POTENSI GEOLOGI
Bauksit merupakan mineral bijih utama untuk memproduksi logam aluminium.
Bauksit dominan terdiri dari mineral aluminium hidrat yaitu gibsit, boehmite dan
diaspora yang berasosiasi dengan mineral lempung (kaolin), kuarsa, bijih Fe, bijih
Fe-Ti dan beberapa mineral lainnya. Bauksit terbentuk dari proses laterisasii batuan
asal yang terubahkan karena proses perubahan tekan dan temperature yang secara
terus menerus akan mengakibatkan batuan asal akan mudah lapuk dan hancur.
Adapun batuan yang asal sebagai pembawa bauksit adalah gabro,basalt nepheline,
syenite, granidorite, granit, kaolinit dan beberapa batuan lain yang kaya akan
kandungan alumina (feldspar) rendah silika dan besi. Dari proses pelapukan dan
pelarutan batuan asal mineral yang mudah larut akan hanyut sedangkan mineral
yang tidak mudah larut akan terkonsentrasi didalam batuan induk. Residu dari
mineral yang tertinggal dalam batuan induk semakin lama akan kaya dengan mineral
alumium hidroksida. Dengan adanya proses dehidrasi akan mengakibatkan
pengerasan membentuk buksit yang berwana merah kecoklatan.
Daerah penyelidikan yang terdiri dari beberapa formasi mulai dari yang berumur
paling muda sampai berumur paling tua dengan ciri litologi tersendiri adalah sebagai
berikut:
1. Endapan Aluvium (Qa)
Merupakan endapan permukaan Kuarter yang terdiri dari kerikil, pasir, lanau,
kadang¬kadang gambut. Bersifat lepas. Umumnya mengisi daerah pantai
dan daerah aliran sungai besar.
2. Rombakan Lereng, Talus (Qs),
Berupa rombakan kerakal dan bongkah batuan yang kasar, berumur
Kuarter, menjemari dengan alluvium dan endapan rawa.
3. Batuan Terobosan Sintang (Toms)
Tersusun dari intrusi diorite, granodiorite, diorit kuarsa, andesit, granit,
dolerite kebanyakan berbutir halus dan porfir.
4. Formasi Gunungapi Kerabai (Kuk)
Tersusun dari batuan piroklastik (abu, lapili, kristal, tufa kristal dan litik,
breksi gunung api dan aglomerat) umumnya berkomposisi Basaltik dan
Andesitik; mengandung mineral dolerit, trakhiandesit, krotofir kuarsa;
Beberapa berkomposisi dasitik, riodasitik dan riolitik umumnya terdapat
setempat-setempat; Terdapat terobosan dan lava porfiritik, umumnya pecah-
pecah, terubah secara hidrotermal dan terpotong oleh urat-urat klorit -
epidot. Susunan piroklastik tufa berwarna fresh hijau sampai kelabu, di
mana umumnya dalam keadaan lapuk memberikan bermacam-macam
warna yaitu coklat, merah dan kuning, terdapat mineral-mineral pofiroklas
dari felspar yang tersausuritisasi, hornblenda, augit, sedikit kuarsa, hipersten
dan biotit, sedikit olivin, fragmen batuan daripada batuan gunung api berbutir
halus.
5. Batupasir Kempari (Kuke).
Batupasir kempari terdiri dari arenit kuarsa dan arenit litos, setempat
berkerikilan.
6. Formasi Granit Sukadana (Kus)
Merupakan batuan pluton; banyak mempunyai banyak jenis/tingkatan:
Monzonit Kuarsa, Monzogranit, Syenogranit dan Granit Alkali-Feldspar,
sedikit Syenit kuarsa, Monzodiorit Kuarsa dan Diorit kuarsa dan syenogranit,
diorit dan gabro, beberapa mengandung olivin retas dan urat aplit. K-felspar
setempat-setempat terkaolinisasikan, terutama syenit kuarsa, dan granit
alkali feldspar.
7. Komplek Ketapang (JKke)
Tersusun dari Batuan pesamit dan terlapis secara pelitik, terlapis sedang
sampai tipis, terubah secara beranekaragam oleh malihan termal dan
ubahan hidrotermal: batulempung, batupasir halus-kasar dan lepungan yang
serisitan (setempat-setempat lanauan dan bersilang siur), arenit litik
(Beberapa tufaan atau mengandung pecahan batuan gunung api hasil
‘rework’). Serpih (setempat-setempat pasiran), dan batusabak; Kadang-
kadang gampingan membentuk batuan kalk-silikat.