk disebelahnya, dengan lembut
memeluk tubuh Siau Yam, berkata: "Oh gitu, aku punya satu
obat mujarab yang bisa memulihkan rasa lelah, sini, aku
berikan padamu!"
Siau Yam mengangkat alis, baru saja mau mengatakan
tidak percaya, dua bibir munggil semerah delima itu sudah
disumbat olehnya, benar saja ini resep obat yang mujarab.
Semalaman kelelahan, setelah dicium lama, rasa lelahnya jadi
tersapu bersih sedikit pun tidak tersisa, lama... dia baru
mendorong Pek Soh-ciu, tubuh menggeliat, rebah dalam
pelukannya berkata: "Hemm, masih berkata tidak jahat,
sedikit lagi jahatnya akan keluar minyak."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 337


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Berhenti sejenak, berkata lagi, "Hai, Toako, kau tahu Leng-


bin-sin-ni, sebenarnya siapa?"
"Tentu saja tahu, jika tidak bagaimana masih bisa di sebut
seorang Bulim kelas satu?"
"Kalau begitu siapa dia?"
"Hud-bun-it-mo”
"Dan?"
"Leng-bin-sin-ni."
"Omong kosong."
"Kau tahu?"
"Tentu."
"Coba katakan."
"Sepuluh tahun lalu, di dunia persilatan muncul si orang
remaja putri berbaju biru langit, dia cantik tiada duanya,
sehingga tidak tahu sudah memikat berapa banyak laki-laki,
tapi ilmu silatnya sangat tinggi, hatinya selain dingin sekali
juga sangat kejam. Di dalam waktu tidak sampai tiga tahun,
para pesilat tinggi dari berbagai aliran, entah sudah berapa
yang mati atau terluka dibawah sepasang tangannya,
kemudian tidak tahu apa sebabnya, mawar berduri ini malah
menghilang. Menjadi murid Budha, tapi rambut dia dan warna
biru langit kesukaannya, tetap menjadi lambang khususnya,
dan wajah dingin hati kejam, kecantikannya, tetap tidak
terhindar, makanya mendapatkan julukan Hud-bun-it-mo,

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 338


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Leng-bin-sin-ni, mengenai bagaimana dia menetap di kuil Pek-


liong, itu jadi misteri."
Pek Soh-ciu mengeluh: "Kepandaianku berasal dari tiga
keluarga, malah inl.ik bisa menahan sepuluh jurus
serangannya, tampak ilmu silatnya sungguh susah di ukur,
dalam seperti lautan..."
Siau Yam berkata: Semenjak Leng-bin-sin-ni masuk
kedalam dunia persilatan, hampir belum pernah bertemu
dengan lawan seimbang, guruku yang ilmu silatnya sulit
diperkirakan, dalam pembicaraan sehari-harinya, juga sangat
memuji dia, Toako bisa menahan sepuluh jurus serangannya,
sudah cukup menggemparkan dunia."
Pek Soh-ciu membalikan tubuh dia berkata: "Nama Thian-
ho-leng dan gurumu juga telah menggemparkan dunia
persilatan, dan di dalam hati semua orang ada rasa ketakutan,
ini menjadi teka tekiku, apa sebabnya?"
Siau Yam tertegun: "hal ini aku sendiri juga tidak jelas...,
kita jangan hanya berbincang saja, carilah makanan untuk
mengisi perut."
Pek Soh-ciu melihat Siau Yam tidak mau membicarakan
perguruannya, dia tahu pasti ada hal yang sulit dibicarakan,
maka dia tidak banyak tanya lagi, pelan-pelan memapah dia,
baru saja mau naik keatas kuda, mendadak sebuah garis
bayangan merah dengan mengeluarkan suara yang tajam,
melesat ke arahnya, bayangan itu berasal dari dalam sebuah
hutan lebat disisi jalan, dengan ringan dia mengangkat
lengannya, menangkap kearah bayangan merah itu, telapak

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 339


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

tangannya merasa panas, hampir saja bayangan merah itu


terlepas dari tangannya, cepat-cepat dia melihat kearah
telapaknya, telihat sebuah bendera merah berbentuk segi tiga
kecil berwarna merah api.
Ketika dia bengong tidak mengerti, Siau Yam tiba-tiba
berteriak terkejut, seperti melihat ada ular berbisa, wajah
cantik yang tadinya kemerah-merahan sekarang malah
menjadi pucat.
Pek Soh-ciu terkejut berkata: "Kenapa? Adik Yam."
Siau Yam tidak menjawab, sepasang matanya, menatap
ketakutan ke arah sisi hutan, Pek Soh-ciu melihat mengikuti
arah pandangannya, barulah dia melihat di bawah bayangan
pohon, berdiri tiga orang nona berbaju yang satu ungu yang
dua hijau dan dua nona berbaju hijau itu, adalah Hu-in dan
Cu-soat yang pernah bertemu di Hun-sie, dia sekarang
mengerti, ternyata nona berbaju ungu itu, adalah saudara
seperguruannya dari Thian-ho-leng, dia akan maju ke depan,
tapi Siau Yam mencegahnya berkata:
"Toako, kau tunggu disini, biar aku yang bicara dengan
dia."
Urusan perguruan orang lain, Pek Soh-ciu tentu saja tidak
bisa ikut campur, dia memberikan bendera segi tiga merah
pada Siau Yam, lalu berdiri dibawah pohon, menunggu
perkembangannya.
Siau Yam mendatangi nona berbaju ungu, membungkuk
menghormat berkata: "Apa kabar Ji-suci."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 340


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Nona berbaju ungu mendengus dingin: "Sam-sumoi kapan


sudah bersuami? Bisa berkelana di dunia persilatan, begitu
mesra, sungguh membuat orang ngiler, tapi segelas arak
bahagia pun tidak mengundang Suci meminumnya?"
Siau Yam berkata tawar: "Asalkan Ji-suci mau memberi
muka, aku pasti mempersembahkannya."
Wajah nona berbaju ungu tiba-tiba menjadi dingin,
katanya: "Aku tidak seberuntung itu, tapi tiga hal yang guru
perintahkan padamu, kau pasti sudah menyelesaikannya,
betul?"
Siau Yam dengan gagap berkata: "Ini..."
"Kenapa, apakah kau sudah melupakan perintah guru?"
"Aku tidak berani."
"Lalu sudah menyelesaikan berapa?"
"Harap Ji-suci bisa memaafkan ketidak mampuanku."
"Kau berani membangkang perintah guru?"
"Aku tidak ada maksud sedikitpun, tapi..."
"Baik, kau ikut aku pergi menghadap guru."
"Dimana guru sekarang?"
"Thian-ciat-leng."
Siau Yam begitu guru tidak keluar gunung, semangatnya
naik lagi berkata: "Aku masih ada urusan yang belum selesai,
harap Ji-suci memberi aku waktu beberapa hari."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 341


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Nona berbaju ungu berteriak marah: "Kau berani


menghianati perguruan?"
"Keberanian setinggi langit pun, aku tidak berani
melakukan penghianatan pada perguruan, ucapan Ji-suci
terlalu serius."
"Kalau begitu, kau ini bertekad tidak mau ikut bersama-
sama aku?"
"Harap Ji-suci memaklumi."
"Baiklah, mengingat sama-sama seperguruan, aku tidak
memaksa, tapi kekasihmu ini, bagaimana pun aku harus
membawanya pergi!"
Wajah Siau Yam berubah: "Harap Ji-suci jangan terlalu
memaksa. Perbuatanku nanti pasti akan kutanggung pada
guru untuk menerima hukumannya, tapi masalah hari ini, aku
tetap berharap Ji-suci bisa mengabulkannya."
Nona berbaju ungu tertawa dingin: "Baik, baik, karena
Sam-sumoi sudah berhasil mempelajari seluruh kepandaian
guru, kita kakak beradik bisa saling mengujinya."
Tangan mulusnya langsung diayunkan, segera timbul
angin kencang. Pek Soh-ciu yang berdiri sejauh satu tombak
lebih, juga merasakan seperti dilanda oleh tenaga yang
berhawa dingin, tapi Siau Yam sepertinya tidak begitu peduli
pada jurus telapak yang hebat ini, hanya setengah memutar
tubuhnya, dia sudah menghindar serangan ini, lengan kirinya
diputar, telapaknya membalas menyerang ke arah tulang iga
kiri nona berbaju ungu.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 342


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Nona berbaju ungu mendengus, dia menarik tangannya


lalu memotong dengan kuat kearah perge¬langan tangan Siau
Yam, kaki kanannya menendang ke atas, diujung kakinya yang
mulus ternyata dipasang besi tajam, menendang kearah dada
Siau Yam.
Begitu mereka bertarung dalam sekejap lima puluh jurus
lebih sudah lewat, kedua belah pihak walau pun saling
mengerahkan jurus jurus hebat, tapi karena masing-masing
pihak hafal akan ilmu silat lawannya, selalu hanya sekali
menyentuh langsung menghindar, sekali menyerang langsung
ditarik kembali, keadaannya sulit bisa menentukan siapa
menang siapa kalah.
Setelah bertarung lama tidak ada hasilnya, nona berbaju
ungu seperti sudah tidak sabaran lagi, mendadak dia merubah
jurusnya, setiap jurusnya mengeluar kan gemuruh angin dan
kilat, serangannya sangat dahsyat sekali.
Siau Yam juga mengerahkan seluruh kemampuannya,
setiap gerakan sepasang telapak tangannya, mengeluarkan
suara siulan yang memekakan telinga, dua orang kakak
beradik seperguruan ini, ilmu silatnya seimbang, bertarung
tidak ada keputusannya.
Dengan satu teriakan keras, pertarungan di lapangan
akhirnya berhenti.
Pek Soh-ciu melihat Siau Yam diam berdiri di sisi kiri jalan,
baju dibahu kanannya robek, diatas dadanya yang padat itu,
ada titik-titik merah bekas darah, tidak tahan dia jadi berteriak
terkejut, dia meloncat maju, mengangkat lengannya Siau Yam

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 343


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

berkata: "Adik Yam, bagaimana lukamu? Cepat... biar aku


lihat."
Wajah Siau Yam, terkilas senyum kebahagiaan, sepasang
mata cantiknya sedikit memejam, dengan lembut menyandar
keatas dadanya Pek Soh-ciu berkata: "Tidak apa-apa, aku
hanya terluka ringan, Toako, kita pergi saja."
Pek Soh-ciu berkata baik, sambil memeluk Siau Yam
mereka berjalan menuju ke tempat berhentinya kuda. Dia
melihat kebelakang pada nona berbaju ungu, terlihat wajah
dia putih pucat, dadanya kembang kempis dengan cepat, luka
yang diderita, sepertinya lebih parah dari pada Siau Yam,
mendadak hatinya bergerak, dia melepaskan Siau Yam, sekali
meloncat satu tombak lebih, pada nona baju ungu bersoja:
"Nona..."
Nona berbaju ungu mendadak mengangkat kepala,
berkata dingin: "Apakah kau ingin menghabisi aku? Hemm,
walau Giok Ie-ko terluka parah, tapi kau belum tentu bisa
mengambil keuntungan."
Pek Soh-ciu tertawa: "Aku tidak biasa memukul anjing
yang jatuh ke air, nona Giok tidak perlu cemas."
"Hemm, lalu kenapa menghadang jalanku?"
"Aku punya beberapa hal yang tidak mengerti, ingin
meminta jawaban dari nona Giok."
"Giok Ie-ko selamanya tidak pernah terima ancaman,
anda lebih baik tutup mulut saja."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 344


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Aku memohon dengan hormat, kenapa nona Giok terus


menolaknya!"
"Hemm..."
"Guru anda menugaskan istriku tiga hal penting, apakah
nona Giok bisa beritahukan apa isinya?"
"Anda bisa tanyakan saja pada istri anda, Giok Ie-ko tidak
bisa menjawabnya."
"Istriku tidak berniat mengkhianati perguruannya, nona
tanpa penyelidikan terlebih dulu, malah bertarung dengan
sesama perguruan, aku sungguh sangat tidak setuju dengan
nona."
"Masalah perguruanku, orang luar tidak perlu ikut
campur, harap anda tahu diri."
"Jika nona Giok bersikeras tidak mau memberi tahukan,
aku juga tidak akan bertanya, tapi, tidak peduli siapa pun, jika
berani melukai sehelai rambut istriku, aku pasti membalasnya
sepuluh kali lipat."
"Sungguh bermulut besar, sayang perguruan Thian-ho
bukan lawan yang bisa anda takut takuti!"
Saat ini Siau Yam sudah datang kesamping Pek Soh-ciu,
dengan lembut menarik lengan Pek Soh-ciu berkata: "Toako!
Urusan kita masih banyak, buat apa berkata sia-sia, mari
jalan."
Pek Soh-ciu merasakan tangannya Siau Yam sedikit
gemetaran, lalu melihat wajahnya, tampak sangat gelisah,

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 345


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

tidak tahan dia jadi terkejut, katanya: "Ada apa? Adik Yam!
Apakah merasa sakit lukanya?"
"Aku baik-baik saja! Tempat ini tidak baik untuk tinggal
lama-lama, lebih baik kita pergi saja."
"Kenapa? Sam-sumoi tidak mau bertemu dengan Toa-
suci, betul tidak?"
Tiba-tiba seorang wanita baju merah, memimpin dua
belas laki-laki besar berbaju ketat melangkah keluar dari
dalam hutan, dia menyebut dirinya Toa-suci, pasti adalah Toa-
sucinya Siau Yam.
Ditangannya membawa sebuah bendera merah bertiang
besi yang panjangnya sekitar tiga kaki, matanya menyorot
sekali pada Pek Soh-ciu, di sudut mulutnya tampak sebuah
senyum dingin mengerikan, kemudian bendera merahnya
dikibaskan, dua belas laki-laki besar yang tangan kiri
memegang tameng, tangan kanan memegang golok, segera
mengurung Pek Soh-ciu dan Siau Yam.
Siau Yam menegakkan tubuhnya, menghormat sekali
pada wanita baju merah berkata: "Siau Yam menghadap Toa-
suci."
Wanita baju merah menjawab yaa sekali berkata: "Tidak
berani, sampai guru pun kau pandang sebelah mata,
bagaimana bisa memandang aku."
Siau Yam batuk perlahan, berkata: "Aku tidak menghianati
perguruan, Toa-suci..."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 346


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Wanita baju merah mencibirkan bibirnya: "Kalau begitu


tiga hal penting yang diperintah guru padamu, pasti telah
berhasil kau laksanakan!"
"Toaci, kalian berdua terus menerus menekan aku dengan
tiga hal penting yang guru perintahkan padaku. Aku tanya
pada Toa-suci apakah tahu batas waktu yang ditentukan guru
padaku untuk menyelesaikan tiga hal penting itu?"
"Aku memang belum pernah mendengar beliau
mengatakannya."
"Kalau begitu Toa-suci tidak perlu karena ingin bersenang-
senang sesaat, jadi memperbesar masalahnya."
"Sungguh mulut yang tajam sekali, walau lidahmu bisa
berkembang bunga teratai, tetap saja tidak bisa menghindar
dari hukuman menipu guru, dimulut berkata iya tapi
kelakuannya bertentangan!"
"Aku tidak berniat mengambil keuntungan sedikit pun
dari bersilat lidah, tapi jika Toa-suci bersikukuh
mengatakannya, terpaksa persilahkan Ji-suci untuk
bertanggung jawab atas memperlambatnya penyelidikan."
Walau wanita baju merah diperintahkan untuk
menyelidiki tingkahnya Siau Yam, tapi tidak berani
menanggung tanggung jawab terlambatnya penyelidik¬an,
maka begitu mendengar ini dia jadi tertegun, lalu dengan
wajah tersenyum berkata: "Kalau demikian, jadi ini semua
salahku, tapi jika tidak perhatikan masalah maka akan jadi
kacau. Kata-kataku tadi, semuanya berniat baik..."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 347


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Wanita baju merah mcngibaskan lengan mulusnya, dua


belas laki-laki besar baju silat, segera mundur kebelakang
dirinya, dia melirik pada Pek Soh-ciu berkata: "Siauhiap ini...
kenapa tidak Sam-sumoi perkenalkan padaku?"
Siau Yam sudah menduga Toa-sucinya pasti akan
menanyakan hal ini, dengan tersenyum tenang berkata:
"Siauhiap ini adalah Ciu-bu muridnya Leng-bin-sin-ni, aku juga
baru berkenalan."
Wanita baju merah berkata yaa sekali, sepasang matanya
yang besar dan dalam itu, menatap pada Pek Soh-ciu berkata:
"Ciu Siauhiap ternyata adalah muridnya Leng-bin-sin-ni... Wie
Pui-hoa sungguh tidak sopan."
Pek Soh-ciu bersifat sombong dan kaku, juga tidak biasa
berbohong, apa lagi terhadap wanita cantik yang tidak
dikenal, lebih-lebih merasa canggung.
Siau Yam melihat Pek Soh-ciu terdesak malu, cepat-cepat
mewakili menjawab: "Ciu Siauhiap baru berkelana ke dunia
persilatan, tidak pandai bicara, harap Toa-suci
memakluminya."
Saat ini Giok Ie-ko sudah selesai mengobati lukanya dia
mendengus pada Wie Pui-hoa berkata: "Aku tadi pernah
melihat bocah Yam dengan bocah itu... hemm, sangat
menggelikan membuat orang ingin muntah..."
Wie Pui-hoa mendadak membelalakan matanya, di sudut
mulutnya tampak senyum dingin penuh siasat berkata: "Apa
jawaban Sam-sumoi terhadap ini?"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 348


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Wajah Siau Yam berubah berkata: "Guru mengutus aku


berkelana ke dunia persilatan, tidak membatasi tingkah laku
pribadiku, terhadap masalah ini aku tidak ingin membahasnya
lebih lanjut."
Wie Pui-hoa berkata dingin: "Guru perintahkan aku
menyelidiki para murid perguruan kita, boleh melakukan
tindakan apapun. Jika Sam-sumoi tidak mau menjelaskannya,
aku terpaksa persilahkan Ciu Siauhiap datang ke Thian-ciat-
leng."
"Toa-suci mempersulit orang saja, maaf aku tidak bisa
menerimanya."
Wie Pui-hoa berteriak lalu berkata: "Perintah Thian-ho
sekali keluar, seperti guru sendiri yang datang. Jika Sam-sumoi
berani tidak memandang perintah bendera dari perguruan,
maka maafkan aku jika tidak pedulikan hubungan kita sebagai
saudara seperguruan."
Perkataannya belum habis, mendadak dia maju dua
langkah, lengan kanannya diayunkan, sebuah sinar merah
yang menyilaukan mata, secepat kilat menggulung kearah
dada Siau Yam.
Dalam hati Siau Yam tahu masalah hari ini, pasti tidak
akan bisa diselesaikan baik-baik, untungnya bukan gurunya
sendiri yang datang. Jika dia dengan suaminya bersama-sama
menghadapi, mungkin bisa lolos dari maut, saat melihat Wie
Pui-hoa menyerang dengan gulungan bendera, segera dia
menyabetkan pedang panjangnya, dengan cepat menyerang
kearah jalan darah Kut-cie, Kiam-keng, Hian-ki, Hu-tiong.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 349


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Tapi Wie Pui-hoa adalah murid pertama dari Thian-ho-


leng, murid kesayangannya Ang-kun-giok-hui, di dunia
persilatan orang yang dapat menandinginya hanya bisa di
hitung jari. Walau Siau Yam satu perguruan dengan dia, tetap
saja merasa kewalahan menghadapinya, tapi dia sudah tidak
pedulikan lagi hidup atau mati. Demi cintanya yang abadi,
akibat apa pun yang terjadi, dia tidak akan ragu ragu lagi, dia
sudah jelas tahu ilmu silat Wie Pui-hoa lebih tinggi darinya,
makanya begitu menyerang, dia langsung menggunakan jurus
nekad biar sama-sama terluka.
"He...he...he!" Wie Pui-hoa tertawa dingin berkata,
"Kenapa Sam-sumoi! Suci hanya mewakili guru memberi
pelajaran padamu, kau malah bertarung mati matian! Kita
kakak beradik, tidak perlu bertarung mengadu nyawa."
Dimulutnya bicara enteng, tapi jurusnya sangat keji sekali,
benderanya menyerang malang melintang, setiap jurusnya
adalah jurus mematikan, hanya terlihat beribu-ribu bayangan
bendera, angin pukulannya bergerak ke segala penjuru,
dengan tekanan sebesar gunung dari empat penjuru
menyerang kearah Siau Yam.
Dalam hati Siau Yam tahu bendera Thian-ho di tangan
Wie Pui-hoa, adalah senjata terhebat perguruan yang
dikagumi di dunia persilatan, bukan hanya jurusnya saja yang
banyak tipuan, tiang benderanya juga terbuat dari baja murni
berumur ribuan tahun. Walau pun ditangannya ada golok
pusaka, jangan harap bisa merusakannya, selain itu
benderanya telah diolesi racun.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 350


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Asalkan terkena sedikit saja, meski tenaga dalamnya lebih


tinggi pun akan sia-sia, tapi saat ini dia seperti anak panah
sudah ditarik diatas busur, mau tidak mau harus dilepaskan,
terpaksa dia mengerahkan seluruh kemampuannya, mencari
celah menghindar serangan utama, sebisanya bertahan.
Pek Soh-ciu melihat keadaan¬nya menjadi gelisah, dia
berteriak keras, menerjang maju ke arah Wie Pui-hoa, tapi
Giok Ie-ko hanya tertawa dingin, dia menghadang Pek Soh-ciu
dan berkata: "Ji-ie-sin-kang (tenaga sakti dua penampilan) nya
Leng-bin-sin-ni, adalah salah satu ilmu silat misterius dunia
persilatan. Giok Ie-ko ingin mencoba beberapa jurus dari Ciu
Siauhiap, supaya aku bisa menambah pengalaman."
Pek Soh-ciu tidak mau bicara banyak lagi, dia mengangkat
alisnya, telapak kanan melancarkan jurus Hong-kan-wie-lauw
(Angin menggetarkan loteng), sebuah jurus mematikan yang
dahasyat dari tiga jurus Kong-hong-sam-si, telah menerjang ke
arah dadanya Giok Ie-ko. Hati Giok Ie-ko tergetar, kakinya
cepat-cepat menjejak, tubuh direbahkan, akhirnya dia dapat
meng¬hindar dari serangan yang dahsyat ini, tapi wajahnya,
tampak berubah jadi ketakutan.
Mendadak, terdengar suara ssst...ssst... berkali-kali dari
empat penjuru arah, di lapangan pertarungan telah muncul
banyak sekali pesilat tinggi yang bertopeng hitam, membuat
lapangan pertarungan yang penuh hawa kematian ini,
bertambah selapis hawa setan yang dingin mengerikan.
Pohon dan rumput bergoyang tanpa ada angin, sepuluh
lebih orang yang bertopeng dengan membawa kotak besi
hitam, pelan-pelan mendesak ke medan pertarungan.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 351


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Pek Soh-ciu dan istri serta dua murid dari perguruan


Thian-ho, semuanya terkejut oleh perubahan yang terjadi ini,
beberapa saat kemudian Wie Pui-hoa berteriak dan berkata
dingin: "Apa maksud kedatangan kalian?"
Disaat ini dari belakang pohon keluar seorang bertopeng
yang bertubuh tinggi besar, sepasang matanya yang seperti
bintang dingin, menyapu ke seluruh lapangan, lalu berkata:
"Maaf, nona! Jika kau berkenan, boleh tidak usah melibatkan
diri."
Wie Pui-hoa mencibirkan bibirnya: "Begitu muncul Thian-
ho, dunia persilatan menyembahnya, anda berani sekali
menyuruh aku jangan melibatkan diri, keberaniannya sungguh
besar sekali."
Orang bertopeng itu berkata lagi pada Wie Pui-hoa
dengan menggunakan ilmu penghantar suara, lalu tertawa
berkata: "Pergilah nona! Di dalam radius seratus li ini, sudah
tidak ada satu tempat pun yang aman, sekali kami melakukan
serangan, maka tidak terhindar akan mengejutkan anda!"
Wie Pui-hoa memutar matanya, lalu berkata: "Baik!", dan
pada Siau Yam sambil menekan wajahnya berkata, "Sejarah
akan kembali terulang, bocah Yam! Ikutlah dengan Suci baru
kau dapat menyelamatkan nyawa kecilmu, dengarlah kata-
kataku, kemarilah."
Siau Yam tertawa keras sambil mengangkat kepalanya
berkata: "Sejarah akan terulang kembali sungguh bagus...
terima kasih Toa-suci, aku berniat menghadapi para pesilat
tinggi ini."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 352


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Wie Pui-hoa sedikit tertegun berkata: "Jika Sam-sumoi


berkepala batu seperti ini, kek, Suci jadi sulit membantu."
Dia melihat pada Siau Yam dengan perasaan sayang, lalu
membalikan tubuh pergi, membawa para anak buahnya.
Setelah orang-orang Thian-ho-leng meninggal¬kan
tempat, Siau Yam tahu orang-orang bertopeng ini segera akan
melakukan serangan, pada Pek Soh-ciu yang sedang
mengerutkan alisnya dia berbisik: "Toako! Para bangsat ini
mengerahkan banyak orang, bertekat menangkap kita,
kekuatan kita terbatas, sepertinya tidak baik bertarung
dengan mereka..."
Kejadian berdarah perumahan Leng-in dulu, sudah
membuat Pek Soh-ciu marah sekali, pada saat ini, sekarang,
bagaimana dia mau mendengar analisanya Siau Yam, diiringi
sebuah teriakan marah yang seperti guntur di musim semi,
sinar pedang seperti bintang dingin yang melayang di langit,
dengan gerakan tubuh yang cepatnya sulit dibayangkan, dia
menerjang ke arah orang bertopeng yang tubuhnya tinggi
besar itu.
Siau Yam terkejut sekali, dia cepat-cepat mengejarnya,
sepasang telapaknya diayun-ayunkan, sinar perak herkelebat,
Pek-lek-bie-sin-ciam yang halus yang jumlahnya tidak
terhitung, di bawah serangan seluruh tenaganya, menyerang
ke arah menusia bertopeng yang di tangannya memegang
Ngo-tok-tui-hun-cian.
Orang-orang bertopeng yang ada dilapangan, semua
perhatiannya sedang tertuju pada Pek Soh-ciu, tidak menduga

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 353


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Siau Yam bisa menyerang lebih dulu, dua genggam senjata


rahasia dari Thian-ho-leng, seperti hujan angin tiba-tiba
datang menyerang, sepuluh lebih orang bertopeng yang
memegang kotak besi, dalam sekejap sudah jatuh
setengahnya, beberapa yang tersisa juga ketakutan sampai
bengong, wajahnya menjadi pucat tidak berdarah.
Beberapa kejadian ini waktunya sangat singkat, saat
mereka sadar kembali, Pek Soh-ciu sudah menerjang sampai
di depan orang bertopeng yang tubuhnya tinggi besar,
dendam kematian ayah terus terbayang, api amarah di dalam
dada, membuat dia lupa akan keselamatan dirinya.
Hawa pedangnya sedang membelah angin, tenaga yang
seperti golok menerjang kearah dada orang bertopeng itu,
terjangan pedang yang amat dahsyat ini, sepertinya membuat
angin dan awan berubah drastis, langit dan bumi seperti
kehilangan warna.
Tapi ilmu silatnya salah seorang bertopeng itu, tidak kalah
dengan seorang ahli silat biasa, meski terkejut sampai hati
berdebar oleh kedahsyatannya serangan Pek Soh-ciu. Tapi
bagaimana pun juga dia adalah seorang penjahat besar,
akhirnya dia bisa juga menggerakan senjatanya, sebuah Kui-jiu
(Tangan setan) berhasil menahan tekanan dahsyat hawa
pedangnya Pek Soh-ciu, setelah mementahkan hawa pedang
yang seperti dahsayat seperti gunung runtuh itu, lalu dia
mencoba menotok kearah jalan darah Pek Soh-ciu.
Pek Soh-ciu bersiul rendah, mendadak dia melangkah
miring dua langkah, pedangnya dipindahkan ketangan kiri,
pergelangan tangan kanannya digetarkan, sebuah Hong-ie

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 354


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

(Bulu burung hong) yang panjangnya tiga kaki, dengan


gerakan Loan-tian-huan¬yang (burung sembarang
menghitung) menerjang keluar. Bersamaan itu tangan kirinya
diayunkan, sinar perak berkelebat miring, dengan tangan kiri
memegang pedang, tangan kanan memegang bulu, dia
mengerahkan dua macam ilmu silat yang menggemparkan
dunia persilatan, segera menekan orang bertopeng, hingga
masuk ke dalam keadaan bahaya.
Mendadak, ssst... ssst... ssst, di dalam teriakan, berturut-
turut meloncat keluar lima orang bertopeng, sinar golok
berkilat-kilat, bersamaan menyerang dengan dahsyat pada
Pek Soh-ciu.
Siau Yam yang melihat jadi gelisah, dia tidak bisa lagi
mengawasi orang-orang bertopeng yang memegang Ngo-tok-
tui-hun-cian, mulutnya berteriak keras: "Bangsat, beraninya
hanya main keroyokan, kalian tahu malu tidak!"
Pedang digetarkan, masing masing menyerang titik
kematiannya tiga orang bertopeng.
Orang bertopeng yang bertarung dengan Pek Soh-ciu,
mendadak mengeluarkan siulan aneh, jurus Kui-jiu nya
berubah, menyesuaikan dengan serangan dua orang lainnya,
kembali mengambil alih posisi diatas angin.
Siau Yam jadi bertarung dengan tiga orang bertopeng, dia
bergerak santai mengayunkan pedangnya, tapi ketika dia
melirik kearah Pek Soh-ciu, tidak tahan hatinya jadi tergetar.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 355


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Saat ini yang mengeroyok Pek Soh-ciu adalah tiga orang


bertopeng, jurus-jurus mereka tampak sangat hebat,
sepertinya ilmu silat mereka diatas latihan puluhan tahun.
Setelah melihat lagi bayangan orang disekeliling, mereka
ini sungguh-sungguh adalah para pesilat tinggi yang
banyaknya sulit dihitung, menebar di dalam radius puluhan
lie, ada yang terang-terangan ada yang meng¬gelap,
kelihatannya peristiwa perumahan Leng-in akan terulang
kembali, keadaannya malah lebih berbahaya melebihi waktu
itu.
Satu aliran hawa dingin, masuk kearah hatinya, dia sadar,
ini bukanlah permusuhan dunia persilatan yang biasa, tapi
sebuah siasat busuk menakutkan yang bisa berhenti jika ada
satu pihak yang mati.
Maka, dia tidak berharap lagi bisa beruntung lolos,
mendadak dia menghimpun hawa murninya, pedang
panjangnya tambah bersinar menyilaukan mata, dengan
sebelah tangan dia membuat lubang di dada dua orang
bertopeng sampai tergeletak mati diatas tanah, lalu dia
mengayunkan telapak kirinya, seorang bertopeng lagi mati
terkena serangan Pek-lek-bie-sin-ciam.
Begitu dia bergerak, berturut-turut telah mem¬bunuh tiga
orang pesilat tinggi lawan, tapi dia bukan saja tidak bisa
berkumpul dengan Pek Soh-ciu, malah telah dikepung oleh
lautan manusia.
Keadaannya Pek Soh-ciu lebih bahaya dari pada Siau Yam,
tiga orang bertopeng yang mengeroyok dia, semuanya

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 356


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

berilmu sangat tinggi, apalagi orang bertopeng yang tubuhnya


tinggi besar, ilmu silatnya sangat hebat, tiga orang itu berkerja
sama dengan baik sekali, sedikit celahpun tidak ada.
Matahari sudah merah miring ke barat, waktunya telah
lewat tengah hari, di lapangan gunung liar ini, tetap tertutup
oleh bau amis darah yang kejam.
Siau Yam sedang bertahan sekuat tenaga, walau setiap
gerakan pedangnya, tentu membuat darah dan daging
berterbangan, tapi para orang bertopeng makin bertambah
terus, membuat tetap bertahan dengan lautan menusia yang
menakutkan.
Mendadak, sebuah teriakan yang menakutkan terdengar,
hati Siau Yam tergetar, dia tahu Pek Soh-ciu sudah terluka,
maka dia berteriak keras, segenggam Pek-lek-bie-sin-ciam
segera dilepaskan, sepasang kakinya menjejak, pinggang
langsingnya diputar, tubuhnya meloncat ke atas, menerjang
kearah para orang ber topeng yang mengeroyok Pek Soh-ciu.
Ternyata tiga orang pesilat bertopeng yang mengeroyok
Pek Soh-ciu, dengan posisi tiga lawan satu, masih tetap tidak
bisa mengambil keuntungan.
Mereka lalu memberi isyarat gelap, mendadak menyerang
satu jurus, kemudian tubuhnya dengan cepat mundur
kebelakang satu tombak lebih, bersamaan itu terdengar suara
ringan,
“Pang...!”
Panah beracun secepat kilat menyerang ke arah
punggung belakangnya Pek Soh-ciu.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 357


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Pek Soh-ciu terkejut, lengan kirinya bergerak, pedang


panjangnya mengeluarkan hawa pedang yang amat kuat,
menyapu kearah panah beracun itu, bersamaan kaki
menghentak, cepat laksana kilat Hong-ie nya digetarkan,
menotok kearah dada orang ber-topeng yang menggunakan
golok yang berada di sebelah kiri.
Gerakan dia sangat cepat sekali, orang bertopeng itu
sama sekali tidak menduga dalam ancaman serangan panah
beracun, dia masih mampu membalas serangan, maka segera
terdengar satu jeritan mengerikan, Hong-ie di tangan Pek Soh-
ciu telah menembus dadanya, namun lengan kiri dia pun
terasa sakit yang amat sangat,
“Traang...”
Pedang panjangnya dijatuhkan di atas batu gunung, di
dalam hati dia tahu lengan kirinya telah terluka oleh panah
beracun, cepat-cepat dia menotok jalan darah Jang-koan-hiat
di lengan kiri, menghambat aliran racunnya, lalu membelitkan
Hong-ie dipinggang, dengan cepat mengeluarkan Pouw-long-
tui dari dalam dadanya, mulutnya bersiul panjang, menerjang
kearah orang-orang bertopeng.
Sinar hitam tampak bergulung-gulung seperti naga
bermain, dia menyapu melintang memukul lurus, berkelebat
di seluruh lapangan, Pouw-long-tui nya menimbulkan suara
guntur dan hawa panas, mematahkan kaki tangan lawan,
membuat daerah yang berbau amis darah ini, lebih
mengerikan seratus kali dari pada neraka.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 358


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Orang-orang bertopeng jadi ketakutan, di bawah sapuan


Pouw-long-tui, mereka pontang panting melari¬kan diri ke
dalam hutan, maka pertarungan sengitpun berakhir, tapi
meninggalkan keadaan yang mengerikan...
––––––––

BAB 6
DIBAWAH TELAPAK TANGAN RAJA NERAKA

Diantara celah rumput gunung liar, tergeletak mayat-


mayat tanpa kaki atau tangan, darah berceceran dimana-
mana, dalam sinar sore sangat mencolok mata dan
mengerikan, namun, di dalam lapangan liar yang mengerikan
ini, malah berdiri sepasang remaja yang seluruh tubuhnya
penuh dengan bercak darah, mereka adalah Pek Soh-ciu dan
Siau Yam yang baru lolos dari pertarungan berdarah.
Dengan sepasang mata Pek Soh-ciu yang merah
membara, dia melihat pada mayat-mayat yang bergelim-
pangan cacat itu, dia tertawa keras memekikan telinga dan
memilukan: "Rumah hancur... orang mati... Leng-in
meninggalkan kebencian! Ha... ha... ha... kalian tidak
melepaskan aku, bagaimana aku bisa melepaskan kalian
para bangsat keji ini! Ha.. .ha..."
Dua sorot mata selembut air dimusim semi, diiringi
dengan suara merdu yang mesra tapi ketakutan, memanggil-
manggil disisi telinganya: "Toako! Lengan kirimu sudah terluka

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 359


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

oleh panah beracun, sama sekali tidak boleh emosi, mari,


makan dulu obat ini."
Tapi dendam baru dan lama, kepedihan di dalam hati,
kenyataan yang kejam berdarah ini, hampir membuat dia
tidak bisa mengendalikan diri, lama... dia baru bisa tenang,
memandang ke gunung yang jauh, dengan sedih dan
mengeluh berkata: "Adik Yam! Aku... haay, merepotkan
kau..."
Siau Yam mengangkat alis: "Kata-kata apa ini! Toako! Kau
lupa kita ini adalah suami istri?"
"Benar, adik Yam! Lautan mengering batu melepuh, cinta
kita tidak berubah, tapi... para bangsat ini menyiapkan
jebakan dalam radius seratus lie, ditambah aku sudah terluka
panah beracun, perjalanan kita... haai..."
"Jangan putus asa! Para bangsat yang menyiap¬kan
jebakan dalam seratus lie, belum tentu bisa menahan kita.
Tapi racun dari Toan-hun-ciuww, jaman sekarang, hanya
guruku dan ketua Kai-pang sesat Cu Kwan-cing yang punya
obat penawarnya, kita pergi saja ke Thian-ciat leng mengadu
nasib, bagaimana?"
"Haai, adik Yam! Demi aku, kau sudah menjadi murid yang
berkhianat pada guru, pergi ke Thian-ciat-leng, bukankah itu
sama dengan menyerahkan diri!"
"Kalau begitu... kita cari saja Cu Kwan-cing..."
"Dunia begitu luas, tidak mudah mencari orang, tapi kau
tidak perlu gelisah, untuk mengobati racun Toan-hun-cauww,
masih ada satu cara yang aneh!"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 360


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Cara apa itu? Cepat katakan."


"Ini... haai..."
"Kau ini kenapa? Kak! Apakah... apakah terhadap aku pun
merahasiakannya!"
"Kau jangan salah paham, adik Yam, sebenarnya cara itu...
cara itu..."
"Katakan! Kita suami istri apakah masih harus ada
pertimbangan."
Pek Soh-ciu terdiam sejenak berkata: "Sebenarnya cara
aneh itu kau juga sudah tahu, aku pernah terkena panah
beracun yang dilakukan oleh Pek Kuo taysu dari Siauw-lim,
kemudian meloncat ke dalam Huang-ho, baru..."
Wajah Siau Yam jadi merah, perlahan merebahkan diri
pada Pek Soh-ciu berkata: "Toako! cepat kita cari air,
bagaimana pun... aku ini istrimu..."
Demi untuk bisa lolos dari kepungan seratus lie, demi
melawan musuh kuat yang akan dihadapi, mengobati racun
Toan-hun-cauww, adalah hal yang tidak bisa ditunda, maka
mereka berdua di dalam kegelapan malam segera menuju
arah Sin-an-kang di tenggara.
Siau Yam mendadak menghentikan langkah berkata:
"Toako, cara ini kurang baik..."
Pek Soh-ciu merasa aneh: "Apanya yang kurang baik? Adik
Yam."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 361


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Musuh telah membuat jebakan dimana-mana, dengan


dandanan seperti kita ini, bagaimana bisa mengelabui mata
mereka!"
Pek Soh-ciu melihat pada mayat mayat diatas tanah dan
berkata: "Tidak salah, kita pinjam saja baju mereka untuk
digunakan."
Mereka berdua memilih baju yang pas untuk tubuh
mereka, lalu menutup wajah dengan topeng hitam, dengan
baju berkibar-kibar mereka bergandengan berlari cepat,
ketika kentongan dua berbunyi, akhirnya mereka tiba di tepi
Sin-an-kang, Pek Soh-ciu segera melepaskan seluruh bajunya,
dengan bertelanjang bulat masuk ke dalam air, Siau Yam
sendiri duduk di atas gunung kecil yang ada di pinggir sungai,
mengawasi sekeliling, menjadi penjaganya.
Kira-kira lewat dua jam lebih, Pek Soh-ciu merasakan
timbul panas di Tan-tian, dia tahu racun telah bereaksi,
sepasang tangan mendayung air, berenang kearah tepi pantai.
Mendadak...
"Pakailah bajumu, binatang kecil." terdengar teriakan
merdu, seperti geledek di siang hari.
Hati Pek Soh-ciu tergetar, dengan cepat menenggelamkan
kembali tubuhnya ke dalam air, setelah beberapa saat, pelan
pelan dia memunculkan kepalanya ke atas permukaan air,
terlihat seorang wanita yang sangat cantik berbaju biru langit,
berdiri dibawah sinar bulan. Melihat dari baju dan suaranya,
tentu saja tidak salah lagi dia adalah Hud-bun-it-mo Leng-bin-
sin-ni yang tinggal di kuil Pek-liong, tapi pakaian yang dia

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 362


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

pakai sekarang ada pakaian yang ketat, pakaian wanita yang


sangat seksi, apakah Sin-ni yang namanya menggemparkan
dunia persilatan ini, malah seorang yang tidak bisa
mensucikan diri.
Tidak peduli wanita cantik ini betul atau bukan Leng-bin-
sin-ni, dia tidak bisa terus menerus merendam dirinya di
dalam air seperti ini, untungnya dia menghadap dengan
punggungnya, walau keadaannya serba salah, tapi tidak
terlalu memalukan, sehingga diam diam dia naik kepantai,
dengan gerakan yang paling cepat, dia memakai bajunya.
Saat ini... sesungguhnya tidak perlu tahu siapakah wanita
ini, tubuhnya berkelebat, langsung berlari ke arah gunung
tempat Siau Yam berjaga.
"Ingin pergi? Hemm tidak segampang itu!" bayangan
orang berkelebat, wanita yang berbaju biru langit itu, telah
menghadang di depan jalannya.
Dia melirik pada wajah yang kecantikannya membuat hati
orang berdebar, dinginnya membuat hari orang kedinginan,
lalu dengan mengepalkan sepasang telapaknya berkata: "Pek
Soh-ciu menghormat Cianpwee."
Wanita yang berpakaian baju manusia biasa ini, memang
betul Hud-bun-it-mo yang ternama di dunia persilatan,
dengan wajah dan hatinya yang dingin, dan tindakannya yang
kejam, dia mendengus sekali berkata: "Jangan pura-pura,
menyeranglah!"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 363


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Pek Soh-ciu bengong sebentar, lalu berkata: "Kita ini tidak


ada permusuhan dan juga tidak ada dendam, apa maksud
Cianpwee ini?"
Leng-bin-sin-ni berteriak marah berkata: "Jangan pura
pura bodoh, orang she Pek, jika kau tidak menyerang, nonamu
terpaksa menghabisimu!"
Pek Soh-ciu sedikit tertegun, mendadak tertawa terbahak-
bahak.
Seorang Sin-ni yang termasyur di dunia persilatan, malah
memakai baju orang biasa yang seksi memikat, menyebut
dirinya sendiri nona, tentu saja ini adalah hal yang aneh juga
sangat menggelikan, tetapi tertawa kerasnya mengakibatkan
dua akibat yang berbeda.
Leng-bin-sin-ni memang mengira dia melecehkan dirinya,
dari sorot matanya timbul hawa membunuh, padahal yang
paling parah adalah dirinya sendiri, tadinya di dalam Tan-tian
nya, sudah terasa ada gulungan hawa yang membara, karena
dia menghormati Leng-bin-sin-ni sebagai seorang Lo-cianpwee
dunia persilatan, sehingga dia memaksakan diri menahan,
siapa tahu setelah tertawa keras beberapa saat, hawa
panasnya jadi meluap, dia seperti Huang-ho yang bobol
tanggulnya, sekali menerjang seribu lie, membentuk satu
situasi yang tidak bisa dikendalikan.
Di dalam tenggorokannya mengeluarkan suara auman,
sepasang mata yang merah bersinar, menatap tajam bagian
tubuh Leng-bin-sin-ni yang memikat itu, sepasang kakinya

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 364


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

sedang bergerak, setiap langkah seperti godam memukul


tanah, membuat sisi sungai juga bergetar pelan.
Wajahnya sangat mengejutkan orang, sampai Leng-bin-
sin-ni yang namanya menggemparkan dunia persilatan, juga
sampai tergetar mundur beberapa langkah oleh wajahnya
yang kasar seperti binatang buas ini.
Kembali terdengar teriakan rendah, dia meloncat
menerjang, sepasang tangannya terbuka lebar, menangkap
kearah dada Leng-bin-sin-ni.
"Binatang! Kau berani..."
Leng-bin-sin-ni dalam teriakannya dapat meng¬hindar
dari tangkapannya, lengannya cepat dikibaskan, Ji-ie-sin-
kangnya dikerahkan keluar dari tangannya, tapi tenaga dalam
Pek Soh-ciu, seperti bertambah dua kali lipat lebih tinggi dari
biasanya, Ji-ie-sin-kang adalah salah satu ilmu hebat dunia
persilatan, jika di kerahkan lawan akan seperti memukul
kapas, hingga tidak bisa mengeluarkan tenaga.
Mereka melakukan pertarungan yang sangat sengit sekali,
kedua belah pihak menggunakan jurus jurus mematikan,
setiap jurus diarahkan ketitik yang mematikan, setelah lewat
seratus jururs, Leng-bin-sin-ni jadi merasa gentar sendiri, dia
tidak mengerti remaja tampan yang memikat ini, kenapa bisa
berhasil melatih tubuhnya menjadi begitu kuat hingga tidak
bisa terluka? Sudah beberapa kali telapaknya yang mampu
menghancurkan batu itu, mengenai tubuhnya, tapi dia seperti
tidak merasakan kesakitan, kedahsyatan menyerangnya,
malah semakin menjadi-jadi.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 365


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Akhirnya, Leng-bin-sin-ni sedikit lengah,


“Bretttt....” Baju di depan dadanya sudah dirobek oleh
lawannya.
Seorang wanita aneh yang amat suci, kesucian seumur
hidupnya, malah berantakan hanya dalam sehari, ini adalah
penghinaan yang sulit di terima, walau pun di cuci
menggunakan seluruh air See-kang. Dia jadi tertegun, tapi
tubuhnya yang memikat itu, di saat dia tertegun ini, telah di
peluk oleh Pek Soh-ciu, sambil tertawa terbahak, dia
berlarian, menelusuri pantai lari ke dalam hutan.
Leng-bin-sin-ni benci sekali pada orang yang sombong ini,
jari telunjuk dan tengah tangan kanannya dirapatkan, dengan
kuat ditotokan kearah titik saluran kematian di belakang
tubuh Pek Soh-ciu.
Tenaga dalam dia belum hilang, jalan darahnya juga tidak
ditotok oleh Pek Soh-ciu, jika membiarkan dua jarinya
menotok, walau Pek Soh-ciu adalah seorang Kim-kong
(pengawal Budha), juga tidak mungkin bisa lolos dari
kematian.
Namun baru saja jarinya mau keluar, segera ditarik
kembali olehnya, akhirnya, dia mengeluarkan keluhan tanpa
suara, matanya yang cantik perlahan dipejamkan, disudut
matanya mengalir dua tetes air mata seputih giok putih.
Dia melepaskan pertahanannya, Pek Soh-ciu yang telah
lewat dari pintu neraka, dia tetap tidak tahu menahu, hanya
dengan kecepatan semampunya, dia berlari ke dalam hutan
yang gelap itu.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 366


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Kemudian Pek Soh-ciu merebahkannya diatas lapangan


rumput, sepasang tangannya dengan liar bergerak kesana-
kemari, membuat Leng-bin-sin-ni berubah menjadi seorang
manusia purba yang seutas benang pun tidak ada yang
menempel...
"Orang she Pek, kau... jika... tidak bertanggung jawab
terhadap perbuatanmu, aku jadi setan pun tidak akan
mengampunimu."
"Apa...? Kau... ini siapa?"
"Nama ku Hun-ni, dulu adalah Leng-bin-sin-ni, haai, kau
belum tahu nama dan she ku, apakah kau juga tidak mengenai
orangnya? Masalahnya sudah sampai begini, kau... kau masih
mau menerangkan apa?"
"Tidak, Cianpwee... nona Hun, aku salah lihat, kukira...
keek, kau adalah istri ku... sungguh... maaf sekali..."
Mendengar nama yang terasa asing mendadak Pek Soh-
ciu jadi tersadar, walau gulungan hawa panas di dalam Tan-
tiannya masih belum habis, bagaimana pun dia tidak bisa
setelah berbuat dosa, terus menerus berbuat dosa terhadap
seorang wanita melakukan perbuatan memaksa. Dia segera
membalikkan tubuh meloncat lalu berlari menembus hutan,
dengan hati penuh penyesalan, dia berlari menuju tempat
Siau Yam berjaga.
Dia mengira dirinya sudah berhasil menahan dirinya,
setelah melakukan kesalahan, tidak melakukan kesalahan
lainnya. Mana dia bisa tahu, ketika malam hari itu dia masuk
ke dalam kuil Pek-liong, dengan menggunakan Pouw-ci-sin-

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 367


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

kang tanpa sengaja jarinya menyentuh tempat yang paling


sensitifnya dari tubuh Leng-bin-sin-ni.
Kejadian ini sudah menjadi satu penyebab munculnya
masalah, apa lagi ketika seorang wanita yang merasa dirinya
sangat suci, telah mengalami kekerasan seksual, telah
telanjang bulat di depan mata tanpa berusaha melawan dan
dengan suka rela menyerahkan diri, itu artinya cinta sudah
tertanam dalam, kuat tanpa bisa dicabut lagi, sekali dia
menahan diri tidak melakukannya, penghinaan yang diberikan
padanya jadi sulit bisa dilukiskan oleh kata-kata. Dalam
sekejap mata, dia seperti sebuah tubuh yang kehilangan
jiwanya, air matanya mengalir deras seperti mata air, dirinya
telah kehilangan semangatnya.
Malam, pelan-pelan menghilang, sinar matahari,
menembus masuk dari celah-celah pohon. Leng-bin-sin-ni
terbayang kejadian semalam. Pek Soh-ciu dengan bernafsunya
melakukan segala sesuatu, juga mencium tubuh yang seperti
minyak kambing.
Dia membuka kulit matanya, matanya yang cantik yang
mengandung api kemarahan yang tidak terhingga,
menyemburkan hawa pembunuhan yang dahsyat, lama...
hutan yang tenang ini, telah ditutupi oleh teriak kesedihan
yang menyeramkan, lalu teriakan itu menjauh, bayangan biru
bergerak seperti kilat, nona Hun-ni yang telah terhina itu,
seperti asap tipis menggulung ke arah pantai.
Pagi hari tampak tenang sekali, hanya aliran kali sedang
berbisik tanpa suara, tapi siapa yang bisa mengatakan dunia

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 368


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

yang indah ini, diam-diam menyembunnyikan kepedihan yang


mendalam!
Dia, Leng-bin-sin-ni yang suci, sombong, percaya diri,
tadinya mengira laki-laki di seluruh dunia ini seperti tanah
busuk, sampai sekarang dia sulit mendapatkan seorang yang
pantas untuk dijadikan suami. Dia membunuh semua laki-laki
yang datang melamarnya. Dia tinggal di dalam kuil supaya bisa
tenang. Tidak di duga takdir mempermainkan manusia, dia
malah menemukan sebutir bintang meteor, tentu saja,
ketampanan Pek Soh-ciu, memang setampan Song-ih, yang
paling memikat hati wanita, adalah karismanya yang sulit
digambarkan.
Satu jurus Pouw-ci-sin-kang nya, telah membuka hati dia,
seperti satu tenaga penggerak yang aneh bin ajaib, membuat
sumur tua, timbul gelombang tidak hentinya.
Namun dia itu begitu kasar, dan juga sangat tidak
berperasaan, penghinaan ini buat wanita mana pun tidak
dapat menerimanya, sehingga dalam kemarahannya dia
menjerit sedih dengan kerasnya, membuat pagi yang tenang
ini menjadi rusak berantakan.
Sebenarnya, di dunia persilatan selamanya selalu ada satu
gelombang yang mendera, walau pun tidak ada jeritan
sedihnya, pagi ini tetap saja tidak akan bisa tenang sekejap
pun.
Saat ini, dia telah menghentikan jeritannya, tapi di atas
satu gunung kecil, tidak henti-hentinya terdengar jeritan
mengerikan yang mendebarkan hati.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 369


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Dia berpikir, pasti orang yang menyebalkan itu bertemu


lawan tangguh, hemm... aku akan menguliti dia, tapi aku tidak
akan membiarkan orang lain melukainya, dia mengerahkan
seluruh kemampuan ilmu meringankan tubuhnya, hampir
seperti mengendalikan angin, sekuatnya berlari menuju ke
gunung kecil itu.
Gunung kecil sudah kelihatan, darah panasnya telah
bergolak, segerombolan 'srigala' itu yang banyaknya tidak
terhitung, sedang menerkam, mengeroyok seekor 'harimau'
gila, orang-orang bertopeng hitam berlapis-lapis mengurung
gunung kecil itu, segelombang gelombang sedang menyerang
satu orang.
Pek Soh-ciu, remaja tampan yang membuka hatinya,
seperti ikan berenang di dalam tempurung, sedang bergerak
tanpa arah menerjang ke segala arah, sungguh tenaganya
sangat mengejutkan orang. Serangan dahsyat yang dilakukan
oleh orang bertopeng hitam terhadapnya, dia seperti
membabat rumput, dia bersiul panjang, bertarung dengan
penuh semangat. Tempat yang dia lewati, seperti gelombang
menjadi pecah, tempat yang dilewati Pouw-long-tui, darah
dan daging berterbangan, ini adalah pertarungan yang sulit
disaksikan dalam kurun waktu berabad-abad, pembunuhan
manusia yang sangat mengerikan, walau pun seorang Leng-
bin-sin-ni yang disebut orang sangat sadis, juga terkejut
menyaksikannya.
Namun, perasaan dia seperti bunga mekar di musim semi,
karena keperkasaannya orang yang menyebalkan itu seperti
dewa langit turun dari langit, membuat hatinya kagum, lalu

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 370


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

dia dengan mengeluh berkata: "Mendapatkan suami seperti


ini, mati pun tidak menyesal..."
Segera pedang panjang di tangan kanannya dengan cepat
diayunkan, tangan kirinya mengerahkan Ji-ie-sin-kang, setelah
berteriak dia juga ikut terjun ke dalam pertarungan yang
sengit ini.
Menghadapi satu Pouw-long-tui saja, orang-orang
bertopeng ini sudah banyak yang mati atau terluka, sekarang
ditambah lagi seorang Hud-bun-it-mo, kecuali kakek berulang
tahun menggantung diri, bosan hidup, hanya ada satu cara
terbaik, yaitu melarikan diri.

Pertarungan sudah selesai, Pek Soh-ciu sudah berubah


menjadi orang darah, tenaga dalam dia sudah terkuras
banyak, tapi diluar dugaan gulungan hawa panas di dalam
dadanya sudah tertahan, dia diam-diam beristirahat
bersemedi sejenak, baru melangkah maju beberapa langkah,
sepasang telapaknya dikepal sedikit membungkuk berkata:
"Pek Soh-ciu berterima kasih atas bantuannya..."
Tentu saja, wajah dia sudah tidak tidak karuan,
perkataannya belum habis, dia sudah ingin melangkah
meninggalkan tempat, tapi perbuatannya malah
membangkitkan lagi amarahnya Hun-ni, alisnya diangkat,
wajah cantiknya kembali penuh dengan hawa mem¬bunuh
berkata: "Ingin pergi boleh, tapi kau harus jelaskan dulu..."
"Cianpwee ada petunjuk apa?"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 371


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Kata-katamu lebih baik dijaga, siapa yang berhubungan


Cianpwee dengan kau."
"Itu..."
"Itu apa? Aku ini bukan seorang tua ompong, juga tidak
lebih tua dua tiga tahun darimu, hemm... kemarin malam...
kau kenapa tidak memanggil Cianpwee?"
"Keek, keek, nona... Hun! Aku sungguh ada kesulitan...
dan juga, haai, cintanya nona, Pek Soh-ciu mungkin tidak ada
rezeki menikmatinya..."
Gulungan hawa panas di dalam dadanya, kembali
sepertinya akan membara, apa lagi Siau Yam sudah
menghilang, hidup matinya tidak jelas, dia harus mengejar
para orang bertopeng untuk menyelidikinya, maka kata-
katanya belum selesai, tubuhnya sudah meloncat, dengan
ilmu meringankan tubuh Co-yang-kiu-tiong-hui, dia seperti
terbang berlari ke arah timur laut, dia tidak ingin terlibat
dalam asmara lagi, terpaksa dengan berat hati, pergi
meninggalkan.
Sampai lewat tengah hari, dia baru bisa lolos dari
kejarannya Hun-ni, dia mengelap keringat, duduk diatas
sebuah batu gunung.
Mendadak, ada satu angin pukulan yang diam-diam
menyerang punggungnya, walau pun hatinya sedang gundah,
tapi serangan gelap itu, tetap tidak bisa lolos dari ketajaman
mata dan telinganya. Sambil tersenyum dingin, terhadap
senjata gelap yang mengarah kepunggungnya itu, dia seperti
tidak merasakan. Menunggu saat tenaga angin itu menekan

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 372


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

tubuhnya, baru dia mendadak merubah posisi, posisi


duduknya tidak berubah, tapi sudah berpindah tempat tiga
kaki lebih, sebilah pisau tajam yang bersinar biru ssst... lewat
dari samping tubuhnya.
"Robohlah, kau." Dia pelan menjentikan jarinya, sepotong
gagang rumput kecil, sudah memukul jatuh sebuah benda
besar dari atas cabang pohon. Saat dia melihat penyerang
gelap itu, tidak tahan tubuhnya meloncat melayang, sepasang
alis diangkat, berkata dingin: "Orang bertopeng! Bagus, bagus,
tuan muda sedang tidak ada kerjaan, di hari yang mendung
memukul anak, kita bisa bermain-main."
Baru saja habis bicara, satu jentikan lagi sudah dilakukan,
tapi angin jentikan yang mengenai sasaran, seperti menotok
pada sebatang pohon. Jentikan dia yang bisa membuat kaku
otot, malah sepertinya tidak ada fungsinya! Dia tidak percaya
ini adalah kenyataan, pedang panjang dengan cepat
disabetkan, topengnya orang bertopeng segera terlepas.
Tampak sebuah wajah yang buruknya sampai orang tidak
ingin melihatnya, ternyata sebuah mayat yang sudah tidak
bernyawa lagi, memperkirakan dari bau busuk yang keluar
dari tubuhnya, orang ini pasti sebelumnya telah mengulum
dulu pil beracun dimulutnya. Begitu gagal dan tertangkap,
maka dia menggigit pecah racunnya membunuh diri, entah
organisasi apa yang bisa membuat orang tidak menyayangi
nyawanya sendiri, hingga rela mengorbankan nyawanya,
kedisiplinan organisasi orang bertopeng ini, sungguh sangat
mengejutkan orang.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 373


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Mendadak, dia cepat membalikan tubuh, satu angin


pukulan yang dahsyat menghantam kearah pohon cemara
yang berada satu tombak lebih. Tempat yang terkena angin
pukulan, daun jarum cemaranya beterbangan, di dalam
potongan cabang pohon masih terselip satu bayangan hitam
yang sangat cepat sekali.
Bayangan hitam itu begitu turun langsung meloncat lagi,
sepertinya ingin melarikan diri ke dalam hutan, Pek Soh-ciu
berteriak dingin berkata: "Apa kau ingin meloloskan diri?"
Telapak kanan¬nya diayunkan, pedang panjang
dilemparkan ssst... sudah menancap dibahu kanan orang itu,
tapi karena tenaganya terlalu kuat, membuat orang itu ikut
terdorong, tok... memaku orang itu diatas pohon.
Pek Soh-ciu datang mendekati, mengulurkan tangan
membuka topeng orang itu, tersiar bau busuk menusuk
hidung, membuat dia mundur dengan perasaan kecewa.
Gunung kosong hutan hening, di sekeliling sedikit pun
tidak ada suara, hanya Pek Soh-ciu seorang diri berdiri
bengong, dia bisa memastikan para orang bertopeng ini, pasti
ada hubungannya dengan peristiwa perumahan Leng-in
beberapa tahun lalu, tapi dia tidak bisa menangkap seorang
pun yang masih hidup.
Meski sudah beberapa tahun berkelana, dia masih belum
menemukan jejak otak pembunuh ayahnya, dia sendiri
bersama istrinya malah mendapatkan serangan gelap dari
para bangsat itu. Amarah di dalam dada tidak bisa

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 374


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

dilampiaskan, sedih tiada teman yang bisa berbagi rasa,


dengan kecewa dia duduk diatas satu baru gunung.
Angin gunung bertiup, daun pohon melambai-lambai,
sebuah suara seruling yang membuat orang jadi sedih,
melayang-layang di udara, dia menggunakan seruling Ci-cu
pemberian Sangguan Ceng-hun, untuk melampiaskan beban
di dalam hati. Mengenai apa lagu yang dia tiup, dia sendiri
juga tidak tahu, tapi sekali dia meniup seruling ini, maka
menimbulkan satu keadaan yang mengejutkan sekali, terlihat
sepuluh tombak diluar dia, puluhan ribu kepala bergerak-
gerak, lidah merah keluar masuk, puluhan ribu ular telah
mengurung dia dengan ketatnya.
Dia jadi terkejut sekali, dengan usia semuda ini, belum
pernah dia melihat lautan ular mengerikan seperti mi!
Dia ketakutan sampai tidak tahu harus berbuat
bagaimana, suara seruling dengan sendirinya jadi berhenti.
Namun keadaan bersitegang seperti ini tidak akan
menyelesaikan masalah, terpaksa dia mencoba lagi
menggunakan seruling Ci-cu, meniupkan lagu pengusir ular.
Suara seruling kembali terdengar, benar saja sekali suara
seruling terdengar langsung ada hasilnya, kelompok ular
menjadi bubar, kelompok ular yang besar yang kecil, yang
bentuknya aneh-aneh, dalam waktu sekejap, sudah pergi satu
pun tidak tertinggal.
Tidak, masih tertinggal seekor ular kecil, sedang pelan-
pelan bergerak, namun arah maju dia, sebaliknya dari arah

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 375


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

kelompok ular lainnya, dia sedang menuju kedepan Pek Soh-


ciu.
Seluruh ular begitu mendengar suara seruling semuanya
bubar berpencar, jadi lagu pengusir ular ini tentu tidak salah,
lalu kenapa ular kecil ini tidak mundur malah sebaliknya
maju?
Sungguh membuat Pek Soh-ciu tidak mengerti. Dia
melanjutkan meniup seruling, ular kecil itu juga terus maju
kedepan. Akhirnya, ular kecil itu sampai di depan kakinya, jika
terus meniup seruling, mungkin akan maju keatas tubuhnya.
Sehingga dia dengan kecewa menghentikan meniup seruling.
Ini adalah seekor ular kecil putih yang seluruh tubuhnya
tembus pandang, berkilap seperti giok, dia mengangkat
kepalanya, menggoyang-goyangkan ekor¬nya, dua mata ular
yang seperti pasir merah, menyorotkan sinar seperti meminta
belas kasihan, juga sepertinya jinak sekali, dan juga sangat
cantik.
Pek Soh-ciu jadi tidak tahan, timbul hati kekanak-
kanakannya, menyimpan seruling Ci-cu nya, sepasang tangan
diulurkan ke arah ular putih kecil itu.
Huut... Pek Soh-ciu kembali merasa pandangan¬nya jadi
kabur, ular kecil itu sudah loncat ke atas telapak tangannya,
melingkarkan tubuhnya seperti piring, kembali hanya tinggal
kepalanya, diangkat tinggi-tinggi. Setelah sedikit tertegun, dia
jadi tahu ini pastilah ular ini jinak, dan karena bentuknya
cantik, maka dengan gembiranya dimain-mainkan diatas
tangannya.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 376


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Mendadak, dua bayangan orang, dengan kecepatan yang


tinggi, melayang kearah tempat dia berdiri, dalam sekejap
mata, sudah berada sepuluh tombak di dekatnya, dari jauh
memandang, seperti ketua Kai-pang Sangguan Ceng-hun dan
Oh-kui (Setan lapar) Ouwyang Yong-it. Namun, dia tidak
mempunyai hati ingin mencelakai mereka, hanya hatinya
waspada terhadap mereka, disaat ini dia dalam keadaan
bahaya, musuhnya ada dimana mana, terpaksa dia harus hati
hati, maka dia bangkit berdiri,berjaga-jaga.
Siapa tahu baru saja dia berdiri, ssst... ular putih kecil itu
sudah melayang ke udara, seperti macan menerkam kearah
dua orang yang datang mendekat itu. Pek Soh-ciu baru saja
tertegun, dua orang itu mendadak berteriak terkejut,
bersama-sama meloncat-loncat kesana kemari menghindar,
sejengkal pun tidak bisa maju lagi.
Pek Soh-ciu merasa aneh lalu maju melihatnya, dia baru
tahu seutas bayangan putih, didepan dua orang itu melayang-
layang sambil mematuk, tempat yang dipatuk semuanya
ditujukan pada jalan darah mematikan, benar-benar
bahayanya hanya dalam sebatas rambut.
Dia sudah melihat dua orang itu, memang benar
Sangguan Ceng-hun dan Ouwyang Yong-it. Bayangan putih
yang berusaha menggigit mereka, juga benar adalah ular kecil
cantik yang jinak itu, tapi dia tidak tahu caranya
menghentikan serangan ular putih itu, sesaat, dia jadi gelisah
tidak bisa berpikir.
Untungnya walau pun dia berbaju hitam, tapi tidak
memakai topeng, akhirnya Oh-kui (Setan lapar) Ouwyang

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 377


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Yong-it dapat mengenalinya, maka dengan gembiranya teriak-


teriak: "Adik kecil! Kau ini bagaimana? Cepat tarik kembali
Sian-giok, apa benar-benar mau membuat Toako menjadi
malu?"
Hati Pek Soh-ciu tergerak, tanpa sadar dia berteriak:
"Sian-giok kembali."
Bayangan putih berkelebat, ular putih kecil itu sudah
menurut panggilannya terbang kembali ke telapak tangannya.
Ouwyang Yong-it mengusap keringat dikepalanya, dengan
erat memegang lengannya Pek Soh-ciu, berkata: "Adik kecil,
kau sungguh hebat, sampai ular pintar Sian-giok juga bisa kau
jinakan."
Wajah Pek Soh-ciu menjadi merah berkata: "Maaf toako,
aku mendapatkan Sian-giok, masih belum sampai
seperminuman secangkir teh, dan juga..."
Sangguan Ceng-hun berkata: "Kau tidak perlu
menjelaskannya, menurut perkiraanku, pasti kau tadi saat
meniup seruling tanpa di sengaja memanggilnya, mahluk ini
pintar memilih majikan, setelah melihat kau tentu saja tidak
mau pergi lagi. Kau mungkin saat tadi dari kejauhan melihat
aku dan Lo-ko Ouwyang, di dalam hati waspada bersiap-siap,
ular pintar yang mengerti maksud manusia, langsung
menghadang tidak mengizinkan maju lagi, jika kau ada niat
menghabisi kami berdua, mungkin kami sudah pergi melapor
ke akhirat!"
Pek Soh-ciu bersoja berkali kali berkata: "Maaf sekali,
harap Toako dan Lo-ko Ouwyang memaafkannya, karena

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 378


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

banyak musuh berada dimana-mana, terpaksa aku


meningkatkan kewaspadaan."
Ouwyang Yong-it dengan wajah serius berkata: "Diantara
kita, tidak perlu sungkan seperti ini, he, adik kecil! Siapa
musuhmu itu, apakah sudah berhasil menyelidikinya?"
Pek Soh-ciu dengan wajah kecewa berkata: "Aku ini
bodoh..."
"Kau jangan sedih, terhadap para orang baju hitam
bertopeng itu, aku sudah mendapatkan sedikit kejelasan."
Kata Sangguan Ceng-hun.
"Cepat katakan, Toako! Siapa majikan mereka itu?" kata
pek Soh-ciu antusias.
"Mereka adalah anak buahnya penjahat nomor satu di
dunia Ang-kun-giok-hui (Selir raja giok berbaju merah.) Hai
Keng-sim, tapi diantaranya masih ada beberapa hal yang sulit
dimengerti, sebelum mendapat¬kan bukti yang benar-benar
jelas, kita masih tidak bisa mengambil kesimpulan!"
Ouwyang Yong-it berkata: "Tahun itu yang melakukan
serangan gelap terhadap perumahan Leng-in, bukankah
orang-orang baju hitam bertopeng?"
Sangguan Ceng-hun berkata: "Benar, tapi para orang
bertopeng itu tidak satu pun bisa pulang hidup-hidup, dan
juga setelah kejadian, terbukti mereka itu semuanya adalah
penyamaran dari para pesilat tinggi dari berbagai perguruan,
malah ahli silat..."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 379


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Ouwyang Yong-it menggeleng gelengkan kepala berkata:


"Aku tidak percaya dari ratusan pesilat tinggi itu tidak ada satu
pun yang lolos!"
Pek Soh-ciu jadi bersemangat berkata: "Kata-kata Lo-ko,
aku dengar dari perkataan Hong Supek, orang yang bernyanyi
di Liong-bun (Pintu naga), sepertinya adalah musuh almarhum
ayahku, dan dia tidak pernah menampilkan diri."
"Apakah adik kecil masih ingat syair lagunya?" Kata
Ouwyang Yong-it
Pek Soh-ciu mengingat-ingat sebentar, berkata: "Aku
pernah mendengar Hong Supek mengata-kan, yang masih aku
ingat, betul atau salahnya tidak bisa dipastikan."
Lalu dia membacakan syair lagu itu:
Beruban seperti bintang-bintang
Menyesal cita-cita menjadi hampa
Tubuh ini seperti titipan
Tubuh terasa sakit dan menyendiri
Menuju Pintu Naga
Membangkitkan semangat masa lalu
Dengan senjata sakti dari Liu-yang
Melanglangbuana ribuan lie
Membasmi Sin-ciu-sam-coat
Menguasai dunia
Coba tanya siapa yang bisa menandingi."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 380


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Ouwyang Yong-it berkata: "Orang itu pasti seorang


penjahat besar yang mengacaukan dunia persilatan, tidak
beruntung dikalah¬kan oleh Sin-ciu-sam-coat, sehingga
angan-angannya tidak terkabulkan..."
"Dia kemudian melarikan diri keperbatasan, berlatih ilmu
silat hebat, walau tubuhnya sakit, tapi angan-angannya tidak
berkurang, dan pada tahun itu..." kata Sangguan Ceng-hun
Pek Soh-ciu berteriak gembira, katanya: "Kalian sudah
tahu siapa dia itu?"
Ouwyang Yong-it berkata: "Tidak, kami hanya tahu ini
adalah satu petunjuk saja, adik kecil, apakah kau tahu
pamanmu waktu itu punya musuh seperti ini?"
Pek Soh-ciu dengan sedih berkata: "Terhadap masalah
dunia persilatan, almarhum ayah tidak pernah
menceritakannya."
"Adik jangan khawatir, kita bisa mencoba mencari Ang-
kun-giok-hui." Kata Sangguan Ceng-hun.
Ouwyang Yong-it berkata: "Bukankah kau mengatakan
diantaranya masih ada hal yang sulit dijelaskan?"
"Karena sampai saat ini, para anak buahnya Thian-ho-leng
belum ada orang yang menggunakan Ngo-tok-tui-hun-cian
sebagai senjata gelap. Para orang bertopeng itu walau sering
keluar masuk di Thian-ciat-leng, tapi terhadap penjahat
seperti Ang-kun-giok-hui, kita tidak bisa hanya berdasarkan
dugaan..."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 381


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Ouwyang Yong-it berkata: "Kata kata ini tidak salah,


menghadapi Ang-kun-giok-hui sungguh tidak bisa tidak harus
hati hati."
Pek Soh-ciu mengeluh: "Tapi aku telah menjadi orang
yang ingin didapatkan oleh Ang-kun-giok-hui”
Sangguan Ceng-hun merasa aneh berkata: "Kenapa? Adik!
Kek, adik ipar Lam-ceng itu kenapa tidak ada disisimu?"
"Panjang ceritanya! Sekarang aku sudah lapar, jika kau
punya makanan kering, kita berbincang lagi setelah mengisi
perut."
Lalu, mereka mencari satu batu gunung yang datar,
makan makanan kering, minum air gunung.
Sambil makan Pek Soh-ciu menceritakan dengan singkat
kejadian yang dia alami.
Ouwyang Yong-it tertawa terbahak-bahak berkata: "Adik
kecil! Kau ini terpojokkan oleh asmara! Menurut pikiran aku,
Su dan Siau dua adik ipar, semuanya bukanlah orang biasa,
walau ada halangan, di kemudian hari pasti akan bertemu lagi.
Yang sedikit sulit diurus adalah nona Hun. Dia adalah seorang
yang namanya termasyur di dunia persilatan, pandangannya
tinggi sekal. Saat itu kau dikendalikan oleh nafsu birahi,
kelakuanmu yang melecehkan dia, menurut aturan dan
keadaan, seharusnya kau tidak boleh meninggalkannya, adik
kecil! Menurutmu betul tidak?"
Sangguan Ceng-hun dengan wajah serius berkata: "Kata-
kata Ouwyang Lo-ko betul, kesalahan ada dipihak kita, kita

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 382


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

bersaudara adalah laki-laki sejati, bagaimana bisa jadi orang


yang tidak bertanggung jawab...”
Pek Soh-ciu yang mendengar punggungnya sampai
bercucuran keringat, dengan perasaan bersalah buru-buru
berkata: "Nasihat kalian berdua betul, aku sudah mengerti."
Sangguan Ceng-hun berkata: "Jangan sedih, adik!
Tujuanmu adalah baik, kita tidak usah membicarakan ini lagi,
selanjutnya kau ada rencana apa?"
"Tadinya aku ingin pergi ke gunung Kwo-tiang, sekarang
terpaksa pergi ke Thian-ciat-leng mengadu nasib."
Ouwyang Yong-it berkata: "Salah, adik kecil! Di gunung
Kwo-tiang sekarang ini sedang berkumpul para jago dunia
persilatan, tidak peduli untuk menyelidik jejaknya adik ipar Su
dan Siau, atau menyelidik otak pelaku serangan gelap ke
perumahan Leng-in, gunung Kwo-tiang adalah tempat yang
paling ideal, apa lagi Ho-leng-ci adalah pusaka, kenapa kita
tidak adu nasib di sana."
Sangguan Ceng-hun juga setuju dengan pandang annya
Ouwyang Yong-it, sehingga mereka bertiga bersama-sama
pergi ke arah tenggara, Kurang lebih lewat dua jam, mereka
telah tiba dilereng timur gunung Hoai-ie.
Ouwyang Yong-it tiba-tiba menghentikan langkahnya
berkata: "Adik kecil! situasi sepertinya sedikit mencurigakan?"
"Tidak salah, ada teman baik yang datang menyambut
kita."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 383


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Adik! Jumlah mereka terlalu banyak, jika bisa bertarung


ya bertarung, jika tidak bisa bertarung kita tinggalkan saja,
jangan ingin merasakan kesenangan sesaat!" Kata Sangguan
Ceng-hun.
"Toako tenang saja, aku mengerti."
Saat ini bayangan orang berkelebatan, orang baju hitam
bertopeng yang banyaknya tidak terhitung, seperti arwah
meloncat keluar dari belakang batu dan celah pohon. Orang-
orang ini gerakannya sangat cekatan sekali, gerakannya
seperti setan, bisa dilihat mereka mempunyai kepandaian
yang sangat tinggi.
Terhadap orang-orang bertopeng ini, Pek Soh-ciu sudah
tidak ada niat untuk menangkap hidup-hidup, tangan
kanannya mengeluarkan Pouw-long-tui, dengan wajah
tersenyum dingin, dia menunggu lawan.
Ouwyang Yong-it mengeluarkan sepasang sumpit yang
bentuknya seperti koas hakim neraka terbuat dari besi dingin,
yang digunakan Sangguan Ceng-hun adalah tongkat bambu
hijau dengan jurusnya Tongkat pemukul anjing yang sudah
ternama di dunia persilatan itu, mereka membentuk segi tiga,
mengawasi gerakannya para orang bertopeng itu.
Tapi yang paling sulit di mengerti adalah para orang
bertopeng itu setelah maju sampai jarak satu panahan, maka
semuanya jadi berhenti, walau pun bersitegang, namun tidak
ada gerakan menyerang.
Pek Soh-ciu dengan perasaan aneh berkata: "Toako! Para
bangsat ini berniat mengurung kita..."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 384


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Ouwyang Yong-it berkata: "Tidak salah, kedua sisi kita


adalah tebing gunung, jika para bangsat itu bisa menghadang
dari depan dan belakang kita, situasinya sungguh tidak
menguntungkan..."
Perkataan dia belum habis, dari depan dan belakang
bersamaan waktu terdengar suara menggelegar memekakan
telinga, jalan gunung dari depan dan belakang telah ditutup
oleh orang-orang bertopeng ini.
Begitu Ouwyang Yong-it melihat keadaan ini jadi marah
besar, dia membalikan kepala berkata pada Pek Soh-ciu: "Adik
kecil! Kita terjang!"
Sangguan Ceng-hun berkata: "Tunggu, jika mereka
menyiapkan panah beracun di tempat penghadangan,
bukankah kita masuk perangkap mereka?"
Disaat mereka berdebat, mendadak ada sinar berkelebat,
banyak gulungan rumput kering yang menyala api, berguling-
guling turun dari atas tebing. Segera saja asap menutupi jalan
gunung, kelihatannya kecuali tumbuh sepasang sayap di
punggung, mereka sulit bisa lolos dari kematian!
Mereka mengandalkan ilmu silat meringankan tubuh yang
hebat, sebisanya menghindar. Tapi gulungan api rumput
kering tidak hentinya berguling ke bawah, walau luas jalanan
lebih besar lagi pun, akhirnya juga akan penuh.
Ouwyang Yong-it menggunakan sumpit memukul rumput
kering, mulutnya juga tidak henti-hentinya menyumpah:
"Bangsat sialan, jika berani bertarunglah dengan aku Oh-kui

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 385


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

tiga ratus jurus, menggunakan siasat busuk bukanlah seorang


laki-laki sejati!"
Sangguan Ceng-hun tertawa dengan keras: "Lo-ko, tidak
ada gunanya kau memaki orang, para bangsat yang orang
bukan orang, setan bukan setan mi, hanya bisa dianggap
mayat berjalan, yang disesalkan adalah kita bersaudara malah
jatuh ditangan mereka, matinya sedikit tidak berharga."
Saat ini mereka telah mundur ke bawah tebing yang batu
cadasnya bertonjolan.
Pek Soh-ciu mengibaskan lengan bajunya, satu garis sinar
putih telah melayang keluar, dia membalikan kepala, berkata
pada Ouwyang Yong-it dan Sangguan Ceng-hun: "Sian-giok
sedang membuka jalan untuk kita, kalian berdua ikuti aku..."
Benar saja, Sian-giok adalah binatang pintar, di tebing
gunung dia bolak-balik melayang-layang, begitu bertemu
orang langsung menggigit, diatas gunung walau pun banyak
penjahatnya, mereka telah berteriak-teriak menjerit sedih,
susana jadi kacau sekali.
Pek Soh-ciu bertiga orang menggunakan batu gunung
sebagai perisai, dalam situasi kacau menembus keatas
gunung, mereka seperti tiga ekor harimau terlepas dari
kurungan, segera menerjang masuk ke dalam kerumunan
orang.
Pouw-long-tui nya menyapu, seperti membabat rumput
kering saja, diatas gunung liar ini langsung menggema suara
jeritan mengerikan.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 386


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Suitan yang tajam, menggelagar disana sini tidak


berhentinya, orang bertopeng seperti gelombang berkumpul
kearah tempat pertarungan.
Pelan-pelan mereka terpisah, tiga orang di tiga tempat
yang berbeda, sedang bertarung dengan musuh yang
jumlahnya sepuluh kali lipat lebih banyak.
Para penjahat ini walau jumlahnya banyak, tapi Pek Soh-
ciu berada diatas angin sepenuhnya, Pouw-long-tui memang
mempunyai kedahsyatan membabat ribuan pasukan. ular
pintar Sian-giok berkelebat menggigit orang, cepat laksana
angin, serangannya lebih lebih membuat gentar hati orang-
orang bertopeng.
Pek Soh-ciu membunuh hingga matanya menjadi merah,
dia mengayun-ayunkan Pouw-long-tui kesana kemari telah
berhasil membunuh musuh-musuhnya. Seorang yatim piatu
yang telah hancur keluarganya, berkelana di dunia persilatan,
setiap saat masih ditekan orang. Dendam yang dalam hingga
masuk ke dalam tulang ini, sekarang mendapatkan
kesempatan melampiaskan dengan baik. Maka dia dengan
sepuas hati, dengan senangnya mengubar kesana-kemari,
membiarkan darah segar membasahi sepasang tangannya,
memerahkan seluruh baju putihnya.
Ketika dia melabrak masuk ke lingkaran orang lainnya, dia
jadi tertegun, dia melihat seorang wanita yang berbaju biru
langit, sedang bertarung mati-matian dengan orang-orang
bertopeng.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 387


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Tangan kanan dia melayang-layang membentuk bayangan


pedang yang memenuhi langit, telapak tangan kirinya
mengerahkan Ji-ie-sin-kang, menyapu melintang menerjang
lurus, ganas seperti seekor macan betina, namun, rambut
halusnya sudah tidak karuan, bajunya kucal, lengan kiri dan
bahu kanannya, terlihat ada bekas luka dibeberapa tempat.
Kelihatannya Leng-bin-sin-ni ini yang dulunya
menggemparkan dunia persilatan, juga sudah bertarung
cukup lama.
Karena diantara orang bertopeng, banyak juga yang
berilmu silat tinggi, ilmu silat Hun-ni walau pun tinggi, sudah
nampak kehabisan tenaga. Saat ini dia telah melihat Pek Soh-
ciu, wajahnya yang pucat karena kehabisan tenaga, tiba-tiba
tampak secercah merah, di sudut matanya, juga tampak
gembira malu-malu. "Soh... ciu... kau... bukannya cepat kesini"
Jika bukan ada ular pintar Sian-giok, Pek Soh-ciu sesaat
tertegun ini, mana masih bisa bernyawa!
Akhirnya dibawah teriakannya Hun-ni, dia jadi sadar,
mulutnya menjawab sekali: "Cici jangan marah, aku datang."
Begitu Pouw-long-tui diayunkan, sinar hitam seperti
panah datang dengan suara menggelegar, berbareng
sepasang kakinya dihentakan, menggunakan ilmu
meringankan tubuh Co-yang-kiu-tiong-hui yang hebat, dia
meloncat kearah Hun-ni.
Tapi....
“Paak.... paak...”

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 388


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Terdengar beberapa kali suara pegas, puluhan panah


beracun melesat ke arah tubuhnya yang sedang meloncat,
hatinya terkejut, pinggangnya langsung diputar, meluncur
seperti anak panah, akhirnya dia bisa lolos dari panah beracun
itu, saat dia dalam keadaan tergoncang dia melihat ke bawah,
dia jadi terkejut setengah mati.
Ternyata tempat bertarung mereka, adalah di pinggir
sebuah jurang, ketika dia meluncur, tepat mengarah turun ke
jurang yang kedalamannya tidak terlihat. Saat ini tenaga dia
sudah habis, dia tidak dapat menghentikan arah jatuhnya,
terpaksa dengan dia hanya mengeluh, tidak pedulikan lagi
mau mati atau hidup.
Kecepatan jatuhnya sangat mengerikan, namun
kesadaran dia tidak hilang, yang membuat dia jadi ngeri
adalah kecuali suara angin kencahg yang terdengar akibat
turun tubuhnya, suara angin itu masih diselingi suara jeritan
menyedihkan: "Soh... Ciu... Soh... Ciu... kau... dimana..."
Akhirnya buuk... terdengar suara yang keras sekali,
dibarengi rasa sakit yang sampai ke dalam tulang, dia telah
tidak sadarkan diri, sebenarnya jika bukan karena Sian-giok
yang telah menahan tubuhnya, akibatnya dia bukan hanya
tidak sadarkan diri saja.
Karena bantuan Sian-giok, tidak lama dia telah sadar
kembali, tapi suara jeritan sedih itu, tetap masih mendengung
ditelinganya: "Soh... Ciu... kau... dimana... Soh... Ciu..."
Dia menggeleng-gelengkan kepalanya sebentar, dia
menemukan suara jeritan itu walau pun lemah, tapi itu adalah

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 389


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

nyata, sehingga, sehingga dia memaksakan diri, berjalan


menuju arah suara itu.
Di dalam satu rerumputan yang tinggi, dia menemukan
orang yang menjerit itu. Dia betul adalah nona Hun-ni yang
penyendiri. Tenaga dalam dia lebih tinggi dari Pek Soh-ciu,
tapi karena jatuh dari jurang yang dalam sekali, siapa pun
tidak akan bisa selamat. Untung dia masih bernasib baik,
beberapa kali tertahan oleh cabang pohon, walau pun terluka,
tapi akhirnya tidak tewas. Sayang cabang pohon yang tidak
berperasaan itu, merubah bajunya menjelma jadi kupu kupu
terbang menari, saat ini tubuh dia yang seperti minyak
kambing itu, kembali terpampang dihadapan Pek Soh-ciu.
Sekarang adalah siang hari bolong, bisa dikatakan seluruh
tempat terlarangnya, semua bisa terlihat jelas. Sehingga hawa
birahi Pek Soh-ciu yang terkumpul di Tan-tian, kembali
bergerak lagi, sepasang mata dia melotot, menyorotkan sinar
binatang liar.
Dengan langkah yang berat, dia berjalan menuju tempat
Hun-ni merintih, giginya menggigit bibir bawah, tampak
menjadi merah darah.
Dia dengan perlahan duduk disisinya Hun-ni, sepasang
matanya dengan sekuat tenaga ditutup, dengan tekad yang
sulit ditahan, dia mengerahkan tenaga dalam untuk
melancarkan nafasnya yang kacau.
Hawa birahi yang terbentuk oleh racun aneh itu, di dalam
tubuhnya kembali membara tanpa ampun, dan tubuh bugil
itu, rintihan itu, semuanya mengandung pancingan yang sulit

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 390


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

ditahan. Tapi kesadarannya mengharuskan dia melakukan


pengobatan pada bagian yang terluka, ini adalah hal yang
sangat sulit sekali!
Akhirnya, dia dapat melancarkan nafasnya, mengulurkan
sepasang tangan, meraba di atas tubuhnya yang mulus hangat
dan wangi itu. Terakhir, dia telah mengetok seluruh tiga puluh
enam titik saluran yang ada diseluruh tubuhnya, dan dengan
tenaga dalam mengobati luka dalamnya, selesai melakukan
pengobatan, dia hampir kehabisan tenaga.
Saat dia bangun dari bersemedi, hari sudah gelap, bulan
menggantung di timur. Mata dia belum dibuka, pertama yang
dirasakan adalah wangi hangat dihidungnya.
Dia segera menggunakan tenaga dalam untuk menahan
hawa birahi yang menggelora itu, lalu dengan tenang berkata:
"Apakah ini cici Hun? Bagaimana lukamu?"
Sesosok tubuh yang panas sekali, menempel kearah
dadanya, di dalam desahan yang lembut, terdengar satu suara
gemetaran: "Terima kasih, adik! Aku sudah sembuh total, tapi,
kenapa kau tidak membuka matamu? Apakah kau tidak sudi
melihat cici? Adik..."
"Bukan, aku... sungguh ada masalah yang sulit
diutarakan..."
"Katakanlah! Aku ini sudah milikmu, tidak ada yang perlu
disembunyikan lagi?"
"Keek, aku telah terluka oleh racun Toan-hun-cauww,
untuk menghilangkan racun itu aku mengguna¬kan cara

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 391


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

sendiri, merubah racun menjadi hawa birahi yang sulit


ditahan, waktu dipantai sungai... harap cici bisa memaafkan!"
"Haai...! Aku sudah menduga kau bukanlah orang yang
tidak tahu diuntung, tapi tidak peduli niatmu itu apa...
bagaimana pun kau tidak akan meninggalkan cici, betul?"
"Benar! Tapi aku sudah mempunyai dua..."
"Aku sudah tahu dua orang perempuan kecil itu, kau
tenang saja, aku tidak akan permasalahkan semua ini."
"Sungguh terlalu merendahkanmu! Sekarang harap kau
menjauh sedikit..."
"Kenapa?"
"Karena... keek, saat aku... membuka mata, mungkin tidak
akan tahan..."
"Jangan menahannya lagi, adik! Hawa birahi yang terlalu
lama membakar tubuh, itu bisa melukai tubuh, apalagi jika
kau ketemu wanita lain, bukankah..."
Sebuah desahan, sebuah tubuh yang panas merangsang,
menggesek di dadanya yang berotot itu, menimbulkan
gemuruh angin kencang, membuat rumput di dalam lembah
ini, semuanya gemetaran tidak bisa menahan diri...
Lama... setelah satu helaan nafas panjang: "Adik..."
"Mmm..."
"Kau coba salurkan tenaga dalammu."
"Aku sangat baik."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 392


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Kalau begitu aku akan buat aturan denganmu."


"Silahkan cici katakan!"
"Cici berkelana di dunia persilatan, selalu memandang
rendah laki-laki, setelah bertemu denganmu, malah
mendapatkan kedudukan terkecil..."
"Cici sangat ternama di dunia persilatan dengan
demikian... sungguh membuat hatiku tidak bisa tenang."
"Aku sudah katakan aku tidak pedulikan masalah ini, tapi
mulai dari sekarang dan selanjutnya, kau tidak boleh
mempunyai wanita keempat! Apakah kau dengar?"
Dia sepertinya berusaha membuat suaranya lembut, tapi
di dengar di telinganya Pek Soh-ciu, tetap ada mengandung
kekuasaan, dia hanya merasakan hatinya sedikit tergetar, lalu
tanpa sadar berkata: "Aku dengar! Aku tidak berani lagi..."
"Hemm, apa berani tidak berani, kau tidak perlu gunakan
siasat ini padaku, jika di dengar orang, mereka akan
mengatakan aku merendahkan laki sendiri."
"Ya, ya, cici! Aku salah bicara."
"Kedua, tidak peduli dua wanita itu siapa yang jadi istri
tertua, tapi usia ku lebih tua dari pada mereka, maka mereka
harus memanggil cici padaku."
"Aku pikir mereka pasti bisa..."
"pasti bisa? Hemm jika tidak bisa aku hanya akan
berurusan denganmu!"
"Baik, baik! Aku pasti bisa melakukannya."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 393


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Ketiga, jika aku adalah yang terbesar, maka di keluarga


kita akulah yang memimpin, maka kau dan dua wanita itu,
semuanya harus menurut perintahku."
"Ya, kami akan menurut."
"Walau kau sudah menyanggupi semuanya, aku masih
harus peringatkan kau satu kata, jika sampai tidak bisa
terlaksana, hemm... hati-hati akan kukupas kulitmu."
"Ini... keek, keek, bukankah akan jadi pembunuh suami?"
"Dimulai dari kuil Pek-liong, aku sudah berniat
mengulitimu, tidak di duga tidak berhasil menguliti, malah
sebaliknya... keek... bangunlah! Tolong carikan bungkusanku,
jika tidak sekali ada orang datang, bagaimana aku menemui
mereka!"
Pek Soh-ciu menyahut sekali, dengan pelan mendorong
tubuhnya, lalu memakaikan baju panjang dia diatas tubuhnya,
kemudian berkelebat, meloncat keluar dari rerumputan, tapi
setelah dia mencari ke seluruh lembah, dua bungkusan baju
mereka bayangannya pun tidak ada, dia terpaksa kembali
kesisi Hun-ni berkata: "Kak! Sudah dicari keseluruh tempat
terdekat, tapi bungkusan kita tidak ada."
Hun-ni menuntun tangan dia duduk bergandengan
berkata: "Kenapa kau tidak mencari lebih jauh sedikit?"
"Hari terlalu gelap! Mencari terlalu jauh aku juga tidak
bisa tenang."
Hun-ni mencibirkan bibir, perlahan merebahkan tubuhnya
kepelukan Pek Soh-ciu berkata: "Mulutmu ini manis sekali,

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 394


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

tidak heran banyak wanita yang menyukaimu, sudahlah, kita


istirahat dulu sebentar, menunggu setelah hari terang baru
mencari lagi”
Sepasang laki-laki dan perempuan yang mengikat janji di
dalam lembah ini, semuanya berilmu sangat tinggi, asalkan
bersemedi sebentar, sudah bisa menghilangkan rasa lelah
setelah bekerja semalaman, tapi sampai matahari melewati
puncak gunung, sinar matahari memenuhi seluruh lembah
sunyi, mereka masih belum berniat bangun.
Hal ini tidak mengherankan, wanita seperti Hun-ni yang
memandang rendah laki-laki, sekali mendapat¬kan
kesenangan yang luar biasa, jadi merasakan hangatnya malam
hari terlalu pendek. Sampai terakhir, dia merasakan tidak bisa
memaksa lagi, baru dengan bermalas-malas bangkit duduk,
sorot matanya melirik pada Pek Soh-ciu. Wajahnya yang
cantik segera timbul warna merah, sesaat, dengan tersenyum
manis berkata: "Adik Ciu! Kau telah mencelakai aku."
Pek Soh-ciu bengong: "Kak! Kau mengatakan..."
Dia memberi sebuah lirikan mata putih padanya berkata:
"Hemm... kau pura-pura bodoh, kau lihat aku mirip tidak
dengan Leng-bin-sin-ni?"
Pek Soh-ciu memeluk tubuhnya, mencium mesra dia lama
sekali lalu berkata: "Ini hanya bisa menyalahkan Gwat-sia Lojin
(Dewa Jodoh didalam dongeng) yang tidak ada kerjaan, tidak
bisa salahkan diriku."
Tiba-tiba Hun-ni berteriak genit, katanya: "Apa? Kau
bilang Dewa Jodoh tidak ada kerjaan?"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 395


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Tidak, tidak," Pek Soh-ciu buru-buru berkata, "Yang aku


maksud adalah mungkin cici bisa menyalah¬kan Dewa Jodoh
tidak ada kerjaan, mengenai aku sih berterima kasih juga
takut tidak keburu."
Hun-ni melotot dia sekali, lalu pssst... tertawa, Pek Soh-
ciu baru merasa bisa lega hatinya. Berhubungan dengan
wanita, dia sudah pengalaman, tapi dihadapan Hun-ni, dia
punya perasaan selalu salah gerak. Terhadap Su Lam-ceng,
Siau Yam, Hun-ni, dia suka semua, karena mereka adalah
cantik seperti bidadari, tapi terhadap Hun-ni, di dalam
sukanya ada perasaan sedikit segan.
Saat ini Hun-ni memakai baju panjang dia, dia sendiri
hanya memakai baju dalam saja, mereka bergandengan
berjalan keluar dari rerumputan, mendadak mereka berdua
mengeluarkan suara ‘Iiih...’ keheranan, keduanya berdiri
terbengong bengong.
Ternyata jurang ini, bentuknya adalah persegi panjang,
empat tebingnya menjulang tinggi ke langit, tidak tahu berapa
tinggi, tebingnya tegak lurus, kera pun sulit untuk
mendakinya. Jika ingin keluar dari jurang ini, mungkin lebih
sulit dari pada naik kelangit, tapi yang membuat mereka
terkejut, bukan sulitnya keluar dari jurang. Tapi adalah
bungkusan yang dicari-cari tidak diketemukan oleh Pek Soh-
ciu, saat ini sedang dilempar dipermainkan oleh seekor kera
yang besar sekali.
Dia menggunakan sepasang tangannya dari tangan kiri
dilemparkan ketangan kanan lalu sebaliknya, setiap kali
melemparkan, tingginya hampir sepuluh tombak lebih, lalu dia

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 396


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

meloncat keatas, di udara dia menangkap bungkusan itu,


sekali bersalto dengan ringannya turun diatas satu batu
gunung.
Hun-ni memperhatikan beberapa saat, lalu membalikan
kepala berkata pada Pek Soh-ciu: "Adik Ciu! Di dalam jurang
ini, mungkin ada seorang aneh persilatan yang bertapa disini,
kita harus sedikit hati-hati."
Pek Soh-ciu dengan perasaan keheranan berkata:
"Bagaimana cici bisa tahu?"
Hun-ni menatap pada kera besar itu berkata: "Kera walau
pun kemahirannya adalah meloncat loncat, tapi jelas kera ini
mempunyai ilmu silat yang cukup tinggi, mungkin adalah
hewan peliharaan seorang pesilat tinggi tua untuk menjaga
jurang."
"Bagaimana pun juga, kita harus ambil dulu bungkusan
itu," kata Pek Soh-ciu.
"Baik, biar aku mencobanya dulu."
Pek Soh-ciu tertawa: "Tidak perlu kita yang
melakukannya, cukup Sian-giok yang melakukannya."
Lalu lengan kanannya dengan pelan melemparkan Sian-
giok ke udara, bayangan putih itu seperti anak panah, dalam
sekejap mata tubuhnya yang kecil, dengan membawa angin
kencang menyerang kearah dadanya sikera.
Kera besar itu baru saja melemparkan bungku-annya ke
atas, ketika Sian-giok sudah datang menyerang dadanya, dia
tidak sempat mempedulikan bungkusan itu, cet.... cet.... kera

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 397


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

itu berteriak, sekali meloncat jauhnya satu tombak lebih,


membuat serangan Sian-giok gagal, lalu secepat angin balik
menerkam mengulurkan telapak tangannya yang besar,
dipukulkan pada titik tujuh cun nya Sian-giok.
Pek Soh-ciu tahu Sian-giok tidak akan terluka, dia
mengambil dulu bungkusan itu, dengan Hun-ni masing-masing
mengganti baju dengan yang bersih, lalu bergandengan
tangan menonton seekor ular dengan seekor kera, saling
kejar-kejaran diantara bebatuan gunung. Kira-kira
sepertanakan nasi, kera besar itu sudah kewalahan, setiap kali
bertarung dia melarikan diri beberapa tombak, selalu di desak
mundur kembali oleh Sian-giok, sehingga cet.. cet.. dia
berteriak gelisah menyedihkan.
Pek Soh-ciu takut kera besar itu benar-benar ada
pemiliknya, jika sampai Sian-giok melukainya, pasti akan
menimbulkan masalah.
Dia baru saja akan memanggil kembali Sian-giok,
mendadak dia melihat satu bayangan orang berwarna merah,
bergerak lebih cepat dari pada panah, dia lari ke dekat
pertarungan kera dan ular.
Sebuah telapak tangannya memukul, suaranya seperti
sutra sobek, ular pintar Sian-giok yang terbangnya secepat
kilat, sepertinya tidak tahan pada angin pukulan aneh orang
itu, tubuhnya dilengkungkan lalu dihentakan, terbang miring
beberapa tombak keluar.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 398


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Pek Soh-ciu cepat-cepat bersiul, Sian-giok yang di udara


sekali menghentakan tubuhnya, sudah terbang kembali keatas
lengannya.
Bayangan orang warna merah itu sedikit tertegun,
tubuhnya berkelebat, dia seperti dewa langit berdiri satu
tombak didepan Pek Soh-ciu.
Pek Soh-ciu dan Hun-ni sama sama merasa terkejut,
mereka berdua tidak menduga di lembah yang liar ini, malah
bisa bertemu dengan seorang yang berilmu sangat tinggi,
apalagi pukulan telapak tangan dia barusan, sungguh sangat
hebat sekali, entah dia menggunakan jurus aliran mana. Tapi
mereka berdua di dalam hati tahu, jika lawan tidak
menyerang tidak ada apa-apa, tapi sekali dia menyerang, pasti
dunia seperti akan kiamat, maka diam-diam mereka
memusatkan tenaga dalamnya, bersiap melakukan
pertarungan.
Tapi orang tua baju merah itu, sepertinya tidak ada niat
untuk menyerang, pertama-tama dia melihat sekali pada Pek
Soh-ciu, lalu matanya diputar, dengan tanpa berkedip
matanya memperhatikan seluruh tubuhnya Hun-ni.
Wajahnya, tadinya sangat serius, tapi dalam sekejap
mata, sudah berubah jadi tersenyum, yang lebih lebih
membuat orang sulit mengerti adalah sepasang matanya
berlinang air mata, seluruh rambut putihnya dan berdiri
semua, sampai mantel merah yang besar itu juga berkibar-
kibar tanpa ada angin, rupanya yang perkasa itu, sungguh
membuat orang jadi terkejut.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 399


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Sesaat, mendadak tubuhnya berkelebat, secepat roh


setan, mengulurkan tangan telah menangkap lengannya Hun-
ni, dan dengan suara gemetar emosi yang tidak bisa ditahan
berkata: "Anak Yam! Kau... ha... ha... ha akhirnya... pulang
juga, ayah... keek keek... mati pun akan bisa memeramkan
mata."
Saat orang tua baju merah menangkap lengan Hun-ni, Pek
Soh-ciu sudah mengangkat Pouw-long-tui akan menyerang,
tapi dia sedikit ragu, karena dia sudah terpikirkan orang tua ini
adalah orang tua rambut putih yang membawa lari Su Lam-
ceng, karena waktu itu bajunya berbeda dengan sekarang, dia
sendiri juga tidak menduga di lembah liar ini bisa bertemu
dengannya, setelah terpikirkan ini, dia jadi amat gembira
sekali. Tadinya dia ingin maju menjawabnya, tapi sesaat tidak
bisa menyela pembicaraan, karena...
"Orang tua, harap lepaskan tanganmu, nama ku Hun-ni,
bukan Siau Yam yang kau sebutkan."
"Apa, kau bukan Siau Yam? Keek, ayah ini sungguh ayah
yang tidak bertanggung jawab, ini tidak bisa salahkan kau.
Tapi, anak Yam...! Tapi juga tidak bisa salahkan ayah, haai..."
"Orang tua, kau sungguh telah salah mengenai orang, aku
sungguh bukan Siau Yam!"
"Hm... jangan sangka setelah ayah meninggalkan kau
sepuluh tahun lebih lalu tidak mengenai, walau kau berubah
terus, ayah tetap saja bisa mengenalimu, apa lagi di kaki
kananmu..."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 400


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Saat ini akhirnya Pek Soh-ciu mendapat kesempatan


bicara, dia dengan tersenyum berkata: "Paman! Di telapak
kaki adik Yam ada tanda lahir berwarna merah, dia bukan adik
Yam, tentu tidak ada tanda lahir merah itu!"
Orang tua mantel merah tertegun, lalu dengan marah
sekali berkata: "Bocah, bagaimana kau bisa tahu? Cepat
katakan!"
Hun-ni berkata tawar: "Orang tua harap jangan marah,
Siau Yam adalah istrinya, apa anehnya dia tahu! Yang lebih
aneh lagi adalah mungkin kau orang tua juga tidak bisa
percaya, aku juga istrinya, tapi tanda lahir merah di telapak
kaki kananku, dia sampai sekarang juga belum tahu!"
Begitu Hun-ni mengumumkan ini, tidak ada bedanya
dengan menjatuhkan sebuah bom, orang tua bermantel
merah dan Pek Soh-ciu hampir bersamaan waktu bengong
melotot.
Sesaat, orang tua bermantel merah berteriak marah:
"Bocah, dengan cara apa kau bisa berhasil menipu putriku?
Dimana orangnya sekarang? Kau sudah apakan dia? Katakan
dengan jujur, jika tidak aku bunuh kau!"
Pertanyaannya orang tua bermantel merah, seperti
rentetan peluru, selain nadanya menekan, juga menghina
orang, membuat Pek Soh-ciu sulit bisa menerimanya. Dia
mengangkat alisnya, berkata dingin: "Putrimu terpisah
denganku di pantai sungai Sin-an, keberadaannya ada dimana,
aku tidak bisa menduganya. Mengenai masalah aku dengan
putrimu, tunggu sampai kau bertemu dengan putrimu, baru

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 401


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

tanyakan pada dia juga tidak terlambat, dan masih ada, istriku
Su Lam-ceng sekarang ada dimana? bagaimana kau
perlakukan dia?"
Pek Soh-ciu tanpa tedeng aling-aling membantahnya,
hingga menimbulkan hawa membunuh orang tua bermantel
merah, dia melepaskan lengan Hun-ni berkata: "Mengingat
kau dengan anak Yam banyak miripnya, aku tidak
mempersulitmu, tapi bocah ini, aku harus membunuhnya."
Sifat kerasnya orang tua ini, sungguh tiada duanya, baru
saja selesai bicara dia langsung mengayunkan tangan
memukul. Diudara seperti timbul guntur, dalam sekejap mata
dia berturut turut telah menyerang delapan jurus telapak
tangan, kehebatannya tenaga dalam orang tua ini, belum
pernah Pek Soh-ciu melihatnya, setiap pukulan yang
dikeluarkan, semuanya mampu menghancurkan batu kali, jika
bukan ular pintar Sian-giok membantu maju menyerang,
hanya dengan kekuatan serangan telapak ini, Pek Soh-ciu
mungkin sudah kehilangan muka.
Sifat Pek Soh-ciu yang tinggi hati, bagaimana bisa
menerima penghinaan ini, dia mengeluarkan Pouw-long-tui,
dengan jurus Ciau-ji-hui-tui (Bor terbang matahari bersinar
terang), sinar hitam mendadak timbul, ssst... bor besi
menembus angin pukulan lawan, menerjang kearah dadanya.
Ular pintar Sian-giok juga seperti dewa naga, dia
menerkam dari udara, arah yang dituju ular, tidak jauh dari
titik mematikan orang tua itu.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 402


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Serangan dahsyat seorang manusia dan seekor ular ini,


walau pesilat tinggi nomor satu masa kini, mungkin juga tidak
mampu menahannya. Walau tenaga dalam orang tua ini
tinggi, dia dipaksa jadi kalang kabut, situasinya berbahaya
seperti telur diujung tanduk.
Mendadak, terdengar siulan keras seperti geledek, jurus
telapak orang tua bermantel merah berubah, tampak bumi
dan langit menjadi gelap, sinar matahari seperti kehilangan
cahayanya, lembah yang tumbuh subur pohon hijau, dalam
sekejap mata, berubah jadi seperti daerah mati tidak
bernyawa.
Serangannya Pouw-long-tui, tampak seperti tidak
bertenaga, kecepatan terbang ular pintar Sian-giok, juga
berubah menjadi pelan dan kaku.
Hun-ni yang menyaksikan menjadi terkejut, dia tahu
pukulan telapak yang aneh dari orang tua itu, pasti ilmu hebat
dari aliran aneh yang sudah lama menghilang, walau pun dia
ikut membantu, mungkin juga tidak ada gunanya, tapi dia
tidak ingin setelah semalaman bercinta, lalu menjadi seorang
janda yang menghabiskan masa remaja, suami mendapat
kesulitan, tidak peduli bagaimana bahayanya, dia juga wajib
menemaninya. Maka dia teriak: "Maaf, orang tua, walau kau
tidak mempersulit aku, tapi aku tidak bisa tinggal diam kau
membunuh suamiku, apa lagi dia itu juga menantumu!
Membunuh dia, mungkin adik Yam juga akan membenci kau
seumur hidupnya, pikirkanlah, orang tua."
––––––––

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 403


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

BAB 7
MAYAT BERGELIMPANGAN DARAH

Sehabis Hun-ni berbicara, sepasang tangannya tidak


tinggal diam, Ji-ie-sin-kangnya dikerahkan sampai puncaknya,
sepasang tangannya menyapu melintang memukul lurus, ikut
bertarung dengan sangat sengitnya.
Ini adalah pertarungan yang sulit bisa disaksikan di dunia
persilatan, juga yang paling aneh, tiga orang, tua muda ini,
semuanya adalah orang yang top di dunia persilatan masa
kini, termasuk ular pintar Sian-giok, juga bukan sembarang
jago bisa melawannya.
Tapi, setelah lewat tiga ratus jurus, mereka seperti telah
melampiaskan amarah di dalam dada mereka, saat
menyerang sudah tidak dengan sekuat tenaga lagi, karena
mertua membunuh menantu, tidak bedanya dengan
memutuskan sendiri hubungan ayah dengan putrinya.
Orang tua bermantel merah yang sangat merindukan
putrinya, sama sekali tidak ingin melakukan hal yang bodoh,
jika menantu membunuh mertua? Lalu bagaimana
mempertanggung jawabkan pada teman seranjang? Sehingga
mereka bertarung kesana-kemari, malah semakin bertarung
semakin tidak bersemangat, tapi siapa pun tidak mau berhenti
duluan, orang-orang persilatan, seringkali bertarung karena
mempertahankan gengsi dengan alasan yang tidak masuk
akal.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 404


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Ular pintar Sian-giok telah terbang kembali ke tempatnya,


dia berhenti di atas bahunya Pek Soh-ciu, sepasang matanya
yang merah tidak berhentinya berputar, sepertinya sedang
menikmati pertunjukan ilmu silat yang sulit ditemukan.
Memang tepat sekali kalau dikatakan mereka sedang
mengadakan pertunjukan, jarak mereka jadi jauh sekali,
seperti menari-nari tanpa mengeluarkan tenaga, dan selalu
memperhatikan lawannya, sepertinya takut kalau kurang hati-
hati bisa melukai lawannya.
Lama sekali...
Sebuah tawa yang seperti bel perak, terdengar di sisi
mereka: "Guru! Apa kau ini sedang mengajar ilmu silat pada
Ciu koko? Hematlah tenaga, jika mau setelah makan kalian
boleh ulangi lagi."
Orang tua bermantel merah meloncat menyingkir keluar,
kepada seorang wanita yang cantik dan manis berbaju kuning,
mendengus, melotot sambil marah berkata: "Anak yang nakal,
kau jelas-jelas tahu guru tidak ingin melukai bocah bodoh itu,
kau malah diam berdiri di pinggir, ingin melihat guru
mendapat malu ya? Hemmm ulurkan tanganmu, guru harus
memberi pukulan beberapa kali pada telapak tanganmu."
"Yaaw!" sekali wanita baju kuning berkata, "Tidak mau,
guru berat sebelah, kau tidak mampu mengurus menantu
malah mengalihkan marahnya pada murid, aku tidak..."
Disaat dua orang guru dan murid ini berbicara, Pek Soh-
ciu sudah emosi, rasanya dia ingin meloncat, dia menyadari
wanita berbaju kuning itu adalah Su Lam-ceng yang sudah

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 405


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

cukup lama berpisah, penampilannya masih cantik seperti


dulu. Melihat keadaannya, dia telah berhasil belajar ilmu yang
hebat, saat ini dia sudah tidak tahan lagi, langsung berteriak:
"Adik Ceng,"
Langsung berlari maju, Su Lam-ceng dipeluknya dengan
erat. Tentu saja perkataan Su Lam-ceng tidak bisa diteruskan,
dia dengan jinaknya diam tidak bicara, merebahkan diri di
dalam pelukan Pek Soh-ciu, mengusap-usap, sepasang mata
yang berlinang air mata, mulut mungilnya sedikit terbuka, di
dalam kepedihannya bercampur rasa bahagia yang sulit
diutarakan.
Lama, wajah dia jadi sedikit merah, bibirnya dicibirkan dia
mendorong dengan lembut berkata: "Ada adik Yam, ada kakak
Hun, hemm, kapan kau ingat aku?"
Pek Soh-ciu membalikkan kepala melirik, melihat orang
tua bermantel merah dan Hun-ni sudah tidak ada, baru dia
menghembus nafas lega berkata: "Adik Ceng, kau sungguh
pintar menyalahkan orang, jika bukan demi kau, aku
bagaimana bisa mencari adik Yam... mengenai kakak Hun
itu..."
"Sudahlah, kau tidak perlu menjelaskan padaku, haai,
setiap peristiwa semuanya sudah ditakdirkan, semua ini aku
sudah tahu sejak dulu. Jalanlah, jika kita terlalu lama disini,
kakak Hun mungkin tidak mengampuni kau."
Hati Pek Soh-ciu meloncat, wajahnya juga tampak serba
salah, cinta dia terhadap Su Lam-ceng, jika harus
membandingkan, tidak ada orang yang bisa menandinginya.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 406


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Cantiknya memang bisa disetarakan dengan dewi khayangan,


dan aura dia yang istimewa, anggun, sulit dicari ada orang
kedua. Yang paling membuat Pek Soh-ciu mengaguminya,
adalah peng¬alaman dia yang begitu luas, kepintarannya
seluas lautan, masalah apa saja, jangan harap bisa mengelabui
dia, tidak bedanya dengan seorang idiot membicarakan
mimpi! Maka dia tidak berani mendebat, dituntunnya, diam
seribu bahasa lari cepat kedepan, lama, akhirnya dia
mendapatkan bahan bicara:
"Keek!" katanya, "Adik Ceng, segala sesuatunya setelah
kita berpisah, kau harus menceritakan padaku, kau bagaimana
bisa jadi muridnya ayahnya adik Yam?"
Su Lam-ceng mendengus: "Kenapa bukan ceritakan lebih
dulu cerita asmaramu itu padaku?"
"Keek, Li Cukat (wanita pintar) bisa meramal segala
sesuatu, buat apa menyuruh aku menghambur-hamburkan
lidah?"
"Memperkirakan dengan dasar situasi, hanya bisa tahu
garis besarnya saja, aku ini bukan dewa, bagaimana bisa tahu
cerita detailnya!"
"Apakah kau mau mendengarnya?"
"Bukan ingin, tapi suka."
"Haai..."
"Kau ini kenapa? Ciu koko, kalau tidak mau
menceritakannya ya sudah, kenapa harus berkeluh kesah
segala."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 407


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Ha... ha... ha... bukankah Li Cukat bisa tahu sebelum


masalah akan terjadi, kali ini malah salah besar, aku
beritahukan padamu, adalah gembira kau..."
"Kau jangan bicara sembarangan..."
"Baik, aku tidak katakan, aku akan ceritakan pengalaman
yang terjadi setelah kita berpisah, itu kan boleh."
Maka mereka berdua bercerita, tertawa, menge¬luh,
mendengarkan, walau sebisanya memperlambat langkahnya,
akhirnya tiba juga di goa tempat tinggalnya
Su Lam-ceng, Pek Soh-ciu mengangkat kepala melihat
pada papan yang bertuliskan melintang dua huruf Ce-hian
berkata: "Haai, kenapa begitu cepat sudah sampai, aku masih
belum mendengar ceritanya!"
Su Lam-ceng tersenyum simpul berkata: "Hari masih
panjanglah, buat apa terburu buru?"
Di dalam goa ada beberapa kamar, kecuali orang tua
bermantel merah, Su Lam-ceng, kera besar masing masing
satu kamar, masih ada kamar latihan, ruang tinggal, ruang
kamar dan lain lain, perabotannya walau pun sederhana, tapi
semuanya komplit, tapi yang mereka minum adalah air
gunung, makanan mereka adalah buah liar, bukan makanan
manusia biasa, mereka hidup seperti kehidupan para dewa.
Su Lam-ceng memimpin masuk kedalam ruang tinggal,
memonyongkan mulut pada dia, berbisik: "Terhadap mertua,
menantu harus ada hormat, cepat temani dia."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 408


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Pek Soh-ciu segera maju beberapa langkah, bersoja


membungkuk sampai ke tanah berkata: "Gak-hu, maaf atas
kekurangajaranku tadi..."
Orang tua bermantel merah mendengus berkata:
"Bagaimana hilangnya anak Yam? Kau bocah kecil jika
memang suaminya, apakah kau sedikit tanggung jawab,
melindungi dia juga tidak bisa?"
Su Lam-ceng berkata: "Guru jangan salahkan dia, saat itu
dia sedang mengobati lukanya, adik Yam berjaga-jaga untuk
dia, saat dia selesai mengobati luka, adik Yam sudah
menghilang tidak ada jejaknya."
Orang tua bermantel merah kembali bertanya pada Pek
Soh-ciu: "Apa kau tidak mencoba mencari, sedikit jejak pun
tidak diketemukan?"
"Aku sudah datang di tempat jaganya adik Yam, malah
menemukan beberapa orang bertopeng, setelah bertarung
sengit, walau pun tidak sedikit yang mati, tapi sulit bisa
menangkap hidup hidup..."
"Orang-orang bertopeng itu berasal dari aliran mana?"
"Aku dengar mereka adalah anak buahnya Ang-kun-giok-
hui Hai Keng-sim."
"Apa? Wanita hina itu? Dia... dia..."
Rupanya orang tua bermantel merah terhadap Ang-kun-
giok-hui Hai Keng-sim, seperti punya dendam yang sangat
dalam, tampak alis dan jenggotnya berdiri, matanya melotot
seperti hampir pecah, sepertinya ingin sekali menguliti dia.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 409


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Pek Soh-ciu berkata: "Adik Yam adalah murid ketiganya


Ang-kun-giok-hui, dia seperti mendapat perintah dari Ang-
kun-giok-hui, sepertinya akan mencelakai aku, tapi dia tidak
melaksanakan perintah gurunya, maka dia jadi murid yang
mengkhianati guru, makanya, jika benar-benar telah
ditangkap oleh Ang-kun-giok-hui, mungkin... mungkin bisa
berbahaya sekali....."
Orang tua bermantel merah mendadak meng¬angkat
kepalanya, tertawa keras berkata: "Wanita hina, sudah
mencelakai suami, hingga putri sendiri juga tidak mau
diakuinya! Ha... ha... ha... bagaimana pun anak Yam adalah
anak yang baik, jika dia benar-benar mencelakaimu, bocah
kecil, maka aku tidak menginginkan lagi dia sebagai putriku."
Hati Pek Soh-ciu tahu, antara orang tua bermantel merah
dengan Ang-kun-giok-hui, pasti ada sesuatu hubungan
istimewa, tentu saja dia tidak enak menanyakannya, maka
matanya memandang pada Su Lam-ceng, berharap
mendapatkan sedikit kejelasan
Sebenarnya Su Lam-ceng sudah mengikuti guru setahun
lebih, belum pernah mendengar orang tua bermantel merah
menyebut-nyebut Ang-kun-giok-hui, hanya tahu namanya
Siau Ji-po, dulu adalah seorang yang membawa adat sendiri,
julukannya Thian-ho-sat-kun (Pembunuh api langit), Siau Ji-po.
Tidak peduli dari aliran hitam atau putih, siapapun yang
mendengar namanya jadi ketakutan, yang dia ketahui hanya
segitu saja.
Tapi dia juga sungguh berakal banyak, tampak dia
tersenyum manis, menarik lengan baju Thian-ho-sat-kun

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 410


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

berkata: "Guru, kalau murid punya cara mengembalikan


seorang putri yang segar bugar, guru akan memberikan
hadiah apa pada murid?"
Thian-ho-sat-kun sedikit tertegun, lalu tertawa berkata:
"Nona kecil, kau jangan mempermainkan guru, seluruh ilmu
guru yang jelek ini, sudah diperas semua olehmu setetes pun
tidak tersisa, kecuali tulang tua ini, aku sudah tidak punya
apa-apa lagi. Tapi, nona kecil, jika kau benar dapat mencari
adikmu, guru masih dapat melakukan satu hal yang bisa
menggembirakanmu."
Su Lam-ceng mengangkat alisnya berkata: "Hal apa?
Katakan dulu biar aku pertimbangkan”.
"Bocah she Pek ini, semakin dilihat, guru semakin sebal.
Tadinya aku ingin memukul dia untuk meredakan amarahku,
demi supaya kau sedikit gembira, pukulan ini terpaksa
dibatalkan."
Su Lam-ceng mencibirkan bibir berkata: "Hemm, semakin
dilihat semakin menggembirakan itu baru betul, ingin
memukulnya? Jangan kata adik Yam, dua orang yang ada
ditempat ini sudah pasti tidak rela."
Thian-ho-sat-kun tertawa terbahak-bahak, dia seharian
mendapat hal yang tidak menggembirakan, setelah dibuat
kelakar oleh Su Lam-ceng, kekesalannya jadi buyar semua, dia
melihat Thian-ho-sat-kun masih ada sedikit tidak percaya,
maka sambil tertawa berkata:

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 411


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Guru tenang saja, di dalam waktu seratus hari, pasti aku


akan mengembalikan seorang adik Yam pada¬mu, sekarang
kita istirahat dulu, besok pagi-pagi kita berangkat."
Saat ini kera besar membawakan makanan dan minuman.
Setelah makan Thian-ho-sat-kun bersemedi, mereka
bertiga berbincang-bincang di dalam kamarnya Su Lam-ceng,
Pek Soh-ciu tidak tahan bertanya: "Adik Ceng, cepat ceritakan
segala kejadian tentang kau, setelah kita berpisah, aku
sungguh sudah tidak tahan lagi."
Su Lam-ceng tertawa berkata: "Sebenarnya tidak ada apa-
apa, guru tadinya menganggap aku ini sebagai sanderanya,
kemudian aku bisa dengan tepat menebak beberapa masalah
didalam hati dia, maka dia jadi gembira. Keek, kakak ini, kau
tidak perkenalkan padaku?"
Setelah diperkenalkan oleh Pek Soh-ciu, Su Lam-ceng
segera memberi hormat pada Hun-ni berkata: "Adik
menghormat cici."
Hun-ni membalas menghormat: "Kau masuk lebih dulu,
kata hormat ini, aku tidak berani menerimanya, seharusnya
aku yang harus menghormatimu sebagai istri tertua, namun
usiaku lebih tua dari padamu, memanggil aku kakak juga tidak
berlebihan, dan juga..."
Su Lam-ceng dengan anggunnya tertawa: "Kami turut kau
saja, cici masih ada pesan apa?"
"Aku dengar kau pandai meramal, bertemu masalah bisa
tahu sebelumnya, aku dengan adik Ciu mengalami bahaya

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 412


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

jatuh kedalam jurang, kau seharusnya cepat-cepat datang


menolong baru betul!"
"Keek, cici jangan menyalahkan orang yang baik hati,
jangan kata cepat-cepat datang menolong, walau pun aku
datang pagi hari ini... cici tentu akan memaki adik ini
pembongkar mimpi indah, tidak tahu perasaan orang."
Wajah Hun-ni menjadi merah: "Mulut mungil yang sangat
lihai, cici kalah berdebat denganmu."
Pek Soh-ciu menonton mereka berdua berdebat, dia
melihat kanan menatap kiri, senang tidak terhingga, tiba-tiba
teringat Hun-ni dengan Siau Yam tidak saja wajahnya mirip
sekali, sampai ditelapak kaki kanan juga sama-sama
mempunyai tanda lahir merah yang sama, timbul sedikit
pertanyaan dalam hatinya, katanya: "Cici Hun, di telapak
kakimu apa benar ada sebuah tanda lahir merah?"
Hun-ni mendengus: "Kau tidak percaya?"
"Bukan tidak percaya, hanya merasa terlalu kebetulan
sekali."
Su Lam-ceng berkata: "Di dalam masalah ini mungkin ada
sesuatu yang penting, kalian jangan bertengkar dulu, biar aku
coba meramal dulu."
Yang dia gunakan adalah cara Liu-jin, Liu-jin dengan Tun-
kah-tai-it disebut tiga cara. Cara peramalannya berjumlah
enam puluh empat pelajaran, berasal dari Ih-keng, setelah
lama menghitung, mendadak dengan wajah serius dia
berkata: "Cici..."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 413


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Mmm..."
"Kau lahir diatas air."
"Tidak salah."
"Gunung tinggi mengalir jauh, airnya deras, mungkin
adalah San-sia di sungai Tiang-kang..."
"Kek..."
"Cu-gouw saling bertentangan, papan mengambang di
atas air, ketika cici baru berusia satu tahun, sudah menjadi
yatim piatu."
"Kek, adik! Aku sungguh kagum padamu."
"Beruntung ada seorang yang memelihara, hingga
berhasil belajar ilmu silat yang hebat sekali, sayang kau
bernasib menyendiri, harus tinggal terlebih dulu di kuil....
kalau sekarang, bulan purnama bunga bagus, suami nyanyi
istri mengikuti, melihat dari ramalan, cici seharusnya she Siau,
guruku adalah ayah kandungmu..."
Hun-ni jadi tertegun, dia tidak menduga adik Ceng nya
memang memiliki ilmu yang mampu menembus langit, dalam
sesaat dia malah jadi melongo tidak bisa bicara.
Tepat disaat ini, sinar merah berkelebat, Thian-ho-sat-kun
menerjang masuk, dengan bercucuran air mata tuanya
menangkap Hun-ni berkata: "Ibumu she Hun namanya Sang-
ku?"
Hun-ni bengong: "Benar, aku pernah mendengar
almarhum guru mengatakannya."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 414


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Thian-ho-sat-kun dengan marah berkata: "Hai Keng-sim


hatinya sungguh kejam, dia diam diam mencelakai kalian ibu
dan anak, malah membohongiku mengatakan kau mendapat
musibah perahunya terbalik. Siau Ji-po jika tidak membunuh
wanita ini dengan tangan sendiri, bagaimana bisa
bertanggung jawab pada arwah ibumu dilangit, anak! Tahun-
tahun ini sungguh membuat kau menderita."
"Ayah..."
Wanita yang kesepian menyendiri, kepedihan yang
terkumpul didalam hatinya sungguh terlalu banyak, nama
yang termasyur di dunia persilatan, tidak bisa menghibur
kekosongan di dalam hati. Walau, sekarang dia telah
mempunyai seorang suami, mempunyai seorang ayah
kandung, tetap saja tidak terhindar merasakan ingin
menguatarakan kepedihan hati.
Beberapa saat, Thian-ho-sat-kun baru menggandeng Hun-
ni sambil tertawa berkata: "Anak Hun, demi memperingati
ibumu, nama kau jadikan Siau Hun saja." berhenti sejenak lalu
berkata lagi: "Kita ayah dan anak bisa berkumpul, anak Hun,
nona kecil ini berjasa dan sungguh lihay, kau cepat-cepat
berterima kasih padanya!"
Maka Siau Hun dengan serius menghormat dan berterima
kasih, Su Lam-ceng malah memonyongkan mulutnya berkata:
"Menjadi orang baik sungguh sulit, guru sendiri mengatakan
aku ini sangat lihay, sebenarnya kalau ingin berterima kasih,
harus pada Ciu koko, guru jangan lupa, cici Hun dibawa kemari
oleh dia."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 415


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Thian-ho-sat-kun sambil tertawa lalu bersuara "Hemm!"


berkata: "Berterima kasih pada dia? Hemm, dua putri guru,
satu orang murid, semuanya telah habis dibohongi dia,
memarahi dia saja belum cukup!”
“Ha.... ha.....”
Suasana gembira memenuhi lembah sunyi gunung liar ini,
sampai kera besar yang namanya Huan-nio itu, juga sedang
menari-nari kegirangan.
Tiba-tiba Pek Soh-ciu seperti teringat sesuatu, dia
menghentikan tawanya, dengan wajah serius berkata:
"Celaka, kita hanya tahu kesenangan, tapi melupakan dua
orang teman."
Siau Hun berkata: "Yang kau maksud apakah Sangguan
Toako, dan Ouwyang Lo-ko?"
"Benar, membiarkan mereka terluka ditangan orang-
orang bertopeng itu, bukankah kita akan menyesal seumur
hidup!"
Siau Hun membalikan kepala berkata pada Su Lam-ceng:
"Adik Ceng, di dalam jurang ini ada tidak jalan keluar
gunung?"
Su Lam-ceng berkata: "Ada, tapi jalan keluarnya berbelok
belok dan panjang sekali, kira-kira memerlukan waktu
seharian." Kata Su Lam-ceng.
"Itu terlalu makan waktu, adik Ceng, tolong kau carikan
kertas dan koas, aku ada akal bisa segera mendapatkan
mereka." Kata Pek Soh-ciu.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 416


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Setelah Su Lam-ceng menyediakan kertas dan koas, Pek


Soh-ciu segera membuka, menulis surat singkat, berpesan
pada Ouwyang Yong-it dan Sangguan Ceng-hun datang ke
mulut lembah Ce-hian untuk berkumpul, dan juga
menggambarkan peta tempat mulut lembah berada, supaya
mereka bisa mencari dengan mudah, lalu kertas lipat, diikat
dengan benang, menyuruh Sian-giok mcnggigitnya mencari
mereka.
Sian-giok dengan cepat melayang menghilang, tidak perlu
empat jam, dia sudah kembali dengan membawa surat
balasan dari Ouwyang Yong-it, menetapkan setelah lewat
tengah hari dihari ketiga bertemu dimulut lembah.
Karena masih ada cukup waktu, maka Thian-ho-sat-kun
menguji ilmu silat mereka bertiga, dan memberikan petunjuk.
Tentu saja diantara mereka bertiga ilmu silat Siau Hun yang
paling tinggi, tapi jika Pek Soh-ciu juga bisa mempelajari Ji-ie-
sin-kang, lalu digabung dengan Kong-hong-sam-si, maka
kepandaiannya tentu maju pesat, mungkin Siau Hun juga sulit
menandinginya.
Siau sangat mencintai Pek Soh-ciu, walau harus mati demi
Pek Soh-jiu, dia juga tidak akan mengerutkan alisnya.
Tentu saja dia dengan rela mengajarkan ilmunya pada Pek
Soh-ciu, sehingga, walau waktunya singkat, ilmu silatnya Pek
Soh-ciu sudah maju pesat, sudah sulit diukur.
Setelah Pek Soh-ciu berhasil, Siau Hun malah berkata
pada Thian-ho-sat-kun: "Ayah, mengapa kau
menyembunyikan ilmu sendiri, kenapa tidak mengajari adik
Ciu, ilmu silatmu yang misterius itu?"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 417


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Thian-ho-sat-kun membuka sepasang telapak tangannya,


menggelengkan kepala berkata: "Benar saja anak perempuan
selalu memihak orang luar, jika ayah sendiri berharga dijual,
beberapa batang tulang tua ini, pasti akan dibongkar habis
habisan oleh kalian putri dan murid!"
Su Lam-ceng tertawa: "Ini tidak ada urusannya denganku,
dengan satu tongkat guru memukul seluruh perahu, aku tidak
terima!"
Sepasang mata Thian-ho-sat-kun melotot: "Jangan pura
pura jadi orang baik, di dalam hati kecilmu itu, kau kira guru
tidak tahu?"
"Kalau begitu guru ajarkan saja Yu-bun-si-kang pada dia,
bereskan?"
Thian-ho-sat-kun dengan wajah serius berkata: "Bukan
guru menyimpannya, sesungguhnya Yu-bun-si-kang adalah
ilmu silat misterius dari aliran sesat. Walau ampuh dan keji,
sulit digabungkan dengan ilmu silat aliran kurus. Sudut kepala
anak Ciu tampak bersinar, jalan di depannya tidak bisa
dibatasi, ilmu silat aliran sesat seperti ini sangat tidak pantas
dipelajari, Ji-ie-sin-kang yang diajarkan anak Hun, jika dilatih
sampai puncaknya, rasanya didunia persilatan tidak ada orang
yang dapat menandinginya."
Siau Hun mengerti apa yang dikatakan Thian-ho-sat-kun
itu tidak bohong, lalu sambil mencibirkan bibir berkata:
"Baiklah, adik Ciu tidak belajar ya sudah, jika tidak kau akan
mengatakan lagi wanita memihak orang luar."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 418


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Mereka berkelakar sebentar, setelah waktunya juga


sudah tidak lama lagi, setelah meninggalkan kera Huan-nio
untuk menjaga goa, mereka berempat dan seekor ular,
bersama-sama meninggalkan lembah Ce-hian.
Di mulut lembah berkumpul dengan Ouwyang Yong-it dan
Sangguan Ceng-hun, tentu saja, dua orang hebat dunia
persilatan ini, juga harus menghormati Thian-ho-sat-kun
sebagai orang tua, setelah Pek Soh-ciu memperkenalkan
mereka dia berkata: "Toako dan Lo-ko pergi kemana saja,
sungguh membuat aku khawatir."
Ouwyang Yong-it mengeluh sekali lalu berkata: "Saat aku
dengan adik Sangguan bertarung mati-matian bertahan, para
bangsat bertopeng itu tiba-tiba semuanya pergi
membubarkan diri, haai, kami demi mencari kau dan Hun...
keek, keek, adik ipar Hun, kami hampir membalikan seluruh
gunung, jika bukan karena Sian-giok, kami sungguh tidak tahu
harus bagaimana berbuat."
Sangguan Ceng-hun berkata: "Adik, sekarang bagaimana?
Pergi kemana?"
Baru saja Pek Soh-ciu akan meminta nasihat dari Thian-
ho-sat-kun, orang tua yang rambutnya telah putih semua ini
tertawa lalu berkata: "Bukankah kau pernah mengatakan Li
Cukat ini perhitungannya tidak pernah meleset? Buat apa
masih bertanya pada ku?"
Su Lam-ceng tersenyum berkata: "Kita pergi saja ke
gunung Kwo-tiang, tetapi kembali harus meminta Ciu koko
menampilkan kemahirannya merayu orang."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 419


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Pek Soh-ciu dengan malu-malu berkata: "Adik Ceng kau


jangan sembarangan bicara, aku kapan pernah... pernah..."
Siau Hun berkata dingin: "Tidak peduli kau pernah atau
belum pernah, jika masih mau begitu... hemm, kau harus pikir
matang-matang!"
"Ya, ya, aku akan perhatikan." Su Lam-ceng tertawa
sambil mulut ditutup.
Thian-ho-sat-kun malah pada Ouwyang Yong-it dan
Sangguan Ceng-hun mengedipkan mata berkata: "Apakah
kalian tahu apa yang disebut burung bodoh terbang duluan?
Cepatlah jalan, kalian."
Siau Hun melihat wajah Pek Soh-ciu malu-malu, tidak
tahan jadi tertawa berkata: "Dia menampilkan wajah lucu
supaya ayah mentertawakan kita, hemm, adik Ceng, kita jalan
saja jangan pedulikan dia."
Sekelompok pendekar dunia persilatan itu, dengan
bebasnya berkelakar, bergurau, sambil berlari menuju ke
gunung Kwo-tiang, mereka jumlahnya tidak banyak, tapi
kekuatannya tidak bisa di bayangkan. Hanya Thian-ho-sat-kun
seorang diri saja, di dunia siapa yang berani mengusiknya?
Maka setelah tiba di gunung Kwo-tiang, mereka sedikit pun
tidak mendapatkan kesulitan.
Gunung Kwo-tiang ada juga yang menyebutnya Yin-san,
ada juga yang menyebut gunung Thian-pek, juga disebut
Tiang-leng, bukit utamanya di empat puluh lie sebelah
tenggara kabupaten Hian-ki Ciat-kang, bukitnya terjal,
menghampar tiga ratus lie lebih, walau mereka sudah tiba di

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 420


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

daerah pegunungan, ingin mendapatkan Goan Ang, itu


bukanlah hal yang mudah.
Sore hari ini, mereka tinggal di rumah seorang pemburu,
setelah berhari-hari melalukan perjalanan, semua merasa
sedikit lelah, maka setelah makan malam, semuanya langsung
pergi tidur.
Pek Soh-ciu juga merebahkan diri diatas ranjang, tapi
pikiran dia tidak tenang, hingga tidak bisa memejamkan
matanya. Saat ini sinar rembulan menyinari jendela, bayangan
pohon bergoyang goyang, suara serangga dan hewan liar
bersahut-sahutan, suara dipegunungan ini membentuk lagu
yang indah, dia lalu menerobos keluar jendela, berjalan-jalan
di dalam hutan, menikmati indahnya malam hari pegunungan.
Mendadak, ada angin keras menerjang kesisi dirinya, dia
langsung menangkapnya, ternyata ini adalah saputangan
hangat yang harum baunya, setelah dibuka dan dilihat
dibawah sinar bulan, terlihat diatasnya ada tulisan, dia
membacanya:
"Ingin melantunkan lagu cinta dengan kecapi tunggal,
lagunya ada, tapi tidak ada orang yang menerimanya,
mengirim kekesalan hati menggunakan angin musim gugur,
merindukan kanda yang terpisah jauh. Setelah berpisah di
Huan-lo, sekarang sudah kembali lagi musim berkembangnya
bunga Hong.
Pendekar muda berhasil dalam asmara, apakah masih
ingat orang yang sedih ini? Aku ada hal penting untuk
dibicarakan, harap datang sendirian sepuluh li sebelah barat

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 421


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

daya bukit Ho-wie untuk membicarakannya, masalahnya


penting sekali, harap jangan diabaikan."
Tanpa ada tanda tangan, juga tidak ada nama, tapi dia
menduga dari harumnya sapu tangan, orang yang ingin
bertemu dengan dia ini pastilah seorang wanita muda,
teringat ramalannya Su Lam-ceng dan peringatannya Siau
Hun, dia jadi ragu-ragu sulit melangkah, tapi tulisannya
mengatakan, 'masalahnya penting sekali, harap jangan
diabaikan' sepertinya dia datang dengan sesuatu ancaman,
lalu apa ancaman lawan itu? Apakah dia telah menangkap
Siau Yam? Jika benar demikian, maka dia tidak bisa pedulikan
peringatannya Siau Hun, keputusannya lebih baik dia percaya,
maka dia lari kearah barat daya.
Perjalanan sepuluh li di pegunungan, dalam sekejap
sudah sampai, dari kejauhan dia melihat, diatas batu gunung
di bukit Ho-wie, duduk seorang wanita cantik berambut
panjang sampai menutup bahu. Wajahnya menghadap ke
bulan, di bawah sinar bulan tampak cantik bersinar, sepasang
matanya yang bersinar menandingi sinar bulan, berputar
putar, diatas wajahnya yang seksi, tampak ada sedikit
kemarahan, juga tampak sedikit sedih.....
Pek Soh-ciu melihat wanita itu adalah ketua Oh Kai-pang
Cu Kwan-cing, dia jadi merasa keheranan, cepat-cepat
menghampiri ke depan batu itu, sepasang tangan dikepalkan
berkata: "Ternyata ketua Cu, sungguh beruntung sekali."
Cu Kwan-cing mengangkat alisnya, dengan malas-malasan
bangkit berdiri, matanya melirik dia sekali, lalu dengan

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 422


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

tertawa genit yang membuat orang jadi gairah berkata: "Apa


betul Saudara...."
Pek Soh-ciu dengan wajah serius berkata: "Ketua
memanggil aku, tidak tahu ada kepentingan apa?"
Cu Kwan-cing mencibirkan bibirnya, membalas »lengan
keluhan sedih dan pelan: "Apakah kita tidak bisa hanya
berbincang? Kenapa harus ada hal penting!"
Wajah Pek Soh-ciu berubah berkata: "Tidak satu jalan
tidak ada yang perlu dibicarakan, kita mungkin sulit bisa
berbincang-bincang, sampai jumpa...."
Dia tidak mau berbicara lebih lama lagi dengan wanita
yang hina ini, perkataannya belum habis, dia meloncat
beberapa tombak ke belakang, dia berlari kembali ke jalan
arah datangnya.
Tapi...
"Orang She Pek, apakah kau tidak ingin tahu siapa otak
pembunuh ayahmu? Walau pun kau bisa tidak pedulikan
dendam keluarga, di dunia persilatan menjadi seorang anak
yang tidak berbakti sangat hina, dan nona kecil itu juga kau
sudah tidak mau lagi?"
Pek Soh-ciu terkejut mendengar kata-katanya, memang
sampai mati pun dia tidak akan berhenti menyelidiki otak
penyerangan tempat tinggalnya, Hal yang dikatakan Cu Kwan-
cing, adalah hal yang sangat penting yang ingin dia ketahui,
terpaksa dia cepat-cepat berlari kembali.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 423


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Mulut Cu Kwan-cing tersenyum, menatap wajahnya yang


tampan, dia jengah tampak sulit bicara: "Saudara!
Kelihatannya kau ingin bicara dengan aku, kalau begitu
duduklah. Di bawah pemandangan rembulan yang seperti
syair cinta ini, kenapa harus seperti ayam jago mau
bertarung!" lalu dia menggunakan lengan bajunya
membersihkan batu, tubuhnya menggeliat lalu duduk diatas
batu.
Karena membutuhkan kabar, Pek Soh-ciu terpaksa
menahan kesebalan dalam hatinya, katanya: "Ketua Cu jika
bisa memberitahukan otak pembunuh ayahku dan
keberadaan istriku, aku akan sangat berterima kasih sekali."
Dengan sepasang tangannya memeluk lutut, Cu Kwan-
cing tersenyum berkata: "Apa semudah itu? Saudara..."
"Ini... atas kemurahan hati ketua, aku pasti akan
membalasnya..."
"Bagaimana cara membalasnya, coba katakan dulu."
"Ini...keek, keek, jika ketua Cu mendapatkan kesulitan,
aku pasti dengan sekuat tenaga akan membantu
menyelesaikannya."
"Apa kata katamu sungguh sungguh?"
"Tanpa kepercayaan aku tidak bisa berdiri."
"Kalau begitu tampaknya, aku harus percaya padamu."
"Betul."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 424


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Kalau begitu aku ingin tahu terlebih dulu, satu teka teki
yang sulit dipecahkan."
"Teka teki apa yang sulit dipecahkan?"
"Teka-teki ini, bila dikatakan juga lucu sekali, yaitu kenapa
bisa begitu banyak perempuan yang suka padamu?"
"Ketua berkelakar."
"Berkelakar? Tidak... kau telah mendapatkan wanita
secantik bidadari Su Lam-ceng, ini masih belum cukup
mengherankan. Yang paling membuat orang tidak mengerti
adalah, Leng-bin-sin-ni yang tinggal di dalam kuil, yang
pandangannya sangat tinggi itu, sehingga di dalam lautan
manusia, juga sulit mendapatkan laki-laki yang pantas
dijadikan suami. Dalam kekecewaan hatinya membuat dia
nekad tinggal di dalam kuil, tapi karena kau dia rela membuka
baju nikohnya menjadi istri muda, sehingga itu membuat...
hi... hi... hi... cici berniat mencobanya."
Wajah Pek Soh-ciu menjadi dingin, katanya: "Ketua Cu
adalah seorang ketua perguruan yang namanya sudah
termasyur diseluruh dunia persilatan, kata-katanya lebih baik
bisa menyesuaikan diri!"
Cu Kwan-cing dengan tenangnya berkata: "Sebutan cici,
mana bisa dibandingkan dengan Leng-bin-sin-ni, saudara
terlalu memandang tinggi cici."
Pek Soh-ciu marah: "Sebenarnya apa keinginanmu?"
Cu Kwan-cing malah tertawa: "Bukankah aku telah
mengatakan, hanya ingin mencoba saja."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 425


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Bagaimana cara mencobanya?"


"Haai, adik Yang bodoh sekali, kecuali benar benar
menikmatinya, antara laki dan perempuan ada cara apa lagi
mencobanya?"
"Ha...Ha...ha!" Pek Soh-ciu tertawa keras, sesaat berkata,
"Seorang wanita yang laki-laki mana pun bisa jadi suaminya,
yang nama kotornya tersebar ke seluruh pelosok, ternyata
tampangnya hina begini, orang she Pek sekali lagi terbuka
matanya."
Wajah Cu Kwan-cing berubah, dia berteriak dingin
berkata: "Orang she Pek, kau berani tidak menepati janji?"
Pek Soh-ciu mendengus dingin berkata: "Orang she Pek
adalah seorang laki-laki sejati, mana mungkin bisa menerima
ancamanu!"
"Apa kau sudah tidak ingin tahu lagi otak pembunuhan
itu?"
"Aku tentu mampu mencari sendiri bangsat itu, kau
katakan atau tidak bukanlah hal yang penting."
"Mungkin kata-katamu benar, tapi bagaimana Siau Yam?
Apakah kau tega tidak menolong nyawanya?"
"Ha... ha... ha... sudah ada kau, aku sudah tidak risau tidak
bisa menolong Siau Yam!"
"Kelihatannya kita harus bertarung."
"Kenyataannya terpaksa demikian!"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 426


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Sayang kau sudah terkena racun, sudah tidak ada


kemampuan untuk bertarung!"
Begitu Pek Soh-ciu mendengar hati jadi tergetar, diam-
diam mencoba tenaga dalamnya, benar saja jalan darahnya
telah tersumbat. Tanpa sadar dia sudah berubah menjadi
orang yang kehilangan ilmu silatnya, tidak tahan dirinya
menjadi marah sekali, paak... telapak telah memukul ke arah
wajah Cu Kwan-cing.
Cu Kwan-cing tidak menghindar, tangannya diulurkan,
dan berhasil mengunci pergelangan tangan Pek Soh-ciu,
sedikit menekan pergelangan, Pek Soh-ciu sekali tidak bisa
berdiri mantap, langsung roboh menindih tubuh Cu Kwan-
cing.
"Turuti saja! cici tidak akan merugikanmu!" saat dia
bicara, sepasang tangannya tidak hentinya bergerak ke alas
kebawah, kelakuannya persis seperti orang kelaparan.
"Wanita hina, kau sungguh tidak tahu malu, sekarang aku
akan menghujat kau!"
Diperkosa oleh wanita, Pek Soh-ciu mana pernah
mengalami penghinaan seperti ini, tapi seorang yang
kehilangan ilmu silatnya, kecuali menyerah pada kehendak
orang, hanya ada satu cara yaitu menghujat orang.
Tapi Pek Soh-ciu memang punya kelebihannya dari pada
orang lain, di saat dia tidak bisa berbuat apa apa, satu benda
putih, mendadak meloncat keluar dari dalam bajunya, dia
adalah ular pintar Sian-giok.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 427


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Ketika Pek Soh-ciu membuka dan membaca saputangan


itu, hawa berracun yang terdapat di saputangan melayang
masuk kedalam hidungnya.
Sian-giok juga mengalami hal yang sama, sehingga dia
merayap masuk kedalam bajunya Pek Soh-ciu, menggunakan
racunnya sendiri menawarkan racun yang menyerang dari
luar. Ketika dia belum selesai menawarkan seluruh racunnya,
dia tahu majikannya dalam bahaya, tidak bisa ditunda lagi,
terpaksa keluar melakukan serangan terhadap musuh
majikannya.
Cu Kwan-cing mimpi pun tidak terpikirkan, ketika sedang
membayangkan pada hal yang cabul, tiba-tiba
tenggorokannya terasa sakit sekali. Wanita iblis yang sedang
merajalela, mimpi indahnya belum selesai, nyawanya sudah
melayang tanpa tahu sebabnya.
Pek Soh-ciu tertolong dari mara bahaya, tapi ular pintar
Sian-giok jadi semakin berbahaya, dengan pelan dia merayap
kembali ke dalam lengan baju Pek Soh-ciu, lalu menggulung
diri tidak bergerak lagi.
Pek Soh-ciu memaksakan tubuhnya berdiri, dengan benci
melihat sekali pada mayat Cu Kwan-cing, lalu membalikan
tubuh, berjalan pulang.
Mendadak, dia mendengar teriakan panggilan yang halus
seperti suara serangga, seperti semut bicara, juga seperti
suara langit yang merdu, mendengung terus tanpa berhenti
ditelinganya, dia merasa pikirannya sedikit kacau, tubuhnya

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 428


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

juga sangat lelah sekali, tanpa sadar dirinya berjalan


mengikuti suara aneh itu.
Akhrinya, dia melangkah masuk ke dalam mulut sebuah
goa yang ukuran lobangnya hanya sebesar tubuh manusia, dia
melangkah di dalam lorong yang gelap, sempoyongan dan
tanpa arah, menuju ke arah yang tidak diketahui itu.
Di dalam satu ruangan batu, suara aneh itu men¬dadak
berhenti, tapi pemandangan di depan matanya kembali
membuat dia tercengang.
Sebuah ramput panjang yang awut-awutan seperti
rumput liar, tumbuh diatas satu kepala yang besarnya
mengejutkan orang. Di bawah kepala seperti sebatang tiang
pohon, menempel diatas satu batu hitam yang rata
mengkilap, ternyata dia adalah seorang aneh yang kepalanya
besar tanpa sepasang kaki, jika bukan karena diatas wajahnya
yang kurus dan pucat itu, berputar putar dua butir bola mata
yang bersinar, dalam keadaan ini, sungguh sulit sekali bisa
mengetahui dia adalah manusia hidup.
Pek Soh-ciu melihat pada orang aneh berkepala besar itu,
sepatah pun tidak berkata, dia langsung duduk, dia juga ingin
beristirahat sebentar untuk mengembalikan tenaganya,
terhadap suara aneh tadi, dan orang aneh berkepala besar di
depan matanya, dia seperti tidak pernah mendengar, dan
tidak melihatnya.
Dia ingin beristirahat dengan tenang, tapi satu suara
tertawa keras yang mengejutkan hati, membuat dia tidak bisa
tenang, dia pelan-pelan membuka matanya, pada orang aneh

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 429


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

kepala besar itu berteriak rendah berkata: "Kenapa kau


berteriak-teriak? Jika ingin mati juga harus tenang!"
Suara tawa itu mendadak berhenti, sepasang mata d iatas
kepala besar itu melihat sekali pada dia: "Kau mengatakan
aku? Bocah."
"Di dalam goa ini hanya ada kita berdua, tentu saja yang
kukatakan itu untukmu!" kata Pek Soh-ciu
"He... he... he... tidak diduga sampai sekarang, masih ada
orang yang berani berkata begini pada Giam-lo-cun-cia (Raja
neraka yang terhormat.), he... he... he..."
"Hemm, kalau begitu, kau tambah satu pengalaman lagi."
Giam-lo-cun-cia tertegun: "Bocah! Kau ini cari mati ya?
Hmm, jangan terburu-buru. Mati, mudah sekali, hanya saja
aku tidak ingin kau mati terlalu enak."
Giam-lo-cun-cia baru saja habis bicara, mendadak Pek
Soh-ciu merasakan tubuhnya bergetar, ada satu aliran hangat
yang lembut mengalir, mengalir dalam jalan darahnya, masuk
ke dalam Beng-bun-hiat membuat seluruh tubuhnya
kesemutan, dari dalam dirinya timbul satu perasaan gatal
yang aneh.
Lalu seperti ada ratusan semut menggigit hatinya, sampai
tulang pun seperti retak retak, terhadap seorang yang tidak
ada kemampuan melawan, sungguh sakitnya tidak
tertahankan.
Tubuhnya jadi gemetaran, keringat dingin membasahi
seluruh baju putihnya, namun, dia sedikit pun tidak

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 430


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

mengeluarkan suara rintihan, juga di wajahnya, tetap tampak


sikap kesombongan yang pantang menyerah oleh kekerasan.
Wajah orang tua tanpa kaki yang menyebut dirinya Giam-
lo-cun-cia itu jadi berubah: "Bocah kau memang berbakat,
tapi aku tetap mau mencobanya siapa yang lebih kuat!"
Angin lembut keluar dari telunjuknya, mengikuti jarinya
yang seperti dahan kering itu, menotok ke arah dada Pek Soh-
ciu, tenaga jarinya membelah angin, terdengar....
Ssst...ssst...
Tidak henti-hentinya terdengar di telinga, bisa dibayang-
kan betapa mengejutkan kekuatan tenaga jari orang ini.
Terhadap orang yang tidak pernah bertemu ini, Pek Soh-
ciu merasa sulit mengerti, tidak terpikir kenapa dia
menggunakan suara aneh memancing dirinya datang, dan
sekali bicaranya tidak cocok maka langsung ingin membunuh
dirinya. Sebagai seorang laki-laki kepala boleh putus, darah
boleh mengalir, tapi jangan harap meminta ampun,
melakukan hal yang merendahkan harga diri! Maka dengan
mendengus dingin, dengan angkuhnya dia tidak memandang
pada tenaga jari yang segera akan membuat dia tewas.
Tok... terlihat batu kecil berhamburan, angin kencang
menusuk telinga, tenaga jari itu malah menotok di dinding
samping tubuhnya hingga membuat satu lubang yang besar.
Giam-lo-cun-cia yang telah bertemu dengan seorang
bocah yang tidak takluk oleh ancaman hidup atau mati, dia
jadi menyerah, sesaat dia teriak keras: "Bocah! semangatmu

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 431


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

sungguh membuat aku kagum, keek... bagaimana kalau kita


berdamai?"
"Jika anda ingin menggunakan cara tolol mengancam atau
menyogok, lebih baik tutup saja mulut anda itu!" kata Pek
Soh-ciu tawar.
Wajah Giam-lo-cun-cia berubah, lama... baru dengan
menarik napas berkata: "Demi menebus dosa yang aku
lakukan waktu dulu, disini aku menghukum diriku dengan
menahan penderitaan selama tiga puluh tahun, kau bocah
malah tidak mempercayai aku..." berhenti sejenak lalu
melanjutkan, "Bocah walau dua jalan darah Jin dan Tok mu
sudah tertembus, sayang tenaga dalamnya masih agak
kurang, ah... harapan aku mungkin tidak akan terlaksana.
Sepertinya kau telah terkena racun yang amat mematikan.
Jika aku tidak mengobatimu, tidak lewat tiga hari, kau pasti
mati oleh racun itu, kelihatannya dalam perdagangan kita ini,
aku mungkin akan rugi besar..."
Pek Soh-ciu mendengus dingin berkata: "Jika anda merasa
takut rugi, aku juga tidak berniat berdagang dengan anda,
bukankah itu akan menguntungkan kedua belah pihak!"
"Ha... ha... ha...” Giam-lo-cun-cia tertawa terbahak-bahak,
"Keinginanmu sungguh cantik, harus tahu jika aku sudah
berniat mensukseskan perdagangan ini, kau tidak ada pilihan
lain?"
Dia mendadak mengulurkan tangan, tubuh Pek Soh-ciu
malah terbang ke depan seperti ditarik oleh satu tenaga
hisapan aneh yang tidak bisa dilawan, lalu orang itu

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 432


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

menyatukan jari seperti tombak, berturut turut menotok pada


tiga puluh enam titik jalan darah besar di seluruh tubuh Pek
Soh-ciu, dan telapak tangan kanannya di tempelkan di atas
jalan darah Pek-hui-hiat pemuda sombong ini, mengalirlah
satu hawa hangat tidak putus-putusnya ke dalam tubuh Pek
Soh-ciu.
Cara pengobatan paksaan ini, membuat Pek Soh-ciu jadi
merasa sangat malu dan sedih, setelah terdengar suara
"Boom!" yang keras, akhirnya dia tidak sadarkan diri.
Lama, dia sudah bangun kembali, perasaan pertama dia
adalah seluruh jalan darahnya lancar tidak ada halangan,
tenaga dalamnya seperti mata air, seluruh tubuhnya terasa
nyaman sekali, tidak pernah merasakan hal ini sebelumnya,
saat matanya melihat pada orang tua yang mengobatinya, dia
malah jadi terkejut sampai tertegun, karena orang tua cacad
yang tidak ada sepasang kakinya ini, sudah menciut tidak
berbentuk manusia lagi, sepertinya dia telah menyalurkan
seluruh tenaga dalamnya pada Pek Soh-ciu, apa sebabnya?
Dia tidak bisa mengerti, tapi terhadap orangi tua asing dan
cacad ini mau tidak mau timbul perasaan menyesal yang
mendalam, sehingga sepasang matanya, meneteskan air mata
yang mengandung perasaan bermacam macam.
––––––––

BAB 8
KASIH SEORANG PENDEKAR

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 433


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Saat ini Giam-lo-cun-cia mendadak membuka sepasang


matanya, dua sorot mata yang bersinar gelap namun damai
berkata: "Kemarilah, bocah."
Pek Soh-ciu dengan perasaan tidak tenang maju kedepan,
berkata: "Lo-cianpwee ada nasihat apa?"
Giam-lo-cun-cia sekali berkata: "Aku telah membalikkan
aliran darah dan membalikan jalan darahmu, membuat
seluruh tenaga dalammu, tidak peduli maju atau mundur jadi
lancar. Selanjutnya jalan darahmu bisa dengan sekehendak
hati berpindah tempat, juga bisa dengan otomatis menahan
tenaga dalam lawan yang mengenai dirimu, keek... di dunia
persilatan walau pun tidak sedikit orang berbakat dan
berkemampuan hebat, yang dapat dengan sukses tenaga
dalamnya mencapai tingkat tertinggi ini, kaulah yang
pertama."
Dia menghentikan bicaranya sejenak, setelah meluruskan
nafasnya berkata lagi: "Aku telah menggunakan cara Kai-teng-
siu-kang (membuka gunung mengirim keahlian) menyalurkan
seratus tahun latihan tenaga dalamku kedalam tubuhmu,
sekarang di seluruh dunia persilatan, kau sudah tidak ada
lawan lagi."
Pek Soh-ciu mendengarnya jadi tergetar berkata: "Lo-
cianpwee, kita tidak saling kenal, pemberian anda ini
bukankah sedikit terlalu beresiko!"
"Ha...ha...ha..." Giam-lo-cun-cia tertawa terbahak bahak
sesaat berkata, "Apakah kau melihat aku ini orang yang
sembarangan mengambil resiko? Aku beritahu, selama tiga

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 434


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

puluh tahun ini orang licik yang mati ditanganku, jumlahnya


sudah melebihi tiga puluh, jika aku tidak melihat kau orangnya
bisa dipercaya, hemm, bagaimana bisa membiarkanmu hidup
sampai saat ini!"
"Kalau begitu, Lo-cianpwee ingin aku lakukan apa?"
"Tidak perlu terburu buru, bocah! Aku ingin beri tahukan
padamu satu hal yang menyakitkan hati dimasa lalu..."
berhenti sejenak lalu dilanjutkan lagi:
"Apakah kau pernah dengar perguruan Thian-ho?"
"Aku pernah mendengarnya."
"Apakah kau tahu siapa itu Thian-ho-leng-cu?"
"Thian-ho-sat-kun."
"Tidak salah, tapi, Leng-cu melampiaskan kegemarannya
pada air dan gunung, mendamaikan diri di alam bebas, bukan
saja kekuasaannya jatuh ke tangan orang lain, juga membawa
mala petaka berdarah bagi dunia persilatan..."
"Aku pernah bertemu dengan beliau, dia memang orang
tua yang sangat terbukai"
"Justru karena itu, istrinya Leng-cu yaitu Ang-kun-giok-hui
Hai Keng-sim dengan leluasa mengambil kekuasaannya, lalu
diam-diam memelihara pengikut setia, di dalam perguruan
Thian-ho, mendirikan lagi Hek-it-kau (Aliran baju hitam), yang
diketuai oleh dua orang kepercayaannya sebagai ketua dan
wakil ketua..."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 435


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Apakah mereka itu adalah para orang baju hitam


bertopeng itu?"
"Benar, haai... Hek-it-kau merajalela di dunia persilatan,
melakukan segala kejahatan, maka di dalam dunia persilatan
timbul keadaan api di dalam sekam."
"Berbagai perguruan di dunia persilatan, apakah tidak ada
satu orang pun yang berani melawannya?"
"Dalam berbagai perguruan tidak ada orang yang
berbakat, melindungi diri sendiri saja sudah kewalahan,
apalagi melawan Hek-it-kau! Namun akhirnya masalah ini
membuat marah Sin-ciu-sam-coat, di dalam satu pertarungan
sengit mereka berhasil menyapu sarangnya, habislah pasukan
intinya Hek-it-kau. Ketua dan wakil ketuanya juga mengalami
luka parah, maka aliran sesat yang melakukan kejahatan di
dunia persilatan ini seperti bunga Eng, hanya sebentar
mekarnya, lalu hancur lebur..."
"Lalu Ang-kun-giok-hui Hai Keng-sim mengobati luka
ketua dan wakil ketua Hek-it-kau, mereka kembali dengan
mengancam para pesilat tinggi dari berbagai perguruan untuk
melakukan serangan diam-diam ke perumahan Leng-in,
mengakibatkan Sin-ciu-sam-coat yang sebagai pembela
kebenaran di dunia persilatan, dua orang mati satu terluka,
keluarga hancur, betul tidak? Ini Locianpwee?"
Giam-lo-cun-cia melihat mata Pek Soh-ciu mengandung
hawa membunuh, alis mengangkat tinggi, wajahnya marah
sekali, tidak tahan dia jadi bengong beberapa saat berkata:
"Apa kau keturunan Sin-ciu-sam-coat?"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 436


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Aku telah mengatakan pemberian Lo-cianpwee terlalu


berisiko!"
"Ha...ha...ha..." Giam-lo-cun-cia tertawa lepas beberapa
saat, lalu berkata: "Dulu aku sudah terlalu banyak melakukan
kejahatan, tiga puluh tahun menghadap dinding untuk
menyadarkan diri, terhadap kebencian hati pada Sin-ciu-
sam-coat sudah lama hilang..."
"Harapan Lo-cianpwee telah terkabulkan, kebenciannya
tentu saja hilang. Tapi dendam ayah tidak bisa dimaafkan, aku
mungkin akan mengecewakan Lo-cianpwee atas budi
memberikan kesuksesan padaku!"
Giam-lo-cun-cia melototkan sepasang matanya berkata:
"Kau mengira aku pembunuh ayahmu?"
"Apakah salah?" Kata Pek Soh-ciu dingin.
"Bocah, kau sungguh kurang pengalaman, otakmu
tampaknya pintar sekali, namun karena niat membalas
dendam, malah telah menutupi kepintaranmu."
"Lo-cianpwee sedang menasihati aku?"
Giam-lo-cun-cia mendengus berkata: "Dengan usiaku
yang sudah setua ini, tidak keterlaluan kalau menasihatimu.
Haai... apakah tidak terpikirkan oleh kau, aku adalah orang
cacad, tinggal di dalam gunung liar, bersembunyi sudah ada
tiga puluh tahun?"
"Ini..." Pek Soh-ciu diam-diam berpikir, “Giam-lo-cun-cia
memang pernah mengatakan dia telah mengalami siksaan
hidup selama tiga puluh tahun, saat itu dia belum tahu dirinya

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 437


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

adalah keturunannya Sin-ciu-sam-coat, kelihatannya aku salah


menyalahkan dia”.
Setelah masalahnya jelas, dengan sendirinya timbul
penyesalan di dalam hati terhadap orang tua cacad yang asing
ini, apalagi pemberiannya sudah terlalu bes.u Maka dia buru-
buru membungkukan tubuh menghormat, berkata: "Tepat
sekali Lo-cianpwee menasihatiku, aku... keek, sungguh bodoh
sekali."
Sambil menghela napas Giam-lo-cun-cia berkata:
"Kecurigaanmu bukan tidak ada alasan, dulu aku adalah
ketuanya Hek-it-kau Ho-giam-lo (Raja neraka hidup.) Liauw Ji-
ang..."
"Lalu kenapa Lo-cianpwee sampai jadi sedemikian
buruk?"
"Waktu itu aku terluka oleh Pouw-ci-sin-kang Hong San-
ceng, sudah tidak mampu bertarung lagi, Sin-ciu sam-coat
sudah tidak mengejar dan mengancam aku, tapi wakil ketua
Hek-it-kau Oh-long (Srigala jahat) To Cu-an malah tidak
membiarkan aku, dia bersekongkol dengan istriku,
memaksaku menyerahkan cara membuat Ngo-tok-tui-hun-
cian, lalu memenggal sepasang kakiku, dan melemparkan aku
ke dalam jurang..."
"Semalam suami istri ratusan hari mengingatnya, isterinya
Lo-cianpwee kenapa bisa sekejam itu!"
"Keek, wanita hina itu sudah lama berselingkuh dengan
Oh-long, aku... haay..."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 438


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Istri Lo-cianpwee, pasti seorang wanita yang cantik


sekali."
Giam-lo-cun-cia jadi bersemangat lagi berkata: "Bocah,
jika kau lahir lebih pagi sepuluh tahun, maka kau akan tahu
nyonya ketua Hek-it-kau Cu Kwan¬-cing, benar-benar adalah
wanita cantik yang memikat dunia."
Pek Soh-ciu tertegun: "Cu Kwan-cing..."
Sepasang mata Giam-lo-cun-cia melotot: "Kenapa? Aku
tidak pantas? Aku hanya lebih tua lima puluh tahun saja dari
dia, hemm, kau jarang melihatnya jadi merasa aneh." Dia baru
saja habis bicara, dia seperti teringat Pek Soh-ciu kenal
dengan Cu Kwan-cing, kembali berkata, "Beritahu aku,
bagaimana kau bisa kenal dengan dia?"
Pek Soh-ciu tidak menduga wanita iblis yang cantiknya
aduhai itu adalah istrinya Giam-lo-cun-cia, jika bukan
mendengar sendiri, dia hampir saja tidak percaya. Tapi bicara
soal usia mereka, Giam-lo-cun-cia hanya pantas jadi kakeknya
Cu Kwan-cing, bunga jatuh ke laut, tidak terhindar kesedihan
pun terjadi!
Tapi melihat warna wajahnya Giam-lo-cun-cia, terhadap
istri mudanya yang cantik, yang selingkuh, yang mencelakai
suami, dia masih tetap mencintainya, dia sendiri malah telah
membunuh istrinya, harus bagaimana menceritakan pada
orang tua ini? Sesaat, dia jadi gagu sulit menjawabnya.
Giam-lo-cun-cia mendadak mengangkat alisnya berteriak
marah: "Bocah, apa yang telah kau lakukan dengan dia?
Katakan....!”

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 439


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Pek Soh-ciu terpaksa dengan sekali mengeluh berkata:


"Harap Lo-cianpwee memaafkan, aku... telah membunuh
dia..."
Giam-lo-cun-cia seperti tersambar petir, seluruh
semangatnya jadi mati rasa, lama, orang tua cacad yang lama
terkurung digunung liar ini, mendadak tertawa keras yang
tidak lebih enak di dengar dari pada tangisan, dua baris air
mata tua seperti aliran sungai mengalir.
Pek Soh-ciu melihat Giam-lo-cun-cia karena kematiannya
Cu Kwan-cing, sedihnya sampai sedemikian parah, jadi tidak
tahan buru-buru berkata: "Lo-cianpwee, aku... haay, sungguh
terpaksa sekali, jika Lo-cianpwee ingin membalaskan dendam
istri..."
"Tidak," Giam-lo-cun-cia mendadak menghenti¬kan
tangisnya berkata, "Aku tidak menyalahkanmu, membunuh
wanita hina itu, memang ini juga satu diantara dua hal yang
ku ingin kau lakukan untukku, tadi hanya karena terlalu
kebetulan sekali jadi tertawa."
Setelah Giam-lo-cun-cia berkata demikian, Pek Soh-ciu
baru merasa hatinya sedikit lega, dia sungguh tidak ingin
orang tua cacad yang seperti lampu kehabisan minyak ini, saat
akan menemui ajalnya, masih menerima siksaan yang pedih,
maka dengan lapang dada dia berkata: "Lo-cianpwee masih
ada pesan apa?"
Karena emosinya bergejolak, Giam-lo-cun-cia yang sudah
sampai keadaan lampu kehabisan minyak. Tadinya nyawanya
masih bisa bertahan tiga sampai lima hari lagi, sekarang dia

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 440


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

sudah sampai diujung batas. Saat ini mulutnya menganga,


nafasnya walau pun lemah, namun masih terngengah-engah.
Beberapa saat, dia baru melanjutkan berkata: "Satu lagi...
yaitu... yaitu laki yang selingkuh itu... Oh-long... kau...
bunuhlah dia... dengar... bocah, Oh... Long itu... sekarang ini
ada di Thian-ho-leng... mungkin... dia itu adalah pembunuh
ayahmu... dan juga... wanita hina itu... pernah menangkap..."
Menangkap apa? Dia tidak bisa menyelesaikan kata-
katanya, kepala besar dengan rambutnya yang acak acakan itu
roboh, orang hebat yang aneh ini, telah menyelesaikan
hidupnya yang menyedihkan.
Ini adalah akibat yang pasti, tapi meninggalkan kesedihan
yang berat bagi Pek Soh-ciu, karena Giam-lo-cun-cia
menyalurkan seratus tahun tenaga dalam pada dirinya,
akibatnya jadi begini, dengan berlinang air mata, dia
menguburkan jenasah Giam-lo-cun-cia, menghadap pada
gundukan tanah kuning, dia sedang memikirkan pesan
terakhir Giam-lo-cun-cia: "Oh-long sekarang ada di Thian-ho-
leng, mungkin dia adalah pembunuh ayahmu..."
Tidak salah, Ngo-tok-tui-hun-cian adalah senjata rahasia
khusus Giam-lo-cun-cia, tapi berhasil dikuasai oleh istrinya Cu
Kwan-cing dan Oh-long To Cu-an, dan To Cu-an adalah wakil
ketuanya Hek-it-kau, nyawa yang lolos dari tangannya Sin-ciu-
sam-coat, maka otak yang diam-diam menyerang perumahan
Leng-in, sudah tentu Oh-long ini.....!
Jejak musuh sudah diketemukan, dia tidak tidak bisa
tinggal lebih lama lagi, sekali bersiul ke langit, dia langsung
ingin berlari pulang tapi, kakinya jadi tertahan lagi, diam-diam

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 441


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

berpikir: "Bukankah Giam-lo-cun-cia pernah mengatakan Cu


Kwan-cing pernah menangkap...? Jika yang dia tangkap itu
adalah manusia, pasti dikurung di suatu tempat rahasia,
sekarang Cu Kwan-cing dan Giam-lo-cun-cia sudah mati, jika
dirinya pergi begitu saja, bukankah akan memutuskan
harapan orang itu untuk bisa hidup? Keturunannya Sin-ciu-
sam-coat, mana bisa tidak menolong orang yang ada dalam
kesulitan?"
Maka dia balikkan tubuh, kembali lagi ke goa tempat
tinggalnya Giam-lo-cun-cia.
Setelah menyelidiki dengan seksama, dia menemukan
batu besar yang bisa digerakan, sepasang tangan pelan
mengangkatnya, maka terlihatlah satu lubang goa kecil yang
hanya cukup masuk satu tubuh saja.
Sinar bulan tidak bisa mencapai ke dalam, goa kecil itu
tentu saja gelap gulita, tapi sekarang dia memiliki tenaga
dalam latihan ratusan tahun, matanya jadi sangat tajam
sekali?
Melihat sebentar, dia sudah dapat melihat sesosok tubuh
manusia yang menggulung, memang dia adalah Siau Yam yang
hilang di pantai sungai.
Dia sangat gembira sekali, dia mengulurkan tangan,
dengan cepat menggendong Siau Yam keluar goa, lalu
menepuk-nepukan telapaknya dengan cepat, membuka
totokannya, menekuk sikutnya, memeluk erat di dalam
pelukannya berkata: "Adik Yam, kau sudah mengalami
kesusahan..."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 442


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Siau Yam tersenyum manis: "Wanita itu sungguh jahat,


dia diam-diam menebarkan asap beracun, membuat aku jadi
tidak sadarkan diri, kemudian dia meminta padaku, ingin
dengan kau... dengan kau... hemm, sungguh tidak tahu malu."
"Keek!" sekali Pek Soh-ciu berkata, "Adik Yam kau jangan
marah, wanita yang tidak tahu malu itu, sudah mati digigit
Sian-giok!"
Siau Yam memelalakan mata berkata: "Sungguh? Sian-
giok itu apa? Dia bisa menggigit orang?"
Pek Soh-ciu setelah menceritakan dengan singkat
bagaimana pengalaman dia mendapatkan ular pintar Sian-
giok, berkata: "Tentu saja benar, saat itu aku juga sudah
terkena racun yang dia lakukan dengan diam-diam, jika bukan
karena Sian-giok, mungkin juga tidak bisa lolos dari tangan
jahat dia."
Siau Yam mendadak bangkit berdiri, sepasang mata
melotot, menatap Pek Soh-ciu berkata: "Apa Racun Toan-hun-
cauww itu sudah sembuh?"
Wajah Pek Soh-ciu menjadi merah berkata: "Sudah..."
"Bagaimana sembuhnya?"
"Keek, adik Yam, aku sudah sembuh bukankah itu bagus?
Buat apa bertanya terus seperti ini!"
"Tidak, tentu kau kembali mendapatkan seorang wanita
busuk, aku tidak mau, kau katakan, siapa wanita busuk itu?"
"Haai, adik Yam, ini tidak bisa salahkan aku, siapa suruh
kau tidak baik baik menjaga aku!"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 443


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Hemm, aku hampir saja kehilangan nyawa, kau malah


sebaliknya menyalahkan aku. Baik, biar aku mengalah pada
kalian saja..." benar saja setelah mengatakan langsung pergi,
tubuh berkelebat, langsung lari keluar goa.
Pek Soh-ciu mengejar keluar goa, menangkap lengan dia
berkata: "Adik Yam, kau dengarkan aku dulu..."
"Dengarkan? Baik, kau katakan siapa wanita itu."
Pek Soh-ciu tertawa berkata: "Sebenarnya, keek, dia itu
juga bukan orang luar..."
"Hemmm, bukan orang luar? Sudah menjadi isterimu, dia
itu tentu saja bukan orang luar."
"Haay, bukan itu maksudku, karena... dia itu adalah
cicimu."
"Puuih, sudah jelas kau tahu aku adalah seorang anak
tunggal, dari mana datangnya seorang cici!"
"Sungguh, aku tidak membohongimu."
"Ooo, kalau begitu dia itu jika bukan Wie Pui-hoa pasti
Giok Ie-ko benar."
"Bukan Suci, tapi adalah kakak sedarahmu sendiri..."
"Aku tidak percaya, kau menipu aku..."
Perkataan Siau Yam belum habis, dalam bayangan gelap
satu tombak lebih melangkah keluar tiga sosok bayangan
orang, yang paling depan adalah orang tua yang rambutnya
beruban, bajunya merah api. Dibelakang dia ada dua orang
wanita cantik yang satu berbaju kuning yang satunya lagi

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 444


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

berbaju biru, dibawah sinar bulan, tampak mempesona,


seperti dewi turun dari khayangan.
Disaat Siau Yam keheranan, wanita baju kuning itu sudah
maju beberapa langkah, tangannya, menggenggam telapak
tangan kanannya dengan lembut berkata: "Kau ini pasti adik
Yam kan? Sungguh membuat kau menderita saja, namaku Su
Lam-ceng, mari, aku perkenalkan."
Sifatnya Siau Yam, ada sedikit liar, kecuali guru dia Ang-
kun-giok-hui Hai Keng-sim yang dia tidak berani
membangkangnya, hanya Pek Soh-ciu yang sedikit bisa
membuat dia jadi penurut, namun wajah dan senyumnya Su
Lam-ceng yang hangat, bicaranya yang familiar, sepertinya
ada satu tenaga yang sulit bisa menahannya, dia malah tanpa
sadar ditariknya maju ke depan.
Pertama, Su Lam-ceng menunjuk Thian-ho-sat-kun
berkata: "Ini adalah ayahmu, ketua sebenarnya dari Thian-ho-
leng, Thian-ho-sat-kun Siau Ji-po."
Sepasang mata Siau Yam membelalak, mengawasi Thian-
ho-sat-kun, lalu mengawasi Su Lam-ceng, terakhir menatap
Pek Soh-ciu berkata: "Ciu koko, apa ini betul?"
Pek Soh-ciu menghela napas: "Menjadi seorang anak
yatim piatu hampir selama dua puluh tahun, sekali bertemu
dengan ayah kandung dengan mendadak, di dalam hati pasti
sulit bisa menerimanya, namun, ini adalah kenyataan yang
sebenarnya, dan juga kau masih ada seorang kakak yang
sebapa tidak seibu, dia adalah Hud-bun-it-mo yang
menggemparkan dunia persilatan..."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 445


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Saat ini Thian-ho-sat-kun dengan berlinang air mata,


datang mendekat berkata: "Anak Yam, kau lihat kaki ayah, kita
ayah dan anak bertiga di tempat yang sama semuanya sama
tumbuh sebuah tanda lahir merah, ini adalah tanda yang
diberikan oleh langit pada kita ayah dan anak, kau masih tidak
panggil ayah..."
Siau Yam tidak bisa menahan lagi, dia maju ke depan,
memeluk Thian-ho-sat-kun, dengan emosi berteriak "Ayah!",
lalu menangis dengan sedihnya.
Lama... Thian-ho-sat-kun menahan tubuhnya, dengan
kasih sayang mengusap rambut halusnya berkata: "Beritahu
ayah, apakah bocah itu telah menyulitkanmu?"
Siau Yam tertegun: "Siapa yang ayah bicarakan?"
"Hemm!" Thian-ho-sat-kun berkata, "Kecuali bocah ahe
Pek itu siapa lagi!"
Dua baris air mata masih menempel dipipinya Siau Yam,
dia malah "Psss!" tertawa berkata: "Benar, ayah tidak katakan
aku hampir saja lupa, dia... sengaja khusus mempersulit
aku..."
Thian-ho-sat-kun membelalakan mata berkata: "Anak
manis jangan takut, biar ayah hajar dia."
Siau Yam buru-buru menarik lengan baju Thian-ho-sat-
kun: "Ayah! Dia juga sangat kasihan, kita ampuni dia saja kali
ini."
Thian-ho-sat-kun dengan wajah seperti marah berkata:
"Bocah ini semakin dilihat semakin tidak menyenangkan, aku

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 446


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

hanya ada dua orang putri, malah keduanya ditipu dia.


Terakhir malah ditambah kerugian seorang murid lagi. Hemm,
jika tidak menghajar dia, sungguh sulit meredakan kekesalan
hati."
Pek Soh-ciu tersenyum pada Su Lam-ceng berkata:
"Mereka ayah dan anak bersatu, aku jadi tidak bisa
melawannya! Adik Ceng kau harus bantu aku ya."
Su Lam-ceng mencibirkan bibirnya berkata: "Orang yang
tahu keadaan baru disebut orang pintar, suruh aku bantu kau
lebih baik aku bantu guru saja, lebih aman."
"Ha...ha...ha... jangan takut, adik kecil, kakak yang tua ini
akan membantumu."
Diikuti tertawanya, Oh-kui Ouwyang Yong-it, dan
Sangguan Ceng-hun bergandengan berjalan keluar, pertama-
tama mereka mengedip-ngedipkan mata pada Pek Soh-ciu,
lalu membungkuk menghormat pada Thian-ho-sat-kun
berkata: "Apa kabar Lo-cianpwee."
Thian-ho-sat-kun bersuara "Hemm!" lalu melotot pada
Ouwyang Yong-it berkata: "Kau akan membantu bocah itu,
betul tidak?"
Ouwyang Yong-it menggeleng-gelengkan kepala berkata:
"Tidak, aku akan bantu Lo-cianpwee."
"Aku jelas-jelas mendengar kau mengatakan akan bantu
dia, kenapa dalam sekejap sudah tidak mengaku lagi?"
"Keek, jika Lo-cianpwee benar-benar telah menghajar
adik kecilku! Walau memukulnya tidak sakit tidak berasa,

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 447


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

masih saja akan ada orang yang merasa sedih beberapa hari,
dengan demikian kebencian Lo-cianpwee belum terhapuskan,
lalu amarahnya mungkin malah akan meletuskan kulit perut."
"Ha...ha...ha...!" Thian-ho-sat-kun tertawa terbahak-
bakah sejenak berkata, "Betul juga, bocah ini juga kasihan
sekali, kita ampuni dia saja kali ini."
Pemandangan bahagia sekeluarga ini, malam hari di
gunung liar ini telah menimbulkan kegembiraan yang sampai
kepuncaknya, lama, Thian-ho-sat-kun baru menghentikan
tawanya, sambil memegang tangan Siau Yam berkata: "Anak
Yam, bagaimana kabar ibumu?"
"Ibuku?" Siau Yam keheranan berkata, "Ayah! Siapa
ibuku?"
Thian-ho-sat-kun tertegun: "Anak Yam! Kau ini
bagaimana? Bukankah kau ini muridnya Thian-ho-leng?"
"Betul, aku memang muridnya Thian-ho-leng."
"Yang menguasai Thian-ho-leng bukankah Ang-kun-giok-
hui Hai Keng-sim?"
"Benar dia, dia itu adalah guruku."
"Apa? Dia itu gurumu? Dia tidak memberitahukan, dia itu
adalah ibu kandungmu?"
"Aaa..."
Ini sungguh sulit dipercaya, tapi beritanya keluar dari
mulutnya Thian-ho-sat-kun, membuat orang tidak bisa tidak
percaya, tapi, kenapa? Ang-kun-giok-hui melakukan demikian,

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 448


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

sebenarnya apa tujuannya? Tentu Ang-kun-giok-hui berambisi


menguasai dunia persilatan, tapi ini apa hubungannya dengan
mengakui anak kandung sendiri?
Tidak ada orang yang bisa menjawab teka-teki ini, tapi
Siau Yam tidak tahan bertanya: "Ayah, jika kau ketuanya
perguruan ini, lalu kenapa meninggalkan Thian-ciat-leng? Dan
malah sekali meningggalkan hampir dua puluh tahun?"
"Haai..." Thian-ho-sat-kun menghela napas panjang
berkata, "Ayah meninggalkan Thian-ciat-leng, adalah untuk
mengabulkan harapan ayah berkeliling dunia, tidak diduga
ketika sampai di pegunungan Hoai-ie, aku diam-diam telah
diracun orang, ayah terpaksa memetik beberapa macam
rumput obat, mencari satu lembah mati untuk
menyembuhkan racun. Siapa tahu dasar sedang sial, petaka
datangnya bukan hanya satu, walau pun telah menawarkan
racun, tapi jalan darahnya jadi tersesat, jika bukan bertemu
dengan kera pintar Hoan-nio itu, ayah tidak akan bernyawa
lagi!"
Dia menghentikan bicaranya sejenak, mendadak
mengangkat alis berkata lagi: "Wanita hina itu jika tidak
mengakui anak kandung sendiri, siapa yang tahu dia tidak
mencelakai suaminya sendiri, hemm, ayah seumur hidup tidak
berselisih dengan orang, kali ini terpaksa menggunakan
kekerasan, untuk membersihkan perguruan."
"Lalu! Ayah! Apa kita akan pergi ke Thian-ciat-leng?
Atau..."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 449


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Ha... ha... ha...!" Thian-ho-sat-kun tertawa, "Jika sudah


masuk ke dalam gunung pusaka, bagaimana bisa kita pulang
dengan tangan hampa, jalanlah, kita hadapi para teman-
teman dunia persilatan dari aliran hitam mau pun putih."
Lalu, mereka kembali masuk ke pegunungan Kwo-tiang
untuk menyelidiki, pergi mencari sarangnya Goan Ang, tentu
saja, mereka bertemu dengan tidak sedikit pesilat tinggi dari
berbagai aliran. Karena mereka tidak ingin membuat masalah,
dengan cepat tiba di Thian-ciat-leng, dengan tidak terjadi
pertengkaran, tapi, akhirnya Pek Soh-ciu tetap saja bisa
dikenali orang.
Ho-leng-ci adalah pusaka alam, Pouw-long-tui juga adalah
pusaka yang tiada tara, di bawah dorongan ingin memiliki, ada
orang yang mulai melakukan penyerangan pada dia, mereka
telah menerobos banyak sekali hadangan berbahaya, akhirnya
di kepung oleh para pesilat tinggi dari berbagai aliran yang
banyaknya sepuluh kali lipat dari mereka.
Saat itu tepat di hari yang paling gelap saat akan fajar,
dalam pertarungan itu mereka kembali terpisah, setelah
musuh mundur semua, haripun terang benderang.
Disisi Pek Soh-ciu, hanya tinggal Su Lam-ceng seorang,
untungnya tempat tujuan sudah tidak jauh, berkumpul lagi
tentunya tidak akan sulit, sehingga, mereka berdua
bergandengan berlari melanjutkan perjalanan.
Mendadak tercium bau amis darah, terbawa mengikuti
angin masuk kehidung mereka, Pek Soh-ciu berlari kesamping
menuju arah bau aneh itu, belum lagi mereka berlari sampai

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 450


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

tiga tombak, sudah melihat mayat mayat bergelimpangan


diatas tanah, luka mereka semuanya sama atas kepalanya
pecah, mati terkena sekali pukulan.
Mulai dari sini terus ke depan, di sepanjang jalan mereka
menemukan tidak sedikit mayat yang tewas terkena pukulan
keras, sepertinya para pesilat tinggi dari berbagai aliran yang
berniat merebut pusaka tidak ada satupun yang selamat.
Su Lam-ceng dengan menghela napas, perlahan bet kata:
"Orang yang berhasil merebut Ho-leng-ci ini, bukan saja ilmu
silatnya sudah sampai tingkat teratas, tindakannya yang
kejam juga jarang ditemui didunia!"
Baru saja habis bicara, Pek Soh-ciu mendadak menangkap
pergelangan tangan kanannya, tubuhnya bergerak, meloncat
melintang lima kaki, tepat berada di belakang satu pohon
besar.
Baru saja dia bengong, di belakang dirinya sudah
terdengar satu letusan yang keras sekali, terlihat dahan dan
daun-daun berterbangan, debu berhamburan, diatas tanah,
sudah tampak satu lubang dalam yang besar sekali.
Hati Su Lam-ceng tergetar keras sekali, dia tidak pernah
terpikir ada tenaga telapak yang sedahsyat ini, saat
dilancarkan sedikit pun tidak mengeluarkan tanda-tanda,
tidak aneh begitu banyak orang bisa mati mendadak, dia
tertawa manis pada Pek Soh-ciu, berkata: "Ciu koko! Terima
kasih, tenaga telapak orang ini terlalu dahsyat, kita harus hati-
hati sekali."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 451


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Pek Soh-ciu mendengus dengan dingin, sorot matanya


ditujukan pada sebuah pohon yang ada didepannya dengan
sorot mata sinis berkata: "Keluarlah, tuan seorang yang
ternama di dunia persilatan, memalukan melakukan tindakan
seperti pencuri ayam ini!"
"He... he... he..." diiringi tawa panjang, keluar seorang tua
berusia lima puluh tahunan yang bertubuh pendek gemuk,
sepasang mata elangnya yang bersinar, memperhatikan Pek
Soh-ciu dari atas sampai kebawah, berkata: "Membunuh
orang demi melindungi diri, apakah itu salah?"
Pek Soh-ciu dengan benhci mengeluarkan "Hemm!" sekali
berkata: "Alasannya cukup bagus, tapi tindakannya sangat
hina."
"Setiap orang yang berani masuk ke bukit Ci-ih, tentu ada
alasan untuk mati, kalian berdua juga tidak terkecuali!"
"Asalkan kau punya keyakinan itu, nyawa kami berdua
akan kami serahkan padamu."
"Baik, terima ini."
Sebuah cengkeraman meluncur, datangnya laksana kilat,
dilangit mengaris seperti lembayung, jurus baru dimulai, ujung
cakarnya sudah sampai di depan tubuh.
Pek Soh-ciu tidak menghindar juga tidak mengelak,
tubuhnya seperti sebatang pohon Liu, bergoyang-goyang
terhadap cengkeraman yang amat keji itu, orang tua bertubuh
pendek gemuk berturut-turut beberapa kali merubahnya,
akhirnya ditarik kembali tanpa hasil.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 452


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Sekali tertawa panjang, orang tua pendek itu mundur tiga


langkah kebelang, berkata: "Kepandaian Siauhiap hebat sekali,
tidak tahu siapa nama anda?"
"Aku Pek Soh-ciu, tampaknya Cianpwee adalah Goan Ang,
Goan Tayhiap?"
"Tidak salah, aku memang Goan Ang, nona ini siapa?"
Su Lam-ceng memberi hormat: "Aku Su Lam-ceng, harap
Goan Cianpwee memberi petunjuk."
"Ha... ha... ha...!" Goan Ang tertawa, "Walau pun aku
telah berhasil mendapatkan Ho-leng-ci, tapi tidak berani
menguasai sendirian, setiap teman yang datang ke bukit Giok-
hong, asalkan dapat lolos terhadap cengkeraman tanganku,
maka dia ada kesempatan mendapatkan Ho-leng-ci..."
Pek Soh-ciu berkata: "Aku tidak ada niat memiliki Ho-leng-
ci, hanya tertarik mendapatkan dua helai daun Leng-ci saja,
sudah cukup."
"Hemm!" Goan Ang berkata, "Baiklah, kalian ikut aku."
Lengan baju yang besar itu sekali diayunkan, tubuhnya
yang pendek gemuk sudah melayang naik ke atas, ketika di
udara bergerak bayangannya sudah berada tiga tombak lebih,
ketinggian ilmu silatnya, sungguh mengejutkan orang.
Pek Soh-ciu suami istri mengikuti dari belakang,
menempel ketat satu langkah pun tidak tertinggal, dalam
sekejap mereka tiba diatas puncak tebing yang tingginya
sampai sebuah jejak burung terbang pun tidak ada.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 453


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Setelah menghentikan langkah, Goan Ang dengan tertawa


dingin berkata: "Ho-leng-ci ada di bawah jurang yang tertutup
awan ini, kalian berdua jika tidak takut, silahkan ikut aku
untuk mengadu keberuntungan."
Habis bicara tubuhnya seperti burung bangau terbang,
meloncat ke dalam jurang yang dalamnya tidak terlihat, dan
ditutupi awan itu.
Pek Soh-ciu melirik pada Su Lam-ceng berkata: "Adik Ceng
di bawah jurang pasti tempat yang sangat berbahaya, kau..."
Su Lam-ceng mencibirkan bibirnya, menghenti¬kan
pembicaraan yang belum selesai dia berkata: "Kau kira aku
takut mati? Hemm!"
Bayangan kuning berkelebat, dia langsung meloncat ke
dalam jurang yang dalam itu.
Seperti panah yang sudah di tarik diatas busur, mati tidak
mau harus dilepas, Pek Soh-ciu bersiul sekali, tubuhnya sudah
melayang datar, lalu menghirup nafas, pelan-pelan turun ke
dalam jurang yang dalam, yang tidak tahu akan bernasib sial
atau beruntung.

Terasa sebuah hembusan hawa dingin yang aneh sekali,


seperti jutaan benang juga seperti satu jaring ikan yang besar
sekali, dari segala arah menciut ke tengah, seluruh otot di
tubuhnya bergetar, tenaga dalam yang sudah di pusatkan,
hampir saja buyar semua, diam-diam dia berkata, "Celaka."
Segera dia mengayunkan telapak tangan kanannya,
sekuat tenaga dipukulkan ke tebing di sebelah kiri, tubuh yang

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 454


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

melayang, menggunakan tenaga balik turun ke arah kanan,


dalam waktu sekejap mata, lima jari tangan kanan telah di
tanjapkan ke tebing dingin yang dekat tubuhnya, namun apa
yang disentuh lima jari, seperti pasir, sama sekali tidak bisa
dipergunakan untuk menahan beban, tidak ada kesempatan
untuk dia menggunakan gerakan lain, huut... dia sudah jatuh
kedalam jurang dengan anginnya yang dingin itu, untungnya
ilmu silat dia sudah sampai tingkat teratas, walau pun
jatuhnya tidak ringan, namun lukanya tidak mengganggu.
Dia melakukan pernapasan sebentar, lalu dengan
kewaspadaan yang tinggi mengikuti jurang yang tandus ini
maju ke depan, mendadak, dia menemukan di telapak langan
kanannya, masih menggenggam satu batu kecil yang terbawa
saat tadi jatuh ke dalam jurang, karena terlalu tegangnya jadi
hingga sekarang belum dibuang, maka dengan tertawa tidak
bersuara, melemparkan batu kecil itu.
Batu kecil itu terlepas dari tangan, dia merasakan hawa
dingin di dalam jurang sepertinya mendadak jadi meningkat,
dengan tenaga dalamnya yang sudah sampai tingkat tertinggi,
malah sampai tidak tahan tubuhnya gemetar kedinginan.
"Apakah batu kecil itu ada kegunaannya untuk menahan
dingin?" diam-diam dia berpikir, lalu membalikan tubuh
menuju ke tempat tadi dia melempar batu.
Batu itu ternyata sebutir batu kecil bundar sebesar
kelereng yang warnanya merah tua, baru saja mengambil batu
itu ke dalam tangannya, satu hawa yang hangat menelusuri
lengannya naik ke atas, sungguh segala ini seperti yang sudah
diatur oleh alam, dia jatuh ke dalam jurang yang dingin, tapi

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 455


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

malahan tanpa sengaja mendapatkan batu aneh yang bisa


menahan dingin, membuat keberanian dia semakin
bertambah, segera dia melakukan pencarian keberadaan-nya
Su Lam-ceng, tapi setelah hampir menghabiskan waktu dua
jam, satu bayangan orang pun tidak di temukan, mungkin Su
Lam-ceng sudah masuk duluan, dia terpaksa berlari ke depan
mengikuti jalan setapak.
Di ujung jalan, adalah sebuah pintu batu yang terbuka
lebar, dia sedikit ragu tapi lalu melangkah masuk kedalam.
Di dalam ternyata adalah lapangan es yang luasnya
kurang lebih seratus tombak, ada kebun bunga yang telah
diatur manusia, bermacam-macam bunga aneh tumbuh,
membuat lapangan es ini menjadi indah, saking indahnya,
hampir membuat orang terpesona.
Pek Soh-ciu mengikuti jalan kecil di kebun melangkah
maju, terhadap harum yang keluar dari pot bunga, dia sedikit
merasakan perasaan mabuk.
Di saat dia sedang menikmatinya, mendadak terdengar
satu teriakan, delapan orang laki-laki besar dengan
menghunus golok bulu tipis, menerjang kearah dia, mereka
tanpa basa-basi bergerak bersama-sama mengeluarkan
serangan, dia merada sebuah tekanan yang s.ingat dahsyat
dari atas kepala sampai ujung kaki.
Dia dapat melihat jurus delapan orang ini sangat kompak
tidak ada celah, bagaimana pun mencoba, sulit bisa
menghindar dari serangan ini, tapi wajah dia tampak sangat
tenang, dia sedikit pun tidak tampak gelisah menghadapi

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 456


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

serangan delapan orang ini, mendadak tubuhnya berputar


secepat angin kencang, disekelilingnya segera terdengar suara
trang trang trang, delapan bilah golok sayap tipis yang sangat
tajam, delapan laki-laki besar yang ilmu silatnya cukup tinggi,
bersamaan terbang jauh sejauh satu tombak lebih, diatas
lantai es yang putih tinggal sekuntum bunga darah merah
yang mencolok mala.
"Bocah, sudah sampai keajalnya, masih berani melakukan
kejahatan menggunakan ilmu silat..."
Dari sebuah lubang goa, berturut-turut meloncat keluar
tiga orang, yang paling depan adalah seorang tua yang kumis
dan rambutnya sudah putih semua, memakai warna biru,
ditangannya memegang sebuah pipa bako, tampangnya
sangat angker.
Yang lainnya seorang nyonya tua baju hijau, matanya
menonjol keluar hidung terbalik, di lengan kanannya
membelit sebuah pecut tujuh bagian. Wajahnya buruk sekali,
langkahnya terlihat mantap sekali.
Yang terakhir adalah seorang laki-laki besar setengah
baya dengan wajah dingin, di punggungnya ada sepasang
Wan-yo-pit (Wan-yo= semacam bebek yang berpasangan
dengan satu pasangannya saja seumur hidupnya; Pit=pena),
sepasang matanya bersinar tampak wajahnya keheranan.
Sorot mata Pek Soh-ciu menyapu dia sekali, lalu berkata
dingin: "Aku tidak ingin lebih banyak lagi membunuh orang
tidak berdosa, harap kalian bertiga panggilkan Goan Ang
keluar untuk menjawab pertanyaan ku."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 457


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Orang tua berrambut putih tertawa: "Ketua Goan adalah


seorang yang terhormat, bagaimana orang seperti kau ini bisa
sembarang bertemu dia!"
Pek Soh-ciu dengan angkuhnya mendengus sekali,
katanya: "Jika kalian berniat menghalangi jalan, aku terpaksa
menggunakan kekerasan."
Laki-laki besar setengah baya yang wajahnya dingin
mendadak maju selangkah berkata: "Berani bertingkah
dihadapan Im-yang-sam-ih (Tiga serangkai Im-yang), kau
sudah bosan hidup, mari, biar aku Tiau w Pat-ya
menghabisimu."
Disaat bicara, Huan-yang-pienya sudah berada ditangan,
tapi terhadap Pek Soh-ciu yang bisa menahan hawa dingin,
dan dalam satu jurus bisa melukai Peng-kok-pat-hiong
(Delapan jago dari lembah es) merasakan sedikit ragu-ragu,
dia adalah seorang yang licin, maka dia tidak mau menyerang
duluan.
Pek Soh-ciu mengangkat alisnya: "Bagus, terima ini." Kaki
kirinya melangkah, telapak tangan kanannya memukul dengan
junis Hoa-liong-tian-ceng (Menggambar naga menitik mata),
jari telunjuk dan jari tengah dengan membawa suara ssst...
sudah hampir mengenai wajah Tiauw Pat-ya.
Angin jarinya seperti senjata tajam, bersuit tajam
memecah angin, jurus serangan yang tampak asal-asalan ini,
ternyata dahsyatnya luar biasa, wajah Tiauw Pat-ya berubah,
tidak tahan dia mundur kebelakang beberapa langkah, tapi
sepasang jari pek Soh-ciu seperti belatung menempel di

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 458


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

tulang, saat tubuh Tiauw Pat-ya berkelibat menghindar,


sepasang Pit ditangannya juga mengeluar¬kan jurus hebatnya
melindungi diri, namun tetap tidak bisa menahan ancaman
dari sepasang jari Pek Soh-ciu, wajahnya yang pucat dingin itu
mengeluarkan tetes-tetes keringat sebesar kacang.
Orang tertua dari Im-yang-sam-ih Thian Ceng, dan orang
kedua Lai San-siu melihat pertarungan ini dengan wajah
berubah, segera dua suara teriakan terdengar, pipa bako dan
pecut bersamaan waktu menyerang Pek Soh-ciu.
"Ha...ha...ha" terdengar tawa yang keras, menggema di
seluruh lembah es, Im-yang-sam-ih tampak tertegun seperti
patung ayam, ternyata semuanya telah ditotok jalan darahnya
oleh Pek Soh-ciu dengan jurus yang tidak terbayangkan. Pek
Soh-ciu tidak mempedulikan lagi mereka bertiga, tubuhnya
berkelebat, berlari mengikuti jalan lorong.
Keluar dari lorong, adalah sebuah ruang goa es yang besar
sekali, esnya keras berkilauan, putih seperti giok, embun putih
yang ditimbulkan oleh hawa dingin, menguap keluar dari
balok es, segumpal hawa putih yang seperti embun atau asap,
menutupi seluruh ruang, bukan saja hawanya sangat dingin
sekali, sampai jarak pandang pun tidak bisa mencapai lima
kaki lebih.
Dengan hati hati dan pelan Pek Soh-ciu maju kedepan, dia
juga memindahkan batu kecil berwarna merah itu kedepan
dadanya, diam-diam mengerahkan tenaga dalam, menghisap
daya panasnya.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 459


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Mendadak, langkah dia terhenti, sepasang mata¬nya


melotot, menatap tajam pada satu bayangan orang
didepannya.
Itu adalah satu bayangan seorang tua yang tubuhnya
tinggi besar, rambut dan kumisnya berdiri keras, sepasang
mata ikannya, melotot seperti bel tembaga, tapi hidungnya
bengkok mulut menganga, sedikit pun tidak ada tanda
kehidupan, ternyata sebuah mayat yang sudah lama mati
kedinginan, selanjutnya setiap jarak yang tidak jauh, dia pasti
menemukan mayat yang serupa, mereka ada yang dalam
posisi duduk ada yang terlentang, posisinya berbeda-beda,
menggambar-kan suasana yang menyeramkan pada lembah
dingin yang aneh ini.
Mendadak, mata dia menjadi terang, sepasang kakinya
langsung meloncat, dia sudah melewati sepuluh lebih hweesio
dan berdiri dibelakang mereka, sepasang matanya bersinar,
mengeluarkan sinar keheranan.
Tampak dua belas orang hweesio dan tiga orang pendeta
To diam seperti patung, mereka semua menutup matanya,
duduk bersila sedang mengerahkan tenaga dalam dari aliran
Budha dan To melawan dinginnya hawa di dalam goa.
Setelah diam-diam dia mengawasi mereka sejenak, tidak
terasa dia menghela napas, dia tahu mereka adalah seluruh
kekuatan inti dari Siauw-lim-sie di bawah ketuanya, dan tiga
tetua dari Bu-tong yaitu Ceng-yang, Cuan-yang, Cu-yang, jika
membiarkan mereka mati disini, tidak saja membuat dua
perguruan aliran lurus dari dunia persilat-an ini sulit bisa

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 460


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

bangkit kembali, juga akan membuat kerugian yang amat


mengerikan bagi dunia persilatan.
Namun saat ini dia seperti Budha tanah menyeberang
sungai, melindungi diri sendiri saja sulit, apalagi dengan
kekuatan seorang diri, walau pun tenaga dalamnya lebih
tinggi lagi juga sulit bisa menghilangkan racun yang dialami
sepuluh lebih orang-orang ini, terpaksa dia sementara
melepaskan menolong mereka, pikirnya nanti setelah
bertemu dengan Goan Ang, dia akan memaksa menyerahkan
Ho-leng-ci, baru menentukan cara menolong mereka.
Keluar dari bagian goa ini, hawa dingin sudah tidak
sedingin tadi, dengan lega dia menghela nafas, melanjutkan
larinya kedepan.
Sekarang di hadapannya ada sebaris rumah yang
dibangun oleh batu dan papan, pohon bambu tampak
dimana-mana, ada satu parit mengalir melintang,
pemandangannya luar biasa, segulung hawa yang hangat,
ditiup angin menerpa mukanya, dibandingkan dengan
ruangan es yang tadi dilalui, benar-benar dunia yang berbeda
sekali.
Saat ini matahari berada ditengah-tengah kepala, sinar
matatari dari atas tebing yang tinggi curam menyinari lembah
yang misterius sulit di duga ini, tampak sinarnya sudah lemah
tidak bertenaga, saat dia mengawasi kesekeliling, sebaris
pasukan pesilat dengan baju ringkas, keluar dari belakang
rumpun bambu, orang yang meminpin di depan, alisnya tebal
matanya besar, tampangnya sangat galak, dia mengayunkan

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 461


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

golok panjang ditangannya, lalu bayangan orang berkelebatan


mengepung Pek Soh-ciu ditengah lingkaran.
"Hemm!" Pek Soh-ciu berkata dingin, "Panggil Goan Ang
keluar menemui aku, jika tidak jangan salahkan aku bertindak
kejam!"
Terhadap teriakan Pek Soh-ciu, pengepungnya sedikit pun
tidak mempedulikannya, sambil memeluk golok panjang,
mereka berdiri tegak tanpa perasaan, diatas wajahnya
sedikitpun tidak ada ekspresi.
Pek Soh-ciu mendengus, telapak tangan kanannya
mendadak dikibaskan, dengan lima puluh persen tanaga
dalamnya, didorongkan kedepan, mendadak satu sinar golok
berkelebat, sebuah tirai sinar, menahan tenaga telapaknya, di
kedua sisi kiri kanan dan belakang tubuh, juga bersamaan
waktu datang menyerang tiga kelompok tirai golok, namun
gerakan-nya melayang-layang, begitu menyentuh langsung
menghindar, Pek Soh-ciu hanya menyerang satu jurus, mereka
telah menyerang empat jurus, juga telah berganti tiga tempat.
Pek Soh-ciu terkejut, dia tidak menduga di dalam lembah
yang misterius ini, ada barisan golok sehebat ini, dia segera
mengumpulkan hawa murni kedalam Tan-tian, tenaga
dalamnya menyebar keseluruh tubuh, tubuh mendadak
berputar, sepasang tangan melayang-layang, dalam sekejap
mata, menyerang berturut-turut delapan telapak tangan,
sekejap kemudian terdengar beberapa kali suara jeritan
mengerikan, sekeliling kembali menjadi hening, namun
sepasukan pesilat berbaju ringkas ini, sudah roboh
setengahnya.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 462


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Ha...ha...ha seumur hidup aku belum pernah mengagumi


orang, ilmu silat sehebat Pek Siauhiap ini, sungguh-sungguh
belum pernah terlihat dalam seratus
tahun, namun..."
Akhirnya Goan Ang menampakkan diri, di belakangnya
mengikuti seorang laki-laki besar setengah baya yang tampan,
bermulut tajam, pipinya tipis, matanya berputar-putar.
Melihat Pek Soh-ciu yang dapat melalui lorong es, dan
kepandaian hebat yang tadi diperagakan, tampaknya memuji,
tapi di dalam kata-katanya, sedikit pun tidak mengadung
ketakutan.
Pek Soh-ciu berkata dingin: "Maksudmu, orang she Pek
terlalu lama hidup?"
Goan Ang menyipitkan sepasang matanya, wajahnya
yangbulat tampak bersinar dingin, katanya: "Bukan, bukan,
aku hanya merasa sedikit sayang saja."
Pek Soh-ciu mendengus: "Anda tidak perlu menakut-
nakuti, jika masih punya kepandaian lain, silahkan keluarkan
biar menam¬bah pengetahuanku."
"He he he!" Goan Ang tertawa, "Terhadap orang yang
telah keracunan, tidak perlu menggunakan jurus hebat lagi,
he..."
Hati Pek Soh-ciu tergerak, dia segera mengerah¬kan
tenaga dalam, benar saja diantara Ciu-wie, ada satu hawa
yang dingin, wajah dia berubah berkata: "Aku mengikuti anda
datang kemari, hanya menginginkan dua helai daun Ho-leng-
ci, untuk menyembuhkan penyakit pamanku, tidak diduga

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 463


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

anda malah ingin menghabisi orang-orang Bulim dalam satu


pukulan, hemm, walau pun aku terkena racun aneh, tapi aku
masih mampu menghabisi nyawa orang she Goan dibawah
telapak tanganku."
"Siauhiap sepertinya terlalu percaya diri!"
"Kalau tidak percaya, boleh kau coba?"
"Aku justru menginginkan."
"Baik, terima ini."
Kakinya melangkah, menciutkan jarak jadi inci, lima
jarinya dibuka, secepat kilat mencengkram perge¬langan
tangan kanan Goan Ang.
Goan Ang melihat Pek Soh-ciu lalu melayangkan
telapaknya, tapi angin jari Pek Soh-ciu sudah menyentuh
diatas jalan darahnya, kecepatan gerak ini sangat
mengejutkan dirinya, tapi ilmu silat dan refleknya berada
diatas rata-rata orang, walau jurus Pek Soh-ciu ini dahsyat,
tetap saja tidak bisa melukainya, terlihat dia mundur
selangkah lalu lengan kirinya diayunkan, sebilah golok lentur
seperti seekor ular pintar membabat kearah Pek Soh-ciu.
Pek Soh-ciu mendengus, gerakan telapak tangan
kanannya berubah, lima jari turun kebawah, dari kejauhan dia
menjentikan jarinya, lima jalur angin, menotok kearah jalan
darah di tubuh bagian bawah Goan Ang.
Hati Goan Ang tergetar, kaki kanannya bergeser
kesamping, melangkah melintang tiga langkah, sebelah
lengannya diputar, golok lentur dengan mengeluarkan bunyi

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 464


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

ssst...membelah angin, dengan cepat membabat bahu kiri Pek


Soh-ciu.
Pek Soh-ciu sedikit memiringkan tubuh, meng¬hindar satu
babatan golok ini, mendadak dia membentak keras, telapak
tangan kanan diputar lalu didorongkan, tenaganya telah
menjelma menjadi ribuan benang perak, seperti air raksa
tumpah ke tanah, segera menutup Goan Ang tanpa celah.
Goan Ang diam-diam mengeluh, "Celaka."
Mendadak tubuhnya terasa kesemutan, seluruh tubuh
mendadak kaku tidak bertenaga, selain golok lentur yang
tajamnya bisa memotong rambut yang terbang itu, telah jatuh
ketangan Pek Soh-ciu, dia sendiri juga seperti sebuah patung
kayu, berdiri tertegun tidak bisa bergerak.
Pek Soh-ciu dengan dingin berkata: "Jika kau sayang pada
nyawamu, kita bisa berbicara dengan jujur..."
Goan Ang mengeluh sedih: "Kepandaian Siauhiap hebat
sekali, orang she Goan dengan tulus mengaku kalah, kau ingin
bagaimana, silahkan saja perintahkan."
"Dimana istri ku Su Lam-ceng?"
"Dia lebih beruntung dibandingkan Siauhiap, dia di bawa
oleh Jit-kaw kokcu (ketua lembah tujuh kepandaian) Bong
San-san, melalui jalan rahasia lain masuk ke dalam lembah
gunung, penjaga lembah dari kami sedang memancing
mereka masuk ke daerah mati, keadaan selanjutnya
bagaimana, aku masih belum tahu."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 465


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Baiklah, kau serahkan dulu delapan belas butir obat


penawar padaku, lalu kita bicarakan lebih jelas lagi."
"Siauhiap seorang diri, buat apa perlu begitu banyak obat
penawar?"

"Aku ingin menolong lima belas orang Siauw-lim dan Bu-


tong yang ada di goa es, dan meninggalkan dua butir obat
untuk istriku..."
"Haai!" Goan Ang mengeluh, dengan pelan, berkata pada
laki-laki besar setengah baya yang berdiri tertegun satu
tombak lebih: "Ji-te, harap berikan obat penawar pada Pek
Siauhiap, kita mengaku kalah!"
Laki-laki besar itu berkata dingin: "Sisa obat penawar
tinggal sedikit, tidak cukup untuk keperluan sepuluh orang
lebih."
Goan Ang mendengarnya jadi tertegun berkata: "Tidak
peduli isinya ada berapa banyak, semua serahkan saja pada
Pek Siauhiap."
Laki-laki besar itu bersuara "Hemm!" berkata: "Obat
perawar ini sulit membuatnya, ingin memberikan semuanya
pada orang ini, maaf aku tidak bisa menurutinya!"
Goan Ang bengong: "Adik kedua, kau..."
Laki-laki besar itu tidak mempedulikan Goan Ang lagi, dia
menepuk tangannya berkata: "Tangkap orang she Pek itu."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 466


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Segera bayangan orang berseliweran, keluar puluhan


orang pesilat berbaju ringkas, namun wajah mereka, tampak
merasa ragu-ragu.
Goan Ang melihat keadaannya begini jadi marah teriak:
"Cuan-ce, berani kau melupakan budi, mengkhianati aku?"
Dengan dingin Cuan-ce berteriak pada orang orang yang
mengepung Pek Soh-ciu berkata: "Orang ini sudah terkena
racun dan segera bereaksi, tidak perlu ditakutkan lagi, kalian
serang saja dia...."
Hati Pek Soh-ciu diam-diam terkejut, buru-buru mencoba
tenaga dalamnya, benar saja satu aliran hawa dingin, pelan-
pelan menyebar ke kaki dan tangan, tenaga dalamnya jadi
hanya bisa digunakan lima puluh persen.
Saat ini sinar golok dan bayangan pedang, dan segala arah
sudah datang menyerang, para pesilatpun tanpa tanggung-
tanggung menyerang ke tempat-tempat yang mematikan.
Pek Soh-ciu sadar jika dia bergerak melakukan
perlawanan, racun dingin itu bisa lebih cepat menyebar,
namun nyawanya sangat berharga, asal masih ada harapan,
bagaimana pun tidak akan membiarkan orang sembarangan
mengambilnya! maka dia mengerahkan sisa tenaganya,
menggunakan golok sebagai pedang, menyerang dengan jurus
pedang yang amat dahsyat.
Satu jurus Ciu-hong-su-khi (angin musim gugur timbul di
empat penjuru), terlihat sinar golok seperti kilat berputar
bintang melayang, menimbulkan suara ssst... yang
menakutkan orang, mendadak warna merah berterbangan di

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 467


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

barengi suara jeritan kesakitkan, para pesilat yang menyerang


dia, ada lima tewas tiga terluka, dalam satu jurus delapan
orang telah roboh.
Tapi keadaan dia juga semakin parah, kakinya
sempoyongan, keringat dingin mengucur dari pelipis-nya,
aliran darahnya jadi cepat, membuat dia tidak tahan
mengeluarkan dengusan satu kali, ketika orang-orang yang
mengepung dia kembali melakukan penyerangan. Dia tetap
terpaksa melakukan cara bertarung minum arak beracun
melepas dahaga.
Goan Ang yang melihat, matanya seperti timbul bara,
dengan keras membentak: "Berhenti!"
Cuan-ce dengan mata dingin melirik dia berkata: "Buat
apa berteriak? Nanti juga aku akan membereskanmu,
sekarang tenanglah dulu!"
Goan Ang tidak menduga orang kepercayaannya, bukan
saja memimpin kelompok berkhianat, malah ingin membunuh
dirinya, sesaat kepedihan menyerang jantungnya, saking
marahnya hingga memuntahkan darah segar. Orang yang
seperti dia, penguasa setempat yang menggemparkan dunia
persilatan, bagaimana bisa menerima siksaan ini, lebih baik
dia mati dari pada hidup seperti ini, maka dengan menghela
napas yang panjang, segera akan menggigit lidah mengakhiri
hidupnya, tepat disaat ini dua bayangan orang yang
bertubbuh ramping, dari belakang lembah berlari mendekat,
hanya beberapa kali loncatan, orangnya sudah tiba dilapangan
pertarungan.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 468


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Goan Ang melihat orang yang datang itu adalah Jit-kaw


Kokcu Bong San-san dan istrinya Pek Soh-ciu Su Lam-ceng,
maka dia membatalkan niatnya bunuh diri,
dengan keras memanggil: "Bong Kokcu..."
Bong San-san melihat Su Lam-ceng sudah berlari pada Pek
Soh-ciu yang sedang bertarung, dia jadi menghentikan
langkah, dia mendekati Goan Ang, berkata: "Ada perlu apa?
Goan Tayhiap."
"Keek!" sekali Goan Ang berkata, "Aku ingin... keek, minta
pertolongan Bong Kokcu..."
Bong San-san dengan genit tertawa berkata: "Maksud
Goan Tayhiap ingin aku membuka jalan darahmu?"
"Betul... betul..."
"Sayang cara menotok Pek Siauhiap, aku tidak mampu
membukanya, namun asalkan Goan Tayhiap bisa
memberitahukan keberadaan Ho-leng-ci padaku, aku bisa
jamin keselamatanmu."
"Keek... kita berhubungan atas dasar kebenaran dan
moral, Bong Kokcu tidak seharusnya mengambil kesempatan
dalam kesempitan."
"Meski perdagangan gagal persahabatan tetap masih ada,
aku tidak akan memaksa orang, namun, bisa
mempertahankan gunung selama masih hijau, tidak usah
takut tidak ada kayu bakar, Goan Tayhiap bisa pertimbangkan
lagi."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 469


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Goan Ang mengeluh: "Ho-leng-ci memang satu pusaka di


dunia, tapi jika tidak di minum bersama-sama dengan air
liurnya ular Sian-giok, sama saja dengan minum racun yang
amat berbisa. Ketua walau pun mendapatkan Ho-leng-ci,
hanya akan mendatangkan mala petaka yang tidak ada
habisnya."
Bong San-san mencibirkan mulutnya, berkata: "Lalu
kenapa Goan Tayhiap tidak sekalian saja merelakannya!"
Goan Ang mengerutkan alis: "Sayang aku telah
menjelajahi seluruh ribuan pegunungan, tapi tetap sulit
mendapatkan ular Sian-giok itu!"

Bong San-san tertawa dingin, berkata: "Jika Goan Tayhiap


telah menjelajahi ribuan pegunungan, dan masih belum
mendapatkan ular Sian-giok itu, sungguh sulit orang bisa
mempercayainya!"
Goan Ang menggelengkan kepala sambil menghela napas:
"Jika bisa mendapatkan Sian-giok, bagaimana aku bisa
berakibat begini..."
Bong San-san pikir, kata-kata dia memang tidak salah, jika
dia telah minum Ho-leng-ci, di dunia ini, siapa yang bisa
melukai dia, namun, dia tetap dengan tawar berkata: "Baiklah,
jika Goan tayhiap tidak punya Sian-giok, aku hanya
menginginkan Ho-leng-ci saja."
Goan Ang dengan serius berkata: "Aku menyimpan Ho-
leng-ci di tempat yang sangat rahasia..."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 470


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Jika Goan Tayhiap ada kesulitan, maka tidak perlu


mengatakannya."
"Tidak, aku sudah bertekad memberikan Ho-leng-ci pada
Kokcu, hanya saja peta penyimpanan pusakanya ada di dalam
pegangan golok ditangan Pek Siauhiap, jika Kokcu ingin
mendapatkan Ho-leng-ci, harus menolong Pek Siauhiap
terlebih dulu."
"Apakah aku tidak boleh merampas senjatanya?
Menolong orang bukankah akan sangat repot sekali!"
"Tidak, ini adalah satu satunya permintaan aku..."
"Baiklah, aku menurut padamu sekali ini..."
"Tunggu, Bong kokcu! Di dalam kantongku masih ada
sebutir obat penawar racun, harap ambil dan berikan pada
Pek Siauhiap untuk menawarkan racun rumput es nya,
cepat..."
Jit-kaw Kokcu Bong San-san, sebenarnya juga seorang ahli
menggunakan racun, di dunia persilatan asal menyebut Pek-
tok-lo-cia (iblis seratus racun) Bong San-san, siapa pun akan
merasa sakit kepala. Dia melihat wajah Pek Soh-ciu yang
terlihat hijau ungu, langkahnya kacau, benar saja bahayanya
sudah sampai diatas alis, tidak ragu ragu lagi, dengan cepat
mengambil obat penawar racun dari kantongnya Goan Ang,
mulutnya berteriak, dia sudah bergerak seperti asap berwarna
merah muda.
Saat ini Su Lam-ceng sedang sibuk oleh Cuan-ce dan lima
orang laki-laki besar, walau pun tahu keadaan Pek Soh-ciu
sangat kritis, namun dia tidak mampu membagi tubuh.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 471


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Datangnya Bong San-san sangat tepat waktu, begitu angin


pukulannya sampai, seperti air mendidih menciprat es, hanya
dalam waktu singkat, dia sudah menerjang mendekati Pek
Soh-ciu, lalu menjentikan jarinya, melemparkan pil mujarab
penawar racun itu ke dalam mulut Pek Soh-ciu, sesudah itu
sepasang telapak tangannya dikibaskan kekiri dan kekanan,
kembali menjatuhkan beberapa pesilat yang datang
menyerang, baru dengan tertawa genit berkata:
"Obat penawar racun ini diberikan oleh Goan Kokcu untuk
saudara kecil. Cepat gunakan tenaga dalam mengusir
racunnya, para anak setan ini, serahkan saja pada cici."
Di mulutnya berkelakar, tapi sepasang telapak tangannya
melancarkan jurus yang mematikan. Para anak buah setia
yang di pupuk bertahun tahun oleh Cuan-ce, dalam waktu
singkat, hampir tidak ada satu pun yang selamat, satu rasa
terkejut yang amat sangat, membuat Cuan-ce berniat untuk
mundur, namun begitu tekanannya berkurang, Su Lam-ceng
sudah meloncat menghadang jalannya Cuan-ce. "Orang she
Cuan, sudah tiba saatnya kita selesaikan, terima ini..."
Lima buah bendera besi, dihamburkan dengan jurus
Boan-thian-hoa-ie (Hujan bunga memenuhi udara), walau pun
Cuan-ce bisa tumbuh dua buah sayap, tetap sulit lolos keluar
dari senjata rahasia dia ini, maka dia berikut empat orang
anak buah setianya, bersama-sama menjerit ngeri roboh ke
bawah.
Pertarungan sengit sudah selesai, di dalam lembah sepi
ini, sudah kembali jadi tenang, tapi Goan Ang mengerutkan
sepasang alisnya, wajahnya semakin berubah jadi serius

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 472


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

berkata: "Lewat dua jam lagi, seluruh lembah akan berubah


jadi semakin dingin, jika Pek Siauhiap belum bangun, terpaksa
aku menemani dia mati disini."
Pek-tok-lo-cia Bong San-san berkata: "Bagaimana jika aku
pindahkan kau dulu ke dalam kamar?"
Goan Ang menggelengkan kepala berkata: "Pek Siauhiap
adalah mutiara terang embun dewa, bunga hebat dunia
persilatan, aku sudah tua, bisa menemani dia mati disini, itu
malah harapanku."
Bong San-san keheranan berkata: "Aku sungguh tidak
mengerti, Goan Tayhiap bagaimana bisa ditotok oleh dia..."
"Itu tidak bisa salahkan dia, jika bukan aku memancing dia
datang kemari, bagaimana dia bisa menempuh bahaya ini!"
"Tidak diduga Goan Tayhiap yang disebut-sebut
bertangan kejam, bisaberlapang dada seperti ini!"
"Kehidupan manusia seperti embun pagi, seluruh ambisi
ingin punya nama ingin menang, akhirnya tetap saja menjadi
segunukan tanah kuning! Pengkhianatan Cuan-ce, membuat
aku jadi sadar, jika Pek Siauhiap beruntung bisa lolos dari ujian
yang sulit ini, aku akan menggunakan sisa hidupku, membantu
dia mendirikan satu pahala besar."
Baru saja habis bicara, mendadak satu bayangan orang
berkelebat, satu angin lembut yang hangat, mengikutinya
datang melayang, dia merasakan seluruh jalan darahnya
menjadi lancar semua, seluruh aliran darah sudah terbuka
kembali. Dia segera bangkit berdiri, sambil memegang tangan

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 473


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

berototnya Pek Soh-ciu berkata: "Terima kasih, saudara Pek!


Mari kita masuk ke dalam rumah berbincang-bincang..."
Ini adalah gedung besar yang sangat mewah, satu-satunya
yang sangat berbeda, adalah pintu dan jendalanya ditutup
rapat dengan karpet kulit, untuk mencegah hawa dingin
masuk ke dalam.
Goan Ang menggunakan tangannya menekan pelan
sebuah bata persegi, memunculkan lubang goa yang kecil, dia
mengulurkan tangan mengeluarkan sebuah kotak papan
sepanjang kira-kira satu kaki, memberikannya pada Bong San-
san berkata: "Inilah Ho-leng-ci yang menggemparkan dunia
persilatan, harap ketua menyimpannya baik-baik."
Mata Pek Soh-ciu menyorot sinar aneh, begitu melihat
kotak papan, dia mau bicara tapi tidak jadi, kelihatan sekali
wajahnya sedikit tidak tenang.
Bong San-san menerima kotak papan, sambil tersenyum
pada Pek Soh-ciu berkata: "Jika cici tidak salah menduga, adik
kecil sudah berhasil mendapatkan ular pintar Sian-giok yang
sama berharganya dengan Ho-leng-ci, bisakah cici
melihat¬nya?"
Dari dalam dadanya Pek Soh-ciu mengeluarkan ular pintar
Sian-giok diserahkan pada Bong San-san berkata: "Aku tanpa
sengaja mendapatkan dia, usianya sudah tua makanya jadi
pintar, dapat mengerti maksud manusia, ketua tidak perlu
khawatir."
Bong San-san setelah memain-mainkannya sebentar,
mengembalikan pada Pek Soh-ciu berkata: "Masing-masing

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 474


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

barang memiliki masing masing pemilik, manusia sama sekali


tidak bisa memaksakan memilikinya, cici meminjam bunga
mempersembahkan pada Budha, Ho-leng-ci ini, aku serahkan
pada adik kecil saja."
Pek Soh-ciu bengong berkata: "Tadi aku sudah mendapat
pertolongan dari cici, aku sudah sangat berterima kasih,
seumur hidup akan kuingat, jika Ho-leng-ci adalah
pemberiannya Goan Tayhiap, aku tidak bisa menerimanya."
Goan Ang di pinggir membujuknya, katanya: "Pek-tok-sin-
kang nya Bong Kokcu, tiada duanya di dunia, pusaka alam di
lembah Jit-kaw, melebihi pusaka yang ada dimana-mana, jika
dia dengan tulus memberikan Ho-leng-ci, maka adik kecil tidak
perlu sungkan."
Di bawah hati yang tulus sulit menolaknya, Pek Soh-ciu
terpaksa menerima kotak papan itu, katanya: "Aku tidak tahu,
bagaimana cara menggabungkan Ho-leng-ci dengan air liur
ular untuk bisa dipergunakan, mohon penjelasan dari Goan
Tayhiap."
Goan Ang dengan terperinci menjelaskan cara
menggunaannya, lalu sambil tertawa lega berkata: "Kita
menyesalkan pertemuan kita terlambat, saudara Pek jika
masih memandang Lo-ko, harap jangan menyebut aku dengan
tayhiap lagi."
Pek Soh-ciu membungkukan tubuh menghormat berkata:
"Perintah Goan Lo-ko, aku tidak berani tidak menurut,
selanjutnya harap Lo-ko jangan bosan-bosan memberi nasihat
padaku."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 475


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Pek-tok-lo-cia tertawa: "Jika telah mengakui Lo-ko, maka


harus mengakui juga seorang Lo-ci, jika tidak adik Pek terlalu
berat sebelah."
Saat ini Su Lam-ceng sedang berdiri disamping Pek Soh-
ciu, mendengar hal itu, dia langsung menyahutnya: "Cici San
telah memberi banyak pada kami suami istri, bisa
mendapatkan cici sepertimu, kami suami istri sangat senang,
namun cici adalah wanita cantik yang masih muda, kata tua
itu, kami suami istri mungkin sulit untuk menurutinya."
Pek-tok-lo-cia Bong San-san sambil memegang tangan Su
Lam-ceng berkata: "Mulut kecil yang pandai sekali bicara, adik
Pek mendapat pembantu sepertimu yang sifatnya keibuan
dan setia, tidak tahu dia sudah berapa generasi bertapanya."
Belum habis Bong San-san bicara, mendadak dia
menemukan Pek Soh-ciu sedang membelalakan sepasang
matanya, menatap tegang pada Su Lam-ceng, wajahnya, juga
nampak sedikit kebingungan, tidak tahan dia jadi merasa
heran berkata: "Kenapa adik Pek! Apakah Cici salah bicara
apa?"
Pipi Su Lam-ceng sedikit merah, menghela napas pelan
berkata: "Dia bukan menyalahkanmu, cici San! Tapi aku...
berbuat salah pada dia, membuat kandunganku..."
Pek Soh-ciu menjadi emosi berkata: "Kita masih muda,
adik Ceng tidak perlu di simpan dihati."
Bong San-san dan Goan Ang, tidak tahu ada masalah apa
diantara sepasang sejoli pendekar ini. Namun masalah pribadi
suami istri orang lain, orang ketiga tentu saja tidak enak

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 476


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

terlibat, tapi Bong San-san bagaimana pun adalah seorang


wanita, sedikit-sedikit sudah tahu, karena Pek Soh-ciu
mengatakan mereka masih muda, kebanyakan masalahnya,
masalah antar muda mudi, dia hanya tidak enak
mengatakannya saja.
Terakhir, tetap Pek Soh-ciu yang memecahkan keadaan
canggung ini, dia berkata pada Bong San-san: "Cici San! Aku
juga punya satu permintaan maaf padamu."
Bong San-san tertawa berkata: "Kau tidak perlu sungkan,
kecuali meminta cici memetik bintang dilangit, semua
permintaanmu akan cici kabulkan."
Pek Soh-ciu mengepal tangan membungkuk berkata: "Aku
berterima kasih dulu pada Cici..."
"Kalau begitu, katakanlah."
"Di lembah cici apa ada seorang yang bernama Tok-hou
(Monyet racun) The Hoan?"
"Tidak salah, apa dia telah menyerangmu?"
"Hanya sedikit salah paham, tapi aku kelepasan tangan
telah membunuhnya."
"Tidak apa-apa! Orang ini sangat liar sulit dikendalikan,
cici juga sudah lama ingin menghabisi dia, sekarang kau telah
membunuhnya, tidak bedanya dengan telah menghilangkan
satu kanker racun di lembah ini, cici malah harus berterima
kasih padamu."
Su Lam-ceng berkata: "Ciu koko! Jika cici San tidak
menyalahkan kita, rasanya sudah tidak ada urusan lain, hanya

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 477


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

kita sampai sekarang masih belum melihat guru dan yang


lainnya, aku sungguh tidak bisa tenang."
Pek Soh-ciu juga mengkhawatirkan Thian-ho-sat-kun dan
putrinya bertiga, mendengar kata kata ini dia berbalik pada
Goan Ang berkata: "Lo-ko! Kapan hawa dingin di dalam
lembah bisa menghilang?"
"Kira-kira masih perlu satu jam lagi, sekarang gelisah juga
tidak ada gunanya, adik! Sekarang kita istirahat dulu sebentar,
nanti aku antar kalian mencari teman-temanmu itu."
Hawa dingin di dalam lembah, tidak bisa di tahan oleh
kekuatan manusia, walau hati Pek Soh-ciu gelisah, juga
terpaksa menunggu satu jam lagi.
Akhirnya, hawa dingin telah lewat, Goan Ang
membagikan pada mereka setiap orang sebutir batu warna
ungu gelap berkata: "Di lembah ini kecuali setiap hari di waktu
tengah malam jam sebelas sampai jam satu dan tengah hari
jam sebelas sampai jam satu hawanya sangat dingin sekali, di
waktu lainnya hawa dingin yang dikeluarkannya, untuk orang
yang berlatih silat masih mampu menahannya, hanya ada
beberapa gua yang sangat dingin, apalagi orang yang masuk
kedalamnya terlebih dulu kena racun rumput es, maka begitu
masuk ke dalam goa es, akan kehilangan daya tahannya, tapi
sebuah barang pasti ada barang penakluk lainnya, dengan
mempunyai sebutir batu es kecil ini, kecuali waktu yang paling
dingin tadi dan terhadap rumput es, bisa dikatakan semua
akan lancar tidak ada yang menghalangi”.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 478


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Dari dalam dadanya Pek Soh-ciu mengeluarkan sebuah


batu bulat berkata: "Batu bulat aku ini, juga dapat menahan
dingin, tidak tahu apakah ini sejenis dengan batu es?"
Goan Ang melihat batu bulat itu bersinar ungu, bisa
membuat kumis dan alis tersorot, tidak tahan dia tertawa
terbahak-bahak, katanya: "Ini sungguh-sungguh sudah
ditakdirkan, aku telah menjelajahi seluruh lembah es, tidak
pernah mendapatkan sebutir Thian-can-peng-bo (Biang es
langit), tidak diduga adik Pek bisa mendapatkannya tanpa
disengaja. Batu ini bisa menahan api dan air, orang yang
memegang batu ini asalkan menggunakan tenaga dalam
menggerakan kilap ungunya, tidak saja bisa menahan panas
dan dingin, air atau api pun bisa dilaluinya tanpa cidera, selain
itu racun apa pun, juga tidak bisa melukai orang yang
memegang batu ini, adik kecil! Selamat."
Pek Soh-ciu mendengar begitu berharganya batu kecil ini,
dia merasa tidak enak hati, maka dia memberikan Thian-can-
peng-bo kepada Goan Ang berkata: "Lo-ko! Batu ini tadinya
juga milik lembah ini, sepantasnya mengembalikannya pada
pemiliknya, apalagi saat ini aku sudah tidak memerlukannya
lagi, harap Lo-ko menerimanya kembali."
Goan Ang berkata: "Pusaka alam, orang yang berbudi
yang baru dapat memilikinya. Jika aku harus
mendapatkannya, buat apa menunggu sampai hari ini, apa
lagi adik Pek mempunyai tugas berat, batu pusaka yang
didapat karena nasib ini, pasti akan berguna bagi adik Pek,
simpanlah, temanmu mungkin sedang dalam bahaya, kita
tidak bisa menunggu lagi."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 479


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Karena Goan Ang bersikeras tidak mau menerimanya, Pek


Soh-ciu juga tidak enak memaksa terus, terpaksa dia
menyimpan batu pusaka, mengikuti Goan Ang dan lainnya
berlari menuju goa es, keadaan goa es tetap seperti semula,
yang berbeda adalah orang yang terkena racun dingin,
mereka tampak bertambah kepayahan, setelah mendapat
pertolongan Goan Ang menggunakan obat penawar khusus,
maka mereka berturut-turut sadar kembali, tianglo Siauw-lim-
sie Pek Can taysu pelan-pelan bangkit berdiri, sambil
meng¬angkat alis panjangnya, menyebut nama Budha
berkata: "Goan Sicu akhirnya bisa sadar dan kembali ke jalan
benar, aku harus berterima kasih pada Budha atas..."
"Ha... ha... ha...!" Goan Ang tertawa keras dan berkata
panjang, "Aku tidak berani membohongi taysu, Aku orang she
Goan memang sudah sadar, namun kalau taysu mengatakan
atas jasanya pada Budha, orang she Goan sulit bisa
menyetujuinya."
"Hemm!" Pek Can taysu berkata, "Sicu berkata begini,
tidak tahu apa tujuannya?"
"Mudah sekali, aku menolong kalian semua, hanya untuk
menghormati tujuannya adikku saja, ketua tidak tanya dulu
sebabnya, malah mengambil kesimpulan sendiri memberikan
jasanya pada Budha, bukankah itu akan membuat orang yang
memberikan budi, hatinya jadi merasa dingin!"
Pek Soh-ciu tersenyum berkata: "Kau ini kenapa? Loko,
Aku tidak bermaksud menolong orang mengharapkan
imbalan..."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 480


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Ketua Siauw-lim-sie Pek Hui taysu menegakan satu


telapaknya, menyapa pada Pek Soh-ciu berkata: "Sicu kecil
tidak mengingat perlakuan jahat yang telah lewat, kebesaran
hatinya begitu besar, selanjutnya aliran Siauw-lim-sie
selamanya akan menjadi teman setianya Sicu kecil."
"Terima kasih, tapi..."
Goan Ang menggoyangkan tangan berkata: "Ketua Siauw-
lim-sie sekali bicara akan memegang teguh janjinya, adik kecil
tidak perlu menjelaskannya lagi." Sejenak menghentikan kata-
katanya, lalu mengepal tangan menghormat pada Pek Can
taysu berkata: "Dalam peristiwa Yun-liu, Orang she Goan
sama sekali tidak ada niat menfitnah Siauw-lim, hanya saja
Toa-hweesio kebetulan hadir dipertemuan itu, mengenai
nama baik Toa-hweesio, orang she Goan tentu saja akan
bertanggung jawab menjernihkannya."
Tiga angkatan tua Bu-tong juga bersamaan mengucapkan
terima kasih pada Pek Soh-ciu, mereka juga bersedia
membantu pekerjaan Pek Soh-ciu di dunia persilatan dengan
sekuat tenaganya dan seluruh kekuatan perguruan.
Goan Ang mengambil kesempatan ini menjelas¬kan niat
Pek Soh-ciu mengatasi mala petaka dunia persilatan, dan juga
membalas dendam kematian ayahnya, akan pergi ke bukit
Thian-ciat, berharap Siauw-lim dan Bu-tong bisa bersama-
sama mendukungnya, tentu saja masalah ini tidak bisa ditolak,
maka dua perguruan besar yang pemimpin dunia persilatan
ini, menggabungkan diri ke dalam rombongan Pek Soh-ciu.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 481


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Mereka melalui lorong es, hingga ke mulut goa, tapi tidak


menemukan Thian-ho-sat-kun dan putrinya, Ouwyang Yong-it
dan Sangguan Ceng-hun. Setelah berbelok ke lorong rahasia
lain, baru bisa berkumpul dengan mereka, ternyata Thian-ho-
sat-kun banyak akalnya, dia tidak saja bisa menghindarkan
serangan hawa dingin, juga bisa menemukan jalan rahasia
menuju ke belakang lembah, ini malah jadi menghindarkan
beberapa kesulitan.
Sekarang, serombongan pesilat tinggi yang terdiri dari
orang biasa, hweesio dan pendeta To, berada dalam
perjalanan menuju ke bukit Thian-ciat, di pimpin seorang tua
tinggi besar, rambutnya putih berbaju merah. Dibelakangnya
mengikuti tiga laki-laki tiga wanita, dengan baju berkibar-
kibar, berjalan memimpin di depan.
Di belakang mereka ada Jit-kaw Kokcu, Pek-tok-lo-cia
Bong San-san dengan delapan pesilat tinggi dari lembah Jit-
kaw, mereka semuanya adalah laki-laki bertubuh tegap,
berambut panjang terurai menutup bahu, berbaju ketat
menyandang pedang, di belakang orang-orang lembah Jit-
kaw, tampak Goan Ang dan Im-yang-sam-ih, Peng-kok-pat-
hiong, paling belakang adalah murid-muridnya Siauw-lim dan
tiga angkatan tua Bu-tong.
Kekuatan rombongan ini sangat mengejutkan, jika
mengatakan masih ada orang yang berniat mengusik mereka,
ini tidak bedanya dengan serangga menerjang api, mencari
jalan mati sendiri. Tapi Pek Soh-ciu sedikit pun tidak berani
berpikiran gegabah, dia tahu di dalam dunia persilatan,
banyak sekali orang-orang tidak menggunakan aturan, yang

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 482


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

melihat keuntungan lupa kesetia kawanan, dari tempatnya


sekarang ke bukit Thian-ciat jaraknya masih ribuan lie, hidup
mati beruntung atau mala petaka, masih dalam tanda tanya.
Bukit Thian-ciat tadinya adalah nama gunung Su-ku,
sepuluh li diutara kabupaten Jin-ciu provinsi Su-cuan, di
puncak gunung ada tebing batu seperti benteng kota,
makanya juga disebut gunung Si-ceng, diakhir dinasti Si-wie.
Pejabat Kang-ciu Lu-teng menyerang pemberontak Liauw-jin,
para orang-orang Liauw menduduki gunung untuk bertahan.
Ada seorang jendral yang mampu menahan serangan ribuan
tentara karena keadaan gunungnya, setelah Lu-teng dan The
Cu-lo memancing musuhnya dibawah gunung, baru dapat
mengalahkannya. Bisa dibayangkan keadaan gunungnya yang
begitu strategis, untungnya Thian-ho-sat-kun, tadinya juga
pemilik gunung Thian-ciat ini, dia hafal sekali akan keadaan
gunungnya, maka kesulitannya tidak terlalu banyak.
Mereka merencanakan dari Jin-hoa, melalui selatan An-
hwi, menerobos Ho-pak langsung ke Su-cuan, namun baru
saja tiba di sebelah tenggara Yam-su, sudah bertemu dengan
beberapa orang yang mencari masalah.
Masih berjarak setengah lie dari kabupaten Yam-su, di
pinggir jalan ada sebuah hutan yang lebat, Wie Pui-hoa dan
Giok Ie-ko dari Thian-ho-leng memimpin sepuluh lebih pesilat
tinggi, sedang menanti di pinggir hutan menunggu
kedatangan mereka.
Begitu bertemu musuh, mata menjadi sangat terang, Giok
Ie-ko langsung datang menyambut sambil mengangkat alis
berkata: "Orang she Pek, hari ini bisa melarikan diri, besok

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 483


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

tidak akan lolos, aku akan memberi kau satu kesempatan


lagi."
Satu sinar membunuh, menyorot keluar dari sepasang
matanya Pek Soh-ciu, berkata: "Aku sedang
mendengarkannya."
"Bawa istrimu dan ikut aku ke Thian-ciat-leng untuk
menerima hukuman..."
"Hmm, memang benar satu kesempatan yang bagus
sekali, tapi aku juga ada satu permintaan kecil pada nona!"
"Ooo, coba katakan."
"Nona dengan Sucimu, akan kuberi kelonggaran, kalau
orang yang lain? Cukup tinggalkan sedikit tanda mata saja."
Selesai berkata itu, terdengar sebuah suara teriakan yang
seperti geledek, lalu melayang keluar satu bayangan orang
yang kurus, gerakan dia menimbulkan angin keras,
keadaannya sangat menakutkan orang, dalam hati Pek Soh-ciu
tahu ilmu silat orang ini sangat hebat, diam-diam
memusatkan tenaga dalamnya, lalu melihat pada orang itu.
Dia adalah seorang yang tinggi kurus seperti sebatang
bambu, dibawah bajunya yang sampai kelutut, tampak
sepasang kaki dibungkus kulit berbulu hitam, tampangnya
membuat orang tidak ingin melihatnya, wajahnya yang kurus
hanya ada kulit tanpa daging, tertanam dua butir mata yang
bersinar, dia melotot pada Pek Soh-ciu, berkata dingin:
"Bocah! Kau ini yang ingin kutinggalkan sedikit tanda? He he
he, biar aku congkel dulu sepasang matamu."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 484


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Habis berkata orang ini langsung mengeluarkan serangan,


gerakannya sangat lincah, lengan kanannya dijulurkan, malah
bisa mencapai lima kaki, lima jarinya yang kurus kering
dengan angin serangannya, hampir saja menotok diatas
wajahnya Pek Soh-ciu.
Wajah Jit-kaw Kokcu Bong San-san sedikit berubah, dia
takut Pek Soh-ciu tidak tahu kelihayannya orang ini, buru buru
teriak: "Adik Pek! Dia adalah seekor naga beracun, sepuluh
jarinya telah dioles dengan racun mematikan, ilmu Tong-pik-
kang (ilmu memanjangkan tangan) dan Tai-eng-jauw (Elang
cakar besar) nya bisa disebut salah satu ilmu terhebat di dunia
persilatan! Kau harus hati-hati sedikit!"
Tangan yang telah dijulurkan oleh Tok-jauw-kauw-liong
(Cakar beracun naga durhaka), mendadak ditarik kembali,
sepasang bola matanya berputar-putar, menatap Bong San-
san dengan bangganya berkata: "Nona Bong! Kau mengatakan
bocah ini adalah adikmu? Keek, kenapa bukan dari tadi kau
katakan, hampir saja Ciang Pu-hai melakukan kesalahan
besar!"
"Hemm!" dengan dingin sekali Bong San-san berkata,
"Kau tidak perlu memuji, Bong San-san juga tidak akan
menerima penghormatanmu."
Tok-jauw-kauw-liong Ciang Pu-hai "Ha... ha... ha...!" Nona
Bong! Kita sama-sama orang ternama di dunia persilatan,
sepuluh tahun berhubungan, tidak terhalang oleh panas atau
dingin, apakah kau sedikit pun tidak ada perasaan?"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 485


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Bong San-san mencibirkan bibirnya: "Kau lebih baik


mengaca dulu dalam air kencing sendiri, lihat wajahmu yang
sejak dilahirkan sudah memalukan."
Wajah Ciang Pu-hai berubah, dengan marahnya menatap
pada Pek Soh-ciu berkata: "Bagus, bagus, biar aku bunuhmu
dulu, supaya putus harapan wanita kecil itu."
Habis bicara, bayangan telapak memecah angin, lima jari
sedahsyat gunung runtuh, gelombang laut menerjang,
mencengkram ke arah bahu Pek Soh-ciu.
Pertama-tama Pek Soh-ciu mengerahkan tenaga
dalamnya untuk mengerakan sinar ungu Thian-can-cu di
dalam dadanya, lalu sembarangan memungut sebatang
ranting pohon, pergelangan tangan sedikit digetarkan, dengan
cepat menotok keluar, ujung ranting memecah angin seperti
anak panah, langsung menusuk kearah telapak tangannya
Ciang Pu-hai yang datang.
Ciang Pu-hai mendengus, lengan kanannya ditarik, telapak
tangan kiri berganti menyerang keluar, meski jaraknya kurang
lebih lima kaki, tapi begitu menjulurkan tangan, langsung
mencapainya, terlihat hanya dalam sekejap, jari kurus
keringnya itu, sudah mencapai dibawah ketiaknya Pek Soh-
ciu.
Pek Soh-ciu terkejut, dia tidak menduga Tong-pik-kang
nya Ciang Pu-hai sedemikian lihaynya, sekali tidak
menduganya, hampir saja dia terkena serangan lawan.
Untungnya dia memiliki tenaga dalam latihan seratus tahun,
jalan darahnya bisa dengan otomatis berubah tempat, jika

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 486


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

tidak, hanya dalam satu jurus ini saja, dia sudah tidak bisa
mundur dengan selamat.
Namun hati Ciang Pu-hai lebih terkejut, sebab dia sudah
mengerahkan delapan puluh persen tenaga dalamnya, tepat
mengenai jalan darah besar Thian-su lawannya, asalkan tubuh
manusia yang dibentuk oleh darah dan daging, walau tidak
mati, juga akan mengalami luka parah, apa lagi diatas jarinya,
telah dilumuri racun mematikan, walau pun punya tenaga
dalam pelindung tubuh, juga sulit menahan serangan
racunnya. Sekarang dibawah dua serangan mematikan, dia
malah sedikit pun tidak berhasil, malah jari tangan kiri dan
tulang pergelangannya, telah remuk oleh getaran tenaga
dalam lawannya.
Tok-jauw-kauw-liong yang sudah sepuluh tahun
merajalela di dunia persilatan, malah telah diremukan sebelah
tangannya oleh seorang Boanpwee dalam satu jurus, bukan
saja ini penghinaan yang tidak pernah dia alami seumur
hidupnya, juga hal yang hampir membuat orang sulit untuk
bisa mempercayainya. Namun kenyataannya sudah terjadi di
depan mata, sakit yang menyayat hati membantah keraguan
hatinya. Tapi dasar sifatnya licik, dia sudah biasa tidak
mempedulikan aturan dunia persilatan, dalam hati walau pun
bencinya sampai ingin memakan bulat daging Pek Soh-ciu,
akhirnya ditahan sebab ilmu silatnya kalah dari musuhnya,
sambil memegangi tangan yang remuk dia mundur tiga
langkah kebelakang, mulutnya tertawa aneh berkata: "Orang
she Pek, berani sekali diam-diam kau melukai orang? Baiklah,
lewat hari ini masih ada hari esok, asal aku tidak mati, pasti
akan membalaskan dendam ini."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 487


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Pek-tok-lo-cia dengan sinis berkata: "Aku dengar sekecil


apa pun dendam Tok-jauw-kauw-liong pasti membalasnya,
dendam karena tangan remuk, buat apa menunggu hari
lainnya?"
Ciang Pu-hai marah sekali, dia teriak: "Wanita hina! Walau
pun aku terkena serangan gelap, ingin membunuhmu itu
bukan hal yang sulit."
"Hemm!" Pek-tok-lo-cia berkata dingin, "Walau aku tidak
suka memukul anjing yang sudah jatuh kedalam air, jika kau
bersiteguh ingin mencari mati, terpaksa aku meluluskan."
Dari dalam satu kantong kulit, dia mengeluarkan sarung
tangan yang mengeluarkan sinar perak, dengan gerakan yang
sangat cepat memakainya, lalu dengan wajah dingin, berkata:
"Menyesal? Orang she Ciang panggil tiga kali nona besar,
merangkak di tanah menyembah dua kali, asal Bong San-san
senang, mungkin akan mengampuni nyawa anjingmu."
Ciang Pu-hai jadi sedikit sedikit menyesal, sebab ilmu
silatnya tidak lebih tinggi dari Bong San-san, sekarang tangan
kirinya tidak bisa digunakan, bagaimana dia bisa melawan Jit-
kaw Kokcu! Hanya saja kata katanya Bong San-san terlalu keji,
walau kulit wajah lebih tebal lagi, juga sulit bisa menahan
amarah ini. terpaksa sepasang ahli menggunakan racun ini,
melakukan pertarungan yang amat sengit.
Disisi lain, Wie Pui-hoa dengan Siau Yam juga sedang
bersitegang, sudah diambang pertarungan. Sebabnya adalah
Wie Pui-hoa dengan kedudukannya sebagai kakak tertua di
perguruan, ingin Siau Yam menerima hukuman peraturan

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 488


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

perguruan, karena Siau Yam sudah tahu akar persoalannya,


tentu saja tidak mau menyerah begitu saja.
Terakhir, Wie Pui-hoa dengan mengeluh panjang berkata:
"Sam-sumoi begini keras kepala tidak mau sadar, Suci jadi
tidak bisa mempertimbangkan hubungan kita sebagai saudara
seperguruan."
Thian-ho-leng di tangannya dilambaikan ke belakang,
sepuluh lebih pesilat tinggi dari perguruan Thian-ho yang
berwajah sadis, semuanya langsung maju menyerang.
"Ha... ha... ha...!" Ouwyang Yong-it tertawa, "Adik
Sangguan! Mari kita ikut meramaikannya."
Sangguan Ceng-hun menyahut: "Baik."
Maka mereka bersama-sama keluar maju menerjang,
menyambut pesilat tinggi perguruan Thian-ho bertarung
sengit.
Pek Soh-ciu, Siau Hun, Siau Yam, Su Lam-ceng, juga
meloncat keluar, masing-masing menghadang beberapa
musuh, melakukan pertarungan seru.
Pek Soh-ciu tetap dengan ranting pohonnya, melawan
lima pesilat tinggi, ranting pohonnya bergerak kemana,
menimbulkan angin keras, walau lawannya banyak, dia tetap
saja masih kelebihan tenaga.
Siau Hun bertarung dengan tiga orang pesilat tinggi, Su
Lam-ceng juga menggunakan pedang Im-cu, memaksa dua
orang murid perguruan Thian-ho mempertahankan nyawanya,
hanya Siau Yam bertarung satu lawan satu dengan Ji-sucinya

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 489


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Giok Ie-ko. Suci dan Sumoi ini bertarung seimbang, didalam


perguruan Thian-ho satu satunya yang tidak bertarung, tinggal
Wie Pui-hoa seorang. Dengan sepasang alis berkerut,
wajahnya serius, diam tidak bersuara mengawasi seluruh
lapangan pertarungan, dia tampak terkejut keheranan.
Dia didalam hati dia berpikir, prajurit yang berpisah tiga
hari, sungguh harus dilihat dengan mata yang berbeda,
tingginya kepandaian Pek Soh-ciu, sudah membuat hatinya
terkejut, malah dengan penampilan Siau Yam hari ini belum
tentu dia bisa menandinginya, kelihatannya pertarungan hari
ini, murid-murid perguruan Thian-ho akan mengalami
kekalahan total.
Tapi, sebagai murid tertua perguruan Thian-ho, walau pun
mati berlumuran darah dalam pertarungan, juga tidak boleh
melarikan diri, maka dia menghentakan kakinya, akan
langsung menerjang ikut kedalam pertarungan.
Mendadak, satu tiupan angin yang dingin sekali, pelan-
pelan meniup ketubuhnya, dalam pikirannya dia ingin
menghentakan kaki, melayangkan bendera menyerang
musuh, tapi dia tidak bisa memerintahkan tubuhnya, jelas
jelas dia merasakan akan meloncat, hasilnya malah sedikit pun
tidak bergerak, keterkejutan ini, hampir membuat dia mati
ketakutan, hingga sampai Thian-ho-sat-kun melangkah ke
depan dia, baru sadar ketika angin dingin menerpa dirinya,
jalan darah dia sudah tertotok.
Thian-ho-sat-kun mengambil bendera Thian-ho-leng dari
tangannya, mulutnya dengan tegas membentak: "Kau murid
perguruan Thian-ho?"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 490


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Benar, Cianpwee."
"Lalu siapa pemilik Thian-ho-leng ini?"
"Guru ku Ang-kun-giok-hui Hai Keng-sim."
"Baik, kau pulang beritahu dia, dalam waktu setengah
tahun, aku pribadi akan datang ke Su-ceng."
"Sebutan Cianpwee adalah..."
"Siauji-po."
"Aku sudah mengingatnya."
"Baik,pergilah."
Satu angin dingin yang lembut namun tidak bisa ditahan,
menerbangkan pada dirinya, dia tidak mampu menghentikan
tubuh, tapi merasakan tenaga dalamnya mulai lancar, jalan
darahnya sudah terbuka kembali, maka dengan menusatkan
tenaga dalamnya, di saat luncuran tubuhnya akan habis,
dengan pelan dia turun di atas tanah, tempat dia berdiri,
sudah menjauh sepuluh tombak lebih dari lapangan
pertarungan.
Dengan bengong dia menatap Giok Ie-ko yang lari.
sempoyongan mendekatinya, lalu melihat mayat-mayat anak
buah Thian-ho-leng yang bergelimpangan dilapangan
pertarungan, rasanya seperti mimpi buruk, lama... dua orang
Suci Sumoi yang lolos dari maut, dengan sedih lari
meninggalkan tempat itu.
Untuk pertama kalinya Pek Soh-ciu mencoba
kepandaiannya setelah dia sukses melatih ilmu silat. Thian-ho-

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 491


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

leng yang disegani oleh ratusan perguruan itu tampak seperti


rumput kering, sehingga setelah pertarungan di Yam-su, dia
menjadi seorang pesilat hebat yang diketahui oleh semua
orang, perguruan yang tidak mau diperbudak Thian ho-leng,
tidak tanggung lagi datang menggabungkan diri, kekuatan dan
ketenarannya bisa dikatakan tidak pernah ada di dalam
sejarah.
––––––––

BAB 9
PERTARUNGAN DI PEGUNUNGAN THIAN-CIAT.

Ci Leng-sia, disebut juga Ih-leng, berada dua puluh lima li


di barat daya Ih-tiang provinsi Ho-pak, adalah pintu pertama
sungai Kau mengalir masuk ke Cuan, aliran sungai dari hulu
turun mengalir deras setelah lewat Ci Leng-sia baru alirannya
menjadi datar, makanya Ci Leng-sia biasa disebut juga Peng-
san-pa.
Saat ini matahari senja bersorot, awan bergelombang di
depan Peng-san-pa, berlabuh sepuluh lebih perahu kecil
berlayar tunggal, mereka seperti pasukan perahu yang
terorganisir, saat bergerak, tampak sangat teratur dan rapi.
Satu suara seruling yang memekak seperti membelah
batu, terdengar dari salah satu perahu kecil, seperti awan
melayang, air mengalir, di langit, di sungai, di bukit yang
menjulang ke awan, menggema!

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 492


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Gunung menyapa awan tipis, langit menambah


gelombang kotor, di sudut gambar suara terputus di pintu.
Sementara menghentikan peperangan, untuk memancing
keluar gentong mas. Berapa banyak masa lalu di dunia
persilatan, hanya gema kosong, asap bergulung gulung. Di luar
mentari senja, beberapa gagak terbang, aliran air memutar di
kampung menyendiri..."
Ini adalah sebuah Boan-teng-pui, syair yang langsung
diciptakan menurut pemandangan yang di lihat, sangat
menyentuh hati, sayang di dalam syairnya penuh rasa malas-
malasan dan sedih kesepian.
"Haai!" baru saja suara seruling berhenti, seorang nyonya
muda yang berpakaian ringkas warna biru langit mengeluh:
"Adik Ciu! Harapan membalaskan dendam sudah ada di depan
mata, dendam akan segera terselesaikan, kau... seharusnya
bisa berlega hati."
Remaja baju putih yang meniup seruling terdiam sejenak
berkata: "Kata-kata Cici Hun benar, namun di dunia persilatan
ini banyak perubahandan jebakan, Thian-ciat-leng bukan saja
sangat berbahaya seperti goa macan, To Cu-an juga seorang
yang tidak mudah dihadapi! Apa lagi membalas dendam
adalah masalah kita, sekarang..."
"Adik Ciu jadi orang jangan merendahkan diri sendiri,
dengan kepandaian kita suami istri, menghadapi para kecoa
ini rasanya tidak perlu khawatir."
Sepasang suami istri yang sedang berbincang ini adalah
Pek Soh-ciu dan Siau Hun yang datang dari lembah es, mereka

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 493


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

berdua sambil meniup seruling, berbicara terhadap masalah


yang akan datang, tampaknya diam-diam sedikit merasa
khawatir.
Saat ini Su Lam-ceng dan Siau Yam sudah datang ke depan
perahu, mencibirkan bibir mungilnya, Siau Yam berkata: "Ada
apa? kita sekarang ini bukan sedang mengadakan pertemuan,
Kenapa harus merasa gelisah segala?"
Su Lam-ceng melanjutkan: "Perjalanan, kita ini sudah
membuat tidak sedikit perhatian teman-teman dunia
persilatan, orang orang ini campur aduk, ada yang baik ada
yang tidak, maksud tujuannya juga sulit diduga, apa lagi
kecuali To Cu-an, hubungan kita dengan Thian-ho-leng sangat
rumit. Ciu koko kenapa tidak mengambil sebuah keputusan
terhadap orang-orang ini, semua orang ini tolak saja secara
halus!"
Pek Soh-ciu berkata: "Benar adik Ceng, aku juga sedang
berpikir demikian."
Dia segera memusatkan tenaga dalamnya, lalu bersiul
panjang seperti dengungan naga, diatas perahu perahu kecil
itu, tidak lama bayangan orang datang berseliweran,
semuanya keluar oleh siulan Pek Soh-ciu, lalu mata Pek Soh-
ciu menyapu ke sekeliling, dengan keras berkata: "Kalian jauh-
jauh sudah datang kemari, ingin bersama-sama melakukan
pekerjaan menegakan kebenar an, aku she Pek terlebih dulu
mengucapkan banyak terima kasih atas kesetia kawanan
kalian."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 494


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Berhenti sejenak lalu melanjutkan: "Namun membalas


dendam, menagih hutang, adalah masalah pribadiku, tujuan
kalian walau pun baik, namun aku she Pek sulit
menerimanya..."
"Menghabisi setan melindungi kebenaran, wajib bagi
setiap orang, Pek Siauhiap bagaimana boleh menolak orang?"
Pek Soh-ciu melihat orang yang bicara itu, adalah Gin-ie-
siu-su (Sastrawan baju perak) Gouw Soh-cian, maka dia
mengepal sepasang tangan berkata: "Mana berani aku tidak
sopan begitu, hanya saja tidak berani menanggung tanggung
jawab karena bantuan orang lain, jika kalian berkeinginan
keras mendatangi Thian-ciat-leng, silahkan kalian melalui jalan
lain, bagaimana?"
Ketua perkumpulan Ci-yan Liu Giauw-kun yang berada
diatas perahu kecil lainnya, berkata: "Sebutan berhasil karena
bantuan orang lain, malah kami merasa pantas, tapi seperti
anak panah yang sudah di pasang diatas busurnya mau tidak
mau harus dilepas, Pek Soh-ciu ingin menghindar dari kita,
mungkin sulit memenuhi harapannya."
Siau Hun mengangkat alis berkata: "Mungkin hal ini tidak
bisa kau putuskan sendiri." perkataannya berhenti sejenak,
lalu melanjutkan: "Jika kalian bisa menuruti apa yang
dikatakan suamiku, kami akan tetap menerima persahabatan
kalian, tapi jika ada orang yang masih berani mengikuti di
belakang kami suami istri, maka jangan salahkan kami berbalik
menjadi marah!"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 495


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Siau Hun mengangkat sepasang alisnya, matanya


mengandung hawa membunuh, Leng-bin-sin-ni yang namanya
telah menggemparkan dunia persilatan, kharismanya masih
tetap menakutkan orang dibawah wajahnya yang serius, Liu
Giauw-kun tidak berani berbicara lagi!
Perahu-perahu kecil pun bubar, setelah beberapa saat, di
depan Peng-san-pa, hanya tinggal orang-orang lembah es, Jit-
kaw-kok, Siauw-lim, Bu-tong, dan Pek Soh-ciu, yang
menggunakan empat perahu
Keesokan harinya, mereka melaju naik melawan arus,
terus sampai tiba di Pat-tong, tidak terjadi peristiwa apa-apa,
dilanjutkan naik keatas.
Bu-sia yang ternama diseluruh negeri itu, panjang
keseluruhannya seratus enam puluh li, kedua sisi tebingnya
menjulang tinggi ke langit, batu cadasnya berlapis lapis,
matahari pun tidak bisa menembus, disaat hari terang, hutan
tidak dingin, sering terdengar pekikan suara monyet kesepian,
membuat orang merasa pilu, makanya ada dongeng yang
mengatakan, "Tiga lembah Pat-tong, panjangnya Bu-sia, kera
menyerit tiga kali, air mata membasahi baju".
Empat hari kemudian, mereka mendapatkan angin yang
searah, sehingga empat perahu berbaris, melaju masuk ke
dalam Bu-sia.
Di Bu-sia aliran airnya deras dan berputar, sangat
berbahaya sekali untuk dilalui, namun pemandangannya
indah dan megah, pemandangan indah yang sulit seumur

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 496


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

manusia hidup, Pek Soh-ciu yang pertama kali datang kesini,


tentu saja sangat menikmati pemandangan ini.
Melewati Cian-ce di Bu-sia, pendayung perahu harus
menepikan perahu ke pantai, untuk pergi ke kota kabupaten
membeli perbekalan makanan, setelah pergi beberapa jam,
tidak nampak ada tanda-tanda mereka kembali, hingga awak
perahu lainnya menyusul pergi kekota kabupaten.
Tapi dari tengah hari hingga hari menjadi gelap, dua
gelombang awak perahu yang mau membeli perbekalan
malah seperti burung terbang entah kemana. Jelas, kota kecil
kabupaten yang terpencil ini, mungkin satu tempat yang
mencurigakan, sehingga, Pek Soh-jiu membawa kakak beradik
Siau, dengan Goan Ang, Bong San-san, Ouwyang Yong-it,
Sangguan Ceng-hun, pergi kekota kabupaten untuk
menyelidiknya.....
Kota kabupaten Bu-san tidak besar, namun karena berada
diantara Ku-tang-sia dan Bu-sia, perahu yang naik turun
disungai, kebanyakan berhenti disini sehingga rumah makan
dan penginapan, menjadi usaha yang paling menonjol di kota
kabupaten ini.
Pek Soh-ciu dan kawan-kawannya berkeliling satu putaran
di kota kabupaten ini, sepuluh lebih awak perahu itu, seperti
mendadak hilang diatas bumi, sampai mencari ke setiap
pelosok kota, juga tidak menemukan jejak mereka, yang
paling mengherankan adalah muridnya Kai-pang ada diseluruh
dunia, tapi dikota ini, malah satu pun tidak ada jejak
pengemis, Sangguan Ceng-hun tidak bisa menemukan satu
orang pengemis pun.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 497


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Akhirnya mereka berkumpul di satu rumah makan yang


namanya Ki-cian, Ouwyang Yong-it pertama memesan dulu
tiga kati arak putih yang paling bagus, lalu ditambah dengan
beberapa masak masakan kecil, siapa tahu pelayan rumah
makan dengan sekali mendengus dingin berkata: "Maaf,
masakan di rumah makan kami telah habis, silahkan ke rumah
makan lain saja."
Ouwyang Yong-it sedikit tertegun, dia berkata: "Pelayan,
kau takut kami tidak mampu bayar?"
Pelayan itu dengan kaku berkata: "Walau uang anda
segunung, sayang rumah makan kami tidak beruntung bisa
menikmatinya!"
Ouwyang Yong-it melihat tamu lainnya, masih tetap
sedang menambah masakan dan araknya, tidak tahan dia
menjadi marah berkata: "Ini artinya kalian tidak ingin
berdagang dengan kami. Betul tidak?"
"Anda betul, terhadap orang yang tidak jelas asal usulnya,
kami tidak melayani."
"Ha... ha... ha...!" Ouwyang Yong-it tertawa katanya:
"Tidak diduga kota kecil di gunung ini, bisa ada banyak
jagoannya, pelayan! Apakah kau tahu siapa kau ini?"
Pelayan melirik padanya dengan dingin berkata: "Oh-kui,
tidak bisa dihitung sebagai orang yang terpandang, berada
dikota kami, anda lebih baik merendah hati sedikit!"
Ouwyang Yong-it terkejut, dia menyadari kota kecil ini,
benar-benar tidak sederhana, namun orang seperti dia yang
namanya sudah termasyur di dunia persilatan, mana bisa

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 498


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

menerima penghinaan dari seorang pelayan seperti ini. Walau


pun tahu lawan tidak mudah ditaklukan, tapi bagaimana pun
dia tidak bisa menerima penghinaan ini, maka segera
sepasang tangannya menekan meja, tubuh melayang tangan
dijulurkan, lima jarinya dibuka, dengan keras mencengkram ke
arah bahu pelayan itu.
"Aku sudah katakan, anda lebih baik merendah hati,
sekarang... he... he... he... terpaksa aku memberimu sebuah
pelajaran."
Seorang pelayan, malah bisa bicara dengan nada yang
mengejutkan orang, Pek Soh-ciu dan kawan kawan yang
melihat dari pinggir, walau semuanya marah, namun
Ouwyang Yong-it sudah bergerak duluan, terpaksa mereka
sementara jadi penonton. Tidak diduga pesilat tinggi ternama
seperti Ouwyang Yong-it ini, dalam marahnya mencengkram,
malah sudut baju pelayan ini pun tidak terkena.
Ouwyang Yong-it tertegun, lalu dia tertawa keras berkata:
"Tidak disangka salah seorang dari Kang-pak-siang-eng
(Sepasang pendekar dari utara sungai), malah mau
merendahkan diri menjadi seorang pelayan rumah makan!
Akhir dari seorang petualang, sungguh membuat orang
prihatin..."
Wajah pelayan itu berubah, katanya: "Ikan yang berenang
di dalam tempurung, berani juga berbicara sembarangan,
sungguh tidak sayang nyawanya!"
Goan Ang tertawa memotong: "Setelah berpisah di Yun-
liu, ternyata Ki Tayhiap sudah mendapatkan majikan kuat,

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 499


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

sungguh hal yang sangat menggembirakan, kita tidak perlu


banyak basa basi lagi, mahon tanya siapa majikan anda itu?
Silahkan panggil keluar, biar kita berkenalan."
Ki Ie-beng berkata dingin: "Sama-sama, orang she Ki
memang rela menjadi bawahan orang, bukankah Goan
Tayhiap juga sama menjadi budak orang!"
Goan Ang berkata tawar: "Kang-pak-siang-eng bisa
dihitung terhebat di antara angkatan muda, tidak diduga
sekali jatuh semakin hari semakin dalam, tampaknya kelakuan
seseorang sehari-hari, sedikit pun tidak boleh tidak lengah!"
Wajah Ki Ie-beng kembali berubah lagi, dari dalam
dadanya mengeluarkan sebuah bendera kecil dari sutra,
begitu tangannya terayun, bendera sutra itu mengeluarkan
suara berdesis terbang kearah dada Pek Soh-ciu.
Ouwyang Yong-it dan Goan Ang melihat dia mengarah ke
Pek Soh-ciu, mereka tersenyum saling pandang, lalu mundur
ke tempat mereka semula, mereka tahu ilmu silatnya Pek Soh-
jiu, di dunia persilatan masa kini, mungkin sudah tidak ada
orang yang bisa menandinginya, Ki Ie-beng mengarahkan
pada dia, bukankah sama dengan mencari jalan mati sendiri!
Tapi sebelum Pek Soh-ciu bergerak, Siau Yam yang ada
disisinya sudah mengulurkan tangannya, menerima bendera
sutra yang datang dengan kekuatan dahsyat, terlihat
diatasnya tertulis: "Orang she Pek, jika bukan kau yang hidup,
pasti aku yang hidup, aku tunggu kau di bukit Song-boan, yang
tidak datang adalah anak kura-kura."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 500


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Nada tulisannya kasar, jelas yang menulis sedang marah,


di bagian bawah bendera sutra, ada gambar seekor srigala
yang sedang beraksi.
Wajah Siau Yam menjadi dingin, telapaknya digetarkan
sambil berkata: "Kukembalikan."
Ssst... bendera sutra itu dengan bentuk lemparan
berbeda, melayang pelan ke arah Ki Ie-beng. Baru saja Ki Ie-
beng akan mengulurkan tangan menangkap, mendadak
terdengar suara....
"Paak!" bendera kecil itu hancur menjadi potongan kecil-
kecil, seperti dilemparkan dengan jurus Boan-thian-hoa-ie,
semuanya mengarah pada jalan darah kematikannya Ki Ie-
beng, saudara tertua dari Kang-pak-siang-eng ini, tidak ada
kesempatan membela dirinya, nyawanya begitu saja
melayang sia-sia.
Tentu saja, di dalam rumah makan Ki-cian ini,. bukan
hanya ada Ki Ie-beng saja, namun kehebatan ilmu silat Siau
Yam tadi terlalu mengejutkan semua orang. Kecuali terdesak
sekali, siapa pun tidak berani mempertaruhkan nyawanya,
maka pesanan masakan mereka jadi mendapat pelayanan dan
menyediakan beberapa masakan untuk orang-orang di dalam
perahu.
Setelah makan kenyang, mereka berniat akan pergi ke
bukit Song-boan, jika Oh-long berani muncul, Pek Soh-ciu
bagaimana pun tidak akan melepaskan otak pembunuh
ayahnya ini.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 501


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Dari dua belas bukit Bu-san, bukit Coh-yang paling tinggi,


bukit Sin-ni paling indah, bukit Song-boan paling berbahaya.
Jika Oh-long menduduki tempat yang paling berbahaya ini,
pasti telah menyiapkan satu strategi yang sangat keji. Tapi
istilahnya, meski tahu di dalam gunung ada harimau, tetap
saja ingin masuk mengambil kayu bakar, mana mungkin Pek
Soh-ciu takut pada Oh-long!
Berangkat dari kota kabupaten, sampai di pegunungan
sudah nampak hari akan gelap, dalam hati Pek Soh-ciu tahu di
dalam dua belas bukit yang megah ini, mungkin telah penuh
dengan jebakan mematikan, apa lagi jarak pandangan kurang
jelas, suasananya tepat untuk menggunakan Ngo-tok-tui-hun-
cian, maka dia melepaskan Sian-giok, menyuruh ular pintar itu
mem¬buka jalan, membersihkan musuh yang tersembunyi.
Mulai dari bukit Sin-cian, ular pintar Sian-giok sudah
menampakan kehebatannya, para penyerang gelap yang
bertopeng hitam yang menghadang jalan itu, tidak satu pun
bisa lolos dari kematian, Sian-giok meloncat-loncat
berkelebat, bolak-balik menggigit, di dalam bebatuan yang
gelap, tidak henti-hentinya terdengar suara jeritan
mengerikan.
Hal ini sulit bisa diduga oleh Oh-long To Cu-an, jaringan
penyerang gelap yang sudah diatur dengan susah payah,
sebelum melihat bayangan musuh, semua sudah tewas tidak
tersisa.
Sekarang, Sian-giok sudah kembali, di dalam kegelapan
hening sekali.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 502


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Mereka melewati bukit-bukit Sin-cian, Teng-lung, Ki-in,


Hui-hong, masuk ke dalam hutan yang pohon-pohonnya
besar-besar.
Seperti setan iblis berteriak mengeluh kesedihan, pekikan
kera yang kesepian, membuat hati orang menjadi tegang,
malam yang gelap terasa menyeramkan, juga mengandung
banyak suasana misterius.
Tentu saja, dalam pandangan para jago-jago dunia
persilatan, semua ini tidak ada pengaruhnya. Tapi yang paling
terasa diantara mereka, ada tiga orang wanita yang agak
lemah!
Malam gelap gulita, takut serangga dan ular, adalah
kelemahan umum para wanita. Walau kakak beradik Siau,
Bong San-san, adalah orang yang telah menggemparkan
dunia. Namun saat di tempat ini, tetap saja tidak bisa terlepas
dari kelemahan sifat wanita yang alami, mungkin karena ilmu
silat Pek Soh-ciu yang paling tinggi, bukan saja kakak beradik
Siau, sampai Jit-kaw Kokcu Bong San-san pun, setiap
langkahnya terus menempel di dekat Pek Soh-ciu.
Setelah lewat dua jam, mereka masih berlari di dalam
hutan lebat, yang lebatnya sampai langit pun tidak terlihat,
dan jarak pandangnya semakin terbatas, akhirnya sampai
mengulurkan tangan juga tidak bisa melihat lima jarinya.
Setelah beberapa saat berjalan meraba-raba, dalam hati
Pek Soh-ciu berteriak celaka, karena menurut pendengaran
dia yang tajam, yang mengikuti di belakang dia, hanya tinggal
satu suara derap kaki yang lemah, dia mendadak

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 503


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

menghentikan langkah berkata: "Apakah ini adik Yam?


Dimana cici Hun dan yang lainnya?"
"Tidak tahu, Ciu... aku takut..." sebuah tangan yang
lembutnya seperti tidak ada tulangnya, merangkul lengannya,
tubuh yang seperti ular, menempel padanya, menggosok-
gosok tubuhnya seperti yang ingin masuk ke dalam tubuhnya
saja.
"Jangan takut, adik Yam! Di dalam hutan lebat ini,
mungkin adalah satu barisan yang sangat rumit, kau duduklah
terlebih dulu, biar aku dengan tenang memikirkannya."
"Sudah tidak keburu, Ciu koko, kau dengar..."
Tidak salah, musuh sudah datang tidak sedikit, terdengar
suara langkah kaki yang sangat ringan sekali, mungkin mereka
pesilat tinggi yang ilmu silatnya sangat tinggi sekali.
Satu hawa pembunuhan yang dahsyat, keluar di
wajahnya, dia mendengus sekali, berkata: "Ikuti terus aku,
adik Yam, kita... bunuh..."
"Tapi... Ciu koko, aku... telah kehilangan senjata..."
"Jangan khawatir, gunakan pedang panjang ku saja."
"Tidak, di dalam rimba yang lebat, pedang panjang lebih
berguna dari pada Pouw-long-tui, kau berikan saja Pouw-long-
tui padaku, aku ikuti kau, mungkin aku tidak perlu ikut
bertarung!"
"Baik." Dia memberikan Pouw-long-tui pada orang di
sisinya, mulutnya berteriak nyaring, langsung menggulung
kearah tempat suara langkah kaki.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 504


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Pedang panjang seperti naga marah, melakukan serangan


dahsyat yang membabi buta, dia hanya mengandalkan
pendengarannya, namun gerakan pedangnya tidak satu pun
meleset.
Musuh walau pun orang orang pilihan, tapi tidak satu pun
yang mampu lolos dari tiga jurus serangannya, tubuh seperti
batang pohon satu persatu jatuh ketanah.
Demi membalas dendam, dia melupakan segalanya,
sambil berteriak dia menyerang sengit, membuat hutan lebat
yang menutup langit ini, menyebarkan bau amis darah yang
menyeramkan.
Mendadak, terdengar suara ringan ssst...
Di depan matanya tampak satu garis sinar merah, satu
bau khas mesiu, menggulung masuk ke dalam penciumannya,
hatinya bergetar keras, matanya pun timbul serat darah.
"Oh-long yang sangat keji, asalkan masih ada nafas, aku
bersumpah akan menghancurkan dirimu..."
Tapi makiannya tidak akan bisa menyelesaikan masalah,
letusan mesiu akan menghancurkan harapan dia tanpa
ampun, sehingga, dia harus segera memutuskan, cepat
kakinya melangkah, lengannya balik merangkul sesosok tubuh
yang hangat dan harum, yang telah menempel di dadanya
yang berotot itu.
"Ke kanan belakang enam belas tombak, cepat..."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 505


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Ada apa di kanan belakang enam belas tombak? Dia...


tubuh yang menempel di dadanya, bagaimana bisa tahu di
kanan belakang enam belas tombak ada apa saja.
Tapi dia tidak ada waktu memikirkannya, dalam waktu
sekejap ini, reaksi di dalam otaknya, hanya merasakan kanan
belakang enam belas tombak pasti dapat menghindar dari
ledakan mesiu itu.
Maka dengan reflek dia menggunakan ilmu meringankan
tubuh Co-yang-kiu-tiong-hui, melayang menempel tanah,
kecepat annya seperti kilat, suara ledakan yang menggetarkan
telinga, memecahkan gelapnya malam, dia sudah merasakan
di bawah tubuhnya kosong, dia telah jatuh di atas jaring yang
sangat elastis.
"Hmm ini sebuah jebakan lagi, bagaimana aku bisa
menyerah begitu saja!" di saat sekejap tubuhnya terlontar ke
atas, dia sudah mengerahkan Ji-ie-sin-kang yang disalurkan ke
badan pedang, tidak menunggu jatuh kembali di atas jaring,
pedang panjangnya sudah diayunkan.
"Tidak, kau tidak bisa..."
Teriakan terkejut orang di dalam pelukannya, tidak dapat
dengan tepat waktu mencegah gerakannya yang sangat cepat,
jaring otot sapi yang ada dibawah tubuh mereka, pecah oleh
sabetan pedang yang bertenaga, tidak bisa di tahan lagi maka
tubuh mereka jatuh kebawah menerobos keluar dari lubang
itu.
"Haai..."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 506


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Tubuh yang lembut hangat itu, di dalam pelukannya


bergetar ringan, dua buah lengan lembut, memeluk dia
dengan eratnya. Suara ledakan sudah lewat, hutan telah
kembali menjadi hening, kecuali suara kiblatan baju mereka
yang jatuh ke bawah, hanya ada suara keluhan ringan tadi.
"Jangan gelisah, adik Yam, walau pun lembah penuh
dengan pisau tajam, kita juga akan seperti melangkah di tanah
datar, sekarang... peluklah lebih ketat lagi..."
Dia memasukan kembali pedangnya ke dalam sarung,
dengan lengan kiri memeluk pinggangnya yang langsing dan
licin itu, mulutnya bersuara "heh!" dengan sembilan puluh
persen tenaga dalamnya dia memukul.
Tenaga pululan sangat dahsyat, aliran angin dari tenaga
baliknya, malah membuat tubuh mereka yang jatuh seperti
meteor itu terhenti di udara, mengambil kesempatan yang
sedetik ini, tubuhnya diayunkan di udara, berputar cepat
seperti kincir.
Kecepatan jatuhnya sudah melambat, diperkira-kan
menurut waktunya, tempat mereka jatuh, pasti sebuah
lembah maut yang kera pun tidak bisa mencapai-nya.
Terakhir, bluur... mereka terjun ke dalam air yang
dinginnya menusuk tulang, untungnya tenaga dalam dia,
sudah mencapai tingkat tertinggi. Walau pun beberapa kali
mengalami perubahan, tapi masih tetap mampu lolos dari
maut, saat ini dia merayap naik keatas sebuah batu cadas,
dengan lembut melepaskan orang dalam pelukannya.
"Tidak, adik ciu, aku dingin..."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 507


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Dia tetap merangkulnya dengan erat, tubuhnya bergerak-


gerak di dalam pelukannya seperti ular, tapi: "Siapa kau?"
Sekarang Pek Soh-ciu telah mendengar dengan jelas, dia
ternyata bukan Siau Yam, keadaan terkejut dan marah,
mendadak dengan kuat dia melontarkan tubuhnya keatas,
getaran tenaga dalam ratusan tahun, dahsyatnya bisa
dibayangkan, hanya terdengar praak... lalu terdengar rintihan
kesakitan, tubuh yang lembut seperti tidak bertulang itu,
menjadi pingsan sambil memuntahkan darah segar.
Lama...:...
"Haay... istrimu tidak salah mengatakannya, kau ini
sungguh orang yang tidak tahu kasih sayang perempuan..."
"Kau siapa? Apa yang kau perbuat pada Siau Yam?"
"Saudara kecil ini sungguh orang penting jadi pelupa,
sampai suaraku juga sudah tidak kenal?"
"Kau ini Giok-ki-sian-cu (Dewi berkulit giok) Sai-hoan?"
"Akhirnya kau ingat, aku ini orang yang tidak
beruntung..."
"Aku tanya, kau apakan istriku Siau Yam?"
"Haai, saudara kecil, walau cici tidak bisa mendapatkan
kasih sayangmu, bagaimana pun kau tidak bisa membalas
budi dengan dendam! Jika cici tidak menunjukan tempat
untuk menghindar, apakah kau mampu menahan ledakan
mesiu yang bertenaga ribuan kati itu?"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 508


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Hemm, mungkin aku harus membunuhmu, jika aku tidak


memecahkan jebakan kalian, sekarang ini mungkin aku telah
menjadi tawanan kalian!"
"Ini... bukan aku yang mengusulkan..."
"Apakah Oh-long To Cu-an?"
"Benar."
"Apa dia ada di bukit Song-boan?"
"Mungkin disana, mungkin tidak."
"Apa maksudmu?"
"Orang ini licik sekali, banyak siasatnya, walau pun bukit
Song-boan adalah sarang Hek-it-kau, tapi bukan markas pusat,
di dalam setengah bulan ini cici juga tidak pernah melihat Oh-
long."
"Istri Siau-yauw-tee-kun, seharusnya punya kedudukan
tinggi didalam Thian-ho-leng, kau malah berada dibawah
perintah ketua Hek-it-kau, sungguh membuat orang sulit
percayai."
"Adik Ciu! Kau benar-benar tidak tahu, atau sudah tahu
tapi sengaja bertanya?"
"Masalah di dalam Thian-ho-leng, tentu saja aku benar-
benar tidak tahu."
"Dulu dalam pertarungan di kuil Goan-in, Ang-kun-giok-
hui merasa kami suami istri telah memalukan perintah
perguruan kami, Hoan Liu telah dihukum mati, cici... haai,

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 509


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

malah hidup dalam kehidupan yang lebih baik mati dari pada
hidup..."
"Hal ini sungguh sangat menyesalkan, sebenarnya, ini juga
akibat dari orang-orang yang membantu melakukan
kejahatan..."
"Adik Ciu! Dalam aliran Budha ada kata-kata, lepaskan
golok pembunuh, segera berpaling menjadi Budha, apakah
kau tidak memberi kesempatan pada cici untuk bertobat?"
"Aku adalah angkatan muda di dunia persilatan,
terhadapmu mungkin ada keinginan besar tapi tidak ada
kemampuan."
"Kau tidak ingin menangkap Oh-long?"
"Tentu aku percaya aku mampu menangkapnya... kita
tidak bicarakan ini, hujin! Teman-teman aku, apakah dalam
bahaya?"
"Jika istrimu dan teman-temanmu tidak maju terus,
mungkin tidak akan berbahaya..."
"Apakah hujin bisa mengatakan lebih jelas lagi?"
"Dari sini pergi ke bukit Song-boan, harus melalui tiga
halangan besar yaitu Api pemisah arwah, Racun tanpa
bayangan, dan Senjata pemusnah mayat, bagaimana pun
manusia terbentuk dari darah dan daging. Adik Ciu walau
tenaga dalammu sudah hebat sekali, mungkin juga akan
kesulitan melewati jebakan yang sangat sadis dan berlapis-
lapis ini!"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 510


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Bagus, aku malah ingin mencoba senjata pemusnah


mayat itu, bagaimana kelihayannya."
"Adik Ciu! Jika Oh-long To Cu-an tidak berada di bukit Bu-
san, menempuh bahaya secara sembarangan rasanya
tindakan yang kurang pintar."
"Lalu markas pusat Hek-it-kau sebenarnya berada
dimana?"
"Bukit Thian-ciat."
"Berarti berada di dalam Thian-ho-leng."
"Tidak salah."
"Terima kasih, aku pamit dulu."
"Tempat ini tebingnya curam dan berbahaya, lembahnya
dalam sekali, adik Ciu sebagai orang dari aliran lurus,
seharusnya tidak meninggalkan orang yang bermaksud
bertobat!"
"Ini.... kita laki dan perempuan ada perbedaan..."
Benar, tebing curam berbahaya tidak menjadi kesulitan
bagi Pek Soh-ciu yang berilmu tinggi, tapi jika harus membawa
orang bersama-sama mendaki tebing curam, maka tidak akan
terhindarkan terjadi sentuhan tubuh.
Terdiam beberapa saat, Giok-ki-sian-cu perlahan
mengeluh, katanya: "Ci-huan menyadari wajahnya jelek, tidak
berani ada pikiran yang bukan-bukan pada adik Ciu, tapi
melihat orang dalam kematian dan tidak menolong, apa
didalam hatimu tidak akan merasa menyesal?”

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 511


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Walau Pek Soh-ciu tidak suka kelakuannya, tapi dia juga


tidak tega pergi begitu saja, dalam keadaan apa boleh buat
terpaksa dia menggendongnya, dengan mengibaskan
sepasang lengannya, tubuhnya naik lima tombak, terus
mengayunkan tangan menekan tebing, kembali naik tiga
tombak lebih, saat tenaganya akan habis, lalu ssst... lima
jarinya sudah ditancapkan pada dinding tebing yang keras,
setelah melalui beberapa kali istirahat, akhirnya dia sudah
mencapai puncak tebing, lalu menurunkan Giok-ki-sian-cu,
berkata tawar: "Kewajiban ku sudah selesai, hujin”
"Terima kasih adik Ciu! kuharap kita masih bisa bertemu
lagi." Kata Giok-ki-sian-cu
Dia masih merasa sedih terhadap perpisahan ini, tapi dia
tahu merindukannya hanya akan menambah kesedihan, maka
dengan sedikit menggigit bibir, dia melayangkan lengan
bajunya yang indah, tubuh langsingnya berputar menerobos
hutan berlari meninggalkan tempat itu.
Pek Soh-ciu terdiam sesaat, lalu bersiul panjang, getaran
suara yang dikeluarkan dengan tenaga dalam latihan ratusan
tahun, dalam kegelapan malam menggema sampai jauh
sekali, dia juga melepaskan ular pintar Sian-giok, menyuruh
dia mencari istri dia dan teman-temannya.
Yang pertama datang adalah Siau Hun, wanita cantik yang
ternama dengan sikap dinginnya, pada wajahnya masih
nampak hawa pembunuhan.
Setelah melihat Pek Soh-ciu, dia seperti telah berhasil
memetik bintang, kegembiraannya sulit bisa ditutup tutupi,

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 512


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

tapi tetap dengan wajah marah berkata: "Kau lari kemana


saja? Membuat orang bisa mati karena terlalu gelisah, kau
seperti tidak punya tanggung jawab saja!"
"Toa-ci harus baik-baik tanyakan pada dia, kulihat
kebanyakan dia telah terpikat lagi oleh wanita genit sehingga
sampai tersesat!"
Pek Soh-ciu tidak perlu melihat kebelakang, dia sudah
tahu orang yang melanjutkan perkataan itu adalah Siau Yam
yang liar, maka dengan wajah tersipu-sipu dia tertawa
berkata: "Cici Hun jangan dengarkan dia, karena
menghindarkan ledakan mesiu, tidak sadar jatuh ke dalam
satu lembah maut, lihat bajuku yang basah kuyup, cici tentu
tahu apa yang aku katakan tidak bohong."
Saat ini Goan Ang, Bong San-san, Ouwyang Yong-it, dan
Sangguan Ceng-hun juga berturut-turut datang, Siau Yam
mencibirkan bibir munggilnya: "Aku melihat ada satu
bayangan yang ramping, berlari keluar dari hutan ini,
Ouwyang Lo-ko! Kau katakan, bayangan itu betul tidak
seorang wanita?"
"Ha... ha... ha...!" Ouwyang Yong-it tertawa, "Adik ipar
sungguh tajam matanya, tidak salah, dia memang adalah
seorang wanita..."
Wajah Siau Hun berubah: "Hemm!" Dia marah berkata,
"Kata-kata Ouwyang Lo-ko, mungkin akan merugikanmu!"
Ouwyang Yong-it berkata: "Lo-ko sudah hidup begini tua,
bagaimana bisa sembarangan berkata!"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 513


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Keek!” Sangguan Ceng-hun batuk-batuk, berkata, "Lo-ko


kerjakan masalah serius, buat apa terus banyak bicara yang
tidak ada artinya."
Ouwyang Yong-it melototkan sepasang matanya berkata:
"Siapa bilang aku bicara yang tidak ada gunanya! Dia memang
seorang wanita, hanya saja sedikit tua. Jika mundur lima puluh
tahun, dijamin pasti seorang wanita cantik, tapi bagaimana
pun karena dia terlalu tua jadi mengatakan dia bukan wanita!"
Siau Hun mendengarnya jadi tertegun, wajahnya yang
dingin penuh salju itu, melebur seperti ditiup angin musim
semi.
Sangguan Ceng-hun mengambil kesempatan ini tertawa:
"Saudara! Kita ini sudah banyak menghabiskan waktu tidak
berguna oleh hutan iblis itu, bukit Song-boan masih terhalang
oleh beberapa gunung, jika ingin kesana, sudah harus cepat-
cepat berangkat."
Pek Soh-ciu berkata: "Sebelum aku jatuh ke dalam jurang,
pernah menangkap seorang anak buahnya Hek-it-kau,
menurut dia Oh-long sama sekali tidak berada di Bu-san,
markas pusat mereka ada di bukit Thian-ciat, sepertinya kita
tidak perlu membuang-buang waktu disini."
Goan Ang berkata: "Aku juga merasa Bu-san hanya satu
jebakan Oh-long saja, jika kau sudah mendapatkan kabar yang
benar, lebih baik langsung saja pergi ke bukit Thian-ciat."
Mereka menghentikan langkah kuda di tepi tebing ini dan
kembali pulang, gerakan ini tidak terduga oleh musuh,
sehingga sepanjang perjalanan kembali, sedikit pun tidak

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 514


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

mendapat halangan. Tapi, keadaannya kota kabupaten, tetap


saja sangat buruk, mereka tidak bisa membeli makanan, juga
tidak bisa menemukan sepuluh lebih awak perahu yang
hilang, berlayar di sungai pegunungan, harus ada awak perahu
yang sudah berpengalaman berlayar di sungai pegunungan.
Meski mereka memiliki ilmu silat yang tinggi, tetap saja masuk
dalam situasi maju mundur salah.
Yang lebih celaka lagi adalah para pesilat tinggi dari
berbagai perguruan yang diusir mereka, semuanya juga telah
tiba dikota pegunungan ini, tadinya mereka juga sudah
berniat jahat, saat ini menampakan wajah mereka yang
bengis, hingga membuat penduduk seluruh kota tidak bisa
berdagang, langit marah, manusia gelisah.
Tentu saja, Pek Soh-ciu dan kawan-kawan dari aliran
pendekar menjadi sasaran mereka, tapi mereka tidak berani
terang-terangan berhadapan. Dengan cara licik membuat
orang sulit menghadapinya, apa lagi seluruh kota dan Bu-san,
sudah dibawah kekuasaannya Hek-it-kau, dalam
pemandangan yang indah itu, mengandung bahaya yang tidak
terhingga.
Di pantai sungai, Thian-ho-sat-kun mengadakan
pertemuan darurat untuk menghadapi keadaan ini, masalah
yang pertama diusulkan oleh orang tua itu adalah bagaimana
caranya meninggalkan Bu-san.
Kota kabupaten Bu-san berada di sebelah utara Tiang-
kang, melalui jalan pegunungan bisa langsung menuju kota
Pek-tee, jika melalui jalan air, harus melalui Ku-tang-sia, tapi
aliran sungai diantara tebing itu baik bahaya atau tidak,

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 515


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

karena tidak ada awak kapal, mereka hanya dapat mengeluh


memandangi sungai, terpaksa mereka semua setuju, menuju
kota Pek-tee melalui jalan pegunungan.
Masalah lainnya, para awak kapal yang hilang itu entah
hidup atau mati, seharusnya kewajiban mereka
menyelidikinya, apa lagi masalah makanan harus bisa
diselesaikan, melalui jalan pegunungan juga harus
mempersiapkan perbekalan, sehingga, mereka memutus kan
untuk bertarung dengan Hek-it-kau dikota pegunungan.
Mereka dibagi jadi empat kelompok, berangkat menuju
ke empat arah, kelompok pertama adalah Thian-ho-sat-kun
memimpin Pek Soh-ciu dan istri dengan Ouwyang, Sangguan
dua orang, langsung menuju ke kantor bupati.
Karena orang kota kabupaten melakukan pemogokan,
walau di siang hari, di jalan raya sulit bisa menemukan satu
orang pun, tapi di ujung jalan dan gang-gang yang gelap,
sering terlihat ada bayangan orang, tidak perlu ditanya, itu
pasti para anak buahnya Hek-it-kau yang mengawasi mereka.
Pintu kantor kabupaten adalah terbuka, tapi sepi sampai
orang yang menjaga pintu pun tidak ada, Thian-ho-sat-kun
pertama-tama yang melabrak masuk, tidak berduli ada orang
atau tidak, langsung berlari masuk ke pintu kedua.
Mendadak.....
"Mundur."
Satu rentetan suara pegas terdengar membawa sepuluh
lebih anak panah beracun, melesat kehadapan mereka, Thian-
ho-sat-kun berteriak marah, lengan bajunya yang besar

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 516


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

dikibaskan, bayangan merah menutup udara, anak panah


yang seperti kuda lari itu, semuanya telah digulung ke dalam
lengan bajunya, bersamaan waktu bayangan orang
berkelebat, kakak beradik Siau secara berpasangan menerjang
maju, dalam sekejap, sepuluh lebih anak buahnya Hek-it-kau
yang sembunyi di balik pintu, semuanya telah ditotok jalan
darahnya oleh mereka.
Di pintu kedua ada pekarangan yang luas sekali, puluhan
orang bertopeng hitam, sedang berdiam berdiri menunggu
mereka.
Thian-ho-sat-kun menghentikan langkahnya, dia berkata
dingin: "Dimana Bupati disini? Kalian para penjahat, apa
bersungguh-sungguh akan memberontak!"
Terdengar tawa aneh, dalam kelompok orang bertopeng
hitam melangkah keluar seorang yang tubuhnya seperti
raksasa, sepasang matanya yang bersinar memperhatikan
sejenak pada Thian-ho-sat-kun berkata: "Apakah kau ingin
melakukan sidang? Orang tua! Aku inilah Bupati kabupaten
ini, ada perkara apa? Katakan saja!"
"Hemm!" Thian-ho-sat-kun berkata, "Orang asing juga
berani menghina hukum Tionggoan, jika aku tidak memberi
sedikit hukuman padamu, kau akan mengira di Tionggoan
tidak ada orang."
Siau Hun maju dua langkah berkata: "Ayah! Kau
mengatakan dia itu orang asing?"
"Mendengar logat bicaranya, mungkin adalah bangsa
Tong-it." Kata Thian-ho-sat-kun.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 517


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Orang bertopeng itu tertawa sejenak: "Tidak diduga orang


tua ini punya sedikit pengetahuan, tidak salah, aku memang
orang Tong-it, memandang remah aku, betul tidak? Mari, kita
mencobanya!"
Siau Hun mengangkat alisnya: "Kau tidak pantas
bertarung dengan ayahku, biar aku yang habisi kau."
Orang Tong-it itu mendengus, kakinya dengan ringan
melangkah, dengan kuat memukul, kepalannya yang seperti
godam itu, mengeluarkan suara huut... terlepas dari
tubuhnya, terbang datang menyerang, saat bayangan tinjunya
melayang, angin tenaganya sudah menyentuh bahu Siau Hun.
Hati Siau Hun terkejut kakinya dihentakan ringan,
meloncat mundur delapan kaki lebih, reaksinya walau tepat,
tapi bagian yang tersentuh bayangan kepalan terasa seperti
dibakar api, kakinya jadi sempoyongan, berturut-turut dua kali
seperti gemetar dingin. Usianya walau belum tua, namun
tidak sedikit dia melawan pesilat tinggi, ilmu aneh yang
diperagakan orang Tong-it ini, sungguh belum pernah
dilihatnya.
Dia tertegun, matanya muncul dua api dingin, mengawasi
kearah kepalan yang super besar orang Tong-it itu.
Ototnya menonjol keluar, penuh dengan bulu hitam,
sepasang lengannya yang panjang, jelas-jelas tumbuh diatas
bahunya, tadi kepalannya yang terbang, apakah karena mata
sendiri yang salah lihat?
Walau pun ini hal yang aneh yang mengejutkan orang,
tapi dengan ilmu silat Siau Hun yang tinggi, pengalamannya

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 518


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

yang banyak, akhirnya bisa mengerti bagaimana kepalan itu


terbang itu, alasannya adalah lengan orang Tong-it ini
panjangnya melebihi orang biasa. Kekuatan kecepatan
gerakan kepalannya, dari seluruh perguruan yang ada di
Tionggoan, tidak terpikirkan perguruan mana yang bisa
menandinginya. Kalau hanya sekilas melihatnya, maka tidak
akan terhindar terjadi salah pemikiran terhadap kepalan
terbang itu, tapi sesudah mengerti hal ini, kepalan orang
Tong-it yang cepat dan dahsyat itu, sungguh tidak bisa
dipandang enteng, untung saja luka bahunya tidak parah,
sambil mulutnya berteriak, dia langsung maju menerkam.
Saat ini dia telah mengerahkan tenaga dalam Ji-ie-sin-
kangnya sampai batas tertinggi, tiga kaki di sekeliling
tubuhnya, telah diselimuti oleh hawa keras seperti tong baja,
lalu sepasang telapaknya bersamaan dijulurkan, memukul
dengan dua tenaga yang satu lembut yang satunya lagi keras,
seperti dua ekor naga marah, menyerang kearah dada orang
Tong-it itu.
Orang Tong-it berteriak keras: "Bagus."
Sepasang tinjunya diayunkan, angin pukulannya bergerak
kemana-mana, dalam sekejap telah melancarkan delapan
pukulan, setiap jurus seperti godam besi memukul gunung,
dahsyanya sungguh bisa membuat angin dan awan berubah
warna.
"Hujin! Kau hebat, kita... he... he... harus bertarung
sepuasnya, he... he..."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 519


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Sambil bicara, dia mengerakan tangannya menyerang


habis-habisan, berteriak-teriak. Telapak Siau Hun sudah
beberapa kali mengenai tubuhnya, tapi semua seperti
menggaruk di atas sepatu, dia sedikit pun seperti tidak
merasakan sakit.
Keringat mulai mengucur di pelipis Siau Hun, wajah yang
dingin seperti salju, telah menjadi merah.
Dia tidak bisa mempertahankan posisinya, tekanan yang
amat dahsyat, memaksa dia mundur ke belakang, keadaan ini
sangat mengejutkan orang, dengan ilmu silat Siau Hun yang
amat tinggi, malah tidak bisa menahan pukulannya seorang
asing, kelihatannya di dalam Hek-it-kau, sudah menjaring
tidak sedikit orang-orang hebat.
Pek Soh-ciu melihat Siau Hun sudah nampak kewalahan,
buru-buru meloncat, melayang masuk ke dalam pertarungan,
telapaknya dengan ringan diayun¬kan, berturut-turut
menahan serangan sepasang kepalan orang Tong-it itu, dia
sepertinya tidak peduli akibat dari pertarungan ini, segera
membalikan tubuh memapah tubuhnya Siau Hun berkata:
"Kau tidak apa-apa? Cici istirahatlah dulu, biar aku yang
membereskan si bodoh itu."
Siau Hun dengan manis tersenyum: "Kau sudah datang,
tentu saja tidak apa-apa, hati-hati, orang ini ilmu silatnya rada
aneh, kita jangan membiarkan dia lolos!"
Pek Soh-ciu tertawa: "Jangan khawatir, kau istirahatlah."
Melihat Siau Hun telah mundur, Pek Soh-ciu dengan pelan
memutar tubuh, melihat pada orang Tong-it yang seperti tugu

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 520


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

besi, terlihat sepasang matanya melotot, mulutnya menganga


lebar, dengan bengong melihat pada Pek Soh-ciu, saat ini dia
sepertinya baru tersadar, mulutnya berteriak keras berkata:
"Jurus apa yang tadi kau gunakan, kita bertanding lagi biar aku
bisa melihatnya!"
Pek Soh-ciu berkata dingin: "Jurus ini disebut membunuh
babi menyembelih anjing, kau ingin melihatnya? bersiaplah."
Sebelah telapaknya dihentakan mendatar sejajar dada,
satu tenaga yang lembut seperti angin musim semi
berhembus keluar.
Orang Tong-it bengong memperhatikan sebentar, baru
saja akan mengejek serangan Pek Soh-ciu yang kelihatannya
tidak bertenaga itu, mendadak dia merasakan dadanya
menjadi sasak, seperti ada sebuah geledek mendadak
menyambar, menyusup masuk ke dalam paru-parunya, dia
hanya merasakan sebuah suara yang menggelegar, bluuk... dia
sudah tidak sempat bereaksi langsung roboh, rohnya sudah
berpindah ke dunia lain.
Dalam satu jurus saja, Pek Soh-ciu sudah membunuh mati
seorang pesilat tinggi kelas wahid Hek-it-kau, di dunia siapa
lagi yang mampu menahan sebuah pukulannya?
Orang-orang bertopeng hitam yang melihat, jadi
ketakutan, mereka semua memegang senjata, tapi tidak ada
seorang pun yang berani maju, melawan anak muda tampan
yang penuh dengan hawa membunuh ini.
"Anak Ciu..." Thian-ho-sat-kun merasa khawatir malam
panjang akan banyak mimpinya, dia ingin memerintah

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 521


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

melakukan penyerangan total: "Anak buahnya Hek-it-kau,


semuanya pantas mati, walau ingat langit yang memberikan
kehidupan, tapi tidak bisa membiarkan ilmu silat mereka
mencelakai manusia, jangan ragu lagi, kita bertindak."
Satu pertarungan yang brutal telah terjadi, para anggota
Hek-it-kau demi mempertahankan ilmu silatnya, melakukan
pertahanan mati-matian. Dalam jumlah orang, Hek-it-kau
berada dalam posisi menguntungkan sekali, dan disekeliling
pekarangan, masih tersembunyi tidak sedikit anggota yang
memegang Ngo-tok-tui-hun-cian.
Tapi karena Pek Soh-ciu pernah mengalami kekejaman
panah ini, saat sebelum menyerang ke dalam pekarangan, dia
terlebih dulu membersihkan pemanah yang bersembunyi di
sekelilingnya, lalu dengan kekuatan seperti membabat rumput
kering, dia membabat musuh yang ada di dalam pekarangan.
Selain para pemanah, mereka tidak membunuh satu pun
musuh, tapi tawanan yang mereka tangkap, malah jumlahnya
mencapai empat puluh sembilan orang.
Pek Soh-ciu membuka topeng-topeng mereka, dia
terkejut menemukan diantara mereka malah termasuk orang-
orang penting dari berbagai perguruan, seperti ketua
perguruan Ci-yan Liu Giauw-kun, Toat-hun-san Liu Ti-kie,
Giam-ong-leng Sai Hong, Tiam-cong, Bu-tai, dan beberapa
orang ternama dari aliran hitam.
"Kenapa?" ini pertanyaan yang membingungkan, seorang
yang berkedudukan terhormat di perguruan, seorang
penguasa setempat, kenapa sudi membantu melakukan

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 522


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

kejahatan, melakukan perbuatan hina yang melanggar rasa


setia kawan dunia persilatan, membuat orang merasa jijik?
"Haai..." Giam-ong-leng Sai Hong menghela napas
panjang berkata, "Atas pertolongannya pendekar muda, orang
she Sai sedikit pun tidak berani melupakannya, tapi masalah
hari ini, sungguh terpaksa sekali..."
Pek Soh-ciu berkata tawar: "Perbuatan yang kulakukan
tidak ada niat mendapat balasan, anda tidak perlu menaruh di
dalam hati, jika anda bisa menjelaskan alasan terpaksanya,
aku akan sangat menghargai!"
Sai Hong mengangkat sepasang matanya, melihat pada
seorang laki-laki besar berjanggut pendek berwajah bengis,
matanya menyorot sadis, dia ingin bicara tapi tidak jadi, dia
hanya menghela napas, tampak tampangnya kesulitan sekali.
Sangguan Ceng-hun mendadak maju dua langkah,
menyatukan jari telunjuk dan jari tengah, menotok jalan darah
mematikan Huan-ki di depan dada orang itu, bersamaan
kakinya menyapu, menendang mayat orang itu ke dalam
hutan, berkata: "Apa masih ada yang menghalangi? Saudara
Sai."
Sai Hong berkata: "Didalam Hek-it-kau, selain pengikut
setia Oh-long To Cu-an, kebanyakan perguruan-perguruan
melakukan kejahatan dalam keadaan terpaksa..."
Sangguan Ceng-hun berkata: "Melakukan perbuatan
karena terpaksanya pasti sangat serius sekali."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 523


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

"Haai... istri disandera, diri sendiri dikendalikan oleh


racun, mala petaka yang dialami kami semua, tidak ada yang
lebih dari ini..."
Pek Soh-ciu mengangkat alis: "Seekor Oh-long yang
sangat keji sekali, Toako! Aku pikir..."
Sangguan Ceng-hun berkata: "Apa kau berniat
menggunakan daun Leng-ci menyembuhkan racun mereka?"
"Aku memang berpikir begitu."
Ho-leng-ci adalah benda pusaka, demi sehelai daun, entah
sudah mengorbankan berapa banyak nyawa orang-orang
persilatan, tapi Pek Soh-ciu malah tanpa merasa sayang
sedikit pun ingin menggunakan daun Leng-ci menolong
musuhnya, seberapa besar lapang dadanya! Seberapa agung
sifatnya!
Saat ini kebetulan Goan Ang dan kawan-kawan dengan
tiga kelompok lainnya telah tiba dikantor kabupaten, Bong
San-san mendengar Pek Soh-ciu ingin menggunakan daun
Leng-ci menolong orang, maka dengan "Keek!" batuk sekali,
berkata: "Jangan terburu-buru, biar kakak mencobanya
terlebih dulu."
Terhadap menggunakan racun Pek-tok-lo-cia memang
punya kelebihan dari orang, empat puluh orang lebih, orang-
orang dari berbagai perguruan yang terkena racun ini,
akhirnya telah tertolong, tapi, apakah mereka bisa bertobat?
Apakah dapat menyelesaikan persoalan dengan Hek-it-kau
selanjutnya? Pek Soh-ciu sulit bisa memastikannya, dia sudah

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 524


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

berusaha semampunya, asal sudah bisa melakukan hal yang


tidak menyesalkan hati saja dia sudah merasa cukup.
Terakhir, mereka mendapatkan awak perahu yang
ditahan, tapi mereka tetap tidak merubah rencana semula,
melalui jalan pegunungan menuju ke kota Pek-tee.
Jebakan yang telah diatur oleh Hek-it-kau jadi sda-sia, Oh-
long To Cu-an mungkin tidak berani menunjukan kekuatannya
lagi, sehingga setelah sampai di kabupaten Jin-ciu, mereka
hampir tidak terlihat satu pun orang-orang Hek-it-kau, sedikit
pun tidak ada pergerakan dari lawan, namun di dalam
kelompok mereka, Thian-ho-sat-kun beserta anaknya, setiap
orang merasakan tekanan berat, sebab Oh-long To Cu-an
berada di bawah perlindungan Thian-ho-leng, dan hubungan
Ang-kun-giok-hui dengan mereka juga begitu ruwetnya.
Di Jin-ciu setelah beristirahat dua hari, mereka akhirnya
menginjakan kaki di jalan bukit Thian-ciat, seperti perahu tiba
di tengah sungai dengan sendirinya akan berjalan lurus,
mereka terpaksa maju selangkah demi selangkah.
Di dunia persilatan, Thian-ho-leng tadinya adalah sebuah
perguruan misterius yang tidak menginjakan kakinya di dunia
persilatan. Thian-ho-leng sebuah kelompok yang berada diluar
lingkaran, tapi semenjak Ang-kun-giok-hui berhasil mengambil
kedudukan ketua, di dunia persilatan, bertambah banyak
peristiwa kejahatan dan pembunuhan, sekarang Thian-ho-sat-
kun kembali ke bukit Thian-ciat, gunung yang megah
pepohonan dan rumput yang menghijau, semua terasa asing
olehnya, dalam hatinya, dia merasakan satu perasaan
kesepian yang sulit diutarakan.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 525


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Semenjak pagi hingga siang hari, mereka telah tiba di


Touw-goan bukit Thian-ciat, ini adalah satu lubang retakan di
tengah tebing yang curam, langit hanya terlihat sebuah garis
saja, asalkan gerbang ini ditutup, setinggi apa pun ilmu silat
orang itu, jika ingin melewati gerbang, mungkin lebih sulit
dibandingkan naik keatas langit.
Thian-ho-sat-kun melihat sekali pada Touw-goan, lalu
membalikan kepala berkata pada Siau Yam: "Anak Yam, apa
kode untuk membuka gerbang? Kau pergi mencobanya!"
Siau Yam menyahut dia meloncat ke depan gerbang, kaki
sedikit dihentakan, tubuhnya seperti burung walet terbang
kelangit, sesudah meloncat setinggi tiga tombak lima kaki,
satu tangannya dengan cepat menekan, jari telunjuk dan jari
tengah tepat menekan diatas sebuah batu bulat berwarna
merah gelap.
Ini adalah kode untuk memanggil penjaga gerbang,
asalkan menggunakan tenaga dalam menekan batu bulat itu,
di dalam gerbang akan terdengar serentetan suara bel,
penjaga gerbang pertama akan membuka dulu satu jendela
batu, setelah melihat dengan jelas siapa yang membunyikan
bel, lalu memutar roda besi, membuka pintu batu yang berat
sekali.
Tapi baru saja Siau Yam menyentuh batu bulat, mendadak
terdengar suara ringan ssst... diatas dinding tebing itu,
menyemprot beberapa asap tebal yang berbau amis
menyengat hidung, Siau Yam terkejut dan berteriak keras, lalu
seperti layang-layang putus talinya jatuh ke bawah.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 526


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Kejadian ini sangat mengejutkan orang, siapa pun tidak


menduga Siau Yam yang besar di bukit Thian-ciat, bisa
mendapat kecelakaan saat membunyikan bel. Untung Siau
Hun tidak jauh dari dinding tebing, dia segera meloncat,
kecepatannya laksana angin, sepasang telapaknya digetarkan,
dengan enteng meringankan terlebih dulu tenaga jatuhnya
tubuh Siau Yam, lalu membuka lengannya, menyambut tubuh
Siau Yam.
Rupanya asap tebal itu adalah semacam racun yang
sangat mematikan, hanya dalam sekejap, wajah cantiknya
Siau Yam sudah berubah menjadi warna ungu tua.
Pek-tok-lo-cia membuka kelopak mata Siau Yam,
melihatnya sebentar lalu berkata: "Tidak disangka di atas
bukit Thian-ciat ini ada ahli racun yang sehebat ini, tidak aneh
bibi Siau bisa merajalela di dunia."
Pek Soh-ciu dengan wajah gelisah berkata: "Cici San!
Dia..."
Bong San-san tersenyum: "Jangan gelisah Adik Ciu!
Julukan Pek-tok-lo-cia tidak mudah didapat, Kiu-ih-bi-sin-san
(Bubuk sembilan dewa linglung), masih belum bisa
menyulitkan cici."
Dia membuka kantong kulit dipinggangnya, mengeluarkan
sepuluh macam lebih obat penawar racun, menimbang-
nimbang dengan teliti lalu mencampurnya, pekerjaannya
menghabiskan tidak sedikit waktu, setelah jadi baru obatnya
disuapkan ke dalam mulut Siau Yam.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 527


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Lama... Siau Yam siuman kembali, warna di wajahnya juga


berubah semakin merah, tapi semangat dia tetap lesu, jelas...
bukit Thian-ciat sudah menganggap dia sebagai seorang
penghianat.
Su Lam-ceng tahu isi hati Siau Yam, maka dia
menghiburnya: "Adik Yam tidak perlu khawatir, asalkan kita
bisa bertemu dengan bibi, segala kesalah pahaman pasti akan
terselesaikan, saat ini yang paling penting adalah bagaimana
caranya masuk ke dalam Touw-goan, coba adik Yam pikir!
Kecuali tempat ini, apakah masih ada jalan lainnya?"
"Ada sih ada, tapi yang aku tahu, dalam sepuluh tahun ini,
tidak ada orang yang mampu melewati Thian-cian-ciat-ih."
Thian-ho-sat-kun berkata: "Anak Yam, yang kau katakan
itu apakah lembah mautLam-san, seratus tombak pasir
mengambang?"
"Benar, ayah, tapi di belakang seratus tombak pasir
ngambang, sekarang telah ditambah lagi empat barisan besar
yang mematikan, yaitu Thian-lui (Guntur langit) Bu-im (Tanpa
bayangan) Sin-liong (Dewa naga) dan Thian-kong-tee-sat
(pembunuh langit bumi)."
Thian-ho-sat-kun tertegun: "Apa yang disebut empat
barisan besar memati¬kan itu?"
"Barisan Thian-lui dipasang di belakang seratus tombak
pasir mengambang, disana di timbun puluhan ribu kati mesiu,
di dalam mesiu, dicampur dengan bahan bakar yang mudah
terbakar, asalkan tersentuh benda yang sangat ringan saja,
maka akan mengakibatkan ledakan dahsyat yang dapat

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 528


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

menghancurkan gunung, barisan Bu-im dibangun di


belakangnya Thian-lui, adalah barisan racun tanpa bayangan,
walau pun merupakan sebuah tempat yang sangat tenang,
tapi tingkat bahayanya, lebih dahsyat dari pada barisan Thian-
lui, barisan Sin-liong adalah wilayah ular, ular-ular beracunnya
ribuan jenis, menutupi seluruh celah bebatuan dan
rerumputan, membuat orang sulit untuk menghindar, yang
terakhir adalah Thian-kong-tee-sat nya Thian-ho-leng,
menurut perhitungan perputaran semesta, dibentuk sebuah
barisan Ho-to-si-hiang, ditambah dengan Racun tanpa
bayangan dan Ngo-tok-tui-hun-cian, keampuhannya, bisa
dikatakan tidak ada yang menandingi di dunia."
Orang-orang di lapangan ini tidak ada satu pun yang tidak
memiliki ilmu silat hebat, tapi setelah Siau Yam menerangkan
dengan singkat empat barisan besar itu, semuanya jadi
bengong dengan mulut menganga, terperanjat sampai
wajahnya berubah.
Empat barisan besar ini, tidak mungkin bisa dilawan
dengan kekuatan manusia, hanya bicara seratus tombak pasir
mengambang saja, mungkin ketua Siauw-lim yang menguasai
tujuh puluh dua macam ilmu silat terhebat di dunia persilatan,
juga tidak akan mampu menyeberanginya!
Pek Soh-ciu bisa melihat wajah mereka yang putus asa,
tidak tertahan dia berteriak marah sambil berkata: "Seratus
tombak pasir mengambang, empat barisan besar, belum tentu
bisa menghadang kita, silahkan kalian tunggu disini sebentar,
biar aku pergi mencoba terlebih dulu, ada seberapa hebat
barisan itu."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 529


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Siau Yam berteriak terkejut, segera menangkap lengan


baju dia berkata: "Kau ini kenapa, Ciu koko? Ini bukan main-
main!"
Pek Soh-ciu menghela napas: "Tebing disini tidak bisa
dibuka, di sana juga ada berlapis-lapis barisan maut
menghadang, kita jauh-jauh datang kesini, apakah mau
menyerah begitu saja?"
Siau Hun batuk sekali berkata: "Kenyataannya memang
begitu, kita tidak boleh karena emosi..."
Su Lam-ceng berkata: "Menurut pendapatku, jika Ciu koko
seorang diri melabrak barisan maut itu, sangat mungkin bisa
berhasil, lebih baik kita pergi dulu ke Lam-san, lalu
mendiskusikan satu cara yang sempurna."
Siau Yam membelalakan sepasang matanya, berkata: "Cici
Ceng! Kau sudah gila? Seratus tombak pasir mengambang,
burung terbang pun sulit melewatinya..."
Thian-ho-sat-kun menggoyangkan tangannya: "Apa yang
dikatakan Lam-ceng tidak salah, kita pergi dulu ke Lam-san."
Thian-ho-sat-kun lalu mengayunkan langkahnya berlari
menuju ke Lam-san, yang lainnya walau masih banyak
pertanyaan, juga tidak bisa mengajukan pertanyaan, terpaksa
mengikuti ke Lam-san.
Lam-san adalah lembah mati yang tidak ada rumput atau
pohon, bahkan mahluk hidup pun tidak ada, lapangan pasir
kuning, luasnya diatas seratus tombak lebih, udara yang
dingin, membuat orang bisa merinding.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 530


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Di luar lembah, batu-batu tajam bertebaran bersilangan,


pemandangannya sangat tandus, Thian-ho-sat-kun
mendapatkan satu tempat yang tersembunyi,
mempersilahkan semua orang duduk diatas tanah, lalu
mengerutkan alis, katanya: "Anak Ciu! Coba kau uraikan
terlebih dulu rencanamu."
Pek Soh-ciu menenangkan pikirannya, lalu berkata: "Aku
bicarakan kemampuan kita terlebih dulu."
Sejenak dia menghentikan perkataannya, kemudian
melanjutkan perkataannya, "Adik Ceng banyak sekali
kepandaiannya, hafal dengan barisan, barisan Thian¬kong-
tee-sat walau pun sangat berbahaya, sebenarnya tidak
menakutkan, tiba di barisan Sin-liong, aku bisa menggunakan
seruling dewa Ci-cu mengusir ular, hadangan yang tampak
berbahaya ini, sebenarnya bisa diatasi."
Pek-tok-lo-cia Bong San-san menambahkan: "Bagus
sekali! Untuk Racun tanpa bayangan, biar aku yang
mengatasinya.
"Aku ucapkan terima kasih dulu pada cici San, sekarangan
tinggal barisan Thian-lui, dan seratus Tombak pasir
mengambang."
Ketua Siauw-lim Pek Hui taysu mengucap Budha berkata:
"Di dunia ini, mungkin sulit bisa menemukan seorang yang
mampu melintasi seratus tombak pasir mengambang, apa lagi
kedahsyatannya Lui-ho itu... haai..."
Pek Soh-ciu tersenyum berkata: "Kata-kata taysu tidak
salah, seratus tombak pasir mengambang, burung terbang

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 531


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

pun sulit melintasinya. Tapi jika bisa meminjam tenaga luar,


melintas diatasnya, itu bukanlah hal yang tidak mungkin!"
Dia sembarangan memungut beberapa potong dahan
kering, dan dua butir batu gunung sebesar telur angsa,
tubuhnya berkelebat, tampak bayangan putih melintas di
udara, menggunakan ilmu meringankan tubuh dari Sin-ciu-
sam-coat yang tiada taranya, dia meloncat melintasi pasir
mengambang itu.
Gerakan dia yang tiba-tiba ini, sungguh menge¬jutkan
orang, kecuali teriakan-teriakan terkejut, tidak ada orang yang
bisa menghentikannya, terlihat satu kilatan putih melayang,
dia telah melayang sejauh tiga puluh tombak lebih, tubuhnya
bersalto sekali, dengan kecepatan sekali meluncur seribu lie,
dia meloncat ke pinggir pasir mengambang, saat tenaga dalam
dia akan habis, tubuhnya dari terbang lurus berubah jadi
turun ke bawah, mendadak dia melayangkan telapak tangan
kanannya, dua butir batu gunung dengan kuat di lemparkan
ke arah barisan Thian-lui, lalu melemparkan sepotong dahan
kering pohon, ujung kakinya menotol meminjam tenaga,
maka tubuhnya sudah memutar meloncat kembali balik ke
mulut lembah.
Pek Soh-ciu dengan gampang bolak-balik melewati
seratus tombak pasir mengambang, jika bukan menyaksikan
dengan mata kepala sendiri, mungkin siapa pun sulit
mempercayainya, hal ini masih belum terhitung hal yang
sangat mengejutkan orang, peristiwa yang mengejutkan orang
sedang datang.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 532


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Sinar api berkilat-kilat tampak di dalam barisan Thian-lui,


suara ledakan dahsyat yang memekakan telinga sedang
menggetarkan bumi.
Batu gunung dan debu, berterbangan di atas langit, satu
demi satu suara ledakan membuat bumi bergetar.
Barisan Tian-lui sudah menampakan kedahsyat-annya,
sayang kecuali dua butir batu gunung sebesar telur angsa
yang dilemparkan oleh Pek Soh-ciu, satu mah\uk hidup pun
tidak ada yang dilukainya.
Lama... semuanya kembali tenang, dan barisan Thian-lui,
telah berubah menjadi jalan datar yang lebar.
Sekarang... sedikit demi sedikit kegembiraan timbul di
dalam hati, nampak di wajah orang-orang, akhirnya, mereka
tidak tahan berteriak tertawa keras, lupa diri, bersorak
mengitari Pek Soh-ciu yang telah menciptakan satu keajaiban.
Hanya Siau Yam yang terkecuali, dia mengucurkan air
mata emosi, mengangkat sepasang kepalannya, seperti
memukul genderang dipukulkan di dadanya Pek Soh-ciu.
"Ciu koko, aku benci, kenapa kau mau menempuh
bahaya, apakah tidak terpikirkan olehmu, tindakan gila itu
bisa membuat orang mati gelisah? Aku tidak mau, aku ingin
kau menggantinya..."
Mengganti apa? Dia tidak menjelaskan, tapi Pek Soh-ciu,
Siau Hun, Su Lam-ceng, sampai Jit-kaw Kokcu Bong San-san
itu, sedang tersenyum mengerti.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 533


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Akhirnya Pek Soh-ciu sambil membopong tubuh¬nya Siau


Yam berkata: "Adik Yam, ayo bantu aku mengambil rotan
gunung, kita harus menggunakan untuk menyeberangi seratus
tombak pasir mengambang."
Siau Yam menyatakan baik, tapi dia tetap berada tidak
beranjak, sebab Im-yang-sam-ih, Peng-kok-pat-hiong, dan
para pesilat tinggi dari Jit-kawkok, sudah pergi mengambil
rotan gunung, tentu saja Siau Yam jadi ongkang-ongkang kaki,
tidak perlu bekerja..
Rotan gunung telah terkumpul, lalu Pek Soh-ciu
menyambungkannya, ujung satunya diikatkan disatu batu
besar di mulut lembah, lalu meloncat terbang, membawa
ujung satunya melintasi pasir mengambang. Karena beratnya
rotan gunung, beberapa kali dia harus meminjam tenaga
dahan pohon kering, baru berhasil tiba diseberang pasir
mengambang, hasilnya, sebuah jembatan terbuat dari rotan
gunung berhasil dibangun diatas pasir ngambang.
Mereka lalu melintas seratus tombak pasir mengambang,
berjalan melewati barisan maut Thian-ciat, setelah lewat
barisan Racun tanpa bayangan yang dingin mengerikan,
kembali menghadang jalan mereka.
Bong San-san mengeluarkan sebuah botol giok berwarna
kehijauan, menumpahkan sepuluh butir lebih pil berkilap
membagi-bagikan, lalu berkata: "Obat penawar racun yang
aku bawa tidak banyak, tidak bisa membersihkan seluruh
Racun tanpa bayangan, harap kalian menempel di belakangku,
siap!"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 534


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Lalu jarinya dijentikan, sebuah sinar sekelebat timbul di


depan dirinya langsung menghilang, pinggangnya sedikit
diputar, dia meluncur kedepan beberapa tombak, dengan
cara ini, sekelompok para pendekar yang ingin membalas
dendam, kembali dengan selamat melintasi satu hadangan
maut. Sekarang, angin bau amis menyebar dimana-mana, ular
berbisa samar-samar kelihatan, dengan mata hijau lidah
merah bergerak gerak diantara bebatuan dan pepohonan.
Pek Soh-ciu menge¬luarkan seruling dewa Ci-cu, baru saja
akan meniupnya, Su Lam-ceng mendadak tertawa berkata:
"Tunggu, Ciu koko! Kenapa kita tidak menggunakan racun
menyerang racun!"
Pek Soh-ciu keheranan berkata: "Bagaimana caranya?"
Su Lam-ceng berkata: "Kau gunakan seruling dewa Ci-cu
mengusir ular, lalu suruh Sian-giok menghadang di sekeliling,
supaya para ular berbisa itu berlari masuk ke dalam barisan
Thian-kong-tee-sat, bukankah akan menghemat tidak sedikit
tenaga kita!"
Pek Soh-ciu menganggukan kepala: "Cara bagus."
Dia segera melepaskan Sian-giok, lalu meniup serulingnya
dengan lagu pengusir ular yang suaranya menggema ke
seluruh gunung.
Berpuluh ribu ular berbisa, besar kecil menyusup keluar
dari tempat persembunyiannya, di bawah hadangan Sian-giok,
semuanya menyusup masuk ke dalam strategi Thian-kong-
tee-sat, puluhan ribu ular berbalik menggigit orang-orang di
dalam barisan yang mematikan itu, hingga menimbulkan

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 535


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

kekacauan yang amat sangat, dalam waktu sekejap, barisan


Thian-kong-tee-sat jadi hancur berantakan.
Anak buah setia Ang-kun-giok-hui yang diandalkan, yang
biasa melakukan kejahatan di dunia persilatan, juga berhasil
dilukai atau dibunuh dalam jumlah yang amat banyak.
Tanpa ada kerja keras berturut turut telah
menghancurkan empat barisan besar, sehingga membuat
Thian-ho-leng yang meraja lela di dunia persilatan, pertama
kalinya merasakan ancaman maut, tentu saja, Ang-kun-giok-
hui tidak rela menerima kekalahan ini, dia mengumpulkan
orang-orang Hek-it-kau, dan pasukan inti dari Thian-ho-leng,
berniat membalas dengan sekuat tenaga.
Gedung Thian-ciat adalah tempat tinggal sehari harinya
ketua Ang-kun-giok-hui, di dalam Thian-ho-leng, selain
tempatnya yang tertinggi, juga adalah markas pusat yang
sangat misterius, jika melihat wajah luarnya, gedung itu
memang sangat indah dan megah, tapi bangunan di
dalamnya, dimana-mana ada jebakan yang berbahaya.
Di atas bukit Thian-ciat sedang dipenuhi oleh hawa
pembunuhan yang dahsyat, Ang-kun-giok-hui Hai Keng-sim
akan melakukan satu serangan habis habisan dengan cara
kilat.
Lapangan batu di depan gedung Thian-ciat, sedang berdiri
lautan manusia dengan tanpa bersuara, mereka adalah para
anak buahnya Thian-ho-leng dengan seragam baju ringkas
merahnya, setengahnya lain adalah anggota Hek-it-kau yang
bertopeng.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 536


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Ang-kun-giok-hui Hai Keng-sim dengan wajah dingin


berdiri diatas lapangan batu, penjahat nomor satu di dunia ini
walau pun usianya sudah tua, namun tetap tampak masih
cantik, tetap masih ada kelebihannya.
Di sebelah kiri dia, adalah seorang tua bertopeng hitam,
tubuhnya tinggi kurus, dua sorot mata yang dingin berputar-
putar di dalam topeng hitamnya.
Di belakang orang tua kurus kering, berbaris tujuh orang
bertopeng berbaju hitam, tidak berbeda jauh dengan orang-
orang Tong-it yang berada di kota kabupaten di Bu-san.
Di belakang Ang-kun-giok-hui, selain Wie Pui-hoa, Giok Ie-
ko dua orang muridnya, masih ada sembilan orang wanita
baju merah yang usianya di atas setengah baya,
memperkirakan menurut sorot mata mereka yang bersinar,
setiap orang pasti memiliki ilmu silat yang mengejutkan.
Saat ini Thian-ho-sat-kun memimpin Pek Soh-ciu dan
kawan-kawan dengan langkah tenang naik ke atas lapangan
batu, dia melihat sekali pada Ang-kun-giok-hui, orang tua yang
sangat terbuka ini, wajahnya tampak sedikit emosi, dia
melayangkan tangan menghentikan Pek Soh-ciu dan kawan-
kawan, maju dua langkah berkata: "Keng-sim! Apa maksudnya
ini? Apakah tidak senang atas kembalinya aku?"
"Heeh!" dengan dingin Ang-kun-giok-hui berkata: "Siapa
dirimu? kau bicara lebih baik sedikit hati-hati, bukit Thian-ciat
bukan tempat kalian mengacau!"
Thian-ho-sat-kun tertegun berkata: "Hai Keng-sim! Kau
sungguh sudah tidak kenal aku lagi?"

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 537


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Ang-kun-giok-hui berteriak marah, berkata:


"Sembarangan masuk ke dalam bukit Thian-ciat, dosanya
sudah tidak bisa diampuni, disini masih berani sembarangan
bicara, orang tua tengik, kau sungguh sungguh tidak tahu
mati."
Thian-ho-sat-kun marah sekali, dia tidak men¬duga
istrinya bisa berbalik muka tanpa perasaan sedikit pun, sesaat
amarahnya meledak, tidak tahan dia mengangkat kepalanya
menghadap ke langit, sambil tertawa keras berkata: "Wanita
hina yang kejam sekali, kau sampai tidak mengakui anak dan
suami, lima anak buah setiaku itu juga pasti telah dibunuh
olehmu, jika kau sudah mencari jalan mati sendiri, aku jadi
tidak perlu mempedulikan perasaan cinta dahulu."
Orang tua dengan mantel merahnya jadi mengembang,
meski tanpa ada angin berhembus, tampak marah sekali, dia
mengangkat lengan kanan, saat akan menghantam, terlihat
satu bayangan putih berkelebat.
Pek Soh-ciu sudah berdiri disisinya berkata: "Gak-hu
(mertua) harap sabar dulu, nanti setelah aku menyelesaikan
perhitungan dengan ketua Hek-it-kau, baru kita perhitungan
di dalam perguruan sendiri."
Walau Thian-ho-sat-kun marah sekali terhadap Ang-kun-
giok-hui, tapi tetap masih ada sedikit perasaan hubungan
suami istri, apa lagi Pek Soh-ciu ingin membalas dendam
ayahnya dulu, seharusnya masalahnya dikedepankan terlebih
dulu, sehingga untuk sementara dia menahan amarahnya
mundur kebelakang.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 538


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Pek Soh-ciu mengangkat alisnya, wajahnya menghadap


pada orang bertopeng disisi Ang-kun-giok-hui berkata: "Aku
Pek Soh-ciu, berharap ketua Hek-it-kau Oh-long To Cu-an
menjawab pertanyaanku."
Ang-kun-giok-hui teriak sekali, berkata: "Bocah yang
masih bau kencur, juga berani menampilkan cakarnya di bukit
Thian-ciat, heh... tidak sulit mau bertemu dengan ketua Hek-
it-kau, aku ingin perhitungkan dulu dengan kau, masalah
hutang lama diantara kita."
Namun Pek Soh-ciu tidak berani kurang ajar terhadap
Ang-kun-giok-hui, bagaimana pun, dia adalah ibu mertuanya,
sehingga dengan mengepal sepasang tangan dia berkata:
"Cianpwee ingin bagaimana menghukumnya, aku tidak akan
mengelak, hanya saja dendam membunuh ayah tidak bisa
diampuni, harap Cianpwee bisa memakluminya."
"Heh!" Ang-kun-giok-hui berkata, "Kata-kataku sekali
keluar tidak bisa dirubah, ingin bertemu dengan ketua Hek-it-
kau, harus lunasi dulu hutang pada perguruanku."
Pek Soh-ciu berkata tawar: "Oh-long To Cu-an, juga
adalah seorang yang ternama, Cianpwee demikian
melindunginya, walau pun sementara bisa menghindar dari
kematian, di dalam dunia persilatan, mungkin tidak akan ada
lagi sebutan Oh-long ini!"
Orang dunia persilatan, kebanyakan lebih mementingkan
nama dari pada nyawa, bagaimana Oh-long To Cu-an bisa
menerima hinaan tanpa perasaan dari Pek Soh-ciu!

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 539


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Dia meminta izin dulu pada Ang-kun-giok-hui, lalu


meloncat, melesat seperti kilat, dalam jarak lima tombak,
seperti hanya dalam satu langkah sudah berada dihadapan.
Oh-long To Cu-an bisa menduduki kursi ketua Hek-it-kau
dan menjadi alat kejahatannya Ang-kun-giok-hui di dunia
persilatan, memang kepandaiannya tidak bisa dianggap
enteng, dia menghentikan langkah, dengan mendengus dingin
berkata: "Bocah, apa kau anak haramnya Sin-ciu-sam-coat?
Bagus sekali, ini yang disebut ada jalan surga tidak mau kau
tempuh, malah ingin masuk neraka, mari... Biar aku coba, kau
sudah berhasil mendapatkan berapa banyak ilmu silat dari
tiga setan tua itu!"
Pek Soh-ciu dengan sorot mata membunuh, berteriak
marah: "Jadi kau bangsat yang menjadi otak serangan gelap di
perumahan Leng-in saat itu! Betul tidak?"
To Cu-an dengan bangga bersuara "Hemm!" berkata,
"Tidak salah."
"Giam-lo-cun-cia juga kau bangsat tua yang diam-diam
menyiksanya?"
"Bocah, kematian kau sudah didepan mata, masih berani
menimbulkan masalah, sungguh terlalu tidak tahu diri!"
"Baik, bangsat tua, kau harus mati..."

Pek Soh-ciu mengerahkan tenaga dalam ke seluruh


tubuhnya, setelah tenaga memenuhi sepasang lengan, telapak
tangan kanannya pelan-pelan diangkat, Kong-hong-sam-si

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 540


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

yang menggemparkan dunia persilatan dikerahkan, bersiap


akan menyerang.
Mendadak....
"Tunggu."
Dua bayangan orang yang seperti pagoda besi, dengan
membawa angin kencang bergulung datang, pada Oh-long To
Cu-an mereka berkata, "Kami ingin membalaskan dendam
kakak kami, harap ketua bisa mengalah untuk kami."
To Cu-an melihat pada mereka, lalu membalikan kepala,
berkata pada Pek Soh-ciu: "Tiga pengawal pribadiku, satu
telah dibunuh olehmu, jika mereka ingin membalaskan
dendam, aku tidak bisa menghalanginya, begini saja, jika kau
bisa selamat dari tangan mereka, aku yang akan mengantar
mu ke akherat."
Dia tidak peduli apakah Pek Soh-ciu setuju atau tidak,
ujung kaki dihentakkan, maka sudah meloncat kembali ke
tempat semula, walau dia menghadap pada Pek Soh-ciu, tapi
loncatan dia ke tempat semula, jarak dan tempatnya, hampir
semili pun tidak salah.
Saat ini dua orang Tong-it yang tinggi besar dengan dua
telapak yang sangat besar sekali, sudah menyerang dari kiri
dan kanan, kekuatan telapaknya dahsyat sekali, seperti kapak
putih membelah gunung, kecepatan serangannya, ketepatan
mengarah pada jalan darah, dibandingkan dengan Tong-it,
sepertinya lebih tinggi tiga puluh persen.
Hawa membunuh membayang diantara alisnya Pek Soh-
ciu. Wajahnya yang tampan setampan Goan-ie itu ada

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 541


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

sekelumit senyuman yang sulit diartikan, tubuhnya tegak


berdiri seperti gunung, terhadap empat buah serangan
telapak yang bisa membelah gunung itu, sepertinya tidak
memandangnya, sampai telapak lawannya hampir menyentuh
tubuh, anginnya ingin merobek baju, terlihat kilatan putih
berkelebat.
Tubuhnya yang tegap itu, seperti roh melesat keluar dari
serangan telapak. Cara dia melepaskan diri ini, sungguh terlalu
tiba-tiba, dua orang Tong-it itu ingin menarik kembali
pukulannya, tapi bagaimana bisa menariknya, tidak tertahan
mereka sudah saling menyerang sesudah dua telapaknya
bentrok baru bisa memisahkan diri, walau tidak mendapatkan
luka, tapi juga membuat hal yang memalukan sekali.
Setelah berteriakan seperti macan terluka, mereka
kembali menyerang, tapi saat menyerang kembali mereka
telah bertambah hati-hati. Dalam sekejap puluhan jurus telah
lewat, Pek Soh-ciu hanya melenggok di antara dua raksasa itu,
bajunya berkibar-kibar, tidak saja tidak membalas menyerang,
tampangnya juga sangat santai sekali.
Setelah lewat puluhan jurus, Pek Soh-ciu tidak lagi
menghindar, dengan satu siulan nyaring, dua orang raksasa itu
diputar oleh sebelah tangannya, malah telah terbang ke
udara, jatuh tepat di tempat mereka berdiri semula
dibelakangnya Oh-long, ketajaman matanya, penggunaan
tenaganya yang tepat, sungguh jarang tandingannya.
Oh-long To Cu-an melihat dua orang itu sudah tidak
bernyawa lagi, topeng hitamnya tidak tahan bergetar karena
marah dan terkejut, walau dia sudah tahu ilmu silatnya Pek

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 542


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Soh-ciu hebat sekali, tapi tidak menduga bisa sehebat ini. dia
lalu mengangkat sudut bibirnya, lima orang laki-laki besar
yang ada dibelakang dia, bersamaan menerjang keluar.
Sangguan Ceng-hun yang melihat berteriak marah
berkata: "Sungguh tidak tahu malu, bertarung menggunakan
cara bergilir, sungguh tidak jantan sekali, saudara Ciu! Lima
orang ini serahkan saja pada Toako, kau cepat bereskan Oh-
long saja."
Ouwyang Yong-it, murid murid dari Siauw-lim dan Bu-
tong, semuanya meloncat keluar, para pesilat tinggi Hek-it-
kau, juga bersama sama ikut kedalam pertarungan, lapangan
batu yang dikelilingi oleh pegunungan ini, segera terjerumus
kedalam pertarungan kacau-balau.
Pek Soh-ciu tidak ragu ragu lagi, mendadak tubuhnya
berkelebat, seperti kuda langit berjalan dilangit, dalam
sekelebat, sudah berada di depan Oh-long, dia mengeluarkan
Pouw-long-tui, sepasang alisnya diangkat, berkata dingin:
"Bangsat keji, yang pergi ke Liong-bun, bercerita lagi
semangat di tahun itu, adalah ucapanmu bukan? Mana
semangatmu itu? Heh... heh..."
Dia pelan-pelan mendesak maju, tapi setiap
melangkahnya, menimbulkan angin keras sampai tiga kaki di
depan dirinya seperti dinding baja.
Sepanjang hidupnya, Oh-long melakukan kejahatan,
pesilat tinggi yang telah dia hadapi tidak terhitung banyaknya,
kecuali Ang-kun-giok-hui Hai Keng-sim, yang bisa bertahan
lebih dari tiga jurusnya, tentu orang itu bisa dihitung orang

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 543


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

ternama. Tidak salah, ditahun itu dia pernah mengalami


kekalahan dari tangan Sin-ciu-sam-coat, tapi sakarang ada
berapa banyak pesilat tinggi yang seperti Sin-ciu-sam-coat!
Dia sudah terkejut, tapi dia sedikit pun tidak merasa
menyesal, sifat jahatnya yang terhimpun dari kejahatan
selama bertahun-tahun, membuat keinginannya tidak pernah
gagal. maka dia mengeluarkan senjata khususnya Bu-ceng-
put-ho-soat (Senjata pemusnah mayat tanpa ampun),
mulutnya teriak: "Bocah, pergilah susul ayahmu!" dalam sinar
kuning yang menyilaukan mata, berturut-turut menye¬rang
sembilan jurus dahsyat.
Pek Soh-ciu bersiul panjang, Pouw-long-tui dengan sinar
kemilau hitam memenuhi langit, memo-tong masuk ke dalam
sinar kuning, lalu terdengar suara beberapa bentrokan yang
keras sekali, cepat sekali mereka telah bertarung sebanyak
dua puluh jurus lebih.
Serangan senjata Bu-ceng-put-ho-soat dari Oh-long
biasanya tidak pernah gagal, jurusnya telah dia latih dengan
keras selama puluhan tahun, tidak di duga, meski telah
menyerang dengan sekuat tenaga, sedikit pun dia tidak bisa
mendapatkan keuntungan.
Dia jadi putus asa, seperti jatuh ke dalam lubang es, dia
merinding dua kali. Sebagai laki-laki besar yang bisa tegak bisa
bungkuk, jika ilmu silatnya kalah dari orang, terpaksa
menggunakan siasat terakhir, maka dia telah memutuskan
menggunakan jurus ke tiga puluh enam, yaitu melarikan lari,
Put-ho Soat nya di tegakan, dengan seluruh tenaganya,
melakukan satu serangan.

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 544


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Ini adalah rencana yang dia siapkan sendiri, asalkan bisa


mendesak Pek Soh-ciu mundur beberapa langkah, maka dia
tidak akan sulit lari melepaskan diri.
Sayang perkiraan dia kali ini salah, Pek Soh-ciu justru
menggunakan cara bertempur kucing mempermainkan tikus,
sejak pertarungan dimulai, dia belum mengerah¬kan seluruh
tenaganya.
Serangan Oh-long To Cu-an ini, bisa dikatakan
mempercepat kematian sendiri, Pek Soh-ciu melihat dia
begitu berani, maka dia tidak ingin lagi menghabiskan waktu,
lengan berototnya diayunkan, Pouw-long-tui seperti gemuruh
guntur, di dalam satu bentrokan logam, telapak tangan Oh-
long sudah pecah berdarah, Bu-ceng-put-ho-soat sudah
terlepas dari tangannya terpental jatuh ke dalam jurang.
Terjerumus ke dalam keadaan buntu, dia masih bisa
menghadapinya dengan tenang, dia seorang penjahat ulung,
memang berbeda dari pada orang biasa, saat Put-ho-soat
terlepas dari tangannya, dia dengan cepat mengayunkan
sepasang lengannya, melemparkan segenggam jarum baja
beracun, tubuhnya bersamaan waktu meloncat ke atas,
meloncat ke arah sisi bukit yang banyak batu berserakan.
"Hemm!" Pek Soh-ciu marah sekali, membentak:
"Tinggalkan nyawamu, bangsat keji."
Dengan kuat dia mengayunkan telapak tangan kanannya,
jarum baja beracun itu terpukul jatuh semuanya oleh Pouw-
long-tui, berbareng telapak tangan kirinya menghantam,

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 545


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Pouw-ci-sin-kang melesat tepat mengenai jalan darah Khi-hai


di tubuh Oh-long.
Dari kejauhan menjentikan jari, bukan saja telah menahan
Oh-long, juga telah menghancurkan jalan darah Khi-hainya,
memusnahkan ilmu silat yang biasa digunakan untuk
melakukan kejahatan, lalu dia menangkap dan menotok
beberapa jalan darah dia.
Pek Soh-ciu telah berhasil menangkap otak pembunuhan,
harapannya telah terkabul, pertarungan sengit yang terjadi di
lapangan, juga bersamaan waktunya selesai.
Karena Hek-it-kau telah kehilangan ketuanya, seperti
menjadi naga tidak ada kepalanya, para anggota yang sedang
bertarung, juga terpaksa melepaskan perlawanannya.
Lalu Su Lam-ceng menggaet tangan Siau Hun, Siau Yam,
sambil tertawa menyambut Pek Soh-ciu berkata: "Selamat,
Ciu koko! Kau serahkan dulu Oh-long pada Sangguan toako,
aku ingin mendiskusikan satu hal yang sangat penting
denganmu."
Pek Soh-ciu menurut, menyerahkan Oh-long pada
Sangguan Ceng-hun, membalikan kepala bertanya pada Su
Lam-ceng: "Hal apa yang sangat penting itu? Adik Ceng."
"Menurutmu kenapa Subo mau melakukan hal yang tidak
ada perasaan itu?"
Pek Soh-ciu diam-diam melihat pada Ang-kun-giok-hui
yang wajahnya sangat serius berkata: "Ini... masih perlu
petunjuk hebat dari Li Cukat."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 546


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Su Lam-ceng tertawa: "Memperkirakan menurut keadaan


tadi, ketika kita menghabisi Hek-it-kau, para anggota Thian-
ho-leng tidak ada satu pun yang melibatkan diri, pertentangan
diantara Suhu dan Subo mungkin terjadi karena masalah
sepele, karena berbeda pendapat, sehingga masing-masing
memaksa berjalan ke ujung yang berbeda. Sebenarnya Subo
masih sangat mencintai Suhu, jika kita bisa membuat Suhu
mengalah sedikit pada Subo, segala salah paham ini pasti akan
bisa diuraikan."
Siau Hun berkata: "Apakah adik Ceng bisa
memperkirakan, apa penyebab yang membuat kedua orang
tua berselisih?"
"Mungkin karena Suhu hobinya melancong ke tempat
jauh, membuat Subo merasa kesepian... pokoknya, tidak jauh
dari cinta kasih, dua kata ini, wanita lebih memandang
penting cinta, betul tidak?"
Siau Hun menghela napas berkata: "Adik Ceng pikiranmu
sangat teliti, bisa menguraikan masalah sampai ke masalah
yang kecil, memang pantas disebut Li Cukat, tapi bagaimana
kita melakukannya?"
Su Lam-ceng berkata: "Di pihak Suhu, biar aku yang
bertanggung jawab membujuknya, di pihak Subo, harus Ciu
koko yang tampil, minta dukungan dari ketua Siauw-lim, tiga
tetua Bu-tong pergi membujuknya, pasti akan berhasil
membuat keluarga kembali berkumpul."

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 547


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspor.com

Kata Pek Soh-ciu: "Aku? Kalau ada Siauw-lim dan Bu-tong


beberapa Cianpwee yang tampil, tentu saja aku tidak perlu
tampil."
Su Lam-ceng tersenyum manis: "Siapa bilang? Mertua
wanita melihat menantu, semakin melihat semakin senang,
kau tidak bisa tidak harus tampil."
Perhitungan Li Cukat tidak pernah salah.
Setelah Pek Soh-ciu menghadap Ang-kun-giok-hui dan
dengan sabar membujuk, dengan kecakapan dan
kesopanannya, akhirnya hati Ang-kun-giok-hui yang keras
seperti batu, bisa lumer seperti air, rencana Su Lam-ceng telah
berhasil, sehingga di atas bukit Thian dipenuhi dengan
kegembiraan dan kebahagiaan.
Dunia persilatan menjadi aman dan damai. Sekali waktu
tampak jejak mereka muncul di dunia persilatan sebagai
pendekar kebenaran.
––––––––

TAMAT

Bandung, 25 April 2008


Salam Hormat
(See Yan Tjin Djin)

Pendekar Sakti Dari Lembah Liar 548

Anda mungkin juga menyukai