Anda di halaman 1dari 6

Kecelakaan Kerja

Kecelakaan kerja adalah bagian yang tidak terduga dan tidak di harapkan yang
dapat menghentikan aktifitas seseorang atau proses produksi. Kecelakaan kerja
tidak terduga karena dibelakang peristiwa itu tidak terdapat unsur kesengajaan,
apalagi bentuk perencanaan, dikarenakan hal tersebut dapat merugikan baik dalam
hal material ataupun fisik. Kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan yang
berhubungan dengan pekerjaan yang ada di perusahaan, hubungan kerja disini
dapat berarti bahwa kecelakaan terjadi dikarenakan si pekerja lalai ataupun
mengabaikan pekerjaannya pada waktu melaksanakan pekerjaan.
Adanya kecelakaan mengabaikan produktifitas menurun dan berpengaruh :
1. Bagi Karyawan
- Kematian/cacat cidera
- Persoalan kejiwaan akibat cacat atau cidera
- Kesedihan keluarga akibat cacat yang diderita oleh anggota keluarganya.
Bagi Perusahaan
- Biaya pengobatan dan operasi pertolongan
- Biaya ganti rugi yang harus dibayar
- Kerusakan peralatan/bangunan untuk produksi
- Kerusakan produk dan bahan-bahan
- Keterlambatan produksi
- Upah yang dibayar selama korban tidak bekerja
- Biaya lembur
- Waktu ekstra bagi pengawas
- Penurunan kemampuan korban setelah bekerja kembali
- Biaya melatih pekerja baru
- Turunnya moral/semangat kerja karyawan
3. Bagi Masyarakat
- Menimbulkan korban jiwa /cacat/cidera
- Terlambatnya kebutuhan masyarakat, dan lain- lain
Tetapi secara langsung terjadinya kecelakaan di tempat kerja dat dikelompokan
secara garis besar menjadi dua penyebab, yaitu:
1. Tindakan tidak aman dari manusia (unsafe action)
Tindakan tidak aman dari manusianya antara lain:
1. Bekerja tanpa wewenang
2. Bekerja dengan kecepatan yang salah
3. Menggunakan alat yang rusak
4. Bekerja tanpa prosedur yang benar
5. Tidak memakai alat untuk mencegah kecelakaan kerja
6. Menggunakan alat yang salah
7. Melanggar peraturan keselamatan kerja

Keadaan Tidak Aman dari Kondisi ( unsafe condition)


Keadaan tidak aman dari kondisi antara lain:
1. Peralatan pengaman yang tidak memenuhi syarat
2. Bahan/peralatan yang rusak atau tidak dapat terpakai.
- Lingkungan yang terlalu bising.
- Udara yang beracun.
- Bahaya ledakan/terbakar.
- Kurang sarana pemberi tanda, dan lain-lain
Kerugian yang Disebabkan Kecelakaan Akibat Kerja
Kerugian yang disebabkan kecelakaan akibat kerja menyebabkan lima jenis kerugian
:a. Kerusakan
b. Kekacauan organisasi
c. Keluhan dan kesedihan
d. Kelainan dan cacat
e. Kematian
Bagian mesin, pesawat, alat kerja, bahan, proses, tempat dan lingkungan kerja
mungkin rusak akibat kecelakaan kerja. Akibat dari itu terjadilah kekacauan
organisasi dalam proses produksi. Orang yang ditimpa kecelakaan mengeluh dan
menderita, sedangkan keluarga dan kawan-kawan sekerja akan bersedih hati.
Kecelakaan tidak jarang berakibat luka-luka, terjadinya kelainan tubuh dan cacat,
bahkan dan tidak jarang kecelakaan merenggut nyawa dan mengakibatkan
kematian. Kerugian-kerugian tersebut dapat diukur denga n besarnya biaya yang di
keluarkan bagi terjadinya kecelakaan. Biaya tersebut menjadi biaya langsung dan
biaya tersembunyi. Biaya langsung adalah biaya pemberian pertolongan pertama
pada kecelakaan, biaya pengobatan, perawatan, biaya rumah sakit, biaya angkutan,
upah selama tidak mampu bekerja, kompensasi cacat, dan biaya perbaikan alat-alat
mesin serta biaya atas kerusakan bahan- bahan. Biaya tersembunyi meliputi segala
sesuatu yang tidak terlihat pada waktu atau beberapa waktu setelah kecelakaan
kerja terjadi. Biaya ini mencakup berhentinya proses produksi oleh karena itu
pekerja-pekerja lainnya menolong atau tertarik oleh peristiwa kecelakaan itu, biaya
yang harus di perhitungkan untuk menggantikan orang yang sedang menderita oleh
dikarenakan kecelakaan, dengan orang baru yang biasa bekerja ditempat itu, dan
lain-lainnya lagi. Atas dasar penelitian- penelitian diluar negeri perbandingan di
antara biaya langsung dan tersembunyi.
Selain itu penyelidikan menunjukkan, bahwa selain kecelakaan besar, terdapat
kecelakaan-kecelakaan kecil, yang ratio diantara keduanya. Yang biasa di catat dan
dilaporkan adalah kecelakaan-kecelakaan besar, kecelakaan- kecelakaan kecil,
padahal justru jumlah keseluruhan dari kecelakaan-kecelakaan kecillah biayanya
terbesar. Sebagai penjelasan, kecelakaan kecil adalah kecelakaan yang tidak
menyebabakan pekerja tidak masuk kerja sebagai akibat dari kecelakaan tersebut.
Biasanya pada kecelakaan kecil pekerja yang bersangkutan sehat, tetapi dia tidak
dapat melaksanakan pekerjaannya. Contoh kecelakaan kecil adalah luka pada
telunjuk, badan sehat tapi oleh karena telunjuk luka pekerja tidak bisa bekerja.

Pencegahan Kacelakaan
Kecelakaan kerja dapat dicegah asal ada kemauan untuk mencegahnya. Pencegahan
kecelakaan di dasarkan pada pengetahuan tentang sebab-sebab kecelakaan. Sebab-
sebab kecelakaan di suatu perusahaan diketahui dengan mengadakan analisa
kecelakaan. Maka dari sebab-sebab dan cara analisanya harus betul-betul diketahui.
Pencegahan kecelakaan kerja ditunjukkan pada tiga komponen utama, yaitu:
1Lingkungan
Lingkungan harus memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja yang baik, pemeliharaan
rumah tangga yang baik, keadaan gedung yang selamat, dan perencanaan yang baik.
Syarat-syarat lingkungan kerja meliputi:
- Penerangan cahaya
- Ventilasi
- sanitasi
Pemeliharaan rumah tangga perusahaan meliputi penimbunan, pengaturan mesin,
bejana-bejana dan lain-lain. Gedung harus memiliki alat pemadam kebakaran, pintu
keluar darura, lubang ventilasi, dan lantai yang baik, perencanaan yang baik terlihat
dari pengaturan operasi, pengaturan tempat mesin, proses yang selamat, alat-alat yang
cukup dan adanya pedoman pelaksanaan dan aturan-aturan

2. Mesin-mesin, alat-alat kerja/perkakas kerja


Mesin-mesin, alat-alat kerja/perkakas kerja harus memenuhi perencanaan yang baik,
cukup dilengkapi alat-alat pelindung. Perencanaan yang baik terlihat dari baiknya
garding pada bagian-bagian mesin atau perkakas-perkakas yang bergerak misalnya
berputar. Selain perencanaan, juga perawatan mesin-mesin dan perkakas kerja harus
diperhatikan. Kurangnya perawatan sering mengakibatkan bencana besar, seperti
misalnya peledakan mesin-mesin diesel. Alat-alat perlindungan berupa kaca mata,
sarung tangan, pakaian kerja yang tepat ukurannya, dan lain-lain.

3. Manusia
Tentang faktor manusia harus diperhatikan adanya:
1. Aturan-aturan kerja
Aturan-aturan kerja harus lengkap, jelas dan dipaksakan agar pekerja-pekerja
melaksanakannya dengan betul-betul.
2. Kemampuan para pekerja Ketidak mampuan pekarja meliputi kurangnya
pengalaman, kurangnya kecakapan, dan lambatnya mengambil keputusan.
3. Kurang konsentrasi para pekerja konsentrasi berkurang biasanya sebagai akibat
dari melamun, kurangnya perhatian dan tidak mau memperhatikan atau pelupa dalam
melukukan pekerjaan
4. Disiplin kerja Disiplin yang kurang harus diatasi dengan peringatan kepada para
pekerja yang melanggar peraturan, atau kepada teman kerja yang mengganggu
seorang peker dalam waktu melakukan pekerjaan.
5. Perbuatan-perbuatan yang mendatangkan kecelakaan kerja
Cara kerja yang mendatangkan bahaya ialah iseng atau bercanda, ambil cara pendek
atau mudahnya, dan sifat tergesa-gesa.
6. Ketidak cocokan fisik dan mental Ketidak cocokan fisik dan mental yang terutama
perlu diatasi ialah kelelahan mental berupa kejemuan, sifat pemarah yang hebat dan
sangat mudah tersinggung.
7. Pemeriksaan kesehatan Pemeriksaan kesehatan sebelum dan pada waktu kerja akan
berguna dalam menemukan faktor-faktor manusia yang mendatangkan kecelakaan.

Melihat ruang lingkup tingkat kegiatan yang terjadi dipabrik, dimana setiap tingkatan
memerlukan higiene perusahaan dan kesehatan kerja, maka seorang pekerja harus
berada dalam tingkatan keserasian yang sebaik-baiknya. Untuk itu perlu adanya
keseimbangan yang menguntungkan dari faktor-faktor kerja, beban tambahan akibat
lingkungan kerja dan kapasitas kerja, dimana hal ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Beban Kerja
Setiap pekerjaan merupakan beban bagi pelakunya. Beban yang dimaksud
mungkin beban fisik, beban mental ataupun beban sosial. Seorang pekerja berat
seperti pada bagian pabrikasi ataupun perawatan, memikul lebih banyak beban
mental dan sosial. Sebaliknya seorang manajer mungkin tanggung jawabnya
merupakan beban mental yang relatif jauh lebih besar. Sedangkan para petugas
sosial, mereka lebih menghadapi beban sosial. Seorang tenaga kerja memiliki
kemampuan tersendiri dalam hubungannya dengan beban kerja, yang dimaksud
adalah beban optimum yang dapat dipikul seseorang. Untuk itu maka perlu
penempatan seorang tenaga kerja yang tepat.
2. Beban Tambahan Akibat Lingkungan Kerja
faktor ini merupakan faktor yang dapat mengakibatkan gangguan pada jasmani
dan rohani dari tenaga kerja, yang dipengaruhi oleh
3. Kapasitas Kerja
Kehendak, kemauan dan cita-cita seorang pekerja akan berpengaruh pada
pekerjaanya. Dalam melakukan suatu pekerjaan, kemampuan seseorang berbeda
dengan yang lainnya, tergantung pada keterampilan, keserasian, keadaan gizi, jenis
kelamin, usia dan ukuran tubuh. Semakin tinggi keterampilan kerja seseorang,
semakin efisien penggunaan tenaga kerja, sehingga beban akan menjadi lebih
ringan. Kesegaran jasmani dan rohani seseorang juga menjadi faktor bagi
produktivitas kerja, dimana hal ini menjadi pencerminan kesehatan fisik dan
mental juga menjadi gambaran keserasian seseorang dengan pekerjaannya. Jadi
produktivitas kerja dipengaruhi oleh kemampuan, pengalaman serta ilmu
pengetahuan yang dimiliki seseorang.
Identifikasi Sumber Bahaya , Penilaian dan Pengendalian Resiko
Identifikasi sumber bahaya adalah melakukan pendataan terhadap potensi
bahaya yang ditimbulkan dari suatau peralatan/mesin/engine ketika beroperasi.
Potensi bahaya baik yang rendah maupun yang tinggi dapat membahayakan operator
yang sedang bekerja. Operator harus mendapatkan perlindungan agar tingkat
kesalahan dalam bekerja (human error) dapat ditekan sekecil mungkin. Oleh karena
itu, identifikasi sumber bahaya bertujuan agar menghilangkan tingkat kesalahan
dalam bekerja dengan melakukan usaha pencegahan dan pengendalian resiko yang
tepat pada setiap tahap operasi agar terhindar dari bahaya yang dapat ditimbulkan
kelak.

Identifikasi Bahaya (Hazard)


Identifikasi adalah suatu proses kajian kualitatif untuk mengetahui adanya potensi
bahaya dari suatu peralatan, proses, lingkungan kerja, mateerial, atau kegiatan kerja.
Bahaya (Hazard) merupakan keadaan atau situasi yang potensial
dapat menyebabkan kerugian seprti luka, sakit (penyakit akibat kerja), kerusakan
harta benda, kerusakan lingkungan kerja atau gabungn dari keaadaan ini : Jenis-jenis
bahaya terdiri dari sebagai berikut:
a. Bahaya Kimiawi (Chemical Hazards)
bahaya kimia adalah jenis bahaya yang bersumber dari senyawa atau unsur
kimia. Di alam terbuka terdapat ribuan jenis bahan kimia, baik berupa unsur
murni maupun dlam bentuk kkorosif, kebakaran (fire hazards), keracunan
(tixicity) reaktivitas, atau radiatif.

b. Bahaya Physis (Physical hazards)


bahaya fisik adalah sumber bahaya yang disebabkan oleh faktor fisik antara
lain kebisingan, radiasi sinar, getaran mekanik, cuaca kerja, tekanan udara,
penerangan dan bau-bauan. Berbagai faktor tersebut dapat menjadi otensi
bahaya yang mengganggu pekerja atau dapat menyebabkan kecelakaan dan
penyakit akibat kerja

c. Bahaya Mekanis (Mechanical hazards)


Bahaya mekanik yaitu potensi bahaya yang berasal dri pergeerakan peralatan
atau mesin seperti gerakan berputar, berayun, gesekan, menumbuk dan lain-
lain. Bahaya mekanik dapat diakibatkan penggunaan mesin dan peralatan
mekanik yang menggunakan berbagai jenis tenaga penggerak seperti
penggerak uap, angin (pneumatik), liter atau air.

d. Bahaya biologi (Biological Hazards)


Bahaya biologi merupaka sumber bahaya yang berasal dari unsur biologi
yang terdapat ditempat kerja dan dapat mengakibatkan cedera pda manusia
seperti, mikrobiologik, tumbuhan beracun atau berduri dan binatang berbisa
atau buas.
e. Bahaya Statis
Bahaya statis yaitu bahaya yang disebabkan oleh benda atau peralatan kerja
yang tidak bergerak atau bersifat statik seperti, bangunan, lantai, jalan,
tanggan konstruksi pipa, boards dan lain-lain. Kecelakaan dapat terjadi
karena kondisi lingkungan kerja yang tidak baik, seperti terjatuh dari lantai
yang tinggi karena tidak adannya pagar pengaman, kondisis jalan yang
berlubang atau tidak ada enutup, tenggelam disungai atau jalan berlumpur dan
faktor lainnya.

Anda mungkin juga menyukai