Anda di halaman 1dari 10

Kota Sukabumi.

Kota Sukabumi

Logo Slogan: Reugreug Pageuh Repeh Rapih

Letak Kota Sukabumi di Jawa Barat

Kota Sukabumi Letak kota Sukabumi di Indonesia Koordinat: 65517,15LU 1065533,04BT

Negara Provinsi Hari jadi Pemerintahan Walikota Wakil Walikota Luas Total Populasi (2010) Total Kepadatan Zona waktu Kode wilayah Situs web

Indonesia Jawa Barat 1 April 1914

H. Mohamad Muraz, S.H, M.M. H. Achmad Fahmi,S.Ag, M.M.

52.46 km2 (20.25 mil)

298.681 5,700/km2 (15,000/sq mi) WIB (UTC+7) +62 266 http://www.sukabumikota.go.id

Kota Sukabumi, adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota Sukabumi merupakan salah-satu kota dengan luas wilayah terkecil di Jawa Barat.

Sejarah
Nama SOEKA-BOEMI pertama kali diperkenalkan pada tanggal 13 Januari 1815 ke dunia luar Sukabumi oleh administratur perkebunan bernama Andries Christoffel Johannes de Wilde, seorang berkebangsaan Belanda yang menjelajah di Sukabumi untuk mencari lokasi tanah yang cocok untuk perkebunan. Yang dalam laporan surveynya, Andries Christoffel Johannes de Wilde mencantumkan nama Soeka Boemi (dalam dua suku kata) sebagai tempat ia menginap di kampung Tji Colle. Ada yang mengatakan bahwa nama Sukabumi berasal dari bahasa Sunda, yaitu Suka-Bumen, yang bermakna bahwa pada kawasan yang memiliki udara sejuk dan nyaman ini membuat orang-orang suka bumen-bumen atau menetap. Penjelasan yang lebih masuk akal adalah bahwa nama "Sukabumi" berasal dari bahasa

Sansekerta suka, "kesenangan, kebahagiaan, kesukaan" dan bhumi, "bumi". Jadi "Sukabumi" artinya "bumi kesukaan". Sebelum berstatus kota, Sukabumi hanyalah dusun kecil bernama "Goenoeng Parang" (sekarang Kelurahan Gunungparang) Lalu lalu berkembang menjadi beberapa desa

seperti Cikole atau Parungseah. Belanda menjadikan kota

pada 1

April 1914, sebagai Burgerlijk

pemerintah Hindia Bestuur dengan

Sukabumi

statusGemeente (Kotapraja) dengan alasan bahwa di kota ini banyak berdiam orangorangBelanda dan Eropa pemilik perkebunan-perkebunan yang berada di daerah Kabupaten Sukabumi bagian selatan yang harus mendapatkan pengurusan dan pelayanan yang istimewa. Selanjutnya pada 1 Mei 1926, Mr. G.F. Rambonnet diangkat menjadi Burgemeester. Pada masa inilah dibangun Stasiun Kereta Api, Mesjid Agung, gereja Kristen; Pantekosta; Katholik; Bethel; HKBP; Pasundan, pembangkit listrik Ubrug; centrale (Gardu Induk) Cipoho, Sekolah Polisi Gubermen yang berdekatan dengan lembaga pendidikan Islam tradisionil Gunung Puyuh. Nama Soekaboemi sebenarnya telah ada sebelum hari jadi Kota Sukabumi yaitu 13 Januari 1815. Kota yang saat ini berluas 52,46 Km ini mendapatkan namanya dari seorang ahli bedah bernama Dr. Andries de Wilde menamakan Soekaboemi. Perlu diketahu Andris de Wilde ini juga adalah seorang Preanger Planter (kopi dan teh) yg bermukim di Bandoeng, dimana eks rumah tinggal dan gudang kopinya sekarang dijadikan Kantor Pemkot Bandung. Awalnya ia mengirim surat kepada kawannnya Pieter Englhard mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk mengganti nama Cikole (berdasar nama sungai yg membelah kota Sukabumi) dengan nama Soekaboemi 13 Januari 1815. Sejak itulah Cikole resmi menjadi Soekaboemi. Namun, bukan berarti hari jadi Kota Sukabumi jatuh pada tanggal tersebut. Ceritanya memang tidak singkat, bermula dari komoditas kopi yang banyak dibutuhkan VOC, Van Rie Beek dan Zwadecroon berusaha mengembangkan lebih luas tanaman kopi di sekitar Bogor, Cianjur, dan Sukabumi. Tahun 1709 Gubernur Van Riebek mengadakan inspeksi ke kebun kopi di Cibalagung (Bogor), Cianjur, Jogjogan, Pondok Kopo, dan Gunung Guruh Sukabumi. Inilah salah satu alasan dibangunnya jalur lintasan kereta-api yg menghubungkan Soekaboemi dengan Buitenzorg dan Batavia di bagian barat dan Tjiandjoer (ibukota Priangan) dan Bandoeng di timur. Saat itu, de Wilde adalah pembantu pribadi Gubernur Jenderal Daendels dan dikenal sebagai tuan tanah di Jasinga Bogor. Pada 25 Januari 1813, ia membeli tanah di Sukabumi yang luasnya lima per duabelas bagian di seluruh tanah yang ada di Sukabumi seharga 58 ribu ringgit Spanyol. Tanah tersebut berbatasan dengan Lereng Gunung Gede Pangrango di sebelah utara, Sungai Cimandiri di

bagian selatan, lalu di arah barat berbatasan langsung dengan Keresidenan Jakarta dan Banten dan di sebelah Timur dengan Sungai Cikupa. Pada tanggal yang sama 354 tahun yang lalu, Belanda bangga memenangkan perang melawan Spanyol.Setelah Mr. G.F. Rambonnet memerintah ada tiga Burgemeester sebagai penggantinya yaitu Mr. W.M. Ouwekerk, Mr. A.L.A. van Unen dan Mr. W.J.Ph. van Waning. Perubahan Nama Pemerintahan No Nama Pemerintahan 1 2 3 4 5 6 Gemeente Soeka Boemi Soekaboemi SHI Kota Kecil Sukabumi Kota Praja Sukabumi Kotamadya Sukabumi Kotamadya Daerah Tingkat II Sukabumi Kota Sukabumi Keterangan Tahun 1914-1942 Tahun 1942-1945 Undang-undang No. 17 Tahun 1950 Undang-undang No. 1 Tahun 1957 Undang-undang No. 18 Tahun 1965 Undang-undang No. 5 Tahun 1974 Undang-undang No. 22 tahun 1999, UU No 32 Tahun 2003

Nama-Nama Pimpinan Pemerintahan Daerah Sukabumi No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Mr. G.F. Rambonnet Mr. W.M. Ouwerkerk Dr. A.L.A. van Unen Mr. W.J.Ph. van Waning Mr. R. Syamsudin Raden Mamur Soeria Hoedaja Raden Ebo Adinegara Raden Widjaja Soerija Raden S. Affandi Kartadjoemena Tahun 1926-1933 1933 1934-1939 1939-1942 1945-1946 1946-1948 1948-1950 (Acting) 1950-1952 1952-1959

10 Raden Soebandi Prawiranata

11 Mochamad Soelaeman 12 Raden Soewala 13 Raden Semeru 14 Drs. Achmad Darmawan Adi 15 Raden Bidin Suryagunawan 16 Saleh Wiradikarta, S.H. 17 Soejoed 18 H. Zaenudin Mulaebary, S.H. 19 H. Udin Koswara, S.H. 20 R. Nuriana (Gubernur Jabar) 21 Dra. Hj. Molly Mulyahati Djubaedi, M.Sc. 22 Dra. Hj. Molly Mulyahati Djubaedi, M.Sc. 23 H. Mokh. Muslikh Abdussyukur, S.H., M.Si. 24 H. Mohamad Muraz, S.H., MM. Arti Lambang Kota Sukabumi [sunting]

1959-1960 1960-1963 (Acting) 1963-1961 (Acting) 1966-1978 1978-1988 1988-1993 1993-1997 PJS Plh 1998-2003 2003-2013 2013-sekarang

Dasar Hukum : Peraturan Daerah Kotamadya Sukabumi Nomor 12 Tahun 1993 Tentang Lambang Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Sukabumi. Arti dari Lambang : No Lambang 1 2 3 4 5 6 Perisai Warna Hijau Bintang Segi Lima Senjata Kujang Setangkai Padi dan Teh Pita Merah Putih Arti Ketangguhan Fisik dan Mental Kesuburan dan Kemakmuran PANCASILA yang merupakan Dasar Negara Republik Indonesia Keberanian Ketentraman dan Perdamaian Kebangsaan Indonesia

Geografi [sunting]

Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada koordinat 106 45 50 Bujur Timur dan 106 45 10 Bujur Timur, 6 49 29 Lintang Selatan dan 6 50 44 Lintang Selatan, terletak di kaki Gunung Gede dan Gunung Pangrango yang ketinggiannya 584 m diatas permukaan laut, dengan suhu maksimum 29 C. Kota ini terletak 120 km sebelah selatan Jakarta dan 96 km sebelah barat Bandung, dan wilayahnya berada di sekitar timur laut wilayah Kabupaten Sukabumi serta secara administratif wilayah kota ini seluruhnya berbatasan dengan wilayah Kabupaten Sukabumi. Pemerintahan [sunting] Wilayah Kota Sukabumi berdasarkan PP No. 3 Tahun 1995 adalah 48,0023 KM terbagi dalam 5 kecamatan dan 33 kelurahan. Selanjutnya berdasarkan Perda Nomor 15 Tahun 2000 tanggal 27 September 2000, wilayah administrasi Kota Sukabumi mengalami pemekaran menjadi 7 kecamatan dengan 33 kelurahan. Kecamatan Baros dimekarkan menjadi 3 kecamatan yaitu Kecamatan Lembursitu, Kecamatan Baros, dan Kecamatan Cibeureum. Pada tahun 2010 Kota Sukabumi terdiri dari 7 kecamatan, meliputi 33 kelurahan, 1.521 RT, dan 350 RW. Jumlah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kota Sukabumi pada Tahun 2010 5.733 orang yang terdiri dari Golongan I 213 orang, Golongan II 1.630 orang, Golongan III 2.209 orang, dan Golongan IV 1.681 orang. Berdasarkan tingkat pendidikan S3 3 orang, S2 205 orang, SI 2.070 Orang, DIV 21 Orang, DIII/DII/DI 1.496 orang, SLTA 1.584 orang, SLTP 183 orang, dan SD 171 orang. Jumlah Keputusan DPRD Kota Sukabumi pada tahun 2009/2010, berdasarkan surat Keputusan Pimpinan DPRD sebanyak 9, sedangkan Surat Keputusan Dewan (DPRD) sebanyak 23. Kependudukan [sunting] Perkembangan penduduk di Kota Sukabumi selama periode 1998-2002 terus meningkat, dengan laju pertumbuhan penduduk rata-rata 1,75 %.[1] Tahun 2010 2009 2008 2007 Jumlah penduduk 298.681 287.856

2006 2005 2004 2003 2002 2001 2000 1999 1998 278.418 259.045 257.097 252.420 242.976 241.396

Sejarah kependudukan kota Sukabumi Sumber:[1]

Ketenagakerjaan
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Penanggulangan Bencana Kota Sukabumi tercatat bahwa jumlah pencari kerja yang terdaftar pada tahun 2010 mencapai 8.699 orang, yang terdiri dari 4.129 pencari kerja laki-laki dan 4.570 perempuan. Sedangkan pencari kerja yang berhasil ditempatkan sebanyak 2.014 orang. Jumlah Pencari Kerja yang telah ditempatkan menurut tingkat pendidikan di Kota Sukabumi tahun 2010 meliputi lulusan SLTP 510 orang, lulusan SLTA 967 orang, lulusan diploma 155 orang, dan sarjana 123 orang.

Perekonomian
Grand Hotel Selabintana (1900-1935) Jika dilihat dari kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kota Sukabumi masih relatif kecil yaitu berada dibawah 20 persen setiap tahunnya.[2] Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan Penanaman Modal Kota Sukabumi pada tahun 2010, diketahui bahwa perusahaan yang memilki SIUP mengalami peningkatan sebesar 7,67 % yaitu dari 4.899 perusahaan pada tahun 2009 menjadi

5.275 perusahaan pada tahun 2010. Dari sebanyak 5.275 perusahaan yang memiliki SIUP tersebut terdiri dari 154 perusahaan besar, 519 perusahaan menengah dan 4.602 perusahaan kecil. Sedangkan jumlah perusahaan yang mengajukan Permintaan Tanda Daftar Perusahaan pada tahun 2010 mengalami penurunan sebanyak 32,35 % dibanding tahun 2009. Dari sejumlah 366 perusahaan yang mengajukan Tanda Daftar Perusahaan, tercatat sebanyak 50 perusahaan berbentuk badan usaha PT, 8 perusahaan berbentuk Koperasi, 110 perusahaan berbentuk CV, 197 perusahaan berbentuk PO dan ada 1 perusahaan berbentuk BUL. Kegiatan perhotelan di Kota Sukabumi dapat dilihat dari banyaknya perusahaan akomodasi dan tamu yang menginap. Pada tahun 2010 jumlah perusahaan akomodasi di Kota Sukabumi sebanyak 33 buah yang terdiri dari 598 kamar dan 875 tempat tidur. Sementara itu banyaknya tamu yang menginap pada tahun 2010 sebanyak 107.679 orang yang terdiri dari wisatawan mancanegara sebanyak 2.794 orang dan wisatawan nusantara sebanyak 104.885 orang. Jumlah tamu yang menginap tersebut 35,54% jika dibandingkan dengan tahun 2009 yang berjumlah 38.275 orang. Jika dilihat per kecamatan, dapat diketahui bahwa tamu yang menginap di hotel, masih didominasi di wilayah Kecamatan Cikole, yaitu mencapai 68.94%. Hal ini dimungkinkan karena wilayah Kecamatan Cikole berada di pusat Kota Sukabumi. Sedangkan kegiatan pariwisata di Kota Sukabumi relatif masih sangat kecil. Secara keseluruhan hanya tercatat 2 obyek wisata, 47 penginapan remaja, 6 kolam renang serta beberapa usaha pariwisata lainnya yang meliputi bilyard, golf, karaoke, dan ketangkasan.

Pendidikan
Di kota ini telah berdiri beberapa perguruan tinggi diantaranya sekolah tinggi ilmu ekonomi penguji sebagai perguruan tinggi tertua di sukabumi, Politeknik Sukabumi, Politeknik BBC, Universitas Muhammadyah Sukabumi (UMMI), Sekolah Tinggi Teknologi Nusa Putra (NSP),Amik CBI,Amik BSI, STMIK Nusa Mandiri, STMIK PASIM, STIE PASIM, STIKES Sukabumi, STISIP Syamsul Ulum, STIE PGRI, STKIP PGRI, STAI Sukabumi, STAI Syamsul 'Ulum, STH Pasundan juga sekolah lanjutan yang berasaskan islam yaitu Madrasah Aliyah Baiturrahman. Pada tahun 2010 di Kota Sukabumi terdapat 56 Taman Kanak-Kanak, 123 Sekolah Dasar, 35 SLTP, 16 SMU, dan 21 SMK yang meliputi sekolah negeri dan swasta. Sementara itu murid yang tertampung di TK pada tahun 2010/2011 sebanyak 2.648 siswa, murid SD sebanyak

33.785 siswa, murid SLTP negeri sebanyak 11.174 siswa, murid SLTP swasta sebanyak 3.086 siswa, murid SMU negeri dan swasta sebanyak 7.858 siswa dan sebanyak 10.999 murid SMK negeri dan swasta.

Kesehatan

Rumah sakit Sukabumi di tahun 1920-an Fasilitas kesehatan di Kota Sukabumi terdiri dari beberapa rumah sakit swasta dan umum serta puskesmas yang tersebar di area kota, seperti Rumah Sakit Umum Daerah R. Syamsudin, atau Bunut di Jalan Rumah Sakit, Rumah Sakit Islam Assyifa di Jalan Jend. Sudirman, Rumah Sakit Ibu dan Anak Ridogalih di Jalan Gudang, dan juga kompleks Balai Pengobatan Sukabumi di Jalan Bhayangkara dan Jalan Kenari. Selain rumah sakit dan puskesmas, terdapat juga laboratorium laboratorium klinik yang melayani pemeriksaan kesehatan, seperti Laboratorium Klinik Vita Medika di Jalan Suryakencana,

dan Laboratorium Bina Sehat.

Stasiun Radio

Radio Fortuna 90,7 FM Radio Elmitra 95.0 FM Radio NBS 92,3 FM Radio Kiwari 95.4 FM Radio Megaswara Sukabumi 96.00 FM

Galaxy Radio 101.4 FM Radio Siaran Pemerintah Daerah/RSPD Kota Sukabumi Radio RAMA 104.1 FM Radio Menara 105.7 FM1

http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Sukabumi

Anda mungkin juga menyukai