Tinjauan Pustaka Hidrosefalus
Tinjauan Pustaka Hidrosefalus
Hidrocephalus
I. Definisi (1)
Hidrocephalus adalah suatu keadaan dimana terjadi penambahan volume dari
cairan serebrospinal (CSS) di dalam ruangan ventrikel dan ruangan sub
arakhnoid. Keadaan ini disebabkan oleh karena terdapat produksi cairan
serebrospinal yang berlebihan, obstruksi jalur cairan cerebrospinal maupun
gangguan absorpsi cairan serebrospinal.
Ada dua jenis hidrocephalus yaitu hidrocephalus nonkomunikans dan
hidrocephalus komunikans.
Hidrocephalus nonkomunikans/hidrocephalus obstruktif merupakan masalah
bedah saraf pediatrik yang paling sering ditemukan dan biasanya mulai timbul
segera setelah lahir, hidrocephalus obstruktif biasanya disebabkan oleh
kelainan kongenital.
Hidrocephalus komunikans dimana aliran cairan dari sistem ventrikel ke ruang
sub arakhnoid tidak mengalami sumbatan, biasanya terjadi karena lebih
banyak produksi CSS dibanding direabsorpsi.
II. Frekuensi
Insidens hidrocephalus pada anak-anak belum dapat ditentukan secara pasti
Secara umum dilaporkan sebesar 3 kasus/1000 kelahiran hidup, sedangkan
insidens hidrocephalus kongenital bervariasi untuk tiap-tiap populasi yang
berbeda. (2)
Berikut ini pembagian hidrocephalus menurut jenis kelamin dan umur: (3)
1. Jenis kelamin
Insiden hidrocephalus pada laki-laki dan perempuan adalah sama.
2. Umur
Banyak hidrocephalus terjadi pada masa balita sebanyak 60%,
sedangkan pada dewasa insiden hidrocephalus hanya 40%.
III. Patofisiologi (1)
Pada prinsipnya hidrocephalusterjadi sebagai akibat dari ketidak seimbangan
antara produksi, obstruksi dan absorpsi dari CSS. Adapun keadaan-keadaan
yang dapat mengakibatkan terjadinya ketidak seimbangan tersebut adalah:
1. Disgenesiscerebri
46% hidrocephaluspada anak akibat malformasi otak dan yang
terbanyak adalah malformasi Arnold-Chiary. Berbagai malformasi
serebral akibat kegagalan dalam proses pembentukan otak dapat
menyebabkan penimbunan CSS sebagai kompensasi dari tidak
terdapatnya jaringan otak. Salah satu contoh jelas adalah
hidroanensefali yang terjadi akibat kegagalan pertumbuhan
hemisferium serebri.
2. Produksi Cairan Cerebrospinal yang berlebihan
Ini merupakan penyebab hidrocephalusyang jarang terjadi. Penyebab
tersering adalah papiloma pleksus khoroideus, hidrocephalusjenis ini
dapat disembuhkan.
3. Obstruksi aliran CSS
Sebagian besar kasus hidrocephalustermasuk dalam kategori ini.
Obstruksi dapat terjadi di dalam atau di luar sistem ventrikel. Obstruksi
dapat disebabkan beberapa kelainan seperti: perdarahan subarakhnoid
post trauma atau meningitis, di mana pada kedua proses tersebut terjadi
inflamasi dan eksudasi yang mengakibatkan sumbatan pada
akuaduktus Sylvius atau foramina pada ventrikel IV. Sisterna basalis
juga dapat tersumbat oleh proses arakhnoiditis yang mengakibatkan
hambatan dari aliran CSS. Tumor fossa posterior juga dapat menekan
dari arah belakang yang mengakibatkan arteri basiliaris dapat
menimbulkan obstruksi secara intermiten, di mana obstruksi tersebut
berhubungan dengan pulsasi arteri yang bersangkutan.
4. Absorbsi CSS berkurang
Kerusakan vili arakhnoidalis dapat mengakibatkan gangguan absorpsi
-CSS, selanjutnya terjadi penimbunan CSS. Keadaan-keadaan yang
dapat menimbulkan kejadian tersebut adalah post meningitis, post
perdarahan subaraknoid, kadar protein CSS yang tinggi.
5. Akibat atrofi cerebri
Bila karena sesuatu sebab terjadinya atrofi serebri, maka akan timbul
penimbunan CSS yang merupakan kompensasi ruang terhadap proses
atrofi tersebut.
VIII. Penatalaksanaan
1. Medikamentosa (1)
Obat-obatan yang sering dipakai untuk terapi ini adalah:
Asetasolamid
Cara pemberian dan dosis: Per oral, 2-3 x 125 mg/hari. Dosis ini dapat
ditingkatkan maksimal 1.200 mg/hari. Furosemid
Cara pemberian dan dosis: Per oral 1,2 mg/kg BB 1x/hari atau injeksi
Intravena sebanyak 0,6 mg/KgBB/hari.
Bila tidak ada perubahan setelah satu minggu pasien diprogramkan
untuk operasi.
2. Operasi (4)
Ventriculo Peritoneal Shunt (VP-Shunt)
Prosedur ini harus di ruang operasi dalam keadaan general anestesi.
Biasanya membutuhkan waktu 1,5 jam. Sebelumnya rambut harus
dicukur. Dilakukan insisi dengan bentuk tapal kuda dibelakang telinga
dan insisi kecil di rongga perut. Lubang kecil dibuat di tengkorak, dan
tabung kecil yang disebut kateter dimasukkan ke dalam ventrikel otak.
Kateter lain dibuat menjadi terowongan dibawah kulit dari belakang
telinga, turun ke leher dan dada, kemudian keluar lewat rongga
abdomen. Bila kateter pergi ke jantung, maka dokter melakukan
pemotongan kecil di leher untuk mengalihkan kateter.
Katub (pompa cairan) ditempatkan dibawah kulit dibelakang telinga.
Katub ditempelkan pada kedua kateter. Ketika tekanan ekstra di kepala
bertambah, cairan diarahkan di katub dan kemudian dihisap sampai ke
perut. Katub dapat diprogram untuk menghisap lebih banyak atau
sedikit. Berikut ini adalah gambar PV-Shunt: (5)
Daftar Pustaka