I NYOMAN JULYANTARA
DENPASAR
2017
TUGAS PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
DENPASAR
2017
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya, penulis
dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah berjudul Pancasila sebagai Perjanjian
Luhur Bangsa Indonesia. Makalah ini merupakan salah satu materi pembelajaran
yang harus diselesaikan oleh Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro. Makalah
merupakan materi dari mata kuliah Pengetahuan dan Pendidikan
Kewarganegaraan Program Sarjana Universitas Udayana.
Makalah ini dibuat dengan studi literatur dari berbagai sumber. Penulisan
makalah ini diharapkan memberikan manfaat kepada para pembaca mengenai arti
penting Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia. Terutama agar
masyarakat turut kritis memahami kebijakan pemerintah agar tidak melenceng
dari nilai-nilai Pancasila.
Penulis menyadari, makalah ini kurang sempurna. Maka dari itu, kritik dan
saran dari para pembaca akan bermanfaat dalam perbaikan makalah ini. Penulis
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.
Tim Penulis
iii
ABSTRAK
iv
ABSTRACT
Pancasila as a noble agreement means that Pancasila has been agreed upon
National as the basis of the state, on August 18, 1945 through the session PPKI
(Preparatory Committee for Indonesian Independence). Pancasila is an agreement
that has a very high meaning and value, therefore always respected and upheld,
should not be diverted, and imperative. Pancasila listed in the fourth paragraph of
the Preamble of the 1945 Constitution is the result of PPKI agreement
representing the entire nation of Indonesia, is the result of national consensus, so
that Pancasila is the noble agreement of the Indonesian nation.
The term Pancasila as the noble treaty of the Indonesian nation emerged in
the state speech of President Soekarno in the session of the Gotong Royong
Parliament (DPR-GR) on 16 August 1967, which was the unanimous agreement
of the representatives of the Indonesian nation (PPKI) before and after the
Proclamation Independence of RI 17 August 1945.
v
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ..................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
ABSTRAK ...........................................................................................................iv
ABSTRACT .........................................................................................................v
DAFTAR ISI .........................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan..................................................................................2
1.5 Batasan Masalah ...................................................................................2
1.6 Sistematika Penulisan ...........................................................................3
vi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pancasila sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia .........................11
4.4.1 Sejarah Pancasila sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia...11
4.4.2 Arti Pancasila sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia.........12
4.2 Nilai-Nilai Pancasila..............................................................................12
4.2.1 Nilai Ketuhanan,Kemanusiaan,Persatuan,Kerakyatan,Keadilan. 12
4.2.2 Nilai Falsafah Hidup....................................................................13
4.2.3 Nilai Ideologi...............................................................................14
4.2.4 Nilai Jiwa.....................................................................................14
4.2.5 Nilai Pandangan Hidup................................................................15
4.3 Fungsi Pancasila.....................................................................................16
4.4 Upaya-upaya Aktualisasi dalam Menjaga Nilai Luhur Pancasila .........18
DAFTAR PUSTAKA
vii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas didapatkan rumusan masalah sebagai berikut:
a. Mengapa Pancasila dijadikan sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia?
b. Apa fungsi Pancasila?
2
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang lokasi dan waktu penulisan, sumber dan
jenis data yang digunakan, serta analisa data.
3
Bab ini berisikan hasil dan pembahasan yang diintegrasikan dengan
teori-teori yang sudah ada beserta pemahaman terhadap keterbatasan
penulisan.
Bab ini berisikan simpulan dari pembahasan serta saran agar masalah
yang timbul dapat terselesaikan dengan baik.
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
dari seluruh bangsa Indonesia yang mampu memberi kekuatan hidup kepada
yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Pancasila yang diterima dan ditetapkan sabagai dasar Negara seperti yang
Pancasila merupakan jiwa dari seluruh rakyat Indonesia. Hal ini mengandung
makna bahwa di dalam Pancasila mengandung jiwa yang luhur, nilai-nilai yang
Kadang kala, nilai-nilai luhur yang ada dalam Pancasila yang merupakan
penjelmaan dari seluruh bangsa Indonesia tidak dipraktekan dalam kehidupan
sehari-hari, tetapi diabaikan sehingga akibat dari itu nilai-nila luhur tersebut
dengan sendirinya akan hilang. Menyadari bahwa untuk kelestarian nilai-nilai
Pancasila itu perlu diusahakan secara nyata dan terus-menerus pengahayatan dan
pengamalan nila-nilai luhur yang terkandung di dalamnya, oleh sebab itu setiap
warga Negara Indonesia, penyelenggara Negara, serta lembaga kenegaraan dan
lembaga kemasyarakatan baik di pusat maupun di daerah harus sama-sama
mengamalkan nilai-nilai Pancasila demi kelestarianya.
5
2.2 Tinjauan Pustaka
Sejak tanggal 28 Oktober 1928 kita telah menjadi satu bangsa, artinya satu
kesatuan dari berbagai ragam latar belakang sosial budaya, agama dan keturunan
yang bertekad untuk membangun satu tatanan hidup berbangsa dan bernegara.
Setiap bangsa mempunyasi cita-cita untuk masa depan dan menghadapi
masalah bersama dalam mencapai cita-cita bersama. Cita-cita kita sebagai bangsa
Indonesia tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, yakni mewujudkan suatu
tatanan masyarakat yang adil dan makmur materil dan spirituan berdasarkan
Pancasila. Seperti halnya keluarga, suatu bangsa yang bertekad mencapai cita-cita
bersama memerlukan suatu pandangan hidup. Tanpa pandangn hidup, suatu
bangsa akan terombang ambing. Dengan pandangan hidup suatu bangsa dapat
secara jelas mengetahui arah yang dicapai. Dengan pandangan hidup, suatu
bangsa akan dengan mudah memandang persoalan-pesoalan yang dihadapi;
dengan mudah mencari pemecahan masalah-masalah yang dihadapi; memiliki
pedoman dan pegangan; dan membangun dirinya.
Bangsa Indonesia lahir menurut cara dan jalan yang ditempuhnya sendiri
yang merupakan hasil antara proses sejarah di masa lampau, tantangan perjuangan
dan cita-cita hidup di masa yang akan datang, yang secara keseluruhan
membentuk kepribadianya sendiri. Oleh karena itu bangsa Indonesia lahir dengan
kepribadianya sendiri, yang bersamaan dengan lahirnya bangsa dan Negara itu,
kepribadian itu ditekankan sebagai pandangan hidup dan dasar Negara Pancasila.
Bangsa Indonesia lahir dengan kekuatan sendiri, maka percaya pada diri sendiri
juga merupakan salah satu ciri kepribadian bangsa Indonesia. Karena itulah,
Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945, melainkan telah melalui
proses yang panjang, dimatangkan oleh sejarah perjungan bangsa kita sendiri,
dengan melihat pengalaman bangsa-bangsa lain, dengan diilhami oleh bangsa kita
dan gagasan-gagasan besar bangsa kita sendiri.
6
ketatanegaraan. Hal ini tampak dalam sejarah bahwa meskipun dituangkan dalam
rumusan yang agak berbeda, namun dalam tiga buah UUD yang pernah kita
miliki yaitu dalam pembukaan UUD 1945, Mukadimah Konstitusi Republik
Indonesia Serikat dan UUD sementara Republik Indonesia tahun 1950 Pancasila
itu tetap tercantum di dalamnya.
Pancasila selalu dikukuhkan dalam kehidupan konstitusional kita, Pancasila
selalu menjadi pegangan bersama pada saat terjadi krisis nasional dan ancaman
terhadap eksistensi bangsa kita, merupakan bukti sejarah bahwa Pancasila
memang selalu dikehendaki oleh bangsa Indonesia sebagai dasar kerohanian
bangsa, dikehendaki sebagai Dasar Negara.
7
Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945, melainkan telah melalui
proses yang panjang, dimatangkan oleh sejarah perjungan bangsa kita sendiri,
dengan melihat pengalaman bangsa-bangsa lain, dengan diilhami oleh bangsa kita
dan gagasan-gagasan besar bangsa kita sendiri.
8
dengan kelompok suku bangsa lain di Nusantara. Jadi kita kenal dengan
pandangan hidup suku Jawa, Sunda, Batak, Flores, Madura, dan lain-lain
sebagainya.
BAB III
9
METODOLOGI PENULISAN
10
BAB IV
19
3. Fase kemerdekaan, memproklamirkan kemerdekaannya dan berjanji
membentuk sebuah negara kesatuan, dengan proklamasi kemerdekaan.
12
demikian juga mengingkari hakikat dan harkat diri kita sebagai manusia. Atas
dasar inilah perumusan pembukaan UUD 1945 yang dijadikan sebagai Pancasila
sebagai dasar negara.
13
4.2.3 Nilai Ideologi
Ideologi negara dalam arti cita-cita negara memiliki ciri-ciri sebagai
diantaranta mempunyai derajat yang tinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan
kenegaraan. Mewujudkan satu asas kerohanian pandangan dunia, pandangan
hidup yang harus di pelihara, dikembangkan, diamalkan, dilestarikan kepada
generasi penerus bangsa, di perjuangkan dan dipertahankan.
Pancasila memenuhi syarat sebagai ideologi terbuka. Hal ini dibuktikan
dari adanya sifat-sifat yang melekat pada Pancasila maupun kekuatan yang
terkandung di dalamnya, yaitu pemenuhan persyaratan kualitas tiga dimensi,
yaitu dimensi realita, dimensi idealisme, dan dimensi fleksibilitas.
Dimensi realita, yaitu bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung di dalam
ideologi tersebut secara nyata hidup di dalam serta bersumber dari budaya dan
pengalaman sejarah masyarakat dan atau bangsanya menjadi volkgeits/jiwa
bangsa). Dimensi idealisme, yaitu bahwa nilai-nilai dasar ideologi tersebut
mengandung idealisme yang memberi harapan tentang masa depan yang lebih
baik melalui pengalaman dalam praktik kehidupan bersama sehari-hari. Dimensi
fleksibilitas/dimensi pengembangan, yaitu ideologi tersebut memiliki keluwesan
yang memungkinkan dan merangsang pengembangan pemikiran baru yang
relevan dengan ideologi bersangkutan tanpa menghilangkan atau mengingkari
jati diri yang terkandung dalam nilai-nilai dasarnya.
14
daerah-daerah tertentu atau masyarakat kota kepribadian itu dapat dipengaruhi
oleh unsur-unsur asing, namun pada dasarnya bangsa Indonesia tetap hidup
dalam kepribadiannya sendiri. Bangsa Indonesia secara jelas dapat dibedakan
dari bangsa-bangsa lain. Apabila memperhatikan tiap sila dari Pancasila, maka
akan tampak dengan jelas bahwa tiap sila Pancasila itu adalah pencerminan dari
bangsa .
Demikianlah, maka Pancasila yang gali dari bumi Indonsia sendiri salah
satunya yaitu merupakan Jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, karena
Pancasila memberikan corak yang khas kepada bangsa Indonesia dan tak dapat
dipisahkan dari bangsa Indonesia, serta merupakan ciri khas yang dapat
membedakan bangsa Indonesia dari bangsa yang lain. Terdapat kemungkinan
bahwa tiap-tiap sila secara terlepas dari yang lain bersifat universal, yang juga
dimiliki oleh bangsa-bangsa lain di dunia ini, akan tetapi kelima sila yang
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan itulah yang menjadi ciri khas
bangsa Indonesia.
15
a. Konsep dasar, dalam pandangan hidup terkandung konsep dasar ialah
pikiran pikiran yang di dalamnya terkandung gagasan mengenai wujud
kehidupan yang dianggap baik yang dicita citakan suatu bangsa
b. Pikiran dan gagasan, dalam pandangan hidup terkandung pula pikiran yang
terdalam dan gagasan suatu bangsa mengenai wujud kehidupan yang
dianggap baik
c. Kristalisasi dan nilai, pandangan hidup adalah kristalisasi nilai yang dimiliki
bangsa itu sendiri, yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad
untuk mewujudkannya
16
Bangsa Indonesia dalam sikap mental maupun tingkah lakunya sehingga
dapat membedakannya dengan bangsa lain.
5. Pancasila sebagai perjanjian luhur artinya Pancasila telah disepakati secara
nasional sebagai dasar negara, pada tanggal 18 Agustus 1945 melalui
sidang PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia).
6. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum artinya segala
peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia harus
bersumberkan Pancasila atau tidak boleh bertentangan dengan Pancasila.
7. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan yang ingin dicapai Bangsa
Indonesia, yaitu mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata
secara materiil maupun spiritual, berdasarkan Pancasila.
8. Pancasila sebagai falsafah hidup yang mempersatukan Bangsa
Indonesia. Pancasila merupakan sarana yang ampuh untuk mempersatukan
Bangsa Indonesia. karena Pancasila adalah palsafah hidup dan kepribadian
Bangsa Indonesia yang mengandung nilai-nilai dan norma-norma yang
oleh Bangsa Indonesia diyakini paling benar, adil, bijaksana dan tepat
untuk mempersatukan seluruh rakyat Indonesia.
17
4. Memberikan sanksi kepada pihak pihak yang melakukan pelanggaran
terhadap Pancasila.
5. Menolak dengan tegas paham paham yang bertentangan dengan
Pancasila.
Melihat besarnya fungsi dan nilai Pancasila, maka sebagai generasi muda
yang akan meneruskan perjuangan bangsa Indonesia kelak, perlu memelihara
dan melestarikannya dengan menghayati dan mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
18
BAB V
5.1 Simpulan
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan tujuan dan
pembahasan, maka makalah ini memiliki beberapa kesimpulan. Kesimpulan
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pengertian Pancasila yang bersifat sosiologis adalah didalam fungsinya
sebagai pengatur hidup kemasyarakatan, sedangkan pengertian yang
bersifat ethis dan filosofis adalah didalam fungsinya sebagai pengatur
tingkah laku pribadi dan cita-cita dalam mencari kebenaran.
2. Pada saat bangsa Indonesia bangkit untuk hidup sendiri sebagai bangsa
yang merdeka, bangsa Indonesia telah sepakat untuk menjadikan Pancasila
sebagai Dasar Negara. Itu artinya Pancasila sebagai perjanjian luhur
bangsa indonesia.
3. Pancasila memiliki nilai dan fungsi yang sangat besar bagi bangsa
Indonesia
5.2 Saran
1. Saran Kami sebagai penulis kepada para pembaca diharapkan bisa tetap
memegang teguh nilai-nilai luhur Pancasila dan menerapkannya di
kehidupan sehari-hari agar kehidupan di masyarakat akan selalu damai dan
tenteram.
2. Dalam mempertahankan nilai Pancasila di kehidupan sehari-hari cukup
berat namun itu bisa di lakukan selama ada tekad yang kuat dan kesadaran
akan pentingnya Pancasila sebagai ideologi bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
19
Kaelan. 2001. Pendidikan Pancasila . Yogyakarta : Penerbit Paradigma.
Tim Dosen UNDIP, 2001, Pancasila di Era Reformasi, Badan Penerbit UNDIP,
Semarang
25