Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM PENGGUNAAN

OBAT ANALGETIK BEBAS UNTUK PENGOBATAN SENDIRI


PADA MAHASISWA PSIK ANGKATAN 2015
STIKes MUHAMMADIYAH
PALEMBANG
Winda Lestari*, Trilia**, Yudi Abdul Majid***

Program Studi Ilmu Keperawatan


STIKes Muhammadiyah Palembang

ABSTRAK

Latar belakang : Analgetik merupakan senyawa yang dalam dosis terapeutik meringankan atau
menekan rasa nyeri. Pengobatan sendiri merupakan upaya yang dilakukan untuk menyembuhkan diri
sendiri yang sedang sakit dengan menggunakan obat-obatan ataupun pengobatan alternatif. Efek
samping yang tidak diinginkan dari penggunaan analgetik yang tidak tepat atau tidak sesuai dengan
resep dokter untuk pengobatan sendiri seperti tukak lambung, mual, vomitus, resiko perdarahan,
maag, telinga berdengung, gangguan darah dan lain-lain). Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui
hubungan pengetahuan dan sikap dalam penggunaan obat Analgetik bebas untuk pengobatan sendiri
pada mahasiswa PSIK angkatan 2017 STIKes Muhammadiyah Palembang yang dilakukan pada 1
Januari sampai 27 April 2017. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif,
dengan metode penelitian Survei Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Teknik sampling
yang digunakan adalah total sampling pada mahasiswa PSIK angkatan 2015 STIKes Muhammadiyah
Palembang yang berjumlah 91 orang. Hasil : Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa
pengetahuan baik sebanyak 83 responden (91,2%), sikap positif sebanyak 79 responden (86,6%) dan
yang melakukan penggunaan obat analgetik bebas untuk pengobatan sendiri sebanyak 75 responden
(82,4%). Hasil uji chi square didapatkan hasil terdapat hubungan signifikan pengetahuan (pvalue =
0,030) dan sikap ( pvalue = 0,033) dalam penggunaan obat analgetik bebas untuk pengobatan sendiri.
Kesimpulan : Terdapat hubungan pengetahuan dan sikap dalam penggunaan obat analgetik bebas
untuk pengobatan sendiri pada mahasiswa PSIK angkatan 2015 STIKes Muhammadiyah Palembang.

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap dan Pengobatan Sendiri.

ABSTRACT

Background : Analgetic is a compound in therapeutic doses to relieve or pressing pain. The self-
treatment is an attempt being made to personally treat by using medicine or other alternative
treatments. Unwanted side effects from unappropiate use of Analgetic or not in the accordance with
the doctor prescription to treat such as peptic ulcers, nausea, vomitus, the risk of hemorrhage,
gastritis, ear buzzing, blood disorders and others. Research objectives : to know the relationship of
knowledge and attitude in the use of Analgetic drugs for self-treatment of student PSIK force 2017
STIKes Muhammadiyah Palembang carried out on 1St January until 27th April 2017. Research
Methods: This research is quantitative research, with research methods: "Analytical Survey" with the
approach of the "Cross Sectional". The sampling technique used is the total sampling on the student
forces 2015 STIKes Muhammadiyah Palembang of 91 people. Results: The results of the univariate
analysis showed that good knowledge as much as 83 respondents (91.2%), positive attitude as much
as 79 respondents (86.6%) and who used a non-prescription Analgetic for self-treatment as much as
75 respondents (82.4%). The chi square test obtained as a results there are significant relations
knowledge (pvalue = 0.030) and attitude (pvalue = 0.033) in the use of Over the counter Analgetic
medicine for self-treatment. Conclusion: There is a relationship of knowledge and attitude in the use
of Over the counter Analgetic medicine for self-treatment on students PSIK force 2015 STIKes
Muhammadiyah Palembang. .
.
Keywords : Knowledge, Attitude and Self-treatment.
PENDAHULUAN membuat mereka lebih banyak
melakukan tindakan pengobatan
Kesehatan merupakan hal yang sendiri (Notoatmodjo, 2014).
sangat penting agar manusia dapat Berdasarkan data dari World Self
bertahan hidup dan melakukan Medication Industri (2009), terdapat
aktivitas. Pelayanan kesehatan lebih dari 92% orang didunia pernah
merupakan upaya yang menggunakan satu jenis obat bebas
diselenggarakan sendiri atau secara untuk pengobatan sendiri.
bersama-sama dalam suatu organisasi Notoatmodjo (2014), mencatat bahwa
untuk memelihara dan meningkatkan 63,58% masyarakat perkotaan
kesehatan, mencegah dan melakukan pengobatan sendiri dan
menyembuhkan penyakit serta 66,03% masyarakat pedesaan
memulihkan kesehatan perorangan, melakukan pengobatan sendiri
keluarga, kelompok ataupun sehingga jumlah keseluruhan
masyarakat. Terdapat dua pilihan masyarakat yang melakukan
pengobatan yang dapat dipilih oleh pengobatan sendiri 65,01% (World
masyarakat dalam pelayanan Self Medication Industri, 2009).
kesehatan yaitu pengobatan medis Dari hasil studi pendahuluan yang
dan pengobatan non medis dilakukan pada tanggal 5 Januari 2017
(Pangastuti, 2014). pada 15 orang mahasiswa PSIK
Obat analgetik merupakan senyawa angkatan 2015 STIKes
yang dalam dosis terapeutik Muhammadiyah Palembang, diperoleh
meringankan atau menekan rasa nyeri, hasil bahwa 14 orang mahasiswa
tanpa memiliki kerja anastesi umum melakukan pengobatan sendiri dengan
sehingga dapat memberikan rasa menggunakan obat analgetik sendiri
nyaman pada orang yang menderita dengan cara membeli obat bebas di
nyeri. Penggunaan obat analgetik yang apotek ataupun warung terdekat saat
tepat dan sesuai dengan resep dokter mereka merasa sakit kepala, demam,
sangat membantu untuk mengatasi sakit gigi maupun nyeri menstruasi.
masalah nyeri. Tetapi jika penggunaan Dari 14 orang mahasiswa yang
obat analgetik tidak tepat atau tidak melakukan pengobatan sendiri,
sesuai dengan resep dokter, maka mereka mengatakan bahwa
dapat memberikan efek samping yang sebelumnya sudah pernah melakukan
tidak diinginkan seperti tukak lambung, pengobatan sendiri menggunakan obat
mual, vomitus, resiko perdarahan, bebas seperti antibiotik maupun
maag, telinga berdengung, gangguan analgetik. Informasi tentang obat
darah dan lain-lain (Singh, 2012). tersebut mereka dapatkan dari
Bloom menyatakan bahwa berbagai sumber seperti televisi,
perilaku akan terjadi jika terdapat internet (media sosial, website),
pengetahuan dan sikap yang baik. teman, saudara atau keluarga. Mereka
Salah satu kelompok dalam mengatakan bahwa obat tersebut
masyarakat yang banyak melakukan dapat dikonsumsi kapan saja saat
tindakan pengobatan sendiri yaitu dibutuhkan. Mereka juga mengatakan
masyarakat usia remaja seperti bahwa mengkonsumsi obat harus
mahasiswa terutama mahasiswa sesuai dengan aturan pakai yang
kesehatan karena mahasiswa tertera dikemasan obat ataupun
kesehatan merupakan orang yang dengan anjuran keluarga. Menurut
mempunyai pengetahuan yang lebih mereka obat analgetik ini sangat
tentang ilmu kesehatan terutama membantu untuk mengatasi masalah
tentang obat-obatan dan memiliki nyeri terutama nyeri yang dialami
sikap yang positif atau baik tentang ketika menstruasi..
kesehatan yang mereka dapat Merujuk dari latar belakang,
dibangku perkuliahan sehingga penelitian terkait dan hasil studi
pendahuluan diatas penulis ingin tingkatan pengetahuan dan beberapa
melakukan penelitian mengenai faktor yang mempengaruhi
Hubungan Pengetahuan dan Sikap pengetahuan. (Notoatmodjo, 2014).
dalam Penggunaan Obat Analgetik Campbell (1950) mendefinisikan
Bebas untuk Pengobatan Sendiri pada sangat sederhana yaitu sikap itu suatu
Mahasiswa PSIK Angkatan 2015 sindrome atau kumpulan gejala dalam
STIKes Muhammadiyah Palembang. merespon stimulus tau objek. Sehingga
Selain merujuk dari latar belakang dan sikap itu melibatkan pikiran, perhatian,
studi pendahuluan, penelitian ini juga dan gejala kejiwaan yang lain.
belum pernah dilakukan pada
mahasiswa PSIK angkatan 2015 di METODELOGI PENELITIAN
STIKes Muhammadiyah Palembang
sehingga penulis ingin melakukan Penelitian ini kuantitatif, dengan
penelitian. metode penelitian Survei Analitik
dengan pendekatan Cross Sectional.
TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini dilakukan di STIKes
Muhammadiyah Palembang dan
Analgetik adalah senyawa yang dilaksanakan pada 1 Januari - 27 April
dalam dosis terapeutik atau menekan 2017. Populasi penelitian ini adalah
rasa nyeri, tanpa memiliki kerja seluruh mahasiswa PSIK angkatan
anastesi umu. Terdapat 2 jenis 2015 STIKes Muhammadiyah
analgetik yaitu analgetik lemah sampai Palembang yang berjumlah 91
sedang dan analgetik kuat. Dari 2 jenis responden. Tekhnik sampling yang
analgetik tersebut, masing-masing digunakan dalam penelitian ini adalah
analgetik memiliki indikasi, non random (Non Probability) sampling
kontraindikasi, efek samping, dan dilakukan dengan tekhnik total
mekanisme kerja dan interaksi yang sampling. jumlah sampel adalah 91
berbeda (Mutschler, 2006). responden.
Swamedikasi (Pengobatan sendiri) Dalam penelitian ini instrumen yang
didefinisikan sebagai pemilihan dan digunakan adalah kuesioner
penggunaan obat-obatan oleh individu pengetahuan terdapat 10 pertanyaan
untuk mengobati penyakit atau gejala berbentuk multiple choice, kuesioner
yang sudah dikenali. Terdapat 3 sikap terdapat 10 pertanyaan berbentuk
golongan obat yang dapat digunakan check list setiap pertanyaan terdiri dari
untuk pengobatan sendiri yaitu obat 5 pilihan jawaban atau skala likert dan
bebas terbatas, obat bebas, dan obat penggunaan obat analgetik bebas
wajib apotik (Nurfitasari, 2013). untuk pengobatan sendiri terdapat 5
Remaja adalah masa peralihan pertanyaan berbentuk check list setiap
diantara masa kanak-kanak dan pertanyaan terdiri dari 5 pilihan
dewasa. Dalam masa ini anak jawaban atau skala likert, pertanyaan
mengalami masa pertumbuhan dan sikap dan penggunaan obat analgetik
masa perkembangan fisiknya maupun bebas untuk pengobatan sendiri
perkembangan pikirannya. Mereka berbentuk pertanyaan positif dan
bukanlah anak-anak, baik bentuk negatif. Pengolahan data dilakukan
badan ataupun cara berpikir atau dengan proses editing, coding, entry
bertindak, tetapi bukan pula orang data, dan cleaning. Selanjutnya data di
dewasa yang telah matang (Pieter, analisis univariat dan bivariat. Analisis
2011). univariat dilakukan untuk melihat
Pengetahuan adalah hasil frekuensi karakteristik responden,
penginderaan manusia, atau hasil tau variabel dependen (penggunaan obat
seseorang terhadap objek melalui analgetik bebas untuk pengobatan
indera yang dimilikinya (mata, hidung, sendiri) dan variabel independ
telinga dan sebagainya). Terdapat 5 (pengetahuand an sikap). Sedangkan
analisis bivariat dilakukan untuk e. Penggunaan obat analgetik
mengetahui hubungan pengetahuan bebas untuk pengobatan sendiri
dan sikap dalam penggunaan obat
analgetik bebas untuk pengobatan Variabel Frekuensi %
sendiri. Uji statistik yang digunakan Melakukan 75 82,3
adalah chi square dengan derajat Tidak 16 17,6
kepercayaan 95%.
melakukan
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan tabel diatas dapat
1. Analisis Univariat dilihat bahwa sebagian besar
a. Usia responden melakukan penggunakan
obat analgetik bebas untuk pengobatan
karakteristik Frekuensi % sendiri 75 responden (82,3%)
17-25 90 98,9
26-35 1 1,1 2. Analisis Bivariat
a. Hubungan pengetahuan dalam
Berdasarkan tabel diatas dapat penggunaan obat analgetik
dilihat bahwa sebagian besar bebas untuk pengobatan sendiri
responden berusia 17-25 tahun yaitu 90 pada mahasiswa PSIK angkatan
responden (98,9%) 2015 STIKes Muhammadiyah
Palembang
b. Jenis kelamin Kate Kategori Nilai OR
gori penggunaan p
karakteristik Frekuensi % peng obat analgetik value
Laki-laki 20 78,0 etah bebas untuk
perempuan 71 22,0 uan pengobatan sendiri
Berdasarkan tabel diatas dapat Melaku Tidak
dilihat bahwa sebagian besar kan melaku
responden berjenis kelamin perempuan kan
yaitu 71 responden (78,0%) 0,03 5,9
F % F %
0 17
c. Pengetahuan Baik 71 85, 12 14
5 ,5
Variabel Frekuensi %
Baik 83 91,2 Tidak 4 50, 4 17
Kurang baik 8 8,8 baik 0 ,6

Berdasarkan tabel diatas dapat Berdasarkan tabel diatas didapatkan


dilihat bahwa sebagian besar nilai pvalue = 0,030 kurang dari nilai
responden memiliki pengetahuan yaitu yang berarti ada hubungan
83 responden (91,2%) pengetahuan dalam penggunaan obat
analgetik bebas untuk pengobatan
d. Sikap sendiri pada mahasiswa PSIK angkatan
2015 STIKes Muhammadiyah
Variabel Frekuensi % Palembang.
Positif 79 86,6
b. Hubungan sikap dalam
Negatif 12 12,2 penggunaan obat analgetik
bebas untuk pengobatan sendiri
Berdasarkan tabel diatas dapat pada mahaiswa PSIK angkatan
dilihat bahwa sebagian besar 2015 STIKes Muhammadiyah
responden memiliki sikap positif yaitu Palembang,
79 responden (86,6%)
Kate Kategori penggunaan Nilai OR yaitu pendidikan hal ini dikarenakan
gori obat analgetik bebas p responden mendapatkan informasi
sikap untuk pengobatan value tentang farmakologi yang responden
sendiri dapatkan saat responden berada di
Melaku Tidak semester 2 pada mata kuliah ilmu
kan melaku dasar keperawatan 2 (IKD).
kan Berdasarkan hasil analisis univariat
0,03 4,4 dari 91 responden di STIKes
f % f % Muhammadiyah Palembang diperoleh
3 16
Posi 68 86, 11 13, hasil sebagian besar responden
tif 1 9 memiliki sikap postitif sebanyak 79
responden (86,6%). Menurut Newcob
dalam buku Notoatmodjo (2014) sikap
Nega 7 58, 5 41,
merupakan kesiapan atau kesediaan
tif 3 7
untuk bertindak, dan bukan merupakan
pelaksanaan motif tertentu. Faktor-
faktor yang mempengaruhi sikap antara
Berdasarkan tabel diatas didapatkan
lain pengalaman pribadi seperti pernah
nilai pvalue = 0,033 kurang dari nilai
melakukannya pengobatan sendiri
yang berarti ada hubungan
menggunakan obat analgetik bebas
pengetahuan dalam penggunaan obat
sebelumnya, sehingga responden
analgetik bebas untuk pengobatan
melakukan perilaku yang sama,
sendiri pada mahasiswa PSIK angkatan
pengaruh kebudayaan seperti budaya
2015 STIKes Muhammadiyah
keluarga yang selalu menggunakan
Palembang.
obat analgetik untuk pengobatan
PEMBAHASAN sendiri dan media massa seperti iklan
obat di televisi, radio dan koran.
Berdasarkan hasil analisis dari 91 Hasil penelitian ini sejalan dengan
responden di STIKes Muhammadiayah penelitian Ulfa (2012) hubungan antara
Palembang diperoleh hasil sebagian sikap dengan perilaku pengobatan
besar responden memiliki pengetahuan sendiri (swamedikasi) yang rasional
yang baik sebanyak 83 responden oleh pengunjung apotek X kota
(91,2%). Menurut Notoatmodjo (2014) Bandar Lampung, tahun 2012. Dari 169
pengetahuan adalah hasil responden diperoleh 97 resonden
penginderaan manusia, atau hasil tahu memiliki sikap positif. Berdasarkan hasil
seseorang terhadap objek melalui penelitian, teori dan penelitian
indera yang dimilikinya (mata, hidung, terdahulu. Peneliti berpendapat bahwa
telinga dan sebagainya). Faktor-faktor faktor pendukung yang mempengaruhi
yang mempengaruhi pengetahuan sikap responden yaitu pengalaman
antara lain pendidikan, pekerjaan, pribadi responden yang sebelumnya
umur, minat, pengalaman dan responden sudah pernah melakukan
kebudayaan. Hasil penelitian ini sejalan pengobatan sendiri menggunakan obat
dengan penelitian Hantoro (2014) analgetik , lingkungan yang sebagian
pengaruh pengetahuan terhadap besar berprofesi sebagai tenaga
perilaku swamedikasi obat AINS oral kesehatan dan media massa seperti
pada etnis Arab di Surabaya. Dari 100 televisi, koran dan internet yang mudah
responden didapatkan hasil 44 diakses data ini peneliti peroleh saat
responden (44%) memiliki pengetahuan melakukan studi pendahuluan.
baik, Berdasarkan hasil penelitian, teori Berdasarkan hasil analisis univariat
dan penelitian terdahulu. Peneliti 91 responden di STIKes
berpendapat bahwa faktor penunjang Muhammadiyah Palembang diperoleh
responden memiliki pengetahuan baik hasil sebagian besar responden
melakukan penggunaan obat analgetik
bebas unuk pengobatan sendiri untuk pengobatan sendiri. Notoatmodjo
sebanyak 75 responden (82,4%). (2014) berpendapat bahwa
Menurut Ulfa (2013) pengobatan sendiri pengetahuan adalah hasil dari
merupakan upaya masyarakat untuk penginderaan. Pengetahuan juga
mengobati diri sendiri. Jenis obat yang dipengaruhi oleh beberapa faktor
digunakan untuk melakukan diantaranya pendidikan, usia, minat,
pengobatan sendiri (obat bebas, obat pengalaman, kebudayaan dan
bebas terbatas dan obat wajib apotik), informasi. Menurut Ikawati (2010)
Menurut Notoatmodjo (2014) faktor- analgetik merupakan bahan yang
faktor yang mempengaruhi perilaku mengurangi nyeri tanpa menyebabkan
antara lain pengalaman, fasilitas, sosial hilangnya kesadaran. Obat analgetik
budaya, pengetahuan, minat, sikap, bebas yang sering digunakan untuk
keyakinan, keinginan dan motivasi. pengobatan sendiri diantaranya
Hasil penelitian ini sejalan dengan parasetamol, asetosal, ibuprofen, asam
penelitian Hantoro (2014) pengaruh mefenamat, aminofenazol dan antalgin.
pengetahuan terhadap perilkaku Pengobatan sendiri adalah upaya
swamedikasi obat AINS oral pada etnis masyarakat untuk mengobati dirinya
Arab di Surabaya. Dari 100 responden sendiri (Ulfa,2013). Menurut Singh
didapatkan hasil 97 responden (97%) (2012 ) efek samping yang tidak
melakukan penggunaan obat analgetik diinginkan dari mengkonsumsi obat
bebas unuk pengobatan sendiri. analgetik bebas yaitui tukak lambung,
sssBerdasarkan hasil penelitian, teori mual, vomitus, resiko perdarahan,
dan penelitian terdahulu. Peneliti maag, telinga berdengung, gangguan
berpendapat bahwa sebagian besar darah dan lain-lain.
reponden melakukan penggunaan obat
analgetik bebas unuk pengobatan Hasil penelitian ini juga sejalan
sendiri dengan diperoleh hasil dengan penelitian yang dilakukan Afif
penelitian sebanyak 75 responden (2015) hubungan tingkat pengetahuan
(82,4%) faktor penunjang perilaku dengan ketepatan penggunaan obat
penggunaan obat analgetik bebas analgetik pada swamedikasi nyeri di
untuk pengobatan sendiri responden masyarakat kabupaten Demak.dengan
antara lain karena responden sudah nilai pvalue = 0,00 lebih kecil dari 0,05
pernah melakukan penggunaan obat sehingga didapatkan hasil ada
analgetik bebas untuk pengobatan hubungan pengetahuan dengan
sendiri (pengalaman pribadi), ketepatan penggunaan obat analgetik
pengetahuan yang baik yang dapat pada swamedikasi nyeri di masyarakat
dilihat dari presentasi hasil penelitian kabupaten Demak.
yang diperoleh 83 responden (91,2%) Berdasarkan penelitian, teori
memiliki pengetahuan yang baik dan penunjang dan penelitian terdahulu,
karena jenis obat bebas adalah obat Peneliti berpendapat bahwa
yang dijual bebas dipasaran dan dapat pengetahuan yang baik tentang obat
dibeli tanpa resep dokter (Atmoko dan analgetik bebas adalah hal yang paling
Kurniawati,2009). menunjang saat seseorang melakukan
Berdasarkan analisis hubungan tindakan pengobatan sendiri, karena
antara pengetahuan dalam dengan pengetahuan yang baik, makan
penggunaan obat analgetik bebas efek samping yang dapat ditimbulkan
untuk pengobatan sendiri diperoleh saat menggunakan obat analgetik
Hasil uji chi square diperoleh nilai bebas untuk pengobatan sendiri akan
pvalue = 0,030 lebih kecil dari = 0,05 dapat tidak terjadi, hal ini juga
sehingga H0 ditolah dan Ha diterima dijelaskan oleh Notoatmodjo bahwa
yang artinya ada hubungan yang pengetahuan merupakan faktor
signifikan antara pengetahuan dengan penunjang perilaku, hal ini bisa
penggunaan obat analgetik bebas dibuktikan dari frekuensi penelitian
yang lebih banyak memiliki bebas terbatas dan obat wajib apotik),
pengetahuan baik yaitu sebanyak 83 baca sifat obat , cara pemakaian, dan
responden (91,2%). tanggal kadaluarsa obat, brosur, atau
Berdasarkan tabel analisis kemasan agar penggunaan obat aman
hubungan antara sikap dalam dan tepat.
penggunaan obat analgetik bebas Hasil penelitian ini sejalan dengan
untuk pengobatan sendiri diperoleh penelitian Ulfa (2012) hubungan antara
Hasil uji chi square diperoleh nilai sikap dengan perilaku pengobatan
pvalue = 0,033 lebih kecil dari nilai = sendiri (swamedikasi) yang rasional
0,05 sehingga H0 ditolak dan Ha oleh pengunjung apotek X kota
diterima yang artinya ada hubungan Bandar Lampung, tahun 2012 dengan
yang signifikan antara sikap dalam nilai pvalue = 0,00 dapat disimpulkan
penggunaan obat analgetik bebas bahwa ada hubungan yang signifikan
untuk pengobatan sendiri. Newcomb antara sikap terhadap pengobatan
dalam buku Notoatmodjo (2014), sendiri dengan perilaku pengobatan
menyatakan bahwa sikap adalah sendiri yang rasional.
merupakan kesiapan atau kesediaan Berdasarkan penelitian, teori
untuk bertindak, dan bukan merupakan penunjang dan penelitian terdahulu,
pelaksanaan motif tertentu. peneliti berpendapat sikap yang positif
Pengalaman pribadi, pengaruh budaya merupakan penunjang seseorang
dan mdia massa merupakan faktor melakukan tindakan pengobatan
pengaruh sikap. Menurut Ikawati (2010) sendiri, hal ini bisa dilihat dari frekuensi
analgetik merupakan bahan yang penelitian yang lebih banyak memiliki
mengurangi nyeri tanpa menyebabkan sikap positif yaitu sebanyak 79
hilangnya kesadaran. Obat analgetik responden (86,6%).
bebas yang sering digunakan untuk
pengobatan sendiri diantaranya KESIMPULAN
parasetamol, asetosal, ibuprofen, asam
mefenamat, aminofenazol dan antalgin. Ada hubungan yang signifikan
Pengobatan sendiri adalah upaya antara pengetahuan dan sikap dalam
masyarakat untuk mengobati dirinya penggunaan obat analgetik bebas
sendiri (Ulfa,2013). Menurut Singh untuk pengobatan sendiri pada
(2012 ) efek samping yang tidak mahasiswa PSIK angkatan 2015
diinginkan dari mengkonsumsi STIKes Muhammadiyah Palembang,
obat analgetik bebas yaitui tukak dengan penjabaran kesimpulan
lambung, mual, vomitus, resiko sebagai berikut :
perdarahan, maag, telinga berdengung, Distribusi frekuensi pengetahuan
gangguan darah dan lain-lain.Sikap pada mahasiswa PSIK angkatan 2015
merupakan kecenderungan untuk dengan penggunaan obat analgetik
bertindak yang dipengaruhi oleh bebas untuk pengobatan sendiri di
pengalaman, fasilitas, pengetahuan, STIKes Muhammadiyah Palembang
keyakinan, motivasi dan minat. yang diperoleh hasil responden dengan
Swamedikasi merupakan upaya pengetahuan pengetahuan baik
masyarakat untuk mengobati dirinya sebanyak 83 responden (91,2%).
sendiri. masalah kesehatan yang sering Distribusi frekuensi sikap pada
dilakukan swamedikasi seperi flu, mahasiswa PSIK angkatan 2015 di
batuk, nyeri, demam dan diare. STIKes Muhammadiyah Palembang
Beberapa hal yang harus diperhatikan yang diperoleh hasil responden dengan
saat melakukan pengobatan sendiri sikap positif sebanyak 79 responden
yaitu kenali masalah kesehatan yang (86,6%).
dialami, tentukan jenis obat yang akan Distribusi frekuensi penggunaan
digunakan untuk melakukan obat analgetik bebas untuk pengobatan
pengobatan sendiri (obat bebas, obat sendiri pada mahasiswa PSIK angkatan
2015 di STIKes Muhammadiyah terhadap perilaku penggunaan obat
Palembang yang diperoleh hasil analgetik bebas untuk pengobatan
responden yang menggunakan obat sendiri, pengaruh pendidikan
analgetik bebas untuk pengobatan kesehatan terhadap perilaku
sendiri sebanyak 75 responden penggunaan obat analgetik bebas
(82,4%). untuk pengobatan sendiri pada
Ada hubungan pengetahuan dalam mahasiswa non kesehatan, pengaruh
penggunaan obat analgetik bebas pendidikan kesehatan terhadap
untuk pengobatan sendiri pada perilaku penggunaan obatan analgetik
mahasiswa PSIK angkatan 2015 di bebas untuk pengobatan sendiri pada
STIKes Muhammadiyah Palembang mahasiswa kesehatan, hubungan
yang diperoleh hasil nilai pvalue = pengetahuan dan sikap dalam
0,030 kurang dari nilai = 0,05. penggunaan obat analgetik bebas
Ada hubungan sikap dalam untuk pengobatan sendiri pada
penggunaan obat analgetik bebas mahasiswa non kesehatan, dan
untuk pengobatan sendiri pada perbedaan perilaku penggunaan obat
mahasiswa PSIK angkatan 2015 di analgetik bebas untuk pengobatan
STIKes Muhammadiyah Palembang sendiri pada mahasiswa kesehatan dan
yang diperoleh hasil nilai pvalue = non kesehatan.
0,033 kurang dari nilai = 0,05.

SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Bagi mahasiswa
Afif Ahmad. (2015). Hubungan tingkat
Diharapkan mahasiswa dapat pengetahuan dengan
meningkatkan pengetahuan tentang ketepatan penggunaan obat
farmakologi sehingga dapat lebih bijak analgetik pada swamedikasi
saat melakukan pengobatan diri sendiri nyeri di masyarakat kabupaten
menggunakan obat bebas. Demak.

Bagi STIKes Muhammadiyah Atmoko W, Kurniawati I (2009).


Palembang Swamedikasi: sebuah respon
realistik perilaku konsumen di
Farmakologi merupakan bagian masa krisis. Bisnis dan
yang sangat penting dari ilmu Kewirausahaan Vol 2,3,233-
keperawatan, sehingga diharapkan 247.
khususnya Program Studi Ilmu
Keperawatan Muhammadiyah Azwar, Syaifuddin. (2010). Sikap
Palembang agar dapat meningkatkan Manusia Teori dan
aspek pembelajaran dalam perkuliahan Pengukuran.
dengan tidak hanya didasarkan pada Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
aspek teoritis yang telah ada namun
selalu dilengkapi dengan hasil Departemen Kesehatan Republik
penelitian yang relevan. Indonesia.(1997). Kompendia
obat bebas (pp.1-3, 5-8, 13-21,
Bagi peneliti selanjutnya 38-41). Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik
Kepada mahasiswa yang Indonesia..
selanjutnya akan melakukan penelitian
agar dapat meneruskan dan .
menyempurnakan penelitian ini dengan (2006). Pedoman penggunaan
dilakukannya penelitian lanjutan obat bebas dan bebas terbatas
mengenai : Hubungan pendidikan (pp.8.10-13.18-21,22-41,47-
50). Jakarta: Departemen Pengajar Laboratorium
Kesehatan Republik Farmakologi Fakultas
Indonesia. Kedokteran Universitas
Sriwijaya.Jakarta : EGC

. (2009). Sistem Kesehatan Mutschler Ernst.(2006). Dinamika Obat


Nasional. Jakarta. Farmakologi dan Toksikologi
edisi ke 5 (Mathilda B.Widianto
Hantoro dhoan Tri, et al. (2013). & Anna Setiadi
Pengaruh Pengetahan Ranti).Bandung : ITB
Terhadap Perilaku
Swamedikasi Obat Anti Nasir ABD, dkk. (2011). Buku Ajar:
Inflamasi Non Steroid (AINS) Metodelogi Penelitian
Oral Pada Etnis arab di Kesehatan.Yogyakarta : Nuha
Surabaya. Medika

Hartanto Huriawati,dkk. (2002). Kamus Notoatmodjo Soekidjo.(2014).Ilmu


kedokteran dorlan Edisi 29. Perilaku Kesehatan.Jakarta : Rineka
Jakarta:EGC Cipta.

Hastono Sutanto Priyo.(2001).Modul . (2012).


Analisis Data. Depok : fakultas Metodelogi Penelitian Kesehatan.
Kesehatan Masyarakat UI. Jakarta : Rineka Cipta.

Herdman T.Heather, dkk. (2011). Nurfitasari Mokhtar. (2013). Hubungan


Nursing Diagnoses : tingkat pengetahuan dan
Definitions & Classification perilaku swamedika obat asam
2012-2014 by NANDA mefenamat di Apotek.
Internation. Jakarta : EGC
Pangastuti Rinda Meita. (2014).
Hidayat, Alimul. (2009). Metodel Hubungan Pengetahuan Dan
penelitian kebidanan dan Sikap Mengenai Obat
teknik analisa data. Tradisional Dan Obat Moderen
Jakarta:Rineka Cipta Dengan Tindakan Pemilihan
Obat Untuk Pengobatan
Ikawati Zullies.(2010).Cerdas Mandiri Dikalangan
Mengenali Obat. Yogyakarta : Masyarakat Desa Bantir,
Kanisius. Kecamatan Candiroto,
Kabupaten Temanggung,
Jordan Sue.(2003). Farmakologi Jawa Tengah.
Kebidanan.Jakarta : EGC
Pieter Herri Zan, dkk. (2011).
Keputusan Mnteri Kesehatan Republik Pengantar Psikopatologi Untuk
Indonesia (1990) Nomor Keperawatan. Jakarta
347/MENkES/SK/VII/1990 :Kencana Prenada Media
tentang Obat Wajib Apotek. Group.
Khomsan, Ali. (2006). Pengukuran Potter, P. A. & Perry, A. G. (2006).
pengetahuan gizi. Diktat Buku Ajar Fundamental
Departemen Gizi Masyarakat Keperawatan: Proses, dan
dan Sumberdaya:Institusi Praktik. Edisi 4. Vol 2.
Pertanian Bogor Jakarta:EGC
Munaf Syamsuir. (1994). Catatan kuliah
Farmakologi bagian II/Staf
Setiadi. (2007). Konsep & Penulisan World Health Organization. (2009) diare
Riset Keperawatan.Yogyakarta disease.
: Graha Ilmu. http://www.who.int/mediacentr
e/factsheets/fs330/en/index.ht
Sharif, Sulaeman I et al. (2014). Self ml. di akses pada 20 Januari
Mediction Practice Among 2017
Pharmacist In UEA.
Pharmaccology & Pharmacy, .
6, 428-435. (2012). Influenza: sing, sympton,, adn
complication; recommendations for
Singh Pervinder.(2012). Pengetahuan prevention.
dan Sikap Penggunaan Obat http://www.euro.who.int/_data/assents/
Analgetik Bebas Dalam pdf_file/0019/160750/influenzaimmuniz
Pengobatan Sendiri Pada ation.pdf. diakses pada 20 Januari
Mahasiswa Fakultas 2017
Kedokteran Angkatan 2012
Non Reguler Universitas World Self Medication Industry. (2009).
Sriwijaya, tidak dipublikasikan. About self medication.
Http://www.wsmi.org/about
Supardi, S. & Raharni (2006). sm.htm. di akses pada 20
Penggunaan obat yang sesuai Januari 2017
dengan aturan dalam
pengobatan sendiri dengan
aturan dalam pengobatan
sendiri keluhan demam, sakit *Winda Lestari. Mahasiswa STIKes
kepala, betuk, nyeri dan flu Muhammadiyah Palembang
(hasil analisis lanjut data
survei kesehatan rumah **Trilia., S.Pd., M.Kes. Dosen STIKes
tangga (SKRT( 2001). Muhammadiyah Palembang

Susi Ari Kristina, Yayi Suryo ***Yudi Abdul Majid.,S.Kep.,Ns.,M.Kep.


Prabandari, dan Riswaka Dosen STIKes
Sudjaswadi.(2013). Perilaku Muhammadiyah Palembang
pengobatan sendiri yang
rasonal pada masyarakat
Kecamatan Depok dan
Cangkringan Kabupaten
Sleman.

Sholekhudin M. (2014).Buku Obat


Sehari-hari. Jakarta : PT Elex
Medika Komputindo Kelompok
Gramedia.

Tamsuri, A. (2007). Konsep Dan


Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: EGC

Ulfa Ade Maria dan Lolita Sari.(2013).


Hubungan antara sikap
dengan perilaku pengobatan
sendiri (swamedikasi) yang
rasional oleh pengunjung
Apotek X Kota Bandar
Lampung, tahun 2012.

Anda mungkin juga menyukai