MMC
No. No. 006L/SK-Dir/Int/I/2014 tanggal 10 Januari 2014
PENDAHULUAN
Selama berada di lingkungan rumah sakit bayi mengalami peningkatan resiko diculik ketika di antar dari kamar bayi
ke ruang rawat ibu atau sebaliknya. The Joint Commision pada tahun 1999 telah mengeluarkan peringatan
penculikan bayi sebagai kejadian sentinel.
Terdapat tiga kunci utama pencegahan penculikan bayi, yaitu edukasi terhadap seluruh pekerja rumah sakit, edukasi
terhadap ibu bayi, dan pengawasan dan pengendalian akses dari dan ke bayi.
Pencegahan penculikan bayi di dalam lingkungan RS MMC merupakan tanggung jawab bersama antara seluruh
pekerja rumah sakit dan orang tua bayi. Kejadian penculikan bayi di catat dan di laporkan sebagai sentinel dan
melibatkan panitia dan unit terkait.
Sesuai dengan Keputusan Direksi No : 033A/SK-Dir/Int/II/2013 tentang Pelayanan Unit Perinatal di RS.MMC dan
Keputusan Direksi No : 065A/SK-Dir/Int/VII/2013 tentang Tim Keamanan RS MMC.
1
BAB I
DEFINISI
Penculikan bayi terjadi ketika seorang bayi diambil/diculik tanpa sepengetahuan dan seijin orangtua dan
perawat bayi. Penculikan bayi yang terjadi di dalam lingkungan rumah sakit merupakan salah satu kejadian sentinel,
yang apabila terjadi harus segera diselidiki dan ditindaklanjuti. Berdasarkan data Komisi Nasional Perlindungan
Anak, pada tahun 2009 terdapat 102 kasus penculikan bayi yang dilaporkan, 26 kasus di antaranya terjadi di fasilitas
kesehatan.
Selama berada dalam lingkungan rumah sakit, bayi mengalami peningkatan risiko diculik ketika ia diantar
dari kamar bayi ke ruang rawat ibu atau sebaliknya, selama berada di ruang rawat ibu atau kamar bayi tanpa
pengawasan, atau saat akan dilakukan pemeriksaan atau tindakan tertentu. The Joint Commision pada tahun 1999
telah mengeluarkan peringatan penculikan bayi sebagai kejadian sentinel, dan menyebutkan beberapa faktor
penyebab terjadinya penculikan bayi, yaitu:
Faktor keamanan, seperti kurangnya peralatan keamanan yang berfungsi dengan baik
Faktor lingkungan fisik, seperti tidak adanya pengawasan pada jalur keluar masuk, lift, dan tangga
Faktor terkait pekerja, seperti kurangnya pemahaman dan pelatihan, atau penugasan para pekerja rumah sakit
sesuai kompetensi masing-masing
Faktor terkait informasi, seperti pengumuman kelahiran bayi di media massa, keterlambatan pelaporan
kecurigaan penculikan bayi, kurangnya komunikasi antara perawat saat operan jaga maupun komunikasi antar
unit
Faktor budaya dalam lingkungan kerja, seperti rasa sungkan untuk menyapa orang-orang yang tidak dikenal
Terdapat tiga kunci utama pencegahan penculikan bayi, yaitu edukasi terhadap seluruh pekerja rumah
sakit, edukasi terhadap ibu bayi, dan pengawasan dan pengendalian akses dari dan ke bayi. Panduan pencegahan
penculikan bayi ini disusun untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya penculikan bayi serta langkah-langkah
yang perlu dilakukan apabila dicurigai telah terjadi penculikan bayi.
2
BAB II
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup panduan ini mencakup seluruh pekerja di lingkungan Rumah Sakit Metropolitan Medical
Centre (RS MMC), terutama di Unit Perinatal, Kebidanan dan Kandungan, Perawatan, Keamanan, Pendidikan dan
Pelatihan, serta Panitia Promosi Kesehatan dan jajaran Direksi. Panduan ini berisi tata laksana pencegahan
penculikan bayi serta langkah-langkah yang diambil ketika terdapat kecurigaan telah terjadi penculikan bayi.
3
BAB III
TATA LAKSANA
4
3. Apabila ibu berhalangan mengawasi bayi, misalnya akan ke kamar mandi, harus menghubungi
kamar bayi agar bayi dijemput oleh perawat kamar bayi.
4. Bayi harus selalu diantar dan dijemput dalam boks, tidak digendong.
5. Apabila sedang rawat gabung, tempatkan boks bayi di sisi tempat tidur ibu yang terjauh dari pintu
masuk.
6. Sebaiknya menghindari pemberitaan kelahiran bayi di media massa.
C. Pengawasan dan Pengendalian Akses
1. Kamar bayi dilengkapi dengan CCTV.
2. Pintu masuk kamar bayi harus selalu terkunci, bila perawat sedang memberi minum bayi di ruang
bayi bagian dalam.
3. Keluarga dilarang masuk kamar bayi bagian dalam.
4. Ibu kandung boleh masuk kamar bayi bagian dalam hanya apabila diijinkan oleh dokter yang
merawat.
5. Kamar bayi tidak boleh ditinggalkan tanpa pengawasan perawat kamar bayi.
Apabila terdapat kecurigaan terjadi penculikan bayi, berikut ini adalah hal-hal yang harus segera dikerjakan:
1. Laporkan kecurigaan pada Kepala Unit dan Sub Unit pada jam kerja atau Duty Manager pada jam jaga,
dan aktifkan pink code.
Cara mengaktifkan pink code:
Hubungi nomor 1111
Sebutkan pink code di lantai
2. Apabila terdengar alarm pink code:
a. Dua orang perawat/petugas di tiap lantai menuju lift lantai masing-masing, menekan tombol
naik/turun agar setiap lift berhenti dan terbuka saat mencapai lantai tersebut, lalu memeriksa
5
adanya bayi atau orang-orang mencurigakan. Biarkan lift naik/turun lagi setelah memeriksa.
Proses ini diulang hingga pink code dibatalkan.
b. Awasi akses tangga untuk melihat apakah ada orang-orang mencurigakan.
c. Periksa jendela yang mengarah ke jalan keluar, apakah terlihat orang-orang mencurigakan.
d. Apabila melihat boks bayi, dengan atau tanpa bayi di dalamnya, tanpa kehadiran perawat bayi
yang bertugas, segera hubungi Keamanan dan tinggallah hingga petugas datang.
e. Tutup akses keluar masuk RS MMC. Tidak ada yang keluar atau masuk lingkungan RS MMC
tanpa melalui pemeriksaan.
f. Segera hubungi kantor polisi dan laksanakan protokol keamanan.
3. Pemeriksaan dilakukan terhadap semua orang yang berada di lingkungan RS MMC. Perhatian khusus
ditujukan pada:
Perempuan, sekitar usia reproduksi, dan cenderung gemuk atau hamil
Sering tampak berkunjung di lingkungan RS MMC sebelum penculikan terjadi, dan mungkin
pernah bertanya mengenai akses keluar masuk atau prosedur rumah sakit tertentu
Mengenakan pakaian yang mirip pakaian kerja di lingkungan RS MMC, atau jas putih ukuran
besar/panjang
Membawa tas berukuran agak besar, kira-kira dapat dimuati seorang bayi, atau
gulungan/tumpukan linen
Membawa stroller/kereta bayi
Semua bayi di lingkungan RS MMC harus melewati proses identifikasi bayi
6
BAB IV
DOKUMENTASI
Pencegahan penculikan bayi di dalam lingkungan RS MMC merupakan tanggung jawab bersama antara
seluruh pekerja rumah sakit dan orangtua bayi. Dokumentasi dilakukan dalam bentuk pengambilan cap kaki bayi,
pencatatan identitas bayi di rekam medis dan buku bayi, asesmen medis saat bayi baru lahir, pengambilan foto bayi,
dan pemasangan kartu pengenal bayi dalam boks. Kejadian penculikan bayi dicatat dan dilaporkan sebagai kejadian
sentinel dan melibatkan panitia dan unit terkait.