Anda di halaman 1dari 11

Nama nama walikota kota mojokerto

Berikut ini adalah daftar pejabat Wali Kota Mojokerto dari masa ke masa.

No. Foto Nama Wakil Masa Jabatan Keterangan

Selama Periode Hindia Belanda (1914-1942)

30 Januari 1929 -
1. L. Van Dijk
22 Juli 1936

22 Juli 1936 - 13
2. H.J. Van Harften tidak ada Maret 1940

25 September
3. H.D. Van Werkum 1040 - 10 Oktober
1941

Selama Periode Penjajahan Jepang (1942-1945)

8 Mei 1945 - 15
4. Ki Ro Da tidak ada
Agustus 1945

Selama Periode Republik Indonesia (1945-sekarang)

5. Dr. Soekandar 1945-1947

20 Oktober 1947 -
6. M. Pamoedji
29 Desember 1949

R. Soedarsono
7. 1950-1954
Poespowardojo

M. Soetimbul
8. 1954-1954
Kromohadisoerjo

M. Ng. Arsid
9. 1954-1961
Kromohadisoerjo tidak ada

10. R. Soedibjo 1961-1968

11. Chabib Sjarbini, SH 1968-1974

12. R. Sochartono, BA 1974-1979

H.R. Moch.
13. 1979-1989
Samioedin

14. Wadijono, SH 1989-1994

15. H. Tegoeh Soejono 1994-2003


SH, BA

Drs. KH.
H. Abdul Gani
16. Masud 2003-2013
Suhartono, MM
Yunus

Drs. KH. Masud masih


17. Suyitno 2013-kini
Yunus menjabat
Tentang kota mojokerto

Geografis
Wilayah Kota Mojokerto berada di antara 733' LS dan 12228' BT dengan batas-batas wilayah
sebagai berikut :

Sebelah Utara : Sungai Brantas

Sebelah Timur : Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto

Sebelah Selatan : Kecamatan Sooko dan Puri Kabupaten Mojokerto

Sebelah Barat : Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto

Wilayah Kota Mojokerto terletak pada ketinggian 22 meter dari permukaan laut dan kemiringan
tanah 0% - 3%. Dengan demikian dapat diperlihatkan bahwa Kota Mojokerto mempunyai
permukaan tanah yang relatif datar, sehingga alirah sungai / saluran menjadi relatif lambat dan
hal ini mempercepat terjadinya pendangkalan yang pada akhirnya timbul kecenderungan ada
genangan pada berbagai bagian kota apabila terjadi hujan.

Jenis tanah yang terdapat di wilayah Kota Mojokerto sebagian besar terdiri dari aluvial (62.74%)
dan grumosol (37.26%). Dari kondisi tersebut jenis tanah di Kota Mojokerto merupakan tanah
yang cukup baik untuk usaha pertanian, karena tanah tersebut terdiri dari endapan tanah liat
bercampur dengan pasir halus, berwarna hitam kelabu dengan daya penahan air yang cukup
baik dan banyak mengandung mineral yang cukup baik bagi tumbuh-tumbuhan.

Iklim di wilayah Kota Mojokerto dicirikan dengan adanya musim hujan dan musim kemarau
dengan curah hujan rata-rata 10,58 mm. Curah hujan tersebut mempengaruhi baik langsung
maupun tidak langsung pola pertanaman yakni intensitas penggunaan tanah dan tersedianya air
pengairan. Sedangkan temperatur mencapai 220 - 310 dengan kelembaban udara 74,3 - 84,8
Mb / hari dan kecepatan angin rata-rata berkisar 3,88 - 6,88 knot / bulan.

Demografi
Menurut hasil regrestrasi dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten penduduk
sampai dengan bulan November 2010 jumlah penduduk Kabupaten Mojokerto berjumlah
1.085.106. Jumlah penduduk laki-laki 545.611 sedang jumlah penduduk perempuan 539.495,
sek rasio penduduk Kabupaten Mojokerto sampai dengan bulan November 2010 adalah 1,011
hal ini berarti bahwa penduduk laki-laki Kabupaten Mojokerto lebih banyak dibanding
perempuan. Kepadatan penduduk rata Kabupaten Mojokerto sampai dengan bulan November
2010 adalah 1.567,73 jiwa setiap km2.
Sejarah
Pembentukan Pemerintah Kota Mojokerto melalui suatu proses kesejahteraan yang diawali
melalui status sebagai staadsgemente, berdasarkan keputusan Gubernur Jendral Hindia
Belanda Nomor 324 Tahun 1918 tanggal 20 Juni 1918.

Pada masa Pemerintahan Penduduk Jepang berstatus Sidan diperintah oleh seorang Si Ku Cho
dari 8 Mei 1942 sampai dengan 15 Agustus 1945.

Pada zaman revolusi 1945 - 1950 Pemerintah Kota Mojokerto didalam pelaksanaan Pemerintah
menjadi bagian dari Pemerintah Kabupaten Mojokerto dan diperintah oleh seorang Wakil
Walikota disamping Komite Nasional Daerah.

Daerah Otonomi Kota Kecil Mojokerto berdiri berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun
1950, tanggal 14 Agustus 1950 kemudian berubah status sebagai Kota Praja menurut Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 1957.

Setelah dikeluarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 berubah menjadi Kotamadya


Mojokerto. Selanjutnya berubah menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Mojokerto berdasarkan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974.

Selanjutnya dengan adanya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, tentang Pemerintahan


Daerah, Kotamadya Daerah Tingkat II Mojokerto seperti Daerah-Daerah yang lain berubah
Nomenklatur menjadi Pemerintah Kota Mojokerto.

Potensi
Industri
Sektor industri menunjukkan peningkatan semakin besar di percaturan ekonomi nasional, tidak
terkecuali kota Mojokerto. Dari sektor inilah yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Industri
di kota Mojokerto terbagi menjadi industri besar/sedang, industri kecil formal dan industri kecil
non formal. Selama tahun 2005 jumlah industri besar/sedang sebanyak 37 unit, industri kecil
formal sebanyak 433 unit dan industri kecil non formal sebanyak 1.282 unit. Pada tahun 2006
terjadi peningkatan, yaitu untuk industri besar/sedang sebanyak 39 unit, industri kecil formal
sebanyak 523 unit dan industri kecil non formal sebanyak 1.330 unit. Beberapa industri yang
potensial di kota mojokerto adalah :

Industri Batik Tulis


Industri Batik Tulis Kota Mojokerto mempunyai spesifikasi motif dari kerajaan Majapahit sehingga
apabila dipandang terasa sejuk temaram. Jenis yang di produksi bermacam-macam motif,
sesuai pesanan. Industri ini berkembang di sebagian wilayah Kota Mojokerto, sebagaimana hasil
analisa, bahwa batik tulis memiliki prospek industri kecil non formal yang sangat bagus, karena
nilai produksinya semakin meningkat juga dapat menghidupkan industri ini dengan penyerapan
tenaga kerja yang cukup besar. Diperkirakan industri batik tulis ini dalam rangka
pengembangannya menyerap investasi sebesar Rp. 500.000.000,-, perincian investasi ini
meliputi program pengembangan bapak asuh yang memberdayakan usaha kecil non formal,
pemasaran serta pengadaan peralatan. Tempat pengerajin i kota yaitu surodinawan dan meri

Industri Miniatur Perahu Layar Tradisional (PINISI)


Industri ini merupakan salah satu industri kecil non formal yang menghasilkan miniatur perahu
dan mejadi salah satu produk unggulan dari kota Mojokerto, pemasarannya telah menjangkau
kota-kota besar di Indonesia bahkan diexport keluar negeri dan juga diperuntukkan sebagai
souvenir bagi tamu yang berkunjung ke Jawa Timur. Industri pembuatan miniatur kapal ini meski
berskala kecil tetapi telah melambungkan nama Kota Mojokerto sebagai kota industri pembuatan
miniatur kapal dan terkenal sampai manca negara. Profil industri ini untuk pengembangannya
diperlukan investasi sebesar Rp. 1.000.000.000,-, investasi sebesar ini adalah untuk penguatan
modal bagi pengusaha kecil serta biaya pemasaran dan modal peralatan kerja yang diperlukan.
Sudah banyak jenis miniatur kapal yang dihasilkan dari kapal tradisional sampai kapal modern.

Industri Kerajinan Gips


Bermacam-macam jenis yang dihasilkan dari Industri kerajinan Gips ini yang dipasarkan dalam
berbagai bentuk antara lain keramik tempat minuman, mainan anak-anak, buah-buahan,
boneka/badut, patung manusia/binatang dan masih banyak lagi. Profil peluang investasi di
kerajinan ini sebenarnya cukup besar dan memiliki prospek yang tinggi, dimana dari hasil analisa
bahwa investasi untuk industri kerajinan gips ini dapat mencapai Rp. 1.000.000.0000,-, dengan
perincian untuk penguatan modal usaha, pemasaran dan peralatan kerja. Kalau untuk Break
event point dari usaha kerajinan ini diperkirakan selama 2 tahun dan kemungkinan mendapatkan
profit cukup besar. Disamping itu hasil dari kerajinan ini dapat diekspor sehingga
menguntungkan pemerintah dan pengusaha sendiri.

Industri Onde-onde Dan Keciput Booliem


Industri kecil non formal ini merupakan industri makanan khas kota Mojokerto, dan
pengembangannya bisa dikatakan cukup pesat, dan nama keciput booliem sendiri adalah nama
dari salah satu keluarga yang pertama kali mengenalkan makanan ini. Memang dalam skala
kecil, tetapi kalau kita lihat, masyarakat di kota Mojokerto dapat mengembangkan industri
makanan khas seperti ini dengan perkiraan investasi sebesar Rp. 30.0000.000,- yang
diperuntukkan untuk penguatan usaha, pemasaran dan peralatan kerja, dimana nantinya dapat
menjadi lebih besar. Kalau diperkirakan untuk usaha ini akan mengalami break event point
selama 2 tahun, hal ini disebabkan karena industri makanan khas seperti ini tidak akan mati dan
pasti terus berkembang. Memiliki prospek ke depan untuk diekspor serta didistribusikan untuk
seluruh nusantara.

Industri Sepatu
Sebenarnya industri sepatu ini bisa digolongkan ke dalam indusri kecil non formal dan industri
besar/sedang, tetapi di Kota Mojokerto yang perlu diperhatikan adalah industri kecil non formal
untuk industri seperti ini. Industri sepatu sudah terkenal sejak dahulu di kota Mojokerto meski di
Kota Mojokerto sendiri berdiri pabrik sepatu dengan skala produksi besar dan ekspor, tetapi
untuk skala industri kecilnya tidak kalah dan bahkan saling mendukung. Industri yang
sebenarnya berawal dari kerajinan ini semakin lama semakin menunjukkan peningkatan yang
besar dan permintaan yang tinggi. Komiditi industri sepatu adalah merupakan industri andalan
Kota Mojokerto, mengenai kualitasnya tidak perlu diragukan lagi sedangkan produksinya
berbagai macam desain yang dapat menyesuaikan pada selera konsumen. untuk pemasaran
disamping memenuhi kebutuhan masyarakat daerah sendiri juga dipasarkan ke daerah lain
bahkan diekspor ke luar negeri. Antara lain alamat alamat pengerajin brawijaya, prajurit kulon,
kemasan, dan kedung kuwali. Kampung sepatu berada di jalan surodinawan, sinoman.

Sektor Perdagangan
Sektor perdagangan menjadi salah satu sektor terpenting di dalam roda perekonomian di Kota
Mojokerto. Karena kota Mojokerto adalah kota yang miskin akan sumber daya alam, maka sektor
perdagangan menguasai perekonomian dan karakteristik kota. Perkembangan sektor
perdagangan ini disebabkan karena berbagai faktor yang menentukan seperti tersedianya
sumber daya manusia yang cukup banyak dan dukungan pemerintah daerah terhadap kondisi
perdagangan. Kondisi sektor perdagangan di kota Mojokerto selama kurun waktu tiga tahun
(2004 s.d. 2006) mengalami fluktuasi. Hal ini terlihat dari berbagai indikator yang berhubungan
dengan sektor perdagangan tersebut. Indikator-indikator tersebut antara lain menurunnya jumlah
SIUP yang diterbitkan dan jumlah usaha perdagangan sebanyak 2.271 untuk tahun 2004
menurun menjadi 901 untuk tahun 2006. Sedangkan jumlah pendaftaran perusahaan meningkat
dari 2.395 buah untuk tahun 2004 menjadi 2.813 buah untuk tahun 2006.

Pariwisata
Sektor pariwisata merupakan sektor yang juga berpotensi menghasilkan PAD bagi Kota
Mojokerto. Prospek pengembangan pariwisata di Kota Mojokerto sebenarnya bisa diarahkan
kepada wisata belanja, santai dan sejarah. Banyak obyek wisata yang bisa menjadi tujuan
unggulan bagi wisatawan, seperti pemandian atau joging track dan obyek wisata lainnya.
Dengan ditunjang banyaknya sentra industri kecil dan kerajinan, kota Mojokerto dapat menarik
pendatang atau wisatawan untuk menikmati suasana kota yang aman, tertib dan nyaman. Dilihat
dari kuantitas sarana dan prasarana wisata di kota Mojokerto yang ditunjang dengan jumlah
hotel kelas melati sebanyak 7 buah dan rumah makan yang berjumlah sampai saat ini 12 buah
dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 80 orang. Dari masih minimnya sarana wisata di
kota Mojokerto ini, dapat diprediksikan bahwa kota Mojokerto sebagai kota penyangga ibukota
provinsi Jawa Timur, akan berkembang dan tentunya mengundang investor untuk
mengembangkan sentra-sentra pariwisata dan pengadaan sarana wisata yang lebih lengkap.
Hal ini dikarenakan faktor keamanan di kota Mojokerto sangatlah kondusif sampai saat ini.
Berikut ini profil kawasan wisata di kota Mojokerto yang dapat menjadi peluang investasi yang
memadai. Beberapa tempat wisata yang berada di kota mojokerto adalah :

.: Alon-Alon Kota Mojokerto

Alun-alun Kota Mojokerto terletak di pusat kota. Bagi warga Kota Mojokerto dan sekitarnya dulu
merupakan tempat rekreasi sekaligus sebagai sarana bersantai bagi keluarga di akhir
pekan.namun Sekarang Alun - Alun di kosongkan dan Pedagangnya di Pindahkan ke Jl.Benteng
Pancasila yang tidak jauh dari Kediaman Walikota Mojokerto.

.: Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat

Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat merupakan salah satu gereja tertua di Kota Mojokerto
dan merupakan peninggalan zaman Belanda. Masjid Agung Al-Fattah didirikan pada zaman
Belanda tepatnya pada tanggal 7 Mei 1878 berada di pusat kota sebelah Barat Aloon-aloon

.: Kawasan Sungai Brantas Indah Dan Jogging Track

. Bagi mereka yang senang berolahraga dapat menempuh perjalanan 1 km di arena jogging
track di Dermaga sungai Brantas Indah. Di lokasi ini juga terdapat warung lesehan yang
menyediakan beberapa macam makanan.

.: Klenteng Hok Siang Kiong

Klenteng Hok Siang Kiong didirikan pada tahun 1895. Ciri khas kedua bangunan itu adalah
bentuk arsitekturnya yang khas Cina

.: Masjid Agung Al-Fattah

.: Pemandian Sekar Sari

Rekreasi keluarga lainnya dapat dikunjungi Pemandian Sekar Sari terletak di tengah kota.
Tempat rekreasi ini dilengkapi kolam renang dengan fasilitas bermain untuk anak-anak, wartel,
toko alat-alat olah raga dan rumah makan yang menjual beraneka ragam makanan (bakso, kikil,
soto ayam, dan lain-lain). [2]
.: Jalan
Benteng Pancasila, Kecamatan Magersari merupakan pusat keramaian terbaru di kota
Mojokerto. Di Jalan Ini terdapat Pusat Jualan PKL yang menjual beragam produk dari produk
garmen sampai sepatu dan tas. selain itu juga Jalan Benteng Pancasila tau biasa disebut
Benpas merupakan tempat berkumpul kawula muda Mojokerto dan wilayah sekitarnya seperti
Sidoarjo, Jombang, Lamongan, Nganjuk, Kediri, Surabaya hingga Pasuruan di malam minggu
dan di hari libur nasional.

Secara singkat tempat wisata yang ada di kota mojokerto :

Movan, benteng pancasila, alun alun, jt ( jogging track ), musium gubung wayang di jalan
kartini,

Wilayah Kota Mojokerto


Kecamatan Magersari

1. Kecamatan Magersari
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Magersari di Kota Mojokerto, Provinsi Jawa Timur (Jatim)
- Kelurahan/Desa Purwotengah (Kodepos : 61311)
- Kelurahan/Desa Sentanan (Kodepos : 61312)
- Kelurahan/Desa Jagalan (Kodepos : 61313)
- Kelurahan/Desa Balongsari (Kodepos : 61314)
- Kelurahan/Desa Gunung Gedangan (Kodepos : 61315)
- Kelurahan/Desa Meri (Kodepos : 61315)
- Kelurahan/Desa Kedundung (Kodepos : 61316)
- Kelurahan/Desa Wates (Kodepos : 61317)
- Kelurahan/Desa Magersari (Kodepos : 61318)
- Kelurahan/Desa Gedongan (Kodepos : 61319)

Kecamatan Prajurit Kulon

2. Kecamatan Prajurit Kulon


Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Prajurit Kulon di Kota Mojokerto, Provinsi Jawa Timur
(Jatim) :
- Kelurahan/Desa Kranggan (Kodepos : 61321)
- Kelurahan/Desa Miji (Kodepos : 61322)
- Kelurahan/Desa Mentikan (Kodepos : 61323)
- Kelurahan/Desa Kauman (Kodepos : 61324)
- Kelurahan/Desa Pulorejo (Kodepos : 61325)
- Kelurahan/Desa Prajurit Kulon (Kodepos : 61326)
- Kelurahan/Desa Blooto (Kodepos : 61327)
- Kelurahan/Desa Surodinawan (Kodepos : 61328)

PAKAIAN KHAS KOTA MOJOKERTO

Walikota Mojokerto Masud Yunus terus menggali potensi daerahnya. Walikota dalam setiap kesempatan
selalu mengimbau ke warga Kota Mojokerto untuk mencintai produk lokal dan bangga dengan potensi
kotanya.
Untuk itu, walikota tak henti-hentinya menggali identitas dan potensi daerahnya untuk dijadikan ciri khas
Kota Mojokerto. Walikota selalu mengimbau ke seluruh pejabat dan warganya jika mengadakan acara
harus menyuguhkan onde-onde sebagai jajanan khas Kota Mojokerto.
Selain itu, memakai sepatu dan batik karya perajin lokal. Bahkan telah diadakan lomba masakan khas
Kota Mojokerto dengan olahan ikan rengkik yang dipatenkan sebagai ikan khas Kota Mojokerto. Terbaru,
walikota telah mengumumkan pakaian khas rakyat Kota Mojokerto (PKRKM).
Ini sebagai wujud kebanggaan atas potensi budaya lokal. Pakaian ini dijadikan pakaian khas rakyat Kota
Mojokerto. Pakaian khas itu juga digunakan seluruh PNS di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto pada
hari-hari tertentu.

Dan saat peringatan Hari Jadi Kota Mojokerto ke-97 pada Juni mendatang seluruh pejabat pemkot akan
mengenakan pakaian tersebut, tandas Walikota Masud Yunus.
Sekadar diketahui pakaian khas Kota Mojokerto diciptakan untuk dijadikan ciri khas busana daerah Kota
Mojokerto. Terlihat elegan dan dapat dikenakan untuk kegiatan sehari-hari dengan sentuhan model dan
warna kekinian. Pakaian khas Kota Mojokerto dipengaruhi budaya China, Arab dan Majapahit.
Warna oranye dipilih karena warna khas Kota Mojokerto. Mengandung makna yang hangat, gembira,
menyenangkan, antusias dan seimbang. Sementara warna hitam melambangkan ketegasan dan
kewibawaan. Kain batik yang digunakan merupakan motif batik rengkik oranye karya perajin batik Kota
Mojokerto.
Rengkik adalah salah satu ikan yang ada di Sungai Brantas yang merupakan ikan Khas Kota Mojokerto.
Untuk pakaian khas pria ditambahi songkok encik-encik atau songkok Cing Ho warna hitam dihiasi batik
rengkik warna oranye. Mengkerucut ke atas melambangkan ke-Esa-an Tuhan.
Model bulat melambangkan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan masyarakat Kota Mojokerto.
Busana pria, model beskap Jawa Timuran. Modifikasi Jawa Timur, China dan Arab. China diwakili oleh
kancing dan kerah sanghai mewakili busana khas Jawa Timur.
Kancing berjumlah 5 melambangkan jumlah sila pada Pancasila. Celana warna hitam yang mewakili ciri
kemandirian serta kesederhanaan. Dan menggunakan sepatu warna hitam, yang mempunyai arti ikut
mengembangkan dan melestarikan industri persepatuan Kota Mojokerto.
Busana wanita merupakan modifikasi kebaya berenda model encim (China). Model kebaya Jawa Timur
yang mempunyai ciri khas renda dan model kancing dalam (kutubaru) menggambarkan tentang wanita
Kota Mojokerto yang hangat, bersahabat dan mempunyai pikiran positif dan inovatif.
Bawahan untuk wanita memakai jarik batik motif rengkik warna orange yang menggambarkan wanita
Kota Mojokerto yang selalu dapat menjaga martabat dan harga dirinya sebagai wanita yang mandiri.
Untuk wanita yang berhijab, memakai jilbab segi empat berwarna merah yang melambangkan berani,
dinamis dan percaya diri.
Pakaian Khas Rakyat Kota Mojokerto sudah diperkenalkan walikota bersama pejabat Pemkot Mojokerto
pada acara APEKSI yang dihadiri presiden dan 98 walikota se-Indonesia di Ambon beberapa waktu yang
lalu. Bahkan, Kontingen MTQ Kota Mojokerto yang berkompetisi pada 22-30 saat ini di Banyuwangi
menggunakan pakaian khas sebagai pakaian resmi kontingen Kota Mojokerto. (gie/nov)
BATIK KHAS MOJOKERTO

kota Mojokerto terletak di Propinsi Jawa Timur, Mojokerto adalah kota istimewa dalam sejarah
Indonesia. Kota yang dulu menjadi ibukota Kerajaan Majapahit, yaitu kerajaan besar yang menyatukan
Nusantara. Tak heran disini ditemukan banyak sekali peninggalan bersejarah, baik yang sudah ditemukan
maupun yang masih terpendam dan tersebar di hampir seluruh wilayah Mojokerto. Seiring dengan
berkembangnya kerajaan Majapahit yang berada di Jawa Timur maka tidak mengherankan jika saat ini
masih banyak ditemukan pusat-pusat kerajinan batik yang terus berkembang di Jawa Timur sebagai salah
satu peninggalan sejarah dan budaya yang ditorehkan oleh kerajaan Majapahit. Salah satu daerah di Jawa
Timur yang masih mempertahankan serta terus mengembangkan pembatikan dari peninggalan kerajaan
Majapahit adalah kota Mojokerto. Sangat disayangkan bahwa batik Kota Mojokerto yang di masa lalu
berkembang cukup pesat, kini hanya beberapa orang saja yang masih meneruskan tradisi membatik.
Keunikan batik Kota Mojokerto adalah pada nama-nama coraknya yang sangat asing dan aneh di telinga
sebagian orang. Misalnya rengkik, alun alun mojokerto, onde onde, mojokerto.
Desain batik itu, Mojokerto mengambil corak alam sekitar kehidupan manusia. Misalnya motif pring
sedapur merupakan gambar rumpun bambu dengan daun-daun menjuntai. Ada burung merak
bertengger. Warna dasarnya putih dengan batang bambu warna biru. Sedangkan daunnya warna biru
dan hitam. Demikian pula motif gedeg rubuh, coraknya mirip seperti anyaman bambu yang miring. Kalau
mrico bolong, motifnya berupa bulatan merica berlubang.
Batik Kota Mojokerto juga memiliki batik khas lainnya yang cukup terkenal yaitu Batik Kalangbret, ciri
khas batik ini terletak pada motifnya yang hampir mirip dengan batik asal Yogyakarta, yaitu berwarna
dasar putih dengan warna corak berwarna coklat dan biru tua. Menurut sejarah, nama Batik Kalangbret
diambil dari nama sebuah desa yang menjadi lokasi terbunuhnya Adipati Kalang yang menolak tunduk
pada Kerajaan Majapahit.

Disporabudpar ( dinas pendidikan olahraga budaya pariwisata )adalah dinas yang menaungi gus dan
yuk kota mojokerto.

Kepala disporabudpar : bapak wiwit febryanto.

Ketua IGY : bapak zaenal abidin

Rumah dinas walikota jalan hayam wuruk ( bapak Drs, H. Masud yunus )

Rumah dinas wakil walikota : jalan pemuda ( bapak suyitno )

Lagu kota mojokerto : a. Onde onde mojokerto

b. mojokerto kotaku

c. mojokerto berseri

sarana prasarana :

rumah sakit :
Rumah sakit gatoel
Rumah sakit umum
Rumah sakit emma
Rumah sakit hasanah
Rumah sakit rekso waluyo

Transportasi :

Stasiun mojokerto
Terminal kertajaya

Kuliner :

CFD ( benteng pancasila )


Depot anda
Pizza hut
KFC

Penginapan :

Hotel slamet
Raden wijaya
Surya mojopahit
The resort
Naga mas
Sangrila

Hiburan :

Karaoke x2
Mk
Royal
Enternity

Perbelanjaan :

Super indo
Carefur
Keraton
Sanrio

Anda mungkin juga menyukai