Anda di halaman 1dari 6

HIPONATREMIA

1. PENGERTIAN

Hiponatremia adalah suatu kondisi yang terjadi ketika kadar natrium dalam darah adalah
rendah abnormal. Natrium merupakan elektrolit yang membantu mengatur jumlah air di dalam
dan di sekitar sel-sel tubuh. Satu atau lebih faktor, mulai dari kondisi medis yang mendasari
untuk minum terlalu banyak air selama olahraga dapat menyebabkan natrium dalam tubuh
menjadi encer.
Ketika kondisi tersebut terjadi, kadar cairan tubuh meningkat, dan sel-sel dapat mulai
membengkak. Pembengkakan ini dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan, dari ringan
hingga parah. Pengobatan hiponatremia ditujukan untuk menyelesaikan kondisi yang
mendasarinya. Pengobatan hiponatremia tergantung pada penyebabnya.

2. ETIOLOGI

Banyak kemungkinan kondisi dan faktor gaya hidup dapat menyebabkan hiponatremia,
termasuk:
Obat-obat tertentu
Pil diuretik, khususnya diuretik thiazide
Sirosis
Masalah ginjal
Gagal jantung kongestif
Syndrome of inappropriate anti diuretic hormone (SIADH)
Minum air terlalu banyak selama olahraga (hiponatremia exertional)
Perubahan hormonal akibat insufisiensi kelenjar adrenal (penyakit Addison)
Perubahan hormonal karena tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme)
Polidipsia primer
Ekstasi
Muntah kronis atau diare parah
Dehidrasi
Diet

3. MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala hiponatremia dapat termasuk:
Mual dan muntah
Sakit kepala
Kebingungan
Kehilangan energi
Kelelahan
Gelisah dan mudah marah
Kelemahan otot, kejang atau kram
Kejang
Pingsan
Koma

4. PATOFISIOLOGI / WOC

Retensi Air
Penyebab hiponatremia yang disebabkan retensi air ditunjukkan pada gambar 1. Retensi
air biasanya dihasilkan dari kerusakan ekskresi air dan jarangnya pemasukan air. Kebanyakan
pasien yang hiponatremia karena retensi air disebut sindrom antidiuresis yang tidak wajar
(SIAD). SIAD terjadi dalam beberapa kondisi, misalnya infeksi, malignan,penyakit dada dan
trauma; juga bisa disebankan karena obat. SIAD dihasilkan dari ketidakwajaran sekresi AVP.
Dimana konsentrasi AVP berubah-ubah antara 0 dan 5 pmol/l disebabkan perubahan osmolalitas,
SIAD yang tinggi (non-osmolalitas) dapat terlihat meningkat (hingga 500 pmol). Stimulus non
osmotik yang sangat kuat termasuk hipovolemi dan hipotensi, muntah, hipoglekemi dan nyeri.
Frekuensi SIAD terjadi secara kecil menyebar prevalensinya pada stimulus tersebut.

Kehilangan Natrium
Penyebab hiponatremia ditunjukkan pada gambar 1. Berkurangnya natrium sangat jarang dan
terjadi ketika kehilangan natrium secara patologik, bisa dari pencernaan atau urin. Kehilngan Na
dari penceranaan meliputi diare dan muntah, pada pasien dengan penyakit usus besar, kehilangan
Na mungkin dapat sangat parah. Kehilangan dari urin miungkin dihasilkan oleh defisiensi
mineralokrtikoid (terutama aldosteron) atau dari obat antagonis aldosteron.
Dimulainya semua hal tersebut, kehilangan natirum diikuti oleh kehilangan air dan konsentrasi
natrium serum. Ketika kehilangan air dan natrium berlanjut, berkurangnya natrium dan volume
darah menstimulasi sekresi AVP non osmotik, selain pengaturan mekasnisme osmotik.
Peningkatan sekresi AVP disebabkan retensi air sehingga pasien menjadi hiponatremia. Alasan
lain mengapa berkurngnya natrium isotonik dalam air karena hanya digantikan oleh air.
Dari indikasi diatas, ketika berkurangnya Natrium secara signifikan terjadi, memberikan
gambaran klinik berupa berkurangnya ECF dan volume darah. Dalam hiponatremia dengan
gambaran berkurangnya natrium berupam berkurangnya air.

5. PENATALAKSANAAN
Pengobatan hiponatremia ditujukan untuk mengatasi penyebab yang mendasari. Jika
memiliki hiponatremia kronis akibat diet, diuretik atau minum air terlalu banyak, dokter dapat
merekomendasikan untuk mengurangi asupan cairan. Dokter mungkin juga menyarankan
penyesuaian penggunaan diuretik untuk meningkatkan kadar natrium dalam darah.
Jika memiliki hiponatremia berat dan akut, maka akan membutuhkan pengobatan yang
lebih agresif. Pilihan pengobatan tersebut dapat meliputi:

Cairan intravena
Obat-obatan untuk mengelola tanda dan gejala hiponatremia, seperti sakit kepala, mual
dan kejang.
Terapi hormon
GASTRITIS AKUT

1. PENGERTIAN
Penyakit gastritis akut atau maag dapat diartikan sebagai berikut: Gastritis berasal dari
kata gaster yang artinya lambung dan itis yang berarti inflamasi/peradangan. Penyakit gastritis
akut adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung, yang berkembang
bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi dengan bakteri atau bahan iritan lain. Pada manusia
lapisan perut mengandung sel khusus yang dapat menghasilkan asam dan enzim, yang berfungsi
untuk membantu memecah makanan untuk pencernaan, dan lendiruntuk melindungilapisan perut
dari asam. Ketika lapisan perut meradang, otomatis sel tersebut akan menghasilkan lebih sedikit
asam, enzim, dan lender

2. ETIOLOGI

Ada banyak hal yang menjadi penyebab terjadinya penyakit gastritis, namun yang paling
umum adalah:

Jadwal makan yang tidak teratur membuat lambung sulit beradaptasi dan dapat
mengkibatkan kelebihan asam lambung dan akan mengiritasi dinding mukosa lambung.
Itulah sebabnya salah satu pencegahan gastritis adalah dengan makan tepat waktu.
Stress dapat mengakibatkan perubahan hormonal di dalam tubuh yang dapat merangsang
sel dalam lambung yang berlebihan
Makanan yang teksturnya keras dan dimakan dalam keadaan panas misalnya bakso
Mengkonsumsi minuman yang mengandung kafein seperti kopi dan teh, makanan pedas
dan asam, dan makanan yang mengandung gas seperti ubi, buncis, kol dll.

3. MANIFESTASI KLINIS

Dapat terjadi ulserasi superficial dan mengarah pada hemoragi.


Rasa tak nyaman pada abdomen dengan sakit kepala, kelesuan, mual, dan anoreksia.
Mungkin terjadi muntah dan cegukan.
Beberapa pasien menujukkan asimptomatik.
Dapat terjadi kolik dan diare jika makanan yang mengiritasi tidak dimuntahkan tetapi
malah mencapai usus.
Pasien biasanya pulih kembali sekitar sehari, meskipun nafsu makan mungkin akan
hilang selama 2 sampai 3 hari.

4. KOMPLIKASI

Komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh gastritis akut adalah perdarahan saluran cerna
bagian atas (SCBA) berupa hematemesis dan melena, dapat berakhir sebagai syock hemoragik.
Khusus untuk perdarahan SCBA, perlu dibedakan dengan tukak peptik. Gambaran klinis yang
diperlihatkan hampir sama. Namun pada tukak peptik penyebab utamanya adalah H. pylory,
sebesar 100% pada tukak duodenum dan 60-90 % pada tukak lambung. Diagnosis pasti dapat
ditegakkan dengan endoskopi.

5. PENATALAKSANAAN

Kurangi minum alkohol dan makan teratur dan sehat sampai gejala-gejala menghilang;
ubah menjadi diet yang tidak mengiritasi.
Jika gejala-gejala menetap, mungkin diperlukan cairan IV.
Jika gastritis terjadi akibat menelan asam kuat atau alkali, encerkan dan netralkan asam
dengan antasida umum, misalnya aluminium hidroksida, antagonis reseptor H2, inhibitor
pompa proton, antikolinergik dan sukralfat (untuk sitoprotektor).
Jika gastritis terjadi akibat menelan basa kuat, gunakan sari buah jeruk yang encer atau
cuka yang di encerkan.
Jika korosi parah, hindari emetik dan bilas lambung karena bahaya perforasi.
Antasida : Antasida merupakan obat bebas yang dapat berbentuk cairan atau tablet dan
merupakan obat yang umum dipakai untuk mengatasi gastritis ringan. Antasida
menetralisir asam lambung dan dapat menghilangkan rasa sakit akibat asam lambung
dengan cepat.
Penghambat asam : Ketika antasida sudah tidak dapat lagi mengatasi rasa sakit tersebut,
dokter kemungkinan akan merekomendasikan obat seperti cimetidin, ranitidin, nizatidin
atau famotidin untuk mengurangi jumlah asam lambung yang diproduksi.

Ntan..klw ado woc gastritis tambahan yow

REFERENSI
http://health.detik.com/readpenyakit/881/hiponatremia
http://buletinkesehatan.com/penyakit-gastritis-akut/#sthash.m9Dp2as6.dpuf

Anda mungkin juga menyukai