Belerang
Belerang
BAB I
PROFIL PERUSAHAAN
Pada tahun 1968 tenaga ahli dari Tretes, Kabupaten Pasuruan, melakukan
survei dan menemukan sumber belerang yang cukup melimpah. Gunung yang
memiliki kualitas belerang terbaik se-Asia Tenggara ini dijadikan sebagai tempat
penambangan belerang yang merupakan aset mata pencaharian warga. Aktivitas
penambangan awal mulanya dilakukan oleh orang-orang Tretes yang sebelumnya
merupakan penambang dari Gunung Wlirang di daerah Tretes. Sebelum berdiri
menjadi sebuah perusahaan, pengolahan tambang belerang dahulu masih bersifat
perorangan dan melakukan transaksi jual beli pada sebuah koperasi.
Sejak tahun 1968 hingga tahun 1970 proses penyubliman blerang masih
belum menggunakan saluran pipa seperti saat ini, melainkan menggunakan batu
bara yang ditata seperti saluran air yang mengalir dari atas ke bawah dengan panas
dari pusat mencapai 3000 C yang kemudian diproses hingga menjadi batu
belerang. Pengangkutan belerang pada saat itu dilakukan secara estafet yang
dilakukan oleh dua orang dengan jarak tempuh dari kawah menuju pondok dan
dari pondok menuju tempat penimbangan. Tahun 1969 para penambang saat itu
menggunakan transportasi perahu melalui danau saat mengakut belerang dari
kawah. Namun transportasi perahu tidak digunakan lagi karena pada tahun 1976
terjadi malapetaka yang telah memakan dua puluh satu korban jiwa, empat korban
diantaranya meninggal dunia dan sisanya dirawat akibat menghirup letusan gas
beracun yang berasal dari dalam air danau Gunung Ijen. Hal tersebut terjadi
karena bulan November hingga April adalah musim hujan dan pada saat itu pada
bulan Februari merupakan curah hujan yang paling tinggi. Pengendapan air hujan
di danau yang terlalu tebal dan asap yang biasanya keluar setiap hari tiba-tiba
tidak keluar akibat curah hujan tinggi, sehingga menyebabkan letusan di dalam air
seperti tsunami dan membawa gas berbahaya ke permukaan air. Pengangkutan
belerang yang dahulu dilakukan secara estafet kini hanya dilakukan satu orang
saja mulai dari Kawah hingga tempat penimbangan.
2
BAB II
GEOLOGI
BAB III
PENAMBANGAN
udara
Lelehan
belerang
Air panas
GAMBAR 3.1
PENAMBANGAN DENGAN FRANCH PROCESS
ketiga dimasukkan air panas sehingga alur cairan belerang dapat lancar
kembali.
11
BAB IV
PENGOLAHAN
GAMBAR 4.1
PENGOLAHAN BELERANG DENGAN TEKNIK AUTOCLAVING
13
BAB V
PENGGUNAAN DAN SPESIFIKASI BELERANG
Industri lain yang memakai asam sulfat adalah industri kimi, bahan
peledak, karet sintetis, accu, pertenunan,film dan fotografi. Belerang
dapat digunakan langsung dalam bentuk belerang murni atau senyawa
bukan asam, seperti CS2 (carbon disulfide) dan SO2. Belerang murni
dapat dipakai sebagai :
- Campuran aspal pada pembuatan jalan raya.pertambahan dilakukan
pada temperatur tinggi untuk lebih meningkatkan kekuatan jalan
- Pembuatan insulator, dalam hal ini belerang uyang dibusakan
(foamedsulfur) mempunyai sifat kuat tekan yang tinggi(high
compressive strength).
- Bahan tambahan pembuatan beton special
- Elektrode pada pembuatan batere logam alkali
Cs2, yaitu cairan belerang yang mudah terbakar digunakan secara
tidak langsung dalam industri kimia, farmasi, pengolahan karet,dan
selulosa.Tujuan penggunaan CS2 di industri adalah :
- Industri kimia ; untuk memproduksi karbon tetraklorida, dan senyawa
organic yang mengandumg belerang lainya
- Industri pengolaha n minyak bumi ; sebagai bahan pembuat katalis
- Industri farmasi ; pembuatan fungisida, dan obat-obatan lainya
- Industri karet ; untuk proses vulkanis dingin (cold vulcanization)
- Industri selulosa ; Sebagai bahan penolong pembuatan cellophane,dan
viscose rayon.
IV.2 Spesifikasi
Adapun penggunaan belerang dalam dunia industri sangatlah penting,
asam sulfat (asam belerang) merupakan asam yang terpenting dalam
industri. Sehingga konsumsi belerang perkapita pernah dipakai sebagai
ukuran tingkatan industri suatu bangsa.
Asam belerang atau asam sulfat digunakan baik secara langsung
maupun tidak pada berbagai pembuatan barang yang berkaitan dengan
kehidupan manusia sehari hari, terutama di industri pupuk, kertas, cat,
plastik bahan sintetis, pengolahan minyak bumi, dan produksi logam.
16
TABEL IV.1
PENGGUNAAN BELERANG DALAM BERBAGAI INDUSTRI
Sektor Bentuk Persentase
No Produk Akhir
Industri Penggunaan Belerang
1 Asam sulfat - Super posfat + 50 %
(H2SO4) - Ammonium fospat
Pupuk
- Ammonium sulfat
- Mixed fertilizer
2 Asam sulfat - Detergen sintetis + 18 %
(H2SO4) - Feed additive
- Anti knok basaline
- Resin sintetis
- Bahan pewarna
- Resin sintetis
- Pengasam sumur
minyak
- Katalis dalam
pengolahan
Industri minyak bumi
kimia - Reduksi
alumunium
- Paper sizing
- Pengolahan air
- Industry pharmasi
- Insektisida
- Anti beku
Carbon - Rayon viscose +3%
disulfida - Cellophane
(CS2) - Karbon
tetraklorida
17
- Bahan kimia
pengolahan karet
Elemen (S) - Insektisida +2%
- Fungisida
- Industri karet
- Soil sulfur
3 Asam sulfat - Cat dan email + 5%
(H2SO4) - Lenodeum dan
Titanium dan
coated serat
pewarna
(fabrics)
lainnya
- Kertas
- Tinta cetak
4 Asam sulfat - Serat ban + 3%
(H2SO4) - Tekstil viscose
Rayon dan
- Serat campuran
film
- Sellophane
- Film/fotografi
5 Asam sulfat - Mobil + 2%
(H2SO4) - Pelas timah dan
Besi dan baja kontiner lainnya
- Produk logam
lainnya
6 Asam sulfat - Bahan bakar + 8%
(H2SO4) pesawat
Minyak bumi - Oli/pelumas
- Produk minyak
lainnya
Asam sulfat - Bahan peledak + 8%
Industri
7 (H2SO4) - Logam bukan
lainnya
besi
18
- Karet sintetis
- Batere/ accu
- Textile finishing
Senyawa - Bahan kimia
belerang untuk perang + 3%
lainnya - Baja special
- Bahan
celup/warna
- Bahan pemutih
- Industry kulit
- Fotografi
- Kalah bersaing dengan belerang impor baik dari segi harga maupun
mutu.
- Perkembangan jumlah dan kapasitas pabrik industri hilir pemakai
belerang di dalam negri.
Dari beberapa factor tersebut, maka diperlukan usaha usaha yang
dapat mendorong usaha penambangan belerang di Indonesia, diantaranya
yaitu, meningkatkan usaha /penelitian yang dapat mengurangi uap
belerangyang lolos sebagai akibar proses sublimasi tersebut.
20
BAB V
PEMASARAN
Belerang murni hasil pengolahan dari PT. Candi Ngrimbi berupa belerang
dalam bentuk bubuk, bongkahan, dan cake dengan kemurnian mencapai 99,8%
dan spesifikasi yang berbeda-beda. Belerang ini kemudian dipasarkan di pasar
domestik maupun ekspor melalui distributor yang telah bekerja sama dengan
perusahaan ini. Belerang dari kawah ijen termasuk belerang yang memiliki
kwalitas terbaik di dunia sehingga dalam pemasarannya PT. Candi Ngrimbi tidak
mengalami kesulitan. Negara pengimpor belerang dari Indonesia antara lain
Jepang, Thailand, Korea, Filipina, dan Vietnam. Belerang yang diimpor oleh
negara-negara tersebut terutama digunakan dalam industri pupuk dan kosmetik.