CBD Cephalgia Sekunder
CBD Cephalgia Sekunder
PENDAHULUAN
praktek sehari - hari, meskipun sebenarnya terutama dari jenis menahun jarang
menunjukkan bahwa di antara 6488 pasien baru, 1227 (18,9%) datang karena
nyeri kepala diantara 1298 pasien baru yang berkunjung selama. Nyeri kepala
adalah perasaan sakit atau nyeri, termasuk rasa tidak nyaman yang menyerang
daerah tengkorak (kepala) mulai dari kening kearah atas dan belakang kepala. dan
daerah wajah. IHS tahun 1988 menyatakan bahwa nyeri pada wajah termasuk juga
dalam sakit kepala. Dalam buku-buku teks dan jurnal banyak memakai klasifikasi
1962, dan klasifikasi terbaru adalah INS 1988 yang akan dipakai dalam ICD -
vertigo, ringan kepala = like headedness, pening = dizziness, rasa ingin pingsan =
faintness, kepala berdenyut tujuh keliling dan sebagainya. Definisi menurut IASP
(International assosiation for the study of pain), nyeri adalah pengalaman sensorik
dan emosional yang tidak menyenangkan yang sedang terjadi atau telah terjadi
1
Pada tahun 1988 dihasilkan klasifikasi nyeri kepala oleh International
Headache Society (IHS) yaitu nyeri kepala primer yang merupakan diagnosa
utama dan nyeri kepala sekunder merupakan nyeri kepala sebagai gejala ikutan.
suatu penyakit tertentu (underlying disease). Pada sakit kepala kelompok ini, rasa
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
B. Defenisi
Dapat dikatakan sebagai rasa nyeri atau rasa tidak mengenakkan pada
daerah atas kepala memanjang dari orbital sampai ke daerah belakang kepala
(area oksipital dan sebagian daerah tengkuk). Nyeri kepala adalah nyeri yang
4
perasaan tidak enak diantara daerah orbital dan oksipital yang muncul dari
C. ETIOLOGI
b. Migren
d. Cluster headache
a. Nyeri kepala yang berkaitan dengan trauma kepala dan / atau leher.
servikal
intracranial.
5
d. Nyeri kepala yang berkaitan dengan substansi atau withdrawalnya.
leher, mata, telinga, hidung, sinus, gigi, mulut, atau struktur facial
E. PATOGENESIS
1. Tarikan pada vena yang berjalan ke sinus venosus dari permukaan otak
6
3. Tarikan pada pembuluh-pembuluh arteri besar di otak atau tarikan pada
cabang-cabangnya.
A. Temporalis, A. Discipitalies)
5. Inflamasi pada atau sekitar struktur kepala yang peka terhadap nyeri
m.oksipitalis)
cervikalis bagian atas yang berisi banyak serabut aferen rasa nyeri.
meningen meliputi konvektivitas otak dan tulang kepala. Tetapi rasa nyeri
tersebut dapat dibangkitkan oleh karena tindakan fisik seperti batuk, mengejan
F. GAMBARAN KLINIK
1. Lokasi nyeri
berasal dari dua pertiga bagian depan kranium, di fosa kranium tengah dan
7
depan, serta di supratentorium serebeli dirasakan di daerah frontal, parietal
di dalam atau belakang bola mata dan temporal bawah. Nyeri ini
Nervi kraniales IX dan X dan saraf spinal C1, C2 dan C3 berperan untuk
berbagai cara yaitu oleh peradangan, traksi, kontraksi otot dan dilatasi
pembuluh darah.1
8
3. Berulangnya nyeri kepala
Nyeri kepala sekunder merupakan sakit kepala yang disebabkan adanya suatu
penyakit tertentu (underlying disease). Pada sakit kepala kelompok ini, rasa
nyeri di kepala merupakan tanda dari berbagai penyakit.
1. Nyeri kepala yang berkaitan dengan trauma kepala dan / atau leher.
Nyeri kepala pasca trauma dapat merupakan nyeri akut atau kronik.
Nyeri akut dapat terjadi setelah trauma yang menyebabkan trauma ringan
atau berat. 8
EEG.
9
trauma.
Analgesik sederhana
Amitriptilin 25 50 mg sehari
Nortriptilin 25 75 mg sehari
Lorazepam 3 6 mg / hari
Klobazam 20 30 mg / hari
servikal
10
kerusakan organ target hipertensi (ginjal, otak, jantung dan
pembuluh darah).
Agregasi trombosit
Vasokontriksi pembuluh
darah
Nausea
Iskemik aura Chemoreceptor
vomiting
Mekanisme otoregulasi
Hypotalamus
Vasodilatasi serebral dan
menyebabkan neurogenic
inflamasi Photopobia
11
b. Nyeri kepala SAH (Subarachnoid Hemorhage)
pungsi lumbal
Intrakranial.
12
gangguan saraf kranial (49%),gangguan serebelum (48%), dan
bersifat progresif yaitu makin lama makin sering dan makin berat.
daerah. Nyeri sering terjadi pada saat bangun tidur pagi hari , dan
13
berdiri, berkurang secara dramatis pada saat tidur terlentang.
leher.
yang halus dan tajam (18G). Selain itu, setelah pungsi lumbal
Penatalaksanaan:
sebanyak mungkin.
Gejala:
Tekanan CSF > 250 mmH2O, lebih sering pada wanita, terutama
hipertensi intrakranial
14
obatan berupa Acetazolamid / Furosemid
Nyeri kepala juga bisa terjadi karena terlalu lama (lebih dari 15
hari) minum obat sakit kepala, kemudian ketika 'putus obat' malah
atau kelumpuhan.10
pungsi lumbal
Penatalaksanaan
15
3. Pemberian antibiotika
antikonvulsan
Nyeri kepala disertai nyeri leher dan timbul dalam mengerakan kepala.
atau CT scan
leher, mata, telinga, hidung, gigi, mulut, atau struktur facial atau
kranial lainnya.
penyakit pada gigi sehingga kelainan / penyakit pada gigi perlu dicari
16
b. Nyeri kepala pada Hidung
Sinusitis
Rhinitis
hingga berat pada mata dan sekitarnya. Mata tampak memerah disertai
17
7. Nyeri kepala yang berkaitan dengan kelainan psikiatrik.
suatu mekanisme nyeri prefer. Yang juga erat kaitannya adalah reaksi
d i s e b u t j u g a n y e r i k e p a l a psikogenik
H. DIAGNOSA
1. Anamnesa
jantung , nyeri seperti ditarik atau diikat , nyeri seakan-akan kepala mau
18
seperti pita yang melingkari kepala dan menjepitnya kuat-kuat sering
ringan atau benigna maupun berat atau serius. Nyeri kepala yang
kepala yang kronis dapat terjadi pada kasus tension headache, pasca
c. F r e k u e n s i d a n p e r i o d i s i t a s n y e r i k e p a l a
19
sifat yang konstan biasanya merupakan gambaran tension headache
d. P u n c a k d a n l a m a n y a n y e r i k e p a l a
l a n g s u n g d e n g a n i n t e n s i t a s p u n c a k , b e r s i f a t menyengat
dan mengagetkan.
e. W a k t u T e r j a d i n ya N ye r i K e p a l a D a n F a k t o r P r e s i p i t a s i
yang timbul pada saat dalam posisi berdiri tegak dan segera mereda
pada saat berbaring adalah khas untuk suatu kebocoran CSS yang
20
demikian ini harus dicurigai adanya kemungkinan perdarahan
subaraknoidal
selalu unilateral dan khas terpusat dibelakang atau sekitar bola mata.
bersifat berdenyut.
Nyeri kepala yang hebat disertai warna merah pada sclera merupakan
21
tuberculosa, nyeri kepala dirasakan berat sebelum munculnya gejala
2. Pemeriksaan Fisik
22
garis besar meliputi status mental, gaya berjalan, nervus kraniales, sistem
kelainan yang mungkin ada. Vertebra servikal perlu diperiksa apakah ada
kaku kuduk, gangguan mobilitas leher, nyeri otot-otot leher dan gangguan
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan radiologik
23
permukaan sendi servikal bagian atas. Arthritis rheumatoid dapat
lunak di leher.
foramen magnum.
4) Angiografi serebral
24
Pencitraan dilakukan pada keadaan berikut: 13
sebelumnya
atau muntah
terjadi pada saat bangun tidur (dapat juga terjadi pada migren)
25
Riwayat keluarga atau riwayat medis, pemeriksaan klinis atau
pusat
b. Pemeriksaan CSS
c. ELEKTRO-ENSEFALOGRAFI
gejala fokal sementara hasil CT Scan normal. Perlu pula diingat bahwa
nyeri kepala merupakan salah satu gejala epilepsi. Untuk itu perlu
pemeriksaan EEG.
d. Pemeriksaan Laboratorium
26
Konsultasi kepada dokter gigi dapat dilakukan setelah dicurigai
psikiatri perlu hati-hati dan penjelasan yang cukup agar penderita dan
I. Penatalaksanaan
1) Medikamentosa
Analgetikum, misalnya :
mg/hari.
Antidepresan, misalnya :
27
Anestesia/analgetik lokal misalnya injeksi prokain.
2) Rehabilitasi
28
BAB III
KESIMPULAN
suatu penyakit tertentu (underlying disease). Pada sakit kepala kelompok ini, rasa
trauma kepala dan / atau leher, kelainan vaskuler cranial atau servikal, kelainan
hemostasis, kelainan kranium, leher, mata, telinga, hidung, sinus, gigi, mulut, atau
kepala selain itu terapi sesuai dengan penyakit mendasari (Underlying Diseases).
29