TAHUN 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara teori, sebuah negara dibentuk oleh masyarakat di suatu wilayah
yang tidak lain bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama setiap
anggotanya dalam koridor kebersamaan. Dalam angan setiap anggota masyarakat,
negara yang dibentuk oleh mereka ini akan melaksanakan fungsinya untuk
menyediakan kebutuhan hidup anggota masyarakat berkaitan dengan konstelasi
hidup berdampingan dengan orang lain di sekelilingnya. Di kehidupan sehari-hari,
kebutuhan bersama itu sering kita artikan sebagai kebutuhan publik. Salah satu
contoh kebutuhan publik yang mendasar adalah kesehatan.
Kesehatan adalah pelayanan publik yang bersifat mutlak dan erat
kaitannya dengan kesejahteraan masyarakat. Untuk semua pelayanan yang
bersifat mutlak, negara dan aparaturnya berkewajiban untuk menyediakan layanan
yang bermutu dan mudah didapatkan setiap saat. Salah satu wujud nyata
penyediaan layanan publik di bidang kesehatan adalah adanya Puskesmas. Tujuan
utama dari adanya Puskesmas adalah menyediakan layanan kesehatan yang
bermutu namun dengan biaya yang relatif terjangkau untuk masyarakat, terutama
masyarakat dengan kelas ekonomi menengah ke bawah.
Puskesmas sebagai bentuk nyata peran birokrasi dalam memberikan
pelayanan publik kepada masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan. Dalam
memberikan pelayanan yang optimal, puskesmas harus melakukan perencanaan
program kesehatan dengan langkah ; analisa situasi, identifikasi masalah dan
menetapkan prioritas, menetapkan tujuan, melakukan analisis, untuk memilih
alternative kegiatan terbaik, dan menyusun rencana operasional.
UTARA
PUSTU
T.KARANG
Keterangan :
CENGKUANG
: DESA
LUNGBENDA
CIAWI
: PUSTU/PKM
: JALAN RAYA PEGAGAN
Kondisi
No Jenis Sarana/Prasarana Jumlah Rusak Rusak Rusak
Ringan Sedang Berat
I Sarana Kesehatan
1. Puskesmas Induk 1
2. Puskesmas Pembantu 1
3. Poskeskes 7
4. Rumah Dinas Dokter Umum 1
5. Rumah Dinas Dokter Gigi 1 1
6. Rumah Dinas Paramedis 1
7. Puskesmas keliling Roda 4 1
8. Sepeda Motor 4 1 1
II Sarana Penunjang
1. Komputer 12 1
2. Mesin Tik 2 2
3. Telepon 2
4. Tape Dex 1
5. TV 2
6. Power System + micropone 1 set
Sumber daya
Keadaan Tenaga di UPT Puskesmas Palimanan
PUSKESMAS INDUK
PNS:1
1 DOKTER 3
PNS;2 dr. Umum
PNS:1 Ka. PKM
2 DOKTER GIGI 2
PNS:1 dr. Gigi
PNS : 7 Sukwan = 10
3 BIDAN 25
PTT : 8
4 PERAWAT 18 PNS : 7
Sukwan 11
5 PERAWAT GIGI 2 Sukwan
6 SANITARIAN 2 PNS : 1
Honor : 1
7 SPAG 1 PNS: 1
TENAGA PNS : 1
8 2
LABORATORIUM Sukwan : 1
PNS : 1
9 PENGELOLA OBAT 2
Sukwan : 1
PNS : 2
10 Tenaga Administrasi 3
Honorer : 1
PNS : 1
11 Lain-lain 3
TKK: 2
12 Sopir 1 TKK: 1
JUMLAH 67
Sumber : TU UPT Puskesmas Palimanan 2015
3.3.2 Sarana dan Prasarana Umum
Puskesmas Palimanan memiliki beberapa sarana dan prasarana umum di
wilayah kerjanya. Sarana dan prasarana di Puskesmas Palimanan dapat dilihat di
Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Sarana dan Prasarana Umum di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas
No. Variabel Jumlah
1 TK 10 buah
2 SD Negeri 17 buah
4 SMP/MTsN 7 buah
5 SMA/SMK 15 buah
Sumber data : Data Estimasi Penduduk dan Sasaran Program
UPT Puskesmas DTP Palimanan Tahun 2016
Tabel 4.2 Angka Kasus DBD, TB dan DM menurut desa Tahun 2015
No Desa Angka Kejadian
DBD TB DM
1 Beberan 9 3 44
2 Cengkuang 3 2 41
3 Ciawi 6 2 23
4 Lungbenda 16 1 26
5 Palimanan Timur 14 - 105
6 Pegagan 35 2 135
7 Tegal Karang 10 - 40
Jumlah 93 10 414
Sumber data : Laporan Tahunan Puskesmas Palimanan Tahun 2015
Dari tabel 4.2 didapatkan kasus DBD pada wilayah kerja Puskesmas Palimanan
tahun 2015 adalah sebesar 93 kasus, kasus TB yang positif sebesar 10 kasus dan kasus
DM sebesar 414 kasus.
Setelah melakukan diskusi dan wawancara dengan petugas puskesmas, maka
didapatkan beberapa penyebab masalah terjadinya kasus DBD di Puskesmas Palimanan,
yakni sebagai berikut:
Manusia
Dari masyarakat
- Masih terdapat masyarakat yang tidak mengetahui dan memahami tentang
pentingnya kebersihan lingkungan.
- Masih terdapat masyarakat yang belum sadar tentang pentingnya kebersihan
lingkungan.
- Masyarakat seringkali salah dalam mendiagnosis penyakit DBD ini dengan
penyakit lain seperti flu atau typhus
Metode
- Kerjasama lintas sektoral antara Dinas Kesehatan dan Dinas Kebersihan Kota
kurang optimal
Material
- Media informasi tentang pentingnya kebersihan lingkungan kurang optimal.
Lingkungan
- Masih banyak daerah dengan lingkungan yang memiliki tempat yang potensial
menjadi tempat pembiakan jentik-jentik.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat ternyata masih
menyimpan berbagai permasalahan terkait kesehatan masyarakat. Tidak hanya dilihat
dari segi sarana, pra sarana serta tenaga medis tetapi juga dilihat dari segi kesadaran
masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, diperlukan perhatian khusus dari pemerintah
dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat serta komitmen dan
kerjasama masyarakat untuk meningkatkan mutu pelayanan. Selain itu, Puskesmas juga
harus memiliki standar pelayanan yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat
untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
5.2 Saran
Puskesmas perlu meningkatkan upaya promotif dan preventif terutama pada daerah
dengan angka kejadian yang tinggi.
Pemerintah juga harus memainkan peran dalam menyadarkan masyarakat betapa
pentingnya kebersihan lingkungan untuk mencegah terjadinya penyakit berbasis
liingkungan ini.
Mensosialisasikan program-program Puskesmas kepada masyarakat untuk
mengubah pola pikir masyarakat tentang kepentingan kebersihan terhadap
lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Definisi-puskesmas.html
Kebijakan dasar puskesmas (menuju Indonesia sehat 2010), Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat,
Depkes RI, 2003.
Laporan Tahunan Puskesmas Palimanan Tahun 2015
Model-puskesmas-era-desentralisasi.html