Anda di halaman 1dari 5

Nama Praktikan

Nim Praktikan
Modul Praktikum Dasar Elektronika

PERCOBAAN IV
TRANSISTOR SEBAGAI AMPLIFIER

1. TUJUAN PERCOBAAN
Memperhatikan bagaimana transistor dapat digunakan sebagai penguat

2. DAFTAR ALAT DAN KOMPONEN


2.1. Modul BEE 422B
2.2. Generator Fungsi
2.3. Multimeter
2.4. Osiloskop

3. DASAR TEORI
Ada beberapa masalah yang timbul jika hanya tersedia sinyal-
sinyal kecil, sedangkan untuk beberapa beban atau suatu peralatan tertentu
membutuhkan sinyal yang sama tetapi dengan jumlah yang lebih besar.
Untuk mengatasi masalah ini,kita memerlukan suatu rangkaian penguat
khusus yang mampu untuk menjadi sebuah penguat sinyal output dari
suatu rangkaian tertentu. Untuk itu maka kita harus membuat sebuah
rangkaian amplifier (penguat). Dalam hal ini kita akan menggunakan
transistor sebagai alat penguat untuk keluaran sinyal output.Tetapi selain
sebagai piranti yang digunakan untuk penguat sinyal,transistor juga
digunakan dalam penguat tegangan maupun penguat arus keluaran dc
untuk pencatu daya pada beberapa alat atau rangkaian elektronik tertentu.
Untuk menggunakan transistor sebagai penguat, maka diperlukan
sebuah beban pada terminal dimana hasil keluaran sinyal output akan
diarahkan. Untuk itu kita akan menggunakan sebuah transistor dalam
sebuah rangkaian penguat sederhana seperti gambar berikut ini :

Laboratorium Dasar Elektronika dan Rangkaian Listrik 33


Nama Asisten
Nim Asisten
Nama Praktikan
Nim Praktikan
Modul Praktikum Dasar Elektronika

TR NPN
Output
Input

Gambar 2. Transistor Sebagai Penguat

Gambar 3 di atas memperlihatkan sebuah garis lurus perkiraan


pada transistor yang merupakan titik kerja dari transistor itu sendiri.
Transistor pada saat tertentu mempunyai beberapa nilai Vcc dan Ic yang
mana keduanya ditentukan sebagai dua buah titik yang terpisah pada
karateristik seperti terlihat pada gambar grafik di atas.Walaupun demikian
tegangan sumber Vcc dan resistor beban RL tidak dapat bervariasi secara
bebas karena dari hukum ohm dinyatakan bahwa :

Vcc − Vce
Ic = R

Dari persamaan ini,jika nilai Ic kita hitung dan hasilnya kita


petakan pada grafik karateristik Vcc, Vs, Ic maka hasilnya adalah sebuah
garis lurus. Dua titik yang khusus dengan mudah ditentukan. Jika nilai
Vcc = 0 lalu Ic = Vcc/R dan bila Ic = 0 lalu Vcc = Vce ,maka garis
ini disebut sebagai garis beban sebab garis ini bergantung pada nilai beban
dan sumber bukan pada transistor.
Jika pada beberapa kondisi output tertentu akan dihasilkan oleh
transistor maka arus akan berada pada garis beban pada karateristik
transistor. Oleh sebab itu, kondisi yang dinginkan harus terletak di antara

Laboratorium Dasar Elektronika dan Rangkaian Listrik 34


Nama Asisten
Nim Asisten
Nama Praktikan
Nim Praktikan
Modul Praktikum Dasar Elektronika

titik-titik yang diberi tanda ( X ) pada gambar 3 di atas. Sinyal-sinyal


output dapat bervariasi pada masing-masing kedua arah, sebuah titik kerja
yang jelas yaitu titik awal mulai dari variasi sinyal-sinyal (pada gambar 3
diatas ditandai dengan Q). Dimana Q adalah titik tengah antara kedua titik
X yang menggunakan sinyal sinusoidal pada arus basis akan
memvariasikan titik kerja Ic dan sebagai akibatnya,maka nilai Vcc juga
akan bervariasi.

Ic

Vcc
RL
Titik Kerja Transistor
X
lb

lb
Q
lb

lb
lb
Vce Vcc

Laboratorium Dasar Elektronika dan Rangkaian Listrik 35


Nama Asisten
Nim Asisten
Nama Praktikan
Nim Praktikan
Modul Praktikum Dasar Elektronika

4. PERCOBAAN
4.1 Prosedur Percobaan
1. Buatlah rangkaian seperti gambar berikut :

Gambar : Rangkaian Transistor Sebagai Amplifier


2. Matikan generator sinyal untuk sementara.
3. Hidupkan catu daya, minimumkan bias control (potensiometer 10K). Baca
harga Vce dan Ic. Petakan sebagai titik pada kertas grafik karateristik
transistor. Titik tersebut adalah salah satu dari titik beban.
4. Atur potensiometer 10K sehingga arus basis sebesar 10 µA. Catat harga Vce
dan Ic. Harga-harga ini adalah harga titik kerja

5. Petakan karakteristik I C /V CE transistor.


6. Variasikan arus basis menjadi 5 μ A dan 15 μ A. Untuk masing-masing
harga arus basis petakan nilai yang diperoleh. Semua titik-titik ini harus
terletak pada garis lurus (garis beban).
7. Atur arus basis menjadi 10 μ A kembali. Hidupkan sinyal generator dan

atur untuk menghasilkan sinyal 1 V P− P pada 1 KHz. Gunakan osiloskop

Laboratorium Dasar Elektronika dan Rangkaian Listrik 36


Nama Asisten
Nim Asisten
Nama Praktikan
Nim Praktikan
Modul Praktikum Dasar Elektronika

untuk mengamati bentuk gelombang input dari sinyal generator dan bentuk
gelombang output pada kolektor transistor. Gambarkan kedua bentuk
gelombang tersebut.
8. Atur potensiometer ke posisi minimum dan gambarkan bentuk gelombang
output.
9. Kemudian atur posisi maksimum dan catat pula bentuk gelombang output.

Laboratorium Dasar Elektronika dan Rangkaian Listrik 37


Nama Asisten
Nim Asisten

Anda mungkin juga menyukai