Anda di halaman 1dari 2

Nama : Afra Maulfila

Nim : 2014112107

Mata kuliah : Menulis Karya sastra

Dosen Pengampuh : Dian Nuzulia, M.Pd.

HARAPAN PELANGI

Ketika aku bisa mengihrup oksigen dan menghidupkan karbondiaksa ditempa yang entah
apa tujuanku, apakah aku ingin hidup untuk harapan pelangiku atau ingin hidup hanya untk
egoku. Ketika gelisa berada pada antara kesedihan canda dan tawa yang membuatku banyak
berpikir hingga menimbulkan banyak pertanyaan entah sampai kapan semua itu akan
terjawabkan. Akupun tak menginginkan apa yang pelangi inginkan menjalani semuanya dengan
separuh hati yang tak berdaya bahkan terlintas dalam benakku bagaimana aku dapat
menjalankannya, namun ketika aku berada ditempat akupun bisa merasakan banyak hal yaitu
kegembiraan, cinta dan kasih sayang diantara mereka yag masing-masing tidak akan
memberikan suatu kekecewaan untuk pelangi kami nantinya. Terlepas dari rasa itu kami pun
muak denagn semua yang kami hadapi ketika kami harus bergelut dengan kertas dan laptop
setiap harinya merasa bosan dan khawatir apakah kami bisa melakukan hal itu aku tidak, hingga
memberikan semua jawaban tentang pertanyaan yang dahulu aku resahkan. Akupun malu ketika
semua harapan yang pelangi inginkan tak kunjung aku selesaikan hanya keputusa asaan yang
nantinya membuatku sadar apakah aku harus maju menyelasaikan semua itu atau mundur
denagan banyaknyankekecewaan di hati pelangiku. Banyak orangpun mudah berbicara tentang
apa yang sama sekali tidak mereka rasakan, hanya bsa mengolok-olok sebuah harapan yang tak
kunjung tersampaikan hanya aku yang bisa merasakan bagaimana cara menakhlukkan sebuah
ketakutan yang semakin hari semakin mendesak rongga kehidupan, membuatku harus berani
menghadapi semua keinginan yang nantinya harapan itu bisa terpenuhi dengan banyaknya
kejutan yang tak terduga.
Setiap roda kehidupan tak semulus dengan semua harapan tetapi selalu berada dijalan
yang begitu terjal dengan banyaknya keelokan dan bebatuan. Ketika aku melihat mereka yang
telah memenuhi harapan dan keinginan pelanginya yang selalu dihormati oran-orang yang setara
denganku, akupun berdecak kagum dengan mereka yang pandai dalam mengolah kata, yang
pandai daalm mengargumentasiakn pendapatnya yang ntah sampai kapan aku bisa eniru sifat dan
karakter mereka yang dipandang baik dimana-mana. Berteduh dari hujan yang tiba sok tenar,
dari seberang ini aku lemparkan pandanagan mereka yang bertekad memenuhi sebuah harapan
dan keinginan. Tiap derai air hujan yang menetas dibumi yang selalu menysiakan sebuah
kenangan disetiap kehidupan. Ku coba untuk melupakan semua kepedihan hati saat ini, senyum
kembali berbeda diwajahku setiap kali berjumpa dengan kertas dan laptop yang entah sampai
kapan ia bisa bersahabat bersama untuk mencapai tujuan yang sama, bersama-sama kami
melakukan hal yang sama mewujudkan sebuah dan keinginan yang pada waktunya nanti bisa
terwujud.

Anda mungkin juga menyukai