Anda di halaman 1dari 18

MEKANISME PENYELENGGARAAN ORGANISASI

KABINET MUDA BERGERAKBADAN EKSEKUTIF MAHASISWA


FAKULTAS KEDOKTERAN 2013-2014

Mekanisme Reposisi
1. Reposisi merupakan peralihan amanah yang dapat dilakukan setiap saat apabila
dipandang perlu bagi efektifitas organisasi.
2. Reposisi dapat diminta oleh yang bersangkutan, apabila ia merasa kurang sesuai
dengan amanahnya yang sekarang, dan merasa lebih tepat dengan amanah di
kementerian lain. Mekanismenya adalah sebagai berikut:
2.1. Mengajukan permohonan pada menteri, untuk beralih posisi ke amanah lain.
2.2. Menteri yang bersangkutan akan meneruskan permohonan reposisi pada
Presiden melalui Rapat Harian Terbatas untuk menentukan apakah
permohonan diterima atau ditolak.
2.3. Apabila permohonan diterima, Sekjen akan segera mengeluarkan SK
Reposisi.
3. Reposisi dapat diprakarsai oleh menteri pada kementerian yang bersangkutan,
apabila menteri memandang staf yang bersangkutan lebih tepat di kementerian
lain. Mekanismenya:
3.1. Menteri mengutarakan pada yang bersangkutan, kemudian dibahas dalam
rapat internal kementerian.
3.2. Hasil rapat Kementerian akan disampaikan Menteri kepada Presiden dalam
Rapat Harian Terbatas yang akan menentukan apakah diterima atau tidaknya
usulan reposisi tersebut.
3.3. Apabila permohonan diterima, Sekjen akan segera mengeluarkan SK
Reposisi
4. Reposisi terhadap salah seorang staf dapat berimplikasi pada reposisi staf lain
bergantung pada kebijakan yang diputuskan dalamRapat Harian Terbatas yang
disetujui oleh Presiden.

1
Mekanisme Reshuffle
1. Reshuffle merupakan perombakan kabinet pada semua tingkat, baik ditingkat staf
maupun pada jajaran PHT. Dapat berupa pemberhentian, pengangkatan, maupun
dinaikan atau diturunkannya posisi seorang pengurus.
2. Reshuffle dilaksanakan apabila dipandang perlu bagi efektifitas organisasi.
3. Mekanisme reshuffle dilakukan dalam Sidang Istimewa BEM FK UNS.
4. Reshuffle dapat dilakukan atas permintaan pengurus yang bersangkutan, dengan
ketentuan:
4.1. Menteri dapat mengajukan pengunduran diri atau meminta diturunkan
jabatannya menjadi staf, dengan alasan tertentu. Tetapi tidak dapat meminta
reposisi untuk menjadi menteri atau jajaran PHT lain.
4.2. Permohonan diajukan langsung pada Presiden.
4.3. Presiden akan menentukan diterima atau tidaknya permohonan tersebut.
4.4. Apabila permohonan diterima, sekjen akan segera mengeluarkan SK
reshuffle.
5. Seorang staf dapat mengajukan permohonan pemberhentian atau pengunduran
diri, namun tidak dapat mengajukan permohonan untuk dinaikan jabatannya
menjadi jajaran PHT. Mekanisme permohonan pemberhentian:
5.1. Permohonan diajukan pada menteri Kementerian yang bersangkutan.
5.2. Menteri meneruskan permohonan tersebut pada Presiden.
5.3. Apabila permohonan diterima, Sekjen akan mengeluarkan SK
Pemberhentian. Dan apabila pemberhentian itu disertai pengangkatan, Sekjen
akan mengeluarkan SK Pengangkatan; dimana SK Pemberhentian dan SK
Pengangkatan merupakan bagian dari SK reshuffle.
6. Presiden dapat mereshuffle kabinetnya apabila diperlukan dengan memperhatikan
pertimbangan jajaran PHT, baik berupa pemberhentian, pengangkatan, maupun
pemindahan jabatan pengurus.

2
Mekanisme Penyelenggaraan Magang
Program magang merupakan suatu proses untuk memperkenalkan BEM FK UNS
secara mendalam kepada mahasiswa FK UNS yang telah ditentukan melalui proses
seleksi.
1. Proses seleksi dilaksanakan oleh Kementerian PSDM.
2. Program magang akan dilaksanakan melalui mekanisme tertentu yang telah
ditetapkan.
3. Mekanisme magang 2014:
3.1. Ketentuan umum:
3.1.1. Peserta magang merupakan bagian dari keluarga besar mahasiswa FK
UNS.
3.1.2. Program magang berlangsung selama 1 bulan, antara bulan
September-Oktober 2014.
3.1.3. Program magang 2014 diperuntukan bagi angkatan 2014.
3.2. Status peserta magang:
3.2.1. Status peserta magang tidak sama dengan status pengurus.
3.2.2. Peserta magang memiliki kekhususan tertentu.
3.2.3. Dalam persidangan, status peserta magang sebagai anggota muda
(tidak punya hak suara, hak memilih, dan hak dipilih).
3.3. Hak dan kewajiban peserta magang:
3.3.1. Hak:
3.3.1.1. Mengetahui detil internal BEM FK UNS.
3.3.1.2. Mendapatkan pembelajaran selama mengikuti program
magang.
3.3.1.3. Mengajukan saran dan evaluasi selama mengikuti program
magang.
3.3.2. Kewajiban:

3
3.3.2.1. Menaati GBHO, AD/ART BEM FK UNS.
3.3.2.2. Menaati mekanisme, tata cara, dan ketentuan program magang.
3.3.2.3. Menaati kontrak kerja yang telah disepakati.
3.3.2.4. Mengikuti kegiatan BEM FK UNS baik berupa kepanitiaan
kementerian maupun kepanitiaan besar.
3.3.2.5. Menjaga hubungan baik dengan pengurus BEM FK UNS
maupun dengan sesama peserta magang.
3.3.2.6. Mengikuti evaluasi rutin peserta magang yang diselenggarakan
oleh Kementerian Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa
(PSDM).
3.4. Penilaian keaktifan peserta magang:
3.4.1. Penilaian peserta magang merupakan suatu mekanisme untuk
menunjukan aktif tidaknya seorang peserta magang.
3.4.2. Standar penilaian peserta magang sama dengan standart penilaian
pengurus.
3.4.3. Penilaian peserta magang dilakukan berdasar:
3.4.3.1. Keaktifan dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh BEM FK
UNS.
3.4.3.2. Penilaian Menteri, dan penanggung jawab peserta magang di
masing-masing Kementerian dengan standar yang telah ditentukan
oleh Kementerian PSDM.
3.5. Evaluasi:
3.5.1. Evaluasi dilaksanakan setiap 2 minggu.
3.5.2. Evaluasi akhir, dilaksanakan pada akhir masa magang.
3.5.3. Hasil evaluasi akhir keaktifan peserta magang dicantumkan dalam
sertifikat peserta magang.

Mekanisme Keanggotaan
Mekanisme penilaian keaktifan pengurus

4
1. Penilaian keaktifan pengurus merupakan suatu mekanisme untuk menunjukan
aktif tidaknya seorang pengurus, sehingga dapat diketahui pengurus yang
mempunyai komitmen dan loyalitas terhadap BEM FK UNS.
2. Evaluasi keaktifan pengurus dilakukan oleh Sekjen dan Menteri yang
bersangkutan dan disampaikan pada saat pleno.
3. Keaktifan pengurus dapat diukur dengan standart penilaian yang ditunjukan
dalam rentang 0% 100%:
3.1. pengurus dinyatakan tidak aktif apabila nilai < 30%.
3.2. pengurus dinyatakan kurang aktif apabila nilai 30% - 60%.
3.3. pengurus dinyatakan aktif apabila nilai >60%.
4. Standart penilaian pengurus ditentukan berdasar:
4.1. Keaktifan dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh BEM FK UNS
mempunyai bobot 25%.
4.2. Keaktifan dalam mengikuti kegiatan intenal departmen mempunyai bobot
sebesar 30%.
4.3. Keaktifan dalam mengikuti pleno, sidang umum, dan acara sejenisnya
mempunyai bobot 10%.
4.4. Penilaian mengenai peran dalam kegiatan secara keseluruhan oleh Menteri
dan atau PHT mempunyai bobot 35%.
5. Mekanisme penilaian pengurus:
5.1. Penilaian Staf Kementerian / Direktorat Jenderal dan Kepala Direktorat
Jenderal dilakukan oleh Menteri masing-masing Kementerian.
5.2. Penilaian Menteri dan sekjen dilakukan dengan mekanisme tertentu oleh
Presiden.
5.3. Penilaian Presiden dilakukan oleh seluruh pengurus dilakukan minimal 2 x
dalam 1 periode kepengurusan dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh
Sekjen.
6. Untuk pengurus yang dalam evaluasi keaktifan sampai triwulan pertama
dinyatakan tidak aktif akan diberi peringatan secara tertulis oleh Presiden.

5
Apabila sampai triwulan ke-2 masih dinyatakan tidak aktif, akan di non aktifkan
dari kepengurusan BEM FK UNS.

Mekanisme Pendelegasian
1. Pengertian
Pendelegasian adalah proses pemberian wewenang kepada staff BEM FK
UNS untuk mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh lembaga di luar
BEM FK UNS.
2. Tujuan
2.1. Memberi tugas, wewenang, dan tanggung jawab kepada staff BEM FK UNS
secara proporsional.
2.2. Memberi kesempatan kepada staff BEM FK UNS untuk mengembangkan
diri.
2.3. Meningkatkan mekanisme kerja organisasi.
2.4. Mendorong staff BEM FK UNS untuk berorientasi pada target dan sekaligus
kualitas.
3. Mekanisme Pendelegasian
3.1. Jenis Pendelegasian ada dua macam, yaitu :
3.1.1. pendelegasian dalam bentuk rapat koordinasi, sosialisasi dan
informasi
3.1.2. pendelegasian dalam bentuk pengembangan diri mahasiswa

3.2. Surat permohonan pendelegasian masuk melalui Presiden atau Sekretaris


Jenderal BEM FK UNS.
3.3. Presiden dan Kementerian Luar Negeri menyortir surat permohonan
delegasi yang masuk ke BEM FK UNS untuk kemudian disetujui, dengan
memperhatikan kriteria berikut:
3.3.1. Sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dan BEM FK UNS
3.3.2. Tingkat Nasional, Regional, Univeritas, dan Fakultas
3.3.3. Urgensi
3.3.4. Dana
3.3.5. Kuota delegasi
3.4. Kementerian PSDM mendata kegiatan yang telah disetujui maupun tidak
oleh Presiden dan mempublikasikan ke seluruh pengurus BEM FK UNS.
3.5. Pemilihan delegasi dilakukan melalui proses seleksi

6
3.6. Alur seleksi pendelegasian
3.6.1. Calon delegasi mengirimkan CV, Motivation Letter, dan Plan of
Action.
3.6.2. Calon delegasi di wawancara oleh Presiden dan Menteri PSDM
BEM FK UNS
3.7. Penetapan delegasi dilakukan oleh Presiden dan Menteri PSDM BEM
FK UNS.
3.8. Pembekalan para delegasi terpilih oleh Presiden mapun Menteri PSDM
3.9. Nama-nama delegasi terpilih akan dibuatkan Surat Rekomendasi oleh
Kementerian Luar Negeri BEM FK UNS selanjutnya dibuatkan Surat
Tugas oleh Kemahasiswaan FK UNS.
3.10. Administrasi keberangkatan delegasi akan diurus oleh Kementerian Luar
Negeri BEM FK UNS.
3.11. Sebelum keberangkatan, Delegasi akan mendapatkan

3.11.1. Surat Tugas


3.11.2. Bukti Pembayaran Registrasi (asli dan copy)
3.11.3. SPJ (Surat Perintah Bayar dan Kuitansi) untuk selanjutnya
dimintai tanda tangan dan cap panita pelaksana kegiatan
3.11.4. 75% uang Pendelegasian, (jika dianggarkan)
3.11.5. Vendel (sesuai kebutuhan)

3.12. Delegasi diberangkatkan, setibanya di tempat maka delegasi harus


memintakan tanda tangan dan cap kegiatan kepada panitia penyelenggara
yang dibubuhkan di SPJ.
3.13. Delegasi kembali ke FK UNS dan menyerahkan kembali SPJ yang sudah
ditandatangani dan dicap beserta bukti registrasi asli kepada Kementrian
Luar Negeri.
3.14. Delegasi diharuskan membuat laporan perjalanan/artikel/rekomendasi
untuk BEM untuk menyalurkan ilmu/memberikan feedback kepada BEM
H+14 dari hari terakhir pelaksanaan kegiatan.
3.15. Segala hal yang didapatkan delegasi dari kegiatan tersebut, misalnya
vendel atau buku, harap diberikan kepada Kementerian Luar Negeri BEM
FK UNS.

Mekanisme Keuangan
1. Tanggung jawab dan tugas Sekretariat Jenderal Direktorat Jenderal Administrasi
Keuangan

7
1.1. Kadirjen Administrasi Keuangan
1.1.1. Bertanggung jawab atas seluruh fungsi keuangan BEM FK UNS.
1.1.2. Mengatur dan mengontrol keuangan organisasi.
1.1.3. Menjaga agar keuangan BEM FK UNS dalam keadaan stabil.
1.2. Staf Dirjen Administrasi Keuangan
1.2.1. Bertanggung jawab atas fungsi administrasi keuangan.
1.2.2. Melakukan fungsi administrasi keuangan baik memasukan maupun
pengeluaran selama periode kepengurusan.
1.2.3. Membantu Kadirjen keuangan dalam pelaksanaan teknis administrasi
keuangan.
1.3. Bendahara Kementerian:
1.3.1. Bertanggung jawab atas fungsi Keuangan Kementerian.
1.3.2. Mengelola Keuangan Kementerian beserta pembukuannya.
1.3.3. Membuat dan melaporkan laporan keuangan Kementerian kepada
Sekretariat Jenderal BEM FK UNS setiap dua bulan sekali.
2. Anggaran Besar BEM FK UNS
2.1. Anggaran Besar BEM FK UNS untuk kepengurusan yang sedang
berlangsung diajukan ke DEMA selambatnya awal bulan desember pada
periode tersebut.
2.2. Anggaran Besar BEM FK UNS berisi semua anggaran kegiatan mahasiswa
BEM FK UNS.
2.3. Mekanisme pengajuan dana dilakukan dalam raker dan akan dilakukan
proporsionalisasi oleh Sekretaris Jenderal.
2.4. Rancangan anggaran dana yang dapat disepakati haruslah :
2.4.1. Bersifat positif, bermanfaat bagi masyarakat FK UNS.
2.4.2. Rancangan anggaran dana realistis, rasional dan proporsional.
3. Mekanisme pencairan dana

8
3.1. Permintaan dana diajukan oleh bendahara kegiatan kepada presiden dengan
cara membuat proposal dengan estimasi dana sesuai dengan rencana program
dalam anggaran besar BEM FK UNS.
3.2. Bila anggaran yang diajukan sudah proporsional dan sesuai dengan anggaran
besar BEM FK UNS, maka dana akan disetujui dan disahkan oleh Presiden
BEM FK UNS.
3.3. Selanjutnya proposal kegiatan diajukan kepada dewan mahasiswa FK UNS.
3.4. Selanjutnya sama seperti mekanisme pengajuan proposal kegiatan hingga
disetujui Oleh Pembantu Dekan II.
3.5. Anggaran dana yang telah disetujui dapat langsung dicairkan di bagian
keuangan (untuk dana Fakultas) dan di bagian Kemahasiswaan (Untuk dana
IOM).
4. Mekanisme keuangan panitia
4.1. Apabila kegiatan BEM yang berlangsung semua kepanitiaannya berasal dari
pengurus BEM maka bendahara kepanitian berada dibawah koordinasi
bendahara kementerian. Saldo surplus ataupun defisit akan menjadi tanggung
jawab dari kementerian yang bersangkutan. Apabila kerugian kegiatan sudah
tidak dapat diatasi oleh kementerian bersangkutan, maka akan dibantu oleh
kas BEM FK UNS.
4.2. Apabila kegiatan BEM FK UNS yang kepanitiannya melibatkan pihak diluar
pengurus BEM maka bendahara kepanitiaan berada dibawah koordinasi
Sekretaris Jenderal BEM FK UNS. Dan penggunaan sisa dana ditentukan
sebagai berikut :
4.2.1. Bila terdapat dana surplus pembagian keuntungannya 3:7, dengan 30%
keuntungan akan masuk ke kas BEM dan 70 % masuk ke panitia.
4.2.2. Bila terjadi rugi maka akan pembebanan kerugiannya 1:1, dengan
masing masing pihak menanggung 50 % kerugian.

9
4.2.3. Bendahara kepanitiaan membuat laporan pertanggung jawaban
keuangan dan kegiatan serta tanda bukti (nota, kwitansi,dsb) maksimal
2 minggu setelah kegiatan berlangsung.
5. Mekanisme peminjaman dana BEM
5.1. Dana kas BEM dapat dipinjam oleh bendahara kementerian untuk keperluan
pelaksanaan kegiatan ketika kas dari kementerian tidak mencukupi atau saat
dana dari pihak fakultas terlambat turun.
5.2. Peminjam dana adalah Bendahara Kegiatan dengan persetujuan Bendahara
Departemen yang bersangkutan
5.3. Peminjaman dana disertai dengan Surat Pernyataan yang telah disediakan
oleh Dirjen Keuangan sebagai bukti dan perjanjian peminjaman keuangan
serta menyertakan proposal yang telah mendapat persetujuan dari Dekanat.
5.4. Surat Pernyataan dibuat rangkap 2, untuk Dirjen Keuangan dan untuk arsip
bendahara kementrian.
5.5. Dana akan turun maksimal 7 hari setelah menyerahkan proposal dan surat
pernyataan peminjaman uang kas BEM dari Dirjen Keuangan ke bendahara
kegiatan.
5.6. Pengembalian dana dilakukan selambat lambatnya 1 minggu setelah dana
turun.
6. Mekanisme pembukuan dan pelaporan keuangan
6.1. Kementerian:
6.1.1. Pembukuan dilakukan oleh Bendahara Kementerian.
6.1.2. Setiap Transaksi Keuangan dicatat dalam jurnal keuangan kementerian
berdasarkan bukti ( nota, kwitansi,dsb ) dalam format yang telah
disediakan leh Dirjen Keuangan.
6.1.3. Setiap dua bulan, Bendahara kementerian menyusun laporan keuangan
berdasarkan catatan pada jurnal keuangan kementerian sesuai format
standart yang telah ditetapkan dalam bentuk Softfile (Excel) dan
Hardfile.

10
6.1.4. Laporan keuangan dalam bentuk Hardfile dibuat rangkap 2, untuk
Dirjen Keuangan dan untuk kementerian yang bersangkutan.
6.1.5. Laporan Keuangan berisi:
6.1.5.1. No : Nomor urut pencatatan laporan
6.1.5.2. Tanggal : Tanggal terjadinya transaksi (Debet/Kredit)
6.1.5.3. Rincian Kredit : pengeluaran dana yang digunakan untuk tiap
program kerja
6.1.5.4. Rincian Debet : pendapatan dana yang digunakan untuk tiap
program kerja
6.1.5.5. Saldo akhir yang setelah melaksanakan program kerja (defisit
atau surplus)
6.2. Kepanitiaan
6.2.1. Pembukuan dilakukan oleh bendahara kepanitiaan.
6.2.2. Setiap transaksi keuangan yang dicatat harus didasarkan pada bukti
yang sah (nota, kuitansi,dsb ).
6.2.3. Setelah kegiatan berakhir, laporan keuangan dan LPJ kegiatan dibuat
dan diserahkan ke bendahara departemen sesuai dengan format
standard yang ditetapkan.
6.2.4. Maksimal 14 hari setelah kegiatan, laporan keuangan dan LPJ
kegiatan sudah harus diserahkan ke Dirjen Keuangan.

Mekanisme Administrasi Kesekretariatan


1. Pembakuan Surat Menyurat
1.1. Peraturan baku bentuk surat BEM FK UNS adalah sebagai berikut :
1.1.1. Semua surat yang masuk harus sepengetahuan Sekretaris Jenderal dan
Direktorat Jenderal Administrasi Kesekretariatan untuk kemudian
diberikan kepada pihak yang berhak menerima surat tersebut.

11
1.1.2. Semua surat keluar baik dari Kesekretariatan, Kementerian serta
Kepanitiaan yang melibatkan pengurus BEM harus sepengetahuan
Sekretaris Jenderal dan Presiden BEM FK UNS.
1.2. Surat Kesekretariatan BEM FK UNS
1.2.1. Surat Kesekretariatan BEM FK UNS adalah surat yang dikeluarkan
oleh Sekretaris Jenderal dan Staff Sekretariat Jenderal untuk
kepentingan koordinasi internal BEM FK UNS maupun hubungan
antara BEM FK UNS dengan lembaga-lembaga lainnya.
1.2.2. Surat Kesekretariatan ditandatangani oleh Presiden dan Sekretaris
Jenderal serta elemen-elemen lainnya bila diperlukan, misalnya :
Dekan, PD III, PD II, dll.
1.3. Surat Kementerian:
1.3.1. Surat Kementerian BEM FK UNS adalah setiap surat yang dikeluarkan
oleh masing-masing Kementerian BEM FK UNS dengan
sepengetahuan presiden. Surat Kementerian dapat diperuntukkan bagi
internal maupun pihak eksternal BEM FK UNS.
1.3.2. Surat Kementerian ditandatangani oleh sekretaris kementerian, Menteri
yang bersangkutan dan Presiden BEM FK UNS.
1.4. Surat Kepanitiaan:
1.4.1. Surat Kepanitiaan adalah setiap surat yang dikeluarkan oleh sekretaris
panitia dengan sepengetahuan Presiden BEM FK UNS.
1.4.2. Surat Kepanitiaan ditandatangani oleh Ketua panitia, Sekretaris panitia,
dengan mengetahui Presiden BEM FK UNS dan elemen-elemen lain
yang berhubungan dengan surat yang dikeluarkan. Misalnya: DEMA,
Dekan, Pembantu Dekan, Pembantu Rektor.
1.5. Bentuk penomoran surat Kepanitiaan
1.5.1. Nomor Surat/Sifat Surat/Kode Surat/Nama Kegiatan/kode
kementerian/BEM FK UNS/Bulan/Tahun.
Keterangan :

12
Nomor Surat : Nomor urut surat pada buku keluar
Kesekretariatan.
Sifat Surat : i untuk internal BEM FK UNS dan e untuk
eksternal BEM FK UNS.
Kode Surat : Tergantung dari jenis surat.
Nama Kegiatan : Nama acara kegiatan (jika panjang sebaiknya
disingkat).
Kode kementerian : Nama Kementerian yang mengeluarkan surat
(sesuai dengan kode yang telah ditetapkan).
Bulan : Bulan pada saat surat dikeluarkan; ditulis dalam
huruf Romawi.
Tahun : Tahun pada saat surat dikeluarkan.
1.5.2. Pembakuan Kode Surat
Jenis Surat Kode Surat
Permohonan (izin, dana, peminjaman barang, dsb) PH
Undangan (acara, rapat,dsb) U
Pemberitahuan PB
Pengumuman M
Rekomendasi Rek
Keterangan Ket
Pendelegasian PD
Ucapan Up
Memo Mo
Nota No
Pernyataan P
Kerjasama KS
Surat Keputusan SK
Surat ketetapan Tap

13
1.5.3. Pembakuan Kode Kementerian
Nama Kode Kementerian
Sekretariat Jenderal SEKJEN
Kementerian Keuangan KEMENKEU
Kementerian Pengembangan Sumber Daya PSDM
Mahasiswa
Kementerian Dalam Negeri KEMENDAGRI
Kementerian Luar Negeri KEMENLU
Kementerian advokasi ADVO
Kementerian Komunikasi dan Informasi KOMINFO
Kementerian Sosial KEMENSOS

a. Posisi cap dan tanda tangan


i. Surat Kesekretariatan
Presiden BEM FK UNS Sekretaris Jenderal

Cap BEM FK BEM FK UNS

UNS

Nama terang Nama terang


NIM (spasi 1) NIM (spasi 1)

ii. Surat Kementerian

Menteri Kementerian Sekretaris Kementerian


BEM FK UNS BEM FK UNS

14
Nama terang Nama terang
NIM (spasi 1) NIM (spasi 1)
Mengetahui,
Presiden BEM FK UNS
Cap BEM FK
UNS
Nama terang
NIM (spasi 1)
iii. Surat Kepanitiaan

Ketua Panitia Sekretaris Panitia

Nama terang Nama terang


NIM (spasi 1) NIM (spasi 1)

Mengetahui,
Presiden BEM FK UNS
Cap BEM FK
UNS
Nama terang
NIM (spasi 1)

A. PEMBAKUAN PROPOSAL DAN LAPORAN


PERTANGGUNGJAWABAN
1. Pembakuan Proposal
Proposal diajukan selambat-lambatnya 3 hari sebelum pelaksanaan
kegiatan. Apabila peraturan ini dilanggar maka akan dikenakan sanksi.

15
Proposal dicetak sebanyak 4 rangkap
Proposal dilampiri kelengkapan administrasi lainnya (masing masing
kelengkapan hanya 1 rangkap);
o Surat izin kegiatan yang ditujukan kepada Pembantu Dekan III
o Analisis Risiko
o Informed Concern
o Surat pernyataan kesanggupan menyelesaikan LPJ tepat waktu
Proposal disusun dengan aturan sebagai berikut :
I. Latar Belakang.
II. Tujuan Kegiatan.
III. Identitas Kegiatan, meliputi : Nama Kegiatan, Tempat dan Waktu
pelaksanaan Kegiatan serta Sasaran Kegiatan.
IV. Susunan Acara dan Deskripsi Kegiatan.
V. Susunan Kepanitiaan.
VI. Estimasi Dana.
VII. Lembar Pengesahan:
Font : Times New Roman (12).
Margin : L (4 cm), R (3 cm), U (3 cm), D(3 cm).
Header : Kop resmi BEM FK UNS.
Footer :
1. Identitas Instansi pelaksana kegiatan; dalam hal
ini adalah nama Kementerian, Direktorat
jenderal maupun BEM FK UNS itu
sendiri.(Untuk kegiatan yang melibatkan pihak
luar fakultas).
2. Dikosongkan.( untuk kegiatan yang dilingkup
fakulatas).
Alur pengajuan proposal
Ketua Panitia dan
Sekretaris Panitia
16

Cek
Presiden BEM FK DEMA FK
2. Pembakua

3. Laporan Pertanggungjawaban:
Laporan Pertanggungjawaban dibedakan menjadi 2 macam berdasarkan
tipe kegiatannya, yaitu :
a. Kegiatan yang bersifat event yang pelaksanaan pada satu waktu
tertentu.
Laporan pertanggungjawaban untuk kegiatan ini diserahkan selambat-
lambatnya 2 minggu setelah pelaksanaan kegiatan tersebut.
b. Kegiatan yang bersifat kontinyu selama 1 tahun kepengurusan.
Laporan Pertanggungjawaban untuk kegiatan ini diserahkan setiap 6
bulan.sekali saat Pleno Tengah tahun dan Pleno akhir tahun BEM FK UNS.
Laporan Pertanggungjawaban disusun dengan aturan sebagai berikut :
I. Latar Belakang.
II. Tujuan Kegiatan.
III. Identitas Kegiatan, meliputi : nama kegiatan, waktu dan tempat
pelaksanaan kegiatan, serta sasaran kegiatan.
IV. Susunan Kepanitiaan.
V. Realisasi dan Analisa Kegiatan, meliputi : Deskripsi Kegiatan,
Hambatan, Solusi dan Rekomendasi.
VI. Laporan Finansial.

17
VII. Lampiran, meliputi : bukti pelaksanaan kegiatan, bukti pemasukan
dan pengeluaran dana serta elemen-elemen lainnya yang sekiranya
diperlukan.
VIII. Lembar Pengesahan :
Font : Times New Roman (12).
Margin : L (4 cm), R (3 cm), U (3 cm), D (3 cm).
Header : Kop resmi BEM FK UNS
Footer : Identitas Instansi pelaksana kegiatan; dalam hal ini adalah
namaKementerian, Direktorat jenderal maupun BEM FK UNS itu
sendiri.
Alur Pengajuan Laporan Pertanggungjawaban.

Ketua Panitia dan


Sekretaris Panitia

Ke sekjen,
Presiden BEM legalisir cap BEM FK tidak meminta dana
FK UNS UNS Bagian
fakultas/hanya IOM Kemahasiswaan

DEMA BEM
Menteri kementerian dan
FK UNS
Sekretaris kementerian

copy LPJ untuk


menggunakan Bagian Keuangan
dana Fakultas

18

Anda mungkin juga menyukai