Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KLIPING SEJARAH

PERISTIWA – PERISTIWA SEJARAH ANTARA TAHUN 1945 – 1998

Nama Kelompok:

Anisa Dika Aprilia

Gracella Vicha Setyawan

Margaretha Shafira Indri Noviyanti

Noela Anest Hermawan

Nurlita Putri Kusumaningtyas

Vani Khoirun Nisa

SMA MASEHI 1 PSAK SEMARANG

Jl. Pasirmas Raya no. 1


Daftar Isi:

A. Peristiwa Bandung Lautan Api (23 Maret 1946)...............................................................3

B. Peristiwa G30S PKI (30 September 1965)..........................................................................3

C. Lahirnya Pancasila (1Juni 1945).........................................................................................4

D. Peristiwa Kerusuhan Mei (1998).........................................................................................6

E. Peristiwa Merah Putih (14 Februari 1946)........................................................................7

F. Konferensi Meja Bundar (23 Agustus 1949 – 2 November 1949)....................................7

G. Pertempuran Surabaya (10 November 1945)....................................................................8

Salah satu peristiwa yang menarik.......................................................................................10

Diakronik dan Sinkroniknya.................................................................................................10

2
A. Peristiwa Bandung Lautan Api ( 23 Maret 1946 )
Bandung Lautan Api adalah peristiwa kebakaran besar yang terjadi di kota
Bandung, provinsi Jawa Barat, Indonesia pada 23 Maret 1946. Dalam waktu tujuh
jam, sekitar
200.000 penduduk Bandung membakar rumah mereka, meninggalkan kota menuju
pegunungan di daerah selatan Bandung. Hal ini dilakukan untuk mencegah tentara Sekutu
dan tentara NICA Belanda untuk dapat menggunakan kota Bandung sebagai markas
strategis militer dalam Perang Kemerdekaan Indonesia.

B. Peristiwa G30S PKI (30 September 1965)

Cakrabirawa, memimpin pasukan yang dianggap setia atau loyal G30S PKI adalah
sebuah gerakan yang memiliki tujuan untuk menggulingkan pemerintahan Presiden
Soekarno serta mengubah Indonesia menjadi negara yang menerapkan sistem komunis.
Gerakan tersebut dipimpin langsung oleh DN Aidit yang saat itu adalah ketua dari PKI
atau Partai Komunis Indonesia. Pada tanggal 1 Oktober 1965 dini hari, Letkol Untung
yang merupakan anggota dari Pasukan Pengawal Istana atau seringkali disebut kepada
PKI.

Gerakan tersebut mengincar Perwira Tinggi TNI AD Indonesia. Mereka


menangkap enam orang dari anggota perwira tersebut. Namun 3 orang diantaranya
langsung dibunuh di rumahnya. Sementara yang lainnya dibawa paksa menuju

3
Lubanh Buaya. Semua jenazah perwira TNI AD ditemukan selang beberapa hari
kemudian.

4
Berikut ini adalah keenam perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang menjadi
korban meninggal dunia dalam tragedi G30S/PKI.

1. Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani


2. Mayor Jendral Raden Soeprapto
3. Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono
4. Mayor Jenderal Siswondo Parman
5. Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan
6. Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo

C. Lahirnya Pancasila (1 Juni 1945)


Sejarahnya berawal dari kekalahan Jepang pada perang pasifik, mereka kemudian
berusaha mendapatkan hati masyarakat dengan menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia dan
membentuk sebuah Lembaga yang tugasnya untuk mempersiapkan hal tersebut. Lembaga ini
dinamai Dokuritsu Junbi Cosakai. Pada sidang pertamanya di tanggal 29 Mei 1945 yang

5
diadakan di Gedung Chuo Sangi In (sekarang Gedung Pancasila), para anggota membahas
mengenai tema dasar negara.
Sidang berjalan sekitar hampir 5 hari, kemudian pada tanggal 1 Juni
1945, Soekarno menyampaikan ide serta gagasannya terkait dasar negara Indonesia,
yang dinamai “Pancasila”. Panca artinya lima, sedangkan sila artinya prinsip atau asas.
Pada saat itu Bung Karno menyebutkan lima dasar untuk negara Indonesia, yakni Sila
pertama “Kebangsaan”, sila kedua “Internasionalisme atau Perikemanusiaan”, sila
ketiga “Demokrasi”, sila keempat “Keadilan sosial”, dan sila kelima “Ketuhanan yang
Maha
Esa”.
Untuk menyempurnakan rumusan Pancasila dan membuat Undang-Undang Dasar
yang berlandaskan kelima asas tersebut, maka Dokuritsu Junbi Cosakai membentuk
sebuah panitia yang disebut sebagai panitia Sembilan. Berisi Ir. Soekarno, Mohammad
Hatta, Abikoesno Tjokroseojoso, Agus Salim, Wahid Hasjim, Mohammad Yamin,
Abdul Kahar Muzakir, Mr. AA Maramis, dan Achmad Soebardjo.
Setelah melalui beberapa proses persidangan, Pancasila akhirnya dapat disahkan
pada Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Pada siding tersebut, disetujui bahwa
Pancasila dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar
negara Indonesia yang sah.

6
D. Peristiwa Kerusuhan Mei ( 1998)
Pada tanggal 13 Mei hingga 15 Mei 1998, terjadi kerusuhan di Jakarta yang
dikenal dengan Kerusuhan Mei 1998. Penyebab pertama yang memicu terjadinya
Kerusuhan Mei 1998 adalah krisis finansial Asia yang terjadi sejak tahun 1997. Saat itu,
banyak perusahaan yang bangkrut, jutaan orang dipecat, 16 bank dilikuidasi, dan
berbagai proyek besar juga dihentikan. Krisis ekonomi yang tengah terjadi kemudian
memicu rangkaian aksi unjuk rasa di sejumlah wilayah di Indonesia. Dalam unjuk rasa
tersebut, ada empat korban jiwa yang tewas tertembak. Mereka adalah mahasiswa
Universitas Trisakti. Tewasnya keempat mahasiswa tersebut pun menambah kemarahan
masyarakat yang saat itu sudah terbebani dengan krisis ekonomi.

E. Peristiwa Merah Putih ( 14 Februari 1946 )


Merupakan peristiwa penyerbuan markas militer Belanda yang terjadi di Teling,
Manado, 14 Februari 1946. Pertempuran ini melibatkan himpunan rakyat di Sulawesi
Utara, meliputi pasukan KNIL atau tentara Hindia Belanda dari kalangan pribumi,
barisan pejuang, dan laskar rakyat. Peristiwa ini adalah bentuk perlawanan rakyat
Sulawesi Utara demi mempertahankan kemerdekaannya serta menolak provokasi tentara
Belanda. Bentuk perlawanan mereka ditunjukkan dengan cara merobek bendera
Belanda, yang awalnya berwarna merah, putih, biru, menjadi merah putih. Bendera
tersebut kemudian dikibarkan di atas gedung markas Belanda.

7
F. Konferensi Meja Bundar ( 23 Agustus 1949 – 2 November 1949 )
KMB adalah pertemuan antara perwakilan Republik Indonesia, Belanda, dan BFO
(Bijeenkomst voor Federaal Overleg) yang mewakili sejumlah negara ciptaan Belanda
di Kepulauan Indonesia Pertemuan ini dilangsungkan di Den Haag, Belanda, mulai 23
Agustus hingga 2 November 1949. Ditujukan untuk menyelesaikan permasalahan antara
Indonesia dan Belanda yang telah lama terjadi. Walau Indonesia telah
memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, Belanda masih berupaya
menguasai Indonesia. Sebelum KMB, tiga pertemuan tingkat tinggi antara Belanda dan
Indonesia telah dilaksanakan sebagai upaya penyelesaian masalah. Ada pun pertemuan
itu adalah: Perjanjian Linggarjati pada 1947 Perjanjian Renville pada 1948 Perjanjian
Roem-Royen pada 1949

8
G. Pertempuran Surabaya (10 November 1945)
Pertempuran Surabaya bermula dari kedatangan tentara Sekutu di Tanjung Perak
pada 25 Oktober 1945. Tentara Sekutu tergabung dalam Allied Forces Netherland East
Indies (AFNEI) yang dipimpin oleh Jenderal AWS Mallaby. Tujuan utama dari
kedatangan tentara Sekutu adalah melucuti senjata para tentara Jepang yang kalah
dalam Perang Dunia II. Tentara Sekutu juga ditugaskan untuk membebaskan tawanan
perang yang ditahan di penjara Kalisosok Surabaya. Pada 27 Oktober 1945, pesawat
militer milik tentara Sekutu terbang dari Jakarta menuju Surabaya untuk menyebar
ribuan pamflet ultimatum. Melalui pamflet tersebut, tentara Sekutu memerintahkan
agar rakyat menyerahkan senjata yang dimiliki. Itu tentu membuat rakyat Surabaya
marah dan menolak untuk menyerahkan senjata kepada tentara Sekutu. Rakyat
Surabaya akhirnya melakukan penyerangan selama 3 hari di akhir Oktober 1945.
Pertempuran itu membuat tentara Sekutu terpojok.

Pemimpin tentara Sekutu kemudian meminta bantuan Soekarno dan Muhammad Hatta
untuk memadamkan pertempuran. Keduanya pun datang ke Surabaya untuk melakukan
perundingan yang menghasilkan gencatan senjata. Namun, gencatan senjata tidak
bertahan lama. Pada 30 Oktober 1945 kembali terjadi baku tembak antara rakyat
Surabaya dan tentara Sekutu. Akibatnya, Jenderal AWS Mallaby tewas di sekitar
Jembatan Merah. Kematian Jenderal AWS Mallaby membuat bangsa Inggris
mengamuk. Jenderal Eric Carden Robert Mansergh yang menggantikan posisi Mallaby,
mengeluarkan ultimatum untuk meminta pihak Indonesia menyerahkan senjata.

Dalam menanggapi ultimatum tersebut, Presiden Soekarno menyerahkan sepenuhnya


keputusan ke tangan pemerintah Jawa Timur. Gubernur Suryo dengan tegas berpidato
di RRI bahwa rakyat Surabaya akan melawan ultimatum Inggris sampai darah
penghabisan. Penolakan itu membuat tentara Sekutu melancarkan serangan di pagi hari
pada 10 November 1945. Ada 24 ribu tentara Sekutu yang dikerahkan untuk
menggempur Surabaya. Ditambah dengan peralatan perang yang lengkap mulai dari
tank, kapal perang, hingga pesawat tempur.

9
Awalnya, tentara Sekutu mengira dapat menguasai Surabaya dalam 3 hari. Tetapi
pertempuran tersebut berlangsung selama hampir 3 minggu. Rakyat Surabaya berjuang
sampai titik darah penghabisan untuk mempertahankan Surabaya. Inggris dapat
menguasai Surabaya pada akhir November. Dalam sejumlah catatan, ada 160 ribu
tentara Sekutu dan 20 ribu rakyat Surabaya yang gugur dalam pertempuran tersebut.
Maka dari itu, setiap 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan. Kota Surabaya
menjadi saksi bisu sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan
kemerdekaan Indonesia.

Salah satu peristiwa yang menarik dari peristiwa – peristiwa sejarah diatas;

Peristiwa Lahir nya Pancasila

Diakronik: Sejarah pembuatan pancasila ini berasal dari pemberian janji kemerdekaan di
kemudian hari kepada bangsa Indonesia oleh Perdana Menteri Jepang saat itu, Kuniaki Koiso
pada tanggal 7 September 1944. Lalu, pemerintah Jepang membentuk BPUPKI pada tanggal 29
April 1945 yang bertujuan untuk mempelajari hal hal yang berhubungan dengan tata
pemerintahan Indonesia Merdeka.

10
Sinkronik: Nama Pancasila sendiri diambil dalam bahasa sansekerta, panca yang berarti lima
dan sila yang berarti prinsip atau asas. Dengan kata lain Pancasila merupakan rumusan atau
pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Ada lima sendi
utama yang menyusun Pancasila,yaitu KeTuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil
dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan, dan keadlan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

11

Anda mungkin juga menyukai