Anda di halaman 1dari 16

http://jendela-fantasi.blogspot.

com/

Lima Belas
HARI sudah senja ketika Marnie berbelok menu
ju rumah Law. Ia memarkir mobilnya di depan rumah
itu dan untuk sesaat hanya duduk di balik kemudinya,
terlalu letih dan sedih untuk bergerak.
Akhirnya ia mengumpulkan cukup energi untuk
membuka pintu mobil dan berjalan menuju pintu de-
pan. Ia mendengar denting bel pintu dan geraman curi
ga Venus sebelum Law membuka pintu. Pria itu hanya
mengenakan celana renang yang basah. Law tampak
terkejut melihatnya.
Halo, Law. David ada?
Tidak.
Oh. Satu-satunya yang ia pikirkan tadi hanya-
lah datang ke rumah ini dan bertemu dengan David.
Masuklah.
Energi yang dibutuhkan untuk melakukan apa
yang diminta pria itu lebih sedikit daripada energi
yang dibutuhkan untuk memikirkan alternatif lainnya.
Ia melangkah masuk dan pria itu menutup pintunya.
Venus memandangnya lekat-lekat, lalu bergerak maju
untuk menyurukkan kepala ke lutut Marnie. Ia lang-
sung membungkuk dan menepuk-nepuk kepala anjing
itu.
Aku tidak habis pikir. Law mengomentari,
tangannya mengusap rambutnya yang basah. Anjing
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
Labrador seharusnya bersikap jinak. Venus nyaris me
nyantap hidup-hidup setiap wanita lain.
Dia tahu aku bukan ancaman baginya. Lalu tan
pa tedeng aling-aling, Marnie berkata, Ibuku mening-
gal tadi siang.
Senyum Law langsung lenyap. Ia menurunkan
tangannya. Marnie melihatnya berusaha menelan lu-
dah. Pria itu mengalihkan pandangannya lalu kembali
menatapnya. Aku turut berduka, Marnie. Apa yang
terjadi?
Mom mengalami serangan stroke lagi pagi tadi.
Yang terparah. Aku sampai di rumah sakit hanya bebe
rapa menit setelah Mom dibawa masuk. Aku bersama-
nya sepanjang hari di ICU.
Sepanjang hari? Sendirian? Kenapa kau tidak
menelepon kami?
Tidak ada gunanya. Mom tidak pernah sadar-
kan diri.
Tapi kau sadar dan seharusnya tidak menjalani
semua itu seorang diri.
Marnie menggelengkan kepalanya Rumah sakit
hanya akan membuat David tidak nyaman. Dia takkan
mampu mengucapkan selamat tinggal pada Mom, jadi
kehadirannya di sana hanya semata merasa wajib dan
tidak ada gunanya. Lebih baik begini. Mom meninggal
dengan tenang. Kurasa kita semua berharap bisa me-
ninggal seperti itu. Walaupun, ujarnya, merasa sema-
kin sulit untuk berkata-kata, Mom meninggal sebagai
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
wanita yang tidak bahagia.
Marnie.
Law meraihnya, memeluk bahu Marnie yang ke-
cil dengan tangannya yang kuat. Marnie melawan, tapi
Law terus menahannya, tidak mau melepaskannya.
Akhirnya Marnie menyerah dan membiarkan dirinya
dipeluk.
Ia menyandarkan pipinya di dada Law yang lem
bap. Law membenamkan jarinya di rambut Marnie. Ta
ngannya yang lain mengusap-usap punggung Marnie
memberi penghiburan.
Aku minta maaf, Law. Maafkan aku.
Maaf? Law membiarkan Marnie terisak-isak
selama beberapa menit, lalu berbisik, Ceritakan pada
ku.
Marnie terisak keras. Law membuat bagian de-
pan tubuhnya basah semua. Celana renang yang dike-
nakan pria itu membuat bagian depan roknya basah,
tapi ia bahkan tidak menyadarinya.
Suatu hari di minggu ini waktu aku sedang me-
nengoknya, aku bertanya mengapa Mom mengirim su-
rat-surat itu.
Apakah ibumu berusaha menyangkal?
Tidak. Seperti yang sudah kauduga, Mom me-
mang ingin diketahui. Itu sebabnya dia mencantum-
kan alamatku di amplopnya. Mom bilang dia yakin kau
akan menemukan kami.
Dari mana ibumu tahu akulah ayah David?
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
Mom sudah lama merasa curiga dan berkata
bahwa dia pasti bodoh kalau sampai tidak menyadari-
nya. Secara matematis hubunganmu dengan Sharon
pas dengan tanggal kelahiran David. Lalu David tum-
buh semakin mirip denganmu.
Marnie menengadahkan kepalanya dan mena-
tap pria itu. Law, Mom tidak mengirim surat-surat itu
atas nama David. Mom sama sekali tidak memikirkan-
nya. Mom melakukannya hanya karena dendam.
Kau tidak perlu minta maaf padaku karena
ibumu, Marnie.
Kurasa aku perlu. Semakin banyak kami berbi-
cara, dendam Mom semakin berkobar. Mom bertanya
padaku mengapa kau dibiarkan menjalani hidup baha
gia sementara keluarganya tercerai-berai karenamu.
Marnie menundukkan kepalanya, menyandar-
kan keningnya di dada Law. Tampaknya Mom melu-
pakan sifat Sharon yang suka memberontak dan pe-
nuh tipu daya. Aku merasa tidak ada gunanya berde-
bat lebih jauh dengannya. Lagi pula, aku takut melaku-
kannya. Dokter sudah mernperingatkanku bahwa te-
kanan darahnya tinggi.
Aku yakin kau menanganinya sebaik mungkin.
Dan asal kau tahu, hidupku lebih bahagia sejak keha-
diran David. Law meletakkan dagunya di atas kepala
Marnie. Apa kau memberitahu ibumu bahwa David
sedang tinggal bersamaku?
Ya, dan Mom tertawa dengan dengki. Mom
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
ingin percaya bahwa David membuatmu susah. Menja
di beban. Marnie menengadahkan kepalanya. Aku
minta maaf atas setiap tekanan batin yang kaualami
akibat surat-surat itu, Law.
Bukan tekanan batin. Hanya terganggu saja.
Dan itu hanya sesaat kok. Tidak usah mengkhawatir-
kannya lagi, Marnie. Semuanya sudah selesai. Kita se-
mua bisa merasa lega.
Rasanya enak dipeluk oleh Law, lengan pria itu
melingkari pinggangnya. Karena rasanya terlalu enak.
Marnie memaksakan diri untuk melepaskan pelukan-
nya.
David pergi ke mana? Apakah dia akan segera
kembali? Aku harus memberitahu David tentang ne-
neknya.
Dia pergi ke pesta di rumah seorang teman.
Jangan khawatir, ujarnya melihat kecemasan Marnie,
aku sudah menelepon orangtua temannya itu sebelum
mengizinkannya pergi. Keluarga Moore.
Oh, Jack Moore. Dia dan David sudah berteman
baik sejak lama. Keluarga yang menyenangkan.
Begitulah yang kusimpulkan dan aku mengizin-
kan David pergi dengan syarat begitu dia sampai di
sana dia harus tinggal sampai pagi. Aku tidak mau dia
keluyuran di malam Minggu.
Aku setuju. Well, kurasa aku bisa mencarinya
di rumah keluarga Moore. Sampai nanti, Law. Terima
kasih karena sudah mengizinkanku menangis di...
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
Enggan mengatakan dadamu, Marnie menyelesaikan
kalimatnya dengan tersenyum lemah dan berbalik me
nuju pintu.
Hei, hei. Law meraih lengan Marnie dan mem-
balikkan tubuhnya. Boleh usul? Marnie memiring-
kan kepalanya dengan bingung. Bagaimana kalau kau
membiarkan David menikmati pestanya? Lagi pula
tidak ada yang bisa dikerjakannya malam ini kan?
Tidak. Semuanya sudah diatur.
Kalau begitu besok pagi sudah cukup cepat
bagi David untuk menerima kabar duka ini. Pesta ini
adalah perayaan akhir tahun ajaran. Katanya mereka
mau menikmati semua Pepsi, pizza, dan Playboy seba-
nyak-banyaknya.
Well... Marnie menyisiri rambut dengan jemari
nya beberapa kali. Kurasa kau benar. Buat apa meru-
sak pestanya? Telepon aku begitu dia sampai di ru-
mah dan aku akan datang lagi ke sini.
Ia meraih pegangan pintu. Law menahan pintu
dengan tangannya dan menghalangi Marnie.
Boleh aku mengajukan usul lain? Sekali lagi
Marnie menatapnya dengan bingung. Tinggallah di
sini malam ini.
Mulut Marnie menganga lebar. Apa?
Mengingat keadaan emosionalmu, kau bisa
kacau di jalanan. Lagi pula, aku tidak yakin kau punya
tenaga untuk berjalan ke mobilmu. Di samping keter-
batasan fisikmu, kupikir sebaiknya kau tidak sendiri-
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
an malam ini.
Aku bisa mengatasinya.
Tapi buat apa repot-repot? Aku punya bebera-
pa kamar tidur yang belum pernah ditempati.
Walaupun tempat tidurnya jelas sudah pernah
digunakan.
Law meringis. Kok masih ingat sih? Aku janji
malam ini takkan ada pasangan setengah telanjang
yang akan mengganggumu. Semua temanku sudah ta-
hu bahwa aku sekarang tinggal bersama seorang rema
ja dan perilaku seperti itu dilarang di sini.
Apa yang kaukatakan pada mereka?
Mereka harus mencari tempat lain.
Maksudku tentang David.
Aku belum memberitahu mereka.
Karena kau tidak mau ada skandal.
Karena aku tidak merasa wajib menjelaskan
pada semua orang tentang ereksi yang kualami tujuh
belas tahun yang lalu! Law mengendalikan amarah-
nya dan melanjutkan dengan lebih tenang. Menjelas-
kan David berarti menjelaskan kau, wanita yang di-
panggilnya Mom. Menjelaskan dirimu akan terlalu
rumit. Jadi aku membiarkan orang-orang menarik ke-
simpulan sendiri.
Dan?
Law mengangkat bahu dengan penuh perasaan.
Aku tidak tahu. Tidak ada yang berani mengomentari
asal-usul David. Tapi dia disukai oleh semua orang.
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
Dia sudah pergi bersamaku ke pusat kota beberapa
kali. Aku kagum akan pengetahuannya yang luas ten-
tang program luar angkasa itu.
Dia sudah tertarik akan hal itu seumur hidup
nya.
Ketertarikan yang kaupupuk. Trims. Lengan
Law yang kuat melingkari pinggang Marnie dan sedi-
kit mengguncangnya. Nah, sekarang kau mau ikut de-
ngan damai?
Aku sama sekali tidak mau ikut.
Bibir Law terangkat, menyunggingkan senyum
nakal. Sampai kapan pun?
Marnie berputar dan meraih pegangan pintu
lagi.
Oke, oke, maaf. Lelucon yang tidak lucu dan pe-
milihan waktu yang sama sekali tidak tepat. Begini, di
kantor astronot, waktu kami tidak mengobrol tentang
penerbangan, kami mengobrol tentang seks. Itulah
sebabnya aku sering bersikap tolol seperti ini. Law
menggenggam pergelangan tangan Marnie lebih erat.
Kamar mandi terdekat lewat sini.
Law, aku tidak bisa, protes Marnie saat ia dita-
rik Law menuju sebuah kamar tidur di sayap rumah.
David tidak akan memaafkanku kalau aku me-
ninggalkanmu sendirian malam ini. Dia pikir kau
mengkhayalkan bulan.
Tapi kau berjalan di atasnya.
Law menatapnya dengan tidak sabar. Kau tertu
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
kar antara aku dan Neil Armstrong. Aku tidak pernah
ke bulan. Di dalam sini. Law menariknya memasuki
sebuah kamar tidur mewah yang begitu bersih dan
tampaknya memang benar-benar belum pernah ditem
pati. Kamar mandinya lewat sana. Mandilah. Aku
akan menyiapkan makanan.
Aku tidak lapar.
Tapi aku lapar. Ayo, Venus. Beri sedikit ruang
untuk nona ini.
Law melangkah keluar, Venus mengekor di bela
kang langkah kakinya yang tidak beralas. Marnie ber-
putar pelan, menentukan posisinya. Mengembuskan
napas kuat-kuat, ia menyadari dirinya sebenarnya
senang Law yang membuat keputusan untuknya. Ia
terlalu lelah dan mandi kedengarannya enak juga.
Kamar mandinya didekor dengan indah seperti
tiap ruangan lainnya di rumah itu dan desainnya me-
mentingkan kenyamanan pemiliknya. Semburan air
hangat yang memancar dari pancuran di keempat sisi
dinding memijat sebagian tubuhnya yang lelah.
Ia mengeringkan diri, dengan cepat mengering-
kan rambutnya dengan handuk tebal, lalu kembali me
ngenakan pakaiannya. Marnie bertelanjang kaki, dan
melangkah menuju dapur tempat Law sedang berbica
ra pada Venus.
Law melihat Marnie dari sudut matanya, dan me
malingkan kepalanya. Aku baru saja bertanya pada
Venus apakah kau kelihatan seperti cewek yang lebih
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
suka mayonaise atau mustard.
Cewek ini lebih suka mustard.
Bagus.
Yang pedas.
Alis Law melengkung naik. Lebih bagus lagi.
Dengan santai Law mengolesi setangkup roti Perancis
dengan mustard pedas dan menumpukkan potongan
ham dan keju. Sebelum selesai, ia sudah menyusun
dua roti isi besar lengkap dengan semua isinya.
Ia duduk mengangkang di kursi dan menunjuk
kursi yang lain bagi Marnie. Law sudah mengganti
celana renangnya yang basah dengan celana pendek
dan sebuah kaus Akademi Angkatan Laut. Pakaiannya
yang santai membuat Marnie merasa tidak terlalu ri-
kuh dengan rambutnya yang basah dan kakinya yang
tidak beralas.
Sana, Venus. Kau akan mendapatkan remah-re
mahnya nanti. Dengan ekor turun, anjing itu menyeli-
nap di pojok ruangan. David memanjakannya. Dia se-
lalu memberinya makan dari meja.
Marnie langsung melahap makanannya, walau-
pun ia tidak menyadari dirinya sedang makan dengan
lahap sampai ia melihat Law tersenyum padanya.
Kapan terakhir kali kau makan?
Kemarin malam. Rotinya enak, ujar Marnie,
mengangguk ke arah piringnya. Kelihatannya kau
sangat cekatan di dapur. Kau membersihkan dapurku
lebih bersih daripada aku.
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
Dengan bantuan David. Kami rasa hanya itulah
yang bisa kami lakukan setelah semua kerja keras
yang kaulakukan untuk makan malam itu.
Marnie menekuri es tehnya. Apa, eh, yang kau
katakan padanya tentang sikapku yang pergi begitu
saja? Sekarang ia merasa malu atas sikapnya itu. Ma-
rah-marah lalu lari ke atas kelihatannya seperti per-
buatan kekanak-kanakan dan tidak masuk akal, walau
pun saat itu ia tidak dapat menahan diri.
Aku bilang padanya bahwa kau bekerja terlalu
keras untuk makan malam itu dan lelah secara emo-
sional, kau menangis dan meninggalkan ruangan serta
minta tidak diganggu.
Dan dia mempercayaimu?
Aku menyiratkan tentang penyakit bulanan.
Mengungkit-ungkit hal itu selalu membawa semacam
pantangan, suasana misterius yang secara efektif
mengintimidasi para pria untuk tidak bertanya lebih
lanjut.
Melecehkan sekali.
Memang benar kok.
Marnie mengerutkan kening ke arah Law. Aku
tidak biasa uring-uringan bahkan saat penyakit bulan-
anku datang.
Well, aku menggariskan wewenang sebagai
orangtua dan tidak memberinya kesempatan untuk
mempertanyakan perkataanku. Aku mulai menyuruh-
nya membantu membersihkan. Sebelum kami pergi,
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
dia ingin naik dan menengokmu, berterima kasih atas
makan malam dan pakaian baru, dan sebagainya, tapi
aku bilang padanya bahwa berdasarkan pengalaman-
ku selama ini, jika seorang Wanita sedang uring-
uringan seperti itu, lebih baik dibiarkan sendirian.
Kalau itu kau benar. Kemarin malam aku lebih
baik dibiarkan sendirian.
Law menjulurkan tangan di atas meja dan mena
ruh tangannya di atas tangan Marnie. Tentang mobil
sialan itu, Marnie.
Sudahlah, Law.
O-oh. Aku tidak akan membiarkan hal ini mem-
buruk sampai membusuk. Seandainya aku tahu, aku
tidak akan pernah membuyarkan hadiah kejutanmu.
Aku pikir aku tidak perlu mengatakan padamu
apa rencanaku.
Aku tidak membeli mobil sport itu sebagai um-
pan pemikat. Aku berani sumpah. Aku bahkan berpi-
kir kau akan turut senang bagi David. Law tersenyum
sinis. Aku hanya ingin melakukan sesuatu yang isti-
mewa baginya.
Aku juga! seru Marnie sungguh-sungguh me-
nunjuk dadanya.
Aku mengerti dan aku minta maaf. Memang
aku yang salah. Hanya itu yang bisa kukatakan saat ini
kecuali,ia berhenti dan memandang Marnie de-
ngan tatapan memohon kau memiliki David seumur
hidupnya. Kau merayakan lima belas ulang tahun ber-
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
samanya, yang tidak kualami.
Mungkin aku memang terlalu berlebihan mem-
berinya mobil itu. Tapi jangan menyalahkanku sebe-
lum kau memikirkannya. Aku masih baru dalam hal
ini. Aku pasti melakukan beberapa kesalahan. Sabar-
lah, oke?
Oke.
Marnie merasa begitu picik, dan sangat malu
atas sikapnya kemarin malam, dan sangat mengantuk.
Ia bahkan nyaris tidak dapat menegakkan kepalanya.
Saat ia menatap Law dengan matanya yang mengan-
tuk, pria itu sedang mengawasinya Apa kau memberi
ku sesuatu? tanya Marnie ketika terpikirkan olehnya.
Dalam tehmu.
Kau memasukkan narkotik ke dalam tehku?
Bukan narkotik. Hanya sebuah kapsul kecil
yang takkan menyakitimu dan menjamin kau tidur
nyenyak malam ini.
Law! Marnie mengerahkan segenap tenaga
yang dapat dikumpulkannya namun tetap saja protes-
nya terdengar seperti meongan seekor anak kucing.
Law berjalan mengelilingi meja dan mengang-
kat Marnie dari tempat duduknya, menggendongnya.
Waktunya untuk tidur.
Aku tidak akan memaafkanmu untuk ini, gu-
mam Marnie di dada Law. Pantas saja kau sangat ber-
hasil meniduri banyak wanita. Kau membius mereka
dulu.
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
Hanya dengan wanita yang melakukan perlawa
nan. Law menurunkan Marnie di depan pintu kamar
mandi. Tanggalkan pakaianmu.
Tidak perlu.
Tentu perlu, kecuali kau mau aku yang menang
galkannya untukmu.
Mustahil bagi Marnie untuk maju berperang
saat ia bahkan tidak bisa melihat Law dengan mata
yang awas. Ia menurut dan melangkah menuju kamar
mandi.
Ada jas kamar di balik pintu. Aku akan menyi-
apkan tempat tidurnya.
Setengah sadar Marnie menjatuhkan pakaian-
nya ke lantai saat ia menanggalkannya. Jas kamar
katun yang ringan itu dibuat untuk seorang pria yang
ukurannya dua kali lebih besar dari tubuhnya sendiri,
tapi rasanya sejuk dan lembut di kulitnya. Ia menga-
tupkan jas itu di bagian depannya dan menyimpulkan
ikat di pinggangnya.
Saat ia kembali ke dalam kamar, Law sudah
membuka penutup tempat tidurnya dan sedang mene
puk-nepuk bantalnya. Gadis pintar. Ayo naik.
Marnie berbaring dan Law menyelimutinya.
Marnie menyurukkan kepala ke bantal dan memejam-
kan matanya. Aku tidak mau meninggal sebagai wani
ta kesepian, tidak bahagia, dan pahit seperti ibuku,
Law. Aku lebih berduka atas ketidakbahagiaannya da-
ripada kematiannya.
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
Aku tahu. Law membelai helai-helai rambut
Marnie. Rambut Marnie masih setengah basah dan wa
ngi sampo.
Aku sudah tidak punya keluarga lagi.
Kecuali David.
Dan aku akan kehilangan dia.
Takkan pernah. Setetes air mata mengalir dari
antara kelopak matanya yang terpejam. Law mengu-
sap air mata itu dengan ibu jarinya, lalu menjilatnya.
Mau dengar cerita pengantar tidur?
Asal berakhir bahagia.
Kau yang menentukan akhirnya.
Ceritanya tentang apa?
Tentang seorang pangeranseorang pria yang
sangat tampanyang merasa memiliki semua yang
bisa ditawarkan oleh dunia. Dia terbang tinggi, dalam
arti kiasan maupun sebenarnya. Seorang pria hebat
yang sombong.
Lalu suatu hari dia menerima surat lewat pos,
dan surat itu membawanya ke sebuah rumah sederha-
na yang dikelilingi bunga. Wanita yang tinggal di sana
sedang bermain-main di rumpun bunganya seperti
seorang petani. Lututnya kotor oleh tanah dan butir-
butir keringat menghiasi bagian atas bibirnya. Tapi
wanita itu bukanlah seorang petani. Sebenarnya dia
seorang putri yang sedang menyamar.
Wanita itu tidak tahu bahwa dirinya seorang
putri, tapi semua orang di sekelilingnya tahu hal itu
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
karena dia baik hati, penuh kasih sayang, dan cantik,
dengan rambut hitam legam dan mata kelabunya yang
besar dan bibirnya... ya Tuhan, bibirnya. Law berhen-
ti untuk merenungi bibir yang sedang ditelusurinya
dengan lembut lewat ujung-ujung jarinya.
Selanjutnya, begitu melihat mata kelabu yang
besar itu untuk pertama kalinya dan mencium bibir
yang sangat manis itu, sang pangeran berkata pada di-
rinya sendiri, O-oh, sobat, kau tergoda. Seperti biasa,
pangeran itu langsung bersikap kasar, melakukan hal-
hal jahat seperti melancarkan tuduhan-tuduhan yang
tidak berdasar, mengeluarkan ancaman-ancaman ter-
sirat, dan mengadakan pesta hura-hura yang dia sen-
diri bahkan tidak ingin menghadirinya.
Sang putri membalas dengan mengutuknya.
Sang putri membutakan mata pangeran dan semua
wanita lainnya. Pangeran sudah sekarat karena kesom
bongannya dalam menaklukan wanita, tapi satu-satu-
nya wanita yang dilihat dan diinginkannya hanyalah
sang putri.
Lalu pangeran pergi ke peramal dan bertanya,
Apa yang harus kulakukan dengan putri ini? Dan
sang peramal berkata, Sebagai seorang pangeran, kau
benar-benar bodoh. Pikirkan satu cara untuk memba-
wa sang putri ke tempat tidurmu.
Law membungkuk untuk melihat reaksi Marnie
atas dongengnya yang mengada-ada itu. Marnie sama
sekali tidak bereaksi. Ia sudah terlelap.

Anda mungkin juga menyukai