Anda di halaman 1dari 13

http://jendela-fantasi.blogspot.

com/

Sepuluh
SUARA tawa langsung lenyap. Begitu pula suasa
na pestanya. Bahkan Ray Charles berhenti bernyanyi
di tengah-tengah refrain, meskipun Marnie tidak ha-
bis mengerti bagaimana seseorang bisa mematikan
tombolnya dengan begitu cepat.
Mata Law bergerak bagai mata pisau yang me-
motong lengan yang mengikat Marnie. Segera setelah
pilot itu melepaskannya, Marnie langsung berdiri dan
menjauh.
Secara bertahap ketegangan di dapur menyebar
ke tepi kolam renang dan menyebar seperti gelom-
bang kegelapan. Semua keceriaan berhenti. Para tamu
pesta mulai berjalan melewati pagar menuju mobil
mereka.
Law? Si rambut merah sudah bangun sendiri
dan kembali merapatkan dirinya di sisi kanan Law.
Dengan tidak sabar Law mendorongnya menja-
uh. Pesta sudah selesai juga bagimu, sweetheart.
Dengan tersinggung gadis itu berjalan pergi. Se-
belum sampai di pintu, ia sudah langsung jatuh keda-
lam pelukan pilot yang tanpa sengaja telah menghina
tuan rumahnya.
Bagaimana aku tahu cewek itu sebegitu istime-
wanya buat dia, hah? gumamnya saat teman-teman
nya yang tidak semabuk dia menuntunnya keluar.
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
Tampaknya tidak ada yang berani melawan Law.
Law melotot tajam pada Marnie, lalu keluar me-
nuju tepi kolam seorang diri, Marnie memandang seke
liling dapur. Sama sekali tidak seperti ruangan tanpa
noda yang dilihatnya terakhir kali ia berada di sini.
Kali ini tidak ada permukaan yang bersih. Semuanya
dikotori oleh piring kertas bekas dan serbet, botol-bo
tol dan kaleng-kaleng kosong. Sebuah kaleng bir ko-
song tenggelam di dasar akuarium.
Mendengar suara menggaruk, Marnie berjalan
menuju sebuah pintu dan membukanya. Venus melom
pat keluar dari ruang penrlengkapan. Anjing itu mem-
bungkukkan tubuhnya dan menatap curiga pada Mar-
nie, lalu, menyadari bahwa Marnie adalah orang yang
membebaskannya. Venus lalu merangkak maju dan
mengendusi tangan Marnie.
Hai. Marnie menepuk-nepuk kepala anjing itu.
Dalam sekejap mereka menjadi teman. Kenapa mere-
ka tidak bersekutu saja, renung Marnie. Mereka memi
liki kecemburuan yang sama menyangkut Law. Setiap
kali Marnie membayangkan si rambut merah yang me
rapatkan diri dan Law yang tersenyum senang setiap
kali wanita itu bermanja-manja padanya, Marnie ingin
menjerit.
Law kembali masuk ke dapur dan menutup pin-
tu kaca di belakangnya. Semua orang sudah pulang.
Kau puas sekarang?
Aku tidak berniat membubarkan pestamu. Se-
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
andainya tadi kau mau menjauh sebentar dari si ram-
but merah supaya aku bisa mengatakan apa yang per-
lu kukatakan, pestamu mungkin bisa berlanjut sepan-
jang malam.
Sudah terlambat sekarang. Kau memadamkan
pestanya dan hampir menimbulkan keributan.
Pemabuk bermulut kotor itu yang cari gara-ga
ra, bukan aku. Seharusnya kau tidak usah menghirau-
kannya.
Law meletakkan kedua tangan di atas pahanya
dan memandang Marnie dengan marah. Maaf. Tadi-
nya kupikir aku membela kehormatanmu. Lain kali
seorang bajingan melontarkan lelucon kotor padamu,
aku akan menutup mulut dan membiarkanmu menik-
matinya.
Marnie membenamkan kepalanya ke tangannya
dan memijat-mijat keningnya. Dalam keadaan apa pun
juga, ini bukanlah pertemuan yang mudah. Tapi keada
an ini terlalu parah untuk bisa memulai pembicaraan
yang tenang dengan topik yang ringan.
Law meletakkan semangkuk jalapeno di lantai
untuk Venus. Anjing itu menjilatinya dengan lahap. Ke
tika berdiri kembali, ia menatap Marnie dengan tatap-
an marah. Bicaralah. Apa sih yang sebegitu penting-
nya sampai kau harus menemuiku malam ini?
Dengan gugup Marnie memandang sekeliling
dapur. Kau mau kubantu membereskan ini semua?
Kau merusak pestaku untuk menanyakan itu?
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
Tidak, tukas Marnie tajam. Berhentilah mem-
buat lelucon yang tidak lucu.
Kalau begitu tidak usah mengulur-ulur waktu.
Pembantu dibayar dengan layak untuk membereskan
semua ini besok. Jadi apa yang mau kaubicarakan?
Surat-surat itu.
Law menggerakkan kepalanya. Mau kauapa-
kan?
Boleh aku lihat surat-surat itu?
Apa perlunya? Kau tidak percaya padaku? Apa
kau pikir aku mengarang-ngarang soal surat itu?
Boleh aku melihat surat-surat itu? tanya Mar-
nie marah.
Buat apa?
Karena kurasa aku tahu siapa yang mengirim-
nya.
Ada apa sih? Ke mana perginya semua orang?
Mendengar suara gangguan itu Marnie berbalik.
Sepasang pria dan wanita berdiri di pintu penyam-
bung, dengan tampang bingung dan penutup tubuh
ala kadarnya.
Suzette membelitkan sebuah handuk di dada-
nya dan hanya mengenakan celana bikini. Minimal
misteri bra bikini yang tadi diinjaknya sudah terung-
kap. Pria di sampingnya membelit pinggangnya de-
ngan sebuah handuk.
Marnie memunggungi mereka dan berlutut di
sisi Venus. Ia mengambil mangkuk saus itu dan menu-
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
karnya dengan sepotong daging sapi panggang dari
pinggan isi roti sandwich.
Apa yang terjadi, Law? tanya pria itu. Kami
baru saja masuk ke salah satu kamar tidur waktu
Tidak apa-apa. Pestanya tiba-tiba selesai. Se-
mua orang sudah pergi.
Mana Mary Jo?
Dia pergi bersama salah satu pilot F-16.
Apa? Dan kau membiarkannya?
Dengar, aku kan bukan penasihat perkawinan.
ujar Law dengan kesabaran yang mulai menipis. Kare
na kau pergi ke kamar tidur dengan Suzy Q, kurasa
sah-sah saja kalau Mary Jo pergi dengan pria lain. Nah,
bisakah kalian pergi sekarang? Aku sendiri juga masih
punya urusan yang harus diselesaikan.
Pasangan itu saling berbisik mengomentari beta
pa beberapa orang bisa begitu kasar sambil mencari-
cari pakaian mereka di tepi kolam.
Law mengabaikan mereka, menyisir rambut de-
ngan tangannya. Aku lapar. Kau mau sereal?
Marnie menggelengkan kepalanya. Law melewa
ti sisa makanan pesta dan memilih semangkuk sereal
Cheerios dan susu. Karena mejanya berantakan, ia
berdiri dan makan, menyandarkan pahanya di meja.
Siapa yang mengirim surat-surat itu? tanya-
nya dengan mulut penuh.
Ibuku, kurasa.
Law langsung berhenti mengunyah, menelan
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
makanannya, dan terpana menatap Marnie. Ibumu?
Marnie menceritakan tentang peralatan tulis
yang ditemukannya di laci itu. Ibuku tidak memiliki
saudara untuk dikirimi surat. Selain itu, akibat stroke
yang dideritanya, dia jadi sulit menulis. Marnie terdi-
am, lalu membuka kedua tangannya. Kalau aku boleh
melihat surat-surat itu, aku mungkin bisa memastikan
apakah benar ibuku yang menulisnya atau bukan.
Law meletakkan mangkuk serealnya dan berja-
lan menuju meja kerjanya yang besar. Surat-suratnya
terdapat di laci tengah. Semuanya ada enam surat,
yang diikat dengan karet gelang. Ia menyerahkan ikat-
an itu pada Marnie, yang langsung membuka ikatan-
nya dan mengamati tulisan pada tiap amplopnya, lalu
membaca isi dari dua surat.
Bagaimana? tanya Law, setelah selesai menyu-
ap sesendok sereal.
Tidak seperti tulisan tangannya yang biasa, ta-
pi kelihatannya ini memang tulisan tangannya sejak
terserang stroke. Dan alat tulis yang dipakainya sama
dengan yang kutemukan. Aku yakin surat-surat ini
berasal dari ibuku. Kata-kata ini adalah kata-kata yang
biasa diucapkannya.
Energi Marnie terkuras habis, lalu ia duduk di
salah satu kursi di meja dapur itu. Setelah membaca
seluruh surat itu, ia menengadah menatap Law. Pria
itu sedang menenggak jus jeruk langsung dan botol-
nya.
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
Aku tidak tahu harus berkata apa, Law. Seu-
mur hidup belum pernah Marnie merasa semalu ini.
Sulit dipercaya ibuku melakukan hal sekeji ini.
Law duduk di seberang Marnie. Waktu itu kau
bilang ibumu tidak tahu bahwa aku ayah David.
Memang tidak.
Sudah jelas dia tahu.
Sudah jelas, ulang Marnie putus asa. Ibu pasti
sudah mengetahuinya sejak lama. Mungkin ibuku sela
ma ini sudah mencurigaimu, lalu waktu David makin
lama makin mirip denganmu... Wajahmu sering menja
di berita sejak peluncuran roket itu..
Keadaan begitu memalukan Marnie nyaris tidak
berani menatap mata Law. Tapi ia mengumpulkan se-
genap keberaniannya dan melakukannya. Aku minta
maaf, Law, ujarnya, suaranya terdengar sendu.
Law bersandar di kursinya dan menggaruk bela
kang telinga Venus. Anjing itu menyandarkan dagu di
paha majikannya, seolah menyadari topik pembicara-
an ini suram. Sepasang matanya yang cokelat menatap
Marnie dengan sedih.
Ini bukan salahmu, Marnie, ujar Law. Aku
sama sekali tidak menyalahkanmu.
Aku akan segera menanyakan hal ini pada ibu-
ku.
Jangan. Ibumu sedang sakit. Bagaimana dia bi-
sa melukaiku? Dia sama sekali bukan pemeras. Aku
malah merasa lega karena aku tidak diikuti oleh peme
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
ras betulan.
Aku lega karena tidak ada bahaya yang meng-
ancam David.
Setengah merenung, Law terus menggaruk teli-
nga Venus. Kau tahu, secara tidak langsung seperti-
nya ibumu memang ingin diketahui. Kalau tidak beli-
au tidak akan menuliskan alamatmu di amplopnya.
Tapi apa alasan ibuku melakukan hal itu? ta-
nya Marnie tanpa mengharapkan jawaban. Mom men
jadi sinis setelah kematian Sharon dan Dad. Kau tidak
tahu betapa dalam kesedihannya. Tapi ibu tidak per-
nah mendendam.
Aku yakin ibumu merasa sudah saatnya aku
menerima ganjaranku.
Pertanggungjawaban yang pernah kita bicara-
kan dulu, ujar Marnie.
Benar. Mereka berdua diam dan merenung un
tuk beberapa saat. Akhirnya Law berkata, Ini me-
mang hal yang buruk, Marnie, tapi aku senang ibumu
melakukannya.
Mengapa?
Karena David.
Bibir Marnie terasa kering. Ada apa dengan Da-
vid?
Aku tidak suka memikirkan menjalani sisa hi-
dupku tanpa mengenalnya.
Law mengawasinya dan Marnie punya perasaan
yang kuat bahwa ia takkan suka kelanjutannya.
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
Ia benar.
Kurasa aku berutang padanya, dan padaku ju-
ga, untuk melewatkan beberapa waktu bersama
David.
Marnie membasahi bibirnya. Yang kau maksud
dengan waktu adalah
Maksudku kami harus bertemu sewaktu-wak-
tu, sesering mungkin. Untuk bisa saling mengenal.
Menghabiskan waktu yang berkualitas bersama. Mung
kin dia bahkan bisa tinggal di sini sesekali.
Mimpinya yang terburuk menjadi kenyataan.
Mimpi buruk itu mulai terungkap di dapur yang beran
takan ini, di tengah-tengah puing dan tumpahan maka
nan. Sejak Law Kincaid kembali dalam kehidupannya,
Marnie sudah takut akan datangnya saat ini.
Waktu yang berkualitas? ejeknya. Kau pasti
menonton acara Phil Donahue suatu hari dan mengu-
tip ungkapan hebat itu, karena aku yakin kau sama se-
kali tidak tahu apa sebenarnya arti waktu yang ber-
kualitas antara orangtua dan anak.
Sebentar
Menurutmu apa waktu yang berkualitas itu, Ko
lonel Kincaid? tanya Marnie. beranjak dari kursinya.
Sebuah pesta liar? Berbagi Suzette atau salah satu
penggemar yang selalu mengerumunimu? Sebuah pes
ta ingar-bingar setiap malam, dan David juga boleh
mengundang teman-temannya?
Aku tahu apa yang terjadi malam ini kelihatan
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
buruk, Marnie, tapi
Memang!
Baik, aku memang berpesta, Law balas mem-
bentak. Dan menurut moralmu yang kaku, pesta ini ja
di sedikit keterlaluan.
Moral adalah kata lain yang tidak kau ketahui
artinya. Dan aku pikir, mengisap ganja, mabuk-mabuk
kan, wanita bertelanjang dada, dan perselingkuhan
yang dilakukan terang-terangan lebih dari sekadar se
dikit keterlaluan.
Mengisap ganja? Siapa yang mengisap ganja?
Hippie dari zaman batu yang berambut putih.
Aku bahkan tidak mengenal orang semacam
itu.
Berarti dia diundang oleh orang lain atau me-
nyelinap masuk. Yang pasti, dia bukan hanya sekadar
khayalanku belaka.
Aku tidak tahu apa-apa tentang ganja.
Baiklah, lupakan saja. Yang lainnya sudah
cukup buruk. Aku tidak mau David berada di antara
orang-orang biadab yang berbicara kotor pada Wanita
seperti yang dilakukan temanmu
Pilot itu bukan temanku. Aku bahkan tidak per-
nah melihatnya sampai siang tadi. Kami bermain ke
jar-kejaran.
Dengan pesawat uji coba?
Ya, lalu?
Akrobat di udara? Hal-hal berbahaya, kan?
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
Law bergerak dengan tidak tenang. Aku kan pi-
lot. Aku terbang.
Kau selalu mencari tantangan, Law, pekik Mar
nie. Saat aku bertemu denganmu musim panas itu,
tantanganmu adalah menguasai papan seluncur, kau
terus-menerus mengambil risiko dengan barang sial-
an itu, aku sampai tidak berani melihat. Dan kau
masih suka mengambil risiko, setiap kali kau bermain
kucing-kucingan dengan pesawat pengebom, dan di
jalan tol setiap kali kau menyetir. Kau tidak lebih dari
sekadar petualang nekat yang terlatih baik.
Sialan kau! Law bangkit dari kursinya dengan
begitu cepat, Venus langsung menyingkir dan merapat
ke dinding. Aku bukan sekadar pilot, tapi ilmuwan.
Kau masih belum menyadari kefanaanmu. Kau
melanggar setiap batas bahaya yang ada di hadapan-
mu dan mencari bahaya selanjutnya.
Sebenarnya apa hubungan semua ini dengan ke
inginanku untuk melewatkan waktu bersama anak-
ku?
Aku tak mau David menyayangimu lalu patah
hati saat kau bermain-main di udara sana dengan te-
man-temanmu dan tidak kembali. Aku tidak mau dia
kehilangan dirimu seperti
Seperti apa?
Napas Marnie tergetar dan dengan cepat mena-
han apa yang nyaris diucapkannya. Seperti yang kuala
mi. David adalah pemuda sensitif yang memiliki masa
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
depan yang cerah. Bagimu menjadi orangtua hanyalah
tantanganmu yang terbaru.
Kau salah, sergah Law kaku.
Kau mungkin bersenang-senang dengan David
Sampai rasanya tidak seru lagi, tapi kau pasti lang-
sung mencari mainan baru dan teman bermain yang
baru. Lalu bagaimana nasib David?
Marnie menunjuk dada pria itu. Dan kalau kau
pikir aku akan mengizinkan anakku tinggal di bawah
atap rumah ini setelah apa yang kulihat malam ini,
kau harus berpikir lagi, Kolonel Kincaid. Kau bahkan
tidak bisa memberi makan anjingmu dengan benar,
apalagi mengasuh seorang anak. Dan orang sinting itu
membunuh salah satu ikanmu yang paling cantik!
Marnie sudah hampir sampai ke pintu kaca sebe
lum Law mengejarnya. Ia mencengkeram lengan atas
wanita itu, dan menariknya mendekat. Siapa yang
kau cintai dan akhirnya pergi, Marnie?
Apa? tanya Marnie dengan napas tercekat.
Siapa yang kaucintai dan akhirnya pergi?
Aku tidak mengerti apa yang kaubicarakan.
Kau pasti mengerti. Seseorang membuatmu pa-
tah hati. Seorang pria. ltukah sebabnya kau jadi takut
mengikuti perasaanmu? Apakah cinta yang hilang itu
membuatmu menolak semua hubungan dengan orang
lain?
Takut Law dapat membaca kebenaran di mata-
nya, Marnie melepaskan diri dari cengkeramannya
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
dan menjauh. Apa yang kau tahu tentang hubungan
dengan orang lain?
Terus terang, tidak banyak, jawab Law. Tapi
aku ingin belajar. Segera. Dan dengan seseorang yang
terus-menerus kausebut anakmu, padahal dalam
kenyatannya adalah anakku.
Genderang perang sudah dipukul saat Law
mengucapkan kata-kata itu. Apa yang diucapkan Law
membuat Marnie ngeri, tapi ia tidak menunjukkannya
pada pria itu. Dengan kepala ditegakkan tinggi-tinggi,
Marnie meninggalkan Law berdiri di tengah-tengah
dapurnya yang berantakan.

Anda mungkin juga menyukai