Anda di halaman 1dari 21

VISI DAN MISI PUSKESMAS TANJUNG BINGA

VISI
Mewujudkan Pelayanan Kesehatan Prima kepada Masyarakat, guna terwujudnya
Masyarakat Mandiri .

MISI
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
2. Meningkatkan pemberdayaan dan peran serta masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan
3. Menggerakkan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat
4. Menggalakkan kerjasama lintas sektor untuk meningkatkan peran Usaha berbasis
Masyarakat ( UKBM )

VISI & MISI PUSKESMAS PEMBANTU TERONG

VISI

Terwujudnya perilaku hidup sehat dan bersih di Wilayah Kerja Puskesmas Pembantu
Terong

Misi

1. Melayani masyarakat dengan prinsip pelayanan prima


2. Memanfaatkan sumber daya manusia yang ada
3. Meningkatkan person serta masyarakat yang ada
4. Meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas sektoral
5. Memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada secara optimal

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS


KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS GEROKGAK II
NOMOR : /TU/XI/ 2009

TENTANG

PENUNJUKAN PEMEGANG PROGRAM PADA LINGKUNGAN KERJA PUSKESMAS


GEROKGAK II TAHUN 2009

MENIMBANG : Bahwa untuk dapat terlaksananya program kesehatan di wilayah


kerja Puskesmas Gerokgak II secara profesional perlu menunjuk
satu orang tenaga pemegang program sesuai dg kompetensinya.
Bahwa pegawai yang tersebut namanya dalam keputusan ini
dianggap cakap dan memenuhi syarat untuk ditunjuk sebagai
pemegang program GIZI, Usila

MENGINGAT : Undang-Undang Nomor 69 tahun 1958 tentang Pembentukan


Daerah-Daerah Tingkat I Bali.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 ttg Kesehatan
Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah
Peraturan Pemerintah no th 1996 ttg tenaga Kesehatan

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN

: Menunjuk Saudari Made Dewi Adnyani Giri sebagai KOORDINATOR


PERTAMA PROGRAM GIZI, Usila Puskesmas Gerokgak II
KEDUA : Petugas tersebut di atas bertugas sebagai berikut:

Merencanakan kegiatan program gizi dan usila bulanan dan


tahunan
Mengkoordinasikan semua kegiatan program gizi di dalam gedung
dan di luar gedung (posyandu)
Mengkoordinasikan semua kegiatan pencatatan dan pelaporan
program gizi, program usila.
Melakukan kegiatan UPGK,penimbangan, distribusi vit.A,
pemantauan garam beryodium, SKPG, PSG, Pemberian PMT
Usila
Melakukan konseling gizi.
Melakukan pelacakan, penanganan dan pemantauan gizi

buruk
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diperbaiki kembali sebagaimana mestinya.

DITETAPKAN DI PEJARAKAN
PADA TANGGAL : 2 Nopember 2009
Kepala Puskesmas Gerokgak II
Dr. Nyoman Suardyatma
NIP: 19760525 200501 1 014

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS GEROKGAK II


NOMOR : /TU/I/ 2010

TENTANG

PENUNJUKAN PEMEGANG PROGRAM PADA LINGKUNGAN KERJA PUSKESMAS


GEROKGAK II TAHUN 2010

MENIMBANG : Bahwa untuk dapat terlaksananya program kesehatan di wilayah


kerja Puskesmas Gerokgak II secara profesional perlu menunjuk
satu orang tenaga pemegang program sesuai dg kompetensinya.
Bahwa pegawai yang tersebut namanya dalam keputusan ini
dianggap cakap dan memenuhi syarat untuk ditunjuk sebagai
petugas Promkes, Koordinator Desa Siaga, Bali
Sehat, PHBS, Bendahara DPA

MENGINGAT : Undang-Undang Nomor 69 tahun 1958 tentang Pembentukan


Daerah-Daerah Tingkat I Bali.
Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992 ttg
Kesehatan
Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah
Peraturan Pemerintah no th 1996 ttg tenaga Kesehatan

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN

: Menunjuk Saudara Ketut Ary Diana Artha,SKM sebagai PETUGAS


PERTAMA Promkes, Koordinator Desa Siaga, Bali Sehat, PHBS, Bendahara
DPA, Puskesmas Gerokgak II
KEDUA : Petugas tersebut di atas bertugas sebagai berikut:
Membuat rencana bulanan dan tahunan program penyuluhan
kesehatan masyarakat, mengadakan surve untuk Bali Sehat,
Mengkordinir Pelaksanaan Desa Siaga
Mengkoordinir semua kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat
baik di dalam gedung maupun di luar gedung
Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kegiatan posyandu dan
peningkatan strata posyandu di wilayah krj puskesmas
Mengkoordinir semua kegiatan promosi kesehatan dan kegiatan
preventif care lainnya di puskesmas
Membuat SPJ DPA sesuai dengan anggaran yang telah ditentukan
oleh Dinas Kabupaten
Mengaktifkan semua kegitan PKM di wilayah kerja puskesmas
melalui kerjasama lintas program dan lintas sektor.

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diperbaiki kembali sebagaimana mestinya.

DITETAPKAN DI PEJARAKAN
PADA TANGGAL : 12 Januari 2010
Kepala Puskesmas Gerokgak II

Dr. Nyoman Suardyatma


NIP: 19760525 200501 1 014

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS GEROKGAK II


NOMOR : /TU/XI/ 2009

TENTANG

PENUNJUKAN PEMEGANG PROGRAM PADA LINGKUNGAN KERJA PUSKESMAS


GEROKGAK II TAHUN 2009

MENIMBANG : Bahwa untuk dapat terlaksananya program kesehatan di


wilayah kerja Puskesmas Gerokgak II secara profesional
perlu menunjuk satu orang tenaga pemegang program sesuai
dg kompetensinya.
Bahwa pegawai yang tersebut namanya dalam keputusan ini
dianggap cakap dan memenuhi syarat untuk ditunjuk sebagai
KEPALA PUSTU PEMUTERAN

MENGINGAT : Undang-Undang Nomor 69 tahun 1958 tentang Pembentukan


Daerah-Daerah Tingkat I Bali.
Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992 ttg
Kesehatan
Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah
Peraturan Pemerintah no th 1996 ttg tenaga Kesehatan

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN

: Menunjuk Saudari KRISTINA NATALIA, A.Md.Kep. sebagai


PERTAMA KEPALA PUSTU PEMUTERAN Puskesmas Gerokgak II
KEDUA : Petugas tersebut di atas bertugas sebagai berikut:

Membantu Kepala Puskesmas dalam


menyelenggarakan pelayanan kesehatan promotif,preventif,
kuratif di desa Pemuteran
Membuat perencanaan kegiatan bulanan dan tahunan kesehatan
untuk desa Pemuteran
Mengkoordinir penanggulangan wabah di Desa Pemuteran
Membuat laporan pelaksanaan kegiatan program kesehatan
bulanan dan tahunan
Mengikuti kegiatan Minilokakarya setiap bulan di puskesmas

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diperbaiki kembali sebagaimana mestinya.

DITETAPKAN DI PEJARAKAN
PADA TANGGAL : 2 Nopember 2009
Kepala Puskesmas Gerokgak II
Dr. Nyoman Suardyatma
NIP: 19760525 200501 1 014

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS GEROKGAK II


NOMOR : /TU/I/ 2010

TENTANG

PENUNJUKAN PEMEGANG PROGRAM PADA LINGKUNGAN KERJA PUSKESMAS


GEROKGAK II TAHUN 2010

MENIMBANG : Bahwa untuk dapat terlaksananya program kesehatan di wilayah


kerja Puskesmas Gerokgak II secara profesional perlu menunjuk
satu orang tenaga pemegang program sesuai dg kompetensinya.
Bahwa pegawai yang tersebut namanya dalam keputusan ini
dianggap cakap dan memenuhi syarat untuk ditunjuk sebagai
Pemegang program Surveilans, P2 Diare, P2 Ispa,
Koordinator P2M, Bendahara PAD.

MENGINGAT : Undang-Undang Nomor 69 tahun 1958 tentang Pembentukan


Daerah-Daerah Tingkat I Bali.
Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992 ttg
Kesehatan
Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah
Peraturan Pemerintah no th 1996 ttg tenaga Kesehatan

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN

: Menunjuk Saudara Ketut Suka sebagai Pemegang program Surveilans,


PERTAMA P2 Diare, P2 Ispa, Koordinator P2M, Bendahara PAD. Puskesmas
Gerokgak II
KEDUA : Petugas tersebut di atas bertugas sebagai berikut:

Membantu Kepala Puskesmas dalam


menyelenggarakan pelayanan kesehatan penanggulangan penyakit
yang diperkirakan berdampak mewabah.
Membuat perencanaan kegiatan bulanan dan tahunan kesehatan
untuk penanggulangan wabah dan mengadakan survai ke wilayah
desa yang terkena kasus penyakit.
Mengkoordinir penanggulangan wabah di wilayah Puskesmas
Mengkoordinasikan hasil pendatan asli daerah dan melakukan
perekapan yang nantinya disetor ke Bank dan dilaporkan tiap
bulannya
Melaporkan semua kegiatn dan pelacakan tiap bulanya .

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diperbaiki kembali sebagaimana mestinya.

DITETAPKAN DI PEJARAKAN
PADA TANGGAL : 12 Januari 2010
Kepala Puskesmas Gerokgak II

Dr. Nyoman Suardyatma


NIP: 19760525 200501 1 014

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS GEROKGAK II


NOMOR : /TU/I/ 2010

TENTANG

PENUNJUKAN PEMEGANG PROGRAM PADA LINGKUNGAN KERJA PUSKESMAS


GEROKGAK II TAHUN 2010

MENIMBANG : Bahwa untuk dapat terlaksananya program kesehatan di wilayah


kerja Puskesmas Gerokgak II secara profesional perlu menunjuk
satu orang tenaga pemegang program sesuai dg kompetensinya.
Bahwa pegawai yang tersebut namanya dalam keputusan ini
dianggap cakap dan memenuhi syarat untuk ditunjuk sebagai
Pemegang program Kesorga, Pemegang P2 Kusta ,
Koordinator Puskling.

MENGINGAT : Undang-Undang Nomor 69 tahun 1958 tentang Pembentukan


Daerah-Daerah Tingkat I Bali.
Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992 ttg
Kesehatan
Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah
Peraturan Pemerintah no th 1996 ttg tenaga Kesehatan

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN

: Menunjuk Saudara I Nyoman Sirta sebagai Pemegang program


PERTAMA Kesorga, Pemegang P2 Kusta, Koordinator Puskling, Puskesmas
Gerokgak II
KEDUA : Petugas tersebut di atas bertugas sebagai berikut:

Membantu Kepala Puskesmas dalam


menyelenggarakan pelayanan kesehatan di desa untuk
mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan
membuatkan laporan tiap bulanya
Mengadakan pembinaan terhadap klub olahraga yang ada
diwilayah Puskesmas dan dibuatkan laporannya setiap bulanya
Mengadkan pemantauan dan pelacakan terhadap penderita kusta.
Mengkoordinasikan pelayanan kesehatan diluar gedung.
Mengikuti kegiatan Minilokakarya setiap bulan di puskesmas

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diperbaiki kembali sebagaimana mestinya.

DITETAPKAN DI PEJARAKAN
PADA TANGGAL : 12 Januari 2010
Kepala Puskesmas Gerokgak II

Dr. Nyoman Suardyatma


NIP: 19760525 200501 1 014
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS GEROKGAK II
NOMOR : /TU/I/ 2010

TENTANG

PENUNJUKAN PEMEGANG PROGRAM PADA LINGKUNGAN KERJA PUSKESMAS


GEROKGAK II TAHUN 2010

MENIMBANG : Bahwa untuk dapat terlaksananya program kesehatan di wilayah


kerja Puskesmas Gerokgak II secara profesional perlu menunjuk
satu orang tenaga pemegang program sesuai dg kompetensinya.
Bahwa pegawai yang tersebut namanya dalam keputusan ini
dianggap cakap dan memenuhi syarat untuk ditunjuk sebagai
Pemegang Program P2 Klamin, P2 Kusta, Koordinator
UGD.

MENGINGAT : Undang-Undang Nomor 69 tahun 1958 tentang Pembentukan


Daerah-Daerah Tingkat I Bali.
Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992 ttg
Kesehatan
Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah
Peraturan Pemerintah no th 1996 ttg tenaga Kesehatan

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN

: Menunjuk Saudara Ketut Sulandra sebagai, Program P2 Klamin ,


PERTAMA Koordinator UGD. Puskesmas Gerokgak II
KEDUA : Petugas tersebut di atas bertugas sebagai berikut:

Membuat perencanaan kegiatan bulanan dan tahunan kegiatan


UGD di Pukesmasdeahn membuat laporan perekapan kunjungan
tiap bulanya
Membuat pelaporan hasil kegiatan pengobatan pemberantasan
penyakit kelamin berkoordinasi dengan pengelola IMS.
Membuat laporan pelaksanaan kegiatan program kesehatan
bulanan dan tahunan
Mengikuti kegiatan Minilokakarya setiap bulan di puskesmas

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diperbaiki kembali sebagaimana mestinya.
DITETAPKAN DI PEJARAKAN
PADA TANGGAL : 12 Januari 2010
Kepala Puskesmas Gerokgak II

Dr. Nyoman Suardyatma


NIP: 19760525 200501 1 014

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS GEROKGAK II


NOMOR : /TU/XI/ 2009

TENTANG

PENUNJUKAN TEAM PADA LINGKUNGAN KERJA PUSKESMAS GEROKGAK II


TAHUN 2009

MENIMBANG : Bahwa untuk dapat terlaksananya program kesehatan dan


meningkatkan kinerja kader di wilayah kerja Puskesmas
Gerokgak II secara menyeluruh perlu menunjuk satu team yang
berperan dalam melaksanakan kegiatan di Posyandu
Bahwa team yang tersebut dalam keputusan ini dianggap perlu
karena mengingat cakupan dan strata posyandu yang rendah.
Untuk menjangkau pelayanan mengingat jumlah posyandu
melebihi dari hari kerja maka perlu dibentuk 2 ( dua ) team

MENGINGAT : Undang-Undang Nomor 69 tahun 1958 tentang Pembentukan


Daerah-Daerah Tingkat I Bali.
Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992 ttg
Kesehatan
Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah
Peraturan Pemerintah no th 1996 ttg tenaga Kesehatan
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN

: Menunjuk 2 ( dua ) team, yang masing masing team terdiri dari


PERTAMA KIA ( BIDAN PUSKESMAS ), GIZI, PKM, P2M DAN JURIM.
Adapun nama nama dari semua team di lampirkan pada surat keputusan
ini.
KEDUA : Team tersebut di atas bertugas sebagai berikut:

Menyelenggarakan Posyandu di wlayah Puskesmas.


Memberikan Pembinaan terhadap Posyandu secara langsung untuk
meningkatkan kinerja para Kader.
Mebrikan penyuluhan dan mepromosikan tentang kesehatan
kepada masyarakat.
Membuat laporan pelaksanaan kegiatan program kesehatan
bulanan dan tahunan
Merencakan kegiatan di Posyandu Guna meningkatkan cakupan.

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diperbaiki kembali sebagaimana mestinya.

DITETAPKAN DI PEJARAKAN
PADA TANGGAL : 2 Nopember 2009
Kepala Puskesmas Gerokgak II

Dr. Nyoman Suardyatma


NIP: 19760525 200501 1 014

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS GEROKGAK II


NOMOR : /TU/XI/ 2009

TENTANG

PENUNJUKAN TEAM PADA LINGKUNGAN KERJA PUSKESMAS GEROKGAK II


TAHUN 2009
MENIMBANG : Bahwa untuk dapat terlaksananya program kesehatan dan
meningkatkan cakupan layanan terhadap masyarakat terutama
mayarakt miskin di wilayah kerja Puyskesmas paelu dibentuk
team pengelola Jamkesmas.
Bahwa team yang tersebut dalam keputusan ini dianggap perlu
karena mengingat jumlah anggota Jamkesmas diwilayah
Puskesmas cukup banyak.

MENGINGAT : Undang-Undang Nomor 69 tahun 1958 tentang Pembentukan


Daerah-Daerah Tingkat I Bali.
Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992 ttg
Kesehatan
Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah
Peraturan Pemerintah no th 1996 ttg tenaga Kesehatan

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN

: Ketua Team : Kepala Puskesmas Gerokgak II


PERTAMA Sekretaris : Ka. Subag Tata Usaha
Bendahara : Gst Ayu Ketut Darmawati
Perencana : dr Nobella
: Ketut Suka
: Ida Ayu Putu Rupini
KEDUA : Team tersebut di atas bertugas sebagai berikut:

Merencanakan semua kegiatan yang dituangkan dalam POA


tahunan dan dirialisasikan dalam POA bulanan.
Merealisasikan dalam bentuk SPJ kegiatan bulan yang disesuaikan
dengan POA dan mengadakan pengampergan tiap bulanya ke
Kantor Pos.
Membayar setiap klaim kegiatan, klaim pelayanan tiap bulanya.
Membuat laporan pelaksanaan kegiatan program bulanan ke
Dinas Kesehatan.
Memberikan Pelayanan perawatan dan rujukan kepada semua
anggota jamkesmas.

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diperbaiki kembali sebagaimana mestinya.
DITETAPKAN DI PEJARAKAN
PADA TANGGAL : 2 Nopember 2009
Kepala Puskesmas Gerokgak II

Dr. Nyoman Suardyatma


NIP: 19760525 200501 1 014

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN :

NAMA NAMA TEAM POSYANDU PUSKESMAS GEROKGAK II :

TEAM KIA ( BIDAN PUSKESMAS ) :


o Ni Nyoman Sutrisnawati
o Ketut Indrawati
o Gusti Ayu Ketut Darmawati

TEAM GIZI :
o Ni Made Dewi Adnyani Giri
o Ida Ayu Putu Rupini

TEAM PROMKES ( PKM )


o Ketut Ari Diana Arta. SKM
o I Putu Suwarna
o Gusti Ngurah Yudara Yasa

TEAM P2M :
o Ketut Suka
o Ketut Sulandra
o I Nyoman Sirta

TEAM JURIM :
o Luh Peri Windayani
o Sunarti
o Ni Nyoman Wirantini
o Ni Putu Yuliawahyuni
o Ni Luh Damiasih.

Demikan team yang kami bentuk yang nantinya bertugas sesuai dengan jadwal kegiatan
posyandu di Desa, di wilayah kerja Puskesamas.

DITETAPKAN DI PEJARAKAN
PADA TANGGAL : 2 NOPEMBER 2009
Kepala Puskesmas Gerokgak II

Dr. I Nyoman Suardyatma


Nip.19760525 200501 1 014

Program usaha pelayanan wajib


PROMOSI KESEHATAN

a. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan sehat pada :


o1. Rumah tangga
o2. Institusi Pendidikan ( Sekolah )
o3. Institusi Sarana Kesehatan
o4. Institusi Tempat Tempat Umum ( TTU )
o5. Institusi Tempat Kerja.
b. Bayi mendapat ASI Eksklusif
c. Mendorong terbentuknya Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
o 1. Posyandu Madya
o 2. Posyandu Purnama
d. Penyuluhan NAPZA.

KESEHATAN LINGKUNGAN

a. Penyehatan Air
o 1. Inspeksi Sarana Air Bersih
o 2. Pembinaan kelompok masyarakat / kelompok pemakai air
b. Hygiene dan Sanitasi Makanan dan Minuman
o 1. Ispeksi Sanitasi tempat pengolahan makanan
o 2. Pembinaan tempat pengolahan makanan
c. Penyehatan tempat pembuangan sampah dan Limbah
o 1. Inspeksi sanitasi pembuangan sampah dan limbah
d. Penyehatan Lingkungan pemukiman dan Jamban Keluarga
o 1. Pemeriksaan penyehatan lingkungan pada perumahan.
e. Pengawasan sanitasi Tempat Tempat Umum
o 1. Inspeksi samitasi tempat-tempat umum
o 2. Sanitasi tempat umum memenuhi syarat
f. Pengawasan Tempat Pengolahan Pestisida
o 1. Inspeksi sanitasi sarana pengolahan pestisida
o 2. Pembinaan tempat pengolahan pestisida
g. Pengendalian vector
o 1. Pengawasan tempat-tempat potensial perindukan vector di pemukiman
penduduk dan sekitarnya
o 2. Pemberdayaan sarana/kelompok/pokja potensial dalam upaya
pemberantasan tempat perindukan vector penyakit di pemukiman penduduk dan
sekitarnya.
o 3. Desa / lokasi potensial yang mendapat intervensi pemberantasan vector
penyakit menular.

KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KELUARGA BERENCANA

a. Kesehatan Ibu
o 1. Pelayanan Kesehatan bagi Bumil sesuai standard, untuk kunjungan lengkap.
o 2. Drop out K4 K1
o 3. Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehatan termasuk pendampingan
persalinan oleh dukun oleh tenaga kesehatan sesuai standard.
o 4. Pelayanan nifas lengkap ( ibu & neonatus ) sesuai standard ( KN3 )
o 5. Pelayanan dan atau rujukan ibu hamil resiko tinggi / komplikasi.
b. Kesehatan Bayi
o 1. Penanganan dan atau rujukan neonatus resiko tinggi
o 2. Cakupan BBLR ditangani
c. Upaya Kesehatan Balita dan Anak Pra Sekolah
o 1. Pelayanan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang Balita.
o 2. Pelayanan deteksi dan stimulasi dini Anak Pra Sekolah
d. Upaya Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
o 1. Pelayanan kesehatan anak sekolah dasar oleh nakes atau tenaga terlatih /
guru UKS / dokter kecil
o 2. Cakupan pelayanan kesehatan Remaja
e. Pelayanan Keluarga Berencana
o 1. Akseptor KB aktif di Puskesmas ( CU )
o 2. Akseptor aktif MKET di Puskesmas
o 3. Akseptor MKET dengan komplikasi
o 4. Akseptor MKET mengalami kegagalan

UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT


1. Pemberian kapsul vitamin A ( dosis 200.000 SI ) pada Balita dua kali/tahun
2. Pemberian tablet besi ( 90 tablet ) pada ibu hamil
3. Pemberian PMT pemulihan balita gizi buruk pada gakin
4. Balita naik berat badannya
5. Balita bawah garis merah

UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

a. TB Paru
o 1. Pengobatan penderita TB Paru ( DOTS ) BTA positif
o 2. Pengobatan penderita TB Paru ( DOTS ) BTA negative Rongtgen positif.
b. Malaria
o 1. Pemeriksaan sediaan darah ( SD ) pada penderita malaria klinis.
o 2. Penderita malaria klinis yang diobati.
o 3. Penderita + ( positif ) malaria yang diobati sesuai standar.
o 4. Penderita yang terdeteksi malaria berat di Puskesmas yang dirujuk ke
Rumah Sakit.
c. Kusta
o 1. Penemuan tersangka penderita kusta.
o 2. Pengobatan penderita kusta.
o 3. Pemeriksaan kontak penderita.
d. Pelayanan Immunisasi.
o 1. Immunisasi BCG pada bayi.
o 2. Immunisasi DPT 1 pada bayi.
o 3. Drop out DPT 3 Campak.
o 4. Immunisasi HB-1 < 7 hari.
o 5. Immunisasi campak pada bayi.
o 6. Immunisasi DT pada anak kelas 1 SD.
o 7. Immunisasi TT pada anak SD kelas 2 dan 3.
e. Diare
o 1. Penemuan kasus diare di Puskesmas dan kader.
o 2. Kasus diare ditangani oleh Puskesmas dan Kader dengan oral rehidrasi.
o 3. Kasus diare ditangani dengan Rehidrasi intervena.
f. ISPA
o 1. Penemuan kasus pneumonia dan pneumonia berat oleh Puskesmas dan
Kader.
o 2. Jumlah kasus pnemoni dan pnemoni berat ditangani.
o 3. Jumlah kasus pnemoni berat / dengan tanda bahaya ditangani / dirujuk.
g. Demam Berdarah Dengue ( BDB ).
o 1. Angka Bebas Jentik ( ABJ ).
o 2. Cakupan Penyelidikan Epidemiologi ( PE ).
h. Pencegahan dan Penanggulangan PMS dan HIV / AIDS.
o 1. Kasus PMS yang diobati.
o 2. Klien yang mendapat penangganan HIV/AIDS.
i. Pencegahan dan Penanganan Rabies.
o 1. Cuci luka terhadap kasus gigitan HPR.
o 2. Vaksinasi terhadap kasus gigitan HPR yang terindikasi.

UPAYA PENGOBATAN

a. Pengobatan
o 1. Kunjungan rawat jalan umum.
o 2. Kunjungan rawat jalam gigi.
b. Pemeriksaan Laboratorium
o 1. Pemeriksaam Hemoglobin pada ibu hamil.
o 2. Pemeriksaan darah malaria.
o 3. Pemeriksaan Test kehamilan.
o 4. Pemeriksaan Sputum TB.
o 5. Pemeriksaan darah / test HIV/AIDS

Program usaha pengembangan


UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT

1. Pembinaan kelompok usia lanjut sesuai standar.


2. Pemantauan kesehatan pada anggota kelompok usia lanjut yang dibina sesuai
standar.

UPAYA KESEHATAN MATA / PENCEGAHAN KEBUTAAN

1. Penemuan kasus di masyarakat dan Puskesmas, melalui pemeriksaan visus /


refraksi.
2. Penemuan kasus penyakit mata di Puskesmas.
3. Penemuan kasus buta katarak pada usia > 45 tahun.

UPAYA KESEHATAN TELINGA / PENCEGAHAN GANGGUAN PENDENGARAN

1. Penemuan kasus dan rujukan spesialis di Puskesmas melalui pemeriksaan fungsi


pendengaran.

KESEHATAN JIWA

1. Pemberdayaan kelompok masyarakat khusus dalam upaya penemuan dini dan


rujukan kasus gangguan jiwa.
2. Penemuan dan penanganan kasus gangguan perilaku, gangguan jiwa,
masalah NAPZA, dll dari rujukan kader dan masyarakat.
3. Peangganan kasus kesehatan jiwa melalui rujukan ke RS / spesialis.
4. Deteksi dini penanganan kasus jiwa ( gangguan perilaku, gangguan jiwa, gangguan
psikosomatik, nasalah NAPZA dll ) yang dating berobat di Puskesmas.

KESEHATAN OLAH RAGA


1. Pemberdayaan Masyarakat melalui Pelatihan kader.
2. Pembinaan kelompok potensial/klub, dalam kesehatan olah raga.
3. Pemeriksaan kesegaran jasmani anak sekolah.

PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT GIGI.

1. Pembinaan kesehatan gigi di Posyandu.


2. Pembinaan kesehatan gigi pada TK.
3. Pembinaan dan bimbingan sikat gigi masal pada SD / MI.
4. Perawatan kesehatan gigi pada SD / MI.

PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT GIGI.

1. Pembinaan kesehatan gigi di Posyandu.


2. Pembinaan kesehatan gigi pada TK.
3. Pembinaan dan bimbingan sikat gigi masal pada SD / MI.
4. Perawatan kesehatan gigi pada SD / MI.

BINA KESEHATAN TRADISIONAL

1. Pembinaan TOGA dan pemanfaatannya pada sasaran masyarakat.


2. Pembinaan pengobatan tradisional yang menggunakan tanaman obat.
3. Pembinaan pengobat tradisional dengan ketrampilan.
4. Pembinaan pengobat tradisional lainnya.

BINA KESEHATAN KERJA

1. Pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan pada pekerja di pos UKK.


2. Pos UKK berfungsi baik.
3. Pos UKK menuju SIMASKER.
USAHA INOVATIF PUSKESMAS
USAHA-USAHA INOVATIF PROGRAM PUSKESMAS GEROKGAK II
KLINIK IMS GORIS
A. LATAR BELAKANG
Penderita IMS ( Insfeksi Menular Seksual ) memiliki resiko tertular HIV/AIDS 10 kali
lebih besar dari yang tidak menderita IMS.
Kelompok resiko tinggi di wilayah Puskesmas Gerokgak II cukup tinggi, maka
dipandang perlu dilaksanakan pelayanan kesehatan bagi kelompok resiko tinggi .
Oleh karena itu sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Buleleng Nomor : 443.22/061/Dikes tanggal 14 Mei 2005 tentang
Pembentukan Tim Klinik IMS dalam rangka pelaksanaan kegiatan pencegahan,
penanggulangan, dan pengobatan IMS di Puskesmas Gerokgak II, maka
dibentuklah KLINIK IMS GORIS di Puskesmas Gerokgak II

B. TUGAS KLINIK IMS
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan terutama pada kelompok resiko terlular IMS
b. Memantau secara khusus pengobatan bagi pasien yang menderita IMS
c. Memantau perkembangan penyakit IMS
d. Membuat pencatatan dan pelaporan.

C. KEGIATAN KLINIK IMS
a. Dalam gedung
Penyuluhan tentang IMS diberikan langsung pada klien yang berobat, juga kepada
anggota masyarakat yang datang mencari informasi tentang IMS.
Pelayanan kesehatan meliputi : Anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
Laboratorium, diagnose kerja, konseling serta rujukan.
b. Luar gedung :
Sosialisasi tentang klinik IMS lintas sektoral, Lokalisasi, Kafe yang ada di wilayah
Puskesmas Gerokgak II, serta kantor kesehatan pelabuhan Celukan Bawang.
Penyuluhan tentang IMS di sekolah, karang taruna, maupun penyuluhan secara
spontan pada kelompok masyarakat; sperti sopir-sopir truk yang kebetulan mangkal di
lokalisasi Pengulon.
Klinik IMS keliling dilaksanakan rutin setiap bulan di lokalisasi Pengulon dan
lokalisasi di Pejarakan yang kegiatannya tidak jauh beda dengan dalam gedung
Advokasi dengan Badan Kependudukan Kabupaten Buleleng ( melalui Kepala
BKKBN Buleleng ) untuk mendapat bantuan kondom. Dan didapat kesepakatan BKKBN
akan mendistribusikan kondom rata-rata sebanyak 20 (dua puluh) box setiap bulan sesuai
kebutuhan klinik IMS GORIS.

KLINIK VCT PUSKESMAS GEROKGAK II

VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING ( VCT )

( Konseling dan Testing HIV secara sukarela dan Rahasia )

Latarbelakang

Berdasarkan laporan surveilans AIDS DepKes RI hingga september 2009, Bali


menduduki peringkat ke-4 secara Nasional dengan jumlah kasus AIDS terbanyak setelah Jawa
Timur, DKI Jakarta, dan Papua. Sedangkan rate komulatif kasus AIDS Nasional adalah 815 per
100.000 penduduk (bedasarkan data BPS tahun 2006) jumlah penduduk Indonesia 227.132.350
jiwa. Bali menduduki rate ke-2. 5,3 kali angka nasional setelah Papua 17,9 kali dan diikuti oleh
DKI Jakarta 3,8 kali angka Nasional dan seterusnya.

Kasus HIV/AIDS untuk Kabupaten Buleleng (menurut laporan surveilans & KPA
Kabupaten Buleleng) hingga Desember 2009 tercatat sebanyak 175 kasus yang menyebar di
seluruh kecamatan di Buleleng. Kecamatan Gerokgak hingga maret 2010 tercatat kasus sebanyak
50 orang. Berdasarkan pekerjaan kasus HIV/AIDS di Kecamatan Gerokgak terbanyak ibu rumah
tangga dan kelompok umur terbanyak antara umur 20-39 tahun. Kasus ibu hamil juga
memberikan sumbangan yang cukup banyak yaitu sebanyak 8 kasus.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh instansi terkait dalam rangka pencegahan,
pengobatan dan penanggulangan HIV/AIDS di Buleleng. Diantaranya pembentukan klinik VCT
(Voluntry Conseling and Testing) di Rumah Sakit Umum Singaraja, Puskesmas Sawan I,
Puskesmas Buleleng I, Puskesmas Seririt I, dan pada tanggal 15 Desember 2009 Keputusan
Kepala Dinas Kesehatan Kabuaten Buleleng Nomor : 443.22/3976.A/P2PML/DIKES/2009.
Tentang Penetapan Pelaksanaan Klinik VCT PUSKESMAS GEROKGAK II secara mandiri .
Dan telah dilatih masing-masing dua orang konselor di masing-masing Puskesmas. Dari konselor
yang terbentuk mempunyai tugas yang cukup menantang yang tentunya memerlukan kerja sama
yang solid dari berbagai pihak baik lintas sektor maupun lintas program sehingga nantinya lebih
banyak kasus-kasus HIV/AIDS baru yang terjaring. Penyakit AIDS di masyarakat masih
terkesan sangat menakutkan sehingga tidak jarang orang yang tersangka HIV/AIDS dikucilkan
mendapatkan deskriminasi sehingga penderitanya tidak jarang mengalami depresi berat., oleh
karena itu berbagai hal harus lebih dimantapkan terhadap upaya penanggulangan kasus seperti
lebih intensif dalam memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat hingga sampai ke
masyarakat lapisan paling bawah. Disamping itu juga SDM (Sumber Daya Manusia) konselor
sangat perlu untuk lebih ditingkatkan utamanya dengan pelatihan-pelatihan konselor dalam
melakukan konseling yang tetap menjaga martabat dan hak asasi manusia. Melihat dari
pemaparan kasus HIV/AIDS diatas saat ini siapa saja bisa tertular dari bayi hingga usia lanjut..

KONSELING DAN TESTING HIV SUKARELA.?

Konseling HIVMerupakan suatu dialog antara petugas konseling (konselor) dengan klien untuk
meningkatkan kemampuan klien dalam memahami HIV/AIDS beserta risiko dan konsekuensi
terhadap diri, pasangan dan keluarga serta orang sekitarnya.

Testing HIV

Adalah pemeriksaan darah di laboratorium untuk memastikan seseorang terinfeksi HIV atau
tidak.

Apa manfaat konseling dan testing HIV sukarela?

Mengetahui status HIV positif atau negative

Mengarahkan seseorang dengan HIV positif ke pelayanan pengobatan tertentu

Mengubah perilaku berisiko menjadi tidak berisiko untuk tertular HIV/AIDS

Mencegah infeksi HIV dari ibu ke bayi

Memfasilitasi akses pelayan medis (infeksi oportunistik, Infeksi Menular


Seksual/IMS, Anti Retroviral/ARV dan Virus Tuberculosis/TB)
Meningkatkan kualitas kesehatan pribadi

Apakah anda perlu konseling dan tes HIV?

Untuk mengetahui apakah kita perlu Konseling dan Testing HIV Sukarela, jawablah pertanyaan
pertanyaan berikut dengan jujur.

Melakukan hubungan sexs di luar nikah tanpa menggunakan kondom..?

Menggunakan peralatan narkoba suntik secara bergantian dengan orang lain.?

Memiliki lebih dari satu orang pasangan seksual?

Memakai kondom yang pecah/robek?

Jika kita menjawab YA pada salah satu pertanyaan diatas, ada kemungkinan kita berisiko
terinfeksi HIV. Kita harus melakukan Konseling dan Testing HIV Sukarela dalam waktu 6 bulan
setelah melakukan perilaku berisiko sehingga dapat memperoleh hasil testing HIV yang akurat
setelah melewati masa jendela (masa inkubasi HIV, umumnya 2 minggu 6 bulan)

Anda mungkin juga menyukai