DUA bersaudara she Liuw itu tak tahu asal usul dari si
kakek kurus ceking tersebut, melihat kehadiran kedua orang
gembong iblis itu mereka segera bersiap sedia untuk
melancarkan serangan.
"Kalian berdua harap segera berlalu dari sini" seru Lam
kong Pak dengan suara berat.
sebagai seorang jago dari kalangan lurus dan patriot
sejati. tentu saja Liuw Hauw siang serta Liuw Hoei Yan tak
sudi tinggalkan dia seorang diri disitu, maka walaupun si
anak muda itu sudah berseru namun tubuh mereka sama
sekali tak berkutik dari tempat semula.
Terdengar sikakek kurus ceking tadi telah menegur:
"Apakah kau adalah Lam kong Pak, si jago muda yang baru
saja muncul didalam dunia persilatan??".
"Sedikitpun tidak salah, dan aku rasa kau pastilah Koen
Toen sioe si kakek ombak menggulung bukan" sahut Lam-
kong Pak lantang.
"Heeeh...heeeh...." kakek ombak menggulung tertawa
seram. "Belum pernah ada orang yang berhasil melanjutkan
hidupnya setelah menyebut langsung julukan loohu"
"sunggub besar bacot anjingmu" Lam-kong Pakpun
tertawa dingin. "Ini hari aku akan suruh kau melek mata
lebar?. iblis tua bagaimanakah dengan keadaan keempat
orang nyonya tua itu saat ini??"
"Bajingan cilik, kau berani memper-olok2 diri loohu??
Heeeh, . . heeebh. . . mereka telah ditolong orang semua.
Bajingan keparat hampir saja kau akan menjadi anakku".
Mendengar perkataan itu, Lam-kong Pakpun merasa
hatinya jadi lega dan kemurungan serta kekesalan mulai
lenyap dari raut wajahnya, ia tahu babwa ibunya belum
sampai ternoda ditangan iblis ini.
Tanpa terasa keberaniannya muncul kembali, teriaknya
dengan suara keras: "lblis tua ini hari aku akan memukul
tubuhmu hingga kau mencium tanah....akan ku Paksa kau
untuk pulang sambil merangkak bagaikan seekor anjing..
..".
sepasang biji mata sikakek ombak menggulung yang kecil
bagaikan mata tikus kontan melotot sebesar-besarnya, sinar
mata yang dingin menggidikkan hati memancar keluar dari
kelompak matanya. "Tangkap dia" teriaknya.
Perlahan-lahan pangcu dari perkumpulan Liok Mao
Pang itu maju kedepan, serunya dengan nada keras:
"Kalau sekarang kau ingin melarikan diri mungkin masih
ada waktu bagimu" ".
Ucapan ini kedengarannya seperti lagi menyindir dan
mengolok-olok Lam-kong Pak. tetapi disamping lain
mengandung pula unsur kisikan atau dengan perkataan lain
ia sedang memberitahukan kepadanya, bila ia hendak
mengundurkan diri maka mereka tak akan mengejar.
Tentu saja Lam-kong Pak juga menyelami maksud
hatinya, ia segeru tertawa dingini "Berduel satu la wan satu
membuat orang jadi jemu dan tidak sabar, lebih baik kalian
maju bersama-sama saja".
Ketua dari perkumpulan bulu hijau itu segera
membentak keras,angin pukulan tajam itu menderu-deru,
daerah seluas sepuluh persegi terbungkus dalam angin
pusaran yang keras, membuat pasir dan debu berterbangan
memenuhi angkasa,
Lam-kong Pak segera menghimpun delapan bagian hawa
murninya kedalam telapak. lalu mendorong tangannya
kedepan melancarkan pukulan dengan jurus ketujuh dari
ilmu sakti payung sengkala.
Blaaam... pasir debu dan batu kerikil berterbangan
memenuhi seluruh angkasa, ditengah ledakan keras yang
memekakan telinga masing-masing pihak mundur tiga
langkah lebar kebelakang, rupanya kesaktian yang dimiliki
kedua orang itu seimbang.
"Heeeh...heeeh..,heeeh.. . Rupanya kau memang
sedikitpunya kehebatan,"jengek Koen Toen-sioe sikakek
ombak Menggulung sambil tertawa seram.
"Tunggu sebentar" sela Lam-komg Pak, "Tenaga
lweekang yang dimiliki kita berdua berdua dalam keadaan
seimbang, beranikah kau adu kekuatan dan kelihayan
dengan diriku didalam hal jurus serangan???"-
"Hiiih...hiiih...hiiih... Pun pangcu dengan senang hati
akan mengiringi kemauanmu itu," Habis berkata ia
menyingkap jubahnya dan ambil keluar sebuah tongkat
penakluk iblis yang terbuat dari emas murni.
Lam-kong Pak juga tak mau unjukkan kelemahan, ia
cabut keluar tanduk naga saktinya dan pasang kuda-kuda
mempersiapkan serangan.
Tenaga dalam yang dimiliki kedua orang ini seimbang,
lagipula jurus serangan yang mereka milikipun hampir
sama kuatnya, pertarungan antara kedua orang tokoh sakti
dunia persilatan ini bisa dibayangkan sampai dimanakah
kehebatannya. Napsu membunuh, kematian dan maut
mulai menyelimuti seluruh kalangan pertarungan.
Lam-kong Pak tak membuang waktu terlalu lama,
senjata tanduk naganya diayun kedepan, dengan membawa
desiran tajam segera meluncur dari atas menghajar
kebawah, serangan ini telah membuka jurus pembukaan
dari ilmu sakti Payung sengkala.
Traaaaaang. . . . bentrok keras berkumandang memenuhi
angkasa, percikan api memancar keempat penjuru, setelah
mundur kedua orang itu menerjang maju lagi kedepan,
angin desiran tajam merobek setiap udara yang berada
didalam lingkungan jarak setiap sepuluh tombak persegi,
dan membentuk sebuah pusaran angin puyuh yang dahsyat.
Pepohonan siong yang tumbuh diluar jangkauan sepuluh
tombak bergoyang kencang bagaikan tertiup angin taupan,
daun dan ranting berguguran keatas tanah.
Dua bersaudara she Liuw dengan ketakutan dan hati
tercekat buru2 mumdur kebelakang. pakaian mereka
berkibar tajam terhembus angin keras.
Traaang...traaang. . .suara dentingan keras yang
memekakkan telinga bergema tiada hentinya diangkasa.
bagaikan tukang besi yang sedang menempa besi baja.
Terdengar kedua orang itu hampir pada saat yang
bersamaan membentak keras, dua macam senjata mustika
yang tak ternilai harganya itu saling membentur satu sama
lainnya menimbulkan suara pekikan nyaring.
Dari luar kalangan pertarungan bergema datang suara
jeritan kaget, tampaklah dua macam benda mustika itu
mencelat ketengah udara.
Pada saat yang bersamaan pula kedua orang itu enjotkan
badannya melayang ketengah udara dan menyambar
senjata milik masing2.
Pada ketinggian empat puluh tombak kedua orang itu
berhasil menyambret senjata masing2, kemudian dengan
mengeluarkan jurus Heng siuw Lak Hoo atau menyapu
datar enam kelompok kembali terjadi bentrokan keras
ditengah angkasa.
Tubuh kedua orang itu dengan cepat meluncur turun
kembali keatas permukaan bumi. dalam pertarungan ini
pun tak dapat ditentukan siapa menang dan siapa kalah.
Debu, pasir dan batu kerikil berserakan di-mana2,
suasana dalam kalangan tercekat dalam kesunyian yang
luar biasa.
"Kau mundur kembali" bentak si kakek ombak
menggulung dengan suara nyaring.
Dengan mulut membungkam sang ketua dari
perkumpulan Bulu Hijau sepera mengundurkan diri
kebelakang, sementara Koen Toen sioe sikakek ombak
menggulung selangkah demi selangkah masuk kedalam
kalangan.
Gembong iblis ini sejak delapan puluh tahun berselang
telah menjagoi seluruh kolong langit, setelah mengasingkan
diri beberapa tahun lamanya. kehadirannya kali ini didalam
dunia persilatan tentu saja disertai dengan kepandaian yang
lebih dahsyat. Dan bisa dibayangkan pula sampai dimana
kehebatannya dalam melancarkan serangan nanti.
"Bajingan cilik" terdengar Keen Toen sioe si kakek
ombak menggulung berseru dengan suara berat. "Andaikata
kau sanggup menyambut tiga jurus pukulan loohu. maka
kedudukan ketua dari perkumpulan Bulu Hijau segera akan
kuserahkan kepadamu"
"Heeeh . . . heeeh . . .pendapat serta jalan pikiran yang
berbeda tak bisa berjuang bersama, siapa yang sudi
menjabat kedudukan sebagai pangcu??" jengek Lam-kong
pak sambil tertawa dingin.
Air muka Keen Toen sioe si kakek ombak menggulung
segera berubah jadi membesi, terlihatlah tubuhnya yang
kurus ceking tinggal kulit pembungkus tulang itu mendadak
menggelembung dan membesar beberapa kali lipat dari
keadaan semula.
Dalam sekejap mata daerah seluas tiga tombak di
sekeliling tubuhnya tertutup oleh selapis kabut warna hitam
yang tipis,
Lam kong Pak sadar bahwa ilmu tenaga dalam Keen
Toen Kang Khie yang dimiliki gembong iblis itu luar biasa
lihaynya, ia tak berani berayal. segenap tenaga dalam yang
dimilikinya segera dihimpun didalam telapak siap
menghadapi segala kemungkinan.
Mendadak. . .tong . . . tooong .. terdengar suara
dentingan nyaring berkumandang datang, disusul
munculnya dua orang manusia tembaga berjalan secara
berdampingan mendekati tempat itu.
setelah berhenti ditengah kalangan- salah satu diantara
manusia tembaga itu mengulurkan tangannya menunjukan
gaya seperti mempersilahkan. sedangkan manusia yang lain
segera anggukkan kepalanya dan berjalan mendekati Keen
Toen sioe sikakek ombak menggulung.
"Heeeeh-heeeeh-heeeeh" terdengar sikakek kecil Ceking
itu tertawa seram. " Keempat orang perempuan itu pastilah
kalian yang telah menolongnya, loohu bersumpah hendak
membekuk kalian semua."
sambil berkata ia segera melancarkan sebuah
cengkeraman menyambar tubuh manusia tembaga itu.
Dengan gesit dan sebat manusia tembaga tadi merangkak
kebawah menghindarkan diri dari datangnya serangan.
siapa tahu Keen Toen sioe si kakek ombak menggulung
bukanlah manusia sembarangan, dengan gerakan yang tak
berubah sedikitpun kembali ia lancarkan sebuah
cengkeraman kedepan.
Didalam posisi yang terdesak. tak mungkin lagi bagi
manusia tembaga itu untuk menghindarkan diri.
Menyaksikan simanusia tembaga itu terancam mara
bahaya, Lam-kong Pak segera mempersiapkan diri untuk
turun tangan.
Blaaam.. . terdengar suara bentrokan keras
berkumandang memecahkan kesunyian, simanusia tembaga
itu tergetar mundur tiga langkah lebar kebelakang, diatas
pakaian tembaganya tertera jelas lima buah bekas telapak
tangan yang berwarna merah. Lam-kong Pak jadi amat
terperanjat, ia segera majukan tubuhnya melancarkan
tubrukan.
Tetapi sebelum ia sempat berbuat sesuatu simanusia
tembaga yang lain telah ulapkan tangannya memberi tanda
kepadanya agar mengundurkan diri, sedangkan ia sendiri
segera maju kedepan mendekali tubuh Keen Toen sioe
sikakek ombak menggulung.
Kedua orang manusia tembaga itu sendiri sejajar dan
berdampingan, tetapi Keen Toen sioe sikakek ombak
Menggulung sama sekali tidak memandang sebelah
matapun terhadap mereka, sekali lagi badannya menerjang
kedepan, daerah seluas tiga lima tombak segera terkurung
kembali didalam angin pukulan yang maha dahsyat.
Udara jadi gelap. desiran tajam men-deru2 begitu seram
dan ngerinya suasana ketika itu sehingga menyerupai
neraka.
Tiba-tiba Keen-Toen sioe si kakek ombak Menggulung
merentangkan sepasang telapaknya kesamping, secara
terpisah ia tekan batok kepala kedua manusia tembaga itu.
Blaaam.... kembali terjadi benturan yang memekakkan
telinga, debu dan pasir berterbangan memenuhi angkasa,
tubuh kedua orang manusia tembaga itu ternyata kena
dihantam sampai menancap di dalam tanah sedalam dua
depa lebih.
Tenaga dalam yang begini dahsyat dan sempurnanya
benar2 luar biasa dan sukar dibayangkan dengan kata2.
tetapi dengan cepat kedua orang manusia tembaga itu pun
memberi reaksinya, serentak mereka lancarkan sebuah
pukulan dahsyat dengan jurus sakti Payung sengkala.
Mendadak.. . .
dari balikpohon2 bunga kurang lebih puluhan tombak
disisi gua berjalan ke luar seorang padri dan seorang toosu,
Lam-kong Pak terkesiap.
Ternyata dugaannya sedikitpun tidak salah, mereka
adalah Padri Naga serta Toosu Harimau.
Sementara itu Padri Naga serta Toosu Harimaupun
berseru kaget ketika dilihatnya dihadapan mereka berdiri
seorang manusia tembaga dan bayi hawa murni yang
dijumpainya tadi, mereka sadar bahwa kepandaian silat
yang dimiliki orang itu sangat lihay dan sudah mencapai
pada puncak kesempurnaan. Padri Naga segera maju
kedepan dan berseru dengan suara lantang:
"Keberhasilan yang dicapai sicujauh diatas
kemampuanku serta Hau Too-yu, hal ini merupakan suatu
kejadian yang sangat menggembirakan dan patut diucapkan
selamat, dapatkah kami mengelahui nama besar dari sicu
??"
"Taysu terlalu memuji." jawab Lam-kong PaK. "untuk
menyelidiki kepandaian tersebut aku telah mengorbankan
waktu selama hampir enam puluh tahun lamanya, tetapi
hasil yang berhasil kucapai masih terbatas sekali, hal ini
membuat diriku merasa amat kecewa dan menyesal,
sebaliknya kalian berdua dalam waktu yang singkat telah
berhasil mencapai tingkat setinggi itu, itulah baru
merupakan suatu kejadian yang patut dikagumi, sedang
mengenai siapakah namaku, untuk sementara waktu tak
dapat kuberitahukan kepadamu harap kalian suka memberi
maaf"
"Kalau memang begitu aku sekalian akan mohon diri
terlebih dahulu." kata Padri Naga kemudian. "cuma
sebelum itu ada sepatah dua patah kata hendak kukatakan
kepadamu, selat ini merupakan suatu daerah rimba
belantara yang jarang sekali disinggahi manusia, banyak
tumbuhan mujijad yang tumbuh disekitar tempat ini. Sicu
dapat menemukannya berarti kaupun berjodoh dengan
tempat ini. aku harap kau suka memegang rahasia untuk
sementara waktu, janganlah biarkan orang lain tahu sebab
untuk melatih bayi hawa murni seseorang harus seringkali
makan daun dari pohon itu serta minum air dari selokan
itu, dengan demikian ilmunya baru bisa cepat memperoleh
kemajuan"
"Sampai kapan bayi hawa murni baru bisa dilatih hingga
sempurna?? dan setelah sempurna bagaimana jadinya???"
Pertanyaan ini membuat Padri Naga serta Toosu
harimau jadi melengak. sebenarnya mereka mengira Lam-
kong Pak adalah seorang tokoh silat yang maha sakti, tetapi
setelah mengutarakan pertanyaan semacam itu timbullah
rasa curiga didalam hatinya.
Tetapi kenyataan membuktikan bahwa pihak lawan telah
berhasil melatih ilmu bayi hawa murni, keberhasilannya itu
menunjukkan pula bahwa tenaga dalam yang ia miliki
paling sedikit sudah mencapai enam puluh tahun hasil
latihan, bila dikatakan ia tak tahu bagaimana caranya
melatih kepandaian hebat itu tentu saja hal tersebut
merupakan suatu lelucon yang aneh sekali.
Sekalipun curiga baik Padri Naga maupun Toosu
harimau sama2 tak berani memandang rendah pihak
lawannya. apalagi mereka semua merupakan tokoh silat
yang bersifat terbuka, terhadap pertanyaan itu tanpa
berpikir panjang mereka segera menjawab.
"Dengan hasil yang berhasil dicapai sicu pada saat ini.
kurang lebih satu tahun kemudian bayi hawa murni itu pasti
akan sudah berhasil bersatup adu dengan tub uhmu." kata
Padri Naga. "Waktu itu asal pikiranmu bergerak maka
pihak lawan segera akan terluka oleh serangannya, bila kau
tekun berlatih sepuluh tahun lagi, maka kau akan berhasil
melatih tubuhmu jadi kebal dan kuat terhadap segala
serangan penyakit ataupun senjata tajam...."
Lam-kong Pak banyak mengucapkan terima kasih atas
penjelasan itu, maka mereka pun lantas saling berpisah.
= =oodoooowo= =