Rangkuman Bab 4
Rangkuman Bab 4
Kecelakaan kerja adalah bagian yang tidak terduga dan tidak di harapkan yang
dapat menghentikan aktifitas seseorang atau proses produksi. Kecelakaan kerja
tidak terduga karena dibelakang peristiwa itu tidak terdapat unsur kesengajaan,
apalagi bentuk perencanaan, dikarenakan hal tersebut dapat merugikan baik dalam
hal material ataupun fisik. Kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan yang
berhubungan dengan pekerjaan yang ada di perusahaan, hubungan kerja disini
dapat berarti bahwa kecelakaan terjadi dikarenakan si pekerja lalai ataupun
mengabaikan pekerjaannya pada waktu melaksanakan pekerjaan.
Adanya kecelakaan mengabaikan produktifitas menurun dan berpengaruh :
1. Bagi Karyawan
- Kematian/cacat cidera
- Persoalan kejiwaan akibat cacat atau cidera
- Kesedihan keluarga akibat cacat yang diderita oleh anggota keluarganya.
Bagi Perusahaan
- Biaya pengobatan dan operasi pertolongan
- Biaya ganti rugi yang harus dibayar
- Kerusakan peralatan/bangunan untuk produksi
- Kerusakan produk dan bahan-bahan
- Keterlambatan produksi
- Upah yang dibayar selama korban tidak bekerja
- Biaya lembur
- Waktu ekstra bagi pengawas
- Penurunan kemampuan korban setelah bekerja kembali
- Biaya melatih pekerja baru
- Turunnya moral/semangat kerja karyawan
3. Bagi Masyarakat
- Menimbulkan korban jiwa /cacat/cidera
- Terlambatnya kebutuhan masyarakat, dan lain- lain
Tetapi secara langsung terjadinya kecelakaan di tempat kerja dat dikelompokan
secara garis besar menjadi dua penyebab, yaitu:
1. Tindakan tidak aman dari manusia (unsafe action)
Tindakan tidak aman dari manusianya antara lain:
1. Bekerja tanpa wewenang
2. Bekerja dengan kecepatan yang salah
3. Menggunakan alat yang rusak
4. Bekerja tanpa prosedur yang benar
5. Tidak memakai alat untuk mencegah kecelakaan kerja
6. Menggunakan alat yang salah
7. Melanggar peraturan keselamatan kerja
Pencegahan Kacelakaan
Kecelakaan kerja dapat dicegah asal ada kemauan untuk mencegahnya. Pencegahan
kecelakaan di dasarkan pada pengetahuan tentang sebab-sebab kecelakaan. Sebab-
sebab kecelakaan di suatu perusahaan diketahui dengan mengadakan analisa
kecelakaan. Maka dari sebab-sebab dan cara analisanya harus betul-betul diketahui.
Pencegahan kecelakaan kerja ditunjukkan pada tiga komponen utama, yaitu:
1Lingkungan
Lingkungan harus memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja yang baik, pemeliharaan
rumah tangga yang baik, keadaan gedung yang selamat, dan perencanaan yang baik.
Syarat-syarat lingkungan kerja meliputi:
- Penerangan cahaya
- Ventilasi
- sanitasi
Pemeliharaan rumah tangga perusahaan meliputi penimbunan, pengaturan mesin,
bejana-bejana dan lain-lain. Gedung harus memiliki alat pemadam kebakaran, pintu
keluar darura, lubang ventilasi, dan lantai yang baik, perencanaan yang baik terlihat
dari pengaturan operasi, pengaturan tempat mesin, proses yang selamat, alat-alat yang
cukup dan adanya pedoman pelaksanaan dan aturan-aturan
3. Manusia
Tentang faktor manusia harus diperhatikan adanya:
1. Aturan-aturan kerja
Aturan-aturan kerja harus lengkap, jelas dan dipaksakan agar pekerja-pekerja
melaksanakannya dengan betul-betul.
2. Kemampuan para pekerja Ketidak mampuan pekarja meliputi kurangnya
pengalaman, kurangnya kecakapan, dan lambatnya mengambil keputusan.
3. Kurang konsentrasi para pekerja konsentrasi berkurang biasanya sebagai akibat
dari melamun, kurangnya perhatian dan tidak mau memperhatikan atau pelupa dalam
melukukan pekerjaan
4. Disiplin kerja Disiplin yang kurang harus diatasi dengan peringatan kepada para
pekerja yang melanggar peraturan, atau kepada teman kerja yang mengganggu
seorang peker dalam waktu melakukan pekerjaan.
5. Perbuatan-perbuatan yang mendatangkan kecelakaan kerja
Cara kerja yang mendatangkan bahaya ialah iseng atau bercanda, ambil cara pendek
atau mudahnya, dan sifat tergesa-gesa.
6. Ketidak cocokan fisik dan mental Ketidak cocokan fisik dan mental yang terutama
perlu diatasi ialah kelelahan mental berupa kejemuan, sifat pemarah yang hebat dan
sangat mudah tersinggung.
7. Pemeriksaan kesehatan Pemeriksaan kesehatan sebelum dan pada waktu kerja akan
berguna dalam menemukan faktor-faktor manusia yang mendatangkan kecelakaan.
Melihat ruang lingkup tingkat kegiatan yang terjadi dipabrik, dimana setiap tingkatan
memerlukan higiene perusahaan dan kesehatan kerja, maka seorang pekerja harus
berada dalam tingkatan keserasian yang sebaik-baiknya. Untuk itu perlu adanya
keseimbangan yang menguntungkan dari faktor-faktor kerja, beban tambahan akibat
lingkungan kerja dan kapasitas kerja, dimana hal ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Beban Kerja
Setiap pekerjaan merupakan beban bagi pelakunya. Beban yang dimaksud
mungkin beban fisik, beban mental ataupun beban sosial. Seorang pekerja berat
seperti pada bagian pabrikasi ataupun perawatan, memikul lebih banyak beban
mental dan sosial. Sebaliknya seorang manajer mungkin tanggung jawabnya
merupakan beban mental yang relatif jauh lebih besar. Sedangkan para petugas
sosial, mereka lebih menghadapi beban sosial. Seorang tenaga kerja memiliki
kemampuan tersendiri dalam hubungannya dengan beban kerja, yang dimaksud
adalah beban optimum yang dapat dipikul seseorang. Untuk itu maka perlu
penempatan seorang tenaga kerja yang tepat.
2. Beban Tambahan Akibat Lingkungan Kerja
faktor ini merupakan faktor yang dapat mengakibatkan gangguan pada jasmani
dan rohani dari tenaga kerja, yang dipengaruhi oleh
3. Kapasitas Kerja
Kehendak, kemauan dan cita-cita seorang pekerja akan berpengaruh pada
pekerjaanya. Dalam melakukan suatu pekerjaan, kemampuan seseorang berbeda
dengan yang lainnya, tergantung pada keterampilan, keserasian, keadaan gizi, jenis
kelamin, usia dan ukuran tubuh. Semakin tinggi keterampilan kerja seseorang,
semakin efisien penggunaan tenaga kerja, sehingga beban akan menjadi lebih
ringan. Kesegaran jasmani dan rohani seseorang juga menjadi faktor bagi
produktivitas kerja, dimana hal ini menjadi pencerminan kesehatan fisik dan
mental juga menjadi gambaran keserasian seseorang dengan pekerjaannya. Jadi
produktivitas kerja dipengaruhi oleh kemampuan, pengalaman serta ilmu
pengetahuan yang dimiliki seseorang.
Identifikasi Sumber Bahaya , Penilaian dan Pengendalian Resiko
Identifikasi sumber bahaya adalah melakukan pendataan terhadap potensi
bahaya yang ditimbulkan dari suatau peralatan/mesin/engine ketika beroperasi.
Potensi bahaya baik yang rendah maupun yang tinggi dapat membahayakan operator
yang sedang bekerja. Operator harus mendapatkan perlindungan agar tingkat
kesalahan dalam bekerja (human error) dapat ditekan sekecil mungkin. Oleh karena
itu, identifikasi sumber bahaya bertujuan agar menghilangkan tingkat kesalahan
dalam bekerja dengan melakukan usaha pencegahan dan pengendalian resiko yang
tepat pada setiap tahap operasi agar terhindar dari bahaya yang dapat ditimbulkan
kelak.