Anda di halaman 1dari 3

PERISTIWA-PERISTIWA SEJARAH SECARA DIAKRONIK DAN

SINKRONIK

A. Contoh Diakronik
1. Kronologi Pertempuran Ambarawa (20 Oktober – 15 Desember 1945)
 Tentara Sekutu yang diboncengi NICA mendarat di Semarang pada tanggal 20 Oktober
1945.
 Tanggal 23 November 1945 ketika matahari mulai terbit, mulailah terjadi tembak-
menembak antara para pejuang kemerdekaan dengan pasukan Sekutu.
 Kolonel Soedirman mengadakan rapat dengan para Komandan Sektor TKR dan Laskar
pada tanggal 11 Desember 1945.
 Serangan mulai dilancarkan pada tanggal 12 Desember 1945 pukul 4.30 pagi.
 Pertempuran berakhir pada tanggal 15 Desember 1945 dan Indonesia berhasil merebut
Ambarawa. Sekutu dibuat mundur ke Semarang.

2. Kronologi Pertempuran Surabaya (27 Oktober – 20 November 1945)

 Tentara Inggris bersama NICA mendarat di Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945.
 Setelah insiden perobekan bagian biru bendera Belanda, pada tanggal 27 Oktober 1945
meletuslah pertempuran pertama antara Indonesia melawan tentara Inggris.
 Gencatan senjata antara pihak Indonesia dengan pihak tentara Inggris ditandatangani
pada tanggal 29 Oktober 1945.
 Setelah gencatan senjata, bentrokan-bentrokan tetap saja terjadi sampai berpuncak pada
terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby (pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur)
pada tanggal 30 Oktober 1945 sekitar pukul 20.30.
 Pengganti Mallaby, Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh mengeluarkan
ultimatum pada 10 November 1945 untuk meminta pihak Indonesia menyerahkan
persenjataan dan menghentikan perlawanan.
 Ultimatum itu tidak dihiraukan. Pada tanggal 10 November 1945 pagi tentara Inggris
melancarkan serangan besar-besaran.

3. Kronologi Pertempuran 5 Hari di Semarang (15 Oktober – 19 Oktober 1945)


 Tawanan Jepang kabur pada hari Minggu, 14 Oktober 1945.
 Tersiar kabar bahwa sumber air minum di Semarang telah diracun. Dr Kariadi yang
hendak memeriksa sumber air dibunuh oleh tentara Jepang.
 Terjadi pertempuran yang berlangsung selama lima hari mulai dari 15 Oktober 1945.

4. Perang Padri (1821-1837)


 Peristiwa penting yang terjadi:
 Terjadi perang antara kaum padri dan kaum adat, namun terjadi perjanjian perdamaian
pada tanggal 15 juli 1825 di Padang yang mengharuskan tentara Belanda ditarik ke
Jawa.
 Pada tahun 1834 belanda mengerahkan pasukan untuk menggempur pusat pertahanan
kaum padri di bonjol.
 Pada tanggal 25 oktober 1837 Tuanku Imam Bonjol tertangkap dan diasingkan ke
Minahasa hingga wafatnya.

5. Perang Diponegoro (1825-1830)


 Peristiwa penting yang terjadi:
 Pemerintahan kolonial berencana membangun jalan untuk melancarkan sarana
transportasi dan militer di Yogyakarta.
 Pada tanggal 20 juli 1825 perang Tegalrejo dikepung oleh serdadu Belanda.
 Diponegoro dan pengikutnya menyusun strategi gerilya.
 Belanda menerapkan strategi Benteng Stelsel pada tahun 1827.
 Tahun 1829 Kiai Maja ditangkap.
 Pangeran Diponegoro tertangkap di Magelang pada 25 maret 1930.

Contoh Sinkronik

Gambar 1.2 Peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945

1. Suasana Jakarta saat Pembacaan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945


Pembacaan Prkolamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah peristiwa paling penting bagi
bangsa Indonesia. Peristiwa itu terjadi di Jalan Pegangsaan Timur Nomer 56 ( Sekarang
Jalan Proklamasi).Pembacaan Proklamasi dihadiri oleh sekitar 500 orang dari berbagai
kalangan dengan membawa apapun yang bisa digunakan sebagai senjata. Meskipun Jepang
sudah dikalahkan oleh Sekutu, Balatentara Dai Nippon (Jepang) masih berada di Jakarta.
Suasana di Jakrta masih kondusif. Awalnya Proklamasi akan dibacakan di Lapangan Ikada,
namun dipindahkan di kediaman Soekarno karena dikhawatirkan terjadi pertumpahan
darah. Akibatnya, sekitar 100 anggota Barisan Pelopor kembali berjalan dari Lapangan
Ikada ke kediaman Soekarno. Mereka terlambat dan menuntut pembacaan ulang
Proklamasi. Namun ditolak dan hanya diberikan amanat singkat oleh Hatta.
2. Keadaan ekonomi Indonesia pada tahun 1998
Keadaan ekonomi Indonesia pada tahun 1998 sangatlah terpuruk. Terjadi kerusuhan
dimana-mana. Bahkan sampai presiden Soeharto mengundurkan diri. Terdapat banyak
hutang perusahaan dan negara yang jatuh tempo pada tahun 1998 yang membuat banyak
perusahaan gulung tikar.Akibatnya angka pengangguran meningkat pesat. Pelemahan nilai
tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat hingga Rp. 15.000 per Dolar Amerika Serikat
membuat harga harga barang meningkat pesat. Akibatnya inflasi semakin tidak terkendali
Pendapatan per kapita Indonesia juga menurun drastis dari 1.155 US$/kapita pada tahun
1996 menjadi 610 US$/kapita pada tahun 1998.

3. Suasana pada saat tragedi G30 S/PKI


Tragedi G 30 S/PKI terjadi pada tanggal 1 Oktober. Pada saat itu, terjadi penculikan dan
pembunuhan 7 jendral tentara dan beberapa orang lainnya Soeharto pada saat itu diperintah
untuk mengambil alih tentara dan menyelamatkan Soekarno. Soekarno berhasil menuju
Istana Presiden di Bogor. Soekarno bersama pasukan yang dipimpinnya berhasil
mengambil kontrol semua fasilitas yang sebelumnya direbut oleh pelaku G 30 S/PKI.

4. Pembangunan pada era Orde Baru


Orde Baru adalah masa pemerintahan presiden Soeharto. Pembangunan di Indonesia pada
masa Orde Baru sangat pesat. Namun angka korupsi juga meningkat. Soeharto membuat
program pembangunan jangka pendek yang disebut Rencana Pembangunan Lima Tahun
(Repelita). Repelita I berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari rata-rata 3%
menjadi 6,7% per tahun, meningkatkan pendapatan per kapita, dan menurunkan laju inflasi.
Bahkan pada tahun 1984 Indonesia berhasil mencapai swasembada beras, padahal pada
tahun 1970-an Indonesia adalah negara pengimpor beras terbesar di dunia. Namun pada
masa ini terjadi kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah.

5. Reformasi, lahirnya politik baru


Krisis Moneter menimpa Indonesia tahun 1997 hingga 1998. Akibatnya rupiah jauh
melemah, harga-harga melambung tinggi, pengangguran meningkat, inflasi, sehingga
menyebabkan rakyat semakin sengsara dan menderita. Presiden Soeharto dianggap tidak
mampu untuk mengatasi Krisis Moneter tersebut dan hanya mementingkan kekuasaan. Hal
ini akhirnya membuat rakyat marah sehingga terjadilah pergerakan revolusi besar-besaran
yg dimotori oleh mahasiswa.

Anda mungkin juga menyukai