Jurusan Teknik Sipil

Universitas Pembangunan Nasional Veteran

Jawa Timur - Surabaya

1
KERUNTUHAN
Ideal coupon containing

Average stress P/Agross

no residual stress 1
CRUSHING fy
3 Maximum Bagian terarsir
residual
2 menunjukkan
P compressive
stress 2 telah mencapai
fp 1
Members with tegangan leleh fy
L residual stress
3
Average compressive strain

LOCAL BUCKLING OVERALL BUCKLING

P P P P

L L L L

2
PANJANG EFEKTIF

N N N

Lk = k . L

Lk Lk Lk Dimana :
Lk = panjang efektif
k = faktor panjang efektif
L = panjang batang
N N N

k=1 k = 0.7 k = 0.5

3
PENGARUH PENGEKANGAN UJUNG N N N

Lk Lk Lk
100

N N N
80
Pada beban N = 40 Newton
Axial Load N, Newton

L1 158
60 = = 0.7
L2 228
L1 158
40 = = 0.5
L3 318
3 Euler :
20
2
2 EI
1 Ncr =
318
Lk2
0 158 228
100 200 300 400 500

Member length L, mm 4
RASIO KERAMPINGAN
Dimana :
= rasio kerampingan
Lk I Lk = panjang efektif
= ; r =
r A r = jari-jari girasi
I = momen inersia
<< kolom pendek (stocky) A = luas penampang
>> kolom panjang/ramping (slender)

f
Batang tarik & kolom pendek
Kolom panjang dengan >
Kolom panjang dengan >>
Kolom panjang dengan >>>

Semakin ramping ( >>) kapasitas penampang semakin kecil ( f << )
5
RASIO KERAMPINGAN BATAS : g
g adalah batas kerampingan dimana rumus Euler tidak berlaku.
kolom berperilaku inelastis

Rumus Euler hanya berlaku di daerah elastis dimana:

2 EI
Ncr =
Lk2
L 2 EA
= k atau Lk2 = 2 . r2 Ncr = 2
r
I = r2 . A

Ncr 2 E = E
fcr = =
A 2 fcr

6
Jika = g maka fcr = fy jadi : g = E
fy

Akibat tegangan residu, kapasitas tegangan berkurang menjadi: 0.7 fy

g = E
0.7fy

Untuk BJ 37 yang memiliki fy = 240 MPa dengan E = 2,1 . 105 MPa

210000
g = = 111
0.7 x 240

Untuk mutu baja yang lain , nilai g sbb:

Grade fy (MPa) g
BJ 21 200 122
BJ 37 240 111
BJ 42 260 107
BJ 52 360 91 7
GRAFIK UNTUK Fe 360 (BJ 37)

f Hasil percobaan eksperimental

kg/cm2
Rumus Euler, yang tidak pernah dicapai oleh kolum
2500
akibat adanya kecacatan material dan lendutan awal.
2000
Euler
1500 1.67

1000

500

Lk
= r
20 40 80 g = 111 160 200

8
KEKUATAN PELAT AKIBAT GAYA TEKAN DI TEPI-TEPINYA

Semua kolom baik penampang rolled shapes ataupun built-up

sections adalah tersusun dari beberapa pelat.
Buckling pada kolom ditentukan oleh rasio kerampingan setiap
elemen pelat penyusunnya.
Simple k 2 E
support a fcr =
7.0 12 (1-2) (b/t)2
2
6.0 b 1 a b
k = +m
k m b a
5.0
Dimana :
4.0 E = modulus elastis
m=1 m=2 m=3 m=4
= angka poison
3.0 t = tebal pelat
0 1 2 3 4
m = a/b 9
KOEFISIEN BUCKLING ELASTIS UNTUK PELAT AKIBAT TEKAN
16
fixed fixed
A B
14 fixed fixed
s.s fixed
C D
12 s.s a free Type of
Buckling coefficient, k

s.s
support
E b
10 free along
Loaded edges fixed
unloaded
Loaded edges simply supported
8 edges

kmin = 6.97
A
6
kmin = 5.42 B
4 C
kmin = 4.00

2
kmin = 1.277
D
E
0 1 2 3 4 5 10
kmin = 0.425
Aspect ratio, a/b
STIFFENED AND UNSTIFFENED COMPRESSION ELEMENTS

b
b
t b
t

t b
t

Elements supported along two edges (stiffened elements)

t t
b b
b t t

Elements supported along one edges (unstiffened elements) 11

RASIO LEBAR/TEBAL BATAS r AGAR PENAMPANG DAPAT
MENCAPAI TEGANGAN LELEH TANPA TERJADI LOCAL
BUCKLING

KAPASITAS KOLOM tergantung dari kekuatan:

1. Elemen komponen penyusun:
a. Sayap (Flange)
b. Badan (Web)
2. Keseluruhan kolom sebagai bagian dari suatu struktur

Jadi, SYARAT KINERJA dari suatu kolom adalah:

fcr fcr
elemen
pelat overall
column
penyusun
12
RASIO LEBAR/TEBAL BATAS r AGAR PENAMPANG DAPAT
MENCAPAI TEGANGAN LELEH TANPA TERJADI LOCAL
BUCKLING
Diketahui bahwa :
b/t KECIL strain hardening dicapai tanpa terjadi
buckling
b/t SEDANG tegangan residu dan kecacatan dapat me-
nyebabkan inelastic buckling
b/t BESAR buckling terjadi sesuai dengan persamaan:
t
fcr = k 2E

b 12 (1 - ) (b/t)2

Batasan untuk perencanaan biasanya diambil dalam rumusan yang sederhana

untuk menjamin tercapainya tegangan leleh fy tanpa terjadi local buckling.
Rasio (b/t), untuk mencegah terjadinya local buckling hingga tegangan leleh
tercapai adalah nilai r (tabel 4.5-1 SNI)
13
LRFD untuk BATANG TEKAN
SNI Pasal 6

A. Untuk batang tekan dengan < r

Dimana :
= rasio lebar/tebal dari batang tekan = b/t
Nu n Nn r = rasio lebar/tebal batas (tabel 4.5-1) SNI
Nu = Gaya tekan terfaktor
n = faktor reduksi = 0.85 (sec. 3.4.2)
Nn = kuat tekan nominal yand ditentukan dari
pasal 4.6.3 SNI sbb:
b
b b b
t b
t

t hc t
h tw h h h
hc b

14
 KUAT TEKAN NOMINAL
Berdasarkan SNI 4.6.3
f (=1)
(MPa)
1,43
( = 1,6 - 0.67 )
c
240

200 Euler 2 E
=
1.67 1.67c2
fy
150
( = 1.25 c2) c 2 =
134 fcr (Euler)
100
Lk fy
c = r E
50
ps. 4.6.2 - SKSNI

0.25 1.00 1.2 2.00 c

(g = 111)
15
LRFD untuk BATANG TEKAN (Cont.)
fy
Nn = Ag . fcr = Ag .

for c 0.25 ; =1
1.43
for 0.25 < c < 1.2 ; =
1.6 - 0.67 c
for c 1.2 ; = 1.25 c2

L fy Dimana :
c = k Lk = panjang efektif batang
r E
kc = faktor panjang efektif (gb. 4.6-1
atau nomogram 4.6-2 SNI)
Lk = kc . L L = panjang aktual batang

16
B. Double Siku or Profil T (dengan Torsi) sebagai Batang Tekan
dengan < r

Nu n Nnlt sec. 6.2 - SNI

Dimana : = rasio lebar/tebal = b/t

r = rasio batas lebar/tebal (table 4.5-1)
n = faktor reduksi (table 3.4-2)
Nnlt = Ag . fclt
fcry + fcrz 4 fcry . fcrz . H
fclt = 2H 1- 1- dan
(fcry + fcrz)2
G.J
fcrz = A.r 2 G = modulus geser = 0.81 . 105 MPa
0 J = konstanta torsi = 23 - b.ts3
r0 = jari-jari girasi polar ke pusat geser
Ix + Iy x02 + y02
r0 2 = A + x02 + y02 H = 1 -
r0 2
x0, y0 = koordinat pusat geser ke pusat massa
x0 = 0 untuk dobel siku dan profil T (axis Y = symmetric axis) 17
CONTOH 1 :

Hitung gaya aksial tekan yang dapat dipikul oleh

Kolom dari penampang WF 450.300.10.15.
Digunakan baja mutu BJ 37. Kolom diasumsikan memiliki
3.50 m
panjang efektif yang sama dalam sumbu-x dan -y.
JAWAB :
WF 450.300.10.15 :
Ag = 13500 mm ; rx = 186 mm ; ry = 70,4 mm

Untuk ujung jepit-sendi, digunakan k = 0,8 (SNI - Fig. 4.6-1),

maka panjang efektif:
Lk = k . L = 0,8 . 3500 = 2800 mm

18
 Lky
y = = 2800 = 39.77 y > x, ; berarti buckling terjadi
ry 70.4
Lkx 2800 pada sumbu-y (y = sumbu lemah)
x = r = = 15.05
x 186
Lk fy 39,77 240
c = = = 0.44
ry E 200000
Pemeriksaan kerampingan komponen penampang :
Sayap (table 4.5-1 untuk elemen unstiffened) :
b 0.5 . 299
= = = 9,97
t 15 < r memenuhi ps. 6.1
r = 250 = 250 = 16.14
fy 240
Badan (tabel 4.5-1 untuk elemen stiffened) :
h 434 - 2 (15+24)
= t = 10 = 35.6
w
665 < r memenuhi ps. 6.1
665
r = = 240 = 42.93
fy 19
Dari perhitungan di atas didapatkan bahwa c = 0.44 oleh sebab itu:
1.43
= 1.6 - 0.67 = 1.10 jadi :
c
fy 240
Nn = Ag . = 0.85 . 13500 . 1.10 = 2503.6 kN

Dengan demikian gaya aksial maksimum yang dapat dipikul oleh kolom ini
adalah sebesar 2503.6 kN.

20
PANJANG EFEKTIF KOLOM DALAM PORTAL
- SNI 4.6.4.4

PORTAL TAK-BERGOYANG

0.7 < k < 1 0.5 < k < 0.7

PORTAL BERGOYANG

2<k< 1<k<2

21
PANJANG EFEKTIF KOLOM DALAM PORTAL (Cont.)

BUCKLING PADA PORTAL BERTINGKAT

Ic ( Ic / Lc )
..
Lc
Ib2 B GA =
Ib2
( Ib1 / Lb1)
Lc
..
Ic Lk
Ib1 ( Ic / Lc )
GB = ( I / L )
Ib1 A
b2 b2
Lc Ic

Lb Lb Lihat Nomogram Gb. 4.6-2 SNI

22
CONTOH 2
Tentukan nilai kc untuk kolom AB pada portal dua lantai berikut ini
jika portal diasumsikan sebagai:
a. Portal Tak-Bergoyang
b. Portal Bergoyang
2I 2I JAWAB :
L I a. GA = 10 (sendi)
3I 3I
2 I/L
B GB = = 0.67
L I 2 3I / 2L
A Dari nomogram 4.6-2 SNI didapatkan :
2L 2L kc = 0.82

b. GA = 10 (sendi)
2 I / L = 0.67
GB =
2 3I / 2L
Dari nomogram 4.6-2 didapatkan : k = 1.82 23
CONTOH 3
Dari contoh 2, tetapi salah satu ujung balok berupa sambungan fleksibel.

2I 2I a. GA = 10 (sendi)
2 I/L
L I GB = = 0.44
3I 3I 2 (1,5 x 3I / 2L)
B Didapatkan : k = 0.8
L I
A b. GA = 10 (sendi)
2L 2L 2 I/L
GB = = 1.33
2 (0,5 x 3I / 2L)
Didapatkan : k = 1.9

24
BATANG TERSUSUN DENGAN GAYA KOSENTRIS
Sec 6.3 SNI
(a) y (b) y
1 1 1 1
x x Notes :
X - X : sumbu kuat
m=2 m=2
a a Y - Y : sumbu lemah
Y
1 - 1 : sumbu minimum dari
1 1 Y
(d) (c) 1 1 1 profil
X : pelat kopel
X

m=2 m=2
a a

Iy = 2 Iy1 + A1 a 2
2
25
BATANG TERSUSUN DENGAN GAYA KOSENTRIS Cont.
Sec 6.3 SNI

Y Notes :
(e) 1 1 1 X - X : sumbu kuat
X Y - Y : sumbu lemah
1 - 1 : sumbu minimum dari
m=3 1 profil
a a
: pelat kopel

Iy = 3 Iy1 + 2 A1 a2 Y
(f) 1 1 1 1
X

m=4
a a a

Iy = 4 Iy1 + 2 A1 (1,5 a)2 + 2 A1 (0,5 a)2

26
PELAT KOPEL
N D = 2%N

D1
N1

N
L D2
L
N2

N
D=0 D=0

N
L L

D = 2% N
N

27
 c D x L1 = T x a
Pelat kopel ujung
D D = gaya geser pada batang
T = gaya geser longitudinal
Kerampingan :
T Sumbu Kuat ( X - X )
L1 a Lkx
L1
T x =
rx
a

T Sumbu Lemah ( Y - Y )
Pelat kopel
D T
iy = y 2 + m 1 2
1 Y 1 L
Pusat massa y = ky
dari profil tersusun ry
X X
L1 L
1 = = 1
rmin r1-1
1 Y 1
28
 SYARAT-SYARAT PELAT KOPEL (sec. 6.3 (3))
1. Pelat kopel membagi batang tersusun dalam beberapa segmen yang
sama berjarak L1
2. Jumlah segmen minimum adalah 3.
3. Sambungan antara pelat kopel dan batang tersusun harus berupa
sambungan kaku.
4. Pelat kopel harus cukup kaku, memenuhi : t
h
Ip I1
10 a
Dimana : a L1
Ip = momen inersia dari pelat kopel = 2 x 1 t.h3
12
I1 = momen inersia minimum dari satu profil = Iy
a = jarak antara kedua sumbu batang
5. Untuk stabilitas, batang harus memenuhi:
x 1.2 1
iy 1.2 1
1 50 29
FORCE DISTRIBUTION IN COUPLE PLATE
Untuk 1 Baut
T
T (ditahan oleh 2 pelat kopel)
Rmax
M = T.c Gaya Geser:
V1
V1 = T : 2 = T
H T
X X
e
Rmax
V1 T Momen :
H
H . e = T . C
c
c T.c
H = 4e
Tinjau Pelat Kopel
Gaya-gaya pada 1 baut:
Gaya geser :
Vu Vn (sec. 5.8) Rmax = H2 + V12
Rmax P (kapasitas 1 baut)
Momen :
Mu { S . fy} (sec. 5.2.1)
30
PENGGUNAAN 4 BAUT ATAU LEBIH
T
M = T . c M = M
Rmax V1
H
H T. c = H . 3a + 3 . a
a
V1
T.c
H H =
a 3
V1
3 13 H.a
a H
3 T
a Rmax V1 =
V1 4
H
Rmax = H2 + V12
P (kapasitas 1 baut)

31
 CONTOH 4
Sebuah kolom terbuat dari dobel kanal ][ memiliki panjang efektif Lx = Ly =
6.00 meter. Kolom tersebut memikul beban mati terpusat sebesar 500 kN.
fy = 240 MPa, fu = 370 MPa.
Rencanakanlah:
a. Ukuran penampang dobel kanal
b. Ukuran pelat kopel
c. Sambungan baut
A. Menentukan dimensi penampang kolom
Nu = 1.4 ND = 1.4 . 500 = 700 kN (untuk 2 profil)
Kapasitas 1 profil harus mampu memikul: Nu = 350 kN
Lkx 6000
rx min = = = 30 mm ( = ry min)
200 200
Digunakan profil kanal 10 (rx 1 profil = 39.1 mm)
32
Tinjau elemen sayap
b 50
= = = 5.89 < r
t 8.5
(OK) !! Note : h = 100 - 2 (8,5+8,5)
r = 290 / (fy / ke) = 16.35 = 66 mm
4 4
ke = = = 1.21 ke 0.763 (lihat bagian f)
(h / tw) (66 / 6)
Lkx fy 6000 240
cx = r = = 1.69
x E 39.1 2. 105

= 1.25 c2 = 1.25 . 1.692 = 3.57

Nn 1 profil = Ag . fcr = Ag . (fy / )

= 0.85 . 1350 . (240 / 3.57) = 77 kN < Nu 1 profil (350 kN)

Penampang diperbesar menjadi kanal 18 (rx = 69.5 mm)

33
 b 70
= = = 6.36
t 11 < r
(OK) !! Note : h = 180 - 2 (11+11)
r = 290 / (fy / ke) = 16.35
= 136 mm
4 4
ke = = = 0.9 ke 0.763 (lihat bag. f)
(h / tw) (136 / 8)
Lkx fy
cx = = 6000 240 = 0.95
rx E 69.5 2 . 10 5

= 1.43 = 1.49
1.6 - 0.67 c
Nn 1 profil = Ag . fcr = Ag . (fy / )
= 0.85 . 2800 . (240 / 1.49) = 384 kN > Nu 1 profil (350 kN)

Tinjau elemen badan

= h/tw = 136 / 8 = 17 < r
r = 665 / fy = 665 / 240 = 42.93 (OK) !!
Jadi bagian badan tidak buckling, kapasitas penampang = 384 kN 34
B. Perencanaan Pelat Kopel
1 Y 1 Agar profil tersusun memiliki kapasitas yang sama
terhadap kedua sumbunya (X dan Y), maka lebar
X dan tinggi profil tersusun diambil sama. Jika tinggi
x
profil kanal 18 = 180 mm, maka:
a x + 2 . 19,2 = 180 mm
19,2 mm x = 141,6 mm 140 mm
Lky 6000 a = 140 + 2 . 19,2 = 178,4 mm 178 mm
y = r = r
y y
Iy 2 [114 + 28 x ( . 17,8)2]
ry = 2 A = 2 x 28 = 9,13 cm

y = 6000 = 65,7 ; x = 6000 = 86.33

91.3 69.5
iy = y 2 + m 1 2 ; m = 2

Profil tersusun akan efektif jika x = iy = 86,33

maka : 86.33 = 65.72 + 12 1 = 56 35
 L1
1 = i L1 = 1 . imin = 56 . 20.2 = 1131 mm
min

Secara teoritis L1 = 1131 mm, untuk kolom sepanjang 6 m, terdapat:

= 5.3 segmen 6 segments
Jadi, L1 aktual adalah 6000 : 6 = 1000 mm
Oleh sebab itu : 1 = L1 / imin = 1000 / 20.2 = 49.5

Check stabilitas pelat kopel - SNI (6.3.(6) :

1. 1 50
49.5 50 (OK !!)
2. x 1.2 1
86.33 1.2 . 49.5
86.33 59.4 (OK !!)
3. iy 1.2 1
y2 + m . 12 1.2 1
65.72 + 49.52 1.2 . 49.5
82.28 59.4 (OK !!) 36
 Check kapasitas profil terhadap sumbu-iy :
iy = 82.28
iy fy 82.28 fy
c iy = E = E = 0.91
1.43
iy = = 1.44
1.6 - 0.67 c iy
Nn = Ag . (fy / ) = 0.85 . 2800 . (240 / 1.44)
= 396 kN > NU (OK !!)

Check dimensi pelat kopel :

Tebal pelat kopel diambil = 7 mm ; a = 17,8 cm ; L1 = 100 cm
Iy = I1 = 114 cm3
Ip
10 I1 Diambil h 18 cm
h a L1 Pakai pelat kopel 7 x 180
2 x 121 0,7 h3 10 x 114 dan baut 18 mm
7 mm 37
17,8 100
Check kapasitas pelat kopel :
I = 1 . 7 . 1803 = 3402000 mm4
40 x 12
50
x Ilubang = 2 . 20 . 7 . 502
50
= 700000 mm4
40

7 Inetto = Ix - Ilubang = 2702000 mm2

Inetto 2702000
Snetto = y = = 30022 mm3
90

Mu Mn 4317900 S . fy
4317900 0.9 . 30022 . 240
4317900 6484752 (OK !!)

Vu Vn Vu = T = . 78651
= 39326 N
38
Hitung Vn (sec. 5.8) :
h 180
= = 25.7
tw 7 h < 1.1 kn . E
tw fy
kn = 5 + 5 / (a/h)2 = 5 + 5 / (/180)2 5
See sec. 5.8.3
1.1 kn . E = 1.1 5.2.105 = 71
fy 240

Vn = 0.6 . fy . Aw
= 0.9 . 0.6 . 240 . 180 . 7 = 163296 N > Vu (OK !!)

39
C. Perencanaan Sambungan Baut
Digunakan baut 18 mm
T
Rmax D = 2% Nu = 0,02 x 700
V1 40
H
50
= 14 kN
V1
100

Rmax
V1 50 D.L1 14000 x 1000
T = =
H 40
a 178
c = 219,6

7 = 78651 N
11

a = 178
M = M
T.c = H . 100
. 78651 . 219.6 = H x 100
H = 43179 N
T 78651
V1 = = 3 = 13109 N
3
40
Gaya maksimum pada 1 baut :
Ru max = 431792 + 131092
= 45125 N

Kapasitas geser dari 1 baut (sec. 10.2.2.1) :

Rn = f . r1 . fu . Ab
= 0.75 . 0.4 . 827 . . 182 = 63134 N > Ru (OK !!)

Kapasitas tumpu dari 1 baut (sec. 10.2.2.4) :

Rn = 2.4 . f . d . tp . fu
= 2.4 . 0.75 . 18 . 7 . 370 = 83916 N > Ru (OK !!)

41
 DISTRIBUSI GAYA PADA PELAT KOPEL
PADA BEBERAPA PROFIL TERSUSUN
Y Y Y
X X X

a a a a a a
D D D D D D D D D
2 2 3 3 3 4 4 4 4
a
6
a T 2a T T 2a 5a T a Ta T 5a
6 2 2 6
2 3 3
L1 L1 L1
a a a
T 2 3 3 T T T
T T a
6
D D D D D D D D D
2 2 3 3 3 4 4 4 4
DL1 DL1 DL1
DL1 DL1 6 DL1 5 20
2 3 4
DL1 DL1 DL1
2 DL1 3 DL1 DL1 4
6 20 5

D.L1 D.L D.L

T= a T = 2a 1 T = 0,3 a 1
D.L1
T = 0,4 a 42
PROFIL TERSUSUN DENGAN BATANG DIAGONAL
SNI Sec. 6.4
(a) (b) (c) (d) (e)

L1 L1 L1 L1
L1
L1 L1 L1 L1

a a a a a

z=2 z=2 z=4 z=4 z=2

Lkx Lky
x = ix 1,2 1 ; y =
iy
iy = y2 + . m . 12 1,2 1
A . Ld3
1 = z . Ad . L1 . a2 50 (untuk batang a - d)
A . Ld3 A.a
1 = + 2.Ah.L1 50 (untuk batang e)
z.Ad.L1.a2
Du
Su = n . sin
43
Dimana :
A = luas penampang tersusun
Ad = luas penampang satu batang diagonal
Su = gaya ultimit yang dipikul oleh satu batang diagonal
n = jumlah batang diagonal pada satu bidang horisontal
L1 = panjang segmen seperti terlihat di gambar
a = jarak antara profil tersusun
z = konstanta yang ditentukan sesuai gambar di atas
Ah = luas penampang satu batang horisonal
= sudut antara batang diagonal dan batang vertikal

44
 PROFIL TERSUSUN TANPA SUMBU BAHAN
SNI Sec. 6.5
Y Y Y
1 Y m=2 1 1 m=2
1
m=2 m=2
1 X X
X a X
1 1

m* = 2 1 m* = 2
m* = 2 m* = 2
a a a
1
Y m=2
X-axis : ix = x2 + .m.12 ; Dx = 0,02 N
1 X
a
Y-axis : iy = y2 + .m*.12 ; Dy = 0,02 N

Untuk stabilitas : m* = 4
ix 1,2 1 ; iy 1,2 1 ; 1 50 a

m = jumlah pelat kopel dalam arah horisontal (lihat gambar di atas)

m* = jumlah pelat kopel dalam arah vertikal (lihat gambar di atas) 45
 PROFIL TERSUSUN DENGAN PELAT KOPEL DI ANTARANYA
SNI ps. 6.6
0
X
X
0
Y
Y Buckling hanya ditinjau terhadap
1 sumbu x-x saja.(lihat contoh 6)
1
Untuk kasus (b), dapat diambil:
ix = 0,87 io
1
1
(a) (b)

Y Y
1 1

Buckling ditinjau terhadap kedua sumbu

X
X (sumbu-x dan -y).
Diambil : iy = y.
1 1
(c) (d)
46
CONTOH 5 : PROFIL TERSUSUN DENGAN BATANG DIAGONAL
Dobel kanal ][18 ; panjang L = 6.00 m = Lkx = Lky,;
140
180 Beban mati terpusat ND 450 kN. Batang diagonal memakai
178
6 x 60 tanpa batang horisontal.
= 45 ; baut 17 mm ; fy = 240 MPa ; fu = 370 MPa

c t
Syarat :
e 1
tmin = 50 c
45
e > c
6
60

Syarat kekakuan batang diagonal 150

Cukup diperiksa batang tekan saja (lebih aman) !

47
 Beban terfaktor : Nu = 1.4 ND = 1.4 . 450 = 630 kN
45
L1 = 35,6

Ditinjau terhadap sumbu x-x

140 [ 18 has : ix = 6,95 cm ; A = 28 cm2
180

178
x = 600 = 86.4
6,95
a = 17,8

Ditinjau terhadap sumbu y-y

iy = y2 + .m.12 = y2 + 12
Lky
y = [18 has : Iy = 114 cm4 ; e = 19,2 mm
iy
Iy = 2 [ 114 + 28 x ( a)2 ] ; a = 140 + 2 . 19,2 = 178 mm
= 2 [ 114 + 28 x ( x17,8)2 ] = 4663,76 cm4
48
 4663,76
iy = 2 . 28 = 9,13
600
y = = 65,7
9,13
A . L 3 2 x 28 x 25,2 3
1 = d = = 10,44
z.Ad.L1.a2 2 x 0,6 x 6 x 35,6 x 17,8 2

iy = 65,72 + 10,442 = 66,52

iy fy 66.52 240
c iy = = = 0.72
E 2 . 105
1.43
= 1.6 - 0.67 = 1.28
ciy
fy
Nniy = . Ag . = 0.85 . 2 . 2800 . (240 / 1.28)

= 892.5 kN > NU (OK !!)
49
Ditinjau batang digonal 6 x 60
t = 6 mm imin = 0,289 t = 0,289 x 0,6
Ld 25,2
60 mm
= = = 145,33 < 150 (OK)
imin 0,289 x 0,6
dari = 145,33 didapatkan :
fy 145.33 240
c = E = = 1.56
2 . 105
= 1.25 c2 = 3.042
fy
Sn = . Ag . = 0.85 . 6 . 60 . (240 / 3.042)

= 24.14 kN Sn Su
Du 0,02 x 630 (OK !!)
Su = = 2 x sin 45 = 8.91 kN
n sin
50
Ditinjau Sambungan Baut
Tinjauan geser :
Rn = f . f1 . fu . Ab
= 0.75 . 0.4 . 414 . . 172
= 8.973 kN > Su (8.91 kN) OK !!
Tinjauan tumpu :
Rn = 2.4 f . d . tp . fu
= 2.4 . 0.75 . 17 . 6 . 370
= 67.94 kN > Su (8.91 kN) OK!!
Tinjauan Pelat Kopel Ujung :
c = 22 cm
1 1
tmin =50 c = 50 x 22 = 0,44 cm
e = 24 cm
digunakan t = 6 mm ; e = 24 cm (note : e > c = 22 cm)
Panjang netto batang : 600 - 2 x 24 = 552 cm
45
Panjang segmen (L1) = 17,8 cm (note : = 45)
6
Jumlah segmen : (552 : 17.8) = 31 segmen.
51
60
 CONTOH 6 : PROFIL TERSUSUN DENGAN PELAT KOPEL
DI ANTARANYA

Pelat kopel

Pelat simpul

Beban tekan terfaktor

NU = 252 kN
Lkx = Lky = 3.2 m
Rencanakan penampang!
52


102

a = 2 x 33,1 + 10 2
= 80,34 mm 8 cm
Tinjauan terhadap sumbu-
Dicoba menggunakan siku L 80x80x10 dengan I = 139 cm4
Profil L 80x80x10 :
I = 139 cm4 ; I = 35,9 cm4 ; = 3,31 cm
A = 15,1 cm2 ; i = 3,03 cm ; i = 1,54 cm
L 320
= i = 3,03 = 105.6

fy 105.6 240
c = = = 1.16
E 2 . 105
1.43
= = 1.74
1.6 - 0.67 c 53
Kapasitas batang terhadap sumbu- :
N = . Ag . (fy / ) = 0.85 . 2 . 1510 . (240 / 1.74)
= 354 kN > NU (252 kN) OK !!

Tinjauan terhadap sumbu-

I = 2 [ 35,9 + 15,1 ( x 8 )2 ] = 555 cm4
I 555
i = = 2 x 15,1 = 4,29 cm
2A
Lk 320
= = = 74,59
i 4,29

Batang dibagi menjadi 3 segmen

L1 = 320 : 3 = 106,7 107 cm
L1 107
1 = = = 69,48 > 50 NO !!
i 1,54
54
Batang dibagi menjadi 4 segmen:
L1 = 320 : 4 = 80 cm

1 = 80 = 52 > 50 NO
1,54
Batang dibagi menjadi 5 segmen:
L1 = 320 : 5 = 64 cm
64
1 = = 41,6 < 50 ( OK !! )
1,54
i = 2 + 12 = 74,592 + 41,62 = 85,4
i fy 85.4 240
c i = = = 0.94
E 2 . 10 5
1.43
= 1.6 - 0.67 = 1.47
c i
f
N i = . Ag . y = 0.85 . 2 . 1510 . (240 / 1.47)
55
= 419.1 kN > NU (252 kN) OK !!