Laporan Pendahuluan Tumor Mammae
Laporan Pendahuluan Tumor Mammae
2. Non pembedahan
a. Penyinaran
Pada payudara dan kelenjar limfe regional yang tidak dapat direseksi pada kanker lanjut pada
metastase tulang, metastase kelenjar limfe aksila.
b. Kemoterapi
Adjuvan sistematik setelah mastektomi; paliatif pada penyakit yang lanjut.
c. Terapi hormon dan endokrin
Kanker yang telah menyebar, memakai estrogen, androgen, antiestrogen, coferektomi
adrenalektomi hipofisektomi. (Smeltzer, dkk, 2002)
G. Kompikasi
Komplikasi yang mungkin terjadi adalah metastase keotak,hati,kelenjar
adrenal,paru,tuang,dan ovarium ( Dr.Iskandar Junaidi,2007 )
H. Pemeriksaan Diagnostik
1. Ultrasonografi
dapat membedakan antara masa padat dan kista pada jaringan payudra keras
2. Mammografi
memperlihatkan struktur internal payudara,dapat mendeteksi tumor yang terjadi pada tahap
awal
3. scan CT dan MRI
teknik scan yang dapat mendeteksi penyakit payudara ( Doenges, 2000)
G. Pemeriksaan laboratorium :
1. Pemeriksaan darah hemoglobin biasanya menurun, leukosit meningkat,
2. trombosit meningkat jika ada
3. penyebaran ureum dan kreatinin.
4. Pemeriksaan urine, diperiksa apakah ureum dan kreatinin meningkat.
F. Pengkajian pola kebiasaan hidup sehari-hari meliputi :
1. Nutrisi
Kebiasaan makan, frekuensi makan, nafsu makan, makanan pantangan, makanan yang
disukai, banyaknya minum. Dikaji riwayat sebelum dan sesudah masuk RS.
2. Eliminasi
Kebiasaan BAB / BAK, frekuensi, warna, konsistensi, sebelum dan sesudah masuk RS.
3. Istirahat dan tidur
Kebiasaan tidur, lamanya tidur dalam sehari sebelum dan sesudah sakit.
4. Personal hygiene
a. Frekuensi mandi dan menggosok gigi dalam sehari
b. Frekuensi mencuci rambut dalam seminggu
c. Dikaji sebelum dan pada saat di RS
d. Identifikasi masalah psikologis, sosial dan spritual :
5. Status psikologis
Emosi biasanya cepat tersinggung, marah, cemas, pasien berharap cepat sembuh, merasa
asing tinggal di RS, merasa rendah diri, mekanisme koping yang negatif.
6. Status social
Merasa terasing dengan akibat klien kurang berinteraksi dengan masyarakat lain.
7. Kegiatan keagamaan
8. Klien mengatakan kegiatan shalat 5 waktu berkurang.
G. Klasifikasi Data
1. Data pengkajian:
a. Data subyektif
Data yang diperoleh langsung dari klien dan keluarga, mencakup hal-hal sebagai berikut :
klien mengatakan nyeri pada payudara, sesak dan batuk, nafsu makan menurun, kebutuhan
sehari-hari dilayani di tempat tidur, harapan klien cepat sembuh, lemah, riwayat menikah,
riwayat keluarga.
b. Data obyektif
Data yang dilihat langsung atau melalui pengkajian fisik atau penunjang meliputi : asimetris
payudara kiri dan kanan, nyeri tekan pada payudara, hasil pemeriksaan laboratorium dan
diagnostik.
H. Analisa Data
Merupakan proses intelektual yang merupakan kemampuan pengembangan daya pikir
yangberdasarkan ilmiah, pengetahuan yang sama dengan masalah yang didapat pada klien.
I. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan adanya penekanan massa tumor.
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan imobilisasi lengan/bahu.
3. Kecemasan berhubungan dengan perubahan gambaran tubuh.
4. Gangguan harga diri berhubungan dengan kecacatan bedah
5. Resiko infeksi berhubungan dengan luka operasi.
6. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan serta pengobatan penyakitnya
berhubungan dengan kurangnya informasi.
7. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake tidak adekuat. (Doenges
M, 2000).
J. Perencanaan
Perencanaan keperawatan adalah pengembangan dari pencatatan perencanaan
perawatan untuk memenuhi kebutuhan klien yang telah diketahui. Pada perencanaan meliputi
tujuan dengan kriteria hasil, intervensi, rasional, implementasi dan evaluasi.
K. Implementasi
Implementasi merupakan tahap keempat dari proses keperawatan dimana rencana
keperawatan dilaksanakan : melaksanakan intervensi/aktivitas yang telah ditentukan, pada
tahap ini perawat siap untuk melaksanakan intervensi dan aktivitas yang telah dicatat dalam
rencana perawatan klien. Agar implementasi perencanaan dapat tepat waktu dan efektif
terhadap biaya, pertama-tama harus mengidentifikasi prioritas perawatan klien, kemudian
bila perawatan telah dilaksanakan, memantau dan mencatat respons pasien terhadap setiap
intervensi dan mengkomunikasikan informasi ini kepada penyedia perawatan kesehatan
lainnya. Kemudian, dengan menggunakan data, dapat mengevaluasi dan merevisi rencana
perawatan dalam tahap proses keperawatan berikutnya (Doenges M, 2000).
L. Evaluasi
Tahapan evaluasi menentukan kemajuan pasien terhadap pencapaian hasil yang
diinginkan dan respons pasien terhadap dan keefektifan intervensi keperawatan kemudian
mengganti rencana perawatan jika diperlukan. Tahap akhir dari proses keperawatan perawat
mengevaluasi kemampuan pasien ke arah pencapaian hasil. (Doenges M, 2000).
DAFTAR PUSTAKA