VISI
Mewujudkan Pelayanan Kesehatan Prima kepada Masyarakat, guna terwujudnya
Masyarakat Mandiri .
MISI
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
2. Meningkatkan pemberdayaan dan peran serta masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan
3. Menggerakkan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat
4. Menggalakkan kerjasama lintas sektor untuk meningkatkan peran Usaha berbasis
Masyarakat ( UKBM )
VISI
Terwujudnya perilaku hidup sehat dan bersih di Wilayah Kerja Puskesmas Pembantu
Terong
Misi
TENTANG
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN
buruk
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diperbaiki kembali sebagaimana mestinya.
DITETAPKAN DI PEJARAKAN
PADA TANGGAL : 2 Nopember 2009
Kepala Puskesmas Gerokgak II
Dr. Nyoman Suardyatma
NIP: 19760525 200501 1 014
TENTANG
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diperbaiki kembali sebagaimana mestinya.
DITETAPKAN DI PEJARAKAN
PADA TANGGAL : 12 Januari 2010
Kepala Puskesmas Gerokgak II
TENTANG
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diperbaiki kembali sebagaimana mestinya.
DITETAPKAN DI PEJARAKAN
PADA TANGGAL : 2 Nopember 2009
Kepala Puskesmas Gerokgak II
Dr. Nyoman Suardyatma
NIP: 19760525 200501 1 014
TENTANG
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diperbaiki kembali sebagaimana mestinya.
DITETAPKAN DI PEJARAKAN
PADA TANGGAL : 12 Januari 2010
Kepala Puskesmas Gerokgak II
TENTANG
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diperbaiki kembali sebagaimana mestinya.
DITETAPKAN DI PEJARAKAN
PADA TANGGAL : 12 Januari 2010
Kepala Puskesmas Gerokgak II
TENTANG
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diperbaiki kembali sebagaimana mestinya.
DITETAPKAN DI PEJARAKAN
PADA TANGGAL : 12 Januari 2010
Kepala Puskesmas Gerokgak II
TENTANG
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diperbaiki kembali sebagaimana mestinya.
DITETAPKAN DI PEJARAKAN
PADA TANGGAL : 2 Nopember 2009
Kepala Puskesmas Gerokgak II
TENTANG
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diperbaiki kembali sebagaimana mestinya.
DITETAPKAN DI PEJARAKAN
PADA TANGGAL : 2 Nopember 2009
Kepala Puskesmas Gerokgak II
TEAM GIZI :
o Ni Made Dewi Adnyani Giri
o Ida Ayu Putu Rupini
TEAM P2M :
o Ketut Suka
o Ketut Sulandra
o I Nyoman Sirta
TEAM JURIM :
o Luh Peri Windayani
o Sunarti
o Ni Nyoman Wirantini
o Ni Putu Yuliawahyuni
o Ni Luh Damiasih.
Demikan team yang kami bentuk yang nantinya bertugas sesuai dengan jadwal kegiatan
posyandu di Desa, di wilayah kerja Puskesamas.
DITETAPKAN DI PEJARAKAN
PADA TANGGAL : 2 NOPEMBER 2009
Kepala Puskesmas Gerokgak II
KESEHATAN LINGKUNGAN
a. Penyehatan Air
o 1. Inspeksi Sarana Air Bersih
o 2. Pembinaan kelompok masyarakat / kelompok pemakai air
b. Hygiene dan Sanitasi Makanan dan Minuman
o 1. Ispeksi Sanitasi tempat pengolahan makanan
o 2. Pembinaan tempat pengolahan makanan
c. Penyehatan tempat pembuangan sampah dan Limbah
o 1. Inspeksi sanitasi pembuangan sampah dan limbah
d. Penyehatan Lingkungan pemukiman dan Jamban Keluarga
o 1. Pemeriksaan penyehatan lingkungan pada perumahan.
e. Pengawasan sanitasi Tempat Tempat Umum
o 1. Inspeksi samitasi tempat-tempat umum
o 2. Sanitasi tempat umum memenuhi syarat
f. Pengawasan Tempat Pengolahan Pestisida
o 1. Inspeksi sanitasi sarana pengolahan pestisida
o 2. Pembinaan tempat pengolahan pestisida
g. Pengendalian vector
o 1. Pengawasan tempat-tempat potensial perindukan vector di pemukiman
penduduk dan sekitarnya
o 2. Pemberdayaan sarana/kelompok/pokja potensial dalam upaya
pemberantasan tempat perindukan vector penyakit di pemukiman penduduk dan
sekitarnya.
o 3. Desa / lokasi potensial yang mendapat intervensi pemberantasan vector
penyakit menular.
a. Kesehatan Ibu
o 1. Pelayanan Kesehatan bagi Bumil sesuai standard, untuk kunjungan lengkap.
o 2. Drop out K4 K1
o 3. Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehatan termasuk pendampingan
persalinan oleh dukun oleh tenaga kesehatan sesuai standard.
o 4. Pelayanan nifas lengkap ( ibu & neonatus ) sesuai standard ( KN3 )
o 5. Pelayanan dan atau rujukan ibu hamil resiko tinggi / komplikasi.
b. Kesehatan Bayi
o 1. Penanganan dan atau rujukan neonatus resiko tinggi
o 2. Cakupan BBLR ditangani
c. Upaya Kesehatan Balita dan Anak Pra Sekolah
o 1. Pelayanan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang Balita.
o 2. Pelayanan deteksi dan stimulasi dini Anak Pra Sekolah
d. Upaya Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
o 1. Pelayanan kesehatan anak sekolah dasar oleh nakes atau tenaga terlatih /
guru UKS / dokter kecil
o 2. Cakupan pelayanan kesehatan Remaja
e. Pelayanan Keluarga Berencana
o 1. Akseptor KB aktif di Puskesmas ( CU )
o 2. Akseptor aktif MKET di Puskesmas
o 3. Akseptor MKET dengan komplikasi
o 4. Akseptor MKET mengalami kegagalan
a. TB Paru
o 1. Pengobatan penderita TB Paru ( DOTS ) BTA positif
o 2. Pengobatan penderita TB Paru ( DOTS ) BTA negative Rongtgen positif.
b. Malaria
o 1. Pemeriksaan sediaan darah ( SD ) pada penderita malaria klinis.
o 2. Penderita malaria klinis yang diobati.
o 3. Penderita + ( positif ) malaria yang diobati sesuai standar.
o 4. Penderita yang terdeteksi malaria berat di Puskesmas yang dirujuk ke
Rumah Sakit.
c. Kusta
o 1. Penemuan tersangka penderita kusta.
o 2. Pengobatan penderita kusta.
o 3. Pemeriksaan kontak penderita.
d. Pelayanan Immunisasi.
o 1. Immunisasi BCG pada bayi.
o 2. Immunisasi DPT 1 pada bayi.
o 3. Drop out DPT 3 Campak.
o 4. Immunisasi HB-1 < 7 hari.
o 5. Immunisasi campak pada bayi.
o 6. Immunisasi DT pada anak kelas 1 SD.
o 7. Immunisasi TT pada anak SD kelas 2 dan 3.
e. Diare
o 1. Penemuan kasus diare di Puskesmas dan kader.
o 2. Kasus diare ditangani oleh Puskesmas dan Kader dengan oral rehidrasi.
o 3. Kasus diare ditangani dengan Rehidrasi intervena.
f. ISPA
o 1. Penemuan kasus pneumonia dan pneumonia berat oleh Puskesmas dan
Kader.
o 2. Jumlah kasus pnemoni dan pnemoni berat ditangani.
o 3. Jumlah kasus pnemoni berat / dengan tanda bahaya ditangani / dirujuk.
g. Demam Berdarah Dengue ( BDB ).
o 1. Angka Bebas Jentik ( ABJ ).
o 2. Cakupan Penyelidikan Epidemiologi ( PE ).
h. Pencegahan dan Penanggulangan PMS dan HIV / AIDS.
o 1. Kasus PMS yang diobati.
o 2. Klien yang mendapat penangganan HIV/AIDS.
i. Pencegahan dan Penanganan Rabies.
o 1. Cuci luka terhadap kasus gigitan HPR.
o 2. Vaksinasi terhadap kasus gigitan HPR yang terindikasi.
UPAYA PENGOBATAN
a. Pengobatan
o 1. Kunjungan rawat jalan umum.
o 2. Kunjungan rawat jalam gigi.
b. Pemeriksaan Laboratorium
o 1. Pemeriksaam Hemoglobin pada ibu hamil.
o 2. Pemeriksaan darah malaria.
o 3. Pemeriksaan Test kehamilan.
o 4. Pemeriksaan Sputum TB.
o 5. Pemeriksaan darah / test HIV/AIDS
KESEHATAN JIWA
Latarbelakang
Kasus HIV/AIDS untuk Kabupaten Buleleng (menurut laporan surveilans & KPA
Kabupaten Buleleng) hingga Desember 2009 tercatat sebanyak 175 kasus yang menyebar di
seluruh kecamatan di Buleleng. Kecamatan Gerokgak hingga maret 2010 tercatat kasus sebanyak
50 orang. Berdasarkan pekerjaan kasus HIV/AIDS di Kecamatan Gerokgak terbanyak ibu rumah
tangga dan kelompok umur terbanyak antara umur 20-39 tahun. Kasus ibu hamil juga
memberikan sumbangan yang cukup banyak yaitu sebanyak 8 kasus.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh instansi terkait dalam rangka pencegahan,
pengobatan dan penanggulangan HIV/AIDS di Buleleng. Diantaranya pembentukan klinik VCT
(Voluntry Conseling and Testing) di Rumah Sakit Umum Singaraja, Puskesmas Sawan I,
Puskesmas Buleleng I, Puskesmas Seririt I, dan pada tanggal 15 Desember 2009 Keputusan
Kepala Dinas Kesehatan Kabuaten Buleleng Nomor : 443.22/3976.A/P2PML/DIKES/2009.
Tentang Penetapan Pelaksanaan Klinik VCT PUSKESMAS GEROKGAK II secara mandiri .
Dan telah dilatih masing-masing dua orang konselor di masing-masing Puskesmas. Dari konselor
yang terbentuk mempunyai tugas yang cukup menantang yang tentunya memerlukan kerja sama
yang solid dari berbagai pihak baik lintas sektor maupun lintas program sehingga nantinya lebih
banyak kasus-kasus HIV/AIDS baru yang terjaring. Penyakit AIDS di masyarakat masih
terkesan sangat menakutkan sehingga tidak jarang orang yang tersangka HIV/AIDS dikucilkan
mendapatkan deskriminasi sehingga penderitanya tidak jarang mengalami depresi berat., oleh
karena itu berbagai hal harus lebih dimantapkan terhadap upaya penanggulangan kasus seperti
lebih intensif dalam memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat hingga sampai ke
masyarakat lapisan paling bawah. Disamping itu juga SDM (Sumber Daya Manusia) konselor
sangat perlu untuk lebih ditingkatkan utamanya dengan pelatihan-pelatihan konselor dalam
melakukan konseling yang tetap menjaga martabat dan hak asasi manusia. Melihat dari
pemaparan kasus HIV/AIDS diatas saat ini siapa saja bisa tertular dari bayi hingga usia lanjut..
Konseling HIVMerupakan suatu dialog antara petugas konseling (konselor) dengan klien untuk
meningkatkan kemampuan klien dalam memahami HIV/AIDS beserta risiko dan konsekuensi
terhadap diri, pasangan dan keluarga serta orang sekitarnya.
Testing HIV
Adalah pemeriksaan darah di laboratorium untuk memastikan seseorang terinfeksi HIV atau
tidak.
Untuk mengetahui apakah kita perlu Konseling dan Testing HIV Sukarela, jawablah pertanyaan
pertanyaan berikut dengan jujur.
Jika kita menjawab YA pada salah satu pertanyaan diatas, ada kemungkinan kita berisiko
terinfeksi HIV. Kita harus melakukan Konseling dan Testing HIV Sukarela dalam waktu 6 bulan
setelah melakukan perilaku berisiko sehingga dapat memperoleh hasil testing HIV yang akurat
setelah melewati masa jendela (masa inkubasi HIV, umumnya 2 minggu 6 bulan)