Anda di halaman 1dari 4

Manajemen Asuhan Gizi Pasien

3 asuhan, terdiri dari

n Asuhan Gizi

n Asuhan Keperawatan

n Asuhan Medis

Mekanisme asuhan gizi (PGRS)

Pelayanan gizi/asuhan gizi/dietetic process (DAA)

Adalah proses yg dinamis sebab pasien sbg fokus asuhan gizi selalu berubah, pd saat yg sama
terjadi perubahan penyakit akibat intervensi medis, gizi & sosial

Proses pelayanan diet berupa siklus manajemen penyakit & pasien/klien sekaligus

Model Pelayanan Gizi Rawat Inap & Rawat Jalan (Penuntun Diet)

Terapi Gizi Medis (MNT)


Tahun 1990 mempromosikan manfaat pengelolaan/pengobatan penyakit dengan gizi.

Komponen : Pengkajian gizi, penyediaan modifikasi diet, konseling gizi, terapi gizi khusus.

Tahun 2001 : manfaat MNT adalah diagnosa gizi, pemberian terapi & konseling untuk tujuan
penanganan penyakit yang dilakukan oleh RD atau profesional gizi.

Nutrition Care Process (ADA 2006)

Metode pemecahan masalah yang sistematis dan digunakan profesi dietetik secara kritis dalam
membuat keputusan tentang masalah gizi & penyediaan pelayanan gizi yang berkualitas & efektif
secara aman.

Tujuan NCP (Nutrition Care Process)

Metode sistematik & terstruktur berfikir kritis dalam membuat keputusan

Mengelola pelayanan gizi secara menyeluruh (holistik) dan ilmiah

Membantu pasien memenuhi kebutuhan gizi dan kesehatannya

Menghasilkan dampak yang baik

4 step dalam NCP

Nutrition assessment (pengkajian gizi)

Nutrition diagnosis (diagnosa gizi)

Nutrition intervention (intervensi gizi)

Nutrition monitoring & evaluatin (monitoring & evaluasi gizi)

Asessmen atau pengkajian gizi

Skrining atau asessmen awal dilakukan setelah pasien dirawat 1-3 hari untuk mengetahui
apakah pasien butuh asessmen lanjutan

Skrining dapat dilakukan dengan cepat misal adanya penurunan BB (10%) dalam waktu singkat
perlu di kaji lebih lanjut untuk mencegah adanya gizi kurang, dengan Subyektif Global Assessment
(SGA) dll

Asessmen lanjutan : sosek, status gizi, data lab, data medik & riwayat gizi

Pengkajian Gizi

Menggunakan data riwayat gizi melalui wawancara & pengukuran

Meliputi : BB, TB, riwayat BB; Data pemeriksaan biokimia; asupan makan, kemampuan
menerima, mengunyah, menelan makanan, pasien makan sendiri, fungsi organ saluran cerna, ada
konstipasi, kembung, diare, food alergi/tolerance; obat yg diminum (potensi adanya interaksi obat &
gizi), adanya trauma, infeksi, luka bakar, stress, faktor yang pengaruhi status gizi (kesukaan, budaya
dll)

Riwayat gizi : makanan yang disukai & tidak disukai, tipe makanan yang dikonsumsi sehari-hari
(recall makan 24 jam, asupan makan setiap hari & hari libur), frekuensi makan & waktu makan,
fasilitas masak, anggaran makan perorang perhari, jenis suplemen yg dikonsumsi (tablet, kapsul,
vitamin dll)

Kebutuhan diet selama dirawat : makanan yg disukai & tidak disukai, preskripsi diet & alasan
diberikan diet tsb, nafsu makan (kemampuan mengunyah, ada mual/muntah, kembung/nyeri dll), ada
hambatan fisik
Perencanaan

Berdasarkan hasil asessmen dibuat rencana pelayanan gizi meliputi preskripsi diet, tujuan diet
& strategi mencapai tujuan

Mis pasien DM dg kelebihan BB

Tujuan :

Menurunkan glukosa darah s.d.batas normal dalam waktu 1 bln

Menurunkan BB secara bertahap s.d. batas normal dalam waktu 3 bln

Mampu memilih jenis & jumlah makanan sesuai kebutuhan

Strategi : menetapkan preksripsi diet dg tepat, menyediakan makanan sesuai kebutuhan gizi,
selera, kemampuan menerima, memberikan penyuluhan & konsultasi gizi.

Tujuan terapi diet

Memelihara/mempertahankan kesehatan melibatkan : pencegahan (preventif), diagnosa dini,


penyembuhan (kuratif) dan istirahat (keseimbangan hidup baik sbg individu/masyarakat)

Contoh :

Terapi diet pasien Diabetes Melitus (DM) tidak hanya penyembuhan DM, namun memikirkan
pencegahan penyakit baru yg diakibatkan karena DM, misal perlu memperhatikan asupan lemak,
menurunkan BB (kalau pasien gemuk), mengurangi asupan garam (bila ada tanda-tanda hipertensi),
kesimpulan terapi diet harus berfikir menyeluruh (holistik)

Implementasi & Evaluasi

Implementasi pelayanan gizi hendaknya sesuai rencana

Implementasi pelayanan gizi dievaluasi berdasarkan hasil lab, asupan makan,


antropometri/status gizi, sikap, perilaku dan pengetahuan tentang makanan, & perkembangan
penyakit secara keseluruhan

Jika hasil evaluasi tidak mencapai tujuan atau timbul masalah maka dilakukan peninjauan ulang
disetiap langkah pelayanan gizi

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam terapi diet atau asuhan gizi

Keadaan penyakit yg perlu perubahan diet : kondisi akut, kronis, data klinis, lab

Kemungkinan lamanya penyakit

Alasan perubahan diet, karakteristik diet, keuntungan & kerugiannya, modifikasi diet & indikasi
penggunaannya

Toleransi pasien terhadap makanan

Pengaruh penyakit terhadap penerimaan makanan

Stress karena penyakit : kecemasan, rasa takut dll

Pengaruh obat : anoreksia, mempengaruhi absorpsi & utilisasi

Pengaruh sakit terhadap proses penyakit, kebiasaan makan dll


Stress gizi : trauma, infeksi, stress psikis dan lain - lain dapat menyebabkan keseimbangan zat
gizi terganggu

Modifikasi diet : cenderung menambah problem dan perlu konsultasi gizi

Hal - hal yg perlu perhatian dalam penyembuhan penyakit secara individu

Ingin dilayani secara individu (setiap pasien punya kebutuhan psikis, sosial & spiritual)

Pasien haurs berperan dalam pengobatan, harus diberi pengertian tentang pengobatannya

Pasien mengharap setiap tingkah laku dapat diterima sebagai bagian dari sakitnya

Mengharap akan dilayani dengan ramah, sabar & penuh perhatian

Dokumentasi SOAP

S (subyektif) : catt bgm asumsi & keluhan ps ttg penyakit & dietnya (riwayat penyakit klg,
dahulu, sekarang, pola mak, kead sosek, lingkungan), termasuk kesan pewawancara terhadap
performance & sikap pasien

O (obyektif) : Antropometri (BB, TB, LLA dll), Biokimia, Clinis (hasil diagnosa, hasil observasi),
Dietary atau anamnesa diet (kebiasaan, pola, frek mak, b.m yg sering digunakan)

A (assessmen) :

klinis (diagnosa penyakit),

gizi (st gizi, pemenuhan gizi terhdp kebut),

pengetahuan, assessment kasus keseluruhan

P (planning) :

Tujuan diet, prinsip/syarat diet,

strategi penyuluhan/konseling,

strategi/prosedur monitoring

Peranan Anggota Tim Asuhan Gizi

Dokter : kapten, tanggung jwb terhadap pasien, tentukan diagnosa & terapi

Perawat : jalur komunikasi anggota tim dengan pasien, membantu pasien saat makan,
mengawasi, mencatat & melaporkan respon pasien terhadap diet

Ahli gizi : terjemahkan diet dalam hidangan, rencana pelayanan gizi-evaluasi, beri
konseling/penyuluhan, menilai status gizi pasien, buat pola mak sesuai kebiasaan & pengobatan,
anjuran makanan enteral jika diperlukan

Anda mungkin juga menyukai