Anda di halaman 1dari 11

8/17/2017 BUMI FISIK, GEOID, ELIPSOID, PROYEKSI DAN SKALA ~ Belajar Geodesi

Belajar Geodesi

Search

BERANDA JUDULNYA TENTANG SAYA BLOG PARTNER

BUMI FISIK, GEOID, ELIPSOID, PROYEKSI DAN


SKALA
Jumat, Maret 06, 2015 No comments

Sepdian Syafikri 23 2014 028 @fikriflux

1. Bumi Fisik

Bumi fisik merupakan gambaran bumi yang sesungguhnya dan sangat tidak
beraturan. Karena terjadi gaya tarik menarik antara bumi bulan
matahari. Bumi fisik terbentuk dari sebagian besar air, dataran rendah dan
dataran tinggi. Dalam model ini bumi fisik tidak dapat dilakukan proses
pemetaan, karena bentuknya yang tidak beratiran sehingga sulit ditentukan
model matematisnya.

2. Geoid Bumi

Bidang ekuipotensial bumi yang dianggap berhimpit dengan permukaan air


laut rata rata. Untuk mengetahui bidang geoid diperlukan pengukuran gaya
berat. Saat ini digunakan beberapa pendekatan model geoid secara global
diantaranya EGM 96, EGM 2008 , dll. Namun di Indonesia model global
tersebut masih memilki ketelitian yang cukup rendah ( kurang lebih 1 meter
), karena masih relative sedikit lokasi pengukuran gaya berat di Indonesia.
Geoid disebut sebagai model bumi yang mendekati sesungguhnya. Lebih
jauh geoid dapat didefinisikan sebagai bidang ekipotensial yang berimpit
dengan permukaan laut pada saat keadaan tenang dan tanpa gangguan ,
karena itu secara praktis geoid dianggap berhimpit dengan permukaan laut
rata-rata (Mean sea level-MSL). Jarak geoid terhadap ellipsoid disebut
Undulasi geoid (N). Nilai dari undulasi geoid tidak sama di semua tempat,
hal ini disebabkan ketidakseragaman sebaran densitas massa bumi. Untuk
keperluan aplikasi geodesi, geofisika dan oseanografi dibutuhkan geoid
dengan ketelitian yang cukup tinggi.

http://fikriflux.blogspot.co.id/2015/03/bumi-fisik-geoid-elipsoid-proyeksi-dan.html 1/11
8/17/2017 BUMI FISIK, GEOID, ELIPSOID, PROYEKSI DAN SKALA ~ Belajar Geodesi

Gambar 1 : Bentuk Geoid Bumi

STUDI GEOID TELITI BAGI WILAYAH INDONESIA

Geoid memiliki peran yang penting dalam berbagai hal seperti untuk
keperluan aplikasi geodesi, oseanografi, dan geofisika. Contoh untuk bidang
ilmu geodesi yaitu penggunaan teknologi GPS dalam penentuan tinggi
orthometrik untuk berbagai keperluan praktis seperti rekayasa, survei, dan
pemetaan membutuhkan infomasi geoid teliti. Hal Ini disebabkan karena
tinggi GPS adalah bersifat geometrik karena mengacu pada bidang matematis
ellipsoid, sedangkan tinggi yang diperlukan untuk keperluan praktis adalah
tinggi yang mempunyai arti fisik di permukaan bumi yaitu tinggi orthometrik di
mana bidang acuannya adalah geoid (bidang equipotensial yang identik
dengan permukaan laut rata-rata tanpa gangguan). Beda tinggi antara ellipsoid
dan tinggi geoid sangatlah bervariasi dan besarnya bisa mencapai puluhan
meter, sehingga pemakaian langsung tinggi GPS (tinggi ellipsoid) itu
menyebabkan penyimpangan puluhan meter terhadap tinggi orthometrik.
Kesimpulannya penggunaan teknik GPS di Indonesia dalam penentuan tinggi
orthometrik untuk berbagai keperluan praktis seperti rekayasa, survei, dan
pemetaan seperti disebut di atas mengalami kendala karena hingga saat ini
belum ada geoid teliti di wilayah negara kita.
Selain berfungsi untuk penentuan tinggi ortometrik, geoid juga diperlukan
dalam penentuan datum geodetik di Indonesia. Seperti diketahui, Indonesia
yang terdiri dari kepulauan, dimana tiap-tiap pulau jaraknya cukup jauh bagi
pengukuran-pengukuran geodesi secara terestris dan konvensional,
menyebabkan jarring kontrol geodesi masih belum bersambungan dan
dihitung pada permukaan ellipsoida yang berbeda-beda, dan karena informasi
geoid terhadap ellipsoid-elipsoid tersebut belum diketahui, maka dianggap
permukaan geoid adalah permukaan ellipsoid. Jadi data-data pada permukaan
geoid (air laut rata-rata) digunakan langsung untuk keperluan hitungan pada
permukaan ellipsoid (development method), dengan titik awal hitungan yang
berbeda-beda, yang satu dengan yang lainnya belum diketahui hubungannya.
Karena hitung-hitungan geodesi dilakukan dengan menggunakan data-data
pada geoid (air laut rata-rata), maka hasil hitungan yang dilakukan pada
http://fikriflux.blogspot.co.id/2015/03/bumi-fisik-geoid-elipsoid-proyeksi-dan.html 2/11
8/17/2017 BUMI FISIK, GEOID, ELIPSOID, PROYEKSI DAN SKALA ~ Belajar Geodesi

permukaan ellipsoid belumlah merupakan hasil akhir. Dengan diketahuinya


informasi geoid di daerah Indonesia terhadap permukaan ellipsoid (bidang
hitung) yang digunakan, maka penyelesaian (finalisasi) hitungan jaringan
kontrol geodesi dalam suatu sistem geodesi tunggal di Indonesia (the
Indonesian Unified Geodetic System), akan menjadi kenyataan. [Kahar,
1978].

3. Elipsoid Bumi

Ellipsoid : Suatu pendekatan model bumi ( Berbentuk elips ) dimana


parameternya ditentukan dari setengah sumbu panjang ( a ) , stengah
sumbu pendek ( b ) dan nilai penggepengan ( 1/f )
Contoh : Bessel 1841,GRS 67, WGS 72 , WGS 84.

Datum : Ellipsoid yang memiliki beberapa parameter orientasi , 3


parameter ( Translasi) ataupun 7 parameter ( Translasi, rotasi, skala ).
Setiap datum biasanya memiliki 1 lokasi acuan yang dianggap memiliki
Undulasi geoid = 0
Bentuk geoid yang tidak beraturan tidak memungkinkan kita untuk melakukan
perhitungan matematis. Karena itu, sebagai representasi matematis dari
bentuk fisik Bumi, digunakanlah ellipsoid. Ellipsoid adalah ellips yang diputar
pada sumbu pendeknya. Perbedaan antara geoid dan ellipsoid tidak lebih dari
200 m.
Sesuai dengan teori Newton, bahwa gaya sentrifugal menyebabkan Bumi
mengalamai pemampatan, jari-jari kutub pada ellipsoid lebih pendek daripada
jari-jari ekuatornya. Pemampatan ini dinyatakan dengan:
f = (a-b)/a
dengan a adalah sumbu panjang ellipsoid, b adalah sumbu pendek ellipsoid,
dan f adalah pegepengannya. Ellipsoid yang mempunyai ukuran dan bentuk
tertentu untuk hitungan geodesi dan sebagai permukaan rujukan dinamakan
ellipsoid referensi. Ada banyak sekali ellipsoid referensi, mulai dari
Airy, Bessel, hingga WGS 84. Yang paling umum digunakan adalah WGS 84
(World Geodetic System 1984). Meski pada pengukuran terestris digunakan
geoid sebagai referensi tinggi, tapi satelit posisi (seperti GNSS, VLBI, SLR)
menggunakan ellipsoid sebagai referensinya. Tinggi dari permukaan
ellipsoid disebut tinggi geodetik.
Perbedaan tinggi dari geoid dengan tinggi dari ellipsoid disebut undulasi geoid.
Jika H adalah tinggi ortometrik, h adalah tinggi geodetik, dan N adalah
undulasi geoid, maka:

http://fikriflux.blogspot.co.id/2015/03/bumi-fisik-geoid-elipsoid-proyeksi-dan.html 3/11
8/17/2017 BUMI FISIK, GEOID, ELIPSOID, PROYEKSI DAN SKALA ~ Belajar Geodesi

Gambar 2 : Perhitungan Geoid dan Elipsoid

4. Proyeksi Peta

1. Proyeksi peta menurut jenis bidang proyeksi dibedakan :


a. Proyeksi bidang datar / Azimuthal / Zenithal
Proyeksi Zenithal (Azimuthal), adalah proyeksi yang menggunakan
bidang datar sebagai bidang proyeksinya. Proyeksi ini
menyinggung bola bumi dan berpusat pada satu titik. Proyeksi ini
menggambarkan daerah kutub dengan menempatkan titik kutub
pada titik pusat proyeksi. Proyeksi Azimuthal dibedakan 3 macam,
yaitu:
a. Proyeksi Azimut Normal yaitu bidang proyeksinya menyinggung
kutub.
b. Proyeksi Azimut Transversal yaitu bidang proyeksinya tegak
lurus dengan ekuator.
c. Proyeksi Azimut Oblique yaitu bidang proyeksinya
menyinggung salah satu tempat antara kutub dan ekuator.

b. Proyeksi Kerucut
Proyeksi Kerucut yaitu pemindahan garis-garis meridian dan
paralel dari suatu globe ke sebuah kerucut. Untuk proyeksi
normalnya cocok untuk memproyeksikan daerah lintang tengah
(miring). Proyeksi ini memiliki paralel melingkar dengan meridian
berbentuk jari-jari. Paralel berwujud garis lingkaran sedangkan
bujur berupa jari-jari. Proyeksi kerucut diperoleh dengan
memproyeksikan globe pada kerucut yang menyinggung atau
memotong globe kemudian di buka, sehingga bentangnya
ditentukan oleh sudut puncaknya. Proyeksi ini paling tepat untuk
menggambar daerah daerah di lintang 45. Proyeksi kerucut
dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
- Proyeksi kerucut normal atau standar
Jika garis singgung bidang kerucut pada bola bumi terletak pada
suatu paralel (Paralel Standar).
http://fikriflux.blogspot.co.id/2015/03/bumi-fisik-geoid-elipsoid-proyeksi-dan.html 4/11
8/17/2017 BUMI FISIK, GEOID, ELIPSOID, PROYEKSI DAN SKALA ~ Belajar Geodesi

- Proyeksi Kerucut Transversal


Jika kedudukan sumbu kerucut terhadap sumbu bumi tegak
lurus.
- Proyeksi Kerucut Oblique (Miring)
Jika sumbu kerucut terhadap sumbu bumi terbentuk miring.

c. Proyeksi Silinder
Proyeksi Silinder adalah suatu proyeksi permukaan bola bumi yang
bidang proyeksinya berbentuk silinder dan menyinggung bola bumi.
Apabila pada proyeksi ini bidang silinder menyinggung khatulistiwa,
maka semua garis paralel merupakan garis horizontal dan semua
garis meridian merupakan garis lurus vertikal. Penggunaan proyeksi
silinder mempunyai beberapa keuntungan yaitu:
- Dapat menggambarkan daerah yang luas.
- Dapat menggambarkan daerah sekitar khatulistiwa.
- Daerah kutub yang berupa titik digambarkan seperti garis lurus.
- Makin mendekati kutub, makin luas wilayahnya.
Jadi keuntungan proyeksi ini yaitu cocok untuk menggambarkan
daerah ekuator, karena ke arah kutub terjadi pemekaran garis
lintang.

2. Menurut Kedudukan Bidang Proyeksi

Proyeksi peta menurut kedudukan bidang proyeksi dibedakan :


a. Proyeksi normal
b. Proyeksi miring
c. Proyeksi transversal

3. Menurut Jenis Unsur Yang Bebas (Distorsi)

Proyeksi peta menurut jenis unsur yang bebas distorsi dibedakan :


a. Proyeksi conform, merupakan jenis proyeksi yang
mempertahankan besarnya sudut
b. Proyeksi equidistant, merupakan jenis proyeksi yang
mempertahankan besarnya panjang jarak
c. Proyeksi equivalent, merupakan jenis proyeksi yang
mempertahankan besarnya luas suatu daerah pada bidang lengkung

4. Menurut Modifikasi

Proyeksi peta menurut modifikasi (gubahan) dibedakan :

a. Proyeksi Bonne (Equal Area)


Sifat-sifatnya sama luas. Sudut dan jarak benar pada meridian
tengah dan pada paralel standar. Semakin jauh dari meridian
tengah, bentuk menjadi sangat terganggu. Baik untuk
menggambarkan Asia yang letaknya di sekitar khatulistiwa.

b. Proyeksi Sinusoidal
Pada proyeksi ini menghasilkan sudut dan jarak sesuai pada
http://fikriflux.blogspot.co.id/2015/03/bumi-fisik-geoid-elipsoid-proyeksi-dan.html 5/11
8/17/2017 BUMI FISIK, GEOID, ELIPSOID, PROYEKSI DAN SKALA ~ Belajar Geodesi

meridian tengah dan daerah khatulistiwa sama luas. Jarak antara


meridian sesuai, begitu pula jarak antar paralel. Baik untuk
menggambar daerah-daerah yang kecil dimana saja. Juga untuk
daerah-daerah yang luas yang letaknya jauh dari khatulistiwa.
Proyeksi ini sering dipakai untuk Amerika
Selatan, Australia danAfrika.

c. Proyeksi Mercator
Proyeksi Mercator merupakan proyeksi silinder normal konform,
dimana seluruh muka bumi dilukiskan pada bidang silinder yang
sumbunya berimpit dengan bola bumi, kemudian silindernya dibuka
menjadi bidang datar. Sifat-sifat proyeksi Mercator yaitu:
- Hasil proyeksi adalah baik dan betul untuk daerah dekat
ekuator, tetapi distorsi makin membesar bila makin dekat
dengan kutub.
- Interval jarak antara meridian adalah sama dan pada ekuator
pembagian vertikal benar menurut skala.
- Interval jarak antara paralel tidak sama, makin menjauh dari
ekuator, interval jarak makin membesar.
- Proyeksinya adalah konform.
- Kutub-kutub tidak dapat digambarkan karena terletak di posisi
tak terhingga.
-
d. Proyeksi Mollweide
Pada proyeksi ini sama luas untuk berubah di pinggir peta.

e. Proyeksi Gall
Sifatnya sama luas, bentuk sangat berbeda pada lintang-lintang
yang mendekati kutub.

f. Proyeksi Homolografik (Goode)


Sifatnya sama luas. Merupakan usaha untuk membetulkan
kesalahan yang terjadi pada proyeksi Mollweide. Baik untuk
menggambarkan penyebaran.

5. SKALA
Skala merupakan perbandingan jarak, bentuk, dan ukuran yang tergambar
di peta dengan keadaan sesungguhnya di lapangan. Skala dapat dinyatakan
dalam bentuk numerik (angka), skala grafik (tongkat), dan skala verbal.
a. Skala Numerik ( Angka )
Skala numerik atau angka adalah skala peta yang menggunakan angka atau
bilangan pecahan sebagai pembanding jarak. Skala ini dapat berupa
perbandingan cm maupun inchi berbanding mil. Di bawah ini, rumus standar
yang digunakan dalam perhitungan skala numerik.
JS = JPxS

Di mana
JS adalah jarak sebenarnya
JP adalah jarak pada peta
S adalah skala
http://fikriflux.blogspot.co.id/2015/03/bumi-fisik-geoid-elipsoid-proyeksi-dan.html 6/11
8/17/2017 BUMI FISIK, GEOID, ELIPSOID, PROYEKSI DAN SKALA ~ Belajar Geodesi

Pada skala angka yang menggunakan satuan cm maka cara perhitungannya


adalah sebagai berikut.

Contoh
Skala 1: 50.000
Berarti
1 cm di peta = 50.000 cm pada jarak sebenarnya
= 500 m
= 0,5 km

Jadi 1 cm di peta sama dengan 0,5 km pada jarak sebenarnya. Untuk


menghitung jarak sebenarnya dari jarak yang ada di peta, digunakan rumus di
atas.

Contoh
Diketahui jarak Kota A ke Kota B pada peta dengan skala 1: 50.000 adalah
5,5 cm. Berapakah jarak Kota A ke Kota B sebenarnya?

Jawab
JS = JP x S
= 5,5 x 50.000
= 275.000 cm = 2750 m = 2,75 km
Jadi jarak sebenarnya Kota A ke Kota B adalah 2,75 km.

Sedangkan pada peta yang menggunakan skala inchi berbanding mil maka
cara perhitungannya adalah dengan mengkonversi satuan mil satuan inchi
terlebih dahulu, dengan ketentuan 1 mil = 63.360 inchi.
Contoh
Skala 1 inchi: 4 mil
Berarti
1 inchi pada peta = 4 mil pada jarak sebenarya
= 4 x 63.360
= 253.440 inchi pada jarak sebenarnya.

Jadi 1 inchi di peta sama dengan 253.440 inchi pada jarak sebenarnya.
Untuk menghitung jarak sebenarnya dari jarak yang ada di peta, digunakan
kembali rumus di atas.

Contoh
Pada peta skala 1 inchi: 4 mil diketahui jarak Kota C ke Kota D adalah
6 inchi. Berapakah jarak sebenarnya?

Jawab
JS = JP x S
= 6 x (4 x 63.360)
= 6 x 253.440
= 1.520.640 inchi

http://fikriflux.blogspot.co.id/2015/03/bumi-fisik-geoid-elipsoid-proyeksi-dan.html 7/11
8/17/2017 BUMI FISIK, GEOID, ELIPSOID, PROYEKSI DAN SKALA ~ Belajar Geodesi

Jadi jarak sebenarya Kota C ke Kota D adalah 1.520.640 inchi atau apabila
dikembalikan ke satuan mil (dibagi 63.360) menjadi 24 mil.
Bagaimanakah jika kita berniat untuk mengubahnya ke dalam satuan km?
Cobalah menghitungnya dengan patokan 1 inchi = 2,54 cm dan 1 mil =
1,60934 km.

b. Skala Grafik ( Tongkat )


Skala grafik adalah jenis skala peta yang menggunakan bentuk ruas garis
bilangan sebagai pembanding jarak.

Contoh
Arti dari skala grafik di atas ialah setiap 1 cm di peta sama dengan 10 km
pada jarak sebenarnya. Apabila skala grafik di atas diubah menjadi skala
angka maka didapatkan skala 1: 1.000.000.

Gambar 3 :

c. Skala Verbal
Skala verbal adalah skala peta yang dinyatakan dalam bentuk kalimat.
Contoh :

- Satu cm berbanding 50 km. Artinya, 1 cm di peta sama dengan 50


km pada jarak sebenarnya.
- Satu inci berbanding 10 mil. Artinya, 1 cm di peta sama dengan 10
mil pada jarak sebenarnya.

Sumber Informasi

http://oceanservice.noaa.gov/facts/geoid.html
http://www.esri.com/news/arcuser/0703/geoid1of3.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Proyeksi_peta
http://id.wikipedia.org/wiki/Peta

Posting Lebih Baru Beranda Posting Lama

0 komentar:

Posting Komentar

http://fikriflux.blogspot.co.id/2015/03/bumi-fisik-geoid-elipsoid-proyeksi-dan.html 8/11
8/17/2017 BUMI FISIK, GEOID, ELIPSOID, PROYEKSI DAN SKALA ~ Belajar Geodesi

SOCIAL PROFILES

Popular Tags Blog Archives

BUMI FISIK, GEOID, ELIPSOID, PROYEKSI DAN SKALA


Sepdian Syafikri 23 2014 028 @fikriflux 1. Bumi Fisik Bumi fisik
merupakan gambaran bumi yang sesungguhnya dan sanga...

Pengolahan Data ETS (Electronict Total Station) dan


Penggambaran Kontur Menggunakan Autocad LDD 2009
Pengolahan Data ETS (Electronict Total Station) Hasil pengukuran yang
dilakukan sisetiap harinya harus langsung di download dati alat...

Software pengolah data GPS Komersial dan Ilmiah (TTC, TBC, Gamit,
Bernesse)
Sepdian Syafikri 23 2014 028 @fikriflux I. TRIMBLE TOTAL CONTROL ( TTC ) 1.
Masukkan data pengukuran GPS (disini ya...

PENGAMATAN GEODINAMIKA DENGAN MENGGUNAKAN GPS


GEODETIK
Sepdian Syafikri 23-2014-028 @fikriflux Berkaitan dengan mata kuliah
survey satelit, dimana terdapat pemanfaatan teknologi untuk men...

BATIMETRI BAB II
Sepdian Syafikri 23-2014-028 @fikriflux DASAR TEORI 2.1. PENGUKURAN
DETAIL SITUASI TOPOGRAFI Pengukuran ini d...

BATIMETRI BAB III


Sepdian Syafikri 23-2014-028 @fikriflux PELAKSANAAN PRAKTIKU M
3.1. SURVEI BATIMETRI Pada survei batimetri pen...

BATIMETRI BAB IV
Sepdian Syafikri 23-2014-028 @fikriflux HASIL DAN ANALISIS 4.1. HASIL
Terdapat beberapa hasil yang akan ditampilkan, melipu...

http://fikriflux.blogspot.co.id/2015/03/bumi-fisik-geoid-elipsoid-proyeksi-dan.html 9/11
8/17/2017 BUMI FISIK, GEOID, ELIPSOID, PROYEKSI DAN SKALA ~ Belajar Geodesi

Kawan Rumah Semasa SMA


Assalamualaikum,, Sekarang gw mau nyeritain tentang masa SMA gw, tapi dengan
sahabat-sahabat fenomenal gw yang ada dirumah, sebelum...

Menghitung Luasan Hasil Klasifikasi Supervise dengan Software


ENVI
Sepdian Syafikri 23-2014-028 @fikriflux 1. Untuk menghitung luasan
, buka citra yang telah diklasifikasikan secara supe...

Judulnya Tentang Saya


Assalamualaikum.. Kali ini gw mau cerita sedikit tentang gw Nama gw Sepdian
Syafikri, dipanggil Fikri, kalo di dalem rumah dipang...

MENGENAI SAYA

F I KRI F L U X

Unila dan Itenas Adalah Almamater Saya


LI HAT P R O FI L LENG K A P K U

GOOGLE+ BADGE

ARCHIVES

2015 (16)
Maret (15)
Software pengolah data GPS Komersial dan Ilmiah (T...

PENGAMATAN GEODINAMIKA DENGAN MENGGUNAKAN GPS GEOD...

BUMI FISIK, GEOID, ELIPSOID, PROYEKSI DAN SKALA

Menghitung Luasan Hasil Klasifikasi Supervise deng...

Presentasi Di Kampus ITENAS Bandung

http://fikriflux.blogspot.co.id/2015/03/bumi-fisik-geoid-elipsoid-proyeksi-dan.html 10/11
8/17/2017 BUMI FISIK, GEOID, ELIPSOID, PROYEKSI DAN SKALA ~ Belajar Geodesi

BATIMETRI BAB 1

BATIMETRI BAB II

BATIMETRI BAB III

BATIMETRI BAB IV

Cerita Zaman TK dan SD Gw

kisah hidup gw semasa SMP

kisah hidup gw semasa SMA

Kisah Semasa Kuliah

Judulnya Tentang Saya

Kawan Rumah Semasa SMA

November (1)

2016 (9)

FOLLOW...

Kenapa susah MoveOn?? Karena dari TK sampe Sarjana, selalu disuruh untuk
menghafal dan mengingat, tidak pernah disuruh untuk melupakan, hahahaha

BLOGROLL

ABOUT

Copyright 2017 Belajar Geodesi | Powered by Blogger


Design by FThemes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com
New BloggerThemes.com

http://fikriflux.blogspot.co.id/2015/03/bumi-fisik-geoid-elipsoid-proyeksi-dan.html 11/11

Anda mungkin juga menyukai