Anda di halaman 1dari 10

http://jendela-fantasi.blogspot.

com/

Tujuh Belas
DENGAN langkah gontai Marnie menaiki anak
tangga rumahnya. Ia tidak menyalakan lampu sama se
kali, meskipun hari sudah senja dan semburat keungu
an memenuhi tiap sudut rumahnya.
Di kamar tidurnya ia melepaskan sepatu kulit-
nya yang berwarna hitam dan meletakkan tasnya di
atas lemari kecil. Marnie berjalan menuju jendela
yang mengarah ke pekarangan belakang, ia menatap
ke kejauhan untuk beberapa saat. Keputusasaan telah
melumpuhkannya.
Ia baru saja hendak berbalik ketika ia melihat
bola sepak David tergeletak begitu saja di balik rum-
pun bunga azalea. Bola itu tampak kesepian, terbu-
ang, dan telantar, dan tampaknya melukiskan segala
kesedihan dalam hidup Marnie.
Ia mendesah kuat-kuat, dan mengulurkan ta-
ngan ke belakang punggung untuk membuka risleting
gaun hitamnya.
Mari kubantu.
Ia terlonjak kaget, lalu berbalik. Law berdiri di
ambang pintu yang terbuka, masih mengenakan jas
hitam dan kemeja putihnya. Ketika denyut jantungnya
sudah kembali normal, ia menegur pria itu. Kau
membuatku kaget setengah mati. Bagaimana kau bisa
masuk?
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
Kami mengikutimu pulang.
Kami? David mana?
Aku menyuruhnya pulang ke rumahku. Tadi-
nya dia tidak mau pergi, tapi aku bilang padanya bah-
wa perbincangan kita hanya untuk orang dewasa dan
dia tidak termasuk di dalamnya.
Perbincangan apa?
Perbincangan yang baru akan kita mulai. Perta-
ma-tama aku mau tahu dulu bagaimana kau mengata-
sinya.
Maksudmu mengenai ibuku? Law mengang-
guk. Aku sudah merasa tenang karena aku tahu ibu
pun sudah tenang. Pada akhirnya.
Bagus. Sebelum kita lanjutkan, sebaiknya kita
buka dulu gaun itu. Law melangkah masuk. Berba-
liklah.
Aku tidak akan membuka gaunku, Law. Kalau
kita mau berbicara, aku lebih suka tetap memakai-
nya.
Law tampak segan untuk berdebat. Terserah,
tapi aku mau melepaskan beberapa hal. Ia membuka
jas dan dasinya dan melempar keduanya ke ujung
tempat tidur Marnie. Ia membuka kancing kerahnya
dan menggulung lengan kemejanya. Nah, sekarang le-
bih enak.
Sebenarnya aku senang kau di sini, ujar Mar-
nie. Aku juga perlu bicara.
Silakan.
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
Kau duluan.
Oke. Law bertolak pinggang, mengambil napas
dalam-dalam, dan menatap lantai di antara kakinya
untuk beberapa detik sebelum menengadahkan ma-
tanya untuk menatap Marnie. David dan aku sudah
membicarakan hal ini, Marnie.
Membicarakan apa?
Kami ingin pergi ke pengadilan dan secara res-
mi mengganti namanya menjadi Kincaid.
Kata-kata itu menghunjanmya bagai sebilah tom
bak. Ia nyaris meratap pedih. Mengubah nama David
akan mengkhiri segalanya. Nama itu akan memperku-
at identitas David. Dia akan menjadi anak Law. Bukan
anaknya.
Aku mengerti, ujarnya parau.
Aku ingin mengakuinya di hadapan publik.
Kau tidak perlu melakukan hal itu, Law. Ancam
an ibuku untuk membeberkannya di hadapan publik
tidak akan pernah terjadi.
Aku tahu, tapi pengakuan di hadapan publik
menjadi penting sekarang. Bahkan, aku ingin semua
orang untuk tahu siapa David dan betapa berartinya
dia bagiku. Aku menelepon orangtuaku pagi ini dan
memberitahu mereka tentang David.
Apa yang mereka katakan?
Law menggelengkan kepalanya dengan rasa se-
sal. Maksudmu setelah rasa kagetnya hilang? Mereka
langsung mau terbang kemari akhir pekan depan un-
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
tuk menemui cucu laki-laki mereka. David berbicara
pada mereka berdua dan kurasa akan membuat tagih-
an telepon interlokal melambung tinggi. Itulah yang
disebut cinta.
Marnie merasa tercekat, dan langsung memung-
gungi Law lalu berjalan menuju jendela lagi Baguslah.
Aku turut bahagia bagi David. Ia berhenti sebentar.
Sehubungan dengan berita itu, untungnya aku sendi-
ri juga sudah membuat keputusan.
Bahunya yang kecil terangkat ketika ia menarik
napas dalam-dalam. Aku tidak akan melawanmu un-
tuk memperoleh hak perwalian, Law. Pertama, aku
tidak bisa bersaing. Kau adalah ayah kandungnya. Kre
dibilitasmu sudah tidak perlu dibuktikan. Aku sudah
menjadi orangtua yang hebat, tapi sejauh ini kelihatan
nya kau juga melakukannya dengan baik, yang harus
kuakui, mengejutkanku.
Kedua, aku tidak akan menempatkan David da-
lam posisi dia harus memilih salah satu di antara kita.
Dia menyayangiku. Dia menyayangimu. Kurasa kita
berdua menyayanginya dan menginginkan yang terba
ik. Dia senang tinggal bersamamu. Dia menginginkan
namamu. Kurasa membiarkannya tinggal bersamamu
seterusnya adalah hal terbaik. Aku berencana untuk
mengatakan hal itu padanya.
Tenggorokannya terasa perih dan tercekat oleh
emosi. Ia nyaris tidak dapat mengeluarkan suaranya.
Lagi pula dalam dua tahun dia bakal pergi kuliah
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
kok.
Marnie menundukkan kepalanya. Aku tidak se-
penuhnya egois, kau tahu. Sejak Sharon memberitahu-
ku dia sedang hamil, aku menginginkan bayi itu kare-
na aku menginginkan seseorang untuk dicintai, seseo-
rang yang akan membalas cintaku. Seorang anak yang
kubesarkan, dan akan mencintaiku dengan sendiri-
nya.
Sharon memonopoli perhatian orangtuaku wa-
laupun itu perhatian negatif. Dia membuat orangtua-
ku lelah. Mereka hanya memiliki sedikit energi untuk
dicurahkan padaku. Jadi aku membutuhkan David se-
besar dia membutuhkanku.
Ia menengok ke belakang, menatap Law. Tapi
dia sudah tidak membutuhkanku untuk mengurusnya
lagi. Dan aku tidak bisa membebaninya dengan tang-
gung jawab untuk membuatku bahagia, memenuhi
kebutuhanku. Aku tidak akan melakukannya.
Aku terpaksa harus menyela, ujar Law. Apa-
kah kau tidak terlalu keras pada dirimu sendiri?
Aku tidak berusaha terdengar seperti seorang
martir. Jangan berpikir aku melihat diriku seperti itu.
Seharian aku mempersiapkan pidato ini. Setiap kata
yang kuucapkan adalah ungkapan hatiku. Tolong biar
aku selesaikan. Masih ada yang lain. Law memiring-
kan kepalanya, menyuruhnya melanjutkan.
Apa yang terjadi pagi ini....
Hmm?
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
Ada beberapa alasan mengapa hal itu sampai
terjadi.
Yang pasti pemanasannya bagus.
Law, tolong.
Maaf. Law melambaikan tangannya dengan ti-
dak sabar.
Aku merasa sangat sedih atas kematian ibuku.
Tidak berdaya, kau tahu. Seperti bertanya-tanya apa
gunanya hidup ini kalau harus berakhir dengan meme
las seperti itu?
Aku mengerti. Kau membutuhkan kontak de-
ngan manusia lain, dan penegasan bahwa hidup ini
memang memiliki arti.
Ya, ujar Marnie, diam-diam merasa terkejut
karena Law dapat memahaminya dengan baik dan
mampu menyuarakan apa yang dirasakannya. Tepat.
Dan
Masih ada lagi?
Saat itu aku sangat emosional.
Kau mencari suatu cara untuk menyalurkan
emosimu. Dan penyaluran puncak kepedihan emosi
dan fisik itu adalah seks.
Benar, ucap Marnie pelan.
Sudah selesai? tanya Law, bergerak mendekati
nya.
Ya.
Pembohong.
Kepala Marnie langsung terangkat. Apa?
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
Kau berbohong. Ada alasan lain yang membuat
mu bercinta denganku. Law mengangkat dagu Mar-
nie dengan jari-jarinya. Kau mencintaiku. Benar kan,
Marnie? Marnie menelan ludah, membasahi bibirnya,
dan berkedip. Ya, kan? ulangnya.
Marnie memejamkan matanya dan menganggu
kan kepalanya.
Akulah bajingan tolol yang membuatmu patah
hati.
Kau tidak melakukannya dengan sengaja, ujar
Marnie, membuka matanya yang berair. Kau hanya
membuatku tidak bisa mencintai laki-laki lain. Bahkan
aku sendiri tidak tahu bahwa cinta monyet seorang
remaja bisa bertahan sampai selama ini.
Marnie merasa bebannya selama tujuh belas ta-
hun ini mulai terangkat dari hatinya. Kebebasan un-
tuk menyatakan cintanya pada pria itu layak dibayar
dengan sebagian harga dirinya.
Aku selalu mencintaimu. Saat kau bergulingan
di selimut pantai dengan kakakku. Saat kau terbang ke
angkasa. Saat kau tiba-tiba menyerbu pekarangan ru-
mahku, marah-marah karena surat-surat kaleng itu.
Aku selalu mencintaimu, Law Kincaid.
Law menyelipkan lengannya di sekeliling tubuh
Marnie dan menariknya mendekat. Marnie, Marnie-
ku sayang, perlu waktu lama untuk menyadarinya, ta-
pi aku sangat mencintaimu. Ia menundukkan kepala-
nya dan mengecup kening Marnie di bawah poninya.
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
Namun saat Law menarik diri, keningnya berkerut.
Pidatomu hebat juga, tapi tiga perempatnya ha-
nyalah omong kosong. David tidak akan pernah berpi-
kir untuk meninggalkanmu dan tinggal bersamaku
selamanya. Dia mengatakan hal itu kepadaku berkali-
kali dan tanpa kompromi. Bahkan aku tidak akan ka-
get kalau saat ini dia sedang berkemas untuk pulang.
Selain itu aku tidak pernah menganggapmu seo
rang martir. Kau jelas tidak egois. Bahkan, bisa dibi-
lang kau adalah orang paling tidak egois yang pernah
kukenal. Kau memiliki kapasitas besar untuk mencin-
tai, yang membuatku ingin meminta bagian. Ia menya
pukan bibirnya ke bibir Marnie.
Dan kalau kau membiarkan aku menyelesaikan
pidatoku sebelum kau memulai pidatomu, kau akan
tahu bahwa David bukanlah satu-satunya Hibbs yang
namanya ingin kuganti menjadi Kincaid.
Apa?
Kurasa perubahan nama dan pernikahan dapat
ditangani oleh seorang hakim. Sambil menyelam mi-
num air. Hanya dibutuhkan satu perjalanan ke peng-
adilan, dan karena parkir di pusat kota mahal
Law!
Apa?
Kau mau menikah? Denganku?
Tentu saja denganmu. Kau akan menjadi ibu ba
gi semua anak-anak Kincaid di masa mendatang. Law
menumpangkan sebelah tangannya di atas perut Mar-
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
nie dan menelusurinya ke bawah. Bahkan, karena
aku melanggar aturanku sendiri ketika bersamamu
dan tidak menggunakan kondom, mungkin sudah ada
seorang anak yang tumbuh di dalam sana.
Law menciumnya pelan dan menautkan bibir-
nya di bibir Marnie saat ia menambahkan, Terakhir
kali aku lupa memakai kondom aku kehilangan
banyak, jadi aku mau menggiringmu ke altar secepat
mungkin. Aku ingin bayiku yang lainnya mendapatkan
haknya, seperti keabsahan yang tidak diperoleh
David.
Ia menangkup payudara Marnie, ibu jarinya me-
ngusap puncaknya hingga menegang. Aku ingin meli-
hatmu menyusui anak-anak kita.
Law. Marnie mengulurkan tangan ke pipi pria
itu dan membisikkan nama pria itu dengan nada me-
muja.
Law memiringkan kepalanya dan mencium Mar
nie tanpa ditahan-tahan lagi. Marnie mengalungkan le
ngannya di leher Law saat lidahnya dengan aktif berte
mu dengan lidah Marnie, menampakkan sensualitas
yang ada dalam dirinya namun dipendam khusus bagi
pria ini.
Ada beberapa peraturan dalam rumah, ujar
Law keras, selagi ia masih mampu berpikir jernih.
Kau terus menjadi dirimu sendiri yang hebat itu. Aku
akan menjadi suami yang setia namun keras.
Suzette dan cewek-cewek seperti dia harus me-
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
nyingkir.
Setuju. Lagi pula aku akan punya istri yang sela
lu siap melayaniku. Senyum Law pelan-pelan menghi
lang dan matanya menatap mata Marnie dengan sung
guh-sungguh. Satu-satunya yang tidak dapat kulepas-
kan, Marnie, adalah pekerjaanku. Kalau aku tidak men
jadi penerbang, aku bukanlah Law. Kalau aku bukan
Law, kau tidak akan mencintaiku. Oke?
Oke.
Nantinya akan terasa menakutkan, lanjut Law
masih dengan nada serius. Pihak keluarga melewati
waktu-waktu yang menegangkan saat program penje-
lajahan luar angkasa dimulai. Aku sudah melihat hal
itu menimbulkan kecemasan yang luar biasa. Aku su-
dah melihat hal itu menghancurkan pernikahan.
Pemikahan lain tidak memiliki aku, ujar Mar-
nie dengan gerakan kepalanya yang penuh percaya
diri Aku kuat. Dan aku memiliki kesabaran yang ting-
gi. Lihat saja berapa lama aku menunggumu.
Mata Law menjadi gelap oleh gairah. Aku tahu
perasaan itu. la menyesuaikan tubuhnya dengan tu-
buh Marnie, meyakinkan Marnie tentang apa yang
akan terjadi selanjutnya, dan mengulurkan tangannya
ke punggung Marnie, meraih ritsletingnya. Bisakah
kita melepaskan gaun ini sekarang?

Anda mungkin juga menyukai