Anda di halaman 1dari 13

HIPONATREMIA DAN

PENATALAKSANAAN
DEFINISI
 Hiponatremia (serum sodium [SNa], < 136 mmol/L)
merupakan gangguan keseimbangan cairan yang sering
menjadi tantangan dalam menentukan diagnosis dan terapi
(Madias, 2012).
 Hiponatremia bukan sebuah penyakit, tetapi lebih merujuk
kepada proses patofisiologi yang mengindikasikan
homeostasis cairan pada tubuh terganggu. Sehingga,
hiponatremia diklasifikasikan untuk menentukan diagnosis
dan terapi yang tepat (Sterns, 2015).
ETIOLOGI
Euvolemik Hipovolemik Hipervolemik Lain-lain
SIADH GIT loss CCF Hiperglikemia
Psikogenik Diare dan vomitus Sirosis hati Penggunaan manitol
Polidipsia Obstruksi saluran Sindroma nefrotik
pencernaan
Sepsis

Renal loss
Addison’s disease
Renal tubular asidosis
Salt wasting
nephropathy
Diuretic use cerebral
salt wasting

(Biswas & Davies, 2007)


KLASIFIKASI
• Hiponatremia ringan
Nilai biokimia • Hiponatremia sedang
• Hiponatremia berat

Waktu • Hiponatremia akut


• Hiponatremia kronis
terjadinya
• Hiponatremia bergejala sedang
Gejala • Hiponatermia bergejala berat

(Spasovski et al, 2014)


GEJALA KLINIS
Klasifikasi Nilai serum Na Gambaran klinis
Ringan 130 – 135 mmol/L Tanpa gejala,
anoreksia, nyeri
kepala, lemas,
vomitus, letargis
Sedang 120 – 129 mmol/L Kaku otot, lemas otot,
ataxia, kebingungan
Berat ≤ 120 mmol /L Somnolen, refleks
berkurang, kejang,
koma, kematian

(The College of Emergency Medicine & Doctors, 2008)


DIAGNOSIS

(Hoorn & Zietse, 2017)


PENATALAKSANAAN
HIPONATREMIA DENGAN GEJALA BERAT (TANPA
MEMANDANG WAKTU)
 Pemberian cepat 150 ml infus salin hipertonik 3% atau
setaranya selama 20 menit. Selanjutnya setelah 20 menit
dianjurkan untuk dilakukan pemeriksaan kadar natrium
plasma sementara mengulang pemberian 150 ml infus salin
hipertonik 3% atau setaranya dalam 20 menit berikutnya. Hal
ini dilakukan sebanyak dua kali atau sampai target kenaikan
kadar natrium plasma 5 mmol/l tercapai.
PENATALAKSANAAN
HIPONATREMIA DENGAN GEJALA BERAT (PERBAIKAN)
 Menghentikan infus salin hipertonik terlebih dahulu, selanjutnya
mempertahankan jalur intravena terbuka dengan menginfuskan
sejumlah terkecil cairan salin 0,9% sampai pengobatan spesifik
terhadap penyebab dimulai.
 Kenaikan kadar natrium plasma sebaiknya dibatasi sampai total
10 mmol/l dalam 24 jam pertama dan tambahan 8 mmol/l dalam
setiap 24 jam berikutnya sampai kadar natrium plasma
mencapai 130 mmol/l. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan kadar
natrium plasma setelah 6 dan 12 jam serta selanjutnya setiap
hari sampai kadar natrium plasma stabil dibawah pengobatan.
PENATALAKSANAAN
HIPONATREMIA DENGAN GEJALA BERAT (TIDAK MEMBAIK)
 Dalam kondisi tersebut dianjurkan untuk melanjutkan infus salin
hipertonik 3% atau setaranya yang bertujuan untuk menaikkan
kadar natrium plasma 1 mmol/l/jam. Jika gejala membaik, kadar
natrium plasma meningkat 10 mmol/l, atau kadar natrium plasma
mencapai 130 mmol/l maka hentikan infus salin hipertonik 3%
atau setaranya, tergantung yang mana yang lebih dahulu.
 Selanjutnya melakukan evaluasi diagnostik tambahan untuk
mencari penyebab lain dari gejala hiponatremia, serta memeriksa
kadar natrium plasma setiap 4 jam selama infus salin hipertonik
3% atau setaranya dilanjutkan.
PENATALAKSANAAN
HIPONATREMIA DENGAN GEJALA CUKUP BERAT
 Dianjurkan untuk melakukan evaluasi diagnostik cepat. Jika
memungkinkan, hentikan obat-obatan dan faktor lain yang berperan atau
memperberat hiponatremia.
 Selanjutnya dilakukan tatalaksana spesifik berdasarkan penyebab.
Pemberian cepat infus tunggal 150 ml salin hipertonik 3% intravena atau
setaranya dalam 20 menit dianjurkan untuk mencapai kenaikan kadar
natrium plasma 5 mmol/l/24 jam.
 Kenaikan kadar natrium plasma sebaiknya dibatasi sampai total 10
mmol/l dalam 24 jam pertama dan tambahan 8 mmol/l dalam setiap 24
jam berikutnya sampai kadar natrium plasma mencapai 130 mmol/l.
Selanjutnya dilakukan pemeriksaan kadar natrium plasma setelah 1, 6
dan 12 jam.
PENATALAKSANAAN
HIPONATREMIA AKUT TANPA GEJALA BERAT ATAU CUKUP
BERAT
 Pastikan terlebih dahulu bahwa kadar natrium plasma diukur
dengan memakai teknik yang sama seperti yang digunakan
sebelumnya dan tidak terjadi kesalahan administratif dalam
penanganan sampel. Jika memungkinkan, hentikan cairan, obat-
obatan dan faktor-faktor lain yang dapat berperan atau
memperberat hiponatremia. Jika penurunan kadar natrium
plasma melebihi 10 mmol/l, maka pemberian infus tunggal 150
ml salin hipertonik 3% atau setaranya dalam 20 menit dianjurkan.
Kemudian memeriksa kadar natrium plasma setelah 4 jam.
PENATALAKSANAAN
HIPONATREMIA KRONIS TANPA GEJALA BERAT ATAU CUKUP
BERAT
 Hentikan cairan yang tidak diperlukan, obat-obatan dan faktor lain yang
dapat berperan atau memperberat hiponatremia. Kemudian dilakukan
terapi spesifik sesuai penyebab. Pada hiponatremia ringan, dianjurkan
untuk tidak memberikan terapi yang hanya bertujuan untuk menaikkan
kadar natrium plasma. Sementara pada hiponatremia sedang atau berat,
direkomendasikan untuk menghindari kenaikan kadar natrium plasma >
10 mmol/l dalam 24 jam pertama dan > 8 mmol/l dalam setiap 24 jam
berikutnya.
 Pada hiponatremia sedang atau berat, disarankan untuk memeriksa
kadar natrium plasma setiap 6 jam sampai kadar natrium plasma stabil
dalam pengobatan (Hoorn & Zietse, 2017).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai