Anda di halaman 1dari 11

INSTRUKSI KERJA No. Dokumen : UTM.TI.IK.

012
PENERAPAN KESELAMATAN Revisi : 00
DAN KESEHATAN KERJA (K3) Tanggal Terbit : XX-XX-XXXX
Halaman : Page 01 of 05

DIBUAT DIPERIKSA DISETUJUI

_ Sugeng Purwoko, ST., Samsul Amar, ST.,


MT Msc.

PLP Kepala Lab Sistem Kajur Teknik Industri


Manufacture

DISTRIBUSI SALINAN TERKENDALI :

1. Semua Dosen Teknik Industri Bidang Minat Sistem Manufaktur


2. Mahasiswa Peserta Praktikum Sistem Manufaktur

RIWAYAT PERUBAHAN DOKUMEN


Revisi Tanggal Terbit Bagian Yang Berubah
- - -
- - -
INSTRUKSI KERJA No. Dokumen : UTM.TI.IK.012
PENERAPAN KESELAMATAN Revisi : 00
DAN KESEHATAN KERJA (K3) Tanggal Terbit : XX-XX-XXXX
Halaman : Page 02 of 05

1. Tujuan : Menjelaskan Tata Cara Penerapan Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) Di Laboratorium Teknik Industri
Universitas Trunojoyo Madura

2. Ruang Lingkup : Untuk Mengurangi Terjadinya Kecelakaan Kerja Di


Laboratorium Teknik Industri Universitas Trunojoyo Madura

3. Definisi :

- Keselamatan kerja adalah proses merencanakan dan mengendalikan situasi


yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja melalui prosedur operasi
standar yang menjadi acuan dalam bekerja.

- Kesehatan kerja adalah kondisi bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau
rasa sakit yang disebabkan lingkungan kerja.

- Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu sistem yang
dirancang untuk menjamin keselamatan yang baik pada semua personel di
tempat kerja agar tidak menderita luka maupun menyebabkan penyakit di
tempat kerja dengan mematuhi/ taat pada hukum dan aturan keselamatan dan
kesehatan kerja, yang tercermin pada perubahan sikap menuju keselamatan di
tempat kerja

- Berdasarkan Pasal 86 ayat 1 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 yang


menyebutkan bahwa setiap pekerja/ buruh berhak untuk memperoleh
perlindungan atas:

A. Keselamatan dan kesehatan kerja

B. Moral dan kesusilaan

C. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
agama.
INSTRUKSI KERJA No. Dokumen : UTM.TI.IK.012
PENERAPAN KESELAMATAN Revisi : 00
DAN KESEHATAN KERJA (K3) Tanggal Terbit : XX-XX-XXXX
Halaman : Page 03 of 05

4. Ketentuan Umum :

Berikut adalah beberapa upaya untuk menjamin kesehatan dan keselamatan kerja
di Laboratorium:

1. Informasi dan komunikasi K3

Adanya dokumentasi terkait dengan data keamanan bahan kimia (Material Safety
Data Sheet) atau dalam bentuk lain yang praktis (poster/label dari produsen bahan
kimia). Hal ini merupakan informasi acuan untuk penanganan dan pengelolaan bahan
kimia berbahaya di laboratorium. Beberapa lab memasang sensor bahaya (alarm) di
lokasi yang potensi kebakaran dan tanda/symbol tertentu pada lokasi yang berkaitan
dengan bahan kimia berbahaya.

2. Aturan umum di dalam Laboratorium

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bekerja di Laboratorium adalah :

Para mahasiswa atau praktikan tidak diperbolehkan memasuki laboratorium tanpa


izin kepala laboratorium.
Percobaan tanpa izin di laboratorium dilarang ketat. Mahasiswa S1 yang ingin
menggunakan laboratorium di luar waktu yang dijadwalkan harus mendapatkan izin
tertulis dari dosen atau kepala laboratorium.
Semua pelajar harus mengetahui syarat-syarat yang diharuskan untuk melakukan
percobaan di Laboratorium.
Ketahuilah fasilitas pengaman laboratorium, yaitu letaknya pancuran pengaman,
tempat pencucian mata, pemadam api dan pintu keluar darurat.
Ruang kerja harus tetap bersih. Kaca pecah, benda tajam dan bahan buangan
laboratorium harus diletakkan di tong-tong yang ditandai di laboratorium. Bahan
buangan harus tidak ditinggalkan atau diletakkan dalam wastafel, dan bahan buangan
harus tidak sekali-kali dibuang dalam wastafel, kecuali jika diizinkan oleh pelatih.
Sarung tangan sekali pakai harus diletakkan dalam tong kuning (tong bahan
buangan klinis) yang ditandai khusus.
Semua tumpahan harus segera dibersihkan setelah terjadi. Segala reagen, larutan
atau peralatan harus tidak dikeluarkan dari laboratorium tanpa izin.
Peralatan yang rusak atau peralatan kaca yang pecah harus dilaporkan kepada kepala
laboratorium.
Tas dan ransel harus diletakkan di tempat yang ditetapkan.
Duduk di atas meja laboratorium dilarang. Jangan sekali-kali berlari di laboratorium
atau di sepanjang koridor.
3. Fasilitas yang ada di Laboratorium

Safety Shower. Berfungsi sebagai sarana pengaliran air bagi kondisi kritis tertentu.
Bak Cuci. Berfungsi sebagai sarana pencucian peralatan dan pekerja.
Lemari Asam. Berfungsi sebagai tempat bekerja khususnya saat proses
pencampuran bahan kimia berbahaya. Adanya sirkulasi udara keluar ruangan
mutlak dibutuhkan untuk menjamin lingkungan kerja pekerja laboratorium.
Perlengkapan Kerja. Terdiri dari baju bekerja (jas lab), kacamata pengaman, sepatu
tertutup, sarung tangan dan masker. Hal ini mutlak terutama pada saat pengujian
sampel.
Pemadam Kebakaran. Selain alat pemadam kebakaran ringan (APAR) yang
merupakan paket media pemadam kebakaran dalam tabung bertekanan, juga perlu
disediakan alat bantu pemadam kebakaran lainnya yaitu karung goni basah, pasir
dan baju tahan api.
Alarm. Berfungsi sebagai komunikasi adanya bahaya.
Petunjuk Arah Keluar Ruangan Laboratorium. Merupakan tanda yang dapat
memberikan informasi bagi pekerja laboratorium untuk keluar dari ruang dengan
aman dan selamat apabila terjadi bahaya di laboratorium.
P3K. Beberapa obat-obatan standar yang harus ada yaitu obat luka bakar, plester
luka, kapas, antiseptic, kain kassa dll.
Penyimpan Bahan Kimia. Bahan kimia memiliki karakteristik masing-masing
dimana akan berpengaruh terhadap cara penyimpanannya.
Penanggulangan Tanggap Darurat. Pada prinsipnya, apabila terjadi suatu
kecelakaan maka hal utama yang harus dilakukan adalah tetap tenang kemudian
melakukan pertolongan pertama untuk kecelakaan tersebut. Dan segera
menghubungi penanggung jawab K3.
Apabila terjadi kebakaran maka lakukan tindakan pencegahan kebakaran dan
segera menghubungi penanggung jawab K3.

4. Perlengkapan yang harus digunakan di Laboratorium

a. Jas laboratorium.
Semua mahasiswa atau praktikan harus memakai jas laboratorium saat berada di
laboratorium, untuk mencegah kotornya pakaian.

b. Perlindungan lengan, tangan dan jari.


Sarung tangan yang mudah dikenakan dan dilepaskan merupakan prasyarat
perlindungan tangan dan jari panas, bahan kimia dan bahaya lainnya.

c. Perlindungan mata.
Kacamata pelindung digunakan untuk mencegah mata dari percikan bahan kimia dan
dilaboratorium perlu disediakan paling sedikit sepasang.

d. Sepatu pengaman.
Sepatu khusus dengan bagian atas yang kuat dan soalnya yang padat harus dipakai
saat bekerja di laboratorium atau bengkel. Jangan menggunakan sandal untuk
menghindari luka dari pecahan kaca dan tertimpanya kaki oleh benda-benda berat.
5. Sumber terjadinya kecelakaan
1. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang bahan-bahan kimia dan proses-
proses serta perlengkapan atau peralatan yang digunakan dalam melakukan kegiatan
laboratorium.
2. Kurang jelasnya petunjuk kegiatan laboratorium dan juga kurangnya pengawasan
yang dilakukan selama melakukan kegiatan laboratorium.
3. Kurang bimbingan terhadap siswa atau mahasiswa yang sedang melakukan
kegiatan laboratorium.
4. Kurang atau tidak tersedianya perlengkapan keamanan atau perlengkapan
pelindung kegiatan laboratorium.
5. Kurang atau tidak mengikuti petunjuk atau aturan-aturan yang semestinya harus
ditaati.
6. Tidak menggunakan perlengkapan pelindung yang seharusnya digunakan atau
menggunakan peralatan atau bahan yang tidak sesuai.
7. Tidak bersikap hati-hati di dalam melakukan kegiatan

6. Tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) di Laboratorium

Membawa sipenderita ke tempat yang baik dan tenang


Bila pendarahan terjadi pada sipenderita usahakanlah darah yang keluar itu
dihentikan dengan jalan mengangkat bagian tubuh yang luka, sehinga yang luka itu
berada di atas jantung
Usahakan sipenderita terbaring seleluasa mungkin,pakaian dilonggarkan
Jangan memberi makanan pada penderita yang sedang pingsan
Jika Anda merasa kurang sehat atau pusing ketika berpartisipasi dalam suatu
percobaan, segera berhenti, duduk dan laporkan kepada kepala laboratorium.
Segala kecelakaan harus dilaporkan kepada kepala laboratorium.
segeralah minta pertolongan dokter.

7. Hal-hal yang seharusnya kita lakukan pada saat bekerja di laboratorium


antara lain adalah:

1. Tahap persiapan

Mengetahui secara pasti (tepat dan akurat) apa yang akan dikerjakan pada saat
praktikum, dengan mambaca petunjuk praktikum, mengetahui tujuan dan cara kerja
serta bagaimana data percobaan akan diperoleh, mengetahui hal-hal atau tindakan
yang harus dihindarkan, misalnya menjauhkan bahan yang mudah terbakar dengan
sumber api, membuang sampah dan limbah praktikum pada tempat yang telah
ditentukan.
Mengetahui sifat-sifat bahan yang akan digunakan apakah bersifat mudah terbakar,
bersifat racun, karsinogenik atau membahayakan dan sebagainya, sehingga dapat
terhindar dari potensi bahaya yang dapat ditimbulkan dari bahan kimia yang
digunakan.
Mengetahui alat dan bagaimana merangkai alat serta cara kerja alat yang akan
digunakan.
Mempersiapkan peralatan pelindung tubuh seperti, jas laboratorium lengan
panjang, kacamata gogle, sarung tangan karet, sepatu, masker, dan sebagainya sesuai
kebutuhan praktikum.
2. Tahap pelaksanaan

Mengenakan peralatan pelindung tubuh dengan baik.


Mengambil dan memeriksa peralatan dan bahan yang akan digunakan.
Merangkai alat yang digunakan dengan tepat, dan mengambil bahan kimia
secukupnya.
Membuang sisa percobaan pada tempatnya sesuai dengan sifat sisa bahan yang
digunakan.
Bekerja dengan tertib, tenang dan tekun, catat data-data yang diperlukan.

3. Tahap pasca pelaksanaan

Kembalikan peralatan dan bahan yang digunakan sesuai posisi semula.


Hindarkan bahaya yang mungkin terjadi dengan mematikan peralatan listrik, kran
air, menutup tempat bahan kimia dengan rapat (dengan tutupnya semula).
Bersihkan tempat atau meja dimana kalian bekerja.
Keluarlah dari laboratorium dengan tertib.
INSTRUKSI KERJA No. Dokumen : UTM.TI.IK.012
PENERAPAN KESELAMATAN Revisi : 00
DAN KESEHATAN KERJA (K3) Tanggal Terbit : XX-XX-XXXX
Halaman : Page 04 of 05

5. Alat Pelindung:
NO Proses Keterangan

1 Safety Helmet, berfungsi sebagai


pelindung kepala dari benda yang bisa
mengenai kepala secara langsung.

Digunakan pada saat praktikum


manufacture.

2 Sepatu Pelindung (Safety Shoes),


berfungsi untuk mencegah kecelakaan
fatal yang menimpa kaki karena
tertimpa benda tajam atau berat, benda
panas, cairan kimia, dan sebagainya.

Digunakan pada saat praktikum


manufacture.

Sarung Tangan, berfungsi sebagai alat


3
pelindung tangan pada saat bekerja di
tempat atau situasi yang dapat
mengakibatkan cedera tangan.
Digunakan pada saat praktikum
manufacture. Pada proses gerinda.
Penutup Telinga (Ear Plug/ Ear Muff),
4
berfungsi sebagai pelindung telinga
pada saat bekerja di tempat yang
bising.

Digunakan pada saat praktikum


manufacture. Pada proses gerinda.

5 Kacamata Pengaman (Safety Glasses),


berfungsi sebagai pelindung mata.

Digunakan pada saat praktikum


manufacture. Pada proses gerinda.

6 Masker las, berfungsi sebagai


pelindung mata.

Digunakan pada saat praktikum


manufacture. Pada proses pengelasan.

7 Katelpak, berfungsi melindungi diri


dari percikan air, api, kotoran dan lain-
lain saat bekerja.

Digunakan pada saat praktikum


manufacture. Pada proses pengelasan,
gerinda, bubut.
INSTRUKSI KERJA No. Dokumen : UTM.TI.IK.012
PENERAPAN KESELAMATAN Revisi : 00
DAN KESEHATAN KERJA (K3) Tanggal Terbit : XX-XX-XXXX
Halaman : Page 05 of 05

6. Simbol K3
NO Proses Keterangan

1
Rambu lokasi alat pemadam kebakaran

Rambu penunjuk lokasi pertolongan


2
pertama pada kecelakaan

Rambu lokasi waspada di area ini


3

Rambu berbahaya, berbau tajam dan


4
menyengat.
Rambu lokasi dilarang merokok di
5
area ini

Rambu lokasi alarm pertanda


6
kebakaran

Rambu lokasi tangga evakuasi bila


7
terjadi kebakaran, gempa, dan lain-
lain.

8
Rambu peringatan mudah terbakar
INTSRUKSI KERJA PENERAPAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

TOPIK KHUSUS MANAJEMEN MUTU


(ISO 9001:2008)

Brahim
080421100032

Jurusan Teknik Industri


Fakultas Teknik Universitas Trunojoyo
2013

Anda mungkin juga menyukai