Anda di halaman 1dari 10

STANDARD

OPERATIONAL
Tittle: PROCEDURE (SOP)
Wind Turbine merk :

Workshop Wind Turbine The Sky Dancer


500 LENTERA ANGIN NUSANTARA
No. Doc: 2014/05/07/WT Effective: Mei 2014 Sheet: 1 - 10

1. PENGENALAN KOMPONEN TURBIN ANGIN

Gambar 1. Komponen Turbin


Angin

Keterangan:
Nacelle : atau dengan kata lain generator, generator 3 fasa permanen magnet ini
memiliki putaran maksimum sebesar 1000 RPM yang mampu menghasilkan
listrik 160V.

Flange : merupakan piringan untuk menempelkan blade yang akan dipasangkan pada
nacelle.

Cone : sebagai pelindung bagian dalam sepert baut-baut yang dipasangkan pada
pangkal
blade dan sebagai pemencar angin yang menuju pusat
turbin.

Blade : Pada gambar di atas merupakan blade dengan tipe tapper (mengecil ke
ujungnya), sementara itu blade yang ada saat ini terdapat 3 tipe, yaitu tapper,
tapper-less (besar pangkal dan ujungnya sama), dan inve rse-tapper (membesar
ke ujungnya).

Besi Furling : merupakan batang besi ekor dari turbin angin.

Sirip : sirip ini berguna sebagai pengatur arah turbin terhadap arah datangnya angin.
STANDARD
OPERATIONAL
Tittle: PROCEDURE (SOP)
Wind Turbine merk :

Workshop Wind Turbine The Sky Dancer


500 LENTERA ANGIN NUSANTARA
No. Doc: 2014/05/07/WT Effective: Mei 2014 Sheet: 2 - 10

1. PERSIAPKAN ALAT DAN


BAHAN

Gambar 2. Satu set turbin angin

Gambar 3. perlengkapan peralatan pemasangan

Kabel Makita tipe NYAF 4mm (merah, hitam, kuning)


Skun O atau Y 3 buah
Isolasi listrik merah, kuning, hitam
Gunting
STANDARD
OPERATIONAL
Tittle: PROCEDURE (SOP)
Wind Turbine merk :

Workshop Wind Turbine The Sky Dancer


500 LENTERA ANGIN NUSANTARA
No. Doc: 2014/05/07/WT Effective: Mei 2014 Sheet: 3 - 10

3. LANGKAH KERJA

a. Penyambungan
Kabel

Gambar 4. Penyambungan
kabel
Terd ap at 3 kabel yang keluar d ari g enerat or tu rb in an gin yan g m asin g-m asin g m ewakili
fas a lis trik g enerat or. Ket ig a kabel tersebut h arus d ip erp an jang d eng an kab el lain agar
sam pai ke controller.

Note
:
- La ng ka h-lan gkah u ntuk memperpa nja ng kab el a ntar a lain seba ga i
b erikut:
Ku pas ujun g selubu ng iso lato r mas in g-masin g kabel dari generator d an kab el
perpanjangan hin gga kab el temb aga terlihat den gan men ggunakan p emo ton g k ab el. (d
apat terlih at pada gambar 5 dan 6)
STANDARD
OPERATIONAL
Tittle: PROCEDURE (SOP)
Wind Turbine merk :

Workshop Wind Turbine The Sky Dancer


500 LENTERA ANGIN NUSANTARA
No. Doc: 2014/05/07/WT Effective: Mei 2014 Sheet: 4 - 10

Kemudian..
Sambungkan ketiga ujung kabel tembaga dari generator dan kabel perpanjangan. (dapat
terlihat pada gambar 7)

Gambar 7. Penyambungan kabel generator dan kabel


perpanjangan

Gambar 8. Hasil penyambungan


kabel

Kemudian..
Solderlah dengan timah masing-masing sambungan hingga kabel tembaga menyatu.
Setelah solderan dingin, balut ketiga sambungan dengan isolasi listrik secara terpisah.
(dapat terlihat pada gambar 9)

Gambar 9. Hasil penyolderan kabel


STANDARD
OPERATIONAL
Tittle: PROCEDURE (SOP)
Wind Turbine merk :

Workshop Wind Turbine The Sky Dancer


500 LENTERA ANGIN NUSANTARA
No. Doc: 2014/05/07/WT Effective: Mei 2014 Sheet: 5 - 10

Kemudian..

Sambu ngkan ujun g lain dari k etiga kab el sambun gan den gan skun (bisa menggu nakan skun
O atau skun Y), sold er hingga samb un gan men yatu. (dapat dilih at p ad a gambar 10)

Gambar 10. Hasil penyambungan kabel


dengan skun

b. Pemasangan Nacelle
Setelah tiang turbin angin berdiri diatas pondasi, masukkan ujung kabel
perpanjangan generator melalui lubang atas tiang. (dapat dilihat pada gambar 11)

Gambar 11. Pemasukan kabel pada


tiang

Tarik ujung kabel keluar dari lubang yang terletak dibawah dekat dengan sirip
penyangga tiang. (dapat dilihat pada gambar 1 2)

Gambar 12. kabel keluar dari tiang


STANDARD
OPERATIONAL
Tittle: PROCEDURE (SOP)
Wind Turbine merk :

Workshop Wind Turbine The Sky Dancer


500 LENTERA ANGIN NUSANTARA
No. Doc: 2014/05/07/WT Effective: Mei 2014 Sheet: 6 - 10

Kemudian..

Tancapkan Nacelle ke atas tiang kemudian pasang dan eratkan keenam baut bearing
mengelilingi bearing dengan kunci pas 12. (dapat dilihat pada gambar 13)

Gambar 13. Pemasangan Nacelle pada


tiang

c. Pemasangan Ekor Turbin


Masukkan besi furling WT ke bearing yang ada di bagian belakang nacelle. (dapat
dilihat pada gambar 14)

Pastikan lubang yang ada di ujung besi furling, sesumbu dengan lubang tengah pada
bearing. (dapat dilihat pada gambar 15)
Pasang dan eratkan ketiga baut penyambung bearing dengan besi furling dengan kunci pas
10 dan kunci L. (dapat dilihat pada gambar 16)

Gambar 14. Pemasangan


Besi furling pada bearing Gambar 16.
hasil pemasangan
besi furling pada bearing

Gambar 15. Pastikan lubang


sesumbu
STANDARD
OPERATIONAL
Tittle: PROCEDURE (SOP)
Wind Turbine merk :

Workshop Wind Turbine The Sky Dancer


500 LENTERA ANGIN NUSANTARA
No. Doc: 2014/05/07/WT Effective: Mei 2014 Sheet: 7 - 10

Kemudian..

Pasang sirip furling dengan ujung lancip di atas dan Sejajarkan ketiga lubang baut pada besi
furling dengan lubang yang ada pada sirip. (dapat dilihat pada gambar 17)

Pasang dan eratkan baut pada ketiga lubang untuk menyambungkan sirip dengan besi
furling menggunakan kunci L dan kunci pas. (dapat dilihat pada gambar 18)
Gambar 17. Pemasangan sirip pada besi furling

Gambar 18. Hasil


pemasangan sirip pada
besi furling

d. Pemasangan Blade
Pasang blade menempel diantara rotor cover dan flange. Sejajarkan ketiga lubang pada
flange, blade, dan rotor cover. (dapat dilihat pada gambar 19)

Gambar 19. Pemasangan blade diantara rotor cover


dan flange
STANDARD
OPERATIONAL
Tittle: PROCEDURE (SOP)
Wind Turbine merk :

Workshop Wind Turbine The Sky Dancer


500 LENTERA ANGIN NUSANTARA
No. Doc: 2014/05/07/WT Effective: Mei 2014 Sheet: 8 - 10

Kemudian..
Pasang baut melalui ketiga lubang flange, blade, dan rotor cover. Eratkan
baut menggunakan kunci L. (dapat dilihat pada gambar 20)

Pasang dan eratkan tiga baut melalui lubang flange, blade, dan rotor blade
(seperti sebelumnya) untuk dua blade selanjutnya. (dapat dilihat pada gambar 21)

Gambar 21.Pemasangan
Gambar 20. Pemasangan baut pada
baut pada
blade, rotor cover, dan
blade, rotor cover dan flange
flange untuk
dua blade selanjutnya

- Uji
Kesetimbangan
Blade -
Posisikan blade 1 pada arah horizontal (pastikan arah blade tidak menghadap arah
datangnya angin supaya blade tidak berputar), kemudian lepaskan. Bila blade 1 ini tidak
jatuh atau mengangkat maka kondisi setimbang sudah dicapai.

Bila belum, maka atur kembali eratan baut pada blade dan ulangi langkah

ini. Ulangi langkah ini pada kedua blade lainnya. (dapat dilihat pada

gambar 22)
STANDARD
OPERATIONAL
Tittle: PROCEDURE (SOP)
Wind Turbine merk :

Workshop Wind Turbine The Sky Dancer


500 LENTERA ANGIN NUSANTARA
No. Doc: 2014/05/07/WT Effective: Mei 2014 Sheet: 9 - 10

e. Pemasangan Cone
Setelah selesai memasang blade, pasang cone pelindung dan sejajarkan lubang kecil
tempat baut yang ada pada cone dan rotor cover. (dapat dilihat pada gambar 23)

Setelah cone terpasang dengan benar, tahan pada posisi tersebut. (dapat dilihat
pada gambar 24)

Gambar 23. Pemasangan cone Gambar 24. Cone terpasang


dengan benar pada rotor cover

Pasang baut melalui lubang cone dan rotor cover kemudian eratkan dengan
menggunakan kunci L.

Lakukan hal yang sama untuk dua lubang selanjutnya. (dapat dilihat pada gambar 25)

Gambar 25. Pemasangan baut pada cone dengan rotor cover


STANDARD
OPERATIONAL
Tittle: PROCEDURE (SOP)
Wind Turbine merk :

Workshop Wind Turbine The Sky Dancer


500 LENTERA ANGIN NUSANTARA
No. Doc: 2014/05/07/WT Effective: Mei 2014 Sheet: 10 - 10

**Instalasi turbin angin


telah selesai!**

Note:
Jangan mengoperasikan turbin sebelum tersambung dengan controller dan
batery. Ikat blade turbin ke tiang dengan bantuan tali jika belum tersambung.

=== ALL IZZ


WELL ===

Anda mungkin juga menyukai